Anda di halaman 1dari 29

Metode

Pengumpulan dan Analisa Data


dan
Prakiraan Dampak SosEkBud

Dr Suharman Msi
Departemen Sosiologi Fisipol UGM
Peneliti Bidang Sosial Budaya PSLH UGM
suharman_1962@ugm.ac.id
suharman_2005@yahoo.co.id
Makna Dampak Sosial Ekonomi dan Budaya

• Dampak sosial adalah konsekuensi yang timbul akibat


intervensi pemerintah atau pihak swasta yang mungkin
akan merubah pola interaksi sosial dan penghidupan
anggota masyarakat.
• Dampak ekonomi meliputi perubahan pada aspek
ekonomi, kehidupan ekonomi masyarakat maupun cara
orang menjalani kehidupannya, lapangan kerja dan
berusaha guna memenuhi kebutuhannya
• Dampak budaya yang meliputi perubahan norma, nilai,
dan kepercayaan yang selama ini menjadi pedoman
hidup dalam masyarakat.
Nomenklatur/Istilah Jenis Dampak
• Jenis Dampak SosEkBud harus memiliki
Nomenklatur atau istilah yang JELAS dan
memenuhi kriteria sebagai berikut:
1. Terukur
2. Ada Datanya
3. Dapat Diperkirakan
4. Dapat Dikelola Dampaknya
Komponen lingkungan sosial

• Komponen lingkungan sosial yang ditelaah


meliputi Demografi, Ekonomi, dan Budaya.
• Kajian aspek sosial dilakukan untuk setiap
dokumen:
– Kerangka Acuan (KA) ANDAL
– Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)
– Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL)
– Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL)
ASPEK SOSIAL BUDAYA EKONOMI
YANG PENTING PADA DOKUMEN LINGKUNGAN

• Hasil Pelibatan Masyarakat


• Batas Sosial
• Batas Administratif
• Metode Studi:
a. Metode Pengumpulan Data
b. Metode Analisis Data
Hasil pengolahan data dari proses pelibatan
masyarakat hendaklah memperoleh:

a) Aspirasi & Harapan serta kekhawatiran masyarakat


terhadap rencana kegiatan
b) Indigenous/local knowledge yang harus diperhatikan
c) Emic view/cara pandang atau perspektif masyarakat
yang terdampak terhadap Rencana Kegiatan
d) Aset-aset kolektif yang dilindungi
e) Area/benda/situs yg dikeramatkan oleh masyarakat
f) Hal lain yang secara sosial, budaya dan ekonomi
penting untuk diperhatikan saat pelingkupan.
METODE STUDI
METODE PENGUMPULAN DATA
METODE ANALISIS DATA
Tabel Metode Studi pada KA
Deskripsi Rona Lingkungan Hidup
Metode Pengumpulan Data Aspek SosEkBud

• Dampak penting aspek sosial dari suatu rencana usaha atau


kegiatan pada umumnya tidak menyebar secara merata di
seluruh kelompok dan lapisan masyarakat. Apa metode
SAMPLING yang tepat?
• Dengan demikian dalam menetapkan/memilih metode
pengumpulan data dan analisis data yang relevan, baik yang
bersifat kuantitatif atau kualitatif, dengan mempertimbangkan:
– Perubahan mendasar atau dampak penting sosial yang
dialami oleh kelompok atau lapisan masyarakat yang akan
ditelaah;
– Satuan analisis (rumah tangga, desa, kabupaten, propinsi)
yang akan diukur;
– Ukuran-ukuran yang bersifat penting menurut pandangan
masyarakat (emic) disekitar rencana usaha atau kegiatan;
– Ketersediaan tenaga, waktu dan dana.
Metoda Pengumpulan Data Yang Dapat Dipergunakan

 Pengamatan/Observasi
Melakukan pengamatan secara langsung atau menggunakan alat bantu
(camera/drone dll) untuk mendapatkan gambaran sesungguhnya kondisi sosial,
budaya dan ekonomi masyarakat.
 Pengumpulan data sekunder;
Melalui teknik ini, data dan informasi yang berupa hasil-hasil penelitian, bahan-bahan
pustaka dan bahan-bahan lain yang relevan dikumpulkan dari berbagai instansi
terkait.
 Wawancara dengan kuesioner;
Pengumpulan data pada sejumlah responden terpilih melalui wawancara dengan
kuesioner yang terstruktur.
 Wawancara mendalam (indepth interview).
Wawancara mendalam dengan tokoh-tokoh masyarakat atau orang-orang yang
dianggap mengetahui tentang kondisi masyarakat setempat, dengan menggunakan
pedoman pertanyaan.
 Diskusi kelompok terarah (focussed group discussion).
 Mendapatkan data melalui kegiatan diskusi dan wawancara secara bersama, dalam
kelompok yang terbatas, mengenai issu tertentu.
Kesesuaian antara Metode Pengumpulan data dengan Informasi
yang Dibutuhkan

• Sering terjadi, dalam penyusunan Amdal, RKL dan UPL, penyusun melakukan
suatu cara pengumpulan data, namun antara teknik pengumpulan data
dengan kebutuhan data atau informasi yang diperlukan tidak sinkron.
• Misal, karena pertimbangan efisiensi dan efektifitas, penyusun membuat
suatu survey terhadap orang2 yang ada dalam wilayah studi. Ketika ada
pertanyaan tentang terjadinya peningkatan peluang berusaha, responden
akan mengalami kesulitan memberikan jawaban, karena kegiatannya belum
ada.
• Pertanyaan tentang kesediaan menjadi tenaga konstruksi jika proyek
dibangun, juga akan menimbulkan kesulitan bagi responden untuk menjawab,
terutama pada responden lanjut nusia dan perempuan (meskipun perempuan
yang bekerja di sektor konstruksi juga makin banyak).
• Ini menunjukkan bahwa pilihan Teknik Pengumpulan Data dengan cara Survey
tidak dapat menjaring informasi yang dibutuhkan dan juga ada kesulitan
responden untuk menjawab sesuatu yang tidak atau belum terjadi.
Desain Pertanyaan dalam Survey
• Banyak penyusun yang melakukan pengumpulan data dengan
Survey dengan instrumen Kuesioner, namun penyusunan item
pertanyaan yang ada dalam kuesioner tidak sistematis.
• Seharusnya penyusun telah membuat suatu rencana Kuesioner
yang akan bertanya tentang apa saja dan apa relevansinya
dengan studi yang dilakukan serta apakah pertanyaan tersebut
sesuai/cocok untuk ditanyakan dengan metode Survey ini.
• Banyak terjadi penyusun membuat pertanyaan yang sangat
panjang, sehingga menimbulkan persoalan saat dilakukan
wawancara atau interview.
• Model PACAR WUTAH atau MEMBERONDONG DENGAN
BANYAK PERTANYAAN tanpa kejelasan tujuan pertanyaan itu
diberikan dan relevansinya dengan analisis data masih sering
terjadi.
Kapan Indepth Interview dilakukan?
• Untuk melakukan pengumpulan data yang TIDAK DAPAT
diperoleh dengan metode lain seperti Survey ataupun FGD.
• Untuk mengumpulkan data yang detail, spesifik dan
mendalam, yang tidak setiap orang dapat memberikan
penjelasan yang memadai.
• Untuk mengungkap permasalahan yang krusial,
permasalahan yang rawan dan rentan konflik, maupun
permasalahan yang sensitif bagi publik/masyarakat
setempat.
• Untuk menindak-lanjuti permasalahan yang dilontarkan
masyarakat, misalnya dalam Konsultasi Publik, ada masalah
yang menjadi kekhawatiran masyarakat sehingga perlu
dielaborasi lebih detail dan mendalam.
Metode analisis data
• Metoda analisis data yang dapat digunakan antara lain:
 Metoda analisis yang bersifat kuantitatif, seperti analisis statistik;
 Metoda analisis yang bersifat kualitatif, seperti analisis isi (analisis
wacana, content analysis)
• Metode kuantitatif sederhana, antara lain:
 Proyeksi penduduk (teknik ekstrapolasi)
 Analisis kecenderungan (trend analysis)
 Analisis deret waktu (time series analysis)
 Metode lain yang sering digunakan:
 Penilaian pakar (professional judgment)
 Komparatif antar budaya (cross cultural)
 Teknik analogi
Hal Penting tentang Aspek SosEkBud

• Lingkup wilayah studi mengacu pada penetapan wilayah


studi yang digariskan dalam Kerangka Acuan (KA);
• Komponen lingkungan yang diteliti merupakan penjabaran
dari isu pokok aspek sosial yang terdapat dalam KA;
• Komponen lingkungan sosial yang diteliti harus bersifat
spesifikasi lokasi, sehingga tidak selalu komponen aspek
sosial yang terdapat dalam Pedoman Umum Penyusunan
ANDAL (PERMENLH No. 16 Tahun 2012).
• Hal tersebut di atas membuka kemungkinan bahwa
komponen aspek sosial yang tertera pada KA-ANDAL dapat
mengalami penambahan atau pengurangan sepanjang
terjalin keterkaitan yang antar aspek fisik- kimia, biologi dan
sosial.
Keterlibatan Masyarakat dalam Penyusunan AMDAL dan
Izin Lingkungan menurut UU 32/2009
PENYUSUNAN AMDAL  Mengikutsertakan masyarakat
sebelum penyusunan dokumen kerangka acuan Analisa Dampak
Lingkungan melalui pengumuman rencana kegiatan/usaha dan
konsultasi publik. Selain itu dapat masyarakat dapat mengajukan
keberatan terhadap dokumen Amdal

PENILAIAN AMDAL  Keterlibatan masyarakat dalam Komisi Penilai


Amdal dalam proses penilaian Andal, RKL-RPL hingga keluarnya
Surat Keputusan Kelayakan / Ketidaklayakan Lingkungan Hidup

PENGUMUMAN PERMOHONAN IZIN LINGKUNGAN 


Pengumuman memungkinkan peran serta masyarakat, khususnya
yang belum menggunakan kesempatan dalam prosedur keberatan,
dengar pendapat, dan lainnya dalam proses pengambilan
keputusan izin
Bagaimana partisipasi publik dalam Amdal
pada UU Cipta Kerja?
• LINGKUP MASYARAKAT YANG DILIBATKAN Masyarakat yang
dilibatkan dalam penyusunan Amdal hanyalah masyarakat yang
terdampak langsung saja. Pemerhati lingkungan dan masyarakat yang
terpengaruh tidak dilibatkan
• PENGHAPUSAN KOMISI PENILAI AMDAL Penilaian dilakukan oleh Tim
Uji Kelayakan Lingkungan Hidup yang anggotanya hanya terdiri dari
pemerintah pusat, pemerintah daerah, serta ahli bersertifikat
• PENGUMUMAN HANYA UNTUK KEPUTUSAN Permohonan Izin
(Persetujuan) Lingkungan tidak lagi diwajibkan serta dilakukan melalui
media elektronik ataupun cara yang ditetapkan pemerintah pusat .
Hal ini juga sudah diatur sejak PP OSS
• SARAN DAN MASUKAN YANG DIPERTIMBANGKAN ADALAH YANG
RELEVAN Dokumen Amdal hanya memuat saran masukan serta
tanggapan masyarakat terkena dampak langsung yang relevan dengan
rencana usaha dan/atau kegiatan yang dibangun.
Catatan Akhir
• Salah satu butir kelayakan lingkungan (tertulis di PP 22
th 2021 Psl 74 (1) butir g : "rencana Usaha dan atau
Kegiatan tidak mengganggu nilai-nilai sosial atau
pandangan masyarakat (emic view)". Maka ketika
konsultasi publik harus menggali "emic view"
• Perbedaan antara "konsultasi publik dengan sosialisasi"
Sebelum mulai menyusun AMDAL, harus dipasang
PENGUMUMAN, lanjut "koordinasi dg tokoh
masyarakat" utk rencana pelaksanaan konsultasi publik,
bukan sosialisasi
• Metode untuk memprakirakan Kondisi lingkungan
ketika proyek dilaksanakan, harus RELEVAN DENGAN
KONDISI MASYARAKAT

Anda mungkin juga menyukai