Anda di halaman 1dari 10

No Aspek yang UU no. 8 Tahun 1974 (Orde UU no.

43 Tahun
dibandingkan Baru) 1999(Reformasi)
1 Ketentuan Umum Pada Undang-Undang Nomor  8 selain terdapat definisi Pegawai
Bab 1 Tahun  1974 Tentang Pokok- Negeri, Pejabat yang
Pokok Kepegawaian terdapat berwenang, Jabatan Negeri,
ketentuan mengenai definisi Pejabat yang berwajib juga
Pegawai Negeri, Pejabat yang terdapat perubahan yang
berwenang, Jabatan Negeri, mengatur mengenai pejabat
Atasan yang berwenang, Pejabat negara, jabatan negeri, jabatan
yang berwajib. karier,jabatan organik,
manajemen pegawai negeri sipil
dan tidak terdapat definisi
atasan yang berwenang.
2 Komposisi Pegawai a.  Pasal 2 ayat (1) Undang- a.  yang merupakan Pegawai
Negeri dan Pegawai Undang Nomor  8 Tahun  1974 negeri antara lain: Pegawai
Negeri Sipil Tentang Pokok-Pokok Negeri Sipil, Anggota Tentara
Kepegawaian,  ketentuan Nasional Indonesia, dan
pegawai negeri meliputi: Anggota Kepolisian Republik
Pegawai Negeri Sipil dan Indonesia. hal itu pengaruh
Anggota Angkatan Bersenjata adanya pemisahan  Angkatan
Republik Indonesia. Bersenjata Republik Indonesia
menjadi TNI dan POLRI.
b. Pegawai Negeri Sipil dalam b.Pegawai Negeri Sipil hanya
Pasal 2 ayat (2)Undang-Undang terdiri dari: Pegawai Negeri
Nomor  8 Tahun  1974 Tentang Sipil Daerah dan Pegawai
Pokok-Pokok Kepegawaian Negeri Sipil Daerah, namun
terdiri dari :  a. Pegawai Negeri dalam undang-undang ini Di
Sipil Pusat; b. Pegawai Negeri samping Pegawai Negeri
Sipil Daerah; dan c. Pegawai sebagainiana dimaksud dalam
Negeri Sipil lain yang ayat (1), pejabat yang
ditetapkan dengan Peraturan berwenang dapat mengangkat
Pemerintah. pegawai tidak tetap.
3 Netralitas Pegawai Pegawai Negeri menurut Pasal 3 berkedudukan sebagai unsur
Negeri Undang-Undang Nomor  8 aparatur negara yang bertugas
Tahun  1974 Tentang Pokok- untuk memberikan pelayanan
Pokok Kepegawaian adalah kepada masyarakat secara
unsur Aparatur Negara, Abdi profesional, jujur, adil, dan
Negara, dan Abdi Masyarakat merata dalam penyelenggaraan
yang dengan penuh kesetiaan tugas negara, pemerintahan, dan
dan ketaatan kepada Pancasila, pembangunan. dimana dalam
Undang-Undang Dasar 1945, undang-undang ini Pegawai
Negara, dan Pemerintah Negeri harus netral dari
menyelenggarakan tugas pengaruh semua golongan dan
pemerintahan dan partai politik serta tidak
pembangunan. diskriminatif dalam
memberikan pelayanan kepada
masyarakat. Untuk menjamin
netralitas Pegawai Negeri,
Pegawai Negeri dilarang
menjadi anggota dan/atau
pengurus partai politik.
4 Kewajiban Pegawai  PegawaiNegeri berkewajiban Setiap Pegawai Negeri wajib
Negeri berdasarkan Pasal 4 Undang- setia dan taat kepada Pancasila,
Undang Nomor 8 tahun 1974 Undang-Undang Dasar 1945,
tentang Pokok-Pokok Negara, dan Pemerintah, serta
Kepegawaian yaitu Setiap wajib menjaga persatuan dan
Pegawai Negeri wajib setia dan kesatuan bangsa dalam Negara
taat sepenuhnya kepada Kesatuan Republik Indonesia.
Pancasila Undang-Undang
Dasar 1945, Negara dan
Pemerintah. Setiap Pegawai
Negeri wajib mentaati segala
peraturan perundang-undangan
yang berlaku dan melaksanakan
tugas kedinasan yang
dipercayakan kepadanya dengan
penuh pengabdian, kesadaran,
dan tanggungjawab.
5 Hak Pegawai Negeri  Setiap Pegawai Negeri menurut Setiap Pegawai Negeri berhak
Pasal 7 Undang-Undang Nomor memperoleh gaji yang adil dan
8 tahun 1974 tentang Pokok- layak sesuai dengan beban
Pokok Kepegawaian, berhak pekerjaan dan
memperoleh gaji yang layak tanggungjawabnya. Gaji yang
sesuai dengan pekerjaan dan diterima oleh Pegawai Negei
tanggungjawabnya harus mampu memacu
produktivitas dan menjamin
kesejahteraannya. Dalam
perubahan undang-undang ini
adanya persayaratan
peningkatan produktivitas
Pegawai Negeri dalam
perolehan gaji.
6 Pegawai Negeri Yang Pasal 11 Undang-Undang Sedangkan Pasal 11 Undang-
Menjadi Pejabat Nomor 8 tahun 1974 tentang Undang Nomor 43 Tahun 1999,
Negara Pokok-Pokok Kepegawaian mengklasifikasikan Pejabat
Seorang Pegawai Negara yang Negara secara spesifik  terdiri
diangkat menjadi Pejabat dari atas :
Negara, di bebaskan untuk a.       Presiden dan Wakil Presiden;
sementara waktu dari jabatan b.      Ketua, Wakil Ketua, dan
organiknya selama menjadi Anggota Majelis
Pejabat Negara tanpa Permusyawaratan Rakyat;
kehilangan statusnya sebagai c.       Ketua, Wakil Ketua, dan
Pegawai Negeri. Anggota Dewan Perwakilan;
d.      Ketua, Wakil Ketua, dan Ketua
Muda, dan Hakim Agung pada
Mahkamah Agung, serta ketua,
Wakil Ketua, dan Hakim pada
semua Badan Peradilan;
e.       Ketua, Wakil Ketua, dan
Anggota Dewan Pertimbangan
Agung;
f.       Ketua, Wakil Ketua, dan
Anggota Badan Pemeriksa
Keuangan;
g.      Menteri dan jabatan yang
setingkat Menteri;
h.      Kepala Perwakilan Republik
Indonesia di luar negeri yang
berkedudukan sebagai Duta
Besar Luar Biasa dan Berkuasa
Penuh;
i.        Gubernur dan Wakil Gubernur;
j.        Bupati/Walikota dan Wakil
Bupati/Wakil Walikota; dan
k.      Pejabat Negara lainnya yang
ditcnttikan oleh Undang-
undang
Yang mana Pegawai Negeri
yang diangkat menjadi Pejabat
Negara diberhentikan dari
jabatan organiknya Selama
menjadi Pejabat Negara tanpa
kehilangan statusnya sebagai
Pegawai Negeri. Pegawai
Negeri yang diangkat menjadi
Pejabat Negara tertentu tidak
perlu diberhentikan dari jabatan
organiknya, setelah selesai
menjalankan tugasnya dapat
diangkat kembali dalam jabatan
organiknya.
7 Pembinaan pegawai a.  Undang-Undang Nomor 8 a. Sedangkan Undang-Undang
negeri sipil tahun 1974 tentang Pokok- Nomor 43 Tahun 1999, yang
Pokok Kepegawaian, Pada Bab sebelumnya Bab III mengenai
III mengatur mengenai pembinaan pegawai negeri sipil
ketentuan Pembinaan Pegawai diubah menjadi manajemen
Negeri Sipil, yang tujuan pegawai negeri sipil. Yang
Pembinaan Pegawai Negeri tujuan Manajemen Pegawai
Sipil sebagaimana Pasal 12 Negeri Sipil tersebut
diarahkan untuk menjamin sebagaimana Pasal 12 diarahkan
penyelenggaraan tugas untuk menjamin
pemerintahan dan pembangunan penyelenggaraan tugas
secara berdaya guna dan pemerintahan dan pembangunan
berhasil guna. Pembinaan ini secara berdayaguna dan
dilaksanakan berdasarkan sistim berhasilguna. Untuk
karier dan sistim prestasi kerja. mewujudkan penyelenggaraan
tugas pemerintah dan
pembangunan tersebut
diperlukan Pegawai Negeri Sipil
yang profesional, bertanggung
jawab, jujur, dan adil melalui
pembinaan yang dilaksanakan
b.  Pasal 13 Undang-Undang berdasarkan sistem prestasi
Nomor 8 tahun 1974 tentang kerja dan sistem karier yang
Pokok-Pokok Kepegawaian dititikberatkan pasa sistem
bahwa Kebijaksanaan prestasi kerja.
pembinaan Pegawai Negeri
Sipil secara menyeluruh berada b. Sedangkan pada Pasal 13
di tangan Presiden. Undang-Undang Nomor 43
Tahun 1999,  Kebijaksanaan
manajemen Pegawai Negeri
Sipil mencakup penetapan
norma, standar, prosedur,
formasi, pengangkatan,
pengembangan kualitas sumber
daya Pegawai Negeri Sipil,
pemindahan, gaji, tunjangan,
kesejahteraan, pemberhentian,
hak, kewajiban, dan kedudukan
hukum. Kebijaksanaan
manajemen Pegawai Negeri
Sipil, berada pada Presiden
selaku Kepala
Pemerintahan.Untuk membantu
Presiden dalam merumuskan
kebijaksanaan dan memberikan
pertimbangan tertentu, dibentuk
Komisi Kepegawaian Negara
yang yang ditetapkan dengan
Keputusan Presiden. Komisi
Kepegawaian Negara terdiri dari
2 (dua) Anggota Tetap yang
berkedudukan sebagai Ketua
dan Sekretaris Komisi, serta 3
(tiga) Anggota Tidak Tetap
yang kesemuanya diangkat dan
diberhentikan oleh
presiden. Ketua dan Sekretaris
Komisi Kepegawaian Negara
secara ex officio menjabat
sebagai Kepala dan Wakil
Kepala Badan Kepegawaian
Negara. Komisi Kepegawaian
Negara mengadakan sidang
sekurang-kurangnya sekali
dalam satu bulan.
8 Formasi negeri sipil Pasal 15 Undang-Undang Pasal 15 Undang-Undang
Nomor 8 tahun 1974 tentang Nomor 43 Tahun 1999 Jumlah
Pokok-Pokok Kepegawaian, dan susunan pangkat Pegawai
Jumlah dan susunan pangkat Negeri Sipil yang diperlukan
Pegawai Negeri Sipil yang ditetapkan dalam formasi.
diperlukan ditetapkan dalam Formasi tersebut ditetapkan
formasi untuk jangka waktu untuk jangka waktu tertentu
tertentu berdasarkan jenis, sifat, berdasarkan jenis, sifat, dan
dan beban kerja yang harus beban kerja yang harus
dilaksanakan. dilaksanakan.

9 mengenai Pasal 16 ayat (2) Undang- Pasal 16 ayat (2) Undang-


kesempatan yang Undang Nomor 8 tahun 1974 Undang Nomor 43 Tahun 1999
sama menjadi PNS tentang Pokok-Pokok bahwa Setiap warga negara
Kepegawaian bahwa Setiap Republik Indonesia mempunyai
Warga Negara yang memenuhi kesempatan yang sama untuk
syarat-syarat yang ditentukan, melamar menjadi Pegawai
mempunyai kesempatan yang Negeri Sipil setelah memenuhi
sama untuk melamar menjadi syarat-syarat yang ditentukan.
Pegawai Negeri Sipil. setelah diamati maka terdapat
perubahan redaksional pada
bunyi kedua pasal tersebut, yang
sebenranya inti dari kedua pasal
tersebut ialah sama.

10 Adanya Penambahan Antara Pasal 16 dan Pasal 17


Pasal 16 A antara Undang-Undang 43 Tahun 1999
Pasal 16 dan Pasal 17 , ada sisipan Pasal 16 A dimana 
pada pasal tersebut terdapat 2
ayat bahwa  Untuk
memperlancar pelaksanaan
tugas umum pemerintahan dan
pembangunan, pemerintah dapat
mengangkat langsung menjadi
Pegawai Negeri Sipil bagi
mereka yang telah bekerja pada
instansi yang menunjang
kepentingan Nasional.
Persyaratan, tata cara, dan
pengangkatan langsung menjadi
Pegawai Negeri Sipil dan
ditetapkan dengan Peraturan
Pemerintah.
11 Perubahan Ketentuan Sebelumnya pada Pasal 17 Pasal 17 Undang-Undang
Pasal 17 Undang-Undang Nomor 8 Nomor 43 Tahun 1999 terdapat
Tahun 1974 terdapat  2 ayat, 3 ayat yang pada pokoknya
berbunyi  Pegawai Negeri Sipil
diangkat dalam jabatan dan
pangkat tertentu; Pengangkatan
Pegawai Negeri Sipil dalam
suatu jabatan dilaksanakan
berdasarkan prinsip
profesionalisme sesuai dengan
kompetensi, prestasi kerja, dan
jenjang pangkat yang ditetapkan
untuk jabatan itu serta syarat
obyektif lainnya tanpa
membedakan jenis kelamin,
suku, agama, ras, atau golongan.
Pengangkatan Pegawai Negeri
Sipil dalam pangkat awal
ditetapkan berdasarkan tingkat
pendidikan formal. Pada
ketentuan tersebut
menitikberatkan pada prinsip
profesionalisme dalam
pengangkatan pegawai negeri
sipil.
12 Ketentuan Pasal 19 Pasal 19 Undang-Undang Dalam penjelasan Undang-
dihapus Nomor 8 Tahun 1974 tentang Undang Nomor 43 Tahun 1999
Pokok-Pokok Kepegawaian tidak diuarakan secara jelas
berbunyi: mengapa pasal 19 tersebut
Pengangkatan dalam jabatan dihapus.
didasarkan atas prestasi kerja,
disiplin kerja, kesetiaan,
pengabdian, pengalaman, dapat
dipercaya, serta syarat-syarat
obyektip lainnya..

13 PerubahanKetentuan Pasal 20 Undang-Undang Pasal 20 Undang-Undang


Pasal 20 mengenai Nomor 8 Tahun 1974 tentang Nomor 43 Tahun 1999
pertimbanagn Pokok-Pokok Kepegawaian berbunyi:
kenaikan pangkat berbunyi:  Untuk lebih menjamin
Untuk lebih menjamin obyektivitas dalam
obyektipitas dalam mempertimbangkan
mempertimbangkan dan pengangkatan dalam jabatan dan
menetapkan kenaikan pangkat kenaikan pangkat diadakan
dan pengangkatan dalam jabatan penilaian prestasi kerja.
diadakan daftar penilaian (pertimbangan kenaikan
pelaksanaan pekerjaan dan pangkat berdasarkan penilain
daftar urut kepangkatan. prestasi kerja)
(pertimbangan kenaikan
pangkat berdasarkan daftar
penilaian pelaksanaan pekerjaan
dan daftar urut kepangkatan).
14 Mengenai Pasal 22 Undang-Undang Pasal 22 Undang-Undang
perpindahan  jabatan Nomor 8 Tahun 1974 tentang Nomor 43 Tahun 1999
Pokok-Pokok Kepegawaian menyebutkan Untuk
menyebutkan Untuk kepentingan pelaksanaan tugas
kepentingan pelaksanaan tugas kedinasan dan dalam rangka
kedinasan dan dalam rangka pembinaan Pegawai Negeri
pembinaan Pegawai Negeri Sipil dapat diadakan
Sipil dapat diadakan perpindahan jabatan, tugas,
perpindahan jabatan dan atau dan/atau wilayah kerja. Apabila
perpindahan wilayah kerja. dicermati maka perubahan
bunyi pasal tersebut tidak
signifikan, hanya redaksional
kalimat yang diubah dan itu pun
tidak mengubah makna dalam
pasal tersebut.

15 Mengenai Pasal 31 Undang-Undang Pasal 31 Undang-


kesejahteraan Nomor 8 Tahun 1974 tentang Undang Nomor 43 Tahun 1999
pegawai negeri sipil Pokok-Pokok Kepegawaian Untuk meningkatkan kegairahan
menyebutkan: bekerja, diselenggarakan usaha
Untuk meningkatkan kegairahan kesejahteraan Pegawai Negeri
bekerja, diselenggarakan usaha Sipil ;Usaha kesejahteraan,
kesejahteraan Pegawai Negeri meliputi program pensiun dan
Sipil; Pegawai Negeri Sipil dan tabungan hari tua, asuransi
keluarganya pada waktu sakit kesehatan, tabungan perumahan,
atau melahirkan, berhak dan asuransi pendidikan bagi
memperoleh bantuan perawatan putra putri Pegawai Negeri Sipil
kesehatan ;Pegawai Negeri Sipil ;Untuk penyelenggaraan usaha
yang meninggal dunia, kesejahteraan, Pegawai Negeri
keluarganya berhak Sipil wajib membayar iuran
memperoleh bantuan. setiap bulan dari penghasilannya
;Untuk penyelenggaraan
program pensiun dan
penyelenggaraan asuransi
kesehatan, Pemerintah
menanggung subsidi dan iuran.
(program kesejahteraan pegawai
negeri sipil pada Undang-
Undang Nomor 43 Tahun 1999
ialah lebih memadai karena
terdapat program pensiun dan
tabungan hari tua, asuransi
kesehatan, tabungan perumahan,
dan asuransi pendidikan bagi
putra putri Pegawai Negeri Sipil
yang pembayarannya dilakukan
tiap bulan, disamping program
asuransi kesehatan dan kematian
sebagaimana pada Undang-
Undang Nomor 8 Tahun 1974).
16 Mengenai Pasal 34 Undang-Undang Pada perubahan Pasal 34
penyelenggaraan Nomor 8 Tahun 1974 hanya Undang-Undang Nomor  43
pembinaan pegawai menyebutkan bahwa Untuk Tahun 1999 lebih tegas
menjamin kelancaran mengatur  bahwa tugas
pembinaan Pegawai Negeri manajemen Pegawai Negeri
Sipil, dibentuk badan yang Sipil dibentuk Badan
membantu Presiden dalam Kepegawaian Negara yang
mengatur dan mencakup administrasi
menyelenggarakan pembinaan kepegawaian, pengawasan dan
Pegawai Negeri Sipil.Apabila pengendalian, penyelenggaraan
dicermati maka pada pasal den pemeliharaan informasi
tersebut tidak jelas badan yang kepegawaian, mendukung
dimaksud dan tugas serta perumusan kebijaksanaan
fungsinya badan yang kesejahteraan Pegawai Negeri
membantu presiden dalam Sipil, serta memberikan
manajemen pegawai negeri bimbingan teknis kepada unit
sipil. organisasi yang menangani
kepegawaian pada instansi
pemerintah pusat dan
pemerintah daerah.
17 Adanya sisipan Pasal Pasal 34 A
34 A diantara Pasal (1)   Untuk kelancaran pelaksanaan
34 dan 35 manajemen Pegawai Negeri
Sipil Daerah dibentuk Badan
Kepegawaian Daerah.
(2)   Badan Kepegawaian
Daerah sebagaimana dimaksud
dalam ayat (1) adalah perangkat
Daerah dibentuk oleh Kepala
Daerah”.
Pasal 34 A Undang-Undang
Nomor 43 Tahun 1999
mengatur pembentukan Badan
Kepegawaian Daerah yang
bertugas melakukan manajemen
Pegawai Negeri Sipil Daerah,
yang mana pada undang-undang
sebelumnya semua pembinaan
pegawai negeri sipil dipegang
oleh Pemerintah Pusat.
18 Perubahan Ketentuan Pasal 35
Pasal 35 (1)   Sengketa kepegawaian
diselesaikan melalui Peradilan
Tata Usaha Negara.
(2)   Sengketa kepegawaian sebagai
akibat pelanggaran terhadap
peraturan disiplin Pegawai
Negeri Sipil diselesaikan
melalui upaya banding
administratif kepada Badan
Pertimbangan Kepegawaian.
(3)   Badan sebagaimana dimaksud
dalam ayat (2), ditetapkan
dengan Peraturan Pemerintah.
            Sebenarnya Pasal 35 
pada Undang-Undang Nomor 
43 Tahun 1999 lebih
menekankan bahwa Pegawai
Negeri Sipil golongan tertentu
yang dijatuhi hukuman disiplin
pemberhentian dengan hormat
tidak atas permintaan sendiri
dan pemberhentian tidak dengan
hormat sebagai Pegawai Negeri
Sipil dapat mengajukan upaya
banding administratif ke Badan
Pertimbangan
Kepegawaian.sedangkan pada
undang-undang sebelumnya
tidak mengatur ketentuan
mengenai upaya banding
administratif.
19 Perubahan Judul Bab Judul Bab IV Undang-Undang Pada Judul Bab IV Undang-
IV dan Ketentuan Nomor8 Tahun 1974 ialah Undang Nomor 43 Tahun 1999
Pasal 37 Pembinaan Anggota Angkatan ialah Manajemen anggota
Bersenjata Republik Indonesia. Tentara Nasional Indonesia dan
Anggota Kepolisian Republik
Indonesia. Hal itu terjadi karena
implikasi adanya pemisahan
ABRI menjadi TNI dan POLRI.
Sehingga terdapat perubahan
istilah ABRI kemudian
berimplikasi pula pada bunyi
pasal 37 Undang-Undang
Nomor 43 Tahun 1999 yaitu:
Pasal 37
Manajemen Anggota Tentara
Nasional Indonesia dan Anggota
Kepolisian Negara Republik
Indonesia, masing-masing diatur
dengan Undang-undang
tersendiri.

               

Anda mungkin juga menyukai