email: gede.nurhayata@undiksha.ac.id
3 Fakultas Teknik dan Kejuruan, Universitas Pendidikan Ganesha (penulis 3)
email: udyariawan@undiksha.ac.id
Abstrak
Penelitian pengembangan ini bertujuan menghasilkan produk berupa modul pembelajaran untuk siswa
kelas XI semester genap di SMA Negeri 1 Singaraja yang teruji kelayakannya dalam mata pelajaran
Prakarya dan Kewirausahaan. Penelitian ini merupakan jenis penelitian R&D dengan mengadopsi dan
memodifikasi langkah pengembangan dari model pengembangan Sugiyono. Modul pembelajaran yang
dikembangkan di validasi oleh ahli materi dan media serta guru bidang studi. Perhitungan instrumen
untuk para ahli dan uji coba siswa menggunakan skala Likert. Sampel penelitian dalam uji coba lapangan
terbatas adalah 28 orang siswa kelas XI MIPA 1 SMA Negeri 1 Singaraja. Hasil penilaian modul
pembelajaran dari ahli materi memperoleh persentase tingkat kelayakan 89,33% dengan kualifikasi baik,
ahli media memperoleh persentase tingkat kelayakan 96,66% dengan kualifikasi sangat baik, serta guru
bidang studi memperoleh persentase tingkat kelayakan 91,33% dengan kualifikasi sangat baik. Tahap uji
coba produk memperoleh hasil tingkat pencapaian kelayakan pada uji coba kelompok kecil sebesar
90,24%, dan uji coba lapangan sebesar 90,64%. Kedua persentase tersebut termasuk kualifikasi sangat
baik. Sehingga modul pembelajaran yang dikembangkan layak untuk diterapkan pada mata pelajaran
Prakarya dan Kewirausahaan.
Abstract
This development research aims to produce the product in the form of learning modules for students of
class XI even semester in SMA Negeri 1 Singaraja which tested its feasibility in the subject of Workshop
and Entrepreneurship. This research is a type of R&D research by adopting and modifying the
development step of Sugiyono development model. Learning modules developed in validation by material
and media experts as well as subject teachers. Instrument calculations for experts and student trials
using Likert scale. The sample of research in field trial is limited to 28 students of class XI MIPA 1 SMA
Negeri 1 Singaraja. The result of the learning module assessment from the material expert obtained the
percentage of 89.33% eligibility level with good qualification, the media expert got the percentage of
96.66% eligibility level with excellent qualification, as well as the study subject teachers obtained the
percentage of 91.33% eligibility level with excellent qualification . The product trial stage obtained the
result of the feasibility level achievement in small group trial of 90.24%, and field trial of 90.64%. Both
percentages include excellent qualifications. So that the developed learning modules are feasible to apply
to the subjects of Workshop and Entrepreneurship.
https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JPTK/issue/view/716
Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Vol. 14, No. 2, Juli 2017, Hal : 169
P-ISSN : 0216-3241 ; E-ISSN : 2541-0652
https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JPTK/issue/view/716
Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Vol. 14, No. 2, Juli 2017, Hal : 170
P-ISSN : 0216-3241 ; E-ISSN : 2541-0652
https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JPTK/issue/view/716
Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Vol. 14, No. 2, Juli 2017, Hal : 171
P-ISSN : 0216-3241 ; E-ISSN : 2541-0652
secara perseorangan atau diajarkan oleh Bahan ajar adalah segala bentuk
siswa kepada dirinya sendiri (self- bahan yang digunakan untuk membantu
instructional) (Winkel, 2004). Menurut guru atau instruktur dalam melaksanakan
Anwar dalam (Irfan, 2014), modul kegiatan belajar mengajar di kelas. Bahan
pembelajaran adalah bahan ajar yang ajar memiliki posisi amat penting dalam
disusun secara sistematis dan menarik pembelajaran, yakni sebagai representasi
yang mencakup isi materi, metode dan (wakil) dari penjelasan guru di depan kelas.
evaluasi yang dapat digunakan secara Agar bahan ajar yang diberikan mampu
mandiri untuk mencapai kompetensi yang diserap dengan baik oleh siswa, maka
diharapkan. seorang guru diharuskan memerlukan
Modul sebagai sumber belajar juga sebuah modul ajar. (Santyasa, 2009),
mempunyai sifat-sifat khas yang mengemukakan bahwa modul ajar adalah
menjadikannya berbeda dengan model suatu cara pengorganisasian materi
sumber belajar yang lain. Sifat-sifat tersebut pelajaran yang memperhatikan fungsi
adalah: (1) merupakan unit atau paket pendidikan.
pembelajaran terkecil (2) memuat rangkaian Menurut Tocharman dalam
kegiatan belajar yang direncanakan dan (Sungkono, dkk. 2003) ada empat jenis
sistematis (3) memuat tujuan belajar (KI bahan ajar yaitu bahan ajar pandang
dan KD) yang dirumuskan secara eksplesit (Visual), bahan ajar dengan (audio), bahan
dan spesifik (4) memungkinkan bagi siswa ajar pandang dengan (audio visual), dan
belajar secara mandiri (independent) (5) bahan ajar multimedia interaktif (interactive
merupakan realisasi pengakuan perbedaan teaching material).
individual. Menurut (Agus Adiarta) Main Circuit
Menurut (Santyasa, 2009) keuntu- Breaker (MCB) adalah pemutus hubungan
ngan yang diperoleh dari pembelajaran listrik secara otomatis bilamana
dengan penerapan modul adalah sebagai daya/tegangan melampaui standar yang
berikut: 1) meningkatkan motivasi peserta ditentukan. Gunanya untuk mencegah
didik, karena setiap kali mengerjakan tugas terjadinya korsleting/hubungan pendek
pelajaran yang dibatasi dengan jelas dan ataupun kerusakan peralatan listrik akibat
sesuai dengan kemampuan; 2) setelah melonjaknya tegangan listrik. MCB (Main
dilakukan evaluasi, pendidik dan peserta Circuit Breaker) berfungsi sebagai switch
didik mengetahui benar, pada modul yang pembatas arus akibat dari kenaikan
mana peserta didik telah berhasil dan pada daya/tegangan yang melebihi batas dan
bagian modul yang mana mereka belum atau hubung singkat.
berhasil; 3) peserta didik mencapai hasil Menurut (Setiawan, 2015) prakarya
sesuai dengan kemampuannya; 4) bahan didefinisikan sebagai hasil kerja yang belum
pelajaran terbagi lebih merata. jadi atau masih dalam bahan mentah,
Ciri-ciri sebuah modul menurut prakarya masih berupa sebuah prototipe
(Santyasa, 2009) adalah sebagai berikut: 1) dan kewirausahaan didefinisikan sebagai
didahului oleh pernyataan sasaran belajar; proses kemanusiaan (human process) yang
2) pengetahuan disusun sedemikian rupa, berkaitan dengan adanya kreativitas serta
sehingga dapat menggiring partisipasi inovasi dalam memahami suatu peluang,
siswa secara aktif; 3) memuat sistem mengorganisasi sumber-sumber, mengelola
penilaian berdasarkan penguasaan; 4) sehingga peluang itu dapat terwujud
memuat semua unsur bahan pelajaran dan menjadi suatu usaha yang mampu
semua tugas pelajaran; 5) memberi peluang menghasilkan laba.
bagi perbedaan antar individu siswa; 6) Mata pelajaran Prakarya dan
mengarahkan pada suatu tujuan belajar. Kewirausahaan dapat digolongkan ke
Menurut (Sungkono, dkk, 2003), ada tiga dalam pengetahuan transcience-
teknik yang dapat dipilih dalam menyusun knowledge, yaitu mengembangkan
modul yaitu menulis sendiri, pengemasan pengetahuan dan melatih keterampilan
kembali informasi, dan penataan informasi. kecakapan hidup berbasis seni, teknologi,
https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JPTK/issue/view/716
Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Vol. 14, No. 2, Juli 2017, Hal : 172
P-ISSN : 0216-3241 ; E-ISSN : 2541-0652
https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JPTK/issue/view/716
Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Vol. 14, No. 2, Juli 2017, Hal : 173
P-ISSN : 0216-3241 ; E-ISSN : 2541-0652
https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JPTK/issue/view/716
Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Vol. 14, No. 2, Juli 2017, Hal : 174
P-ISSN : 0216-3241 ; E-ISSN : 2541-0652
https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JPTK/issue/view/716
Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Vol. 14, No. 2, Juli 2017, Hal : 175
P-ISSN : 0216-3241 ; E-ISSN : 2541-0652
https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JPTK/issue/view/716
Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Vol. 14, No. 2, Juli 2017, Hal : 176
P-ISSN : 0216-3241 ; E-ISSN : 2541-0652
dilakukan dengan meminta bantuan ahli kelompok kecil dilakukan pada kesembilan
materi dan media yang menguasai siswa/responden dari kelas XI MIPA 1 SMA
kompetensi yang telah dipelajari dan guru Negeri 1 Singaraja, dimana subjek uji coba
yang mengajar pada bidang atau kelompok kecil merupakan rekomendasi
kompetensi tersebut, dengan memberikan dari guru yang berkaitan. Sedangkan
angket untuk menilai, mengomentari dan pengumpulan data uji coba lapangan
menanggapi modul pembelajaran yang dilakukan pada seluruh siswa kelas XI
dirancang. MIPA 1 SMA Negeri 1 Singaraja.
Hasil validasi modul pembelajaran Berdasarkan hasil penilaian uji coba
dapat dipaparkan sebagai berikut. 1) kelompok kecil mendapatkan rerata
Berdasarkan hasil penilaian dari ahli materi persentase tingkat pencapaian sebesar
yaitu Dr. Nyoman Santiyadnya, S.Si.,M.T. 90,24 % berada dikualifikasi sangat baik.
merupakan dosen pada Prodi Pendidikan Sedangkan hasil penilaian uji coba
Teknik Elektro, dengan rerata persentase lapangan mendapatkan rerata persentase
tingkat pencapaian sebesar 89,33 % berada tingkat pencapaian sebesar 90,64 % berada
dikualifikasi baik. 2) Hasil Penilaian dari dikualifikasi sangat baik.
guru bidang studi mata pelajaran Prakarya Selanjutnya pada tahap revisi produk
dan Kewirausahaan kelas XI SMA Negeri 1 tidak dilakukan revisi terhadap modul
Singaraja, yaitu Gde Yudi Seputra, S.T. pembelajaran, karena setelah dilakukan uji
dengan rerata persentase tingkat coba produk masing-masing uji coba
pencapaian sebesar 91,33 % berada mendapatkan rerata persentase tingkat
dikualifikasi sangat baik. 3) Hasil penilaian pencapaian yang berada dikualifikasi
dari ahli media yaitu Dr. Agus Adiarta, sangat baik, sehingga modul pembelajaran
S.T.,M.T. merupakan dosen pada Prodi yang dikembangkan dapat diterapkan
Pendidikan Teknik Elektro, dengan rerata sebagai bahan ajar tambahan dalam proses
persentase tingkat pencapaian sebesar pembelajaran mata pelajaran Prakarya dan
96,66 % berada dikualifikasi sangat baik. Kewirausahaan khususnya untuk kelas XI di
Selanjutnya, tahap dalam merevisi SMA Negeri 1 Singaraja.
desain produk, dalam perbaikan desain
produk dilihat dari komentar dan saran yang
diberikan oleh ahli materi dan media KESIMPULAN DAN SARAN
maupun dari guru bidang studi. Dari Berdasarkan analisis data dari
komentar dan saran dari ahli materi dan pelaksanaan penelitian serta mengkaji
guru bidang studi, maka desain produk hasil-hasil yang diperoleh, maka dapat
direvisi pada penambahan gambar-gambar disimpulkan bahwa pengembangan bahan
dan latihan soal-soal, supaya siswa dapat ajar pada mata pelajaran Prakarya dan
memahami contoh secara komprehensif Kewirausahaan pada kelas XI di SMA
dan melalui latihan soal-soal diharapkan Negeri 1 Singaraja mendapatkan kategori
dapat meningkatkan pendalaman materi. sangat baik dengan rerata persentase
Serta penambahan check list quality sebesar 91,64 %, sehingga layak
komponen, quality proses, dan quality digunakan dan diterapkan sebagai bahan
output. Sedangkan revisi produk dari ahli ajar tambahan dalam proses pembelajaran
media yaitu pada bagian desain cover/kulit mata pelajaran Prakarya dan
muka modul posisi judul dan gambar perlu Kewirausahaan khususnya untuk kelas XI di
disempurnakan, karena pada desain awal SMA Negeri 1 Singaraja.
cover modul judul menutupi gambar Kategori sangat baik diperoleh dari
sehingga setelah direvisi, desain cover hasil uji validasi oleh ahli materi
modul judul tidak menutupi gambar mendapatkan persentase tingkat kelayakan
sehingga terlihat lebih harmonis. sebesar 89,33 %. Untuk uji validasi oleh
Pada tahap uji coba produk dilakukan guru bidang studi memperoleh persentase
uji coba kelompok kecil dan uji coba tingkat kelayakan sebesar 91,33 %. Untuk
lapangan. Pada pengumpulan data uji coba validasi oleh ahli media mendapatkan
https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JPTK/issue/view/716
Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Vol. 14, No. 2, Juli 2017, Hal : 177
P-ISSN : 0216-3241 ; E-ISSN : 2541-0652
persentase tingkat kelayakan sebesar 96,66 Ismawati, Esti. 2015. Telaah Kurikulum dan
%. Dari ketiga hasil uji validasi, satu Pengembangan Bahan Ajar.
termasuk dalam kualifikasi baik dan dua Yogyakarta : Penerbit Ombak.
termasuk dalam kualifikasi sangat baik.
Tahap uji coba produk memperoleh hasil Santyasa, I Wayan. 2009. Metode
tingkat pencapaian kelayakan pada uji coba Penelitian Pengembangan dan Teori
kelompok kecil sebesar 90,24 %, dan uji Pengembangan Modul. Makalah
coba lapangan sebesar 90,64 %. Kedua Disajikan dalam Pelatihan bagi Para
persentase uji coba produk tersebut Guru TK, SMP, SMA, dan SMK
termasuk dalam kualifikasi sangat baik. tanggal 12-14 Januari 2014, di
Sehingga pada penelitian ini menghasilkan Kecamatan Nusa Penida Kabupaten
bahan ajar tambahan dalam proses Klungkung. Undiksha Singaraja.
pembelajaran mata pelajaran Prakarya dan
Kewirausahaan khususnya untuk kelas XI di Santyasa, I.Wayan. 2009. Teori
SMA Negeri 1 Singaraja. Pengembangan Modul. Tersedia
Adapun beberapa saran yang dapat pada http://www.santyasa.com
disampaikan oleh peneliti terkait (diakses pada tanggal 6 Juni 2017).
pengembangan yang telah dilakukan yaitu,
bagi peneliti lain yang berminat Setiawan, Parta. 2015. Pengertian Prakarya
mengadakan penelitian pengembangan dan Kewirausahaan Terlengkap.
lebih lanjut tentang pengembangan bahan Tersedia pada
ajar berupa modul pembelajaran prototipe http://www.gurupendidikan.com/peng
MCB Elektronik ini, ada beberapa bahasan ertian-prakarya-dan-kewirausahaan-
pokok yang tidak dapat dicantumkan oleh terlengkap/ (diakses pada tanggal 6
peneliti karena terbatasnya sumber bacaan Juli 2017).
yang ada. Adapun bahasan tersebut yaitu
menambahkan bahasan mengenai Sugiyono. 2015. Metode Penelitian
bagaimana cara mendesain suatu layout Pendidikan ( Pendekatan Kuantitatif,
rangkaian menggunakan software serta Kualitatif, dan R&D). Bandung :
bagi peneliti yang berminat dapat Alfabeta.
mengembangkan suatu bahan ajar berupa
modul pada bidang rekayasa bagian karya Sungkono, dkk. 2003. Pengembangan
rekayasa elektronika dengan kendali Bahan Ajar. Yogyakarta: FIP UNY
otomatis dimana belum tersedianya media
pembelajaran untuk bahasan tersebut. Tegeh, dkk. 2014. Model Penelitian
Pengembangan. Yogyakarta: GRAHA
ILMU.
DAFTAR PUSTAKA
Adiarta, Agus. Jaringan Distribusi. Diktat Winkel, W.S.. 2004. Psikologi Pengajaran.
(tidak diterbitkan). Jurusan Yogyakarta: MEDIA ABADI.
Pendidikan Teknik Elektro, FTK
Undiksha. Singaraja.Arsyad, Azhar.
2006. Media Pembelajaran. Jakarta:
PT Raja Grafindo Persada
https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JPTK/issue/view/716