Anda di halaman 1dari 37

RENCANA MUTU KONTRAK

P E N Y U S U N A N P E NI LA I AN KINERJA D A N
AK NOP RAWA DIR DADAHUP, DIR MENTANGAI
PROVINSI KALIMANTAN TE NGAH
2020
INFORMASI KEGIATAN
Judul Pekerjaan : PENYUSUNAN PENILAIAN KINERJA DAN
A K N O P R AWA DIR DADAHUP, DIR MENTANGAI P R O V I N S I
K A L I M A N TA N T E N G A H

Lokasi Pekerjaan : Provinsi Kalimantan Tengah.

Waktu Pelaksaanaan : 180 hari


Tanggal Mulai : 8 April 2020
Tanggal Selesai : 180 HK
Sumber Dana : APBN 2020
Konsultan Pelaksana : CV. Cipta Wahana Nusantara
Pengguna Jasa : Satuan Kerja Operarasi dan Pemeliharaan SDA
Kalimantan II
LOKASI PEKERJAAN –
KAB. KAPUAS

DIR DADAHUP,

DIR MENTANGAI

7
JADWAL PELAKSANAAN
PENUGASAN PERSONIL
KONSEP A K N O P

AKNOP  Berdasarkan teoritis operasi dan pemeliharaan irigasi, maka


AKNOP (Angka Kebutuhan Nyata Operasi dan Pemeliharaan)
didefinisi sebagai berikut :

AKNOP (Angka Kebutuhan Nyata Operasi dan Pemeliharaan) merupakan


perencanaan pembiayaan pengelolaan jaringan irigasi primer dan sekunder
didasarkan atas kebutuhan aktual pembiayaan operasi dan pemeliharaan tiap
bangunan dan tiap ruas saluran untuk mempertahankan kondisi dan fungsi
jaringan irigasi berdasarkan penelusuran jaringan dengan memperhatikan
kontribusi perkumpulan petani pemakai air.
9
KONSEP A K N O P
Rencana kegiatan Operasi dan Pemeliharaan dalam AKNOP berbasis
kinerja dan berbasis outcome dalam indikator kegiatan dan pelaksana
kegiatan dinyatakan dalam suatu matriks pendanaan operasi dan
pemeliharaan sebagai berikut :
1. Biaya langsung merupakan biaya yang diperlukan untuk kebutuhan
aktual pembiayaan operasi dan pemeliharaan tiap bangunan dan tiap
ruas saluran untuk mempertahankan kondisi dan fungsi jaringan
irigasi. Biaya yang diperlukan untuk kebutuhan dari tingkat
UPT/Pengamat ke bawah merupakan biaya langsung
2. Biaya tidak langsung merupakan biaya yang diperlukan untuk
kebutuhan pembiayaan operasi dan pemeliharaan tidak langsung.
10
KONSEP A K N O P

Didalam Konsep AKNOP Terdiri dari 3 Item yaitu :


1. SARANA O & P
2. KEGIATAN O & P
3. PEMBIAYAAN AKNOP

11
1. SARANA O & P
1. PRASARANA PELAKSANAAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN
• Bahan Alat Tulis Kantor
• Bahan alat tulis kantor merupakan peralatan atau bahan alat tulis yang
dipergunakan sekali haIbis peralatan kantor tersebut setelah
digunakan, maka akan langsung habis atau tidak dapat digunakan lagi
• Prasarana Kantor
• Perabot Kantor dan Interior Kantor
• Operasional Kantor meliputi: (i) biaya listrik, air minum, telepon,
pengiriman surat dan lain-lain; (ii) biaya fotocopy laporan dan lain-lain;
(iii) biaya pemeliharaan peralatan kantor (servis perangkat komputer
dan lain-lain).
12
1. SARANA O & P
2. SARANA PELAKSANAAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN
• Kendaraan Operasi dan Pemeliharaan
• Perangkat Komputer dan Software
• Komunikasi (komunikasi HT/ handphone/ jaringan internet)
• Perlengkapan Survai dan Operasi
- Kamera foto
- Kertas pH
- Kertas Fe
- Penakar Hujan
- Bor Tanah
- Piezometer

Sumber : Permen PUPR Republik Indonesia Nomor 16/PRT/M/2015


tentang Eksploitasi dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi Rawa Lebak
13
1. SARANA O & P
3. PETUGAS PELAKSANAAN OPERASI DAN
PEMELIHARAAN

No Jabatan Pendidikan Jumlah Personil Luas Areal Layanan


1 Pengamat Pengairan D3 Sipil 1 orang 3000 - 25000 Ha
2 Staf Pengamat SMP 3 orang 3000 - 25000 Ha
3 Juru Pengairan STM 1 orang 1000 - 2000 Ha
4 Petugas Pintu Air SMP 1 orang 3 - 5 buah pintu air
5 P3A - kelompok beberapa blok tersier

Sumber: Permen PUPR Republik Indonesia Nomor 16/PRT/M/2015


tentang Eksploitasi dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi Rawa
Lebak
14
2 . KEGIATAN O & P

Kegiatan O & P Terdiri dari :


a. Rencana Tata Tanam & Tata Air
b. Pengumpulan Data Di Daerah Rawa
c.Inspeksi Daerah Rawa

15
a. R e n c a n a Ta t a Tanam & Ta t a A i r
Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor
05/PRT/M/2010 tentang “Pedoman Operasi dan Pemeliharaan Jaringan
Reklamasi Rawa Pasang Surut”, Dalam menyusun rencana tata tanam
yang baik, dibutuhkan pengetahuan yang mendetail tentang kondisi-
kondisi lapangan yang sesungguhnya, yaitu :

1. Curah hujan yang diharapkan, pada umumnya sama dengan curah


hujan rata-rata dalam waktu tertentu.

2. Tinggi muka air dan kualitas air pada saluran.

3. Tinggi muka air tanah dan kualitas air tanah.

4. Keadaan prasarana jaringan saat ini berdasarkan hasl inventarisasi


termasuk permasalahan yang dihadapi seperti banjir/genangan.

16
1. Pola Tata
Tanam
No Ketersediaan Air Irigasi Pola Tanam Dalam Satu Tahun
1 Tersedia air cukup banyak Padi – Padi – Palawija
2 Tersedia air dalam jumlah cukup Padi – Palawija – Palawija
3 Kekurangan air Padi – palawija / palawija - Padi

2. Jenis Jaringan Reklamasi Rawa


Rencan - Jaringan Reklamasi Rawa Pasang Surut Sederhana
a Tata
- Jaringan Reklamasi Rawa Pasang Surut Rawa Semi –
Tanam
Teknis
- Jaringan reklamasi Rawa Pasang Surut Teknis

3. Sistem Tata Air


- Sistem Handil/
Tradisional
- Sistem Anjir
- Sistem Sisir
- Sistem Garpu 17
SISTEM
TATA
AIR

Sumber: Pedoman Penilaian Kinerja Jaringan Reklamasi Rawa

18
b. P engumpul a n D a t a Di D a e r a h R a w a

1. Peta dan Skema Daerah Rawa


2. Data Infrastruktur Daerah Rawa
- Jenis Saluran (Primer/ Sekunder)
- Panjang Saluran
-Bangunan Pelengkap (Pintu Air, Gorong-gorong, dan
Jembatan)
3. Luas Sawah dan Luas Kebun
4. Jenis-jenis Tanaman

19
b. P engumpul a n D a t a Di D a e r a h R a w a
5. Kondisi P3A
Cakupan Pekerjaan
Di daerah rawa pasang surut, Satu P3A biasanya mencakup
beberapa unit tersier dengan sub-grup per tersier. Untuk koordinasi
pada tingkat yang lebih tinggi, suatu Gabungan P3A dapat dibentuk
yang terdiri dari perwakilan beberapa P3A.
Tugas P3A
- P3A bertanggung jawab pada pengoperasian bangunan pengatur
air pada saluran tersier
- Memastikan tercapainya kesepakatan antar anggota dalam
pengoperasian pintu air
- Mendiskusikan dan menyelesaikan masalah bila terjadi
konflik 20
c. Inspeksi D a e r a h R a w a

Inspeksi daerah rawa terdiri dari :


1. Pemeliharaan Rutin
2. Pemeliharaan Berkala
3. Pemeliharaan Darurat

Sumber : Pedoman Teknis Pengembangan Lahan Rawa Pasang Surut,


Volume III: Operasi dan Pemeliharaan

21
c. Inspeksi D a e r a h R a w a
1. Pemeliharaan Rutin
Pemeliharaan Rutin meliputi:
- Pemotongan Rumput
1. Pemotongan rumput dan tanaman gulma pada tebing
saluran, dimulai dari batas muka air sampai dengan kaki
tanggul bagian luar
2. Tanaman gulma perlu dipotong sampai bagian bawah batang
(0,05 sampai 0,10 m diatas muka tanah) dengan
menggunakan parang, pisau, sabit besar atau secara
mekanik. Bagian akar dan umbinya tidak boleh ikut terangkat
karena sangat berguna bagi perlindungan terhadap erosi
3. Sampah tanaman gulma tersebut harus dikumpulkan dan
dibuang keluar dari tanggul dan bila memungkinkan dapat
dibakar.

Kriteria kapasitas kerja untuk pemotongan rumput diperkirakan


sebesar 225–450 m2/orang-hari tergantung dari tinggi dan
kerapatan rumput dan tanaman gulma yang bersangkutan. 22
c. Inspeksi D a e r a h R a w a
1. Pemeliharaan Rutin
- Pembersihan Saluran (Pembuangan/ Pemotongan Tanaman Gulma)
1. Pemotongan dan pembuangan tanaman air dan ganggang yang
mengapung dan yang tenggelam dari dasar dan tebing saluran;
tanaman gulma harus dipotong serendah mungkin dekat dengan dasar
batang dengan menggunakan parang, pisau, sabit besar atau secara
mekanik;
2. Sampah tanaman gulma air tersebut harus diangkat dari dasar saluran
dengan menggunakan tangan atau alat penggaruk, kemudian
dikumpulkan di belakang tanggul dan selanjutnya dibakar;
3. Pembersihan tanaman gulma di saluran sekunder dan tersier sebaiknya
dimulai dari ujung bagian hilir, dan dilanjutkan kearah hulu.
Pemeliharaan dasar saluran sebaiknya dilakukan bersamaan dengan
pemeliharaan tebing saluran;
4. Gangguan aliran air akibat adanya batang pohon, jaring ikan, atau
bendung temporer dari tanah harus segera dibuang untuk menjamin
aliran air lancar.

Kriteria kapasitas kerja untuk pembersihan saluran diperkirakan sebesar


165 m2 /orang-hari. 23
c. Inspeksi D a e r a h R a w a
1. Pemeliharaan Rutin
- Perbaikan Ringan dan Pembentukan Tanggul
1. Alur-alur bekas erosi, retakan tanah dan lubang-lubang tanggul
harus dibersihkan dari tanaman gulma, lumpur, sampah dan
bahan-bahan lainnya;
2. Lubang-lubang harus ditimbun tanah dan dipadatkan;
permukaan timbunan tanah harus dibentuk cembung, agar bila
hujan lebat turun, air dapat mengalir dengan lancar;
3. Lubang-lubang yang dibuat oleh tikus, kepiting dan binatang
sejenisnya harus segera ditutup.
Kriteria kapasitas kerja untuk kegiatan ini diperkirakan sebesar
500 m2/hari-orang.
24
c. Inspeksi D a e r a h R a w a
2. Pemeliharaan Berkala
Pemeliharaan Berkala meliputi:
- Pengerukan Lumpur
1. Saluran Primer
Pengerukan lumpur pada saluran primer diperlukan bila
kedalaman saluran menjadi terlalu dangkal untuk lalu lintas air atau
bila pekerjaan O&P (drainase, kualitas air) terhambat. Waktu yang
tepat untuk pengerukan lumpur ditentukan berdassarkan hasil
pengukuran tahunan dari beberapa penampang melintang pada
lokasi yang telah ditetapkan.

2. Saluran Sekunder
Endapan lumpur dalam saluran sekunder dapat diangkat
dengan menggunakan mesin atau tenaga manusia pada waktu air
surut. Untuk pengerukan lumpur dengan tenaga manusia
menggunakan peralatan tradisionil seperti cangkul dan keranjang.
Produktivitas pengerukan dengan tenaga manusia biasanya rendah,
antara 1 sampai 2 m3/orang-hari, disebabkan kondisi tempat kerja
yang berlumpur. 25
c. Inspeksi D a e r a h R a w a
3. Pemeliharaan Darurat
Pemeliharaan darurat mencakup perbaikan-perbaikan yang
diperlukan sebagai akibat kerusakan yang tidak terduga seperti
robohnya tanggul atau bangunan air, kerusakan akibat banjir,
dan lain-lain. Pemeliharaan darurat tidak dapat diperkirakan
sebelumnya baik dalam perencanaan maupun pembiayaannya.
Dana khusus harus disediakan, atau dana dari kontrak yang sedang
berjalan dapat dialihkan dengan menangguhkan pekerjaan yang
dianggap kurang penting.

26
c. Inspeksi D a e r a h R a w a
BAGAN ALIRSISTEM PENILAIAN KINERJA JARINGAN
REKLAMASI RAWA

27
SISTEM PENILAIAN INDEKS KINERJA PENAMPANG
Indeks
BASAH
Kondisi Fungsi Indeks Fung
Kondisi si
1 Penampang basah dalam keadaan bersih. Tanaman aquatik 76% - 100% 2 Penampangbasah ditumbuhi tanaman 51% -
(rumput/tanaman air) tidak berpengaruh nyata terhadap fungsi aquatik (rumput/tumbuhan 75%
saluran. Air pasang purnama dapat mencapai sekurangnya 80% air). Sedimentasi rendah sampaisedang. Tanaman aquatik dan
dari panjang saluran untuk saluran yang hanya terhubung satu sedimentasi sudah mempengaruhi fungsi saluran. Air pasang
sisi (dead end canals/single connected) atau setidaknya 40% purnama hanya dapat mencapai 50% dari panjang saluran
untuk saluran yang terhubung dari dua sisi (double connected
untuk saluran yang hanya terhubung satu sisi (dead end
canal). Penampang basah secara umum sesuai dengan desain
canals/single connected) atau setidaknya 25% untuk saluran
aslinya, saluran masih berfungsi baik untuk suplesi pasang
yang terhubung dari
maupun untuk kemampuan drainase atau sebagai fungsi
navigasi atau fungsi lainnya sesuai fungsi saluran tersebut. dua sisi (double connected canal). Penampangbasah sudah tidak
sesuaidengan desain aslinya, fungsi saluran baik untuk suplesi
maupun drainase sudah mulai terganggu, dan tidak dapat

28
SISTEM PENILAIAN INDEKS KINERJA PENAMPANG
Indeks
BASAH Kondisi Fungsi Indeks Kondisi Fungsi

4 Penampang basah sebagian besar ditumbuhi tanaman aquatik 1%-25%


3 Penampangbasah sudah banyak ditumbuhi tanaman 26% - 50% (rumput/tumbuhan air) dan pohon/perdu dipinggiran/talud
aquatik(rumput/tumbuhan air) dan pohon/perdu saluran. Sedimentasi tinggi. Air tidak dapat ke luar/masuk
saluran dengan lancar dan hanya mencapai pangkal saluran saja
dipinggiran/taludsaluran. Sedimentasi sedang. Tanaman aquatik baik single connected maupun double connected.
dan sedimentasisudah mempengaruhi fungsi saluran. Air
pasang purnama tidakdapat masuk ke tengah saluran atau
hanya dapat mencapai 30%dari panjang saluran untuk saluran
yang hanya terhubung satu sisi(dead end canals/single
connected) atau setidaknya 15% untuksaluran yang terhubung
dari dua sisi (double connected canal).Penampang basah
sudah tidak sesuai dengan desain aslinya, fungsisaluran baik
untuk suplesi maupun drainase sudah terganggu, dantidak
dapat bekerja secara

5 Penampang basah tertutup tumbuhan dan sedimentasi; dan tidak 0%


berfungsi

29
SISTEM PENILAIAN INDEKS KINERJA
Indeks BERM
Kondisi Fungsi Indeks Kondisi Fungsi

1 Berm dalam keadaan bersih. Tidak banyak dijumpai 76% - 100% 3 Berm sudah banyak ditumbuhi rumput/semak; dijumpai 26% - 50%
rumput/semak disepanjang berm. Lebar berm longsor pada sekitar 50 % dari panjang saluran.
masih sesuai kondisi terakhir pada saat
pemeliharaan atau rehabilitasi.

4 Berm banyak ditumbuhi rumput/semak; dijumpai longsorpada 1%-25%


lebih dari 75% dari panjang total saluran.

2 Berm sudah ditumbuhi rumput/semak; dijumpai longsor 51% - 75%


pada sekitar 25% dari total panjang saluran.
5 Berm ditumbuhi rumput/semak yang menutupi 0%
keseluruhan berm, dijumpai longsor berat, berm
sudah tidak berbentuk dengan jelas atau tidak ada
berm.

30
SISTEM PENILAIAN INDEKS KINERJA
KondisiTANGGUL
3 Tanggul banyak d i t u m b u h i r umput / s emak , longsor 26% - 50%
Indeks Fungsi
sedang, tanggul sudah mengalami penurunan. Pada saat
1 Tanggul dalam keadaan bersih. Lebar dan tinggi tanggul 76% - 100% pasang purnama tanggul tidak dapat berfungsi secara
dapat menahan banjir. Timbunan tanggul kompak dan maksimal dan terjadi limpasan.
kuat dan tidak terjadi longsor yang berarti. Tidak
terjadi limpasan pada saat pasang purnama, dan
meskipun dijumpai rumput dan tanaman lainnya
tetapi tanggul masih dapat berfungsi.

4 Tanggul banyak d i t u m b u h i r umput / s emak , timbunans udah tidak 1%-25%


k omp ak lagi, banyak longsor, terjadikebocoran, banyak terjadi
penurunan. Terjadi limpasan airpasang.

Indeks Kondisi Fungsi

2 Tanggul sudah ditumbuhi rumput/semak. Ada longsorsedikit, 51% - 75%


Indeks Kondisi Fungsi
tetapi lebar dan tinggi tanggul dapat menahanbanjir. Tidak terjadi
limpasan pada saat pasang purnamatetapi pada beberapa bagian 5 Tanggul tidak berfungsi/tidak ada tanggul. 0%
tanggul sudah diperlukan perbaikan.

31
c. Inspeksi D a e r a h R a w a
SISTEM PENILAIAN KINERJAJARINGAN REKLAMASI RAWA

32
3 . PEMBIAYAAN A K N O P
Perhitungan AKNOP didasarkan atas kondisi dan keberfungsian sistem irigasi hasil
penelusuran dan rencana OP yang akan dilaksanakan. Hasil perhitungan AKNOP
dipergunakan sebagai dasar usulan pembiayaan operasi dan pemeliharaan
jaringan irigasi, sehingga perhitungan AKNOP harus dilaksanakan sebelum
perencanaan anggaran.

1. BIAYA OPERASI
• Gaji Staff dan Tunjangan
• Biaya Operasional Fasilitas dan Peralatan
• Biaya Pemeliharaan Peralatan
• Biaya Operasional Lain

2. BIAYA PEMELIHARAAN
• Biaya Pemeliharaan Rutin Saluran dan Tanggul
• Biaya Pemeliharaan Berkala Pengerukan Lumpur Saluran
• Biaya Pemeliharaan Rutin Bangunan Air
• Biaya Pemeliharaan Berkala Bangunan Air
• Biaya Pemeliharaan Peralatan Survey
33
Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat RI Permen PUPR Nomor
11/PRT/M/2015 tentang “Eksploitasi dan pemeliharaan jaringan reklamasi rawa pasang surut”,
Rumus Perhitungan Pembiayaan AKNOP sebagai berikut :
a. Biaya Operasi
1) Insentif ……………………………………………………………………………………(.1)
i) Pengamat : Jumlah pengamat x 12 x Rp………/bln
ii) Juru : Jumlah juru x 12 x Rp………/bln
iii) PPA : Jumlah PPA x 12 x Rp………/bln
iv) Staf Pengamat : Jumlah staf x 12 x Rp……/bln
2) Perjalanan Dinas Pengamat dan Juru Pengairan……………………......(2)
i) Pemantauan
Pengamat : Jumlah Pengamat x Frekuensi x Rp……../hr
Juru : Jumlah juru x frekuensi x Rp……………/hr
ii) Rapat ( ke Kabupaten/Kota/Prov/BWS)
Pengamat : Jumlah Pengamat x Frekuensi x Rp…../hr
Juru : Jumlah Juru x Frekuensi x Rp…../hr
3) Operasional Kantor (sesuai dengan kebutuhan)
……………………......(3)
i) Listrik : 12 x Rp
ii) Telepo …………/bln
n : 12 x
iii) Air Rp…………./bln
iv) ATK Survey:: 12 x Rp…………./bln
v) Bahan
Rp…………./bl
4) Operasional Peralatan (sesuaindengan
: 12 x
kebutuhan)……………………......(4)
i) Sepeda MotorRp…………./bl:nJumlah
ii) sepeda
Gen-Setmotor x 12 x Rp……/bln
: Jumlah Gen-Set x 12 x Rp………./bln
iii) Pemotong Rumput : Jumlah pemotong rumput x 12 x Rp…../bln
iv) Lain-lain : ……x 12 x Rp ……./bln
34
b. Biaya Pemeliharaan 2. Pemeliharaan Berkala
1. Pemeliharaan Rutin 2.i Pengerukan Lumpur
1.i Pemotongan rumput di tanggul/berm
Pl = 𝑝𝑥𝑙𝑥𝑡 x f x u
𝑝𝑥𝑙 𝑘
Pr = xfxu
𝑘 Keterangan
Keterangan P = panjang saluran (m)
Pr = Pemotongan rumput l = lebar saluran (m)
p = Panjang tanggul (m) t = tinggi endapan (m)
l = lebar rata – rata tumbuhan rumput (m) k = kapasitas (m2/hr)
k = kapasitas (m2/hr) f = frekuensi / thn
f = frekuensi / thn u = upah kerja / hari
u = upah kerja / hari (Rp/hr) (Rp/hr)
2.ii Perbaikan Tanggul (Longsor dan Erosi)
1.ii Pembersihan saluran (tumbuhan air)
Ptb = 𝑝𝑥 𝑙 𝑥𝑘𝑢+ 𝐻𝑏 𝑥 𝑓
Psal =𝑙𝑥𝑝x𝑘f x u
Rumus tersebut berlaku pada tanggal pengaman,
Keterang
saluran primer, sekunder, dan tersier
an :
Keterangan :
Psal = Pembersihan saluran
Ptb = Perbaikan tanggul (m)
p = Panjang
p = Panjang tanggul yang rusak (m)
saluran (m)
l = lebar rata – rata tanggul yang rusak (m)
l = lebar rata – rata tumbuhan
k = kapasitas (m2/hr)
rumput (m) k = kapasitas
f = frekuensi / thn
(m2/hr)
u = upah kerja / hari (Rp/hr)
f = frekuensi / thn
u
Pt = x=f upah
x u kerja / hari (Rp/hr)
𝑘
1.iii Pemeliharaan Tanggul
Keterangan :
𝑝𝑥𝑙
Pt = Pemeliharaan tanggul p
l = Panjang tanggul yang rusak (m)
k = lebar rata – rata tanggul yang rusak (m)

u
f = kapasitas (m2/hr)
= frekuensi / thn
= upah kerja / hari (Rp/hr)
35
CONTOH TABEL PENILAIAN KONDISI SALURAN
PENILAIAN KONDISI SALURAN
Desa : ANJIR SERAPAT TENGAH, ANJIR SERAPAT BARAT, ANJIR SERAPAT TIMUR, ANJIR SERAPAT BARU Daerah Rekalamasi Rawa : D.I.R ANJIR
SERAPAT II
Kecamatan KAPUAS TIMUR Jenis Rawa : PASANG SURUT
Kabupaten / Kota KAPUAS Luas ( Ha ) : 3471 Ha
Provinsi KALIMANTAN TENGAH
Koordinat 3° 5' 4,66" LS - 114° 24' 14,45" BT
Kondisi Saluran Perhitungan Indeks Kondisi Saluran
Type Nomor Panjang
Penampang Penampang
N Nama Saluran Berm Tanggul Berm Tanggul Indeks Kondisi Saluran Ket/Berfungsi
o Basah Basah
Saluran Registrasi Saluran
P1 P2 P3 P1 P2 P3 P1 P2 P3 bobot = 3 bobot = 2 bobot = 1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 = (15)+(16)+(17)/ ∑ Bobot 19

I SEKUNDER DESA ANJIR SERAPAT TENGAH √


1 Handel Setuju √ 9,000 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 3.00 2.00 1.00 1.00 Berfungsi 76.00 Pemeliharaan Rutin
2 Handel Dumanap √ 10,800 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 3.00 2.00 1.00 1.00 Berfungsi 76.00 Pemeliharaan Rutin
3 Handel Marhanang √ 11,500 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 3.00 2.00 1.00 1.00 Berfungsi 76.00 Pemeliharaan Rutin
4 Handel Gardu √ 9,000 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 3.00 2.00 1.00 1.00 Berfungsi 76.00 Pemeliharaan Rutin
5 Handel Sinjung √ 9,000 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 3.00 2.00 1.00 1.00 Berfungsi 76.00 Pemeliharaan Rutin
6 Handel Sinjung Ujung √ 2,500 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 3.00 2.00 1.00 1.00 Berfungsi 76.00 Pemeliharaan Rutin
7 Handel Mantat √ 8,500 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 3.00 2.00 1.00 1.00 Berfungsi 76.00 Pemeliharaan Rutin
8 Handel Taberi / Waspada √ 8,000 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 3.00 2.00 1.00 1.00 Berfungsi 76.00 Pemeliharaan Rutin
9 Handel Taberi Ujung / Waspada √ 2,500 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 3.00 2.00 1.00 1.00 Berfungsi 76.00 Pemeliharaan Rutin
10 Handel Dahlan √ 7,000 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 3.00 2.00 1.00 1.00 Berfungsi 76.00 Pemeliharaan Rutin
11 Handel Dahlan Ujung X 2,500 Tidak ada akses untuk masuk
12 Handel Mulia X Saluran milik kabupaten

II SEKUNDER DESA ANJIR SERAPAT BARAT


1 Handel Ranting / Gantung √ 4,000 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 3.00 2.00 1.00 1.00 Berfungsi 76.00 Pemeliharaan Rutin
2 Handel Pahlawan √ 11,500 1.00 1.00 2.00 2.00 2.00 0.00 1.00 1.00 2.00 4.00 2.67 1.33 1.33 Berfungsi 67.67 Pemeliharaan Berkala
3 Handel Amit / Selamat √ 11,600 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 3.00 2.00 1.00 1.00 Berfungsi 76.00 Pemeliharaan Rutin

III SEKUNDER DESA ANJIR SERAPAT TIMUR


1 Handel Kaderi √ 8,000 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 3.00 2.00 1.00 1.00 Berfungsi 76.00 Pemeliharaan Rutin
2 Handel Kaderi Ujung X 2,500 Tidak ada akses untuk masuk
3 Handel Gembira √ 8,500 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 3.00 2.00 1.00 1.00 Berfungsi 76.00 Pemeliharaan Rutin
4 Handel Cempaka √ 8,500 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 3.00 2.00 1.00 1.00 Berfungsi 76.00 Pemeliharaan Rutin

IV SEKUNDER DESA ANJIR SERAPAT BARU


1 Handel Irian √ 5,000 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 3.00 2.00 1.00 1.00 Berfungsi 76.00 Pemeliharaan Rutin
2 Handel Habib √ 5,000 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 3.00 2.00 1.00 1.00 Berfungsi 76.00 Pemeliharaan Rutin

Panjang Total Saluran


Jlh Total Saluran
10,000 m2
2
36
CONTOH TABEL RESUME
SURVEY INVENTARISASI SURVEY INVENTARISASI
1 P E N Y U S U N A N P E NI LAI AN KINERJA D A N A K N OP R A W A K E W E N A N G A N TP -OP 2 PENYUSUNAN PENILAIAN KINERJA DAN AKNOP RAWA KEW ENANGAN TP-OP
P ROV INS I K A L I M A N TA N T E N GA H PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
N a m a DR DR. A NJ I R SERAPAT II N a m a DR DR. ANJIR SERAPAT II
N a m a Sal uran H A N D E L SETUJU N a m a Saluran HANDEL D U M A N A P
Ty p e SEKUNDER Ty p e SEKUN DER
Des a A NJ I R SERAPAT TE N GA H De sa ANJIR SERAPAT TENGAH
Kecamatan K A P UA S T I M U R Ke cam ata n KAPUAS TIMUR
Kabupaten K A P UA S Kabupaten KA PUA S
Prov i ns i K A L I M A N TA N SELATAN Prov i ns i KALIMANTAN SELATAN
3° 6 ' 5 1 .3 9 " LS 3° 6' 26.74" LS
Koordinat K o o rd i n a t
114° 2 6 ' 4 1 .1 3 " BT 114° 27' 57.65" BT
Pengamat IM AWA NS ON Pengamat IM A W A N SON
Ta n g g a l S u r v e y Tanggal Surv ey
PETA LOKASI PETA LOKASI
K ON DIS I S A L UR A N B A N GU N A N AIR KONDISI SALURAN B A NGUNA N AIR

Penampang Be r m Ta b a t / G o r o n g - Penampang
Tanggul B e r m Ta b a t/ Gorong-
KO N D ISI Ta n g g u l Jembatan KONDISI Basah Jembatan
Basah Pintu A i r gorong P i n t u A i r g o ro n g
2.00 3.00 1.00 2.00
3.00
9000 M Pan j an g Sal u ran 10.800 M
I n d e k s K o n d i s1i .S0 a
0l u r a n 1.00 Be r f u n g si 76.00% In d e k s Ko n d i si Sal u ran 1.00 Berfungs i 76.00%
D ESKRIPSI DESKRIPSI
Panjang Sal uran

K o n d i s i S a l u r a n r e l a t i f b e r s i h , , b e r d a s a r k a n i n d e k s k i n e r j a s a l u r a n y a i t u 1,00, s a l u r a n Kondis i Saluran r e l a t i f b e rs i h , berdas ark an i n d e k s k i n e r j a s al uran y a i t u 1.00, s al uran


b e r f u n g s i 7 6 .0 0 % . Ti n d a k a n y a n g p e r l u d i l a k u k a n a d a l a h P e m e l i h a r a a n R u t i n b e rf u n g s i 76.00 %. Ti ndak an y ang p e rl u d i l a k u k a n adalah P e m e l i h a ra a n Ru t i n

FOTO D O K U M E N TA S I FOTO DOKUMENTASI


H U LU S K E M A LOKASI HULU SKEMA LOKASI

PRIMER ANJIR SERAPAT

PRIMERANJIR SERAPAT
JBT TBT TBT JBT

TE N GA H LAYOUT DR TEN GA H LAYOUT DR

Handel Kader i / 8 K m Handel Gem bi r a / 8,5 K m Handel Kaderi / 8 Km (400 Ha) Handel Gem bi r a / 8,5 Km
( 400 Ha) ( 425 Ha) (425 Ha)
KOLAM SEI

KOLAM SEI
Handel Dahl an / 7 K m Handel C em pak a / 8,5 K m Handel Dahlan / 7 Km (350 Ha) Handel Cem paka / 8,5 Km
MOHOR

MOHOR
( 350 Ha) ( 425 Ha) (425 Ha)
Handel Waspada Uj ung / Handel Waspada / 8 K m Handel Waspada Handel Waspada / 8 Km
2,5 K m ( 400 Ha) Handel M antat / 8,5 K m Uj ung / 2,5 Km (400 Ha) Handel Mantat / 8,5 Km
Handel Si nj ung Uj ung / Handel Si nj ung / 8 K m ( 425 Ha) Handel Sinjung Uj ung / Handel Sinjung / 8 Km (425 Ha)
2,5 K m ( 400 Ha) Handel Gar du / 9 K m 2,5 Km (400 Ha) Handel Gar du / 9 Km
( 450 Ha) (450 Ha)
Handel D um anap / 10 K m Handel Dum anap / 10 Km
( 500 Ha) Handel Setuj u / 9 K m Handel Setuju / 9 Km
(500 Ha)
( 450 Ha) (450 Ha)
Handel M ar hanang / 11 K m Handel M ar hanang / 11
( 550 Ha) Km (550 Ha)
Handel Gantung / 4 K m Handel Gantung / 4 Km
( 150 Ha) (150 Ha)
Handel Pahl aw an / 11 K m Handel Pahl aw an / 11 Km
( 550 Ha) (550 Ha)

PRIMERANJIR SERAPAT
Handel Am i t/Sel am at / 11
PRIMER ANJIR SERAPAT

Handel Amit/Selamat / 11
K m ( 550 Ha) Km (550 Ha)

H ILIR Handel Habi b / 5 K m


( 250 Ha)
Handel Irian / 5 K m
HILIR Handel Habi b / 5 Km
(250 Ha)
Handel Irian / 5 Km
( 250 Ha) (250 Ha)
Handel C em pak a watu / 5 Handel Cem paka watu / 5
K m ( 250 Ha) Km (250 Ha)
Handel Melati / 5 K m Handel Melati / 5 Km
( 250 Ha) (250 Ha)

Handel Enon / 5 K m Handel Enon / 5 Km


( 250 Ha)
KOLAM
KANAN

(250 Ha)

KOLAM
KANAN
Handel Bedandan / 5 K m Handel Bedandan / 5 Km

37
( 250 Ha) (250 Ha)
Handel Hi km at / 4 K m Handel Hikmat / 4 Km
( 200 Ha) (200 Ha)
Handel Hi dup Bar u / 3 K m Handel Hi dup Bar u / 3 Km
( 150 Ha) (150 Ha)
Handel Kar ang Paci / 2 K m Handel Kar ang Paci / 2 Km
( 100 Ha) (100 Ha)

SU N GAI KAPU AS
SU NGAI KAPUAS
CONTOH KUISIONER
NO PERTANYAAN JAWABAN
Saat pasang purnama / pasang tinggi,
1 Apakah aliran air sampai ke P3 / Sampai ke hulu saluran
hulu saluran?
Perawatan yang dilakukan apa saja?,
Pemeliharaan rutin / tebasan tanaman
2 Dan selang waktu perawatan?
aquatik, dilaksanakan dua kali satu
tahun
Jenis tanaman apa yang dominan disekitar
3 Saluran dari P1 / hilir, P2 / tengah, P3 / Kebun Karet, Hutan Campuran
hulu?
Saluran dan bangunan air rusak / hilang
4 disebabkan karena apa?, Tidak Ada
Dan perkiraan rusak / hilang sejak kapan?
Apakah di DR tersebut ada P3A?
5 Dan ada berapa jumlah dan nama P3A di Tidak Ada
DR tersebut?
Berapa jumlah petugas di DR tersebut?
6 Enam orang

Apakah sudah terdapat sarana & prasarana


7 petugas lapangan? Ada

Kantor Ada / Tidak* Jumlah : Satu buah


Kendaraan lapangan Ada / Tidak* Jumlah : Satu buah
Alat Ukur Peilscale Ada / Tidak* Jumlah : Delapan buah
Alat Ukur Pizometer Ada / Tidak* Jumlah : Delapan buah
Ada / Tidak* Jumlah :
Ada / Tidak* Jumlah :

38
10

NB: (*) Coret yang tidak perlu

Anda mungkin juga menyukai