Anda di halaman 1dari 6

ANALISIS KELAYAKAN GEDUNG PERKERASAN JALAN DI D19

EDU-CONSTRUCTION

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Edu-Construction


Yang diampu oleh M. Aris Ichwanto, S. Pd, M. A., Ph. D.

Disusun Oleh:

Kelompok 2

Via Fitri Shinta Mawardani (210521618001)

Angger (

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

FAKULTAS TEKNIK DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN

MARET 2023
1.1. Analisis Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang terkait dengan tenaga
kerja konstruksi, dari manajer hingga pelayan. Posisi tenaga kerja merupakan
aset yang harus dilindungi agar dapat bekerja dengan baik dan efisien hingga
tujuan proyek tercapai. Dengan pendekatan manajemen risiko ini diharapkan
kecelakaan kerja dapat diminimalisir, sehingga jika terjadi kecelakaan kerja
tidak berdampak parah mempengaruhi dan sangat mengganggu pekerjaan
orang lain.
Pelaksanaan K3 menjadi tanggung jawab semua pihak terutama
masyarakat industri, oleh karena itu semua pemangku kepentingan diminta
untuk memainkan peran aktif sesuai fungsi dan kewenangan untuk

melaksanakan berbagai usaha di bidang K3 secara berkesinambungan secara


Gambar Lab perkerasan D19

terus menerus, berkesinambungan dan menjadikan K3 sebagai bagian


dari budaya kerja setiap orang untuk mencegah kecelakaan dan penyakit
akibat kerja. Karena Hal ini membutuhkan staf pendukung yang kompeten,
yaitu sumber daya manusia handal dan mumpuni di bidang K3, sehingga
dapat segera diperoleh hasil yang optimal. 
No. Kekurangan Peralatan K3
1. APD Kurang lengkap
2. Kotak P3k kurang memadai

1.2. Analisis Kelayakan Laboratorium


Kelayakan ruang laboratorium ditinjau dari standar kebutuhan fasilitas ruang
gedung laboratorium komputer sudah lulus minimal berdasarkan Permendiknas
No. 40 Tahun 2008 dan BSNP 1023-P2-10/11 meliputi:
(1) Furnitur dalam ruangan standar seperti meja dan kursi,
kursi kerja, loker, meja guru, kursi guru;
(2) Standar fasilitas pembelajaran seperti perangkat komputer, papan tulis; dan
(3) Peralatan laboratorium standar seperti kotak kontak dan tempat sampah. Dan
untuk furniture juga diperhatikan dengan standar antropometri pengguna. 
Laboratorium merupakan suatu tempat yang digunakan untuk penelitian,
percobaan atau eksperimen ataupun kegiatan belajar mengajar termasuk
demonstrasi dan observasi. Umumnya setiap instansi pendidikan dan penelitian
memiliki laboratorium.
Agar dapat memaksimalkan proses di dalamnya berikut syarat-syarat
laboratorium yang baik :
1. Bentuk bangunan dan ruang
Memiliki sistem ventilasi yang baik Hal ini bertujuan untuk menjaga
kenyamanan dan keselamatan kerja terkait penggunaan bahan kimia
berbentuk gas Berbentuk bujur sangkar atau persegi panjang Hal ini
dilakukan untuk mempermudah proses belajar mengajar dan penataan
fasilitas didalamnya.Ada ruang penyimpanan ruang penyimpanan dibuat
terpisah dengan laboratorium untuk mengamankan benda-benda yang mudah
pecah dan berbagai larutan zat kimiawi.
2. Fasilitas keselamatan kerja
Terdapat air mengalir (Kran) Air mengalir dapat digunakan sebagai tempat
membersihkan alat maupun bagian tubuh jika terkena zat kimiawi.
Terdapat kotak P3K Kotak ini bertujuan sebagai alat penanganan ketika
terjadi kecelakaan kerja dalam laboratorium.
Terdapat APD APD adalah alat pelindung diri seperti jas lab, sarung tangan,
kacamata khusus hingga masker.
Terdapat APAR. Alat pemadam kebakaran wajib ada mengingat laboratorium
rawan terjadi kebakaran.
3. Adanya Standar operational prosedur (SOP)
Tata tertib lab Tata tertib lab wajib disampaikan atau diberitahukan pada
seluruh pemakai lab. Keterangan alat dan bahan Khusus untuk bahan kimiawi
harus terdapat keterangan alat bahan agar dapat memudahkan penggunaan.
Adanya pedoman pelaksaan praktikum yang umumnya akan disampaikan
oleh tenaga pengajar atau pengawas laboratorium.

Kekurangan di lab perkerasan D19


1. Penataan ruang berantakan

2. Tidak ada SOP


3. Tidak ada peralatan P3K

Anda mungkin juga menyukai