Anda di halaman 1dari 19

ASUHAN KEPERAWATAN TUBERKULOSIS PARU

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK I (SATU)
ANGGOTA :
NABILA RIVANA
EKA DIANA
MUHAMMAD DANIL
M. HADIST MAULANA
NANDA RAHMAYANTI (PERBAIKAN)
KONSEP TEORITIS

1. KONSEP TEORI
A.Definisi Tuberkulosis Paru
• Tuberkulosis paru adalah penyakit menular
langsung yang disebabkan oleh kuman TB
(Mycobacterium tuberculosis), yang
menyerang terutama paru. (Bambang
Ruswanto,2005).
• Tuberkulosis atau TB adalah penyakit infektius yang
terutama menyerang parenkim paru. Tuberkulosis
paru adalah suatu penyakit menular yang
disebabkan oleh hasil mikrobakterium tuberkulosis
yang merupakan salah satu penyakit saluran
pernapasan bagian bawah yang sebagian besar hasil
tuberkulosis masuk ke dalam jaringan paru melalui
aorbone infection dan selanjutnya mengalami
proses yang dikenal sebagai focus primer dari ghon
(Hood Alsagaff, 1995: 73) (Wijaya, Andra Saferi, Skep
dan Yessie Mariza Putri, Skep. 2013. Keperawatan
Medikal Bedah Jilid I. Yogyakarta: Nuha Medika).
B. Penyebab Tuberkulosis Paru
• Penyebab agen infeksius utama tuberkulosis adalah
mikrobakterium tuberkulosis, mikrobakterium
tuberkulosis adalah batang aerolik tahan asam yang
tumbuh dengan lambat dan sensitif terhadap panas
dan sinar ultraviolet. Mikrobakterium bovis dan
mikrobakterium avium pernah, pada kejaian yang
jarang, berkaitan dengan terjadinya infeksius
tuberkulosis. (Wijaya, Andra Saferi, Skep dan Yessie
Mariza Putri, Skep. 2013. Keperawatan Medikal Beah
Jilid I. Yogyakarta: Nuha Nedika).
C. Gambaran Klinis

1. Gejala penyakit tbc


Gejala sistemik atau umum:
• Batuk-batuk selama lebih dari 3 minggu (dapat disertai
dengan darah)
• Demam tidak terlalu tinggi yang berlangsung lama,
biasanya dirasakan malam hari disertai keringat malam.
Kadang-kadang serangan demamseperti influenza dan
bersifat hilang timbul
• Penurunan nafsu makan dan berat badan
• Perasaan tidak enak (malaise), lemah
Gejala khusus:
• Tergantung dari organ tubuh mana yang terkena, bila terjadi
sumbatan sebagian bronkus (saluran yang menuju ke paru-paru)
akibat penekanan kelenjar getah bening yang membesar, akan
menimbulkan suara “mengi”,suara nafas melemah yang disertai
sesak.
• Kalau ada cairan dirongga pleura (pembungkus paru-paru), dapat
disertai dengan keluhan sakit dada.
• Bila mengenai tulang, maka akan terjadi gejala seperti infeksi
tulang yang pada suatu saat dapat membentuk saluran dan
bermuara pada kulit di atasnya, pada muara ini akan keluar cairan
nanah.
• Pada anak-anak dapat mengenai otak (lapisan pembungkus otak)
dan disebut sebagai meningitis (radang selaput otak), gejalanya
adalah demam tinggi, adanya penurunan kesadaran dan kejang-
kejang.
D.Patofisiologi (Pathway)

Tempat masuknya kuman tuberkulosis


adalah saluran pernapasan, pencernaan,
dan luka terbuka pada kulit. Namun
kebanyakan infeksi terjadi melalui udara
yaitu melalui inhalasi doplet yang
mengandung kuman-kuman basil
tuberkul dari orang terinfeksi.
E. Penatalaksanaan
• Pengobatan untuk individu dengan
tuberkulosis aktif memerlukan waktu lama
karena basil risiten terhadap sebagian besar
antibiotik dan cepat bermutasi apabila
terpajan antibiotik yang masih sensitif.
PROSES KEPERAWATAN
1.PENGKAJIAN
A. Riwayat keperawatan
1. klien
• Nama
• Umur
• Jenis kelamin
• Status
• Pendidikan
• Agama
• No. RM
• Diagnosis medic
• Tanggal masuk
• Tanggal pengkajian
2.Penanggung jawab
• Nama
• Umur
• Jenis kelamin
• Pendidikan
• Agama
• Pekerjaan
• Alamat
• Hubungan keluarga
3. Keluhan utama
Keluhan yang sering menyebabkan klien
dengan TB paru meminta pertolongan dari tim
kesehatan, keluhan ini dibagi 2 golongan :
• Keluhan respiratoris
• Keluhan sistemis
4. riwayat kesehatan sekarang
Pengkajian ini dilakukan untuk mendukung
keluhan utama
5.riwayat kesehatan lalu
mengkaji apakah sebelumnya klien menderita TB
paru
6.riwayat kesehatan keluarga
mengkaji apakah penyakit ini pernah dialami oleh
anggota keluarga lain
B. pemeriksaan fisik
• Suhu
• Nadi
• Pernapasan
• Tekanan darah
C. Diagnostik test
pada klien TB paru merupakan pemeriksaan fokus yang terdiri
atas inspeksi, palpasi, perkusi, dan auskultasi.
D. Analisa data
1. Data psikologi, sosial, dan spritual
2. Data penunjang
3.Program terapi dan penatalaksanaan
Diagnosa keperawatan
• ketidak ektifan bersihan jalan nafas yang
berhubungan dengan sekresi mukus yang kental,
hemomtisis, kelemahan, upaya batuk buruk, dan
edema trakea/farigeal
• ketidak ektifan pola pernapasan yang
berhubungan dengan menurunnya ekspansi paru
sekunder terhadap penumpukan cairan dalam
rongga pluera
• kerusakan pertukaran gas yang berhubungan
dengan kerusakan membran alveora/kapiler
Tujuan dan hasil yang diharapkan
• tujuan dalam waktu 2x24 jam setelah
diberikan intervensi kebersihan jalan nafas
kembali efektif
• klien mampu melakukan batuk efektif
• pernapasan klien normal (16-20x/menit) tanpa
ada penggunaan otot bantu nafas. Bunyi nafas
normal, Rh-/- dan pengerakan pernapasan
normal
RENCANA TINDAKAN DAN RESIONALISASIAN

No Diagnosa Tujuan Kriteria hasil Intervensi Rasional


1 Bersihan NOC: NIC:
jalan nafas 1. 1. • Posisikan •Posisikan pasien
tidak Repirator Mendemostrasika pasien dengan semi
efektif y n batuk efektif untuk fowler untuk
status :ve dan suara nafas memaksima mengurangi sesak
ntilation yang bersih tidak lkan •Sisikan pasien
ada sianosis dan ventilasi dengan posisi semi
dyspneu (mampu • Posisikan fowler
mengeluarkan untuk •Untuk
sputum mampu meringanka mengetahui
bernafas dengan n sesak perkembangan
mudah tidak ada nafas status kesehatan
pursed lips) • Monitor pasien dan
respirasi mencegah
dan status komplikasi
O2 lanjutan
2. • Menunjukkan • auskultasi •Untuk
Respiratory jalan nafas yang suara nafas mengetahui
status : paten (klien tidak cata area perkembanga
airway merasa tercekik, ventilasinya n status
patency irama, nafas, menurun kesehatan
frekuensi atau tidak pasien dan
pernafasan dalam ada adanya mencegah
rentang normal nafas komplikasi
tidaka ada suara buatan lanjutan
nafas abnormal)

3. 3. Mampu
Aspriration mengindentifikasi
control dan memcegah
faktor yang dapat
jalan nafas
Evaluasi
• Keefektifan bersihan jalan nafas
• Fungsi pernafasan adekuat untuk memenuhi
kebutuhan individu
• Pemahaman tentang proses
penyakit/prognosis dan program pengobatan
dan perubahan perilaku untuk memperbaiki
kesehatan.
 
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai