Anda di halaman 1dari 25

PROPOSAL

JUDUL

PENGARUH LABORATORIUM GAMBAR TEKNIK TERHADAP HASIL

KEMAMPUAN GAMBAR MANUAL SISWA SMK NEGERI 2 MAKASSAR

OLEH:

NASRIANI S

1721042058

AINUN SRI WAHYUNI

1721041006

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR


KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas Rahmat-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan proposal penelitian yang berjudul “Pengaruh
Laboratorium Gambar Teknik Terhadap Hasil Gambar Manual Siswa SMK Negeri 2
Makassar” sebagai tugas dari mata kuliah “Penelitian Pendidikan” dengan tepat waktu. Proposal
yang penulis buat ini berdasarkan data-data yang valid yang telah dikumpulkan dalam berbagai
metode.
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL I

KATA PENGANTAR II

DAFTAR ISI III

BAB I PENDAHULUAN

A.LATAR BELAKANG

B.RUMUSAN MASALAH

C.TUJUAN PENELITIAN

D.MANFAAT PENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A.LANDASAN TEORI

B.KAJIAN PENELITIAN

C. KERANGKA FIKIR

D. HIPOTESIS PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

A.JENIS PENELITIAN

B.TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN

C.POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN

D.VARIABEL PENELITIAN

E.DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL

F.TEKNIK PENGUMPULAN DATA

G.TEKNIK ANALISIS DATA


BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Pendidikan kejuruan merupakan pen-didikan menengah yang mempersiapkan


peserta didik untuk siap bekerja dalam bidang keahlian tertentu (pasal 15 Undang-
Undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas). Definisi ini mengandung pengertian
bahwa pendidikan kejuruan merupakan pendidikan yang mempersiapkan lulusannya
supaya menjadi tenaga terampil yang memiliki keterampilan sesuai dengan bidang
keahliannya dan mampu untuk bekerja sesuai dengan bidang keahliannya tersebut. Arti
pendidikan kejuruan dijabarkan lebih spesifik dalam peraturan pemerintah nomor 29
tahun 1990 tentang Pendidikan Menengah, yaitu “Pendidikan menengah kejuruan adalah
pendidikan pada jenjang pendidikan menengah yang mengutamakan pengembangan
kemampuan siswa untuk pelaksanaan jenis tertentu”. (Lestari & Siswanto, 2015)
Tujuan SMK dijelaskan pada Permendiknas bahwa: penyelenggaraan pendidikan
SMK bertujuan untuk meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak
mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan siap kerja sesuai dengan bidangnya.
Tujuan lainnya adalah untuk menguasai kompetensi program keahlian dan
kewirausahaan, baik untuk memenuhi tuntutan dunia kerja maupun untuk mengikuti
pendidikan tinggi sesuai dengan kejuruannya. Tujuan SMK di atas dapat disimpulkan
bahwa SMK mempersiapkan siswa untuk mampu menjadi tenaga mandiri yang kompeten
dalam bidangnya. SMK membekali para lulusannya untuk siap bekerja sesuai kompetensi
yang dipilih dan tentu saja dapat bersaing di dunia global. Terwujudnya tujuan tersebut
maka, sekolah menyelenggarakan berbagai program untuk mendukung proses
pembelajaran yang mengarahkan siswa ketertarikannya pada hal-hal yang berhubungan
dengan Dunia Usaha/Dunia Industri (DU/DI).(Rizki, Kusumah, & Sulaeman, n.d.)
SMK Negeri 2 Makassar merupakan salah satu sekolah menengah kejuruan
(SMK) negeri di Kota Makassar. Adapun pelajaran yang diberikan disesuaikan dengan
jurusan SMK yang diambil. Ada juga kegiatan-kegiatan ekstrakulikuler sekolah seperti
karate, basket, futsal, grup belajar dan lainnya. SMK Negeri 2 Makassar memiliki staf
pengajar guru yang kompeten pada bidang pelajarannya sehingga berkualitas dan menjadi
salah satu SMK terbaik di Kota Makassar. Tersedia juga berbagai fasilitas SMK seperti
ruang kelas yang nyaman, laboratorium praktikum, perpustakaan, lapangan olahraga,
kantin dan lainnya.
Pendidikan merupakan proses sistematis yang melibatkan baik faktor internal
maupun eksternal. Faktor internal adalah faktor yang datang dari diri siswa, antara lain
minat belajar, motivasi belajar, bakat, dan persepsi, baik persepsi siswa terhadapat mata
pelajaran maupun terhadap guru pengajar. Selain itu juga ada faktor eksternal, yaitu
faktor yang datang dari luar diri siswa, seperti lingkungan belajar, lingkungan keluarga,
latar belakang sosial ekonomi keluarga, dan perhatian orang tua dalam membantu
mengatasi kesulitan belajar yang dialami anak.Faktor internal sangat penting dalam
menentukan hasil belajar seseorang. Minat belajar merupakan salah satu faktor penting
dalam keberhasilan pembelajaran.
Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memerhatikan dan mengenang
beberapa kegiatan. Kegiatan yang diminati seseorang dan diperhatikan terus-menerus
disertai dengan rasa senang. (Pratiwi, 2017)
Dari uraian yang telah dijelaskan di atas, maka perlu dilakukan upaya– upaya
dalam meningkatkan kompetensi teknik gambar bangunan khususnya kemampuan
gambar manual siswadi SMK Negeri 2 Makassar seperti halnya pemanfaatan secara
optimal penggunaan laboratorium jurusan teknik gambar bangunan baikdalam proses
belajar mengajar maupun pada saat setelah pembelajaran berakhir seperti ektrakurikuler
menggambar, maupun bimbingan belajar. Sehubungan dengan keadaan itulah penelitian
tentang “Pengaruh Penggunaan Laboraturium Gambar Teknik Terhadap Hasil
Kemampuan Gambar Manual Siswa di SMK Negeri 2 Makassar” ini dilakukan.

B. Rumusan Masalah

a. Bagaimanakah penggunaan laboratorium gambar Jurusan Gambar Teknik


Bangunan SMK Negeri 2 Makassar ?
b. Bagaimanakah pengaruh penggunaan laboratorium gambar teknik
bangunan Jurusan Gambar Teknik Bangunan SMK Negeri 2 Makassar
terhadap kemampuan gambar manual siswa ?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran tentang hal-hal sebagai
berikut:

a. Untuk mengetahui kesesuaian penggunaan laboratorium gambar Jurusan Teknik


Gambar Bangunan SMK Negeri 2 Makassar
b. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh penggunaan laboratorium gambar
tehnik bangunan Jurusan Gambar Teknik Bangunan SMK Negeri 2 Makassar
terhadap kemampuan gambar manual siswa

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini kami mengharapkan agar dapat memberikan
wawasan tentang peranan laboratorium gambar teknik terhadap hasil kemampuan
gambar manual.
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Tinjuan Pustaka

1. Pengertian Laboratorium

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Laboratorium adalah tempat atau kamar

tertentu yang dilengkapi dengan peralatan untuk mengadakan percobaan (penyelidikan

dsb). Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur negara dan reformasi Birokrasi No. 3

Tahun 2010 Laboratorium adalah unit penunjang akademik pada lembaga pendidikan,

berupa ruangan tertutup atau terbuka, bersifat permanen atau bergerak, dikelola secara

sistematis untuk kegiatan pengujian, kalibrasi, dan/atau produksi dalam skala terbatas,

dengan menggunakan peralatan dan bahan berdasarkan metode keilmuan tertentu, dalam

rangka pelaksanaan pendidikan, penelitian, dan/atau pengabdian kepada masyarakat.

Menurut Triwiyanto Teguh (2015:186) Sarana pendidikan adalah barang atau

benda bergerak yang dapat dipakai sebagai alat dalam pelaksanaan tugas dan fungsi unit

kerja pendidikan, missal: mobil, komputer, pulpen, kertas, printer, dan lain-lain.

Sedangkan Prasarana pendidikan adalah barang atau benda tidak bergerak yang dapat

menunjang atau mendukung pelaksanaan dan fungsi unit kerja pendidikan, misalnya

gedung kantor. Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan

bahwa laboratorium (disingkat lab) adalah suatu bangunan tertutup atau terbuka yang di


dalamnya dilengkapi dengan peralatan dan bahan-bahan berdasarkan metode keilmuan

tertentu untuk melakukan percobaan ilmiah, penelitian, praktek pembelajaran, kegiatan

pengujian, kalibrasi, dan/atau produksi bahan tertentu.

2. Pengertian Gambar Teknik

Sebelum mengenal tentang gambar teknik sebaiknya kita mengetahui

terlebidahulu pengertian dari gambar itu sendiri, Gambar adalah sebuah perpaduan antara

titik, garis, bidang dan warna yang berguna untuk mencitrakan sesuatu. Gambar juga

dapat diartikan sebagai sebuah tampilan suatu objek kedalam media gambar. Media

sebuah gambar dapat berupa kertas, kain, papan kayu, dan berbagai macam media

lainnya. Gambar juga bisa menjadi sebuah ekspresi perasaan pembuatnya. Oleh karena

hal tersebut, gambar juga termasuk karya seni yang membutuhkan keahlian khusus untuk

menghasilkan sebuah karya yang bernilai seni tinggi.(Arnada & Putra, 2018)

Menurut Oemar Hamalik (1986:43) berpendapat bahwa “ Gambar adalah segala sesuatu

yang diwujudkan secara visual dalam bentuk dua dimensi sebagai curahan perasaan atau

pikiran”. Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001: 329) “ Gambar adalah

tiruan barang, binatang, tumbuhan dan sebagainya”.

Pembaca gambar harus dapat membaca dan memahami gambar teknik secara utuh

dan menyeluruh tentang aturan dan ketentuan gambar teknik mesin. Ada bermacam-

macam aturan dan ketentuan gambar teknik yang ada, salah satunya tentang gambar

proyeksi dan cara penyajiannya. Gambar proyeksi adalah gambar dari suatu benda yang
diproyeksikan secara tegak lurus pada bidang dua dimensi atau kertas gambar sesuai

dengan ketentuan dari jenis proyeksi yang digunakan (Emrizal, 2006: 11).

Dari berbagai pendapat diatas dapat disimpulkan gambar Teknik merupakan suatu

bentuk ungkapan dari suatu gagasan atau pemikiran mengenai suatu sistim, proses, cara

kerja, konstruksi, diagram, rangkaian dan petunjuk yang bertujuan untuk memberikan

instruksi dan informasi yang dinyatakan dalam bentuk gambar, atau lukisan teknis.

Menurut Mulyanta (2012: 2) “Kemampuan pendidik dalam mengembangkan media

pembelajaran merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan peserta didik dalam

mencapai kompetensi yang diharapkan. Untuk itu perencana harus memberikan gambar

yang lengkap sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan mudah dipelajari oleh pelaksana

sehingga pelaksana dapat memberikan suatu kesimpulan yang benar mengenai bentuk

dan ukuran dari benda kerja yang akan dibuat.

Relevansi kurikulum dapat membantu peserta didik memilih dan mengikuti suatu

pekerjaan, melatih warga negara melaksanakan tugas, mengeratkan hubungan pribadi dan

mengambil bagian dalam melaksanakan aktivitas kegiatan kebudayaan (Arifin, 2011).

3. Fungsi Gambar Teknik

Fungsi gambar teknik dalam jurnal Aditya Reza tahun 2017 Dalam sebuah

perencanaan dan perancangan, fungsi gambar teknik memiliki tiga point penting yang

harus dimilikinya yaitu antara lain:

1. Sebagai penyampaian informasi


Gambar teknik harus mampu meneruskan informasi yang dimaksud oleh ahli teknik

kepada orang-orang yang terkait didalam proyek tersebut seperti operator, pemeriksa,

kontraktor dan lainnya yang berhubungan.

2. Sebagai sarana penyimpanan dan penggunaan

Gambar yang dibuat merupakan suatu gambar teknis yang sangat penting untuk bahan

informasi perencanaan kedepannya, sehingga harus disimpan dan dijaga dengan baik

sebagai informasi untuk rencana-rencana yang akan datang. Dokumentasi diatur dengan

teliti untuk memudahkan mencari data yang dibutuhkan dalam suatu perencanaan dan

perancangan

3. Sebagai Konsep Perencanaan

Konsep atau pemikiran yang terlintas dalam perencanaan diwujudkan dalam suatu bentuk

gambar yang awalnya dari ide kemudian dianalisis lalu diwujudkan kedalam gambar

untuk diteliti dan dievaluasi lebih lanjut.

Proses ini dilakukan terus menerus sampai mendapatkan suatu gambar yang sempurna.

Oleh sebab itulah seorang ahli teknik harus mampu mengolah sebuah ide yang ada

dibenak mereka kedalam gambar teknik untuk direalisasikan

Alat dan perlengkapan gambar yang dibutuhkan dalam menggambar teknik antara lain :

1) Kertas Gambar

a). Kertas Padalarang

b). Kertas Roti


c). Kertas kalkir

d). Kertas Manila

2) Pensil Gambar

a) Pensil batang

b) Pe nsil mekanik

3) Rapido

4) Penggaris

a) Penggaris T

b) Penggaris segitiga

5) Jangka

a) Jangka Biasa

b) Jangka Bagi

c) Jangka Pompa

d) Jangka Pegas

e) Batang Pemegang Pena Tarik

f) Pena Tarik (TREK PEN)

6) Penghapus Dan Alat Pelindung Penghapus

7) Alat- Alat Penunjang Lainnya


a) Busur Derajat

b) Sablon Huruf dan Angka

c) Mal Lengkung

d) Mal Bentuk

8) Meja Gambar

Dari uraian diatas dapat disumpulkan bahwa laboratorium gambar teknik merupakan

tempat berupa ruangan tertutup ataupun terbuka atau kamar yang bersifat permanen atau

bergerak yang dilengkapi dengan peralatan untuk mengadakan percobaan, dan dikelola

secara sistematis untuk kegiatan pengujian, kalibrasi, dan/atau produksi dalam skala

terbatas, dengan menggunakan peralatan gambar, dalam rangka pelaksanaan

pendidikan, penelitian.

4. Sarana dan Prasarana Laboratorium Gambar Teknik

Permendiknas No. 40 Tahun 2008 peraturan pemerintah ini termuat berbagai

aturan mengenai standar sarana dan prasarana yang harus dipenuhi pada setiap jurusan

yang ada pada setiap lembaga pendidikan SMK/MAK secara umum. Standar sarana dan

prasarana untuk Ruang Laboratorium Gambar Bangunan. Peraturan ini memuat standar

minimal untuk Ruang Laboratorium Gambar Bangunan yaitu:

(1) luas ruang laboratorium gambar bangunan

(2) rasio per-peserta didik

(3) daya tampung ruang


(4) luas ruang penyimpanan dan instruktur

(5) perabot ruang laboratorium gambar bangunan

(6) media pendidikan di ruang laboratorium gambar bangunan

(7) perlengkapan ruang laboratorium gambar.

Berikut data standar sarana dan prasarana laboratorium komputer gambar bangunan

menurut Permendiknas No. 40 Tahun 2008 : 30

a. Ruang praktik Program Keahlian Teknik Gambar

Bangunan berfungsi sebagai tempat berlangsungnya kegiatan pembelajaran: menggambar

teknik dengan mesin gambar, menggambar teknik, menghitung bahan dan biaya dengan

program computer (Susila, 2014)

c. Luas minimum ruang praktik Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan adalah

176 m² untuk menampung 32 peserta didik, yang meliputi: ruang praktik gambar

minimal 64 m², ruang praktik gambar komputer minimal 64 m², ruang penyimpanan

dan instruktur 48 m². (Sari, 2017)

5. Fungsi Laboratorium Teknik

Menurut pereturan menteri pendidikan nasional nomor 40 Tahun 2008 yang dikeluarkan

pada tanggal 31 Juli 2008 tentang standar sarana dan prasarana sekolah menengah

kejuruan / madrasah aliyah kejuruan (SMK / MAK). Laboratorium gambar teknik

berfungsi sebagai berikut :


1. Ruang praktik gambar teknik berfungsi sebagai tempat berlangsungnya kegiatan

pembelajaran menggambar teknik, perhitungan bahan, dan menghitung anggaran biaya.

2. Ruang praktik gambar teknik dapat menampung minimum setengah rombongan

belajar.

3. Rasio minimum ruang laboratorium adalah 3 m/peserta didik. Luas minimum ruang

praktik gambar teknik adalah 64 m. Lebar minimum ruang ruang praktik gambar teknik

adalah 8 m. (Davega, 2017)

6. Kemampuan Gambar Manual Siswa

1. Pengertian Kemampuan

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia kemampuan bearasal dari kata mampu yang

berarti bisa atau dapat, kemudian mendapat awalan ke- dan akhiran –an, yang selanjutnya

menjadi kata kemampuan mempunyai arti menguasai berasal dari nomina yang sifatnya

manasuka (Hasan Alwi, 2003:145). Menurut (HUDA, 2015) kemampuan adalah

kecakapan atau potensi menguasaisuatu keahlian yang merupakan bawaan sejak lahir

untuk melakukan beragam tugas dalam suatu pekerjaan,

Menurut Robbins dalam Universitas Kristen Petra, kemampuan bisa merupakan

kesanggupan bawaan sejak lahir, atau merupakan hasil latihan atau praktik. Ia

mengaatakan, bahwa kemampuan (ability) adalah kecakapan atau potensi menguasai

suatu keahlian yang merupakan bawaan sejak lahir atau merupakan hasil latihan atau

praktik dan digunakan untuk mengerjakan sesuatu yang diwujudkan melalui tindakannya.

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa kemampuan adalah kecakapan

atau potensi menguasai suatu keahlian


yang merupakan bawaan sejak lahir maupun sebagai hasil latihan untuk melakukan

beragam tugas dalam suatu pekerjaan. Kemampuan menggambar siswa merupakan

prasarat yang diperlukan dalam mengikuti proses belajar mengajar. Proses belajar

mengajar merupakan upaya untuk menciptakan atau membentuk siswa untuk menguasai

kopetensi tertentu yang sesuai.

2. Pengertian Gambar Manual

Menurut Oemar Hamalik (1986:43) berpendapat bahwa “ Gambar adalah segala

sesuatu yang diwujudkan secara visual dalam bentuk dua dimensi sebagai curahan

perasaan atau pikiran”. Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001:

329) “ Gambar adalah tiruan barang, binatang, tumbuhan dan sebagainya.”

Gambar merupakan sebuah alat untuk menyatakan maksud, terutama bagi orang-

orang teknik. Oleh karena itu gambar sering juga disebut sebagai bahasa teknik.

Sebagai bahasa teknik, diharapkan sebuah gambar dapat meneruskan keterangan-

keterangan secara tepat & obyektif. Manual dalam kamus besar bahasa Indonesia

edisi kedua dapat diartikan dibuat dengan tangan. Dari uraian diatas dapat

disimpulkan gambar manual merupakan segala sesuatu yang diwujudkan secara

visual dalam bentuk dua dimensi sebagai curahan perasaan atau pikiran yang dibuat

dari tangan dengan media alat gambar.

Dari definisi diatas peneliti menyimpulkan kemampuan menggambar manual

merupakan kecakapan atau potensi menguasai keahlian menggambar teknik yang

merupakan bawaan sejak lahir


maupun sebagai hasil latihan dengan menggunakan peralatan manual atau hasil

kreaktifitas buatan tangan (Hand Made).

3. Ciri Kemampuan Menggambar Manual Siswa

Menurut Standar Kompetensi Lulusan (SKL) Mata Pelajaran Produktif jurusan

teknik gambar bangunan ciri kemampuan siswa dalam hal menggambar meliputi :

a) Siswa mampu menggambar bangunan

b) Mampu menghitung statika bangunan

c) Menjelaskan dasar-dasar gambar teknik

d) Mengidentifikasi peralatan gambar teknik

e) Menggambar bentuk bidang dan bentuk tiga dimensi

f) Menggambar proyeksi benda

B. Kerangka Berfikir

Sekolah Menengah Kejuruan khususnya SMK Negeri 2 Makassar merupakan sub

sistem pendidikan yang berusaha mempersiapkan siswa untuk siap kerja. Kesiapan siswa

didik dapat dipersiapakan melalui sarana pelatihan dalam pembelajaran khususnya praktek

dalam laboratorium teknik. Sehingga secara tidak langsung kelengkapan sarana dan

prasarana sekolah khususnya laboratorium teknik gambar akan berdampak kepada

kemampuan menggambar teknik siswa. Dari faktor di atas penulis mencoba menganalis

seberapa besar kontribusi penggunaan laboratorium gambar teknik terhadap hasil


kemampuan gambar teknik yang menjadi kopetensi siswa dalam jurusan teknik gambar

bangunan SMK Negeri 2 Makassar siswa dalam memasuki dunia kerja atau dunia usaha,

yaitu : (1) Penggunaan Laboratorium Gambar Teknik variable (X). (2) Kemampuan gambar

manual dalam penelitian ini merupakan kecakapan atau potensi menguasai keahlian

menggambar teknik yang merupakan bawaan sejak lahir maupun sebagai hasil latihan

dengan menggunakan peralatan manual atau hasil kreaktifitas buatan tangan (Hand Made)

variabel terikat (Y) yang terbagi dalam: siswa mampu menggambar bangunan, mampu

menghitung statika bangunan, menjelaskan dasar-dasar gambar teknik, mengidentifikasi

peralatan gambar teknik, menggambar bentuk bidang dan bentuk tiga dimensi, menggambar

proyeksi benda.

Dari uraian variable diatas peneliti menyusun langkah – langkah penelitian dala upaya

membuktikan secara statistik untuk mengetahui ada / tidak dan seberapa besar hubungan

penggunaan laboratorium gambar teknik dengan kemampuan gambar manual siswa. Adapun

langkah awal dalam

penelitian ini peneliti melakukan observasi awal / pendahuluan kemudian dilanjutkan

menentukan subtansi materi / permasalahan yang akan diteliti, menyusun instrument,

menguji instrument, penerapan instrument, kemudian pengolahan data, penyusunan dan

penyajian hasil. Secara garis besar alur penelitian yang akan dilaksanakan sebagai berikut:

Observasi Awal

Menentukan Substansi Materi

Menyusun instrumen
tidak
Pengujian

ya
Penerapan instrumen

Pengolahan data

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian


Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan laboratorium gambar teknik

terhadap kemampuan menggambar manual siswa SMK Negeri 2 Makassar, secara jelas dan

lengkap. Dari tujuan tersebut, maka penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu

untuk mencari atau membuktikan dengan jelas mengenai pengaruh penggunaan laboratorium

gambar dengan kemampuan gambar manual siswa yang berdasarkan pada hasil perhitungan

analisis data dengan menggunakan beberapa rumus statistik. Maka diharapkan dengan

menggunakan ini akan didapat hasil yang semakin jelas.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

a. Tempat

Penelitian bertempat di SMK Negeri 2 Makassar. Alasan pemilihan lokasi penelitian

karena menghemat waktu, tenaga dan biaya serta sekolah belum pernah melakukan penelitian

serupa sehingga peneliti berkeinginan untuk melaksanakan penelitian di SMK Negeri 2

Makassar.

b. Waktu

Sedangkan waktu penelitian dilaksanakan pada semester genap dengan mengambil data

tahun pelajaran 2019 / 2020, dengan waktu penelitian kurang lebih 3 bulan yaitu pada

bulan Maret, April, dan Mei 2020.

C. Populasi dan Sampel.

a) Populasi

Suharsimi Arikunto(2002 : 102), berpendapat bahwa populasi adalah keseluruhan subyek

penelitian. Adapun yang menjadi populasi pada penelitian adalah siswa kelas XI di SMK N 2

Makassar Tahun Pelajaran 2019 / 2020


b) Sampel

Sampel adalah populasi yang jumlahnya kurang dari jumlah populasi yang ada. Dalam

pengambilan besarnya sampel, peneliti menggunakan cara yang sederhana yaitu dengan tabel

yang dikemukakan oleh Krejcie.

c). teknik Sampling

Tehnik Sampling adalah tehnik pengambilan sampel (Suginono, 2002 : 56). Sampling adalah

cara seseorang penyidik dalam memperoleh sampel yang dapat mewakili populasi (Sutrisno

Hadi, 1998 : 75).

Tehnik yang diambil dalam menentukan sampel adalah proporsional random sampling yaitu

tehnik pengambilan sampel secara acak sehingga setiap unit atau satuan elemen dari populasi

mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai sampel, sedangkan besarnya sampel

penelitian dapat menggunakan tabel Krejcie (Sugiono, 2002 : 63).

D. Variabel Penelitiian

a. Pengertian Variabel Penelitian.

Menurut Suttrisno Hadi (1996 : 224), variabel adalah gejala-gejala yang menunjukkan

variasi baik dalam jenisnya maupun tingkatannya. Dengan demikian yang dimaksud

variabel adalah objek penelitian. Dalam penelitian ini ada dua variabel, yaitu :

1) Variabel bebas adalah variable yang mempengaruhi atau variabel penyebab. Dalam

penelitian ini yang mempengaruhi variabel bebas adalah laboratorium gambar teknik (X).

2) Variabel yang dipengaruhi dalam penelitian ini adalah hasil kemampuan gambar manual

siswa (Y).
b. Definisi operasional variabel

Definisi operasional variabel merupakan informasi ilmiah yang dijadikan pedoman bagi

penelitian yang menggunakan variabel yang sama dan untuk mengetahui cara-cara

pengukuran untuk mengukur suatu variable meliputi melakukan observasi awal / pendahuluan

kemudian dilanjutkan menentukan subtansi materi / permasalahan yang akan diteliti,

menyusun instrument, menguji instrument, penerapan instrument, kemudian pengolahan data,

penyusunan dan penyajian hasil.

E. Metode Pengumpulan Data


Pengumpulan data merupakan hal yang sangat penting dalam suatu penelitian. Baik dan
tidaknya suatu penelitian tergantung dari data yang terkumpul. Oleh karena itu diperlukan
metode-metode atau cara-cara yang tepat untuk mendapatkan data yang dapat
dipertanggungjawabkan kebenarannya.

a. Dokumentasi
Dokumentasi adalah instrumen untuk mengumpulkan data tentang peristiwa atau
kejadian-kejadian masa lalu yang telah di dokumentasikan. Dokumentasi merupakan
metode untuk memperoleh atau mengetahui sesuatu dengan buku-buku, arsip yang
berhubungan dengan yang diteliti. Dokumentasi digunakan untuk memperoleh data dari
sekolah dan nama anak SMK Negeri 2 Makassar Tahun 2019 / 2020, serta foto rekaman
proses tindakan penelitian.

b. Angket

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode angket sebagai metode pokok.

Metode angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh

informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang telah

diketahui (Suharsimi Arikunto, 2002 : 112)


Menurut bahasan tersebut, nampak jelas bahwa angket merupakan instrument penelitian

yang digunakan untuk mengumpulkan data yang berupa daftar pertanyaan tertulis untuk

mendapatkan jawaban dari responden.

Menurut jenis penyusunannya angket dapat dibedakan menjadi dua, yaitu : a. angket

tipe isian, b. angket tipe pilihan. Angket tipe isian yaitu responden dapat memberikan

jawaban secara bebas terhadap item-item yang diberikan. Sedangkan angket tipe pilihan

ada dua bentuk,yaitu : a. pilihan dengan hanya dua alternatif jawaban, misalnya ya dan

tidak, b. bentuk pilihan dengan tiga atau empat alternatif jawaban, yang sering disebut

multiple choice contoh : sangat setuju, setuju, tidak setuju, dan sangat tidak setuju

F. Validitas dan Reliabilitas

Suatu instrument yang digunakan untuk mengumpulkan data pada suatu penelitian

haruslah memenuhi standart validitas dan reliabilitas. Instrumen dalam penelitian ini adalah

angket. Maka angket tersebut harus memenuhi persyaratan kesahihan dan keandalan. Untuk

menguji validitas dan reliabilitas instrumen tersebut adalah :

a. Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat kevaliditasan keahlian suatu

instrumen (Suharsimi Arikunto,1993:136). Pengukuran validitas instrument dengan

menggunakan rumus Product moment (Pearson ),

b. Reliabilitas

Reliabilitas adalah indeks yang menunjukan sejauh mana suatu alat pengukur dapat

dipercaya atau diandalkan, atau menunjukan konsistensi suatu alat pengukur didalam

mengukur gejala yang sama (Djamaludin Acok dalam Masri Singarimbun,1989:140).


Sedangkan menurut ( Hadari Nawawi 1985 : 139 ). Reliabilitas adalah Alat pengumpulan

data menunjukkan tinkat ketepatan alat tersebut dalam mengungkapkan gejala-gejala

tertentu dari sekelompok individu, walaupun dilakukan pada waktu yang berbeda. Untuk

menguji reliabilitas dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik belah dua yaitu

dengan mengelompokan skor item nomor gasal ( X ) dan skor item genap ( Y ), kemudian

skor tersebut dikorelasikan dengan menggunakan rumus korelasi product moment angka

kasar. Dari hasil korelasi X dan Y tersebut kemudian dimasukkan kedalam rumus

Spearman Brown.

G. TEKNIK ANALISIS DATA

Data yang terkumpul dalam penelitian ini adalah berupa angka-angka. Teknik analisis

data yang digunakan adalah teknik analisis statistic, untuk mengetahui hubungan antara

variable yang ada dengan rumus koefisien korelasi Product Moment dengan angka kasar dari

karl Pearson.

DAFTAR PUSTAKA
Arnada, E. Z., & Putra, R. W. (2018). Implementasi Multimedia Interaktif Pada Paud Nurul
Hikmah Sebagai Media Pembelajaran. IDEALIS: InDonEsiA JournaL Information System,
1(5), 393–400.
Davega, V. (2017). STUDI EVALUASI STANDAR KELAYAKAN SARANA DAN
PRASARANA LABORATORIUM KOMPUTER DI SMK SE-KABUPATEN BATANG.
Universitas Negeri Semarang.
HUDA, N. (2015). Peningkatan Kemampuan Berhitung Dalam Pembelajaran Tematik: Dengan
Subtema Tugas-Tugas Sekolahku Melalui Metode Pbl:(Problem Based Learning) Pada
Siswa Kelas Ii Sd Negeri I Jipang Kec Penawangan Grobogan Tahun 2014/2015.
Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Indonesia, P. R. (1980). PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5
TAHUN 1980 TENTANG POKOK-POKOK ORGANISASI UNIVERSITAS/INSTITUT
NEGERI. Jakarta.
Lestari, I., & Siswanto, B. T. (2015). Pengaruh pengalaman prakerin, hasil belajar produktif dan
dukungan sosial terhadap kesiapan kerja siswa SMK. Jurnal Pendidikan Vokasi, 5(2), 183–
194.
Pratiwi, N. K. (2017). Pengaruh tingkat pendidikan, perhatian orang tua, dan minat belajar siswa
terhadap prestasi belajar bahasa indonesia siswa smk kesehatan di kota tangerang.
Pujangga, 1(2), 31.
Rizki, M. F., Kusumah, I. H., & Sulaeman, S. (n.d.). KESIAPAN KERJA SEBELUM DAN
SETELAH PRAKTIK KERJA INDUSTRI SISWA SMK DI KABUPATEN BANDUNG.
Journal of Mechanical Engineering Education, 3(2), 208–213.
Sari, L. W. P. (2017). EVALUASI KETERCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL
SARANA PRASARANA DI SMK NEGERI 1 DAN SMK NEGERI 7 YOGYAKARTA.
Hanata Widya, 6(1), 44–56.
Susila, A. D. (2014). Hubungan Kelengkapan Fasilitas Belajar Siswa Dengan Motivasi Belajar
Menggambar Teknik Pada Siswa Jurusan Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1
Rembang. Universitas Negeri Semarang.
Arnada, E. Z., & Putra, R. W. (2018). Implementasi Multimedia Interaktif Pada Paud Nurul
Hikmah Sebagai Media Pembelajaran. IDEALIS: InDonEsiA JournaL Information System,
1(5), 393–400.
Davega, V. (2017). STUDI EVALUASI STANDAR KELAYAKAN SARANA DAN
PRASARANA LABORATORIUM KOMPUTER DI SMK SE-KABUPATEN BATANG.
Universitas Negeri Semarang.
HUDA, N. (2015). Peningkatan Kemampuan Berhitung Dalam Pembelajaran Tematik: Dengan
Subtema Tugas-Tugas Sekolahku Melalui Metode Pbl:(Problem Based Learning) Pada
Siswa Kelas Ii Sd Negeri I Jipang Kec Penawangan Grobogan Tahun 2014/2015.
Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Indonesia, P. R. (1980). PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5
TAHUN 1980 TENTANG POKOK-POKOK ORGANISASI UNIVERSITAS/INSTITUT
NEGERI. Jakarta.
Lestari, I., & Siswanto, B. T. (2015). Pengaruh pengalaman prakerin, hasil belajar produktif dan
dukungan sosial terhadap kesiapan kerja siswa SMK. Jurnal Pendidikan Vokasi, 5(2), 183–
194.
Pratiwi, N. K. (2017). Pengaruh tingkat pendidikan, perhatian orang tua, dan minat belajar siswa
terhadap prestasi belajar bahasa indonesia siswa smk kesehatan di kota tangerang.
Pujangga, 1(2), 31.
Rizki, M. F., Kusumah, I. H., & Sulaeman, S. (n.d.). KESIAPAN KERJA SEBELUM DAN
SETELAH PRAKTIK KERJA INDUSTRI SISWA SMK DI KABUPATEN BANDUNG.
Journal of Mechanical Engineering Education, 3(2), 208–213.
Sari, L. W. P. (2017). EVALUASI KETERCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL
SARANA PRASARANA DI SMK NEGERI 1 DAN SMK NEGERI 7 YOGYAKARTA.
Hanata Widya, 6(1), 44–56.
Susila, A. D. (2014). Hubungan Kelengkapan Fasilitas Belajar Siswa Dengan Motivasi Belajar
Menggambar Teknik Pada Siswa Jurusan Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1
Rembang. Universitas Negeri Semarang.

Hamalik, Oemar. (1986). Media Pendidikan. Bandung: Penerbit Alumni.


Peraturan Menteri Pendidikan Nasional. (2008). StandarSarana Dan Prasarana Untuk Sekolah
Menengah Kejuruan/ Madrasah Aliyah Kejuruan (Smk/Mak) Lampiran Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional No. 40. Jakarta: Kementrian Pendidikan Nasional.
Kurikulum SMK 2004. (2004). Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional. Direktorat Jendral
Pendidikan Dasar dan Menengah, Direktorat Menengah Kejuruan.
Sunardjono, Arikunto S.(2007). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta :Bumi Aksara.
Triwiyanto, Teguh. 2015. Pengantar Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara..
Emrizal MZ. 2006. Membaca dan Memahami Gambar Teknik Mesin. Yogyakarta: Yudistira
Mulyanta. (2012). Tutorial Membangun Multimedia Interaktif Media Pembelajaran. Yogyakarta:
Universitas Atmajaya Yogyakarta
Arifin, Z. (2011). Konsep dan Model Pengembangan Kurikulum. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.

Anda mungkin juga menyukai