Anda di halaman 1dari 34

DEFINISI

 Efusi pleura adalah kemampuan cairan dalam cavum atau rongga pleura diantara pleura
paritalis dan pleura viseralis dapat berupa cairan transudate dan eksudat (Lab / UPF Ilmu
Penyakit paru RSUD. Dr. Soetomo).

 Efusi pleura adalah terdapatnya penimbunan yang abnormal dari cairan dalam rongga pleura
(Hood Alsagaff, WBM Tain Saleh).

 Efusi pleura adalah terkumpulnya cairan abnormal dalam cavum pleura (Kapitas Selekta
Kedokteran , FKUI).

ETIOLOGI

 Efusi dapat berupa eksudat dan transudat. Neoplasma, seperti eksudat dan transudat.
 Cardiovaskuler, seperti neoplasma bronkogenik dan metastatik.Penyakit pada abdomen,
seperti pankreatits, asites. Infeksi yang disebabkan oleh bakteri, virus, jamur, mikrobakteri
dan parasit.
 Penyebab terbanyak adalah keradangan jaringan paru yang meluas ke pleura sekitarnya,
misalnya bronkopneumonia, TB paru dan sebagainya. Pneumonia yang memberi penyulit
disebut pleuropneumonia.

PATOFISIOLOGI 
Dalam keadaan normal tidak ada rongga kosong antara pleura parietalis dan pleura vicelaris, karena
di antara pleura tersebut terdapat cairan antara 1-20 cc yang merupakan lapisan tipis serosa dan
selalu bergerak teratur.Cairan yang sedikit ini merupakan pelumas antara kedua pleura, sehingga
pleura tersebut mudah bergeser satu sama lain. Di ketahui bahwa cairan di produksi oleh pleura
parietalis dan selanjutnya di absorbsi tersebut dapat terjadi karena adanya tekanan hidrostatik pada
pleura parietalis dan tekanan osmotic koloid pada pleura viceralis. Cairan kebanyakan diabsorbsi
oleh system limfatik dan hanya sebagian kecil diabsorbsi oleh system kapiler pulmonal. Hal yang
memudahkan penyerapan cairan yang pada pleura viscelaris adalah terdapatnya banyak mikrovili
disekitar sel sel mesofelial. Jumlah cairan dalam rongga pleura tetap. Karena adanya keseimbangan
antara produksi dan absorbsi
Keseimbangan tersebut dapat terganggu oleh beberapa hal, salah satunya adalah infeksi tuberkulosa
paru.
Terjadi infeksi tuberkulosa paru, yang pertama basil Mikobakterium tuberkulosa masuk melalui
saluran nafas menuju alveoli,terjadilah infeksi primer. Dari infeksi primer ini akan timbul
peradangan saluran getah bening menuju hilus (Limfangitis local) dan juga diikuti dengan
pembesaran kelenjar getah bening hilus (limphadinitis regional). Peradangan pada saluran getah
bening akan mempengaruhi permebilitas membran. Permebilitas membran akan meningkat yang
akhirnya dapat menimbulkan akumulasi cairan dalam rongga pleura. Kebanyakan terjadinya effusi
pleura akibat dari tuberkulosa paru melalui focus subpleura yang robek atau melalui aliran getah
bening. Sebab lain dapat juga dari robeknya pengkejuan kearah saluran getah bening yang menuju
rongga pleura, iga atau columna vetebralis. Adapun bentuk cairan effusi akibat tuberkolusa paru
adalah merupakan eksudat, yaitu berisi protein yang terdapat pada cairan pleura tersebut karena
kegagalan aliran protein getah bening. Cairan ini biasanya serous, kadang
 kadang bisa juga hemarogik. Dalam setiap ml cairan pleura bias mengandung leukosit antara 500
2000. Mula mula yang dominan adalah sel sel polimorfonuklear, tapi kemudian sel limfosit, Cairan
effusi sangat sedikit mengandung kuman tubukolusa. Timbulnya cairan effusi bukanlah karena
adanya bakteri tubukolosis, tapi karena akibat adanya effusi pleura dapat menimbulkan beberapa
perubahan fisik antara lain : Irama pernapasan tidak teratur, frekwensi pernapasan meningkat
pergerakan dada asimetris, dada yanbg lebih cembung, fremitus raba melemah, perkusi redup. Selain
hal hal diatas ada perubahan lain yang ditimbulkan oleh effusi pleura yang diakibatkan infeksi
tuberkolosa paru yaitu peningkatan suhu, batuk dan berat badan menurun.

PATHWAY

FAKTOR
FAKTOR
YANG

MEMPENGARUHI
 Menderita hipertensi (tekanan darah tinggi)
 Memiliki kebiasaan merokok.
 Mengonsumsi minuman beralkohol terlalu sering.
 Terkena paparan debu asbes dalam waktu yang lama

TINDAKAN KEPERAWATAN DAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

Persiapan pasien :
1.Menjelaskan prosedur dan tujuan dilakukannya tindakan
2.Meminta klien untuk menandatangani
informed concent.
3.Membantu klien untuk membuka pakaian pada bagianatas.
4.Menjaga kebutuhan privasi klien. Pelaksanaan :
1.Dokter dan perawat mencuci tangan dan memasang
sarung tangan steril
2.Membantu klien mengatur posisi area yang akan di funksi menghadap ke arah dokter
membelakangi dokter
3.Selama dokter melakukan prosedur, memberikan
dukungan emosional dan fisik pada klien dan siapkan klien
terhadap hal-hal yang akan terjadi :
a.Menganjurkan klien untuk benar-benar tidak bergerak,dan tidak batuk
selama dilakukan funksi, bila akan batuk harus memberitahu lebih dahulu
b.Memberitahukan kepada klien saat obat anestesilokalnyaakan disuntikkan.
4.Mengatur pencahayaan, gunakan lampu tindakan bilaperlu.
5.Mengatur perlak di bagian bawah area yang akan di punksi
6.Meletakkan botol/tempat penampung cairan pleura
7.Menyiapkan alat alatdidekat klien
8.Buka ikatan kain pembungkus instrumen, buka tutup bakinstrumen
9.Buka blood set, threeway/stopcock, spuit 20cc/50cc,
spuit 5 cc, letakkan di area dekat bak instrumen
10.Dokter mengambil klem dan kasa untuk dilakukan disinfeksi pada tempat penusukan jarum
punksi dan area kulit sekitarnya
11.Memberikan betadin 10% dan alkohol 70% pada dokter .
1. ASUHAN KEPERAWATAN

Merupakan tindakan metode yang digunakan untuk memecahkan masalah dalam upaya
memperbaiki / memelihara klien sampai ke tahap optimal sampai ketahap optimal melalui
suatu pendekatan yang sistematis untuk mengenal klien dalam memenuhi kebutuhannya.
I. PENGKAJIAN
1. Identitas

Meliputi nama, umur, jenis kelamin, pendidikan, pekeijaan, alamat, No. register,
tanggal masuk rumah sakit dan diagnosa medis.
2. Keluhan utama.

Biasanya klien sesak nafas, nyeri dada, dan batuk


3. Riwayat penyakit sekarang.

Adanya suara napas tambahan seperti ronchi, wheezing, sesak napas, batuk ada
sekret, hipertermi dan nafsu makan menurun.
4. Riwayat penyakit dahulu.

Biasanya klien mempunyai penyakit paru, gagal jantung, empiema thorasis, dan
kegagalan pernafasan.
5. Riwayat penyakit keluarga.

1. Keluarga mempunyai penyakit yang menurun yaitu

tuberkulosis paru, kegagalan j antung congestive.


6. Pola-pola fungsi kesehatan.
a. Pola aktivitas dan latihan
Klien biasanya teijadi keterabatasan aktiuvitas karena sesak.
b. Pola persepsi dan tata laksana hidup sehat.
Kebiasaan merokok, penggunaan alkohol, kebiasaan berolah raga.
c. Pola nutrisi dan metabolisme.
Klien biasanya mengalami penurunan nafsu makan.
d. Pola eliminasi
Biasanya klien tidak mengalami gangguan pola eliminasi.
e. Pola istirahat dan tidur
Biasnya klien mengalami gangguan pola istirahat.
f. Pola sensori dan kognitif
Biasanya klien tidak mengalami gangguan panca indera
g. Pola hubungan peran
Meliputi hubungan pasien dengan keluarga dan masyarakat sekitar.
h. Pola penanggulangan stress
Meliputi penyebab stress, koping terhadap stres, dan pemecahan masalah.
7. Pemeriksaan fisik.
-Inspeksi :
2. Bila sesak napasnya yang menonjol, kemungkinan besar karena proses keganasan

 Efusi berbentuk kantong.


 Efusi berada di atas diafragma.
 Palpasi :
 Nyeri tekan abdomen.
 Perkusi :
 Suara ketok terdengar redup sesuai dengan luasnya efusi. -Auskultasi :
 Suara napas berkurang atau menghilang.
8. Pemeriksaan Penunj ang
1. Foto thoraks.
2. USG dan CT scan penting dalam mengetahui lokasi cairan untuk tujuan fungsi
terutama untuk cairan yang terdapat pada beberapa tempat.
3. Analisa cairan pleura.
- Transudat: jernih kekuningan.
- Kilothorax : putih seperti susu.
- Empiema : kental dan keruh.
- Hemathorax : darah.
DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Gangguan rasa nyaman (nyeri) berhubungan dengan pemasangan selang dada


(WSD).
2. Ketidakefektifan pola napas berhubungan degan akumulasi cairan pleura
3. Intoleransi aktivitas
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Diagnose keperawatan Tujuan dan kriteria hasil Intervensi

Gangguan rasa Setelah dilakukan tindakan 1.Kaji karakteristik dan


nyaman (nyeri) keperawatan selama skala nyeri
3 x 24 jam diharapkan bersihan jalan
2.Observasi luka
napas efektif sesuai dengan kriteria:
1.nyeri berkurang dan hilang 3.Anjurkan pada klien
untuk sering melihat luka

4.Berikan pendidikan
tentang perawatan luka

5.Berikan analgenik sesuai


kebutuhan

Setelah dilakukan tindakan


Ketidakefektifan pola
keperawatan selama Monitor pola nafas
napas
3 x 24 jam diharapkan bersihan jalan
napas efektif sesuai dengan kriteria Monitor bunyi nafas
hasil :
Frekuensi pernafasan normal Ajarkan batuk efektif
Irama pernafasan normal
Posisikan semi fowler

Latihan kekuatan otot


Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama
Intoleransi aktivitas Latihan untuk ambulasi
3 x 24 jam diharapkan bersihan jalan
napas efektif sesuai dengan kriteria Latihan mobilisasi dengan
hasil : alat bantu
Mampu mandiri total
Membutuhkan alat bantu Latihan keseimbangan
Membutuhkan bantuan orang lain
Melakukan perpindahan ambulansi
miring kanan kiri.
DAFTAR PUSTAKA

1. Arief Mansyur, dkk, Kapita Selekta Kedokteran, Media Aesculapius, jilid I, edisi
3, Balai penerbit buku FKUI, Jakarta.
2. Alsagaff Hood. Prof, dr, 1995, Dasar-Dasar Ilmu Penyakit Paru. Airlangga
University Press, Surabaya.
3. Doenges, Marilynn E, 1993, Rencana Asuhan Keperawatan, edisi 3, Penerbit
Buku Kedokteran EGC, Jakarta.
4. Engran Barbara, 1994, Rencana Asuhan Keperawatan Medikal Bedah, Volume 1,
Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.
5. Lab / UPF Ilmu Penyakit Paru, 1994, RSUD Dr. Soetomo Surabaya.
6. Noer, Sjaifoellah. M. H 1996, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I, edisi 3,
Balai penerbit buku FKUI, Jakarta.
Rab Tagrani Dr. H. 1996, Ilmu Penyakit Paru

PENGKAJIAN KEPERAWATAN

I. BIODATA
Nama Pasien : TN.R
Umur : 48THN
Jenis Kelamin : laki laki
Pendidikan : SEKOLAH DASAR SD
Agama : islam
Pekerjaan : nelayan
Suku Bangsa : suku jawa, indonesia
Status Perkawinan : kawin
Alamat : parean, kandang haur indramayu
Nama Penanggung Jawab : Ny. ratimpen
Pekerjaan : ibu rumah tangga
Alamat : parean, kandang haur indramayu
Nama Perawat yang mengkaji : salsabilla zahra
Tanggal Pengkajian : 03 agustus 2022
Tanggal Masuk RS : 30 juli 2022
Nomor Medical Record :

000163089

II. RIWAYAT KESEHATAN PASIEN


A. Alasan Meminta Bantuan :
Pasien mengatakan ingin melakukan torasentesis (terapi jalan) dan sudah pernah di sedot cairan
(TORASENTESIS) sebanyak 6 kali di RSUD INDRAMAYU.
B. Riwayat Kesehatan Sekarang :
Nyeri
Nafas masih sesek sedikit
Intoleransi aktivitas
1. Keluhan Utama : nyeri post operasi

2. Keluhan Waktu Didata : klien mengatakan nyeri BAGIAN DADA / sakit dan tidak bisa
tidur
Riwayat Kesehatan Masa Lalu : Klien mengatakan sudah 6X wsd / sedot cairan paru paru
RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA : Keluarga klien mengatakan tidak ada riwayat penyakit
yang serius
III. STRUKTUR KELUARGA (Genogram Tiga Generasi)

klie
n
DATA BIOLOGIS

DATA BIOLOGIS SEBELUM SAKIT SAAT SAKIT


A. Pola Makan dan Minum
1. Makan
• Frekuensi
• Jumlah 3x sehari Kurang nafsu makan
1 piring Setegah kadang ga abis
• Alat Bantu makan Mandiri Dengan batuan keluarga
• Jenis makanan Nasi,lauk, sayur, bubur
• Makanan yang disukai Suka semua makanan Tidak ada
• Makanan yang dipantang Tidak ada Yang tidak cair
• Nafsu makan Meningkat Menurun
• Keluhan Tidak ada keluhan Nafsu makan menurun
Tidak ada Mual dan nafsu makan
2. Minum : menurun
• Jumlah Air putih
• Jenis 400ML Susu dan air putih
• Minuman yang tidak disukai Air putih 200ML
• Minuman yang dipantang Tidak ada Tidak ada
• Keluhan. Tidak ada Tidak ada
Tidak ada Es yang manis
Tidak ada
B. Pola Eliminasi
1. Buang Air Besar (b.a.b)
• Frekuensi
• Jumlah Normal 2x sehari BAB 2 x sehari
• Warna
• Bau Kuning, coklat Hitam, coklat
• Konsistensi Khas Khas
• Bila ada kesulitan dalam
b.a.b. apa yang dilakukan Mandiri Bantuan orang lain
• Keluhan
2. Buang Air Kecil (b.a.k)
• Frekuensi
Tidak ada keluhan
• Jumlah
• Warna 4-5 kali sehari lancar Bantuan keluarga
• Bau Kekuningan
• Konsistensi - Khas
• Bila ada kesulitan dalam Kuning -
b.a.k. apa yang dilakukan Khas -
• Keluhan - -
-
-

C. Pola Istirahat dan Tidur


• Jam tidur
• Jam bangun 22.00 wib Sopor
• Jumlah jam tidur 06.30 Penurunan kesadaran
• Hal yang mempermudah tidur 9 jam -
• Hal yang mempermudah bangun Main hp/nonton tv -
• Apa yang dilakukan bila sukar -
tidur. Alarm -
• Keluhan Menonton tv
-
-
D. Pola Kebersihan
1. Mandi
• Frekuensi
• Waktu/jam mandi 10 menit Tidak mandi
• Alat/perlengkapan Gayung,handuk,sabu Washlap
yang n, shampoo sikat gigi
digunakan
• Keluhan Tidak ada Dengan bantuan
2. Kebersihan Mulut dan seseorang
Gigi
• Frekuensi 3x sehari
• Alat yang digunakan Sikat gigi,pasta gigi Dengan bantuan
keluarga
• Keluhan membersihkan gigi
3. Rambut Tidak ada Dengan bantuan
• Frekuensi dalam 1 seseorang
minggu 4x seminggu Belum
• Apa yang digunakan membersihkan
pasien untuk mencuci rambut
rambutnya Shampoo - Shampoo
• Keluhan
E. Pola Aktifitas

Aktifitas Skala
0 1 2 3 4
Makan minum √


Mandi

Berpakaian

Toileting
Mobilisasi di tempat tidur √

Berpindah

Berjalan

Menaiki tangga

Berbelanja

Memasak
Pemeliharaan rumah √

0=Mandiri; l=Dengan alat bantu; 2=Bantuan dari orang lain; 3=Bantuan dengan peralatan dan orang
lain; 4=Tergantung/Tidak mampu

DATA PSIKOLOGIS
A. Status emosi : keluarga menerima keadaanya,karena sering melakukan WSD selama 6 kali di
RSUD indramayu
B. Konsep diri : -
C. Ideal diri : klien berharap cepat sembuh dan pulang
D. Identitas diri :klien mengenali dirinya dan keluarganya
E. Gambaran diri : klien terlihat tenang dan tidak gelisah
F. Aktualisasi diri : -
G. Gaya komunikasi : lancar dan sedikit terbatah batah
H. Pola interaksi : berbicara dengan jelas tetapi susah bergerak karena selang WSD
I. Pola dalam mengatasi masalah : terapi jalan
J. Psikodinamika yang dibutuhkan : -
K. Pola pertahanan diri : -
DATA SOSIAL
 Pendidikan dan pekerjaan : Sekolah dasar
 Hubungan social : klien berhubungan baik dengan keluarga dan tetangganya
 Gaya hidup : sederhana
DATA SEPIRITUAL PEMERIKSAAN FISIK
A. Keadaan umum
1. Kesadaran : compos metis
2. GCS : 14
Tanda vita :
1. Temperature : 36,
2. Tekanan darah : 150/80mmhg
3. Denyut nadi : 104/M
4. Respirasi rate : 28x/m
5. Status gizi : -

 Mata : tidak ada keluhan

 Telinga : bersih, tidak ada keluhan

 Hidung : lubang hidung kotor ( tidak ada keluhan)

 Mulut dan faring : tidak ada keluhan

 Leher : tidak ada pembengkakan

 Ketiak : bersih, terdapat rsmbut halus, tidak ada pembengkakan dan keluhan

 Dada : terpasang WSD,

 Abdomen : tidak ada keluhan

 Genetalia : tidak terpasang alat bantu


 Kulit : luka pemasangan WSD

DATA PENUNJANG : HASIL PEMERIKSAAN LABORATORIUM

Pemeriksaan Hasil Nilai rujukan Satuan


hematologi
Leukosit 9,390 4.400-11,300 /ul
Eritrosit 3.6 4,4-5,9 106ul
Hemoglobin 9.7 13.2-17.3 g/dl
Trombosit 459,000 40-53 %
MCV 79 150.000-400.00 Ul
MCH 26.9 80-100 Fl
MCHC 33.3 28-33 Pg
RDW-CV 16.0 33-36 %

KIMIA
KLINIK 129 74,180 Mg/dl
GLUKOSA 30 13-43 Mg/dl
USEUM 0,7 0,8-1,3 Mg/dl
KREATIN
FUNGSI HATI 3,39 3,5-5,2 g/dl
ALBUMIN

PENGOBATAN :
- Diuretic dan antibiotic
- Kemoterapi dan terpasang WSD cairan = dp = 300cc
=ds : 500cc
= dm = 200cc= kurang lebih 1000cc
PENGETAHUAN TENTANG KESEHATAN :
Pasien mengatakan sering melakukan terapi sedot cairan paru paru di RSUD indramayu dan pasien
juga mengatakan sering berobat jalan dengan dokter jadi pasien sudah mengerti tentang penyakit
yang dialaminya.
ANALISA DATA

Nama Pasien : TN. R


Ruangan : cengkir 3
Kelas : -
Tanggal/ Data Senjang Penyebab/Etiologi Masalah Keperawatan Tanda
Waktu (SDKI) Tangan dan
Nama Jelas
03 -08- DS : klien mengatakan PATHWAY Nyeri akut (D0077)
22 nyeri di bagian post
operasi / yang di pasang Efusi pleura
WSD (penimbulan cairan
si dalam rongga
DO : tampak meringis pleura)
merasakan nyeri

WSD
toransentesis
/tokaonsetis

Ansietas

Resiko infeksi

NYERI
DS: pasien mengeluh Epusi pleura Pola nafas tidak
sesek sedikit efektif (D.0005)
DO: terpasang oksigenasi Penurunan
nasal kanul, ekspansi paru

Sesak nafas

Pola nafas tidak


efektif
Inroleransi aktiitas Epusi pleura (D.0056)

Penurunan
ekspansi paru

Sesak nafas

Kelemahan
kelelahan

Inroleransi
aktiitas
DIAGNOSA KEPERAWATAN MENURUT PRIORITAS

Nama Pasien : TN. R


Ruangan : cengkir 3
Kelas : -
No Diangnosa Keperawatan (SDKI) Tgl Tanda Tgl Tanda
Ditemukan Tangan dan Terpecahkan Tangan dan
Nama Jelas Nama Jelas
1 Nyeri akut 03-08-22 04-08-22

.
PERENCANAAN KEPERAWATAN

Nama Pasien : TN. R


Ruangan : cengkir 3
Kelas : -

TGL NO SDKI PERENCANAAN KEPERAWATAN TANDA


TANGAN
TUJUAN (SLKI) RENCANA RASIONAL
TINDAKAN (SIKI)
Setelah dilakukan intervensi Manajemen nyeri Mambantu
keperawtan selama 2x 24 jam I.08238 evaluasi derajat
D.0077 maka SLKI : tingkat nyeri ketidak
03 L.08066 - Identifikasi nyamanan dan
agustus KRITERIA Awal Akhir skalanyeri keefektifan
2022 Hasil analgesic atau
Keluhan 1 3 - Identifikasi menyatakan
nyeri pengaruh nyeri adanya
Meringis 1 4 komplikasi
Gelisah 2 4 - Berikan teknik untuk
Sulit tidur 1 3 nonfarmakolo mengetahui
gis untuk sejauh mana
meringankan dampak yang di
nyeri timbulkan
karena yeri
- Kolaborasi
pemberian Mengajarkan
analgetik klien teknik
relaksasi untuk
meminimalkan
rasa nyeri

Prmberian
terapi
farmakologis
berguna untuk
pengobatan
PELAKSANAAN KEPERAWATAN/IMPLEMENTASI KEPERAWATAN DAN EVALUASI
KEPERAWATAN

Nama Pasien : TN. R


Ruangan : cengkir 3
Kelas : -

No Tanggl Pelaksanaan Tanda Evaluasi Tanda tangan dan


diagnose Waktu Implementasi tangan nama jelas
kep keperawtan Dan nama
Jelas
(D.0007) 03-08- - tindakan 03-08-22 S : pasien
22 mengidentifi mengatakan nyeri
kasi skala di bagian WSD
nyeri
- Hasil : O : tampak
meringis
P: karena insisi TTV :
bedah TD : 150/80
Q: seperti tertusuk N: 104
tusuk berdenyut R: 99%
R : nyeri pada S: 36
daerah post oprasi A : post operasi
di bagian dada. pemasangan WSD
S:6
T : nyeri masih
terasa karena masih A : masalah belum
terpasang WSD teratasi

- tindakan : P : mengobservasi
mengidentifi TTV
kasi nyeri Mengajukan diet
pada kualitas Mengajukan
hidup pasien untuk mika
- Hasil miki
Memberikan
 Pasien analgesic sesuai
mengatakan advise dokter
sulit tidur
 Sulit
bergerak
secara bebas
 Aktivitas di
bantu oleh
orang lain
- Tindakan
memberikan
teknik non
farmakologis
untuk
menghilangk
an nyeri
dengan
relaksasi
napas dalam
Hasil : pasien
mampu mengikuti
intruksi.

- Tindakan
kolaborasi
dengan
dokter untuk
memberikan
analgesic
Hasil : memberikan
analgesic

ABSEN DAN LOOK


BOOK
PENGKAJIAN KEPERAWATAN

I. BIODATA
Nama Pasien : TN.R
Umur : 48THN
Jenis Kelamin : laki laki
Pendidikan : SEKOLAH DASAR SD
Agama : islam
Pekerjaan : nelayan
Suku Bangsa : suku jawa, indonesia
Status Perkawinan : kawin
Alamat : parean, kandang haur indramayu
Nama Penanggung Jawab : Ny. ratimpen
Pekerjaan : ibu rumah tangga
Alamat : parean, kandang haur indramayu
Nama Perawat yang mengkaji : salsabilla zahra
Tanggal Pengkajian : 03 agustus 2022
Tanggal Masuk RS : 30 juli 2022
Nomor Medical Record :

000163089

II. RIWAYAT KESEHATAN PASIEN


A. Alasan Meminta Bantuan :
Pasien mengatakan ingin melakukan torasentesis (terapi jalan) dan sudah pernah di sedot cairan
(TORASENTESIS) sebanyak 6 kali di RSUD INDRAMAYU.
B. Riwayat Kesehatan Sekarang :
Nyeri
Nafas masih sesek sedikit
Intoleransi aktivitas
1. Keluhan Utama : nyeri post operasi
2. Keluhan Waktu Didata : klien mengatakan nyeri BAGIAN DADA / sakit dan tidak bisa
tidur
Riwayat Kesehatan Masa Lalu : Klien mengatakan sudah 6X wsd / sedot cairan paru paru
RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA : Keluarga klien mengatakan tidak ada riwayat penyakit
yang serius
III. STRUKTUR KELUARGA (Genogram Tiga Generasi)

klie
n
DATA BIOLOGIS

DATA BIOLOGIS SEBELUM SAKIT SAAT SAKIT


A. Pola Makan dan Minum
1. Makan
• Frekuensi
• Jumlah 3x sehari Kurang nafsu makan
1 piring Setegah kadang ga abis
• Alat Bantu makan Mandiri Dengan batuan keluarga
• Jenis makanan Nasi,lauk, sayur, bubur
• Makanan yang disukai Suka semua makanan Tidak ada
• Makanan yang dipantang Tidak ada Yang tidak cair
• Nafsu makan Meningkat Menurun
• Keluhan Tidak ada keluhan Nafsu makan menurun
Tidak ada Mual dan nafsu makan
2. Minum : menurun
• Jumlah Air putih
• Jenis 400ML Susu dan air putih
• Minuman yang tidak disukai Air putih 200ML
• Minuman yang dipantang Tidak ada Tidak ada
• Keluhan. Tidak ada Tidak ada
Tidak ada Es yang manis
Tidak ada
B. Pola Eliminasi
1. Buang Air Besar (b.a.b)
• Frekuensi
• Jumlah Normal 2x sehari BAB 2 x sehari
• Warna
• Bau Kuning, coklat Hitam, coklat
• Konsistensi Khas Khas
• Bila ada kesulitan dalam
b.a.b. apa yang dilakukan Mandiri Bantuan orang lain
• Keluhan
2. Buang Air Kecil (b.a.k)
• Frekuensi
Tidak ada keluhan
• Jumlah
• Warna 4-5 kali sehari lancar Bantuan keluarga
• Bau Kekuningan
• Konsistensi - Khas
• Bila ada kesulitan dalam Kuning -
b.a.k. apa yang dilakukan Khas -
• Keluhan - -
-
-

C. Pola Istirahat dan Tidur


• Jam tidur
• Jam bangun 22.00 wib Sopor
• Jumlah jam tidur 06.30 Penurunan kesadaran
• Hal yang mempermudah tidur 9 jam -
• Hal yang mempermudah bangun Main hp/nonton tv -
• Apa yang dilakukan bila sukar -
tidur. Alarm -
• Keluhan Menonton tv
-
-
D. Pola Kebersihan
1. Mandi
• Frekuensi
• Waktu/jam mandi 10 menit Tidak mandi
• Alat/perlengkapan Gayung,handuk,sabu Washlap
yang n, shampoo sikat gigi
digunakan
• Keluhan Tidak ada Dengan bantuan
2. Kebersihan Mulut dan seseorang
Gigi
• Frekuensi 3x sehari
• Alat yang digunakan Sikat gigi,pasta gigi Dengan bantuan
keluarga
• Keluhan membersihkan gigi
3. Rambut Tidak ada Dengan bantuan
• Frekuensi dalam 1 seseorang
minggu 4x seminggu Belum
• Apa yang digunakan membersihkan
pasien untuk mencuci rambut
rambutnya Shampoo - Shampoo
• Keluhan
E. Pola Aktifitas

Aktifitas Skala
0 1 2 3 4
Makan minum √


Mandi

Berpakaian

Toileting
Mobilisasi di tempat tidur √

Berpindah

Berjalan

Menaiki tangga

Berbelanja

Memasak
Pemeliharaan rumah √

0=Mandiri; l=Dengan alat bantu; 2=Bantuan dari orang lain; 3=Bantuan dengan peralatan dan orang
lain; 4=Tergantung/Tidak mampu

DATA PSIKOLOGIS
A. Status emosi : keluarga menerima keadaanya,karena sering melakukan WSD selama 6 kali di
RSUD indramayu
B. Konsep diri : -
C. Ideal diri : klien berharap cepat sembuh dan pulang
D. Identitas diri :klien mengenali dirinya dan keluarganya
E. Gambaran diri : klien terlihat tenang dan tidak gelisah
F. Aktualisasi diri : -
G. Gaya komunikasi : lancar dan sedikit terbatah batah
H. Pola interaksi : berbicara dengan jelas tetapi susah bergerak karena selang WSD
I. Pola dalam mengatasi masalah : terapi jalan
J. Psikodinamika yang dibutuhkan : -
K. Pola pertahanan diri : -
DATA SOSIAL
 Pendidikan dan pekerjaan : Sekolah dasar
 Hubungan social : klien berhubungan baik dengan keluarga dan tetangganya
 Gaya hidup : sederhana
DATA SEPIRITUAL PEMERIKSAAN FISIK
A. Keadaan umum
1. Kesadaran : compos metis
2. GCS : 14
Tanda vita :
1. Temperature : 36,
2. Tekanan darah : 150/80mmhg
3. Denyut nadi : 104/M
4. Respirasi rate : 28x/m
5. Status gizi : -

 Mata : tidak ada keluhan

 Telinga : bersih, tidak ada keluhan

 Hidung : lubang hidung kotor ( tidak ada keluhan)

 Mulut dan faring : tidak ada keluhan

 Leher : tidak ada pembengkakan

 Ketiak : bersih, terdapat rsmbut halus, tidak ada pembengkakan dan keluhan

 Dada : terpasang WSD,

 Abdomen : tidak ada keluhan

 Genetalia : tidak terpasang alat bantu


 Kulit : luka pemasangan WSD

DATA PENUNJANG : HASIL PEMERIKSAAN LABORATORIUM

Pemeriksaan Hasil Nilai rujukan Satuan


hematologi
Leukosit 9,390 4.400-11,300 /ul
Eritrosit 3.6 4,4-5,9 106ul
Hemoglobin 9.7 13.2-17.3 g/dl
Trombosit 459,000 40-53 %
MCV 79 150.000-400.00 Ul
MCH 26.9 80-100 Fl
MCHC 33.3 28-33 Pg
RDW-CV 16.0 33-36 %

KIMIA
KLINIK 129 74,180 Mg/dl
GLUKOSA 30 13-43 Mg/dl
USEUM 0,7 0,8-1,3 Mg/dl
KREATIN
FUNGSI HATI 3,39 3,5-5,2 g/dl
ALBUMIN

PENGOBATAN :
- Diuretic dan antibiotic
- Kemoterapi dan terpasang WSD cairan = dp = 300cc
=ds : 500cc
= dm = 200cc= kurang lebih 1000cc
PENGETAHUAN TENTANG KESEHATAN :
Pasien mengatakan sering melakukan terapi sedot cairan paru paru di RSUD indramayu dan pasien
juga mengatakan sering berobat jalan dengan dokter jadi pasien sudah mengerti tentang penyakit
yang dialaminya.
ANALISA DATA

Nama Pasien : TN. R


Ruangan : cengkir 3
Kelas : -
Tanggal/ Data Senjang Penyebab/Etiologi Masalah Keperawatan Tanda
Waktu (SDKI) Tangan dan
Nama Jelas
03 -08- DS : klien mengatakan PATHWAY Nyeri akut (D0077)
22 nyeri di bagian post
operasi / yang di pasang Efusi pleura
WSD (penimbulan cairan
si dalam rongga
DO : tampak meringis pleura)
merasakan nyeri

WSD
toransentesis
/tokaonsetis

Ansietas

Resiko infeksi

NYERI
DS: pasien mengeluh Epusi pleura Pola nafas tidak
sesek sedikit efektif (D.0005)
DO: terpasang oksigenasi Penurunan
nasal kanul, ekspansi paru

Sesak nafas

Pola nafas tidak


efektif
Inroleransi aktiitas Epusi pleura (D.0056)

Penurunan
ekspansi paru

Sesak nafas

Kelemahan
kelelahan

Inroleransi
aktiitas
DIAGNOSA KEPERAWATAN MENURUT PRIORITAS

Nama Pasien : TN. R


Ruangan : cengkir 3
Kelas : -
No Diangnosa Keperawatan (SDKI) Tgl Tanda Tgl Tanda
Ditemukan Tangan dan Terpecahkan Tangan dan
Nama Jelas Nama Jelas
1 Nyeri akut 03-08-22 04-08-22

.
PERENCANAAN KEPERAWATAN

Nama Pasien : TN. R


Ruangan : cengkir 3
Kelas : -

TGL NO SDKI PERENCANAAN KEPERAWATAN TANDA


TANGAN
TUJUAN (SLKI) RENCANA RASIONAL
TINDAKAN (SIKI)
Setelah dilakukan intervensi Manajemen nyeri Mambantu
keperawtan selama 2x 24 jam I.08238 evaluasi derajat
D.0077 maka SLKI : tingkat nyeri ketidak
03 L.08066 - Identifikasi nyamanan dan
agustus KRITERIA Awal Akhir skalanyeri keefektifan
2022 Hasil analgesic atau
Keluhan 1 3 - Identifikasi menyatakan
nyeri pengaruh nyeri adanya
Meringis 1 4 komplikasi
Gelisah 2 4 - Berikan teknik untuk
Sulit tidur 1 3 nonfarmakolo mengetahui
gis untuk sejauh mana
meringankan dampak yang di
nyeri timbulkan
karena yeri
- Kolaborasi
pemberian Mengajarkan
analgetik klien teknik
relaksasi untuk
meminimalkan
rasa nyeri

Prmberian
terapi
farmakologis
berguna untuk
pengobatan
PELAKSANAAN KEPERAWATAN/IMPLEMENTASI KEPERAWATAN DAN EVALUASI
KEPERAWATAN

Nama Pasien : TN. R


Ruangan : cengkir 3
Kelas : -

No Tanggl Pelaksanaan Tanda Evaluasi Tanda tangan dan


diagnose Waktu Implementasi tangan nama jelas
kep keperawtan Dan nama
Jelas
(D.0007) 03-08- - tindakan 03-08-22 S : pasien
22 mengidentifi mengatakan nyeri
kasi skala di bagian WSD
nyeri
- Hasil : O : tampak
meringis
P: karena insisi TTV :
bedah TD : 150/80
Q: seperti tertusuk N: 104
tusuk berdenyut R: 99%
R : nyeri pada S: 36
daerah post oprasi A : post operasi
di bagian dada. pemasangan WSD
S:6
T : nyeri masih
terasa karena masih A : masalah belum
terpasang WSD teratasi

- tindakan : P : mengobservasi
mengidentifi TTV
kasi nyeri Mengajukan diet
pada kualitas Mengajukan
hidup pasien untuk mika
- Hasil miki
Memberikan
 Pasien analgesic sesuai
mengatakan advise dokter
sulit tidur
 Sulit
bergerak
secara bebas
 Aktivitas di
bantu oleh
orang lain
- Tindakan
memberikan
teknik non
farmakologis
untuk
menghilangk
an nyeri
dengan
relaksasi
napas dalam
Hasil : pasien
mampu mengikuti
intruksi.

- Tindakan
kolaborasi
dengan
dokter untuk
memberikan
analgesic
Hasil : memberikan
analgesic
ABSEN

Anda mungkin juga menyukai