BAB VII
OPERASI DAN PEMELIHARAAN
JARINGAN IRIGASI DI. TABO-TABO
7.1. Umum
Berdasarkan peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik
Indonesia No.12/PRT/M/2015 tentang eksploitasi dan pemeliharaan jaringan irigasi
pasal 3 disampaikan bahwa kegitan eksplotasi dan pemeliharaan jaringan irigasi
meliputi kegitan operasi jaringan irigasi dan pemeliharaan jaringan irigasi.
Operasi jaringan irigasi merupakan upaya pengaturan air irigasi dan pembuangannya,
termasuk kegiatan membuka menutup pintu bangunan irigasi, menyusun rencana tata
tanam, menyusun sistem golongan, menyusun rencana pembagian air, melaksanakan
kalibrasi pintu/bangunan, mengumpulkan data, memantau, dan mengevaluasi.
VII - 1
PT. AMYTHAS
Konsep Laporan Akhir
Detail Desain Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tabo-Tabo Kabupaten Pangkep
VII - 2
PT. AMYTHAS
Konsep Laporan Akhir
Detail Desain Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tabo-Tabo Kabupaten Pangkep
VII - 3
PT. AMYTHAS
Konsep Laporan Akhir
Detail Desain Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tabo-Tabo Kabupaten Pangkep
Pengamat Pengairan/
UPTD Bendung Tabo-Tabo
VII - 4
PT. AMYTHAS
Konsep Laporan Akhir
Detail Desain Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tabo-Tabo Kabupaten Pangkep
Pelaksanaan
a) Laporan keadaan air dan tanaman
b) Penentuan rencana kebutuhan air di pintu pengambilan;
c) Pencatatan Debit Saluran;
d) Penetapan Pembagian Air pada Jaringan Sekunder dan Primer
e) Pencatatan Debit Sungai/ Bangunan Pengambilan;
VII - 5
PT. AMYTHAS
Konsep Laporan Akhir
Detail Desain Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tabo-Tabo Kabupaten Pangkep
f) Perhitungan faktor-K;
g) Laporan Produktivitas dan Neraca Pembagian Air per Daerah Irigasi
h) Rekap Kabupaten per Masa Tanam;
i) Rekap Provinsi;
j) Pengoperasian Bangunan Pengatur Irigasi
VII - 6
PT. AMYTHAS
Konsep Laporan Akhir
Detail Desain Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tabo-Tabo Kabupaten Pangkep
VII - 7
PT. AMYTHAS
Konsep Laporan Akhir
Detail Desain Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tabo-Tabo Kabupaten Pangkep
Para petani disarankan untuk menanam tanaman sesuai dengan pola tata tanam yang
telah direncanakan dan telah disetujui pada Rapat Panitia Irigasi Kabupaten atau
forum sejenis yang sudah ada.
Suatu jadual pemberian air irigasi tahunan atau musiman harus disiapkan berdasarkan
pelaksanaan rencana tanam. Kemudian berdasarkan jadual irigasi tahunan tersebut,
jadual pembagian air bulanan harus disiapkan yang didasarkan pada ketersediaan air
dari Sungai/ Bendung Tabo-Tabo
Jadual pembagian air irigasi harus meliputi kebutuhan debit yang diberikan pada
bangunan pengambilan bendung, debit yang harus diberikan pada saluran sekunder
melalui bangunan bagi dan sadap.
(3) Pengoperasian Bendung
Pembukaan pintu pengambilan (Intake) pada Bendung Tabo-Tabo didasarkan pada
perhitungan debit pengambilan. Tinggi muka air normal bendung secara umum harus
dijaga pada level muka air normal.Endapan lumpur dan pasir di hulu pintu
pengambilan, penguras atau pada kantong lumpur harus dikuras secara periodik.
(4) Pengoperasian Saluran Pembawa
Pintu-pintu pengambilan debit untuk ke saluran sekunder atau tersier pada saluran
pembawa harus dioperasikan berdasarkan perhitungan debit yang harus diberikan
pada saluran tersebut.
Kecuali untuk perbaikan atau pemeliharaan saluran atau perintah dari petugas
yang berwenang, tinggi muka air diatas pintu pengambilan tersier harus tetap
dijaga sesuai dengan tinggi muka air yang telah ditentukan.
Debit yang masuk melalui pintu pengambilan harus diukur dan disesuaikan dengan
debit yang harus diberikan sesuai dengan perhitungan. Pembukaan pintu untuk
pengambilan debit tersebut harus disesuaikan sehingga debit yang terambil sesuai
dengan perhitungan debit yang harus diberikan. Sehingga jika debit yang
sebenarnya lebih kecil dari pada kebutuhan debit, prioritas harus diberikan dengan
memberikan debit ke daerah hilir.
Jika debit di saluran meningkat dan tinggi muka air hampir mencapai setengah
bagian dari tinggi jagaan, pintu pembuang disekitarnya atau pada bagian hulunya
harus dibuka sehingga tinggi muka air di saluran turun menjadi sesuai dengan
tinggi muka air rencana.
VII - 8
PT. AMYTHAS
Konsep Laporan Akhir
Detail Desain Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tabo-Tabo Kabupaten Pangkep
Untuk saluran sekunder yang tidak dilengkapi dengan pintu pembuang, pintu-pintu
pengambilan tersier dengan luasan areal yang cukup besar tidak boleh ditutup
secara tiba-tiba. Penutupan secara mendadak akan menyebabkan kenaikan tinggi
muka air di saluran sekunder.
Pada saat tidak ada irigasi, saluran harus dikosongkan. Pemberian air harus
dihentikan untuk masa pemeliharaan selama satu tahun yang diusulkan untuk
dilakukan pada bulan yang telah disepakati.
(5) Pengoperasian Jaringan Tersier
Air irigasi harus dialirkan melalui petak demi petak selama periode pengolahan lahan.
Setelah pengolahan lahan, pemberian air secara terus menerus harus dilakukan.
VII - 9
PT. AMYTHAS
Konsep Laporan Akhir
Detail Desain Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tabo-Tabo Kabupaten Pangkep
VII - 10
PT. AMYTHAS
Konsep Laporan Akhir
Detail Desain Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tabo-Tabo Kabupaten Pangkep
*. Mengukur elevasi muka air yang lewat melalui bangunan pengukur debit
ambang lebar.
*. Memperkirakan debit pengambilan dengan mengkonversikan elevasi muka air
yang lewat alat ukur ambang lebar menjadi debit dengan menggunakan
lengkung debit.
*. Memperkirakan debit yang melimpas bendung dengan mencatat elevasi muka
air di hulu bendung dan mengkonversikannya.
*. Menyesuaikan bukaan pintu pengambilan, tinggi muka air diatas ambang,
dan debit pengambilan yang terukur di bangunan ukur ambang lebar, jika
debit yang terukur berbeda dengan debit yang harus diberikan, perbedaan
yang diijinkan untuk penyesuaian ini adalah 10 %.
b. Pengoperasian pada saat musim kering
Selama musim kering, yaitu jika debit sungai kurang dari kebutuhan debit untuk
areal irigasi, maka semua debit sungai harus diambil dan tidak ada air yang
melimpas dari tubuh bendung, pintu-pintu pengambilan harus diatur sedemikian
rupa untuk mengambil semua debit sungai. Debit pengambilan berubah setiap
hari tergantung pada debit sungai selama musim kering, sehingga setiap pagi
pada waktu yang telah ditentukan, Pengamat/Ranting Dinas harus
menginformasikan besarnya debit pengambilan. Berdasarkan pada informasi
tersebut serta dengan mengamati muka air di saluran terutama pada bangunan
bagi dan sadap, maka penjaga pintu pada saluran sekunder mengatur kembali
tinggi muka air dan bukaan pintu pengatur muka air serta pintu-pintu
pengambilan.
Prosedur pengoperasian harian sebagai berikut :
Mengamati elevasi muka air di hulu bendung dan elevasi muka air di
bangunan ukur ambang lebar.
Memperkirakan debit pengambilan dengan menggunakan lengkung atau tabel
debit.
Mengatur kembali bukaan pintu pengambilan sehingga sesuai dengan debit
yang harus diberikan.
c. Pengoperasian pada saat banjir
VII - 11
PT. AMYTHAS
Konsep Laporan Akhir
Detail Desain Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tabo-Tabo Kabupaten Pangkep
Penjaga bendung harus selalu mengamati muka air di hulu bendung setiap jam
apabila elevasi muka air di hulu bendung melewati ketinggian lebih dari 1.0 diatas
puncak bendung.
Pada saat muka air naik
Jika muka air di hulu bendung cenderung naik sehingga mencapai elevasi
diatas, maka semua pintu-pintu pengambilan harus ditutup penuh. Segera
setelah pintu-pintu tersebut tertutup, maka hal itu harus diinformasikan
kepada Ranting Dinas.
Jika banjir mulai surut
Jika muka air banjir mulai surut, maka pintu harus dibuka perlahan-lahan
sehingga debit pengambilan sesuai dengan debit yang harus diberikan.
Segera setelah pintu pengambilan dibuka maka hal tersebut harus segera
diinformasikan kepada Ranting Dinas dan penjaga pintu.
d. Penutupan pintu pengambilan bendung selama tidak ada irigasi
Pintu-pintu pengambilan harus ditutup rapat jika periode irigasi telah selesai, dan
juga ditutup rapat selama periode pemeliharaan
VII - 12
PT. AMYTHAS
Konsep Laporan Akhir
Detail Desain Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tabo-Tabo Kabupaten Pangkep
c. Lama pengoperasian
Pengoperasian pintu penguras harus dilakukan sekitar 15 menit saja yaitu mulai
dari awal pembukaan beberapa menit, pengoperasian dengan separuh bukaan
pintu 10 menit, dan beberapa menit penutupan pintu. Jika dalam pengoperasian
tersebut elevasi muka air di hulu bendung tidak bisa dipertahankan sampai elevsi
kebutuhan intake maka bukaan pintu atau lama pengoperasian sedikit dikurangi
dari pada yang telah ditetapkan diatas.
e. Prosedur operasi
Mengkonfirmasikan bahwa pintu penguras dalam keadaan tertutup serta tidak
ada orang di hilir pintu penguras atau di hilir bendung.
Mulai membuka pintu penguras sampai dengan separuh bukaan.
Mulai menutup pintu penguras setelah pintu penguras dioperasikan selama 10
menit dari separuh bukaan.
Memastikan bahwa pintu-pintu penguras telah ditutup rapat.
VII - 13
PT. AMYTHAS
Konsep Laporan Akhir
Detail Desain Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tabo-Tabo Kabupaten Pangkep
b. Debit penguras
Pintu pengambilan harus dibuka dengan tinggi bukaan 50 % untuk pengurasan
kantong lumpur, dan jika bukaan pintu tersebut tidak cukup maka bukaan pintu
dapat dinaikkan sampai dengan bukaan penuh.
c. Lama pengoperasian
Pengoperasian pengurasan yang dimulai dari awal sampai dengan akhir pekerjaan
pengurasan memerlukan waktu kurang lebih 30 menit. Petugas penjaga bendung
harus segera menutup rapat pintu penguras kantong lumpur setelah endapan di
kantong lumpur sudah bersih.
VII - 14
PT. AMYTHAS
Konsep Laporan Akhir
Detail Desain Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tabo-Tabo Kabupaten Pangkep
Jika bangunan pengatur muka air terdiri atas dua pintu atau lebih, maka bukaan pintu
harus diatur sedemikian sehingga masing-masing dioperasikan dengan tinggi bukaan
yang sama.
Semua bangunan bagi dan sadap dilengkapi dengan pintu sorong dan bangunan ukur
ambang lebar di bagian hilirnya. Pada tipe ini tinggi muka air harus dijaga dengan
tinggi muka air minimum dimana debit pengambilan dapat dialirkan.
Semua pengambilan dari bangunan sadap yang masuk ke saluran tersier dialirkan
secara terus menerus kecuali petak tersier dengan luas areal kurang dari 20 ha,
pengambilan debit pada petak-petak tersebut dilakukan secara terputus-putus dengan
interval waktu 1 sampai 3 hari.
Jika debit yang terukur lebih dari 10 % dari pada debit yang harus diberikan, setelah
pintu sadap dibuka dengan tinggi muka air di hulu sebagaimana ditunjukkan diatas,
maka bukaan pintu harus diatur kembali sehingga pengambilan sesuai dengan debit
yang harus diberikan.
(2) Pengukuran debit di bangunan bagi sadap
Debit yang dialirkan dari bendung yang masuk ke saluran sekunder diatur di
bangunan bagi dan sadap. Pada bangunan ini air dialirkan ke saluran sekunder untuk
ruas-ruas berikutnya sesuai dengan proporsi areal irigasinya.
VII - 15
PT. AMYTHAS
Konsep Laporan Akhir
Detail Desain Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tabo-Tabo Kabupaten Pangkep
Setelah mengatur bukaan pintu pengambilan pada bangunan sadap maka Petugas
Pengatur Air (PPA) harus selalu memonitor dan memeriksa tinggi muka air di saluran
untuk beberapa hari. Jika tinggi muka air di saluran tidak sesuai dengan tinggi muka
air rencana, maka petugas pengatur air harus mengatur kembali bukaan pintu-pintu
pengatur muka air.
(4) Penyesuaian pembagian air
Pembagian air irigasi didasarkan atas hasil perhitungan jadual pembagian air, akan
tetapi kadang kadang terjadi ketidak seimbangan antara jumlah air yang diberikan
dengan kebutuhan yang sebenarnya di lapangan.
Jika beberapa petak tersier pada suatu saluran sekunder memerlukan air lebih besar
dari pada yang harus diberikan sesuai perhitungan, maka hal itu perlu diperiksa pada
petak lain apakah bisa untuk mengurangi air dari petak lain dan dibagikan secara
porposional ke petak yang kurang tersebut. Akan tetapi perlu diperhatikan jika
kekurangan air tersebut relatip besar yang dapat mengganggu pertumbuhan tanaman,
maka pengalihan kekurangan air dari petak lain tersebut tidak dapat dilakukan.
Jika ditemukan bahwa perubahan diatas tidak memenuhi kebutuhan dari petak-petak
yang kekurangan, maka Ranting Dinas harus merubah perhitungan kebutuhan debit
dan menaikkan debit yang diberikan ke saluran sekunder.
Selanjutnya jika ditemukan terjadi kekurangan air, meskipun pembagian air irigasi
telah dilakukan, maka Ranting Dinas harus menaikkan pengambilan debit dari
bendung. Pada beberapa kondisi kebutuhan air irigasi dan efisiensi pemberian air
irigasi yang merupakan faktor dasar dalam penentuan kebutuhan debit di saluran
harus direview kembali.
(5) Pengoperasian untuk penghentian suplai air irigasi
Jika suplai air irigasi dihentikan, maka pintu pengambilan bendung harus ditutup, dan
dua atau tiga hari kemudian pintu-pintu pengatur muka air dan pintu pembuang pada
saluran pembawa harus dibuka untuk membuang air yang masih ada di saluran.
Selama periode tidak ada irigasi, semua pintu-pintu pengatur muka air dan pintu
pembuang saluran harus selalu dalam posisi terbuka.
VII - 16
PT. AMYTHAS
Konsep Laporan Akhir
Detail Desain Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tabo-Tabo Kabupaten Pangkep
Dalam pengoperasiannya air yang akan dibuang melalui pintu pembuang harus
diperhatikan dengan seksama jangan sampai membahayakan orang yang berada di
bagian hilirnya. Segera setelah muka air turun sampai pada tinggi muka air rencana,
pinu-pintu pembuang harus ditutup kembali dan pintu pengatur muka air diatur pada
posisi semula. Pada pengoperasian ini penurunan bukaan ataupun penutupan pintu
muka air di bagian hulu ruas saluran yang mengalami kenaikan hendaknya dihindari
karena akan menyebabkan kenaikan muka air lagi pada bagian hulunya.
(2) Pengoperasian pengosongan saluran untuk pemeliharaan tahunan
Pekerjaan pemeliharaan khusus dilakukan setiap bulan Maret, setelah memastikan
bahwa pintu-pintu pengambilan bendung telah tertutup rapat, maka PPA harus
membuka pintu-pintu pembuang yang terdapat pada saluran sekunder. Selama
pengoperasian pengosongan saluran ini perlu diperhatikan untuk tidak melakukan
pengosongan saluran secara tiba-tiba dan cepat. Semua bangunan pengatur muka air
dan bangunan bagi harus dibuka sebagaimana mestinya dan air yang dibuang perlu
diperhatikan agar tidak merusak saluran pembuangan.
Jika suatu keadaan darurat yang menghendaki penutupan saluran atau pengosongan
air di suatu ruas saluran seperti terjadi tanggul longsor atau putus, maka
pengoperasian pintu untuk keadaan darurat harus dilakukan.
VII - 17
PT. AMYTHAS
Konsep Laporan Akhir
Detail Desain Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tabo-Tabo Kabupaten Pangkep
7.7. Pemeliharaan
7.7.1 Umum
Pemeliharaan secara tepat dari semua jaringan irigasi sangat diperlukan untuk
menjaga agar semua jaringan irigasi yang sudah dibangun dapat tetap berfungsi
sebagaimana mestinya. Penjelasan umum sebagai aturan dasar untuk kegiatan
pemeliharaan jaringan dijelaskan sebagai berikut :
1. Jika terjadi kerusakan dari fasilitas irigasi yang akan menggangu fungsi dari
jaringan irigasi harus diperbaiki, direhabilitasi dan dipelihara.
2. Pekerjaan perbaikan dan rehabilitasi dengan menggunakan peralatan berat
harus dilakukan oleh kontraktor lokal dengan dasar kontrak pekerjaan dibawah
pengawasan Kantor Cabang Dinas Pengairan, sedangkan perbaikan ringan dan
pekerjaan rutin harus dilakukan dengan menggunakan peralatan ringan dan
tenaga kerja yang dikelola langsung oleh Ranting Dinas.
3. Pekerjaan pemeliharaan rutin pada jaringan tersier harus dilakukan oleh P3A
dengan petunjuk teknis dari Kantor Cabang Dinas dan Ranting Dinas.
4. Pekerjaan pemeliharaan rutin secar umum dibagi dalam dua kategori berikut:
Pemeliharaan rutin dan periodik
-. Pemeliharaan rutin
-. Perbaikan dan pekerjaan rehabilitasi
Perbaikan darurat dan atau kerusakan serius yang akan menyebabkan
penghentian pengaliran untuk irigasi pada satu atau lebih areal irigasi
5. Keadaan jaringan harus selalu dimonitor baik secara harian maupun berkala
pada saat pelaksanaan operasi.
6. Pekerjaan pemeliharaan tahunan harus diprogramkan secara benar dan harus
dilakukan pada saat tidak ada pengaliran air irigasi.
7. Pekerjaan pemeliharaan pada perlengkapan mekanik harus dilakukan sesuai
dengan petunjuk pemeliharaan yang dibuat oleh pabrik atau kontraktor.
8. Pekerjaan pemeliharaan harus dicatat secara benar dan disimpan dengan baik.
9. Untuk pekerjaan pemeliharaan dari semua jaringan, semua gambar purna
laksana harus disimpan di Kantor PSDA Kabupaten.
VII - 18
PT. AMYTHAS
Konsep Laporan Akhir
Detail Desain Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tabo-Tabo Kabupaten Pangkep
VII - 19
PT. AMYTHAS
Konsep Laporan Akhir
Detail Desain Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tabo-Tabo Kabupaten Pangkep
Tanggung jawab untuk inspeksi rutin kondisi jaringan irigasi ada di tangan
Pengamat pengairan. Dalam melaksanakan inspeksi rutin tersebut dicatat
masalah-masalah baru yang dijumpai dalam pemeriksaan sehari-hari dan juga
akan diterima laporan-laporan mengenai masalah-masalah pemeliharan dari juru
pintu atau dari P3A. selama inpeksi lapangan.
b. Pemeliharaan rutin
Pemeliharaan rutin akan ditangani terus menerus sepanjang tahun oleh Pengamat
pengairan dan penjaga pintu air (PPA).
(2) Pemeliharaan berkala
Pemeliharaan berkala yang harus dilakukan antara lain:
pengerukan lumpur di saluran
servis berkala pintu-pintu
a) Rencana pemeliharaan berkala
Rencana pemeliharaan berkala mencakup urutan penanganan pengerukan lumpur
di saluran, perbaikan tanggul untuk menjaga dalam profil yang normal. Pekerjaan
diprogramkan untuk seluruh wilayah daerah irigasi dalam satu periode perputaran.
Servis pintu secara berkala, penggunaan peralatan, perlengkapan dan kendaraan
juga harus termasuk dalam perencanaan tersebut. Pemeliharaan berkala juga
meliputi pekerjaan yang tertunda dari tahun-tahun sebelumnya.
b) Pengerukan lumpur
Pengerukan lumpur di saluran induk dan sekunder harus dilakukan setiap tahun.
Untuk mengetahui volume endapan disaluran yaitu dengan cara memasang
tonggak penyipat di tiap hektometer yang akan dihitung volumenya.
Dengan menjajaki pada tiga tempat yang berbeda di sisi kanan, sisi kiri, tengah,
dan muka dapat diketahui tinggi rata-rata endapan yang terjadi di saluran. Dengan
cara yang sama, untuk lokasi patok lainnya maka dapat diketahui volume endapan
atau lumpur yang terjadi pada lokasi tersebut.
c) Perbaikan tanggul
Perbaikan tanggul yaitu mengembalikan tanggul saluran pada profil sesuai disain.
Perbaikan ini harus dilakukan setiap tahun.
d) Servis berkala untuk pintu bangunan utama
Kebanyakan pintu air tidak dapat dioperasikan karena kurangnya pemeliharaan
yang teratur. Pemeliharaan dan servis berkala untuk bendung sangat penting dan
VII - 20
PT. AMYTHAS
Konsep Laporan Akhir
Detail Desain Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tabo-Tabo Kabupaten Pangkep
7.8. Kelembagaan dan Sumber Daya Manusia untuk Operasi dan Pemeliharaan
7.8.1 Tugas Pokok Dan Fungsi Petugas Pemeliharaan Yang Berada Di Lapangan
a) Pengamat/Ranting/UPTD
Rapat di kantor setiap bulan untuk mengetahui permasalahan
pemeliharaan, hadir para mantri / juru pengairan, petugas pintu air (PPA),
petugas operasi bendung (POB) serta P3A/GP3A/IP3A.
Menghadiri rapat di kecamatan dan dinas/pengelola irigasi dalam
kegiatan pemeliharaan.
Membina P3A/GP3A/IP3A untuk ikut berpartisipasi dalam kegiatan
pemeliharaan.
Membantu proses pengajuan bantuan biaya pemeliharaan yang
diajukan P3A/GP3A/IP3A.
Membuat laporan kegiatan pemeliharaan ke Dinas.
b) Mantri/Juru
Membantu kepala ranting untuk tugas-tugas yang berkaitan dengan
pemeliharaan.
Mengawasi pekerjaan pemeliharaan rutin yang dikerjakan oleh para
pekerja saluran (PS) dan petugas pintu air (PPA).
Mengawasi pekerjaan pemelihraan berkala yang dikerjakan oleh
pemborong.
Membuat laporan pemeliharaan mengenai:
Kerusakan saluran dan bangunan air
Realisasi pelaksanaan pemeliharaan rutin maupun berkala
Menaksir biaya pemeliharaan berkala
Bersama masyarakat petani P3A/GP3A/IP3A melakukan penelusuran jaringan
utnuk mengetahui kerusakan jaringan yang perlu segera diatasi.
Menyusun / memilih secara bersama kebutuhan biaya pada kerusakan
yang dipilih atau disepakati.
VII - 21
PT. AMYTHAS
Konsep Laporan Akhir
Detail Desain Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tabo-Tabo Kabupaten Pangkep
VII - 22
PT. AMYTHAS
Konsep Laporan Akhir
Detail Desain Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tabo-Tabo Kabupaten Pangkep
Pendidikan
Jabatan Kompetensi Fasilitas
Minimal
Kepala Ranting/
Mampu melaksanakan
pengamat/ Sarjana Muda / Mobil pick up
tupoksi untuk areal
UPTD/ cabang D-III Teknik Rumah dinas
irigasi 5.000 - 7.500
dinas/ korwil/ Sipil Alat komunikasi
Ha
Pengamat
Mampu melaksanakan
Juru / Mantri Sepeda motor
tupoksi untuk areal STM Bangunan
Pengairan Alat Komunikasi
irigasi 750 -1.500 Ha
Petugas operasi Mampu melaksanakan Sepeda
ST, SMP
Bendung tupoksi Alat komunikasi
Mampu
Sepeda
Petugas Pintu air melaksanakan ST, SMP
Alat komunikasi
tupoksi
Mampu
Pekerja/Pekarya
melaksanakan SD Alat kerja pokok
saluran
tupoksi
Jadi dalam hal ini perhitungan kebutuhan personil Operasi dan Pemeliharaan DI.
Tabo-Tabo dihitung berdasarkan luas daerah irigasi, jumlah pintu dan panjang
saluran. Dimana jumlah kebutuhan personil (tenaga) operasi dan pemeliharaan
jaringan irigasi DI. Tabo-Tabo adalah sebagai berikut:
VII - 23
PT. AMYTHAS
Konsep Laporan Akhir
Detail Desain Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tabo-Tabo Kabupaten Pangkep
Fasilitas yang dibutuhkan untuk kegiatan operasi dan pemeliharaan (O&P) jaringan
irigasi adalah menyangkut kebutuhan kantor, ruang rapat, perumahan pegawai. Untuk
keperluan kegiatan kantor sehari-hari pertu didukung dengan peralatan kantor yang
memadai. Hal tersebut sangat panting untuk melaksanakan pekerjaan inventarisasi.
VII - 24
PT. AMYTHAS
Konsep Laporan Akhir
Detail Desain Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tabo-Tabo Kabupaten Pangkep
VII - 25
PT. AMYTHAS
Konsep Laporan Akhir
Detail Desain Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tabo-Tabo Kabupaten Pangkep
VII - 26
PT. AMYTHAS