1. ORI I (1945)
ORI edisi pertama resmi diedarkan pada 30 Oktober 1946.
Pecahannya terdiri dari 1 sen, 5 sen, 10 sen, ½ rupiah, Rp1.00, Rp5.00, Rp10.00, Rp100.00.
2. ORI II (1947)
ORI II hanya memiliki empat pecahan mata uang, yaitu Rp5.00, Rp10.00, Rp25.00, dan
Rp100.00.
Pecahan Rp25.00 berbeda dengan tiga nominal lainnya.
Untuk edisi ini, seluruh mata uang bertanggal Djokjakarta 1 Djanuari 1947.
Ditandatangani oleh Sjafruddin Prawiranegara.
3. ORI III (1947)
ORI III terdiri dari tujuh jenis pecahan, yaitu dari ½ rupiah hingga Rp250.00.
Di era ini ada pecahan langka yaitu seri Rp100 Maramis.
Pecahan ini hanya bisa dikalahkan oleh pecahan Rp600 di seri ORI IV.
4. ORI IV (1948)
Seri ini memiliki nominal pecahan-pecahan yang sangat ganjil, yaitu Rp0.00, Rp75.00,
Rp100.00, dan Rp400.00.
Adapun salah satu karya terbaik dan terlangka sekaligus termahal yakni nominal Rp600.00
(unissued).
Pada masa ini, uang yang pertama diterbitkan adalah seri Sudirman.
Terdiri dari pecahan Rp1.00, Rp2½.00, Rp5.00, Rp10.00, Rp25.00, Rp50.00, Rp100.00,
Rp500.00, Rp1.000 Rp5.000 dan Rp10.000.
Pada masa ini, nominal ditandatangaini oleh Gubernur Bank Indonesia Radius Prawiro dan
Direktur BI Soeksmono B Martokoesoemo.
Tanggal 23 Agustus 1971 mendevaluasi rupiah sebesar 10%, nilai tukar rupiah terhadap dolar
AS Rp415.00 yang sebelumnya Rp378.00.
6. Gambar Uang Rupiah Tahun 1975
c c
8. Penerbitan Uang Baru Tahun 1993
Bank Indonesia kembali menerbitkan uang dengan pelbagai pecahan.
Nominal Rp50.000 dengan gambar Presiden Soeharto
Selain itu, dikeluarkan juga penerbitan khusus dengan pecahan dan gambar yang sama tetapi
terbuat dari berbeda.
Bahan tersebut plastik polymer dengan pengaman berupa “holografis” Soeharto, bukan tanda
air/watermark, seperti yang biasa digunakan.
Baca Juga:
6 Cara Mendapatkan Uang dari Google Termudah di Tahun 2020
Pada perkembangannya, Bank Indonesia selaku bank sentral terus menerbtikan uang baru
dengan pecahan yang beragam.
Pada 2016, uang baru terdiri dari tujuh pecahan uang rupiah kertas dan empat pecahan uang
rupiah logam.
Uang desain baru tersebut menampilkan gambar 12 pahlawan nasional yang ditetapkan sesuai
dengan keputusan presiden.
Berikut pecahan dan gambar uang tersebut:
Rp100.000, gambar Ir Soekarno dan Moh. Hatta.
Rp50.000, gambar Ir. H. Djuanda Kartawidjaya.
Rp20.000, gambar Dr. G.S.S.J Ratulangi.
Rp10.000, gambar Frans Kaisiepo.
Rp5.000, gambar K.H Idham Chalid.
Rp2.000,gambar Mohammad Hoesni Thamrin.
Rp1.000, gambar Tjut Meutia.
Salah satu dari desain uang baru itu sempat heboh karena dituding sejumlah pihak ada logo
mirip palu arit khas PKI.
Hal tersebut pun dibantah langsung oleh BI dikepemimpinan Agus Martowardojo.
Padahal, logo pada uang pecahan Rp100.000 itu merupakan logo BI yang dipotong secara
diagonal sehingga membentuk ornamen yang tidak beraturan.