Selain ketiga bank di atas, terdapat beberapa bank swasta yang tidak
ada campur tangan pemerintah Belanda. Bank-bank ini memperoleh
modal dari nasional, Jepang, Belanda, Inggris dan Cina, antara lain :
Bank milik Nasional (pribumi)
• Bank Nasional Indonesia di Surabaya (tahun 1925)
• Bank Nasional “ Abuan Saudagar “ di Bukittinggi (tahun 1932)
• N.V. Bank Boemi di Jakarta
Pelopor pendirian bank ini adalah tokoh-tokoh Nasional Indonesia,
seperti : Dr. Soetomo, Dr. Samsi, Ir. Anwari, Sumanang, dll.
Bank Perkreditan Rakyat
- Bank Priyayi (Purwokerto 1846)
- Bank Rakyat (Garut 1898)
- Lumbung Desa (1897)
- Bank Desa
Bank Milik Belanda
NederlandseHandels Maatschappij (tahun 1824), kemudian menjadi
Bank Ekspor Impor Indonesia.
NationaleHandelsbank (tahun 1863), kemudian menjadi Bank Bumi
Daya
De Escompto Bank N.V. (tahun 1850), kemudian menjadi Bank Dagang
Negara
Bank milik Inggris
Chartered Bank of India (kantor pusat di London)
The Hongkong & Shanghai Corporation (kantor pusat di Hongkong)
Pada saat itu, terbentuk dua wilayah yaitu daerah Republik yang
dikuasai oleh RI dan daerah Federal yang dikuasai oleh Belanda.
1. BANK UMUM