Anda di halaman 1dari 11

Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Minum Kota Mojokerto Tahun 2029

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kebutuhan manusia akan air bersih maupun air minum semakin meningkat
sebanding dengan meningkatnya jumlah penduduk dan taraf kehidupan
masyarakat. Terdapat jumlah air yang sangat besar di planet Bumi ini, kira-kira
1,4 x 109 km3 dalam bentuk samudra, laut, sungai, danau, es, dan lain-lain. Namun
hanya 3% dari jumlah air di Bumi yang merupakan air tawar. Air tawar dapat
dimanfaatkan menjadi air baku untuk air minum dengan biaya yang lebih
terjangkau daripada mengolah air asin menjadi air baku untuk air minum. Air
tawar dapat diambil dari mata air, air tanah, air permukaan dan air hujan.
Air minum merupakan suatu kebutuhan yang sangat vital dalam
menunjang sebagian besar aktivitas manusia. Dewasa ini, kebutuhan air minum
meningkat tajam seiring dengan pertumbuhan jumlah penduduk yang cukup pesat.
Semakin tinggi jumlah penduduk, maka semakin tinggi pula kebutuhan air
minum. Beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat kebutuhan air bersih, antara
lain taraf hidup, kebiasaan hidup, kondisi iklim, dan kebutuhan air untuk industri.
Semakin tinggi taraf hidup masyarakat, konsumsi air akan semakin tinggi. Hal
tersebut dikarenakan kebutuhan air tidak hanya untuk minum tetapi juga untuk
kebutuhan lainnya, misalnya untuk menyiram tanaman, mencuci mobil, dan lain
sebagainya.
Air bersih yang layak untuk dikonsumsi oleh manusia memiliki standar
baku mutu tertentu yang tercantum dalam peraturan perundang-undangan
pemerintah. Sementara kondisi sumber air baku yang akan diolah masih jauh dari
standar mutu yang ditetapkan karena sumber air didapatkan dari air sungai yang
juga menjadi tempat pembuangan limbah domestik dan industri. Mata air juga
jumlahnya terbatas, sehingga diperlukan pengolahan air baku sesuai dengan
karakteristiknya agar menjadi air bersih yang layak untuk dikonsumsi.
Hal ini memicu pemerintah kota Mojokerto untuk menyediakan air minum
yang mencukupi dengan tersedianya air baku yang cukup untuk diolah menjadi air
minum. Untuk menjaga ketersediaan air minum dapat diimbangi dengan adanya
FERDINAN MUHAMMAD FARHAN
1
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Minum Kota Mojokerto Tahun 2029

fasilitas pengolahan air minum yang baik. Bangunan


pengolahan air minum juga dibuat seefisien mungkin untuk menghindari
tingginya harga air minum namun tetap memiliki kualitas yang memenuhi standar
air minum.

1.2 Tujuan

Tujuan dari pembangunan instalasi pengolahan air minum ini adalah membuat
Detail Engineering Design (DED) yang meliputi:
a. Proses perencanaan bangunan pengolahan air minum
b. Perencanaan desain dan detail bangunan pengolahan air minum
c. Gambar layout dan profil hidrolis

1.3 Ruang Lingkup

Ruang lingkup dari tugas Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Minum


Mojokerto ini meliputi:

1. Analisa Kualitas Air Baku dengan ketentuan :

a. Kekeruhan = <300 NTU

b. Ph =5

c. Debit = 200 L/detik

d. Lokasi IPA dari sungai = 700 meter

e. Beda tinggi muka air minimum sungai terhadap muka tanah di


IPA 10 meter

f. Pengaliran dari sungai ke IPA dengan cara pemompaan

2. Membuat perencanaan awal dengan 3 alternatif pengolahan

3. Perencanaan detail tiap unit pengolahan dari alternatif yang dipilih


meliputi; kriteria desain, perhitungan dimensi, gambar sketsa, dan gambar
autocad

4. Layout dan profil hidrolis

FERDINAN MUHAMMAD FARHAN


2
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Minum Kota Mojokerto Tahun 2029

5. Bill of Quantity (BOQ) dan Rancangan Anggaran Biaya


(RAB)

BAB II

GAMBARAN UMUM WILAYAH PERENCANAAN

2.1 Luas, Batas Wilayah dan Administrasi


Kota Mojokerto merupakan salah satu kotamadya di Jawa Timur yang
terdiri dari 3 kecamatan dan 18 kelurahan dengan luas 16,470 km². Kota
Mojokerto merupakan satu-satunya daerah di Jawa Timur yang memiliki luas
wilayah terkecil dengan kepadatan penduduk yang tinggi. Kota Mojokerto terletak
± 50 km arah barat dari Kota Surabaya. Kota Mojokerto terletak pada jalur jalan
alternatif Surabaya-Semarang dan Surabaya-Solo. Selain itu, Kota Mojokerto
menjadi pusat administrasi pemerintahan, perdagangan, pendidikan kesehatan dan
rekreasi. Untuk lebih jelasnya dapat di lihat pada Gambar 1, Berikut:

FERDINAN MUHAMMAD FARHAN


3
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Minum Kota Mojokerto Tahun 2029

Gambar 1. Peta Wilayah Administrasi Kota Mojokerto


Sumber : Buku Putih kota Mojokerto 2017

Berikut ini adalah batas-batas administratif Kota Mojokerto sebagai


berikut:
Sebelah Utara : Sungai Brantas
Sebelah Timur : Kecamatan Puri
Sebelah Selatan : Kecamatan Sooko
Sebelah Barat : Kecamatan Sooko
Pada perencanaan sistem penyaluran air minum (SPAM) ini, yang
termasuk dalam wilayah perencanaan adalah Kecamatan Prajurit Kulon,
Magersari dan Kranggan dimana masing masing terdiri dari 6 kelurahan. Dengan

FERDINAN MUHAMMAD FARHAN


4
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Minum Kota Mojokerto Tahun 2029

total 18 Kelurahan, 666 Rukun Tetangga (RT), 175 Rukun Warga


(RW).
(mojokerto dalam angka, 2017)
2.2 Keadaan Geografis dan Topografi
Kota Mojokerto mempunyai letak yang strategis karena berada di tengah
pusat kegiatan usaha ekonomi kerakyatan dari Kabupaten Mojokerto. Demografis
dan kondisi ekonomi Pemerintah Kota Mojokerto terletak ditengah-tengah
Kabupaten Mojokerto, terbentang 7⁰ 27’ 0,16’’ sampai dengan 7⁰ 29’37,11’’
Lintang Selatan dan 112⁰ 27’ 24’’ Bujur Timur. Wilayah kota mojokerto
merupakan dataran rendah dengan ketinggian rata-rata 22m diatas permukaan air
laut dengan kondisi permukaan tanah agak miring ke Timur dan Utara antara 0 – 3
%.
Kota Mojokerto mempunyai permukaan tanah yang relatif datar sehingga
aliran sungai/saluran menjadi relatif lebih lambat yang mengakibatkan terjadinya
pendangkalan saluran yang dapat menyebabkan banjir. Jenis tanah pada Kota
Mojokerto adalah tanah alluvial dan grumosol.
(mojokerto dalam angka, 2017)
2.3 Hidrologi dan Klimatologi
Kota mojokerto memiliki 3 sungai yang melewatinya yaitu DAS Brantas
sepanjang 3.5 km, DAS Kali Brangkal sepanjang 2.25 km dan DAS Kali Sadar
sepanjang 2 km dimana seluruhnya dapat dimanfaatkan untuk kehidupan
penduduk Kota Mojokerto antara lain sebagai air baku air minum, pertanian,
irigasi dsb.
Curah hujan di Kota Mojokerto dipengaruhi oleh keadaan iklim, keadaan
topographi dan perputaran pertemuan arus udara. Oleh karena itu jumlah curah
hujan Kota Mojokerto tidak sama setiap bulannya. Jumlah air hujan diukur
menggunakan pengukur hujan atau orometer yang dinyatakan sebagai kedalaman
air yang terkumpul pada permukaan datar, dan diukur kurang lebih 0.25 mm.
Satuan curah hujan menurut SI adalah milimeter, yang merupakan penyingkatan
dari liter per meter persegi. Curah hujan rata-rata Kota Mojokerto sebesar 85
mm/bulan. Sedangkan temperatur udara mencapai 22⁰ - 35 ⁰C dengan

FERDINAN MUHAMMAD FARHAN


5
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Minum Kota Mojokerto Tahun 2029

kelembapan udara sekitar 51 - 98 lembab nisbi dan


kecepatan angin rata-rata berkisar 3.88 – 6.88 knot/bulan.
(mojokerto dalam angka, 2017)

2.4 Demografi (Kependudukan)


Jumlah penduduk Kota Mojokerto tahun 2016 berjumlah 140,161 jiwa
penduduk dari jumlah tersebut 69,487 jiwa laki-laki dan 70,674 jiwa perempuan.
Penyebaran penduduk Kota Mojokerto cukup merata di wilayah ketiga
kecamatan. Sebanyak 29.46 % penduduk tinggal di kecamatan Prajurit Kulon,
42.85 % penduduk tinggal di kecamatan Magersari dan 27.69 % penduduk tinggal
di kecamatan Kranggan.
Daerah kawasan kota lama terdapat kecenderungan penurunan jumlah
penduduk, sedangkan untuk daerah bagian pinggir kota terdapat penambahan
jumlah penduduk yang cukup signifikan. Ini terjadi karena untuk kawasan kota
lama tidak mungkin lagi terjadi pengembangan pemukiman karena lahan yang
sudah habis, sedangkan untuk daerah pinggir kota masih tersedia lahan yang
cukup luas.
Kepadatan penduduk Kota Mojokerto tahun 2016 sebesar 8,511 jiwa/km².
Kecamatan Kranggan lebih padat dibandingkan dengan kecamatan Prajurit Kulon
dan Kecamatan Magersari, masing- masing yaitu 10,732 jiwa/km² untuk
kecamatan Kranggan, 9,076 jiwa/km² untuk kecamtan Magersari dan 6,623
jiwa/km² untuk kecamatan Prajurit Kulon.
Data dan kondisi kependudukan dapat selengkapnya dilihat pada tabel 2.1
di bawah ini :

Tabel 2.1 Kepadatan Penduduk masing-masing Kelurahan Kota Mojokerto


Luas(km² Jumlah Kepadatan per
No. Kecamatan/Kelurahan ) Penduduk km²
1 PrajuritKulon 6.23 41,286 6,623
Luas(km² Jumlah Kepadatan per
No. Kecamatan/Kelurahan ) Penduduk km²
Prajurit Kulon 1.20 8,153 6,823
Blooto 1.78 6,183 3,472
Mentikan 019 7,514 39,757

FERDINAN MUHAMMAD FARHAN


6
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Minum Kota Mojokerto Tahun 2029

Luas(km² Jumlah Kepadatan per


No. Kecamatan/Kelurahan ) Penduduk km²
Kauman 0.19 3,282 17,645
Pulorejo 1.42 7,749 5,442
2 Magersari 6.62 60,058 9,076
Gunung Gedangan 1.71 7,293 4,277
Kedundung 2.29 15,618 6,832
Balongsari 0.83 7,925 9,560
Gedongan 0.15 2,310 15,714
Magersari 0.33 6,042 18,365
Wates 1.32 20,870 15,799
3 Kranggan 3.62 38,817 10,732
Kranggan 1.13 13,104 11,566
Meri 1.65 8,688 5,272
Miji 0.40 9,290 23,460
Sentanan 0.14 2,456 17,669
Purwotengah 0.14 2,021 14,970
Sumber: mojokerto dalam angka, 2017
2.5 Tata Guna Lahan
Lahan menurut penggunaanya dapat di bedakan menjadi dua bagian besar,
yakni tanah sawah dan tanah non sawah. Penggunaan tanah sawah menurut jenis
pengairannya terdiri dari sawah dengan pengairan teknis, sawah dengan pengairan
setengah teknis, dan sawah dengan pengairan sederhana. Sedangkan tanah non
sawah terdiri dari pekarangan tanah untuk bangunan dan halaman,
tegalan/kebun/huma, padang rumput dan kolam/tebat. Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat di Gambar 2, Berikut:

FERDINAN MUHAMMAD FARHAN


7
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Minum Kota Mojokerto Tahun 2029

Gambar 2. Peta Tata Guna Lahan Kota Mojokerto


Sumber : Buku Putih kota Mojokerto 2017

Pada tahun 2016 penggunaan lahan di Kota Mojokerto mencapai 1,874 Ha


yang terdiri atas 528 Ha berupa tanah sawah, 123 Ha berupa tanah kering,
sedangkan penggunaan lahan untuk bangunan mencapai 1,223 Ha dan untuk lain‐
lain 114 Ha.

Tabel 2.2 Penggunaan Lahan di Kota Mojokerto (Km2)


Kecamatan/ Tanah Luas
No. Tanah Kering Bangunan Lainnya
Kelurahan Sawah (km²)
1 PrajuritKulon 1.76 1.27 2.35 0.35 5.38

Surodinawan 0.13 0.33 0.91 0.04 1.37

FERDINAN MUHAMMAD FARHAN


8
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Minum Kota Mojokerto Tahun 2029

Tanah Luas
No. Kecamatan/ Tanah Kering Bangunan Lainnya
Sawah (km²)
Kelurahan
Prajurit Kulon 0.44 0.08 0.46 0.03 0.98

Blooto 1.07 0.38 0.57 0.03 2.02

Mentikan - - - - 0

Kauman - - - - 0

Pulorejo 0.12 0.43 0.39 0.24 0.94

2 Magersari 2.75 0.0015 0.15 0.27 2.9015


Gunung
0.80 - 0.09 0.04 0.89
Gedangan
Kedundung 1.35 - 0.11 0.15 1.46

Balongsari 0.41 0.0015 0.04 0.005 0.4515

Gedongan - - - - 0

Magersari - - - - 0

Wates 0.18 - 0.11 0.06 0.29

3 Kranggan 0.77 0.002 0.63 0.51 1.402

Kranggan 0.07 - 0.07 0.06 0.14

Meri 0.70 0.002 0.51 0.41 1.212

Jagalan - - - - 0

Miji - - 0.03 0.03 0.03

Sentanan - - - - 0

Purwotengah - - - - 0

Total 5.28 1.23 12.23 1.14 18.74


*) Data Sementara Tahun 2015

Sumber : Kota Mojokerto dalam angka 2017

2.6 Fasilitas Umum

Kota Mojokerto mempunyai berbagai fasilitas umum antara lain fasilitas


pendidikan, peribadatan, kesehatan dan industri. Fasilitas umum pendidikan
berupa sekolah dari tingkat Taman Kanak-kanak (TK) hingga Perguruan Tinggi

FERDINAN MUHAMMAD FARHAN


9
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Minum Kota Mojokerto Tahun 2029

(PT). Peribadatan berupa Masjid, Gereja, Vihara, dan Pura yang


ada di Kota Mojokerto. Fasilitas kesehatan berupa Rumah Sakit, Puskesmas, dan
Posyandu. Fasilitas Industri berupa Industri skala kecil (rumah tangga) hingga
Industri skala besar.

Tabel 2.3 Jumlah Fasilitas Pendidikan Kota Mojokerto


Jumla
No Sekolah h
1 SD / MI 70
2 SMP / MTs 19
3 SMA / SMK / MA 22
Sumber : Kota Mojokerto dalam angka 2017
Tabel 2.4 Jumlah Fasilitas Kesehatan Kota Mojokerto

Jumla
No Kesehatan h
1 Rumah Sakit Umum 6
2 Puskesmas 5
3 Puskesmas Pembantu 14
4 Puskesmas keliling 5
5 Posyandu 167
6 Rumah bersalin 0
Sumber : Kota Mojokerto dalam angka 2014
Tabel 2.5 Jumlah Fasilitas Peribadatan Kota Mojokerto

Jumla
No Peribadatan
h
1 Masjid 88
2 Langgar/Musholla 300
3 Gereja 24
4 Pura 0
5 Vihara 2
Sumber : Kota Mojokerto dalam angka 2017

Tabel 2.6 Jumlah Fasilitas Industri Kota Mojokerto


Jumla
No Industri
h
1 Usaha besar dan sedang 48
2 Usaha kecil formal 570
3 Usaha kecil non formal 879
Sumber : Kota Mojokerto dalam angka 2017

FERDINAN MUHAMMAD FARHAN


10
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Minum Kota Mojokerto Tahun 2029

2.7 Sumber Air Baku


Sumber air baku yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan air di daerah
Mojokerto berasal dari Sungai Brantas. Sungai Brantas ini mengalir disebelah
utara Kota Mojokerto. Luas Sungai Brantas adalah 14,103 km 2. Banyaknya pabrik
yang membuang limbah ke dalam Sungai Brantas sangat berpengaruh terhadap
kualitas sungai sebagai penyedia air baku. Kandungan COD di Sungai Brantas ini
adalah 100 ppm dimana seharusnya nilai baku mutu yang ditetapkan 10 ppm.
Sedangkan untuk kandungan DO di Sungai Brantas ini dibawah satu yang
menyebabkan banyak bioata-biota sungai, tumbuhan, dan ikan-ikan mati.

FERDINAN MUHAMMAD FARHAN


11

Anda mungkin juga menyukai