Anda di halaman 1dari 2

PEMBIAYAAN SEKUNDER PERUMAHAN

Anggota:
1. Ericha Vera Wahyuni (11)
2. Farhah Diana (12)
3. Fikha Septia Rahma (13)
4. Grace Putri Margareta S. (14)
5. Ibanez Fransdana R. (15)

1) Pengertian
Pembiayaan sekunder perumahan atau yang juga dikenal dengan istilah Secondary mortgage facility
(SMF) adalah suatu perusahaan yang dibentuk untuk membeli suatu kredit pemilikan rumah (KPR)
dari bank kreditur yang kemudian tagihan ini dikemas dalam suatu efek hutang yang kemudian dijual
kepada investor seperti misalnya perusahaan asuransi, dana pensiun atapun investor perorangan.

2) Jenis-jenis
Kegiatan usaha Perusahaan Pembiayaan terbagi menjadi empat yaitu:
a. Pembiayaan Investasi
Pembiayaan untuk pengadaan barang-barang modal beserta jasa yang diperlukan untuk
aktivitas usaha/investasi, rehabilitasi, modernisasi, ekspansi, atau relokasi tempat
usaha/investasi yang diberikan kepada debitur dalam jangka waktu lebih dari 2 (dua) tahun.
b. Pembiayaan Modal Kerja Pembiayaan untuk memenuhi kebutuhan yang habis dalam satu
siklus aktivitas usaha debitur dan merupakan pembiayaan dengan jangka waktu paling lama
2 (dua) tahun.
c. Pembiayaan Multiguna Pembiayaan untuk pengadaan barang dan/ atau jasa yang diperlukan
oleh debitur untuk pemakaian/konsumsi dan bukan untuk keperluan usaha (aktivitas
produktif) dalam jangka waktu yang diperjanjikan.
d. Kegiatan Usaha Lain yang Disetujui oleh OJK
Dalam hal ini, perusahaan wajib mengajukan permohonan kepada OJK dengan melampirkan
dokumen yang berisi uraian minimal produk yang akan dipasarkan, analisis prospek usaha,
mekanisme/cara pembiayaan yang akan dilakukan, hak dan kewajiban para pihak, dan
contoh perjanjian pembiayaan yang akan dipergunakan.

3) Peran
Perusahaan pembiayaan sekunder perumahan mempunyai tugas untuk membangun dan
mengembangkan pasar pembiayaan sekunder perumahan melalui sekuritisasi, penyaluran pinjaman
kepada bank dan/atau lembaga keuangan.

4) Fungsi
Perusahaan pembiayaan sekunder perumahan mempunyai tugas untuk membangun dan
mengembangkan pasar pembiayaan sekunder perumahan melalui sekuritisasi, penyaluran pinjaman
kepada bank dan/atau lembaga keuangan.
5) Tujuan
Sedangkan tujuan khusus analisis pembiayaan, yaitu sebagai berikut : untuk menilai kelayakan usaha
calon peminjam, untuk menekan risiko akibat tidak terbayarnya pembiayaan, untuk menghitung
kebutuhan pembiayaan yang layak.

6) Contoh
Beragam jenis instrumen yang dapat dipergunakan untuk mengalirkan dana pasar modal ke sektor
pembiayaan perumahan, yang secara umum terdapat lima jenis instrumen. Di Indonesia telah
dilakukan dua diantaranya melalui perusahaan pembiayaan sekunder perumahan, yaitu:
a. Penjualan Tagihan Kredit Pemilikan Rumah (KPR)
Kreditur Asal menjual tagihan KPR untuk mendapatkan dana segar pembiayaan KPR dan
bagian dari manajemen risiko. Penjualan KPR ini merupakan langkah awal penyalur KPR
dalam menjajaki pelaksanaan sekuritisasi KPR nantinya. Kegiatan ini dilakukan oleh PT.
Sarana Multigriya Finansial (PT. SMF) dalam produk Refinancing KPR.

b. Sekuritisasi KPR Secara Pass-Through


Sekuritisasi KPR secara pass-through adalah penerbitan sekuritisasi KPR yang pembayaran
kembali hasil investasi investor sepenuhnya diperoleh dari hasil angsuran KPR yang dibayar
oleh debitur, baik pokok maupun bunga, langsung diteruskan kepada investor.

Anda mungkin juga menyukai