Anda di halaman 1dari 19

KELOMPOK 3

KETUA:
TRISNA CLAUDIA SIMAMORA (20600140)

ANGGOTA:
MAHKOTA AL-CH SINAGA (20600114)
DEWI ELENA LUMBAN TOBING (20600121)
SONYA ELECIA SINAGA (20600134)
IMMANUEL SIHOL HAMONANGAN POHAN (20600144)
KEVIN JAYA HUTABARAT (20600148)
RIBKA SARI DUMA YANTI MANURUNG (20600149)
1. Coba saudara sasun solusi untuk masalah LH di daerah
saudara dalam tahapan sbb:

a. Perencanaan;
b. Pemanfaatan;
c. Pengendalian;
d. Pemeliharaan;
e. Pengawasan; dan
f. Penegakan Hukum.

Solusi masalah banjir yang


terjadi di daerah Medan
Belawan
A. Perencanaan

- Inventarisasi Lingkungan Hidup


Kecamatan Medan Belawan memiliki potensi banjir paling parah menurut Badan
Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) banjir di daerah Medan Belawan salah
satunya disebabkan oleh curah hujan yang tinggi dan tersumbatnya saluran
drainase/selokan yang membuat air tidak mengalir sehingga mengakibatkan air
dari selokan meluap keluar dari selokan yang mengakibatkan banjir.

- Penetapan Ekoregion
Oleh karena itu solusi dari kelompok kami yaitu merencanakan pembersihan saluran
drainase atau selokan yang tersumbat agar air dalam selokan dapat berjalan dengan lancar
agar tidak menyebabkan masalah lingkungan dan juga kesehatan. Kegiatan pembersihan
selokan ini dilakukan setelah koordinasi dengan pemerintah setempat agar Kegiatan ini
dapat dilaksanakan dengan sesuai.
B. Pemanfaatan

Solusi pembersihan saluran drainase atau selokan dilaksanakan berdasarkan daya dukung dan
daya tampung lingkungan hidup dengan memperhatikan :
a. keberlanjutan proses dan fungsi lingkungan hidup;
b. keberlanjutan produktivitas lingkungan hidup; dan
c. keselamatan, mutu hidup, dan kesejahteraan masyarakat.
Oleh karena itu manfaat dari pembersihan saluran drainase atau selokan ini ialah supaya ketika
hujan turun air bisa masuk ke saluran drainase dan dibawa ke suatu tempat agar tidak menjadi
masalah lingkungan dan kesehatan.
C. Pengendalian

Pengendalian lingkungan hidup didasarkan pada UUPPLH Nomor 32 Tahun 2009 pasal 13 ayat
(2). Solusi dari kelompok kami yaitu menghimbau masyarakat setempat untuk tidak membuang
sampah pada saluran drainase atau selokan. Maka untuk itu perlu membuat tempat sampah umum
di beberapa titik sehingga masyarakat sekitar tidak lagi sembarangan membuang sampah dengan
begitu selokan tidak akan tersumbat lagi karena sampah.

D. Pemeliharaan
Upaya pemeliharaan yang kami siapkan untuk mengoptimalkan perencanaan kami terhadap
solusi untuk masalah lingkungan hidup yaitu, membuat ajakan kepada warga setempat agar bisa
melakukan gotong-royong secara rutin seminggu sekali agar lingkungan tersebut tetap terjaga dan
terkontrol sehingga tidak terjadi lagi kerusakan lingkungan tersebut.
E. Pengawasan

Hal yang telah kami siapkan sebagai bentuk pengawasan dari solusi untuk masalah lingkungan
hidup tersebut yaitu, meminta bantuan kepada pemerintah daerah setempat dan juga karang taruna
sekitar agar bisa melakukan pemantauan dalam program yang direncanakan supaya upaya- upaya
yang direncanakan berjalan dengan semaksimal mungkin.

F. Penegakan Hukum
Agar perealisasian terhadap perencanaan yang telah disiapkan bisa berjalan dengan maksimal,
akan lebih baik jika ada ditetapkannya penegakan hukum untuk membuat masyarakat lebih sadar dan
peduli terhadap lingkungan.

Oleh karena itu penegakan hukum yang bisa dibuat dalam perencanaan solusi terhadap lingkungan
tersebut yaitu, berdasarkan UUPPLH No 32 Tahun 2009 yakni pada bab 9 merupakan tugas dan
wewenang pemerintah.
2. Menurut saudara masalah ekosistem dan mata rantai apa yang
terputus pada LH keberadaan/daerah saudara?
Disini kelompok kami mengambil masalah ekosistem dan mata rantai yang terputus pada lingkungan
hidup yang terjadi di daerah Pakkat, Kab. Humbahas yakni akibat perusakan hutan di Hulu Sungai yang
mana masyarakat setempat melakukan penebangan pohon untuk dijadikan sebagai papan. Akibat
penebangan liar ini maka ketika curah hujan yang tinggi turun akan menyebabkan banjir bandang di Hulu
Sungai karena kurangnya resapan air hujan. Hal ini sungguh sangat berdampak bagi masyarakat atau warga
sekitar yang mana di hilir sungai terdapat sawah warga maka akibat kiriman air yang tinggi dari Hulu
Sungai ke hilir akan membuat sawah warga rusak dan terbawa aliran arus sungai yang deras dan juga
terjadinya erosi pada tanah pertanian. Hal ini tentu berdampak besar bagi warga yang bermata pencaharian
sebagai petani.
Maka masalah ekosistem yang dialami ialah Sawah yang merupakan produsen penghasil padi atau
beras telah rusak mengakibatkan manusia/warga desa yang merupakan konsumen akan mengalami
penurunan drastis hasil panen padi sehingga menyebabkan kekurangnya beras. Kemudian sawah yang
merupakan mata pencaharian warga desa yang rusak akibat terbawa arus sungai tersebut akan memutus
mata rantai pencaharian warga desa sehingga akan berdampak pada sulitnya memenuhi kebutuhan hidup
yang lain.
3. Berikan contoh penyusunan AMDAL.

Pengertian AMDAL
Analisis dampak lingkungan atau Analisis mengenai dampak lingkungan adalah kajian mengenai dampak
besar dan penting suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang
diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan di
Indonesia
Dalam proses penyusunan AMDAL terdapat beberapa komponen penting di dalamnya. Sesuai dengan
penjelasan mengenai pengertian AMDAL, adapun beberapa komponen AMDAL adalah sebagai berikut:
1. Penyajian Informasi Lingkungan (PIL)
2. Kerangka Acuan (KA)
3. Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)
4. Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL)
5. Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL)
Contoh Penyusunan AMDAL Industri Pabrik Tahu

PROSEDUR PENYUSUNAN AMDAL Industri Pabrik Tahu:

1. Proses Penapisan:

Proses penapisan (Proses Seleksi) wajib AMDAL adalah proses untuk menentukan apakah suatu rencana
kegiatan wajib menyusun AMDAL atau tidak. Di Indonesia, proses penapisan dilakukan dengan sistem
penapisan satu langkah. Ketentuan apakah suatu rencana kegiatan perlu menyusun dokumen AMDAL atau
tidak dapat dilihat pada Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 11 Tahun 2006 tentang Jenis
Rencana Usaha dan/atau Kegiatan yang Wajib dilengkapi dengan AMDAL.

dimana setiap orang yang melakukan usaha dan kegiatan yang mengarah ke industri (perusahaan/pabrik)
atau yang berdampak pada lingkungan hidup, wajib memiliki izin lingkungan atau wajib AMDAL termasuk
Industri Pabrik Tahu
2. Proses Pengumuman
Setiap rencana kegiatan yang diwajibkan untuk membuat AMDAL wajib mengumumkan rencana
kegiatannya kepada masyarakat sebelum pemrakarsa melakukan penyusunan AMDAL. Pengumuman
dilakukan oleh instansi yang bertanggung jawab dan pemrakarsa kegiatan. Tata cara dan bentuk pengumuman
serta tata cara penyampaian saran, pendapat dan tanggapan diatur dalam Keputusan Kepala Bapedal Nomor
08 Tahun 2000 tentang Keterlibatan Masyarakat dan Keterbukaan Informasi dalam Proses AMDAL.
Perusahaan Industri Pabrik Tahu

Membuat pengumuman kepada masyarakat baik melalui surat pengumuman,papan pengumuman atau media
lainnya terkait Dengan kegiatan AMDAL (Analis Dampak Lingkungan )

Masyarakat yang diikutsertakan dalam proses AMDAL mencakup:


1. Masyarakat terkena dampak
2. Masyarakat pemerhati lingkungan
3. Masyarakat yang terpengaruh atas segala bentuk keputusan dalam proses Amdal
3. Proses Pelingkupan

Pelingkupan merupakan suatu proses awal (dini) untuk menentukan lingkup permasalahan dan
mengidentifikasi dampak penting (hipotetis) yang terkait dengan rencana kegiatan. Tujuan pelingkupan
adalah untuk menetapkan batas wilayah studi, mengidentifikasi dampak penting terhadap lingkungan,
menetapkan tingkat kedalaman studi, menetapkan lingkup studi, menelaah kegiatan lain yang terkait dengan
rencana kegiatan yang dikaji. Hasil akhir dari proses pelingkupan adalah dokumen KA-ANDAL. Saran dan
masukan masyarakat harus menjadi bahan pertimbangan dalam proses pelingkupan.

* industri pabrik tahu menentukan lingkup permasalahan dan dampak terhadap lingkungan yaitu adalah
Produksi tahu menghasilkan dua jenis limbah, yaitu limbah padat dan limbah cair. Limbah padat dihasilkan
dari hasil proses penyaringan dan penggumpalan, sedangkan limbah cair dihasilkan dari proses perendaman,
pencucian, perebusan, pengempresan dan pencetakan. Hampir dari seluruh proses ini menghasilkan limbah
yang berwujud cair yang berakibat tingginya limbah cair tahu. Limbah cair industri tahu merupakan salah
satu penyebab pencemaran lingkungan
4. Proses penyusunan dan penilaian KA-ANDAL

Setelah KA-ANDAL selesai disusun, pemrakarsa dapat mengajukan dokumen kepada Komisi Penilai
AMDAL untuk dinilai. Berdasarkan peraturan, lama waktu maksimal penilaian KA-ANDAL adalah 75 hari
di luar waktu yang dibutuhkan penyusun untuk memperbaiki/menyempurnakan kembali dokumennya.

5. Proses penyusunan dan penilaian ANDAL, RKL, dan RPL

Penyusunan ANDAL, RKL, dan RPL dilakukan dengan mengacu pada KA-ANDAL yang telah disepakati
(hasil penilaian Komisi AMDAL). Setelah selesai disusun, pemrakarsa dapat mengajukan dokumen kepada
Komisi Penilai AMDAL untuk dinilai. Berdasarkan peraturan, lama waktu maksimal penilaian ANDAL, RKL
dan RPL adalah 75 hari di luar waktu yang dibutuhkan.
6. Penyusun Untuk Memperbaiki/Menyempurnakan Kembali Dokumennya

1. Persetujuan kelayakan lingkungan


Keputusan kelayakan lingkungan hidup suatu rencana usaha dan/atau kegiatan diterbitkan oleh:
a. Menteri, untuk dokumen yang dinilai oleh komisi penilai pusat;
b. gubernur, untuk dokumen yang dinilai oleh komisi penilai provinsi; dan
c. bupati/walikota, untuk dokumen yang dinilai oleh komisi penilai kabupaten/kota.

2. Penerbitan keputusan wajib mencantumkan:


a) dasar pertimbangan dikeluarkannya keputusan;
b) pertimbangan terhadap saran, pendapat dan tanggapan yang diajukan oleh warga masyarakat.
4. Berikan contoh penyusunan UKL dan UPL.

Contoh penyusunan UKL-UPL yaitu mengenai UKL-UPL Bidang Jalan.

RUANG LINGKUP
Penyusunan UKL-UPL Bidang Jalan menguraikan tentang proses penyusunan UKL-UPL yang mengacu pada
Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 16 tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan
Dokumen Lingkungan Hidup. Petunjuk praktis ini meliputi acuan normatif yang digunakan untuk
menyusun UKL-UPL bidang jalan yang secara garis besar terdiri dari upaya pengelolaan dan
pemantauan lingkungan hidup.

ACUAN DASAR HUKUM


Peraturan perundang-undangan yang mendasari penyusunan formulir UKL-UPL pembangunan jalan adalah:
1. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan.
2. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 16 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Dokumen
UKL-UPL.
3. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No.8/2013 tentang Tata Laksana Penilaian dan Pemeriksaan
Dokumen Lingkungan Hidup Serta Penerbitan Izin Lingkungan.
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UKL-UPL)
Formulir UKL-UPL disusun untuk kegiatan pembangunan dan/atau peningkatan jalan yang tidak masuk dalam kriteria
wajib Amdal. Hal ini sesuai dengan pasal 34 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup (PPLH) bahwa “Setiap usaha dan/atau kegiatan yang tidak termasuk dalam kriteria
wajib Amdal, wajib memiliki UKL-UPL.

SYARAT PENYUSUNAN UKL-UPL


Penyusunan UKL-UPL mengacu kepada Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 16 Tahun 2012 tentang
Pedoman Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup , antara lain :
1) Identitas pemrakarsa
2) Rencana kegiatan
3) Dampak lingkungan, dan program pengelolaan serta pemantauan lingkungan
4) Jumlah dan jenis Izin Pengelolaan yang dibutuhkan
5) Pernyataan komitmen pemrakarsa untuk melaksanakan ketentuan yang tercantum dalam formulir UKL-UPL
6) Daftar Pustaka
7) Lampiran
TAHAPAN
1. Pemrakarsa mengajukan permohonan penyusunan dokumen UKL-UPL kepada Kepala Badan
Lingkungan Hidup
2. Permohonan diterima oleh bagian penerimaan dokumen
3. Pemeriksaan kesesuaian persyaratan
4. Pemeriksaan dokumen UKL-UPL

5. Perbaikan oleh pemrakarsa


6. Penyerahan dokumen UKL-UPL yang telah diperbaiki
7. Pemeriksaan kembali hasil perbaikan
8. Diserahkan ke Walikota untuk dibuatkan Izin Lingkungan
9. Diterbitkannya Izin Lingkungan dari Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu
BIAYA
Tidak ada retribusi untuk Pemerintah Kota, namun segala biaya penyusunan kajian ditanggung oleh
pemrakarsa.
5. Siapkan kegiatan apa yang akan saudara kontribusikan dalam
hal Lingkungan Hidup dan siap untuk dilaksanakan.

Melakukan penghijauan kampus dengan menanami beberapa tumbuhan


berbuah di beberapa titik lingkungan kampus demi menciptakan
lingkungan kampus yang sejuk, asri dan hasil dari tanaman bisa
dimanfaatkan sebagai tambahan asupan makanan dan vitamin.
TERIMA KASIH 

Anda mungkin juga menyukai