Anda di halaman 1dari 33

ANALISA SISTEM DRAINASE PERKOTAAN STUDI KASUS JALAN KETINTANG

MADYA

DOSEN PENGAMPU:
Ir. Nurhayati Aritonang, M. T.

DISUSUN OLEH:
1. Elda Yulia Puspitasari (21050724059)
2. Sefti Anjung Kurniawan (21050724063)
3. Naufal Achmad Javas Parama (21050724081)

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA


FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK SIPIL
PROGRAM STUDI S1 TEKNIK SIPIL
2022

1
LEMBAR ASISTENSI LAPORAN PENELITIAN
Kelompok :9

Anggota : 1. Elda Yulia Puspitasari (21050724059)


2. Sefti Anjung Kurniawan (21050724063)
3. Naufal Achmad Javas Parama (21050724081)
Judul : ANALISA SISTEM DRAINASE PERKOTAAN STUDI KASUS
JALAN KETINTANG MADYA

Dosen Pengampu : Ir. Nurhayati Aritonang, M.T.

No Tanggal Catatan Asistensi Paraf


 Daftar isi
 Perbaiki tata tulis laporan, kata pengantar
 Lengkapi bab 1 dengan luasan yang dicapai dan
batasan masalah
 Lengkapi luas area tujuan dan lengkapi 10-15
plotting didaerah aliran
 Perbaiki penulisan tabel yang benar
 Lengkapi contoh dan gambar
 Ringkasan
 Lengkapi abstrak

Dosen Pengampu

Ir. Nurhayati Aritonang, M.T.


KATA PENGANTAR
NIP. 196003201999032001
2
Puji syukur senantiasa diucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-
Nya Sehingga dapat menyelesaikan makalah perencanaan saluran drainase daerah
Morokrembang Surabaya.

Tidak lupa, diucapkan terima kasih kepada Ibu Nurhayati Aritonang yang yang telah
membimbing dan membantu kami dalam proses penyusunan makalah ini. Ucapan terima kasih
juga disampaikan kepada teman-teman yang telah membantu baik secara moral maupun material
sehingga makalah ini dapat terwujud.Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk
memenuhi tugas mata kuliah hidrologi dan harapannya dengan dibuatnya makalah ini bisa
sebagai referensi dalam perencanaan saluran drainase.

Menyadari bahwa makalah ini tidak luput dari berbagai kekurangan.Maka diharapkan
saran dan kritik demi kesempurnaan dan perbaikannya sehingga makalah ini dapat memberikan
manfaat bagi bidang pendidikan dan penerapan di lapangan serta bisa dikembangkan lagi lebih
lanjut.

Surabaya, 4 Oktober 2022

Kelompok 9

Analisa Sistem Drainase Perkotaan


Studi Kasus Jalan Ketintang Madya

3
Naufal,Elda,Anjung
Mahasiswa Jurusan Teknik SIpil, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya
Jl. Kampus Unesa Ketintang, Surabaya, Kode Pos 60231
Email eldayulia.21059@mhs.unesa.ac.id naufal.21081@mhs.unesa.ac.id

ABSTRAK
Drainase merupakan infrastuktur yang sangat penting bagi suatu wilayah. Secara umum, drainase
didefinisikan sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari usaha untuk mengalirkan air yang
berlebihan dalam suatu konteks pemanfaatan tertentu. Sedangkan drainase perkotaan kaitannya
dengan kondisi Lingkungan Fisik dan Lingkungan Soial Budaya yang ada dikawasan kota
tersebut. Suatu drainase yang baik haruslah mampu menampung dan mengalirkan air sebaik
mungkin, sehingga tidak akan terjadi genangan air serta banjir saat turun hujan. Ketintang
Madya merupakan daerah yang padat penduduk yang terhitung pada tahun 2016 mencapai
17.371 jiwa (www.ayosurabaya.com-Jumlah-Kecamatan-Surabaya), yang mengakibatkan
saluran pembuangan atau drainase yang dulunya dalam dan lebar menjadi sempit dan dangkal
seiring dengan banyak nya pembangunan pemukiman didaera sekitar. Bila musim penghujan
dating, saluran pembuangan di wilayah Ketintang Madya Surabaya ini tidak mampu untuk
menampung banyak nya debit air hujan, sehingga mengakibatkan meluapnya air di saluran
pembuangan dan akhirnya mengakibatkan banjir di wilayah pemukiman sekitar. Banjir yang
sering terjadi di wilayah Ketintang Madya Surabaya ini bukan hanya karna buruk nya saluran
pembuangan atau drainase di wilayah tersebut, namun juga disebabkan karena curah hujan yang
tinggi dan berkepanjangan dengan waktu yang cukup lama. Tujuan dari penelitian ini sendiri
yaitu untuk mengetahui kondisi saluran drainase yang sudah ada di Jl. Ketintang Madya
Surabaya, dan juga ingin mengetahui upaya apa saja yang dilakukan penduduk sekitar atau
masyarakat dalam mengatasi permasalahan system drainase di Jl. Ketintang Madya Surabaya.
Untuk metode yang akan digunakan adalah observasi visual secara langsung saluran
pembuangan atau drainase di wilayah Ketintang Madya Surabaya, pengumpulan data primer dan
data sekunder, analisis dan pengecekan data penelitian, dan analisa data curah hujan.
Berdasarkan pengecekan secara langsung di Ketintang Madya Surabaya, ditemukan beberapa
variasi saluran drainase, ada yang terbuka dengan dengan bahan batu kali dengan lapisan cor dan
lebar 80cm, tinggi 60cm. Ada pula saluran pembuangan atau drainase dengan bahan yang sama
namun berukuran lebar 40cm dan tinggo 60cm, ada pula saluran pembuangan atau drainase
4
tertutup dengan ukuran lebar 25cm dan tinggi 50cm. Setelah melakukan pengamatan hamper
seluruh saluran pembuangan atau drainase di wilayah Ketintang Madya Surabaya ini berbentuk
persegi, jarang sekali ditemukan yang berbentuk trapesium. Semua data yang dikumpulkan
adalah data yang berkaitan dengan masalah baik data primer maupun data sekunder.
Pengumpulan data menggunakan metode dengan observasi visual secara langsung di wilayah
Ketintang Madya Surabaya ini untuk mengetahui secara langsung bagaimana bentuk saluran
pembuangan atau drainase di wilayah tersebut, serta dapat wawancara atau bertanya secara
langsung dengan masyarakat setempat, kemudian untuk pengumpulan teori literatur dan data
pendukung dari intansi. Berdasarkan hasil dan pembahasan, debit saluran pembuangan atau
drainase di Ketintang Madya Surabaya ini terdapat penampang saluran yang dirasa kurang layak
dalam menampung jumlah debit air yang begitu banyak untuk disalurkan ke daerah aliran sungai
terdekat.

Kata Kunci: Saluran Pembuangan atau Drainase; Ketintang Madya; Banjir

RINGKASAN

5
Banjir adalah air yang melebihi kapasitas tampungan saluran air, sungai, danau atau laut
yang akan meluap dan mengalir cukup deras menggenangi dataran atau daerah yang lebih rendah
disekitarnya. Hal itu sesuai dengan teori gravitasi, dimana air selalu mengalir dari tempat yang
tinggi ke tempat yang lebih rendah atau dari hulu menuju ke hilir. Banjir dan genangan yang
terjadi di suatu lokasi diakibatkan antara lain oleh sebab-sebab berikut ini :

1 Perubahan tata guna lahan (land use) di daerah aliran sungai (DAS)
2 Pembuangan sampah
3 Erosi dan sedimentasi
4 Perencanaan sistem pengendalian banjir tidak tepat
5 Curah hujan
6 Kapasitas sungai dan drainase yang tidak memadai

Drainase merupakan salah satu fasilitas dasar yang dirancang sebagai sistem guna memenuhi
kebutuhan masyarakat dan merupakan komponen penting dalam perencanaan kota (perencanaan
infrastruktur khususnya). Berikut beberapa pengertian drainase. Menurut Dr. Ir. Suripin, M.Eng.
(2004;7)

Penelitian kami dilakukan di sekitar Kecamatan Sukomanunggal Kota Surabaya atau daerah
Jalan Ketintang Madya. Alur penelitian yang direncanakan dalam penelitian ini adalah survey
terhadap daerah penelitian, pengumpulan data primer dan data sekunder, evaluasi kapasitas
saluran drainase, kesimpulan dan saran.

Dari data-data yang didapatkan kemudian dilakukan analisis kapasitas saluran drainase di
Ketintang Madya Kota Surabaya. Pengumpulan data menggunakan metode dengan observasi
visual langsung di lapangan dimaksudkan untuk mengetahui saluran eksisting, wawancara
dengan masyarakat setempat. Selain itu berdasarkan hasil survey dilapangan ditemukan banyak
sedimentasi di dasar saluran air yang mengakibatkan pendangkalan dan pengurangan volume air
yang dapat ditampung. Oleh karena itu , diharapkan ada upaya nornalisasi dan pembersihan
saluran air dari Pemerintah Kota Surabaya di wilayah Ketintang sebagai upaya pencegahan
terjadinya genangan dan banjir

Disimpulkan bahwa berdasarkan pengamatan langsung di lapangan dapat ditarik hipotesis

6
bahwa terdapat beberapa masalah pada saluran drainase di Ketintang Madya yaitu dimensi
saluran drainase kurang sesuai dengan kapasitas debit air yang diterima disaat musim hujan. Saat
terjadi hujan diketahui pada area Jalan Ketintang Madya, terdapat beberapa area yang digenangi
banjir dimana berdasarkan hasil dari wawancara dan survey penyebab utama terjadinya banjir
adalah saluran drainase yang berkurangnya kapasitas saluran oleh sedimen serta adanya
perbedaan elevasi dari tanah.

DAFTAR ISI

7
COVER...........................................................................................................................................................i
LEMBAR ASISTENSI LAPORAN PENELITIAN..................................................................................................ii
KATA PENGANTAR......................................................................................................................................iii
ABSTRAK.....................................................................................................................................................iv
RINGKASAN.................................................................................................................................................vi
DAFTAR ISI................................................................................................................................................viii
DAFTAR GAMBAR........................................................................................................................................ix
DAFTAR TABEL.............................................................................................................................................x
DAFTAR LAMPIRAN.....................................................................................................................................xi
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................................................1
A Latar Belakang.................................................................................................................................1
B Rumusan Masalah...........................................................................................................................1
C Batasan Masalah..............................................................................................................................2
D Luaran Masalah...............................................................................................................................2
E Tujuan Penelitian.............................................................................................................................2
F Manfaat Penelitian..........................................................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..........................................................................................................................4
A Banjir...............................................................................................................................................4
B Drainase...........................................................................................................................................4
BAB III METODE PENELITIAN.......................................................................................................................6
A Lokasi Penelitian..............................................................................................................................6
B Alur Penelitian.................................................................................................................................7
C Sumber Data Penelitian...................................................................................................................7
D Analisis Data Penelitian...................................................................................................................8
E Data Curah Hujan.............................................................................................................................8
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN................................................................................................................9
A Hasil dan Pembahasan Penampang Fisik Sistem Drainase...............................................................9
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN...............................................................................................................13
A Kesimpulan....................................................................................................................................13
B Saran..............................................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................................14
LAMPIRAN.................................................................................................................................................16

8
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 : Denah lokasi wilayah survey.....................................................................................................6
Gambar 2 : Penampang drainase 80/60......................................................................................................9
Gambar 3 : Penampang drainase 250/150..................................................................................................9
Gambar 4 : Penampang drainase 80/60....................................................................................................10
Gambar 5 : Penampang drainase 40/60....................................................................................................10
Gambar 6 : Penampang drainase 50/70....................................................................................................10
Gambar 7 : Penampang drainase 70/60....................................................................................................10
Gambar 8 : Penampang drainase 30/45....................................................................................................11
Gambar 9 : Penampang drainase 25/35....................................................................................................11
Gambar 10 : Penampang drainase 60/50..................................................................................................11
Gambar 11 : Penampang drainase 25/50..................................................................................................12
Gambar 12 : Bentuk Saluran Drainase 80/60.............................................................................................16
Gambar 13 : Bentuk Saluran Drainase 250/150.........................................................................................16
Gambar 14 : Bentuk Saluran Drainase 50/60.............................................................................................17
Gambar 15 : Bentuk Saluran Drainase 40/60.............................................................................................17
Gambar 16 : Bentuk Saluran Drainase 50/70.............................................................................................18
Gambar 17 : Bentuk Saluran Drainase 70/60.............................................................................................18
Gambar 18 : Bentuk Saluran Drainase 30/45.............................................................................................19
Gambar 19 : Bentuk Saluran Drainase 25/35.............................................................................................19
Gambar 20 : Bentuk Saluran Drainase 60/50.............................................................................................20
Gambar 21 : Bentuk Saluran Drainase 25/50.............................................................................................20
Gambar 22 : Alat Ukur Saluran Drainase...................................................................................................21

9
DAFTAR TABEL
Tabel 1 : Data Curah Hujan 10 tahun 2007-2017.........................................................................................8

10
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Hasil Penelitian Saluran Drainase Jalan Ketintang Madya......................................................16
Lampiran 2. Alat Pengukur Lebar dan Tinggi Saluran Drainase.................................................................21

BAB I

11
PENDAHULUAN
A Latar Belakang

Banjir merupakan salah satu bencana alam yang sering terjadi di Indonesia, bencana ini
terjadi saat musim penghujan. Banjir adalah air yang melebihi kapasitas tampungan saluran air,
sungai, danau atau laut yang akan meluap dan mengalir cukup deras menggenangi dataran atau
daerah yang lebih rendah disekitarnya. Hal itu sesuai dengan teori gravitasi, dimana air selalu
mengalir dari tempat yang tinggi ke tempat yang lebih rendah atau dari hulu menuju ke hilir.

Ketintang merupakan sebuah kecamatan yang berada di Kota Surabaya , tepatnya di


Surabaya bagian selatan . Kecamatan ini mempunyai penduduk sebesar 46.424 jiwa pada tahun
2017. Kecamatan ini memiliki rata-rata pertumbuhan penduduk sebesar 0,0047%, akibatnya
saluran pembuangan yang dulunya lebar dan dalam menjadi sempit dan dangkal dikarenakan
semakin banyaknya pemukiman yang berkembang. Bila musim penghujan datang, saluran
pembuang di Ketintang – Surabaya tidak mampu menampung air hujan sehingga mengakibatkan
meluapnya air di saluran pembuang dan banjir (Tabloid Nurani, 14 April 2016). Pernah tercatat
data lamanya genangan di wilayah Ketintang Surabaya pada tahun 2018 adalah 76 menit dengan
kedalaman 19,83 cm. Selain itu berdasarkan hasil survey dilapangan ditemukan banyak
sedimentasi di dasar saluran air yang mengakibatkan pendangkalan dan pengurangan volume air
yang dapat ditampung. Oleh karena itu , diharapkan ada upaya nornalisasi dan pembersihan
saluran air dari Pemerintah Kota Surabaya di wilayah Ketintang sebagai upaya pencegahan
terjadinya genangan dan banjir

Oleh karena itu diperlukan suatu upaya untuk menanggulangi luapan air yang membanjiri
daerah aliran Ketintang Madya. Dengan adanya “Analisis Sistem Drainase Perkotaan Studi
Kasus Jalan Ketintang Madya” dapat menghitung debit maksimum, mencari kecepatan aliran
sungai, kapasitas hujan maksimum, dan tebal sedimentasi yang diharapkan dapat menjadi
masukan dan bahan pertimbangan bagi instasi terkait.

B Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang akan dibahas adalah, sebagai berikut :

1 Bagaimana kondisi penampang pada saluran drainase Jalan Ketintang Madya?

12
2 Bagaimana upaya yang dilakukan pemerintah dan masyarakat dalam mengatasi
permasalahan sistem drainase di Jalan Ketintang Madya?
3 Apa penyebab terjadinya banjir di Jalan Ketintang Madya?
4 Apa saja permasalahan sistem drainase di Jalan Ketintang Madya?
5 Bagaimana evaluasi kapasitas saluran drainase di Jalan Ketintang Madya?

C Batasan Masalah

Dalam penelitian ini, batasan-batasan masalah meliputi :

1 Objek yang diteliti sistem drainase di Jalan Ketintang.


2 Metode pengumpulan data dengan data primer dan data sekunder.
3 Pemeriksaan kondisi saluran dilakukan secara pengamatan langsung di
lapangan/visualisasi lapangan.

D Luaran Masalah

Dapat memberikan informasi kepada masyarakat sekitar mengenai ap aitu drainase,


bagaimana penerapan drainase, dan dapat menjadi sarana untuk referensi apabila akan dilakukan
perencanaan untuk melakukan perbaikan pada saluran drainase diwilayah Ketintang Madya.
Serta dapat mengetahui kekurangan apa saja yang terdapat disaluran drainase wilayah Ketintang
Madya.

E Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian dalam penulisan ini adalah sebagai berikut :

1 Dapat mengetahui mengenai kondisi penampang pada saluran drainase di Jalan


Ketintang Madya
2 Dapat mengetahui mengenai upaya yang dilakukan pemerintah dan masyarakat dalam
mengatasi permasalahan sistem drainase di Jalan Ketintang Madya.
3 Dapat mengetauhi penyebab terjadinya banjir di Jalan Kerintang Madya
4 Dapat mengetauhi permasalahan sistem drainase yang terjadi di Jalan Ketintang Madya
5 Dapat mengetauhi evaluasi kapasitas saluran drainase di Jalan Ketintang Madya

F Manfaat Penelitian

13
Manfaat dari tugas penelitian ini adalah sebagai berikut:

1 Bagi Mahasiswa: Dapat memberikan ilmu dan wawasan kepada mahasiswa tentang
penerapan sistem drainase pada lingkungan terdekat.
2 Bagi Akademisi: Dapat memberikan referensi penelitian dan pengembangan penerapan
drainase oleh para akademisi tentang penerapan sistem drainase.
3 Bagi Masyarakat: Dapat memberikan informasi kepada masyarakat tentang penerapan
drainase pada lingkungan terdekat dan menjadi sarana untuk referensi apabila akan
dilakukan perencanaan maupun perbaikan pada saluran drainase.

14
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A Banjir

1. Pengertian Banjir

Banjir adalah kondisi alam yang hampir dapat diperkirakan terjadi pada saat
datangnya musim hujan. Banjir juga menjadi rutinitas yang terjadi dari tahun ketahun
untuk beberapa tempat. Berbagai dan macam-macam solusi dari permasalahan banjir
yang ditawarkan senantiasa tidak dapat berjalan sesuai perkiraan dalam tataran
operasional untuk menanggulangi serta mengurangi banjir, baik secara volume maupun
persebarannya.
2. Penyebab Banjir

Banjir dan genangan yang terjadi di suatu lokasi diakibatkan antara lain oleh sebab-
sebab berikut ini :

1 Perubahan tata guna lahan (land use) di daerah aliran sungai (DAS)
2 Pembuangan sampah
3 Erosi dan sedimentasi
4 Perencanaan sistem pengendalian banjir tidak tepat
5 Curah hujan
6 Kapasitas sungai dan drainase yang tidak memadai
7 Drainase lahan
8 Bendung dan bangunan air

B Drainase

1. Pengertian Drainase

Drainase merupakan salah satu fasilitas dasar yang dirancang sebagai sistem guna
memenuhi kebutuhan masyarakat dan merupakan komponen penting dalam perencanaan
kota (perencanaan infrastruktur khususnya). Berikut beberapa pengertian drainase.
Menurut Dr. Ir. Suripin, M.Eng. (2004;7)

15
2. Jenis-Jenis Drainase

Drainase secara umum dibagi menjadi dua bagian yaitu drainase permukaan tanah
dan drainase bawah tanah. Dalam perencanaan keduanya memilki konsep dasar yang
berbeda, namun dalam perencanaan system drainase tentu perlu direncanakan baik
drainase permukaan maupun drainase bawah permukaan. Secara garis besar dikenal tiga
jenis system drainase yaitu drainase perkotaan, drainase lahan, drainase jalan.

3. Fungsi Drainase

Menurut Mulyanto (2013) dalam bukunya “Penataan Drainase Perkotaan” fungsi


drainase adalah sebagai berikut :

1 Mengangkut limbah dan mencuci polusi dari daerah perkotaan


2 Membuang air lebih
3 Mengatur arah & kecepatan aliran
4 Permasalahan Drainase

Sistem drainase yang telah dibangun di wilayah perkotaan tidaklah luput dari
permasalahan. Permasalahan yang sering timbul dalam drainase perkotaan adalah :

1 Peningkatan debit
2 Penataan lingkungan
3 Kapasitas saluran yang minim
5 Penanganan Drainase Perkotaan
1 Memberikan penyuluhan kepada masyarakat mengenai pentingnya membuang
sampah pada tempatnya
2 Membuat bak kontrol dan saringan pada drainase
3 Memberikan sanksi yang tegas pada masyarakat yang membuang sampah
sembarangan
4 Menambah Ruang Terbuka Hijau
5 Perbaikan dan normalisasi drainase

16
BAB III
METODE PENELITIAN
A Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di sekitar Kecamatan Gayungan Kota Surabaya atau daerah Jalan
Ketintang Madya.Menurut data BPS (2017), Ketintang merupakan kelurahan padat penduduk
yang terletak di Kota Surabaya dengan kepadatan penduduk yang sampai pada tahun 2016
mencapai 17.251 jiwa dan semakin hari terus bertambah pesat, akibatnya saluran pembuangan
yang dulunya lebar dan dalam menjadi sempit dan dangkal seiring semakin banyaknya
pemukiman yang berkembang baik untuk tempat tinggal maupununtuk usaha. Dan bila musim
penghujan datang, saluran pembuang di Ketintang – Surabaya tidak mampu menampung air
hujan sehingga mengakibatkan meluapnya air di saluran pembuang dan banjir (Tabloid Nurani,
14 April 2016). Pemerintah Kota Surabaya sudah berupaya keras untuk menanggulangi banjir
dengan cara memperbesar saluran pembuang tapi tidak membuat jalan sempit, yaitu dengan
pemasangan box culvert dengan kapasitas sesuai dengan jumlah air yang meluap agar banjir
segera teratasi, oleh sebab itu perlu adanya evaluasi kapasitas saluran drainase di Ketintang
Madya Kota Surabaya

17
Gambar 1 : Denah lokasi wilayah survey

B Alur Penelitian

Alur penelitian yang direncanakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Survey terhadap daerah penelitian.


2. Pengumpulan data primer dan data sekunder..
3. Evaluasi kapasitas saluran drainase.
4. Kesimpulan dan saran.

C Sumber Data Penelitian

1. Data Primer

Data primer, merupakan data yang diperoleh secara langsung dari sumbernya, diamati,
dan dicatat untuk pertama kalinya. Data primer dalam penelitian ini diperoleh dengan
cara :

a. Observasi lapangan

18
Observasi dilakukan dengan datang langsung ke lokasi dan melakukan
pengamatan langsung dan mencatat hal-hal penting yang ada di lapangan.

b. Dokumentasi

Teknik dokumentasi adalah pengumpulan data dengan cara merekam data atau
keterangan yang diperlukan dengan menggunakan peralatan elektronik yang ada
sepertinya misalnya dengan handphone dan sebagainya.

2. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang didapatkan oleh peneliti dengan cara langsung. Data
sekunder beserta sumbernya pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Data curah hujan

Data curah hujan adalah data hujan yang diperoleh dari alat ukur curah hujan
otomatis dan berupa data hujan menitan. Biasanya alat ukur curah hujan akan
merekam data hujan dalam interval waktu 5 menit. Data curah hujan dalam penelitian
ini diperoleh dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Juanda, Jawa Timur.

D Analisis Data Penelitian

Dari data-data yang didapatkan kemudian dilakukan analisis kapasitas saluran drainase di
Ketintang Madya Kota Surabaya, analisis dilakukan dari segi hidrologi.

Dari segi hidrologi adalah perhitungan curah hujan maksimum harian, setelah itu
dilakukan analisis dengan metode distribusi Log Pearson type III dan distribusi Gumbel. Setelah
menganalisis semua data, dilakukan evaluasi kapasitas saluran drainase.

Ketintang Surabaya merupakan salah satu daerah padat penduduk yang berada di wilayah
Surabaya selatan. Daerah ini sering sekali terjadi banjir di karenakan ketidakmampuan saluran
drainase untuk menampung debit air dan akhirnya meluap, sehingga saluran tersebut tidak dapat
menampung banyaknya air sesuai kapasitasnya. Tercatat pada tahun 2018 kedalaman genangan
mencapai 19.83 cm, lamanya genangan berkisar 76 menit dan luas hingga 19.78 Ha sedangkan

19
pada tahun 2015 kedalaman mencapai 20.89 cm, lamanya mancapai 82 menit dan luasnya hingga
21.17 Ha.

E Data Curah Hujan

Tabel 1 : Data Curah Hujan 10 tahun 2007-2017


2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017
Curah Curah Curah Curah Curah Curah Curah Curah Curah Curah
Curah
Bulan Hujan Hujan Hujan Hujan Hujan Hujan Hujan Hujan Hujan Hujan
Hujan
(mm3 (mm3 (mm3 (mm3 (mm3 (mm3 (mm3 (mm3 (mm3 (mm3
(mm3)
) ) ) ) ) ) ) ) ) )
Januari 146.1 255.6 404.9 581.7 230.5 445.9 364.9 258.7 464.7 167.1 400.7
Februari 517.4 209.1 652.5 487.6 212.8 179.1 287 247.1 437.4 589.6 257.6
Maret 314.3 249.5 120.8 313.5 398.5 210.9 461.1 455.1 479.8 251.6 193.8
April 200.1 136.4 140.8 140.8 140.8 140.8 140.8 273 259.2 235.1 283.2
Mei 20.8 652.5 360.1 373.8 156.8 114 195.8 104.7 181.6 392.8 75.6
Juni 30.1 3.7 109.6 91.9 31.3 67.7 239.5 201.8 - 174 53
Juli 39.6 - 0.6 135.8 30.7 - 109.2 47.8 1.6 258.4 39.8
Agustus - - - 16 - - 0.6 - 17.9 100.7 0
September - - - 129 - - 0.2 - - 120.8 0.3
Oktober 7.7 48.9 - 269.2 9.7 2.1 3.6 - - 501.7 83.3
November 29.2 205.3 26.7 140.8 260.9 58 108 72.4 52.6 52.6 309.2
Desember 210 372.3 171 214.9 317.1 171 359.3 319.6 129.9 132.4 427.3
Sumber : BMKG Juanda, Jawa Timur

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A Hasil dan Pembahasan Penampang Fisik Sistem Drainase

Pengamatan dilakukan di daerah aliran sungai (DAS) pada Jalan Ketintang Madya, penulis
mengamati dengan pengambilan gambar untuk saluran yang tidak memenuhi kapasitas debit air.

Berdasarkan survey yang dilakukan langsung ke lokasi ini, kondisi drainase yang sudah ada
memang sudah tidak memadai lagi untuk mengalirkan debit air yang ada.hal ini disebabkan oleh
banyaknya sampah pada saluran drainase yang ada dan banyak terjadi pendangkalan di saluran
drainase tersebut. Dimensi saluran utama ini diukur melalui pengukuran langsung ke lapangan
sebagai data untuk dapat menganalisis saluran mana saja yang sudah tidak mampu mengalirkan
debit yang mengalir pada saluran tersebut.

20
Kondisi Saluran Keterangan
Kondisi saluran drainase terbuka dan
saluran terbuat dari batu kali dengan
dilapisi cor/acian, dengan dimensi:
1. Lebar saluran 80 cm
2. Tinggi saluran 60 cm
123 Jl. Ketintang Madya, Jumat, 25
Oktober 2022

Gambar 2 : Penampang drainase 80/60


Kondisi saluran drainase terbuka dan
saluran terbuat dari batu kali dengan
dilapisi cor/acian, dengan dimensi:
1. Lebar saluran 250 cm
2. Tinggi saluran 150cm
127 Jl. Ketintang Madya, Jumat, 25
Oktober 2022

Gambar 3 : Penampang drainase 250/150


Kondisi saluran drainase terbuka dan
saluran terbuat dari batu kali dengan
dilapisi cor/acian, dengan dimensi:
1. Lebar saluran 50 cm
2. Tinggi saluran 60 cm
Lokasi dan waktu penelitian:
Jl. Ketintang Wiyata, Jumat, 25
Oktober 2022

Gambar 4 : Penampang drainase 80/60


Kondisi saluran drainase terbuka dan
saluran terbuat dari batu kali dengan
dilapisi cor/acian, dengan dimensi:
1. Lebar saluran 40 cm
2. Tinggi saluran 60 cm
Lokasi dan waktu penelitian:
16 Jl. Ketintang Wiyata, Jumat, 25
Oktober 2022

Gambar 5 : Penampang drainase 40/60

21
Kondisi saluran drainase terbuka dan
saluran terbuat dari pasangan batu
kali dengan dilapisi cor/acian,
dengan dimensi:
1. lebar saluran 50 cm
2. Tinggi saluran 70 cm
Lokasi dan waktu penelitian:
Jl. Prof Supomo sh.f, Jumat, 25
Oktober 2022

Gambar 6 : Penampang drainase 50/70


Kondisi saluran drainase terbuka dan
saluran terbuat dari pasangan batu
kali dengan dilapisi cor/acian,
dengan dimensi:
1. lebar saluran 70 cm
2. Tinggi saluran 60 cm
Lokasi dan waktu penelitian:
Jl. Ketintang Wiyata IV, Jumat, 25
Oktober 2022
Gambar 7 : Penampang drainase 70/60
Kondisi saluran drainase terbuka
dan saluran terbuat dari batu kali
dengan dilapisi cor/acian, dengan
dimensi:
1. Lebar saluran 30 cm
2. Tinggi saluran 45 cm
Lokasi dan waktu penelitian:
Jl. Ketintang Wiyata IV, Jumat, 25
Oktober 2022

Gambar 8 : Penampang drainase 30/45


Kondisi saluran drainase terbuka dan
saluran terbuat dari batu kali dengan
dilapisi cor/acian, dengan dimensi:
1. Lebar saluran 25 cm
2. Tinggi saluran 35 cm
Lokasi dan waktu penelitian:
Jl. Ketintang Wiyata IV, Jumat, 25
Oktober 2022

22
Gambar 9 : Penampang drainase 25/35
Kondisi saluran drainase terbuka dan
saluran terbuat dari batu kali dengan
dilapisi cor/acian, dengan dimensi:
1. Lebar saluran 60 cm
2. Tinggi saluran 50 cm
Lokasi dan waktu penelitian:
71 Jl. Ketintang, Jumat, 25 Oktober
2022

Gambar 10 : Penampang drainase 60/50


Kondisi saluran drainase tertutup
dan saluran terbuat dari batu kali
dengan dilapisi cor/acian, dengan
dimensi:
1. Lebar saluran 25 cm
2. Tinggi saluran 50 cm
Lokasi dan waktu penelitian:
113 Jl. Ketintang Madya, Jumat, 25
Oktober 2022

Gambar 11 : Penampang drainase 25/50

23
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisa dan pembahasan, dapat disimpulkan beberapa hal:

1. Berdasarkan pengamatan langsung di lapangan dapat ditarik hipotesis bahwa terdapat


beberapa masalah pada saluran drainase di Ketintang Madya yaitu dimensi saluran
drainase kurang sesuai dengan kapasitas debit air yang diterima disaat musim hujan.
2. Saat terjadi hujan diketahui pada area Jalan Ketintang Madya, terdapat beberapa area
yang digenangi banjir dimana berdasarkan hasil dari wawancara dan survey penyebab
utama terjadinya banjir adalah saluran drainase yang berkurangnya kapasitas saluran oleh
sedimen serta adanya perbedaan elevasi dari tanah.
B Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, berikut ini merupakan beberapa saran:

1. Diperlukan kajian lebih lanjut terkait hipotesa yang telah ditarik pada kesimpulan dengan
melakukan perhitungan terhadap kapasitas saluran drainase.
2. Diperlukan pengujian lebih dari satu metode analisa hidrologi guna mendapatkan nilai
yang teliti.
3. Diharapkan adanya partisipasi dari masyarakat dalam menjaga kebersihan di saluran
drainase yang sudah ada.

24
DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik Kota Surabaya. 2017. Kota Surabaya dalam Angka 2017, diakses pada
https://surabayakota.bps.go.id/publication/2a017/08/16/7722553ce4f539a3acb936a6/
kotasurabaya-dalam-angka-2017.html.
Kusnan. 2010. Dasar-Dasar Hidrologi dan Drainase. Surabaya: Unesa
Sabariman, Bambang. 1997. Hidrologi (Bagian: Ekstrapolasi Data Hujan). Surabaya: University
Press
Sosrodarsono, Suyono dan Kensaku Takeda. 1993. Hidrologi untuk Pengairan. Jakarta: Pradnya
Paramita
Suripin. 2004. Sistem Drainase Perkotaan yang Berkelanjutan. Yogyakarta: Andi Offset
Soemarto, CD. 1987. Hidrologi Teknik. Surabaya: Usaha Nasional
Soemarto, CD. 1995. Hidrologi Teknik. Jakarta: Erlangga
R. Tamimi, S. Wahyuni, and E. Hidayah, “Kajian Evaluasi Sistem Drainase Jalan Srikoyo
Kecamatan Petrang Kabupaten Jember,” Rekayasa Sipil, vol. 10, no. 2, pp. 106–113, 2016.
B. Sulistiono, “Evaluasi Kapasitas Saluran Drainase Desa Sariharjo,” J. Eval. Kapasitas Saluran
Drainse, vol. 14, no. 1, pp. 47–52, 2016.
E. Supriyani, M. Bisri, and V. Dermawan, “( Studi Kasus Sub Sistem Drainase Magersari Kota
Mojokerto ),” vol. 3, pp. 112–121, 2012.
(www.ayosurabaya.com-Jumlah-Kecamatan-Surabaya)
(Tabloid Nurani, 14 April 2016).
Mulyanto. 2013. Penataan Drainase Perkotaan. Yogyakarta:Graha Ilmu
BMKG Juanda, Jawa Timur. Data curah hujan 10 tahun 2007-2017.

25
Al Amin, Baitullah. 2009. Diktat Drainase Perkotaan, Universitas Sriwijaya, Palembang.
Harseno, Edy. 2007. Studi Eksperimental Aliran Berubah Beraturan Pada Saluran Terbuka
Bentuk Prismatis, Majalah Ilmiah UKRIM Edisi 2, Yogyakarta.
Hindarko, S. 2000. Drainase Perkotaan, Edisi Kedua, Penerbit ITB, Bandung.
Jayadi, R. 2000. Pengantar Hidrologi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Kodoatie, R.J dan Sugiyanto, Banjir, Perpustakaan Mahasiswa, Yogyakarta.
Kusumo, W. 2009.Penanganan Sistem Drainase Kecamatan Jati Kabupaten Kudus. Universitas
Diponegoro, Semarang.
Nadajadji, A. 2008.Aplikasi Storm Water Management Model Pada DAS Deluwang Jawa
Timur, Vol.1 pp.1-2, Jawa Timur.
Palar, R.T dkk. 2013. Studi Perbandingan Antara Hidrograf SCS (Soil Conservation Service) dan
Metode Rasional Pada DAS Tikala, Jurnal Teknik Sipil Vol. 1 No. 3, Manado.
Sismanto.2009. Analisa Lahan Kritis Sub DAS Riam Kanan DAS Barito Kabupaten Banjar
Kalimantan Tengah, Jurnal Aplikasi Vol.6 No.1, Surabaya.
Takeda, K. 2006. Hidrologi Untuk Pengairan, PT. Pradnya Paramita, Jakarta. Triadmodjo, B.
2008.Hidrologi Terapan, Beta Offset, Yogyakarta.
Arifin, 2009, Evaluasi Kinerja Sistem Drainase Perkotaan Di Wilayah Purwokerto, Universitas
Gadjah Mada Yogyakarta.
Chow,V.T., 1997. Hidrolika Saluran Terbuka. Erlangga, Jakarta.
Emiliawati, 2011, Analisis Kapasitas Saluran Drainse Jalan Raya (Studi Kasus Jalan Colombo,
Yogyakarta), Universitas Atma Jaya Yogyakarta.
Hasmar.H, 2004, Drainase Perkotaan, UII Pres, Yogyakarta.
Hijayati, 2013, Evaluasi Kapasitas Saluran Drainase Di Sebagian Daerah Antara Jalan Kaliurang
dan Sungai Pelang Kecamatan Depok Kabupaten Sleman Yogyakarta, Universitas Gadjah Mada
Yogyakarta.
Subarka.I, 1990, Hidrologi Untuk Perencanaan Bangunan Air, Idea Dharma, Bandung.

26
LAMPIRAN
Lampiran 1. Hasil Penelitian Saluran Drainase Jalan Ketintang Madya

Gambar 12 : Bentuk Saluran Drainase 80/60

27
Gambar 13 : Bentuk Saluran Drainase 250/150

Gambar 14 : Bentuk Saluran Drainase 50/60

28
Gambar 15 : Bentuk Saluran Drainase 40/60

Gambar 16 : Bentuk Saluran Drainase 50/70

29
Gambar 17 : Bentuk Saluran Drainase 70/60

Gambar 18 : Bentuk Saluran Drainase 30/45

30
Gambar 19 : Bentuk Saluran Drainase 25/35

Gambar 20 : Bentuk Saluran Drainase 60/50

31
Gambar 21 : Bentuk Saluran Drainase 25/50

Lampiran 2. Alat Pengukur Lebar dan Tinggi Saluran Drainase

32
Gambar 22 : Alat Ukur Saluran Drainase

33

Anda mungkin juga menyukai