Anda di halaman 1dari 402

DESAIN STRUKTUR BANGUNAN 12 LANTAI TAHAN

GEMPA MENGGUNAKAN KOMBINASI SISTEM SRPMK


DAN SDSK

PROYEK AKHIR

Oleh:
SYALSYA BILA EKA SOVIA
1810921040

JURUSAN TEKNIK SIPIL - FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2022
DESAIN STRUKTUR BANGUNAN 12 LANTAI TAHAN
GEMPA MENGGUNAKAN KOMBINASI SISTEM SRPMK
DAN SDSK

PROYEK AKHIR
Diajukan sebagai syarat untuk menyelesaikan pendidikan Program Strata-1
pada jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik
Universitas Andalas

Oleh :
SYALSYA BILA EKA SOVIA
1810921040

Pembimbing:
Dr. RUDDY KURNIAWAN

JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2022
PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Syalsya Bila Eka Sovia

NIM : 1810921040

Tempat Tgl Lahir : Pauh Kurai Taji, 27 Maret 2000

Alamat : Simpang Basoka, Pauh Kurai Taji,


Kecamatan Pariaman Selatan, Kota Pariaman,
Provinsi Sumatera Barat.

Dengan ini menyatakan bahwa Tugas Akhir dengan judul ‘Desain Struktur
Bangunan 12 Lantai Tahan Gempa Menggunakan Kombinasi Sistem
SRPMK dan SDSK’ adalah hasil pekerjaan saya dan seluruh ide, pendapat,
atau materi dari sumber lain telah dikutip dengan cara penulisan referensi yang
sesuai.

Pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan jika pernyataan ini tidak
sesuai dengan kenyataan, maka saya bersedia menanggung sanksi yang akan
dikenakan kepada saya termasuk pencabutan gelar Sarjana Teknik yang nanti
saya dapatkan.

Padang, Mei 2022

Syalsya Bila Eka Sovia


KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil’alamin, puji syukur kehadirat Allah


SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga
Tugas Akhir ini dapat diselesaikan dengan baik dan lancar. Shalawat
beriringkan salam tak lupa selalu dihadiahkan kepada baginda
Rasulullah, Nabi besar Muhammad SAW. Tugas Ahir ini berjudul
“Desain Struktur Bangunan 12 Lantai Tahan Gempa Menggunakan
Kombinasi Sistem SRPMK dan SDSK”, disusun dalam rangka
memenuhi persyaratan akademis untuk menyelesaikan pendidikan
program Strata-1 pada Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik,
Universitas Andalas.

Pada penulisan Tugas Akhir ini, penulis mendapatkan


banyak bantuan dari berbagai pihak yang senantiasa memberikan
arahan, bimbingan, serta dukungan yang memotivasi penulis dalam
menyelesaikan Tugas Akhir ini. Oleh karena itu, penulis ingin
mengucapkan terima kasih dan penghargaan sebesar-besarnya
kepada:

1. Allah SWT yang selalu melimpahkan rahmat dan


karunia-Nya kepada penulis sehingga penulis mampu
menyelesaikan Tugas Akhir ini.
2. Orang Tua dan keluarga besar penulis yang tiada henti-
hentinya mendoakan dan memberikan motivasi serta
dukungan moril dan materil selama proses pengerjaan
Tugas Akhir ini.
3. Bapak Dr. Ruddy Kurniawan selaku dosen pembimbing
Tugas Akhir yang telah memberikan arahan dan
bimbingan serta ilmu pembelajaran yang sangat
bermanfaat kepada penulis selama penyusunan Tugas
Akhir ini.
4. Seluruh dosen, staf pengajar beserta jajarannya dan
karyawan/karyawati di Jurusan Teknik Sipil, Fakultas
Teknik Sipil, Universitas Andalas yang membantu
penyelesaian Tugas Akhir ini.
5. Rekan-rekan mahasiswa/mahasiswi Jurusan Teknik
Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Andalas, yang telah
menemani dan menyemangati penulis selama
perkuliahan hingga selesainya Tugas Akhir ini.

Dalam penulisan Tugas Akhir ini, penulis menyadari masih


banyak terdapat kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu, penulis
sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari
semua pihak agar laporan ini memberikan hasil yang maksimal.

Akhir kata, semoga Tugas Akhir ini dapat berguna dan


bermanfaat bagi kita semua. Semoga Allah SWT membalas dan
meridhai setiap perbuatan baik yang telah kita lakukan.

Padang, Mei 2022

Syalsya Bila Eka Sovia


ABSTRAK

Pembangunan gedung bertingkat tinggi pada daerah yang memiliki


resiko gempa kuat memerlukan analisa dan perhitungan yang
kompleks untuk meminimalisir dampak kerusakan gedung dan bahaya
keruntuhan secara tiba-tiba bagi manusia. Oleh karena itu, desain
struktur bangunan bertingkat tinggi harus memenuhi kaidah-kaidah
konstruksi sesuai dengan peraturan dan standar yang ada sehingga
menghasilkan bangunan daktail yang mampu menahan respon
inelastik akibat beban lateral gempa bumi. Kota Padang merupakan
daerah yang memiliki risiko gempa kuat sehingga pada umumnya
bangunan di kota ini termasuk dalam Kategori Desain Seismik tipe D.
Pada daerah ini, direncanakan pembangunan gedung 12 lantai yang
berfungsi sebagai rumah sakit mata, sehingga diperlukan desain
gedung menggunakan sistem ganda (Dual System) yaitu kombinasi
Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus (SRPMK) dan Sistem
Dinding Struktural Khusus (SDSK). Desain struktur bangunan tahan
gempa mengacu pada peraturan SNI 1726:2019 “Tata Cara
Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Struktur Bangunan Gedung dan
Nongedung”, SNI 1727:2020 “Beban Desain Minimum dan Kriteria
Terkait untuk Bangunan Gedung dan Struktur Lain”, dan SNI
2847:2019 “Persyaratan Beton Struktural untuk Bangunan Gedung”.
Struktur bangunan gedung yang didesain meliputi struktur atas yang
terdiri dari desain balok, kolom, pelat lantai dan shearwall dan
struktur bawah yaitu desain pondasi. Analisa dan pemodelan struktur
bangunan gedung menggunakan program ETABS. Beban yang
bekerja pada struktur terdiri atas beban gravitasi (beban mati dan
beban hidup) dan beban gempa. Analisa struktur dilakukan untuk
pemeriksaan persyaratan karakteristik gedung tahan gempa dan untuk
mendapatkan gaya-gaya dalam struktur. Pemeriksaan karakteristik
gedung meliputi pemeriksaan ragam respons spektrum seperti periode
natural struktur dan partisipasi massa struktur, pemeriksaan kontribusi
frame minimal memikul 25% gaya lateral, pemeriksaan rasio faktor
skala gempa dinamik dan statik, pemeriksaan gaya geser dasar, story
drift, P-Delta, serta pemeriksaan ketidakberaturan horizontal dan
vertikal. Berdasarkan gaya dalam yang dihasilkan oleh program
ETABS dilakukan desain tulangan elemen struktur yang memenuhi
persyaratan bangunan tahan gempa SRPMK yaitu pemeriksaan
kekuatan beam-colomn joint, pemeriksaan strong colomn weak beam
dimana kolom yang direncanakan lebih kuat dibandingkan balok-
balok yang merangka pada hubungan balok-kolom tersebut dan
pemeriksaan kuat geser penampang lebih tinggi dibanding kuat
lenturnya, sehingga dapat dihindari keruntuhan geser getas. Dari hasil
desain struktur juga dilakukan perhitungan Rencana Anggaran Biaya
(RAB) pekerjaan struktur atas dan struktur bawah.

Kata kunci: Bangunan Tahan Gempa, Sistem Ganda, SNI 1726:2019,


SNI 2847:2019, RAB Struktur
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ..................................................................................... i


DAFTAR TABEL ........................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR ...................................................................... ix
BAB I PENDAHULUAN ................................................................ 1
1.1. Latar Belakang................................................................. 1
1.2. Tujuan dan Manfaat ......................................................... 3
1.3. Batasan Masalah .............................................................. 3
1.4. Sistematika Penulisan ...................................................... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ..................................................... 6
2.1. Konsep Perencanaan Struktur .......................................... 6
2.1.1. Elemen Struktur Bangunan ................................. 7
2.1.2. Perilaku Struktur Bangunan .............................. 12
2.2. Struktur Beton Bertulang ............................................... 12
2.2.1. Kelebihan Struktur Beton Bertulang ................. 15
2.2.2. Kekurangan Struktur Beton Bertulang .............. 16
2.3. Struktur Beton Prategang............................................... 17
2.3.1. Gaya Prategang ................................................. 19
2.3.2. Kehilangan Gaya Prategang .............................. 19
2.3.3. Kelebihan Struktur Beton Prategang ................. 23
2.3.4. Kekurangan Struktur Beton Prategang .............. 24
2.4. Sistem Struktur Penahan Gaya Lateral .......................... 26
2.5. Kategori Desain Seismik ............................................... 28
2.6. Analisa Pembebanan...................................................... 30
2.7. Kombinasi Pembebanan ................................................ 47
2.8. Perencanaan Elemen Struktur ........................................ 47
i
BAB III PROSEDUR DAN RANCANGAN PENELITIAN ...... 49
3.1. Prosedur/Diagram Alir Perencanaan ............................. 49
3.2. Tahapan Perencanaan .................................................... 50
3.3. Data Perencanaan Struktur ............................................ 52
3.4. Gambar Struktur ............................................................ 53
BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN.................................. 56
4.1. Preliminary Design Struktur ......................................... 56
4.1.1. Preliminary Design Balok ................................ 56
4.1.2. Preliminary Design Kolom ............................... 57
4.1.3. Preliminary Design Pelat Lantai ....................... 58
4.1.4. Preliminary Design Shearwall .......................... 58
4.2. Pemodelan Struktur ....................................................... 59
4.3. Respon Spectrum Desain ............................................... 66
4.4. Pembebanan Struktur..................................................... 68
4.5. Pemeriksaan Partisipasi Massa Struktur ........................ 73
4.6. Pemeriksaan Kontribusi Frame Memikul 25% Gaya
Lateral ............................................................................ 74
4.7. Pemeriksaan Faktor Skala Gempa ................................. 75
4.8. Pemeriksaan Simpangan Antar Lantai........................... 79
4.9. Pemeriksaan P-Delta...................................................... 82
4.10. Pemeriksaan Ketidakberaturan Horizontal dan Vertikal 84
4.11. Kombinasi Pembebanan ................................................ 88
4.12. Diagram Gaya Dalam .................................................... 88
4.13. Desain Elemen Struktur Bangunan................................ 92
4.13.1. Desain Balok SRPMK ...................................... 92
4.13.2. Desain Kolom SRPMK ..................................... 98
4.13.3. Desain Pelat Lantai ......................................... 115
4.13.4. Desain Shearwall ............................................ 118
ii
4.13.5. Desain Pondasi ................................................ 125
4.14. Pemeriksaan Kekuatan Beam-Colomn Joint................ 126
4.15. Pemeriksaan Strong Colomn Weak Beam.................... 127
4.16. Rancangan Anggaran Biaya Struktur .......................... 130
BAB V KESIMPULAN ............................................................... 131
5.1. Kesimpulan .................................................................. 131
5.2. Resume Hasil Desain ................................................... 134
5.3. Saran ............................................................................ 135
DAFTAR PUSTAKA .................................................................. 136

iii
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Perbedaan Struktur Beton Bertulang dan Struktur


Beton Prategang ......................................................... 25
Tabel 2.2 Kategori Desain Seismik Berdasarkan Parameter
Respons Percepatan Periode Pendek .......................... 28
Tabel 2.3 Kategori Desain Seismik Berdasarkan Parameter
Respons Percepatan Periode 1 Detik..........................29
Tabel 2.4 Faktor R, Cd, dan Ω0 untuk Sistem Pemikul Gaya
Seismik....................................................................... 29
Tabel 2.5 Berat Sendiri Bahan Bangunan dan Komponen
Gedung ....................................................................... 31
Tabel 2.6 Beban Hidup yang Diperlukan ................................... 32
Tabel 2.7 Faktor Keutamaan Gempa ......................................... 34
Tabel 2.8 Kategori Resiko Bangunan Gedung dan Non
gedung untuk Beban Gempa ......................................35
Tabel 2.9 Klasifikasi Situs ......................................................... 38
Tabel 2.10 Koefisien Situs (Fa).................................................... 39
Tabel 2.11 Koefisien Situa (Fv).................................................... 40
Tabel 2.12 Koefisien untuk Batas Atas pada Periode yang
Dihitung .................................................................... 45
Tabel 2.13 Nilai Parameter Periode Pendekatan Ct dan x ............ 46
Tabel 4.1 Tinggi Minimum Balok Nonprategang ...................... 56
Tabel 4.2 Dimensi Balok ........................................................... 57
Tabel 4.3 Dimensi Kolom .......................................................... 57
Tabel 4.4 Dimensi Pelat Lantai .................................................. 58
Tabel 4.5 Dimensi Shearwall ..................................................... 59

iv
Tabel 4.6 Momen Inersia ........................................................... 62
Tabel 4.7 Parameters Response Spectrum ................................. 66
Tabel 4.8 Periode Response Spectrum ....................................... 67
Tabel 4.9 Beban Mati (SIDL) .................................................... 69
Tabel 4.10 Beban Hidup (Live/L) ................................................ 70
Tabel 4.11 Modal Load Participation Ratios............................... 72
Tabel 4.12 Modal Participating Mass Ratios .............................. 73
Tabel 4.13 Kontribusi Shearwall ................................................. 75
Tabel 4.14 Faktor Skala Gempa ................................................... 75
Tabel 4.15 Koefisien Gempa Statik Arah X ................................ 76
Tabel 4.16 Distribusi Gaya Gempa Statik Arah X ....................... 77
Tabel 4.17 Koefisien Gempa Statik Arah Y ................................ 77
Tabel 4.18 Distribusi Gaya Gempa Statik Arah Y ....................... 78
Tabel 4.19 Perbandingan Faktor Skala Gempa ............................ 79
Tabel 4.20 Simpangan Antar Tingkat Izin ................................... 80
Tabel 4.21 Story Drift Arah X ..................................................... 81
Tabel 4.22 Story Drift Arah Y ..................................................... 81
Tabel 4.23 P-Delta Arah X .......................................................... 83
Tabel 4.24 P-Delta Arah Y .......................................................... 84
Tabel 4.25 Rekap Ketidakberaturan Horizontal ........................... 86
Tabel 4.26 Rekap Ketidakberaturan Vertikal ............................... 87
Tabel 4.27 Kombinasi Pembebanan............................................. 88
Tabel 4.28 Penulangan Balok Utama bentang 8,00 m ................. 92
Tabel 4.29 Penulangan Balok Utama bentang 6,00 m ................. 93
Tabel 4.30 Penulangan Balok Utama bentang 5,00 m ................. 93
Tabel 4.31 Penulangan Balok Anak bentang 8,00 m ................... 93
Tabel 4.32 Penulangan Balok Anak bentang 6,00 m ................... 94
Tabel 4.33 Penulangan Balok Anak bentang 5,00 m ................... 94
v
Tabel 4.34 Penulangan Geser Balok Utama bentang 8,00 m ....... 95
Tabel 4.35 Penulangan Geser Balok Utama bentang 6,00 m ....... 95
Tabel 4.36 Penulangan Geser Balok Utama bentang 5,00 m ....... 95
Tabel 4.37 Penulangan Geser Balok Anak bentang 8,00 m ......... 95
Tabel 4.38 Penulangan Geser Balok Anak bentang 6,00 m ......... 95
Tabel 4.39 Penulangan Geser Balok Anak bentang 5,00 m ......... 96
Tabel 4.40 Penulangan Kolom Shearwall 1000x1000 mm
Lantai 1 ...................................................................... 98
Tabel 4.41 Penulangan Kolom Shearwall 900x900 mm
Lantai 2-3 ................................................................... 99
Tabel 4.42 Penulangan Kolom Shearwall 800x800 mm
Lantai 4-6 ................................................................... 99
Tabel 4.43 Penulangan Kolom Shearwall 700x700 mm
Lantai 7-8 ................................................................... 99
Tabel 4.44 Penulangan Kolom Shearwall 600x600 mm
Lantai 9-12 ............................................................... 100
Tabel 4.45 Penulangan Kolom Shearwall 500x500 mm
Rooftop ..................................................................... 100
Tabel 4.46 Penulangan Kolom 1000x1000 mm Lantai 1 ........... 100
Tabel 4.47 Penulangan Kolom 900x900 mm Lantai 2-3 ........... 101
Tabel 4.48 Penulangan Kolom 800x800 mm Lantai 4-6 ........... 101
Tabel 4.49 Penulangan Kolom 700x700 mm Lantai 7-8 ........... 101
Tabel 4.50 Penulangan Kolom 600x600 mm Lantai 9-12 ......... 102
Tabel 4.51 Penulangan Kolom 500x500 mm Rooftop ............... 102
Tabel 4.52 Penulangan Geser Kolom Shearwall 1000x1000
mm ........................................................................... 109
Tabel 4.53 Penulangan Geser Kolom Shearwall 900x900 mm . 109
Tabel 4.54 Penulangan Geser Kolom Shearwall 800x800 mm . 109
vi
Tabel 4.55 Penulangan Geser Kolom Shearwall 700x700 mm . 110
Tabel 4.56 Penulangan Geser Kolom Shearwall 600x600 mm . 110
Tabel 4.57 Penulangan Geser Kolom Shearwall 500x500 mm . 110
Tabel 4.58 Penulangan Geser Kolom 1000x1000 mm............... 110
Tabel 4.59 Penulangan Geser Kolom 900x900 mm................... 110
Tabel 4.60 Penulangan Geser Kolom 800x800 mm................... 110
Tabel 4.61 Penulangan Geser Kolom 700x700 mm................... 111
Tabel 4.62 Penulangan Geser Kolom 600x600 mm................... 111
Tabel 4.63 Penulangan Geser Kolom 500x500 mm................... 111
Tabel 4.64 Penulangan Pelat Lantai 2500x4000 mm ................. 116
Tabel 4.65 Penulangan Pelat Lantai 3000x4000 mm ................. 116
Tabel 4.66 Penulangan Dak Beton 2500x4000 mm ................... 116
Tabel 4.67 Penulangan Dak Beton 3000x4000 mm ................... 116
Tabel 4.68 Penulangan Lentur Shearwall P1 ............................. 122
Tabel 4.69 Penulangan Lentur Shearwall P2 ............................. 122
Tabel 4.70 Penulangan Lentur Shearwall P3 ............................. 122
Tabel 4.71 Penulangan Lentur Shearwall P4 ............................. 123
Tabel 4.72 Penulangan Lentur Shearwall P5 ............................. 123
Tabel 4.73 Penulangan Lentur Shearwall P6 ............................. 123
Tabel 4.74 Penulangan Transversal Shearwall P1 ..................... 124
Tabel 4.75 Penulangan Transversal Shearwall P2 ..................... 124
Tabel 4.76 Penulangan Transversal Shearwall P3 ..................... 124
Tabel 4.77 Penulangan Transversal Shearwall P4 ..................... 124
Tabel 4.78 Penulangan Transversal Shearwall P5 ..................... 124
Tabel 4.79 Penulangan Transversal Shearwall P6 ..................... 124
Tabel 4.80 Penulangan Pondasi F1 ............................................ 126
Tabel 4.81 Penulangan Pondasi F2 ............................................ 126
Tabel 4.82 Penulangan Pondasi F3 ............................................ 126
vii
Tabel 4.83 Penulangan Pondasi F4 ............................................ 126
Tabel 4.84 Penulangan Pondasi F5 ............................................ 126
Tabel 4.85 Beam-Colomn Joint 8000x8000 mm ....................... 127
Tabel 4.86 Beam-Colomn Joint 6000x6000 mm ....................... 127
Tabel 4.87 Beam-Colomn Joint 6000x5000 mm ....................... 127
Tabel 4.88 Strong Colomn-Weak Beam Balok 8 – 8 m.............. 128
Tabel 4.89 Strong Colomn-Weak Beam Balok 6 – 6 m.............. 129
Tabel 4.90 Strong Colomn-Weak Beam Balok 6 – 5 m.............. 129
Tabel 4.91 Bill Of Quantity RAB Struktur................................. 130
Tabel 5.1 Interstrory Drift ....................................................... 132
Tabel 5.2 Hasil Analisis Volume Pekerjaan Struktur Atas per
m² luas satuan........................................................... 134
Tabel 5.3 Hasil Desain Balok .................................................. 134
Tabel 5.4 Hasil Desain Kolom ................................................. 134
Tabel 5.5 Hasil Desain Shearwall ............................................ 135
Tabel 5.6 Hasil Desain Pondasi ............................................... 135

viii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Sendi Plastis pada Struktur Gedung .......................... 7


Gambar 2.2 Spectrum Respons Desain ........................................ 43
Gambar 3.1 Diagram Alir Perencanaan ...................................... 49
Gambar 3.2 Denah Lantai 4 ......................................................... 53
Gambar 3.3 Denah Lantai 12 ....................................................... 54
Gambar 3.4 Potingan A-A’ .......................................................... 54
Gambar 3.5 Potongan B-B’.......................................................... 55
Gambar 4.1 Material Properties Data ......................................... 60
Gambar 4.2 Frame Section Properties Data Beam......................61
Gambar 4.3 Frame Section Properties Data Colomn .................. 61
Gambar 4.4 Property / Stiffness Modification Factors Beam ...... 62
Gambar 4.5 Property / Stiffness Modification Factors
Colomn ..................................................................... 63
Gambar 4.6 Slab Properties Data ................................................ 63
Gambar 4.7 Property / Stiffness Modification Factors Slab ........ 64
Gambar 4.8 Wall Properties Data ............................................... 64
Gambar 4.9 Pemodelan Struktur Bangunan ................................. 65
Gambar 4.10 Joint Assignment - Restraints ................................... 65
Gambar 4.11 Response Spectrum Padang ...................................... 68
Gambar 4.12 Beban Gempa Dinamik (EQx dan EQy) .................. 72
Gambar 4.13 Faktor Skala Gempa (EQx) ...................................... 76
Gambar 4.14 Grafik Story Drift Arah X ........................................ 81
Gambar 4.15 Grafik Story Drift Arah Y ........................................ 82
Gambar 4.16 Grafik P-Delta Arah X ............................................. 83
Gambar 4.17 Grafik P-Delta Arah Y ............................................. 84
Gambar 4.18 Grafik Ketidakberaturan Arah X .............................. 85
ix
Gambar 4.19 Grafik Ketidakberaturan Arah Y .............................. 85
Gambar 4.20 Diagram Momen Portal Arah X ............................... 89
Gambar 4.21 Diagram Geser Portal Arah X .................................. 89
Gambar 4.22 Diagram Normal Portal Arah X ............................... 90
Gambar 4.23 Diagram Momen Portal Arah Y ............................... 90
Gambar 4.24 Diagram Geser Portal Arah Y .................................. 91
Gambar 4.25 Diagram Normal Portal Arah Y ............................... 91
Gambar 4.26 Detail Penampang Balok Utama bentang 8,00 m ..... 96
Gambar 4.27 Detail Penampang Balok Utama bentang 6,00 m ..... 96
Gambar 4.28 Detail Penampang Balok Utama bentang 5,00 m ..... 97
Gambar 4.29 Detail Penampang Balok Anak bentang 8,00 m ....... 97
Gambar 4.30 Detail Penampang Balok Anak bentang 6,00 m ....... 97
Gambar 4.31 Detail Penampang Balok Anak bentang 5,00 m ....... 98
Gambar 4.32 Diagram Iteraksi Kolom Shearwall 1000x1000
mm ......................................................................... 103
Gambar 4.33 Diagram Iteraksi Kolom Shearwall 900x900 mm.. 103
Gambar 4.34 Diagram Iteraksi Kolom Shearwall 800x800 mm.. 104
Gambar 4.35 Diagram Iteraksi Kolom Shearwall 700x700 mm.. 104
Gambar 4.36 Diagram Iteraksi Kolom Shearwall 600x600 mm.. 105
Gambar 4.37 Diagram Iteraksi Kolom Shearwall 500x500 mm.. 105
Gambar 4.38 Diagram Iteraksi Kolom 1000x1000 mm ............... 106
Gambar 4.39 Diagram Iteraksi Kolom 900x900 mm ................... 106
Gambar 4.40 Diagram Iteraksi Kolom 800x800 mm ................... 107
Gambar 4.41 Diagram Iteraksi Kolom 700x700 mm ................... 107
Gambar 4.42 Diagram Iteraksi Kolom 600x600 mm ................... 108
Gambar 4.43 Diagram Iteraksi Kolom 500x500 mm ................... 108
Gambar 4.44 Detail Penampang Kolom Shearwall 1000x1000
mm ......................................................................... 111
x
Gambar 4.45 Detail Penampang Kolom Shearwall 900x900
mm ......................................................................... 112
Gambar 4.46 Detail Penampang Kolom Shearwall 800x800
mm ......................................................................... 112
Gambar 4.47 Detail Penampang Kolom Shearwall 700x700
mm ......................................................................... 112
Gambar 4.48 Detail Penampang Kolom Shearwall 600x600
mm ......................................................................... 113
Gambar 4.49 Detail Penampang Kolom Shearwall 500x500
mm ......................................................................... 113
Gambar 4.50 Detail Penampang Kolom 1000x1000 mm ............ 113
Gambar 4.51 Detail Penampang Kolom 900x900 mm ................ 114
Gambar 4.52 Detail Penampang Kolom 800x800 mm ................ 114
Gambar 4.53 Detail Penampang Kolom 700x700 mm ................ 114
Gambar 4.54 Detail Penampang Kolom 600x600 mm ................ 115
Gambar 4.55 Detail Penampang Kolom 500x500 mm ................ 115
Gambar 4.56 Detail Penulangan Pelat Lantai 2500x4000 mm .... 117
Gambar 4.57 Detail Penulangan Pelat Lantai 3000x4000 mm .... 117
Gambar 4.58 Detail Penulangan Dak Beton 2500x4000 mm ...... 117
Gambar 4.59 Detail Penulangan Dak Beton 3000x4000 mm ...... 118
Gambar 4.60 Diagram Iteraksi Shearwall P1 .............................. 119
Gambar 4.61 Diagram Iteraksi Shearwall P2 .............................. 119
Gambar 4.62 Diagram Iteraksi Shearwall P3 .............................. 120
Gambar 4.63 Diagram Iteraksi Shearwall P4 .............................. 120
Gambar 4.64 Diagram Iteraksi Shearwall P5 .............................. 121
Gambar 4.65 Diagram Iteraksi Shearwall P6 .............................. 121
Gambar 4.66 Detail Penampang Shearwall P1 ............................ 125
Gambar 4.67 Detail Penampang Shearwall P2 ............................ 125
xi
Gambar 4.68 Detail Penampang Shearwall P3 ............................ 125

xii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Pembangunan infrastruktur di Indonesia menjadi salah
satu faktor penentu kemajuan negara Indonesia. Mengimbangi
pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat setiap tahun,
maka ketersediaan infrastruktur menjadi parameter penting
dalam menunjang kehidupan, diantaranya bangunan gedung.
Bangunan gedung merupakan fasilitas infrastruktur yang
menjadi pusat kegiatan penduduk Indonesia. Oleh karena itu,
pembangunan gedung harus dilakukan berdasarkan
perencanaan yang matang dan sesuai dengan peraturan yang
berlaku agar aman untuk kehidupan manusia.
Mengikuti perkembangan zaman, pembangunan gedung
bertingkat telah menjadi tren dalam bidang konstruksi. Gedung
bertingkat menjadi alternatif terdepan dalam mengatasi
permasalahan keterbatasan lahan yang tersedia di Indonesia.
Desain struktur bangunan bertingkat memerlukan analisa dan
perhitungan yang kompleks untuk mendirikan bangunan yang
aman terutama pada daerah rawan gempa seperti Indonesia.
Peristiwa gempa bumi sering terjadi di Indonesia, dikarenakan
Indonesia berada pada zona Cincin Api Pasifik atau yang
disebut juga “Ring of Fire” yang menyebabkan wilayah
Indonesia rentan mengalami gempa bumi akibat pergerakan
lempeng tektonik seperti lempeng Eurasia, lempeng Indo-
Australia, lempeng Pasifik, dan lempeng Filiphina. Oleh karena
itu, untuk meminimalisir dampak kerusakan yang disebabkan
oleh gempa bumi pada bangunan, dibutuhkan desain struktur
bangunan bertingkat yang memenuhi kaidah-kaidah konstruksi
sehingga menghasilkan bangunan daktail yang mampu
menahan respon inelastik akibat beban lateral gempa bumi.
Pada tugas akhir ini, dilakukan desain struktur bangunan
12 lantai menggunakan beton bertulang dan beton prategang
pada balok yang memiliki bentang panjang. Beton bertulang
merupakan jenis kontruksi yang umum digunakan karena
pengerjaan yang lebih mudah dan praktis. Penggunaan beton
prategang dalam desain struktur ini dikarenakan beton
prategang memiliki kekuatan tarik dan tekan yang tinggi
sehingga struktur yang dihasilkan memiliki ketahanan yang
tinggi terhadap beban yang bekerja. Sistem yang digunakan
dalam desain struktur bangunan tahan gempa pada tugas akhir
ini yaitu Sistem Ganda yang terdiri dari Sistem Rangka
Pemikul Momen Khusus (SRPMK) dan Sistem Dinding
Struktural Khusus (SDSK) karena sesuai dengan desain
struktur bangunan tingkat tinggi pada daerah yang memiliki
resiko gempa kuat dimana gaya yang lebih dominan bekerja
pada struktur adalah gaya gempa. Selain itu, digunakan konsep
desain “Strong Column Weak Beam” sehingga menghasilkan
struktur yang kuat dan kokoh serta mampu mereduksi
keruntuhan bangunan akibat gempa. Adapun peraturan-
peraturan yang digunakan sebagai acuan dalam desain struktur
bangunan gedung adalah SNI 1726-2019 tentang Tata Cara
Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Struktur Bangunan
Gedung dan Non Gedung, SNI 2847-2019 tentang Persyaratan
2
Beton Struktural untuk Bangunan Gedung, dan SNI 7833-2012
tentang Tata Cara Perancanagan Beton Pracetak dan Beton
Prategang untuk Bangunan Gedung.
1.2. Tujuan dan Manfaat
Tujuan dari penyusunan tugas akhir ini sebagai berikut:
1. Mendesain struktur atas bangunan beton bertulang
tahan gempa menggunakan sistem ganda yaitu Sistem
Rangka Pemikul Momen Khusus (SRPMK) dan
Sistem Dinding Struktural Khusus (SDSK).
2. Mendesain struktur bawah bangunan beton bertulang
tahan gempa.
3. Menentukan rancangan anggaran biaya (RAB)
struktur bangunan.
Manfaat dari tugas akhir ini antara lain:
1. Menghasilkan desain struktur bangunan tahan gempa
menggunakan Sistem Ganda sesuai dengan peraturan
yang berlaku.
2. Sebagai referensi untuk membangun bangunan yang
aman dan ramah terhadap gempa.
1.3. Batasan Masalah
Adapun batasan masalah yang membatasi permasalahan
yang akan diuraikan pada tugas akhir ini sebagai berikut:
1. Tugas akhir ini mencakup desain struktur dan
perhitungan rancangan anggaran biaya (RAB)
struktur.
2. Desain struktur terdiri atas struktur atas dan struktur
bawah.
3. Desain struktur menggunakan sistem ganda.
3
4. Perencanaan elemen struktur atas menggunakan beton
bertulang.
5. Skybridge, balok prategang, pelat prategang, baja IWF
pada pelat prategang, tangga dan sloof tidak didesain
pada tugas akhir ini.
6. Pemodelan dan analisis struktur menggunakan
ETABS V.18.
7. Beban yang dihitung dalam analisa struktur meliputi:
a. Beban gravitasi, yaitu beban mati (Dead Load)
dan beban hidup (Live Load)
b. Beban gempa (Earthquake Load)
8. Metode pelaksanaan konstruksi tidak dibahas
9. Acuan dalam penyusunan tugas akhir ini meliputi:
a. SNI 1726-2019 tentang Tata Cara Perencanaan
Ketahanan Gempa untuk Struktur Bangunan
Gedung dan Non Gedung.
b. SNI 2847-2019 tentang Persyaratan Beton
Struktural untuk Bangunan Gedung.
c. SNI 1727-2020 tentang Beban Desain Minimum
dan Kriteria Terkait untuk Bangunan Gedung dan
Struktur Lain.
d. Peraturan Pembebanan Indonesia untuk Gedung
(PPIUG).
1.4. Sistematika Penulisan
Tugas akhir ini disusun secara sistematis agar sesuai
dengan batasan masalah yang telah ditentukan dengan alur
sebagai berikut:

4
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisikan latar belakang, tujuan dan manfaat
tugas akhir, batasan masalah serta sistematika penulisan dalam
penyusunan tugas akhir ini.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini menguraikan landasan-landasan teori yang
berhubungan dengan perencanaan struktur bangunan pada
tugas akhir ini.
BAB III PROSEDUR DAN HASIL RANCANGAN
Bab ini membahas tahapan pelaksanaan dan
pengerjaan tugas akhir meliputi perencanaan, pemodelan
dengan menggunakan program ETABS, dan pembebanan
struktur, serta perhitungan elemen struktur dan rancangan
anggaran biaya struktur berdasarkan ketentuan yang berlaku
pada tugas akhir ini.
BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisikan hasil analisa dan pembahasan
yang diperoleh dari perhitungan yang telah dilakukan pada
tugas akhir ini dan ditampilkan dalam bentuk tabel, gambar dan
grafik.
BAB V KESIMPULAN
Bab ini berisi kesimpulan dari perencanaan struktur
yang telah dilakukan sebelumnya meliputi perhitungan dan
analisa struktur serta berisikan saran pada penyusunan tugas
akhir ini.p

5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Konsep Perencanaan Struktur


Sistem struktur terdiri dari elemen-elemen struktur yang
dirakit membentuk bangunan yang berfungsi untuk
menyalurkan beban struktur ke pondasi dengan aman. Sifat dan
karakteristik masing-masing elemen struktur berbeda sehingga
perlu dilakukan perencanaan yang teliti agar struktur mampu
menahan beban yang bekerja, baik beban gravitasi, beban
bangunan sendiri, maupun beban lateral gempa.
Elemen pada suatu sistem struktur harus memenuhi
kriteria kuat (strength) dan layak (seviceability) sesuai syarat
perancangan. Struktur yang direncanakan harus mempunyai
kemampuan struktur yang lebih besar daripada beban yang
bekerja dan apabila diberikan beban, struktur akan mengalami
lendutan dan retak yang tidak melewati batas toleransi yang
ada.
Perencanaan struktur bangunan dilakukan untuk
menentukan dimensi dan spesifikasi komponen struktur
berdasarkan persyaratan yang berlaku sehingga penampang
elemen struktur cukup kuat menerima beban saat kondisi kerja
maupun kondisi batas.
Konsep perencanaan struktur menggunakan desain
“Strong Column Weak Beam”, untuk menghasilkan struktur
bangunan yang mampu mereduksi keruntuhan bangunan akibat
beban gempa. Pada sistem ini, diupayakan agar kolom lebih
kuat daripada baloknya, sehingga saat terjadi gempa yang lebih
besar dari pada gempa rencana, maka balok akan patah terlebih
dahulu akibat terjadinya sendi plastis, tetapi gedung masih
berdiri dan tidak runtuh. Selanjutnya, setelah semua ujung-
ujung balok terjadi sendi plastis, barulah gedung tersebut
runtuh. (Asroni, 2003).

Gambar 2.1. Sendi plastis pada struktur gedung

2.1.1. Elemen Struktur Bangunan


Berdasarkan SNI 1726-2019 tentang Tata Cara
Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Struktur Bangunan
Gedung dan Non Gedung, struktur bangunan gedung terdiri
dari struktur atas dan struktur bawah.
a. Struktur Atas
Definisi struktur atas menurut SNI 1726-2019 adalah
bagian dari struktur bangunan gedung yang berada di atas
muka tanah.
Secara umum, struktur atas bangunan gedung meliputi:
7
1. Kolom
Kolom adalah salah satu elemen struktur
vertikal yang berfungsi untuk menerima beban aksial
dari balok dan meneruskannya ke pondasi. Kolom
merupakan suatu struktur tekan yang memegang
peranan penting dari suatu bangunan, sehingga
keruntuhan pada suatu kolom merupakan lokasi kritis
yang dapat menyebabkan runtuhnya lantai (collapse)
dan runtuhnya bangunan secara total (total collapse).
(Sudarmoko, 1996). Kolom memikul kombinasi
beban aksial ultimit dan momen ultimit secara
bersamaan, sehingga kolom harus memiliki kekuatan
dan kekakuan yang lebih tinggi daripada beban yang
diberikan. Oleh karena itu, perencanaan struktur
kolom harus dilakukan sesuai dengan beban dan
momen yang diterima serta mengacu pada peraturan
yang ada.
Pada struktur bangunan, kolom terdiri dari
kolom utama dan kolom praktis. Kolom utama yaitu
kolom yang menghubungkan balok utama dan
berfungsi untuk menahan beban aksial utama dan
diteruskan ke pondasi. Sedangkan, kolom praktis
adalah kolom yang berada diantara dinding untuk
membantu fungsi kolom utama.
2. Balok
Balok adalah salah satu elemen struktur
melintang yang berfungsi untuk memikul beban
horizontal dari pelat lantai dan menyalurkannya pada
8
kolom penopang. Balok merupakan struktur yang
kaku untuk menjaga stabilitas struktur terhadap gaya
kesamping. Oleh karena itu, balok juga berfungsi
sebagai rangka penguat horizontal struktur serta
sebagai dudukan lantai dan pengikat kolom lantai atas.
Balok terdiri dari balok induk dan balok anak.
Balok induk merupakan balok yang bertumpu
langsung pada kolom. Sedangkan, balok anak
merupakan balok yang bertumpu pada balok induk.
3. Pelat Lantai
Pelat lantai adalah salah satu elemen struktur
yang memisahkan lantai yang satu dengan yang
lainnya. Pelat lantai bertumpu pada balok-balok yang
ditopang oleh kolom-kolom. Pelat lantai berfungsi
untuk memikul beban pada seluruh luas
permukaannya dan disalurkan ke struktur di
bawahnya. Perencanaan pelat lantai harus dibuat
kaku, rata, lurus, dan waterpass. Ketebalan pelat lantai
ditentukan oleh beban yang harus didukung, besar
lendutan yang diizinkan, lebar bentangan atau jarak
antara balok-balok pendukung, serta bahan konstruksi
Pelat lantai.
Sistem perencanaan tulangan Pelat lantai
terbagi dua, yaitu Pelat satu arah (one way slab) dan
Pelat dua arah (two way slab). One way slab adalah
sistem perencanaan Pelat lantai dengan tulangan
pokok satu arah. Sedangkan two way slab adalah

9
sistem perencanaan Pelat lantai dengan tulangan
pokok dua arah.
4. Dinding Geser
Dinding geser (shearwall) adalah salah satu
elemen struktur yang berbentuk balok kantilever tipis
dan langsing vertikal yang digunakan untuk menahan
gaya lateral. Shearwall merupakan beton bertulang
yang biasanya digunakan pada lift, tangga, shaft atau
dinding penahan tanah serta dinding yang
membutuhkan perkuatan tertentu. Perencanaan
dinding geser pada struktur bangunan dibuat kaku
agar dapat menyerap beban gempa. Perencanaan
tersebut didasarkan pada besarnya gaya dalam yang
terjadi akibat beban gempa.
5. Tangga
Tangga adalah elemen struktur yang berfungsi
sebagai penghubung antar lantai pada bangunan
bertingkat. Tangga terdiri dari anak tangga dan Pelat
bordes. Tangga memiliki berbagai tipe diantaranya
tangga membentang horizontal, tangga spiral, tangga
melayang, dan tangga terjepit sebelah yang bertumpu
pada balok tengah.
b. Struktur Bawah
Definisi struktur bawah menurut SNI 1726-2019
adalah bagian dari struktur bangunan gedung yang terletak
dibawah muka tanah, yang dapat terdiri dari struktur
basemen, dan/atau struktur pondasinya.
Secara umum, struktur bawah bangunan gedung meliputi:
10
1. Pondasi
Pondasi adalah bagian dari elemen struktur
bawah yang menopang bangunan dan
menghubungkan bangunan dengan tanah. Pondasi
berfungsi untuk meneruskan beban-beban bangunan
dari struktur atas ke lapisan tanah. Pondasi memiliki
peran penting dalam struktur bangunan sehingga
perencanaan pondasi harus dilakukan dengan
perhitungan yang matang untuk menjamin kestabilan
bangunan terhadap beban yang bekerja, baik itu beban
bangunan, berat sendiri mapupun terhadap beban
gempa dan lain-lain.
Pondasi dibagi menjadi dua yaitu pondasi
dangkal dan pondasi dalam. Pondasi dangkal terdiri
dari pondasi telapak, pondasi cakar ayam, pondasi
sumuran, dan pondasi sarang laba-laba. Sedangkan
contoh pondasi dalam yaitu pondasi tiang.
2. Sloof dan Tie Beam
Sloof adalah salah satu elemen struktur balok
yang dibuat sepanjang pondasi secara horizontal.
Sloof berfungsi untuk menerima gaya dari struktur
atas dan meratakan gaya tersebut sebelum diteruskan
ke pondasi yang berada dibawahnya.
Tie beam adalah struktur bangunan balok yang
berfungsi untuk mengikat pondasi-pondasi atau
kolom-kolom bangunan dan meningkatkan level
kekakuan bangunan sehingga bangunan menjadi lebih
kokoh dan aman.
11
2.1.2. Perilaku Struktur Bangunan
Pada perencanaan struktur bangunan, perlu diperhatikan
perilaku struktur terhadap pembebanan yang bekerja. Struktur
harus mampu memikul beban-beban yang ada tanpa
mengalami deformasi atau perubahan bentuk yang melewati
batas persyaratan.
Dari perilaku struktur bangunan tersebut, dapat
diprediksikan deformasi struktur yang terjadi, tipe keruntuhan,
kapasitas beban sebelum runtuh dan faktor keamanan yang
meminimalisir keruntuhan.

2.2. Struktur Beton Bertulang


Beton adalah suatu campuran yang terdiri dari pasir,
kerikil, batu pecah atau agregat-agregat lain yang dicampur jadi
satu denagn suatu pasta yang terbuat dari semen dan air.
Campuran ini kemudian akan membentuk suatu massa mirip
batuan. Terkadang satu atau lebih bahan ditif ditambahkan
untuk menghasilkan beton dengan karakteristik tertentu, agar
memudahkan dalam pengerjaan (workability), durabilitas serta
waktu pengerasan. (Mc. Cormac, 2004).
Menurut SNI 2847-2019 tentang Persyaratan Beton
Struktural untuk Bangunan Gedung, beton merupakan
campuran semen portland atau semen hidrolis lainnya, agregat
halus, agregat kasar, dan air, dengan atau tanpa bahan
tambahan (admixture).

12
Beton tidak dapat menahan gaya tarik melebihi nilai
tertentu tanpa mengalami retak-retak. Untuk itu, agar beton
dapat bekerja dengan baik dalam suatu sistem struktur, perlu
dibantu dengan memberinya perkuatan penulangan terutama
akan mengemban tugas menahan gaya tarik yang bakal timbul
di dalam sistem. (Dipohusodo, 1999).
Beton bertulang merupakan gabungan logis dari dua jenis
bahan meliputi beton polos yang memiliki kekuatan tekan yang
tinggi tetapi kekuatan tarik yang rendah dan batang-batang baja
yang ditanamkan di dalam beton dapat memberikan kekuatan
tarik yang diperlukan. (Wang,1993).
Definisi Beton bertulang (reinforced concrete) menurut
SNI 2847-2019 tentang Persyaratan Beton Struktural untuk
Bangunan Gedung adalah beton struktural yang ditulangi
dengan tidak kurang dari jumlah baja prategang atau tulangan
prategang atau tulangan nonprategang minimum yang
ditetapkan dalam standar ini.
Pada perencanaan struktur bangunan gedung bertingkat
menggunakan beton bertulang harus memenuhi syarat-syarat
struktur sebagai berikut:
a. Kekakuan
Smith dan Coull (1991) menyatakan suatu struktur
harus memiliki kekakuan yang cukup untuk membatasi
pergerakan. Kekakuan tersebut dapat diukur dari besarnya
simpangan antar lantai (drift) bangunan, semakin kecil
simpangan struktur maka bangunan akan semakin kaku.
Drift merupakan simpangan suatu lantai diukur dari dasar

13
lantai dibawahnya. Selain itu, terdapat displacement yaitu
simpangan suatu lantai diukur dari dasar lantai.
Kekakuan bahan suatu struktur dipengaruhi oleh
modulus elastisitas dan dimensi elemen tersebut. Modulus
elastisitas berbanding lurus dengan kekuatan bahan,
semakin kuat bahan maka bahan tersebut juga akan
semakin kaku. Semakin tinggi tingkat kekakuan bahan,
maka bahan akan menjadi getas atau mudah getas.
b. Kekuatan
Suatu struktur harus direncanakan sedetail mungkin
agar memiliki kekuatan yang cukup dalam menahan
beban-beban yang bekerja pada seluruh elemen struktur
baik Pelat, kolom, balok, maupun dinding geser. Beban-
beban yang muncul berupa beban mati dan beban hidup
ditahan oleh balok, kemudian beban tersebut diterima oleh
kolom dan disalurkan ke pondasi.
c. Kestabilan
Kestabilan pada suatu struktur ditentukan oleh
ketahanan struktur menerima gaya-gaya luar yang timbul
seperti gaya gravitasi, gaya gempa serta gaya angin. Pada
kolom dan dinding geser dapat dikatakan stabil apabila
mampu kembali ke keadaan semula setelah mengalami
tekuk atau buckling. Faktor yang mempengaruhi
kestabilan kolom dan dinding geser adalah modulus
elastisitas dan panjang kolom.
d. Daktilitas
Daktilitas adalah perbandingan antara simpangan
maksimum sebelum bahan runtuh dengan simpangan pada
14
saat leleh awal. Bahan atau struktur yang bersifat elastis
murni, biasanya dikatakan sebagai bahan yang getas atau
langsung patah, sedangkan untuk bahan yang bersifat
elasto-plastis disebut daktail. (Asroni, 2003).
Daktilitas merupakan kemampuan suatu struktur
untuk tetap berdiri dan tidak runtuh akibat beban yang
timbul seperti beban gempa, karena struktur mengalami
deformasi. Daktilitas suatu struktur sangat berpengaruh
pada tingkat keamanan struktur tersebut. Daktilitas sangat
diperlukan untuk mencegah terjadinya keruntuhan struktur
secara tiba-tiba.

2.2.1. Kelebihan Struktur Beton Bertulang


Mc. Cormac (2004), menyatakan kelebihan dari beton
sebagai berikut:
1. Beton memiliki kuat tekan lebih tinggi dibandingkan
dengan kebanyakan bahan lain
2. Beton bertulang mempunyai ketahanan yang lebih tinggi
terhadap api dan air, yang merupakan bahan struktur
terbaik untuk bangunan yang banyak bersentuhan dengan
air. Pada peristiwa kebakaran dengan intensitas rata-rata,
batang-batang struktur dengan ketebalan penutup beton
yang memadai sebagai pelindung tulangan hanya
mengalami kerusakan pada permukaannya saja tanpa
mengalami keruntuhan.
3. Beton bertulang tidak memerlukan biaya pemeliharaan
yang tinggi

15
4. Beton biasanya merupakan satu-satunya bahan yang
ekonomis untuk pondasi telapak, dinding basemen, dan
tiang tumpuan jembatan.
5. Salah satu ciri khas beton adalah kemampuannya untuk
dicetak dalam bentuk yang beragam, mulai dari Pelat,
balok, kolom yang sederhana sampai atap kubah dan
cangkang besar.
6. Di sebagian besar daerah, beton terbuat dari bahan-bahan
lokal yang murah (pasir, kerikil, dan air) dan relatif hanya
membutuhkan sedikit semen dan tulangan baja, yang
mungkin saja harus didatangkan dari daerah lain.

2.2.2. Kekurangan Struktur Beton Bertulang


Mc. Cormac (2004) juga menyatakan kekurangan dari
penggunaan beton yaitu:
1. Beton memiliki kekuatan tarik yang sangat rendah
sehingga memerlukan penggunaan tulangan tarik.
2. Beton bertulang memerlukan bekisting untuk menahan
beton tetap ditempatnya sampai beton tersebut mengeras.
3. Rendahnya kekuatan persatuan berat beton mengakibatkan
beton bertulang menjadi berat. Ini akan sangat
berpengaruh pada struktur bentang panjang dimana berat
beban mati beton yang besar akan sangat mempengaruhi
momen lentur.
4. Rendahnya kekuatan persatuan volume mengakibatkan
beton akan berukuran relatif besar, hal penting yang harus
dipertimbangkan untuk bangunan-bangunan tinggi
struktur-struktur berbentang panjang.
16
5. Sifat-sifat beton sangat bervariasi karena beragamnya
proporsi campuran dna pengadukannya. Selain itu,
penuangan dan perawatan beton tidak bisa ditangani
seteliti seperti yang dilakukan pada proses produksi
material lain seperti baja dan kayu lapis.

2.3. Struktur Beton Prategang


Menurut SNI 2847-2019 tentang Persyaratan Beton
Struktural untuk Bangunan Gedung, beton prategang
(prestressed concrete) adalah beton bertulang dimana tegangan
dalam diberikan untuk mereduksi tegangan tarik potensial
dalam beton yang dihasilkan dari beban, dan untuk pelat dua
arah menggunakan sekurang-kurangnya tulangan minimum
prategang.
Sedangkan menurut SNI 7833-2012 tentang Tata Cara
Perancangan Beton Pracetak dan Beton Prategang untuk
Bangunan Gedung, beton prategang adalah beton bertulang
yang telah diberikan tegangan tekan dalam untuk mengurangi
tegangan taruk potensial dalam beton akibat beban.
Perencanaan komponen struktur prategang harus didasarkan
pada kekuatan dan perilaku komponen struktur pada kondisi
layan untuk semua tahap pembebanan kritis selama umur
struktur sejak saat pertama prategang diberikan.
Beton prategang adalah integrasi teknologi bahan beton
bertulang dalam menggabungkan bahan mutu tinggi dan baja
mutu tinggi untuk menghasilkan bahan komposit lanjutan yang
dapat bekerja secara efektif merata pada suatu penampang

17
struktur dalam melawan gaya-gaya dalam baik tekan maupun
tarik sama baiknya secara bersamaan.
Metode struktur beton prategang terbagi dua yaitu metode
pratarik (pre-tensioned) dan metode pasca tarik (post-
tensioned). Pada metode pratarik, baja pratarik di regangkan
terlebih dahulu sebelum dilakukan pengecoran diantara dua
dinding penahan dan diangkurkan pada masing-masing ujung
pelataran kerja. Kemudian beton dicor dan setelah mengeras,
kabel-kabel diputuskan dari dinding penahan sehingga gaya
prategang pindah pada beton. Sedangkan pada metode pasca
tarik, beton dicor terlebih dahulu dan saluran kabel atau tendon
telah disiapkan untuk diksanakan sebelumnya dan pelaksanaan
pemberian gaya prategang akan dilakukan secara terpisah atau
segmental dengan panjang sekitar 1-5 meter perbagian di lokasi
proyek.
Prinsip kerja struktur beton prategang dan pengangkuran
struktur beton prategang meliputi (Lin & Burns, 1996):
1. Sistem prategang untuk mengubah beton menjadi bahan
yang elastis.
2. Sistem prategang untuk kombinasi baja mutu tinggi
dengan beton mutu tinggi.
3. Sistem prategang untuk mencapai keseimbangan beban.
Beton prategang biasanya diaplikasikan pada bangunan
bentang menengah hingga bentang lebar. Hal ini dikarenakan
beton prategang memiliki kekuatan tarik dan tekan yang tinggi
sehingga lebih kokoh dan efisien dimensinya.

18
2.3.1. Gaya Prategang
Gaya prategang merupakan gaya yang dipengaruhi oleh
momen total yang terjadi pada struktur dan disalurkan dengan
persyaratan memenuhi kontrol batas pada saat kritis. Menurut
Lin dan Burns (1996), hubungan momen total dan gaya
prategang dijelaskan dalam persamaan berikut ini:
MT
F= (2.1)
0,65 h

Keterangan:
MT = Momen akibat beban mati tambahan, berat
sendiri dan beban hidup
h = Tinggi Balok

2.3.2. Kehilangan Gaya Prategang


Kehilangan gaya prategang adalah berkurangnya gaya
prategang yang bekerja pada tendon akibat pembebanan yang
diberikan pada tahap-tahap pembebanan. Kehilangan gaya
prategang terbagi dua yaitu:
1. Immediate Losses of Prestress atau Kehilangan Gaya
Prategang Secara Tiba-tiba
Kehilangan secara tiba-tiba atau disebut juga
kehilangan langsung gaya prategang terjadi sesaat setelah
pemberian gaya prategang pada komponen balok.
Kehilangan gaya prategang secara tiba-tiba dapat
disebabkan oleh beberapa hal antara lain:
a. Kehilangan Akibat Perpendekan Elastis
Kehilangan akibat perpendekan elastis
mempertimbangkan kehilangan gaya prategang akibat

19
sifat bahan dan penampang masing-masing sumber
yaitu dari beton pratarik dan baja prategang. Pada saat
gaya prategang dialihkan pada beton, komponen
struktur akan memendek dan baja pategang juga ikut
memendek sehingga terjadi kehilangan gaya
prategang pada baja. (Lin & Burns, 1996).
b. Kehilangan Akibat Pengangkuran
Kehilangan gaya prategang akibat pengangkuran
terjadi saat tendon ditarik sampai batas elastis
kemudian dongkrak dilepas sehingga gaya prategang
berpindah pada angkur. Pada metode pasca tarik,
setelah pemberian gaya prategang dan dongkrak
dilepaskan, gaya jacking dialihkan pada angkur.
Perlengkapan pada angkur yang mengalami tegangan
pada saat peralihan cenderung mengalami deformasi,
sehingga tendon dapat tergelincir sedikit. (Nawvy,
2001).
c. Kehilangan Akibat Gesekan
Kehilangan gaya prategang akibat gesekan terjadi
di antara tendon dan bahan disekililingnya. Besarnya
kehilangan ini merupakan fungsi dari alinyemen
tendon yang disebut sebagai efek kelengkungan dan
deviasi lokal dalam alinyemen atau wobble effect.
Pada saat tendon ditarik dengan gaya F0 di ujung
pendongkrakan, maka tendon tersebut akan
mengalami gesekan sehingga tegangan pada tendon
akan bervariasi dari bidang pendongkrakan ke jarak L
di sepanjang bentang. Sedangkan, efek Wobble
20
mengakibatkan gesekan antara beton dan tendon baja
yang dapat menyebabkan kehilangan oleh
ketidaksempurnaan dalam alinyemen di sepanjang
tendon. (Nawvy, 2001)
Kehilang prategang akibat gesekan antara tendon
dan beton dapat disebabkan oleh:
 Gesekan fisis
 Letak saluran tendon yang melendut
 Korosi pada tendin dan dinding saluran tendon
yang terbuat dari baja
 Adanya spesi beton yang bocor dalam saluran
tendon
 Kebersihan saluran
d. Kehilangan Akibat Kekangan Kolom
Kehilangan gaya pretegag akibat kekangan
kolom terjadi pada konstruksi beton prategang
menggunakan desain cor monolit, karena beton
terkekang saat dilakukan jacking beton, gaya
perlawanan yang diberikan oleh kolom menahan
reaksi perpendekan beton akibat gaya jacking yang
terjadi. Gaya perlawanan kolom ini menyebabkan
terjadinya kehilangan gaya prategang karena sebagian
gaya prategang digunakan untuk mengatasi
perlawanan tersebut. (Nawvy, 2001).

2. Long Term Losses of Prestress atau Kehilangan Gaya


Prategang Tergantung Waktu

21
Kehilangan gaya prategang tergantung waktu atau
kehilangan secara tidak langsung terjadi secara bertahap
dan dalam jangka waktu yang relatif lama. Kehilangan
gaya prategang tergantung waktu dapat diklasifikasikan
sebagai berikut:
a. Kehilangan Akibat Susut
Kehilangan gaya prategang akibat susut dapat
disebabkan oleh:
 Hilangnya air dari beton karena mengeras
 Pemadatan yang kurang sempurna
 Perubahan temperatur
 Komposisi adukan kurang sempurna
 Sifat-sifat fisis dari bahan penyusun beton
Susut pada beton merupakan regangan yang
terjadi pada beton akibat penguapan air yang
bergantung pada kelembapan, bentuk penampang, dan
waktu. Kehilangan gaya prategang akibat susut pada
komponen struktur tarik bernilai lebih kecil karena
sebagian susut telah terjadi sebelum pemberian gaya
prategang.
b. Kehilangan Akibat Rangkak
Kehilangan gaya prategang akibat rangkak terjadi
karena meregangnya beton tanpa diikuti pertambahan
tegangan, sehingga menyebabkan hilangnya sebagian
gaya prategang. Tegangan tersebut hanya terjadi
akibat beban yang terus menerus selama riwayat
pembebanan elemen beton prategang. Rangkak terjadi

22
dengan beban mati permanen yang ditambahkan pada
komponen struktur setelah dilakukan gaya jacking
prategang. Karena pada pelaksanaannya dilakukan
grouting. (Nawvy, 2001).
c. Kehilangan Akibat Relaksasi Baja
Relaksasi baja merupakan reaksi pertahanan diri
dari bahan akibat gaya luar yang bekerja pada bahan.
Kehilangan gaya prategang akibat relaksasi terjadi
karena kehilangan gaya tarik pada tendon yang
dibebani gaya tarik pada panjang tendon tetap dan
suhu tertentu. Pada relaksasi baja, terjadi
perpanjangan konstan terhadap waktu yang lebih kecil
dari pada tendon strand relieved. Besarnya
pengurangan gaya prategang tidak hanya pada durasi
gaya prategang yang ditahan, melainkan juga pada
ratio antara prategang awal dan tegangan leleh tendon
prategang. Jika nilai ratio tegangan antara prategang
awal dengan tegangan leleh tendon prategang kurang
dari 0,55 maka kehilangan akibat relaksasi baja
dianggap tidak terjadi.

2.3.3. Kelebihan Struktur Beton Prategang


Secara umum, kelebihan struktur beton prategang sebagai
berikut:
1. Struktur beton prategang kuat terhadap tarik dan tekan
secara bersamaan, sehingga terhindar dari retak terbuka
akibat beban yang bekerja.
2. Beton prategang lebih tahan terhadap korosi.
23
3. Beton prategang kedap air sehingga baik digunakan pada
proyek yang dekat dengan perairan.
4. Menghasilkan lendutan akhir yang lebih kecil
dibandingkan beton bertulang biasa karena adanya gaya
prategang sebelum beban bekerja.
5. Memiliki dimensi penampang yang lebih ramping
sehingga lebih efisien.
6. Baja yang digunakan lebih sedikit dari pada beton tulangan
biasa.
7. Ketahanan terhadap geser dan ketahan terhadap puntirnya
meningkat.

2.3.4. Kekurangan Struktur Beton Prategang


Secara umum, kekurangan struktur beton prategang
sebagai berikut:
1. Memerlukan kontrol dan monitoring quality control (QC)
yang lebih ketat dalam proses pembuatannya.
2. Membutuhkan biaya yang lebih mahal dalam pembuatan
beton prategang.
3. Pengerjaannya lebih rumit dan memerlukan perhitungan
dengan ketelitian yang sangat tinggi sehingga hanya bisa
dilakukan oleh pekerja yang memiliki keahlian yang
memadai.
4. Terdapat kehilangan tegangan pada pemberian gaya
prategang awal.
5. Diperlukan biaya tambahan untuk pengangkutan.
Berikut ditampilkan perbedaan struktur beton bertulang
dan struktur beton prategang pada Tabel 2.1.
24
Tabel 2.1 Perbedaan struktur beton bertulang dan struktur beton
prategang
Struktur Beton Struktur Beton
No Aspek
Bertulang Prategang
1 Mutu bahan Normal Tinggi
Bergantung gaya
Tidak menentu karena
geser, semakin besar
gaya geser dapat
gaya geser maka
2 Kebutuhan sengkang dipikul oleh
semakin banyak
kelengkungan kabel
sengkang yang
atau tendon
dibutuhkan
Lebih ramping dan
3 Ukuran penampang Lebih gemuk dan berat
ringan
Gaya prategang
Tulangan tidak memberikan kontribusi
Kontribusi tulangan/
4 memberikan kontribusi terhadap perlawanan
tendon
terhadap lendutan lendutan akibat beban
mati dan hidup.
Terjadi akibat retak Tidak terjadi karena
5 Korosi
beton tidak ada retak
6 Efektifitas penampang Tidak efektif Efektif
Tidak mempengaruhi Mempengaruhi
Pengaruh bahan
7 tulangan pada umur tulangan prategang dan
repetisi
struktur umur struktur
Memerlukan metode
khusus dan rumit,
Konvensional, lebih lebih mahal,
murah, penggunaan penggunaan alat dan
8 Proses produksi alat dan pekerja lebih keahlian pekerja
sedikit, serta supervisi khusus dan supervisi
yang konvensional yang ketat, serta
tingkat ketelitian yang
tinggi

25
Struktur Beton Struktur Beton
No Aspek
Bertulang Prategang
Keruntuhan struktur
9 Keruntuhan struktur Tanpa peringatan sebelum batas runtuh
dapat dideteksi
Sumber : Pengamatan penulis

2.4. Sistem Struktur Penahan Gaya Lateral


Menurut SNI 1726-2019 tentang Tata Cara Perencanaan
Ketahanan Gempa untuk Struktur Bangunan Gedung dan Non
Gedung, sistem struktur penahan gaya lateral gempa
menggunakan sistem ganda yaitu suatu struktur dengan rangka
ruang lengkap untuk memikul beban gravitasi, sedangkan
tahanan terhadap gempa disediakan oleh kombinasi sistem
rangka pemikul momen (SRPM) dan dinding geser atau oleh
kombinasi sistem rangka pemikul momen dan rangka bresing.
Pada sistem ganda, rangka pemikul momen harus mampu
memikul paling sedikit 25% gaya seismik desain. Tahanan
gaya seismik total harus disediakan oleh kombinasi rangka
pemikul momen dan dinding geser atau rangka bresing, dengan
distribusi yang proposional terhadap kekakuannya.
Sistem struktur penahan gaya lateral (Imran dan Hendrick,
2016) terdiri dari:
1. Sistem Rangka Pemikul Momen
Sistem rangka pemikul momen merupakan suatu sistem
struktur rangka yang elemen-elemen struktur dan
sambungannya menahan beban-beban lateral melalui
mekanisme lentur. Sistem ini terbagi menjadi tiga yaitu:
a. Sistem Rangka Pemikul Momen Biasa (SRPMB)
26
Sistem rangka pemikul momen biasa digunakan
pada bangunan yang berada pada daerah dengan
tingkat resiko gempa rendah karena memiliki
daktilitas yang terbatas.
b. Sistem Rangka Pemikul Momen Menengah
(SRPMM)
Sistem rangka pemikul momen menengah
digunakan pada bangunan yang berada pada daerah
dengan tingkat resiko gempa sedang karena memiliki
daktilitas yang sedang.
c. Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus (SRPMK)
Sistem rangka pemikul momen khusus digunakan
pada bangunan yang berada pada daerah dengan
tingkat resiko gempa tinggi karena memiliki daktilitas
penuh.
2. Sistem Dinding Struktural
Sistem dinding struktural merupakan dinding yang
berfungsi sebagai penahan beban kombinasi gaya geser,
momen, dan gaya aksial akibat gempa. Sistem ini
dikelompokan menjadi dua yaitu:
1. Sistem Dinding Struktural Biasa (SDSB)
Sistem dinding struktural biasa memiliki tingkat
daktilitas yang terbatas sehingga hanya bisa
digunakan pada struktur bangunan yang dikenakan
maksimal pada daerah yang memiliki tingkat resiko
gempa sedang.
2. Sistem Dinding Struktural Khusus (SDSK)

27
Sistem dinding struktural khusus memiliki
daktilitas yang penuh sehingga harus digunakan pada
struktur bangunan yang dikenakan pada daerah resiko
gempa tinggi.

2.5. Kategori Desain Seismik


Berdasarkan SNI 1726-2019 tentang Tata Cara
Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Struktur Bangunan
Gedung dan Non Gedung pada pasal 6.5, suatu struktur harus
memiliki suatu kategori desain seismik untuk menentukan
resiko berdasarkan percepatan gelombang gempa pada wilayah
tertentu. Kategori desain seismik pada struktur harus ditetapkan
berdasarkan kategori resikonya dan parameter respons spektral
percepatan desainnya (SDS dan SD1), sesuai 0. Masing-masing
bangunan atau struktur harus ditetapkan ke dalam kategori
desain seismik yang lebih parah, yang mengacu pada Tabel 2.2
dan Tabel 2.3
Tabel 2.2 Kategori desain seismik berdasarkan parameter
respons percepatan pada periode pendek
Kategori Risiko
Nilai SDS
I atau II atau III IV
SDS < 0,167 A A
0,167 ≤ SDS < 0,33 B C
0,33 ≤ SDS < 0,50 C D
0,50 ≤ SDS D D
Sumber : SNI 1726-2019 (Tata Cara Perencanaan Ketahanan untuk
Struktur Bangunan Gedung dan Non Gedung)

28
Tabel 2.3 Kategori desain seismik berdasarkan parameter
respons percepatan pada periode 1 detik
Kategori Risiko
Nilai SD1
I atau II atau III IV
SD1 < 0,067 A A
0,067 ≤ SD1 < 0,133 B C
0,133 ≤ SD1 < 0,20 C D
0,20 ≤ SD1 D D
Sumber : SNI 1726-2019 (Tata Cara Perencanaan Ketahanan untuk
Struktur Bangunan Gedung dan Non Gedung)

Pada SNI 1726-2019 pasal 7.2.2, kategori desain seismik


untuk sistem strukrur yang biasa digunakan dapat dilihat pada
Tabel 2.4 berikut.
Tabel 2.4 Faktor R, Cd, dan Ω0 untuk sistem pemikul gaya seismik

Koe-
Faktor Faktor
fisien Batasan Sistem Struktur dan
Kuat Pembe-
Sistem Penahan Modi- Batasan Tinggi Struktur, ha (m)C
Lebih saran
Gaya Seismik fikasi
Sistem Defleksi
Respon
Ω0b C db Kategori Desain Seismik
Ra
B C Dd Ed Fe
Sistem Rangka Pemikul Momen
1. Rangka Beton
Bertulang Pemikul 8 3 5½ TB TB TB TB TB
Momen Khusus
2. Rangka Beton
Bertulang Pemikul 5 3 4½ TB TB TI TI TI
Momen Menengah
1. Rangka Beton
Bertulang Pemikul 3 3 2½ TB TI TI TI TI
Momen Biasa
Sistem Ganda Dengan Rangka Pemikul Momen Khusus yang Mampu Menahan Paling Sedikit
25% Gaya Seismik yang Ditetapkan

29
Koe-
Faktor Faktor
fisien Batasan Sistem Struktur dan
Kuat Pembe-
Sistem Penahan Modi- Batasan Tinggi Struktur, ha (m)C
Lebih saran
Gaya Seismik fikasi
Sistem Defleksi
Respon
Ω0b C db Kategori Desain Seismik
Ra
B C Dd Ed Fe
1. Dinding Geser
Beton Bertulang 7 2½ 5½ TB TB TB TB TB
Khusus
2. Dinding Geser
Beton Bertulang 6 2½ 5 TB TB TI TI TI
Biasa
Sumber : SNI 1726-2019 (Tata Cara Perencanaan Ketahanan untuk
Struktur Bangunan Gedung dan Non Gedung)
Keterangan:
TB : Tidak dibatasi
TI : Tidak diizinkan

2.6. Analisa Pembebanan


Beban-beban yang bekerja pada struktur meliputi:
1. Beban Mati (Dead Load) / D
Menurut SNI 1727-2020 tentang Beban Desain
Minimum dan Kriteria Terkait untuk Bangunan Gedung
pasal 3.1, beban mati adalah berat seluruh bahan
konstruksi bangunan gedung yang terpasang, termasuk
dinding, lantai, atap, plafon, tangga, dinding partisi tetap,
finishing, klading gedung, dan komponen arsitektural dan
struktural lainnya serta peralatan layan terpasang lain
termasuk berat derek dan sistem pengangkut material.
Beban mati merupakan beban gravitasi yang bersifat
permanen selama masa layan struktur.
30
Berat sendiri bahan bangunan dan komponen
gedung dapat dilihat pada Tabel 2.5
Tabel 2.5 Berat sendiri bahan bangunan dan komponen gedung
Nama Material Berat Volume
Air 10 KN/m3
Adukan semen/spesi 22 KN/m3
Beton 22 KN/m3
Beton bertulang 24 KN/m3
Dinding Bata (pasangan ½ bata) 2,5 KN/m2
Plafon/langit-langit 0,11 KN/m2
Pasir 16 KN/m3
Keramik per cm tebal 0,24 KN/m2
Penggantung langit-langit 0,07 KN/m2
Plumbing dan ME 0,25 KN/m2
Pelapis kedap air 0,14 KN/m3
Sumber : Pedoman Perencanaan Pembebanan untuk Rumah dan Gedung
(PPPURG) 1987

2. Beban Hidup (Live Load) / L


Menurut SNI 1727-2020 tentang Beban Desain
Minimum dan Kriteria Terkait untuk Bangunan Gedung
pasal 4.1, beban hidup adalah beban yang diakibatkan oleh
pengguna dan penghuni bangunan gedung atau struktur
lain yang tidak termasuk beban konstruksi dan beban
lingkungan, seperti beban angin, beban hujan, beban
gempa, beban banjir, atau beban mati.
Beban hidup yang bekerja pada struktur tergantung
pada fungsi ruangannya. beban hidup yang diperlukan
dalam bangunan rumah sakit dapat dilihat pada Tabel 2.6

31
Tabel 2.6 Beban hidup yang diperlukan
Fungsi Hunian Berat
Semua ruangan kecuali tangga dan balkon 1,92 KN/m2
Ruang makan dan restoran 4,79 KN/m2
Koridor 4,79 KN/m2
Toko 2,40 KN/m2
Ruang tunggu 2,40 KN/m2
Toilet 1,92 KN/m2
Mushalla 2,00 KN/m2
Lobi lift 4,79 KN/m2
Ruang kamar hotel 2,40 KN/m2
Ruang kantor 2,40 KN/m2
AHU 1,33 KN/m2
Ruang mesin 1.33 KN/m2
Rooftop 0,96 KN/m2
Tangga 4,79 KN/m2
Ruang komputer 4,79 KN/m2
Gudang persenjataan dan ruang latihan 7,18 KN/m2
Lantai podium 7,18 KN/m2
Garasi 1,92 KN/m2
Ruang operasi 2,87 KN/m2
Ruang pasien 1,92 KN/m2
Sumber : SNI 1727-2020 (Beban Desain Minimum dan Kriteria Terkait
untuk Bangunan Gedung)

3. Beban Gempa (Earthquake Load)/E


Beban gempa adalah beban dalam arah horizontal
yang berasal dari percepatan gelombang gempa akibat
getaran tanah pada saat gempa terjadi. Getaran yang
dihasilkan oleh gempa bumi bersifat merusak, sehingga
dalam merencanakan struktur bangunan, beban gempa
perlu diperhitungan dengan mempertimbangkan

32
persyaratan bangunan tahan gempa untuk menghindari
terjadinya resiko keruntuhan total pada struktur yang
menimbulkan kerugian materi dan korban jiwa.
Menurut SNI 1726-2019 pasal 4.1, pengaruh gempa
rencana ditinjau berdasarkan perencanaandan evaluasi
struktur bangunan gedung dan non gedung. Gempa
rencana merupakan gempa dengan kemungkinan
terlampaui besarannya selama umur struktur bangunan 50
tahun adalah sebesar 2%.
Analisa struktur terhadap beban gempa dalam
perencanaan struktur bangunan dikelompokan menjadi 2
jenis yaitu :
a) Analisis Beban Statik Ekivalen
Pada analisis beban statik ekivalen, pengaruh
gempa pada struktur diasumsikan sebagai beban statik
yang bekerja pada setiap lantai. Beban statik ini
diperoleh hanya dengan memperhitungkan massa
struktur.
Widodo (2001) menyatakan beban geser dasar
(base shear) statik ekivalen merupakan gaya yang
terjadi di dasar struktur. Meskipun sifatnya statik,
tetapi nilai beban geser dasar diperoleh dari prinsip
statik, namun prinsip-prinsip dinamik telah
diperhitungkan.
b) Analisis Dinamik
Pada analisis dinamik, pengaruh dinamis gempa
terhadap struktur seperti massa, kekakuan, dan
redaman diperhitungkan. Analisis dinamik dilakukan
33
untuk menentukan pembagian gaya geser tingkat yang
bertujuan untuk menggantikan pembagian beban
geser dasar akibat gempa sepanjang tinggi gedung
pada analisis beban statik ekivalen. (Edi Purnomo,
Edy Purwonto, dan Agus Supriyadi, 2014).
Dalam merencanakan struktur bangunan tahan
gempa perlu diperhatikan parameter-parameter dalam
analisis beban gempa berdasarkan SNI 1726-2019 sebagai
berikut:
a. Faktor Keutamaan Gempa dan Kategori Resiko
Struktur Bangunan
Faktor keutamaan gempa (I) merupakan faktor
pengali pembesaran beban gempa untuk pengaruh
gempa rencana berdasarkan kategori risiko struktur
bangunan. Faktor keutamaan gempa dapat dilihat pada
Tabel 2.7
Tabel 2.7 Faktor keutamaan gempa
Kategori Risiko Faktor Keutamaan Gempa (Ie)
I atau II 1,00
III 1,25
IV 1,50
Sumber : SNI 1726-2019 (Tata Cara Perencanaan Ketahanan untuk
Struktur Bangunan Gedung dan Non Gedung)
Kategori resiko struktur bangunan bertujuan
untuk mengelompokan fungsi bangunan gedung
berdasarkan pengaruh dan tingkat resiko yang
diizinkan akibat gempa bumi. Berdasarkan SNI 1726-
2019 pasal 4.1.2, kategori resiko bangunan gedung

34
diklasifikasikan dalam 4 kategori, yaitu dapat dilihat
pada Tabel 2.8.
Tabel 2.8 Kategori resiko bangunan gedung dan non gedung
untuk beban gempa.
Kategori
Jenis Pemanfaatan
Resiko
Gedung dan non gedung yang memiliki resiko endah terhadap jiwa
manusia pada saat terjadi kegagalan, termasuk, tapi tidak dibatasi
untuk, antara lain:
- Fasilitas pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan I
- Fasilitas sementara
- Gudang penyimpanan
- Rumah jaga dan struktur kecil lainnya
Semua gedung dan struktur lain, kecuali yang termasuk dalam
kategori resiko I, III, IV, termasuk, tapi tidak dibatasi untuk:
- Perumahan
- Rumah toko dan rumah kantor
- Pasar
- Gedung perkantoran II
- Gedung apartemen/rumah susun
- Pusat perbelanjaan/mall
- Bangunan industri
- Fasilitas manufaktur
- Pabrik
Gedung dan non gedung yang memiliki risiko tinggi terhadap jiwa
manusia pada saat terjadi kegagalan, termasuk, tapi tidak dibatasi
untuk:
- Bioskop
- Gedung pertemuan III
- Stadion
- Fasilitas kesehatan yang tidak memiliki unit bedah dan unit
gawat darurat
- Fasilitas penitipan anak

35
- Penjara
- Bangunan untuk orang jompo

Gedung dan non gedung, tidak termasuk dalam kategori risiko IV,
yang memiliki potensi untuk menyebabkan dampak ekonomi yang
besar dan/atau gangguan massal terhadap kehidupan masyarakat
sehari-hari bila terjadi kegagalan, termasuk, tapi tidak dibatasi untuk:
- Pusat pembangkit listrik biasa
- Fasilitas penanganan air
- Fasilitas penanganan limbah
- Pusat telekomunikasi

Gedung dan non gedung yang tidak termasuk dalam kategori risiko
IV, (termasuk, tetapi tidak dibatasi untuk fasilitas manufaktur, proses,
penanganan, penyimpanan, penggunaan atau tempat pembuangan
bahan bakar berbahaya, bahan kimia berbahaya, limbah berbahaya,
atau bahan yang mudah meledak) yang mengandung bahan beracun
atau peledak dimana jumlah kandungan bahannya melebihi nilai batas
yang disyaratkan oleh instansi yang berwenang dan cukup
menimbulkan bahaya bagi masyarakat jika terjadi kebocoran.
Gedung dan non gedung yang dikategorikan sebagai fasilitas yang
penting, termasuk, tetapi tidak dibatasi untuk:
- Bangunan-bangunan monumental
- Gedung sekolah dan fasilitas pendidikan
- Rumah ibadah
- Rumah sakit dan fasilitas kesehatan lainnya yang memiliki
fasilitas bedah dan unit gawat darurat IV
- Fasilitas pemadam kebakaran, ambulans, dan kantor polisim
serta garasi kendaraan darurat
- Tempat perlindungan terhadap gempa bumi, tsunami, angin
badai, dan tempat perlindungan darurat lainnya
- Fasilitas kesiapan darurat, komunikasim pusat operasi dan
fasilitas lainnya untuk tanggap darurat

36
- Pusat pembangkit energi dan fasilitas publik lainnya yang
dibutuhkan pada saat keadaan darurat
- Struktur tambahan (termasuk menara telekomunikasi, tangki
penyimpanan bahan bakar, menara pendingin, struktur stasiun
listrik, tangki air pemadam kebakaran, atau struktur rumah
atau struktur pendukung air atau material atau peralatan
pemadam kebakaran) yang disyaratkan untuk beroperasi pada
saat keadaan darurat

Gedung dan non gedung yang dibutuhkan untuk mempertahankan


fungsi struktur bangunan lain yang masuk ke dalam kategori risiko IV
Sumber : SNI 1726-2019 (Tata Cara Perencanaan Ketahanan untuk
Struktur Bangunan Gedung dan Non Gedung)

b. Klasifikasi Situs
Dalam perencanaan struktur bangunan,
klasifikasi situs digunakan untuk memberikan kriteria
desain seismik berupa faktor-faktor amplifikasi pada
bangunan. Dalam perumusan kriteria desain seismik
suatu bangunan di permukaan tanah atau penentuan
amplikasi besaran percepatan gempa puncak dari
batuan dasar ke permukaan tanah untuk suatu situs,
maka situs tersebut harus diklasifikasikan terlebih
dahulu.
Profil tanah di situs harus diklasifikasikan sesuai
dengan Tabel 2.9, berdasarkan profil tanah lapisan 30
m paling atas. Penetapan kelas situs didapatkan
melalui pengujian atau penyelidikan yang dilakukan
di lapangan atau di laboratorium oleh otoritas yang

37
berwenang atau ahli desain geoteknik bersertifikat.
(SNI 1726-2019, pasal 5.3).
Tabel 2.9 Klasifikasi situs
Kelas Situs 𝑉 s (m/detik) 𝑁 atau 𝑁ch 𝑆̅u (kPa)
SA (batuan keras) > 1500 N/A N/A
SB (batuan) 750 sampai
N/A N/A
1500
SC (tanah keras, sangat 350 sampai
> 50 ≥ 100
padat dan batuan lunak) 750
SD (tanah sedang) 175 sampai
15 sampai 50 50 sampai 100
350
SE (tanah lunak) < 175 < 15
Atau setiap profil tanah yang mengandung lebih
dari 3 m tanah dengan karakteristik sebagi berikut:
1. Indeks plastisitas, PI > 20
2. Kadar air, w ≥ 40%
3. Kuat geser niralir, 𝑆̅u < 25 kPa
SF (tanah khusus, yang Setiap profil lapisan tanah yang memiliki salah
membutuhkan investigasi satu atau lebih dari karakteristik berikut:
geoteknik spesifik dan - Rawan dan berpotensi gagal atau runtuh
analisis respons spesifik akibat beban gempa seperti mudah likuifaksi,
situs yang mengikuti lempung sangat sensitif, tanah tersementasi
lemah
- Lempung sangat organik dan/atau gambut
(ketebalan H > 3 m)
- Lempung berplastisitas sangat tinggi
(ketebalan H > 7,5 m dengan indeks
plastisitas IP > 75)
- Lapisan lempung lunak/setengah teguh
dengan ketebalan H > 35 m dengan 𝑆̅u < 50
kPa
Sumber: SNI 1726-2019 (Tata Cara Perencanaan Ketahanan untuk
Struktur Bangunan Gedung dan Non Gedung)

38
c. Koefisien Situs
Untuk penentuan respons spektral percepatan
gempa MCER di permukaan tanah, diperlukan suatu
faktor amplifikasi seismik pada periode 0,2 detik dan
periode 1 detik. Faktor amplifikasi meliputi faktor
amplifikasi getaran terkait percepatan pada getaran
periode pendek (Fa) dan faktor amplifikasi terkait
percepatan yang mewakili getaran periode 1 detik (Fv)
yang dapat dilihat pada Tabel 2.10 dan Tabel 2.11.
(SNI 1726-2019 pasal 6.2)
Tabel 2.10 Koefisien situs (Fa)
Parameter respons spektral percepatan gempa maksimum yang
Kelas
dipertimbangkan risiko-tertarget (MCER) terpetakan pada periode
Situs
pendek, T = 0,2 detik, Ss
Ss ≤ 0,25 Ss = 0,5 Ss = 0,75 Ss = 1,0 Ss = 1,25 Ss ≥ 1,5
SA 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8
SB 0,9 0,9 0,9 0,9 0,9 0,9
SC 1,3 1,3 1,2 1,2 1,2 1,2
SD 1,6 1,4 1,2 1,1 1,0 1,0
SE 2,4 1,7 1,3 1,1 0,9 0,8
SF SS(a)
Sumber: SNI 1726-2019 (Tata Cara Perencanaan Ketahanan untuk
Struktur Bangunan Gedung dan Non Gedung)

39
Tabel 2.11 Koefisien situs (Fv)
Parameter respons spektral percepatan gempa maksimum yang
Kelas
dipertimbangkan risiko-tertarget (MCER) terpetakan pada periode 1
Situs
detik, S1
S1 ≤ 0,1 S1 = 0,2 S1 = 0,3 S1 = 0,4 S1 = 0,5 S1 ≥ 0,6
SA 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8
SB 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8
SC 1,5 1,5 1,5 1,5 1,5 1,4
SD 2,4 2,2 2,0 1,9 1,8 1,7
SE 4,2 3,3 2,8 2,4 2,2 2,0
SF SS(a)
Sumber: SNI 1726-2019 (Tata Cara Perencanaan Ketahanan untuk
Struktur Bangunan Gedung dan Non Gedung)
Keterangan:
(a) SS = Situs yang memerlukan investigasi geoteknik
spesifik dan analisis respon situs-spesifik

d. Parameter Respon Spektral Percepatan Gempa


Maksimum
Parameter respon spektral percepatan gempa
maksimum terjadi pada periode pendek (SMS) dan
periode 1 detik (SM1). Parameter respon spektral
diperoleh dengan mengalikan faktor koefisien situs
dengan percepatan batuan dasar. (SNI 1726-2019
pasal 6.2)
SMS = Fa S s (2.2)
SM1 = Fv S 1 (2.3)
Keterangan:
SMS = Parameter respons spektral percepatan
pada periode pendek
40
SM1 = Parameter respons spektral percepatan
pada periode 1 detik
Ss = Parameter respons spektral percepatan
gempa MCER terpetakan untuk periode
pendek
S1 = Parameter respons spektral percepatan
gempa MCER terpetakan untuk periode
1 detik
Fa = Faktor amplifikasi getaran terkait
percepatan pada getaran periode pendek
Fv = Faktor amplifikasi getaran terkait
percepatan pada getaran periode 1 detik

e. Parameter Percepatan Spektral Desain


Parameter percepatan spektral desain untuk
periode pendek (SDS) dan pada periode 1 detik harus
ditentukan melalui perumusan berikut:
2
SDS = x SMS (2.4)
3
2
SD1 = x SM1 (2.5)
3

Keterangan:
SDS = Parameter respons spektral percepatan
desain pada periode pendek
SD1 = Parameter respons spektral percepatan
desain pada periode 1 detik

f. Spektrum Respon Desain

41
Kurva spektrum respon desain dikembangkan
dengan mengikuti ketentuan pada SNI 1726-2019
pasal 6.4 berikut ini:
1) Untuk periode yang lebih kecil dari T0 (T ≤ T0),
spektrum respons percepatan desain (Sa)
ditentukan dengan persamaan:
T
Sa = SDS + 0,4+0,6 (2.6)
T0

2) Untuk periode lebih besar dari T0 dan lebih kecil


dari satu atau sama dengan TS (T0 ≤ T ≤ TS),
spektrum respons percepatan desain (Sa) sama
dengan SDS.
Sa = SDS (2.7)
3) Untuk periode lebih besar dari TS tetapi lebih
kecil dari TL (TS < T < TL), respons spektral
percepatan desain (Sa) ditentukan berdasarkan
persamaan:
SD1
Sa = (2.8)
T

4) Untuk periode lebih besar dari TL (T > TL),


respons spektral percepatan desain (Sa)
ditentukan berdasarkan persamaan:
SD1 TL
Sa = (2.9)
T2

Keterangan:
SD1 = Parameter respons spektral percepatan
desain pada periode 1 detik
SDS = Parameter respons spektral percepatan
desain pada periode pendek
T = Periode getar fundamental struktur
42
SD1
T0 = 0,2 (2.10)
SDS
SD1
TS = (2.11)
SDS

TL = Peta transisi periode panjang yang


ditunjukan pada Gambar 2.2

Gambar 2.2 Spektrum respons desain

g. Analisa Statis Ekivalen


Gaya geser seismik (V) didapatkan melalui
persamaan pada SNI 1726-2019 pasal 7.8.1, yaitu:
V = CS W (2.12)
Keterangan:
CS = Koefisien respons seismik
W = Berat seismik efektif

h. Koefisien Respons Seismik (CS)


Koefisien respons seismik digunakan sebagai
faktor pengali dalam menentukan gaya geser dasar
seismik (V). Pada SNI 1726-2019 pasal 7.8.1.1,

43
koefisien respon seismik (CS) ditentukan berdasarkan
persamaan:
SDS
CS = R (2.13)
I

Nilai CS diperhitungkan dengan persyaratan


berikut ini :
- Untuk T < TL
SD1
CSmin = R (2.14)
T
Ie

- Untuk T > TL
SD1 TL
CS = R (2.15)
T2
Ie

- CS tidak kurang dari


CS= 0,044 SDS Ie ≥ 0,01 (2.16)
- Untuk struktur yang berlokasi di daerah
dimana S1 sama dengan atau lebih dari 0,6g,
maka CS harus tidak kurang dari:
0,5 S1
CSmax = R (2.17)
Ie

Keterangan:
CS = Koefisien respons seismik
Csmax = Koefisien respons seismik maksimum
Csmin = Koefisien respons seismik minimum
Ie = Faktor keutamaan gempa
SDS = Parameter percepatan respons spektral
desain pada periode pendek
SD1 = Parameter percepatan respons spektral
desain pada periode 1 detik

44
T = Periode fundamental struktur (detik)
R = Koefisien modifikasi respons

i. Periode Fundamental Pendekatan


Pada SNI 1726-2019 pasal 7.8.2, periode
fundamental struktur (T) dalam arah yang ditinjau
harus diperoleh menggunakan sifat struktur dan
karakteristik deformasi elemen pemikul dalam
analisis teruji. Periode fundamental struktur harus
memenuhi persyaratan yaitu tidak boleh melebihi
hasil perkalian koefisien untuk batasan atas pada
periode yang dihitung (Cu) pada Tabel 2.12 dan
periode fundamental pendekatan (Ta).
Tabel 2.12 Koefisien untuk batas atas pada periode yang
dihitung.
Parameter percepatan respons spektral
Koefisien (Cu)
desain pada 1 detik (SD1)
≥ 0,4 1,4
0,3 1,4
0,2 1,5
0,15 1,6
≤ 0,1 1,7
Sumber: SNI 1726-2019 (Tata Cara Perencanaan Ketahanan untuk
Struktur Bangunan Gedung dan Non Gedung)
Periode fundamental pendekatan (Ta) dalam detik
diperoleh dengan persamaan:
Ta = Ct hxn (2.18)
Keterangan:

45
hn = Ketinggian struktur (m) di atas dasar
sampai tingkat tertinggi struktur
Ct dan x ditentukan dari Tabel 2.13 berikut:
Tabel 2.13 Nilai parameter periode pendekatan Ct dan x
Tipe Struktur Ct x
Sistem rangka pemikul momen dimana rangka memikul 100%
gaya seismik yang disyaratkan dan tidak dilingkupi atau
dihubungkan dengan komponen yang lebih kaku dan akan
mencegah rangka dari defleksi jika dikenai gaya seismik:
- Rangka baja pemikul momen 0,0724 0,8
- Rangka beton pemikul momen 0,0466 0,9
Rangka baja dengan kresing eksentris 0,0731 0,75
Rangka baja dengan bresing terkekang terhadap tekuk 0,0731 0,75
Semua sistem struktur lainnya 0,0488 0,75
Sumber: SNI 1726-2019 (Tata Cara Perencanaan Ketahanan untuk
Struktur Bangunan Gedung dan Non Gedung)

j. Faktor Skala Gempa


Pada SNI 1726-2019 pasal 7.9.2.5.2,
perbandingan gaya gempa statis dan dinamis harus
besar sama dengan satu dalam menghitung nilai gaya
gempa.
VS
≥1 (2.19)
VD

Keterangan:
VS = Gaya geser dasar statis
VD = Gaya geser dasar dinamis

46
2.7. Kombinasi Pembebanan
Berdasarkan SNI 1726-2019 tentang Tata Cara
Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Struktur Bangunan
Gedung dan Non Gedung pasal 4.2.2, kombinasi pembebanan
pada struktur akibat pengaruh beban gempa yaitu:
1. 1,4 DL
2. 1,2 DL + 1,6 LL
3. (1,2 + 0,2 SDS) DL + LL ± ρ (1,0 QEX) ± ρ (0,3 QEY)
4. (1,2 + 0,2 SDS) DL + LL ± ρ (0,3 QEX) ± ρ (1,0 QEY)
5. (0,9 – 0,2 SDS) DL ± ρ (1,0 QEX) ± ρ (0,3 QEY)
6. (0,9 – 0,2 SDS) DL ± ρ (0,3 QEX) ± ρ (1,0 QEY)
Keterangan:
DL = Beban mati
LL = Beban hidup fungsi ruang
QEX = Beban gempa arah X
QEY = Beban gempa arah Y
SDS = Parameter respons spektral percepatan desain
pada periode pendek
ρ = Faktor redundansi (SNI 1726-2019 pasal 7.3.4)

2.8. Perencanaan Elemen Struktur


Berdasarkan konsep “Strong Column Weak Beam”,
dilakukan perencanaan elemen struktur meliputi perencanaan
dimensi dan penulangan sesuai peraturan yang tertera dalam
SNI 2847-2019 tentang Persyaratan Beton Struktural untuk
Bangunan Gedung. Perencanaan elemen struktur yang
direncanakan pada tugas akhir ini meliputi:
1. Perencanaan dimensi kolom, balok, dan tebal pelat lantai.
47
2. Perencanaan tulangan kolom, balok, pelat lantai, join, dan
dinding geser.
3. Perencanaan pondasi tiang pancang.
4. Perencanaan daya dukung pondasi.

48
BAB III
PROSEDUR DAN RANCANGAN PENELITIAN

3.1. Prosedur/Diagram Alir Perencanaan


Berikut merupakan prosedur perencanaan Tugas Akhir ini
yang ditampilkan pada Gambar 3.1.

Mulai

Penentuan Sistem Struktur

Studi Literatur

Preliminary Design

Pemodelan Struktur

Analisa Pembebanan

Not Oke Pemeriksaan Karakteristik


Dinamik Struktur

Oke

Analisis Struktur

Desain Balok

B A
B A

Desain Kolom

Desain Pelat Lantai

Desain Shearwall

Not Oke
Pemeriksaan Strong Colomn
Weak Beam

Oke

Desain Struktur Bawah

Perhitungan Rancangan Anggaran Biaya


Struktur

Selesai

Gambar 3.1 Diagram Alir Perencanaan

3.2. Tahapan Perencanaan


Tahapan perencanaan dalam tugas akhir ini sebagai
berikut:
1. Tahap awal adalah menentukan sistem struktur yang akan
digunakan pada tugas akhir ini yaitu menggunakan sistem
ganda yang terdiri atas sistem rangka pemikul balok
khusus (SRPMK) dan sistem dinding struktural khusus
(SDSK)
2. Tahap studi literatur mengenai teori-teori yang berkaitan
dengan kajian tugas akhir yang akan dianalisis dan
50
menjadikannya referensi atau acuan dalam penyusunan
tugas akhir ini.
3. Tahap preliminary design merupakan tahap perancangan
awal struktur dengan menentukan properti elemen struktur
seperti dimensi penampang, jenis material, serta mutu
material sesuai dengan peraturan yang ada untuk struktur
beton bertulang dan struktue beton prategang,
4. Tahap pemodelan struktur bangunan yang terdiri dari 12
lantai dengan ketinggian 48 meter dan tambahan dinding
geser pada sisi bangunan menggunakan program ETABS.
5. Tahap menginputkan beban-beban yang bekerja pada
struktur berupa beban gravitasi yang terdiri dari beban mati
(dead load) dan beban hidup (live load) dan menginputkan
beban gempa (earthquake load) dan respon spektrum.
6. Melakukan running pertama untuk memeriksa syarat
periode natural dengan presentase minimal memikul 90%
rasio partisipasi massa serta memeriksa syarat dual system
yaitu shearwall memikul maksimal 75% gaya lateral.
7. Tahap menginputkan beban gempa statis dan beban gempa
dinamis dengan faktor skala gempa.
8. Melakukan running kedua untuk memeriksa kembali
parameter bangunan aman gempa meliputi faktor skala
gempa, simpangan atar lantai (story drift), dan pengaruh P-
Delta.
9. Tahap menginputkan kombinasi pembebanan yang
dipengaruhi oleh faktor skala gempa yang telah
dimodifikasi.

51
10. Melakukan running ketiga untuk mendapatkan gaya dalam
struktur akibat pengaruh kombinasi beban gempa.
11. Tahap perhitungan gaya dalam struktur
12. Tahap desain struktur menggunakan beton bertulang.
13. Tahap desain elemen struktur atas meliputi balok, kolom,
Pelat lantai dan shearwall.
14. Tahap pemeriksaan strong colomn-weak beam struktur
bangunan tahan gempa.
15. Tahap desain elemen struktur bawah meliputi desain
pondasi tiang pancang dan daya dukung pondasi.
16. Tahap perhitungan rancangan anggaran biaya struktur
yang terdiri atas analisa volume, analisa koefisien, analisa
harga satuan pekerjaan, dan perhitungan bill of quantity.

3.3. Data Perencanaan Struktur


Pengerjaan tugas akhir ini menggunakan program ETABS
untuk analisa perhitungan struktur dan berpedoman pada SNI
1726-2019 tentang Tata Cara Perancangan Ketahanan Gempa
untuk Struktur Bangunan Gedung dan Non Gedung untuk
mendesain struktur bangunan gedung bertingkat tahan gempa.
Adapun data-data teknis perencanaan pada tugas akhir ini
sebagai berikut:
a) Fungsi Bangunan : Rumah Sakit Mata
b) Jumlah Lantai : 12 Lantai
c) Tinggi Bangunan : 48 m
d) Jenis Struktur : - Beton Bertulang
e) Mutu Beton (fc’) : 30 Mpa
f) BV Beton : 24 KN/m3
52
g) Modulus Elastisitas Beton : 4700√fc’ Mpa
h) Tegangan Leleh (fy) : BJTS 420B dan
BJTP 280
i) Modulus Elastisitas Baja : 200.000 Mpa
j) Mutu Beton Prategang (fc’) : 40 Mpa
k) Kuat Tarik (fpu) Tendon : 1860 Mpa
l) Kuat Leleh (fpy) Tendon : 1675 Mpa

3.4. Gambar Struktur


Berikut ditampilkan gambar struktur yang digunakan
dalam Tugas Akhir ini yaitu denah dan potongan pada Gambar
3.2, Gambar 3.3, Gambar 3.4, dan Gambar 3.5.

Gambar 3.2 Denah Lantai 4

53
Gambar 3.3 Denah Lantai 12

Gambar 3.4 Potongan A-A’


54
Gambar 3.5 Potongan B-B’

55
BAB IV
ANALISA DAN PEMBAHASAN

4.1. Preliminary Design Struktur


4.1.1. Preliminary Design Balok
Perencanaan balok berdasarkan SNI 2847:2019 Pasal 9.3.1
yaitu:
 Tinggi balok minimum, dengan persyaratan berdasarkan
Tabel 4.1.
Tabel 4.1 Tinggi minimum balok nonprategang
Kondisi Perletakan Minimum (h(!))
Perletakan sederhana l/16
Menerus satu sisi l/18.5
Menerus dua sisi l/21
Kantilever l/8
Sumber: SNI 2847-2019 (Persyaratan Beton Struktural untuk Bangunan
Gedung)

 Lebar badan balok


½ h ≤ bw ≤ 2/3 h (4.1)
Keterangan:
h = Tinggi balok
bw = Lebar badan balok
 Untuk fy lebih dari 420 Mpa, persamaan pada Tabel 4.1
harus dikalikan dengan persamaan:
( 0,4 + fy/700 ) (4.2)
Dari hasil preliminary design balok digunakan dimensi
balok seperti pada Tabel 4.2.
Tabel 4.2 Dimensi Balok
Preliminary Design Balok
Lebar (b) Tinggi (h) Panjang (l)
Balok
(mm) (mm) (mm)
B1-1 400 650 8000
B1-2 350 600 6000
B1-3 300 550 5000
BA1 350 550 8000
BA2 300 500 6000
BA3 250 400 5000

4.1.2. Preliminary Design Kolom


Perencanaan dimensi kolom dapat ditentukan berdasarkan
persamaan berikut:
Pu
Ag ≥ (4.3)
0.35.fc'

Keterangan:
Pu = Beban aksial total yang bekerja pada kolom
Ag = Luas penampang kotor kolom
fc' = Kuat tekan beton
Dari hasil preliminary design kolom didapatkan dimensi
kolom yang digunakan seperti pada Tabel 4.3.
Tabel 4.3 Dimensi Kolom
Preliminary Design Kolom
Lebar (b) Tinggi (h)
Kolom Lantai ke-
(mm) (mm)
C1 1000 1000 1
C2 900 900 2,3
C3 800 800 4,5,6
C4 700 700 7,8
C5 600 600 9,10,11,12
C6 500 500 Rooftop

57
4.1.3. Preliminary Design Pelat Lantai
Berdasarkan SNI 2847:2019 pasal 8.3.1.1 persyaratan
Pelat nonprategang harus memenuhi:
a) Pelat tanpa drop panel sesuai 125 mm
b) Pelat dengan drop panel 100 mm
Dari preliminary design diperoleh dimensi pelat yang
digunakan seperti pada Tabel 4.4.
Tabel 4.4 Dimensi Pelat Lantai
Preliminary Design Pelat Lantai
Tebal
Pelat
(mm)
S1 120
S2 120

4.1.4. Preliminary Design Shearwall


Perencanaan desain shearwall berdasarkan SNI 2847:2019
pasal 18.8.5.1 yaitu:
fy.db
Ldh = (4.4)
5,4.√fc'

Keterangan:
Ldh = Panjang penyaluran
fy = Kuat leleh baja tulangan
db = Diameter tulangan
fc’ = Kuat tekan beton
Dengan tebal dinding geser:
hw
t= (4.5)
25
lw
t= (4.6)
25
t =Ldh + cover (4.7)
58
Keterangan:
t = Tebal dinding geser
hw = Tinggi lantai
lw = Panjang shearwall
Berdasarkan preliminary design shearwall didapatkan
tebal dinding geser seperti yang terdapat pada Tabel 4.5.
Tabel 4.5 Dimensi shearwall
Preliminary Design Shearwall
Tebal Bentang
Pelat
(mm) (mm)
P1 350 5000
P2 350 6000
P3 350 8000
P4 350 3100
P5 350 3000
P6 350 800

4.2. Pemodelan Struktur


Pemodelan struktur menggunakan program ETABS 18
berdasarkan denah dan preliminary design yang telah
direncanakan sebelumnya. Berikut tahapan pemodelan struktur
yang dilakukan:
1. Define Material Properties
Langkah awal dalam pemodelan struktur bangunan
menggunakan program ETABS yaitu mendefinisikan
material yang akan digunakan dalam perencanaan pada
Define Material Properties seperti Gambar 4.1.

59
Gambar 4.1 Material Ptoperties Data
2. Define Section Properties
Define Section Properties digunakan untuk
mendefinisikan penampang elemen struktur yang akan
digunakan dalam perencanaan struktur berdasarkan
preliminary design yang telah direncanakan. Elemen
struktur yang akan didefinisikan sebagai berikut yaitu:
a) Frame Section
Frame Section digunakan untuk mendefinisikan
penampang balok dan kolom yang dapat dilihat pada
Gambar 4.2 dan Gambar 4.3.

60
Gambar 4.2 Frame Section Properties Data Beam

Gambar 4.3 Frame Section Properties Data Colomn


61
Berdasarkan SNI 2847:2019 tabel 6.6.3.1.1 (a),
Momen inersia dan luas penampang yang diizinkan
untuk analisis elastis pada level beban terfaktor dapat
dilihat pada Tabel 4.6.
Tabel 4.6 Momen Inersia
Luas
Bagian dan Kondisi Momen Inersia
Penampang
Kolom 0.70 Ig
Tidak retak 0.70 Ig
Dinding
Retak 0.35 Ig 1,0 Ag
Balok 0.35 Ig
Pelat datar dan slab datar 0.25 Ig
Sumber: SNI 2847-2019 (Persyaratan Beton Struktural untuk Bangunan
Gedung)
Momen inersia tersebut diinputkan pada
Property/Stiffness Modification Factors seperti
Gambar 4.4, Gambar 4.5 dan Gambar 4.7.

Gambar 4.4 Property / Stiffness Modification Factors Beam

62
Gambar 4.5 Property / Stiffness Modification Factors Colomn
b) Slab Section
Slab Section digunakan untuk mendefinisikan
penampang Pelat lantai seperti pada Gambar 4.6.

Gambar 4.6 Slab Properties Data

63
Gambar 4.7 Property / Stiffness Modification Factors Slab
c) Wall Section
Wall Section digunakan untuk mendefinisikan
penampang shearwall seperti Gambar 4.8.

Gambar 4.8 Wall Properties Data

64
3. Pemodelan struktur bangunan
Pemodelan struktur bangunan sesuai dengan denah
dan menggunakan Section Properties yang telah
didefinisikan sebelumnya, mulai dari kolom, balok, pelat
dan shearwall seperti pada Gambar 4.9.

Gambar 4.9 Pemodelan Struktur Bangunan


Tumpuan pada struktur bangunan menggunakan
tumpuan jepit seperti Gambar 4.10.

Gambar 4.10 Joint Assignment - Restraints


65
4.3. Respon Spectrum Desain
Berdasarkan persamaan pada SNI 1726:2019 pasal 6.4,
diperoleh hasil perhitungan gempa dinamik berupa respon
spektrum yang dapat dilihat pada Tabel 4.7 dan Tabel 4.8, serta
grafik respons spektrum pada Gambar 4.11.
Tabel 4.7 Parameter Response Spectrum
No Data Variabel Nilai
1 Kategori Resiko Bangunan Rumah Sakit K= IV
2 Faktor Keutamaan Gempa I= 1.5
Parameter Pe rcepatan Tanah (Ss, S1)
a. Percepatan Respon Spektral MCE dari
SS = 1.403
3 Peta Gempa pada Periode pendek
b. Percepatan Respon Spektral MCE dari
S1 = 0.600
Peta Gempa pada Periode 1 detik
4 Kelas Lokasi/Klasifikasi Situs SE = Lunak
Faktor Koefisien Situs (Fa,Fv)
5 a. Koef Situs untuk periode pendek Fa = 1.000
a. Koef Situs untuk periode panjang Fv = 1.700
Parameter Respon Spektrum Percepatan
(SMS dan SM1)
a. Percepatan Respon Spektral MCE Periode
pendek yang sudah disesuaikan terhadap SMS = 1.403
6
kelas situs (SMS = Fa. Ss)
b. Percepatan Respon Spektral MCE Periode
1 detik yang sudah disesuaikan terhadap SM1 = 1.020
kelas situs (SMS = Fv. S1)
Parameter Pe rcepatan Spektrum Desain
(SDS,SD1)
a. Percepatan Respon Spektral Pada periode
7 SDS = 0.935
Pendek (SDS = 2/3 SMS)
a. Percepatan Respon Spektral Pada periode
SD1 = 0.680
1 detik (SD1 = 2/3 SM1)
Spektrum Respons Desain
8 a. To = 0,2 SD1/SDS T0 = 0.145
B. Ts = SD1/SDS Ts = 0.727

66
Tabel 4.8 Periode Response Spectrum
T (detik) T (detik) Sa (g)
0 0.000 0.374
T0 0.145 0.935
TS 0.727 0.935
TL 0.827 0.822
0.927 0.733
1.027 0.662
1.127 0.603
1.227 0.554
1.327 0.512
1.427 0.476
1.527 0.445
1.627 0.418
1.727 0.394
1.827 0.372
1.927 0.353
2.027 0.335
2.127 0.320
2.227 0.305
2.327 0.292
2.427 0.280
2.527 0.269
2.627 0.259
2.727 0.249
2.827 0.241
2.927 0.232
3.027 0.225
3.127 0.217
3.227 0.211
3.327 0.204
3.427 0.198
3.527 0.193
3.627 0.187
3.727 0.182
3.827 0.178
3.927 0.173
4.027 0.169
4.127 0.165
4.227 0.161
4.327 0.157
4.427 0.154
4.527 0.150
4.627 0.147
4.727 0.144
4.827 0.141
4.927 0.138
5.027 0.135

67
Respon Spektrum Padang

Spektrum Respon Percepatan, Sa


1.000
0.900
0.800
0.700
0.600
0.500
(g) 0.400
0.300
0.200
0.100
0.000
0.000 1.000 2.000 3.000 4.000 5.000

Periode (T)

Gambar 4.11 Response Spectrum Padang


Dari perhitungan respon spectrum pada Kota Padang,
didapatkan nilai SDS sebesar 0,935 dan nilai SD1 sebesar 0,680.
Sehingga berdasarkan Tabel 2.2 Kategori desain seismik
berdasarkan parameter respons percepatan pada periode
pendek dan Tabel 2.3 Kategori desain seismik berdasarkan
parameter respons percepatan pada periode 1 detik, dapat
diketahui kriteria desain seismik pada Kota Padang adalah
KDS D.

4.4. Pembebanan Struktur


Pembebanan pada struktur bangunan meliputi beban
gravitasi dan beban gempa. Beban gravitasi terdiri dari beban
struktur sendiri (Dead/D), beban mati (SIDL), dan beban hidup
(Live/L). Beban gempa terjadi pada arah X (EQx) dan pada
arah Y (EQy).
Berikut analisa pembebana yang bekerja pada struktur,
yang ditampilkan pada Tabel 4.9, Tabel 4.10 dan Gambar 4.12.

68
Tabel 4.9 Beban Mati (SIDL)
Analisa Pembe banan

Beban Mati
Beban pada Lantai

Lantai Dak Beton


No Jenis Beban Berat Jenis Tebal qu (Kg/m²)
1 Spesi 2200 0.02 44
2 Plafon 20 1 20
3 MEP 25 - 25
0.89 KN/m²

Lantai 1-12
No Jenis Beban Berat Jenis Tebal qu (Kg/m²)
1 BV Spesi 2200 0.02 44
2 BV Plafon 20 1 20
3 BV MEP 25 - 25
4 BV Keramik 2400 0.01 24
1.13 KN/m²

Beban pada Balok

Balok Utama 400 x 650


No Nama Dimensi (m) Berat Jenis Berat (KN/m)
1 Tinggi Story 4
2 Tinggi Balok 0.65
3 Tinggi Dinding 3.35
Berat Dinding 250 8.375 KN/m

Balok Utama 350 x 600


No Nama Dimensi (m) Berat Jenis Berat (KN/m)
1 Tinggi Story 4
2 Tinggi Balok 0.6
3 Tinggi Dinding 3.4
Berat Dinding 250 8.500 KN/m

Balok Utama 300 x 550


No Nama Dimensi (m) Berat Jenis Berat (KN/m)
1 Tinggi Story 4
2 Tinggi Balok 0.55
3 Tinggi Dinding 3.45
Berat Dinding 250 8.625 KN/m

69
Tabel 4.10 Beban Hidup (Live/L)
Beban Hidup
Berdasarkan SNI 1727:2019

Beban Rooftop
No Jenis Beban Nilai Beban Satuan
1 Beban Hidup 0.96 KN/m²

Beban Lantai 12
No Jenis Beban Nilai Beban Satuan
1 Semua ruangan kecuali tangga dan balkon 1.92 KN/m²
2 Koridor 3.83 KN/m²
3 Ruang Tunggu 2.4 KN/m²
4 Toilet 1.92 KN/m²
5 Lobi Lift 3.83 KN/m²
6 Ruang Panel 1.33 KN/m²
7 Ruang Shaft 1.33 KN/m²
8 Mushalla 2 KN/m²
9 Hall 3.83 KN/m²

Beban Lantai 10-11


No Jenis Beban Nilai Beban Satuan
1 Semua ruangan kecuali tangga dan balkon 1.92 KN/m²
2 Koridor 3.83 KN/m²
3 Ruang Tunggu 2.4 KN/m²
4 Toilet 1.92 KN/m²
5 Lobi Lift 3.83 KN/m²
6 Ruang Panel 1.33 KN/m²
7 Ruang Shaft 1.33 KN/m²
8 Mushalla 2 KN/m²
9 Kantor 2.4 KN/m²

Beban Lantai 4-9


No Jenis Beban Nilai Beban Satuan
1 Semua ruangan kecuali tangga dan balkon 1.92 KN/m²
2 Koridor 3.83 KN/m²
3 Ruang Tunggu 2.4 KN/m²
4 Toilet 1.92 KN/m²
5 Lobi Lift 3.83 KN/m²
6 Ruang Panel 1.33 KN/m²
7 Ruang Shaft 1.33 KN/m²
8 Ruang Labor 2.83 KN/m²
9 Ruang Lacer 2.83 KN/m²
10 Ruang CAM Vision 2.83 KN/m²
11 Ruang Diagnostik Center 2.83 KN/m²
12 Ruang Administrasi 2.4 KN/m²
13 Ruang Foto Fundus 2.83 KN/m²
14 Ruang Staff 2.4 KN/m²
15 Ruang USG Mata 2.83 KN/m²

70
Beban Lantai 3
No Jenis Beban Nilai Beban Satuan
1 Semua ruangan kecuali tangga dan balkon 1.92 KN/m²
2 Koridor 3.83 KN/m²
3 Ruang Tunggu 2.4 KN/m²
4 Toilet 1.92 KN/m²
5 Lobi Lift 3.83 KN/m²
6 Ruang Panel 1.33 KN/m²
7 Ruang Shaft 1.33 KN/m²
8 Dapur 3.83 KN/m²
9 Ruang Staff 2.4 KN/m²
10 Ruang Farmasi 2.83 KN/m²
11 Mushalla 2 KN/m²
12 Ruang Racik 2.83 KN/m²
13 Kasir 2.4 KN/m²
14 Pasien Lounge 3.83 KN/m²

Beban Lantai 2
No Jenis Beban Nilai Beban Satuan
1 Semua ruangan kecuali tangga dan balkon 1.92 KN/m²
2 Koridor 3.83 KN/m²
3 Ruang Tunggu 2.4 KN/m²
4 Toilet 1.92 KN/m²
5 Lobi Lift 3.83 KN/m²
6 Ruang Panel 1.33 KN/m²
7 Ruang Shaft 1.33 KN/m²
8 Dapur 3.83 KN/m²
9 Farmasi 2.87 KN/m²
10 Kamar Rawat Jalan 1.92 KN/m²
11 Dokter Lounge 2.4 KN/m²
12 Klinik Eksekutif 2.87 KN/m²
13 Pasien Lounge 3.83 KN/m²

Beban Lantai 1
No Jenis Beban Nilai Beban Satuan
1 Semua ruangan kecuali tangga dan balkon 1.92 KN/m²
2 Parkir 1.92 KN/m²
3 IGD 2.87 KN/m²

71
Gambar 4.12 Beban Gempa Dinamik (EQx dan EQy)
Beban mati (SIDL) dan beban hidup (L) diinputkan pada
ETABS, kemudian dilakukan running pertama untuk
memeriksa parameter bangunan aman gempa berupa syarat
periode natural dan rasio partisipasi massa 100% dengan
persentase minimal memikul 90% pada Modal Load
Participation Ratios dan Modal Participating Mass Ratios.
Berdasarkan pemeriksaan tersebut diperoleh hasil yang dapat
dilihat pada Tabel 4.11.
Tabel 4.11 Modal Load Participation Ratios
Case Item Statik (%) Dinamik (%)
Modal UX 100 99,87
Modal UY 100 99,99

72
Selain itu, dilakukan pemeriksaan Mode Shape 1,2,3 untuk
mengetahui arah pergerakan deformasi struktur dimana pada
mode 1 dan 2 struktur mengalami translasi dan pada mode 3
struktur telah mengalami rotasi. Lalu, perlu dilakukan
pemeriksaan syarat dual system berdasarkan jenis struktur yang
digunakan yaitu sistem ganda dengan syarat rangka pemikul
momen khusus paling sedikit harus mampu menahan 25% gaya
lateral yang bekerja dan shearwall mampu memikul maksimal
75% gaya lateral struktur.

4.5. Pemeriksaan Partisipasi Massa Struktur


Pemeriksaan partisipasi massa struktur berdasarkan SNI
1726:2019 pasal 7.9.1.1 dilakukan untuk menentukan ragam
getar alami struktur. Partisipasi massa ragam terkombinasi
harus tercapai sebesar 100% dari massa struktur dengan
pengecualian sebagai alternatif, diizinkan rasio partisipasi
massa minimum 90% dari massa aktual dalam masing-masing
arah dari respon yang ditinjau oleh model. Dari pemeriksaan
yang telah dilakukan diperoleh partisipasi massa struktur
seperti pada Tabel 4.12.
Tabel 4.12 Modal Participating Mass Ratio
Period
Case Mode SumUX SumUY
sec
Modal 1 1.082 62% 0%
Modal 2 0.941 62% 63%
Modal 3 0.707 62% 64%
Modal 4 0.23 82% 64%
Modal 5 0.217 82% 84%
Modal 6 0.156 82% 84%
Modal 7 0.097 83% 90%
Modal 8 0.097 90% 91%
Modal 9 0.07 90% 91%

73
Period
Case Mode SumUX SumUY
sec
Modal 10 0.062 90% 92%
Modal 11 0.057 92% 93%
Modal 12 0.053 93% 94%
Modal 13 0.043 94% 95%
Modal 14 0.041 94% 95%
Modal 15 0.039 94% 95%
Modal 16 0.039 94% 95%
Modal 17 0.038 94% 95%
Modal 18 0.038 94% 95%
Modal 19 0.038 94% 95%
Modal 20 0.038 94% 95%
Modal 21 0.038 94% 95%
Modal 22 0.038 94% 95%
Modal 23 0.038 94% 95%
Modal 24 0.038 95% 95%
Modal 25 0.037 95% 96%
Modal 26 0.035 95% 96%
Modal 27 0.035 95% 96%
Modal 28 0.034 95% 96%
Modal 29 0.033 95% 96%
Modal 30 0.033 95% 96%
Modal 31 0.033 95% 96%
Modal 32 0.033 95% 96%
Modal 33 0.033 95% 96%
Modal 34 0.033 95% 96%
Modal 35 0.032 95% 96%

4.6. Pemeriksaan Kontribusi Frame Memikul 25% Gaya


Lateral
Perencanaan struktur bangunan yang dilakukan
menggunakan sistem ganda dimana berdasarkan SNI
1726:2019 pasal 7.2.5.1, rangka pemikul momen harus mampu
memikul paling sedikit 25% gaya lateral sedangkan dinding
geser memikul maksimal 75% gaya lateral.
Dari analisa yang telah dilakukan, diperoleh kontribusi
shearwall dalam memikul gaya lateral struktur seperti pada
Tabel 4.13.

74
Tabel 4.13 Kontribusi Shearwall
Gaya Lateral (%) (%) Frame
(kN) Shearwall
Shearwall Arah X 8551.920
61.08 38.92
Keseluruhan Arah X 14002.237
Shearwall Arah Y 10532.539
72.12 27.88
Keseluruhan Arah Y 14604.248

Berdasarkan hasil yang diperoleh dari analisa kontribusi


frame dan shearwall, dapat diketahui bahwa struktur telah
memenuhi persyaratan ini.

4.7. Pemeriksaan Faktor Skala Gempa


Setelah dilakukan pemeriksaan kontribusi frame dan
shearwall pada struktur, maka selanjutnya pemodelan kembali
di release. Lalu diinputkan beban gempa (EQ) pada Load
Cases untuk arah X (EQx) dan arah Y (EQy). Beban gempa
yang diinputkan telah difaktorkan berdasarkan jenis struktur
yang digunakan. Pada perencanaan ini, fungsi bangunan
merupakan rumah sakit dengan jenis sistem struktur dinding
geser beton bertulang khusus sehingga faktor keutamaan
gempa (Ie) adalah 1,5 dan koefisien modifikasi respon (R)
adalah 7. Maka, diperoleh faktor skala gempa seperti pada
Tabel 4.14.
Tabel 4.14 Faktor Skala Gempa
U1 (100%) U2 (30%)
EQx
2102.14 630.64
U2 (100%) U1 (30%)
EQy
2102.14 630.64

75
Gambar 4.13 Faktor Skala Gempa (EQx)
Setelah beban gempa dinamik diinputkan, maka dilakukan
running kedua untuk memeriksa faktor skala gempa dengan
membandingkan gempa statik ekivalen dengan gempa
dinamik, serta untuk memeriksa simpangan antar lantai dan
pengaruh P-Delta.
Berdasarkan SNI 1726:2019 pasal 7.8.1 mengenai analisa
statik ekivalen didapatkan gaya dasar seismik seperti pada
Tabel 4.15 sampai dengan Tabel 4.18.
Tabel 4.15 Koefisien Gempa Statik Arah X
Perioda / Waktu Getar Arah X
Ta < T Program < T
Ct x Hˣ < T Program < Ta x Cu
0.890 1.082 1.246
Maka digunakan T = 1.082
76
Koefisien Re spon Seismik Arah X
SDS /(R/Ie) SD1/(TxR/Ie)

0.200 0.135
0.044 SDS x Ie 0.01

0.062 0.01
SDS > 0.6, Cs min = 0.5 x S1 / (R/Ie) = 0.064
Maka digunakan Cs = 0.135
Distribusi Beban Gempa
T = 1.082
K = 1.291
1 Jika T ≤ 0.5
2 Jika T ≥ 2.5
Jika 0.5 ≤ T ≤ 2.5 1.291
Gaya Geser Dasar Seismik (V)
Arah X V = Cs x W
V = 888012.756 kg
V = 8711.405 kN

Tabel 4.16 Distribusi Gaya Gempa Statik Arah X


Distribusi Gempa Statik Arah X
Lantai hi Wi Wi x hiˣ Fx Vx Fx Vx
K Cvx
ke- (m) (Kg) (Kg.m) (Kg) (Kg) (kN) (kN)
Atap 52 63212.64 10379208.71 0.02 20539.64 20539.64 201.49 201.49
Lantai 12 48 426148.81 63102086.19 0.14 124874.07 145413.71 1225.01 1426.51
Lantai 11 44 509421.26 67417783.65 0.15 133414.49 278828.20 1308.80 2735.30
Lantai 10 40 524622.59 61391244.31 0.14 121488.45 400316.65 1191.80 3927.11
Lantai 9 36 524622.59 53583800.80 0.12 106038.13 506354.78 1040.23 4967.34
Lantai 8 32 532869.90 46748729.36 0.10 92512.06 598866.84 907.54 5874.88
Lantai 7 28 542025.03 1.29 40022144.96 0.09 79200.68 678067.52 776.96 6651.84
Lantai 6 24 551680.83 33384171.77 0.07 66064.65 744132.17 648.09 7299.94
Lantai 5 20 562244.43 26887776.29 0.06 53208.80 797340.97 521.98 7821.91
Lantai 4 16 562244.43 20157843.04 0.04 39890.79 837231.75 391.33 8213.24
Lantai 3 12 573308.71 14177887.58 0.03 28056.93 865288.68 275.24 8488.48
Lantai 2 8 611882.60 8965144.14 0.02 17741.32 883030.00 174.04 8662.52
Lantai 1 3 609646.19 2517916.96 0.01 4982.76 888012.76 48.88 8711.41

Total 52 6593930.01 448735737.76 1.00 888012.76 888012.76 8711.41 8711.41

Tabel 4.17 Koefisien Gempa Statik Arah Y


Pe rioda / Waktu Getar Arah Y
Ta < T Program < T
Ct x Hˣ < T Program < Ta x Cu
0.890 0.941 1.246
Maka digunakan T = 0.941

77
Koe fisie n Respon Seismik Arah Y
SDS /(R/Ie) SDS /(TxR/Ie)

0.200 0.155
0.044 SDS x Ie 0.01

0.062 0.01
SDS > 0.6, Cs min = 0.5 x S1 / (R/Ie) = 0.064
Maka digunakan Cs = 0.155
Distribusi Beban Gempa
T = 0.941
K = 1.221
1 Jika T ≤ 0.5
2 Jika T ≥ 2.5
Jika 0.5 ≤ T ≤ 2.5 1.221
Gaya Geser Dasar Seismik (V)
Arah Y V = Cs x W
V = 1021073.115 kg
V = 10016.727 kN

Tabel 4.18 Distribusi Gaya Gempa Statik Arah Y


Distribusi Gempa Statik Arah Y
Lantai hi Wi Wi x hiˣ Fy Vy Fy Vy
K Cvy
ke- (m) (Kg) (Kg.m) (Kg) (Kg) (kN) (kN)
Atap 52 63212.64 7855720.25 0.02 22805.07 22805.07 223.72 223.72
Lantai 12 48 426148.81 48030400.75 0.14 139431.71 162236.77 1367.83 1591.54
Lantai 11 44 509421.26 51631061.90 0.15 149884.39 312121.16 1470.37 3061.91
Lantai 10 40 524622.59 47332692.15 0.13 137406.27 449527.43 1347.96 4409.86
Lantai 9 36 524622.59 41621160.89 0.12 120825.76 570353.18 1185.30 5595.16
Lantai 8 32 532869.90 36614806.02 0.10 106292.37 676645.55 1042.73 6637.89
Lantai 7 28 542025.03 1.22 31642859.25 0.09 91858.86 768504.41 901.14 7539.03
Lantai 6 24 551680.83 26683064.97 0.08 77460.63 845965.05 759.89 8298.92
Lantai 5 20 562244.43 21768688.83 0.06 63194.26 909159.30 619.94 8918.85
Lantai 4 16 562244.43 16578819.40 0.05 48128.12 957287.43 472.14 9390.99
Lantai 3 12 573308.71 11899514.72 0.03 34544.16 991831.58 338.88 9729.87
Lantai 2 8 611882.60 7742646.52 0.02 22476.81 1014308.40 220.50 9950.37
Lantai 1 3 609646.19 2330259.87 0.01 6764.72 1021073.12 66.36 10016.73

Total 52 6593930.01 351731695.52 1.00 1021073.12 1021073.12 10016.73 10016.73

Menurut SNI 1726:2019 pasal 7.9.2.5.2, faktor skala gaya


geser dasar untuk setiap arah respons harus ditentukan dengan
persamaan berikut:
V
ηx = V x ≥ 1 (4.8)
ix

78
V
ηy = V y ≥ 1 (4.9)
iy

Keterangan:
Vx = ELV Gaya geser dasar pada arah X
Vix = Gaya geser dasar inelastis pada arah X
Vy = ELV Gaya geser dasar pada arah Y
Viy = Gaya geser dasar inelastis pada arah Y
Dari hasil running kedua diperoleh perbanding gempa
statik dan gempa dinamik seperti pada Tabel 4.19.
Tabel 4.19 Perbandingan Faktor Skala Gempa
Gaya Gempa Vx (kN) Vy (kN)
Statik 8711.405 10016.727
Dinamik 5180.269 5946.935
Perbandingan 1.682 1.684
Skala Faktor Koreksi 3535.071 3540.747
Setelah didapatkan perbandingan gaya gempa statik dan
gaya gempa dinamik, maka nilai perbandingan tersebut akan
dikalikan dengan faktor skala gempa yang telah difaktorkan
sebelumnya menghasilkan skala faktor koreksi. Lalu faktor
skala gempa yang terkoreksi akan diinputkan kembali pada
Load Cases spectrum gempa arah X (EQx) dan arah Y (EQy)
dan selanjutnya di lakukan running ketiga.

4.8. Pemeriksaan Simpangan Antar Lantai


Simpangan antar lantai ditentukan berdasarkan persamaan
pada SNI 1726:2019 pasal 7.8.6 yaitu:
Cd .δxe
δx = (4.10)
Ie

79
δx ≤ δizin (4.11)
Keterangan:
δxe = Defleksi yang ditentukan dengan menggunakan
gaya seismik desain yang ditentukan dari standar ini
δizin = Simpangan antar tingkat izin
Cd = Faktor pembesaran simpangan lateral
Ie = Faktor keutamaan gempa
Dengan simpangan izin berdasarkan pasal 7.12.1 SNI
1726:2019 pada Tabel 4.20 berikut:
Tabel 4.20 Simpangan antar tingkat izin
Kategori Risiko
Struktur
I atau II III IV
Struktur, selain dari struktur dinding
geser batu bata, 4 tingkat atau kurang
dengan dinding interior, partisi, langit-
0.025 hsx 0.020 hsx 0.015 hsx
langit dan sistem dinding eksterior yang
telah didesain untuk mengakomodasi
simpanga antar tingkat.
Struktur dinding geser kantilever batu
0.010 hsx 0.010 hsx 0.010 hsx
bata
Struktur dinding geser batu bata lainnya 0.007 hsx 0.007 hsx 0.007 hsx
Semua struktur lainnya 0.020 hsx 0.015 hsx 0.010 hsx
Sumber: SNI 1726-2019 (Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa
untuk Struktur Bangunan Gedung dan Nongedung)

Berikut merupakan pemeriksaan simpangan antar lantai


(story drift) pada perencanaan struktur ini yang di tampilkan
pada Tabel 4.21 dan Tabel 4.22 serta grafik story drift pada
Gambar 4.14 dan Gambar 4.15.

80
Tabel 4.21 Story Drift Arah X
hsx h δx Δ Δx Δijin
Story Ke terangan
(mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm)

Lantai 12 48000 4000 82.263 301.631 33.836 40 OK!!!


Lantai 11 44000 4000 73.035 267.795 34.247 40 OK!!!
Lantai 10 40000 4000 63.695 233.548 34.118 40 OK!!!
Lantai 9 36000 4000 54.390 199.430 33.477 40 OK!!!
Lantai 8 32000 4000 45.260 165.953 32.208 40 OK!!!
Lantai 7 28000 4000 36.476 133.745 30.331 40 OK!!!
Lantai 6 24000 4000 28.204 103.415 27.779 40 OK!!!
Lantai 5 20000 4000 20.628 75.636 24.607 40 OK!!!
Lantai 4 16000 4000 13.917 51.029 20.511 40 OK!!!
Lantai 3 12000 4000 8.323 30.518 15.759 40 OK!!!
Lantai 2 8000 5000 4.025 14.758 12.107 50 OK!!!
Lantai 1 3000 3000 0.723 2.651 2.651 30 OK!!!

Gambar 4.14 Grafik Story Drift Arah X

Tabel 4.22 Story Drift Arah Y


hsx h δx Δ Δx Δijin
Story Keterangan
(mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm)

Lantai 12 48000 4000 76.585 280.812 30.085 40 OK!!!


Lantai 11 44000 4000 68.380 250.727 30.543 40 OK!!!
Lantai 10 40000 4000 60.050 220.183 30.734 40 OK!!!
Lantai 9 36000 4000 51.668 189.449 30.499 40 OK!!!
Lantai 8 32000 4000 43.350 158.950 29.663 40 OK!!!
Lantai 7 28000 4000 35.260 129.287 28.274 40 OK!!!
Lantai 6 24000 4000 27.549 101.013 26.191 40 OK!!!
Lantai 5 20000 4000 20.406 74.822 23.503 40 OK!!!
Lantai 4 16000 4000 13.996 51.319 19.936 40 OK!!!
Lantai 3 12000 4000 8.559 31.383 15.642 40 OK!!!
Lantai 2 8000 5000 4.293 15.741 12.665 50 OK!!!
Lantai 1 3000 3000 0.839 3.076 3.076 30 OK!!!
81
Gambar 4.15 Grafik Story Drift Arah Y
Berdasarkan hasil pemeriksaan story drift pada
perencanaan struktur ini, dapat diketahui bahwa simpangan
pada setiap lantai tidak melebihi batas simpangan izin untuk
rumah sakit yang memiliki kategori resiko IV yaitu sebesar
0.010 (1%) dari ketinggian masing-masing lantai.

4.9. Pemeriksaan P-Delta


Pemeriksaan P-Delta berdasarkan SNI 1726:2019 pasal
7.8.7 dapat dihitung dengan persamaan:
θ ≤ θmaks ≤ 0,25 (4.12)
Px ..Δ.Ie 0,5
≤ ≤ 0,25 (4.13)
Vx hsx .Cd β.Cd
Keterangan:
Px = Beban desain vertikal total pada dan di atas tingkat
Δ = Simpangan antar tingkat desain
Ie = Faktor keutamaan gempa
Vx = Gaya geser seismik yang bekerja antar tingkat
hsx = tinggi tingkat di bawah tingkat x
Cd = Faktor pembesaran defleksi
82
β = rasio kebutuhan geser terhadap kapasitas geser
θ = koefisien stabilitas
θmaks = koefisien stabilitas maksimum
Setelah dilakukan pemeriksaan P-Delta, diperoleh hasil
yang dapat dilihat pada Tabel 4.23 dan Tabel 4.24 serta Gambar
4.16 dan Gambar 4.17.
Tabel 4.23 P-Delta Arah X
hsx Δ P Vx
Story θ θmax Keterangan
(mm) (mm) (KN) (KN)
Lantai 12 48000 33.836 4420.496 1765.5574 0.00048 0.09091 Stabil
Lantai 11 44000 34.246667 10355.68 3123.686 0.00070 0.09091 Stabil
Lantai 10 40000 34.118333 16776.14 4171.7303 0.00094 0.09091 Stabil
Lantai 9 36000 33.476667 23196.6 4991.444 0.00118 0.09091 Stabil
Lantai 8 32000 32.208 29608.02 5874.8837 0.00138 0.09091 Stabil
Lantai 7 28000 30.330667 36199 6651.8424 0.00161 0.09091 Stabil
Lantai 6 24000 27.778667 42780.93 7299.9366 0.00185 0.09091 Stabil
Lantai 5 20000 24.607 49570.06 7821.9149 0.00213 0.09091 Stabil
Lantai 4 16000 20.511333 56359.18 8213.2435 0.00240 0.09091 Stabil
Lantai 3 12000 15.759333 63139.26 8488.482 0.00266 0.09091 Stabil
Lantai 2 8000 12.107333 70154.16 8662.5243 0.00334 0.09091 Stabil
Lantai 1 3000 2.651 77857.54 8711.4051 0.00215 0.09091 Stabil

Gambar 4.16 Grafik P-Delta Arah X

83
Tabel 4.24 P-Delta Arah Y
hsx Δ P Vy
Story θ θmax Keterangan
(mm) (mm) (KN) (KN)
Lantai 12 48000 30.085 4420.496 1905.0387 0.00040 0.09091 Stabil
Lantai 11 44000 30.543333 10355.68 3465.5273 0.00057 0.09091 Stabil
Lantai 10 40000 30.734 16776.14 4733.0194 0.00074 0.09091 Stabil
Lantai 9 36000 30.499333 23196.6 5755.2312 0.00093 0.09091 Stabil
Lantai 8 32000 29.663333 29608.02 6637.8929 0.00113 0.09091 Stabil
Lantai 7 28000 28.273667 36199 7539.0283 0.00132 0.09091 Stabil
Lantai 6 24000 26.191 42780.93 8298.9171 0.00153 0.09091 Stabil
Lantai 5 20000 23.503333 49570.06 8918.8528 0.00178 0.09091 Stabil
Lantai 4 16000 19.935667 56359.18 9390.9897 0.00204 0.09091 Stabil
Lantai 3 12000 15.642 63139.26 9729.8678 0.00231 0.09091 Stabil
Lantai 2 8000 12.664667 70154.16 9950.3654 0.00304 0.09091 Stabil
Lantai 1 3000 3.0763333 77857.54 10016.727 0.00217 0.09091 Stabil

Gambar 4.17 Grafik P-Delta Arah Y

4.10. Pemeriksaan Ketidakberaturan Horizontal dan Vertikal


Pemeriksaan ketidakberaturan bertujuan untuk
menentukan jenis gempa yang akan digunakan pada struktur
ini. Berikut ditampilkan hasil pemeriksaan ketidakberaturan
torsi pada Gambar 4.18 dan Gambar 4.19.

84
Gambar 4.18 Grafik Ketidakberaturan Arah X

Gambar 4.19 Grafik Ketidakberaturan Arah Y


Berdasarkan hasil pemeriksaan tersebut, dapat dilihat
bahwa struktur tidak mengalami ketidakberaturan torsi tipe 1a
dan tipe 1b.
Berikut ditampilkan hasil pemeriksaan ketidakberaturan
horizontal dan ketidakberaturan vertikal struktur bangunan ini
pada Tabel 4.25 dan Tabel 4.26.

85
Tabel 4.25 Rekap Ketidakberaturan Horizontal
Ketidakberaturan Horizontal
No Tipe dan Penjelasan Ketidakberaturan Keterangan
1a Ketidakberaturan torsi didefinisikan jika ada simpangan
antar lantai tingkat maksimum, torsi dihitung termasuk tak
terduga, disebuah ujung struktur melintang terhadap sumbu
lebih dari 1,2 kali simpangan antar lantai tingkat rata-rata di Tidak
kedua ujung struktur. Persyaratan ketidakberaturan torsi
dalam pasal-pasal referensi berlaku hanya untuk struktur
dimana diafragmanya kaku atau setengah kaku
1b Didefinisikan ada jika simpangan antar lantai tingkat
maksimum, torsi yang dihitung termasuk tak terduga,
disebuah ujung struktur melintang terhadap sumbu lebih dari
1,4 kali simpangan antar lantai tingkat rata-rata di kedua Tidak
ujung struktur. Persyaratan ketidakberaturan torsi
berlebihan dalam pasal-pasal referensi berlaku hanya untuk
struktur dimana diafragmanya kaku atau setengah kaku.
2 Didefinisikan ada jika kedua proyeksi denah struktur dari
sudut dalam lebih besar dari 15% dimensi struktur dalam Tidak
arah yang ditentukan.
3 Didefinisikan ada jika terdapat diafragma dengan
diskontinuitas atau variasi kekakuan mendadak., termasuk
yang mempunyai daerah terpotong atau terbuka lebih dari
Tidak
50% daerah diafragma bruto yang melingkupinya, atau
perubahan kekakuan diafragma efektif lebih dari 50% dari
suatu tingkat ke tingkat selanjutnya.
4 Didefinisikan ada jika terdapat diskontinuitas dalam lintasan
tahanan gaya lateral, seperti pergeseran melintang terhadap Tidak
bidang elemen vertikal.
5 Didefinisikan ada jika elemen penahan gaya lateral vertikal
tidak paralel atau simetris terhadap sumbu-sumbu Tidak
orthogonal utama sistem penahan gaya gempa.

86
Tabel 4.26 Rekap Ketidakberaturan Vertikal
Ketidakberaturan Vertikal
No Tipe dan Penjelasan Ketidakberaturan Keterangan
1a Didefinisikan ada jika terdapat suatu tingkat dimana
kekakuan lateralnya kurang dari 70% kekakuan lateral
Tidak
tingkat di atasnya atau kurang dari 80% kekakuan rata-rata
tiga tingkat diatasnya.
1b Didefinisikan ada jika terdapat suatu tingkat dimana
kekakuan lateralnya kurang dari 60% kekakuan lateral
Tidak
tingkat di atasnya atau kurang dari 70% kekakuan rata-rata
tiga tingkat diatasnya.
2 Didefinisikan ada jika massa efektif semua tingkat lebih dari
150% massa efektif tingkat didekatnya. Atap yang lebih Tidak
ringan dari lantai di bawahnya tidak perlu.
3 Didefinisikan ada jika dimensi horizontal sistem penahan
gaya gempa di semua tingkat lebih dari 130% dimensi Tidak
horizontal sistem penahan gaya gempa tingkat di dekatnya.
4 Didefinisikan ada jika pergeseran arah bidang elemen
penahan gaya lateral lebih besar dari panjang elemen itu
Tidak
atau terdapat reduksi kekakuan elemen penahan di tingkat
di bawahnya.
5a Didefinisikan ada jika kuat lateral tingkat kurang dari 80%
kuat lateral tingkat diatasnya. Kuat lateral tingkat adalah
Tidak
kuat lateral total semua elemen penahan seismik yang
berbagi geser tingkat pada arah yang ditinjau.
5b Didefinisikan ada jika kuat lateral tingkat kurang dari 65%
kuat lateral tingkat diatasnya. Kuat lateral tingkat adalah
Tidak
kuat lateral total semua elemen penahan seismik yang
berbagi geser tingkat pada arah yang ditinjau.

Dari rekap hasil pemeriksaan ketidakberaturan tersebut,


dapat diketahui struktur tidak mengalami ketidakberaturan
horizontal dan ketidakberaturan vertikal.

87
4.11. Kombinasi Pembebanan
Berdasarkan SNI 1726:2019 padal 4.2.2.1 kombinasi
pembebanan struktur yang digunakan pada perencanaan ini
dapat dilihat pada Tabel 4.27 berikut.
Tabel 4.27 Kombinasi Pembebanan
Kombinasi Pembebanan

No Kombinasi Pembebanan Akibat Pengaruh Beban Gempa


1 1.4 D
2 1.2 D + 1.6 L
3 (1.2 + 0.2 SDS) D ± ρ QE + L
4 (0.9 - 0.2 SDS) D ± ρ QE

No Kombinasi Pembebanan
1 1.400 DL
2 1.200 DL + 1.600 LL

3 1.387 DL + 1.000 EQX + 0.300 EQY + LL


4 1.387 DL + 1.000 EQX - 0.300 EQY + LL
5 1.387 DL - 1.000 EQX + 0.300 EQY + LL
6 1.387 DL - 1.000 EQX - 0.300 EQY + LL

7 1.387 DL + 0.300 EQX + 1.000 EQY + LL


8 1.387 DL + 0.300 EQX - 1.000 EQY + LL
9 1.387 DL - 0.300 EQX + 1.000 EQY + LL
10 1.387 DL - 0.300 EQX - 1.000 EQY + LL

11 0.713 DL + 1.000 EQX + 0.300 EQY


12 0.713 DL + 1.000 EQX - 0.300 EQY
13 0.713 DL - 1.000 EQX + 0.300 EQY
14 0.713 DL - 1.000 EQX - 0.300 EQY

15 0.713 DL + 0.300 EQX + 1.000 EQY


16 0.713 DL + 0.300 EQX - 1.000 EQY
17 0.713 DL - 0.300 EQX + 1.000 EQY
18 0.713 DL - 0.300 EQX - 1.000 EQY

19 ENVELOPE

4.12. Diagram Gaya Dalam


Setelah diinputkan kombinasi pembebanan, maka
dilakukan running ketiga untuk mendapatkan hasil gaya dalam
struktur seperti pada Gambar 4.20 sampai dengan Gambar 4.25.

88
Gambar 4.20 Diagram Momen Portal Arah X

Gambar 4.21 Diagram Geser Portal Arah X


89
Gambar 4.22 Diagram Normal Portal Arah X

Gambar 4.23 Diagram Momen Portal Arah Y


90
Gambar 4.24 Diagram Geser Portal Arah Y

Gambar 4.25 Diagram Nominal Portal Arah Y


91
4.13. Desain Elemen Struktur Bangunan
Desain elemen struktur bangunan meliputi desain balok
SRPMK, desain kolom SRPMK, desain Pelat lantai, desain
shearwall, desain pondasi tiang pancang, pemeriksaan strong
colomn weak beam, dan pemeriksaan beam-colomn joint.
Detail perhitungan desain elemen struktur dapat dilihat pada
lampiran design.
4.13.1. Desain Balok SRPMK
Berdasarkan SNI 2847:2019 pasal 18.6.3.2, kekuatan
momen positif pada muka joint harus tidak kurang dari
setengah kekuatan momen negatif pada muka joint tersebut.
Kekuatan momen negatif dan positif pada sebarang penampang
di sepanjang bentang komponen struktur tidak boleh kurang
dari seperempat kekuatan momen maksimum pada muka kedua
joint. Sehingga balok harus didesain kuat terhadap geser dan
lentur. Dari hasil desain dan analisis balok didapatkan
penulangan balok seperti pada Tabel 4.28 sampai dengan Tabel
4.33.
Tabel 4.28 Penulangan Balok Utama bentang 8,00 m
Balok Utama 8.00 m ( 350x600)
Luas
Tulangan ρperlu ρpa s a ng Ø.Mn Mu Cek
Tulangan
(mm²) kN.m kN.m
Tumpuan Kanan Positif(+) 4 D - 19 1134.11 0.54% 0.58% 228.63 213.64 Oke
Tumpuan Kanan Negatif (-) 8 D - 19 2268.23 1.14% 1.16% 441.64 427.28 Oke
Tumpuan Kiri Positif(+) 4 D - 19 1134.11 0.54% 0.58% 228.63 213.64 Oke
Tumpuan Kiri Negatif (-) 8 D - 19 2268.23 0.54% 1.16% 441.64 427.28 Oke
Lapangan Positif(+) 5 D - 19 1417.64 0.72% 0.72% 282.21 281.45 Oke
Lapangan Negatif (-) 6 D - 19 1701.17 0.78% 0.87% 338.76 303.35 Oke

92
Tabel 4.29 Penulangan Balok Utama bentang 6,00 m
Balok Utama 6.00 m ( 350x600)
Luas
Tulangan ρperlu ρpa s a ng Ø.Mn Mu Cek
Tulangan
(mm²) kN.m kN.m
Tumpuan Kanan Positif(+) 4 D - 19 1134.11 0.54% 0.58% 228.63 214.84 Oke
Tumpuan Kanan Negatif (-) 8 D - 19 2268.23 1.14% 1.16% 441.64 429.68 Oke
Tumpuan Kiri Positif(+) 4 D - 19 1134.11 0.54% 0.58% 228.63 214.84 Oke
Tumpuan Kiri Negatif (-) 8 D - 19 2268.23 0.54% 1.16% 441.64 429.68 Oke
Lapangan Positif(+) 4 D - 19 1134.11 0.45% 0.58% 228.63 180.96 Oke
Lapangan Negatif (-) 3 D - 19 850.59 0.43% 0.43% 173.62 170.76 Oke

Tabel 4.30 Penulangan Balok Utama bentang 5,00 m


Balok Utama 5.00 m ( 300x500)
Luas
Tulangan ρpe rlu ρpas ang Ø.Mn Mu Cek
Tulangan
(mm²) kN.m kN.m
Tumpuan Kanan Positif(+) 2 D - 19 ;
969.18 0.63% 0.70% 158.77 143.88 Oke
2 D - 16
Tumpuan Kanan Negatif (-) 6 D - 19 ;
1902.23 1.35% 1.38% 299.21 287.76 Oke
1 D - 16
Tumpuan Kiri Positif(+) 2 D - 19 ;
969.18 0.63% 0.70% 158.77 143.88 Oke
2 D - 16
Tumpuan Kiri Negatif (-) 6 D - 19 ;
1902.23 0.63% 1.38% 299.21 287.76 Oke
1 D - 16
Lapangan Positif(+) 1 D - 19 ;
685.65 0.47% 0.50% 114.34 107.51 Oke
2 D - 16
Lapangan Negatif (-) 1 D - 19 ;
685.65 0.46% 0.50% 114.34 107.16 Oke
2 D - 16

Tabel 4.31 Penulangan Balok Anak bentang 8,00 m


Balok Anak 8.00 m ( 300x500)
Luas
Tulangan ρpe rlu ρpas ang Ø.Mn Mu Cek
Tulangan
(mm²) kN.m kN.m
Tumpuan Kanan Positif(+) 2 D - 19 ;
768.12 0.53% 0.56% 127.44 122.34 Oke
1 D - 16
Tumpuan Kanan Negatif (-) 4 D - 19 ;
1536.24 1.12% 1.11% 246.08 244.69 Oke
2 D - 16
Tumpuan Kiri Positif(+) 2 D - 19 ;
768.12 0.53% 0.56% 127.44 122.34 Oke
1 D - 16
Tumpuan Kiri Negatif (-) 4 D - 19 ;
1536.24 0.53% 1.11% 246.08 244.69 Oke
2 D - 16
Lapangan Positif(+) 2 D - 19 ;
768.12 0.52% 0.56% 127.44 119.03 Oke
1 D - 16
Lapangan Negatif (-) 2 D - 19 567.06 0.33% 0.41% 95.26 34.01 Oke

93
Tabel 4.32 Penulangan Balok Anak bentang 6,00 m
Balok Anak 6.00 m ( 300x450)
Luas
Tulangan ρperlu ρpa s a ng Ø.Mn Mu Cek
Tulangan
(mm²) kN.m kN.m
Tumpuan Kanan Positif(+) 4 D - 16 804.25 0.54% 0.65% 117.93 97.95 Oke
Tumpuan Kanan Negatif (-) 7 D - 16 1407.43 1.13% 1.14% 200.71 195.90 Oke
Tumpuan Kiri Positif(+) 4 D - 16 804.25 0.54% 0.65% 117.93 97.95 Oke
Tumpuan Kiri Negatif (-) 7 D - 16 1407.43 0.54% 1.14% 200.71 195.90 Oke
Lapangan Positif(+) 3 D - 16 603.19 0.37% 0.49% 89.71 68.36 Oke
Lapangan Negatif (-) 3 D - 16 603.19 0.33% 0.49% 89.71 43.68 Oke

Tabel 4.33 Penulangan Balok Anak bentang 5,00 m


Balok Anak 5.00 m (250 x 400 mm)
Luas
Tulangan ρperlu ρpa s a ng Ø.Mn Mu Cek
Tulangan
(mm²) kN.m kN.m
Tumpuan Kanan Positif(+) 3 D - 16 603.19 0.43% 0.67% 77.55 51.03 Oke
Tumpuan Kanan Negatif (-) 5 D - 16 1005.31 0.90% 1.12% 124.22 102.07 Oke
Tumpuan Kiri Positif(+) 3 D - 16 603.19 0.43% 0.67% 77.55 51.03 Oke
Tumpuan Kiri Negatif (-) 5 D - 16 1005.31 0.43% 1.12% 124.22 102.07 Oke
Lapangan Positif(+) 2 D - 16 402.12 0.33% 0.45% 52.71 35.08 Oke
Lapangan Negatif (-) 2 D - 16 402.12 0.33% 0.45% 52.71 24.69 Oke

Berdasarkan SNI 2847:2019 pasal 18.6.5, gaya geser


desain Ve harus dihitung dari tinjauan gaya-gaya pada bagian
balok di antara kedua muka joint. Momen lentur maksimum
(Mpr) harus diasumsikan bekerja pada muka-muka joint dan
balok dibebani dengan beban gravitasi terfaktor disepanjang
bentang.
Mpr2 + Mpr2 Wu.Ln
Ve = + (4.14)
Ln 2
Wu = 1,2 DL + 1,0 LL (4.15)
Gaya geser desain maksimum Ve harus lebih kecil dari nilai
gaya nominal geser desain.
ØVn = Ve (4.16)
Ve = Gaya geser desain maksimum
Mpri = Momen probable (Momen lentur maksimum 1,25
fy)
94
Ln = Panjang efektif bentang balok
Wu = Beban maksimum
Vn = Gaya nominal geser desain
Dari analisa dan desain gaya geser balok didapatkan
penulangan geser balok seperti yang ditampilkan pada Tabel
4.34 sampai dengan Tabel 4.39.
Tabel 4.34 Penulangan Geser Balok Utama bentang 8,00 m
Balok Utama 8.00 m ( 350x600)
Luas Jarak
Tulangan Jumlah Vu ØVn
Tulangan Sengkang Cek
Kaki
(mm) (mm²) (mm) (kN) (kN)
Daerah Sendi Plastis D - 10 2 157.08 100.00 259.43 411.28 Oke
Di Luar Sendi Plastis D - 10 2 157.08 250.00 170.90 245.03 Oke

Tabel 4.35 Penulangan Geser Balok Utama bentang 6,00 m


Balok Utama 6.00 m ( 350x600)
Luas Jarak
Tulangan Jumlah Vu ØVn
Tulangan Sengkang Cek
Kaki
(mm) (mm²) (mm) (kN) (kN)
Daerah Sendi Plastis D - 10 2 157.08 100.00 300.30 411.28 Oke
Di Luar Sendi Plastis D - 10 2 157.08 250.00 190.03 245.03 Oke

Tabel 4.36 Penulangan Geser Balok Utama bentang 5,00 m


Balok Utama 5.00 m ( 300x500)
Luas Jarak
Tulangan Jumlah Vu ØVn
Tulangan Sengkang Cek
Kaki
(mm) (mm²) (mm) (kN) (kN)
Daerah Sendi Plastis D - 10 2 157.08 100.00 196.78 322.09 Oke
Di Luar Sendi Plastis D - 10 2 157.08 250.00 163.88 185.53 Oke

Tabel 4.37 Penulangan Geser Balok Anak bentang 8,00 m


Balok Anak 8.00 m ( 300x500)
Luas Jarak
Tulangan Jumlah Vu ØVn
Tulangan Sengkang Cek
Kaki
(mm) (mm²) (mm) (kN) (kN)
Daerah Sendi Plastis D - 10 2 157.08 100.00 300.73 322.09 Oke
Di Luar Sendi Plastis D - 10 2 157.08 250.00 57.08 185.53 Oke

Tabel 4.38 Penulangan Geser Balok Anak bentang 6,00 m


Balok Anak 6.00 m ( 300x450)
Luas Jarak
Tulangan Jumlah Vu ØVn
Tulangan Sengkang Cek
Kaki
(mm) (mm²) (mm) (kN) (kN)
Daerah Sendi Plastis D - 10 2 157.08 100.00 93.11 287.08 Oke
Di Luar Sendi Plastis D - 10 2 157.08 200.00 54.37 185.65 Oke

95
Tabel 4.39 Penulangan Geser Balok Anak bentang 5,00 m
Balok Anak 5.00 m (250 x 400 mm)
Luas Jarak
Tulangan Jumlah Vu ØVn
Tulangan Sengkang Cek
Kaki
(mm) (mm²) (mm) (kN) (kN)
Daerah Sendi Plastis D - 10 2 157.08 75.00 63.51 299.12 Oke
Di Luar Sendi Plastis D - 10 2 157.08 150.00 43.64 180.37 Oke

Berdasarkan hasil perhitungan tulangan lentur dan


tulangan geser pada balok di atas, didapatkan gambar detail
penampang balok seperti Gambar 4.26 sampai dengan Gambar
4.31.

Gambar 4.26 Detail Penampang Balok Utama bentang 8,00 m

Gambar 4.27 Detail Penampang Balok Utama bentang 6,00 m

96
Gambar 4.28 Detail Penampang Balok Utama bentang 5,00 m

Gambar 4.29 Detail Penampang Balok Anak bentang 8,00 m

Gambar 4.30 Detail Penampang Balok Anak bentang 6,00 m

97
Gambar 4.31 Detail Penampang Balok Anak bentang 5,00 m

4.13.2. Desain Kolom SRPMK


Berdasarkan SNI 2847:2019 pasal 18.7.4, kolom sistem
rangka pemikul momen khusus merupakan kolom yang mampu
memikul gaya seismik dan didesain untuk menahan gaya
lentur, gaya geser, dan gaya aksial. Perencanaan penulangan
longitudinal kolom memiliki persyaratan dimana luas tulangan
longitudinal (Ast) tidak boleh kurang dari 1% Ag dan tidak lebih
dari 6% Ag, sehingga diperoleh hasil penulangan kolom seperti
pada Tabel 4.40 sampai dengan Tabel 4.51.
Tabel 4.40 Penulangan Kolom Shearwall 1000x1000 mm Lantai 1
Tulangan Lentur Kolom
( 1000 x 1000 ) mm
Aksial (P) Momen (M) Aksial Tarik
Eksentrisitas
(kN) (kN.m) (kN)
[ 0,Po' ] 24927.28 0.00
[ Mnm a ks ,Pnm a k s ] 19941.83 2696.72 0.14
[ Mnb ,Pnb ] 8438.83 6005.94 0.71
[ Mo,0 ] 0.00 4683.14
[ 0,Pnmin ] -8892.16 0.00
[ M2,Pu ] 14243.69 486.45 0.03 -13680.25
[ M3,Pu ] 14243.69 407.50 0.03 -13680.25
Diameter (mm) 36
Jumlah Tulangan 32
Luas Tulangan (mm²) 32572.03
ρ 3.26%

98
Tabel 4.41 Penulangan Kolom Shearwall 900x900 mm Lantai 2-3
Tulangan Lentur Kolom
( 900 x 900 ) mm
Aksial (P) Momen (M) Aksial Tarik
Eksentrisitas
(kN) (kN.m) (kN)
[ 0,Po' ] 21778.03 0.00
[ Mnm a k s ,Pnm a k s ] 17422.43 2126.68 0.12
[ Mnb ,Pnb ] 6906.10 4938.88 0.72
[ Mo,0 ] 0.00 4110.07
[ 0,Pnmin ] -8892.16 0.00
[ M2,Pu ] 11538.90 523.71 0.05 -13680.25
[ M3,Pu ] 11538.90 289.54 0.03 -13680.25
Diameter (mm) 36
Jumlah Tulangan 32
Luas Tulangan (mm²) 32572.03
ρ 4.02%

Tabel 4.42 Penulangan Kolom Shearwall 800x800 mm Lantai 4-6


Tulangan Lentur Kolom
( 800 x 800 ) mm
Aksial (P) Momen (M) Aksial Tarik
Eksentrisitas
(kN) (kN.m) (kN)
[ 0,Po' ] 15557.50 0.00
[ Mnm a k s ,Pnm a k s ] 12446.00 1325.94 0.11
[ Mnb ,Pnb ] 5284.28 2910.55 0.55
[ Mo,0 ] 0.00 2213.35
[ 0,Pnmin ] -5269.43 0.00
[ M2,Pu ] 7211.87 411.34 0.06 -8106.82
[ M3,Pu ] 7211.87 276.71 0.04 -8106.82
Diameter (mm) 32
Jumlah Tulangan 24
Luas Tulangan (mm²) 19301.95
ρ 3.02%

Tabel 4.43 Penulangan Kolom Shearwall 700x700 mm Lantai 7-8


Tulangan Lentur Kolom
( 700 x 700 ) mm
Aksial (P) Momen (M) Aksial Tarik
Eksentrisitas
(kN) (kN.m) (kN)
[ 0,Po' ] 11389.19 0.00
[ Mnm a k s ,Pnm a k s ] 9111.36 836.52 0.09
[ Mnb ,Pnb ] 3968.40 1784.39 0.45
[ Mo,0 ] 0.00 1277.11
[ 0,Pnmin ] -3478.65 0.00
[ M2,Pu ] 3839.54 385.81 0.10 -5351.77
[ M3,Pu ] 3839.54 278.37 0.07 -5351.77
Diameter (mm) 26
Jumlah Tulangan 24
Luas Tulangan (mm²) 12742.30
ρ 2.60%

99
Tabel 4.44 Penulangan Kolom Shearwall 600x600 mm Lantai 9-12
Tulangan Lentur Kolom
( 600 x 600 ) mm
Aksial (P) Momen (M) Aksial Tarik
Eksentrisitas
(kN) (kN.m) (kN)
[ 0,Po' ] 8145.30 0.00
[ Mnm a k s ,Pnm a k s ] 6516.24 509.39 0.08
[ Mnb ,Pnb ] 2848.73 1063.18 0.37
[ Mo,0 ] 0.00 728.70
[ 0,Pnmin ] -2319.10 0.00
[ M2,Pu ] 2455.93 422.66 0.17 -3567.84
[ M3,Pu ] 2455.93 590.31 0.24 -3567.84
Diameter (mm) 26
Jumlah Tulangan 16
Luas Tulangan (mm²) 8494.87
ρ 2.36%

Tabel 4.45 Penulangan Kolom Shearwall 500x500 mm Rooftop


Tulangan Lentur Kolom
(500 x 500) mm
Aksial (P) Momen (M) Aksial Tarik
Eksentrisitas
(kN) (kN.m) (kN)
[ 0,Po' ] 5703.36 0.00
[ Mnm a k s ,Pnm a k s ] 4562.69 293.00 0.06
[ Mnb ,Pnb ] 1941.77 613.80 0.32
[ Mo,0 ] 0.00 422.56
[ 0,Pnmin ] -1660.42 0.00
[ M2,Pu ] 297.72 239.64 0.80 -2554.49
[ M3,Pu ] 297.72 218.44 0.73 -2554.49
Diameter (mm) 22
Jumlah Tulangan 16
Luas Tulangan (mm²) 6082.12
ρ 2.43%

Tabel 4.46 Penulangan Kolom 1000x1000 mm Lantai 1


Tulangan Lentur Kolom
( 1000 x 1000 ) mm
Aksial (P) Momen (M) Aksial Tarik
Eksentrisitas
(kN) (kN.m) (kN)
[ 0,Po' ] 19694.22 0.00
[ Mnm a ks ,Pnm a k s ] 15755.37 2042.04 0.13
[ Mnb ,Pnb ] 8052.54 3835.61 0.48
[ Mo,0 ] 0.00 1861.30
[ 0,Pnmin ] -3320.84 0.00
[ M2,Pu ] 8334.10 431.11 0.05 -5108.98
[ M3,Pu ] 8334.10 373.32 0.04 -5108.98
Diameter (mm) 22
Jumlah Tulangan 32
Luas Tulangan (mm²) 12164.25
ρ 1.22%

100
Tabel 4.47 Penulangan Kolom 900x900 mm Lantai 2-3
Tulangan Lentur Kolom
( 900 x 900 ) mm
Aksial (P) Momen (M) Aksial Tarik
Eksentrisitas
(kN) (kN.m) (kN)
[ 0,Po' ] 16544.97 0.00
[ Mnm a k s ,Pnm a k s ] 13235.97 1550.54 0.12
[ Mnb ,Pnb ] 6530.56 3004.91 0.46
[ Mo,0 ] 0.00 1647.69
[ 0,Pnmin ] -3320.84 0.00
[ M2,Pu ] 7540.50 287.15 0.04 -5108.98
[ M3,Pu ] 7540.50 287.70 0.04 -5108.98
Diameter (mm) 22
Jumlah Tulangan 32
Luas Tulangan (mm²) 12164.25
ρ 1.50%

Tabel 4.48 Penulangan Kolom 800x800 mm Lantai 4-6


Tulangan Lentur Kolom
( 800 x 800 ) mm
Aksial (P) Momen (M) Aksial Tarik
Eksentrisitas
(kN) (kN.m) (kN)
[ 0,Po' ] 12947.41 0.00
[ Mnm a k s ,Pnm a k s ] 10357.93 1071.92 0.10
[ Mnb ,Pnb ] 5110.17 2061.20 0.40
[ Mo,0 ] 0.00 1096.48
[ 0,Pnmin ] -2490.63 0.00
[ M2,Pu ] 6011.63 283.42 0.05 -3831.74
[ M3,Pu ] 6011.63 276.71 0.05 -3831.74
Diameter (mm) 22
Jumlah Tulangan 24
Luas Tulangan (mm²) 9123.19
ρ 1.43%

Tabel 4.49 Penulangan Kolom 700x700 mm Lantai 7-8


Tulangan Lentur Kolom
( 700 x 700 ) mm
Aksial (P) Momen (M) Aksial Tarik
Eksentrisitas
(kN) (kN.m) (kN)
[ 0,Po' ] 10461.16 0.00
[ Mnm a k s ,Pnm a k s ] 8368.93 759.55 0.09
[ Mnb ,Pnb ] 3910.48 1524.68 0.39
[ Mo,0 ] 0.00 932.52
[ 0,Pnmin ] -2490.63 0.00
[ M2,Pu ] 3839.57 290.09 0.08 -3831.74
[ M3,Pu ] 3839.57 278.38 0.07 -3831.74
Diameter (mm) 22
Jumlah Tulangan 24
Luas Tulangan (mm²) 9123.19
ρ 1.86%

101
Tabel 4.50 Penulangan Kolom 600x600 mm Lantai 9-12
Tulangan Lentur Kolom
( 600 x 600 ) mm
Aksial (P) Momen (M) Aksial Tarik
Eksentrisitas
(kN) (kN.m) (kN)
[ 0,Po' ] 7526.61 0.00
[ Mnm a k s ,Pnm a k s ] 6021.29 465.92 0.08
[ Mnb ,Pnb ] 2817.22 916.59 0.33
[ Mo,0 ] 0.00 534.07
[ 0,Pnmin ] -1660.42 0.00
[ M2,Pu ] 2455.97 273.95 0.11 -2554.49
[ M3,Pu ] 2455.97 566.62 0.23 -2554.49
Diameter (mm) 22
Jumlah Tulangan 16
Luas Tulangan (mm²) 6082.12
ρ 1.69%

Tabel 4.51 Penulangan Kolom 500x500 mm Rooftop


Tulangan Lentur Kolom
(500 x 500) mm
Aksial (P) Momen (M) Aksial Tarik
Eksentrisitas
(kN) (kN.m) (kN)
[ 0,Po' ] 5703.36 0.00
[ Mnm a k s ,Pnm a k s ] 4562.69 293.00 0.06
[ Mnb ,Pnb ] 1941.77 613.80 0.32
[ Mo,0 ] 0.00 422.56
[ 0,Pnmin ] -1660.42 0.00
[ M2,Pu ] 297.71 239.72 0.81 -2554.49
[ M3,Pu ] 297.71 218.43 0.73 -2554.49
Diameter (mm) 22
Jumlah Tulangan 16
Luas Tulangan (mm²) 6082.12
ρ 2.43%

Dari hasil perhitungan diperoleh diagram iteraksi kolom


yang berfungsi untuk menggambarkan kapasitas kolom yang
direncanakan. Berikut merupakan diagram iteraksi masing-
masing kolom yang ditampilkan pada Gambar 4.32 sampai
dengan Gambar 4.43.

102
Gambar 4.32 Diagram Iteraksi Kolom Shearwall 1000x1000 mm

Gambar 4.33 Diagram Iteraksi Kolom Shearwall 900x900 mm

103
Gambar 4.34 Diagram Iteraksi Kolom Shearwall 800x800 mm

Gambar 4.35 Diagram Iteraksi Kolom Shearwall 700x700 mm


104
Gambar 4.36 Diagram Iteraksi Kolom Shearwall 600x600 mm

Gambar 4.37 Diagram Iteraksi Kolom Shearwall 500x500 mm


105
Gambar 4.38 Diagram Iteraksi Kolom 1000x1000 mm

Gambar 4.39 Diagram Iteraksi Kolom 900x900 mm

106
Gambar 4.40 Diagram Iteraksi Kolom 800x800 mm

Gambar 4.41 Diagram Iteraksi Kolom 700x700 mm


107
Gambar 4.42 Diagram Iteraksi Kolom 600x600 mm

Gambar 4.43 Diagram Iteraksi Kolom 500x500 mm


108
Berdasarkan SNI 2847:2019 pasal 18.7.6.1, gaya geser
desain Ve harus ditentukan dari peninjauan terhadap gaya-gaya
maksimum yang dapat terjadi di muka-muka joint pada setiap
ujung kolom. Gaya tersebut ditentukan menggunakan kekuatan
lentur maksimum (Mpr) yang mungkin terjadi disetiap ujung
kolom yang mungkin terkait dengan rentangbeban aksial
terfaktor (Pu) yang bekerja pada kolom. Gaya geser kolom
tersebut tidak perlu melebihi nilai geser yang dihitung dari
kekuatan joint berdasarkan Mpr balok yang merangka ke joint.
Nilai Ve tidak boleh kurang dari geser terfaktor berdasarkan
analisis struktur.
Berikut Tabel 4.53 sampai dengan Tabel 4.63 merupakan
penulangan geser kolom berdasarkan analisis kekuatan geser
pada kolom.
Tabel 4.52 Penulangan Geser Kolom Shearwall 1000x1000 mm
Tulangan Sengkang Kolom
( 1000 x 1000 ) mm
Diameter Jarak Sengkang
Lokasi Jumlah Kaki
(mm) (mm)
Daerah Sepanjang Lo 16 4 100.00
Di Luar Lo 16 4 150.00

Tabel 4.53 Penulangan Geser Kolom Shearwall 900x900 mm


Tulangan Sengkang Kolom
( 900 x 900 ) mm
Diameter Jarak Sengkang
Lokasi Jumlah Kaki
(mm) (mm)
Daerah Sepanjang Lo 13 4 100.00
Di Luar Lo 13 4 150.00

Tabel 4.54 Penulangan Geser Kolom Shearwall 800x800 mm


Tulangan Sengkang Kolom
( 800 x 800 ) mm
Diameter Jarak Sengkang
Lokasi Jumlah Kaki
(mm) (mm)
Daerah Sepanjang Lo 13 4 100.00
Di Luar Lo 13 4 150.00

109
Tabel 4.55 Penulangan Geser Kolom Shearwall 700x700 mm
Tulangan Sengkang Kolom
( 700 x 700 ) mm
Diameter Jarak Sengkang
Lokasi Jumlah Kaki
(mm) (mm)
Daerah Sepanjang Lo 13 4 100.00
Di Luar Lo 13 4 150.00

Tabel 4.56 Penulangan Geser Kolom Shearwall 600x600 mm


Tulangan Sengkang Kolom
( 600 x 600 ) mm
Diameter Jarak Sengkang
Lokasi Jumlah Kaki
(mm) (mm)
Daerah Sepanjang Lo 13 3 100.00
Di Luar Lo 13 3 150.00

Tabel 4.57 Penulangan Geser Kolom Shearwall 500x500 mm


Tulangan Sengkang Kolom
( 500 x 500 ) mm
Diameter Jarak Sengkang
Lokasi Jumlah Kaki
(mm) (mm)
Daerah Sepanjang Lo 13 3 100.00
Di Luar Lo 13 3 150.00

Tabel 4.58 Penulangan Geser Kolom 1000x1000 mm


Tulangan Sengkang Kolom
( 1000 x 1000 ) mm
Diameter Jarak Sengkang
Lokasi Jumlah Kaki
(mm) (mm)
Daerah Sepanjang Lo 16 4 100.00
Di Luar Lo 16 4 150.00

Tabel 4.59 Penulangan Geser Kolom 900x900 mm


Tulangan Sengkang Kolom
( 900 x 900 ) mm
Diameter Jarak Sengkang
Lokasi Jumlah Kaki
(mm) (mm)
Daerah Sepanjang Lo 13 4 100.00
Di Luar Lo 13 4 150.00

Tabel 4.60 Penulangan Geser Kolom 800x800 mm


Tulangan Sengkang Kolom
( 800 x 800 ) mm
Diameter Jarak Sengkang
Lokasi Jumlah Kaki
(mm) (mm)
Daerah Sepanjang Lo 13 4 100.00
Di Luar Lo 13 4 150.00

110
Tabel 4.61 Penulangan Geser Kolom 700x700 mm
Tulangan Sengkang Kolom
( 700 x 700 ) mm
Diameter Jarak Sengkang
Lokasi Jumlah Kaki
(mm) (mm)
Daerah Sepanjang Lo 13 4 100.00
Di Luar Lo 13 4 150.00

Tabel 4.62 Penulangan Geser Kolom 600x600 mm


Tulangan Sengkang Kolom
( 600 x 600 ) mm
Diameter Jarak Sengkang
Lokasi Jumlah Kaki
(mm) (mm)
Daerah Sepanjang Lo 13 3 100.00
Di Luar Lo 13 3 150.00

Tabel 4.63 Penulangan Geser Kolom 500x500 mm


Tulangan Sengkang Kolom
( 500 x 500 ) mm
Diameter Jarak Sengkang
Lokasi Jumlah Kaki
(mm) (mm)
Daerah Sepanjang Lo 13 3 100.00
Di Luar Lo 13 3 150.00

Berdasarkan hasil perhitungan tulangan lentur dan


tulangan geser pada kolom di atas, didapatkan gambar detail
penampang kolom seperti pada Gambar 4.44 sampai dengan
Gambar 4.55.

Gambar 4.44 Detail Penampang Kolom Shearwall 1000x1000 mm

111
Gambar 4.45 Detail Penampang Kolom Shearwall 900x900 mm

Gambar 4.46 Detail Penampang Kolom Shearwall 800x800 mm

Gambar 4.47 Detail Penampang Kolom Shearwall 700x700 mm

112
Gambar 4.48 Detail Penampang Kolom Shearwall 600x600 mm

Gambar 4.49 Detail Penampang Kolom Shearwall 500x500 mm

Gambar 4.50 Detail Penampang Kolom 1000x1000 mm

113
Gambar 4.51 Detail Penampang Kolom 900x900 mm

Gambar 4.52 Detail Penampang Kolom 800x800 mm

Gambar 4.53 Detail Penampang Kolom 700x700 mm

114
Gambar 4.54 Detail Penampang Kolom 600x600 mm

Gambar 4.55 Detail Penampang Kolom 500x500 mm

4.13.3. Desain Pelat Lantai


Sistem perencanaan tulangan pelat lantai terbagi dua, yaitu
pelat satu arah (one way slab) dan pelat dua arah (two way
slab). Pada perencanaan struktur ini digunakan pelat dua arah,
sehingga didasarkan pada momen yang dihasilkan dari kedua
arah yaitu arah X (tumpuan X dan lapangan X) dan arah Y
(tumpuan Y dan lapangan Y).
Dari hasil desain pelat lantai didapatkan penulangan pelat
lantai seperti pada Tabel 4.64, Tabel 4.65, Tabel 4.66 dan Tabel
4.67.

115
Tabel 4.64 Penulangan Pelat Lantai 2500x4000 mm
Pelat Lantai 2500 x 4000 mm
Mu Tulangan Jarak
Lokasi
(kN.m) (mm) (mm)
Tumpuan X 11.007 D-10 200.00
Tumpuan Y 7.918 D-10 200.00
Lapangan X 5.328 D-10 200.00
Lapangan Y 2.992 D-10 200.00

Tabel 4.65 Penulangan Pelat Lantai 3000x4000 mm


Pelat Lantai 3000 x 4000 mm
Mu Tulangan Jarak
Lokasi
(kN.m) (mm) (mm)
Tumpuan X 12.633 D-10 200.00
Tumpuan Y 8.923 D-10 200.00
Lapangan X 5.519 D-10 200.00
Lapangan Y 3.562 D-10 200.00

Tabel 4.66 Penulangan Dak Beton 2500x4000 mm


Dak Beton 2500 x 4000 mm
Mu Tulangan Jarak
Lokasi
(kN.m) (mm) (mm)
Tumpuan X 8.335 D-10 200.00
Tumpuan Y 6.570 D-10 200.00
Lapangan X 3.348 D-10 200.00
Lapangan Y 2.783 D-10 200.00

Tabel 4.67 Penulangan Dak Beton 3000x4000 mm


Dak Beton 3000 x 4000 mm
Mu Tulangan Jarak
Lokasi
(kN.m) (mm) (mm)
Tumpuan X 9.067 D-10 200.00
Tumpuan Y 6.481 D-10 200.00
Lapangan X 5.405 D-10 200.00
Lapangan Y 2.440 D-10 200.00

Berdasarkan penulangan pelat lantai tersebut, dapat dibuat


detail penulangan pelat lantai seperti Gambar 4.56 sampai
dengan Gambar 4.59 berikut.

116
T2Y

0,25 Sx
T1Y
T2X T2X
T1X

0,25 Sx
T2Y
0,25 Sx 0,25 Sx

Gambar 4.56 Detail Penulangan Pelat Lantai 2500x4000 mm


T2Y
0,25 Sx

T1Y

T2X T2X
T1X
0,25 Sx

T2Y

0,25 Sx 0,25 Sx

Gambar 4.57 Detail Penulangan Pelat Lantai 3000x4000 mm


T2Y

0,25 Sx
T1Y

T2X T2X
T1X
0,25 Sx
T2Y

0,25 Sx 0,25 Sx

117
Gambar 4.58 Detail Penulangan Dak Beton 2500x4000 mm

T2Y
0,25 Sx

T1Y
T2X T2X
T1X

0,25 Sx

T2Y
0,25 Sx 0,25 Sx

Gambar 4.59 Detail Penulangan Dak Beton 3000x4000 mm

4.13.4. Desain Shearwall


Berdasarkan SNI 2847:2019 pasal 11.1.2, dinding geser
didefinisikan sebagai dinding, penumpu, atau bukan penumpu
yang didesain untuk menahan gaya lateral yang terjadi pada
bidang dinding. Dinding geser berfungsi untuk menambah
kekakuan struktur bangunan. Perencanaan dinding geser harus
mempertimbangkan kemampuan dinding geser tersebut untuk
menahan gaya lentur, gaya geser dan gaya aksial yang bekerja
pada struktur. Pada perencanaan ini, digunakan program Sp
Kolom untuk memeriksa kekuatan dinding geser terhadap
lentur, sehingga didapatkan diagram iteraksi shearwall seperti
Gambar 4.60 sampai dengan Gambar 4.65.

118
Gambar 4.60 Diagram Iteraksi Shearwall P1

Gambar 4.61 Diagram Iteraksi Shearwall P2

119
Gambar 4.62 Diagram Iteraksi Shearwall P3

Gambar 4.63 Diagram Iteraksi Shearwall P4

120
Gambar 4.64 Diagram Iteraksi Shearwall P5

Gambar 4.65 Diagram Iteraksi Shearwall P6

121
Berikut pada Tabel 4.68 sampai dengan Tabel 4.73
merupakan penulangan lentur shearwall pada perencanaan
struktur bangunan ini.
Tabel 4.68 Penulangan Lentur Shearwall P1
Tulangan Lentur Shearwall 5 m

Aksial (P) Momen (M) Aksial Tarik


Ekse ntrisitas
(kN) (kN.m) (kN)
[ 0,Po' ] 49629.17 0.00
[ Mnm a k s ,Pnm a k s ] 39703.34 22723.51 0.57
[ Mnb ,Pnb ] 17795.98 47792.24 2.69
[ Mo,0 ] 0.00 44901.10
[ 0,Pnmin ] -21955.96 0.00
[ M2,Pu ] 10813.67 885.01 0.08 -33778.40
[ M3,Pu ] 10813.67 47340.38 4.38 -33778.40
Diameter (mm) 32
Jumlah Tulangan 100
Luas Tulangan (mm²) 80424.77
ρ 4.60%

Tabel 4.69 Penulangan Lentur Shearwall P2


Tulangan Lentur Shearwall 6 m

Aksial (P) Momen (M) Aksial Tarik


Ekse ntrisitas
(kN) (kN.m) (kN)
[ 0,Po' ] 60379.92 0.00
[ Mnm a k s ,Pnm a k s ] 48303.94 32118.11 0.66
[ Mnb ,Pnb ] 21041.62 71039.49 3.38
[ Mo,0 ] 0.00 67620.08
[ 0,Pnmin ] -27225.39 0.00
[ M2,Pu ] 13344.02 615.16 0.05 -41885.22
[ M3,Pu ] 13344.02 68655.77 5.15 -41885.22
Diameter (mm) 32
Jumlah Tulangan 124
Luas Tulangan (mm²) 99726.72
ρ 4.75%

Tabel 4.70 Penulangan Lentur Shearwall P3


Tulangan Lentur Shearwall 8 m

Aksial (P) Momen (M) Aksial Tarik


Ekse ntrisitas
(kN) (kN.m) (kN)
[ 0,Po' ] 79406.68 0.00
[ Mnm a k s ,Pnm a k s ] 63525.34 58112.39 0.91
[ Mnb ,Pnb ] 28676.88 121969.31 4.25
[ Mo,0 ] 0.00 114826.18
[ 0,Pnmin ] -35129.54 0.00
[ M2,Pu ] 15380.04 745.92 0.05 -54045.45
[ M3,Pu ] 15380.04 112099.84 7.29 -54045.45
Diameter (mm) 32
Jumlah Tulangan 160
Luas Tulangan (mm²) 128679.64
ρ 4.60%

122
Tabel 4.71 Penulangan Lentur Shearwall P4
Tulangan Lentur Shearwall 3,1 m

Aksial (P) Momen (M) Aksial Tarik


Ekse ntrisitas
(kN) (kN.m) (kN)
[ 0,Po' ] 30770.09 0.00
[ Mnm a k s ,Pnm a k s ] 24616.07 8747.09 0.36
[ Mnb ,Pnb ] 10907.23 18467.57 1.69
[ Mo,0 ] 0.00 17285.62
[ 0,Pnmin ] -13612.70 0.00
[ M2,Pu ] 7464.72 16.56 0.00 -20942.61
[ M3,Pu ] 7464.72 2087.45 0.28 -20942.61
Diameter (mm) 32
Jumlah Tulangan 62
Luas Tulangan (mm²) 49863.36
ρ 4.60%

Tabel 4.72 Penulangan Lentur Shearwall P5


Tulangan Lentur Shearwall 3 m

Aksial (P) Momen (M) Aksial Tarik


Ekse ntrisitas
(kN) (kN.m) (kN)
[ 0,Po' ] 23590.63 0.00
[ Mnm a k s ,Pnm a k s ] 18872.50 6644.42 0.35
[ Mnb ,Pnb ] 9491.85 12662.74 1.33
[ Mo,0 ] 0.00 9323.29
[ 0,Pnmin ] -6586.79 0.00
[ M2,Pu ] 7647.32 18.71 0.00 -10133.52
[ M3,Pu ] 7647.32 1807.04 0.24 -10133.52
Diameter (mm) 32
Jumlah Tulangan 30
Luas Tulangan (mm²) 24127.43
ρ 2.30%

Tabel 4.73 Penulangan Lentur Shearwall P6


Tulangan Lentur Shearwall 0.8 m

Aksial (P) Momen (M) Aksial Tarik


Ekse ntrisitas
(kN) (kN.m) (kN)
[ 0,Po' ] 6290.83 0.00
[ Mnm a k s ,Pnm a k s ] 5032.67 476.49 0.09
[ Mnb ,Pnb ] 2365.52 923.15 0.39
[ Mo,0 ] 0.00 668.54
[ 0,Pnmin ] -1756.48 0.00
[ M2,Pu ] 2309.70 110.24 0.05 -2702.27
[ M3,Pu ] 2309.70 174.84 0.08 -2702.27
Diameter (mm) 32
Jumlah Tulangan 8
Luas Tulangan (mm²) 6433.98
ρ 2.30%

123
Dari hasil perhitungan diperoleh tulangan tranversal
shearwall yang dapat dilihat pada Tabel 4.74 sampai dengan
Tabel 4.79.
Tabel 4.74 Penulangan Tranversal Shearwall P1
Shearwall P1
Diameter Jarak Vu ØVn
Cek
(mm) (mm) (kN) (kN)
Tulangan Tranversal D-16 200 2120.440 7695.475 Oke

Tabel 4.75 Penulangan Tranversal Shearwall P2


Shearwall P2
Diameter Jarak Vu ØVn
Cek
(mm) (mm) (kN) (kN)
Tulangan Tranversal D-16 200 2993.744 9234.570 Oke

Tabel 4.76 Penulangan Tranversal Shearwall P3


Shearwall P3
Diameter Jarak Vu ØVn
Cek
(mm) (mm) (kN) (kN)
Tulangan Tranversal D-16 200 5154.640 12312.760 Oke

Tabel 4.77 Penulangan Tranversal Shearwall P4


Shearwall P4
Diameter Jarak Vu ØVn
Cek
(mm) (mm) (kN) (kN)
Tulangan Tranversal D-16 200 1097.482 4771.195 Oke

Tabel 4.78 Penulangan Tranversal Shearwall P5


Shearwall P5
Diameter Jarak Vu ØVn
Cek
(mm) (mm) (kN) (kN)
Tulangan Tranversal D-16 200 593.177 4617.285 Oke

Tabel 4.79 Penulangan Tranversal Shearwall P6


Shearwall P6
Diameter Jarak Vu ØVn
Cek
(mm) (mm) (kN) (kN)
Tulangan Tranversal D-16 200 95.364 1231.276 Oke

Berdasarkan perhitungan tulangan lentur dan tulangan


geser, didapatkan gambar detail penampang shearwall seperti
Gambar 4.66 sampai dengan Gambar 4.68.

124
Gambar 4.66 Detail Penampang Shearwall P1

Gambar 4.67 Detail Penampang Shearwall P2

Gambar 4.68 Detail Penampang Shearwall P3

4.13.5. Desain Pondasi


Jenis pondasi yang digunakan pada perencanaan ini yaitu
pondasi tiang pancang. Bangunan ini direncanakan akan
didirikan di Kota Padang. Berdasarkan pengujian N-SPT yang
dilakukan dilokasi diperoleh daya dukung tanah sebesar
2192,17 kN.
Dari hasil perhitungan tersebut direncanakan penulangan
pilecap seperti pada Tabel 4.80 sampai dengan Tabel 4.84.

125
Tabel 4.80 Penulangan Pondasi F1
Pondasi F1
Diameter Jarak Mu ØMn
Cek
(mm) (mm) kN.m kN.m
Tulangan Lentur D-19 100 431.114 3609.533 Oke

Tabel 4.81 Penulangan Pondasi F2


Pondasi F2
Diameter Jarak Mu ØMn
Cek
(mm) (mm) kN.m kN.m
Tulangan Lentur D-19 100 772.010 6316.683 Oke

Tabel 4.82 Penulangan Pondasi F3


Pondasi F3
Diameter Jarak Mu ØMn
Cek
(mm) (mm) kN.m kN.m
Tulangan Lentur D-19 100 871.270 6767.874 Oke

Tabel 4.83 Penulangan Pondasi F4


Pondasi F4
Diameter Jarak Mu ØMn
Cek
(mm) (mm) kN.m kN.m
Tulangan Lentur D-19 100 1139.911 8121.449 Oke

Tabel 4.84 Penulangan Pondasi F5


Pondasi F5
Diameter Jarak Mu ØMn
Cek
(mm) (mm) kN.m kN.m
Tulangan Lentur D-19 100 239.299 3609.533 Oke

4.14. Pemeriksaan Kekuatan Beam-Colomn Joint


Berdasarkan SNI 2847:2019 pasal 18.8 gaya-gaya pada
tulangan balok di muka joint harus dihitung dengan
mengasumsikan tegangan pada tulangan tarik lentur sebesar
1,25 fy (momen probable). Akibat terjadinya momen probable
pada muka joint tersebut menyebabkan munculnya gaya geser
pada joint balok-kolom.
Dalam perencanaan ini kolom harus direncanakan lebih
kuat daripada balok. Sehingga perlu dilakukan pemeriksaan

126
kekuatan beam-colomn joint agar tegangan yang terjadi pada
joint akibat hubungan balok-kolom sesuai dengan persyaratan
yang ada.
Berikut hasil pemeriksaan kekuatan beam-colomn joint
pada perencanaan ini yang ditampilkan pada Tabel 4.85, Tabel
4.86, dan Tabel 4.87.
Tabel 4.85 Beam-Colomn Joint 8000x8000 mm
Beam-Coloum Joint 8000x8000 mm
T C Vsway Vu ØVn
Cek
(kN) (kN) (kN) (kN) (kN)
Balok Kiri 1190.821 1190.821
123.106 1663.125 1676.031 Oke
Balok Kanan 595.410 595.410

Tabel 4.86 Beam-Colomn Joint 6000x6000 mm


Beam-Coloum Joint 6000x6000 mm
T C Vsway Vu ØVn
Cek
(kN) (kN) (kN) (kN) (kN)
Balok Kiri 1190.821 1190.821
110.390 1675.841 1676.031 Oke
Balok Kanan 595.410 595.410

Tabel 4.87 Beam-Colomn Joint 6000x5000 mm


Beam-Coloum Joint 6000x5000 mm
T C Vsway Vu ØVn
Cek
(kN) (kN) (kN) (kN) (kN)
Balok Kiri 1190.821 1190.821
101.625 1684.606 2095.039 Oke
Balok Kanan 595.410 595.410

4.15. Pemeriksaan Strong Colomn Weak Beam


Pemeriksaan strong colomn-weak beam bertujuan untuk
mencegah terjadinya keruntuhan kolom saat gempa terjadi.
Kolom didesain sebagai komponen pemikul beban lateral
sehingga kolom harus memiliki kapasitas yang lebih besar
dibandingan balok agar tidak terjadi leleh pada kolom. Jika
kolom tidak direncanakan lebih kuat daripada balok-balok
yang merangka pada suatu hubungan balok-kolom yang sama,

127
maka akan terjadi perilaku inelastik dan plastifikasi di ujung-
ujung kolom.
Persyaratan struktur strong colomn-weak beam yaitu
jumlah momen nominal kolom harus lebih besar dari jumlah
momen nominal balok-balok yang merangka pada kolom
tersebut. hasil pemeriksaan strong colomn-weak beam pada
perencanaan struktur ini, dapat dilihat pada Tabel 4.88, Tabel
4.89, dan Tabel 4.90.
Tabel 4.88 Strong Colomn-Weak Beam Balok 8 m – 8 m
Strong Colomn-Weak Beam (Balok 8000 mm - 8000 mm)
ØMc ØMnb(-) ØMnb(+) ΣMc ΣMb 1,2 ΣMb
Lantai ke- Cek
(kN.m) (kN.m) (kN.m) (kN.m) (kN.m) (kN.m)
12 465.92 441.64 228.63
931.84 670.27 804.32 Oke
11 465.92 441.64 228.63
931.84 670.27 804.32 Oke
10 465.92 441.64 228.63
931.84 670.27 804.32 Oke
9 465.92 441.64 228.63
931.84 670.27 804.32 Oke
8 759.55 441.64 228.63
1519.10 670.27 804.32 Oke
7 759.55 441.64 228.63
1519.10 670.27 804.32 Oke
6 1162.92 441.64 228.63
2325.84 670.27 804.32 Oke
5 1162.92 441.64 228.63
2325.84 670.27 804.32 Oke
4 1162.92 441.64 228.63
2325.84 670.27 804.32 Oke
3 1688.72 441.64 228.63
3377.44 670.27 804.32 Oke
2 1688.72 441.64 228.63
3377.44 670.27 804.32 Oke
1 2199.32 441.64 228.63

128
Tabel 4.89 Strong Colomn-Weak Beam Balok 6 m – 6 m
Strong Colomn-Weak Beam (Balok 6000 mm - 6000 mm)
ØMc ØMnb(-) ØMnb(+) ΣMc ΣMb 1,2 ΣMb
Lantai ke- Cek
(kN.m) (kN.m) (kN.m) (kN.m) (kN.m) (kN.m)
12 465.92 441.64 228.63
931.84 670.27 804.32 Oke
11 465.92 441.64 228.63
931.84 670.27 804.32 Oke
10 465.92 441.64 228.63
931.84 670.27 804.32 Oke
9 465.92 441.64 228.63
931.84 670.27 804.32 Oke
8 759.55 441.64 228.63
1519.10 670.27 804.32 Oke
7 759.55 441.64 228.63
1519.10 670.27 804.32 Oke
6 1162.92 441.64 228.63
2325.84 670.27 804.32 Oke
5 1162.92 441.64 228.63
2325.84 670.27 804.32 Oke
4 1162.92 441.64 228.63
2325.84 670.27 804.32 Oke
3 1688.72 441.64 228.63
3377.44 670.27 804.32 Oke
2 1688.72 441.64 228.63
3377.44 670.27 804.32 Oke
1 2199.32 441.64 228.63

Tabel 4.90 Strong Colomn-Weak Beam Balok 6 m – 5 m


Strong Colomn-Weak Beam (Balok 6000 mm - 5000 mm)
ØMc ØMnb(-) ØMnb(+) ΣMc ΣMb 1,2 ΣMb
Lantai ke- Cek
(kN.m) (kN.m) (kN.m) (kN.m) (kN.m) (kN.m)
12 465.92 441.64 158.77
931.84 600.41 720.49 Oke
11 465.92 441.64 158.77
931.84 600.41 720.49 Oke
10 465.92 441.64 158.77
931.84 600.41 720.49 Oke
9 465.92 441.64 158.77
931.84 600.41 720.49 Oke
8 759.55 441.64 158.77
1519.10 600.41 720.49 Oke
7 759.55 441.64 158.77
1519.10 600.41 720.49 Oke
6 1162.92 441.64 158.77
2325.84 600.41 720.49 Oke
5 1162.92 441.64 158.77
2325.84 600.41 720.49 Oke
4 1162.92 441.64 158.77
2325.84 600.41 720.49 Oke
3 1688.72 441.64 158.77
3377.44 600.41 720.49 Oke
2 1688.72 441.64 158.77
3377.44 600.41 720.49 Oke
1 2199.32 441.64 158.77

129
4.16. Rancangan Anggaran Biaya Struktur
Berdasarkan hasil desain struktur bangunan yang telah
dilakukan, selanjutnya dapat dihitung rencana anggaran dan
biaya struktur. Rancangan anggaran biaya meliputi pekerjaan
struktur atas dan pekerjaan struktur bawah dengan menghitung
volume pembesian, volume bekisting dan volume pengecoran
masing-masing elemen struktur seperti balok, kolom, pelat
lantai, shearwall, dan pondasi. Analisa harga satuan pekerjaan
yang digunakan dalam rencana anggaran biaya struktur ini
yaitu AHSP Triwulan 1 Tahun 2022.
Pada Tabel 4.91 ditampilkan rekap bill of quantity
pekerjaan struktur.
Tabel 4.91 Bill Of Quantity RAB Struktur
Rekap Bill Of Quantity Pekerjaan Struktur

No Uraian Bill Of Quantity


I Pekerjaan Struktur Atas
A Pekerjaan Kolom
- Pekerjaan Kolom Shearwall Rp 3,484,292,934.84
- Pekerjaan Kolom Rp 905,451,078.68

B Pekerjaan Balok
- Pekerjaan Balok Utama Rp 2,360,482,977.43
- Pekerjaan Balok Anak Rp 1,553,203,667.89

C Pekerjaan Plat Lantai Rp 5,379,138,196.86

D Pekerjaan Shearwall Rp 9,491,107,508.10


Total Struktur Atas Rp 23,173,676,363.80

II Pekerjaan Struktur Bawah


Pekerjaan Pondasi Rp 2,452,813,047.34
Total Struktur Bawah Rp 2,452,813,047.34

Jumlah Rp 25,626,489,411.14
PPN (10%) Rp 2,562,648,941.11
Total Rp 28,189,138,352.26
Dibulatkan Rp 28,189,139,000.00
Terbilang
Duapuluh Delapan Miliar Seratus Delapanpuluh Sembilan Juta Seratus Tigapuluh
Sembilan Ribu Rupiah

130
BAB V
KESIMPULAN

5.1. Kesimpulan
Berdasarkan desain yang telah dilakukan, diperoleh
kesimpulan sebagai berikut:
1. Desain struktur menggunakan sistem ganda yaitu
kombinasi SRPMK dan SDSK untuk menahan beban
gravitasi dan gempa. Posisi dinding geser yang paling
optimal diperoleh setelah mencoba berbagai variasi posisi
pada denah bangunan.
2. Desain struktur telah sesuai dengan semua persyaratan
pada SNI 1726:2019, SNI 1727:2019 dan SNI 2847:2019
3. Pemeriksaan struktur bangunan tahan gempa telah sesuai
dengan SNI 1726:2019 meliputi:
a. Pemeriksaan ragam respons spektrum telah melebihi
90% yaitu 99,87% pada arah X dan 99,99% pada arah
Y.
b. Kontribusi frame minimal memikul 25% gaya lateral
yang bekerja telah terpenuhi, dimana diperoleh frame
arah X memikul 38,92% dan frame arah Y memikul
27,88%.
c. Rasio faktor skala gempa dinamik terhadap gempa
statik telah memenuhi persyaratan ≥ 1, dimana
diperoleh rasio 1,682 untuk arah X dan 1,684 untuk
arah Y.
d. Simpangan antar lantai (interstory drift) yang
didapatkan tidak melebihi simpangan izin antar lantai
yaitu sebesar 1% dari ketinggian masing-masing
lantai. Simpangan antar lantai hasil desain dapat
dilihat pada Tabel 5.1.
Tabel 5.1 Interstory Drift
Interstory Drift
Simpangan Simpangan Simpangan
Lantai ke
Arah X Arah Y Izin
12 33.84 30.09 40.00
11 34.25 30.54 40.00
10 34.12 30.73 40.00
9 33.48 30.50 40.00
8 32.21 29.66 40.00
7 30.33 28.27 40.00
6 27.78 26.19 40.00
5 24.61 23.50 40.00
4 20.51 19.94 40.00
3 15.76 15.64 40.00
2 12.11 12.66 50.00
1 2.65 3.08 30.00

e. Berdasarkan pemeriksaan P-Delta untuk keseluruhan


lantai, pengaruh nonlinear geometri pada struktur
bangunan dapat diabaikan, sehingga tidak diperlukan
amplifikasi momen dari hasil analisis struktur.
f. Tidak terjadi ketidakberaturan horizontal dan
ketidakberaturan vertikal. Tidak terdapat kekakuan
tingkat lunak (soft story) pada semua lantai.
4. Desain tulangan elemen struktur telah memenuhi
persyaratan SNI 2847:2019 pasal 18 tentang bangunan
tahan gempa sistem rangka pemikul momen khusus yang
meliputi:
a. Pemeriksaan kekuatan beam-colomn joint.
b. Pemeriksaan strong colomn weak beam dimana kolom
yang direncanakan lebih kuat dibandingkan balok-

132
balok yang merangka pada hubungan balok-kolom
tersebut.
c. Pemeriksaan kuat geser penampang lebih tinggi
dibanding kuat lenturnya, sehingga dapat dihindari
keruntuhan geser getas.
5. Rancangan anggaran dan biaya struktur pada perencanaan
ini meliputi pekerjaan pembesian, bekisting, dan
pengecoran untuk elemen struktur balok, kolom, pelat
lantai, shearwall dan pondasi tiang pancang. Total biaya
struktur atas sebesar Rp.23,173,676,364,00 (Dua Puluh
Tiga Miliyar Seratus Tujuh Puluh Tiga Juta Enam Ratus
Tujuh Puluh Enam Ribu Tiga Ratus Enam Puluh Empat
Rupiah) dan total biaya struktur bawah sebesar
Rp.2,452,813,048,00 (Dua Miliyar Empat Ratus Lima
Puluh Dua Juta Delapan Ratus Tiga Belas Ribu Empat
Puluh Delapan Rupiah).
6. Rancangan anggaran biaya perencanaan struktur pada
setiap lantai sebesar Rp.1,931,139,697,00 (Satu Miliyar
Sembilan Ratus Tiga Puluh Satu Juta Seratus Tiga Puluh
Sembilan Ribu Enam Ratus Sembilan Puluh Tujuh
Rupiah). Sedangkan biaya struktur persatuan luas m²
adalah sebesar Rp. 4,733,186,00 (Empat Juta Tujuh Ratus
Tiga Puluh Tiga Ribu Seratus Delapan Puluh Enam
Rupiah).
7. Hasil analisa volume pekerjaan struktur atas untuk setiap
m² luas lantai ditampilkan pada Tabel 5.2.

133
Tabel 5.2 Hasil Analisis Volume Pekerjaan Struktur Atas
per m² luas satuan
Volume Satuan Rasio Satuan
Pengecoran 2291.275 m³ 0.463 m³/m²
Pembesian 593636.111 kg 120.072 kg/m²
Bekisting 14588.300 m² 2.951 m²/m²

5.2. Resume Hasil Desain


Resume hasil desain elemen struktur yang diperoleh pada
desain bangunan ini yaitu:
a. Balok, yang terdiri atas:
Tabel 5.3 Hasil Desain Balok
Rasio Rasio Rasio Tul.
Dime nsi Dime nsi
Bentang Tulangan Tulangan Tekan/Tul.
Balok (Prelim ) (Design)
Tarik Tekan Tarik
(mm) (mm) (mm)
B1-1 8000 (400x650) (350x600) 1.16% 0.58% 50.00%
Balok
B1-2 6000 (350x600) (350x600) 1.16% 0.58% 50.00%
Utama
B1-2 5000 (300x550) (300x500) 1.38% 0.70% 50.72%
BA1 8000 (350x550) (300x500) 1.11% 0.56% 50.45%
Balok
BA2 6000 (300x500) (300x450) 1.14% 0.65% 57.02%
Anak
BA3 5000 (250x400) (250x400) 1.12% 0.67% 59.82%

Dimensi hasil preliminary design memiliki kapasitas


jauh lebih besar dibandingkan gaya dalam ultimit
yang harus dipikul penampang, sehingga
memungkinkan untuk diperkecil agar lebih ekonomis
sampai batas izin persyaratan lendutan balok.
b. Kolom, yang terdiri atas:
Tabel 5.4 Hasil Desain Kolom
Dimensi Lantai Rasio
Kolom
(mm) ke- Tulangan
K1 (1000x1000) 1 3.26%
K2 (900x900) 2-3 4.02%
K3 (800x800) 4-6 3.02%
Shearwall
K4 (700x700) 7-8 2.60%
K5 (600x600) 9 - 12 2.36%
K6 (500x500) 13 2.43%
K1 (1000x1000) 1 1.22%
K2 (900x900) 2-3 1.50%
K3 (800x800) 4-6 1.43%
Kolom
K4 (700x700) 7-8 1.86%
K5 (600x600) 9 - 12 1.69%
K6 (500x500) 13 2.43%

134
c. Pelat lantai, yang terdiri atas:
 Pelat lantai dengan ketebalan 120 mm dan rasio
tulangan sebesar 0,33%.
 Pelat dak dengan ketebalan 120 mm dan rasio
tulangan sebesar 0,33%.
d. Shearwall yang memiliki ketebalan 350 mm dan
terdiri atas:
Tabel 5.5 Hasil Desain Shearwall
Bentang Rasio
Shearwall
(mm) Tulangan
P1 5000 4.60%
P2 6000 4.75%
P3 8000 4.60%
P4 3100 4.60%
P5 3000 2.30%
P6 800 2.30%

e. Pondasi tiang pancang dengan ketebalan pilecap


sebesar 800 mm.
Tabel 5.6 Hasil Desain Pondasi
Lebar Pilecap Lebar Pilecap Diameter Panjang
Jumlah Tulangan
Pondasi Arah X Arah Y Tiang Tiang
Tiang
(m) (m) (m) (m) (mm)
F1 (Kolom) 4.80 3.00 0.60 6 24 2D19-100
F2 (Shearwall 5 m) 8.40 3.00 0.60 10 24 2D19-100
F3 (Shearwall 6 m) 9.00 7.20 0.60 12 24 2D19-100
F4 (Shearwall 8 m) 10.80 7.20 0.60 15 24 2D19-100
F5 (Corewall ) 4.80 3.00 0.60 6 24 2D19-100

5.3. Saran
Berdasarkan gambar arsitektur, terdapat beberapa elemen
struktur yang belum didesain dalam tugas akhir ini, yaitu desain
skybridge, sloof, balok prategang, pelat prategang serta baja
IWF pada pelat prategang. Disarankan pada desain selanjutnya
dapat dilakukan secara lebih komprehensif terhadap semua
elemen struktur yang ada.

135
DAFTAR PUSTAKA

A, A. (2003). "Buku Ajar Struktur Beton". Surakarta: Jurusan Teknik


Sipil, Universitas Muhammadiyah.

Adward & Nawy G. (2001). "Beton Prategang Jilid I". Jakarta:


Erlangga.

Badan Standarisasi Nasional. (2012). "Tata Cara Perancangan Beton


Pracetak dan Beton Prategang untuk Bangunan Gedung,
(SNI 7833:2012)". Jakarta: BSN.

Badan Standarisasi Nasional. (2019). "Persyaratan Beton Struktural


untuk Bangunan Gedung, (SNI 2847:2019)". Jakarta: BSN.

Badan Standarisasi Nasional. (2019). "Tata Cara Perencanaan


Ketahanan Gempa untuk Struktur Bangunan Gedung dan
Non Gedung, (SNI 1726:2019)". Jakarta: BSN.

Badan Standarisasi Nasional. (2020). "Beban Desain Minimum dan


Kriteria untuk Perencanaan Bangunan Gedung dan Struktur
Lain, (SNI 1727:2020)". Jakarta: BSN.

Chu Kia Wang & Charles G. Salmon. (1993). "Desain Beton


Bertulang". Jakarta: Erlangga.

Ciptadi, Tria. (2017). "Desain Struktur Gedung Apartemen 13 Lantai


dengan Menggunakan Balok Beton Pratekan". Surabaya:
Tugas Akhir Terapan, Teknik Sipil, Institut Teknologi
Sepuluh Nopember.

Dipohusodo, I. (1999). "Struktur Beton Bertulang". Jakarta:


Gramedia.

Edi Purnomo, Edy Purwanto, dan Agus Supriyadi. (2014). "Analisis


Kinerja Struktur pada Gedung Bertingkat dengan Analisis
Dinamik Respon Spektrum Menggunakan Software Etabs
(Studi Kasus : Bangunan Hotel di Semarang)". Semarang: e-
jurnal Matriks Teknik Sipil, 569-576.
Hardiyatmo, H. C. (2010). "Analisis dan Perancangan Fondasi II".
Yogyakarta: Universitas Gajah Mada.

Herman, Habib. (2020). "Desain Struktur Bangunan Beton Bertulang


Tahan Gempa 12 Lantai Dengan Sistem Ganda Rangka
Pemikul Momen Khusus dan Dinding Struktural Khusus di
Kota Padang". Padang: Tugas Akhir, Teknik Sipil,
Universitas Andalas.

Lin & Burns. (1988). "Desain Struktur Beton Prategang, (Edisi


Ketiga Versi SI)". Jakarta: Erlangga.

M. Riski Audri Rahman. (2021). "Desain Struktur Bangunan Beton


Bertulang Tahan Gempa 10 Lantai dengan Menggunakan
Sistem Ganda". Padang: Proyek Akhir, Teknik Sipil,
Universitas Andalas.

Mc Cormac, Jack C. (2004). "Desain Beton Bertulang (Edisi Kelima-


Jilid I)". Jakarta: Erlangga.

Pernama, Izza. (2021). "Desain Struktur Gedung Perkantoran 10


Lantai yang Dapat Difungsikan Sebagai Tempat Evakuasi
Vertikal untuk Mitigasi Tsunami". Padang: Proyek Akhir,
Teknik Sipil, Universitas Andalas.

Pranata, Hartono. (2017). "Konsep Perencanaan Struktur Beton".


Jakarta: e-jurnal, 1.

Smith & Coulli. (1991). "Tall Building Structures: Analysis and


Design". New York: John Wiley & Sons, Inc.

Sudarmoko. (1996). "Perencanaan dan Analisis Kolom Beton


Bertulang". Yogyakarta: Biro Penerbit, Teknik Sipil,
Universitas Gajah Mada.

137
LAMPIRAN
Architectural Drawing
ASSIGNOR

B
CIVIL ENGINEERING
ENGINEERING FACULTY
ANDALAS UNIVERSITY
PADANG, 2021

LEGEND

A A

13

12 14

11 15

10 16

3
4

2
1

APPROVED BY
B

( Dr. Ruddy Kurniawan )


NIP. 197102141999031003

PROJECT
PADANG EYE CENTER
CONSTRUCTION

DESIGN BY SYALSYA BILA EKA SOVIA

ID NUMBER 1810921040

PROJECT TITLE SCALE

DENAH LANTAI 1 1 : 400


ASSIGNOR

CIVIL ENGINEERING
ENGINEERING FACULTY
ANDALAS UNIVERSITY
PADANG, 2021

LEGEND
A A

01

02 03 04

APPROVED BY
B

( Dr. Ruddy Kurniawan )


NIP. 197102141999031003

PROJECT
PADANG EYE CENTER
CONSTRUCTION

DESIGN BY SYALSYA BILA EKA SOVIA

ID NUMBER 1810921040

PROJECT TITLE SCALE

DENAH LANTAI 2 1 : 400


ASSIGNOR

B CIVIL ENGINEERING
ENGINEERING FACULTY
ANDALAS UNIVERSITY
PADANG, 2021

LEGEND

A A

06

04
05

03
02

01

APPROVED BY

( Dr. Ruddy Kurniawan )


NIP. 197102141999031003

PROJECT
PADANG EYE CENTER
CONSTRUCTION

DESIGN BY SYALSYA BILA EKA SOVIA

ID NUMBER 1810921040

PROJECT TITLE SCALE

DENAH LANTAI 3 1 : 400


ASSIGNOR

B
CIVIL ENGINEERING
ENGINEERING FACULTY
ANDALAS UNIVERSITY
PADANG, 2021

LEGEND

A A

APPROVED BY
B

( Dr. Ruddy Kurniawan )


NIP. 197102141999031003

PROJECT
PADANG EYE CENTER
CONSTRUCTION

DESIGN BY SYALSYA BILA EKA SOVIA

ID NUMBER 1810921040

PROJECT TITLE SCALE

DENAH LANTAI 4 1 : 400


ASSIGNOR

CIVIL ENGINEERING
ENGINEERING FACULTY
ANDALAS UNIVERSITY
PADANG, 2021

LEGEND
A A

APPROVED BY
B

( Dr. Ruddy Kurniawan )


NIP. 197102141999031003

PROJECT
PADANG EYE CENTER
CONSTRUCTION

DESIGN BY SYALSYA BILA EKA SOVIA

ID NUMBER 1810921040

PROJECT TITLE SCALE

DENAH LANTAI 5 1 : 400


ASSIGNOR

CIVIL ENGINEERING
ENGINEERING FACULTY
ANDALAS UNIVERSITY
PADANG, 2021

LEGEND
A A

B APPROVED BY

( Dr. Ruddy Kurniawan )


NIP. 197102141999031003

PROJECT
PADANG EYE CENTER
CONSTRUCTION

DESIGN BY SYALSYA BILA EKA SOVIA

ID NUMBER 1810921040

PROJECT TITLE SCALE

DENAH LANTAI 6 1 : 400


ASSIGNOR

CIVIL ENGINEERING
ENGINEERING FACULTY
ANDALAS UNIVERSITY
PADANG, 2021

LEGEND
A A

B APPROVED BY

( Dr. Ruddy Kurniawan )


NIP. 197102141999031003

PROJECT
PADANG EYE CENTER
CONSTRUCTION

DESIGN BY SYALSYA BILA EKA SOVIA

ID NUMBER 1810921040

PROJECT TITLE SCALE

DENAH LANTAI 7 1 : 400


ASSIGNOR

CIVIL ENGINEERING
ENGINEERING FACULTY
ANDALAS UNIVERSITY
PADANG, 2021

LEGEND
A A

B APPROVED BY

( Dr. Ruddy Kurniawan )


NIP. 197102141999031003

PROJECT
PADANG EYE CENTER
CONSTRUCTION

DESIGN BY SYALSYA BILA EKA SOVIA

ID NUMBER 1810921040

PROJECT TITLE SCALE

DENAH LANTAI 8 1 : 400


ASSIGNOR

CIVIL ENGINEERING
ENGINEERING FACULTY
ANDALAS UNIVERSITY
PADANG, 2021

LEGEND

A A

APPROVED BY
B

( Dr. Ruddy Kurniawan )


NIP. 197102141999031003

PROJECT
PADANG EYE CENTER
CONSTRUCTION

DESIGN BY SYALSYA BILA EKA SOVIA

ID NUMBER 1810921040

PROJECT TITLE SCALE

DENAH LANTAI 9 1 : 400


ASSIGNOR

B
CIVIL ENGINEERING
ENGINEERING FACULTY
ANDALAS UNIVERSITY
PADANG, 2021

LEGEND

A A

APPROVED BY
B

( Dr. Ruddy Kurniawan )


NIP. 197102141999031003

PROJECT
PADANG EYE CENTER
CONSTRUCTION

DESIGN BY SYALSYA BILA EKA SOVIA

ID NUMBER 1810921040

PROJECT TITLE SCALE

DENAH LANTAI 10 1 : 400


ASSIGNOR

CIVIL ENGINEERING
ENGINEERING FACULTY
ANDALAS UNIVERSITY
PADANG, 2021

LEGEND
A A

B
APPROVED BY

( Dr. Ruddy Kurniawan )


NIP. 197102141999031003

PROJECT
PADANG EYE CENTER
CONSTRUCTION

DESIGN BY SYALSYA BILA EKA SOVIA

ID NUMBER 1810921040

PROJECT TITLE SCALE

DENAH LANTAI 11 1 : 400


ASSIGNOR

CIVIL ENGINEERING
ENGINEERING FACULTY
ANDALAS UNIVERSITY
PADANG, 2021

LEGEND
A A

B APPROVED BY

( Dr. Ruddy Kurniawan )


NIP. 197102141999031003

PROJECT
PADANG EYE CENTER
CONSTRUCTION

DESIGN BY SYALSYA BILA EKA SOVIA

ID NUMBER 1810921040

PROJECT TITLE SCALE

DENAH LANTAI 12 1 : 400


ASSIGNOR

CIVIL ENGINEERING
ENGINEERING FACULTY
ANDALAS UNIVERSITY
PADANG, 2021

LEGEND
A A

B APPROVED BY

( Dr. Ruddy Kurniawan )


NIP. 197102141999031003

PROJECT
PADANG EYE CENTER
CONSTRUCTION

DESIGN BY SYALSYA BILA EKA SOVIA

ID NUMBER 1810921040

PROJECT TITLE SCALE

DENAH ROOFTOP 1 : 400


ASSIGNOR

CIVIL ENGINEERING
ENGINEERING FACULTY
ANDALAS UNIVERSITY
PADANG, 2021

LEGEND

APPROVED BY

( Dr. Ruddy Kurniawan )


NIP. 197102141999031003

PROJECT
PADANG EYE CENTER
CONSTRUCTION

DESIGN BY SYALSYA BILA EKA SOVIA

ID NUMBER 1810921040

PROJECT TITLE SCALE

POTONGAN A-A' 1 : 400


ASSIGNOR

CIVIL ENGINEERING
ENGINEERING FACULTY
ANDALAS UNIVERSITY
PADANG, 2021

LEGEND

APPROVED BY

( Dr. Ruddy Kurniawan )


NIP. 197102141999031003

PROJECT
PADANG EYE CENTER
CONSTRUCTION

DESIGN BY SYALSYA BILA EKA SOVIA

ID NUMBER 1810921040

PROJECT TITLE SCALE

POTONGAN B-B' 1 : 400


LAMPIRAN
Preliminary Design
2. Lebar Badan Balok (bw)

* Balok Induk:
½h ≤ bw ≤ 2/3 h
½ x 600 ≤ bw ≤ 2/3 x 600
325 ≤ bw ≤ 433.3333

maka, bw = 400 mm

Persyaratan yang harus dipenuhi untuk komponen lentur (Struktur Rangka Pemikul Momen Khusus
/ SRPMK) SNI 2847:2019 pasal 18.6.1 halaman 376

1. Gaya tekan aksial terfaktor pada komponen struktur Pu, tidak boleh melebihi Ag.Fc'/10

Pu < 0,1.Ag.Fc'
< 780 KN …......... ok!!!

2. Panjang bentang bersih harus 4x lebih besar dari tinggi efektif

Ln ≥ 4d
7600 ≥ 2440 mm …......... ok!!!

3. Lebar komponen bw, tidak boleh kurang dari yang lebih kecil 0,3 h dan 250 mm

a. bw/h ≥ 0.3
0.615 ≥ 0.3 …......... ok!!!

b. bw ≥ 250 mm
400 ≥ 250 mm …......... ok!!!

4. Lebar komponen struktur bw, tidak boleh melebihi lebar komponen struktur penumpu , c2,
ditambah suatu jarak pada masing-masing sisi komponen struktur penumpu yang sama
dengan yang lebih kecil dari a dan b:
a. Lebar komponen struktur c2, dan
b. 0,75 kali dimensi keseluruhan komponen struktur penumpu, c1

bw ≤ 2.c2
400 ≤ 800 …......... ok!!!

bw ≤ c2 + 3/4 c1
400 ≤ 700 …......... ok!!!

Maka dimensi balok yang digunakan dalam pemodelan adalah


Balok Utama: 400x650
2. Lebar Badan Balok (bw)

* Balok Induk:
½h ≤ bw ≤ 2/3 h
½ x 600 ≤ bw ≤ 2/3 x 600
300 ≤ bw ≤ 400

maka, bw = 350 mm

Persyaratan yang harus dipenuhi untuk komponen lentur (Struktur Rangka Pemikul Momen Khusus
/ SRPMK) SNI 2847:2019 pasal 18.6.1 halaman 376

1. Gaya tekan aksial terfaktor pada komponen struktur Pu, tidak boleh melebihi Ag.Fc'/10

Pu < 0,1.Ag.Fc'
< 630 KN …......... ok!!!

2. Panjang bentang bersih harus 4x lebih besar dari tinggi efektif

Ln ≥ 4d
5650 ≥ 2240 mm …......... ok!!!

3. Lebar komponen bw, tidak boleh kurang dari yang lebih kecil 0,3 h dan 250 mm

a. bw/h ≥ 0.3
0.583 ≥ 0.3 …......... ok!!!

b. bw ≥ 250 mm
350 ≥ 250 mm …......... ok!!!

4. Lebar komponen struktur bw, tidak boleh melebihi lebar komponen struktur penumpu , c2,
ditambah suatu jarak pada masing-masing sisi komponen struktur penumpu yang sama
dengan yang lebih kecil dari a dan b:
a. Lebar komponen struktur c2, dan
b. 0,75 kali dimensi keseluruhan komponen struktur penumpu, c1

bw ≤ 2.c2
350 ≤ 700 …......... ok!!!

bw ≤ c2 + 3/4 c1
350 ≤ 612.5 …......... ok!!!

Maka dimensi balok yang digunakan dalam pemodelan adalah


Balok Utama: 350x600
2. Lebar Badan Balok (bw)

* Balok Induk:
½h ≤ bw ≤ 2/3 h
½ x 600 ≤ bw ≤ 2/3 x 600
275 ≤ bw ≤ 366.6667

maka, bw = 300 mm

Persyaratan yang harus dipenuhi untuk komponen lentur (Struktur Rangka Pemikul Momen Khusus
/ SRPMK) SNI 2847:2019 pasal 18.6.1 halaman 376

1. Gaya tekan aksial terfaktor pada komponen struktur Pu, tidak boleh melebihi Ag.Fc'/10

Pu < 0,1.Ag.Fc'
< 495 KN …......... ok!!!

2. Panjang bentang bersih harus 4x lebih besar dari tinggi efektif

Ln ≥ 4d
4700 ≥ 2040 mm …......... ok!!!

3. Lebar komponen bw, tidak boleh kurang dari yang lebih kecil 0,3 h dan 250 mm

a. bw/h ≥ 0.3
0.545 ≥ 0.3 …......... ok!!!

b. bw ≥ 250 mm
300 ≥ 250 mm …......... ok!!!

4. Lebar komponen struktur bw, tidak boleh melebihi lebar komponen struktur penumpu , c2,
ditambah suatu jarak pada masing-masing sisi komponen struktur penumpu yang sama
dengan yang lebih kecil dari a dan b:
a. Lebar komponen struktur c2, dan
b. 0,75 kali dimensi keseluruhan komponen struktur penumpu, c1

bw ≤ 2.c2
300 ≤ 600 …......... ok!!!

bw ≤ c2 + 3/4 c1
300 ≤ 525 …......... ok!!!

Maka dimensi balok yang digunakan dalam pemodelan adalah


Balok Utama: 300x550
2. Lebar Badan Balok (bw)

* Balok Induk:
½h ≤ bw ≤ 2/3 h
½ x 500 ≤ bw ≤ 2/3 x 500
275 ≤ bw ≤ 366.667

maka, bw = 300 mm

Persyaratan yang harus dipenuhi untuk komponen lentur (Struktur Rangka Pemikul Momen Khusus
/ SRPMK) SNI 2847:2019 pasal 18.6.1 halaman 376

1. Gaya tekan aksial terfaktor pada komponen struktur Pu, tidak boleh melebihi Ag.Fc'/10

Pu < 0,1.Ag.Fc'
< 495 KN …......... ok!!!

2. Panjang bentang bersih harus 4x lebih besar dari tinggi efektif

Ln ≥ 4d
7700 ≥ 2040 mm …......... ok!!!

3. Lebar komponen bw, tidak boleh kurang dari yang lebih kecil 0,3 h dan 250 mm

a. bw/h ≥ 0,3
0.545 ≥ 0.3 …......... ok!!!

b. bw ≥ 250 mm
300 ≥ 250 mm …......... ok!!!

4. Lebar komponen struktur bw, tidak boleh melebihi lebar komponen struktur penumpu , c2,
ditambah suatu jarak pada masing-masing sisi komponen struktur penumpu yang sama
dengan yang lebih kecil dari a dan b:
a. Lebar komponen struktur c2, dan
b. 0,75 kali dimensi keseluruhan komponen struktur penumpu, c1

bw ≤ 2.c2
300 ≤ 600 …......... ok!!!

bw ≤ c2 + 3/4 c1
300 ≤ 525 …......... ok!!!

Maka dimensi balok yang digunakan dalam pemodelan adalah


Balok Anak: 300x550
2. Lebar Badan Balok (bw)

* Balok Induk:
½h ≤ bw ≤ 2/3 h
½ x 500 ≤ bw ≤ 2/3 x 500
250 ≤ bw ≤ 333.333

maka, bw = 300 mm

Persyaratan yang harus dipenuhi untuk komponen lentur (Struktur Rangka Pemikul Momen Khusus
/ SRPMK) SNI 2847:2019 pasal 18.6.1 halaman 376

1. Gaya tekan aksial terfaktor pada komponen struktur Pu, tidak boleh melebihi Ag.Fc'/10

Pu < 0,1.Ag.Fc'
< 450 KN …......... ok!!!

2. Panjang bentang bersih harus 4x lebih besar dari tinggi efektif

Ln ≥ 4d
5700 ≥ 1840 mm …......... ok!!!

3. Lebar komponen bw, tidak boleh kurang dari yang lebih kecil 0,3 h dan 250 mm

a. bw/h ≥ 0,3
0.600 ≥ 0.3 …......... ok!!!

b. bw ≥ 250 mm
300 ≥ 250 mm …......... ok!!!

4. Lebar komponen struktur bw, tidak boleh melebihi lebar komponen struktur penumpu , c2,
ditambah suatu jarak pada masing-masing sisi komponen struktur penumpu yang sama
dengan yang lebih kecil dari a dan b:
a. Lebar komponen struktur c2, dan
b. 0,75 kali dimensi keseluruhan komponen struktur penumpu, c1

bw ≤ 2.c2
300 ≤ 600 …......... ok!!!

bw ≤ c2 + 3/4 c1
300 ≤ 525 …......... ok!!!

Maka dimensi balok yang digunakan dalam pemodelan adalah


Balok Anak: 300x500
2. Lebar Badan Balok (bw)

* Balok Induk:
½h ≤ bw ≤ 2/3 h
½ x 500 ≤ bw ≤ 2/3 x 500
200 ≤ bw ≤ 266.667

maka, bw = 250 mm

Persyaratan yang harus dipenuhi untuk komponen lentur (Struktur Rangka Pemikul Momen Khusus
/ SRPMK) SNI 2847:2019 pasal 18.6.1 halaman 376

1. Gaya tekan aksial terfaktor pada komponen struktur Pu, tidak boleh melebihi Ag.Fc'/10

Pu < 0,1.Ag.Fc'
< 300 KN …......... ok!!!

2. Panjang bentang bersih harus 4x lebih besar dari tinggi efektif

Ln ≥ 4d
4750 ≥ 1440 mm …......... ok!!!

3. Lebar komponen bw, tidak boleh kurang dari yang lebih kecil 0,3 h dan 250 mm

a. bw/h ≥ 0,3
0.625 ≥ 0.3 …......... ok!!!

b. bw ≥ 250 mm
250 ≥ 250 mm …......... ok!!!

4. Lebar komponen struktur bw, tidak boleh melebihi lebar komponen struktur penumpu , c2,
ditambah suatu jarak pada masing-masing sisi komponen struktur penumpu yang sama
dengan yang lebih kecil dari a dan b:
a. Lebar komponen struktur c2, dan
b. 0,75 kali dimensi keseluruhan komponen struktur penumpu, c1

bw ≤ 2.c2
250 ≤ 500 …......... ok!!!

bw ≤ c2 + 3/4 c1
300 ≤ 437.5 …......... ok!!!

Maka dimensi balok yang digunakan dalam pemodelan adalah


Balok Anak: 250x400
Preliminary Design Pelat Lantai

Pere ncanaan Tebal Pelat

Untuk pelat nonprategang tanpa balok interior yang membentang di antara tumpuan pada semua
sisinya yang memiliki rasio panjang terhadap bentang pendek maksimum 2, ketebalan pelat
keseluruhan h tidak boleh kurang dari batasan pada tabel 8.3.1.1 dan memiliki nilai terkecil
antara a) atau b), kecuali batasan lendutan yang dihitung dari 8.3.2 dipenuhi:

a) Pelat tanpa drop panel sesuai 8.2.4 ….......................... 125 mm


b) Pelat dengan drop panel sesuai 8.2.4 ….......................... 100 mm

Maka tebal pelat lantai (hf) yang digunakan adalah hf = 120 mm


Maka tebal lantai dak beton (hf) yang digunakan adalah hf = 120 mm
LAMPIRAN
Design
Balok Utama 8.00 m ( 350x600)
Tulangan Longitudinal Tumpuan

Properties Penampang
Panjang Balok : L = 8000 mm
Tinggi Penampang : h = 600 mm
Lebar Penampang : b = 350 mm
Panjang Tumpuan : Lh = [ 2h ] = 1200 mm
Selimut Beton : d' = 40 mm
Diameter Tulangan Longitudinal : db = 19 mm
Diameter Tulangan Sengkang : ds = 10 mm
Tinggi Efektif Penampang : d = [ h - d' ] = 560 mm
Tinggi Efektif Penampang : d1 = [ d - ds - db/2 ] = 540.5 mm
Kuat Tekan Beton : fc' = 30 Mpa
Tegangan Leleh Baja Tulangan : fy = 420 Mpa
Modulus Elastisitas Beton : Ec = [ 4700 √fc' ] = 25742.960 Mpa
Modulus Elastisitas Baja : Es = 200000 Mpa
Faktor Blok Tegangan : β1 = [ 0,65 ≤ 0,85 - (0,05(fc'-28)/7) ≤ 0,85 ] = 0.836
Faktor Reduksi : Ø = 0.9
Dimensi Kolom : c1 = 1000 mm
: c2 = 1000 mm
Panjang Efektif Balok : Ln = [ L - c1 ] = 7000 mm
: λ = Asumsi tidak menggunakan beton ringan = 1
Gaya Dalam
Momen Maksimum : Mu (+) = 360.218 kN.m
Momen Minimum : Mu (-) = -427.285 kN.m
Momen Maksimum Desain (+) : Mu (+) = 213.642 kN.m
Momen Maksimum Desain (-) : Mu (-) = 427.285 kN.m
Gaya Aksial : Pu = 4.564 kN
Syarat Gaya dan Geometri
Syarat Gaya Aksial : [ Pu ≤ 0,1.Ag.fc' ] = Oke
Syarat Tinggi Efektif : [ Ln ≥ 4d ] = Oke
Syarat Lebar : [ b ≥ min (0,3h dan 250 mm) ] = Oke
[ b ≤ c2 + 2.min (c2 dan 0,75 c1) ] = Oke
Perhitungan
Rasio Tulangan : ρ = As / (b.d) = 0.00579
Rasio Tulangan Balanced : ρb = [ 0,85.β1.fc'/fy.(600/(600+fy))] = 0.02985
Rasio Tulangan Maksimum : ρmaks = [ 0,75 ρb ] = 0.02239
ρmaks = 2.50% = 0.02500
Rasio Tulangan Minimum : ρmin = [ 1,4/fy ] = 0.00333
Cek Rasio Tulangan : [ ρ ≤ ρmaks ] = Oke
Rasio Tulangan Aktual Positif (+)
Rasio Tulangan Aktual Positif (+) :a = [ 0,59.fy²/fc ] = 3469.200
b = [ -fy ] = -420
c = [ Mu / Ø.b.d² ] = 2.16272
ρpo s itif = [ -b ± √b²-4ac ] / [ 2a ] = 0.00539
Cek Rasio Tulangan Positif : Gunakan Rasio Tulangan Aktual = 0.00539
Rasio Tulangan Aktual Negatif (-)
Rasio Tulangan Aktual Negatif (-) :a = [ 0,59.fy²/fc ] = 3469.200
b = [ -fy ] = -420
c = [ Mu / Ø.b.d² ] = 4.32545
ρne ga tif = [ -b ± √b²-4ac ] / [ 2a ] = 0.01137
Cek Rasio Tulangan Negatif : Gunakan Rasio Tulangan Aktual = 0.01137
As Tulangan
Luas Tulangan Positif : Aspo s itif = [ ρpo s itif.b.d ] = 1056.292 mm²
Luas Tulangan Negatif : Asne ga tif = [ ρne ga tif.b.d ] = 2227.678 mm²
Diameter Tulangan Desain Positif : db = D = 19 mm
Diameter Tulangan Desain Negatif : db = D = 19 mm
Luas Tulangan Desain Positif : Asd = [ π/4.D² ] = 283.529 mm²
Luas Tulangan Desain Negatif : Asd = [ π/4.D² ] = 283.529 mm²
Banyak Tulangan Positif (+) : n = [ As / Asd ] = 4 Batang
[ Tulangan Atas ] = 4 Batang
[ Tulangan Bawah ] = 0 Batang
Banyak Tulangan Negatif (-) : n = [ As / Asd ] = 8 Batang
[ Tulangan Atas ] = 6 Batang
[ Tulangan Bawah ] = 2 Batang
Ce k Asumsi Awal untuk Faktor Reduksi Ø
Tulangan Positif (+)
Banyak Tulangan Positif (+) : n = 4 Batang
Jarak Bersih Antar Tulangan : [ b - 2d' - 2ds - n.db ] / [ n - 1 ] = 58.000 mm
Cek Jarak Bersih : [ Jarak Bersih ≥ db dan 25 mm ] = Oke
Luas Tulangan Positif Terpasang : As pas a ng = [ n.Asd ] = 1134.115 mm²
Luas Tulangan Positif Minimum : Asmin = [ 0,25√fc' / fy ] . [ b.d ] = 639.010 mm²
[ 1,4/fy .b.d ] = 653.333 mm²
Cek Luas Tulangan Positif : [ Aspa s a ng ≥ Asmin ] = Oke
Tinggi Blok Tegangan : a = [ Aspo s itif.fy ] / [ 0,85.fc'.b ] = 53.370 mm
Tinggi Garis Netral : c = [ a/β1 ] = 63.862 mm
Regangan Positif Baja : εs = [ 0,003 . [ d - c ] / c ] = 0.02331
Regangan Leleh Baja : εy = [ fy/Es ] = 0.00210
Tulangan Baja Telah Leleh (Asumsi Sesuai)
Luas Tulangan Positif Terpasang : Aspas a ng = [ n.Asd ] = 0.000 mm²
Tinggi Blok Tegangan : a = [ Aspo s itif.fy ] / [ 0,85.fc'.b ] = 53.370 mm
Tinggi Garis Netral : c = [ a/β1 ] = 63.862 mm
Regangan Positif Baja : εs = [ 0,003 . [ d - c ] / c ] = 0.02331
Regangan Leleh Baja : εy = [ fy/Es ] = 0.00210
Tulangan Baja Telah Leleh (Asumsi Sesuai)
Tulangan Negatif (-)
Banyak Tulangan Negatif (-) : n = 6 Batang
Jarak Bersih Antar Tulangan : [ b - 2d' - 2ds - n.db ] / [ n - 1 ] = 58.000 mm
Cek Jarak Bersih : [ Jarak Bersih ≥ db dan 25 mm ] = Oke
Luas Tulangan Negatif Terpasang : Aspas a ng = [ n.Asd ] = 1701.172 mm²
Luas Tulangan Negatif Minimum : Asmin = [ 0,25√fc' / fy ] . [ b.d ] = 639.010 mm²
[ 1,4/fy .b.d ] = 653.333 mm²
Cek Luas Tulangan Negatif : [ Aspa s a ng ≥ Asmin ] = Oke
Tinggi Blok Tegangan : a = [ Asne ga tif.fy ] / [ 0,85.fc'.b ] = 80.055 mm
Tinggi Garis Netral : c = [ a/β1 ] = 95.793 mm
Regangan Positif Baja : εs = [ 0,003 . [ d - c ] / c ] = 0.01454
Regangan Leleh Baja : εy = [ fy/Es ] = 0.00210
Tulangan Baja Telah Leleh (Asumsi Sesuai)
Luas Tulangan Negatif Terpasang : Aspas a ng = [ n.Asd ] = 567.057 mm²
Tinggi Blok Tegangan : a = [ Asne ga tif.fy ] / [ 0,85.fc'.b ] = 80.055 mm
Tinggi Garis Netral : c = [ a/β1 ] = 95.793 mm
Regangan Positif Baja : εs = [ 0,003 . [ d - c ] / c ] = 0.01454
Regangan Leleh Baja : εy = [ fy/Es ] = 0.00210
Tulangan Baja Telah Leleh (Asumsi Sesuai)
Cek Kapasitas Momen
Momen Nominal Positif : Mn = [ As.fy [ d-a/2 ] ] + [ As.fy [ d1-a/2 ] ]
po s itif = 254.033 kN.m
Perbandingan Kapasitas : [ Ø.Mn ≥ Mu ]
228.630 ≥ 213.642 = Mampu
Momen Nominal Negatif : Mnne ga tif = [ As.fy [ d-a/2 ] ] + [ As.fy [ d1-a/2 ] ] = 490.711 kN.m
Perbandingan Kapasitas : [ Ø.Mn ≥ Mu ]
441.640 ≥ 427.285 = Mampu
Kesimpulan
Maka dapat digunakan Tulangan Longitudinal sebagai berikut:
a. Tulangan Positif : 4 D - 19
b. Tulangan Negatif : 8 D - 19
Balok Utama 8.00 m ( 350x600)
Tulangan Longitudinal Tumpuan

Properties Penampang
Panjang Balok : L = 8000 mm
Tinggi Penampang : h = 600 mm
Lebar Penampang : b = 350 mm
Panjang Tumpuan : Lh = [ 2h ] = 1200 mm
Selimut Beton : d' = 40 mm
Diameter Tulangan Longitudinal : db = 19 mm
Diameter Tulangan Sengkang : ds = 10 mm
Tinggi Efektif Penampang : d = [ h - d' ] = 560 mm
Tinggi Efektif Penampang : d1 = [ d - ds - db/2 ] = 540.5 mm
Kuat Tekan Beton : fc' = 30 Mpa
Tegangan Leleh Baja Tulangan : fy = 420 Mpa
Modulus Elastisitas Beton : Ec = [ 4700 √fc' ] = 25742.960 Mpa
Modulus Elastisitas Baja : Es = 200000 Mpa
Faktor Blok Tegangan : β1 = [ 0,65 ≤ 0,85 - (0,05(fc'-28)/7) ≤ 0,85 ] = 0.836
Faktor Reduksi : Ø = 0.9
Dimensi Kolom : c1 = 1000 mm
: c2 = 1000 mm
Panjang Efektif Balok : Ln = [ L - c1 ] = 7000 mm
: λ = Asumsi tidak menggunakan beton ringan = 1
Gaya Dalam
Momen Maksimum : Mu (+) = 360.218 kN.m
Momen Minimum : Mu (-) = -427.285 kN.m
Momen Maksimum Desain (+) : Mu (+) = 213.642 kN.m
Momen Maksimum Desain (-) : Mu (-) = 427.285 kN.m
Gaya Aksial : Pu = 4.564 kN
Syarat Gaya dan Geometri
Syarat Gaya Aksial : [ Pu ≤ 0,1.Ag.fc' ] = Oke
Syarat Tinggi Efektif : [ Ln ≥ 4d ] = Oke
Syarat Lebar : [ b ≥ min (0,3h dan 250 mm) ] = Oke
[ b ≤ c2 + 2.min (c2 dan 0,75 c1) ] = Oke
Perhitungan
Rasio Tulangan : ρ = As / (b.d) = 0.00579
Rasio Tulangan Balanced : ρb = [ 0,85.β1.fc'/fy.(600/(600+fy))] = 0.02985
Rasio Tulangan Maksimum : ρmaks = [ 0,75 ρb ] = 0.02239
ρmaks = 2.50% = 0.02500
Rasio Tulangan Minimum : ρmin = [ 1,4/fy ] = 0.00333
Cek Rasio Tulangan : [ ρ ≤ ρmaks ] = Oke
Rasio Tulangan Aktual Positif (+)
Rasio Tulangan Aktual Positif (+) :a = [ 0,59.fy²/fc ] = 3469.200
b = [ -fy ] = -420
c = [ Mu / Ø.b.d² ] = 2.16272
ρpo s itif = [ -b ± √b²-4ac ] / [ 2a ] = 0.00539
Cek Rasio Tulangan Positif : Gunakan Rasio Tulangan Aktual = 0.00539
Rasio Tulangan Aktual Negatif (-)
Rasio Tulangan Aktual Negatif (-) :a = [ 0,59.fy²/fc ] = 3469.200
b = [ -fy ] = -420
c = [ Mu / Ø.b.d² ] = 4.32545
ρne ga tif = [ -b ± √b²-4ac ] / [ 2a ] = 0.01137
Cek Rasio Tulangan Negatif : Gunakan Rasio Tulangan Aktual = 0.01137
As Tulangan
Luas Tulangan Positif : Aspo s itif = [ ρpo s itif.b.d ] = 1056.292 mm²
Luas Tulangan Negatif : Asne ga tif = [ ρne ga tif.b.d ] = 2227.678 mm²
Diameter Tulangan Desain Positif : db = D = 19 mm
Diameter Tulangan Desain Negatif : db = D = 19 mm
Luas Tulangan Desain Positif : Asd = [ π/4.D² ] = 283.529 mm²
Luas Tulangan Desain Negatif : Asd = [ π/4.D² ] = 283.529 mm²
Banyak Tulangan Positif (+) : n = [ As / Asd ] = 4 Batang
[ Tulangan Atas ] = 4 Batang
[ Tulangan Bawah ] = 0 Batang
Banyak Tulangan Negatif (-) : n = [ As / Asd ] = 8 Batang
[ Tulangan Atas ] = 6 Batang
[ Tulangan Bawah ] = 2 Batang
Ce k Asumsi Awal untuk Faktor Reduksi Ø
Tulangan Positif (+)
Banyak Tulangan Positif (+) : n = 4 Batang
Jarak Bersih Antar Tulangan : [ b - 2d' - 2ds - n.db ] / [ n - 1 ] = 58.000 mm
Cek Jarak Bersih : [ Jarak Bersih ≥ db dan 25 mm ] = Oke
Luas Tulangan Positif Terpasang : As pas a ng = [ n.Asd ] = 1134.115 mm²
Luas Tulangan Positif Minimum : Asmin = [ 0,25√fc' / fy ] . [ b.d ] = 639.010 mm²
[ 1,4/fy .b.d ] = 653.333 mm²
Cek Luas Tulangan Positif : [ Aspa s a ng ≥ Asmin ] = Oke
Tinggi Blok Tegangan : a = [ Aspo s itif.fy ] / [ 0,85.fc'.b ] = 53.370 mm
Tinggi Garis Netral : c = [ a/β1 ] = 63.862 mm
Regangan Positif Baja : εs = [ 0,003 . [ d - c ] / c ] = 0.02331
Regangan Leleh Baja : εy = [ fy/Es ] = 0.00210
Tulangan Baja Telah Leleh (Asumsi Sesuai)
Luas Tulangan Positif Terpasang : Aspas a ng = [ n.Asd ] = 0.000 mm²
Tinggi Blok Tegangan : a = [ Aspo s itif.fy ] / [ 0,85.fc'.b ] = 53.370 mm
Tinggi Garis Netral : c = [ a/β1 ] = 63.862 mm
Regangan Positif Baja : εs = [ 0,003 . [ d - c ] / c ] = 0.02331
Regangan Leleh Baja : εy = [ fy/Es ] = 0.00210
Tulangan Baja Telah Leleh (Asumsi Sesuai)
Tulangan Negatif (-)
Banyak Tulangan Negatif (-) : n = 6 Batang
Jarak Bersih Antar Tulangan : [ b - 2d' - 2ds - n.db ] / [ n - 1 ] = 58.000 mm
Cek Jarak Bersih : [ Jarak Bersih ≥ db dan 25 mm ] = Oke
Luas Tulangan Negatif Terpasang : Aspas a ng = [ n.Asd ] = 1701.172 mm²
Luas Tulangan Negatif Minimum : Asmin = [ 0,25√fc' / fy ] . [ b.d ] = 639.010 mm²
[ 1,4/fy .b.d ] = 653.333 mm²
Cek Luas Tulangan Negatif : [ Aspa s a ng ≥ Asmin ] = Oke
Tinggi Blok Tegangan : a = [ Asne ga tif.fy ] / [ 0,85.fc'.b ] = 80.055 mm
Tinggi Garis Netral : c = [ a/β1 ] = 95.793 mm
Regangan Positif Baja : εs = [ 0,003 . [ d - c ] / c ] = 0.01454
Regangan Leleh Baja : εy = [ fy/Es ] = 0.00210
Tulangan Baja Telah Leleh (Asumsi Sesuai)
Luas Tulangan Negatif Terpasang : Aspas a ng = [ n.Asd ] = 567.057 mm²
Tinggi Blok Tegangan : a = [ Asne ga tif.fy ] / [ 0,85.fc'.b ] = 80.055 mm
Tinggi Garis Netral : c = [ a/β1 ] = 95.793 mm
Regangan Positif Baja : εs = [ 0,003 . [ d - c ] / c ] = 0.01454
Regangan Leleh Baja : εy = [ fy/Es ] = 0.00210
Tulangan Baja Telah Leleh (Asumsi Sesuai)
Cek Kapasitas Momen
Momen Nominal Positif : Mn = [ As.fy [ d-a/2 ] ] + [ As.fy [ d1-a/2 ] ]
po s itif = 254.033 kN.m
Perbandingan Kapasitas : [ Ø.Mn ≥ Mu ]
228.630 ≥ 213.642 = Mampu
Momen Nominal Negatif : Mnne ga tif = [ As.fy [ d-a/2 ] ] + [ As.fy [ d1-a/2 ] ] = 490.711 kN.m
Perbandingan Kapasitas : [ Ø.Mn ≥ Mu ]
441.640 ≥ 427.285 = Mampu
Kesimpulan
Maka dapat digunakan Tulangan Longitudinal sebagai berikut:
a. Tulangan Positif : 4 D - 19
b. Tulangan Negatif : 8 D - 19
Balok Utama 8.00 m (350 x 600 mm)
Tulangan Longitudinal Lapangan

Properties Penampang
Panjang Balok : L = 8000 mm
Tinggi Penampang : h = 600 mm
Lebar Penampang : b = 350 mm
Panjang Tumpuan : Lh = [ 2h ] = 1200 mm
Selimut Beton : d' = 40 mm
Diameter Tulangan Longitudinal : db = 19 mm
Diameter Tulangan Sengkang : ds = 10 mm
Tinggi Efektif Penampang : d = [ h - d' ] = 560 mm
Tinggi Efektif Penampang : d1 = [ d - ds - db/2 ] = 540.5 mm
Kuat Tekan Beton : fc' = 30 Mpa
Tegangan Leleh Baja Tulangan : fy = 420 Mpa
Modulus Elastisitas Beton : Ec = [ 4700 √fc' ] = 25742.960 Mpa
Modulus Elastisitas Baja : Es = 200000 Mpa
Faktor Blok Tegangan : β1 = [ 0,65 ≤ 0,85 - (0,05(fc'-28)/7) ≤ 0,85 ] = 0.836
Faktor Reduksi : Ø = 0.9
Dimensi Kolom : c1 = 1000 mm
: c2 = 1000 mm
Panjang Efektif Balok : Ln = [ L - c1 ] = 7000 mm
: λ = Asumsi tidak menggunakan beton ringan = 1
Gaya Dalam
Momen Maksimum : Mu (+) = 281.450 kN.m
Momen Minimum : Mu (-) = -303.345 kN.m
Momen Maksimum Desain (+) : Mu (+) = 281.450 kN.m
Momen Maksimum Desain (-) : Mu (-) = 303.345 kN.m
Gaya Aksial : Pu = 4.564 kN
Syarat Gaya dan Geometri
Syarat Gaya Aksial : [ Pu ≤ 0,1.Ag.fc' ] = Oke
Syarat Tinggi Efektif : [ Ln ≥ 4d ] = Oke
Syarat Lebar : [ b ≥ min (0,3h dan 250 mm) ] = Oke
[ b ≤ c2 + 2.min (c2 dan 0,75 c1) ] = Oke
Perhitungan
Rasio Tulangan : ρ = As / (b.d) = 0.00723
Rasio Tulangan Balanced : ρb = [ 0,85.β1.fc'/fy.(600/(600+fy))] = 0.02985
Rasio Tulangan Maksimum : ρmaks = [ 0,75 ρb ] = 0.02239
ρmaks = 2.50% = 0.02500
Rasio Tulangan Minimum : ρmin = [ 1,4/fy ] = 0.00333
Cek Rasio Tulangan : [ ρ ≤ ρmaks ] = Oke
Rasio Tulangan Aktual Positif (+)
Rasio Tulangan Aktual Positif (+) :a = [ 0,59.fy²/fc ] = 3469.200
b = [ -fy ] = -420
c = [ Mu / Ø.b.d² ] = 2.84914
ρpo s itif = [ -b ± √b²-4ac ] / [ 2a ] = 0.00721
Cek Rasio Tulangan Positif : Gunakan Rasio Tulangan Aktual = 0.00721
Rasio Tulangan Aktual Negatif (-)
Rasio Tulangan Aktual Negatif (-) :a = [ 0,59.fy²/fc ] = 3469.200
b = [ -fy ] = -420
c = [ Mu / Ø.b.d² ] = 3.07079
ρne ga tif = [ -b ± √b²-4ac ] / [ 2a ] = 0.00782
Cek Rasio Tulangan Negatif : Gunakan Rasio Tulangan Aktual = 0.00782
As Tulangan
Luas Tulangan Positif : Aspo s itif = [ ρpo s itif.b.d ] = 1413.841 mm²
Luas Tulangan Negatif : Asne ga tif = [ ρne ga tif.b.d ] = 1531.940 mm²
Diameter Tulangan Desain Positif : db = D = 19 mm
Diameter Tulangan Desain Negatif : db = D = 19 mm
Luas Tulangan Desain Positif : Asd = [ π/4.D² ] = 283.529 mm²
Luas Tulangan Desain Negatif : Asd = [ π/4.D² ] = 283.529 mm²
Banyak Tulangan Positif (+) : n = [ As / Asd ] = 5 Batang
[ Tulangan Atas ] = 5 Batang
[ Tulangan Bawah ] = 0 Batang
Banyak Tulangan Negatif (-) : n = [ As / Asd ] = 6 Batang
[ Tulangan Atas ] = 4 Batang
[ Tulangan Bawah ] = 2 Batang
Ce k Asumsi Awal untuk Faktor Reduksi Ø
Tulangan Positif (+)
Banyak Tulangan Positif (+) : n = 5 Batang
Jarak Bersih Antar Tulangan : [ b - 2d' - 2ds - n.db ] / [ n - 1 ] = 38.750 mm
Cek Jarak Bersih : [ Jarak Bersih ≥ db dan 25 mm ] = Oke
Luas Tulangan Positif Terpasang : As pas a ng = [ n.Asd ] = 1417.644 mm²
Luas Tulangan Positif Minimum : Asmin = [ 0,25√fc' / fy ] . [ b.d ] = 639.010 mm²
[ 1,4/fy .b.d ] = 653.333 mm²
Cek Luas Tulangan Positif : [ Aspa s a ng ≥ Asmin ] = Oke
Tinggi Blok Tegangan : a = [ Aspo s itif.fy ] / [ 0,85.fc'.b ] = 66.713 mm
Tinggi Garis Netral : c = [ a/β1 ] = 79.827 mm
Regangan Positif Baja : εs = [ 0,003 . [ d - c ] / c ] = 0.01805
Regangan Leleh Baja : εy = [ fy/Es ] = 0.00210
Tulangan Baja Telah Leleh (Asumsi Sesuai)
Luas Tulangan Positif Terpasang : Aspas a ng = [ n.Asd ] = 0.000 mm²
Tinggi Blok Tegangan : a = [ Aspo s itif.fy ] / [ 0,85.fc'.b ] = 66.713 mm
Tinggi Garis Netral : c = [ a/β1 ] = 79.827 mm
Regangan Positif Baja : εs = [ 0,003 . [ d - c ] / c ] = 0.01805
Regangan Leleh Baja : εy = [ fy/Es ] = 0.00210
Tulangan Baja Telah Leleh (Asumsi Sesuai)
Tulangan Negatif (-)
Banyak Tulangan Negatif (-) : n = 4 Batang
Jarak Bersih Antar Tulangan : [ b - 2d' - 2ds - n.db ] / [ n - 1 ] = 38.750 mm
Cek Jarak Bersih : [ Jarak Bersih ≥ db dan 25 mm ] = Oke
Luas Tulangan Negatif Terpasang : Aspas a ng = [ n.Asd ] = 1134.115 mm²
Luas Tulangan Negatif Minimum : Asmin = [ 0,25√fc' / fy ] . [ b.d ] = 639.010 mm²
[ 1,4/fy .b.d ] = 653.333 mm²
Cek Luas Tulangan Negatif : [ Aspa s a ng ≥ Asmin ] = Oke
Tinggi Blok Tegangan : a = [ Asne ga tif.fy ] / [ 0,85.fc'.b ] = 53.370 mm
Tinggi Garis Netral : c = [ a/β1 ] = 63.862 mm
Regangan Positif Baja : εs = [ 0,003 . [ d - c ] / c ] = 0.02331
Regangan Leleh Baja : εy = [ fy/Es ] = 0.00210
Tulangan Baja Telah Leleh (Asumsi Sesuai)
Luas Tulangan Negatif Terpasang : Aspas a ng = [ n.Asd ] = 567.057 mm²
Tinggi Blok Tegangan : a = [ Asne ga tif.fy ] / [ 0,85.fc'.b ] = 53.370 mm
Tinggi Garis Netral : c = [ a/β1 ] = 63.862 mm
Regangan Positif Baja : εs = [ 0,003 . [ d - c ] / c ] = 0.02331
Regangan Leleh Baja : εy = [ fy/Es ] = 0.00210
Tulangan Baja Telah Leleh (Asumsi Sesuai)
Cek Kapasitas Momen
Momen Nominal Positif : Mn = [ As.fy [ d-a/2 ] ] + [ As.fy [ d1-a/2 ] ]
po s itif = 313.569 kN.m
Perbandingan Kapasitas : [ Ø.Mn ≥ Mu ]
282.2122 ≥ 281.450 = Mampu
Momen Nominal Negatif : Mnne ga tif = [ As.fy [ d-a/2 ] ] + [ As.fy [ d1-a/2 ] ] = 376.405 kN.m
Perbandingan Kapasitas : [ Ø.Mn ≥ Mu ]
338.7648 ≥ 303.345 = Mampu
Kesimpulan
Maka dapat digunakan Tulangan Longitudinal sebagai berikut:
a. Tulangan Positif : 5 D - 19
b. Tulangan Negatif : 6 D - 19
Balok Utama 8.00 m ( 350x600)
Tulangan Transvers al

Properties Pe nampang
Panjang Balok : L = 8000 mm
Tinggi Penampang : h = 600 mm
Lebar Penampang : b = 350 mm
Panjang Tumpuan : Lh = [ 2h ] = 1200 mm
Selimut Beton : d' = 40 mm
Diameter Tulangan Longitudinal : db = 19 mm
Diameter Tulangan Sengkang : ds = 10 mm
Tinggi Efektif Penampang : d = [ h - d' ] = 560 mm
Tinggi Efektif Penampang : d1 = [ d - ds - db/2 ] = 540.5 mm
Kuat Tekan Beton : fc' = 30 Mpa
Tegangan Leleh Baja Tulangan : fy = 420 Mpa
Modulus Elastisitas Beton : Ec = [ 4700 √fc' ] = 25742.96 Mpa
Modulus Elastisitas Baja : Es = 200000 Mpa
Faktor Blok Tegangan : β1 = [ 0,65 ≤ 0,85 - (0,05(fc'-28)/7) ≤ 0,85 ] = 0.835714
Faktor Reduksi : Ø = 0.75
Dimensi Kolom : c1 = 1000 mm
: c2 = 1000 mm
Panjang Efektif Balok : Ln = [ L - c1 ] = 7000 mm
Luas Tulangan Tumpuan Kiri Negatif (-) : As1' = 2268.23 mm²
Luas Tulangan Tumpuan Kiri Positif (+) : As2 = 1134.115 mm²
Luas Tulangan Tumpuan Kanan Negatif (-) : As3' = 2268.23 mm²
Luas Tulangan Tumpuan Kanan Positif (+) : As4 = 1134.115 mm²
Gaya Dalam
Geser Tumpuan Kiri : Vg_ki = 218.5496 kN
Geser Tumpuan Kanan : Vg_ka = 218.5496 kN
Geser Maksimum Muka Joint : Vum a x = 259.426 kN
Geser Maksimum di Luar Muka Joint : Vum a x = 170.8973 kN
Perhitungan Momen Probable
Kondisi 1
Tinggi Blok Tegangan : a pr_1 = [ 1,25.As.fy ] / [ 0,85.fc'.b ] = 133.425 mm
Momen Probable : Mpr_1 = [ 1,25.As.fy[ d-a pr_1/2 ] ] = 587.417 kN.m
Kondisi 2
Tinggi Blok Tegangan : a pr_2 = [ 1,25.As.fy ] / [ 0,85.fc'.b ] = 66.713 mm
Momen Probable : Mpr_2 = [ 1,25.As.fy[ d-a pr_2 /2 ] ] = 313.569 kN.m
Kondisi 3
Tinggi Blok Tegangan : a pr_3 = [ 1,25.As.fy ] / [ 0,85.fc'.b ] = 133.425 mm
Momen Probable : Mpr_3 = [ 1,25.As.fy[ d-a pr_3 /2 ] ] = 587.417 kN.m
Kondisi 4
Tinggi Blok Tegangan : a pr_4 = [ 1,25.As.fy ] / [ 0,85.fc'.b ] = 66.713 mm
Momen Probable : Mpr_4 = [ 1,25.As.fy[ d-a pr_4 /2 ] ] = 313.569 kN.m
Perhitungan Goyangan Struktur
Struktur Bergoyang ke Kanan
Geser ke Kanan : Vs wa y_ka = [ Mpr_1 + Mpr_4 ] / [ Ln ] = 128.712 kN
Geser Total di Kanan : Vu_ki = [ Vs wa y_ka - Vg_ka ] = -89.837 kN
Geser Total di Kiri : Vu_ka = [ Vs wa y_ka + Vg_ki ] = 347.262 kN
Struktur Bergoyang ke Kanan
Geser ke Kanan : Vs wa y_ki = [ Mpr_2 + Mpr_3 ] / [ Ln ] = 128.712 kN
Geser Total di Kanan : Vu_ki = [ Vs wa y_ki - Vg_ka ] = -89.837 kN
Geser Total di Kiri : Vu_ka = [ Vs wa y_ki + Vg_ki ] = 347.262 kN
Cek Tulangan Transversal
Berdasarkan SNI 2847;2019 Tulangan transversal sepanjang daerah yang diidentifikasi dalam 18.6.4.1 harus didesain untuk
menahan geser dengan mengasumsikan Vc=0 bilamana kedua a) dan b) dipenuhi
a) Gaya geser akibat gempa yang dihitung sesuai 18.6.5.1 mewakili setidaknya setengah kekuatan geser perlu maksimum dalam
bentang tersebut
b) Gaya tekan aksial terfaktor Pu, termasuk pengaruh gempa kurang dari Ag.fc'/20
Gaya Geser : Vs wa y ≥ [ 0,5 Vu ]
128.712 ≥ 173.631 ... Not Oke
Gaya Negatif Aksial : Pu ≤ [ Ag.fc'/20 ]
0 ≤ 315 … Oke
Kesimpulan : Maka Nilai Vc tidak sama dengan nol [ Vc≠0 ]
Perhitungan Sengkang Dae rah Sendi Plastis
Kapasitas Geser Beton : Vc = [ 1/6√fc'.b.d ] = 178.923 kN
Kapasitas Geser Tulangan : Vs = [ Vu / Ø ] - [ Vc ] = 166.979 kN
Kapasitas Geser Maksimum : Vsm a ks = [ 2/3√fc'.b.d ] = 715.691 kN
Cek Kapasitas Geser : Vs ≤ Vsm aks
166.979 ≤ 715.691 = Oke
Diameter Sengkang : ds = D = 10 mm
Jumlah Kaki : n = 2
Luas Tulangan Sengkang : Av = [ nπ/4D² ] = 157.08 mm²
Jarak Tulangan : s = [ Av.fy.d/Vs ] = 221.26 mm
Daerah Setelah Muka Kolom : = [ d/4 ] = 140.00 mm
= [ 6d terkecil tulangan utama ] = 114.00 mm
= [ 150 mm ] = 150.00 mm
Maka Jarak yang Digunakan : s = 100.00 mm
Jarak di Muka Joint : s = 50.00 mm
Perhitungan Sengkang di Luar Sendi Plastis
Kapasitas Geser Beton : Vc = [ 1/6√fc'.b.d ] = 178.923 kN
Kapasitas Geser Tulangan : Vs = [ Vu / Ø ] - [ Vc ] = 48.940 kN
Kapasitas Geser Maksimum : Vsm a ks = [ 2/3√fc'.b.d ] = 715.691 kN
Cek Kapasitas Geser : Vs ≤ Vsm aks
48.940 ≤ 715.691 = Oke
Diameter Sengkang : ds = D = 10 mm
Jumlah Kaki : n = 2
Luas Tulangan Sengkang : Av = [ nπ/4D² ] = 157.0796 mm²
Jarak Tulangan : s = [ Av.fy.d/Vs ] = 754.901 mm
Syarat Jarak Antar Sengkang
Daerah Lapangan : = [ 3.Av.fy/b ] = 565.49 mm
= [ d/2 ] = 280.00 mm
= [ 600 mm ] = 600.00 mm
Maka Gunakan Jarak : s = 250.00 mm
Kapasitas Nominal Ge ser
Daerah Sendi Plastis
Gaya Geser Maksimum : Vu = 259.426
Kapasitas Geser Maksimum : Vn = [ Av.fy.d ] / [ s ] + [ 1/6√fc'.b.d ] = 548.374
Geser Nominal : ØVn = [ 0,75Vn ] = 411.2805
Cek Kapasitas : ØVn > Vu = Oke
Di Luar Sendi Plastis
Gaya Geser Maksimum : Vu = 170.8973
Kapasitas Geser Daerah Plastis : Vn = [ Av.fy.d ] / [ s ] + [ 1/6√fc'.b.d ] = 326.7032
Geser Nominal : ØVn = [ 0,75Vn ] = 245.0274
Cek Kapasitas : ØVn > Vu = Oke
Kesimpulan
Maka Gunakan Sengkang : Muka Joint = 2 D10-50
Tumpuan = 2 D10-100
Lapangan = 2 D10-250
Balok Utama 6.00 m ( 350x600)
Tulangan Longitudinal Tumpuan

Properties Penampang
Panjang Balok : L = 6000 mm
Tinggi Penampang : h = 600 mm
Lebar Penampang : b = 350 mm
Panjang Tumpuan : Lh = [ 2h ] = 1200 mm
Selimut Beton : d' = 40 mm
Diameter Tulangan Longitudinal : db = 19 mm
Diameter Tulangan Sengkang : ds = 10 mm
Tinggi Efektif Penampang : d = [ h - d' ] = 560 mm
Tinggi Efektif Penampang : d1 = [ d - ds - db/2 ] = 540.5 mm
Kuat Tekan Beton : fc' = 30 Mpa
Tegangan Leleh Baja Tulangan : fy = 420 Mpa
Modulus Elastisitas Beton : Ec = [ 4700 √fc' ] = 25742.960 Mpa
Modulus Elastisitas Baja : Es = 200000 Mpa
Faktor Blok Tegangan : β1 = [ 0,65 ≤ 0,85 - (0,05(fc'-28)/7) ≤ 0,85 ] = 0.836
Faktor Reduksi : Ø = 0.9
Dimensi Kolom : c1 = 1000 mm
: c2 = 1000 mm
Panjang Efektif Balok : Ln = [ L - c1 ] = 5000 mm
: λ = Asumsi tidak menggunakan beton ringan = 1
Gaya Dalam
Momen Maksimum : Mu (+) = 285.559 kN.m
Momen Minimum : Mu (-) = -429.678 kN.m
Momen Maksimum Desain (+) : Mu (+) = 214.839 kN.m
Momen Maksimum Desain (-) : Mu (-) = 429.678 kN.m
Gaya Aksial : Pu = 0 kN
Syarat Gaya dan Geometri
Syarat Gaya Aksial : [ Pu ≤ 0,1.Ag.fc' ] = Oke
Syarat Tinggi Efektif : [ Ln ≥ 4d ] = Oke
Syarat Lebar : [ b ≥ min (0,3h dan 250 mm) ] = Oke
[ b ≤ c2 + 2.min (c2 dan 0,75 c1) ] = Oke
Perhitungan
Rasio Tulangan : ρ = As / (b.d) = 0.00579
Rasio Tulangan Balanced : ρb = [ 0,85.β1.fc'/fy.(600/(600+fy))] = 0.02985
Rasio Tulangan Maksimum : ρmaks = [ 0,75 ρb ] = 0.02239
ρmaks = 2.50% = 0.02500
Rasio Tulangan Minimum : ρmin = [ 1,4/fy ] = 0.00333
Cek Rasio Tulangan : [ ρ ≤ ρmaks ] = Oke
Rasio Tulangan Aktual Positif (+)
Rasio Tulangan Aktual Positif (+) :a = [ 0,59.fy²/fc ] = 3469.200
b = [ -fy ] = -420
c = [ Mu / Ø.b.d² ] = 2.17484
ρpo s itif = [ -b ± √b²-4ac ] / [ 2a ] = 0.00542
Cek Rasio Tulangan Positif : Gunakan Rasio Tulangan Aktual = 0.00542
Rasio Tulangan Aktual Negatif (-)
Rasio Tulangan Aktual Negatif (-) :a = [ 0,59.fy²/fc ] = 3469.200
b = [ -fy ] = -420
c = [ Mu / Ø.b.d² ] = 4.34967
ρne ga tif = [ -b ± √b²-4ac ] / [ 2a ] = 0.01144
Cek Rasio Tulangan Negatif : Gunakan Rasio Tulangan Aktual = 0.01144
As Tulangan
Luas Tulangan Positif : Aspo s itif = [ ρpo s itif.b.d ] = 1062.499 mm²
Luas Tulangan Negatif : Asne ga tif = [ ρne ga tif.b.d ] = 2241.607 mm²
Diameter Tulangan Desain Positif : db = D = 19 mm
Diameter Tulangan Desain Negatif : db = D = 19 mm
Luas Tulangan Desain Positif : Asd = [ π/4.D² ] = 283.529 mm²
Luas Tulangan Desain Negatif : Asd = [ π/4.D² ] = 283.529 mm²
Banyak Tulangan Positif (+) : n = [ As / Asd ] = 4 Batang
[ Tulangan Atas ] = 4 Batang
[ Tulangan Bawah ] = 0 Batang
Banyak Tulangan Negatif (-) : n = [ As / Asd ] = 8 Batang
[ Tulangan Atas ] = 6 Batang
[ Tulangan Bawah ] = 2 Batang
Ce k Asumsi Awal untuk Faktor Reduksi Ø
Tulangan Positif (+)
Banyak Tulangan Positif (+) : n = 4 Batang
Jarak Bersih Antar Tulangan : [ b - 2d' - 2ds - n.db ] / [ n - 1 ] = 58.000 mm
Cek Jarak Bersih : [ Jarak Bersih ≥ db dan 25 mm ] = Oke
Luas Tulangan Positif Terpasang : As pas a ng = [ n.Asd ] = 1134.115 mm²
Luas Tulangan Positif Minimum : Asmin = [ 0,25√fc' / fy ] . [ b.d ] = 639.010 mm²
[ 1,4/fy .b.d ] = 653.333 mm²
Cek Luas Tulangan Positif : [ Aspa s a ng ≥ Asmin ] = Oke
Tinggi Blok Tegangan : a = [ Aspo s itif.fy ] / [ 0,85.fc'.b ] = 53.370 mm
Tinggi Garis Netral : c = [ a/β1 ] = 63.862 mm
Regangan Positif Baja : εs = [ 0,003 . [ d - c ] / c ] = 0.02331
Regangan Leleh Baja : εy = [ fy/Es ] = 0.00210
Tulangan Baja Telah Leleh (Asumsi Sesuai)
Luas Tulangan Positif Terpasang : Aspas a ng = [ n.Asd ] = 0.000 mm²
Tinggi Blok Tegangan : a = [ Aspo s itif.fy ] / [ 0,85.fc'.b ] = 53.370 mm
Tinggi Garis Netral : c = [ a/β1 ] = 63.862 mm
Regangan Positif Baja : εs = [ 0,003 . [ d - c ] / c ] = 0.02331
Regangan Leleh Baja : εy = [ fy/Es ] = 0.00210
Tulangan Baja Telah Leleh (Asumsi Sesuai)
Tulangan Negatif (-)
Banyak Tulangan Negatif (-) : n = 6 Batang
Jarak Bersih Antar Tulangan : [ b - 2d' - 2ds - n.db ] / [ n - 1 ] = 58.000 mm
Cek Jarak Bersih : [ Jarak Bersih ≥ db dan 25 mm ] = Oke
Luas Tulangan Negatif Terpasang : Aspas a ng = [ n.Asd ] = 1701.172 mm²
Luas Tulangan Negatif Minimum : Asmin = [ 0,25√fc' / fy ] . [ b.d ] = 639.010 mm²
[ 1,4/fy .b.d ] = 653.333 mm²
Cek Luas Tulangan Negatif : [ Aspa s a ng ≥ Asmin ] = Oke
Tinggi Blok Tegangan : a = [ Asne ga tif.fy ] / [ 0,85.fc'.b ] = 80.055 mm
Tinggi Garis Netral : c = [ a/β1 ] = 95.793 mm
Regangan Positif Baja : εs = [ 0,003 . [ d - c ] / c ] = 0.01454
Regangan Leleh Baja : εy = [ fy/Es ] = 0.00210
Tulangan Baja Telah Leleh (Asumsi Sesuai)
Luas Tulangan Negatif Terpasang : Aspas a ng = [ n.Asd ] = 567.057 mm²
Tinggi Blok Tegangan : a = [ Asne ga tif.fy ] / [ 0,85.fc'.b ] = 80.055 mm
Tinggi Garis Netral : c = [ a/β1 ] = 95.793 mm
Regangan Positif Baja : εs = [ 0,003 . [ d - c ] / c ] = 0.01454
Regangan Leleh Baja : εy = [ fy/Es ] = 0.00210
Tulangan Baja Telah Leleh (Asumsi Sesuai)
Cek Kapasitas Momen
Momen Nominal Positif : Mn = [ As.fy [ d-a/2 ] ] + [ As.fy [ d1-a/2 ] ]
po s itif = 254.033 kN.m
Perbandingan Kapasitas : [ Ø.Mn ≥ Mu ]
228.630 ≥ 214.839 = Mampu
Momen Nominal Negatif : Mnne ga tif = [ As.fy [ d-a/2 ] ] + [ As.fy [ d1-a/2 ] ] = 490.711 kN.m
Perbandingan Kapasitas : [ Ø.Mn ≥ Mu ]
441.640 ≥ 429.678 = Mampu
Kesimpulan
Maka dapat digunakan Tulangan Longitudinal sebagai berikut:
a. Tulangan Positif : 4 D - 19
b. Tulangan Negatif : 8 D - 19
Balok Utama 6.00 m ( 350x600)
Tulangan Longitudinal Tumpuan

Properties Penampang
Panjang Balok : L = 6000 mm
Tinggi Penampang : h = 600 mm
Lebar Penampang : b = 350 mm
Panjang Tumpuan : Lh = [ 2h ] = 1200 mm
Selimut Beton : d' = 40 mm
Diameter Tulangan Longitudinal : db = 19 mm
Diameter Tulangan Sengkang : ds = 10 mm
Tinggi Efektif Penampang : d = [ h - d' ] = 560 mm
Tinggi Efektif Penampang : d1 = [ d - ds - db/2 ] = 540.5 mm
Kuat Tekan Beton : fc' = 30 Mpa
Tegangan Leleh Baja Tulangan : fy = 420 Mpa
Modulus Elastisitas Beton : Ec = [ 4700 √fc' ] = 25742.960 Mpa
Modulus Elastisitas Baja : Es = 200000 Mpa
Faktor Blok Tegangan : β1 = [ 0,65 ≤ 0,85 - (0,05(fc'-28)/7) ≤ 0,85 ] = 0.836
Faktor Reduksi : Ø = 0.9
Dimensi Kolom : c1 = 1000 mm
: c2 = 1000 mm
Panjang Efektif Balok : Ln = [ L - c1 ] = 5000 mm
: λ = Asumsi tidak menggunakan beton ringan = 1
Gaya Dalam
Momen Maksimum : Mu (+) = 285.559 kN.m
Momen Minimum : Mu (-) = -429.678 kN.m
Momen Maksimum Desain (+) : Mu (+) = 214.839 kN.m
Momen Maksimum Desain (-) : Mu (-) = 429.678 kN.m
Gaya Aksial : Pu = 0 kN
Syarat Gaya dan Geometri
Syarat Gaya Aksial : [ Pu ≤ 0,1.Ag.fc' ] = Oke
Syarat Tinggi Efektif : [ Ln ≥ 4d ] = Oke
Syarat Lebar : [ b ≥ min (0,3h dan 250 mm) ] = Oke
[ b ≤ c2 + 2.min (c2 dan 0,75 c1) ] = Oke
Perhitungan
Rasio Tulangan : ρ = As / (b.d) = 0.00579
Rasio Tulangan Balanced : ρb = [ 0,85.β1.fc'/fy.(600/(600+fy))] = 0.02985
Rasio Tulangan Maksimum : ρmaks = [ 0,75 ρb ] = 0.02239
ρmaks = 2.50% = 0.02500
Rasio Tulangan Minimum : ρmin = [ 1,4/fy ] = 0.00333
Cek Rasio Tulangan : [ ρ ≤ ρmaks ] = Oke
Rasio Tulangan Aktual Positif (+)
Rasio Tulangan Aktual Positif (+) :a = [ 0,59.fy²/fc ] = 3469.200
b = [ -fy ] = -420
c = [ Mu / Ø.b.d² ] = 2.17484
ρpo s itif = [ -b ± √b²-4ac ] / [ 2a ] = 0.00542
Cek Rasio Tulangan Positif : Gunakan Rasio Tulangan Aktual = 0.00542
Rasio Tulangan Aktual Negatif (-)
Rasio Tulangan Aktual Negatif (-) :a = [ 0,59.fy²/fc ] = 3469.200
b = [ -fy ] = -420
c = [ Mu / Ø.b.d² ] = 4.34967
ρne ga tif = [ -b ± √b²-4ac ] / [ 2a ] = 0.01144
Cek Rasio Tulangan Negatif : Gunakan Rasio Tulangan Aktual = 0.01144
As Tulangan
Luas Tulangan Positif : Aspo s itif = [ ρpo s itif.b.d ] = 1062.499 mm²
Luas Tulangan Negatif : Asne ga tif = [ ρne ga tif.b.d ] = 2241.607 mm²
Diameter Tulangan Desain Positif : db = D = 19 mm
Diameter Tulangan Desain Negatif : db = D = 19 mm
Luas Tulangan Desain Positif : Asd = [ π/4.D² ] = 283.529 mm²
Luas Tulangan Desain Negatif : Asd = [ π/4.D² ] = 283.529 mm²
Banyak Tulangan Positif (+) : n = [ As / Asd ] = 4 Batang
[ Tulangan Atas ] = 4 Batang
[ Tulangan Bawah ] = 0 Batang
Banyak Tulangan Negatif (-) : n = [ As / Asd ] = 8 Batang
[ Tulangan Atas ] = 6 Batang
[ Tulangan Bawah ] = 2 Batang
Ce k Asumsi Awal untuk Faktor Reduksi Ø
Tulangan Positif (+)
Banyak Tulangan Positif (+) : n = 4 Batang
Jarak Bersih Antar Tulangan : [ b - 2d' - 2ds - n.db ] / [ n - 1 ] = 58.000 mm
Cek Jarak Bersih : [ Jarak Bersih ≥ db dan 25 mm ] = Oke
Luas Tulangan Positif Terpasang : As pas a ng = [ n.Asd ] = 1134.115 mm²
Luas Tulangan Positif Minimum : Asmin = [ 0,25√fc' / fy ] . [ b.d ] = 639.010 mm²
[ 1,4/fy .b.d ] = 653.333 mm²
Cek Luas Tulangan Positif : [ Aspa s a ng ≥ Asmin ] = Oke
Tinggi Blok Tegangan : a = [ Aspo s itif.fy ] / [ 0,85.fc'.b ] = 53.370 mm
Tinggi Garis Netral : c = [ a/β1 ] = 63.862 mm
Regangan Positif Baja : εs = [ 0,003 . [ d - c ] / c ] = 0.02331
Regangan Leleh Baja : εy = [ fy/Es ] = 0.00210
Tulangan Baja Telah Leleh (Asumsi Sesuai)
Luas Tulangan Positif Terpasang : Aspas a ng = [ n.Asd ] = 0.000 mm²
Tinggi Blok Tegangan : a = [ Aspo s itif.fy ] / [ 0,85.fc'.b ] = 53.370 mm
Tinggi Garis Netral : c = [ a/β1 ] = 63.862 mm
Regangan Positif Baja : εs = [ 0,003 . [ d - c ] / c ] = 0.02331
Regangan Leleh Baja : εy = [ fy/Es ] = 0.00210
Tulangan Baja Telah Leleh (Asumsi Sesuai)
Tulangan Negatif (-)
Banyak Tulangan Negatif (-) : n = 6 Batang
Jarak Bersih Antar Tulangan : [ b - 2d' - 2ds - n.db ] / [ n - 1 ] = 58.000 mm
Cek Jarak Bersih : [ Jarak Bersih ≥ db dan 25 mm ] = Oke
Luas Tulangan Negatif Terpasang : Aspas a ng = [ n.Asd ] = 1701.172 mm²
Luas Tulangan Negatif Minimum : Asmin = [ 0,25√fc' / fy ] . [ b.d ] = 639.010 mm²
[ 1,4/fy .b.d ] = 653.333 mm²
Cek Luas Tulangan Negatif : [ Aspa s a ng ≥ Asmin ] = Oke
Tinggi Blok Tegangan : a = [ Asne ga tif.fy ] / [ 0,85.fc'.b ] = 80.055 mm
Tinggi Garis Netral : c = [ a/β1 ] = 95.793 mm
Regangan Positif Baja : εs = [ 0,003 . [ d - c ] / c ] = 0.01454
Regangan Leleh Baja : εy = [ fy/Es ] = 0.00210
Tulangan Baja Telah Leleh (Asumsi Sesuai)
Luas Tulangan Negatif Terpasang : Aspas a ng = [ n.Asd ] = 567.057 mm²
Tinggi Blok Tegangan : a = [ Asne ga tif.fy ] / [ 0,85.fc'.b ] = 80.055 mm
Tinggi Garis Netral : c = [ a/β1 ] = 95.793 mm
Regangan Positif Baja : εs = [ 0,003 . [ d - c ] / c ] = 0.01454
Regangan Leleh Baja : εy = [ fy/Es ] = 0.00210
Tulangan Baja Telah Leleh (Asumsi Sesuai)
Cek Kapasitas Momen
Momen Nominal Positif : Mn = [ As.fy [ d-a/2 ] ] + [ As.fy [ d1-a/2 ] ]
po s itif = 254.033 kN.m
Perbandingan Kapasitas : [ Ø.Mn ≥ Mu ]
228.630 ≥ 214.839 = Mampu
Momen Nominal Negatif : Mnne ga tif = [ As.fy [ d-a/2 ] ] + [ As.fy [ d1-a/2 ] ] = 490.711 kN.m
Perbandingan Kapasitas : [ Ø.Mn ≥ Mu ]
441.640 ≥ 429.678 = Mampu
Kesimpulan
Maka dapat digunakan Tulangan Longitudinal sebagai berikut:
a. Tulangan Positif : 4 D - 19
b. Tulangan Negatif : 8 D - 19
Balok Utama 6.00 m (350 x 600 mm)
Tulangan Longitudinal Lapangan

Properties Penampang
Panjang Balok : L = 6000 mm
Tinggi Penampang : h = 600 mm
Lebar Penampang : b = 350 mm
Panjang Tumpuan : Lh = [ 2h ] = 1200 mm
Selimut Beton : d' = 40 mm
Diameter Tulangan Longitudinal : db = 19 mm
Diameter Tulangan Sengkang : ds = 10 mm
Tinggi Efektif Penampang : d = [ h - d' ] = 560 mm
Tinggi Efektif Penampang : d1 = [ d - ds - db/2 ] = 540.5 mm
Kuat Tekan Beton : fc' = 30 Mpa
Tegangan Leleh Baja Tulangan : fy = 420 Mpa
Modulus Elastisitas Beton : Ec = [ 4700 √fc' ] = 25742.960 Mpa
Modulus Elastisitas Baja : Es = 200000 Mpa
Faktor Blok Tegangan : β1 = [ 0,65 ≤ 0,85 - (0,05(fc'-28)/7) ≤ 0,85 ] = 0.836
Faktor Reduksi : Ø = 0.9
Dimensi Kolom : c1 = 1000 mm
: c2 = 1000 mm
Panjang Efektif Balok : Ln = [ L - c1 ] = 5000 mm
: λ = Asumsi tidak menggunakan beton ringan = 1
Gaya Dalam
Momen Maksimum : Mu (+) = 180.957 kN.m
Momen Minimum : Mu (-) = -170.760 kN.m
Momen Maksimum Desain (+) : Mu (+) = 180.957 kN.m
Momen Maksimum Desain (-) : Mu (-) = 170.760 kN.m
Gaya Aksial : Pu = 0 kN
Syarat Gaya dan Geometri
Syarat Gaya Aksial : [ Pu ≤ 0,1.Ag.fc' ] = Oke
Syarat Tinggi Efektif : [ Ln ≥ 4d ] = Oke
Syarat Lebar : [ b ≥ min (0,3h dan 250 mm) ] = Oke
[ b ≤ c2 + 2.min (c2 dan 0,75 c1) ] = Oke
Perhitungan
Rasio Tulangan : ρ = As / (b.d) = 0.00579
Rasio Tulangan Balanced : ρb = [ 0,85.β1.fc'/fy.(600/(600+fy))] = 0.02985
Rasio Tulangan Maksimum : ρmaks = [ 0,75 ρb ] = 0.02239
ρmaks = 2.50% = 0.02500
Rasio Tulangan Minimum : ρmin = [ 1,4/fy ] = 0.00333
Cek Rasio Tulangan : [ ρ ≤ ρmaks ] = Oke
Rasio Tulangan Aktual Positif (+)
Rasio Tulangan Aktual Positif (+) :a = [ 0,59.fy²/fc ] = 3469.200
b = [ -fy ] = -420
c = [ Mu / Ø.b.d² ] = 1.83185
ρpo s itif = [ -b ± √b²-4ac ] / [ 2a ] = 0.00453
Cek Rasio Tulangan Positif : Gunakan Rasio Tulangan Aktual = 0.00453
Rasio Tulangan Aktual Negatif (-)
Rasio Tulangan Aktual Negatif (-) :a = [ 0,59.fy²/fc ] = 3469.200
b = [ -fy ] = -420
c = [ Mu / Ø.b.d² ] = 1.72862
ρne ga tif = [ -b ± √b²-4ac ] / [ 2a ] = 0.00427
Cek Rasio Tulangan Negatif : Gunakan Rasio Tulangan Aktual = 0.00427
As Tulangan
Luas Tulangan Positif : Aspo s itif = [ ρpo s itif.b.d ] = 888.101 mm²
Luas Tulangan Negatif : Asne ga tif = [ ρne ga tif.b.d ] = 836.153 mm²
Diameter Tulangan Desain Positif : db = D = 19 mm
Diameter Tulangan Desain Negatif : db = D = 19 mm
Luas Tulangan Desain Positif : Asd = [ π/4.D² ] = 283.529 mm²
Luas Tulangan Desain Negatif : Asd = [ π/4.D² ] = 283.529 mm²
Banyak Tulangan Positif (+) : n = [ As / Asd ] = 4 Batang
[ Tulangan Atas ] = 4 Batang
[ Tulangan Bawah ] = 0 Batang
Banyak Tulangan Negatif (-) : n = [ As / Asd ] = 3 Batang
[ Tulangan Atas ] = 3 Batang
[ Tulangan Bawah ] = 0 Batang
Ce k Asumsi Awal untuk Faktor Reduksi Ø
Tulangan Positif (+)
Banyak Tulangan Positif (+) : n = 4 Batang
Jarak Bersih Antar Tulangan : [ b - 2d' - 2ds - n.db ] / [ n - 1 ] = 58.000 mm
Cek Jarak Bersih : [ Jarak Bersih ≥ db dan 25 mm ] = Oke
Luas Tulangan Positif Terpasang : As pas a ng = [ n.Asd ] = 1134.115 mm²
Luas Tulangan Positif Minimum : Asmin = [ 0,25√fc' / fy ] . [ b.d ] = 639.010 mm²
[ 1,4/fy .b.d ] = 653.333 mm²
Cek Luas Tulangan Positif : [ Aspa s a ng ≥ Asmin ] = Oke
Tinggi Blok Tegangan : a = [ Aspo s itif.fy ] / [ 0,85.fc'.b ] = 53.370 mm
Tinggi Garis Netral : c = [ a/β1 ] = 63.862 mm
Regangan Positif Baja : εs = [ 0,003 . [ d - c ] / c ] = 0.02331
Regangan Leleh Baja : εy = [ fy/Es ] = 0.00210
Tulangan Baja Telah Leleh (Asumsi Sesuai)
Luas Tulangan Positif Terpasang : Aspas a ng = [ n.Asd ] = 0.000 mm²
Tinggi Blok Tegangan : a = [ Aspo s itif.fy ] / [ 0,85.fc'.b ] = 53.370 mm
Tinggi Garis Netral : c = [ a/β1 ] = 63.862 mm
Regangan Positif Baja : εs = [ 0,003 . [ d - c ] / c ] = 0.02331
Regangan Leleh Baja : εy = [ fy/Es ] = 0.00210
Tulangan Baja Telah Leleh (Asumsi Sesuai)
Tulangan Negatif (-)
Banyak Tulangan Negatif (-) : n = 3 Batang
Jarak Bersih Antar Tulangan : [ b - 2d' - 2ds - n.db ] / [ n - 1 ] = 58.000 mm
Cek Jarak Bersih : [ Jarak Bersih ≥ db dan 25 mm ] = Oke
Luas Tulangan Negatif Terpasang : Aspas a ng = [ n.Asd ] = 850.586 mm²
Luas Tulangan Negatif Minimum : Asmin = [ 0,25√fc' / fy ] . [ b.d ] = 639.010 mm²
[ 1,4/fy .b.d ] = 653.333 mm²
Cek Luas Tulangan Negatif : [ Aspa s a ng ≥ Asmin ] = Oke
Tinggi Blok Tegangan : a = [ Asne ga tif.fy ] / [ 0,85.fc'.b ] = 40.028 mm
Tinggi Garis Netral : c = [ a/β1 ] = 47.896 mm
Regangan Positif Baja : εs = [ 0,003 . [ d - c ] / c ] = 0.03208
Regangan Leleh Baja : εy = [ fy/Es ] = 0.00210
Tulangan Baja Telah Leleh (Asumsi Sesuai)
Luas Tulangan Negatif Terpasang : Aspas a ng = [ n.Asd ] = 0.000 mm²
Tinggi Blok Tegangan : a = [ Asne ga tif.fy ] / [ 0,85.fc'.b ] = 40.028 mm
Tinggi Garis Netral : c = [ a/β1 ] = 47.896 mm
Regangan Positif Baja : εs = [ 0,003 . [ d - c ] / c ] = 0.03208
Regangan Leleh Baja : εy = [ fy/Es ] = 0.00210
Tulangan Baja Telah Leleh (Asumsi Sesuai)
Cek Kapasitas Momen
Momen Nominal Positif : Mn = [ As.fy [ d-a/2 ] ] + [ As.fy [ d1-a/2 ] ]
po s itif = 254.033 kN.m
Perbandingan Kapasitas : [ Ø.Mn ≥ Mu ]
228.6297 ≥ 180.9572 = Mampu
Momen Nominal Negatif : Mnne ga tif = [ As.fy [ d-a/2 ] ] + [ As.fy [ d1-a/2 ] ] = 192.908 kN.m
Perbandingan Kapasitas : [ Ø.Mn ≥ Mu ]
173.6172 ≥ 170.7599 = Mampu
Kesimpulan
Maka dapat digunakan Tulangan Longitudinal sebagai berikut:
a. Tulangan Positif : 4 D - 19
b. Tulangan Negatif : 3 D - 19
Balok Utama 6.00 m ( 350x600)
Tulangan Transvers al

Properties Pe nampang
Panjang Balok : L = 6000 mm
Tinggi Penampang : h = 600 mm
Lebar Penampang : b = 350 mm
Panjang Tumpuan : Lh = [ 2h ] = 1200 mm
Selimut Beton : d' = 40 mm
Diameter Tulangan Longitudinal : db = 19 mm
Diameter Tulangan Sengkang : ds = 10 mm
Tinggi Efektif Penampang : d = [ h - d' ] = 560 mm
Tinggi Efektif Penampang : d1 = [ d - ds - db/2 ] = 540.5 mm
Kuat Tekan Beton : fc' = 30 Mpa
Tegangan Leleh Baja Tulangan : fy = 420 Mpa
Modulus Elastisitas Beton : Ec = [ 4700 √fc' ] = 25742.96 Mpa
Modulus Elastisitas Baja : Es = 200000 Mpa
Faktor Blok Tegangan : β1 = [ 0,65 ≤ 0,85 - (0,05(fc'-28)/7) ≤ 0,85 ] = 0.835714
Faktor Reduksi : Ø = 0.75
Dimensi Kolom : c1 = 1000 mm
: c2 = 1000 mm
Panjang Efektif Balok : Ln = [ L - c1 ] = 5000 mm
Luas Tulangan Tumpuan Kiri Negatif (-) : As1' = 2268.23 mm²
Luas Tulangan Tumpuan Kiri Positif (+) : As2 = 1134.115 mm²
Luas Tulangan Tumpuan Kanan Negatif (-) : As3' = 2268.23 mm²
Luas Tulangan Tumpuan Kanan Positif (+) : As4 = 1134.115 mm²
Gaya Dalam
Geser Tumpuan Kiri : Vg_ki = 196.710 kN
Geser Tumpuan Kanan : Vg_ka = 196.710 kN
Geser Maksimum Muka Joint : Vum a x = 300.296 kN
Geser Maksimum di Luar Muka Joint : Vum a x = 190.030 kN
Perhitungan Momen Probable
Kondisi 1
Tinggi Blok Tegangan : a pr_1 = [ 1,25.As.fy ] / [ 0,85.fc'.b ] = 133.4253 mm
Momen Probable : Mpr_1 = [ 1,25.As.fy[ d-a pr_1/2 ] ] = 587.4168 kN.m
Kondisi 2
Tinggi Blok Tegangan : a pr_2 = [ 1,25.As.fy ] / [ 0,85.fc'.b ] = 66.71264 mm
Momen Probable : Mpr_2 = [ 1,25.As.fy[ d-a pr_2 /2 ] ] = 313.5691 kN.m
Kondisi 3
Tinggi Blok Tegangan : a pr_3 = [ 1,25.As.fy ] / [ 0,85.fc'.b ] = 133.4253 mm
Momen Probable : Mpr_3 = [ 1,25.As.fy[ d-a pr_3 /2 ] ] = 587.4168 kN.m
Kondisi 4
Tinggi Blok Tegangan : a pr_4 = [ 1,25.As.fy ] / [ 0,85.fc'.b ] = 66.71264 mm
Momen Probable : Mpr_4 = [ 1,25.As.fy[ d-a pr_4 /2 ] ] = 313.5691 kN.m
Perhitungan Goyangan Struktur
Struktur Bergoyang ke Kanan
Geser ke Kanan : Vs wa y_ka = [ Mpr_1 + Mpr_4 ] / [ Ln ] = 180.197 kN
Geser Total di Kanan : Vu_ki = [ Vs wa y_ka - Vg_ka ] = -16.513 kN
Geser Total di Kiri : Vu_ka = [ Vs wa y_ka + Vg_ki ] = 376.907 kN
Struktur Bergoyang ke Kanan
Geser ke Kanan : Vs wa y_ki = [ Mpr_2 + Mpr_3 ] / [ Ln ] = 180.197 kN
Geser Total di Kanan : Vu_ki = [ Vs wa y_ki - Vg_ka ] = -16.513 kN
Geser Total di Kiri : Vu_ka = [ Vs wa y_ki + Vg_ki ] = 376.907 kN
Cek Tulangan Transversal
Berdasarkan SNI 2847;2019 Tulangan transversal sepanjang daerah yang diidentifikasi dalam 18.6.4.1 harus didesain untuk
menahan geser dengan mengasumsikan Vc=0 bilamana kedua a) dan b) dipenuhi
a) Gaya geser akibat gempa yang dihitung sesuai 18.6.5.1 mewakili setidaknya setengah kekuatan geser perlu maksimum dalam
bentang tersebut
b) Gaya tekan aksial terfaktor Pu, termasuk pengaruh gempa kurang dari Ag.fc'/20
Gaya Geser : Vs wa y ≥ [ 0,5 Vu ]
180.197 ≥ 188.454 ... Not Oke
Gaya Negatif Aksial : Pu ≤ [ Ag.fc'/20 ]
0 ≤ 315 … Oke
Kesimpulan : Maka Nilai Vc tidak sama dengan nol [ Vc≠0 ]
Perhitungan Sengkang Dae rah Sendi Plastis
Kapasitas Geser Beton : Vc = [ 1/6√fc'.b.d ] = 178.923 kN
Kapasitas Geser Tulangan : Vs = [ Vu / Ø ] - [ Vc ] = 221.472 kN
Kapasitas Geser Maksimum : Vsm a ks = [ 2/3√fc'.b.d ] = 715.691 kN
Cek Kapasitas Geser : Vs ≤ Vsm aks
221.472 ≤ 715.691 = Oke
Diameter Sengkang : ds = D = 10 mm
Jumlah Kaki : n = 2
Luas Tulangan Sengkang : Av = [ nπ/4D² ] = 157.08 mm²
Jarak Tulangan : s = [ Av.fy.d/Vs ] = 166.82 mm
Daerah Setelah Muka Kolom : = [ d/4 ] = 140.00 mm
= [ 6d terkecil tulangan utama ] = 114.00 mm
= [ 150 mm ] = 150.00 mm
Maka Jarak yang Digunakan : s = 100.00 mm
Jarak di Muka Joint : s = 50.00 mm
Perhitungan Sengkang di Luar Sendi Plastis
Kapasitas Geser Beton : Vc = [ 1/6√fc'.b.d ] = 178.923 kN
Kapasitas Geser Tulangan : Vs = [ Vu / Ø ] - [ Vc ] = 74.450 kN
Kapasitas Geser Maksimum : Vsm a ks = [ 2/3√fc'.b.d ] = 715.691 kN
Cek Kapasitas Geser : Vs ≤ Vsm aks
74.450 ≤ 715.691 = Oke
Diameter Sengkang : ds = D = 10 mm
Jumlah Kaki : n = 2
Luas Tulangan Sengkang : Av = [ nπ/4D² ] = 157.0796 mm²
Jarak Tulangan : s = [ Av.fy.d/Vs ] = 496.2384 mm
Syarat Jarak Antar Sengkang
Daerah Lapangan : = [ 3.Av.fy/b ] = 565.49 mm
= [ d/2 ] = 280.00 mm
= [ 600 mm ] = 600.00 mm
Maka Gunakan Jarak : s = 250.00 mm
Kapasitas Nominal Ge ser
Daerah Sendi Plastis
Gaya Geser Maksimum : Vu = 300.296
Kapasitas Geser Maksimum : Vn = [ Av.fy.d ] / [ s ] + [ 1/6√fc'.b.d ] = 548.374
Geser Nominal : ØVn = [ 0,75Vn ] = 411.2805
Cek Kapasitas : ØVn > Vu = Oke
Di Luar Sendi Plastis
Gaya Geser Maksimum : Vu = 190.0298
Kapasitas Geser Daerah Plastis : Vn = [ Av.fy.d ] / [ s ] + [ 1/6√fc'.b.d ] = 326.7032
Geser Nominal : ØVn = [ 0,75Vn ] = 245.0274
Cek Kapasitas : ØVn > Vu = Oke
Kesimpulan
Maka Gunakan Sengkang : Muka Joint = 2 D10-50
Tumpuan = 2 D10-100
Lapangan = 2 D10-250
Balok Utama 5.00 m ( 300x500)
Tulangan Longitudinal Tumpuan

Properties Penampang
Panjang Balok : L = 5000 mm
Tinggi Penampang : h = 500 mm
Lebar Penampang : b = 300 mm
Panjang Tumpuan : Lh = [ 2h ] = 1000 mm
Selimut Beton : d' = 40 mm
Diameter Tulangan Longitudinal : db = 19 mm
Diameter Tulangan Sengkang : ds = 10 mm
Tinggi Efektif Penampang : d = [ h - d' ] = 460 mm
Tinggi Efektif Penampang : d1 = [ d - ds - db/2 ] = 440.5 mm
Kuat Tekan Beton : fc' = 30 Mpa
Tegangan Leleh Baja Tulangan : fy = 420 Mpa
Modulus Elastisitas Beton : Ec = [ 4700 √fc' ] = 25742.960 Mpa
Modulus Elastisitas Baja : Es = 200000 Mpa
Faktor Blok Tegangan : β1 = [ 0,65 ≤ 0,85 - (0,05(fc'-28)/7) ≤ 0,85 ] = 0.836
Faktor Reduksi : Ø = 0.9
Dimensi Kolom : c1 = 1000 mm
: c2 = 1000 mm
Panjang Efektif Balok : Ln = [ L - c1 ] = 4000 mm
: λ = Asumsi tidak menggunakan beton ringan = 1
Gaya Dalam
Momen Maksimum : Mu (+) = 125.975 kN.m
Momen Minimum : Mu (-) = -287.759 kN.m
Momen Maksimum Desain (+) : Mu (+) = 143.879 kN.m
Momen Maksimum Desain (-) : Mu (-) = 287.759 kN.m
Gaya Aksial : Pu = 0 kN
Syarat Gaya dan Geometri
Syarat Gaya Aksial : [ Pu ≤ 0,1.Ag.fc' ] = Oke
Syarat Tinggi Efektif : [ Ln ≥ 4d ] = Oke
Syarat Lebar : [ b ≥ min (0,3h dan 250 mm) ] = Oke
[ b ≤ c2 + 2.min (c2 dan 0,75 c1) ] = Oke
Perhitungan
Rasio Tulangan : ρ = As / (b.d) = 0.00702
Rasio Tulangan Balanced : ρb = [ 0,85.β1.fc'/fy.(600/(600+fy))] = 0.02985
Rasio Tulangan Maksimum : ρmaks = [ 0,75 ρb ] = 0.02239
ρmaks = 2.50% = 0.02500
Rasio Tulangan Minimum : ρmin = [ 1,4/fy ] = 0.00333
Cek Rasio Tulangan : [ ρ ≤ ρmaks ] = Oke
Rasio Tulangan Aktual Positif (+)
Rasio Tulangan Aktual Positif (+) :a = [ 0,59.fy²/fc ] = 3469.200
b = [ -fy ] = -420
c = [ Mu / Ø.b.d² ] = 2.51837
ρpo s itif = [ -b ± √b²-4ac ] / [ 2a ] = 0.00633
Cek Rasio Tulangan Positif : Gunakan Rasio Tulangan Aktual = 0.00633
Rasio Tulangan Aktual Negatif (-)
Rasio Tulangan Aktual Negatif (-) :a = [ 0,59.fy²/fc ] = 3469.200
b = [ -fy ] = -420
c = [ Mu / Ø.b.d² ] = 5.03673
ρne ga tif = [ -b ± √b²-4ac ] / [ 2a ] = 0.01350
Cek Rasio Tulangan Negatif : Gunakan Rasio Tulangan Aktual = 0.01350
As Tulangan
Luas Tulangan Positif : Aspo s itif = [ ρpo s itif.b.d ] = 873.090 mm²
Luas Tulangan Negatif : Asne ga tif = [ ρne ga tif.b.d ] = 1862.575 mm²
Diameter Tulangan Desain Positif : db = D = 19 mm
Diameter Tulangan Desain Negatif : db = D = 19 mm
Luas Tulangan Desain Positif : Asd = [ π/4.D² ] = 283.529 mm²
Luas Tulangan Desain Negatif : Asd = [ π/4.D² ] = 283.529 mm²
Banyak Tulangan Positif (+) : n = [ As / Asd ] = 4 Batang
[ Tulangan Atas ] = 4 Batang
[ Tulangan Bawah ] = 0 Batang
Banyak Tulangan Negatif (-) : n = [ As / Asd ] = 7 Batang
[ Tulangan Atas ] = 5 Batang
[ Tulangan Bawah ] = 2 Batang
Ce k Asumsi Awal untuk Faktor Reduksi Ø
Tulangan Positif (+)
Banyak Tulangan Positif (+) : n = 4 Batang
Jarak Bersih Antar Tulangan : [ b - 2d' - 2ds - n.db ] / [ n - 1 ] = 41.333 mm
Cek Jarak Bersih : [ Jarak Bersih ≥ db dan 25 mm ] = Oke
Luas Tulangan Positif Terpasang : As pas a ng = [ n.Asd ] = 969.181 mm²
Luas Tulangan Positif Minimum : Asmin = [ 0,25√fc' / fy ] . [ b.d ] = 449.915 mm²
[ 1,4/fy .b.d ] = 460.000 mm²
Cek Luas Tulangan Positif : [ Aspa s a ng ≥ Asmin ] = Oke
Tinggi Blok Tegangan : a = [ Aspo s itif.fy ] / [ 0,85.fc'.b ] = 53.210 mm
Tinggi Garis Netral : c = [ a/β1 ] = 63.670 mm
Regangan Positif Baja : εs = [ 0,003 . [ d - c ] / c ] = 0.01867
Regangan Leleh Baja : εy = [ fy/Es ] = 0.00210
Tulangan Baja Telah Leleh (Asumsi Sesuai)
Luas Tulangan Positif Terpasang : Aspas a ng = [ n.Asd ] = 0.000 mm²
Tinggi Blok Tegangan : a = [ Aspo s itif.fy ] / [ 0,85.fc'.b ] = 53.210 mm
Tinggi Garis Netral : c = [ a/β1 ] = 63.670 mm
Regangan Positif Baja : εs = [ 0,003 . [ d - c ] / c ] = 0.01867
Regangan Leleh Baja : εy = [ fy/Es ] = 0.00210
Tulangan Baja Telah Leleh (Asumsi Sesuai)
Tulangan Negatif (-)
Banyak Tulangan Negatif (-) : n = 5 Batang
Jarak Bersih Antar Tulangan : [ b - 2d' - 2ds - n.db ] / [ n - 1 ] = 41.333 mm
Cek Jarak Bersih : [ Jarak Bersih ≥ db dan 25 mm ] = Oke
Luas Tulangan Negatif Terpasang : Aspas a ng = [ n.Asd ] = 1417.644 mm²
Luas Tulangan Negatif Minimum : Asmin = [ 0,25√fc' / fy ] . [ b.d ] = 449.915 mm²
[ 1,4/fy .b.d ] = 460.000 mm²
Cek Luas Tulangan Negatif : [ Aspa s a ng ≥ Asmin ] = Oke
Tinggi Blok Tegangan : a = [ Asne ga tif.fy ] / [ 0,85.fc'.b ] = 77.831 mm
Tinggi Garis Netral : c = [ a/β1 ] = 93.132 mm
Regangan Positif Baja : εs = [ 0,003 . [ d - c ] / c ] = 0.01182
Regangan Leleh Baja : εy = [ fy/Es ] = 0.00210
Tulangan Baja Telah Leleh (Asumsi Sesuai)
Luas Tulangan Negatif Terpasang : Aspas a ng = [ n.Asd ] = 484.591 mm²
Tinggi Blok Tegangan : a = [ Asne ga tif.fy ] / [ 0,85.fc'.b ] = 77.831 mm
Tinggi Garis Netral : c = [ a/β1 ] = 93.132 mm
Regangan Positif Baja : εs = [ 0,003 . [ d - c ] / c ] = 0.01182
Regangan Leleh Baja : εy = [ fy/Es ] = 0.00210
Tulangan Baja Telah Leleh (Asumsi Sesuai)
Cek Kapasitas Momen
Momen Nominal Positif : Mn = [ As.fy [ d-a/2 ] ] + [ As.fy [ d1-a/2 ] ]
po s itif = 176.416 kN.m
Perbandingan Kapasitas : [ Ø.Mn ≥ Mu ]
158.77 ≥ 143.88 = Mampu
Momen Nominal Negatif : Mnne ga tif = [ As.fy [ d-a/2 ] ] + [ As.fy [ d1-a/2 ] ] = 332.452 kN.m
Perbandingan Kapasitas : [ Ø.Mn ≥ Mu ]
299.21 ≥ 287.76 = Mampu
Kesimpulan
Maka dapat digunakan Tulangan Longitudinal sebagai berikut:
a. Tulangan Positif : 2 D - 19 ; 2 D - 16
b. Tulangan Negatif : 6 D - 19 ; 1 D - 16
Balok Utama 5.00 m ( 300x500)
Tulangan Longitudinal Tumpuan

Properties Penampang
Panjang Balok : L = 5000 mm
Tinggi Penampang : h = 500 mm
Lebar Penampang : b = 300 mm
Panjang Tumpuan : Lh = [ 2h ] = 1000 mm
Selimut Beton : d' = 40 mm
Diameter Tulangan Longitudinal : db = 19 mm
Diameter Tulangan Sengkang : ds = 10 mm
Tinggi Efektif Penampang : d = [ h - d' ] = 460 mm
Tinggi Efektif Penampang : d1 = [ d - ds - db/2 ] = 440.5 mm
Kuat Tekan Beton : fc' = 30 Mpa
Tegangan Leleh Baja Tulangan : fy = 420 Mpa
Modulus Elastisitas Beton : Ec = [ 4700 √fc' ] = 25742.960 Mpa
Modulus Elastisitas Baja : Es = 200000 Mpa
Faktor Blok Tegangan : β1 = [ 0,65 ≤ 0,85 - (0,05(fc'-28)/7) ≤ 0,85 ] = 0.836
Faktor Reduksi : Ø = 0.9
Dimensi Kolom : c1 = 1000 mm
: c2 = 1000 mm
Panjang Efektif Balok : Ln = [ L - c1 ] = 4000 mm
: λ = Asumsi tidak menggunakan beton ringan = 1
Gaya Dalam
Momen Maksimum : Mu (+) = 125.975 kN.m
Momen Minimum : Mu (-) = -287.759 kN.m
Momen Maksimum Desain (+) : Mu (+) = 143.879 kN.m
Momen Maksimum Desain (-) : Mu (-) = 287.759 kN.m
Gaya Aksial : Pu = 0 kN
Syarat Gaya dan Geometri
Syarat Gaya Aksial : [ Pu ≤ 0,1.Ag.fc' ] = Oke
Syarat Tinggi Efektif : [ Ln ≥ 4d ] = Oke
Syarat Lebar : [ b ≥ min (0,3h dan 250 mm) ] = Oke
[ b ≤ c2 + 2.min (c2 dan 0,75 c1) ] = Oke
Perhitungan
Rasio Tulangan : ρ = As / (b.d) = 0.00702
Rasio Tulangan Balanced : ρb = [ 0,85.β1.fc'/fy.(600/(600+fy))] = 0.02985
Rasio Tulangan Maksimum : ρmaks = [ 0,75 ρb ] = 0.02239
ρmaks = 2.50% = 0.02500
Rasio Tulangan Minimum : ρmin = [ 1,4/fy ] = 0.00333
Cek Rasio Tulangan : [ ρ ≤ ρmaks ] = Oke
Rasio Tulangan Aktual Positif (+)
Rasio Tulangan Aktual Positif (+) :a = [ 0,59.fy²/fc ] = 3469.200
b = [ -fy ] = -420
c = [ Mu / Ø.b.d² ] = 2.51837
ρpo s itif = [ -b ± √b²-4ac ] / [ 2a ] = 0.00633
Cek Rasio Tulangan Positif : Gunakan Rasio Tulangan Aktual = 0.00633
Rasio Tulangan Aktual Negatif (-)
Rasio Tulangan Aktual Negatif (-) :a = [ 0,59.fy²/fc ] = 3469.200
b = [ -fy ] = -420
c = [ Mu / Ø.b.d² ] = 5.03673
ρne ga tif = [ -b ± √b²-4ac ] / [ 2a ] = 0.01350
Cek Rasio Tulangan Negatif : Gunakan Rasio Tulangan Aktual = 0.01350
As Tulangan
Luas Tulangan Positif : Aspo s itif = [ ρpo s itif.b.d ] = 873.090 mm²
Luas Tulangan Negatif : Asne ga tif = [ ρne ga tif.b.d ] = 1862.575 mm²
Diameter Tulangan Desain Positif : db = D = 19 mm
Diameter Tulangan Desain Negatif : db = D = 19 mm
Luas Tulangan Desain Positif : Asd = [ π/4.D² ] = 283.529 mm²
Luas Tulangan Desain Negatif : Asd = [ π/4.D² ] = 283.529 mm²
Banyak Tulangan Positif (+) : n = [ As / Asd ] = 4 Batang
[ Tulangan Atas ] = 4 Batang
[ Tulangan Bawah ] = 0 Batang
Banyak Tulangan Negatif (-) : n = [ As / Asd ] = 7 Batang
[ Tulangan Atas ] = 5 Batang
[ Tulangan Bawah ] = 2 Batang
Ce k Asumsi Awal untuk Faktor Reduksi Ø
Tulangan Positif (+)
Banyak Tulangan Positif (+) : n = 4 Batang
Jarak Bersih Antar Tulangan : [ b - 2d' - 2ds - n.db ] / [ n - 1 ] = 41.333 mm
Cek Jarak Bersih : [ Jarak Bersih ≥ db dan 25 mm ] = Oke
Luas Tulangan Positif Terpasang : As pas a ng = [ n.Asd ] = 969.181 mm²
Luas Tulangan Positif Minimum : Asmin = [ 0,25√fc' / fy ] . [ b.d ] = 449.915 mm²
[ 1,4/fy .b.d ] = 460.000 mm²
Cek Luas Tulangan Positif : [ Aspa s a ng ≥ Asmin ] = Oke
Tinggi Blok Tegangan : a = [ Aspo s itif.fy ] / [ 0,85.fc'.b ] = 53.210 mm
Tinggi Garis Netral : c = [ a/β1 ] = 63.670 mm
Regangan Positif Baja : εs = [ 0,003 . [ d - c ] / c ] = 0.01867
Regangan Leleh Baja : εy = [ fy/Es ] = 0.00210
Tulangan Baja Telah Leleh (Asumsi Sesuai)
Luas Tulangan Positif Terpasang : Aspas a ng = [ n.Asd ] = 0.000 mm²
Tinggi Blok Tegangan : a = [ Aspo s itif.fy ] / [ 0,85.fc'.b ] = 53.210 mm
Tinggi Garis Netral : c = [ a/β1 ] = 63.670 mm
Regangan Positif Baja : εs = [ 0,003 . [ d - c ] / c ] = 0.01867
Regangan Leleh Baja : εy = [ fy/Es ] = 0.00210
Tulangan Baja Telah Leleh (Asumsi Sesuai)
Tulangan Negatif (-)
Banyak Tulangan Negatif (-) : n = 5 Batang
Jarak Bersih Antar Tulangan : [ b - 2d' - 2ds - n.db ] / [ n - 1 ] = 41.333 mm
Cek Jarak Bersih : [ Jarak Bersih ≥ db dan 25 mm ] = Oke
Luas Tulangan Negatif Terpasang : Aspas a ng = [ n.Asd ] = 1417.644 mm²
Luas Tulangan Negatif Minimum : Asmin = [ 0,25√fc' / fy ] . [ b.d ] = 449.915 mm²
[ 1,4/fy .b.d ] = 460.000 mm²
Cek Luas Tulangan Negatif : [ Aspa s a ng ≥ Asmin ] = Oke
Tinggi Blok Tegangan : a = [ Asne ga tif.fy ] / [ 0,85.fc'.b ] = 77.831 mm
Tinggi Garis Netral : c = [ a/β1 ] = 93.132 mm
Regangan Positif Baja : εs = [ 0,003 . [ d - c ] / c ] = 0.01182
Regangan Leleh Baja : εy = [ fy/Es ] = 0.00210
Tulangan Baja Telah Leleh (Asumsi Sesuai)
Luas Tulangan Negatif Terpasang : Aspas a ng = [ n.Asd ] = 484.591 mm²
Tinggi Blok Tegangan : a = [ Asne ga tif.fy ] / [ 0,85.fc'.b ] = 77.831 mm
Tinggi Garis Netral : c = [ a/β1 ] = 93.132 mm
Regangan Positif Baja : εs = [ 0,003 . [ d - c ] / c ] = 0.01182
Regangan Leleh Baja : εy = [ fy/Es ] = 0.00210
Tulangan Baja Telah Leleh (Asumsi Sesuai)
Cek Kapasitas Momen
Momen Nominal Positif : Mn = [ As.fy [ d-a/2 ] ] + [ As.fy [ d1-a/2 ] ]
po s itif = 176.416 kN.m
Perbandingan Kapasitas : [ Ø.Mn ≥ Mu ]
158.77 ≥ 143.88 = Mampu
Momen Nominal Negatif : Mnne ga tif = [ As.fy [ d-a/2 ] ] + [ As.fy [ d1-a/2 ] ] = 332.452 kN.m
Perbandingan Kapasitas : [ Ø.Mn ≥ Mu ]
299.21 ≥ 287.76 = Mampu
Kesimpulan
Maka dapat digunakan Tulangan Longitudinal sebagai berikut:
a. Tulangan Positif : 2 D - 19 ; 2 D - 16
b. Tulangan Negatif : 6 D - 19 ; 1 D - 16
Balok Utama 5.00 m (300 x 500 mm)
Tulangan Longitudinal Lapangan

Properties Penampang
Panjang Balok : L = 5000 mm
Tinggi Penampang : h = 500 mm
Lebar Penampang : b = 300 mm
Panjang Tumpuan : Lh = [ 2h ] = 1000 mm
Selimut Beton : d' = 40 mm
Diameter Tulangan Longitudinal : db = 19 mm
Diameter Tulangan Sengkang : ds = 10 mm
Tinggi Efektif Penampang : d = [ h - d' ] = 460 mm
Tinggi Efektif Penampang : d1 = [ d - ds - db/2 ] = 440.5 mm
Kuat Tekan Beton : fc' = 30 Mpa
Tegangan Leleh Baja Tulangan : fy = 420 Mpa
Modulus Elastisitas Beton : Ec = [ 4700 √fc' ] = 25742.960 Mpa
Modulus Elastisitas Baja : Es = 200000 Mpa
Faktor Blok Tegangan : β1 = [ 0,65 ≤ 0,85 - (0,05(fc'-28)/7) ≤ 0,85 ] = 0.836
Faktor Reduksi : Ø = 0.9
Dimensi Kolom : c1 = 1000 mm
: c2 = 1000 mm
Panjang Efektif Balok : Ln = [ L - c1 ] = 4000 mm
: λ = Asumsi tidak menggunakan beton ringan = 1
Gaya Dalam
Momen Maksimum : Mu (+) = 107.510 kN.m
Momen Minimum : Mu (-) = -107.157 kN.m
Momen Maksimum Desain (+) : Mu (+) = 107.510 kN.m
Momen Maksimum Desain (-) : Mu (-) = 107.157 kN.m
Gaya Aksial : Pu = 0 kN
Syarat Gaya dan Geometri
Syarat Gaya Aksial : [ Pu ≤ 0,1.Ag.fc' ] = Oke
Syarat Tinggi Efektif : [ Ln ≥ 4d ] = Oke
Syarat Lebar : [ b ≥ min (0,3h dan 250 mm) ] = Oke
[ b ≤ c2 + 2.min (c2 dan 0,75 c1) ] = Oke
Perhitungan
Rasio Tulangan : ρ = As / (b.d) = 0.00497
Rasio Tulangan Balanced : ρb = [ 0,85.β1.fc'/fy.(600/(600+fy))] = 0.02985
Rasio Tulangan Maksimum : ρmaks = [ 0,75 ρb ] = 0.02239
ρmaks = 2.50% = 0.02500
Rasio Tulangan Minimum : ρmin = [ 1,4/fy ] = 0.00333
Cek Rasio Tulangan : [ ρ ≤ ρmaks ] = Oke
Rasio Tulangan Aktual Positif (+)
Rasio Tulangan Aktual Positif (+) :a = [ 0,59.fy²/fc ] = 3469.200
b = [ -fy ] = -420
c = [ Mu / Ø.b.d² ] = 1.88178
ρpo s itif = [ -b ± √b²-4ac ] / [ 2a ] = 0.00466
Cek Rasio Tulangan Positif : Gunakan Rasio Tulangan Aktual = 0.00466
Rasio Tulangan Aktual Negatif (-)
Rasio Tulangan Aktual Negatif (-) :a = [ 0,59.fy²/fc ] = 3469.200
b = [ -fy ] = -420
c = [ Mu / Ø.b.d² ] = 1.87561
ρne ga tif = [ -b ± √b²-4ac ] / [ 2a ] = 0.00464
Cek Rasio Tulangan Negatif : Gunakan Rasio Tulangan Aktual = 0.00464
As Tulangan
Luas Tulangan Positif : Aspo s itif = [ ρpo s itif.b.d ] = 643.049 mm²
Luas Tulangan Negatif : Asne ga tif = [ ρne ga tif.b.d ] = 640.854 mm²
Diameter Tulangan Desain Positif : db = D = 19 mm
Diameter Tulangan Desain Negatif : db = D = 19 mm
Luas Tulangan Desain Positif : Asd = [ π/4.D² ] = 283.529 mm²
Luas Tulangan Desain Negatif : Asd = [ π/4.D² ] = 283.529 mm²
Banyak Tulangan Positif (+) : n = [ As / Asd ] = 3 Batang
[ Tulangan Atas ] = 3 Batang
[ Tulangan Bawah ] = 0 Batang
Banyak Tulangan Negatif (-) : n = [ As / Asd ] = 3 Batang
[ Tulangan Atas ] = 3 Batang
[ Tulangan Bawah ] = 0 Batang
Ce k Asumsi Awal untuk Faktor Reduksi Ø
Tulangan Positif (+)
Banyak Tulangan Positif (+) : n = 3 Batang
Jarak Bersih Antar Tulangan : [ b - 2d' - 2ds - n.db ] / [ n - 1 ] = 71.500 mm
Cek Jarak Bersih : [ Jarak Bersih ≥ db dan 25 mm ] = Oke
Luas Tulangan Positif Terpasang : As pas a ng = [ n.Asd ] = 685.653 mm²
Luas Tulangan Positif Minimum : Asmin = [ 0,25√fc' / fy ] . [ b.d ] = 449.915 mm²
[ 1,4/fy .b.d ] = 460.000 mm²
Cek Luas Tulangan Positif : [ Aspa s a ng ≥ Asmin ] = Oke
Tinggi Blok Tegangan : a = [ Aspo s itif.fy ] / [ 0,85.fc'.b ] = 37.644 mm
Tinggi Garis Netral : c = [ a/β1 ] = 45.044 mm
Regangan Positif Baja : εs = [ 0,003 . [ d - c ] / c ] = 0.02764
Regangan Leleh Baja : εy = [ fy/Es ] = 0.00210
Tulangan Baja Telah Leleh (Asumsi Sesuai)
Luas Tulangan Positif Terpasang : Aspas a ng = [ n.Asd ] = 0.000 mm²
Tinggi Blok Tegangan : a = [ Aspo s itif.fy ] / [ 0,85.fc'.b ] = 37.644 mm
Tinggi Garis Netral : c = [ a/β1 ] = 45.044 mm
Regangan Positif Baja : εs = [ 0,003 . [ d - c ] / c ] = 0.02764
Regangan Leleh Baja : εy = [ fy/Es ] = 0.00210
Tulangan Baja Telah Leleh (Asumsi Sesuai)
Tulangan Negatif (-)
Banyak Tulangan Negatif (-) : n = 3 Batang
Jarak Bersih Antar Tulangan : [ b - 2d' - 2ds - n.db ] / [ n - 1 ] = 71.500 mm
Cek Jarak Bersih : [ Jarak Bersih ≥ db dan 25 mm ] = Oke
Luas Tulangan Negatif Terpasang : Aspas a ng = [ n.Asd ] = 685.653 mm²
Luas Tulangan Negatif Minimum : Asmin = [ 0,25√fc' / fy ] . [ b.d ] = 449.915 mm²
[ 1,4/fy .b.d ] = 460.000 mm²
Cek Luas Tulangan Negatif : [ Aspa s a ng ≥ Asmin ] = Oke
Tinggi Blok Tegangan : a = [ Asne ga tif.fy ] / [ 0,85.fc'.b ] = 37.644 mm
Tinggi Garis Netral : c = [ a/β1 ] = 45.044 mm
Regangan Positif Baja : εs = [ 0,003 . [ d - c ] / c ] = 0.02764
Regangan Leleh Baja : εy = [ fy/Es ] = 0.00210
Tulangan Baja Telah Leleh (Asumsi Sesuai)
Luas Tulangan Negatif Terpasang : Aspas a ng = [ n.Asd ] = 0.000 mm²
Tinggi Blok Tegangan : a = [ Asne ga tif.fy ] / [ 0,85.fc'.b ] = 37.644 mm
Tinggi Garis Netral : c = [ a/β1 ] = 45.044 mm
Regangan Positif Baja : εs = [ 0,003 . [ d - c ] / c ] = 0.02764
Regangan Leleh Baja : εy = [ fy/Es ] = 0.00210
Tulangan Baja Telah Leleh (Asumsi Sesuai)
Cek Kapasitas Momen
Momen Nominal Positif : Mn = [ As.fy [ d-a/2 ] ] + [ As.fy [ d1-a/2 ] ]
po s itif = 127.048 kN.m
Perbandingan Kapasitas : [ Ø.Mn ≥ Mu ]
114.343 ≥ 107.510 = Mampu
Momen Nominal Negatif : Mnne ga tif = [ As.fy [ d-a/2 ] ] + [ As.fy [ d1-a/2 ] ] = 127.048 kN.m
Perbandingan Kapasitas : [ Ø.Mn ≥ Mu ]
114.343 ≥ 107.157 = Mampu
Kesimpulan
Maka dapat digunakan Tulangan Longitudinal sebagai berikut:
a. Tulangan Positif : 1 D - 19 ; 2 D - 16
b. Tulangan Negatif : 1 D - 19 ; 2 D - 16
Balok Utama 5.00 m ( 300x500)
Tulangan Transvers al

Properties Pe nampang
Panjang Balok : L = 5000 mm
Tinggi Penampang : h = 500 mm
Lebar Penampang : b = 300 mm
Panjang Tumpuan : Lh = [ 2h ] = 1000 mm
Selimut Beton : d' = 40 mm
Diameter Tulangan Longitudinal : db = 19 mm
Diameter Tulangan Sengkang : ds = 10 mm
Tinggi Efektif Penampang : d = [ h - d' ] = 460 mm
Tinggi Efektif Penampang : d1 = [ d - ds - db/2 ] = 440.5 mm
Kuat Tekan Beton : fc' = 30 Mpa
Tegangan Leleh Baja Tulangan : fy = 420 Mpa
Modulus Elastisitas Beton : Ec = [ 4700 √fc' ] = 25742.96 Mpa
Modulus Elastisitas Baja : Es = 200000 Mpa
Faktor Blok Tegangan : β1 = [ 0,65 ≤ 0,85 - (0,05(fc'-28)/7) ≤ 0,85 ] = 0.836
Faktor Reduksi : Ø = 0.75
Dimensi Kolom : c1 = 1000 mm
: c2 = 1000 mm
Panjang Efektif Balok : Ln = [ L - c1 ] = 4000 mm
Luas Tulangan Tumpuan Kiri Negatif (-) : As1' = 1902.234 mm²
Luas Tulangan Tumpuan Kiri Positif (+) : As2 = 969.1813 mm²
Luas Tulangan Tumpuan Kanan Negatif (-) : As3' = 1902.234 mm²
Luas Tulangan Tumpuan Kanan Positif (+) : As4 = 969.1813 mm²
Gaya Dalam
Geser Tumpuan Kiri : Vg_ki = 126.5462 kN
Geser Tumpuan Kanan : Vg_ka = 126.5462 kN
Geser Maksimum Muka Joint : Vum a x = 196.782 kN
Geser Maksimum di Luar Muka Joint : Vum a x = 163.8835 kN
Perhitungan Momen Probable
Kondisi 1
Tinggi Blok Tegangan : a pr_1 = [ 1,25.As.fy ] / [ 0,85.fc'.b ] = 130.5455 mm
Momen Probable : Mpr_1 = [ 1,25.As.fy[ d-a pr_1/2 ] ] = 394.2035 kN.m
Kondisi 2
Tinggi Blok Tegangan : a pr_2 = [ 1,25.As.fy ] / [ 0,85.fc'.b ] = 66.51244 mm
Momen Probable : Mpr_2 = [ 1,25.As.fy[ d-a pr_2 /2 ] ] = 217.1359 kN.m
Kondisi 3
Tinggi Blok Tegangan : a pr_3 = [ 1,25.As.fy ] / [ 0,85.fc'.b ] = 130.5455 mm
Momen Probable : Mpr_3 = [ 1,25.As.fy[ d-a pr_3 /2 ] ] = 394.2035 kN.m
Kondisi 4
Tinggi Blok Tegangan : a pr_4 = [ 1,25.As.fy ] / [ 0,85.fc'.b ] = 66.51244 mm
Momen Probable : Mpr_4 = [ 1,25.As.fy[ d-a pr_4 /2 ] ] = 217.1359 kN.m
Perhitungan Goyangan Struktur
Struktur Bergoyang ke Kanan
Geser ke Kanan : Vs wa y_ka = [ Mpr_1 + Mpr_4 ] / [ Ln ] = 152.835 kN
Geser Total di Kanan : Vu_ki = [ Vs wa y_ka - Vg_ka ] = 26.289 kN
Geser Total di Kiri : Vu_ka = [ Vs wa y_ka + Vg_ki ] = 279.381 kN
Struktur Bergoyang ke Kanan
Geser ke Kanan : Vs wa y_ki = [ Mpr_2 + Mpr_3 ] / [ Ln ] = 152.835 kN
Geser Total di Kanan : Vu_ki = [ Vs wa y_ki - Vg_ka ] = 26.289 kN
Geser Total di Kiri : Vu_ka = [ Vs wa y_ki + Vg_ki ] = 279.381 kN
Cek Tulangan Transversal
Berdasarkan SNI 2847;2019 Tulangan transversal sepanjang daerah yang diidentifikasi dalam 18.6.4.1 harus didesain untuk
menahan geser dengan mengasumsikan Vc=0 bilamana kedua a) dan b) dipenuhi
a) Gaya geser akibat gempa yang dihitung sesuai 18.6.5.1 mewakili setidaknya setengah kekuatan geser perlu maksimum dalam
bentang tersebut
b) Gaya tekan aksial terfaktor Pu, termasuk pengaruh gempa kurang dari Ag.fc'/20
Gaya Geser : Vs wa y ≥ [ 0,5 Vu ]
152.8348 ≥ 139.691 ... Oke
Gaya Negatif Aksial : Pu ≤ [ Ag.fc'/20 ]
0 ≤ 225 … Oke
Kesimpulan : Maka Nilai Vc dianggap nol [ Vc=0 ]
Perhitungan Sengkang Dae rah Sendi Plastis
Kapasitas Geser Beton : Vc = [ 1/6√fc'.b.d ] = 0.000 kN
Kapasitas Geser Tulangan : Vs = [ Vu / Ø ] - [ Vc ] = 262.376 kN
Kapasitas Geser Maksimum : Vsm a ks = [ 2/3√fc'.b.d ] = 503.905 kN
Cek Kapasitas Geser : Vs ≤ Vsm aks
262.376 ≤ 503.905 = Oke
Diameter Sengkang : ds = D = 10 mm
Jumlah Kaki : n = 2
Luas Tulangan Sengkang : Av = [ nπ/4D² ] = 157.08 mm²
Jarak Tulangan : s = [ Av.fy.d/Vs ] = 115.67 mm
Daerah Setelah Muka Kolom : = [ d/4 ] = 115.00 mm
= [ 6d terkecil tulangan utama ] = 114.00 mm
= [ 150 mm ] = 150.00 mm
Maka Jarak yang Digunakan : s = 100.00 mm
Jarak di Muka Joint : s = 50.00 mm
Perhitungan Sengkang di Luar Sendi Plastis
Kapasitas Geser Beton : Vc = [ 1/6√fc'.b.d ] = 125.976 kN
Kapasitas Geser Tulangan : Vs = [ Vu / Ø ] - [ Vc ] = 92.535 kN
Kapasitas Geser Maksimum : Vsm a ks = [ 2/3√fc'.b.d ] = 503.905 kN
Cek Kapasitas Geser : Vs ≤ Vsm aks
92.535 ≤ 503.905 = Oke
Diameter Sengkang : ds = D = 10 mm
Jumlah Kaki : n = 2
Luas Tulangan Sengkang : Av = [ nπ/4D² ] = 157.0796 mm²
Jarak Tulangan : s = [ Av.fy.d/Vs ] = 327.9596 mm
Syarat Jarak Antar Sengkang
Daerah Lapangan : = [ 3.Av.fy/b ] = 659.73 mm
= [ d/2 ] = 230.00 mm
= [ 600 mm ] = 600.00 mm
Maka Gunakan Jarak : s = 250.00 mm
Kapasitas Nominal Ge ser
Daerah Sendi Plastis
Gaya Geser Maksimum : Vu = 196.782
Kapasitas Geser Maksimum : Vn = [ Av.fy.d ] / [ s ] + [ 1/6√fc'.b.d ] = 429.454
Geser Nominal : ØVn = [ 0,75Vn ] = 322.0905
Cek Kapasitas : ØVn > Vu = Oke
Di Luar Sendi Plastis
Gaya Geser Maksimum : Vu = 163.8835
Kapasitas Geser Daerah Plastis : Vn = [ Av.fy.d ] / [ s ] + [ 1/6√fc'.b.d ] = 247.3673
Geser Nominal : ØVn = [ 0,75Vn ] = 185.5255
Cek Kapasitas : ØVn > Vu = Oke
Kesimpulan
Maka Gunakan Sengkang : Muka Joint = 2 D10-50
Tumpuan = 2 D10-100
Lapangan = 2 D10-250
Balok Anak 8.00 m ( 300x500)
Tulangan Longitudinal Tumpuan

Properties Penampang
Panjang Balok : L = 8000 mm
Tinggi Penampang : h = 500 mm
Lebar Penampang : b = 300 mm
Panjang Tumpuan : Lh = [ 2h ] = 1000 mm
Selimut Beton : d' = 40 mm
Diameter Tulangan Longitudinal : db = 19 mm
Diameter Tulangan Sengkang : ds = 10 mm
Tinggi Efektif Penampang : d = [ h - d' ] = 460 mm
Tinggi Efektif Penampang : d1 = [ d - ds - db/2 ] = 440.5 mm
Kuat Tekan Beton : fc' = 30 Mpa
Tegangan Leleh Baja Tulangan : fy = 420 Mpa
Modulus Elastisitas Beton : Ec = [ 4700 √fc' ] = 25742.960 Mpa
Modulus Elastisitas Baja : Es = 200000 Mpa
Faktor Blok Tegangan : β1 = [ 0,65 ≤ 0,85 - (0,05(fc'-28)/7) ≤ 0,85 ] = 0.836
Faktor Reduksi : Ø = 0.9
Dimensi Kolom : c1 = 1000 mm
: c2 = 1000 mm
Panjang Efektif Balok : Ln = [ L - c1 ] = 7000 mm
: λ = Asumsi tidak menggunakan beton ringan = 1
Gaya Dalam
Momen Maksimum : Mu (+) = 242.129 kN.m
Momen Minimum : Mu (-) = -244.689 kN.m
Momen Maksimum Desain (+) : Mu (+) = 122.345 kN.m
Momen Maksimum Desain (-) : Mu (-) = 244.689 kN.m
Gaya Aksial : Pu = 0 kN
Syarat Gaya dan Geometri
Syarat Gaya Aksial : [ Pu ≤ 0,1.Ag.fc' ] = Oke
Syarat Tinggi Efektif : [ Ln ≥ 4d ] = Oke
Syarat Lebar : [ b ≥ min (0,3h dan 250 mm) ] = Oke
[ b ≤ c2 + 2.min (c2 dan 0,75 c1) ] = Oke
Perhitungan
Rasio Tulangan : ρ = As / (b.d) = 0.00557
Rasio Tulangan Balanced : ρb = [ 0,85.β1.fc'/fy.(600/(600+fy))] = 0.02985
Rasio Tulangan Maksimum : ρmaks = [ 0,75 ρb ] = 0.02239
ρmaks = 2.50% = 0.02500
Rasio Tulangan Minimum : ρmin = [ 1,4/fy ] = 0.00333
Cek Rasio Tulangan : [ ρ ≤ ρmaks ] = Oke
Rasio Tulangan Aktual Positif (+)
Rasio Tulangan Aktual Positif (+) :a = [ 0,59.fy²/fc ] = 3469.200
b = [ -fy ] = -420
c = [ Mu / Ø.b.d² ] = 2.14144
ρpo s itif = [ -b ± √b²-4ac ] / [ 2a ] = 0.00533
Cek Rasio Tulangan Positif : Gunakan Rasio Tulangan Aktual = 0.00533
Rasio Tulangan Aktual Negatif (-)
Rasio Tulangan Aktual Negatif (-) :a = [ 0,59.fy²/fc ] = 3469.200
b = [ -fy ] = -420
c = [ Mu / Ø.b.d² ] = 4.28287
ρne ga tif = [ -b ± √b²-4ac ] / [ 2a ] = 0.01124
Cek Rasio Tulangan Negatif : Gunakan Rasio Tulangan Aktual = 0.01124
As Tulangan
Luas Tulangan Positif : Aspo s itif = [ ρpo s itif.b.d ] = 736.042 mm²
Luas Tulangan Negatif : Asne ga tif = [ ρne ga tif.b.d ] = 1551.267 mm²
Diameter Tulangan Desain Positif : db = D = 19 mm
Diameter Tulangan Desain Negatif : db = D = 19 mm
Luas Tulangan Desain Positif : Asd = [ π/4.D² ] = 283.529 mm²
Luas Tulangan Desain Negatif : Asd = [ π/4.D² ] = 283.529 mm²
Banyak Tulangan Positif (+) : n = [ As / Asd ] = 3 Batang
[ Tulangan Atas ] = 3 Batang
[ Tulangan Bawah ] = 0 Batang
Banyak Tulangan Negatif (-) : n = [ As / Asd ] = 6 Batang
[ Tulangan Atas ] = 4 Batang
[ Tulangan Bawah ] = 2 Batang
Ce k Asumsi Awal untuk Faktor Reduksi Ø
Tulangan Positif (+)
Banyak Tulangan Positif (+) : n = 3 Batang
Jarak Bersih Antar Tulangan : [ b - 2d' - 2ds - n.db ] / [ n - 1 ] = 71.500 mm
Cek Jarak Bersih : [ Jarak Bersih ≥ db dan 25 mm ] = Oke
Luas Tulangan Positif Terpasang : As pas a ng = [ n.Asd ] = 768.119 mm²
Luas Tulangan Positif Minimum : Asmin = [ 0,25√fc' / fy ] . [ b.d ] = 449.915 mm²
[ 1,4/fy .b.d ] = 460.000 mm²
Cek Luas Tulangan Positif : [ Aspa s a ng ≥ Asmin ] = Oke
Tinggi Blok Tegangan : a = [ Aspo s itif.fy ] / [ 0,85.fc'.b ] = 42.171 mm
Tinggi Garis Netral : c = [ a/β1 ] = 50.461 mm
Regangan Positif Baja : εs = [ 0,003 . [ d - c ] / c ] = 0.02435
Regangan Leleh Baja : εy = [ fy/Es ] = 0.00210
Tulangan Baja Telah Leleh (Asumsi Sesuai)
Luas Tulangan Positif Terpasang : Aspas a ng = [ n.Asd ] = 0.000 mm²
Tinggi Blok Tegangan : a = [ Aspo s itif.fy ] / [ 0,85.fc'.b ] = 42.171 mm
Tinggi Garis Netral : c = [ a/β1 ] = 50.461 mm
Regangan Positif Baja : εs = [ 0,003 . [ d - c ] / c ] = 0.02435
Regangan Leleh Baja : εy = [ fy/Es ] = 0.00210
Tulangan Baja Telah Leleh (Asumsi Sesuai)
Tulangan Negatif (-)
Banyak Tulangan Negatif (-) : n = 4 Batang
Jarak Bersih Antar Tulangan : [ b - 2d' - 2ds - n.db ] / [ n - 1 ] = 71.500 mm
Cek Jarak Bersih : [ Jarak Bersih ≥ db dan 25 mm ] = Oke
Luas Tulangan Negatif Terpasang : Aspas a ng = [ n.Asd ] = 1134.115 mm²
Luas Tulangan Negatif Minimum : Asmin = [ 0,25√fc' / fy ] . [ b.d ] = 449.915 mm²
[ 1,4/fy .b.d ] = 460.000 mm²
Cek Luas Tulangan Negatif : [ Aspa s a ng ≥ Asmin ] = Oke
Tinggi Blok Tegangan : a = [ Asne ga tif.fy ] / [ 0,85.fc'.b ] = 62.265 mm
Tinggi Garis Netral : c = [ a/β1 ] = 74.505 mm
Regangan Positif Baja : εs = [ 0,003 . [ d - c ] / c ] = 0.01552
Regangan Leleh Baja : εy = [ fy/Es ] = 0.00210
Tulangan Baja Telah Leleh (Asumsi Sesuai)
Luas Tulangan Negatif Terpasang : Aspas a ng = [ n.Asd ] = 402.124 mm²
Tinggi Blok Tegangan : a = [ Asne ga tif.fy ] / [ 0,85.fc'.b ] = 62.265 mm
Tinggi Garis Netral : c = [ a/β1 ] = 74.505 mm
Regangan Positif Baja : εs = [ 0,003 . [ d - c ] / c ] = 0.01552
Regangan Leleh Baja : εy = [ fy/Es ] = 0.00210
Tulangan Baja Telah Leleh (Asumsi Sesuai)
Cek Kapasitas Momen
Momen Nominal Positif : Mn = [ As.fy [ d-a/2 ] ] + [ As.fy [ d1-a/2 ] ]
po s itif = 141.598 kN.m
Perbandingan Kapasitas : [ Ø.Mn ≥ Mu ]
127.44 ≥ 122.34 = Mampu
Momen Nominal Negatif : Mnne ga tif = [ As.fy [ d-a/2 ] ] + [ As.fy [ d1-a/2 ] ] = 273.421 kN.m
Perbandingan Kapasitas : [ Ø.Mn ≥ Mu ]
246.08 ≥ 244.69 = Mampu
Kesimpulan
Maka dapat digunakan Tulangan Longitudinal sebagai berikut:
a. Tulangan Positif : 2 D - 19 ; 1 D - 16
b. Tulangan Negatif : 4 D - 19 ; 2 D - 16
Balok Anak 8.00 m ( 300x500)
Tulangan Longitudinal Tumpuan

Properties Penampang
Panjang Balok : L = 8000 mm
Tinggi Penampang : h = 500 mm
Lebar Penampang : b = 300 mm
Panjang Tumpuan : Lh = [ 2h ] = 1000 mm
Selimut Beton : d' = 40 mm
Diameter Tulangan Longitudinal : db = 19 mm
Diameter Tulangan Sengkang : ds = 10 mm
Tinggi Efektif Penampang : d = [ h - d' ] = 460 mm
Tinggi Efektif Penampang : d1 = [ d - ds - db/2 ] = 440.5 mm
Kuat Tekan Beton : fc' = 30 Mpa
Tegangan Leleh Baja Tulangan : fy = 420 Mpa
Modulus Elastisitas Beton : Ec = [ 4700 √fc' ] = 25742.960 Mpa
Modulus Elastisitas Baja : Es = 200000 Mpa
Faktor Blok Tegangan : β1 = [ 0,65 ≤ 0,85 - (0,05(fc'-28)/7) ≤ 0,85 ] = 0.836
Faktor Reduksi : Ø = 0.9
Dimensi Kolom : c1 = 1000 mm
: c2 = 1000 mm
Panjang Efektif Balok : Ln = [ L - c1 ] = 7000 mm
: λ = Asumsi tidak menggunakan beton ringan = 1
Gaya Dalam
Momen Maksimum : Mu (+) = 242.129 kN.m
Momen Minimum : Mu (-) = -244.689 kN.m
Momen Maksimum Desain (+) : Mu (+) = 122.345 kN.m
Momen Maksimum Desain (-) : Mu (-) = 244.689 kN.m
Gaya Aksial : Pu = 0 kN
Syarat Gaya dan Geometri
Syarat Gaya Aksial : [ Pu ≤ 0,1.Ag.fc' ] = Oke
Syarat Tinggi Efektif : [ Ln ≥ 4d ] = Oke
Syarat Lebar : [ b ≥ min (0,3h dan 250 mm) ] = Oke
[ b ≤ c2 + 2.min (c2 dan 0,75 c1) ] = Oke
Perhitungan
Rasio Tulangan : ρ = As / (b.d) = 0.00557
Rasio Tulangan Balanced : ρb = [ 0,85.β1.fc'/fy.(600/(600+fy))] = 0.02985
Rasio Tulangan Maksimum : ρmaks = [ 0,75 ρb ] = 0.02239
ρmaks = 2.50% = 0.02500
Rasio Tulangan Minimum : ρmin = [ 1,4/fy ] = 0.00333
Cek Rasio Tulangan : [ ρ ≤ ρmaks ] = Oke
Rasio Tulangan Aktual Positif (+)
Rasio Tulangan Aktual Positif (+) :a = [ 0,59.fy²/fc ] = 3469.200
b = [ -fy ] = -420
c = [ Mu / Ø.b.d² ] = 2.14144
ρpo s itif = [ -b ± √b²-4ac ] / [ 2a ] = 0.00533
Cek Rasio Tulangan Positif : Gunakan Rasio Tulangan Aktual = 0.00533
Rasio Tulangan Aktual Negatif (-)
Rasio Tulangan Aktual Negatif (-) :a = [ 0,59.fy²/fc ] = 3469.200
b = [ -fy ] = -420
c = [ Mu / Ø.b.d² ] = 4.28287
ρne ga tif = [ -b ± √b²-4ac ] / [ 2a ] = 0.01124
Cek Rasio Tulangan Negatif : Gunakan Rasio Tulangan Aktual = 0.01124
As Tulangan
Luas Tulangan Positif : Aspo s itif = [ ρpo s itif.b.d ] = 736.042 mm²
Luas Tulangan Negatif : Asne ga tif = [ ρne ga tif.b.d ] = 1551.267 mm²
Diameter Tulangan Desain Positif : db = D = 19 mm
Diameter Tulangan Desain Negatif : db = D = 19 mm
Luas Tulangan Desain Positif : Asd = [ π/4.D² ] = 283.529 mm²
Luas Tulangan Desain Negatif : Asd = [ π/4.D² ] = 283.529 mm²
Banyak Tulangan Positif (+) : n = [ As / Asd ] = 3 Batang
[ Tulangan Atas ] = 3 Batang
[ Tulangan Bawah ] = 0 Batang
Banyak Tulangan Negatif (-) : n = [ As / Asd ] = 6 Batang
[ Tulangan Atas ] = 4 Batang
[ Tulangan Bawah ] = 2 Batang
Ce k Asumsi Awal untuk Faktor Reduksi Ø
Tulangan Positif (+)
Banyak Tulangan Positif (+) : n = 3 Batang
Jarak Bersih Antar Tulangan : [ b - 2d' - 2ds - n.db ] / [ n - 1 ] = 71.500 mm
Cek Jarak Bersih : [ Jarak Bersih ≥ db dan 25 mm ] = Oke
Luas Tulangan Positif Terpasang : As pas a ng = [ n.Asd ] = 768.119 mm²
Luas Tulangan Positif Minimum : Asmin = [ 0,25√fc' / fy ] . [ b.d ] = 449.915 mm²
[ 1,4/fy .b.d ] = 460.000 mm²
Cek Luas Tulangan Positif : [ Aspa s a ng ≥ Asmin ] = Oke
Tinggi Blok Tegangan : a = [ Aspo s itif.fy ] / [ 0,85.fc'.b ] = 42.171 mm
Tinggi Garis Netral : c = [ a/β1 ] = 50.461 mm
Regangan Positif Baja : εs = [ 0,003 . [ d - c ] / c ] = 0.02435
Regangan Leleh Baja : εy = [ fy/Es ] = 0.00210
Tulangan Baja Telah Leleh (Asumsi Sesuai)
Luas Tulangan Positif Terpasang : Aspas a ng = [ n.Asd ] = 0.000 mm²
Tinggi Blok Tegangan : a = [ Aspo s itif.fy ] / [ 0,85.fc'.b ] = 42.171 mm
Tinggi Garis Netral : c = [ a/β1 ] = 50.461 mm
Regangan Positif Baja : εs = [ 0,003 . [ d - c ] / c ] = 0.02435
Regangan Leleh Baja : εy = [ fy/Es ] = 0.00210
Tulangan Baja Telah Leleh (Asumsi Sesuai)
Tulangan Negatif (-)
Banyak Tulangan Negatif (-) : n = 4 Batang
Jarak Bersih Antar Tulangan : [ b - 2d' - 2ds - n.db ] / [ n - 1 ] = 71.500 mm
Cek Jarak Bersih : [ Jarak Bersih ≥ db dan 25 mm ] = Oke
Luas Tulangan Negatif Terpasang : Aspas a ng = [ n.Asd ] = 1134.115 mm²
Luas Tulangan Negatif Minimum : Asmin = [ 0,25√fc' / fy ] . [ b.d ] = 449.915 mm²
[ 1,4/fy .b.d ] = 460.000 mm²
Cek Luas Tulangan Negatif : [ Aspa s a ng ≥ Asmin ] = Oke
Tinggi Blok Tegangan : a = [ Asne ga tif.fy ] / [ 0,85.fc'.b ] = 62.265 mm
Tinggi Garis Netral : c = [ a/β1 ] = 74.505 mm
Regangan Positif Baja : εs = [ 0,003 . [ d - c ] / c ] = 0.01552
Regangan Leleh Baja : εy = [ fy/Es ] = 0.00210
Tulangan Baja Telah Leleh (Asumsi Sesuai)
Luas Tulangan Negatif Terpasang : Aspas a ng = [ n.Asd ] = 402.124 mm²
Tinggi Blok Tegangan : a = [ Asne ga tif.fy ] / [ 0,85.fc'.b ] = 62.265 mm
Tinggi Garis Netral : c = [ a/β1 ] = 74.505 mm
Regangan Positif Baja : εs = [ 0,003 . [ d - c ] / c ] = 0.01552
Regangan Leleh Baja : εy = [ fy/Es ] = 0.00210
Tulangan Baja Telah Leleh (Asumsi Sesuai)
Cek Kapasitas Momen
Momen Nominal Positif : Mn = [ As.fy [ d-a/2 ] ] + [ As.fy [ d1-a/2 ] ]
po s itif = 141.598 kN.m
Perbandingan Kapasitas : [ Ø.Mn ≥ Mu ]
127.44 ≥ 122.34 = Mampu
Momen Nominal Negatif : Mnne ga tif = [ As.fy [ d-a/2 ] ] + [ As.fy [ d1-a/2 ] ] = 273.421 kN.m
Perbandingan Kapasitas : [ Ø.Mn ≥ Mu ]
246.08 ≥ 244.69 = Mampu
Kesimpulan
Maka dapat digunakan Tulangan Longitudinal sebagai berikut:
a. Tulangan Positif : 2 D - 19 ; 1 D - 16
b. Tulangan Negatif : 4 D - 19 ; 2 D - 16
Balok Anak 8.00 m (300 x 500 mm)
Tulangan Longitudinal Lapangan

Properties Penampang
Panjang Balok : L = 8000 mm
Tinggi Penampang : h = 500 mm
Lebar Penampang : b = 300 mm
Panjang Tumpuan : Lh = [ 2h ] = 1000 mm
Selimut Beton : d' = 40 mm
Diameter Tulangan Longitudinal : db = 19 mm
Diameter Tulangan Sengkang : ds = mm
Tinggi Efektif Penampang : d = [ h - d' ] = 460 mm
Tinggi Efektif Penampang : d1 = [ d - ds - db/2 ] = 450.5 mm
Kuat Tekan Beton : fc' = 30 Mpa
Tegangan Leleh Baja Tulangan : fy = 420 Mpa
Modulus Elastisitas Beton : Ec = [ 4700 √fc' ] = 25742.960 Mpa
Modulus Elastisitas Baja : Es = 200000 Mpa
Faktor Blok Tegangan : β1 = [ 0,65 ≤ 0,85 - (0,05(fc'-28)/7) ≤ 0,85 ] = 0.836
Faktor Reduksi : Ø = 0.9
Dimensi Kolom : c1 = 1000 mm
: c2 = 1000 mm
Panjang Efektif Balok : Ln = [ L - c1 ] = 7000 mm
: λ = Asumsi tidak menggunakan beton ringan = 1
Gaya Dalam
Momen Maksimum : Mu (+) = 119.025 kN.m
Momen Minimum : Mu (-) = -34.009 kN.m
Momen Maksimum Desain (+) : Mu (+) = 119.025 kN.m
Momen Maksimum Desain (-) : Mu (-) = 34.009 kN.m
Gaya Aksial : Pu = 0 kN
Syarat Gaya dan Geometri
Syarat Gaya Aksial : [ Pu ≤ 0,1.Ag.fc' ] = Oke
Syarat Tinggi Efektif : [ Ln ≥ 4d ] = Oke
Syarat Lebar : [ b ≥ min (0,3h dan 250 mm) ] = Oke
[ b ≤ c2 + 2.min (c2 dan 0,75 c1) ] = Oke
Perhitungan
Rasio Tulangan : ρ = As / (b.d) = 0.00557
Rasio Tulangan Balanced : ρb = [ 0,85.β1.fc'/fy.(600/(600+fy))] = 0.02985
Rasio Tulangan Maksimum : ρmaks = [ 0,75 ρb ] = 0.02239
ρmaks = 2.50% = 0.02500
Rasio Tulangan Minimum : ρmin = [ 1,4/fy ] = 0.00333
Cek Rasio Tulangan : [ ρ ≤ ρmaks ] = Oke
Rasio Tulangan Aktual Positif (+)
Rasio Tulangan Aktual Positif (+) :a = [ 0,59.fy²/fc ] = 3469.200
b = [ -fy ] = -420
c = [ Mu / Ø.b.d² ] = 2.08333
ρpo s itif = [ -b ± √b²-4ac ] / [ 2a ] = 0.00518
Cek Rasio Tulangan Positif : Gunakan Rasio Tulangan Aktual = 0.00518
Rasio Tulangan Aktual Negatif (-)
Rasio Tulangan Aktual Negatif (-) :a = [ 0,59.fy²/fc ] = 3469.200
b = [ -fy ] = -420
c = [ Mu / Ø.b.d² ] = 0.59526
ρne ga tif = [ -b ± √b²-4ac ] / [ 2a ] = 0.00143
Cek Rasio Tulangan Negatif : Gunakan Rasio Tulangan Aktual = 0.00333
As Tulangan
Luas Tulangan Positif : Aspo s itif = [ ρpo s itif.b.d ] = 715.135 mm²
Luas Tulangan Negatif : Asne ga tif = [ ρne ga tif.b.d ] = 460.000 mm²
Diameter Tulangan Desain Positif : db = D = 19 mm
Diameter Tulangan Desain Negatif : db = D = 19 mm
Luas Tulangan Desain Positif : Asd = [ π/4.D² ] = 283.529 mm²
Luas Tulangan Desain Negatif : Asd = [ π/4.D² ] = 283.529 mm²
Banyak Tulangan Positif (+) : n = [ As / Asd ] = 3 Batang
[ Tulangan Atas ] = 3 Batang
[ Tulangan Bawah ] = 0 Batang
Banyak Tulangan Negatif (-) : n = [ As / Asd ] = 2 Batang
[ Tulangan Atas ] = 2 Batang
[ Tulangan Bawah ] = 0 Batang
Ce k Asumsi Awal untuk Faktor Reduksi Ø
Tulangan Positif (+)
Banyak Tulangan Positif (+) : n = 3 Batang
Jarak Bersih Antar Tulangan : [ b - 2d' - 2ds - n.db ] / [ n - 1 ] = 81.500 mm
Cek Jarak Bersih : [ Jarak Bersih ≥ db dan 25 mm ] = Oke
Luas Tulangan Positif Terpasang : As pas a ng = [ n.Asd ] = 768.119 mm²
Luas Tulangan Positif Minimum : Asmin = [ 0,25√fc' / fy ] . [ b.d ] = 449.915 mm²
[ 1,4/fy .b.d ] = 460.000 mm²
Cek Luas Tulangan Positif : [ Aspa s a ng ≥ Asmin ] = Oke
Tinggi Blok Tegangan : a = [ Aspo s itif.fy ] / [ 0,85.fc'.b ] = 42.171 mm
Tinggi Garis Netral : c = [ a/β1 ] = 50.461 mm
Regangan Positif Baja : εs = [ 0,003 . [ d - c ] / c ] = 0.02435
Regangan Leleh Baja : εy = [ fy/Es ] = 0.00210
Tulangan Baja Telah Leleh (Asumsi Sesuai)
Luas Tulangan Positif Terpasang : Aspas a ng = [ n.Asd ] = 0.000 mm²
Tinggi Blok Tegangan : a = [ Aspo s itif.fy ] / [ 0,85.fc'.b ] = 42.171 mm
Tinggi Garis Netral : c = [ a/β1 ] = 50.461 mm
Regangan Positif Baja : εs = [ 0,003 . [ d - c ] / c ] = 0.02435
Regangan Leleh Baja : εy = [ fy/Es ] = 0.00210
Tulangan Baja Telah Leleh (Asumsi Sesuai)
Tulangan Negatif (-)
Banyak Tulangan Negatif (-) : n = 2 Batang
Jarak Bersih Antar Tulangan : [ b - 2d' - 2ds - n.db ] / [ n - 1 ] = 81.500 mm
Cek Jarak Bersih : [ Jarak Bersih ≥ db dan 25 mm ] = Oke
Luas Tulangan Negatif Terpasang : Aspas a ng = [ n.Asd ] = 567.057 mm²
Luas Tulangan Negatif Minimum : Asmin = [ 0,25√fc' / fy ] . [ b.d ] = 449.915 mm²
[ 1,4/fy .b.d ] = 460.000 mm²
Cek Luas Tulangan Negatif : [ Aspa s a ng ≥ Asmin ] = Oke
Tinggi Blok Tegangan : a = [ Asne ga tif.fy ] / [ 0,85.fc'.b ] = 31.133 mm
Tinggi Garis Netral : c = [ a/β1 ] = 37.253 mm
Regangan Positif Baja : εs = [ 0,003 . [ d - c ] / c ] = 0.03404
Regangan Leleh Baja : εy = [ fy/Es ] = 0.00210
Tulangan Baja Telah Leleh (Asumsi Sesuai)
Luas Tulangan Negatif Terpasang : Aspas a ng = [ n.Asd ] = 0.000 mm²
Tinggi Blok Tegangan : a = [ Asne ga tif.fy ] / [ 0,85.fc'.b ] = 31.133 mm
Tinggi Garis Netral : c = [ a/β1 ] = 37.253 mm
Regangan Positif Baja : εs = [ 0,003 . [ d - c ] / c ] = 0.03404
Regangan Leleh Baja : εy = [ fy/Es ] = 0.00210
Tulangan Baja Telah Leleh (Asumsi Sesuai)
Cek Kapasitas Momen
Momen Nominal Positif : Mn = [ As.fy [ d-a/2 ] ] + [ As.fy [ d1-a/2 ] ]
po s itif = 141.598 kN.m
Perbandingan Kapasitas : [ Ø.Mn ≥ Mu ]
127.44 ≥ 119.03 = Mampu
Momen Nominal Negatif : Mnne ga tif = [ As.fy [ d-a/2 ] ] + [ As.fy [ d1-a/2 ] ] = 105.848 kN.m
Perbandingan Kapasitas : [ Ø.Mn ≥ Mu ]
95.26 ≥ 34.01 = Mampu
Kesimpulan
Maka dapat digunakan Tulangan Longitudinal sebagai berikut:
a. Tulangan Positif : 2 D - 19 ; 1 D - 16
b. Tulangan Negatif : 2 D - 19
Balok Anak 8.00 m ( 300x500)
Tulangan Transvers al

Properties Pe nampang
Panjang Balok : L = 8000 mm
Tinggi Penampang : h = 500 mm
Lebar Penampang : b = 300 mm
Panjang Tumpuan : Lh = [ 2h ] = 1000 mm
Selimut Beton : d' = 40 mm
Diameter Tulangan Longitudinal : db = 19 mm
Diameter Tulangan Sengkang : ds = 10 mm
Tinggi Efektif Penampang : d = [ h - d' ] = 460 mm
Tinggi Efektif Penampang : d1 = [ d - ds - db/2 ] = 450.5 mm
Kuat Tekan Beton : fc' = 30 Mpa
Tegangan Leleh Baja Tulangan : fy = 420 Mpa
Modulus Elastisitas Beton : Ec = [ 4700 √fc' ] = 25742.96 Mpa
Modulus Elastisitas Baja : Es = 200000 Mpa
Faktor Blok Tegangan : β1 = [ 0,65 ≤ 0,85 - (0,05(fc'-28)/7) ≤ 0,85 ] = 0.835714
Faktor Reduksi : Ø = 0.75
Dimensi Kolom : c1 = 1000 mm
: c2 = 1000 mm
Panjang Efektif Balok : Ln = [ L - c1 ] = 7000 mm
Luas Tulangan Tumpuan Kiri Negatif (-) : As1' = 1536.239 mm²
Luas Tulangan Tumpuan Kiri Positif (+) : As2 = 768.1194 mm²
Luas Tulangan Tumpuan Kanan Negatif (-) : As3' = 1536.239 mm²
Luas Tulangan Tumpuan Kanan Positif (+) : As4 = 768.1194 mm²
Gaya Dalam
Geser Tumpuan Kiri : Vg_ki = 78.792 kN
Geser Tumpuan Kanan : Vg_ka = 78.792 kN
Geser Maksimum Muka Joint : Vum a x = 300.733 kN
Geser Maksimum di Luar Muka Joint : Vum a x = 57.079 kN
Perhitungan Momen Probable
Kondisi 1
Tinggi Blok Tegangan : a pr_1 = [ 1,25.As.fy ] / [ 0,85.fc'.b ] = 105.4282 mm
Momen Probable : Mpr_1 = [ 1,25.As.fy[ d-a pr_1/2 ] ] = 328.4864 kN.m
Kondisi 2
Tinggi Blok Tegangan : a pr_2 = [ 1,25.As.fy ] / [ 0,85.fc'.b ] = 52.71408 mm
Momen Probable : Mpr_2 = [ 1,25.As.fy[ d-a pr_2 /2 ] ] = 174.872 kN.m
Kondisi 3
Tinggi Blok Tegangan : a pr_3 = [ 1,25.As.fy ] / [ 0,85.fc'.b ] = 105.4282 mm
Momen Probable : Mpr_3 = [ 1,25.As.fy[ d-a pr_3 /2 ] ] = 328.4864 kN.m
Kondisi 4
Tinggi Blok Tegangan : a pr_4 = [ 1,25.As.fy ] / [ 0,85.fc'.b ] = 52.71408 mm
Momen Probable : Mpr_4 = [ 1,25.As.fy[ d-a pr_4 /2 ] ] = 174.872 kN.m
Perhitungan Goyangan Struktur
Struktur Bergoyang ke Kanan
Geser ke Kanan : Vs wa y_ka = [ Mpr_1 + Mpr_4 ] / [ Ln ] = 71.908 kN
Geser Total di Kanan : Vu_ki = [ Vs wa y_ka - Vg_ka ] = -6.883 kN
Geser Total di Kiri : Vu_ka = [ Vs wa y_ka + Vg_ki ] = 150.700 kN
Struktur Bergoyang ke Kanan
Geser ke Kanan : Vs wa y_ki = [ Mpr_2 + Mpr_3 ] / [ Ln ] = 71.908 kN
Geser Total di Kanan : Vu_ki = [ Vs wa y_ki - Vg_ka ] = -6.883 kN
Geser Total di Kiri : Vu_ka = [ Vs wa y_ki + Vg_ki ] = 150.700 kN
Cek Tulangan Transversal
Berdasarkan SNI 2847;2019 Tulangan transversal sepanjang daerah yang diidentifikasi dalam 18.6.4.1 harus didesain untuk
menahan geser dengan mengasumsikan Vc=0 bilamana kedua a) dan b) dipenuhi
a) Gaya geser akibat gempa yang dihitung sesuai 18.6.5.1 mewakili setidaknya setengah kekuatan geser perlu maksimum dalam
bentang tersebut
b) Gaya tekan aksial terfaktor Pu, termasuk pengaruh gempa kurang dari Ag.fc'/20
Gaya Geser : Vs wa y ≥ [ 0,5 Vu ]
71.908 ≥ 75.350 ... Not Oke
Gaya Negatif Aksial : Pu ≤ [ Ag.fc'/20 ]
0 ≤ 225 … Oke
Kesimpulan : Maka Nilai Vc tidak sama dengan nol [ Vc≠0 ]
Perhitungan Sengkang Dae rah Sendi Plastis
Kapasitas Geser Beton : Vc = [ 1/6√fc'.b.d ] = 125.976 kN
Kapasitas Geser Tulangan : Vs = [ Vu / Ø ] - [ Vc ] = 275.001 kN
Kapasitas Geser Maksimum : Vsm a ks = [ 2/3√fc'.b.d ] = 503.905 kN
Cek Kapasitas Geser : Vs ≤ Vsm aks
275.001 ≤ 503.905 = Oke
Diameter Sengkang : ds = D = 10 mm
Jumlah Kaki : n = 2
Luas Tulangan Sengkang : Av = [ nπ/4D² ] = 157.08 mm²
Jarak Tulangan : s = [ Av.fy.d/Vs ] = 110.36 mm
Daerah Setelah Muka Kolom : = [ d/4 ] = 115.00 mm
= [ 6d terkecil tulangan utama ] = 114.00 mm
= [ 150 mm ] = 150.00 mm
Maka Jarak yang Digunakan : s = 100.00 mm
Jarak di Muka Joint : s = 50.00 mm
Perhitungan Sengkang di Luar Sendi Plastis
Kapasitas Geser Beton : Vc = [ 1/6√fc'.b.d ] = 125.976 kN
Kapasitas Geser Tulangan : Vs = [ Vu / Ø ] - [ Vc ] = -49.871 kN
Kapasitas Geser Maksimum : Vsm a ks = [ 2/3√fc'.b.d ] = 503.905 kN
Cek Kapasitas Geser : Vs ≤ Vsm aks
-49.871 ≤ 503.905 = Oke
Diameter Sengkang : ds = D = 10 mm
Jumlah Kaki : n = 2
Luas Tulangan Sengkang : Av = [ nπ/4D² ] = 157.0796 mm²
Jarak Tulangan : s = [ Av.fy.d/Vs ] = -608.523 mm
Syarat Jarak Antar Sengkang
Daerah Lapangan : = [ 3.Av.fy/b ] = 659.73 mm
= [ d/2 ] = 230.00 mm
= [ 600 mm ] = 600.00 mm
Maka Gunakan Jarak : s = 250.00 mm
Kapasitas Nominal Ge ser
Daerah Sendi Plastis
Gaya Geser Maksimum : Vu = 300.7331
Kapasitas Geser Maksimum : Vn = [ Av.fy.d ] / [ s ] + [ 1/6√fc'.b.d ] = 429.454
Geser Nominal : ØVn = [ 0,75Vn ] = 322.0905
Cek Kapasitas : ØVn > Vu = Oke
Di Luar Sendi Plastis
Gaya Geser Maksimum : Vu = 57.0787
Kapasitas Geser Daerah Plastis : Vn = [ Av.fy.d ] / [ s ] + [ 1/6√fc'.b.d ] = 247.3673
Geser Nominal : ØVn = [ 0,75Vn ] = 185.5255
Cek Kapasitas : ØVn > Vu = Oke
Kesimpulan
Maka Gunakan Sengkang : Muka Joint = 2 D10-50
Tumpuan = 2 D10-100
Lapangan = 2 D10-250
Balok Anak 6.00 m ( 300x450)
Tulangan Longitudinal Tumpuan

Properties Penampang
Panjang Balok : L = 6000 mm
Tinggi Penampang : h = 450 mm
Lebar Penampang : b = 300 mm
Panjang Tumpuan : Lh = [ 2h ] = 900 mm
Selimut Beton : d' = 40 mm
Diameter Tulangan Longitudinal : db = 16 mm
Diameter Tulangan Sengkang : ds = 10 mm
Tinggi Efektif Penampang : d = [ h - d' ] = 410 mm
Tinggi Efektif Penampang : d1 = [ d - ds - db/2 ] = 392 mm
Kuat Tekan Beton : fc' = 30 Mpa
Tegangan Leleh Baja Tulangan : fy = 420 Mpa
Modulus Elastisitas Beton : Ec = [ 4700 √fc' ] = 25742.960 Mpa
Modulus Elastisitas Baja : Es = 200000 Mpa
Faktor Blok Tegangan : β1 = [ 0,65 ≤ 0,85 - (0,05(fc'-28)/7) ≤ 0,85 ] = 0.836
Faktor Reduksi : Ø = 0.9
Dimensi Kolom : c1 = 1000 mm
: c2 = 1000 mm
Panjang Efektif Balok : Ln = [ L - c1 ] = 5000 mm
: λ = Asumsi tidak menggunakan beton ringan = 1
Gaya Dalam
Momen Maksimum : Mu (+) = 61.808 kN.m
Momen Minimum : Mu (-) = -195.897 kN.m
Momen Maksimum Desain (+) : Mu (+) = 97.949 kN.m
Momen Maksimum Desain (-) : Mu (-) = 195.897 kN.m
Gaya Aksial : Pu = 0 kN
Syarat Gaya dan Geometri
Syarat Gaya Aksial : [ Pu ≤ 0,1.Ag.fc' ] = Oke
Syarat Tinggi Efektif : [ Ln ≥ 4d ] = Oke
Syarat Lebar : [ b ≥ min (0,3h dan 250 mm) ] = Oke
[ b ≤ c2 + 2.min (c2 dan 0,75 c1) ] = Oke
Perhitungan
Rasio Tulangan : ρ = As / (b.d) = 0.00654
Rasio Tulangan Balanced : ρb = [ 0,85.β1.fc'/fy.(600/(600+fy))] = 0.02985
Rasio Tulangan Maksimum : ρmaks = [ 0,75 ρb ] = 0.02239
ρmaks = 2.50% = 0.02500
Rasio Tulangan Minimum : ρmin = [ 1,4/fy ] = 0.00333
Cek Rasio Tulangan : [ ρ ≤ ρmaks ] = Oke
Rasio Tulangan Aktual Positif (+)
Rasio Tulangan Aktual Positif (+) :a = [ 0,59.fy²/fc ] = 3469.200
b = [ -fy ] = -420
c = [ Mu / Ø.b.d² ] = 2.15807
ρpo s itif = [ -b ± √b²-4ac ] / [ 2a ] = 0.00538
Cek Rasio Tulangan Positif : Gunakan Rasio Tulangan Aktual = 0.00538
Rasio Tulangan Aktual Negatif (-)
Rasio Tulangan Aktual Negatif (-) :a = [ 0,59.fy²/fc ] = 3469.200
b = [ -fy ] = -420
c = [ Mu / Ø.b.d² ] = 4.31615
ρne ga tif = [ -b ± √b²-4ac ] / [ 2a ] = 0.01134
Cek Rasio Tulangan Negatif : Gunakan Rasio Tulangan Aktual = 0.01134
As Tulangan
Luas Tulangan Positif : Aspo s itif = [ ρpo s itif.b.d ] = 661.383 mm²
Luas Tulangan Negatif : Asne ga tif = [ ρne ga tif.b.d ] = 1394.630 mm²
Diameter Tulangan Desain Positif : db = D = 16 mm
Diameter Tulangan Desain Negatif : db = D = 16 mm
Luas Tulangan Desain Positif : Asd = [ π/4.D² ] = 201.062 mm²
Luas Tulangan Desain Negatif : Asd = [ π/4.D² ] = 201.062 mm²
Banyak Tulangan Positif (+) : n = [ As / Asd ] = 4 Batang
[ Tulangan Atas ] = 4 Batang
[ Tulangan Bawah ] = 0 Batang
Banyak Tulangan Negatif (-) : n = [ As / Asd ] = 7 Batang
[ Tulangan Atas ] = 5 Batang
[ Tulangan Bawah ] = 2 Batang
Ce k Asumsi Awal untuk Faktor Reduksi Ø
Tulangan Positif (+)
Banyak Tulangan Positif (+) : n = 4 Batang
Jarak Bersih Antar Tulangan : [ b - 2d' - 2ds - n.db ] / [ n - 1 ] = 45.333 mm
Cek Jarak Bersih : [ Jarak Bersih ≥ db dan 25 mm ] = Oke
Luas Tulangan Positif Terpasang : As pas a ng = [ n.Asd ] = 804.248 mm²
Luas Tulangan Positif Minimum : Asmin = [ 0,25√fc' / fy ] . [ b.d ] = 401.011 mm²
[ 1,4/fy .b.d ] = 410.000 mm²
Cek Luas Tulangan Positif : [ Aspa s a ng ≥ Asmin ] = Oke
Tinggi Blok Tegangan : a = [ Aspo s itif.fy ] / [ 0,85.fc'.b ] = 44.155 mm
Tinggi Garis Netral : c = [ a/β1 ] = 52.835 mm
Regangan Positif Baja : εs = [ 0,003 . [ d - c ] / c ] = 0.02028
Regangan Leleh Baja : εy = [ fy/Es ] = 0.00210
Tulangan Baja Telah Leleh (Asumsi Sesuai)
Luas Tulangan Positif Terpasang : Aspas a ng = [ n.Asd ] = 0.000 mm²
Tinggi Blok Tegangan : a = [ Aspo s itif.fy ] / [ 0,85.fc'.b ] = 44.155 mm
Tinggi Garis Netral : c = [ a/β1 ] = 52.835 mm
Regangan Positif Baja : εs = [ 0,003 . [ d - c ] / c ] = 0.02028
Regangan Leleh Baja : εy = [ fy/Es ] = 0.00210
Tulangan Baja Telah Leleh (Asumsi Sesuai)
Tulangan Negatif (-)
Banyak Tulangan Negatif (-) : n = 5 Batang
Jarak Bersih Antar Tulangan : [ b - 2d' - 2ds - n.db ] / [ n - 1 ] = 45.333 mm
Cek Jarak Bersih : [ Jarak Bersih ≥ db dan 25 mm ] = Oke
Luas Tulangan Negatif Terpasang : Aspas a ng = [ n.Asd ] = 1005.310 mm²
Luas Tulangan Negatif Minimum : Asmin = [ 0,25√fc' / fy ] . [ b.d ] = 401.011 mm²
[ 1,4/fy .b.d ] = 410.000 mm²
Cek Luas Tulangan Negatif : [ Aspa s a ng ≥ Asmin ] = Oke
Tinggi Blok Tegangan : a = [ Asne ga tif.fy ] / [ 0,85.fc'.b ] = 55.193 mm
Tinggi Garis Netral : c = [ a/β1 ] = 66.043 mm
Regangan Positif Baja : εs = [ 0,003 . [ d - c ] / c ] = 0.01562
Regangan Leleh Baja : εy = [ fy/Es ] = 0.00210
Tulangan Baja Telah Leleh (Asumsi Sesuai)
Luas Tulangan Negatif Terpasang : Aspas a ng = [ n.Asd ] = 402.124 mm²
Tinggi Blok Tegangan : a = [ Asne ga tif.fy ] / [ 0,85.fc'.b ] = 55.193 mm
Tinggi Garis Netral : c = [ a/β1 ] = 66.043 mm
Regangan Positif Baja : εs = [ 0,003 . [ d - c ] / c ] = 0.01562
Regangan Leleh Baja : εy = [ fy/Es ] = 0.00210
Tulangan Baja Telah Leleh (Asumsi Sesuai)
Cek Kapasitas Momen
Momen Nominal Positif : Mn = [ As.fy [ d-a/2 ] ] + [ As.fy [ d1-a/2 ] ]
po s itif = 131.034 kN.m
Perbandingan Kapasitas : [ Ø.Mn ≥ Mu ]
117.9307 ≥ 97.94855 = Mampu
Momen Nominal Negatif : Mnne ga tif = [ As.fy [ d-a/2 ] ] + [ As.fy [ d1-a/2 ] ] = 223.007 kN.m
Perbandingan Kapasitas : [ Ø.Mn ≥ Mu ]
200.7063 ≥ 195.8971 = Mampu
Kesimpulan
Maka dapat digunakan Tulangan Longitudinal sebagai berikut:
a. Tulangan Positif : 4 D - 16
b. Tulangan Negatif : 7 D - 16
Balok Anak 6.00 m ( 300x450)
Tulangan Longitudinal Tumpuan

Properties Penampang
Panjang Balok : L = 6000 mm
Tinggi Penampang : h = 450 mm
Lebar Penampang : b = 300 mm
Panjang Tumpuan : Lh = [ 2h ] = 900 mm
Selimut Beton : d' = 40 mm
Diameter Tulangan Longitudinal : db = 16 mm
Diameter Tulangan Sengkang : ds = 10 mm
Tinggi Efektif Penampang : d = [ h - d' ] = 410 mm
Tinggi Efektif Penampang : d1 = [ d - ds - db/2 ] = 392 mm
Kuat Tekan Beton : fc' = 30 Mpa
Tegangan Leleh Baja Tulangan : fy = 420 Mpa
Modulus Elastisitas Beton : Ec = [ 4700 √fc' ] = 25742.960 Mpa
Modulus Elastisitas Baja : Es = 200000 Mpa
Faktor Blok Tegangan : β1 = [ 0,65 ≤ 0,85 - (0,05(fc'-28)/7) ≤ 0,85 ] = 0.836
Faktor Reduksi : Ø = 0.9
Dimensi Kolom : c1 = 1000 mm
: c2 = 1000 mm
Panjang Efektif Balok : Ln = [ L - c1 ] = 5000 mm
: λ = Asumsi tidak menggunakan beton ringan = 1
Gaya Dalam
Momen Maksimum : Mu (+) = 61.808 kN.m
Momen Minimum : Mu (-) = -195.897 kN.m
Momen Maksimum Desain (+) : Mu (+) = 97.949 kN.m
Momen Maksimum Desain (-) : Mu (-) = 195.897 kN.m
Gaya Aksial : Pu = 0 kN
Syarat Gaya dan Geometri
Syarat Gaya Aksial : [ Pu ≤ 0,1.Ag.fc' ] = Oke
Syarat Tinggi Efektif : [ Ln ≥ 4d ] = Oke
Syarat Lebar : [ b ≥ min (0,3h dan 250 mm) ] = Oke
[ b ≤ c2 + 2.min (c2 dan 0,75 c1) ] = Oke
Perhitungan
Rasio Tulangan : ρ = As / (b.d) = 0.00654
Rasio Tulangan Balanced : ρb = [ 0,85.β1.fc'/fy.(600/(600+fy))] = 0.02985
Rasio Tulangan Maksimum : ρmaks = [ 0,75 ρb ] = 0.02239
ρmaks = 2.50% = 0.02500
Rasio Tulangan Minimum : ρmin = [ 1,4/fy ] = 0.00333
Cek Rasio Tulangan : [ ρ ≤ ρmaks ] = Oke
Rasio Tulangan Aktual Positif (+)
Rasio Tulangan Aktual Positif (+) :a = [ 0,59.fy²/fc ] = 3469.200
b = [ -fy ] = -420
c = [ Mu / Ø.b.d² ] = 2.15807
ρpo s itif = [ -b ± √b²-4ac ] / [ 2a ] = 0.00538
Cek Rasio Tulangan Positif : Gunakan Rasio Tulangan Aktual = 0.00538
Rasio Tulangan Aktual Negatif (-)
Rasio Tulangan Aktual Negatif (-) :a = [ 0,59.fy²/fc ] = 3469.200
b = [ -fy ] = -420
c = [ Mu / Ø.b.d² ] = 4.31615
ρne ga tif = [ -b ± √b²-4ac ] / [ 2a ] = 0.01134
Cek Rasio Tulangan Negatif : Gunakan Rasio Tulangan Aktual = 0.01134
As Tulangan
Luas Tulangan Positif : Aspo s itif = [ ρpo s itif.b.d ] = 661.383 mm²
Luas Tulangan Negatif : Asne ga tif = [ ρne ga tif.b.d ] = 1394.630 mm²
Diameter Tulangan Desain Positif : db = D = 16 mm
Diameter Tulangan Desain Negatif : db = D = 16 mm
Luas Tulangan Desain Positif : Asd = [ π/4.D² ] = 201.062 mm²
Luas Tulangan Desain Negatif : Asd = [ π/4.D² ] = 201.062 mm²
Banyak Tulangan Positif (+) : n = [ As / Asd ] = 4 Batang
[ Tulangan Atas ] = 4 Batang
[ Tulangan Bawah ] = 0 Batang
Banyak Tulangan Negatif (-) : n = [ As / Asd ] = 7 Batang
[ Tulangan Atas ] = 5 Batang
[ Tulangan Bawah ] = 2 Batang
Ce k Asumsi Awal untuk Faktor Reduksi Ø
Tulangan Positif (+)
Banyak Tulangan Positif (+) : n = 4 Batang
Jarak Bersih Antar Tulangan : [ b - 2d' - 2ds - n.db ] / [ n - 1 ] = 45.333 mm
Cek Jarak Bersih : [ Jarak Bersih ≥ db dan 25 mm ] = Oke
Luas Tulangan Positif Terpasang : As pas a ng = [ n.Asd ] = 804.248 mm²
Luas Tulangan Positif Minimum : Asmin = [ 0,25√fc' / fy ] . [ b.d ] = 401.011 mm²
[ 1,4/fy .b.d ] = 410.000 mm²
Cek Luas Tulangan Positif : [ Aspa s a ng ≥ Asmin ] = Oke
Tinggi Blok Tegangan : a = [ Aspo s itif.fy ] / [ 0,85.fc'.b ] = 44.155 mm
Tinggi Garis Netral : c = [ a/β1 ] = 52.835 mm
Regangan Positif Baja : εs = [ 0,003 . [ d - c ] / c ] = 0.02028
Regangan Leleh Baja : εy = [ fy/Es ] = 0.00210
Tulangan Baja Telah Leleh (Asumsi Sesuai)
Luas Tulangan Positif Terpasang : Aspas a ng = [ n.Asd ] = 0.000 mm²
Tinggi Blok Tegangan : a = [ Aspo s itif.fy ] / [ 0,85.fc'.b ] = 44.155 mm
Tinggi Garis Netral : c = [ a/β1 ] = 52.835 mm
Regangan Positif Baja : εs = [ 0,003 . [ d - c ] / c ] = 0.02028
Regangan Leleh Baja : εy = [ fy/Es ] = 0.00210
Tulangan Baja Telah Leleh (Asumsi Sesuai)
Tulangan Negatif (-)
Banyak Tulangan Negatif (-) : n = 5 Batang
Jarak Bersih Antar Tulangan : [ b - 2d' - 2ds - n.db ] / [ n - 1 ] = 45.333 mm
Cek Jarak Bersih : [ Jarak Bersih ≥ db dan 25 mm ] = Oke
Luas Tulangan Negatif Terpasang : Aspas a ng = [ n.Asd ] = 1005.310 mm²
Luas Tulangan Negatif Minimum : Asmin = [ 0,25√fc' / fy ] . [ b.d ] = 401.011 mm²
[ 1,4/fy .b.d ] = 410.000 mm²
Cek Luas Tulangan Negatif : [ Aspa s a ng ≥ Asmin ] = Oke
Tinggi Blok Tegangan : a = [ Asne ga tif.fy ] / [ 0,85.fc'.b ] = 55.193 mm
Tinggi Garis Netral : c = [ a/β1 ] = 66.043 mm
Regangan Positif Baja : εs = [ 0,003 . [ d - c ] / c ] = 0.01562
Regangan Leleh Baja : εy = [ fy/Es ] = 0.00210
Tulangan Baja Telah Leleh (Asumsi Sesuai)
Luas Tulangan Negatif Terpasang : Aspas a ng = [ n.Asd ] = 402.124 mm²
Tinggi Blok Tegangan : a = [ Asne ga tif.fy ] / [ 0,85.fc'.b ] = 55.193 mm
Tinggi Garis Netral : c = [ a/β1 ] = 66.043 mm
Regangan Positif Baja : εs = [ 0,003 . [ d - c ] / c ] = 0.01562
Regangan Leleh Baja : εy = [ fy/Es ] = 0.00210
Tulangan Baja Telah Leleh (Asumsi Sesuai)
Cek Kapasitas Momen
Momen Nominal Positif : Mn = [ As.fy [ d-a/2 ] ] + [ As.fy [ d1-a/2 ] ]
po s itif = 131.034 kN.m
Perbandingan Kapasitas : [ Ø.Mn ≥ Mu ]
117.9307 ≥ 97.94855 = Mampu
Momen Nominal Negatif : Mnne ga tif = [ As.fy [ d-a/2 ] ] + [ As.fy [ d1-a/2 ] ] = 223.007 kN.m
Perbandingan Kapasitas : [ Ø.Mn ≥ Mu ]
200.7063 ≥ 195.8971 = Mampu
Kesimpulan
Maka dapat digunakan Tulangan Longitudinal sebagai berikut:
a. Tulangan Positif : 4 D - 16
b. Tulangan Negatif : 7 D - 16
Balok Anak 6.00 m (300 x 450 mm)
Tulangan Longitudinal Lapangan

Properties Penampang
Panjang Balok : L = 6000 mm
Tinggi Penampang : h = 450 mm
Lebar Penampang : b = 300 mm
Panjang Tumpuan : Lh = [ 2h ] = 900 mm
Selimut Beton : d' = 40 mm
Diameter Tulangan Longitudinal : db = 16 mm
Diameter Tulangan Sengkang : ds = 10 mm
Tinggi Efektif Penampang : d = [ h - d' ] = 410 mm
Tinggi Efektif Penampang : d1 = [ d - ds - db/2 ] = 392 mm
Kuat Tekan Beton : fc' = 30 Mpa
Tegangan Leleh Baja Tulangan : fy = 420 Mpa
Modulus Elastisitas Beton : Ec = [ 4700 √fc' ] = 25742.960 Mpa
Modulus Elastisitas Baja : Es = 200000 Mpa
Faktor Blok Tegangan : β1 = [ 0,65 ≤ 0,85 - (0,05(fc'-28)/7) ≤ 0,85 ] = 0.836
Faktor Reduksi : Ø = 0.9
Dimensi Kolom : c1 = 1000 mm
: c2 = 1000 mm
Panjang Efektif Balok : Ln = [ L - c1 ] = 5000 mm
: λ = Asumsi tidak menggunakan beton ringan = 1
Gaya Dalam
Momen Maksimum : Mu (+) = 68.358 kN.m
Momen Minimum : Mu (-) = -43.680 kN.m
Momen Maksimum Desain (+) : Mu (+) = 68.358 kN.m
Momen Maksimum Desain (-) : Mu (-) = 43.680 kN.m
Gaya Aksial : Pu = 0 kN
Syarat Gaya dan Geometri
Syarat Gaya Aksial : [ Pu ≤ 0,1.Ag.fc' ] = Oke
Syarat Tinggi Efektif : [ Ln ≥ 4d ] = Oke
Syarat Lebar : [ b ≥ min (0,3h dan 250 mm) ] = Oke
[ b ≤ c2 + 2.min (c2 dan 0,75 c1) ] = Oke
Perhitungan
Rasio Tulangan : ρ = As / (b.d) = 0.00490
Rasio Tulangan Balanced : ρb = [ 0,85.β1.fc'/fy.(600/(600+fy))] = 0.02985
Rasio Tulangan Maksimum : ρmaks = [ 0,75 ρb ] = 0.02239
ρmaks = 2.50% = 0.02500
Rasio Tulangan Minimum : ρmin = [ 1,4/fy ] = 0.00333
Cek Rasio Tulangan : [ ρ ≤ ρmaks ] = Oke
Rasio Tulangan Aktual Positif (+)
Rasio Tulangan Aktual Positif (+) :a = [ 0,59.fy²/fc ] = 3469.200
b = [ -fy ] = -420
c = [ Mu / Ø.b.d² ] = 1.50612
ρpo s itif = [ -b ± √b²-4ac ] / [ 2a ] = 0.00370
Cek Rasio Tulangan Positif : Gunakan Rasio Tulangan Aktual = 0.00370
Rasio Tulangan Aktual Negatif (-)
Rasio Tulangan Aktual Negatif (-) :a = [ 0,59.fy²/fc ] = 3469.200
b = [ -fy ] = -420
c = [ Mu / Ø.b.d² ] = 0.96239
ρne ga tif = [ -b ± √b²-4ac ] / [ 2a ] = 0.00234
Cek Rasio Tulangan Negatif : Gunakan Rasio Tulangan Aktual = 0.00333
As Tulangan
Luas Tulangan Positif : Aspo s itif = [ ρpo s itif.b.d ] = 454.980 mm²
Luas Tulangan Negatif : Asne ga tif = [ ρne ga tif.b.d ] = 410.000 mm²
Diameter Tulangan Desain Positif : db = D = 16 mm
Diameter Tulangan Desain Negatif : db = D = 16 mm
Luas Tulangan Desain Positif : Asd = [ π/4.D² ] = 201.062 mm²
Luas Tulangan Desain Negatif : Asd = [ π/4.D² ] = 201.062 mm²
Banyak Tulangan Positif (+) : n = [ As / Asd ] = 3 Batang
[ Tulangan Atas ] = 3 Batang
[ Tulangan Bawah ] = 0 Batang
Banyak Tulangan Negatif (-) : n = [ As / Asd ] = 3 Batang
[ Tulangan Atas ] = 3 Batang
[ Tulangan Bawah ] = 0 Batang
Ce k Asumsi Awal untuk Faktor Reduksi Ø
Tulangan Positif (+)
Banyak Tulangan Positif (+) : n = 3 Batang
Jarak Bersih Antar Tulangan : [ b - 2d' - 2ds - n.db ] / [ n - 1 ] = 76.000 mm
Cek Jarak Bersih : [ Jarak Bersih ≥ db dan 25 mm ] = Oke
Luas Tulangan Positif Terpasang : As pas a ng = [ n.Asd ] = 603.186 mm²
Luas Tulangan Positif Minimum : Asmin = [ 0,25√fc' / fy ] . [ b.d ] = 401.011 mm²
[ 1,4/fy .b.d ] = 410.000 mm²
Cek Luas Tulangan Positif : [ Aspa s a ng ≥ Asmin ] = Oke
Tinggi Blok Tegangan : a = [ Aspo s itif.fy ] / [ 0,85.fc'.b ] = 33.116 mm
Tinggi Garis Netral : c = [ a/β1 ] = 39.626 mm
Regangan Positif Baja : εs = [ 0,003 . [ d - c ] / c ] = 0.02804
Regangan Leleh Baja : εy = [ fy/Es ] = 0.00210
Tulangan Baja Telah Leleh (Asumsi Sesuai)
Luas Tulangan Positif Terpasang : Aspas a ng = [ n.Asd ] = 0.000 mm²
Tinggi Blok Tegangan : a = [ Aspo s itif.fy ] / [ 0,85.fc'.b ] = 33.116 mm
Tinggi Garis Netral : c = [ a/β1 ] = 39.626 mm
Regangan Positif Baja : εs = [ 0,003 . [ d - c ] / c ] = 0.02804
Regangan Leleh Baja : εy = [ fy/Es ] = 0.00210
Tulangan Baja Telah Leleh (Asumsi Sesuai)
Tulangan Negatif (-)
Banyak Tulangan Negatif (-) : n = 3 Batang
Jarak Bersih Antar Tulangan : [ b - 2d' - 2ds - n.db ] / [ n - 1 ] = 76.000 mm
Cek Jarak Bersih : [ Jarak Bersih ≥ db dan 25 mm ] = Oke
Luas Tulangan Negatif Terpasang : Aspas a ng = [ n.Asd ] = 603.186 mm²
Luas Tulangan Negatif Minimum : Asmin = [ 0,25√fc' / fy ] . [ b.d ] = 401.011 mm²
[ 1,4/fy .b.d ] = 410.000 mm²
Cek Luas Tulangan Negatif : [ Aspa s a ng ≥ Asmin ] = Oke
Tinggi Blok Tegangan : a = [ Asne ga tif.fy ] / [ 0,85.fc'.b ] = 33.116 mm
Tinggi Garis Netral : c = [ a/β1 ] = 39.626 mm
Regangan Positif Baja : εs = [ 0,003 . [ d - c ] / c ] = 0.02804
Regangan Leleh Baja : εy = [ fy/Es ] = 0.00210
Tulangan Baja Telah Leleh (Asumsi Sesuai)
Luas Tulangan Negatif Terpasang : Aspas a ng = [ n.Asd ] = 0.000 mm²
Tinggi Blok Tegangan : a = [ Asne ga tif.fy ] / [ 0,85.fc'.b ] = 33.116 mm
Tinggi Garis Netral : c = [ a/β1 ] = 39.626 mm
Regangan Positif Baja : εs = [ 0,003 . [ d - c ] / c ] = 0.02804
Regangan Leleh Baja : εy = [ fy/Es ] = 0.00210
Tulangan Baja Telah Leleh (Asumsi Sesuai)
Cek Kapasitas Momen
Momen Nominal Positif : Mn = [ As.fy [ d-a/2 ] ] + [ As.fy [ d1-a/2 ] ]
po s itif = 99.674 kN.m
Perbandingan Kapasitas : [ Ø.Mn ≥ Mu ]
89.70643 ≥ 68.3583 = Mampu
Momen Nominal Negatif : Mnne ga tif = [ As.fy [ d-a/2 ] ] + [ As.fy [ d1-a/2 ] ] = 99.674 kN.m
Perbandingan Kapasitas : [ Ø.Mn ≥ Mu ]
89.70643 ≥ 43.6798 = Mampu
Kesimpulan
Maka dapat digunakan Tulangan Longitudinal sebagai berikut:
a. Tulangan Positif : 3 D - 16
b. Tulangan Negatif : 3 D - 16
Balok Anak 6.00 m ( 300x450)
Tulangan Transversal

Prope rties Penampang


Panjang Balok : L = 6000 mm
Tinggi Penampang : h = 450 mm
Lebar Penampang : b = 300 mm
Panjang Tumpuan : Lh = [ 2h ] = 900 mm
Selimut Beton : d' = 40 mm
Diameter Tulangan Longitudinal : db = 16 mm
Diameter Tulangan Sengkang : ds = 10 mm
Tinggi Efektif Penampang : d = [ h - d' ] = 410 mm
Tinggi Efektif Penampang : d1 = [ d - ds - db/2 ] = 392 mm
Kuat Tekan Beton : fc' = 30 Mpa
Tegangan Leleh Baja Tulangan : fy = 420 Mpa
Modulus Elastisitas Beton : Ec = [ 4700 √fc' ] = 25742.96 Mpa
Modulus Elastisitas Baja : Es = 200000 Mpa
Faktor Blok Tegangan : β1 = [ 0,65 ≤ 0,85 - (0,05(fc'-28)/7) ≤ 0,85 ] = 0.8357143
Faktor Reduksi : Ø = 0.75
Dimensi Kolom : c1 = 1000 mm
: c2 = 1000 mm
Panjang Efektif Balok : Ln = [ L - c1 ] = 5000 mm
Luas Tulangan Tumpuan Kiri Negatif (-) : As1' = 1407.4335 mm²
Luas Tulangan Tumpuan Kiri Positif (+) : As2 = 804.24772 mm²
Luas Tulangan Tumpuan Kanan Negatif (-) : As3' = 1407.4335 mm²
Luas Tulangan Tumpuan Kanan Positif (+) : As4 = 804.24772 mm²
Gaya Dalam
Geser Tumpuan Kiri : Vg_ki = 92.748 kN
Geser Tumpuan Kanan : V g_ka = 92.748 kN
Geser Maksimum Muka Joint : Vum a x = 93.1052 kN
Geser Maksimum di Luar Muka Joint : Vum a x = 54.3651 kN
Pe rhitungan Momen Probable
Kondisi 1
Tinggi Blok Tegangan : apr_1 = [ 1,25.As.fy ] / [ 0,85.fc'.b ] = 96.588574 mm
Momen Probable : Mpr_1 = [ 1,25.As.fy[ d-apr_1/2 ] ] = 267.26529 kN.m
Kondisi 2
Tinggi Blok Tegangan : apr_2 = [ 1,25.As.fy ] / [ 0,85.fc'.b ] = 55.193471 mm
Momen Probable : Mpr_2 = [ 1,25.As.fy[ d-apr_2/2 ] ] = 161.46215 kN.m
Kondisi 3
Tinggi Blok Tegangan : apr_3 = [ 1,25.As.fy ] / [ 0,85.fc'.b ] = 96.588574 mm
Momen Probable : Mpr_3 = [ 1,25.As.fy[ d-apr_3/2 ] ] = 267.26529 kN.m
Kondisi 4
Tinggi Blok Tegangan : apr_4 = [ 1,25.As.fy ] / [ 0,85.fc'.b ] = 55.193471 mm
Momen Probable : Mpr_4 = [ 1,25.As.fy[ d-apr_4/2 ] ] = 161.46215 kN.m
Perhitungan Goyangan Struktur
Struktur Bergoyang ke Kanan
Geser ke Kanan : Vs wa y_ka = [ Mpr_1 + Mpr_4 ] / [ Ln ] = 85.745 kN
Geser Total di Kanan : Vu_ki = [ Vs wa y_ka - Vg_ka ] = -7.003 kN
Geser Total di Kiri : Vu_ka = [ Vs wa y_ka + Vg_ki ] = 178.493 kN
Struktur Bergoyang ke Kanan
Geser ke Kanan : Vs wa y_ki = [ Mpr_2 + Mpr_3 ] / [ Ln ] = 85.745 kN
Geser Total di Kanan : Vu_ki = [ Vs wa y_ki - Vg_ka ] = -7.003 kN
Geser Total di Kiri : Vu_ka = [ Vs wa y_ki + Vg_ki ] = 178.493 kN
Cek Tulangan Transversal
Berdasarkan SNI 2847;2019 Tulangan transversal sepanjang daerah yang diidentifikasi dalam 18.6.4.1 harus didesain untuk
menahan geser dengan mengasumsikan Vc=0 bilamana kedua a) dan b) dipenuhi
a) Gaya geser akibat gempa yang dihitung sesuai 18.6.5.1 mewakili setidaknya setengah kekuatan geser perlu maksimum dalam
bentang tersebut
b) Gaya tekan aksial terfaktor Pu, termasuk pengaruh gempa kurang dari Ag.fc'/20
Gaya Geser : Vs wa y ≥ [ 0,5 Vu ]
85.745 ≥ 89.247 ... Not Oke
Gaya Negatif Aksial : Pu ≤ [ Ag.fc'/20 ]
0 ≤ 202.5 … Oke
Kesimpulan : Maka Nilai Vc tidak sama dengan nol [ Vc≠0 ]
Perhitungan Sengkang Daerah Sendi Plas tis
Kapasitas Geser Beton : Vc = [ 1/6√fc'.b.d ] = 112.283 kN
Kapasitas Geser Tulangan : Vs = [ Vu / Ø ] - [ Vc ] = 11.857 kN
Kapasitas Geser Maksimum : Vsm a ks = [ 2/3√fc'.b.d ] = 449.132 kN
Cek Kapasitas Geser : Vs ≤ Vsm a ks
11.857 ≤ 449.132 = Oke
Diameter Sengkang : ds = D = 10 mm
Jumlah Kaki : n = 2
Luas Tulangan Sengkang : Av = [ nπ/4D² ] = 157.08 mm²
Jarak Tulangan : s = [ Av.fy.d/Vs ] = 2281.25 mm
Daerah Setelah Muka Kolom : = [ d/4 ] = 102.50 mm
= [ 6d terkecil tulangan utama ] = 96.00 mm
= [ 150 mm ] = 150.00 mm
Maka Jarak yang Digunakan : s = 100.00 mm
Jarak di Muka Joint : s = 50.00 mm
Perhitungan Sengkang di Luar Sendi Plas tis
Kapasitas Geser Beton : Vc = [ 1/6√fc'.b.d ] = 112.283 kN
Kapasitas Geser Tulangan : Vs = [ Vu / Ø ] - [ Vc ] = -39.796 kN
Kapasitas Geser Maksimum : Vsm a ks = [ 2/3√fc'.b.d ] = 449.132 kN
Cek Kapasitas Geser : Vs ≤ Vsm a ks
-39.796 ≤ 449.132 = Oke
Diameter Sengkang : ds = D = 10 mm
Jumlah Kaki : n = 2
Luas Tulangan Sengkang : Av = [ nπ/4D² ] = 157.07963 mm²
Jarak Tulangan : s = [ Av.fy.d/Vs ] = -679.6887 mm
Syarat Jarak Antar Sengkang
Daerah Lapangan : = [ 3.Av.fy/b ] = 659.73 mm
= [ d/2 ] = 205.00 mm
= [ 600 mm ] = 600.00 mm
Maka Gunakan Jarak : s = 200.00 mm
Kapasitas Nominal Geser
Daerah Sendi Plastis
Gaya Geser Maksimum : Vu = 93.1052
Kapasitas Geser Maksimum : Vn = [ Av.fy.d ] / [ s ] + [ 1/6√fc'.b.d ] = 382.77425
Geser Nominal : ØVn = [ 0,75Vn ] = 287.08069
Cek Kapasitas : ØVn > Vu = Oke
Di Luar Sendi Plastis
Gaya Geser Maksimum : Vu = 54.3651
Kapasitas Geser Daerah Plastis : Vn = [ Av.fy.d ] / [ s ] + [ 1/6√fc'.b.d ] = 247.52869
Geser Nominal : ØVn = [ 0,75Vn ] = 185.64652
Cek Kapasitas : ØVn > Vu = Oke
Kesimpulan
Maka Gunakan Sengkang : Muka Joint = 2 D10-50
Tumpuan = 2 D10-100
Lapangan = 2 D10-200
Balok Anak 5.00 m (250 x 400 mm)
Tulangan Longitudinal Tumpuan

Properties Penampang
Panjang Balok : L = 5000 mm
Tinggi Penampang : h = 400 mm
Lebar Penampang : b = 250 mm
Panjang Tumpuan : Lh = [ 2h ] = 800 mm
Selimut Beton : d' = 40 mm
Diameter Tulangan Longitudinal : db = 16 mm
Diameter Tulangan Sengkang : ds = 10 mm
Tinggi Efektif Penampang : d = [ h - d' ] = 360 mm
Tinggi Efektif Penampang : d1 = [ d - ds - db/2 ] = 342 mm
Kuat Tekan Beton : fc' = 30 Mpa
Tegangan Leleh Baja Tulangan : fy = 420 Mpa
Modulus Elastisitas Beton : Ec = [ 4700 √fc' ] = 25742.960 Mpa
Modulus Elastisitas Baja : Es = 200000 Mpa
Faktor Blok Tegangan : β1 = [ 0,65 ≤ 0,85 - (0,05(fc'-28)/7) ≤ 0,85 ] = 0.836
Faktor Reduksi : Ø = 0.9
Dimensi Kolom : c1 = 1000 mm
: c2 = 1000 mm
Panjang Efektif Balok : Ln = [ L - c1 ] = 4000 mm
: λ = Asumsi tidak menggunakan beton ringan = 1
Gaya Dalam
Momen Maksimum : Mu (+) = 22.588 kN.m
Momen Minimum : Mu (-) = -102.065 kN.m
Momen Maksimum Desain (+) : Mu (+) = 51.033 kN.m
Momen Maksimum Desain (-) : Mu (-) = 102.065 kN.m
Gaya Aksial : Pu = 0 kN
Syarat Gaya dan Geometri
Syarat Gaya Aksial : [ Pu ≤ 0,1.Ag.fc' ] = Oke
Syarat Tinggi Efektif : [ Ln ≥ 4d ] = Oke
Syarat Lebar : [ b ≥ min (0,3h dan 250 mm) ] = Oke
[ b ≤ c2 + 2.min (c2 dan 0,75 c1) ] = Oke
Perhitungan
Rasio Tulangan : ρ = As / (b.d) = 0.00670
Rasio Tulangan Balanced : ρb = [ 0,85.β1.fc'/fy.(600/(600+fy))] = 0.02985
Rasio Tulangan Maksimum : ρmaks = [ 0,75 ρb ] = 0.02239
ρmaks = 2.50% = 0.02500
Rasio Tulangan Minimum : ρmin = [ 1,4/fy ] = 0.00333
Cek Rasio Tulangan : [ ρ ≤ ρmaks ] = Oke
Rasio Tulangan Aktual Positif (+)
Rasio Tulangan Aktual Positif (+) :a = [ 0,59.fy²/fc ] = 3469.200
b = [ -fy ] = -420
c = [ Mu / Ø.b.d² ] = 1.75009
ρpo s itif = [ -b ± √b²-4ac ] / [ 2a ] = 0.00432
Cek Rasio Tulangan Positif : Gunakan Rasio Tulangan Aktual = 0.00432
Rasio Tulangan Aktual Negatif (-)
Rasio Tulangan Aktual Negatif (-) :a = [ 0,59.fy²/fc ] = 3469.200
b = [ -fy ] = -420
c = [ Mu / Ø.b.d² ] = 3.50019
ρne ga tif = [ -b ± √b²-4ac ] / [ 2a ] = 0.00900
Cek Rasio Tulangan Negatif : Gunakan Rasio Tulangan Aktual = 0.00900
As Tulangan
Luas Tulangan Positif : Aspo s itif = [ ρpo s itif.b.d ] = 388.901 mm²
Luas Tulangan Negatif : Asne ga tif = [ ρne ga tif.b.d ] = 810.300 mm²
Diameter Tulangan Desain Positif : db = D = 16 mm
Diameter Tulangan Desain Negatif : db = D = 16 mm
Luas Tulangan Desain Positif : Asd = [ π/4.D² ] = 201.062 mm²
Luas Tulangan Desain Negatif : Asd = [ π/4.D² ] = 201.062 mm²
Banyak Tulangan Positif (+) : n = [ As / Asd ] = 3 Batang
[ Tulangan Atas ] = 3 Batang
[ Tulangan Bawah ] = 0 Batang
Banyak Tulangan Negatif (-) : n = [ As / Asd ] = 5 Batang
[ Tulangan Atas ] = 5 Batang
[ Tulangan Bawah ] = 0 Batang
Ce k Asumsi Awal untuk Faktor Reduksi Ø
Tulangan Positif (+)
Banyak Tulangan Positif (+) : n = 3 Batang
Jarak Bersih Antar Tulangan : [ b - 2d' - 2ds - n.db ] / [ n - 1 ] = 51.000 mm
Cek Jarak Bersih : [ Jarak Bersih ≥ db dan 25 mm ] = Oke
Luas Tulangan Positif Terpasang : As pas a ng = [ n.Asd ] = 603.186 mm²
Luas Tulangan Positif Minimum : Asmin = [ 0,25√fc' / fy ] . [ b.d ] = 293.423 mm²
[ 1,4/fy .b.d ] = 300.000 mm²
Cek Luas Tulangan Positif : [ Aspa s a ng ≥ Asmin ] = Oke
Tinggi Blok Tegangan : a = [ Aspo s itif.fy ] / [ 0,85.fc'.b ] = 39.739 mm
Tinggi Garis Netral : c = [ a/β1 ] = 47.551 mm
Regangan Positif Baja : εs = [ 0,003 . [ d - c ] / c ] = 0.01971
Regangan Leleh Baja : εy = [ fy/Es ] = 0.00210
Tulangan Baja Telah Leleh (Asumsi Sesuai)
Luas Tulangan Positif Terpasang : Aspas a ng = [ n.Asd ] = 0.000 mm²
Tinggi Blok Tegangan : a = [ Aspo s itif.fy ] / [ 0,85.fc'.b ] = 39.739 mm
Tinggi Garis Netral : c = [ a/β1 ] = 47.551 mm
Regangan Positif Baja : εs = [ 0,003 . [ d - c ] / c ] = 0.01971
Regangan Leleh Baja : εy = [ fy/Es ] = 0.00210
Tulangan Baja Telah Leleh (Asumsi Sesuai)
Tulangan Negatif (-)
Banyak Tulangan Negatif (-) : n = 5 Batang
Jarak Bersih Antar Tulangan : [ b - 2d' - 2ds - n.db ] / [ n - 1 ] = 51.000 mm
Cek Jarak Bersih : [ Jarak Bersih ≥ db dan 25 mm ] = Oke
Luas Tulangan Negatif Terpasang : Aspas a ng = [ n.Asd ] = 1005.310 mm²
Luas Tulangan Negatif Minimum : Asmin = [ 0,25√fc' / fy ] . [ b.d ] = 293.423 mm²
[ 1,4/fy .b.d ] = 300.000 mm²
Cek Luas Tulangan Negatif : [ Aspa s a ng ≥ Asmin ] = Oke
Tinggi Blok Tegangan : a = [ Asne ga tif.fy ] / [ 0,85.fc'.b ] = 66.232 mm
Tinggi Garis Netral : c = [ a/β1 ] = 79.252 mm
Regangan Positif Baja : εs = [ 0,003 . [ d - c ] / c ] = 0.01063
Regangan Leleh Baja : εy = [ fy/Es ] = 0.00210
Tulangan Baja Telah Leleh (Asumsi Sesuai)
Luas Tulangan Negatif Terpasang : Aspas a ng = [ n.Asd ] = 0.000 mm²
Tinggi Blok Tegangan : a = [ Asne ga tif.fy ] / [ 0,85.fc'.b ] = 66.232 mm
Tinggi Garis Netral : c = [ a/β1 ] = 79.252 mm
Regangan Positif Baja : εs = [ 0,003 . [ d - c ] / c ] = 0.01063
Regangan Leleh Baja : εy = [ fy/Es ] = 0.00210
Tulangan Baja Telah Leleh (Asumsi Sesuai)
Cek Kapasitas Momen
Momen Nominal Positif : Mn = [ As.fy [ d-a/2 ] ] + [ As.fy [ d1-a/2 ] ]
po s itif = 86.168 kN.m
Perbandingan Kapasitas : [ Ø.Mn ≥ Mu ]
77.55 ≥ 51.03 = Mampu
Momen Nominal Negatif : Mnne ga tif = [ As.fy [ d-a/2 ] ] + [ As.fy [ d1-a/2 ] ] = 138.020 kN.m
Perbandingan Kapasitas : [ Ø.Mn ≥ Mu ]
124.22 ≥ 102.07 = Mampu
Kesimpulan
Maka dapat digunakan Tulangan Longitudinal sebagai berikut:
a. Tulangan Positif : 3 D - 16
b. Tulangan Negatif : 5 D - 16
Balok Anak 5.00 m (250 x 400 mm)
Tulangan Longitudinal Tumpuan

Properties Penampang
Panjang Balok : L = 5000 mm
Tinggi Penampang : h = 400 mm
Lebar Penampang : b = 250 mm
Panjang Tumpuan : Lh = [ 2h ] = 800 mm
Selimut Beton : d' = 40 mm
Diameter Tulangan Longitudinal : db = 16 mm
Diameter Tulangan Sengkang : ds = 10 mm
Tinggi Efektif Penampang : d = [ h - d' ] = 360 mm
Tinggi Efektif Penampang : d1 = [ d - ds - db/2 ] = 342 mm
Kuat Tekan Beton : fc' = 30 Mpa
Tegangan Leleh Baja Tulangan : fy = 420 Mpa
Modulus Elastisitas Beton : Ec = [ 4700 √fc' ] = 25742.960 Mpa
Modulus Elastisitas Baja : Es = 200000 Mpa
Faktor Blok Tegangan : β1 = [ 0,65 ≤ 0,85 - (0,05(fc'-28)/7) ≤ 0,85 ] = 0.836
Faktor Reduksi : Ø = 0.9
Dimensi Kolom : c1 = 1000 mm
: c2 = 1000 mm
Panjang Efektif Balok : Ln = [ L - c1 ] = 4000 mm
: λ = Asumsi tidak menggunakan beton ringan = 1
Gaya Dalam
Momen Maksimum : Mu (+) = 22.588 kN.m
Momen Minimum : Mu (-) = -102.065 kN.m
Momen Maksimum Desain (+) : Mu (+) = 51.033 kN.m
Momen Maksimum Desain (-) : Mu (-) = 102.065 kN.m
Gaya Aksial : Pu = 0 kN
Syarat Gaya dan Geometri
Syarat Gaya Aksial : [ Pu ≤ 0,1.Ag.fc' ] = Oke
Syarat Tinggi Efektif : [ Ln ≥ 4d ] = Oke
Syarat Lebar : [ b ≥ min (0,3h dan 250 mm) ] = Oke
[ b ≤ c2 + 2.min (c2 dan 0,75 c1) ] = Oke
Perhitungan
Rasio Tulangan : ρ = As / (b.d) = 0.00670
Rasio Tulangan Balanced : ρb = [ 0,85.β1.fc'/fy.(600/(600+fy))] = 0.02985
Rasio Tulangan Maksimum : ρmaks = [ 0,75 ρb ] = 0.02239
ρmaks = 2.50% = 0.02500
Rasio Tulangan Minimum : ρmin = [ 1,4/fy ] = 0.00333
Cek Rasio Tulangan : [ ρ ≤ ρmaks ] = Oke
Rasio Tulangan Aktual Positif (+)
Rasio Tulangan Aktual Positif (+) :a = [ 0,59.fy²/fc ] = 3469.200
b = [ -fy ] = -420
c = [ Mu / Ø.b.d² ] = 1.75009
ρpo s itif = [ -b ± √b²-4ac ] / [ 2a ] = 0.00432
Cek Rasio Tulangan Positif : Gunakan Rasio Tulangan Aktual = 0.00432
Rasio Tulangan Aktual Negatif (-)
Rasio Tulangan Aktual Negatif (-) :a = [ 0,59.fy²/fc ] = 3469.200
b = [ -fy ] = -420
c = [ Mu / Ø.b.d² ] = 3.50019
ρne ga tif = [ -b ± √b²-4ac ] / [ 2a ] = 0.00900
Cek Rasio Tulangan Negatif : Gunakan Rasio Tulangan Aktual = 0.00900
As Tulangan
Luas Tulangan Positif : Aspo s itif = [ ρpo s itif.b.d ] = 388.901 mm²
Luas Tulangan Negatif : Asne ga tif = [ ρne ga tif.b.d ] = 810.300 mm²
Diameter Tulangan Desain Positif : db = D = 16 mm
Diameter Tulangan Desain Negatif : db = D = 16 mm
Luas Tulangan Desain Positif : Asd = [ π/4.D² ] = 201.062 mm²
Luas Tulangan Desain Negatif : Asd = [ π/4.D² ] = 201.062 mm²
Banyak Tulangan Positif (+) : n = [ As / Asd ] = 3 Batang
[ Tulangan Atas ] = 3 Batang
[ Tulangan Bawah ] = 0 Batang
Banyak Tulangan Negatif (-) : n = [ As / Asd ] = 5 Batang
[ Tulangan Atas ] = 5 Batang
[ Tulangan Bawah ] = 0 Batang
Ce k Asumsi Awal untuk Faktor Reduksi Ø
Tulangan Positif (+)
Banyak Tulangan Positif (+) : n = 3 Batang
Jarak Bersih Antar Tulangan : [ b - 2d' - 2ds - n.db ] / [ n - 1 ] = 51.000 mm
Cek Jarak Bersih : [ Jarak Bersih ≥ db dan 25 mm ] = Oke
Luas Tulangan Positif Terpasang : As pas a ng = [ n.Asd ] = 603.186 mm²
Luas Tulangan Positif Minimum : Asmin = [ 0,25√fc' / fy ] . [ b.d ] = 293.423 mm²
[ 1,4/fy .b.d ] = 300.000 mm²
Cek Luas Tulangan Positif : [ Aspa s a ng ≥ Asmin ] = Oke
Tinggi Blok Tegangan : a = [ Aspo s itif.fy ] / [ 0,85.fc'.b ] = 39.739 mm
Tinggi Garis Netral : c = [ a/β1 ] = 47.551 mm
Regangan Positif Baja : εs = [ 0,003 . [ d - c ] / c ] = 0.01971
Regangan Leleh Baja : εy = [ fy/Es ] = 0.00210
Tulangan Baja Telah Leleh (Asumsi Sesuai)
Luas Tulangan Positif Terpasang : Aspas a ng = [ n.Asd ] = 0.000 mm²
Tinggi Blok Tegangan : a = [ Aspo s itif.fy ] / [ 0,85.fc'.b ] = 39.739 mm
Tinggi Garis Netral : c = [ a/β1 ] = 47.551 mm
Regangan Positif Baja : εs = [ 0,003 . [ d - c ] / c ] = 0.01971
Regangan Leleh Baja : εy = [ fy/Es ] = 0.00210
Tulangan Baja Telah Leleh (Asumsi Sesuai)
Tulangan Negatif (-)
Banyak Tulangan Negatif (-) : n = 5 Batang
Jarak Bersih Antar Tulangan : [ b - 2d' - 2ds - n.db ] / [ n - 1 ] = 51.000 mm
Cek Jarak Bersih : [ Jarak Bersih ≥ db dan 25 mm ] = Oke
Luas Tulangan Negatif Terpasang : Aspas a ng = [ n.Asd ] = 1005.310 mm²
Luas Tulangan Negatif Minimum : Asmin = [ 0,25√fc' / fy ] . [ b.d ] = 293.423 mm²
[ 1,4/fy .b.d ] = 300.000 mm²
Cek Luas Tulangan Negatif : [ Aspa s a ng ≥ Asmin ] = Oke
Tinggi Blok Tegangan : a = [ Asne ga tif.fy ] / [ 0,85.fc'.b ] = 66.232 mm
Tinggi Garis Netral : c = [ a/β1 ] = 79.252 mm
Regangan Positif Baja : εs = [ 0,003 . [ d - c ] / c ] = 0.01063
Regangan Leleh Baja : εy = [ fy/Es ] = 0.00210
Tulangan Baja Telah Leleh (Asumsi Sesuai)
Luas Tulangan Negatif Terpasang : Aspas a ng = [ n.Asd ] = 0.000 mm²
Tinggi Blok Tegangan : a = [ Asne ga tif.fy ] / [ 0,85.fc'.b ] = 66.232 mm
Tinggi Garis Netral : c = [ a/β1 ] = 79.252 mm
Regangan Positif Baja : εs = [ 0,003 . [ d - c ] / c ] = 0.01063
Regangan Leleh Baja : εy = [ fy/Es ] = 0.00210
Tulangan Baja Telah Leleh (Asumsi Sesuai)
Cek Kapasitas Momen
Momen Nominal Positif : Mn = [ As.fy [ d-a/2 ] ] + [ As.fy [ d1-a/2 ] ]
po s itif = 86.168 kN.m
Perbandingan Kapasitas : [ Ø.Mn ≥ Mu ]
77.55 ≥ 51.03 = Mampu
Momen Nominal Negatif : Mnne ga tif = [ As.fy [ d-a/2 ] ] + [ As.fy [ d1-a/2 ] ] = 138.020 kN.m
Perbandingan Kapasitas : [ Ø.Mn ≥ Mu ]
124.22 ≥ 102.07 = Mampu
Kesimpulan
Maka dapat digunakan Tulangan Longitudinal sebagai berikut:
a. Tulangan Positif : 3 D - 16
b. Tulangan Negatif : 5 D - 16
Balok Utama 5.00 m (250 x 400 mm)
Tulangan Longitudinal Lapangan

Properties Penampang
Panjang Balok : L = 5000 mm
Tinggi Penampang : h = 400 mm
Lebar Penampang : b = 250 mm
Panjang Tumpuan : Lh = [ 2h ] = 800 mm
Selimut Beton : d' = 40 mm
Diameter Tulangan Longitudinal : db = 16 mm
Diameter Tulangan Sengkang : ds = 10 mm
Tinggi Efektif Penampang : d = [ h - d' ] = 360 mm
Tinggi Efektif Penampang : d1 = [ d - ds - db/2 ] = 342 mm
Kuat Tekan Beton : fc' = 30 Mpa
Tegangan Leleh Baja Tulangan : fy = 420 Mpa
Modulus Elastisitas Beton : Ec = [ 4700 √fc' ] = 25742.960 Mpa
Modulus Elastisitas Baja : Es = 200000 Mpa
Faktor Blok Tegangan : β1 = [ 0,65 ≤ 0,85 - (0,05(fc'-28)/7) ≤ 0,85 ] = 0.836
Faktor Reduksi : Ø = 0.9
Dimensi Kolom : c1 = 1000 mm
: c2 = 1000 mm
Panjang Efektif Balok : Ln = [ L - c1 ] = 4000 mm
: λ = Asumsi tidak menggunakan beton ringan = 1
Gaya Dalam
Momen Maksimum : Mu (+) = 35.080 kN.m
Momen Minimum : Mu (-) = -24.687 kN.m
Momen Maksimum Desain (+) : Mu (+) = 35.080 kN.m
Momen Maksimum Desain (-) : Mu (-) = 24.687 kN.m
Gaya Aksial : Pu = 0 kN
Syarat Gaya dan Geometri
Syarat Gaya Aksial : [ Pu ≤ 0,1.Ag.fc' ] = Oke
Syarat Tinggi Efektif : [ Ln ≥ 4d ] = Oke
Syarat Lebar : [ b ≥ min (0,3h dan 250 mm) ] = Oke
[ b ≤ c2 + 2.min (c2 dan 0,75 c1) ] = Oke
Perhitungan
Rasio Tulangan : ρ = As / (b.d) = 0.00447
Rasio Tulangan Balanced : ρb = [ 0,85.β1.fc'/fy.(600/(600+fy))] = 0.02985
Rasio Tulangan Maksimum : ρmaks = [ 0,75 ρb ] = 0.02239
ρmaks = 2.50% = 0.02500
Rasio Tulangan Minimum : ρmin = [ 1,4/fy ] = 0.00333
Cek Rasio Tulangan : [ ρ ≤ ρmaks ] = Oke
Rasio Tulangan Aktual Positif (+)
Rasio Tulangan Aktual Positif (+) :a = [ 0,59.fy²/fc ] = 3469.200
b = [ -fy ] = -420
c = [ Mu / Ø.b.d² ] = 1.20301
ρpo s itif = [ -b ± √b²-4ac ] / [ 2a ] = 0.00294
Cek Rasio Tulangan Positif : Gunakan Rasio Tulangan Aktual = 0.00333
Rasio Tulangan Aktual Negatif (-)
Rasio Tulangan Aktual Negatif (-) :a = [ 0,59.fy²/fc ] = 3469.200
b = [ -fy ] = -420
c = [ Mu / Ø.b.d² ] = 0.84660
ρne ga tif = [ -b ± √b²-4ac ] / [ 2a ] = 0.00205
Cek Rasio Tulangan Negatif : Gunakan Rasio Tulangan Aktual = 0.00333
As Tulangan
Luas Tulangan Positif : Aspo s itif = [ ρpo s itif.b.d ] = 300.000 mm²
Luas Tulangan Negatif : Asne ga tif = [ ρne ga tif.b.d ] = 300.000 mm²
Diameter Tulangan Desain Positif : db = D = 16 mm
Diameter Tulangan Desain Negatif : db = D = 16 mm
Luas Tulangan Desain Positif : Asd = [ π/4.D² ] = 201.062 mm²
Luas Tulangan Desain Negatif : Asd = [ π/4.D² ] = 201.062 mm²
Banyak Tulangan Positif (+) : n = [ As / Asd ] = 2 Batang
[ Tulangan Atas ] = 2 Batang
[ Tulangan Bawah ] = 0 Batang
Banyak Tulangan Negatif (-) : n = [ As / Asd ] = 2 Batang
[ Tulangan Atas ] = 2 Batang
[ Tulangan Bawah ] = 0 Batang
Ce k Asumsi Awal untuk Faktor Reduksi Ø
Tulangan Positif (+)
Banyak Tulangan Positif (+) : n = 2 Batang
Jarak Bersih Antar Tulangan : [ b - 2d' - 2ds - n.db ] / [ n - 1 ] = 118.000 mm
Cek Jarak Bersih : [ Jarak Bersih ≥ db dan 25 mm ] = Oke
Luas Tulangan Positif Terpasang : As pas a ng = [ n.Asd ] = 402.124 mm²
Luas Tulangan Positif Minimum : Asmin = [ 0,25√fc' / fy ] . [ b.d ] = 293.423 mm²
[ 1,4/fy .b.d ] = 300.000 mm²
Cek Luas Tulangan Positif : [ Aspa s a ng ≥ Asmin ] = Oke
Tinggi Blok Tegangan : a = [ Aspo s itif.fy ] / [ 0,85.fc'.b ] = 26.493 mm
Tinggi Garis Netral : c = [ a/β1 ] = 31.701 mm
Regangan Positif Baja : εs = [ 0,003 . [ d - c ] / c ] = 0.03107
Regangan Leleh Baja : εy = [ fy/Es ] = 0.00210
Tulangan Baja Telah Leleh (Asumsi Sesuai)
Luas Tulangan Positif Terpasang : Aspas a ng = [ n.Asd ] = 0.000 mm²
Tinggi Blok Tegangan : a = [ Aspo s itif.fy ] / [ 0,85.fc'.b ] = 26.493 mm
Tinggi Garis Netral : c = [ a/β1 ] = 31.701 mm
Regangan Positif Baja : εs = [ 0,003 . [ d - c ] / c ] = 0.03107
Regangan Leleh Baja : εy = [ fy/Es ] = 0.00210
Tulangan Baja Telah Leleh (Asumsi Sesuai)
Tulangan Negatif (-)
Banyak Tulangan Negatif (-) : n = 2 Batang
Jarak Bersih Antar Tulangan : [ b - 2d' - 2ds - n.db ] / [ n - 1 ] = 118.000 mm
Cek Jarak Bersih : [ Jarak Bersih ≥ db dan 25 mm ] = Oke
Luas Tulangan Negatif Terpasang : Aspas a ng = [ n.Asd ] = 402.124 mm²
Luas Tulangan Negatif Minimum : Asmin = [ 0,25√fc' / fy ] . [ b.d ] = 293.423 mm²
[ 1,4/fy .b.d ] = 300.000 mm²
Cek Luas Tulangan Negatif : [ Aspa s a ng ≥ Asmin ] = Oke
Tinggi Blok Tegangan : a = [ Asne ga tif.fy ] / [ 0,85.fc'.b ] = 26.493 mm
Tinggi Garis Netral : c = [ a/β1 ] = 31.701 mm
Regangan Positif Baja : εs = [ 0,003 . [ d - c ] / c ] = 0.03107
Regangan Leleh Baja : εy = [ fy/Es ] = 0.00210
Tulangan Baja Telah Leleh (Asumsi Sesuai)
Luas Tulangan Negatif Terpasang : Aspas a ng = [ n.Asd ] = 0.000 mm²
Tinggi Blok Tegangan : a = [ Asne ga tif.fy ] / [ 0,85.fc'.b ] = 26.493 mm
Tinggi Garis Netral : c = [ a/β1 ] = 31.701 mm
Regangan Positif Baja : εs = [ 0,003 . [ d - c ] / c ] = 0.03107
Regangan Leleh Baja : εy = [ fy/Es ] = 0.00210
Tulangan Baja Telah Leleh (Asumsi Sesuai)
Cek Kapasitas Momen
Momen Nominal Positif : Mn = [ As.fy [ d-a/2 ] ] + [ As.fy [ d1-a/2 ] ]
po s itif = 58.564 kN.m
Perbandingan Kapasitas : [ Ø.Mn ≥ Mu ]
52.70752 ≥ 35.0799 = Mampu
Momen Nominal Negatif : Mnne ga tif = [ As.fy [ d-a/2 ] ] + [ As.fy [ d1-a/2 ] ] = 58.564 kN.m
Perbandingan Kapasitas : [ Ø.Mn ≥ Mu ]
52.70752 ≥ 24.687 = Mampu
Kesimpulan
Maka dapat digunakan Tulangan Longitudinal sebagai berikut:
a. Tulangan Positif : 2 D - 16
b. Tulangan Negatif : 2 D - 16
Balok Anak 5.00 m (250 x 400 mm)
Tulangan Transvers al

Properties Pe nampang
Panjang Balok : L = 5000 mm
Tinggi Penampang : h = 400 mm
Lebar Penampang : b = 250 mm
Panjang Tumpuan : Lh = [ 2h ] = 800 mm
Selimut Beton : d' = 40 mm
Diameter Tulangan Longitudinal : db = 16 mm
Diameter Tulangan Sengkang : ds = 10 mm
Tinggi Efektif Penampang : d = [ h - d' ] = 360 mm
Tinggi Efektif Penampang : d1 = [ d - ds - db/2 ] = 342 mm
Kuat Tekan Beton : fc' = 30 Mpa
Tegangan Leleh Baja Tulangan : fy = 420 Mpa
Modulus Elastisitas Beton : Ec = [ 4700 √fc' ] = 25742.96 Mpa
Modulus Elastisitas Baja : Es = 200000 Mpa
Faktor Blok Tegangan : β1 = [ 0,65 ≤ 0,85 - (0,05(fc'-28)/7) ≤ 0,85 ] = 0.835714
Faktor Reduksi : Ø = 0.75
Dimensi Kolom : c1 = 1000 mm
: c2 = 1000 mm
Panjang Efektif Balok : Ln = [ L - c1 ] = 4000 mm
Luas Tulangan Tumpuan Kiri Negatif (-) : As1' = 1005.31 mm²
Luas Tulangan Tumpuan Kiri Positif (+) : As2 = 603.1858 mm²
Luas Tulangan Tumpuan Kanan Negatif (-) : As3' = 1005.31 mm²
Luas Tulangan Tumpuan Kanan Positif (+) : As4 = 603.1858 mm²
Gaya Dalam
Geser Tumpuan Kiri : Vg_ki = 53.709 kN
Geser Tumpuan Kanan : Vg_ka = 53.709 kN
Geser Maksimum Muka Joint : Vum a x = 63.514 kN
Geser Maksimum di Luar Muka Joint : Vum a x = 43.635 kN
Perhitungan Momen Probable
Kondisi 1
Tinggi Blok Tegangan : a pr_1 = [ 1,25.As.fy ] / [ 0,85.fc'.b ] = 82.79021 mm
Momen Probable : Mpr_1 = [ 1,25.As.fy[ d-a pr_1/2 ] ] = 168.1557 kN.m
Kondisi 2
Tinggi Blok Tegangan : a pr_2 = [ 1,25.As.fy ] / [ 0,85.fc'.b ] = 49.67412 mm
Momen Probable : Mpr_2 = [ 1,25.As.fy[ d-a pr_2 /2 ] ] = 106.1369 kN.m
Kondisi 3
Tinggi Blok Tegangan : a pr_3 = [ 1,25.As.fy ] / [ 0,85.fc'.b ] = 82.79021 mm
Momen Probable : Mpr_3 = [ 1,25.As.fy[ d-a pr_3 /2 ] ] = 168.1557 kN.m
Kondisi 4
Tinggi Blok Tegangan : a pr_4 = [ 1,25.As.fy ] / [ 0,85.fc'.b ] = 49.67412 mm
Momen Probable : Mpr_4 = [ 1,25.As.fy[ d-a pr_4 /2 ] ] = 106.1369 kN.m
Perhitungan Goyangan Struktur
Struktur Bergoyang ke Kanan
Geser ke Kanan : Vs wa y_ka = [ Mpr_1 + Mpr_4 ] / [ Ln ] = 68.573 kN
Geser Total di Kanan : Vu_ki = [ Vs wa y_ka - Vg_ka ] = 14.864 kN
Geser Total di Kiri : Vu_ka = [ Vs wa y_ka + Vg_ki ] = 122.282 kN
Struktur Bergoyang ke Kanan
Geser ke Kanan : Vs wa y_ki = [ Mpr_2 + Mpr_3 ] / [ Ln ] = 68.573 kN
Geser Total di Kanan : Vu_ki = [ Vs wa y_ki - Vg_ka ] = 14.864 kN
Geser Total di Kiri : Vu_ka = [ Vs wa y_ki + Vg_ki ] = 122.282 kN
Cek Tulangan Transversal
Berdasarkan SNI 2847;2019 Tulangan transversal sepanjang daerah yang diidentifikasi dalam 18.6.4.1 harus didesain untuk
menahan geser dengan mengasumsikan Vc=0 bilamana kedua a) dan b) dipenuhi
a) Gaya geser akibat gempa yang dihitung sesuai 18.6.5.1 mewakili setidaknya setengah kekuatan geser perlu maksimum dalam
bentang tersebut
b) Gaya tekan aksial terfaktor Pu, termasuk pengaruh gempa kurang dari Ag.fc'/20
Gaya Geser : Vs wa y ≥ [ 0,5 Vu ]
68.573 ≥ 61.141 ... Oke
Gaya Negatif Aksial : Pu ≤ [ Ag.fc'/20 ]
0 ≤ 150 … Oke
Kesimpulan : Maka Nilai Vc dianggap nol [ Vc=0 ]
Perhitungan Sengkang Dae rah Sendi Plastis
Kapasitas Geser Beton : Vc = [ 1/6√fc'.b.d ] = 0.000 kN
Kapasitas Geser Tulangan : Vs = [ Vu / Ø ] - [ Vc ] = 84.686 kN
Kapasitas Geser Maksimum : Vsm a ks = [ 2/3√fc'.b.d ] = 328.634 kN
Cek Kapasitas Geser : Vs ≤ Vsm aks
84.686 ≤ 328.634 = Oke
Diameter Sengkang : ds = D = 10 mm
Jumlah Kaki : n = 2
Luas Tulangan Sengkang : Av = [ nπ/4D² ] = 157.08 mm²
Jarak Tulangan : s = [ Av.fy.d/Vs ] = 280.45 mm
Daerah Setelah Muka Kolom : = [ d/4 ] = 90.00 mm
= [ 6d terkecil tulangan utama ] = 96.00 mm
= [ 150 mm ] = 150.00 mm
Maka Jarak yang Digunakan : s = 75.00 mm
Jarak di Muka Joint : s = 50.00 mm
Perhitungan Sengkang di Luar Sendi Plastis
Kapasitas Geser Beton : Vc = [ 1/6√fc'.b.d ] = 82.158 kN
Kapasitas Geser Tulangan : Vs = [ Vu / Ø ] - [ Vc ] = -23.978 kN
Kapasitas Geser Maksimum : Vsm a ks = [ 2/3√fc'.b.d ] = 328.634 kN
Cek Kapasitas Geser : Vs ≤ Vsm aks
-23.978 ≤ 328.634 = Oke
Diameter Sengkang : ds = D = 10 mm
Jumlah Kaki : n = 2
Luas Tulangan Sengkang : Av = [ nπ/4D² ] = 157.0796 mm²
Jarak Tulangan : s = [ Av.fy.d/Vs ] = -990.51 mm
Syarat Jarak Antar Sengkang
Daerah Lapangan : = [ 3.Av.fy/b ] = 791.68 mm
= [ d/2 ] = 180.00 mm
= [ 600 mm ] = 600.00 mm
Maka Gunakan Jarak : s = 150.00 mm
Kapasitas Nominal Ge ser
Daerah Sendi Plastis
Gaya Geser Maksimum : Vu = 63.5143
Kapasitas Geser Maksimum : Vn = [ Av.fy.d ] / [ s ] + [ 1/6√fc'.b.d ] = 398.8309
Geser Nominal : ØVn = [ 0,75Vn ] = 299.1232
Cek Kapasitas : ØVn > Vu = Oke
Di Luar Sendi Plastis
Gaya Geser Maksimum : Vu = 43.6353
Kapasitas Geser Daerah Plastis : Vn = [ Av.fy.d ] / [ s ] + [ 1/6√fc'.b.d ] = 240.4947
Geser Nominal : ØVn = [ 0,75Vn ] = 180.371
Cek Kapasitas : ØVn > Vu = Oke
Kesimpulan
Maka Gunakan Sengkang : Muka Joint = 2 D10-50
Tumpuan = 2 D10-75
Lapangan = 2 D10-150
Kolom 1000 x 1000 mm
Tulangan Lentur Kolom

Properties Penampang
Tinggi Penampang : h = 1000 mm
Lebar Penampang : b = 1000 mm
Tinggi Kolom : Ln = 3000 mm
Selimut Beton : d' = 40 mm
Tinggi Efektif Penampang : d = 960 mm
Luas Penampang : Ag = [ b.h ] = 1000000 mm²
Luas Modular : At = [ Ag + [ n-1 ].[ As + As' ] ] = 1158472.74 mm²
Titik Pusat Penampang : y = [ Ag.h/2 +[ n-1 ] ] = 500.00 mm
[ As.d + As'.d' ] / [ At ] = mm
Kuat Tekan Beton : fc' = 30 Mpa
Tegangan Leleh Baja Tulangan : fy = 420 Mpa
Modulus Elastisitas Beton : Ec = [ 4700√fc' ] = 25742.9602 Mpa
Modulus Elastisitas Baja : Es = 200000 Mpa
Regangan Ultimate Beton : εc = 0.0030
Regangan Leleh Baja : εy = [ fy/Es ] = 0.0021
Faktor Blok Tegangan : β1 = [ 0,65 ≤ 0,85 - (0,05(fc'-28)/7) ≤ 0,85 ] = 0.836
Modular Rasio : n = [ Es/Ec ] = 7.769
Tulangan Lentur Kolom
Diameter Tulangan : D = 36 mm
Jumlah Tulangan : n = 32 Buah
Luas Tulangan Tekan : ΣAs' = 17303.892 mm²
Luas Tulangan Tarik : ΣAs = 6107.256 mm²
Luas Tulangan Total : Ast = 32572.033 mm²
Cek Luas Tulangan Lentur
Rasio Tulangan Lentur : ρ = [ Ast/Ag ] = 3.26%
Rasio Tulangan Maksimum : ρmin = 1.00%
Rasio Tulangan Minimum : ρmaks = 6.00%
Cek Rasio Tulangan : [ ρmin < ρ < ρmaks ] = Oke
Faktor Reduksi Kekuatan
Aksial Tekan Lentur : Øc = 0.65
Aksial Tarik Lentur : Øt = 0.80
Reduksi Lentur : Øb = 0.80
Reduksi Geser : Øv = 0.75
Perhitungan Aksial Tekan Murni
Kuat Tekan Beton : Cc = [ 0,85.fc' [ Ag-ΣAst ] ] = 24669.41 kN
Kuat Tekan Tulangan : Cs = [ ΣAst.fy ] = 13680.25 kN
Beban Aksial Tekan Murni : Po = [ Cc + Cs ] = 38349.67 kN
Beban Aksial Tekan Nominal : Pnmax = [ 0,8.Po ] = 30679.73 kN
Perhitungan Keruntuhan Seimbang
Garis Netral Balanced : cb = [ εc.d ] / [ εc + εy ] = 564.71 mm
Blok Tegangan Balanced : ab = [ β1.cb ] = 471.93 mm
Gaya Tekan Beton Balanced : Ccb = [ 0,85.fc'.ab.b ] = 12034.29 kN
Gaya Tekan Tulangan Balanced : Tsi = [ ΣTsi ] = 948.53 kN
Momen Beton Balanced : MCcb = [ Ccb [ y - 0,5.ab ] ] = 3177.46 kN.m
Momen Tulangan Balanced : MTsi = [ ΣMTsi ] = 4329.97 kN.m
Beban Aksial Nominal Balanced : Pn b = [ Ccb + ΣTsi ] = 12982.82 kN
: Mnb = [ MCcb + MTsi ] = 7507.42 kN.m
Eksentrisitas Balanced : eb = [ Mnb / Pnb ] = 578.26 mm
Perhitungan Lentur Murni
Garis Netral Lentur Murni : c = 204.87 mm
Blok Tegangan Lentur Murni : a = [ β1.c ] = 171.22 mm
Gaya Tekan Beton Murni : Cc = [ 0,85.fc'.a.b ] = 4366.01 kN
Gaya Tulangan Lentur Murni : Tsi = [ ΣTsi ] = -4366.01 kN
Momen Beton Lentur Murni : Mcc = [ y - 0,5.a ] . [ Cc ] = 1809.24 kN.m
Momen Tulangan Lentur Murni : MTs = [ ΣMTsi ] = 4044.68 kN.m
Momen Lentur Murni : Mn = [ Mcc + MTs ] = 5853.92 kN.m
Aksial Tarik Murni
Beban Aksial Tarik Nominal : Pnmin = [ ΣAst. [ -fy ] ] = -13680.25 kN
Kapasitas Nominal
Aksial Maksimum Rencana : Ø Po = [ 0,65.Po ] = 24927.28 kN
Aksial Tekan Rencana Maksimum : Ø Pnm a ks = [ 0,65.Pnm a ks ] = 19941.83 kN
Aksial Rencana Balanced : Ø Pn b = [ 0,65.Pnb ] = 8438.83 kN
Momen Rencana Balanced : Ø Mnb = [ 0,80.Mnb ] = 6005.94 kN.m
Aksial Tarik Rencana : Ø Mn = [ 0,80.Mn ] = 4683.14 kN.m
Aksial Rencana Minimum : Ø Pn m in = [ 0,80.Pnm in ] = -10944.20 kN
Kolom 1000 x 1000 mm
Tulangan Geser Kolom

Propertie s Penampang
Tinggi Penampang : h = 1000 mm
Lebar Penampang : b = 1000 mm
Tinggi Kolom : Ln = 3000 mm
Selimut Beton : d' = 40 mm
Tinggi Efektif Penampang : d = 960 mm
Luas Penampang : Ag = [ b.h ] = 1000000 mm²
Kuat Tekan Beton : fc' = 30 Mpa
Tegangan Leleh Baja Tulangan : fy = 420 Mpa
Modulus Elastisitas Beton : Ec = [ 4700√fc' ] = 25742.9602 Mpa
Modulus Elastisitas Baja : Es = 200000 Mpa
Perhitungan Tulangan Confine me nt
Lebar Penampang Terkekang : bc = [ b - 2.d' ] = 920 mm
Tinggi Penampang Terkekang : hc = [ h - 2.d' ] = 920 mm
Luas Penampang Terkekang : Ach = [ bc.hc ] = 846400 mm²
Spasi Maksimum Pengikat : hx = Minimum Xi = 230 mm
Diameter Confinement : D = 16 mm
Luas Confinement per Bar : As = [ π/4.D² ] = 201.06 mm²
Kebutuhan Tulangan : Ash/sbc_1 = [ 0,3 [ fc'/fy ] [ [Ag/Ach] -1 ] ] = 0.00389
Ash/sbc_2 = [ 0,09.fc'/fy ] = 0.00643
Kf = [ [ fc'/175 ] + 0,6 ] = 0.77
Kf ≥ 1 = 1.00
Kn = [ nc / [ nc-1 ] ] = 1.03
Ash/sbc_3 = [ 0,2.Kf.Kn.Pu / [ fy.Ach ] ] = 0.00001
Kebutuhan Tulangan Maksimum : Ash/sbc = Maksimum Ash/sbc = 0.00643
Luas Rencana : Ash_s = [ As/sbc.bc ] = 5.914 mm²
Luas Confinement Terpasang : Ash = [Ash_s ].[ S ] = 591.429 mm²
Pemasangan Confine me nt
Daerah Ujung Kolom : Lo = [h] = 1000.00 mm
Lo = [ Ln/6 ] = 500.00 mm
Lo = [ 450 mm ] = 500.00 mm
Dipasang Sepanjang : Lo = [ Maksimum Lo ] = 1000.00 mm
Perhitungan Tulangan Ges er
Momen Probable Kolom Atas : Mpr_ca = 10682.56 kN.m
Momen Probable Kolom Bawah : Mpr_cb = 10682.56 kN.m
Faktor Distribusi Momen : DF = 1.00
Gaya Aksial Ultimate : Pu = 14243.69 kN
Momen Probable Balok Atas : Mpr_ba = 587.42 kN.m
Momen Probable Balok Bawah : Mpr_bb = 587.42 kN.m
Geser Akibat Sway Balok : Vsway_1 = [ Mpr_ca + Mpr_cb ] / [ Ln ] = 7121.71 kN
Vsway_2 = [ Mpr_ba.0,5.DF + Mpr_bb.0,5.DF ]/[Lu ] = 195.81 kN
Gaya Geser Maksimum : Vu = [ Hasil Analisis ] = 169.15 kN
Gaya Geser Ultimate : Ve Pakai = 195.81 kN
Faktor Reduksi Geser : Ø = 0.75
Persyaratan Vc = 0
Vsway > [ 0,5.Ve ]
Oke
195.81 > 84.58 =
Pu > [ 0,1.Ag.fc' ]
Oke
14243.69 > 3000.00 =
Dae rah Ujung Kolom
Jumlah Kaki : n = 4
Diameter Sengkang : D = 16 mm
Luas Sengkang per Batang : Av = [ π/4.D² ] = 804.25 mm²
Kuat Geser Beton : Vc_1 = [ √fc'.b.d ] / [ 6 ] = 0.8944 kN
Kuat Geser Sengkang : Vs = [ Ve/Ø - Vc ] = 260.18 kN
Spasi Maksimum Tulangan Confinement : Smaks = [ b/4 ] = 250.00 mm
Smaks = [ 6.D_longitudinal ] = 216.00 mm
So = [ 100 + [ 350-hx ] / 3 ] = 140.00 mm
So Pakai = [ 100 mm ≤ So ≤ 150 mm ] = 150.00 mm
Jarak Sengkang Maksimum : Smaks = [ Av.fy.d / Vs ] = 1246.34 mm
Jarak Sengkang Pakai : S = 100.00 mm
Diluar Ujung Kolom
Kuat Geser Beton : Vc_2 = [ 1 + [ Pu / [ 14.Ag ] ].[ √fc'.b.d ] / [ 6 ] = 1.0767 kN
Kuat Geser Sengkang : Vs = [ Ve/Ø - Vc ] = 260.00 kN
Spasi Maksimum : Smaks = [ 6.D_longitudinal ] = 216.00 mm
Smaks = [ 150 mm ] = 150.00 mm
Jarak Sengkang Maksimum : Smaks = [ Av.fy.d / Vs ] = 1247.21 mm
Jarak Sengkang Pakai : S = 150.00 mm
Cek Pehitungan
Daerah Sepanjang Lo
Gaya Geser Maksimum : Vu = 195.81 kN
Kapasitas Geser Daerah Plastis : Vn = [ Av.fy.d ] / [ s ] + [ Vc_1 ] = 3243.62 kN
Geser Nominal : ØVn = [ 0,75.Vn ] = 2432.72 kN
Cek Kapasitas : ØVn > Vu = Oke
Daerah di Luar Lo
Gaya Geser Maksimum : Vu = 195.81 kN
Kapasitas Geser Daerah Plastis : Vn = [ Av.fy.d ] / [ s ] + [ Vc_2 ] = 2162.89 kN
Geser Nominal : ØVn = [ 0,75.Vn ] = 1622.17 kN
Cek Kapasitas : ØVn > Vu = Oke
Luas Tulangan
Cek Kapasitas : Av > Ash
804.25 > 591.43 = Oke
Pe ngecekan Strong Colomn-Weak Beam (SCWB)
Momen Nominal Kolom : Mnc = 2696.716 kN.m
Momen Nominal Tumpuan Balok (+) : Mnb(+) = 228.630 kN.m
Momen Nominal Tumpuan Balok (-) : Mnb(-) = 440.997 kN.m
Cek SCWB : [ 2.Mnc ] ≥ [ 6/5. [ Mnb(+) + Mnb (-) ] ] = Oke

Kesimpulan
Maka Digunakan Sengkang : Daerah Sepanjang Lo = 4 D16-100
Di Luar Lo = 4 D16-150
Kolom 900 x 900 mm
Tulangan Lentur Kolom

Properties Penampang
Tinggi Penampang : h = 900 mm
Lebar Penampang : b = 900 mm
Tinggi Kolom : Ln = 5000 mm
Selimut Beton : d' = 40 mm
Tinggi Efektif Penampang : d = 860 mm
Luas Penampang : Ag = [ b.h ] = 810000 mm²
Luas Modular : At = [ Ag + [ n-1 ].[ As + As' ] ] = 968472.74 mm²
Titik Pusat Penampang : y = [ Ag.h/2 +[ n-1 ] ] = 450.00 mm
[ As.d + As'.d' ] / [ At ] = mm
Kuat Tekan Beton : fc' = 30 Mpa
Tegangan Leleh Baja Tulangan : fy = 420 Mpa
Modulus Elastisitas Beton : Ec = [ 4700√fc' ] = 25742.9602 Mpa
Modulus Elastisitas Baja : Es = 200000 Mpa
Regangan Ultimate Beton : εc = 0.0030
Regangan Leleh Baja : εy = [ fy/Es ] = 0.0021
Faktor Blok Tegangan : β1 = [ 0,65 ≤ 0,85 - (0,05(fc'-28)/7) ≤ 0,85 ] = 0.836
Modular Rasio : n = [ Es/Ec ] = 7.769
Tulangan Lentur Kolom
Diameter Tulangan : D = 36 mm
Jumlah Tulangan : n = 32 Buah
Luas Tulangan Tekan : ΣAs' = 17303.8923 mm²
Luas Tulangan Tarik : ΣAs = 6107.25612 mm²
Luas Tulangan Total : Ast = 32572.0326 mm²
Cek Luas Tulangan Lentur
Rasio Tulangan Lentur : ρ = [ Ast/Ag ] = 4.02%
Rasio Tulangan Maksimum : ρmin = 1.00%
Rasio Tulangan Minimum : ρmaks = 6.00%
Cek Rasio Tulangan : [ ρmin < ρ < ρmaks ] = Oke
Faktor Reduksi Kekuatan
Aksial Tekan Lentur : Øc = 0.65
Aksial Tarik Lentur : Øt = 0.80
Reduksi Lentur : Øb = 0.80
Reduksi Geser : Øv = 0.75
Perhitungan Aksial Tekan Murni
Kuat Tekan Beton : Cc = [ 0,85.fc' [ Ag-ΣAst ] ] = 19824.41 kN
Kuat Tekan Tulangan : Cs = [ ΣAst.fy ] = 13680.25 kN
Beban Aksial Tekan Murni : Po = [ Cc + Cs ] = 33504.67 kN
Beban Aksial Tekan Nominal : Pnmax = [ 0,8.Po ] = 26803.73 kN
Perhitungan Keruntuhan Seimbang
Garis Netral Balanced : cb = [ εc.d ] / [ εc + εy ] = 505.88 mm
Blok Tegangan Balanced : ab = [ β1.cb ] = 422.77 mm
Gaya Tekan Beton Balanced : Ccb = [ 0,85.fc'.ab.b ] = 9702.64 kN
Gaya Tekan Tulangan Balanced : Tsi = [ ΣTsi ] = 922.12 kN
Momen Beton Balanced : MCcb = [ Ccb [ y - 0,5.ab ] ] = 2315.18 kN.m
Momen Tulangan Balanced : MTsi = [ ΣMTsi ] = 3858.41 kN.m
Beban Aksial Nominal Balanced : Pn b = [ Ccb + ΣTsi ] = 10624.77 kN
: Mnb = [ MCcb + MTsi ] = 6173.60 kN.m
Eksentrisitas Balanced : eb = [ Mnb / Pnb ] = 581.06 mm
Perhitungan Lentur Murni
Garis Netral Lentur Murni : c = 210.08 mm
Blok Tegangan Lentur Murni : a = [ β1.c ] = 175.56 mm
Gaya Tekan Beton Murni : Cc = [ 0,85.fc'.a.b ] = 4029.21 kN
Gaya Tulangan Lentur Murni : Tsi = [ ΣTsi ] = -4029.21 kN
Momen Beton Lentur Murni : Mcc = [ y - 0,5.a ] . [ Cc ] = 1459.45 kN.m
Momen Tulangan Lentur Murni : MTs = [ ΣMTsi ] = 3678.14 kN.m
Momen Lentur Murni : Mn = [ Mcc + MTs ] = 5137.59 kN.m
Aksial Tarik Murni
Beban Aksial Tarik Nominal : Pnmin = [ ΣAst. [ -fy ] ] = -13680.25 kN
Kapasitas Nominal
Aksial Maksimum Rencana : Ø Po = [ 0,65.Po ] = 21778.03 kN
Aksial Tekan Rencana Maksimum : Ø Pnm a ks = [ 0,65.Pnm a ks ] = 17422.43 kN
Aksial Rencana Balanced : Ø Pn b = [ 0,65.Pnb ] = 6906.10 kN
Momen Rencana Balanced : Ø Mnb = [ 0,80.Mnb ] = 4938.88 kN.m
Aksial Tarik Rencana : Ø Mn = [ 0,80.Mn ] = 4110.07 kN.m
Aksial Rencana Minimum : Ø Pn m in = [ 0,80.Pnm in ] = -10944.20 kN
Kolom 900 x 900 mm
Tulangan Geser Kolom

Propertie s Penampang
Tinggi Penampang : h = 900 mm
Lebar Penampang : b = 900 mm
Tinggi Kolom : Ln = 5000 mm
Selimut Beton : d' = 40 mm
Tinggi Efektif Penampang : d = 860 mm
Luas Penampang : Ag = [ b.h ] = 810000 mm²
Kuat Tekan Beton : fc' = 30 Mpa
Tegangan Leleh Baja Tulangan : fy = 420 Mpa
Modulus Elastisitas Beton : Ec = [ 4700√fc' ] = 25742.960 Mpa
Modulus Elastisitas Baja : Es = 200000 Mpa
Perhitungan Tulangan Confine me nt
Lebar Penampang Terkekang : bc = [ b - 2.d' ] = 820 mm
Tinggi Penampang Terkekang : hc = [ h - 2.d' ] = 820 mm
Luas Penampang Terkekang : Ach = [ bc.hc ] = 672400 mm²
Spasi Maksimum Pengikat : hx = Minimum Xi = 205 mm
Diameter Confinement : D = 13 mm
Luas Confinement per Bar : As = [ π/4.D² ] = 132.73 mm²
Kebutuhan Tulangan : Ash/sbc_1 = [ 0,3 [ fc'/fy ] [ [Ag/Ach] -1 ] ] = 0.00439
Ash/sbc_2 = [ 0,09.fc'/fy ] = 0.00643
Kf = [ [ fc'/175 ] + 0,6 ] = 0.77
Kf ≥ 1 = 1.00
Kn = [ nc / [ nc-1 ] ] = 1.03
Ash/sbc_3 = [ 0,2.Kf.Kn.Pu / [ fy.Ach ] ] = 0.00001
Kebutuhan Tulangan Maksimum : Ash/sbc = Maksimum Ash/sbc = 0.00643
Luas Rencana : Ash_s = [ As/sbc.bc ] = 5.271 mm²
Luas Confinement Terpasang : Ash = [Ash_s ].[ S ] = 527.143 mm²
Pemasangan Confine me nt
Daerah Ujung Kolom : Lo = [h] = 900.00 mm
Lo = [ Ln/6 ] = 833.33 mm
Lo = [ 450 mm ] = 500.00 mm
Dipasang Sepanjang : Lo = [ Maksimum Lo ] = 900.00 mm
Perhitungan Tulangan Ges er
Momen Probable Kolom Atas : Mpr_ca = 8335.45 kN.m
Momen Probable Kolom Bawah : Mpr_cb = 8335.45 kN.m
Faktor Distribusi Momen : DF = 1.00
Gaya Aksial Ultimate : Pu = 11538.90 kN
Momen Probable Balok Atas : Mpr_ba = 587.42 kN.m
Momen Probable Balok Bawah : Mpr_bb = 587.42 kN.m
Geser Akibat Sway Balok : Vsway_1 = [ Mpr_ca + Mpr_cb ] / [ Ln ] = 3334.18 kN
Vsway_2 = [ Mpr_ba.0,5.DF + Mpr_bb.0,5.DF ]/[Lu ] = 117.48 kN
Gaya Geser Maksimum : Vu = [ Hasil Analisis ] = 136.55 kN
Gaya Geser Ultimate : Ve Pakai = 117.48 kN
Faktor Reduksi Geser : Ø = 0.75
Persyaratan Vc = 0
Vsway > [ 0,5.Ve ]
Oke
117.48 > 68.27 =
Pu > [ 0,1.Ag.fc' ]
Oke
11538.90 > 2430.00 =
Dae rah Ujung Kolom
Jumlah Kaki : n = 4
Diameter Sengkang : D = 13 mm
Luas Sengkang per Batang : Av = [ π/4.D² ] = 530.93 mm²
Kuat Geser Beton : Vc_1 = [ √fc'.b.d ] / [ 6 ] = 0.8031 kN
Kuat Geser Sengkang : Vs = [ Ve/Ø - Vc ] = 155.84 kN
Spasi Maksimum Tulangan Confinement : Smaks = [ b/4 ] = 225.00 mm
Smaks = [ 6.D_longitudinal ] = 216.00 mm
So = [ 100 + [ 350-hx ] / 3 ] = 148.33 mm
So Pakai = [ 100 mm ≤ So ≤ 150 mm ] = 150.00 mm
Jarak Sengkang Maksimum : Smaks = [ Av.fy.d / Vs ] = 1230.56 mm
Jarak Sengkang Pakai : S = 100.00 mm
Diluar Ujung Kolom
Kuat Geser Beton : Vc_2 = [ 1 + [ Pu / [ 14.Ag ] ].[ √fc'.b.d ] / [ 6 ] = 0.9839 kN
Kuat Geser Sengkang : Vs = [ Ve/Ø - Vc ] = 155.66 kN
Spasi Maksimum : Smaks = [ 6.D_longitudinal ] = 216.00 mm
Smaks = [ 150 mm ] = 150.00 mm
Jarak Sengkang Maksimum : Smaks = [ Av.fy.d / Vs ] = 1231.99 mm
Jarak Sengkang Pakai : S = 150.00 mm
Cek Pehitungan
Daerah Sepanjang Lo
Gaya Geser Maksimum : Vu = 117.48 kN
Kapasitas Geser Daerah Plastis : Vn = [ Av.fy.d ] / [ s ] + [ Vc_1 ] = 1918.52 kN
Geser Nominal : ØVn = [ 0,75.Vn ] = 1438.89 kN
Cek Kapasitas : ØVn > Vu = Oke
Daerah di Luar Lo
Gaya Geser Maksimum : Vu = 117.48 kN
Kapasitas Geser Daerah Plastis : Vn = [ Av.fy.d ] / [ s ] + [ Vc_2 ] = 1279.46 kN
Geser Nominal : ØVn = [ 0,75.Vn ] = 959.60 kN
Cek Kapasitas : ØVn > Vu = Oke
Luas Tulangan
Cek Kapasitas : Av > Ash
530.93 > 527.14 = Oke
Pe ngecekan Strong Colomn-Weak Beam (SCWB)
Momen Nominal Kolom : Mnc = 2126.683 kN.m
Momen Nominal Tumpuan Balok (+) : Mnb(+) = 228.629 kN.m
Momen Nominal Tumpuan Balok (-) : Mnb(-) = 440.997 kN.m
Cek SCWB : [ 2.Mnc ] ≥ [ 6/5. [ Mnb(+) + Mnb (-) ] ] = Oke

Kesimpulan
Maka Digunakan Sengkang : Daerah Sepanjang Lo = 4 D13-100
Di Luar Lo = 4 D13-150
Kolom 800 x 800 mm
Tulangan Lentur Kolom

Properties Penampang
Tinggi Penampang : h = 800 mm
Lebar Penampang : b = 800 mm
Tinggi Kolom : Ln = 4000 mm
Selimut Beton : d' = 40 mm
Tinggi Efektif Penampang : d = 760 mm
Luas Penampang : Ag = [ b.h ] = 640000 mm²
Luas Modular : At = [ Ag + [ n-1 ].[ As + As' ] ] = 732548.76 mm²
Titik Pusat Penampang : y = [ Ag.h/2 +[ n-1 ] ] = 400.00 mm
[ As.d + As'.d' ] / [ At ] = mm
Kuat Tekan Beton : fc' = 30 Mpa
Tegangan Leleh Baja Tulangan : fy = 420 Mpa
Modulus Elastisitas Beton : Ec = [ 4700√fc' ] = 25742.9602 Mpa
Modulus Elastisitas Baja : Es = 200000 Mpa
Regangan Ultimate Beton : εc = 0.0030
Regangan Leleh Baja : εy = [ fy/Es ] = 0.0021
Faktor Blok Tegangan : β1 = [ 0,65 ≤ 0,85 - (0,05(fc'-28)/7) ≤ 0,85 ] = 0.836
Modular Rasio : n = [ Es/Ec ] = 7.769
Tulangan Lentur Kolom
Diameter Tulangan : D = 32 mm
Jumlah Tulangan : n = 24 Buah
Luas Tulangan Tekan : ΣAs' = 10455.220 mm²
Luas Tulangan Tarik : ΣAs = 3216.991 mm²
Luas Tulangan Total : Ast = 19301.945 mm²
Cek Luas Tulangan Lentur
Rasio Tulangan Lentur : ρ = [ Ast/Ag ] = 3.02%
Rasio Tulangan Maksimum : ρmin = 1.00%
Rasio Tulangan Minimum : ρmaks = 6.00%
Cek Rasio Tulangan : [ ρmin < ρ < ρmaks ] = Oke
Faktor Reduksi Kekuatan
Aksial Tekan Lentur : Øc = 0.65
Aksial Tarik Lentur : Øt = 0.80
Reduksi Lentur : Øb = 0.80
Reduksi Geser : Øv = 0.75
Perhitungan Aksial Tekan Murni
Kuat Tekan Beton : Cc = [ 0,85.fc' [ Ag-ΣAst ] ] = 15827.80 kN
Kuat Tekan Tulangan : Cs = [ ΣAst.fy ] = 8106.82 kN
Beban Aksial Tekan Murni : Po = [ Cc + Cs ] = 23934.62 kN
Beban Aksial Tekan Nominal : Pnmax = [ 0,8.Po ] = 19147.69 kN
Perhitungan Keruntuhan Seimbang
Garis Netral Balanced : cb = [ εc.d ] / [ εc + εy ] = 447.06 mm
Blok Tegangan Balanced : ab = [ β1.cb ] = 373.61 mm
Gaya Tekan Beton Balanced : Ccb = [ 0,85.fc'.ab.b ] = 7621.71 kN
Gaya Tekan Tulangan Balanced : Tsi = [ ΣTsi ] = 507.95 kN
Momen Beton Balanced : MCcb = [ Ccb [ y - 0,5.ab ] ] = 1624.90 kN.m
Momen Tulangan Balanced : MTsi = [ ΣMTsi ] = 2013.29 kN.m
Beban Aksial Nominal Balanced : Pn b = [ Ccb + ΣTsi ] = 8129.66 kN
: Mnb = [ MCcb + MTsi ] = 3638.19 kN.m
Eksentrisitas Balanced : eb = [ Mnb / Pnb ] = 447.52 mm
Perhitungan Lentur Murni
Garis Netral Lentur Murni : c = 158.90 mm
Blok Tegangan Lentur Murni : a = [ β1.c ] = 132.79 mm
Gaya Tekan Beton Murni : Cc = [ 0,85.fc'.a.b ] = 2708.97 kN
Gaya Tulangan Lentur Murni : Tsi = [ ΣTsi ] = -2708.97 kN
Momen Beton Lentur Murni : Mcc = [ y - 0,5.a ] . [ Cc ] = 903.72 kN.m
Momen Tulangan Lentur Murni : MTs = [ ΣMTsi ] = 1862.96 kN.m
Momen Lentur Murni : Mn = [ Mcc + MTs ] = 2766.68 kN.m
Aksial Tarik Murni
Beban Aksial Tarik Nominal : Pnmin = [ ΣAst. [ -fy ] ] = -8106.82 kN
Kapasitas Nominal
Aksial Maksimum Rencana : Ø Po = [ 0,65.Po ] = 15557.50 kN
Aksial Tekan Rencana Maksimum : Ø Pnm a ks = [ 0,65.Pnm a ks ] = 12446.00 kN
Aksial Rencana Balanced : Ø Pn b = [ 0,65.Pnb ] = 5284.28 kN
Momen Rencana Balanced : Ø Mnb = [ 0,80.Mnb ] = 2910.55 kN.m
Aksial Tarik Rencana : Ø Mn = [ 0,80.Mn ] = 2213.35 kN.m
Aksial Rencana Minimum : Ø Pn m in = [ 0,80.Pnm in ] = -6485.45 kN
Kolom 800 x 800 mm
Tulangan Geser Kolom

Propertie s Penampang
Tinggi Penampang : h = 800 mm
Lebar Penampang : b = 800 mm
Tinggi Kolom : Ln = 4000 mm
Selimut Beton : d' = 40 mm
Tinggi Efektif Penampang : d = 760 mm
Luas Penampang : Ag = [ b.h ] = 640000 mm²
Kuat Tekan Beton : fc' = 30 Mpa
Tegangan Leleh Baja Tulangan : fy = 420 Mpa
Modulus Elastisitas Beton : Ec = [ 4700√fc' ] = 25742.960 Mpa
Modulus Elastisitas Baja : Es = 200000 Mpa
Perhitungan Tulangan Confine me nt
Lebar Penampang Terkekang : bc = [ b - 2.d' ] = 720 mm
Tinggi Penampang Terkekang : hc = [ h - 2.d' ] = 720 mm
Luas Penampang Terkekang : Ach = [ bc.hc ] = 518400 mm²
Spasi Maksimum Pengikat : hx = Minimum Xi = 180 mm
Diameter Confinement : D = 13 mm
Luas Confinement per Bar : As = [ π/4.D² ] = 132.73 mm²
Kebutuhan Tulangan : Ash/sbc_1 = [ 0,3 [ fc'/fy ] [ [Ag/Ach] -1 ] ] = 0.00503
Ash/sbc_2 = [ 0,09.fc'/fy ] = 0.00643
Kf = [ [ fc'/175 ] + 0,6 ] = 0.77
Kf ≥ 1 = 1.00
Kn = [ nc / [ nc-1 ] ] = 1.04
Ash/sbc_3 = [ 0,2.Kf.Kn.Pu / [ fy.Ach ] ] = 0.00001
Kebutuhan Tulangan Maksimum : Ash/sbc = Maksimum Ash/sbc = 0.00643
Luas Rencana : Ash_s = [ As/sbc.bc ] = 4.629 mm²
Luas Confinement Terpasang : Ash = [Ash_s ].[ S ] = 462.857 mm²
Pemasangan Confine me nt
Daerah Ujung Kolom : Lo = [h] = 800.00 mm
Lo = [ Ln/6 ] = 666.67 mm
Lo = [ 450 mm ] = 500.00 mm
Dipasang Sepanjang : Lo = [ Maksimum Lo ] = 800.00 mm
Perhitungan Tulangan Ges er
Momen Probable Kolom Atas : Mpr_ca = 5184.61 kN.m
Momen Probable Kolom Bawah : Mpr_cb = 5184.61 kN.m
Faktor Distribusi Momen : DF = 1.00
Gaya Aksial Ultimate : Pu = 7211.87 kN
Momen Probable Balok Atas : Mpr_ba = 587.42 kN.m
Momen Probable Balok Bawah : Mpr_bb = 587.42 kN.m
Geser Akibat Sway Balok : Vsway_1 = [ Mpr_ca + Mpr_cb ] / [ Ln ] = 2592.30 kN
Vsway_2 = [ Mpr_ba.0,5.DF + Mpr_bb.0,5.DF ]/[Lu ] = 146.85 kN
Gaya Geser Maksimum : Vu = [ Hasil Analisis ] = 172.29 kN
Gaya Geser Ultimate : Ve Pakai = 146.85 kN
Faktor Reduksi Geser : Ø = 0.75
Persyaratan Vc = 0
Vsway > [ 0,5.Ve ]
Oke
146.85 > 86.14 =
Pu > [ 0,1.Ag.fc' ]
Oke
7211.87 > 1920.00 =
Dae rah Ujung Kolom
Jumlah Kaki : n = 4
Diameter Sengkang : D = 13 mm
Luas Sengkang per Batang : Av = [ π/4.D² ] = 530.93 mm²
Kuat Geser Beton : Vc_1 = [ √fc'.b.d ] / [ 6 ] = 0.7118 kN
Kuat Geser Sengkang : Vs = [ Ve/Ø - Vc ] = 195.09 kN
Spasi Maksimum Tulangan Confinement : Smaks = [ b/4 ] = 200.00 mm
Smaks = [ 6.D_longitudinal ] = 192.00 mm
So = [ 100 + [ 350-hx ] / 3 ] = 156.67 mm
So Pakai = [ 100 mm ≤ So ≤ 150 mm ] = 150.00 mm
Jarak Sengkang Maksimum : Smaks = [ Av.fy.d / Vs ] = 868.67 mm
Jarak Sengkang Pakai : S = 100.00 mm
Diluar Ujung Kolom
Kuat Geser Beton : Vc_2 = [ 1 + [ Pu / [ 14.Ag ] ].[ √fc'.b.d ] / [ 6 ] = 0.7396 kN
Kuat Geser Sengkang : Vs = [ Ve/Ø - Vc ] = 195.07 kN
Spasi Maksimum : Smaks = [ 6.D_longitudinal ] = 192.00 mm
Smaks = [ 150 mm ] = 150.00 mm
Jarak Sengkang Maksimum : Smaks = [ Av.fy.d / Vs ] = 868.80 mm
Jarak Sengkang Pakai : S = 150.00 mm
Cek Pehitungan
Daerah Sepanjang Lo
Gaya Geser Maksimum : Vu = 146.85 kN
Kapasitas Geser Daerah Plastis : Vn = [ Av.fy.d ] / [ s ] + [ Vc_1 ] = 1695.44 kN
Geser Nominal : ØVn = [ 0,75.Vn ] = 1271.58 kN
Cek Kapasitas : ØVn > Vu = Oke
Daerah di Luar Lo
Gaya Geser Maksimum : Vu = 146.85 kN
Kapasitas Geser Daerah Plastis : Vn = [ Av.fy.d ] / [ s ] + [ Vc_2 ] = 1130.56 kN
Geser Nominal : ØVn = [ 0,75.Vn ] = 847.92 kN
Cek Kapasitas : ØVn > Vu = Oke
Luas Tulangan
Cek Kapasitas : Av > Ash
530.93 > 462.86 = Oke
Pe ngecekan Strong Colomn-Weak Beam (SCWB)
Momen Nominal Kolom : Mnc = 1325.939 kN.m
Momen Nominal Tumpuan Balok (+) : Mnb(+) = 228.630 kN.m
Momen Nominal Tumpuan Balok (-) : Mnb(-) = 440.997 kN.m
Cek SCWB : [ 2.Mnc ] ≥ [ 6/5. [ Mnb(+) + Mnb (-) ] ] = Oke

Kesimpulan
Maka Digunakan Sengkang : Daerah Sepanjang Lo = 4 D13-100
Di Luar Lo = 4 D13-150
Kolom 700 x 700 mm
Tulangan Lentur Kolom

Properties Penampang
Tinggi Penampang : h = 700 mm
Lebar Penampang : b = 700 mm
Tinggi Kolom : Ln = 4000 mm
Selimut Beton : d' = 40 mm
Tinggi Efektif Penampang : d = 660 mm
Luas Penampang : Ag = [ b.h ] = 490000 mm²
Luas Modular : At = [ Ag + [ n-1 ].[ As + As' ] ] = 551096.643 mm²
Titik Pusat Penampang : y = [ Ag.h/2 +[ n-1 ] ] = 350.00 mm
[ As.d + As'.d' ] / [ At ] = mm
Kuat Tekan Beton : fc' = 30 Mpa
Tegangan Leleh Baja Tulangan : fy = 420 Mpa
Modulus Elastisitas Beton : Ec = [ 4700√fc' ] = 25742.9602 Mpa
Modulus Elastisitas Baja : Es = 200000 Mpa
Regangan Ultimate Beton : εc = 0.0030
Regangan Leleh Baja : εy = [ fy/Es ] = 0.0021
Faktor Blok Tegangan : β1 = [ 0,65 ≤ 0,85 - (0,05(fc'-28)/7) ≤ 0,85 ] = 0.836
Modular Rasio : n = [ Es/Ec ] = 7.769
Tulangan Lentur Kolom
Diameter Tulangan : D = 26 mm
Jumlah Tulangan : n = 24 Buah
Luas Tulangan Tekan : ΣAs' = 6902.079 mm²
Luas Tulangan Tarik : ΣAs = 2123.717 mm²
Luas Tulangan Total : Ast = 12742.300 mm²
Cek Luas Tulangan Lentur
Rasio Tulangan Lentur : ρ = [ Ast/Ag ] = 2.60%
Rasio Tulangan Maksimum : ρmin = 1.00%
Rasio Tulangan Minimum : ρmaks = 6.00%
Cek Rasio Tulangan : [ ρmin < ρ < ρmaks ] = Oke
Faktor Reduksi Kekuatan
Aksial Tekan Lentur : Øc = 0.65
Aksial Tarik Lentur : Øt = 0.80
Reduksi Lentur : Øb = 0.80
Reduksi Geser : Øv = 0.75
Perhitungan Aksial Tekan Murni
Kuat Tekan Beton : Cc = [ 0,85.fc' [ Ag-ΣAst ] ] = 12170.07 kN
Kuat Tekan Tulangan : Cs = [ ΣAst.fy ] = 5351.77 kN
Beban Aksial Tekan Murni : Po = [ Cc + Cs ] = 17521.84 kN
Beban Aksial Tekan Nominal : Pnmax = [ 0,8.Po ] = 14017.47 kN
Perhitungan Keruntuhan Seimbang
Garis Netral Balanced : cb = [ εc.d ] / [ εc + εy ] = 388.24 mm
Blok Tegangan Balanced : ab = [ β1.cb ] = 324.45 mm
Gaya Tekan Beton Balanced : Ccb = [ 0,85.fc'.ab.b ] = 5791.50 kN
Gaya Tekan Tulangan Balanced : Tsi = [ ΣTsi ] = 313.73 kN
Momen Beton Balanced : MCcb = [ Ccb [ y - 0,5.ab ] ] = 1087.49 kN.m
Momen Tulangan Balanced : MTsi = [ ΣMTsi ] = 1143.01 kN.m
Beban Aksial Nominal Balanced : Pn b = [ Ccb + ΣTsi ] = 6105.23 kN
: Mnb = [ MCcb + MTsi ] = 2230.49 kN.m
Eksentrisitas Balanced : eb = [ Mnb / Pnb ] = 365.34 mm
Perhitungan Lentur Murni
Garis Netral Lentur Murni : c = 127.18 mm
Blok Tegangan Lentur Murni : a = [ β1.c ] = 106.29 mm
Gaya Tekan Beton Murni : Cc = [ 0,85.fc'.a.b ] = 1897.21 kN
Gaya Tulangan Lentur Murni : Tsi = [ ΣTsi ] = -1897.21 kN
Momen Beton Lentur Murni : Mcc = [ y - 0,5.a ] . [ Cc ] = 563.20 kN.m
Momen Tulangan Lentur Murni : MTs = [ ΣMTsi ] = 1033.19 kN.m
Momen Lentur Murni : Mn = [ Mcc + MTs ] = 1596.39 kN.m
Aksial Tarik Murni
Beban Aksial Tarik Nominal : Pnmin = [ ΣAst. [ -fy ] ] = -5351.77 kN
Kapasitas Nominal
Aksial Maksimum Rencana : Ø Po = [ 0,65.Po ] = 11389.19 kN
Aksial Tekan Rencana Maksimum : Ø Pnm a ks = [ 0,65.Pnm a ks ] = 9111.36 kN
Aksial Rencana Balanced : Ø Pn b = [ 0,65.Pnb ] = 3968.40 kN
Momen Rencana Balanced : Ø Mnb = [ 0,80.Mnb ] = 1784.39 kN.m
Aksial Tarik Rencana : Ø Mn = [ 0,80.Mn ] = 1277.11 kN.m
Aksial Rencana Minimum : Ø Pn m in = [ 0,80.Pnm in ] = -4281.41 kN
Kolom 700 x 700 mm
Tulangan Geser Kolom

Propertie s Penampang
Tinggi Penampang : h = 700 mm
Lebar Penampang : b = 700 mm
Tinggi Kolom : Ln = 4000 mm
Selimut Beton : d' = 40 mm
Tinggi Efektif Penampang : d = 660 mm
Luas Penampang : Ag = [ b.h ] = 490000 mm²
Kuat Tekan Beton : fc' = 30 Mpa
Tegangan Leleh Baja Tulangan : fy = 420 Mpa
Modulus Elastisitas Beton : Ec = [ 4700√fc' ] = 25742.960 Mpa
Modulus Elastisitas Baja : Es = 200000 Mpa
Perhitungan Tulangan Confine me nt
Lebar Penampang Terkekang : bc = [ b - 2.d' ] = 620 mm
Tinggi Penampang Terkekang : hc = [ h - 2.d' ] = 620 mm
Luas Penampang Terkekang : Ach = [ bc.hc ] = 384400 mm²
Spasi Maksimum Pengikat : hx = Minimum Xi = 155 mm
Diameter Confinement : D = 13 mm
Luas Confinement per Bar : As = [ π/4.D² ] = 132.73 mm²
Kebutuhan Tulangan : Ash/sbc_1 = [ 0,3 [ fc'/fy ] [ [Ag/Ach] -1 ] ] = 0.00589
Ash/sbc_2 = [ 0,09.fc'/fy ] = 0.00643
Kf = [ [ fc'/175 ] + 0,6 ] = 0.77
Kf ≥ 1 = 1.00
Kn = [ nc / [ nc-1 ] ] = 1.04
Ash/sbc_3 = [ 0,2.Kf.Kn.Pu / [ fy.Ach ] ] = 0.00000
Kebutuhan Tulangan Maksimum : Ash/sbc = Maksimum Ash/sbc = 0.00643
Luas Rencana : Ash_s = [ As/sbc.bc ] = 3.986 mm²
Luas Confinement Terpasang : Ash = [Ash_s ].[ S ] = 398.571 mm²
Pemasangan Confine me nt
Daerah Ujung Kolom : Lo = [h] = 700.00 mm
Lo = [ Ln/6 ] = 666.67 mm
Lo = [ 450 mm ] = 500.00 mm
Dipasang Sepanjang : Lo = [ Maksimum Lo ] = 700.00 mm
Perhitungan Tulangan Ges er
Momen Probable Kolom Atas : Mpr_ca = 3161.64 kN.m
Momen Probable Kolom Bawah : Mpr_cb = 3161.64 kN.m
Faktor Distribusi Momen : DF = 1.00
Gaya Aksial Ultimate : Pu = 3839.54 kN
Momen Probable Balok Atas : Mpr_ba = 587.42 kN.m
Momen Probable Balok Bawah : Mpr_bb = 587.42 kN.m
Geser Akibat Sway Balok : Vsway_1 = [ Mpr_ca + Mpr_cb ] / [ Ln ] = 1580.82 kN
Vsway_2 = [ Mpr_ba.0,5.DF + Mpr_bb.0,5.DF ]/[Lu ] = 146.85 kN
Gaya Geser Maksimum : Vu = [ Hasil Analisis ] = 190.77 kN
Gaya Geser Ultimate : Ve Pakai = 146.85 kN
Faktor Reduksi Geser : Ø = 0.75
Persyaratan Vc = 0
Vsway > [ 0,5.Ve ]
Oke
146.85 > 95.39 =
Pu > [ 0,1.Ag.fc' ]
Oke
3839.54 > 1470.00 =
Dae rah Ujung Kolom
Jumlah Kaki : n = 4
Diameter Sengkang : D = 13 mm
Luas Sengkang per Batang : Av = [ π/4.D² ] = 530.93 mm²
Kuat Geser Beton : Vc_1 = [ √fc'.b.d ] / [ 6 ] = 0.6205 kN
Kuat Geser Sengkang : Vs = [ Ve/Ø - Vc ] = 195.19 kN
Spasi Maksimum Tulangan Confinement : Smaks = [ b/4 ] = 175.00 mm
Smaks = [ 6.D_longitudinal ] = 156.00 mm
So = [ 100 + [ 350-hx ] / 3 ] = 165.00 mm
So Pakai = [ 100 mm ≤ So ≤ 150 mm ] = 150.00 mm
Jarak Sengkang Maksimum : Smaks = [ Av.fy.d / Vs ] = 754.02 mm
Jarak Sengkang Pakai : S = 100.00 mm
Diluar Ujung Kolom
Kuat Geser Beton : Vc_2 = [ 1 + [ Pu / [ 14.Ag ] ].[ √fc'.b.d ] / [ 6 ] = 0.5140 kN
Kuat Geser Sengkang : Vs = [ Ve/Ø - Vc ] = 195.29 kN
Spasi Maksimum : Smaks = [ 6.D_longitudinal ] = 156.00 mm
Smaks = [ 150 mm ] = 150.00 mm
Jarak Sengkang Maksimum : Smaks = [ Av.fy.d / Vs ] = 753.61 mm
Jarak Sengkang Pakai : S = 150.00 mm
Cek Pehitungan
Daerah Sepanjang Lo
Gaya Geser Maksimum : Vu = 146.85 kN
Kapasitas Geser Daerah Plastis : Vn = [ Av.fy.d ] / [ s ] + [ Vc_1 ] = 1472.36 kN
Geser Nominal : ØVn = [ 0,75.Vn ] = 1104.27 kN
Cek Kapasitas : ØVn > Vu = Oke
Daerah di Luar Lo
Gaya Geser Maksimum : Vu = 146.85 kN
Kapasitas Geser Daerah Plastis : Vn = [ Av.fy.d ] / [ s ] + [ Vc_2 ] = 981.67 kN
Geser Nominal : ØVn = [ 0,75.Vn ] = 736.25 kN
Cek Kapasitas : ØVn > Vu = Oke
Luas Tulangan
Cek Kapasitas : Av > Ash
530.93 > 398.57 = Oke
Pe ngecekan Strong Colomn-Weak Beam (SCWB)
Momen Nominal Kolom : Mnc = 836.518 kN.m
Momen Nominal Tumpuan Balok (+) : Mnb(+) = 228.630 kN.m
Momen Nominal Tumpuan Balok (-) : Mnb(-) = 440.997 kN.m
Cek SCWB : [ 2.Mnc ] ≥ [ 6/5. [ Mnb(+) + Mnb (-) ] ] = Oke

Kesimpulan
Maka Digunakan Sengkang : Daerah Sepanjang Lo = 4 D13-100
Di Luar Lo = 4 D13-150
Kolom 600 x 600 mm
Tulangan Lentur Kolom

Properties Penampang
Tinggi Penampang : h = 600 mm
Lebar Penampang : b = 600 mm
Tinggi Kolom : Ln = 4000 mm
Selimut Beton : d' = 40 mm
Tinggi Efektif Penampang : d = 560 mm
Luas Penampang : Ag = [ b.h ] = 360000 mm²
Luas Modular : At = [ Ag + [ n-1 ].[ As + As' ] ] = 399533.122 mm²
Titik Pusat Penampang : y = [ Ag.h/2 +[ n-1 ] ] = 300.00 mm
[ As.d + As'.d' ] / [ At ] = mm
Kuat Tekan Beton : fc' = 30 Mpa
Tegangan Leleh Baja Tulangan : fy = 420 Mpa
Modulus Elastisitas Beton : Ec = [ 4700√fc' ] = 25742.9602 Mpa
Modulus Elastisitas Baja : Es = 200000 Mpa
Regangan Ultimate Beton : εc = 0.0030
Regangan Leleh Baja : εy = [ fy/Es ] = 0.0021
Faktor Blok Tegangan : β1 = [ 0,65 ≤ 0,85 - (0,05(fc'-28)/7) ≤ 0,85 ] = 0.836
Modular Rasio : n = [ Es/Ec ] = 7.769
Tulangan Lentur Kolom
Diameter Tulangan : D = 26 mm
Jumlah Tulangan : n = 16 Buah
Luas Tulangan Tekan : ΣAs' = 4778.362 mm²
Luas Tulangan Tarik : ΣAs = 1061.858 mm²
Luas Tulangan Total : Ast = 8494.867 mm²
Cek Luas Tulangan Lentur
Rasio Tulangan Lentur : ρ = [ Ast/Ag ] = 2.36%
Rasio Tulangan Maksimum : ρmin = 1.00%
Rasio Tulangan Minimum : ρmaks = 6.00%
Cek Rasio Tulangan : [ ρmin < ρ < ρmaks ] = Oke
Faktor Reduksi Kekuatan
Aksial Tekan Lentur : Øc = 0.65
Aksial Tarik Lentur : Øt = 0.80
Reduksi Lentur : Øb = 0.80
Reduksi Geser : Øv = 0.75
Perhitungan Aksial Tekan Murni
Kuat Tekan Beton : Cc = [ 0,85.fc' [ Ag-ΣAst ] ] = 8963.38 kN
Kuat Tekan Tulangan : Cs = [ ΣAst.fy ] = 3567.84 kN
Beban Aksial Tekan Murni : Po = [ Cc + Cs ] = 12531.22 kN
Beban Aksial Tekan Nominal : Pnmax = [ 0,8.Po ] = 10024.98 kN
Perhitungan Keruntuhan Seimbang
Garis Netral Balanced : cb = [ εc.d ] / [ εc + εy ] = 329.41 mm
Blok Tegangan Balanced : ab = [ β1.cb ] = 275.29 mm
Gaya Tekan Beton Balanced : Ccb = [ 0,85.fc'.ab.b ] = 4212.00 kN
Gaya Tekan Tulangan Balanced : Tsi = [ ΣTsi ] = 170.66 kN
Momen Beton Balanced : MCcb = [ Ccb [ y - 0,5.ab ] ] = 683.83 kN.m
Momen Tulangan Balanced : MTsi = [ ΣMTsi ] = 645.15 kN.m
Beban Aksial Nominal Balanced : Pn b = [ Ccb + ΣTsi ] = 4382.66 kN
: Mnb = [ MCcb + MTsi ] = 1328.98 kN.m
Eksentrisitas Balanced : eb = [ Mnb / Pnb ] = 303.24 mm
Perhitungan Lentur Murni
Garis Netral Lentur Murni : c = 107.60 mm
Blok Tegangan Lentur Murni : a = [ β1.c ] = 89.92 mm
Gaya Tekan Beton Murni : Cc = [ 0,85.fc'.a.b ] = 1375.77 kN
Gaya Tulangan Lentur Murni : Tsi = [ ΣTsi ] = -1375.77 kN
Momen Beton Lentur Murni : Mcc = [ y - 0,5.a ] . [ Cc ] = 350.88 kN.m
Momen Tulangan Lentur Murni : MTs = [ ΣMTsi ] = 560.00 kN.m
Momen Lentur Murni : Mn = [ Mcc + MTs ] = 910.88 kN.m
Aksial Tarik Murni
Beban Aksial Tarik Nominal : Pnmin = [ ΣAst. [ -fy ] ] = -3567.84 kN
Kapasitas Nominal
Aksial Maksimum Rencana : Ø Po = [ 0,65.Po ] = 8145.30 kN
Aksial Tekan Rencana Maksimum : Ø Pnm a ks = [ 0,65.Pnm a ks ] = 6516.24 kN
Aksial Rencana Balanced : Ø Pn b = [ 0,65.Pnb ] = 2848.73 kN
Momen Rencana Balanced : Ø Mnb = [ 0,80.Mnb ] = 1063.18 kN.m
Aksial Tarik Rencana : Ø Mn = [ 0,80.Mn ] = 728.70 kN.m
Aksial Rencana Minimum : Ø Pn m in = [ 0,80.Pnm in ] = -2854.28 kN
Kolom 600 x 600 mm
Tulangan Geser Kolom

Propertie s Penampang
Tinggi Penampang : h = 600 mm
Lebar Penampang : b = 600 mm
Tinggi Kolom : Ln = 4000 mm
Selimut Beton : d' = 40 mm
Tinggi Efektif Penampang : d = 560 mm
Luas Penampang : Ag = [ b.h ] = 360000 mm²
Kuat Tekan Beton : fc' = 30 Mpa
Tegangan Leleh Baja Tulangan : fy = 420 Mpa
Modulus Elastisitas Beton : Ec = [ 4700√fc' ] = 25742.960 Mpa
Modulus Elastisitas Baja : Es = 200000 Mpa
Perhitungan Tulangan Confine me nt
Lebar Penampang Terkekang : bc = [ b - 2.d' ] = 520 mm
Tinggi Penampang Terkekang : hc = [ h - 2.d' ] = 520 mm
Luas Penampang Terkekang : Ach = [ bc.hc ] = 270400 mm²
Spasi Maksimum Pengikat : hx = Minimum Xi = 130 mm
Diameter Confinement : D = 16 mm
Luas Confinement per Bar : As = [ π/4.D² ] = 201.06 mm²
Kebutuhan Tulangan : Ash/sbc_1 = [ 0,3 [ fc'/fy ] [ [Ag/Ach] -1 ] ] = 0.00710
Ash/sbc_2 = [ 0,09.fc'/fy ] = 0.00643
Kf = [ [ fc'/175 ] + 0,6 ] = 0.77
Kf ≥ 1 = 1.00
Kn = [ nc / [ nc-1 ] ] = 1.07
Ash/sbc_3 = [ 0,2.Kf.Kn.Pu / [ fy.Ach ] ] = 0.00000
Kebutuhan Tulangan Maksimum : Ash/sbc = Maksimum Ash/sbc = 0.00710
Luas Rencana : Ash_s = [ As/sbc.bc ] = 3.692 mm²
Luas Confinement Terpasang : Ash = [Ash_s ].[ S ] = 369.231 mm²
Pemasangan Confine me nt
Daerah Ujung Kolom : Lo = [h] = 600.00 mm
Lo = [ Ln/6 ] = 666.67 mm
Lo = [ 450 mm ] = 500.00 mm
Dipasang Sepanjang : Lo = [ Maksimum Lo ] = 666.67 mm
Perhitungan Tulangan Ges er
Momen Probable Kolom Atas : Mpr_ca = 1847.50 kN.m
Momen Probable Kolom Bawah : Mpr_cb = 1847.50 kN.m
Faktor Distribusi Momen : DF = 1.00
Gaya Aksial Ultimate : Pu = 2455.93 kN
Momen Probable Balok Atas : Mpr_ba = 587.42 kN.m
Momen Probable Balok Bawah : Mpr_bb = 587.42 kN.m
Geser Akibat Sway Balok : Vsway_1 = [ Mpr_ca + Mpr_cb ] / [ Ln ] = 923.75 kN
Vsway_2 = [ Mpr_ba.0,5.DF + Mpr_bb.0,5.DF ]/[Lu ] = 146.85 kN
Gaya Geser Maksimum : Vu = [ Hasil Analisis ] = 288.95 kN
Gaya Geser Ultimate : Ve Pakai = 146.85 kN
Faktor Reduksi Geser : Ø = 0.75
Persyaratan Vc = 0
Vsway > [ 0,5.Ve ]
Oke
146.85 > 144.47 =
Pu > [ 0,1.Ag.fc' ]
Oke
2455.93 > 1080.00 =
Dae rah Ujung Kolom
Jumlah Kaki : n = 3
Diameter Sengkang : D = 13 mm
Luas Sengkang per Batang : Av = [ π/4.D² ] = 398.20 mm²
Kuat Geser Beton : Vc_1 = [ √fc'.b.d ] / [ 6 ] = 0.5292 kN
Kuat Geser Sengkang : Vs = [ Ve/Ø - Vc ] = 195.28 kN
Spasi Maksimum Tulangan Confinement : Smaks = [ b/4 ] = 150.00 mm
Smaks = [ 6.D_longitudinal ] = 156.00 mm
So = [ 100 + [ 350-hx ] / 3 ] = 173.33 mm
So Pakai = [ 100 mm ≤ So ≤ 150 mm ] = 150.00 mm
Jarak Sengkang Maksimum : Smaks = [ Av.fy.d / Vs ] = 479.61 mm
Jarak Sengkang Pakai : S = 100.00 mm
Diluar Ujung Kolom
Kuat Geser Beton : Vc_2 = [ 1 + [ Pu / [ 14.Ag ] ].[ √fc'.b.d ] / [ 6 ] = 0.4245 kN
Kuat Geser Sengkang : Vs = [ Ve/Ø - Vc ] = 195.38 kN
Spasi Maksimum : Smaks = [ 6.D_longitudinal ] = 156.00 mm
Smaks = [ 150 mm ] = 150.00 mm
Jarak Sengkang Maksimum : Smaks = [ Av.fy.d / Vs ] = 479.35 mm
Jarak Sengkang Pakai : S = 150.00 mm
Cek Pehitungan
Daerah Sepanjang Lo
Gaya Geser Maksimum : Vu = 146.85 kN
Kapasitas Geser Daerah Plastis : Vn = [ Av.fy.d ] / [ s ] + [ Vc_1 ] = 937.09 kN
Geser Nominal : ØVn = [ 0,75.Vn ] = 702.82 kN
Cek Kapasitas : ØVn > Vu = Oke
Daerah di Luar Lo
Gaya Geser Maksimum : Vu = 146.85 kN
Kapasitas Geser Daerah Plastis : Vn = [ Av.fy.d ] / [ s ] + [ Vc_2 ] = 624.80 kN
Geser Nominal : ØVn = [ 0,75.Vn ] = 468.60 kN
Cek Kapasitas : ØVn > Vu = Oke
Luas Tulangan
Cek Kapasitas : Av > Ash
398.20 > 369.23 = Oke
Pe ngecekan Strong Colomn-Weak Beam (SCWB)
Momen Nominal Kolom : Mnc = 509.394 kN.m
Momen Nominal Tumpuan Balok (+) : Mnb(+) = 228.630 kN.m
Momen Nominal Tumpuan Balok (-) : Mnb(-) = 440.997 kN.m
Cek SCWB : [ 2.Mnc ] ≥ [ 6/5. [ Mnb(+) + Mnb (-) ] ] = Oke

Kesimpulan
Maka Digunakan Sengkang : Daerah Sepanjang Lo = 3 D13-100
Di Luar Lo = 3 D13-150
Kolom 500 x 500 mm
Tulangan Lentur Kolom

Properties Penampang
Tinggi Penampang : h = 500 mm
Lebar Penampang : b = 500 mm
Tinggi Kolom : Ln = 4000 mm
Selimut Beton : d' = 40 mm
Tinggi Efektif Penampang : d = 460 mm
Luas Penampang : Ag = [ b.h ] = 250000 mm²
Luas Modular : At = [ Ag + [ n-1 ].[ As + As' ] ] = 278304.779 mm²
Titik Pusat Penampang : y = [ Ag.h/2 +[ n-1 ] ] = 250.00 mm
[ As.d + As'.d' ] / [ At ] = mm
Kuat Tekan Beton : fc' = 30 Mpa
Tegangan Leleh Baja Tulangan : fy = 420 Mpa
Modulus Elastisitas Beton : Ec = [ 4700√fc' ] = 25742.9602 Mpa
Modulus Elastisitas Baja : Es = 200000 Mpa
Regangan Ultimate Beton : εc = 0.0030
Regangan Leleh Baja : εy = [ fy/Es ] = 0.0021
Faktor Blok Tegangan : β1 = [ 0,65 ≤ 0,85 - (0,05(fc'-28)/7) ≤ 0,85 ] = 0.836
Modular Rasio : n = [ Es/Ec ] = 7.769
Tulangan Lentur Kolom
Diameter Tulangan : D = 22 mm
Jumlah Tulangan : n = 16 Buah
Luas Tulangan Tekan : ΣAs' = 3421.194 mm²
Luas Tulangan Tarik : ΣAs = 760.265 mm²
Luas Tulangan Total : Ast = 6082.123 mm²
Cek Luas Tulangan Lentur
Rasio Tulangan Lentur : ρ = [ Ast/Ag ] = 2.43%
Rasio Tulangan Maksimum : ρmin = 1.00%
Rasio Tulangan Minimum : ρmaks = 6.00%
Cek Rasio Tulangan : [ ρmin < ρ < ρmaks ] = Oke
Faktor Reduksi Kekuatan
Aksial Tekan Lentur : Øc = 0.65
Aksial Tarik Lentur : Øt = 0.80
Reduksi Lentur : Øb = 0.80
Reduksi Geser : Øv = 0.75
Perhitungan Aksial Tekan Murni
Kuat Tekan Beton : Cc = [ 0,85.fc' [ Ag-ΣAst ] ] = 6219.91 kN
Kuat Tekan Tulangan : Cs = [ ΣAst.fy ] = 2554.49 kN
Beban Aksial Tekan Murni : Po = [ Cc + Cs ] = 8774.40 kN
Beban Aksial Tekan Nominal : Pnmax = [ 0,8.Po ] = 7019.52 kN
Perhitungan Keruntuhan Seimbang
Garis Netral Balanced : cb = [ εc.d ] / [ εc + εy ] = 270.59 mm
Blok Tegangan Balanced : ab = [ β1.cb ] = 226.13 mm
Gaya Tekan Beton Balanced : Ccb = [ 0,85.fc'.ab.b ] = 2883.21 kN
Gaya Tekan Tulangan Balanced : Tsi = [ ΣTsi ] = 104.12 kN
Momen Beton Balanced : MCcb = [ Ccb [ y - 0,5.ab ] ] = 394.81 kN.m
Momen Tulangan Balanced : MTsi = [ ΣMTsi ] = 372.45 kN.m
Beban Aksial Nominal Balanced : Pn b = [ Ccb + ΣTsi ] = 2987.34 kN
: Mnb = [ MCcb + MTsi ] = 767.26 kN.m
Eksentrisitas Balanced : eb = [ Mnb / Pnb ] = 256.84 mm
Perhitungan Lentur Murni
Garis Netral Lentur Murni : c = 95.20 mm
Blok Tegangan Lentur Murni : a = [ β1.c ] = 79.56 mm
Gaya Tekan Beton Murni : Cc = [ 0,85.fc'.a.b ] = 1014.34 kN
Gaya Tulangan Lentur Murni : Tsi = [ ΣTsi ] = -1014.34 kN
Momen Beton Lentur Murni : Mcc = [ y - 0,5.a ] . [ Cc ] = 213.24 kN.m
Momen Tulangan Lentur Murni : MTs = [ ΣMTsi ] = 314.96 kN.m
Momen Lentur Murni : Mn = [ Mcc + MTs ] = 528.20 kN.m
Aksial Tarik Murni
Beban Aksial Tarik Nominal : Pnmin = [ ΣAst. [ -fy ] ] = -2554.49 kN
Kapasitas Nominal
Aksial Maksimum Rencana : Ø Po = [ 0,65.Po ] = 5703.36 kN
Aksial Tekan Rencana Maksimum : Ø Pnm a ks = [ 0,65.Pnm a ks ] = 4562.69 kN
Aksial Rencana Balanced : Ø Pn b = [ 0,65.Pnb ] = 1941.77 kN
Momen Rencana Balanced : Ø Mnb = [ 0,80.Mnb ] = 613.80 kN.m
Aksial Tarik Rencana : Ø Mn = [ 0,80.Mn ] = 422.56 kN.m
Aksial Rencana Minimum : Ø Pn m in = [ 0,80.Pnm in ] = -2043.59 kN
Kolom 500 x 500 mm
Tulangan Geser Kolom

Propertie s Penampang
Tinggi Penampang : h = 500 mm
Lebar Penampang : b = 500 mm
Tinggi Kolom : Ln = 4000 mm
Selimut Beton : d' = 40 mm
Tinggi Efektif Penampang : d = 460 mm
Luas Penampang : Ag = [ b.h ] = 250000 mm²
Kuat Tekan Beton : fc' = 30 Mpa
Tegangan Leleh Baja Tulangan : fy = 420 Mpa
Modulus Elastisitas Beton : Ec = [ 4700√fc' ] = 25742.960 Mpa
Modulus Elastisitas Baja : Es = 200000 Mpa
Perhitungan Tulangan Confine me nt
Lebar Penampang Terkekang : bc = [ b - 2.d' ] = 420 mm
Tinggi Penampang Terkekang : hc = [ h - 2.d' ] = 420 mm
Luas Penampang Terkekang : Ach = [ bc.hc ] = 176400 mm²
Spasi Maksimum Pengikat : hx = Minimum Xi = 105 mm
Diameter Confinement : D = 13 mm
Luas Confinement per Bar : As = [ π/4.D² ] = 132.73 mm²
Kebutuhan Tulangan : Ash/sbc_1 = [ 0,3 [ fc'/fy ] [ [Ag/Ach] -1 ] ] = 0.00894
Ash/sbc_2 = [ 0,09.fc'/fy ] = 0.00643
Kf = [ [ fc'/175 ] + 0,6 ] = 0.77
Kf ≥ 1 = 1.00
Kn = [ nc / [ nc-1 ] ] = 1.07
Ash/sbc_3 = [ 0,2.Kf.Kn.Pu / [ fy.Ach ] ] = 0.00000
Kebutuhan Tulangan Maksimum : Ash/sbc = Maksimum Ash/sbc = 0.00894
Luas Rencana : Ash_s = [ As/sbc.bc ] = 3.755 mm²
Luas Confinement Terpasang : Ash = [Ash_s ].[ S ] = 375.510 mm²
Pemasangan Confine me nt
Daerah Ujung Kolom : Lo = [h] = 500.00 mm
Lo = [ Ln/6 ] = 666.67 mm
Lo = [ 450 mm ] = 500.00 mm
Dipasang Sepanjang : Lo = [ Maksimum Lo ] = 666.67 mm
Perhitungan Tulangan Ges er
Momen Probable Kolom Atas : Mpr_ca = 1068.99 kN.m
Momen Probable Kolom Bawah : Mpr_cb = 1068.99 kN.m
Faktor Distribusi Momen : DF = 1.00
Gaya Aksial Ultimate : Pu = 297.72 kN
Momen Probable Balok Atas : Mpr_ba = 587.42 kN.m
Momen Probable Balok Bawah : Mpr_bb = 587.42 kN.m
Geser Akibat Sway Balok : Vsway_1 = [ Mpr_ca + Mpr_cb ] / [ Ln ] = 534.50 kN
Vsway_2 = [ Mpr_ba.0,5.DF + Mpr_bb.0,5.DF ]/[Lu ] = 146.85 kN
Gaya Geser Maksimum : Vu = [ Hasil Analisis ] = 107.07 kN
Gaya Geser Ultimate : Ve Pakai = 146.85 kN
Faktor Reduksi Geser : Ø = 0.75
Persyaratan Vc = 0
Vsway > [ 0,5.Ve ]
Oke
146.85 > 53.54 =
Pu > [ 0,1.Ag.fc' ]
Not Oke
297.72 > 750.00 =
Dae rah Ujung Kolom
Jumlah Kaki : n = 3
Diameter Sengkang : D = 13 mm
Luas Sengkang per Batang : Av = [ π/4.D² ] = 398.20 mm²
Kuat Geser Beton : Vc_1 = [ √fc'.b.d ] / [ 6 ] = 0.4378 kN
Kuat Geser Sengkang : Vs = [ Ve/Ø - Vc ] = 195.37 kN
Spasi Maksimum Tulangan Confinement : Smaks = [ b/4 ] = 125.00 mm
Smaks = [ 6.D_longitudinal ] = 132.00 mm
So = [ 100 + [ 350-hx ] / 3 ] = 181.67 mm
So Pakai = [ 100 mm ≤ So ≤ 150 mm ] = 150.00 mm
Jarak Sengkang Maksimum : Smaks = [ Av.fy.d / Vs ] = 393.78 mm
Jarak Sengkang Pakai : S = 100.00 mm
Diluar Ujung Kolom
Kuat Geser Beton : Vc_2 = [ 1 + [ Pu / [ 14.Ag ] ].[ √fc'.b.d ] / [ 6 ] = 0.2039 kN
Kuat Geser Sengkang : Vs = [ Ve/Ø - Vc ] = 195.60 kN
Spasi Maksimum : Smaks = [ 6.D_longitudinal ] = 132.00 mm
Smaks = [ 150 mm ] = 150.00 mm
Jarak Sengkang Maksimum : Smaks = [ Av.fy.d / Vs ] = 393.31 mm
Jarak Sengkang Pakai : S = 150.00 mm
Cek Pehitungan
Daerah Sepanjang Lo
Gaya Geser Maksimum : Vu = 146.85 kN
Kapasitas Geser Daerah Plastis : Vn = [ Av.fy.d ] / [ s ] + [ Vc_1 ] = 769.75 kN
Geser Nominal : ØVn = [ 0,75.Vn ] = 577.32 kN
Cek Kapasitas : ØVn > Vu = Oke
Daerah di Luar Lo
Gaya Geser Maksimum : Vu = 146.85 kN
Kapasitas Geser Daerah Plastis : Vn = [ Av.fy.d ] / [ s ] + [ Vc_2 ] = 513.08 kN
Geser Nominal : ØVn = [ 0,75.Vn ] = 384.81 kN
Cek Kapasitas : ØVn > Vu = Oke
Luas Tulangan
Cek Kapasitas : Av > Ash
398.20 > 375.51 = Oke
Pe ngecekan Strong Colomn-Weak Beam (SCWB)
Momen Nominal Kolom : Mnc = 292.996 kN.m
Momen Nominal Tumpuan Balok (+) : Mnb(+) = 114.315 kN.m
Momen Nominal Tumpuan Balok (-) : Mnb(-) = 220.498 kN.m
Cek SCWB : [ 2.Mnc ] ≥ [ 6/5. [ Mnb(+) + Mnb (-) ] ] = Oke

Kesimpulan
Maka Digunakan Sengkang : Daerah Sepanjang Lo = 3 D13-100
Di Luar Lo = 3 D13-150
Kolom 1000 x 1000 mm
Tulangan Lentur Kolom

Properties Penampang
Tinggi Penampang : h = 1000 mm
Lebar Penampang : b = 1000 mm
Tinggi Kolom : Ln = 3000 mm
Selimut Beton : d' = 40 mm
Tinggi Efektif Penampang : d = 960 mm
Luas Penampang : Ag = [ b.h ] = 1000000 mm²
Luas Modular : At = [ Ag + [ n-1 ].[ As + As' ] ] = 1059182.72 mm²
Titik Pusat Penampang : y = [ Ag.h/2 +[ n-1 ] ] = 500.00 mm
[ As.d + As'.d' ] / [ At ] = mm
Kuat Tekan Beton : fc' = 30 Mpa
Tegangan Leleh Baja Tulangan : fy = 420 Mpa
Modulus Elastisitas Beton : Ec = [ 4700√fc' ] = 25742.9602 Mpa
Modulus Elastisitas Baja : Es = 200000 Mpa
Regangan Ultimate Beton : εc = 0.0030
Regangan Leleh Baja : εy = [ fy/Es ] = 0.0021
Faktor Blok Tegangan : β1 = [ 0,65 ≤ 0,85 - (0,05(fc'-28)/7) ≤ 0,85 ] = 0.836
Modular Rasio : n = [ Es/Ec ] = 7.769
Tulangan Lentur Kolom
Diameter Tulangan : D = 22 mm
Jumlah Tulangan : n = 32 Buah
Luas Tulangan Tekan : ΣAs' = 6462.256 mm²
Luas Tulangan Tarik : ΣAs = 2280.796 mm²
Luas Tulangan Total : Ast = 12164.247 mm²
Cek Luas Tulangan Lentur
Rasio Tulangan Lentur : ρ = [ Ast/Ag ] = 1.22%
Rasio Tulangan Maksimum : ρmin = 1.00%
Rasio Tulangan Minimum : ρmaks = 6.00%
Cek Rasio Tulangan : [ ρmin < ρ < ρmaks ] = Oke
Faktor Reduksi Kekuatan
Aksial Tekan Lentur : Øc = 0.65
Aksial Tarik Lentur : Øt = 0.80
Reduksi Lentur : Øb = 0.80
Reduksi Geser : Øv = 0.75
Perhitungan Aksial Tekan Murni
Kuat Tekan Beton : Cc = [ 0,85.fc' [ Ag-ΣAst ] ] = 25189.81 kN
Kuat Tekan Tulangan : Cs = [ ΣAst.fy ] = 5108.98 kN
Beban Aksial Tekan Murni : Po = [ Cc + Cs ] = 30298.80 kN
Beban Aksial Tekan Nominal : Pnmax = [ 0,8.Po ] = 24239.04 kN
Perhitungan Keruntuhan Seimbang
Garis Netral Balanced : cb = [ εc.d ] / [ εc + εy ] = 564.71 mm
Blok Tegangan Balanced : ab = [ β1.cb ] = 471.93 mm
Gaya Tekan Beton Balanced : Ccb = [ 0,85.fc'.ab.b ] = 12034.29 kN
Gaya Tekan Tulangan Balanced : Tsi = [ ΣTsi ] = 354.24 kN
Momen Beton Balanced : MCcb = [ Ccb [ y - 0,5.ab ] ] = 3177.46 kN.m
Momen Tulangan Balanced : MTsi = [ ΣMTsi ] = 1617.05 kN.m
Beban Aksial Nominal Balanced : Pn b = [ Ccb + ΣTsi ] = 12388.52 kN
: Mnb = [ MCcb + MTsi ] = 4794.51 kN.m
Eksentrisitas Balanced : eb = [ Mnb / Pnb ] = 387.01 mm
Perhitungan Lentur Murni
Garis Netral Lentur Murni : c = 106.76 mm
Blok Tegangan Lentur Murni : a = [ β1.c ] = 89.22 mm
Gaya Tekan Beton Murni : Cc = [ 0,85.fc'.a.b ] = 2275.22 kN
Gaya Tulangan Lentur Murni : Tsi = [ ΣTsi ] = -2275.22 kN
Momen Beton Lentur Murni : Mcc = [ y - 0,5.a ] . [ Cc ] = 1036.11 kN.m
Momen Tulangan Lentur Murni : MTs = [ ΣMTsi ] = 1290.51 kN.m
Momen Lentur Murni : Mn = [ Mcc + MTs ] = 2326.62 kN.m
Aksial Tarik Murni
Beban Aksial Tarik Nominal : Pnmin = [ ΣAst. [ -fy ] ] = -5108.98 kN
Kapasitas Nominal
Aksial Maksimum Rencana : Ø Po = [ 0,65.Po ] = 19694.22 kN
Aksial Tekan Rencana Maksimum : Ø Pnm a ks = [ 0,65.Pnm a ks ] = 15755.37 kN
Aksial Rencana Balanced : Ø Pn b = [ 0,65.Pnb ] = 8052.54 kN
Momen Rencana Balanced : Ø Mnb = [ 0,80.Mnb ] = 3835.61 kN.m
Aksial Tarik Rencana : Ø Mn = [ 0,80.Mn ] = 1861.30 kN.m
Aksial Rencana Minimum : Ø Pn m in = [ 0,80.Pnm in ] = -4087.19 kN
Kolom 1000 x 1000 mm
Tulangan Geser Kolom

Propertie s Penampang
Tinggi Penampang : h = 1000 mm
Lebar Penampang : b = 1000 mm
Tinggi Kolom : Ln = 3000 mm
Selimut Beton : d' = 40 mm
Tinggi Efektif Penampang : d = 960 mm
Luas Penampang : Ag = [ b.h ] = 1000000 mm²
Kuat Tekan Beton : fc' = 30 Mpa
Tegangan Leleh Baja Tulangan : fy = 420 Mpa
Modulus Elastisitas Beton : Ec = [ 4700√fc' ] = 25742.9602 Mpa
Modulus Elastisitas Baja : Es = 200000 Mpa
Perhitungan Tulangan Confine me nt
Lebar Penampang Terkekang : bc = [ b - 2.d' ] = 920 mm
Tinggi Penampang Terkekang : hc = [ h - 2.d' ] = 920 mm
Luas Penampang Terkekang : Ach = [ bc.hc ] = 846400 mm²
Spasi Maksimum Pengikat : hx = Minimum Xi = 230 mm
Diameter Confinement : D = 16 mm
Luas Confinement per Bar : As = [ π/4.D² ] = 201.06 mm²
Kebutuhan Tulangan : Ash/sbc_1 = [ 0,3 [ fc'/fy ] [ [Ag/Ach] -1 ] ] = 0.00389
Ash/sbc_2 = [ 0,09.fc'/fy ] = 0.00643
Kf = [ [ fc'/175 ] + 0,6 ] = 0.77
Kf ≥ 1 = 1.00
Kn = [ nc / [ nc-1 ] ] = 1.03
Ash/sbc_3 = [ 0,2.Kf.Kn.Pu / [ fy.Ach ] ] = 0.00000
Kebutuhan Tulangan Maksimum : Ash/sbc = Maksimum Ash/sbc = 0.00643
Luas Rencana : Ash_s = [ As/sbc.bc ] = 5.914 mm²
Luas Confinement Terpasang : Ash = [Ash_s ].[ S ] = 591.429 mm²
Pemasangan Confine me nt
Daerah Ujung Kolom : Lo = [h] = 1000.00 mm
Lo = [ Ln/6 ] = 500.00 mm
Lo = [ 450 mm ] = 500.00 mm
Dipasang Sepanjang : Lo = [ Maksimum Lo ] = 1000.00 mm
Perhitungan Tulangan Ges er
Momen Probable Kolom Atas : Mpr_ca = 5331.10 kN.m
Momen Probable Kolom Bawah : Mpr_cb = 5331.10 kN.m
Faktor Distribusi Momen : DF = 1.00
Gaya Aksial Ultimate : Pu = 8334.10 kN
Momen Probable Balok Atas : Mpr_ba = 587.42 kN.m
Momen Probable Balok Bawah : Mpr_bb = 587.42 kN.m
Geser Akibat Sway Balok : Vsway_1 = [ Mpr_ca + Mpr_cb ] / [ Ln ] = 3554.06 kN
Vsway_2 = [ Mpr_ba.0,5.DF + Mpr_bb.0,5.DF ]/[Lu ] = 195.81 kN
Gaya Geser Maksimum : Vu = [ Hasil Analisis ] = 114.53 kN
Gaya Geser Ultimate : Ve Pakai = 195.81 kN
Faktor Reduksi Geser : Ø = 0.75
Persyaratan Vc = 0
Vsway > [ 0,5.Ve ]
Oke
195.81 > 57.26 =
Pu > [ 0,1.Ag.fc' ]
Oke
8334.10 > 3000.00 =
Dae rah Ujung Kolom
Jumlah Kaki : n = 4
Diameter Sengkang : D = 16 mm
Luas Sengkang per Batang : Av = [ π/4.D² ] = 804.25 mm²
Kuat Geser Beton : Vc_1 = [ √fc'.b.d ] / [ 6 ] = 0.8944 kN
Kuat Geser Sengkang : Vs = [ Ve/Ø - Vc ] = 260.18 kN
Spasi Maksimum Tulangan Confinement : Smaks = [ b/4 ] = 250.00 mm
Smaks = [ 6.D_longitudinal ] = 132.00 mm
So = [ 100 + [ 350-hx ] / 3 ] = 140.00 mm
So Pakai = [ 100 mm ≤ So ≤ 150 mm ] = 150.00 mm
Jarak Sengkang Maksimum : Smaks = [ Av.fy.d / Vs ] = 1246.34 mm
Jarak Sengkang Pakai : S = 100.00 mm
Diluar Ujung Kolom
Kuat Geser Beton : Vc_2 = [ 1 + [ Pu / [ 14.Ag ] ].[ √fc'.b.d ] / [ 6 ] = 0.6991 kN
Kuat Geser Sengkang : Vs = [ Ve/Ø - Vc ] = 260.38 kN
Spasi Maksimum : Smaks = [ 6.D_longitudinal ] = 132.00 mm
Smaks = [ 150 mm ] = 150.00 mm
Jarak Sengkang Maksimum : Smaks = [ Av.fy.d / Vs ] = 1245.41 mm
Jarak Sengkang Pakai : S = 150.00 mm
Cek Pehitungan
Daerah Sepanjang Lo
Gaya Geser Maksimum : Vu = 195.81 kN
Kapasitas Geser Daerah Plastis : Vn = [ Av.fy.d ] / [ s ] + [ Vc_1 ] = 3243.62 kN
Geser Nominal : ØVn = [ 0,75.Vn ] = 2432.72 kN
Cek Kapasitas : ØVn > Vu = Oke
Daerah di Luar Lo
Gaya Geser Maksimum : Vu = 195.81 kN
Kapasitas Geser Daerah Plastis : Vn = [ Av.fy.d ] / [ s ] + [ Vc_2 ] = 2162.52 kN
Geser Nominal : ØVn = [ 0,75.Vn ] = 1621.89 kN
Cek Kapasitas : ØVn > Vu = Oke
Luas Tulangan
Cek Kapasitas : Av > Ash
804.25 > 591.43 = Oke
Pe ngecekan Strong Colomn-Weak Beam (SCWB)
Momen Nominal Kolom : Mnc = 1861.295 kN.m
Momen Nominal Tumpuan Balok (+) : Mnb(+) = 228.630 kN.m
Momen Nominal Tumpuan Balok (-) : Mnb(-) = 441.640 kN.m
Cek SCWB : [ 2.Mnc ] ≥ [ 6/5. [ Mnb(+) + Mnb (-) ] ] = Oke

Kesimpulan
Maka Digunakan Sengkang : Daerah Sepanjang Lo = 4 D16-100
Di Luar Lo = 4 D16-150
Kolom 900 x 900 mm
Tulangan Lentur Kolom

Properties Penampang
Tinggi Penampang : h = 900 mm
Lebar Penampang : b = 900 mm
Tinggi Kolom : Ln = 5000 mm
Selimut Beton : d' = 40 mm
Tinggi Efektif Penampang : d = 860 mm
Luas Penampang : Ag = [ b.h ] = 810000 mm²
Luas Modular : At = [ Ag + [ n-1 ].[ As + As' ] ] = 869182.721 mm²
Titik Pusat Penampang : y = [ Ag.h/2 +[ n-1 ] ] = 450.00 mm
[ As.d + As'.d' ] / [ At ] = mm
Kuat Tekan Beton : fc' = 30 Mpa
Tegangan Leleh Baja Tulangan : fy = 420 Mpa
Modulus Elastisitas Beton : Ec = [ 4700√fc' ] = 25742.9602 Mpa
Modulus Elastisitas Baja : Es = 200000 Mpa
Regangan Ultimate Beton : εc = 0.0030
Regangan Leleh Baja : εy = [ fy/Es ] = 0.0021
Faktor Blok Tegangan : β1 = [ 0,65 ≤ 0,85 - (0,05(fc'-28)/7) ≤ 0,85 ] = 0.836
Modular Rasio : n = [ Es/Ec ] = 7.769
Tulangan Lentur Kolom
Diameter Tulangan : D = 22 mm
Jumlah Tulangan : n = 32 Buah
Luas Tulangan Tekan : ΣAs' = 6462.25609 mm²
Luas Tulangan Tarik : ΣAs = 2280.79627 mm²
Luas Tulangan Total : Ast = 12164.2468 mm²
Cek Luas Tulangan Lentur
Rasio Tulangan Lentur : ρ = [ Ast/Ag ] = 1.50%
Rasio Tulangan Maksimum : ρmin = 1.00%
Rasio Tulangan Minimum : ρmaks = 6.00%
Cek Rasio Tulangan : [ ρmin < ρ < ρmaks ] = Oke
Faktor Reduksi Kekuatan
Aksial Tekan Lentur : Øc = 0.65
Aksial Tarik Lentur : Øt = 0.80
Reduksi Lentur : Øb = 0.80
Reduksi Geser : Øv = 0.75
Perhitungan Aksial Tekan Murni
Kuat Tekan Beton : Cc = [ 0,85.fc' [ Ag-ΣAst ] ] = 20344.81 kN
Kuat Tekan Tulangan : Cs = [ ΣAst.fy ] = 5108.98 kN
Beban Aksial Tekan Murni : Po = [ Cc + Cs ] = 25453.80 kN
Beban Aksial Tekan Nominal : Pnmax = [ 0,8.Po ] = 20363.04 kN
Perhitungan Keruntuhan Seimbang
Garis Netral Balanced : cb = [ εc.d ] / [ εc + εy ] = 505.88 mm
Blok Tegangan Balanced : ab = [ β1.cb ] = 422.77 mm
Gaya Tekan Beton Balanced : Ccb = [ 0,85.fc'.ab.b ] = 9702.64 kN
Gaya Tekan Tulangan Balanced : Tsi = [ ΣTsi ] = 344.37 kN
Momen Beton Balanced : MCcb = [ Ccb [ y - 0,5.ab ] ] = 2315.18 kN.m
Momen Tulangan Balanced : MTsi = [ ΣMTsi ] = 1440.95 kN.m
Beban Aksial Nominal Balanced : Pn b = [ Ccb + ΣTsi ] = 10047.02 kN
: Mnb = [ MCcb + MTsi ] = 3756.13 kN.m
Eksentrisitas Balanced : eb = [ Mnb / Pnb ] = 373.86 mm
Perhitungan Lentur Murni
Garis Netral Lentur Murni : c = 112.30 mm
Blok Tegangan Lentur Murni : a = [ β1.c ] = 93.85 mm
Gaya Tekan Beton Murni : Cc = [ 0,85.fc'.a.b ] = 2153.88 kN
Gaya Tulangan Lentur Murni : Tsi = [ ΣTsi ] = -2153.88 kN
Momen Beton Lentur Murni : Mcc = [ y - 0,5.a ] . [ Cc ] = 868.17 kN.m
Momen Tulangan Lentur Murni : MTs = [ ΣMTsi ] = 1191.44 kN.m
Momen Lentur Murni : Mn = [ Mcc + MTs ] = 2059.61 kN.m
Aksial Tarik Murni
Beban Aksial Tarik Nominal : Pnmin = [ ΣAst. [ -fy ] ] = -5108.98 kN
Kapasitas Nominal
Aksial Maksimum Rencana : Ø Po = [ 0,65.Po ] = 16544.97 kN
Aksial Tekan Rencana Maksimum : Ø Pnm a ks = [ 0,65.Pnm a ks ] = 13235.97 kN
Aksial Rencana Balanced : Ø Pn b = [ 0,65.Pnb ] = 6530.56 kN
Momen Rencana Balanced : Ø Mnb = [ 0,80.Mnb ] = 3004.91 kN.m
Aksial Tarik Rencana : Ø Mn = [ 0,80.Mn ] = 1647.69 kN.m
Aksial Rencana Minimum : Ø Pn m in = [ 0,80.Pnm in ] = -4087.19 kN
Kolom 900 x 900 mm
Tulangan Geser Kolom

Propertie s Penampang
Tinggi Penampang : h = 900 mm
Lebar Penampang : b = 900 mm
Tinggi Kolom : Ln = 5000 mm
Selimut Beton : d' = 40 mm
Tinggi Efektif Penampang : d = 860 mm
Luas Penampang : Ag = [ b.h ] = 810000 mm²
Kuat Tekan Beton : fc' = 30 Mpa
Tegangan Leleh Baja Tulangan : fy = 420 Mpa
Modulus Elastisitas Beton : Ec = [ 4700√fc' ] = 25742.960 Mpa
Modulus Elastisitas Baja : Es = 200000 Mpa
Perhitungan Tulangan Confine me nt
Lebar Penampang Terkekang : bc = [ b - 2.d' ] = 820 mm
Tinggi Penampang Terkekang : hc = [ h - 2.d' ] = 820 mm
Luas Penampang Terkekang : Ach = [ bc.hc ] = 672400 mm²
Spasi Maksimum Pengikat : hx = Minimum Xi = 205 mm
Diameter Confinement : D = 13 mm
Luas Confinement per Bar : As = [ π/4.D² ] = 132.73 mm²
Kebutuhan Tulangan : Ash/sbc_1 = [ 0,3 [ fc'/fy ] [ [Ag/Ach] -1 ] ] = 0.00439
Ash/sbc_2 = [ 0,09.fc'/fy ] = 0.00643
Kf = [ [ fc'/175 ] + 0,6 ] = 0.77
Kf ≥ 1 = 1.00
Kn = [ nc / [ nc-1 ] ] = 1.03
Ash/sbc_3 = [ 0,2.Kf.Kn.Pu / [ fy.Ach ] ] = 0.00001
Kebutuhan Tulangan Maksimum : Ash/sbc = Maksimum Ash/sbc = 0.00643
Luas Rencana : Ash_s = [ As/sbc.bc ] = 5.271 mm²
Luas Confinement Terpasang : Ash = [Ash_s ].[ S ] = 527.143 mm²
Pemasangan Confine me nt
Daerah Ujung Kolom : Lo = [h] = 900.00 mm
Lo = [ Ln/6 ] = 833.33 mm
Lo = [ 450 mm ] = 500.00 mm
Dipasang Sepanjang : Lo = [ Maksimum Lo ] = 900.00 mm
Perhitungan Tulangan Ges er
Momen Probable Kolom Atas : Mpr_ca = 4603.62 kN.m
Momen Probable Kolom Bawah : Mpr_cb = 4603.62 kN.m
Faktor Distribusi Momen : DF = 1.00
Gaya Aksial Ultimate : Pu = 7540.50 kN
Momen Probable Balok Atas : Mpr_ba = 587.42 kN.m
Momen Probable Balok Bawah : Mpr_bb = 587.42 kN.m
Geser Akibat Sway Balok : Vsway_1 = [ Mpr_ca + Mpr_cb ] / [ Ln ] = 1841.45 kN
Vsway_2 = [ Mpr_ba.0,5.DF + Mpr_bb.0,5.DF ]/[Lu ] = 117.48 kN
Gaya Geser Maksimum : Vu = [ Hasil Analisis ] = 110.92 kN
Gaya Geser Ultimate : Ve Pakai = 117.48 kN
Faktor Reduksi Geser : Ø = 0.75
Persyaratan Vc = 0
Vsway > [ 0,5.Ve ]
Oke
117.48 > 55.46 =
Pu > [ 0,1.Ag.fc' ]
Oke
7540.50 > 2430.00 =
Dae rah Ujung Kolom
Jumlah Kaki : n = 4
Diameter Sengkang : D = 13 mm
Luas Sengkang per Batang : Av = [ π/4.D² ] = 530.93 mm²
Kuat Geser Beton : Vc_1 = [ √fc'.b.d ] / [ 6 ] = 0.8031 kN
Kuat Geser Sengkang : Vs = [ Ve/Ø - Vc ] = 155.84 kN
Spasi Maksimum Tulangan Confinement : Smaks = [ b/4 ] = 225.00 mm
Smaks = [ 6.D_longitudinal ] = 132.00 mm
So = [ 100 + [ 350-hx ] / 3 ] = 148.33 mm
So Pakai = [ 100 mm ≤ So ≤ 150 mm ] = 150.00 mm
Jarak Sengkang Maksimum : Smaks = [ Av.fy.d / Vs ] = 1230.56 mm
Jarak Sengkang Pakai : S = 100.00 mm
Diluar Ujung Kolom
Kuat Geser Beton : Vc_2 = [ 1 + [ Pu / [ 14.Ag ] ].[ √fc'.b.d ] / [ 6 ] = 0.7007 kN
Kuat Geser Sengkang : Vs = [ Ve/Ø - Vc ] = 155.94 kN
Spasi Maksimum : Smaks = [ 6.D_longitudinal ] = 132.00 mm
Smaks = [ 150 mm ] = 150.00 mm
Jarak Sengkang Maksimum : Smaks = [ Av.fy.d / Vs ] = 1229.75 mm
Jarak Sengkang Pakai : S = 150.00 mm
Cek Pehitungan
Daerah Sepanjang Lo
Gaya Geser Maksimum : Vu = 117.48 kN
Kapasitas Geser Daerah Plastis : Vn = [ Av.fy.d ] / [ s ] + [ Vc_1 ] = 1918.52 kN
Geser Nominal : ØVn = [ 0,75.Vn ] = 1438.89 kN
Cek Kapasitas : ØVn > Vu = Oke
Daerah di Luar Lo
Gaya Geser Maksimum : Vu = 117.48 kN
Kapasitas Geser Daerah Plastis : Vn = [ Av.fy.d ] / [ s ] + [ Vc_2 ] = 1279.18 kN
Geser Nominal : ØVn = [ 0,75.Vn ] = 959.38 kN
Cek Kapasitas : ØVn > Vu = Oke
Luas Tulangan
Cek Kapasitas : Av > Ash
530.93 > 527.14 = Oke
Pe ngecekan Strong Colomn-Weak Beam (SCWB)
Momen Nominal Kolom : Mnc = 1550.542 kN.m
Momen Nominal Tumpuan Balok (+) : Mnb(+) = 228.629 kN.m
Momen Nominal Tumpuan Balok (-) : Mnb(-) = 441.640 kN.m
Cek SCWB : [ 2.Mnc ] ≥ [ 6/5. [ Mnb(+) + Mnb (-) ] ] = Oke

Kesimpulan
Maka Digunakan Sengkang : Daerah Sepanjang Lo = 4 D13-100
Di Luar Lo = 4 D13-150
Kolom 800 x 800 mm
Tulangan Lentur Kolom

Properties Penampang
Tinggi Penampang : h = 800 mm
Lebar Penampang : b = 800 mm
Tinggi Kolom : Ln = 4000 mm
Selimut Beton : d' = 40 mm
Tinggi Efektif Penampang : d = 760 mm
Luas Penampang : Ag = [ b.h ] = 640000 mm²
Luas Modular : At = [ Ag + [ n-1 ].[ As + As' ] ] = 683743.75 mm²
Titik Pusat Penampang : y = [ Ag.h/2 +[ n-1 ] ] = 400.00 mm
[ As.d + As'.d' ] / [ At ] = mm
Kuat Tekan Beton : fc' = 30 Mpa
Tegangan Leleh Baja Tulangan : fy = 420 Mpa
Modulus Elastisitas Beton : Ec = [ 4700√fc' ] = 25742.9602 Mpa
Modulus Elastisitas Baja : Es = 200000 Mpa
Regangan Ultimate Beton : εc = 0.0030
Regangan Leleh Baja : εy = [ fy/Es ] = 0.0021
Faktor Blok Tegangan : β1 = [ 0,65 ≤ 0,85 - (0,05(fc'-28)/7) ≤ 0,85 ] = 0.836
Modular Rasio : n = [ Es/Ec ] = 7.769
Tulangan Lentur Kolom
Diameter Tulangan : D = 22 mm
Jumlah Tulangan : n = 24 Buah
Luas Tulangan Tekan : ΣAs' = 4941.725 mm²
Luas Tulangan Tarik : ΣAs = 1520.531 mm²
Luas Tulangan Total : Ast = 9123.185 mm²
Cek Luas Tulangan Lentur
Rasio Tulangan Lentur : ρ = [ Ast/Ag ] = 1.43%
Rasio Tulangan Maksimum : ρmin = 1.00%
Rasio Tulangan Minimum : ρmaks = 6.00%
Cek Rasio Tulangan : [ ρmin < ρ < ρmaks ] = Oke
Faktor Reduksi Kekuatan
Aksial Tekan Lentur : Øc = 0.65
Aksial Tarik Lentur : Øt = 0.80
Reduksi Lentur : Øb = 0.80
Reduksi Geser : Øv = 0.75
Perhitungan Aksial Tekan Murni
Kuat Tekan Beton : Cc = [ 0,85.fc' [ Ag-ΣAst ] ] = 16087.36 kN
Kuat Tekan Tulangan : Cs = [ ΣAst.fy ] = 3831.74 kN
Beban Aksial Tekan Murni : Po = [ Cc + Cs ] = 19919.10 kN
Beban Aksial Tekan Nominal : Pnmax = [ 0,8.Po ] = 15935.28 kN
Perhitungan Keruntuhan Seimbang
Garis Netral Balanced : cb = [ εc.d ] / [ εc + εy ] = 447.06 mm
Blok Tegangan Balanced : ab = [ β1.cb ] = 373.61 mm
Gaya Tekan Beton Balanced : Ccb = [ 0,85.fc'.ab.b ] = 7621.71 kN
Gaya Tekan Tulangan Balanced : Tsi = [ ΣTsi ] = 240.08 kN
Momen Beton Balanced : MCcb = [ Ccb [ y - 0,5.ab ] ] = 1624.90 kN.m
Momen Tulangan Balanced : MTsi = [ ΣMTsi ] = 951.60 kN.m
Beban Aksial Nominal Balanced : Pn b = [ Ccb + ΣTsi ] = 7861.80 kN
: Mnb = [ MCcb + MTsi ] = 2576.49 kN.m
Eksentrisitas Balanced : eb = [ Mnb / Pnb ] = 327.72 mm
Perhitungan Lentur Murni
Garis Netral Lentur Murni : c = 100.19 mm
Blok Tegangan Lentur Murni : a = [ β1.c ] = 83.73 mm
Gaya Tekan Beton Murni : Cc = [ 0,85.fc'.a.b ] = 1708.04 kN
Gaya Tulangan Lentur Murni : Tsi = [ ΣTsi ] = -1708.04 kN
Momen Beton Lentur Murni : Mcc = [ y - 0,5.a ] . [ Cc ] = 611.71 kN.m
Momen Tulangan Lentur Murni : MTs = [ ΣMTsi ] = 758.89 kN.m
Momen Lentur Murni : Mn = [ Mcc + MTs ] = 1370.60 kN.m
Aksial Tarik Murni
Beban Aksial Tarik Nominal : Pnmin = [ ΣAst. [ -fy ] ] = -3831.74 kN
Kapasitas Nominal
Aksial Maksimum Rencana : Ø Po = [ 0,65.Po ] = 12947.41 kN
Aksial Tekan Rencana Maksimum : Ø Pnm a ks = [ 0,65.Pnm a ks ] = 10357.93 kN
Aksial Rencana Balanced : Ø Pn b = [ 0,65.Pnb ] = 5110.17 kN
Momen Rencana Balanced : Ø Mnb = [ 0,80.Mnb ] = 2061.20 kN.m
Aksial Tarik Rencana : Ø Mn = [ 0,80.Mn ] = 1096.48 kN.m
Aksial Rencana Minimum : Ø Pn m in = [ 0,80.Pnm in ] = -3065.39 kN
Kolom 800 x 800 mm
Tulangan Geser Kolom

Propertie s Penampang
Tinggi Penampang : h = 800 mm
Lebar Penampang : b = 800 mm
Tinggi Kolom : Ln = 4000 mm
Selimut Beton : d' = 40 mm
Tinggi Efektif Penampang : d = 760 mm
Luas Penampang : Ag = [ b.h ] = 640000 mm²
Kuat Tekan Beton : fc' = 30 Mpa
Tegangan Leleh Baja Tulangan : fy = 420 Mpa
Modulus Elastisitas Beton : Ec = [ 4700√fc' ] = 25742.960 Mpa
Modulus Elastisitas Baja : Es = 200000 Mpa
Perhitungan Tulangan Confine me nt
Lebar Penampang Terkekang : bc = [ b - 2.d' ] = 720 mm
Tinggi Penampang Terkekang : hc = [ h - 2.d' ] = 720 mm
Luas Penampang Terkekang : Ach = [ bc.hc ] = 518400 mm²
Spasi Maksimum Pengikat : hx = Minimum Xi = 180 mm
Diameter Confinement : D = 13 mm
Luas Confinement per Bar : As = [ π/4.D² ] = 132.73 mm²
Kebutuhan Tulangan : Ash/sbc_1 = [ 0,3 [ fc'/fy ] [ [Ag/Ach] -1 ] ] = 0.00503
Ash/sbc_2 = [ 0,09.fc'/fy ] = 0.00643
Kf = [ [ fc'/175 ] + 0,6 ] = 0.77
Kf ≥ 1 = 1.00
Kn = [ nc / [ nc-1 ] ] = 1.04
Ash/sbc_3 = [ 0,2.Kf.Kn.Pu / [ fy.Ach ] ] = 0.00001
Kebutuhan Tulangan Maksimum : Ash/sbc = Maksimum Ash/sbc = 0.00643
Luas Rencana : Ash_s = [ As/sbc.bc ] = 4.629 mm²
Luas Confinement Terpasang : Ash = [Ash_s ].[ S ] = 462.857 mm²
Pemasangan Confine me nt
Daerah Ujung Kolom : Lo = [h] = 800.00 mm
Lo = [ Ln/6 ] = 666.67 mm
Lo = [ 450 mm ] = 500.00 mm
Dipasang Sepanjang : Lo = [ Maksimum Lo ] = 800.00 mm
Perhitungan Tulangan Ges er
Momen Probable Kolom Atas : Mpr_ca = 3077.87 kN.m
Momen Probable Kolom Bawah : Mpr_cb = 3077.87 kN.m
Faktor Distribusi Momen : DF = 1.00
Gaya Aksial Ultimate : Pu = 6011.63 kN
Momen Probable Balok Atas : Mpr_ba = 587.42 kN.m
Momen Probable Balok Bawah : Mpr_bb = 587.42 kN.m
Geser Akibat Sway Balok : Vsway_1 = [ Mpr_ca + Mpr_cb ] / [ Ln ] = 1538.94 kN
Vsway_2 = [ Mpr_ba.0,5.DF + Mpr_bb.0,5.DF ]/[Lu ] = 146.85 kN
Gaya Geser Maksimum : Vu = [ Hasil Analisis ] = 150.06 kN
Gaya Geser Ultimate : Ve Pakai = 146.85 kN
Faktor Reduksi Geser : Ø = 0.75
Persyaratan Vc = 0
Vsway > [ 0,5.Ve ]
Oke
146.85 > 75.03 =
Pu > [ 0,1.Ag.fc' ]
Oke
6011.63 > 1920.00 =
Dae rah Ujung Kolom
Jumlah Kaki : n = 4
Diameter Sengkang : D = 13 mm
Luas Sengkang per Batang : Av = [ π/4.D² ] = 530.93 mm²
Kuat Geser Beton : Vc_1 = [ √fc'.b.d ] / [ 6 ] = 0.7118 kN
Kuat Geser Sengkang : Vs = [ Ve/Ø - Vc ] = 195.09 kN
Spasi Maksimum Tulangan Confinement : Smaks = [ b/4 ] = 200.00 mm
Smaks = [ 6.D_longitudinal ] = 132.00 mm
So = [ 100 + [ 350-hx ] / 3 ] = 156.67 mm
So Pakai = [ 100 mm ≤ So ≤ 150 mm ] = 150.00 mm
Jarak Sengkang Maksimum : Smaks = [ Av.fy.d / Vs ] = 868.67 mm
Jarak Sengkang Pakai : S = 100.00 mm
Diluar Ujung Kolom
Kuat Geser Beton : Vc_2 = [ 1 + [ Pu / [ 14.Ag ] ].[ √fc'.b.d ] / [ 6 ] = 0.6442 kN
Kuat Geser Sengkang : Vs = [ Ve/Ø - Vc ] = 195.16 kN
Spasi Maksimum : Smaks = [ 6.D_longitudinal ] = 132.00 mm
Smaks = [ 150 mm ] = 150.00 mm
Jarak Sengkang Maksimum : Smaks = [ Av.fy.d / Vs ] = 868.37 mm
Jarak Sengkang Pakai : S = 150.00 mm
Cek Pehitungan
Daerah Sepanjang Lo
Gaya Geser Maksimum : Vu = 146.85 kN
Kapasitas Geser Daerah Plastis : Vn = [ Av.fy.d ] / [ s ] + [ Vc_1 ] = 1695.44 kN
Geser Nominal : ØVn = [ 0,75.Vn ] = 1271.58 kN
Cek Kapasitas : ØVn > Vu = Oke
Daerah di Luar Lo
Gaya Geser Maksimum : Vu = 146.85 kN
Kapasitas Geser Daerah Plastis : Vn = [ Av.fy.d ] / [ s ] + [ Vc_2 ] = 1130.46 kN
Geser Nominal : ØVn = [ 0,75.Vn ] = 847.85 kN
Cek Kapasitas : ØVn > Vu = Oke
Luas Tulangan
Cek Kapasitas : Av > Ash
530.93 > 462.86 = Oke
Pe ngecekan Strong Colomn-Weak Beam (SCWB)
Momen Nominal Kolom : Mnc = 1071.920 kN.m
Momen Nominal Tumpuan Balok (+) : Mnb(+) = 228.630 kN.m
Momen Nominal Tumpuan Balok (-) : Mnb(-) = 441.640 kN.m
Cek SCWB : [ 2.Mnc ] ≥ [ 6/5. [ Mnb(+) + Mnb (-) ] ] = Oke

Kesimpulan
Maka Digunakan Sengkang : Daerah Sepanjang Lo = 4 D13-100
Di Luar Lo = 4 D13-150
Kolom 700 x 700 mm
Tulangan Lentur Kolom

Properties Penampang
Tinggi Penampang : h = 700 mm
Lebar Penampang : b = 700 mm
Tinggi Kolom : Ln = 4000 mm
Selimut Beton : d' = 40 mm
Tinggi Efektif Penampang : d = 660 mm
Luas Penampang : Ag = [ b.h ] = 490000 mm²
Luas Modular : At = [ Ag + [ n-1 ].[ As + As' ] ] = 533743.75 mm²
Titik Pusat Penampang : y = [ Ag.h/2 +[ n-1 ] ] = 350.00 mm
[ As.d + As'.d' ] / [ At ] = mm
Kuat Tekan Beton : fc' = 30 Mpa
Tegangan Leleh Baja Tulangan : fy = 420 Mpa
Modulus Elastisitas Beton : Ec = [ 4700√fc' ] = 25742.9602 Mpa
Modulus Elastisitas Baja : Es = 200000 Mpa
Regangan Ultimate Beton : εc = 0.0030
Regangan Leleh Baja : εy = [ fy/Es ] = 0.0021
Faktor Blok Tegangan : β1 = [ 0,65 ≤ 0,85 - (0,05(fc'-28)/7) ≤ 0,85 ] = 0.836
Modular Rasio : n = [ Es/Ec ] = 7.769
Tulangan Lentur Kolom
Diameter Tulangan : D = 22 mm
Jumlah Tulangan : n = 24 Buah
Luas Tulangan Tekan : ΣAs' = 4941.725 mm²
Luas Tulangan Tarik : ΣAs = 1520.531 mm²
Luas Tulangan Total : Ast = 9123.185 mm²
Cek Luas Tulangan Lentur
Rasio Tulangan Lentur : ρ = [ Ast/Ag ] = 1.86%
Rasio Tulangan Maksimum : ρmin = 1.00%
Rasio Tulangan Minimum : ρmaks = 6.00%
Cek Rasio Tulangan : [ ρmin < ρ < ρmaks ] = Oke
Faktor Reduksi Kekuatan
Aksial Tekan Lentur : Øc = 0.65
Aksial Tarik Lentur : Øt = 0.80
Reduksi Lentur : Øb = 0.80
Reduksi Geser : Øv = 0.75
Perhitungan Aksial Tekan Murni
Kuat Tekan Beton : Cc = [ 0,85.fc' [ Ag-ΣAst ] ] = 12262.36 kN
Kuat Tekan Tulangan : Cs = [ ΣAst.fy ] = 3831.74 kN
Beban Aksial Tekan Murni : Po = [ Cc + Cs ] = 16094.10 kN
Beban Aksial Tekan Nominal : Pnmax = [ 0,8.Po ] = 12875.28 kN
Perhitungan Keruntuhan Seimbang
Garis Netral Balanced : cb = [ εc.d ] / [ εc + εy ] = 388.24 mm
Blok Tegangan Balanced : ab = [ β1.cb ] = 324.45 mm
Gaya Tekan Beton Balanced : Ccb = [ 0,85.fc'.ab.b ] = 5791.50 kN
Gaya Tekan Tulangan Balanced : Tsi = [ ΣTsi ] = 224.62 kN
Momen Beton Balanced : MCcb = [ Ccb [ y - 0,5.ab ] ] = 1087.49 kN.m
Momen Tulangan Balanced : MTsi = [ ΣMTsi ] = 818.37 kN.m
Beban Aksial Nominal Balanced : Pn b = [ Ccb + ΣTsi ] = 6016.12 kN
: Mnb = [ MCcb + MTsi ] = 1905.85 kN.m
Eksentrisitas Balanced : eb = [ Mnb / Pnb ] = 316.79 mm
Perhitungan Lentur Murni
Garis Netral Lentur Murni : c = 105.25 mm
Blok Tegangan Lentur Murni : a = [ β1.c ] = 87.96 mm
Gaya Tekan Beton Murni : Cc = [ 0,85.fc'.a.b ] = 1570.09 kN
Gaya Tulangan Lentur Murni : Tsi = [ ΣTsi ] = -1570.09 kN
Momen Beton Lentur Murni : Mcc = [ y - 0,5.a ] . [ Cc ] = 480.48 kN.m
Momen Tulangan Lentur Murni : MTs = [ ΣMTsi ] = 685.17 kN.m
Momen Lentur Murni : Mn = [ Mcc + MTs ] = 1165.65 kN.m
Aksial Tarik Murni
Beban Aksial Tarik Nominal : Pnmin = [ ΣAst. [ -fy ] ] = -3831.74 kN
Kapasitas Nominal
Aksial Maksimum Rencana : Ø Po = [ 0,65.Po ] = 10461.16 kN
Aksial Tekan Rencana Maksimum : Ø Pnm a ks = [ 0,65.Pnm a ks ] = 8368.93 kN
Aksial Rencana Balanced : Ø Pn b = [ 0,65.Pnb ] = 3910.48 kN
Momen Rencana Balanced : Ø Mnb = [ 0,80.Mnb ] = 1524.68 kN.m
Aksial Tarik Rencana : Ø Mn = [ 0,80.Mn ] = 932.52 kN.m
Aksial Rencana Minimum : Ø Pn m in = [ 0,80.Pnm in ] = -3065.39 kN
Kolom 700 x 700 mm
Tulangan Geser Kolom

Propertie s Penampang
Tinggi Penampang : h = 700 mm
Lebar Penampang : b = 700 mm
Tinggi Kolom : Ln = 4000 mm
Selimut Beton : d' = 40 mm
Tinggi Efektif Penampang : d = 660 mm
Luas Penampang : Ag = [ b.h ] = 490000 mm²
Kuat Tekan Beton : fc' = 30 Mpa
Tegangan Leleh Baja Tulangan : fy = 420 Mpa
Modulus Elastisitas Beton : Ec = [ 4700√fc' ] = 25742.960 Mpa
Modulus Elastisitas Baja : Es = 200000 Mpa
Perhitungan Tulangan Confine me nt
Lebar Penampang Terkekang : bc = [ b - 2.d' ] = 620 mm
Tinggi Penampang Terkekang : hc = [ h - 2.d' ] = 620 mm
Luas Penampang Terkekang : Ach = [ bc.hc ] = 384400 mm²
Spasi Maksimum Pengikat : hx = Minimum Xi = 155 mm
Diameter Confinement : D = 13 mm
Luas Confinement per Bar : As = [ π/4.D² ] = 132.73 mm²
Kebutuhan Tulangan : Ash/sbc_1 = [ 0,3 [ fc'/fy ] [ [Ag/Ach] -1 ] ] = 0.00589
Ash/sbc_2 = [ 0,09.fc'/fy ] = 0.00643
Kf = [ [ fc'/175 ] + 0,6 ] = 0.77
Kf ≥ 1 = 1.00
Kn = [ nc / [ nc-1 ] ] = 1.04
Ash/sbc_3 = [ 0,2.Kf.Kn.Pu / [ fy.Ach ] ] = 0.00000
Kebutuhan Tulangan Maksimum : Ash/sbc = Maksimum Ash/sbc = 0.00643
Luas Rencana : Ash_s = [ As/sbc.bc ] = 3.986 mm²
Luas Confinement Terpasang : Ash = [Ash_s ].[ S ] = 398.571 mm²
Pemasangan Confine me nt
Daerah Ujung Kolom : Lo = [h] = 700.00 mm
Lo = [ Ln/6 ] = 666.67 mm
Lo = [ 450 mm ] = 500.00 mm
Dipasang Sepanjang : Lo = [ Maksimum Lo ] = 700.00 mm
Perhitungan Tulangan Ges er
Momen Probable Kolom Atas : Mpr_ca = 2518.58 kN.m
Momen Probable Kolom Bawah : Mpr_cb = 2518.58 kN.m
Faktor Distribusi Momen : DF = 1.00
Gaya Aksial Ultimate : Pu = 3839.57 kN
Momen Probable Balok Atas : Mpr_ba = 587.42 kN.m
Momen Probable Balok Bawah : Mpr_bb = 587.42 kN.m
Geser Akibat Sway Balok : Vsway_1 = [ Mpr_ca + Mpr_cb ] / [ Ln ] = 1259.29 kN
Vsway_2 = [ Mpr_ba.0,5.DF + Mpr_bb.0,5.DF ]/[Lu ] = 146.85 kN
Gaya Geser Maksimum : Vu = [ Hasil Analisis ] = 163.92 kN
Gaya Geser Ultimate : Ve Pakai = 146.85 kN
Faktor Reduksi Geser : Ø = 0.75
Persyaratan Vc = 0
Vsway > [ 0,5.Ve ]
Oke
146.85 > 81.96 =
Pu > [ 0,1.Ag.fc' ]
Oke
3839.57 > 1470.00 =
Dae rah Ujung Kolom
Jumlah Kaki : n = 4
Diameter Sengkang : D = 13 mm
Luas Sengkang per Batang : Av = [ π/4.D² ] = 530.93 mm²
Kuat Geser Beton : Vc_1 = [ √fc'.b.d ] / [ 6 ] = 0.6205 kN
Kuat Geser Sengkang : Vs = [ Ve/Ø - Vc ] = 195.19 kN
Spasi Maksimum Tulangan Confinement : Smaks = [ b/4 ] = 175.00 mm
Smaks = [ 6.D_longitudinal ] = 132.00 mm
So = [ 100 + [ 350-hx ] / 3 ] = 165.00 mm
So Pakai = [ 100 mm ≤ So ≤ 150 mm ] = 150.00 mm
Jarak Sengkang Maksimum : Smaks = [ Av.fy.d / Vs ] = 754.02 mm
Jarak Sengkang Pakai : S = 100.00 mm
Diluar Ujung Kolom
Kuat Geser Beton : Vc_2 = [ 1 + [ Pu / [ 14.Ag ] ].[ √fc'.b.d ] / [ 6 ] = 0.5140 kN
Kuat Geser Sengkang : Vs = [ Ve/Ø - Vc ] = 195.29 kN
Spasi Maksimum : Smaks = [ 6.D_longitudinal ] = 132.00 mm
Smaks = [ 150 mm ] = 150.00 mm
Jarak Sengkang Maksimum : Smaks = [ Av.fy.d / Vs ] = 753.61 mm
Jarak Sengkang Pakai : S = 150.00 mm
Cek Pehitungan
Daerah Sepanjang Lo
Gaya Geser Maksimum : Vu = 146.85 kN
Kapasitas Geser Daerah Plastis : Vn = [ Av.fy.d ] / [ s ] + [ Vc_1 ] = 1472.36 kN
Geser Nominal : ØVn = [ 0,75.Vn ] = 1104.27 kN
Cek Kapasitas : ØVn > Vu = Oke
Daerah di Luar Lo
Gaya Geser Maksimum : Vu = 146.85 kN
Kapasitas Geser Daerah Plastis : Vn = [ Av.fy.d ] / [ s ] + [ Vc_2 ] = 981.67 kN
Geser Nominal : ØVn = [ 0,75.Vn ] = 736.25 kN
Cek Kapasitas : ØVn > Vu = Oke
Luas Tulangan
Cek Kapasitas : Av > Ash
530.93 > 398.57 = Oke
Pe ngecekan Strong Colomn-Weak Beam (SCWB)
Momen Nominal Kolom : Mnc = 759.549 kN.m
Momen Nominal Tumpuan Balok (+) : Mnb(+) = 228.630 kN.m
Momen Nominal Tumpuan Balok (-) : Mnb(-) = 440.997 kN.m
Cek SCWB : [ 2.Mnc ] ≥ [ 6/5. [ Mnb(+) + Mnb (-) ] ] = Oke

Kesimpulan
Maka Digunakan Sengkang : Daerah Sepanjang Lo = 4 D13-100
Di Luar Lo = 4 D13-150
Kolom 600 x 600 mm
Tulangan Lentur Kolom

Properties Penampang
Tinggi Penampang : h = 600 mm
Lebar Penampang : b = 600 mm
Tinggi Kolom : Ln = 4000 mm
Selimut Beton : d' = 40 mm
Tinggi Efektif Penampang : d = 560 mm
Luas Penampang : Ag = [ b.h ] = 360000 mm²
Luas Modular : At = [ Ag + [ n-1 ].[ As + As' ] ] = 388304.779 mm²
Titik Pusat Penampang : y = [ Ag.h/2 +[ n-1 ] ] = 300.00 mm
[ As.d + As'.d' ] / [ At ] = mm
Kuat Tekan Beton : fc' = 30 Mpa
Tegangan Leleh Baja Tulangan : fy = 420 Mpa
Modulus Elastisitas Beton : Ec = [ 4700√fc' ] = 25742.9602 Mpa
Modulus Elastisitas Baja : Es = 200000 Mpa
Regangan Ultimate Beton : εc = 0.0030
Regangan Leleh Baja : εy = [ fy/Es ] = 0.0021
Faktor Blok Tegangan : β1 = [ 0,65 ≤ 0,85 - (0,05(fc'-28)/7) ≤ 0,85 ] = 0.836
Modular Rasio : n = [ Es/Ec ] = 7.769
Tulangan Lentur Kolom
Diameter Tulangan : D = 22 mm
Jumlah Tulangan : n = 16 Buah
Luas Tulangan Tekan : ΣAs' = 3421.194 mm²
Luas Tulangan Tarik : ΣAs = 760.265 mm²
Luas Tulangan Total : Ast = 6082.123 mm²
Cek Luas Tulangan Lentur
Rasio Tulangan Lentur : ρ = [ Ast/Ag ] = 1.69%
Rasio Tulangan Maksimum : ρmin = 1.00%
Rasio Tulangan Minimum : ρmaks = 6.00%
Cek Rasio Tulangan : [ ρmin < ρ < ρmaks ] = Oke
Faktor Reduksi Kekuatan
Aksial Tekan Lentur : Øc = 0.65
Aksial Tarik Lentur : Øt = 0.80
Reduksi Lentur : Øb = 0.80
Reduksi Geser : Øv = 0.75
Perhitungan Aksial Tekan Murni
Kuat Tekan Beton : Cc = [ 0,85.fc' [ Ag-ΣAst ] ] = 9024.91 kN
Kuat Tekan Tulangan : Cs = [ ΣAst.fy ] = 2554.49 kN
Beban Aksial Tekan Murni : Po = [ Cc + Cs ] = 11579.40 kN
Beban Aksial Tekan Nominal : Pnmax = [ 0,8.Po ] = 9263.52 kN
Perhitungan Keruntuhan Seimbang
Garis Netral Balanced : cb = [ εc.d ] / [ εc + εy ] = 329.41 mm
Blok Tegangan Balanced : ab = [ β1.cb ] = 275.29 mm
Gaya Tekan Beton Balanced : Ccb = [ 0,85.fc'.ab.b ] = 4212.00 kN
Gaya Tekan Tulangan Balanced : Tsi = [ ΣTsi ] = 122.19 kN
Momen Beton Balanced : MCcb = [ Ccb [ y - 0,5.ab ] ] = 683.83 kN.m
Momen Tulangan Balanced : MTsi = [ ΣMTsi ] = 461.91 kN.m
Beban Aksial Nominal Balanced : Pn b = [ Ccb + ΣTsi ] = 4334.19 kN
: Mnb = [ MCcb + MTsi ] = 1145.74 kN.m
Eksentrisitas Balanced : eb = [ Mnb / Pnb ] = 264.35 mm
Perhitungan Lentur Murni
Garis Netral Lentur Murni : c = 88.48 mm
Blok Tegangan Lentur Murni : a = [ β1.c ] = 73.95 mm
Gaya Tekan Beton Murni : Cc = [ 0,85.fc'.a.b ] = 1131.36 kN
Gaya Tulangan Lentur Murni : Tsi = [ ΣTsi ] = -1131.36 kN
Momen Beton Lentur Murni : Mcc = [ y - 0,5.a ] . [ Cc ] = 297.58 kN.m
Momen Tulangan Lentur Murni : MTs = [ ΣMTsi ] = 370.01 kN.m
Momen Lentur Murni : Mn = [ Mcc + MTs ] = 667.59 kN.m
Aksial Tarik Murni
Beban Aksial Tarik Nominal : Pnmin = [ ΣAst. [ -fy ] ] = -2554.49 kN
Kapasitas Nominal
Aksial Maksimum Rencana : Ø Po = [ 0,65.Po ] = 7526.61 kN
Aksial Tekan Rencana Maksimum : Ø Pnm a ks = [ 0,65.Pnm a ks ] = 6021.29 kN
Aksial Rencana Balanced : Ø Pn b = [ 0,65.Pnb ] = 2817.22 kN
Momen Rencana Balanced : Ø Mnb = [ 0,80.Mnb ] = 916.59 kN.m
Aksial Tarik Rencana : Ø Mn = [ 0,80.Mn ] = 534.07 kN.m
Aksial Rencana Minimum : Ø Pn m in = [ 0,80.Pnm in ] = -2043.59 kN
Kolom 600 x 600 mm
Tulangan Geser Kolom

Propertie s Penampang
Tinggi Penampang : h = 600 mm
Lebar Penampang : b = 600 mm
Tinggi Kolom : Ln = 4000 mm
Selimut Beton : d' = 40 mm
Tinggi Efektif Penampang : d = 560 mm
Luas Penampang : Ag = [ b.h ] = 360000 mm²
Kuat Tekan Beton : fc' = 30 Mpa
Tegangan Leleh Baja Tulangan : fy = 420 Mpa
Modulus Elastisitas Beton : Ec = [ 4700√fc' ] = 25742.960 Mpa
Modulus Elastisitas Baja : Es = 200000 Mpa
Perhitungan Tulangan Confine me nt
Lebar Penampang Terkekang : bc = [ b - 2.d' ] = 520 mm
Tinggi Penampang Terkekang : hc = [ h - 2.d' ] = 520 mm
Luas Penampang Terkekang : Ach = [ bc.hc ] = 270400 mm²
Spasi Maksimum Pengikat : hx = Minimum Xi = 130 mm
Diameter Confinement : D = 16 mm
Luas Confinement per Bar : As = [ π/4.D² ] = 201.06 mm²
Kebutuhan Tulangan : Ash/sbc_1 = [ 0,3 [ fc'/fy ] [ [Ag/Ach] -1 ] ] = 0.00710
Ash/sbc_2 = [ 0,09.fc'/fy ] = 0.00643
Kf = [ [ fc'/175 ] + 0,6 ] = 0.77
Kf ≥ 1 = 1.00
Kn = [ nc / [ nc-1 ] ] = 1.07
Ash/sbc_3 = [ 0,2.Kf.Kn.Pu / [ fy.Ach ] ] = 0.00000
Kebutuhan Tulangan Maksimum : Ash/sbc = Maksimum Ash/sbc = 0.00710
Luas Rencana : Ash_s = [ As/sbc.bc ] = 3.692 mm²
Luas Confinement Terpasang : Ash = [Ash_s ].[ S ] = 369.231 mm²
Pemasangan Confine me nt
Daerah Ujung Kolom : Lo = [h] = 600.00 mm
Lo = [ Ln/6 ] = 666.67 mm
Lo = [ 450 mm ] = 500.00 mm
Dipasang Sepanjang : Lo = [ Maksimum Lo ] = 666.67 mm
Perhitungan Tulangan Ges er
Momen Probable Kolom Atas : Mpr_ca = 1454.94 kN.m
Momen Probable Kolom Bawah : Mpr_cb = 1454.94 kN.m
Faktor Distribusi Momen : DF = 1.00
Gaya Aksial Ultimate : Pu = 2455.97 kN
Momen Probable Balok Atas : Mpr_ba = 587.42 kN.m
Momen Probable Balok Bawah : Mpr_bb = 587.42 kN.m
Geser Akibat Sway Balok : Vsway_1 = [ Mpr_ca + Mpr_cb ] / [ Ln ] = 727.47 kN
Vsway_2 = [ Mpr_ba.0,5.DF + Mpr_bb.0,5.DF ]/[Lu ] = 146.85 kN
Gaya Geser Maksimum : Vu = [ Hasil Analisis ] = 288.95 kN
Gaya Geser Ultimate : Ve Pakai = 146.85 kN
Faktor Reduksi Geser : Ø = 0.75
Persyaratan Vc = 0
Vsway > [ 0,5.Ve ]
Oke
146.85 > 144.47 =
Pu > [ 0,1.Ag.fc' ]
Oke
2455.97 > 1080.00 =
Dae rah Ujung Kolom
Jumlah Kaki : n = 3
Diameter Sengkang : D = 13 mm
Luas Sengkang per Batang : Av = [ π/4.D² ] = 398.20 mm²
Kuat Geser Beton : Vc_1 = [ √fc'.b.d ] / [ 6 ] = 0.5292 kN
Kuat Geser Sengkang : Vs = [ Ve/Ø - Vc ] = 195.28 kN
Spasi Maksimum Tulangan Confinement : Smaks = [ b/4 ] = 150.00 mm
Smaks = [ 6.D_longitudinal ] = 132.00 mm
So = [ 100 + [ 350-hx ] / 3 ] = 173.33 mm
So Pakai = [ 100 mm ≤ So ≤ 150 mm ] = 150.00 mm
Jarak Sengkang Maksimum : Smaks = [ Av.fy.d / Vs ] = 479.61 mm
Jarak Sengkang Pakai : S = 100.00 mm
Diluar Ujung Kolom
Kuat Geser Beton : Vc_2 = [ 1 + [ Pu / [ 14.Ag ] ].[ √fc'.b.d ] / [ 6 ] = 0.4245 kN
Kuat Geser Sengkang : Vs = [ Ve/Ø - Vc ] = 195.38 kN
Spasi Maksimum : Smaks = [ 6.D_longitudinal ] = 132.00 mm
Smaks = [ 150 mm ] = 150.00 mm
Jarak Sengkang Maksimum : Smaks = [ Av.fy.d / Vs ] = 479.35 mm
Jarak Sengkang Pakai : S = 150.00 mm
Cek Pehitungan
Daerah Sepanjang Lo
Gaya Geser Maksimum : Vu = 146.85 kN
Kapasitas Geser Daerah Plastis : Vn = [ Av.fy.d ] / [ s ] + [ Vc_1 ] = 937.09 kN
Geser Nominal : ØVn = [ 0,75.Vn ] = 702.82 kN
Cek Kapasitas : ØVn > Vu = Oke
Daerah di Luar Lo
Gaya Geser Maksimum : Vu = 146.85 kN
Kapasitas Geser Daerah Plastis : Vn = [ Av.fy.d ] / [ s ] + [ Vc_2 ] = 624.80 kN
Geser Nominal : ØVn = [ 0,75.Vn ] = 468.60 kN
Cek Kapasitas : ØVn > Vu = Oke
Luas Tulangan
Cek Kapasitas : Av > Ash
398.20 > 369.23 = Oke
Pe ngecekan Strong Colomn-Weak Beam (SCWB)
Momen Nominal Kolom : Mnc = 465.919 kN.m
Momen Nominal Tumpuan Balok (+) : Mnb(+) = 228.630 kN.m
Momen Nominal Tumpuan Balok (-) : Mnb(-) = 441.640 kN.m
Cek SCWB : [ 2.Mnc ] ≥ [ 6/5. [ Mnb(+) + Mnb (-) ] ] = Oke

Kesimpulan
Maka Digunakan Sengkang : Daerah Sepanjang Lo = 3 D13-100
Di Luar Lo = 3 D13-150
Kolom 500 x 500 mm
Tulangan Lentur Kolom

Properties Penampang
Tinggi Penampang : h = 500 mm
Lebar Penampang : b = 500 mm
Tinggi Kolom : Ln = 4000 mm
Selimut Beton : d' = 40 mm
Tinggi Efektif Penampang : d = 460 mm
Luas Penampang : Ag = [ b.h ] = 250000 mm²
Luas Modular : At = [ Ag + [ n-1 ].[ As + As' ] ] = 278304.779 mm²
Titik Pusat Penampang : y = [ Ag.h/2 +[ n-1 ] ] = 250.00 mm
[ As.d + As'.d' ] / [ At ] = mm
Kuat Tekan Beton : fc' = 30 Mpa
Tegangan Leleh Baja Tulangan : fy = 420 Mpa
Modulus Elastisitas Beton : Ec = [ 4700√fc' ] = 25742.9602 Mpa
Modulus Elastisitas Baja : Es = 200000 Mpa
Regangan Ultimate Beton : εc = 0.0030
Regangan Leleh Baja : εy = [ fy/Es ] = 0.0021
Faktor Blok Tegangan : β1 = [ 0,65 ≤ 0,85 - (0,05(fc'-28)/7) ≤ 0,85 ] = 0.836
Modular Rasio : n = [ Es/Ec ] = 7.769
Tulangan Lentur Kolom
Diameter Tulangan : D = 22 mm
Jumlah Tulangan : n = 16 Buah
Luas Tulangan Tekan : ΣAs' = 3421.194 mm²
Luas Tulangan Tarik : ΣAs = 760.265 mm²
Luas Tulangan Total : Ast = 6082.123 mm²
Cek Luas Tulangan Lentur
Rasio Tulangan Lentur : ρ = [ Ast/Ag ] = 2.43%
Rasio Tulangan Maksimum : ρmin = 1.00%
Rasio Tulangan Minimum : ρmaks = 6.00%
Cek Rasio Tulangan : [ ρmin < ρ < ρmaks ] = Oke
Faktor Reduksi Kekuatan
Aksial Tekan Lentur : Øc = 0.65
Aksial Tarik Lentur : Øt = 0.80
Reduksi Lentur : Øb = 0.80
Reduksi Geser : Øv = 0.75
Perhitungan Aksial Tekan Murni
Kuat Tekan Beton : Cc = [ 0,85.fc' [ Ag-ΣAst ] ] = 6219.91 kN
Kuat Tekan Tulangan : Cs = [ ΣAst.fy ] = 2554.49 kN
Beban Aksial Tekan Murni : Po = [ Cc + Cs ] = 8774.40 kN
Beban Aksial Tekan Nominal : Pnmax = [ 0,8.Po ] = 7019.52 kN
Perhitungan Keruntuhan Seimbang
Garis Netral Balanced : cb = [ εc.d ] / [ εc + εy ] = 270.59 mm
Blok Tegangan Balanced : ab = [ β1.cb ] = 226.13 mm
Gaya Tekan Beton Balanced : Ccb = [ 0,85.fc'.ab.b ] = 2883.21 kN
Gaya Tekan Tulangan Balanced : Tsi = [ ΣTsi ] = 104.12 kN
Momen Beton Balanced : MCcb = [ Ccb [ y - 0,5.ab ] ] = 394.81 kN.m
Momen Tulangan Balanced : MTsi = [ ΣMTsi ] = 372.45 kN.m
Beban Aksial Nominal Balanced : Pn b = [ Ccb + ΣTsi ] = 2987.34 kN
: Mnb = [ MCcb + MTsi ] = 767.26 kN.m
Eksentrisitas Balanced : eb = [ Mnb / Pnb ] = 256.84 mm
Perhitungan Lentur Murni
Garis Netral Lentur Murni : c = 95.20 mm
Blok Tegangan Lentur Murni : a = [ β1.c ] = 79.56 mm
Gaya Tekan Beton Murni : Cc = [ 0,85.fc'.a.b ] = 1014.34 kN
Gaya Tulangan Lentur Murni : Tsi = [ ΣTsi ] = -1014.34 kN
Momen Beton Lentur Murni : Mcc = [ y - 0,5.a ] . [ Cc ] = 213.24 kN.m
Momen Tulangan Lentur Murni : MTs = [ ΣMTsi ] = 314.96 kN.m
Momen Lentur Murni : Mn = [ Mcc + MTs ] = 528.20 kN.m
Aksial Tarik Murni
Beban Aksial Tarik Nominal : Pnmin = [ ΣAst. [ -fy ] ] = -2554.49 kN
Kapasitas Nominal
Aksial Maksimum Rencana : Ø Po = [ 0,65.Po ] = 5703.36 kN
Aksial Tekan Rencana Maksimum : Ø Pnm a ks = [ 0,65.Pnm a ks ] = 4562.69 kN
Aksial Rencana Balanced : Ø Pn b = [ 0,65.Pnb ] = 1941.77 kN
Momen Rencana Balanced : Ø Mnb = [ 0,80.Mnb ] = 613.80 kN.m
Aksial Tarik Rencana : Ø Mn = [ 0,80.Mn ] = 422.56 kN.m
Aksial Rencana Minimum : Ø Pn m in = [ 0,80.Pnm in ] = -2043.59 kN
Kolom 500 x 500 mm
Tulangan Geser Kolom

Propertie s Penampang
Tinggi Penampang : h = 500 mm
Lebar Penampang : b = 500 mm
Tinggi Kolom : Ln = 4000 mm
Selimut Beton : d' = 40 mm
Tinggi Efektif Penampang : d = 460 mm
Luas Penampang : Ag = [ b.h ] = 250000 mm²
Kuat Tekan Beton : fc' = 30 Mpa
Tegangan Leleh Baja Tulangan : fy = 420 Mpa
Modulus Elastisitas Beton : Ec = [ 4700√fc' ] = 25742.960 Mpa
Modulus Elastisitas Baja : Es = 200000 Mpa
Perhitungan Tulangan Confine me nt
Lebar Penampang Terkekang : bc = [ b - 2.d' ] = 420 mm
Tinggi Penampang Terkekang : hc = [ h - 2.d' ] = 420 mm
Luas Penampang Terkekang : Ach = [ bc.hc ] = 176400 mm²
Spasi Maksimum Pengikat : hx = Minimum Xi = 105 mm
Diameter Confinement : D = 13 mm
Luas Confinement per Bar : As = [ π/4.D² ] = 132.73 mm²
Kebutuhan Tulangan : Ash/sbc_1 = [ 0,3 [ fc'/fy ] [ [Ag/Ach] -1 ] ] = 0.00894
Ash/sbc_2 = [ 0,09.fc'/fy ] = 0.00643
Kf = [ [ fc'/175 ] + 0,6 ] = 0.77
Kf ≥ 1 = 1.00
Kn = [ nc / [ nc-1 ] ] = 1.07
Ash/sbc_3 = [ 0,2.Kf.Kn.Pu / [ fy.Ach ] ] = 0.00000
Kebutuhan Tulangan Maksimum : Ash/sbc = Maksimum Ash/sbc = 0.00894
Luas Rencana : Ash_s = [ As/sbc.bc ] = 3.755 mm²
Luas Confinement Terpasang : Ash = [Ash_s ].[ S ] = 375.510 mm²
Pemasangan Confine me nt
Daerah Ujung Kolom : Lo = [h] = 500.00 mm
Lo = [ Ln/6 ] = 666.67 mm
Lo = [ 450 mm ] = 500.00 mm
Dipasang Sepanjang : Lo = [ Maksimum Lo ] = 666.67 mm
Perhitungan Tulangan Ges er
Momen Probable Kolom Atas : Mpr_ca = 1068.99 kN.m
Momen Probable Kolom Bawah : Mpr_cb = 1068.99 kN.m
Faktor Distribusi Momen : DF = 1.00
Gaya Aksial Ultimate : Pu = 297.71 kN
Momen Probable Balok Atas : Mpr_ba = 587.42 kN.m
Momen Probable Balok Bawah : Mpr_bb = 587.42 kN.m
Geser Akibat Sway Balok : Vsway_1 = [ Mpr_ca + Mpr_cb ] / [ Ln ] = 534.50 kN
Vsway_2 = [ Mpr_ba.0,5.DF + Mpr_bb.0,5.DF ]/[Lu ] = 146.85 kN
Gaya Geser Maksimum : Vu = [ Hasil Analisis ] = 107.07 kN
Gaya Geser Ultimate : Ve Pakai = 146.85 kN
Faktor Reduksi Geser : Ø = 0.75
Persyaratan Vc = 0
Vsway > [ 0,5.Ve ]
Oke
146.85 > 53.53 =
Pu > [ 0,1.Ag.fc' ]
Not Oke
297.71 > 750.00 =
Dae rah Ujung Kolom
Jumlah Kaki : n = 3
Diameter Sengkang : D = 13 mm
Luas Sengkang per Batang : Av = [ π/4.D² ] = 398.20 mm²
Kuat Geser Beton : Vc_1 = [ √fc'.b.d ] / [ 6 ] = 0.4378 kN
Kuat Geser Sengkang : Vs = [ Ve/Ø - Vc ] = 195.37 kN
Spasi Maksimum Tulangan Confinement : Smaks = [ b/4 ] = 125.00 mm
Smaks = [ 6.D_longitudinal ] = 132.00 mm
So = [ 100 + [ 350-hx ] / 3 ] = 181.67 mm
So Pakai = [ 100 mm ≤ So ≤ 150 mm ] = 150.00 mm
Jarak Sengkang Maksimum : Smaks = [ Av.fy.d / Vs ] = 393.78 mm
Jarak Sengkang Pakai : S = 100.00 mm
Diluar Ujung Kolom
Kuat Geser Beton : Vc_2 = [ 1 + [ Pu / [ 14.Ag ] ].[ √fc'.b.d ] / [ 6 ] = 0.2039 kN
Kuat Geser Sengkang : Vs = [ Ve/Ø - Vc ] = 195.60 kN
Spasi Maksimum : Smaks = [ 6.D_longitudinal ] = 132.00 mm
Smaks = [ 150 mm ] = 150.00 mm
Jarak Sengkang Maksimum : Smaks = [ Av.fy.d / Vs ] = 393.31 mm
Jarak Sengkang Pakai : S = 150.00 mm
Cek Pehitungan
Daerah Sepanjang Lo
Gaya Geser Maksimum : Vu = 146.85 kN
Kapasitas Geser Daerah Plastis : Vn = [ Av.fy.d ] / [ s ] + [ Vc_1 ] = 769.75 kN
Geser Nominal : ØVn = [ 0,75.Vn ] = 577.32 kN
Cek Kapasitas : ØVn > Vu = Oke
Daerah di Luar Lo
Gaya Geser Maksimum : Vu = 146.85 kN
Kapasitas Geser Daerah Plastis : Vn = [ Av.fy.d ] / [ s ] + [ Vc_2 ] = 513.08 kN
Geser Nominal : ØVn = [ 0,75.Vn ] = 384.81 kN
Cek Kapasitas : ØVn > Vu = Oke
Luas Tulangan
Cek Kapasitas : Av > Ash
398.20 > 375.51 = Oke
Pe ngecekan Strong Colomn-Weak Beam (SCWB)
Momen Nominal Kolom : Mnc = 292.996 kN.m
Momen Nominal Tumpuan Balok (+) : Mnb(+) = 114.315 kN.m
Momen Nominal Tumpuan Balok (-) : Mnb(-) = 220.820 kN.m
Cek SCWB : [ 2.Mnc ] ≥ [ 6/5. [ Mnb(+) + Mnb (-) ] ] = Oke

Kesimpulan
Maka Digunakan Sengkang : Daerah Sepanjang Lo = 3 D13-100
Di Luar Lo = 3 D13-150
Pelat Lantai 2500 x 4000 mm
Tulangan Longitudinal Tumpuan Arah X

Properties Penampang
Panjang Bentang Arah X : Lx = 2500 mm
Panjang Bentang Arah Y : Ly = 4000 mm
Rasio Bentang : R = [ Ly/Lx ] = 1.6
Tinggi Penampang : h = 120 mm
Jenis Slab : = Two Way Slab
Lebar Penampang : b = 1000 mm
Selimut Beton : d' = 25 mm
Tinggi Efektif Penampang : d = 95 mm
Kuat Tekan Beton : fc' = 30 Mpa
Tegangan Leleh Tulangan Baja : fy = 420 Mpa
Modulus Elastisitas Beton : Ec = [ 4700√fc' ] = 25742.96 Mpa
Modulus Elastisitas Baja : Es = 200000 Mpa
Faktor Blok Tegangan : β1 = 0.85
Faktor Reduksi : Ø = 0.90
Gaya Dalam
Momen Maksimum Desain : = 11.007 kN.m
Cek Rasio Tulangan
Rasio Tulangan Balanced : ρb = [ 0,85.β1.fc'/fy [ 600/[ 600+fy ] ] ] = 0.030357
Rasio Tulangan Maksimum : ρmaks = [ 0,75.ρb ] = 0.022768
Rasio Tulangan Minimum : ρmin = [ 1,4/fy ] = 0.003333
Rasio Tulangan Aktual : a = [ 0,59.fy²/fc' ] = 3469.20
b = [ -fy ] = -420.00
c = [ Mu/Ø.b.d² ] = 1.355125
ρtarik = [ -b + √ [ b²-4.a.c ] ] / [ 2.a ] = 0.00332
Cek Rasio Tulangan : Gunakan Rasio Tulangan Aktual = 0.003333
Luas Tulangan : Asta rik = [ ρta rik .b.d ] = 316.67 mm²
Diameter Tulangan Desain : D = 10 mm
Luas Tulangan Desain : Asd = [ π/4.D² ] = 78.54 mm²
Banyak Tulangan : n = [ As/Asd ] = 5 Batang
Jarak Tulangan : s = [ b/n ] = 200.00 mm
s = [ 2.h ] = 240.00 mm
Maka, Jarak Tulangan yang Digunakan : s = [ minimum s ] = 200.00 mm
Jumlah Tulangan Pakai : n = [ b/s ] = 5 Batang
Cek Asumsi Awal untuk Faktor Reduksi Ø
Luas Tulangan Tarik Terpasang : Asta rik = [ n.Asd ] = 392.70 mm²
Tinggi Blok Tegangan : a = [ Asta rik.fy/ [ 0,85.fc'.b ] ] = 6.47 mm
Tinggi Garis Netral : c = [ a/β1 ] = 7.61 mm
Regangan Tarik Baja : εs = [ 0,003. [ [ d-c ] / c ] ] = 0.03445
Regangan Leleh Baja : εy = [ fy/Es ] = 0.00210
Tulangan Baja Telah Leleh (Asumsi Sesuai)
Cek Kapasitas Momen
Momen Nominal Tarik : Mnta rik = [ As.fy.[ d-a/2 ] ] = 15.135 kN.m

Perbandingan Kapasitas : Ø.Mn ≥ Mu


13.622 ≥ 11.007 = Mampu
Kesimpulan
Maka, Tulangan Longitudinal yang Digunakan : = 5D10-200
Pelat Lantai 2500 x 4000 mm
Tulangan Longitudinal Tumpuan Arah Y

Properties Penampang
Panjang Bentang Arah X : Lx = 2500 mm
Panjang Bentang Arah Y : Ly = 4000 mm
Rasio Bentang : R = [ Ly/Lx ] = 1.6
Tinggi Penampang : h = 120 mm
Jenis Slab : = Two Way Slab
Lebar Penampang : b = 1000 mm
Selimut Beton : d' = 25 mm
Tinggi Efektif Penampang : d = 95 mm
Kuat Tekan Beton : fc' = 30 Mpa
Tegangan Leleh Tulangan Baja : fy = 420 Mpa
Modulus Elastisitas Beton : Ec = [ 4700√fc' ] = 25742.96 Mpa
Modulus Elastisitas Baja : Es = 200000 Mpa
Faktor Blok Tegangan : β1 = 0.85
Faktor Reduksi : Ø = 0.90
Gaya Dalam
Momen Maksimum Desain : = 7.918 kN.m
Cek Rasio Tulangan
Rasio Tulangan Balanced : ρb = [ 0,85.β1.fc'/fy [ 600/[ 600+fy ] ] ] = 0.030357
Rasio Tulangan Maksimum : ρmaks = [ 0,75.ρb ] = 0.022768
Rasio Tulangan Minimum : ρmin = [ 1,4/fy ] = 0.003333
Rasio Tulangan Aktual : a = [ 0,59.fy²/fc' ] = 3469.20
b = [ -fy ] = -420.00
c = [ Mu/Ø.b.d² ] = 0.974823
ρtarik = [ -b + √ [ b²-4.a.c ] ] / [ 2.a ] = 0.00237
Cek Rasio Tulangan : Gunakan Rasio Tulangan Aktual = 0.003333
Luas Tulangan : Asta rik = [ ρta rik .b.d ] = 316.67 mm²
Diameter Tulangan Desain : D = 10 mm
Luas Tulangan Desain : Asd = [ π/4.D² ] = 78.54 mm²
Banyak Tulangan : n = [ As/Asd ] = 5 Batang
Jarak Tulangan : s = [ b/n ] = 200.00 mm
s = [ 2.h ] = 240.00 mm
Maka, Jarak Tulangan yang Digunakan : s = [ minimum s ] = 200.00 mm
Jumlah Tulangan Pakai : n = [ b/s ] = 5 Batang
Cek Asumsi Awal untuk Faktor Reduksi Ø
Luas Tulangan Tarik Terpasang : Asta rik = [ n.Asd ] = 392.70 mm²
Tinggi Blok Tegangan : a = [ Asta rik.fy/ [ 0,85.fc'.b ] ] = 6.47 mm
Tinggi Garis Netral : c = [ a/β1 ] = 7.61 mm
Regangan Tarik Baja : εs = [ 0,003. [ [ d-c ] / c ] ] = 0.03445
Regangan Leleh Baja : εy = [ fy/Es ] = 0.00210
Tulangan Baja Telah Leleh (Asumsi Sesuai)
Cek Kapasitas Momen
Momen Nominal Tarik : Mnta rik = [ As.fy.[ d-a/2 ] ] = 15.14 kN.m

Perbandingan Kapasitas : Ø.Mn ≥ Mu


13.622 ≥ 7.918 = Mampu
Kesimpulan
Maka, Tulangan Longitudinal yang Digunakan : = 5D10-200
Pelat Lantai 2500 x 4000 mm
Tulangan Longitudinal Lapangan Arah X

Properties Penampang
Panjang Bentang Arah X : Lx = 2500 mm
Panjang Bentang Arah Y : Ly = 4000 mm
Rasio Bentang : R = [ Ly/Lx ] = 1.6
Tinggi Penampang : h = 120 mm
Jenis Slab : = Two Way Slab
Lebar Penampang : b = 1000 mm
Selimut Beton : d' = 25 mm
Tinggi Efektif Penampang : d = 95 mm
Kuat Tekan Beton : fc' = 30 Mpa
Tegangan Leleh Tulangan Baja : fy = 420 Mpa
Modulus Elastisitas Beton : Ec = [ 4700√fc' ] = 25742.96 Mpa
Modulus Elastisitas Baja : Es = 200000 Mpa
Faktor Blok Tegangan : β1 = 0.85
Faktor Reduksi : Ø = 0.90
Gaya Dalam
Momen Maksimum Desain : = 5.328 kN.m
Cek Rasio Tulangan
Rasio Tulangan Balanced : ρb = [ 0,85.β1.fc'/fy [ 600/[ 600+fy ] ] ] = 0.030357
Rasio Tulangan Maksimum : ρmaks = [ 0,75.ρb ] = 0.022768
Rasio Tulangan Minimum : ρmin = [ 1,4/fy ] = 0.003333
Rasio Tulangan Aktual : a = [ 0,59.fy²/fc' ] = 3469.20
b = [ -fy ] = -420.00
c = [ Mu/Ø.b.d² ] = 0.655956
ρtarik = [ -b + √ [ b²-4.a.c ] ] / [ 2.a ] = 0.00158
Cek Rasio Tulangan : Gunakan Rasio Tulangan Aktual = 0.003333
Luas Tulangan : Asta rik = [ ρta rik .b.d ] = 316.67 mm²
Diameter Tulangan Desain : D = 10 mm
Luas Tulangan Desain : Asd = [ π/4.D² ] = 78.54 mm²
Banyak Tulangan : n = [ As/Asd ] = 5 Batang
Jarak Tulangan : s = [ b/n ] = 200.00 mm
s = [ 2.h ] = 240.00 mm
Maka, Jarak Tulangan yang Digunakan : s = [ minimum s ] = 200.00 mm
Jumlah Tulangan Pakai : n = [ b/s ] = 5 Batang
Cek Asumsi Awal untuk Faktor Reduksi Ø
Luas Tulangan Tarik Terpasang : Asta rik = [ n.Asd ] = 392.70 mm²
Tinggi Blok Tegangan : a = [ Asta rik.fy/ [ 0,85.fc'.b ] ] = 6.47 mm
Tinggi Garis Netral : c = [ a/β1 ] = 7.61 mm
Regangan Tarik Baja : εs = [ 0,003. [ [ d-c ] / c ] ] = 0.03445
Regangan Leleh Baja : εy = [ fy/Es ] = 0.00210
Tulangan Baja Telah Leleh (Asumsi Sesuai)
Cek Kapasitas Momen
Momen Nominal Tarik : Mnta rik = [ As.fy.[ d-a/2 ] ] = 15.14 kN.m

Perbandingan Kapasitas : Ø.Mn ≥ Mu


13.622 ≥ 5.328 = Mampu
Kesimpulan
Maka, Tulangan Longitudinal yang Digunakan : = 5D10-200
Pelat Lantai 2500 x 4000 mm
Tulangan Longitudinal Lapangan Arah Y

Properties Penampang
Panjang Bentang Arah X : Lx = 2500 mm
Panjang Bentang Arah Y : Ly = 4000 mm
Rasio Bentang : R = [ Ly/Lx ] = 1.6
Tinggi Penampang : h = 120 mm
Jenis Slab : = Two Way Slab
Lebar Penampang : b = 1000 mm
Selimut Beton : d' = 25 mm
Tinggi Efektif Penampang : d = 95 mm
Kuat Tekan Beton : fc' = 30 Mpa
Tegangan Leleh Tulangan Baja : fy = 420 Mpa
Modulus Elastisitas Beton : Ec = [ 4700√fc' ] = 25742.96 Mpa
Modulus Elastisitas Baja : Es = 200000 Mpa
Faktor Blok Tegangan : β1 = 0.85
Faktor Reduksi : Ø = 0.90
Gaya Dalam
Momen Maksimum Desain : = 2.992 kN.m
Cek Rasio Tulangan
Rasio Tulangan Balanced : ρb = [ 0,85.β1.fc'/fy [ 600/[ 600+fy ] ] ] = 0.030357
Rasio Tulangan Maksimum : ρmaks = [ 0,75.ρb ] = 0.022768
Rasio Tulangan Minimum : ρmin = [ 1,4/fy ] = 0.003333
Rasio Tulangan Aktual : a = [ 0,59.fy²/fc' ] = 3469.20
b = [ -fy ] = -420.00
c = [ Mu/Ø.b.d² ] = 0.368359
ρtarik = [ -b + √ [ b²-4.a.c ] ] / [ 2.a ] = 0.00088
Cek Rasio Tulangan : Gunakan Rasio Tulangan Aktual = 0.003333
Luas Tulangan : Asta rik = [ ρta rik .b.d ] = 316.67 mm²
Diameter Tulangan Desain : D = 10 mm
Luas Tulangan Desain : Asd = [ π/4.D² ] = 78.54 mm²
Banyak Tulangan : n = [ As/Asd ] = 5 Batang
Jarak Tulangan : s = [ b/n ] = 200.00 mm
s = [ 2.h ] = 240.00 mm
Maka, Jarak Tulangan yang Digunakan : s = [ minimum s ] = 200.00 mm
Jumlah Tulangan Pakai : n = [ b/s ] = 5 Batang
Cek Asumsi Awal untuk Faktor Reduksi Ø
Luas Tulangan Tarik Terpasang : Asta rik = [ n.Asd ] = 392.70 mm²
Tinggi Blok Tegangan : a = [ Asta rik.fy/ [ 0,85.fc'.b ] ] = 6.47 mm
Tinggi Garis Netral : c = [ a/β1 ] = 7.61 mm
Regangan Tarik Baja : εs = [ 0,003. [ [ d-c ] / c ] ] = 0.03445
Regangan Leleh Baja : εy = [ fy/Es ] = 0.00210
Tulangan Baja Telah Leleh (Asumsi Sesuai)
Cek Kapasitas Momen
Momen Nominal Tarik : Mnta rik = [ As.fy.[ d-a/2 ] ] = 15.14 kN.m

Perbandingan Kapasitas : Ø.Mn ≥ Mu


13.622 ≥ 2.992 = Mampu
Kesimpulan
Maka, Tulangan Longitudinal yang Digunakan : = 5D10-200
Pelat Lantai 3000 x 4000 mm
Tulangan Longitudinal Tumpuan Arah X

Properties Penampang
Panjang Bentang Arah X : Lx = 3000 mm
Panjang Bentang Arah Y : Ly = 4000 mm
Rasio Bentang : R = [ Ly/Lx ] = 1.333
Tinggi Penampang : h = 120 mm
Jenis Slab : = Two Way Slab
Lebar Penampang : b = 1000 mm
Selimut Beton : d' = 25 mm
Tinggi Efektif Penampang : d = 95 mm
Kuat Tekan Beton : fc' = 30 Mpa
Tegangan Leleh Tulangan Baja : fy = 420 Mpa
Modulus Elastisitas Beton : Ec = [ 4700√fc' ] = 25742.96 Mpa
Modulus Elastisitas Baja : Es = 200000 Mpa
Faktor Blok Tegangan : β1 = 0.85
Faktor Reduksi : Ø = 0.90
Gaya Dalam
Momen Maksimum Desain : = 12.633 kN.m
Cek Rasio Tulangan
Rasio Tulangan Balanced : ρb = [ 0,85.β1.fc'/fy [ 600/[ 600+fy ] ] ] = 0.030357
Rasio Tulangan Maksimum : ρmaks = [ 0,75.ρb ] = 0.022768
Rasio Tulangan Minimum : ρmin = [ 1,4/fy ] = 0.003333
Rasio Tulangan Aktual : a = [ 0,59.fy²/fc' ] = 3469.20
b = [ -fy ] = -420.00
c = [ Mu/Ø.b.d² ] = 1.555309
ρtarik = [ -b + √ [ b²-4.a.c ] ] / [ 2.a ] = 0.00382
Cek Rasio Tulangan : Gunakan Rasio Tulangan Aktual = 0.003824
Luas Tulangan : Asta rik = [ ρta rik .b.d ] = 363.27 mm²
Diameter Tulangan Desain : D = 10 mm
Luas Tulangan Desain : Asd = [ π/4.D² ] = 78.54 mm²
Banyak Tulangan : n = [ As/Asd ] = 5 Batang
Jarak Tulangan : s = [ b/n ] = 200.00 mm
s = [ 2.h ] = 240.00 mm
Maka, Jarak Tulangan yang Digunakan : s = [ minimum s ] = 200.00 mm
Jumlah Tulangan Pakai : n = [ b/s ] = 5 Batang
Cek Asumsi Awal untuk Faktor Reduksi Ø
Luas Tulangan Tarik Terpasang : Asta rik = [ n.Asd ] = 392.70 mm²
Tinggi Blok Tegangan : a = [ Asta rik.fy/ [ 0,85.fc'.b ] ] = 6.47 mm
Tinggi Garis Netral : c = [ a/β1 ] = 7.61 mm
Regangan Tarik Baja : εs = [ 0,003. [ [ d-c ] / c ] ] = 0.03445
Regangan Leleh Baja : εy = [ fy/Es ] = 0.00210
Tulangan Baja Telah Leleh (Asumsi Sesuai)
Cek Kapasitas Momen
Momen Nominal Tarik : Mnta rik = [ As.fy.[ d-a/2 ] ] = 15.135 kN.m

Perbandingan Kapasitas : Ø.Mn ≥ Mu


13.622 ≥ 12.633 = Mampu
Kesimpulan
Maka, Tulangan Longitudinal yang Digunakan : = 5D10-200
Pelat Lantai 3000 x 4000 mm
Tulangan Longitudinal Tumpuan Arah Y

Properties Penampang
Panjang Bentang Arah X : Lx = 3000 mm
Panjang Bentang Arah Y : Ly = 4000 mm
Rasio Bentang : R = [ Ly/Lx ] = 1.333
Tinggi Penampang : h = 120 mm
Jenis Slab : = Two Way Slab
Lebar Penampang : b = 1000 mm
Selimut Beton : d' = 25 mm
Tinggi Efektif Penampang : d = 95 mm
Kuat Tekan Beton : fc' = 30 Mpa
Tegangan Leleh Tulangan Baja : fy = 420 Mpa
Modulus Elastisitas Beton : Ec = [ 4700√fc' ] = 25742.96 Mpa
Modulus Elastisitas Baja : Es = 200000 Mpa
Faktor Blok Tegangan : β1 = 0.85
Faktor Reduksi : Ø = 0.90
Gaya Dalam
Momen Maksimum Desain : = 8.923 kN.m
Cek Rasio Tulangan
Rasio Tulangan Balanced : ρb = [ 0,85.β1.fc'/fy [ 600/[ 600+fy ] ] ] = 0.030357
Rasio Tulangan Maksimum : ρmaks = [ 0,75.ρb ] = 0.022768
Rasio Tulangan Minimum : ρmin = [ 1,4/fy ] = 0.003333
Rasio Tulangan Aktual : a = [ 0,59.fy²/fc' ] = 3469.20
b = [ -fy ] = -420.00
c = [ Mu/Ø.b.d² ] = 1.098553
ρtarik = [ -b + √ [ b²-4.a.c ] ] / [ 2.a ] = 0.00267
Cek Rasio Tulangan : Gunakan Rasio Tulangan Aktual = 0.003333
Luas Tulangan : Asta rik = [ ρta rik .b.d ] = 316.67 mm²
Diameter Tulangan Desain : D = 10 mm
Luas Tulangan Desain : Asd = [ π/4.D² ] = 78.54 mm²
Banyak Tulangan : n = [ As/Asd ] = 5 Batang
Jarak Tulangan : s = [ b/n ] = 200.00 mm
s = [ 2.h ] = 240.00 mm
Maka, Jarak Tulangan yang Digunakan : s = [ minimum s ] = 200.00 mm
Jumlah Tulangan Pakai : n = [ b/s ] = 5 Batang
Cek Asumsi Awal untuk Faktor Reduksi Ø
Luas Tulangan Tarik Terpasang : Asta rik = [ n.Asd ] = 392.70 mm²
Tinggi Blok Tegangan : a = [ Asta rik.fy/ [ 0,85.fc'.b ] ] = 6.47 mm
Tinggi Garis Netral : c = [ a/β1 ] = 7.61 mm
Regangan Tarik Baja : εs = [ 0,003. [ [ d-c ] / c ] ] = 0.03445
Regangan Leleh Baja : εy = [ fy/Es ] = 0.00210
Tulangan Baja Telah Leleh (Asumsi Sesuai)
Cek Kapasitas Momen
Momen Nominal Tarik : Mnta rik = [ As.fy.[ d-a/2 ] ] = 15.14 kN.m

Perbandingan Kapasitas : Ø.Mn ≥ Mu


13.622 ≥ 8.923 = Mampu
Kesimpulan
Maka, Tulangan Longitudinal yang Digunakan : = 5D10-200
Pelat Lantai 3000 x 4000 mm
Tulangan Longitudinal Lapangan Arah X

Properties Penampang
Panjang Bentang Arah X : Lx = 3000 mm
Panjang Bentang Arah Y : Ly = 4000 mm
Rasio Bentang : R = [ Ly/Lx ] = 1.333
Tinggi Penampang : h = 120 mm
Jenis Slab : = Two Way Slab
Lebar Penampang : b = 1000 mm
Selimut Beton : d' = 25 mm
Tinggi Efektif Penampang : d = 95 mm
Kuat Tekan Beton : fc' = 30 Mpa
Tegangan Leleh Tulangan Baja : fy = 420 Mpa
Modulus Elastisitas Beton : Ec = [ 4700√fc' ] = 25742.96 Mpa
Modulus Elastisitas Baja : Es = 200000 Mpa
Faktor Blok Tegangan : β1 = 0.85
Faktor Reduksi : Ø = 0.90
Gaya Dalam
Momen Maksimum Desain : = 5.519 kN.m
Cek Rasio Tulangan
Rasio Tulangan Balanced : ρb = [ 0,85.β1.fc'/fy [ 600/[ 600+fy ] ] ] = 0.030357
Rasio Tulangan Maksimum : ρmaks = [ 0,75.ρb ] = 0.022768
Rasio Tulangan Minimum : ρmin = [ 1,4/fy ] = 0.003333
Rasio Tulangan Aktual : a = [ 0,59.fy²/fc' ] = 3469.20
b = [ -fy ] = -420.00
c = [ Mu/Ø.b.d² ] = 0.679471
ρtarik = [ -b + √ [ b²-4.a.c ] ] / [ 2.a ] = 0.00164
Cek Rasio Tulangan : Gunakan Rasio Tulangan Aktual = 0.003333
Luas Tulangan : Asta rik = [ ρta rik .b.d ] = 316.67 mm²
Diameter Tulangan Desain : D = 10 mm
Luas Tulangan Desain : Asd = [ π/4.D² ] = 78.54 mm²
Banyak Tulangan : n = [ As/Asd ] = 5 Batang
Jarak Tulangan : s = [ b/n ] = 200.00 mm
s = [ 2.h ] = 240.00 mm
Maka, Jarak Tulangan yang Digunakan : s = [ minimum s ] = 200.00 mm
Jumlah Tulangan Pakai : n = [ b/s ] = 5 Batang
Cek Asumsi Awal untuk Faktor Reduksi Ø
Luas Tulangan Tarik Terpasang : Asta rik = [ n.Asd ] = 392.70 mm²
Tinggi Blok Tegangan : a = [ Asta rik.fy/ [ 0,85.fc'.b ] ] = 6.47 mm
Tinggi Garis Netral : c = [ a/β1 ] = 7.61 mm
Regangan Tarik Baja : εs = [ 0,003. [ [ d-c ] / c ] ] = 0.03445
Regangan Leleh Baja : εy = [ fy/Es ] = 0.00210
Tulangan Baja Telah Leleh (Asumsi Sesuai)
Cek Kapasitas Momen
Momen Nominal Tarik : Mnta rik = [ As.fy.[ d-a/2 ] ] = 15.14 kN.m

Perbandingan Kapasitas : Ø.Mn ≥ Mu


13.622 ≥ 5.519 = Mampu
Kesimpulan
Maka, Tulangan Longitudinal yang Digunakan : = 5D10-200
Pelat Lantai 3000 x 4000 mm
Tulangan Longitudinal Lapangan Arah Y

Properties Penampang
Panjang Bentang Arah X : Lx = 3000 mm
Panjang Bentang Arah Y : Ly = 4000 mm
Rasio Bentang : R = [ Ly/Lx ] = 1.333
Tinggi Penampang : h = 120 mm
Jenis Slab : = Two Way Slab
Lebar Penampang : b = 1000 mm
Selimut Beton : d' = 25 mm
Tinggi Efektif Penampang : d = 95 mm
Kuat Tekan Beton : fc' = 30 Mpa
Tegangan Leleh Tulangan Baja : fy = 420 Mpa
Modulus Elastisitas Beton : Ec = [ 4700√fc' ] = 25742.96 Mpa
Modulus Elastisitas Baja : Es = 200000 Mpa
Faktor Blok Tegangan : β1 = 0.85
Faktor Reduksi : Ø = 0.90
Gaya Dalam
Momen Maksimum Desain : = 3.562 kN.m
Cek Rasio Tulangan
Rasio Tulangan Balanced : ρb = [ 0,85.β1.fc'/fy [ 600/[ 600+fy ] ] ] = 0.030357
Rasio Tulangan Maksimum : ρmaks = [ 0,75.ρb ] = 0.022768
Rasio Tulangan Minimum : ρmin = [ 1,4/fy ] = 0.003333
Rasio Tulangan Aktual : a = [ 0,59.fy²/fc' ] = 3469.20
b = [ -fy ] = -420.00
c = [ Mu/Ø.b.d² ] = 0.438535
ρtarik = [ -b + √ [ b²-4.a.c ] ] / [ 2.a ] = 0.00105
Cek Rasio Tulangan : Gunakan Rasio Tulangan Aktual = 0.003333
Luas Tulangan : Asta rik = [ ρta rik .b.d ] = 316.67 mm²
Diameter Tulangan Desain : D = 10 mm
Luas Tulangan Desain : Asd = [ π/4.D² ] = 78.54 mm²
Banyak Tulangan : n = [ As/Asd ] = 5 Batang
Jarak Tulangan : s = [ b/n ] = 200.00 mm
s = [ 2.h ] = 240.00 mm
Maka, Jarak Tulangan yang Digunakan : s = [ minimum s ] = 200.00 mm
Jumlah Tulangan Pakai : n = [ b/s ] = 5 Batang
Cek Asumsi Awal untuk Faktor Reduksi Ø
Luas Tulangan Tarik Terpasang : Asta rik = [ n.Asd ] = 392.70 mm²
Tinggi Blok Tegangan : a = [ Asta rik.fy/ [ 0,85.fc'.b ] ] = 6.47 mm
Tinggi Garis Netral : c = [ a/β1 ] = 7.61 mm
Regangan Tarik Baja : εs = [ 0,003. [ [ d-c ] / c ] ] = 0.03445
Regangan Leleh Baja : εy = [ fy/Es ] = 0.00210
Tulangan Baja Telah Leleh (Asumsi Sesuai)
Cek Kapasitas Momen
Momen Nominal Tarik : Mnta rik = [ As.fy.[ d-a/2 ] ] = 15.14 kN.m

Perbandingan Kapasitas : Ø.Mn ≥ Mu


13.622 ≥ 3.562 = Mampu
Kesimpulan
Maka, Tulangan Longitudinal yang Digunakan : = 5D10-200
Dak Beton 2500 x 4000 mm
Tulangan Longitudinal Tumpuan Arah X

Properties Penampang
Panjang Bentang Arah X : Lx = 2500 mm
Panjang Bentang Arah Y : Ly = 4000 mm
Rasio Bentang : R = [ Ly/Lx ] = 1.6
Tinggi Penampang : h = 120 mm
Jenis Slab : = Two Way Slab
Lebar Penampang : b = 1000 mm
Selimut Beton : d' = 25 mm
Tinggi Efektif Penampang : d = 95 mm
Kuat Tekan Beton : fc' = 30 Mpa
Tegangan Leleh Tulangan Baja : fy = 420 Mpa
Modulus Elastisitas Beton : Ec = [ 4700√fc' ] = 25742.96 Mpa
Modulus Elastisitas Baja : Es = 200000 Mpa
Faktor Blok Tegangan : β1 = 0.85
Faktor Reduksi : Ø = 0.90
Gaya Dalam
Momen Maksimum Desain : = 8.335 kN.m
Cek Rasio Tulangan
Rasio Tulangan Balanced : ρb = [ 0,85.β1.fc'/fy [ 600/[ 600+fy ] ] ] = 0.030357
Rasio Tulangan Maksimum : ρmaks = [ 0,75.ρb ] = 0.022768
Rasio Tulangan Minimum : ρmin = [ 1,4/fy ] = 0.003333
Rasio Tulangan Aktual : a = [ 0,59.fy²/fc' ] = 3469.20
b = [ -fy ] = -420.00
c = [ Mu/Ø.b.d² ] = 1.026162
ρtarik = [ -b + √ [ b²-4.a.c ] ] / [ 2.a ] = 0.00249
Cek Rasio Tulangan : Gunakan Rasio Tulangan Aktual = 0.003333
Luas Tulangan : Asta rik = [ ρta rik .b.d ] = 316.67 mm²
Diameter Tulangan Desain : D = 10 mm
Luas Tulangan Desain : Asd = [ π/4.D² ] = 78.54 mm²
Banyak Tulangan : n = [ As/Asd ] = 5 Batang
Jarak Tulangan : s = [ b/n ] = 200.00 mm
s = [ 2.h ] = 240.00 mm
Maka, Jarak Tulangan yang Digunakan : s = [ minimum s ] = 200.00 mm
Jumlah Tulangan Pakai : n = [ b/s ] = 5 Batang
Cek Asumsi Awal untuk Faktor Reduksi Ø
Luas Tulangan Tarik Terpasang : Asta rik = [ n.Asd ] = 392.70 mm²
Tinggi Blok Tegangan : a = [ Asta rik.fy/ [ 0,85.fc'.b ] ] = 6.47 mm
Tinggi Garis Netral : c = [ a/β1 ] = 7.61 mm
Regangan Tarik Baja : εs = [ 0,003. [ [ d-c ] / c ] ] = 0.03445
Regangan Leleh Baja : εy = [ fy/Es ] = 0.00210
Tulangan Baja Telah Leleh (Asumsi Sesuai)
Cek Kapasitas Momen
Momen Nominal Tarik : Mnta rik = [ As.fy.[ d-a/2 ] ] = 15.135 kN.m

Perbandingan Kapasitas : Ø.Mn ≥ Mu


13.622 ≥ 8.335 = Mampu
Kesimpulan
Maka, Tulangan Longitudinal yang Digunakan : = 5D10-200
Dak Beton 2500 x 4000 mm
Tulangan Longitudinal Tumpuan Arah Y

Properties Penampang
Panjang Bentang Arah X : Lx = 2500 mm
Panjang Bentang Arah Y : Ly = 4000 mm
Rasio Bentang : R = [ Ly/Lx ] = 1.6
Tinggi Penampang : h = 120 mm
Jenis Slab : = Two Way Slab
Lebar Penampang : b = 1000 mm
Selimut Beton : d' = 25 mm
Tinggi Efektif Penampang : d = 95 mm
Kuat Tekan Beton : fc' = 30 Mpa
Tegangan Leleh Tulangan Baja : fy = 420 Mpa
Modulus Elastisitas Beton : Ec = [ 4700√fc' ] = 25742.96 Mpa
Modulus Elastisitas Baja : Es = 200000 Mpa
Faktor Blok Tegangan : β1 = 0.85
Faktor Reduksi : Ø = 0.90
Gaya Dalam
Momen Maksimum Desain : = 6.57 kN.m
Cek Rasio Tulangan
Rasio Tulangan Balanced : ρb = [ 0,85.β1.fc'/fy [ 600/[ 600+fy ] ] ] = 0.030357
Rasio Tulangan Maksimum : ρmaks = [ 0,75.ρb ] = 0.022768
Rasio Tulangan Minimum : ρmin = [ 1,4/fy ] = 0.003333
Rasio Tulangan Aktual : a = [ 0,59.fy²/fc' ] = 3469.20
b = [ -fy ] = -420.00
c = [ Mu/Ø.b.d² ] = 0.808864
ρtarik = [ -b + √ [ b²-4.a.c ] ] / [ 2.a ] = 0.00196
Cek Rasio Tulangan : Gunakan Rasio Tulangan Aktual = 0.003333
Luas Tulangan : Asta rik = [ ρta rik .b.d ] = 316.67 mm²
Diameter Tulangan Desain : D = 10 mm
Luas Tulangan Desain : Asd = [ π/4.D² ] = 78.54 mm²
Banyak Tulangan : n = [ As/Asd ] = 5 Batang
Jarak Tulangan : s = [ b/n ] = 200.00 mm
s = [ 2.h ] = 240.00 mm
Maka, Jarak Tulangan yang Digunakan : s = [ minimum s ] = 200.00 mm
Jumlah Tulangan Pakai : n = [ b/s ] = 5 Batang
Cek Asumsi Awal untuk Faktor Reduksi Ø
Luas Tulangan Tarik Terpasang : Asta rik = [ n.Asd ] = 392.70 mm²
Tinggi Blok Tegangan : a = [ Asta rik.fy/ [ 0,85.fc'.b ] ] = 6.47 mm
Tinggi Garis Netral : c = [ a/β1 ] = 7.61 mm
Regangan Tarik Baja : εs = [ 0,003. [ [ d-c ] / c ] ] = 0.03445
Regangan Leleh Baja : εy = [ fy/Es ] = 0.00210
Tulangan Baja Telah Leleh (Asumsi Sesuai)
Cek Kapasitas Momen
Momen Nominal Tarik : Mnta rik = [ As.fy.[ d-a/2 ] ] = 15.135 kN.m

Perbandingan Kapasitas : Ø.Mn ≥ Mu


13.622 ≥ 6.570 = Mampu
Kesimpulan
Maka, Tulangan Longitudinal yang Digunakan : = 5D10-200
Dak Beton 2500 x 4000 mm
Tulangan Longitudinal Lapangan Arah X

Properties Penampang
Panjang Bentang Arah X : Lx = 2500 mm
Panjang Bentang Arah Y : Ly = 4000 mm
Rasio Bentang : R = [ Ly/Lx ] = 1.6
Tinggi Penampang : h = 120 mm
Jenis Slab : = Two Way Slab
Lebar Penampang : b = 1000 mm
Selimut Beton : d' = 25 mm
Tinggi Efektif Penampang : d = 95 mm
Kuat Tekan Beton : fc' = 30 Mpa
Tegangan Leleh Tulangan Baja : fy = 420 Mpa
Modulus Elastisitas Beton : Ec = [ 4700√fc' ] = 25742.96 Mpa
Modulus Elastisitas Baja : Es = 200000 Mpa
Faktor Blok Tegangan : β1 = 0.85
Faktor Reduksi : Ø = 0.90
Gaya Dalam
Momen Maksimum Desain : = 3.348 kN.m
Cek Rasio Tulangan
Rasio Tulangan Balanced : ρb = [ 0,85.β1.fc'/fy [ 600/[ 600+fy ] ] ] = 0.030357
Rasio Tulangan Maksimum : ρmaks = [ 0,75.ρb ] = 0.022768
Rasio Tulangan Minimum : ρmin = [ 1,4/fy ] = 0.003333
Rasio Tulangan Aktual : a = [ 0,59.fy²/fc' ] = 3469.20
b = [ -fy ] = -420.00
c = [ Mu/Ø.b.d² ] = 0.412188
ρtarik = [ -b + √ [ b²-4.a.c ] ] / [ 2.a ] = 0.00099
Cek Rasio Tulangan : Gunakan Rasio Tulangan Aktual = 0.003333
Luas Tulangan : Asta rik = [ ρta rik .b.d ] = 316.67 mm²
Diameter Tulangan Desain : D = 10 mm
Luas Tulangan Desain : Asd = [ π/4.D² ] = 78.54 mm²
Banyak Tulangan : n = [ As/Asd ] = 5 Batang
Jarak Tulangan : s = [ b/n ] = 200.00 mm
s = [ 2.h ] = 240.00 mm
Maka, Jarak Tulangan yang Digunakan : s = [ minimum s ] = 200.00 mm
Jumlah Tulangan Pakai : n = [ b/s ] = 5 Batang
Cek Asumsi Awal untuk Faktor Reduksi Ø
Luas Tulangan Tarik Terpasang : Asta rik = [ n.Asd ] = 392.70 mm²
Tinggi Blok Tegangan : a = [ Asta rik.fy/ [ 0,85.fc'.b ] ] = 6.47 mm
Tinggi Garis Netral : c = [ a/β1 ] = 7.61 mm
Regangan Tarik Baja : εs = [ 0,003. [ [ d-c ] / c ] ] = 0.03445
Regangan Leleh Baja : εy = [ fy/Es ] = 0.00210
Tulangan Baja Telah Leleh (Asumsi Sesuai)
Cek Kapasitas Momen
Momen Nominal Tarik : Mnta rik = [ As.fy.[ d-a/2 ] ] = 15.135 kN.m

Perbandingan Kapasitas : Ø.Mn ≥ Mu


13.622 ≥ 3.348 = Mampu
Kesimpulan
Maka, Tulangan Longitudinal yang Digunakan : = 5D10-200
Dak Beton 2500 x 4000 mm
Tulangan Longitudinal Lapangan Arah Y

Properties Penampang
Panjang Bentang Arah X : Lx = 2500 mm
Panjang Bentang Arah Y : Ly = 4000 mm
Rasio Bentang : R = [ Ly/Lx ] = 1.6
Tinggi Penampang : h = 120 mm
Jenis Slab : = Two Way Slab
Lebar Penampang : b = 1000 mm
Selimut Beton : d' = 25 mm
Tinggi Efektif Penampang : d = 95 mm
Kuat Tekan Beton : fc' = 30 Mpa
Tegangan Leleh Tulangan Baja : fy = 420 Mpa
Modulus Elastisitas Beton : Ec = [ 4700√fc' ] = 25742.96 Mpa
Modulus Elastisitas Baja : Es = 200000 Mpa
Faktor Blok Tegangan : β1 = 0.85
Faktor Reduksi : Ø = 0.90
Gaya Dalam
Momen Maksimum Desain : = 2.783 kN.m
Cek Rasio Tulangan
Rasio Tulangan Balanced : ρb = [ 0,85.β1.fc'/fy [ 600/[ 600+fy ] ] ] = 0.030357
Rasio Tulangan Maksimum : ρmaks = [ 0,75.ρb ] = 0.022768
Rasio Tulangan Minimum : ρmin = [ 1,4/fy ] = 0.003333
Rasio Tulangan Aktual : a = [ 0,59.fy²/fc' ] = 3469.20
b = [ -fy ] = -420.00
c = [ Mu/Ø.b.d² ] = 0.342629
ρtarik = [ -b + √ [ b²-4.a.c ] ] / [ 2.a ] = 0.00082
Cek Rasio Tulangan : Gunakan Rasio Tulangan Aktual = 0.003333
Luas Tulangan : Asta rik = [ ρta rik .b.d ] = 316.67 mm²
Diameter Tulangan Desain : D = 10 mm
Luas Tulangan Desain : Asd = [ π/4.D² ] = 78.54 mm²
Banyak Tulangan : n = [ As/Asd ] = 5 Batang
Jarak Tulangan : s = [ b/n ] = 200.00 mm
s = [ 2.h ] = 240.00 mm
Maka, Jarak Tulangan yang Digunakan : s = [ minimum s ] = 200.00 mm
Jumlah Tulangan Pakai : n = [ b/s ] = 5 Batang
Cek Asumsi Awal untuk Faktor Reduksi Ø
Luas Tulangan Tarik Terpasang : Asta rik = [ n.Asd ] = 392.70 mm²
Tinggi Blok Tegangan : a = [ Asta rik.fy/ [ 0,85.fc'.b ] ] = 6.47 mm
Tinggi Garis Netral : c = [ a/β1 ] = 7.61 mm
Regangan Tarik Baja : εs = [ 0,003. [ [ d-c ] / c ] ] = 0.03445
Regangan Leleh Baja : εy = [ fy/Es ] = 0.00210
Tulangan Baja Telah Leleh (Asumsi Sesuai)
Cek Kapasitas Momen
Momen Nominal Tarik : Mnta rik = [ As.fy.[ d-a/2 ] ] = 15.135 kN.m

Perbandingan Kapasitas : Ø.Mn ≥ Mu


13.622 ≥ 2.783 = Mampu
Kesimpulan
Maka, Tulangan Longitudinal yang Digunakan : = 5D10-200
Dak Beton 3000 x 4000 mm
Tulangan Longitudinal Tumpuan Arah X

Properties Penampang
Panjang Bentang Arah X : Lx = 3000 mm
Panjang Bentang Arah Y : Ly = 4000 mm
Rasio Bentang : R = [ Ly/Lx ] = 1.333
Tinggi Penampang : h = 120 mm
Jenis Slab : = Two Way Slab
Lebar Penampang : b = 1000 mm
Selimut Beton : d' = 25 mm
Tinggi Efektif Penampang : d = 95 mm
Kuat Tekan Beton : fc' = 30 Mpa
Tegangan Leleh Tulangan Baja : fy = 420 Mpa
Modulus Elastisitas Beton : Ec = [ 4700√fc' ] = 25742.96 Mpa
Modulus Elastisitas Baja : Es = 200000 Mpa
Faktor Blok Tegangan : β1 = 0.85
Faktor Reduksi : Ø = 0.90
Gaya Dalam
Momen Maksimum Desain : = 9.067 kN.m
Cek Rasio Tulangan
Rasio Tulangan Balanced : ρb = [ 0,85.β1.fc'/fy [ 600/[ 600+fy ] ] ] = 0.030357
Rasio Tulangan Maksimum : ρmaks = [ 0,75.ρb ] = 0.022768
Rasio Tulangan Minimum : ρmin = [ 1,4/fy ] = 0.003333
Rasio Tulangan Aktual : a = [ 0,59.fy²/fc' ] = 3469.20
b = [ -fy ] = -420.00
c = [ Mu/Ø.b.d² ] = 1.116282
ρtarik = [ -b + √ [ b²-4.a.c ] ] / [ 2.a ] = 0.00272
Cek Rasio Tulangan : Gunakan Rasio Tulangan Aktual = 0.003333
Luas Tulangan : Asta rik = [ ρta rik .b.d ] = 316.67 mm²
Diameter Tulangan Desain : D = 10 mm
Luas Tulangan Desain : Asd = [ π/4.D² ] = 78.54 mm²
Banyak Tulangan : n = [ As/Asd ] = 5 Batang
Jarak Tulangan : s = [ b/n ] = 200.00 mm
s = [ 2.h ] = 240.00 mm
Maka, Jarak Tulangan yang Digunakan : s = [ minimum s ] = 200.00 mm
Jumlah Tulangan Pakai : n = [ b/s ] = 5 Batang
Cek Asumsi Awal untuk Faktor Reduksi Ø
Luas Tulangan Tarik Terpasang : Asta rik = [ n.Asd ] = 392.70 mm²
Tinggi Blok Tegangan : a = [ Asta rik.fy/ [ 0,85.fc'.b ] ] = 6.47 mm
Tinggi Garis Netral : c = [ a/β1 ] = 7.61 mm
Regangan Tarik Baja : εs = [ 0,003. [ [ d-c ] / c ] ] = 0.03445
Regangan Leleh Baja : εy = [ fy/Es ] = 0.00210
Tulangan Baja Telah Leleh (Asumsi Sesuai)
Cek Kapasitas Momen
Momen Nominal Tarik : Mnta rik = [ As.fy.[ d-a/2 ] ] = 15.135 kN.m

Perbandingan Kapasitas : Ø.Mn ≥ Mu


13.622 ≥ 9.067 = Mampu
Kesimpulan
Maka, Tulangan Longitudinal yang Digunakan : = 5D10-200
Dak Beton 3000 x 4000 mm
Tulangan Longitudinal Tumpuan Arah Y

Properties Penampang
Panjang Bentang Arah X : Lx = 3000 mm
Panjang Bentang Arah Y : Ly = 4000 mm
Rasio Bentang : R = [ Ly/Lx ] = 1.333
Tinggi Penampang : h = 120 mm
Jenis Slab : = Two Way Slab
Lebar Penampang : b = 1000 mm
Selimut Beton : d' = 25 mm
Tinggi Efektif Penampang : d = 95 mm
Kuat Tekan Beton : fc' = 30 Mpa
Tegangan Leleh Tulangan Baja : fy = 420 Mpa
Modulus Elastisitas Beton : Ec = [ 4700√fc' ] = 25742.96 Mpa
Modulus Elastisitas Baja : Es = 200000 Mpa
Faktor Blok Tegangan : β1 = 0.85
Faktor Reduksi : Ø = 0.90
Gaya Dalam
Momen Maksimum Desain : = 6.481 kN.m
Cek Rasio Tulangan
Rasio Tulangan Balanced : ρb = [ 0,85.β1.fc'/fy [ 600/[ 600+fy ] ] ] = 0.030357
Rasio Tulangan Maksimum : ρmaks = [ 0,75.ρb ] = 0.022768
Rasio Tulangan Minimum : ρmin = [ 1,4/fy ] = 0.003333
Rasio Tulangan Aktual : a = [ 0,59.fy²/fc' ] = 3469.20
b = [ -fy ] = -420.00
c = [ Mu/Ø.b.d² ] = 0.797907
ρtarik = [ -b + √ [ b²-4.a.c ] ] / [ 2.a ] = 0.00193
Cek Rasio Tulangan : Gunakan Rasio Tulangan Aktual = 0.003333
Luas Tulangan : Asta rik = [ ρta rik .b.d ] = 316.67 mm²
Diameter Tulangan Desain : D = 10 mm
Luas Tulangan Desain : Asd = [ π/4.D² ] = 78.54 mm²
Banyak Tulangan : n = [ As/Asd ] = 5 Batang
Jarak Tulangan : s = [ b/n ] = 200.00 mm
s = [ 2.h ] = 240.00 mm
Maka, Jarak Tulangan yang Digunakan : s = [ minimum s ] = 200.00 mm
Jumlah Tulangan Pakai : n = [ b/s ] = 5 Batang
Cek Asumsi Awal untuk Faktor Reduksi Ø
Luas Tulangan Tarik Terpasang : Asta rik = [ n.Asd ] = 392.70 mm²
Tinggi Blok Tegangan : a = [ Asta rik.fy/ [ 0,85.fc'.b ] ] = 6.47 mm
Tinggi Garis Netral : c = [ a/β1 ] = 7.61 mm
Regangan Tarik Baja : εs = [ 0,003. [ [ d-c ] / c ] ] = 0.03445
Regangan Leleh Baja : εy = [ fy/Es ] = 0.00210
Tulangan Baja Telah Leleh (Asumsi Sesuai)
Cek Kapasitas Momen
Momen Nominal Tarik : Mnta rik = [ As.fy.[ d-a/2 ] ] = 15.14 kN.m

Perbandingan Kapasitas : Ø.Mn ≥ Mu


13.622 ≥ 6.481 = Mampu
Kesimpulan
Maka, Tulangan Longitudinal yang Digunakan : = 5D10-200
Dak Beton 3000 x 4000 mm
Tulangan Longitudinal Lapangan Arah X

Properties Penampang
Panjang Bentang Arah X : Lx = 3000 mm
Panjang Bentang Arah Y : Ly = 4000 mm
Rasio Bentang : R = [ Ly/Lx ] = 1.333
Tinggi Penampang : h = 120 mm
Jenis Slab : = Two Way Slab
Lebar Penampang : b = 1000 mm
Selimut Beton : d' = 25 mm
Tinggi Efektif Penampang : d = 95 mm
Kuat Tekan Beton : fc' = 30 Mpa
Tegangan Leleh Tulangan Baja : fy = 420 Mpa
Modulus Elastisitas Beton : Ec = [ 4700√fc' ] = 25742.96 Mpa
Modulus Elastisitas Baja : Es = 200000 Mpa
Faktor Blok Tegangan : β1 = 0.85
Faktor Reduksi : Ø = 0.90
Gaya Dalam
Momen Maksimum Desain : = 5.405 kN.m
Cek Rasio Tulangan
Rasio Tulangan Balanced : ρb = [ 0,85.β1.fc'/fy [ 600/[ 600+fy ] ] ] = 0.030357
Rasio Tulangan Maksimum : ρmaks = [ 0,75.ρb ] = 0.022768
Rasio Tulangan Minimum : ρmin = [ 1,4/fy ] = 0.003333
Rasio Tulangan Aktual : a = [ 0,59.fy²/fc' ] = 3469.20
b = [ -fy ] = -420.00
c = [ Mu/Ø.b.d² ] = 0.665436
ρtarik = [ -b + √ [ b²-4.a.c ] ] / [ 2.a ] = 0.00161
Cek Rasio Tulangan : Gunakan Rasio Tulangan Aktual = 0.003333
Luas Tulangan : Asta rik = [ ρta rik .b.d ] = 316.67 mm²
Diameter Tulangan Desain : D = 10 mm
Luas Tulangan Desain : Asd = [ π/4.D² ] = 78.54 mm²
Banyak Tulangan : n = [ As/Asd ] = 5 Batang
Jarak Tulangan : s = [ b/n ] = 200.00 mm
s = [ 2.h ] = 240.00 mm
Maka, Jarak Tulangan yang Digunakan : s = [ minimum s ] = 200.00 mm
Jumlah Tulangan Pakai : n = [ b/s ] = 5 Batang
Cek Asumsi Awal untuk Faktor Reduksi Ø
Luas Tulangan Tarik Terpasang : Asta rik = [ n.Asd ] = 392.70 mm²
Tinggi Blok Tegangan : a = [ Asta rik.fy/ [ 0,85.fc'.b ] ] = 6.47 mm
Tinggi Garis Netral : c = [ a/β1 ] = 7.61 mm
Regangan Tarik Baja : εs = [ 0,003. [ [ d-c ] / c ] ] = 0.03445
Regangan Leleh Baja : εy = [ fy/Es ] = 0.00210
Tulangan Baja Telah Leleh (Asumsi Sesuai)
Cek Kapasitas Momen
Momen Nominal Tarik : Mnta rik = [ As.fy.[ d-a/2 ] ] = 15.14 kN.m

Perbandingan Kapasitas : Ø.Mn ≥ Mu


13.622 ≥ 5.405 = Mampu
Kesimpulan
Maka, Tulangan Longitudinal yang Digunakan : = 5D10-200
Dak Beton 3000 x 4000 mm
Tulangan Longitudinal Lapangan Arah Y

Properties Penampang
Panjang Bentang Arah X : Lx = 3000 mm
Panjang Bentang Arah Y : Ly = 4000 mm
Rasio Bentang : R = [ Ly/Lx ] = 1.333
Tinggi Penampang : h = 120 mm
Jenis Slab : = Two Way Slab
Lebar Penampang : b = 1000 mm
Selimut Beton : d' = 25 mm
Tinggi Efektif Penampang : d = 95 mm
Kuat Tekan Beton : fc' = 30 Mpa
Tegangan Leleh Tulangan Baja : fy = 420 Mpa
Modulus Elastisitas Beton : Ec = [ 4700√fc' ] = 25742.96 Mpa
Modulus Elastisitas Baja : Es = 200000 Mpa
Faktor Blok Tegangan : β1 = 0.85
Faktor Reduksi : Ø = 0.90
Gaya Dalam
Momen Maksimum Desain : = 2.44 kN.m
Cek Rasio Tulangan
Rasio Tulangan Balanced : ρb = [ 0,85.β1.fc'/fy [ 600/[ 600+fy ] ] ] = 0.030357
Rasio Tulangan Maksimum : ρmaks = [ 0,75.ρb ] = 0.022768
Rasio Tulangan Minimum : ρmin = [ 1,4/fy ] = 0.003333
Rasio Tulangan Aktual : a = [ 0,59.fy²/fc' ] = 3469.20
b = [ -fy ] = -420.00
c = [ Mu/Ø.b.d² ] = 0.3004
ρtarik = [ -b + √ [ b²-4.a.c ] ] / [ 2.a ] = 0.00072
Cek Rasio Tulangan : Gunakan Rasio Tulangan Aktual = 0.003333
Luas Tulangan : Asta rik = [ ρta rik .b.d ] = 316.67 mm²
Diameter Tulangan Desain : D = 10 mm
Luas Tulangan Desain : Asd = [ π/4.D² ] = 78.54 mm²
Banyak Tulangan : n = [ As/Asd ] = 5 Batang
Jarak Tulangan : s = [ b/n ] = 200.00 mm
s = [ 2.h ] = 240.00 mm
Maka, Jarak Tulangan yang Digunakan : s = [ minimum s ] = 200.00 mm
Jumlah Tulangan Pakai : n = [ b/s ] = 5 Batang
Cek Asumsi Awal untuk Faktor Reduksi Ø
Luas Tulangan Tarik Terpasang : Asta rik = [ n.Asd ] = 392.70 mm²
Tinggi Blok Tegangan : a = [ Asta rik.fy/ [ 0,85.fc'.b ] ] = 6.47 mm
Tinggi Garis Netral : c = [ a/β1 ] = 7.61 mm
Regangan Tarik Baja : εs = [ 0,003. [ [ d-c ] / c ] ] = 0.03445
Regangan Leleh Baja : εy = [ fy/Es ] = 0.00210
Tulangan Baja Telah Leleh (Asumsi Sesuai)
Cek Kapasitas Momen
Momen Nominal Tarik : Mnta rik = [ As.fy.[ d-a/2 ] ] = 15.14 kN.m

Perbandingan Kapasitas : Ø.Mn ≥ Mu


13.622 ≥ 2.44 = Mampu
Kesimpulan
Maka, Tulangan Longitudinal yang Digunakan : = 5D10-200
Shearwall P1
Tulangan Lentur Shearwall

Propertie s Penampang
Tinggi Penampang : h = 5000 mm
Lebar Penampang : b = 350 mm
Tinggi Kolom : hc = 1000 mm
Lebar Kolom : bc = 1000 mm
Selimut Beton : d' = 40 mm
Tinggi Efektif Penampang : d = 4960 mm
Luas Penampang : Ag = [ b.h ] = 1750000 mm²
Luas Modular : At = [ Ag + [ n-1 ].[ As + As' ] ] = 2283516.38 mm²
Titik Pusat Penampang : y = [ Ag.h/2 +[ n-1 ] ] = 2500.00 mm
[ As.d + As'.d' ] / [ At ] = mm
Kuat Tekan Beton : fc' = 30 Mpa
Tegangan Leleh Baja Tulangan : fy = 420 Mpa
Modulus Elastisitas Beton : Ec = [ 4700√fc' ] = 25742.9602 Mpa
Modulus Elastisitas Baja : Es = 200000 Mpa
Regangan Ultimate Beton : εc = 0.0030
Regangan Leleh Baja : εy = [ fy/Es ] = 0.0021
Faktor Blok Tegangan : β1 = [ 0,65 ≤ 0,85 - (0,05(fc'-28)/7) ≤ 0,85 ] = 0.836
Modular Rasio : n = [ Es/Ec ] = 7.769
Tulangan Lentur Shearwall
Diameter Tulangan : D = 32 mm
Jumlah Tulangan : n = 100 Buah
Luas Tulangan Tekan : ΣAs' = 46646.368 mm²
Luas Tulangan Tarik : ΣAs = 32169.909 mm²
Luas Tulangan Total : Ast = 80424.772 mm²
Ce k Luas Tulangan Lentur
Rasio Tulangan Lentur : ρ = [ Ast/Ag ] = 4.60%
Rasio Tulangan Maksimum : ρmin = 1.00%
Rasio Tulangan Minimum : ρmaks = 6.00%
Cek Rasio Tulangan : [ ρmin < ρ < ρmaks ] = Oke
Faktor Re duksi Kekuatan
Aksial Tekan Lentur : Øc = 0.65
Aksial Tarik Lentur : Øt = 0.80
Reduksi Lentur : Øb = 0.80
Reduksi Geser : Øv = 0.75
Perhitungan Aksial Te kan Murni
Kuat Tekan Beton : Cc = [ 0,85.fc' [ Ag-ΣAst ] ] = 42574.17 kN
Kuat Tekan Tulangan : Cs = [ ΣAst.fy ] = 33778.40 kN
Beban Aksial Tekan Murni : Po = [ Cc + Cs ] = 76352.57 kN
Beban Aksial Tekan Nominal : Pnmax = [ 0,8.Po ] = 61082.06 kN
Perhitungan Ke runtuhan Seimbang
Garis Netral Balanced : cb = [ εc.d ] / [ εc + εy ] = 2917.65 mm
Blok Tegangan Balanced : ab = [ β1.cb ] = 2438.32 mm
Gaya Tekan Beton Balanced : Ccb = [ 0,85.fc'.ab .b ] = 21762.00 kN
Gaya Tekan Tulangan Balanced : Tsi = [ ΣTsi ] = 5616.43 kN
Momen Beton Balanced : MCc b = [ Ccb [ y - 0,5.ab ] ] = 27873.65 kN.m
Momen Tulangan Balanced : MTsi = [ ΣMTsi ] = 31866.65 kN.m
Beban Aksial Nominal Balanced : Pnb = [ Ccb + ΣTsi ] = 27378.43 kN
: Mnb = [ MCcb + MTsi ] = 59740.30 kN.m
Eksentrisitas Balanced : eb = [ Mnb / Pnb ] = 2182.02 mm
Perhitungan Lentur Murni
Garis Netral Lentur Murni : c = 1608.60 mm
Blok Tegangan Lentur Murni : a = [ β1.c ] = 1344.33 mm
Gaya Tekan Beton Murni : Cc = [ 0,85.fc'.a.b ] = 11998.17 kN
Gaya Tulangan Lentur Murni : Tsi = [ ΣTsi ] = -11998.17 kN
Momen Beton Lentur Murni : Mcc = [ y - 0,5.a ] . [ Cc ] = 21930.66 kN.m
Momen Tulangan Lentur Murni : MTs = [ ΣMTsi ] = 34195.71 kN.m
Momen Lentur Murni : Mn = [ Mcc + MTs ] = 56126.37 kN.m
Aksial Tarik Murni
Beban Aksial Tarik Nominal : Pnmin = [ ΣAst. [ -fy ] ] = -33778.40 kN
Kapasitas Nominal
Aksial Maksimum Rencana : Ø Po = [ 0,65.Po ] = 49629.17 kN
Aksial Tekan Rencana Maksimum : Ø Pnm a ks = [ 0,65.Pnma ks ] = 39703.34 kN
Aksial Rencana Balanced : Ø Pnb = [ 0,65.Pnb ] = 17795.98 kN
Momen Rencana Balanced : Ø Mnb = [ 0,80.Mnb ] = 47792.24 kN.m
Aksial Tarik Rencana : Ø Mn = [ 0,80.Mn ] = 44901.10 kN.m
Aksial Rencana Minimum : Ø Pn m in = [ 0,80.Pnmin ] = -27022.72 kN
Tulangan Shearwall
P1
Propertie s Pe nampang
Tebal Dinding Shearwall : tw = 350 mm
Tinggi Dinding Shearwall : hw = 48000 mm
Lebar Dinding Shearwall : lw = 5000 mm
Luas Bruto Dinding Shearwall : Acv = [ lw.tw ] = 1750000 mm²
Faktor Modifikasi Properti : λ = 1
Kuat Tekan Beton : fc' = 30 Mpa
Tegangan Leleh Baja Tulangan : fy = 420 Mpa
Gaya Dalam
Momen Maksimum : Mu = 53075.23 kN.m
Gaya Geser Maksimum : Vu = 2120.44 kN
Gaya Aksial Maksimum : Pu = 11127.97 kN
Cek Ke butuhan Lapisan Tulangan
Gaya Geser Bidang Terfaktor : Vn = [ 0,17.Acv.λ.√fc' ] = 1629.475 kN
Diperlukan Dua Lapis Tulangan
Tulangan Transversal Shearwall
Perhitungan Tiap meter
Rasio Tulangan Minimum : ρ1 = 0.0025
Luas Dinding Shearwall : Ag = [ 1000.tw ] = 350000 mm²
Luas Minimal Tulangan Perlu : A1 = [ ρ1.Ag ] = 875 mm²
Diameter Tulangan : ds = 16
Luas Tiap Tulangan : Ap = [ 2 [ π/4.ds² ] ] = 402.12 mm²
Jarak Antar Tulangan Perlu : s = [ Ap/A1 ] = 459.57
Jarak Maksimum Tulangan : smaks = 450
Gunakan Jarak Antar Tulangan = 200
Jumlah Tulangan Pakai : n = [ 1000/s ] = 5
Luas Tulangan Pakai : As_t = [ n.Ap ] = 2010.619 mm²
Perhitungan Tiap meter
Rasio Tulangan Transversal : ρt = [ Ap/ [ s.tw ] ] = 0.0057
Rasio Tulangan Longitudinal Minimum : ρmin = 0.0025
Gunakan Rasio Tulangan Aktual = 0.0057
Koefisien Dinding : a = 0.17
a = [ 0,25 ; jika [ hw/lw ] ≤ 1,5 ]
a = [ 0,17 ; jika [ hw/lw ] ≥ 2,0 ]
Perbandingan Tinggi dan Lebar : R = [ hw/lw ] = 9.600
Kuat Geser Nominal : ØVn = [ 0,75.Acv [ a .λ + √ [ fc'+ρt.fy ] ] ] = 7695.48 kN
Cek Kekuatan Geser : ØVn ≥ Vu
: 7695.475 ≥ 2120.440 = Mampu
Kesimpulan
Maka, Tulangan Transversal yang Digunakan : = D16-200
Shearwall P2
Tulangan Lentur Shearwall

Propertie s Penampang
Tinggi Penampang : h = 6000 mm
Lebar Penampang : b = 350 mm
Tinggi Kolom : hc = 1000 mm
Lebar Kolom : bc = 1000 mm
Selimut Beton : d' = 40 mm
Tinggi Efektif Penampang : d = 5960 mm
Luas Penampang : Ag = [ b.h ] = 2100000 mm²
Luas Modular : At = [ Ag + [ n-1 ].[ As + As' ] ] = 2764173.46 mm²
Titik Pusat Penampang : y = [ Ag.h/2 +[ n-1 ] ] = 3000.00 mm
[ As.d + As'.d' ] / [ At ] = mm
Kuat Tekan Beton : fc' = 30 Mpa
Tegangan Leleh Baja Tulangan : fy = 420 Mpa
Modulus Elastisitas Beton : Ec = [ 4700√fc' ] = 25742.9602 Mpa
Modulus Elastisitas Baja : Es = 200000 Mpa
Regangan Ultimate Beton : εc = 0.0030
Regangan Leleh Baja : εy = [ fy/Es ] = 0.0021
Faktor Blok Tegangan : β1 = [ 0,65 ≤ 0,85 - (0,05(fc'-28)/7) ≤ 0,85 ] = 0.836
Modular Rasio : n = [ Es/Ec ] = 7.769
Tulangan Lentur Shearwall
Diameter Tulangan : D = 32 mm
Jumlah Tulangan : n = 124 Buah
Luas Tulangan Tekan : ΣAs' = 57905.836 mm²
Luas Tulangan Tarik : ΣAs = 40212.386 mm²
Luas Tulangan Total : Ast = 99726.717 mm²
Ce k Luas Tulangan Lentur
Rasio Tulangan Lentur : ρ = [ Ast/Ag ] = 4.75%
Rasio Tulangan Maksimum : ρmin = 1.00%
Rasio Tulangan Minimum : ρmaks = 6.00%
Cek Rasio Tulangan : [ ρmin < ρ < ρmaks ] = Oke
Faktor Re duksi Kekuatan
Aksial Tekan Lentur : Øc = 0.65
Aksial Tarik Lentur : Øt = 0.80
Reduksi Lentur : Øb = 0.80
Reduksi Geser : Øv = 0.75
Perhitungan Aksial Te kan Murni
Kuat Tekan Beton : Cc = [ 0,85.fc' [ Ag-ΣAst ] ] = 51006.97 kN
Kuat Tekan Tulangan : Cs = [ ΣAst.fy ] = 41885.22 kN
Beban Aksial Tekan Murni : Po = [ Cc + Cs ] = 92892.19 kN
Beban Aksial Tekan Nominal : Pnmax = [ 0,8.Po ] = 74313.75 kN
Perhitungan Ke runtuhan Seimbang
Garis Netral Balanced : cb = [ εc.d ] / [ εc + εy ] = 3505.88 mm
Blok Tegangan Balanced : ab = [ β1.cb ] = 2929.92 mm
Gaya Tekan Beton Balanced : Ccb = [ 0,85.fc'.ab .b ] = 26149.50 kN
Gaya Tekan Tulangan Balanced : Tsi = [ ΣTsi ] = 6222.22 kN
Momen Beton Balanced : MCc b = [ Ccb [ y - 0,5.ab ] ] = 40140.58 kN.m
Momen Tulangan Balanced : MTsi = [ ΣMTsi ] = 48658.79 kN.m
Beban Aksial Nominal Balanced : Pnb = [ Ccb + ΣTsi ] = 32371.72 kN
: Mnb = [ MCcb + MTsi ] = 88799.37 kN.m
Eksentrisitas Balanced : eb = [ Mnb / Pnb ] = 2743.12 mm
Perhitungan Lentur Murni
Garis Netral Lentur Murni : c = 1974.10 mm
Blok Tegangan Lentur Murni : a = [ β1.c ] = 1649.78 mm
Gaya Tekan Beton Murni : Cc = [ 0,85.fc'.a.b ] = 14724.29 kN
Gaya Tulangan Lentur Murni : Tsi = [ ΣTsi ] = -14724.29 kN
Momen Beton Lentur Murni : Mcc = [ y - 0,5.a ] . [ Cc ] = 32026.95 kN.m
Momen Tulangan Lentur Murni : MTs = [ ΣMTsi ] = 52498.15 kN.m
Momen Lentur Murni : Mn = [ Mcc + MTs ] = 84525.10 kN.m
Aksial Tarik Murni
Beban Aksial Tarik Nominal : Pnmin = [ ΣAst. [ -fy ] ] = -41885.22 kN
Kapasitas Nominal
Aksial Maksimum Rencana : Ø Po = [ 0,65.Po ] = 60379.92 kN
Aksial Tekan Rencana Maksimum : Ø Pnm a ks = [ 0,65.Pnma ks ] = 48303.94 kN
Aksial Rencana Balanced : Ø Pnb = [ 0,65.Pnb ] = 21041.62 kN
Momen Rencana Balanced : Ø Mnb = [ 0,80.Mnb ] = 71039.49 kN.m
Aksial Tarik Rencana : Ø Mn = [ 0,80.Mn ] = 67620.08 kN.m
Aksial Rencana Minimum : Ø Pn m in = [ 0,80.Pnmin ] = -33508.18 kN
Tulangan Shearwall
P2
Propertie s Pe nampang
Tebal Dinding Shearwall : tw = 350 mm
Tinggi Dinding Shearwall : hw = 48000 mm
Lebar Dinding Shearwall : lw = 6000 mm
Luas Bruto Dinding Shearwall : Acv = [ lw.tw ] = 2100000 mm²
Faktor Modifikasi Properti : λ = 1
Kuat Tekan Beton : fc' = 30 Mpa
Tegangan Leleh Baja Tulangan : fy = 420 Mpa
Gaya Dalam
Momen Maksimum : Mu = 77928.19 kN.m
Gaya Geser Maksimum : Vu = 2993.74 kN
Gaya Aksial Maksimum : Pu = 15246.76 kN
Cek Ke butuhan Lapisan Tulangan
Gaya Geser Bidang Terfaktor : Vn = [ 0,17.Acv.λ.√fc' ] = 1955.37 kN
Diperlukan Dua Lapis Tulangan
Tulangan Transversal Shearwall
Perhitungan Tiap meter
Rasio Tulangan Minimum : ρ1 = 0.0025
Luas Dinding Shearwall : Ag = [ 1000.tw ] = 350000 mm²
Luas Minimal Tulangan Perlu : A1 = [ ρ1.Ag ] = 875 mm²
Diameter Tulangan : ds = 16
Luas Tiap Tulangan : Ap = [ 2 [ π/4.ds² ] ] = 402.12 mm²
Jarak Antar Tulangan Perlu : s = [ Ap/A1 ] = 459.57
Jarak Maksimum Tulangan : smaks = 450
Gunakan Jarak Antar Tulangan = 200
Jumlah Tulangan Pakai : n = [ 1000/s ] = 5
Luas Tulangan Pakai : As_t = [ n.Ap ] = 2010.619 mm²
Perhitungan Tiap meter
Rasio Tulangan Transversal : ρt = [ Ap/ [ s.tw ] ] = 0.0057
Rasio Tulangan Longitudinal Minimum : ρmin = 0.0025
Gunakan Rasio Tulangan Aktual = 0.0057
Koefisien Dinding : a = 0.17
a = [ 0,25 ; jika [ hw/lw ] ≤ 1,5 ]
a = [ 0,17 ; jika [ hw/lw ] ≥ 2,0 ]
Perbandingan Tinggi dan Lebar : R = [ hw/lw ] = 8.000
Kuat Geser Nominal : ØVn = [ 0,75.Acv [ a .λ + √ [ fc'+ρt.fy ] ] ] = 9234.57 kN
Cek Kekuatan Geser : ØVn ≥ Vu
: 9234.570 ≥ 2993.744 = Mampu
Kesimpulan
Maka, Tulangan Transversal yang Digunakan : = D16-200
Shearwall P3
Tulangan Lentur Shearwall

Propertie s Penampang
Tinggi Penampang : h = 8000 mm
Lebar Penampang : b = 350 mm
Tinggi Kolom : hc = 1000 mm
Lebar Kolom : bc = 1000 mm
Selimut Beton : d' = 40 mm
Tinggi Efektif Penampang : d = 7960 mm
Luas Penampang : Ag = [ b.h ] = 2800000 mm²
Luas Modular : At = [ Ag + [ n-1 ].[ As + As' ] ] = 3660159.07 mm²
Titik Pusat Penampang : y = [ Ag.h/2 +[ n-1 ] ] = 4000.00 mm
[ As.d + As'.d' ] / [ At ] = mm
Kuat Tekan Beton : fc' = 30 Mpa
Tegangan Leleh Baja Tulangan : fy = 420 Mpa
Modulus Elastisitas Beton : Ec = [ 4700√fc' ] = 25742.9602 Mpa
Modulus Elastisitas Baja : Es = 200000 Mpa
Regangan Ultimate Beton : εc = 0.0030
Regangan Leleh Baja : εy = [ fy/Es ] = 0.0021
Faktor Blok Tegangan : β1 = [ 0,65 ≤ 0,85 - (0,05(fc'-28)/7) ≤ 0,85 ] = 0.836
Modular Rasio : n = [ Es/Ec ] = 7.769
Tulangan Lentur Shearwall
Diameter Tulangan : D = 32 mm
Jumlah Tulangan : n = 160 Buah
Luas Tulangan Tekan : ΣAs' = 75599.286 mm²
Luas Tulangan Tarik : ΣAs = 51471.854 mm²
Luas Tulangan Total : Ast = 128679.635 mm²
Ce k Luas Tulangan Lentur
Rasio Tulangan Lentur : ρ = [ Ast/Ag ] = 4.60%
Rasio Tulangan Maksimum : ρmin = 1.00%
Rasio Tulangan Minimum : ρmaks = 6.00%
Cek Rasio Tulangan : [ ρmin < ρ < ρmaks ] = Oke
Faktor Re duksi Kekuatan
Aksial Tekan Lentur : Øc = 0.65
Aksial Tarik Lentur : Øt = 0.80
Reduksi Lentur : Øb = 0.80
Reduksi Geser : Øv = 0.75
Perhitungan Aksial Te kan Murni
Kuat Tekan Beton : Cc = [ 0,85.fc' [ Ag-ΣAst ] ] = 68118.67 kN
Kuat Tekan Tulangan : Cs = [ ΣAst.fy ] = 54045.45 kN
Beban Aksial Tekan Murni : Po = [ Cc + Cs ] = 122164.12 kN
Beban Aksial Tekan Nominal : Pnmax = [ 0,8.Po ] = 97731.29 kN
Perhitungan Ke runtuhan Seimbang
Garis Netral Balanced : cb = [ εc.d ] / [ εc + εy ] = 4682.35 mm
Blok Tegangan Balanced : ab = [ β1.cb ] = 3913.11 mm
Gaya Tekan Beton Balanced : Ccb = [ 0,85.fc'.ab .b ] = 34924.50 kN
Gaya Tekan Tulangan Balanced : Tsi = [ ΣTsi ] = 9193.78 kN
Momen Beton Balanced : MCc b = [ Ccb [ y - 0,5.ab ] ] = 71366.31 kN.m
Momen Tulangan Balanced : MTsi = [ ΣMTsi ] = 81095.33 kN.m
Beban Aksial Nominal Balanced : Pnb = [ Ccb + ΣTsi ] = 44118.28 kN
: Mnb = [ MCcb + MTsi ] = 152461.64 kN.m
Eksentrisitas Balanced : eb = [ Mnb / Pnb ] = 3455.75 mm
Perhitungan Lentur Murni
Garis Netral Lentur Murni : c = 2574.96 mm
Blok Tegangan Lentur Murni : a = [ β1.c ] = 2151.93 mm
Gaya Tekan Beton Murni : Cc = [ 0,85.fc'.a.b ] = 19205.97 kN
Gaya Tulangan Lentur Murni : Tsi = [ ΣTsi ] = -19205.97 kN
Momen Beton Lentur Murni : Mcc = [ y - 0,5.a ] . [ Cc ] = 56158.93 kN.m
Momen Tulangan Lentur Murni : MTs = [ ΣMTsi ] = 87373.79 kN.m
Momen Lentur Murni : Mn = [ Mcc + MTs ] = 143532.73 kN.m
Aksial Tarik Murni
Beban Aksial Tarik Nominal : Pnmin = [ ΣAst. [ -fy ] ] = -54045.45 kN
Kapasitas Nominal
Aksial Maksimum Rencana : Ø Po = [ 0,65.Po ] = 79406.68 kN
Aksial Tekan Rencana Maksimum : Ø Pnm a ks = [ 0,65.Pnma ks ] = 63525.34 kN
Aksial Rencana Balanced : Ø Pnb = [ 0,65.Pnb ] = 28676.88 kN
Momen Rencana Balanced : Ø Mnb = [ 0,80.Mnb ] = 121969.31 kN.m
Aksial Tarik Rencana : Ø Mn = [ 0,80.Mn ] = 114826.18 kN.m
Aksial Rencana Minimum : Ø Pn m in = [ 0,80.Pnmin ] = -43236.36 kN
Tulangan Shearwall
P3
Propertie s Penampang
Tebal Dinding Shearwall : tw = 350 mm
Tinggi Dinding Shearwall : hw = 48000 mm
Lebar Dinding Shearwall : lw = 8000 mm
Luas Bruto Dinding Shearwall : Acv = [ lw.tw ] = 2800000 mm²
Faktor Modifikasi Properti : λ = 1
Kuat Tekan Beton : fc' = 30 Mpa
Tegangan Leleh Baja Tulangan : fy = 420 Mpa
Gaya Dalam
Momen Maksimum : Mu = 135658.70 kN.m
Gaya Geser Maksimum : Vu = 5154.64 kN
Gaya Aksial Maksimum : Pu = 14468.61 kN
Ce k Kebutuhan Lapisan Tulangan
Gaya Geser Bidang Terfaktor : Vn = [ 0,17.Acv.λ.√fc' ] = 2607.1594 kN
Diperlukan Dua Lapis Tulangan
Tulangan Transversal Shearwall
Perhitungan Tiap meter
Rasio Tulangan Minimum : ρ1 = 0.0025
Luas Dinding Shearwall : Ag = [ 1000.tw ] = 350000 mm²
Luas Minimal Tulangan Perlu : A1 = [ ρ1.Ag ] = 875 mm²
Diameter Tulangan : ds = 16
Luas Tiap Tulangan : Ap = [ 2 [ π/4.ds² ] ] = 402.12 mm²
Jarak Antar Tulangan Perlu : s = [ Ap/A1 ] = 459.57
Jarak Maksimum Tulangan : smaks = 450
Gunakan Jarak Antar Tulangan = 200
Jumlah Tulangan Pakai : n = [ 1000/s ] = 5
Luas Tulangan Pakai : As_t = [ n.Ap ] = 2010.6193 mm²
Perhitungan Tiap meter
Rasio Tulangan Transversal : ρt = [ Ap/ [ s.tw ] ] = 0.0057
Rasio Tulangan Longitudinal Minimum : ρmin = 0.0025
Gunakan Rasio Tulangan Aktual = 0.0057
Koefisien Dinding : a = 0.17
a = [ 0,25 ; jika [ hw/lw ] ≤ 1,5 ]
a = [ 0,17 ; jika [ hw/lw ] ≥ 2,0 ]
Perbandingan Tinggi dan Lebar : R = [ hw/lw ] = 6.000
Kuat Geser Nominal : ØVn = [ 0,75.Acv [ a .λ + √ [ fc'+ρt.fy ] ] ] = 12312.76 kN
Cek Kekuatan Geser : ØVn ≥ Vu
: 12312.76 ≥ 5154.640 = Mampu
Kesimpulan
Maka, Tulangan Transversal yang Digunakan : = D16-200
Shearwall P4
Tulangan Lentur Shearwall

Propertie s Penampang
Tinggi Penampang : h = 3100 mm
Lebar Penampang : b = 350 mm
Tinggi Kolom : hc = 1000 mm
Lebar Kolom : bc = 1000 mm
Selimut Beton : d' = 40 mm
Tinggi Efektif Penampang : d = 3060 mm
Luas Penampang : Ag = [ b.h ] = 1085000 mm²
Luas Modular : At = [ Ag + [ n-1 ].[ As + As' ] ] = 1411642.68 mm²
Titik Pusat Penampang : y = [ Ag.h/2 +[ n-1 ] ] = 1550.00 mm
[ As.d + As'.d' ] / [ At ] = mm
Kuat Tekan Beton : fc' = 30 Mpa
Tegangan Leleh Baja Tulangan : fy = 420 Mpa
Modulus Elastisitas Beton : Ec = [ 4700√fc' ] = 25742.9602 Mpa
Modulus Elastisitas Baja : Es = 200000 Mpa
Regangan Ultimate Beton : εc = 0.0030
Regangan Leleh Baja : εy = [ fy/Es ] = 0.0021
Faktor Blok Tegangan : β1 = [ 0,65 ≤ 0,85 - (0,05(fc'-28)/7) ≤ 0,85 ] = 0.836
Modular Rasio : n = [ Es/Ec ] = 7.769
Tulangan Lentur Shearwall
Diameter Tulangan : D = 32 mm
Jumlah Tulangan : n = 62 Buah
Luas Tulangan Tekan : ΣAs' = 28952.918 mm²
Luas Tulangan Tarik : ΣAs = 19301.945 mm²
Luas Tulangan Total : Ast = 49863.359 mm²
Ce k Luas Tulangan Lentur
Rasio Tulangan Lentur : ρ = [ Ast/Ag ] = 4.60%
Rasio Tulangan Maksimum : ρmin = 1.00%
Rasio Tulangan Minimum : ρmaks = 6.00%
Cek Rasio Tulangan : [ ρmin < ρ < ρmaks ] = Oke
Faktor Re duksi Kekuatan
Aksial Tekan Lentur : Øc = 0.65
Aksial Tarik Lentur : Øt = 0.80
Reduksi Lentur : Øb = 0.80
Reduksi Geser : Øv = 0.75
Perhitungan Aksial Te kan Murni
Kuat Tekan Beton : Cc = [ 0,85.fc' [ Ag-ΣAst ] ] = 26395.98 kN
Kuat Tekan Tulangan : Cs = [ ΣAst.fy ] = 20942.61 kN
Beban Aksial Tekan Murni : Po = [ Cc + Cs ] = 47338.59 kN
Beban Aksial Tekan Nominal : Pnmax = [ 0,8.Po ] = 37870.88 kN
Perhitungan Ke runtuhan Seimbang
Garis Netral Balanced : cb = [ εc.d ] / [ εc + εy ] = 1800.00 mm
Blok Tegangan Balanced : ab = [ β1.cb ] = 1504.29 mm
Gaya Tekan Beton Balanced : Ccb = [ 0,85.fc'.ab .b ] = 13425.75 kN
Gaya Tekan Tulangan Balanced : Tsi = [ ΣTsi ] = 3354.61 kN
Momen Beton Balanced : MCc b = [ Ccb [ y - 0,5.ab ] ] = 10711.83 kN.m
Momen Tulangan Balanced : MTsi = [ ΣMTsi ] = 12372.63 kN.m
Beban Aksial Nominal Balanced : Pnb = [ Ccb + ΣTsi ] = 16780.36 kN
: Mnb = [ MCcb + MTsi ] = 23084.46 kN.m
Eksentrisitas Balanced : eb = [ Mnb / Pnb ] = 1375.68 mm
Perhitungan Lentur Murni
Garis Netral Lentur Murni : c = 996.33 mm
Blok Tegangan Lentur Murni : a = [ β1.c ] = 832.64 mm
Gaya Tekan Beton Murni : Cc = [ 0,85.fc'.a.b ] = 7431.35 kN
Gaya Tulangan Lentur Murni : Tsi = [ ΣTsi ] = -7431.35 kN
Momen Beton Lentur Murni : Mcc = [ y - 0,5.a ] . [ Cc ] = 8424.76 kN.m
Momen Tulangan Lentur Murni : MTs = [ ΣMTsi ] = 13182.28 kN.m
Momen Lentur Murni : Mn = [ Mcc + MTs ] = 21607.03 kN.m
Aksial Tarik Murni
Beban Aksial Tarik Nominal : Pnmin = [ ΣAst. [ -fy ] ] = -20942.61 kN
Kapasitas Nominal
Aksial Maksimum Rencana : Ø Po = [ 0,65.Po ] = 30770.09 kN
Aksial Tekan Rencana Maksimum : Ø Pnm a ks = [ 0,65.Pnma ks ] = 24616.07 kN
Aksial Rencana Balanced : Ø Pnb = [ 0,65.Pnb ] = 10907.23 kN
Momen Rencana Balanced : Ø Mnb = [ 0,80.Mnb ] = 18467.57 kN.m
Aksial Tarik Rencana : Ø Mn = [ 0,80.Mn ] = 17285.62 kN.m
Aksial Rencana Minimum : Ø Pn m in = [ 0,80.Pnmin ] = -16754.09 kN
Tulangan Shearwall
P4
Propertie s Pe nampang
Tebal Dinding Shearwall : tw = 350 mm
Tinggi Dinding Shearwall : hw = 48000 mm
Lebar Dinding Shearwall : lw = 3100 mm
Luas Bruto Dinding Shearwall : Acv = [ lw.tw ] = 1085000 mm²
Faktor Modifikasi Properti : λ = 1
Kuat Tekan Beton : fc' = 30 Mpa
Tegangan Leleh Baja Tulangan : fy = 420 Mpa
Gaya Dalam
Momen Maksimum : Mu = 4167.11 kN.m
Gaya Geser Maksimum : Vu = 1097.48 kN
Gaya Aksial Maksimum : Pu = 7548.23 kN
Cek Ke butuhan Lapisan Tulangan
Gaya Geser Bidang Terfaktor : Vn = [ 0,17.Acv.λ.√fc' ] = 1010.274 kN
Diperlukan Dua Lapis Tulangan
Tulangan Transversal Shearwall
Perhitungan Tiap meter
Rasio Tulangan Minimum : ρ1 = 0.0025
Luas Dinding Shearwall : Ag = [ 1000.tw ] = 350000 mm²
Luas Minimal Tulangan Perlu : A1 = [ ρ1.Ag ] = 875 mm²
Diameter Tulangan : ds = 16
Luas Tiap Tulangan : Ap = [ 2 [ π/4.ds² ] ] = 402.12 mm²
Jarak Antar Tulangan Perlu : s = [ Ap/A1 ] = 459.57
Jarak Maksimum Tulangan : smaks = 450
Gunakan Jarak Antar Tulangan = 200
Jumlah Tulangan Pakai : n = [ 1000/s ] = 5
Luas Tulangan Pakai : As_t = [ n.Ap ] = 2010.619 mm²
Perhitungan Tiap meter
Rasio Tulangan Transversal : ρt = [ Ap/ [ s.tw ] ] = 0.0057
Rasio Tulangan Longitudinal Minimum : ρmin = 0.0025
Gunakan Rasio Tulangan Aktual = 0.0057
Koefisien Dinding : a = 0.17
a = [ 0,25 ; jika [ hw/lw ] ≤ 1,5 ]
a = [ 0,17 ; jika [ hw/lw ] ≥ 2,0 ]
Perbandingan Tinggi dan Lebar : R = [ hw/lw ] = 15.484
Kuat Geser Nominal : ØVn = [ 0,75.Acv [ a .λ + √ [ fc'+ρt.fy ] ] ] = 4771.19 kN
Cek Kekuatan Geser : ØVn ≥ Vu
: 4771.195 ≥ 1097.482 = Mampu
Kesimpulan
Maka, Tulangan Transversal yang Digunakan : = D16-200
Shearwall P5
Tulangan Lentur Shearwall

Propertie s Penampang
Tinggi Penampang : h = 3000 mm
Lebar Penampang : b = 350 mm
Tinggi Kolom : hc = 1000 mm
Lebar Kolom : bc = 1000 mm
Selimut Beton : d' = 40 mm
Tinggi Efektif Penampang : d = 2960 mm
Luas Penampang : Ag = [ b.h ] = 1050000 mm²
Luas Modular : At = [ Ag + [ n-1 ].[ As + As' ] ] = 1202433.25 mm²
Titik Pusat Penampang : y = [ Ag.h/2 +[ n-1 ] ] = 1500.00 mm
[ As.d + As'.d' ] / [ At ] = mm
Kuat Tekan Beton : fc' = 30 Mpa
Tegangan Leleh Baja Tulangan : fy = 420 Mpa
Modulus Elastisitas Beton : Ec = [ 4700√fc' ] = 25742.9602 Mpa
Modulus Elastisitas Baja : Es = 200000 Mpa
Regangan Ultimate Beton : εc = 0.0030
Regangan Leleh Baja : εy = [ fy/Es ] = 0.0021
Faktor Blok Tegangan : β1 = [ 0,65 ≤ 0,85 - (0,05(fc'-28)/7) ≤ 0,85 ] = 0.836
Modular Rasio : n = [ Es/Ec ] = 7.769
Tulangan Lentur Shearwall
Diameter Tulangan : D = 32 mm
Jumlah Tulangan : n = 30 Buah
Luas Tulangan Tekan : ΣAs' = 13672.211 mm²
Luas Tulangan Tarik : ΣAs = 8846.725 mm²
Luas Tulangan Total : Ast = 24127.432 mm²
Ce k Luas Tulangan Lentur
Rasio Tulangan Lentur : ρ = [ Ast/Ag ] = 2.30%
Rasio Tulangan Maksimum : ρmin = 1.00%
Rasio Tulangan Minimum : ρmaks = 6.00%
Cek Rasio Tulangan : [ ρmin < ρ < ρmaks ] = Oke
Faktor Re duksi Kekuatan
Aksial Tekan Lentur : Øc = 0.65
Aksial Tarik Lentur : Øt = 0.80
Reduksi Lentur : Øb = 0.80
Reduksi Geser : Øv = 0.75
Perhitungan Aksial Te kan Murni
Kuat Tekan Beton : Cc = [ 0,85.fc' [ Ag-ΣAst ] ] = 26159.75 kN
Kuat Tekan Tulangan : Cs = [ ΣAst.fy ] = 10133.52 kN
Beban Aksial Tekan Murni : Po = [ Cc + Cs ] = 36293.27 kN
Beban Aksial Tekan Nominal : Pnmax = [ 0,8.Po ] = 29034.62 kN
Perhitungan Ke runtuhan Seimbang
Garis Netral Balanced : cb = [ εc.d ] / [ εc + εy ] = 1741.18 mm
Blok Tegangan Balanced : ab = [ β1.cb ] = 1455.13 mm
Gaya Tekan Beton Balanced : Ccb = [ 0,85.fc'.ab .b ] = 12987.00 kN
Gaya Tekan Tulangan Balanced : Tsi = [ ΣTsi ] = 1615.84 kN
Momen Beton Balanced : MCc b = [ Ccb [ y - 0,5.ab ] ] = 10031.64 kN.m
Momen Tulangan Balanced : MTsi = [ ΣMTsi ] = 5796.78 kN.m
Beban Aksial Nominal Balanced : Pnb = [ Ccb + ΣTsi ] = 14602.84 kN
: Mnb = [ MCcb + MTsi ] = 15828.42 kN.m
Eksentrisitas Balanced : eb = [ Mnb / Pnb ] = 1083.93 mm
Perhitungan Lentur Murni
Garis Netral Lentur Murni : c = 710.24 mm
Blok Tegangan Lentur Murni : a = [ β1.c ] = 593.56 mm
Gaya Tekan Beton Murni : Cc = [ 0,85.fc'.a.b ] = 5297.49 kN
Gaya Tulangan Lentur Murni : Tsi = [ ΣTsi ] = -5297.49 kN
Momen Beton Lentur Murni : Mcc = [ y - 0,5.a ] . [ Cc ] = 6374.06 kN.m
Momen Tulangan Lentur Murni : MTs = [ ΣMTsi ] = 5280.05 kN.m
Momen Lentur Murni : Mn = [ Mcc + MTs ] = 11654.11 kN.m
Aksial Tarik Murni
Beban Aksial Tarik Nominal : Pnmin = [ ΣAst. [ -fy ] ] = -10133.52 kN
Kapasitas Nominal
Aksial Maksimum Rencana : Ø Po = [ 0,65.Po ] = 23590.63 kN
Aksial Tekan Rencana Maksimum : Ø Pnm a ks = [ 0,65.Pnma ks ] = 18872.50 kN
Aksial Rencana Balanced : Ø Pnb = [ 0,65.Pnb ] = 9491.85 kN
Momen Rencana Balanced : Ø Mnb = [ 0,80.Mnb ] = 12662.74 kN.m
Aksial Tarik Rencana : Ø Mn = [ 0,80.Mn ] = 9323.29 kN.m
Aksial Rencana Minimum : Ø Pn m in = [ 0,80.Pnmin ] = -8106.82 kN
Tulangan Shearwall
P5
Propertie s Pe nampang
Tebal Dinding Shearwall : tw = 350 mm
Tinggi Dinding Shearwall : hw = 48000 mm
Lebar Dinding Shearwall : lw = 3000 mm
Luas Bruto Dinding Shearwall : Acv = [ lw.tw ] = 1050000 mm²
Faktor Modifikasi Properti : λ = 1
Kuat Tekan Beton : fc' = 30 Mpa
Tegangan Leleh Baja Tulangan : fy = 420 Mpa
Gaya Dalam
Momen Maksimum : Mu = 3338.20 kN.m
Gaya Geser Maksimum : Vu = 593.18 kN
Gaya Aksial Maksimum : Pu = 7728.15 kN
Cek Ke butuhan Lapisan Tulangan
Gaya Geser Bidang Terfaktor : Vn = [ 0,17.Acv.λ.√fc' ] = 977.6848 kN
Diperlukan Satu Lapis Tulangan
Tulangan Transversal Shearwall
Perhitungan Tiap meter
Rasio Tulangan Minimum : ρ1 = 0.0025
Luas Dinding Shearwall : Ag = [ 1000.tw ] = 350000 mm²
Luas Minimal Tulangan Perlu : A1 = [ ρ1.Ag ] = 875 mm²
Diameter Tulangan : ds = 16
Luas Tiap Tulangan : Ap = [ 2 [ π/4.ds² ] ] = 402.12 mm²
Jarak Antar Tulangan Perlu : s = [ Ap/A1 ] = 459.57
Jarak Maksimum Tulangan : smaks = 450
Gunakan Jarak Antar Tulangan = 200
Jumlah Tulangan Pakai : n = [ 1000/s ] = 5
Luas Tulangan Pakai : As_t = [ n.Ap ] = 2010.619 mm²
Perhitungan Tiap meter
Rasio Tulangan Transversal : ρt = [ Ap/ [ s.tw ] ] = 0.0057
Rasio Tulangan Longitudinal Minimum : ρmin = 0.0025
Gunakan Rasio Tulangan Aktual = 0.0057
Koefisien Dinding : a = 0.17
a = [ 0,25 ; jika [ hw/lw ] ≤ 1,5 ]
a = [ 0,17 ; jika [ hw/lw ] ≥ 2,0 ]
Perbandingan Tinggi dan Lebar : R = [ hw/lw ] = 16.000
Kuat Geser Nominal : ØVn = [ 0,75.Acv [ a .λ + √ [ fc'+ρt.fy ] ] ] = 4617.29 kN
Cek Kekuatan Geser : ØVn ≥ Vu
: 4617.285 ≥ 593.177 = Mampu
Kesimpulan
Maka, Tulangan Transversal yang Digunakan : = D16-200
Shearwall P6
Tulangan Lentur Shearwall

Propertie s Penampang
Tinggi Penampang : h = 800 mm
Lebar Penampang : b = 350 mm
Tinggi Kolom : hc = 1000 mm
Lebar Kolom : bc = 1000 mm
Selimut Beton : d' = 40 mm
Tinggi Efektif Penampang : d = 760 mm
Luas Penampang : Ag = [ b.h ] = 280000 mm²
Luas Modular : At = [ Ag + [ n-1 ].[ As + As' ] ] = 312664.268 mm²
Titik Pusat Penampang : y = [ Ag.h/2 +[ n-1 ] ] = 400.00 mm
[ As.d + As'.d' ] / [ At ] = mm
Kuat Tekan Beton : fc' = 30 Mpa
Tegangan Leleh Baja Tulangan : fy = 420 Mpa
Modulus Elastisitas Beton : Ec = [ 4700√fc' ] = 25742.9602 Mpa
Modulus Elastisitas Baja : Es = 200000 Mpa
Regangan Ultimate Beton : εc = 0.0030
Regangan Leleh Baja : εy = [ fy/Es ] = 0.0021
Faktor Blok Tegangan : β1 = [ 0,65 ≤ 0,85 - (0,05(fc'-28)/7) ≤ 0,85 ] = 0.836
Modular Rasio : n = [ Es/Ec ] = 7.769
Tulangan Lentur Shearwall
Diameter Tulangan : D = 32 mm
Jumlah Tulangan : n = 8 Buah
Luas Tulangan Tekan : ΣAs' = 3216.991 mm²
Luas Tulangan Tarik : ΣAs = 1608.495 mm²
Luas Tulangan Total : Ast = 6433.982 mm²
Ce k Luas Tulangan Lentur
Rasio Tulangan Lentur : ρ = [ Ast/Ag ] = 2.30%
Rasio Tulangan Maksimum : ρmin = 1.00%
Rasio Tulangan Minimum : ρmaks = 6.00%
Cek Rasio Tulangan : [ ρmin < ρ < ρmaks ] = Oke
Faktor Re duksi Kekuatan
Aksial Tekan Lentur : Øc = 0.65
Aksial Tarik Lentur : Øt = 0.80
Reduksi Lentur : Øb = 0.80
Reduksi Geser : Øv = 0.75
Perhitungan Aksial Te kan Murni
Kuat Tekan Beton : Cc = [ 0,85.fc' [ Ag-ΣAst ] ] = 6975.93 kN
Kuat Tekan Tulangan : Cs = [ ΣAst.fy ] = 2702.27 kN
Beban Aksial Tekan Murni : Po = [ Cc + Cs ] = 9678.21 kN
Beban Aksial Tekan Nominal : Pnmax = [ 0,8.Po ] = 7742.56 kN
Perhitungan Ke runtuhan Seimbang
Garis Netral Balanced : cb = [ εc.d ] / [ εc + εy ] = 447.06 mm
Blok Tegangan Balanced : ab = [ β1.cb ] = 373.61 mm
Gaya Tekan Beton Balanced : Ccb = [ 0,85.fc'.ab .b ] = 3334.50 kN
Gaya Tekan Tulangan Balanced : Tsi = [ ΣTsi ] = 304.77 kN
Momen Beton Balanced : MCc b = [ Ccb [ y - 0,5.ab ] ] = 710.89 kN.m
Momen Tulangan Balanced : MTsi = [ ΣMTsi ] = 443.04 kN.m
Beban Aksial Nominal Balanced : Pnb = [ Ccb + ΣTsi ] = 3639.27 kN
: Mnb = [ MCcb + MTsi ] = 1153.94 kN.m
Eksentrisitas Balanced : eb = [ Mnb / Pnb ] = 317.08 mm
Perhitungan Lentur Murni
Garis Netral Lentur Murni : c = 186.53 mm
Blok Tegangan Lentur Murni : a = [ β1.c ] = 155.88 mm
Gaya Tekan Beton Murni : Cc = [ 0,85.fc'.a.b ] = 1391.27 kN
Gaya Tulangan Lentur Murni : Tsi = [ ΣTsi ] = -1391.27 kN
Momen Beton Lentur Murni : Mcc = [ y - 0,5.a ] . [ Cc ] = 448.07 kN.m
Momen Tulangan Lentur Murni : MTs = [ ΣMTsi ] = 387.61 kN.m
Momen Lentur Murni : Mn = [ Mcc + MTs ] = 835.68 kN.m
Aksial Tarik Murni
Beban Aksial Tarik Nominal : Pnmin = [ ΣAst. [ -fy ] ] = -2702.27 kN
Kapasitas Nominal
Aksial Maksimum Rencana : Ø Po = [ 0,65.Po ] = 6290.83 kN
Aksial Tekan Rencana Maksimum : Ø Pnm a ks = [ 0,65.Pnma ks ] = 5032.67 kN
Aksial Rencana Balanced : Ø Pnb = [ 0,65.Pnb ] = 2365.52 kN
Momen Rencana Balanced : Ø Mnb = [ 0,80.Mnb ] = 923.15 kN.m
Aksial Tarik Rencana : Ø Mn = [ 0,80.Mn ] = 668.54 kN.m
Aksial Rencana Minimum : Ø Pn m in = [ 0,80.Pnmin ] = -2161.82 kN
Tulangan Shearwall
P6
Propertie s Pe nampang
Tebal Dinding Shearwall : tw = 350 mm
Tinggi Dinding Shearwall : hw = 48000 mm
Lebar Dinding Shearwall : lw = 800 mm
Luas Bruto Dinding Shearwall : Acv = [ lw.tw ] = 280000 mm²
Faktor Modifikasi Properti : λ = 1
Kuat Tekan Beton : fc' = 30 Mpa
Tegangan Leleh Baja Tulangan : fy = 420 Mpa
Gaya Dalam
Momen Maksimum : Mu = 198.22 kN.m
Gaya Geser Maksimum : Vu = 95.36 kN
Gaya Aksial Maksimum : Pu = 2331.26 kN
Cek Ke butuhan Lapisan Tulangan
Gaya Geser Bidang Terfaktor : Vn = [ 0,17.Acv.λ.√fc' ] = 260.7159 kN
Diperlukan Satu Lapis Tulangan
Tulangan Transversal Shearwall
Perhitungan Tiap meter
Rasio Tulangan Minimum : ρ1 = 0.0025
Luas Dinding Shearwall : Ag = [ 1000.tw ] = 350000 mm²
Luas Minimal Tulangan Perlu : A1 = [ ρ1.Ag ] = 875 mm²
Diameter Tulangan : ds = 16
Luas Tiap Tulangan : Ap = [ 2 [ π/4.ds² ] ] = 402.12 mm²
Jarak Antar Tulangan Perlu : s = [ Ap/A1 ] = 459.57
Jarak Maksimum Tulangan : smaks = 450
Gunakan Jarak Antar Tulangan = 200
Jumlah Tulangan Pakai : n = [ 1000/s ] = 5
Luas Tulangan Pakai : As_t = [ n.Ap ] = 2010.619 mm²
Perhitungan Tiap meter
Rasio Tulangan Transversal : ρt = [ Ap/ [ s.tw ] ] = 0.0057
Rasio Tulangan Longitudinal Minimum : ρmin = 0.0025
Gunakan Rasio Tulangan Aktual = 0.0057
Koefisien Dinding : a = 0.17
a = [ 0,25 ; jika [ hw/lw ] ≤ 1,5 ]
a = [ 0,17 ; jika [ hw/lw ] ≥ 2,0 ]
Perbandingan Tinggi dan Lebar : R = [ hw/lw ] = 60.000
Kuat Geser Nominal : ØVn = [ 0,75.Acv [ a .λ + √ [ fc'+ρt.fy ] ] ] = 1231.28 kN
Cek Kekuatan Geser : ØVn ≥ Vu
: 1231.276 ≥ 95.364 = Mampu
Kesimpulan
Maka, Tulangan Transversal yang Digunakan : = D16-200
LAMPIRAN
Beam-Colomn Joint
Beam-Coloum Joint 8000x8000 mm

Prope rties Penampang


Tinggi Penampang Kolom : hc = 600 mm
Lebar Penampang Kolom : bc = 600 mm
Panjang Kolom : Lk = 4000 mm
Tinggi Penampang Balok Kiri : hb_ki = 650 mm
Lebar Penampang Balok Kiri : bb_ki = 400 mm
Tinggi Penampang Balok Kanan : hb_ka = 650 mm
Lebar Penampang Balok Kanan : bb_ka = 400 mm
Selimut Beton : d' = 50 mm
Diameter Tulangan Longitudinal : db = 19 mm
Diameter Tulangan Sengkang : ds = 13 mm
Luas Tulangan Tumpuan Kiri Negatif (-) : As1' = 2268.230 mm²
Luas Tulangan Tumpuan Kiri Positif (+) : As2 = 1134.115 mm²
Luas Tulangan Tumpuan Kanan Negatif (-) : As3' = 2268.230 mm²
Luas Tulangan Tumpuan Kanan Positif (+) : As4 = 1134.115 mm²
Tinggi Efektif Penampang Kiri : d_ki = [ hb - d' ] = 600 mm
Tinggi Efektif Penampang Kanan : d_ka = [ hb - d' ] = 600 mm
Kuat Tekan Beton : fc' = 30 Mpa
Tegangan Leleh Baja Tulangan : fy = 420 Mpa
Modulus Elastisitas Beton : Ec = [ 4700 √fc' ] = 25742.9602 Mpa
Modulus Elastisitas Baja : Es = 200000 Mpa
Faktor Koreksi Geser : α = 0.75
Gaya Aksial Kolom : Pu = 2455.93 kN
Pe rsyaratan
Tinggi Joint Efektif :h = 400 mm
Jarak Tepi Balok ke Kolom :x = [ [ bc - bb ] / 2 ] = 100 mm
Lebar Joint Efektif : b1 = [ bb + h ] = 800 mm
b2 = [ bb + 2x ] = 600 mm
b = [ Minimum b1:b2 ] = 600 mm
Luas Joint Efektif : Aj = [ h.b ] = 240000 mm²
Lebar Balok : bb = 400 mm
Lebar Komponen Struktur : bs = [ 3/4.bc ] = 450 mm
[Confinement Tidak Bisa di Reduksi]
Luas Confinement Perlu : Ash/sbc_1 = [ 0,3.[fc'/fy][Ag/Ach] - 1] ] = 0.00943 mm²
Ash/sbc_2 = [ 0,09.fc'/fy ] = 0.00643 mm²
Kf = [ [ fc'/175 ] + 0,6 ] = 0.77143
= [ Minimal = 1 ] = 1
Kn = [ nc / [ nc-1 ] ] = 1.03226
Ash/sbc_3 = [ 0,2.Kf.Kn.Pu / [ fy.Ach ] ] = 0.00000 mm²
Luas Confinement Digunakan : Ash/sbc = [ Maksimum Ash/sbc ] = 0.00943 mm²
Luas Confinement Rencana : Ash/s = [ Ash/sbc.bc ] = 5.657 mm²
Jarak Confinement Maksimum : smaks = [ hc/4 ] = 125 mm
= [ 6.db ] = 114 mm
= [ 100 + [ 350-hx ] / 3 ] = 175.000 mm
Jarak Confinement Digunakan : s = 100 mm
Gaya Dalam
Momen Probable Atas Kolom
Tinggi Blok Tegangan Kiri : apr_1 = [ 1,25.As.fy ] / [ 0,85.fc'.b ] = 116.747 mm
Momen Probable Kiri : Mpr_1top = [ 1,25.As.fy[ d-apr_1/2 ] ] = 644.980 kN.m
Tinggi Blok Tegangan Kanan : apr_4 = [ 1,25.As.fy ] / [ 0,85.fc'.b ] = 58.374 mm
Momen Probable Kanan : Mpr_2top = [ 1,25.As.fy[ d-apr_4 /2 ] ] = 339.868 kN.m
Momen Probable Bawah Kolom
Tinggi Blok Tegangan Kiri : apr_2 = [ 1,25.As.fy ] / [ 0,85.fc'.b ] = 58.374 mm
Momen Probable Kiri : Mpr_1bot = [ 1,25.As.fy[ d-apr_2 /2 ] ] = 339.868 kN.m
Tinggi Blok Tegangan Kanan : apr_3 = [ 1,25.As.fy ] / [ 0,85.fc'.b ] = 116.747 mm
Momen Probable Kanan : Mpr_2bot = [ 1,25.As.fy[ d-apr_3 /2 ] ] = 644.980 kN.m
Perhitungan Goyangan Struktur
Faktor Distribusi : DF = 0.5
Geser Atas Kolom : Vsway_top = [ [ Mpr_1top + Mpr_2top ] [ DF ] / [ Lk ] ] = 123.106 kN
Vsway_bot = [ [ Mpr_1bot + Mpr_2bot ] [ DF ] / [ Lk ] ] = 123.106 kN
Gaya pada Balok Kiri
Luas Tulangan Atas : As_1 = 2268.230 mm²
Gaya Tarik : T_1 = [ 1,25.As_1.fy ] = 1190.821 kN
Gaya Tekan : C_1 = [ T_1 ] = 1190.821 kN
Gaya pada Balok Kanan
Luas Tulangan Atas : As_2 = 1134.115 mm²
Gaya Tarik : T_2 = [ 1,25.As_2.fy ] = 595.410 kN
Gaya Tekan : C_2 = [ T_2 ] = 595.410 kN
Gaya Ge ser Joint
Kuat Geser : Vj = [ T_1 + C_2 - Vsway ] = 1663.125 kN
Kuat Geser Nominal : Vn = [ 1,7.√fc'.Aj ] = 2234.70803 kN
Kapasitas Geser Joint : ØVn = [ 0,75.Vn ] = 1676.03103 kN
Cek Kapasitas : ØVn > Vj = Oke
Kesimpulan
Joint Mampu Menahan Gaya Geser Ke Arah Kiri
Beam-Coloum Joint 6000x6000 mm

Prope rties Penampang


Tinggi Penampang Kolom : hc = 600 mm
Lebar Penampang Kolom : bc = 600 mm
Panjang Kolom : Lk = 4000 mm
Tinggi Penampang Balok Kiri : hb_ki = 600 mm
Lebar Penampang Balok Kiri : bb_ki = 350 mm
Tinggi Penampang Balok Kanan : hb_ka = 600 mm
Lebar Penampang Balok Kanan : bb_ka = 350 mm
Selimut Beton : d' = 50 mm
Diameter Tulangan Longitudinal : db = 19 mm
Diameter Tulangan Sengkang : ds = 13 mm
Luas Tulangan Tumpuan Kiri Negatif (-) : As1' = 2268.230 mm²
Luas Tulangan Tumpuan Kiri Positif (+) : As2 = 1134.115 mm²
Luas Tulangan Tumpuan Kanan Negatif (-) : As3' = 2268.230 mm²
Luas Tulangan Tumpuan Kanan Positif (+) : As4 = 1134.115 mm²
Tinggi Efektif Penampang Kiri : d_ki = [ hb - d' ] = 550 mm
Tinggi Efektif Penampang Kanan : d_ka = [ hb - d' ] = 550 mm
Kuat Tekan Beton : fc' = 30 Mpa
Tegangan Leleh Baja Tulangan : fy = 420 Mpa
Modulus Elastisitas Beton : Ec = [ 4700 √fc' ] = 25742.9602 Mpa
Modulus Elastisitas Baja : Es = 200000 Mpa
Faktor Koreksi Geser : α = 0.75
Gaya Aksial Kolom : Pu = 2455.93 kN
Pe rsyaratan
Tinggi Joint Efektif :h = 400 mm
Jarak Tepi Balok ke Kolom :x = [ [ bc - bb ] / 2 ] = 125 mm
Lebar Joint Efektif : b1 = [ bb + h ] = 750 mm
b2 = [ bb + 2x ] = 600 mm
b = [ Minimum b1:b2 ] = 600 mm
Luas Joint Efektif : Aj = [ h.b ] = 240000 mm²
Lebar Balok : bb = 350 mm
Lebar Komponen Struktur : bs = [ 3/4.bc ] = 450 mm
[Confinement Tidak Bisa di Reduksi]
Luas Confinement Perlu : Ash/sbc_1 = [ 0,3.[fc'/fy][Ag/Ach] - 1] ] = 0.00943 mm²
Ash/sbc_2 = [ 0,09.fc'/fy ] = 0.00643 mm²
Kf = [ [ fc'/175 ] + 0,6 ] = 0.77143
= [ Minimal = 1 ] = 1
Kn = [ nc / [ nc-1 ] ] = 1.03226
Ash/sbc_3 = [ 0,2.Kf.Kn.Pu / [ fy.Ach ] ] = 0.00000 mm²
Luas Confinement Digunakan : Ash/sbc = [ Maksimum Ash/sbc ] = 0.00943 mm²
Luas Confinement Rencana : Ash/s = [ Ash/sbc.bc ] = 5.657 mm²
Jarak Confinement Maksimum : smaks = [ hc/4 ] = 125 mm
= [ 6.db ] = 114 mm
= [ 100 + [ 350-hx ] / 3 ] = 175.000 mm
Jarak Confinement Digunakan : s = 100 mm
Gaya Dalam
Momen Probable Atas Kolom
Tinggi Blok Tegangan Kiri : apr_1 = [ 1,25.As.fy ] / [ 0,85.fc'.b ] = 133.425 mm
Momen Probable Kiri : Mpr_1top = [ 1,25.As.fy[ d-apr_1/2 ] ] = 575.509 kN.m
Tinggi Blok Tegangan Kanan : apr_4 = [ 1,25.As.fy ] / [ 0,85.fc'.b ] = 66.713 mm
Momen Probable Kanan : Mpr_2top = [ 1,25.As.fy[ d-apr_4 /2 ] ] = 307.615 kN.m
Momen Probable Bawah Kolom
Tinggi Blok Tegangan Kiri : apr_2 = [ 1,25.As.fy ] / [ 0,85.fc'.b ] = 66.713 mm
Momen Probable Kiri : Mpr_1bot = [ 1,25.As.fy[ d-apr_2 /2 ] ] = 307.615 kN.m
Tinggi Blok Tegangan Kanan : apr_3 = [ 1,25.As.fy ] / [ 0,85.fc'.b ] = 133.425 mm
Momen Probable Kanan : Mpr_2bot = [ 1,25.As.fy[ d-apr_3 /2 ] ] = 575.509 kN.m
Perhitungan Goyangan Struktur
Faktor Distribusi : DF = 0.5
Geser Atas Kolom : Vsway_top = [ [ Mpr_1top + Mpr_2top ] [ DF ] / [ Lk ] ] = 110.390 kN
Vsway_bot = [ [ Mpr_1bot + Mpr_2bot ] [ DF ] / [ Lk ] ] = 110.390 kN
Gaya pada Balok Kiri
Luas Tulangan Atas : As_1 = 2268.230 mm²
Gaya Tarik : T_1 = [ 1,25.As_1.fy ] = 1190.821 kN
Gaya Tekan : C_1 = [ T_1 ] = 1190.821 kN
Gaya pada Balok Kanan
Luas Tulangan Atas : As_2 = 1134.115 mm²
Gaya Tarik : T_2 = [ 1,25.As_2.fy ] = 595.410 kN
Gaya Tekan : C_2 = [ T_2 ] = 595.410 kN
Gaya Ge ser Joint
Kuat Geser : Vj = [ T_1 + C_2 - Vsway ] = 1675.841 kN
Kuat Geser Nominal : Vn = [ 1,7.√fc'.Aj ] = 2234.70803 kN
Kapasitas Geser Joint : ØVn = [ 0,75.Vn ] = 1676.03103 kN
Cek Kapasitas : ØVn > Vj = Oke
Kesimpulan
Joint Mampu Menahan Gaya Geser Ke Arah Kiri
Beam-Coloum Joint 6000x5000 mm

Prope rties Penampang


Tinggi Penampang Kolom : hc = 800 mm
Lebar Penampang Kolom : bc = 800 mm
Panjang Kolom : Lk = 4000 mm
Tinggi Penampang Balok Kiri : hb_ki = 600 mm
Lebar Penampang Balok Kiri : bb_ki = 350 mm
Tinggi Penampang Balok Kanan : hb_ka = 550 mm
Lebar Penampang Balok Kanan : bb_ka = 300 mm
Selimut Beton : d' = 50 mm
Diameter Tulangan Longitudinal : db = 19 mm
Diameter Tulangan Sengkang : ds = 13 mm
Luas Tulangan Tumpuan Kiri Negatif (-) : As1' = 2268.230 mm²
Luas Tulangan Tumpuan Kiri Positif (+) : As2 = 1134.115 mm²
Luas Tulangan Tumpuan Kanan Negatif (-) : As3' = 1902.234 mm²
Luas Tulangan Tumpuan Kanan Positif (+) : As4 = 969.181 mm²
Tinggi Efektif Penampang Kiri : d_ki = [ hb - d' ] = 550 mm
Tinggi Efektif Penampang Kanan : d_ka = [ hb - d' ] = 500 mm
Kuat Tekan Beton : fc' = 30 Mpa
Tegangan Leleh Baja Tulangan : fy = 420 Mpa
Modulus Elastisitas Beton : Ec = [ 4700 √fc' ] = 25742.9602 Mpa
Modulus Elastisitas Baja : Es = 200000 Mpa
Faktor Koreksi Geser : α = 0.75
Gaya Aksial Kolom : Pu = 2455.93 kN
Pe rsyaratan
Tinggi Joint Efektif :h = 400 mm
Jarak Tepi Balok ke Kolom :x = [ [ bc - bb ] / 2 ] = 225 mm
Lebar Joint Efektif : b1 = [ bb + h ] = 750 mm
b2 = [ bb + 2x ] = 800 mm
b = [ Minimum b1:b2 ] = 750 mm
Luas Joint Efektif : Aj = [ h.b ] = 300000 mm²
Lebar Balok : bb = 350 mm
Lebar Komponen Struktur : bs = [ 3/4.bc ] = 600 mm
[Confinement Tidak Bisa di Reduksi]
Luas Confinement Perlu : Ash/sbc_1 = [ 0,3.[fc'/fy][Ag/Ach] - 1] ] = 0.00656 mm²
Ash/sbc_2 = [ 0,09.fc'/fy ] = 0.00643 mm²
Kf = [ [ fc'/175 ] + 0,6 ] = 0.77143
= [ Minimal = 1 ] = 1
Kn = [ nc / [ nc-1 ] ] = 1.03226
Ash/sbc_3 = [ 0,2.Kf.Kn.Pu / [ fy.Ach ] ] = 0.00000 mm²
Luas Confinement Digunakan : Ash/sbc = [ Maksimum Ash/sbc ] = 0.00656 mm²
Luas Confinement Rencana : Ash/s = [ Ash/sbc.bc ] = 5.248 mm²
Jarak Confinement Maksimum : smaks = [ hc/4 ] = 175 mm
= [ 6.db ] = 114 mm
= [ 100 + [ 350-hx ] / 3 ] = 158.333 mm
Jarak Confinement Digunakan : s = 100 mm
Gaya Dalam
Momen Probable Atas Kolom
Tinggi Blok Tegangan Kiri : apr_1 = [ 1,25.As.fy ] / [ 0,85.fc'.b ] = 133.425 mm
Momen Probable Kiri : Mpr_1top = [ 1,25.As.fy[ d-apr_1/2 ] ] = 575.509 kN.m
Tinggi Blok Tegangan Kanan : apr_4 = [ 1,25.As.fy ] / [ 0,85.fc'.b ] = 66.512 mm
Momen Probable Kanan : Mpr_2top = [ 1,25.As.fy[ d-apr_4 /2 ] ] = 237.489 kN.m
Momen Probable Bawah Kolom
Tinggi Blok Tegangan Kiri : apr_2 = [ 1,25.As.fy ] / [ 0,85.fc'.b ] = 66.713 mm
Momen Probable Kiri : Mpr_1bot = [ 1,25.As.fy[ d-apr_2 /2 ] ] = 307.615 kN.m
Tinggi Blok Tegangan Kanan : apr_3 = [ 1,25.As.fy ] / [ 0,85.fc'.b ] = 130.545 mm
Momen Probable Kanan : Mpr_2bot = [ 1,25.As.fy[ d-apr_3 /2 ] ] = 434.150 kN.m
Perhitungan Goyangan Struktur
Faktor Distribusi : DF = 0.5
Geser Atas Kolom : Vsway_top = [ [ Mpr_1top + Mpr_2top ] [ DF ] / [ Lk ] ] = 101.625 kN
Vsway_bot = [ [ Mpr_1bot + Mpr_2bot ] [ DF ] / [ Lk ] ] = 92.721 kN
Gaya pada Balok Kiri
Luas Tulangan Atas : As_1 = 2268.230 mm²
Gaya Tarik : T_1 = [ 1,25.As_1.fy ] = 1190.821 kN
Gaya Tekan : C_1 = [ T_1 ] = 1190.821 kN
Gaya pada Balok Kanan
Luas Tulangan Atas : As_2 = 1134.115 mm²
Gaya Tarik : T_2 = [ 1,25.As_2.fy ] = 595.410 kN
Gaya Tekan : C_2 = [ T_2 ] = 595.410 kN
Gaya Ge ser Joint
Kuat Geser : Vj = [ T_1 + C_2 - Vsway ] = 1684.606 kN
Kuat Geser Nominal : Vn = [ 1,7.√fc'.Aj ] = 2793.385 kN
Kapasitas Geser Joint : ØVn = [ 0,75.Vn ] = 2095.039 kN
Cek Kapasitas : ØVn > Vj = Oke
Kesimpulan
Joint Mampu Menahan Gaya Geser Ke Arah Kiri
LAMPIRAN
Pondasi
Lokasi : RS Padang EYE Center Oleh : Leman
Bor No. : BH 1 - Padang M.A.T : 0.5 m, MT. Setempat
Tanggal : Maret 2021

PENAMPANG TANAH STANDARD PENETRATION TEST SAMPEL

KEDALAMAN, M
SKALA, M

ELEVASI
PUKULAN SETIAP

KEDALAMAN,

KEDALAMAN,
MATERIAL
Grafik NSPT

DIAGRAM

METODA
SAMPEL

SAMPEL
KEDALAMAN 15 CM
NSPT

KET.
Log.

NO.
WARNA

M
Blows CM CM CM

m
.a
.t
1
1.55 1.55 28 8 12 16
2 -2 2.00 SPT 2.00 30 15 15 15

3
3.55 3.55 34 10 15 19
4 -4 4.00 SPT Pasir/Kuning 30 15 15 15
SC 4.00
Kehitaman
5
5.55 5.55 35 10 14 21
6 -6 6.00 SPT 6.00 30 15 15 15

7
7.55 7.55 38 12 16 22
8 -8 8.00 SPT 8.00 30 15 15 15

9
9.55 9.55 32 9 13 19
10 -10 10.00 SPT Pasir Berlanau / 10.00 30 15 15 15
SC
Abu-abu
11
11.55 11.55 30 9 13 17
12 -12 12.00 SPT 12.00 30 15 15 15

13
13.55 13.55 4 2 2 2
14 -14 14.00 SPT 14.00 30 15 15 15

15
15.55 15.55 8 3 4 4
Lanau/ABu-abu ML
16 -16 16.00 SPT 16.00 30 15 15 15

17
17.55 17.55 16 7 7 9
18 -18 18.00 SPT 18.00 30 15 15 15

19
19.55 19.55 35 11 15 20
20 -20 20.00 SPT 20.00 30 15 15 15

21
21.55 21.55 41 15 18 23
22 -22 22.00 SPT 22.00 30 15 15 15

23
23.55 SM 23.55 49 17 21 28 30
24 -24 24.00 SPT 24.00 30 15 15 15
Pasir Berlanau /
25 Abu-abu
25.55 25.55 41 14 19 22
26 -26 26.00 SPT 26.00 30 15 15 15

27
27.55 27.55 34 11 15 19
28 -28 28.00 SPT 28.00 30 15 15 15

29 SM / SC
29.55 29.55 29 9 13 16
30 -30 30.00 SPT 30.00 30 15 15 15
STOP
Lokasi : Rusunawa UNAND Padang
Bor No. : BH 1
Tanggal : Agustus 2018
Korelasi Parameter Tanah
Bor: BH1
Kode Emin Emax
Tanah Depth Jenis Tanah Nilai SPT nilai f qu cu Brt Volum (kPa) (kPa) Eave
(m) (pasir/lempung) (blows) (degree) (kg/cm2) (kN/m2) (t/m3) (kN/m3) (kN/m2) (kN/m2) (kN/m2)
N/A 0 pasir 0 25 #VALUE! 1.2 11.8 1800 3800 3000
N/A 2 pasir 28 41.3 #VALUE! 1.9 18.6 10200 12200 12000
N/A 4 pasir 34 39.6 #VALUE! 1.9 18.6 12000 14000 13000
N/A 6 pasir 35 40.0 #VALUE! 1.9 18.6 12300 14300 14000
N/A 8 pasir 38 41.2 #VALUE! 1.9 18.6 13200 15200 15000
N/A 10 pasir 32 38.8 #VALUE! 1.9 18.6 11400 13400 13000
N/A 12 pasir 30 42.0 #VALUE! 1.9 18.6 10800 12800 12000
N/A 14 pasir 4 29.0 #VALUE! 1.3 12.8 3000 5000 4000
N/A 16 pasir 8 32.2 #VALUE! 1.5 14.7 4200 6200 6000
N/A 18 pasir 16 37.1 #VALUE! 1.7 16.7 6600 8600 8000
N/A 20 pasir 35 40.0 #VALUE! 1.9 18.6 12300 14300 14000
N/A 22 pasir 41 42.4 #VALUE! 1.9 18.6 14100 16100 16000
N/A 24 pasir 49 45.6 #VALUE! 1.9 18.6 16500 18500 18000
N/A 26 pasir 41 42.4 #VALUE! 1.9 18.6 14100 16100 16000
N/A 28 pasir 34 39.6 #VALUE! 1.9 18.6 12000 14000 13000
N/A 30 pasir 29 41.7 #VALUE! 1.9 18.6 10500 12500 12000
Perhitungan daya dukung pondasi tiang:

Data tanah:
Pengujian SPT
Perkiraan
Jenis Pekiraan nilai Brt Volum
BH 1 Kedalaman Tanah Nilai SPT f qu (basah) qtot
(pasir/lemp
(m) ung) (blows) (degree) (kg/cm2) (t/m3) (t/m2)
0 pasir 0 25 0 0
2 pasir 28 41.3 0 0
4 pasir 34 39.6 1.9 0
6 pasir 35 40 1.9 3.8
8 pasir 38 41.2 1.9 7.6
10 pasir 32 38.8 1.9 11.4
12 pasir 30 42 1.9 15.2
14 pasir 4 29 1.3 19
16 pasir 8 32.2 1.5 21.6
18 pasir 16 37.1 1.7 24.6
20 pasir 35 40 1.9 28
22 pasir 41 42.4 1.9 31.8
24 pasir 49 45.6 1.9 35.6
26 pasir 41 42.4 1.9 39.4
28 pasir 34 39.6 1.9 43.2
30 pasir 29 41.65 1.9 47

kedalaman muka air tanah (n/a)= 0.5 m

Data pondasi :
Penampang PERSEGI
Panjang pondasi (L) = 22 m kedalaman OK
Lebar pondasi (B) = 0.5 m Luas Penampang ujung = 0.250 m2
Dalam tanam (Lb) = 4 m
Lb/B = 8
SPT:
Nilai 10 B = 5m Nilai Nspt,averg
Nilai 4 B = 2m = 41.7 blows

Dengan nilai SPT : 41.7 blows dan Lb/B = 8


* *
qp = 40 (Lb/B) N (kN/m )
2
dan qp < 400 N (kN/m2)

qp = 13333.333 (kN/m 2) atau qp,max = 16666.67 (kN/m2)

Qp = 339.78933 ton atau Qp,max = 424.74 ton

Gunakan: Qp = 339.78933 ton Qp, izin = 113.26 ton

Beban: 256 ton N tiang = 2.27 buah


Lokasi : RS Padang EYE Center Oleh : Leman
Bor No. : BH 2 - Padang M.A.T : 0.4 m, MT. Setempat
Tanggal : Maret 2021

PENAMPANG TANAH STANDARD PENETRATION TEST SAMPEL

KEDALAMAN, M
SKALA, M

ELEVASI
PUKULAN SETIAP

KEDALAMAN,

KEDALAMAN,
MATERIAL
Grafik NSPT

DIAGRAM

METODA
SAMPEL

SAMPEL
KEDALAMAN 15 CM
NSPT

KET.
Log.

NO.
WARNA

M
Blows CM CM CM

m
.a
.t
1
1.55 1.55 31 9 12 19
2 -2 2.00 SPT 2.00 30 15 15 15

3
3.55 3.55 35 11 14 21
4 -4 4.00 SPT Pasir/Kuning 30 15 15 15
SC 4.00
Kehitaman
5
5.55 5.55 36 10 16 20
6 -6 6.00 SPT 6.00 30 15 15 15

7
7.55 7.55 33 10 14 19
8 -8 8.00 SPT 8.00 30 15 15 15

9
9.55 9.55 32 9 14 18
10 -10 10.00 SPT Pasir Berlanau / 10.00 30 15 15 15
SM / MS
Abu-abu
11
11.55 11.55 30 9 12 18
12 -12 12.00 SPT 12.00 30 15 15 15

13
13.55 13.55 4 1 2 2
14 -14 14.00 SPT 14.00 30 15 15 15

15
15.55 15.55 5 2 2 3
16 -16 16.00 SPT 16.00 30 15 15 15
Lanau/ABu-abu ML
17
17.55 17.55 15 3 6 9
18 -18 18.00 SPT 18.00 30 15 15 15

19
19.55 19.55 24 7 10 14
20 -20 20.00 SPT 20.00 30 15 15 15

21
21.55 21.55 40 14 17 23
22 -22 22.00 SPT 22.00 30 15 15 15

23
23.55 23.55 48 15 20 28 30
24 -24 24.00 SPT SM 24.00 30 15 15 15

25 Pasir Berlanau /
25.55 Abu-abu 25.55 35 12 15 20
26 -26 26.00 SPT 26.00 30 15 15 15

27
27.55 27.55 31 9 13 18
28 -28 28.00 SPT 28.00 30 15 15 15

29 SM / SC
29.55 29.55 27 9 11 16
30 -30 30.00 SPT 30.00 30 15 15 15
STOP
Lokasi : Rusunawa UNAND Padang
Bor No. : BH 1
Tanggal : Agustus 2018
Korelasi Parameter Tanah
Bor: BH2
Kode Emin Emax
Tanah Depth Jenis Tanah Nilai SPT nilai f qu cu Brt Volum (kPa) (kPa) Eave
(m) (pasir/lempung) (blows) (degree) (kg/cm2) (kN/m2) (t/m3) (kN/m3) (kN/m2) (kN/m2) (kN/m2)
N/A 0 pasir 0 25 #VALUE! 1.2 11.8 1800 3800 3000
N/A 2 pasir 31 38.4 #VALUE! 1.9 18.6 11100 13100 13000
N/A 4 pasir 35 40.0 #VALUE! 1.9 18.6 12300 14300 14000
N/A 6 pasir 36 40.4 #VALUE! 1.9 18.6 12600 14600 14000
N/A 8 pasir 33 39.2 #VALUE! 1.9 18.6 11700 13700 13000
N/A 10 pasir 32 38.8 #VALUE! 1.9 18.6 11400 13400 13000
N/A 12 pasir Lanau 30 42.0 #VALUE! 1.9 18.6 10800 12800 12000
N/A 14 pasir Lanau 4 29.0 #VALUE! 1.3 12.8 3000 5000 4000
N/A 16 pasir Lanau 5 30.0 #VALUE! 1.3 12.8 3300 5300 5000
N/A 18 pasir Lanau 15 36.8 #VALUE! 1.7 16.7 6300 8300 8000
N/A 20 pasir 24 39.9 #VALUE! 1.7 16.7 9000 11000 10000
N/A 22 pasir 40 42.0 #VALUE! 1.9 18.6 13800 15800 15000
N/A 24 pasir 48 45.2 #VALUE! 1.9 18.6 16200 18200 18000
N/A 26 pasir 35 40.0 #VALUE! 1.9 18.6 12300 14300 14000
N/A 28 pasir 31 38.4 #VALUE! 1.9 18.6 11100 13100 13000
N/A 30 pasir 27 41.0 #VALUE! 1.9 18.6 9900 11900 11000
Perhitungan daya dukung pondasi tiang:

Data tanah:
Pengujian SPT
Perkiraan
Jenis Pekiraan nilai Brt Volum
BH 2 Kedalaman Tanah Nilai SPT f qu (basah) qtot
(pasir/lemp
(m) ung) (blows) (degree) (kg/cm2) (t/m3) (t/m2)
0 pasir 0 25 0 0
2 pasir 31 38.4 0 0
4 pasir 35 40 1.9 0
6 pasir 36 40.4 1.9 3.8
8 pasir 33 39.2 1.9 7.6
10 pasir 32 38.8 1.9 11.4
12 pasir 30 42 1.9 15.2
14 pasir 4 29 1.3 19
16 pasir 5 30 1.3 21.6
18 pasir 15 36.75 1.7 24.2
20 pasir 24 39.9 1.7 27.6
22 pasir 40 42 1.9 31
24 pasir 48 45.2 1.9 34.8
26 pasir 35 40 1.9 38.6
28 pasir 31 38.4 1.9 42.4
30 pasir 27 40.95 1.9 46.2

kedalaman muka air tanah (n/a)= 0.5 m

Data pondasi :
Penampang PERSEGI
Panjang pondasi (L) = 22 m kedalaman OK
Lebar pondasi (B) = 0.5 m Luas Penampang ujung = 0.250 m2
Dalam tanam (Lb) = 4 m
Lb/B = 8
SPT:
Nilai 10 B = 5m Nilai Nspt,averg
Nilai 4 B = 2m = 37.3 blows

Dengan nilai SPT : 37.3 blows dan Lb/B = 8


* *
qp = 40 (Lb/B) N (kN/m )
2
dan qp < 400 N (kN/m2)

qp = 11946.667 (kN/m 2) atau qp,max = 14933.33 (kN/m2)

Qp = 304.45124 ton atau Qp,max = 380.56 ton

Gunakan: Qp = 304.45124 ton Qp, izin = 101.48 ton

Beban: 256 ton N tiang = 2.53 buah


Proyek : RS PADANG EYE CENTER Tanggal Uji : Maret 2021 2018
Lokasi : Padang Diuji Oleh : Leman
Nomor Titik : S1 Diperiksa : Nirwan
Cone Penetration Test
ASTM D 3441 - 86
Depth qc qt qs (20/10) qs Cumulative qs Rf Remarks
2 2 2 2
m kg/cm kg/cm kg/cm kg/cm kg/cm %
0.00 0 0 0 0 0 0.0
0.20 0 0 0 0 0 0.0
0.40 1 1 0 0 0 0.0
0.60 6 6 0 0 0 0.0
0.80 7 10 3 6 6 4.3
1.00 14 16 2 4 10 1.4
1.20 18 21 3 6 16 1.7
1.40 34 37 3 6 22 0.9
1.60 45 50 5 10 32 1.1
1.80 60 66 6 12 44 1.0
2.00 80 83 3 6 50 0.4
2.20 94 97 3 6 56 0.3
2.40 94 102 8 16 72 0.9
2.60 100 106 6 12 84 0.6
2.80 115 120 5 10 94 0.4
3.00 110 115 5 10 104 0.5
3.20 130 138 8 16 120 0.6
3.40 150 155 5 10 130 0.3
3.60 170
3.80 170
4.00
4.20
4.40
4.60
4.80
5.00
5.20
5.40
5.60
5.80
6.00
6.20
6.40
6.60
6.80
7.00
Proyek : RS PADANG EYE CENTER Tanggal Uji : Maret 2021 2018
Lokasi : Padang Diuji Oleh : Leman
Nomor Titik : S1 Diperiksa : Nirwan
Cone Penetration Test
ASTM D 3441 - 86

Ā Ā
Ā Ā

k k
e e
d d
a a
l l
a a
m m
a a
n n

( (
m m
) )
Proyek : RS PADANG EYE CENTER Tanggal Uji : Maret 2021 2018
Lokasi : Padang Diuji Oleh : Leman
Nomor : S1 Diperiksa : Nirwan
Estimasi Daya Dukung Pondasi
Sumuran Setempat
Dalam Dia. Lmt atas Lmt bwh qc Daya dukung izin (SF=3) Rasio Saran
(D) (B) 0.5 B 1.1 B rata-rata C-less Cohesive (D/B) pemakaian
m m m m kg/cm2 ton ton - ton
3 0.8 2.6 3.9 110.0 41 71 3.8 41
3 1 2.5 4.1 110.0 64 111 3.0 64
3 1.2 2.4 4.3 104.8 88 153 2.5 88
4 0.8 3.6 4.9 150.0 53 94 5.0 53
4 1 3.5 5.1 150.0 82 147 4.0 82
4 1.2 3.4 5.3 150.0 119 211 3.3 119
1 0.8 0.6 1.9 14.0 7 16 1.3 7
1 1 0.5 2.1 14.0 12 26 1.0 12
1 1.2 0.4 2.3 14.0 17 37 0.8 17

Proyek : RS PADANG EYE CENTER Tanggal Uji : Maret 2021 2018


Lokasi : Padang Diuji Oleh : Leman
Nomor : S1 Diperiksa : Nirwan
Estimasi Daya Dukung Pondasi Telapak
Menerus
Dalam Lebar Lmt atas Lmt bwh qc Daya dukung izin (SF=3) Rasio Saran
(D) (B) 0.5 B 1.1 B rata-rata C-less Cohesive (D/B) pemakaian
m m m m kg/cm2 ton/m ton/m - ton/m
0.8 0.5 0.6 1.4 7.0 3 7 1.6 3
0.8 0.75 0.4 1.6 7.0 5 10 1.1 5
0.8 1 0.3 1.9 7.0 6 13 0.8 6
0.8 1.25 0.2 2.2 7.0 8 17 0.6 8
0.8 1.5 0.1 2.5 7.0 10 20 0.5 10
1 0.5 0.8 1.6 14.0 5 10 2.0 5
1 0.75 0.6 1.8 14.0 7 15 1.3 7
1 1 0.5 2.1 14.0 9 20 1.0 9
1 1.25 0.4 2.4 14.0 12 25 0.8 12
1 1.5 0.3 2.7 14.0 14 30 0.7 14
Proyek : RS PADANG EYE CENTER Tanggal Uji : Maret 2021 2018
Lokasi : Padang Diuji Oleh : Leman
Nomor Titik : S2 Diperiksa : Nirwan
Cone Penetration Test
ASTM D 3441 - 86
Depth qc qt qs (20/10) qs Cumulative qs Rf Remarks
2 2 2 2
m kg/cm kg/cm kg/cm kg/cm kg/cm %
0.00 0 0 0 0 0 0.0
0.20 1 1 0 0 0 0.0
0.40 6 7 1 2 2 1.7
0.60 10 12 2 4 6 2.0
0.80 18 20 2 4 10 1.1
1.00 18 20 2 4 14 1.1
1.20 22 24 2 4 18 0.9
1.40 38 41 3 6 24 0.8
1.60 42 47 5 10 34 1.2
1.80 45 49 4 8 42 0.9
2.00 50 60 10 20 62 2.0
2.20 62 70 8 16 78 1.3
2.40 98 102 4 8 86 0.4
2.60 110 115 5 10 96 0.5
2.80 110 115 5 10 106 0.5
3.00 100 105 5 10 116 0.5
3.20 135 146 11 22 138 0.8
3.40 150 155 5 10 148 0.3
3.60 170
3.80 170
4.00
4.20
4.40
4.60
4.80
5.00
5.20
5.40
5.60
5.80
6.00
6.20
6.40
6.60
6.80
7.00
Proyek : RS PADANG EYE CENTER Tanggal Uji : Maret 2021 2018
Lokasi : Padang Diuji Oleh : Leman
Nomor Titik : S2 Diperiksa : Nirwan
Cone Penetration Test
ASTM D 3441 - 86

Ā Ā
Ā Ā

k k
e e
d d
a a
l l
a a
m m
a a
n n

( (
m m
) )
Proyek : RS PADANG EYE CENTER Tanggal Uji : Maret 2021 2018
Lokasi : Padang Diuji Oleh : Leman
Nomor : S2 Diperiksa : Nirwan
Estimasi Daya Dukung Pondasi
Sumuran Setempat
Dalam Dia. Lmt atas Lmt bwh qc Daya dukung izin (SF=3) Rasio Saran
(D) (B) 0.5 B 1.1 B rata-rata C-less Cohesive (D/B) pemakaian
m m m m kg/cm2 ton ton - ton
3 0.8 2.6 3.9 100.0 38 65 3.8 38
3 1 2.5 4.1 100.0 59 102 3.0 59
3 1.2 2.4 4.3 100.0 85 147 2.5 85
4 0.8 3.6 4.9 150.0 53 94 5.0 53
4 1 3.5 5.1 150.0 82 147 4.0 82
4 1.2 3.4 5.3 150.0 119 211 3.3 119
1 0.8 0.6 1.9 18.0 9 19 1.3 9
1 1 0.5 2.1 18.0 14 29 1.0 14
1 1.2 0.4 2.3 18.0 20 42 0.8 20

Proyek : RS PADANG EYE CENTER Tanggal Uji : Maret 2021 2018


Lokasi : Padang Diuji Oleh : Leman
Nomor : S2 Diperiksa : Nirwan
Estimasi Daya Dukung Pondasi Telapak
Menerus
Dalam Lebar Lmt atas Lmt bwh qc Daya dukung izin (SF=3) Rasio Saran
(D) (B) 0.5 B 1.1 B rata-rata C-less Cohesive (D/B) pemakaian
m m m m kg/cm2 ton/m ton/m - ton/m
0.8 0.5 0.6 1.4 18.0 6 12 1.6 6
0.8 0.75 0.4 1.6 18.0 8 18 1.1 8
0.8 1 0.3 1.9 18.0 11 23 0.8 11
0.8 1.25 0.2 2.2 18.0 14 29 0.6 14
0.8 1.5 0.1 2.5 18.0 17 35 0.5 17
1 0.5 0.8 1.6 18.0 6 12 2.0 6
1 0.75 0.6 1.8 18.0 8 18 1.3 8
1 1 0.5 2.1 18.0 11 23 1.0 11
1 1.25 0.4 2.4 18.0 14 29 0.8 14
1 1.5 0.3 2.7 18.0 17 35 0.7 17
Daya Dukung Pondasi

Properties Pondasi
Jenis Pondasi : = Tiang Pancang
Lokasi : = Padang
Diameter Tiang :D = 0.600 m
Panjang Tiang :p = 24.000 m
Luas Penampang Tiang : Ab = [ π.D²/4 ] = 0.283 m²
Luas Selimut Tiang : As = [ Kl.p ] = 45.239 m²
Keliling Penampang Tiang : Kl = [ 2.π.r ] = 1.885 m
Safety Factor : SF = 2.5
Perhitungan Daya Dukung
Daya Dukung Ujung : Qb = [ α [ k.Nb.Ab ] ]
Daya Dukung Geser Selimut : Qs = [ β [ [ Ns/3+1 ]. As ] ]
Daya Dukung Bored Pile : Qu = [ Qb + Qs ]
Daya Dukung Ijin Tiang Bor : Qall = [ Qu/SF ]

Kedalaman k α β Qb Qs Qu Qall
N-SPT Jenis Tanah
(m) (kN/m²) (kN) (kN) (kN) (kN)
Segme n Kumulatif
2 28 pasir 392.40 0.50 0.50 2311.43 210.36 210.36 2521.79 1008.715
4 34 pasir 392.40 0.50 0.50 2311.43 251.08 461.44 2772.86 1109.146
6 35 pasir 392.40 0.50 0.50 2311.43 257.86 719.30 3030.73 1212.29
8 38 pasir 392.40 0.50 0.50 2311.43 278.22 997.52 3308.95 1323.578
10 32 pasir 392.40 0.50 0.50 2311.43 237.50 1235.02 3546.45 1418.58
12 30 pasir 392.40 0.50 0.50 2311.43 223.93 1458.96 3770.38 1508.153
14 4 pasir 392.40 0.50 0.50 2311.43 47.50 1506.46 3817.88 1527.153
16 8 pasir 392.40 0.50 0.50 2311.43 74.64 1581.10 3892.53 1557.011
18 16 pasir 392.40 0.50 0.50 2311.43 128.93 1710.03 4021.46 1608.583
20 35 pasir 392.40 0.50 0.50 2311.43 257.86 1967.89 4279.32 1711.728
22 41 pasir 392.40 0.50 0.50 2311.43 298.58 2266.47 4577.90 1831.159
24 49 pasir 392.40 0.50 0.50 2311.43 352.86 2619.33 4930.76 1972.30
26 41 pasir 392.40 0.50 0.50 2311.43 298.58 2917.91 5229.34 2091.735
28 34 pasir 392.40 0.50 0.50 2311.43 251.08 3168.99 5480.41 2192.166
30 29 pasir 392.40 0.50 0.50

Kelompok Pondasi Kolom

Properties Penampang
Lebar Pilecap Arah X : Lx = 4.800 m
Lebar Pilecap Arah Y : Ly = 3.000 m
Diameter Pile : D = 0.600 m
Panjang Pile : p = 24.000 m
Jarak antar Pile : s = 1.800 m
Jumlah Pile : n = 6 buah
Panjang Pile Lapis 1 : P1 = 2.000 m
Panjang Pile Lapis 2 : P2 = 10.000 m
Kuat Geser Pile Lapis 1 : Cu1 = 164.808 kN/m²
Kuat Geser Pile Lapis 2 : Cu1 = 241.326 kN/m²
Kuat Geser di Bawah Pile : Cuz = 288.414 kN/m²
Beban Aksial : Qu = 8334.102 kN
Kapasitas Kelompok Tiang tanpa Pile Cap
Kapasitas Tiang Tunggal : Qall = = 2192.166 kN
Jumlah Pile yang Dibutuhkan : n = = 6 Buah
Kapasitas Kelompok Tiang : Qug = = 13152.994 kN
Kapasitas Kelompok Tiang
Jumlah Tiang dalam 1 Baris : m = = 3
Jumlah Baris Tiang : n = = 2
Efisiensi : θ = [ arc.tg [D/s] ] = 18.435
Ef = [ 1 - [θ/90] [ [ (n-1)m+(m-1)n ] / [ m.n ] ] ] = 0.761
Efisiensi Tiang Grup : Qug = [ Ef.Qall.n ] = 10009.802 kN
Ce k Kapasitas Tiang Grup
Cek Kapasitas : Qu < Qug
8334.102 < 10009.802 = Oke
Pile cap 4800 x 3000 m

Properties Penampang

Lebar Pilecap Arah X : Lx = 4800 mm


Lebar Pilecap Arah Y : Ly = 3000 mm
Tebal Pilecap : h = 800 mm
Jarak antar Tiang : s = 1800 mm
Diameter Pile : D = 600 mm
Diameter Tulangan : ds = 19 mm
Selimut Beton : d' = 75 mm
Tinggi Efektif Penampang : d = [ h-d' ] = 725 mm
Lebar Kolom : c = 1000 mm
Kuat Tekan Beton : fc' = 30 Mpa
Kuat Leleh Baja Tulangan : fy = 420 Mpa
Modulus Elastisitas Beton : εs = [ 4700√fc' ] = 25742.9602 Mpa
Modulus Elastisitas Baja Tulangan : εy = 200000 Mpa
Faktor Blok Tegangan : β = 0.85
Rasio Sisi Kolom : βc = 1
Koefisien Kolom : αs = 40
Jumlah Tiang : n = 6 Buah
Faktor Reduksi Lentur : Ø = 0.90
Faktor Reduksi Geser : Ø = 0.75
Gaya Dalam
Momen Ultimate : Mu = 431.114 kN.m
Aksial Ultimate : Pu = 8334.102 kN
Momen Ultimate / Tiang : Mut = 71.852 kN.m
Aksial Ultimate / Tiang : Put = 1389.017 kN
Perhitungan Geser 2 Arah
Disekitar Kolom
Keliling Bidang Kritis : bo = [ 4 [ c+d ] ] = 6900.000 mm
Nilai Kuat Geser Beton : Vc = [ 0,33.λ.√fc'.bo.d ] = 9041.941 kN
: = [ 0,17.[ 1+[2/βc] ].λ.√fc'.bo.d ] = 13973.909 kN
: = [ 0,083.[ 2 + [α.d/bo] ].λ.√fc'.bo.d ] = 14106.540 kN
: Vc = [ min Vc ] = 9041.941 kN
Kapasitas Nominal Geser : ØVn = [ Vc/Ø ] = 12055.921 kN
Cek Kapasitas : ØVn > Pu
: 12055.92 > 8334.102 = Oke
Di Sekitar Tiang
Keliling Bidang Kritis : bo = [ 2 [ D + D/2 + d/2 ] ] = 2525.000 mm
Nilai Kuat Geser Beton : Vc = [ 0,33.λ.√fc'.bo.d ] = 3308.826 kN
: = [ 0,17.[ 1+[2/βc] ].λ.√fc'.bo.d ] = 5113.640 kN
: = [ 0,083.[ 2 + [α.d/bo] ].λ.√fc'.bo.d ] = 11222.609 kN
: Vc = [ min Vc ] = 3308.826 kN
Kapasitas Nominal Geser : ØVn = [ Vc/Ø ] = 4411.768 kN
Cek Kapasitas : ØVn > Pu
: 4411.768 > 1389.017 = Oke
Perhitungan Tulangan Lentur
Momen Daerah Kritis : Mu = 431.114 kN.m
Rasio Tulangan Balanced : ρb = [ 0,85.β1.fc'/fy.(600/(600+fy))] = 0.03036
Rasio Tulangan Maksimum : ρmaks = [ 0,75 ρb ] = 0.02277
Rasio Tulangan Minimum : ρmin = [ 1,4/fy ] = 0.00333
Rasio Tulangan Aktual : a = [ 0,59.fy²/fc ] = 3469.200
: b = [ -fy ] = -420
: c = [ Mu / Ø.b.d² ] = 0.18986
Rasio Tulangan Aktual : ρtarik = [ -b ± √b²-4ac ] / [ 2a ] = 0.00045
Cek Rasio Tulangan : Gunakan Rasio Tulangan Awal = 0.00333
Luas Tulangan Minimum : Asmin = [ 0,0018.b.d ] = 6264 mm²
Luas Tulangan : Astarik = [ ρtarik.b.d ] = 11600.000 mm²
Diameter Tulangan Desain : D = 19 mm
Luas Tulangan Desain : Asd = [ π/4.D² ] = 283.529 mm²
Banyak Tulangan : n = [ As / Asd ] = 41 buah
Jarak Tulangan : S = [ Lx / n ] = 117.073 mm
Maka, jarak tulangan yang digunakan = 100 mm
Tulangan Pakai : n = [b/S] = 48 buah
Cek Asumsi Awal untuk Faktor Reduksi Ø
Luas Tulangan Tarik Terpasang : Astarik = [ n.Asd ] = 13609.379 mm²
Tinggi Blok Tegangan : a = [ Astarik.fy/ [ 0,85.fc'.b ] ] = 46.699 mm
Tinggi Garis Netral : c = [ a/β1 ] = 54.940 mm
Regangan Tarik Baja : εs = [ 0,003 . [ d - c ] / c ] = 0.03659
Regangan Leleh Baja : εy = [ fy/Es ] = 0.00210
: Tulangan Baja Telah Leleh (Asumsi Sesuai)
Cek Kapas itas Momen
Momen Nominal Tarik : Mn = [ As.fy [ d - a/2 ] ] = 4010.59212 kN.m
:
Cek Kapasitas : ØMn ≥ Mu
3609.533 ≥ 431.114 = Oke
Kesimpulan
Tulangan Longitudinal yang digunakan yaitu : = 2D19-100

Kelompok Pondasi Shearwall 5 m

Properties Penampang
Lebar Pilecap Arah X : Lx = 8.400 m
Lebar Pilecap Arah Y : Ly = 3.000 m
Diameter Pile : D = 0.600 m
Panjang Pile : p = 24.000 m
Jarak antar Pile : s = 1.800 m
Jumlah Pile : n = 10 buah
Panjang Pile Lapis 1 : P1 = 2.000 m
Panjang Pile Lapis 2 : P2 = 10.000 m
Kuat Geser Pile Lapis 1 : Cu1 = 164.808 kN/m²
Kuat Geser Pile Lapis 2 : Cu1 = 241.326 kN/m²
Kuat Geser di Bawah Pile : Cuz = 288.414 kN/m²
Beban Aksial : Qu = 15723.965 kN
Kapasitas Kelompok Tiang tanpa Pile Cap
Kapasitas Tiang Tunggal : Qall = = 2333.010 kN
Jumlah Pile yang Dibutuhkan : n = = 10 Buah
Kapasitas Kelompok Tiang : Qug = = 23330.095 kN
Kapasitas Kelompok Tiang
Jumlah Tiang dalam 1 Baris : m = = 5
Jumlah Baris Tiang : n = = 2
Efisiensi : θ = [ arc.tg [D/s] ] = 18.435
Ef = [ 1 - [θ/90] [ [ (n-1)m+(m-1)n ] / [ m.n ] ] ] = 0.734
Efisiensi Tiang Grup : Qug = [ Ef.Qall.n ] = 17117.697 kN
Ce k Kapasitas Tiang Grup
Cek Kapasitas : Qu < Qug
15723.965 < 17117.697 = Oke
Pilecap 8400 x 3000 m

Prope rties Penampang

Lebar Pilecap Arah X : Lx = 8400 mm


Lebar Pilecap Arah Y : Ly = 3000 mm
Tebal Pilecap : h = 800 mm
Jarak antar Tiang : s = 1800 mm
Diameter Pile : D = 600 mm
Diameter Tulangan : ds = 19 mm
Selimut Beton : d' = 75 mm
Tinggi Efektif Penampang : d = [ h-d' ] = 725 mm
Lebar Kolom : c = 1000 mm
Kuat Tekan Beton : fc' = 30 Mpa
Kuat Leleh Baja Tulangan : fy = 420 Mpa
Modulus Elastisitas Beton : εs = [ 4700√fc' ] = 25742.9602 Mpa
Modulus Elastisitas Baja Tulangan : εy = 200000 Mpa
Faktor Blok Tegangan : β = 0.85
Rasio Sisi Kolom : βc = 1
Koefisien Kolom : αs = 40
Jumlah Tiang : n = 10 Buah
Faktor Reduksi Lentur : Ø = 0.90
Faktor Reduksi Geser : Ø = 0.75
Gaya Dalam
Momen Ultimate : Mu = 772.010 kN.m
Aksial Ultimate : Pu = 15723.965 kN
Momen Ultimate / Tiang : Mut = 77.201 kN.m
Aksial Ultimate / Tiang : Put = 1572.396 kN
Perhitungan Geser 2 Arah
Disekitar Kolom
Keliling Bidang Kritis : bo = [ 4 [ c+d ] ] = 36500.000 mm
Nilai Kuat Geser Beton : Vc = [ 0,33.λ.√fc'.bo.d ] = 47830.557 kN
: = [ 0,17.[ 1+[2/βc] ].λ.√fc'.bo.d ] = 73919.952 kN
: = [ 0,083.[ 2 + [α.d/bo] ].λ.√fc'.bo.d ] = 33618.389 kN
: Vc = [ min Vc ] = 33618.389 kN
Kapasitas Nominal Geser : ØVn = [ Vc/Ø ] = 44824.519 kN
Cek Kapasitas : ØVn > Pu
: 44824.519 > 15723.965 = Oke
Di Sekitar Tiang
Keliling Bidang Kritis : bo = [ 2 [ D + D/2 + d/2 ] ] = 2525.000 mm
Nilai Kuat Geser Beton : Vc = [ 0,33.λ.√fc'.bo.d ] = 3308.826 kN
: = [ 0,17.[ 1+[2/βc] ].λ.√fc'.bo.d ] = 5113.640 kN
: = [ 0,083.[ 2 + [α.d/bo] ].λ.√fc'.bo.d ] = 11222.609 kN
: Vc = [ min Vc ] = 3308.826 kN
Kapasitas Nominal Geser : ØVn = [ Vc/Ø ] = 4411.768 kN
Cek Kapasitas : ØVn > Pu
: 4411.768 > 1572.396 = Oke
Perhitungan Tulangan Lentur
Momen Daerah Kritis : Mu = 772.010 kN.m
Rasio Tulangan Balanced : ρb = [ 0,85.β1.fc'/fy.(600/(600+fy))] = 0.03036
Rasio Tulangan Maksimum : ρmaks = [ 0,75 ρb ] = 0.02277
Rasio Tulangan Minimum : ρmin = [ 1,4/fy ] = 0.00333
Rasio Tulangan Aktual : a = [ 0,59.fy²/fc ] = 3469.200
: b = [ -fy ] = -420
: c = [ Mu / Ø.b.d² ] = 0.19428
Rasio Tulangan Aktual : ρtarik = [ -b ± √b²-4ac ] / [ 2a ] = 0.00046
Cek Rasio Tulangan : Gunakan Rasio Tulangan Awal = 0.00333
Luas Tulangan Minimum : Asmin = [ 0,0018.b.d ] = 10962 mm²
Luas Tulangan : Astarik = [ ρtarik.b.d ] = 20300.000 mm²
Diameter Tulangan Desain : D = 19 mm
Luas Tulangan Desain : Asd = [ π/4.D² ] = 283.529 mm²
Banyak Tulangan : n = [ As / Asd ] = 72 buah
Jarak Tulangan : S = [ Lx / n ] = 116.667 mm
Maka, jarak tulangan yang digunakan = 100 mm
Tulangan Pakai : n = [b/S] = 84 buah
Cek Asumsi Awal untuk Faktor Reduksi Ø
Luas Tulangan Tarik Terpasang : Astarik = [ n.Asd ] = 23816.414 mm²
Tinggi Blok Tegangan : a = [ Astarik.fy/ [ 0,85.fc'.b ] ] = 46.699 mm
Tinggi Garis Netral : c = [ a/β1 ] = 54.940 mm
Regangan Tarik Baja : εs = [ 0,003 . [ d - c ] / c ] = 0.03659
Regangan Leleh Baja : εy = [ fy/Es ] = 0.00210
: Tulangan Baja Telah Leleh (Asumsi Sesuai)
Cek Kapasitas Mome n
Momen Nominal Tarik : Mn = [ As.fy [ d - a/2 ] ] = 7018.53621 kN.m
:
Cek Kapasitas : ØMn ≥ Mu
6316.683 ≥ 772.010 = Oke
Ke simpulan
Tulangan Longitudinal yang digunakan yaitu : = 2D19-100

Kelompok Pondasi Shearwall 6 m

Properties Penampang
Lebar Pilecap Arah X : Lx = 9.000 m
Lebar Pilecap Arah Y : Ly = 7.200 m
Diameter Pile : D = 0.600 m
Panjang Pile : p = 24.000 m
Jarak antar Pile : s = 1.800 m
Jumlah Pile : n = 12 buah
Panjang Pile Lapis 1 : P1 = 2.000 m
Panjang Pile Lapis 2 : P2 = 10.000 m
Kuat Geser Pile Lapis 1 : Cu1 = 164.808 kN/m²
Kuat Geser Pile Lapis 2 : Cu1 = 241.326 kN/m²
Kuat Geser di Bawah Pile : Cuz = 288.414 kN/m²
Beban Aksial : Qu = 19247.638 kN
Kapasitas Kelompok Tiang tanpa Pile Cap
Kapasitas Tiang Tunggal : Qall = = 2333.010 kN
Jumlah Pile yang Dibutuhkan : n = = 12 Buah
Kapasitas Kelompok Tiang : Qug = = 27996.114 kN
Kapasitas Kelompok Tiang
Jumlah Tiang dalam 1 Baris : m = = 4
Jumlah Baris Tiang : n = = 3
Efisiensi : θ = [ arc.tg [D/s] ] = 18.435
Ef = [ 1 - [θ/90] [ [ (n-1)m+(m-1)n ] / [ m.n ] ] ] = 0.710
Efisiensi Tiang Grup : Qug = [ Ef.Qall.n ] = 19872.209 kN
Ce k Kapasitas Tiang Grup
Cek Kapasitas : Qu < Qug
19247.638 < 19872.209 = Oke
Pilecap 9000 x 7200 m

Prope rties Penampang

Lebar Pilecap Arah X : Lx = 9000 mm


Lebar Pilecap Arah Y : Ly = 7200 mm
Tebal Pilecap : h = 800 mm
Jarak antar Tiang : s = 1800 mm
Diameter Pile : D = 600 mm
Diameter Tulangan : ds = 19 mm
Selimut Beton : d' = 75 mm
Tinggi Efektif Penampang : d = [ h-d' ] = 725 mm
Lebar Kolom : c = 1000 mm
Kuat Tekan Beton : fc' = 30 Mpa
Kuat Leleh Baja Tulangan : fy = 420 Mpa
Modulus Elastisitas Beton : εs = [ 4700√fc' ] = 25742.9602 Mpa
Modulus Elastisitas Baja Tulangan : εy = 200000 Mpa
Faktor Blok Tegangan : β = 0.85
Rasio Sisi Kolom : βc = 1
Koefisien Kolom : αs = 40
Jumlah Tiang : n = 12 Buah
Faktor Reduksi Lentur : Ø = 0.90
Faktor Reduksi Geser : Ø = 0.75
Gaya Dalam
Momen Ultimate : Mu = 871.270 kN.m
Aksial Ultimate : Pu = 19247.638 kN
Momen Ultimate / Tiang : Mut = 72.606 kN.m
Aksial Ultimate / Tiang : Put = 1603.970 kN
Perhitungan Geser 2 Arah
Disekitar Kolom
Keliling Bidang Kritis : bo = [ 4 [ c+d ] ] = 38900.000 mm
Nilai Kuat Geser Beton : Vc = [ 0,33.λ.√fc'.bo.d ] = 50975.580 kN
: = [ 0,17.[ 1+[2/βc] ].λ.√fc'.bo.d ] = 78780.442 kN
: = [ 0,083.[ 2 + [α.d/bo] ].λ.√fc'.bo.d ] = 35200.431 kN
: Vc = [ min Vc ] = 35200.431 kN
Kapasitas Nominal Geser : ØVn = [ Vc/Ø ] = 46933.908 kN
Cek Kapasitas : ØVn > Pu
: 46933.908 > 19247.638 = Oke
Di Sekitar Tiang
Keliling Bidang Kritis : bo = [ 2 [ D + D/2 + d/2 ] ] = 2525.000 mm
Nilai Kuat Geser Beton : Vc = [ 0,33.λ.√fc'.bo.d ] = 3308.826 kN
: = [ 0,17.[ 1+[2/βc] ].λ.√fc'.bo.d ] = 5113.640 kN
: = [ 0,083.[ 2 + [α.d/bo] ].λ.√fc'.bo.d ] = 11222.609 kN
: Vc = [ min Vc ] = 3308.826 kN
Kapasitas Nominal Geser : ØVn = [ Vc/Ø ] = 4411.768 kN
Cek Kapasitas : ØVn > Pu
: 4411.768 > 1603.970 = Oke
Perhitungan Tulangan Lentur
Momen Daerah Kritis : Mu = 871.270 kN.m
Rasio Tulangan Balanced : ρb = [ 0,85.β1.fc'/fy.(600/(600+fy))] = 0.03036
Rasio Tulangan Maksimum : ρmaks = [ 0,75 ρb ] = 0.02277
Rasio Tulangan Minimum : ρmin = [ 1,4/fy ] = 0.00333
Rasio Tulangan Aktual : a = [ 0,59.fy²/fc ] = 3469.200
: b = [ -fy ] = -420
: c = [ Mu / Ø.b.d² ] = 0.20464
Rasio Tulangan Aktual : ρtarik = [ -b ± √b²-4ac ] / [ 2a ] = 0.00049
Cek Rasio Tulangan : Gunakan Rasio Tulangan Awal = 0.00333
Luas Tulangan Minimum : Asmin = [ 0,0018.b.d ] = 11745 mm²
Luas Tulangan : Astarik = [ ρtarik.b.d ] = 21750.000 mm²
Diameter Tulangan Desain : D = 19 mm
Luas Tulangan Desain : Asd = [ π/4.D² ] = 283.529 mm²
Banyak Tulangan : n = [ As / Asd ] = 77 buah
Jarak Tulangan : S = [ Lx / n ] = 116.883 mm
Maka, jarak tulangan yang digunakan = 100 mm
Tulangan Pakai : n = [b/S] = 90 buah
Cek Asumsi Awal untuk Faktor Reduksi Ø
Luas Tulangan Tarik Terpasang : Astarik = [ n.Asd ] = 25517.586 mm²
Tinggi Blok Tegangan : a = [ Astarik.fy/ [ 0,85.fc'.b ] ] = 46.699 mm
Tinggi Garis Netral : c = [ a/β1 ] = 54.940 mm
Regangan Tarik Baja : εs = [ 0,003 . [ d - c ] / c ] = 0.03659
Regangan Leleh Baja : εy = [ fy/Es ] = 0.00210
: Tulangan Baja Telah Leleh (Asumsi Sesuai)
Cek Kapasitas Mome n
Momen Nominal Tarik : Mn = [ As.fy [ d - a/2 ] ] = 7519.86023 kN.m
:
Cek Kapasitas : ØMn ≥ Mu
6767.874 ≥ 871.270 = Oke
Ke simpulan
Tulangan Longitudinal yang digunakan yaitu : = 2D19-100

Kelompok Pondasi Shearwall 8 m

Properties Penampang
Lebar Pilecap Arah X : Lx = 10.800 m
Lebar Pilecap Arah Y : Ly = 7.200 m
Diameter Pile : D = 0.600 m
Panjang Pile : p = 24.000 m
Jarak antar Pile : s = 1.800 m
Jumlah Pile : n = 15 buah
Panjang Pile Lapis 1 : P1 = 2.000 m
Panjang Pile Lapis 2 : P2 = 10.000 m
Kuat Geser Pile Lapis 1 : Cu1 = 164.808 kN/m²
Kuat Geser Pile Lapis 2 : Cu1 = 241.326 kN/m²
Kuat Geser di Bawah Pile : Cuz = 288.414 kN/m²
Beban Aksial : Qu = 23159.273 kN
Kapasitas Kelompok Tiang tanpa Pile Cap
Kapasitas Tiang Tunggal : Qall = = 2612.129 kN
Jumlah Pile yang Dibutuhkan : n = = 15 Buah
Kapasitas Kelompok Tiang : Qug = = 39181.931 kN
Kapasitas Kelompok Tiang
Jumlah Tiang dalam 1 Baris : m = = 5
Jumlah Baris Tiang : n = = 3
Efisiensi : θ = [ arc.tg [D/s] ] = 18.435
Ef = [ 1 - [θ/90] [ [ (n-1)m+(m-1)n ] / [ m.n ] ] ] = 0.700
Efisiensi Tiang Grup : Qug = [ Ef.Qall.n ] = 27410.841 kN
Ce k Kapasitas Tiang Grup
Cek Kapasitas : Qu < Qug
23159.273 < 27410.841 = Oke
Pilecap 10800 x 7200 m

Prope rties Penampang

Lebar Pilecap Arah X : Lx = 10800 mm


Lebar Pilecap Arah Y : Ly = 7200 mm
Tebal Pilecap : h = 800 mm
Jarak antar Tiang : s = 1800 mm
Diameter Pile : D = 600 mm
Diameter Tulangan : ds = 19 mm
Selimut Beton : d' = 75 mm
Tinggi Efektif Penampang : d = [ h-d' ] = 725 mm
Lebar Kolom : c = 1000 mm
Kuat Tekan Beton : fc' = 30 Mpa
Kuat Leleh Baja Tulangan : fy = 420 Mpa
Modulus Elastisitas Beton : εs = [ 4700√fc' ] = 25742.9602 Mpa
Modulus Elastisitas Baja Tulangan : εy = 200000 Mpa
Faktor Blok Tegangan : β = 0.85
Rasio Sisi Kolom : βc = 1
Koefisien Kolom : αs = 40
Jumlah Tiang : n = 15 Buah
Faktor Reduksi Lentur : Ø = 0.90
Faktor Reduksi Geser : Ø = 0.75
Gaya Dalam
Momen Ultimate : Mu = 1139.911 kN.m
Aksial Ultimate : Pu = 23159.273 kN
Momen Ultimate / Tiang : Mut = 75.994 kN.m
Aksial Ultimate / Tiang : Put = 1543.952 kN
Perhitungan Geser 2 Arah
Disekitar Kolom
Keliling Bidang Kritis : bo = [ 4 [ c+d ] ] = 46100.000 mm
Nilai Kuat Geser Beton : Vc = [ 0,33.λ.√fc'.bo.d ] = 60410.649 kN
: = [ 0,17.[ 1+[2/βc] ].λ.√fc'.bo.d ] = 93361.912 kN
: = [ 0,083.[ 2 + [α.d/bo] ].λ.√fc'.bo.d ] = 39946.556 kN
: Vc = [ min Vc ] = 39946.556 kN
Kapasitas Nominal Geser : ØVn = [ Vc/Ø ] = 53262.075 kN
Cek Kapasitas : ØVn > Pu
: 53262.075 > 23159.273 = Oke
Di Sekitar Tiang
Keliling Bidang Kritis : bo = [ 2 [ D + D/2 + d/2 ] ] = 2525.000 mm
Nilai Kuat Geser Beton : Vc = [ 0,33.λ.√fc'.bo.d ] = 3308.826 kN
: = [ 0,17.[ 1+[2/βc] ].λ.√fc'.bo.d ] = 5113.640 kN
: = [ 0,083.[ 2 + [α.d/bo] ].λ.√fc'.bo.d ] = 11222.609 kN
: Vc = [ min Vc ] = 3308.826 kN
Kapasitas Nominal Geser : ØVn = [ Vc/Ø ] = 4411.768 kN
Cek Kapasitas : ØVn > Pu
: 4411.768 > 1543.952 = Oke
Perhitungan Tulangan Lentur
Momen Daerah Kritis : Mu = 1139.911 kN.m
Rasio Tulangan Balanced : ρb = [ 0,85.β1.fc'/fy.(600/(600+fy))] = 0.03036
Rasio Tulangan Maksimum : ρmaks = [ 0,75 ρb ] = 0.02277
Rasio Tulangan Minimum : ρmin = [ 1,4/fy ] = 0.00333
Rasio Tulangan Aktual : a = [ 0,59.fy²/fc ] = 3469.200
: b = [ -fy ] = -420
: c = [ Mu / Ø.b.d² ] = 0.22311
Rasio Tulangan Aktual : ρtarik = [ -b ± √b²-4ac ] / [ 2a ] = 0.00053
Cek Rasio Tulangan : Gunakan Rasio Tulangan Awal = 0.00333
Luas Tulangan Minimum : Asmin = [ 0,0018.b.d ] = 14094 mm²
Luas Tulangan : Astarik = [ ρtarik.b.d ] = 26100.000 mm²
Diameter Tulangan Desain : D = 19 mm
Luas Tulangan Desain : Asd = [ π/4.D² ] = 283.529 mm²
Banyak Tulangan : n = [ As / Asd ] = 93 buah
Jarak Tulangan : S = [ Lx / n ] = 116.129 mm
Maka, jarak tulangan yang digunakan = 100 mm
Tulangan Pakai : n = [b/S] = 108 buah
Cek Asumsi Awal untuk Faktor Reduksi Ø
Luas Tulangan Tarik Terpasang : Astarik = [ n.Asd ] = 30621.104 mm²
Tinggi Blok Tegangan : a = [ Astarik.fy/ [ 0,85.fc'.b ] ] = 46.699 mm
Tinggi Garis Netral : c = [ a/β1 ] = 54.940 mm
Regangan Tarik Baja : εs = [ 0,003 . [ d - c ] / c ] = 0.03659
Regangan Leleh Baja : εy = [ fy/Es ] = 0.00210
: Tulangan Baja Telah Leleh (Asumsi Sesuai)
Cek Kapasitas Mome n
Momen Nominal Tarik : Mn = [ As.fy [ d - a/2 ] ] = 9023.83227 kN.m
:
Cek Kapasitas : ØMn ≥ Mu
8121.449 ≥ 1139.911 = Oke
Ke simpulan
Tulangan Longitudinal yang digunakan yaitu : = 2D19-100

Kelompok Pondasi Corewall

Properties Penampang
Lebar Pilecap Arah X : Lx = 4.800 m
Lebar Pilecap Arah Y : Ly = 3.000 m
Diameter Pile : D = 0.600 m
Panjang Pile : p = 24.000 m
Jarak antar Pile : s = 1.800 m
Jumlah Pile : n = 6 buah
Panjang Pile Lapis 1 : P1 = 2.000 m
Panjang Pile Lapis 2 : P2 = 10.000 m
Kuat Geser Pile Lapis 1 : Cu1 = 164.808 kN/m²
Kuat Geser Pile Lapis 2 : Cu1 = 241.326 kN/m²
Kuat Geser di Bawah Pile : Cuz = 288.414 kN/m²
Beban Aksial : Qu = 7344.395 kN
Kapasitas Kelompok Tiang tanpa Pile Cap
Kapasitas Tiang Tunggal : Qall = = 1844.633 kN
Jumlah Pile yang Dibutuhkan : n = = 6 Buah
Kapasitas Kelompok Tiang : Qug = = 11067.796 kN
Kapasitas Kelompok Tiang
Jumlah Tiang dalam 1 Baris : m = = 3
Jumlah Baris Tiang : n = = 2
Efisiensi : θ = [ arc.tg [D/s] ] = 18.435
Ef = [ 1 - [θ/90] [ [ (n-1)m+(m-1)n ] / [ m.n ] ] ] = 0.761
Efisiensi Tiang Grup : Qug = [ Ef.Qall.n ] = 8422.907 kN
Ce k Kapasitas Tiang Grup
Cek Kapasitas : Qu < Qug
7344.395 < 8422.907 = Oke
Pilecap 4800 x 3000 m

Prope rties Penampang

Lebar Pilecap Arah X : Lx = 4800 mm


Lebar Pilecap Arah Y : Ly = 3000 mm
Tebal Pilecap : h = 800 mm
Jarak antar Tiang : s = 1800 mm
Diameter Pile : D = 600 mm
Diameter Tulangan : ds = 19 mm
Selimut Beton : d' = 75 mm
Tinggi Efektif Penampang : d = [ h-d' ] = 725 mm
Lebar Kolom : c = 1000 mm
Kuat Tekan Beton : fc' = 30 Mpa
Kuat Leleh Baja Tulangan : fy = 420 Mpa
Modulus Elastisitas Beton : εs = [ 4700√fc' ] = 25742.9602 Mpa
Modulus Elastisitas Baja Tulangan : εy = 200000 Mpa
Faktor Blok Tegangan : β = 0.85
Rasio Sisi Kolom : βc = 1
Koefisien Kolom : αs = 40
Jumlah Tiang : n = 6 Buah
Faktor Reduksi Lentur : Ø = 0.90
Faktor Reduksi Geser : Ø = 0.75
Gaya Dalam
Momen Ultimate : Mu = 239.299 kN.m
Aksial Ultimate : Pu = 7344.395 kN
Momen Ultimate / Tiang : Mut = 39.883 kN.m
Aksial Ultimate / Tiang : Put = 1224.066 kN
Perhitungan Geser 2 Arah
Disekitar Kolom
Keliling Bidang Kritis : bo = [ 4 [ c+d ] ] = 22100.000 mm
Nilai Kuat Geser Beton : Vc = [ 0,33.λ.√fc'.bo.d ] = 28960.419 kN
: = [ 0,17.[ 1+[2/βc] ].λ.√fc'.bo.d ] = 44757.012 kN
: = [ 0,083.[ 2 + [α.d/bo] ].λ.√fc'.bo.d ] = 24126.138 kN
: Vc = [ min Vc ] = 24126.138 kN
Kapasitas Nominal Geser : ØVn = [ Vc/Ø ] = 32168.184 kN
Cek Kapasitas : ØVn > Pu
: 32168.184 > 7344.395 = Oke
Di Sekitar Tiang
Keliling Bidang Kritis : bo = [ 2 [ D + D/2 + d/2 ] ] = 2525.000 mm
Nilai Kuat Geser Beton : Vc = [ 0,33.λ.√fc'.bo.d ] = 3308.826 kN
: = [ 0,17.[ 1+[2/βc] ].λ.√fc'.bo.d ] = 5113.640 kN
: = [ 0,083.[ 2 + [α.d/bo] ].λ.√fc'.bo.d ] = 11222.609 kN
: Vc = [ min Vc ] = 3308.826 kN
Kapasitas Nominal Geser : ØVn = [ Vc/Ø ] = 4411.768 kN
Cek Kapasitas : ØVn > Pu
: 4411.768 > 1224.066 = Oke
Perhitungan Tulangan Lentur
Momen Daerah Kritis : Mu = 239.299 kN.m
Rasio Tulangan Balanced : ρb = [ 0,85.β1.fc'/fy.(600/(600+fy))] = 0.03036
Rasio Tulangan Maksimum : ρmaks = [ 0,75 ρb ] = 0.02277
Rasio Tulangan Minimum : ρmin = [ 1,4/fy ] = 0.00333
Rasio Tulangan Aktual : a = [ 0,59.fy²/fc ] = 3469.200
: b = [ -fy ] = -420
: c = [ Mu / Ø.b.d² ] = 0.10539
Rasio Tulangan Aktual : ρtarik = [ -b ± √b²-4ac ] / [ 2a ] = 0.00025
Cek Rasio Tulangan : Gunakan Rasio Tulangan Awal = 0.00333
Luas Tulangan Minimum : Asmin = [ 0,0018.b.d ] = 6264 mm²
Luas Tulangan : Astarik = [ ρtarik.b.d ] = 11600.000 mm²
Diameter Tulangan Desain : D = 19 mm
Luas Tulangan Desain : Asd = [ π/4.D² ] = 283.529 mm²
Banyak Tulangan : n = [ As / Asd ] = 41 buah
Jarak Tulangan : S = [ Lx / n ] = 117.073 mm
Maka, jarak tulangan yang digunakan = 100 mm
Tulangan Pakai : n = [b/S] = 48 buah
Cek Asumsi Awal untuk Faktor Reduksi Ø
Luas Tulangan Tarik Terpasang : Astarik = [ n.Asd ] = 13609.379 mm²
Tinggi Blok Tegangan : a = [ Astarik.fy/ [ 0,85.fc'.b ] ] = 46.699 mm
Tinggi Garis Netral : c = [ a/β1 ] = 54.940 mm
Regangan Tarik Baja : εs = [ 0,003 . [ d - c ] / c ] = 0.03659
Regangan Leleh Baja : εy = [ fy/Es ] = 0.00210
: Tulangan Baja Telah Leleh (Asumsi Sesuai)
Cek Kapasitas Mome n
Momen Nominal Tarik : Mn = [ As.fy [ d - a/2 ] ] = 4010.59212 kN.m
:
Cek Kapasitas : ØMn ≥ Mu
3609.533 ≥ 239.299 = Oke
Ke simpulan
Tulangan Longitudinal yang digunakan yaitu : = 2D19-100
LAMPIRAN
RAB Struktur
No Item Pekerjaan Perhitungan Jumlah Total Satuan
I Pekerjaan Struktur Atas
A Pekerjaan Kolom
1 Pekerjaan K1 Shearwall (Kolom 1000x1000 mm)
▪ Pekerjaan Pembesian Kolom 1000x1000 mm Properties Penampang Jumlah Total Satuan
Tinggi Penampang (h) = 1.000 m 12 13701.023 kg
Lebar Penampang (b) = 1.000 m
Selimut Beton (d') = 0.040 m

Properties Tulangan Utama


Jumlah Tulangan (n) = 32 buah
Diameter Tulangan (db) = 0.036 m
Panjang Tulangan (t) = 3.000 m
Berat Jenis Tulangan (BJ) = 7850.000 kg/m³

Properties Tulangan Sengkang


Diameter Tulangan (ds) = 0.016 m
Jarak Sengkang Tumpuan (st) = 0.100 m
Jarak Sengkang Lapangan (sl) = 0.150 m

Tulangan Utama
Volume Tulangan Utama (Vu) = [ n.π.db²/4.t ]
(Vu) = 0.098 m³

Massa Tulangan Utama (Mu) = [ Vu.BJ ]


(Mu) = 767.071 kg

Tulangan Sengkang
Panjang Sengkang (ps) = [ 2[(h-2d')+(b-2d')+(6ds)] ]
(ps) = 3.872 m

[ 2[(h-2d')+(2.6ds)] + 2[(b-
Panjang Sengkang Ekstra (pe) =
2d')+(2.6ds)] ]
(pe) = 4.448 m

Panjang Sengkang Total (p) = [ ps + pe ]


(p) = 8.320 m

Jumlah Sengkang Tumpuan (nt) = [ ½(t/st) + 1 ]


(nt) = 16 buah

Jumlah Sengkang Lapangan (nl) = [ ½(t/sl) ]


(nl) = 10 buah

Total Jumlah Sengkang (ns) = [ nt + nl ]


(ns) = 26 buah

Volume Tulangan Sengkang (Vs) = [ ns.π.ds²/4.p ]


(Vs) = 0.043 m³

Massa Tulangan Sengkang (Ms) = [ Vs.BJ ]


(Ms) = 341.426 kg

Massa Tulangan Total


Massa Tulangan (Mt) = [ Mu + Ms ]
(Mt) = 1108.497 kg

Waste (W) = [ 3%.Mt ]


(W) = 33.255 kg

Massa Total Tulangan (M) = [ Mt + W ]


(M) = 1141.752 kg

▪ Pekerjaan Bekisting Kolom 1000x1000 mm Properties Penampang 12 144.000 m²


Tinggi Penampang (h) = 1.000 m
Lebar Penampang (b) = 1.000 m
Panjang Kolom (t) = 3.000 m

Volume Bekisting
Volume (V) = [ 4.b.t ]
(V) = 12.000 m²

▪ Pekerjaan Pengecoran Kolom 1000x1000 mm Properties Penampang 12 36.000 m³


Tinggi Penampang (h) = 1.000 m
Lebar Penampang (b) = 1.000 m
Panjang Kolom (t) = 3.000 m

Volume Pengecoran
Volume (V) = [ b.h.t ]
(V) = 3.000 m³
2 Pekerjaan K2 Shearwall (Kolom 900x900 mm)
▪ Pekerjaan Pembesian Kolom 900x900 mm Properties Penampang 12 35627.139 kg
Tinggi Penampang (h) = 0.900 m
Lebar Penampang (b) = 0.900 m
Selimut Beton (d') = 0.040 m

Properties Tulangan Utama


Jumlah Tulangan (n) = 32 buah
Diameter Tulangan (db) = 0.036 m
Panjang Tulangan (t) = 9.000 m
Berat Jenis Tulangan (BJ) = 7850.000 kg/m³

Properties Tulangan Sengkang


Diameter Tulangan (ds) = 0.013 m
Jarak Sengkang Tumpuan (st) = 0.100 m
Jarak Sengkang Lapangan (sl) = 0.150 m

Tulangan Utama
Volume Tulangan Utama (Vu) = [ n.π.db²/4.t ]
(Vu) = 0.293 m³

Massa Tulangan Utama (Mu) = [ Vu.BJ ]


(Mu) = 2301.214 kg

Tulangan Sengkang
Panjang Sengkang (ps) = [ 2[(h-2d')+(b-2d')+(6ds)] ]
(ps) = 3.436 m

[ 2[(h-2d')+(2.6ds)] + 2[(b-
Panjang Sengkang Ekstra (pe) =
2d')+(2.6ds)] ]
(pe) = 3.904 m

Panjang Sengkang Total (p) = [ ps + pe ]


(p) = 7.340 m

Jumlah Sengkang Tumpuan (nt) = [ ½(t/st) + 1 ]


(nt) = 46 buah

Jumlah Sengkang Lapangan (nl) = [ ½(t/sl) ]


(nl) = 30 buah

Total Jumlah Sengkang (ns) = [ nt + nl ]


(ns) = 76 buah

Volume Tulangan Sengkang (Vs) = [ ns.π.ds²/4.p ]


(Vs) = 0.074 m³

Massa Tulangan Sengkang (Ms) = [ Vs.BJ ]


(Ms) = 581.241 kg

Massa Tulangan Total


Massa Tulangan (Mt) = [ Mu + Ms ]
(Mt) = 2882.455 kg

Waste (W) = [ 3%.Mt ]


(W) = 86.474 kg

Massa Total Tulangan (M) = [ Mt + W ]


(M) = 2968.928 kg

▪ Pekerjaan Bekisting Kolom 900x900 mm Properties Penampang 12 388.800 m²


Tinggi Penampang (h) = 0.900 m
Lebar Penampang (b) = 0.900 m
Panjang Kolom (t) = 9.000 m

Volume Bekisting
Volume (V) = [ 4.b.t ]
(V) = 32.400 m²

▪ Pekerjaan Pengecoran Kolom 900x900 mm Properties Penampang 12 87.480 m³


Tinggi Penampang (h) = 0.900 m
Lebar Penampang (b) = 0.900 m
Panjang Kolom (t) = 9.000 m

Volume Pengecoran
Volume (V) = [ b.h.t ]
(V) = 7.290 m³
3 Pekerjaan K3 Shearwall (Kolom 800x800 mm)
▪ Pekerjaan Pembesian Kolom 800x800 mm Properties Penampang 36 31317.141 kg
Tinggi Penampang (h) = 0.800 m
Lebar Penampang (b) = 0.800 m
Selimut Beton (d') = 0.040 m

Properties Tulangan Utama


Jumlah Tulangan (n) = 24 buah
Diameter Tulangan (db) = 0.032 m
Panjang Tulangan (t) = 4.000 m
Berat Jenis Tulangan (BJ) = 7850.000 kg/m³

Properties Tulangan Sengkang


Diameter Tulangan (ds) = 0.013 m
Jarak Sengkang Tumpuan (st) = 0.100 m
Jarak Sengkang Lapangan (sl) = 0.150 m

Tulangan Utama
Volume Tulangan Utama (Vu) = [ n.π.db²/4.t ]
(Vu) = 0.077 m³

Massa Tulangan Utama (Mu) = [ Vu.BJ ]


(Mu) = 606.081 kg

Tulangan Sengkang
Panjang Sengkang (ps) = [ 2[(h-2d')+(b-2d')+(6ds)] ]
(ps) = 3.036 m

[ 2[(h-2d')+(2.6ds)] + 2[(b-
Panjang Sengkang Ekstra (pe) =
2d')+(2.6ds)] ]
(pe) = 3.504 m

Panjang Sengkang Total (p) = [ ps + pe ]


(p) = 6.540 m

Jumlah Sengkang Tumpuan (nt) = [ ½(t/st) + 1 ]


(nt) = 21 buah

Jumlah Sengkang Lapangan (nl) = [ ½(t/sl) ]


(nl) = 14 buah

Total Jumlah Sengkang (ns) = [ nt + nl ]


(ns) = 35 buah

Volume Tulangan Sengkang (Vs) = [ ns.π.ds²/4.p ]


(Vs) = 0.030 m³

Massa Tulangan Sengkang (Ms) = [ Vs.BJ ]


(Ms) = 238.502 kg

Massa Tulangan Total


Massa Tulangan (Mt) = [ Mu + Ms ]
(Mt) = 844.583 kg

Waste (W) = [ 3%.Mt ]


(W) = 25.337 kg

Massa Total Tulangan (M) = [ Mt + W ]


(M) = 869.921 kg

▪ Pekerjaan Bekisting Kolom 800x800 mm Properties Penampang 36 460.800 m²


Tinggi Penampang (h) = 0.800 m
Lebar Penampang (b) = 0.800 m
Panjang Kolom (t) = 4.000 m

Volume Bekisting
Volume (V) = [ 4.b.t ]
(V) = 12.800 m²

▪ Pekerjaan Pengecoran Kolom 800x800 mm Properties Penampang 36 92.16 m³


Tinggi Penampang (h) = 0.800 m
Lebar Penampang (b) = 0.800 m
Panjang Kolom (t) = 4.000 m

Volume Pengecoran
Volume (V) = [ b.h.t ]
(V) = 2.560 m³
4 Pekerjaan K4 Shearwall (Kolom 700x700 mm)
▪ Pekerjaan Pembesian Kolom 700x700 mm Properties Penampang 24 15065.25 kg
Tinggi Penampang (h) = 0.700 m
Lebar Penampang (b) = 0.700 m
Selimut Beton (d') = 0.040 m

Properties Tulangan Utama


Jumlah Tulangan (n) = 24 buah
Diameter Tulangan (db) = 0.026 m
Panjang Tulangan (t) = 4.000 m
Berat Jenis Tulangan (BJ) = 7850.000 kg/m³

Properties Tulangan Sengkang


Diameter Tulangan (ds) = 0.013 m
Jarak Sengkang Tumpuan (st) = 0.100 m
Jarak Sengkang Lapangan (sl) = 0.150 m

Tulangan Utama
Volume Tulangan Utama (Vu) = [ n.π.db²/4.t ]
(Vu) = 0.051 m³

Massa Tulangan Utama (Mu) = [ Vu.BJ ]


(Mu) = 400.108 kg

Tulangan Sengkang
Panjang Sengkang (ps) = [ 2[(h-2d')+(b-2d')+(6ds)] ]
(ps) = 2.636 m

[ 2[(h-2d')+(2.6ds)] + 2[(b-
Panjang Sengkang Ekstra (pe) =
2d')+(2.6ds)] ]
(pe) = 3.104 m

Panjang Sengkang Total (p) = [ ps + pe ]


(p) = 5.740 m

Jumlah Sengkang Tumpuan (nt) = [ ½(t/st) + 1 ]


(nt) = 21 buah

Jumlah Sengkang Lapangan (nl) = [ ½(t/sl) ]


(nl) = 14 buah

Total Jumlah Sengkang (ns) = [ nt + nl ]


(ns) = 35 buah

Volume Tulangan Sengkang (Vs) = [ ns.π.ds²/4.p ]


(Vs) = 0.027 m³

Massa Tulangan Sengkang (Ms) = [ Vs.BJ ]


(Ms) = 209.327 kg

Massa Tulangan Total


Massa Tulangan (Mt) = [ Mu + Ms ]
(Mt) = 609.436 kg

Waste (W) = [ 3%.Mt ]


(W) = 18.283 kg

Massa Total Tulangan (M) = [ Mt + W ]


(M) = 627.719 kg

▪ Pekerjaan Bekisting Kolom 700x700 mm Properties Penampang 24 268.800 m²


Tinggi Penampang (h) = 0.700 m
Lebar Penampang (b) = 0.700 m
Panjang Kolom (t) = 4.000 m

Volume Bekisting
Volume (V) = [ 4.b.t ]
(V) = 11.200 m²

▪ Pekerjaan Pengecoran Kolom 700x700 mm Properties Penampang 24 47.040 m³


Tinggi Penampang (h) = 0.700 m
Lebar Penampang (b) = 0.700 m
Panjang Kolom (t) = 4.000 m

Volume Pengecoran
Volume (V) = [ b.h.t ]
(V) = 1.960 m³
5 Pekerjaan K5 Shearwall (Kolom 600x600 mm)
▪ Pekerjaan Pembesian Kolom 600x600 mm Properties Penampang 46 18837.658 kg
Tinggi Penampang (h) = 0.600 m
Lebar Penampang (b) = 0.600 m
Selimut Beton (d') = 0.040 m

Properties Tulangan Utama


Jumlah Tulangan (n) = 16 buah
Diameter Tulangan (db) = 0.026 m
Panjang Tulangan (t) = 4.000 m
Berat Jenis Tulangan (BJ) = 7850.000 kg/m³

Properties Tulangan Sengkang


Diameter Tulangan (ds) = 0.013 m
Jarak Sengkang Tumpuan (st) = 0.100 m
Jarak Sengkang Lapangan (sl) = 0.150 m

Tulangan Utama
Volume Tulangan Utama (Vu) = [ n.π.db²/4.t ]
(Vu) = 0.034 m³

Massa Tulangan Utama (Mu) = [ Vu.BJ ]


(Mu) = 266.739 kg

Tulangan Sengkang
Panjang Sengkang (ps) = [ 2[(h-2d')+(b-2d')+(6ds)] ]
(ps) = 2.236 m

[[(h-2d')+(2.6ds)] + [(b-2d')+(2.6ds)]
Panjang Sengkang Ekstra (pe) =
]
(pe) = 1.352 m

Panjang Sengkang Total (p) = [ ps + pe ]


(p) = 3.588 m

Jumlah Sengkang Tumpuan (nt) = [ ½(t/st) + 1 ]


(nt) = 21 buah

Jumlah Sengkang Lapangan (nl) = [ ½(t/sl) ]


(nl) = 14 buah

Total Jumlah Sengkang (ns) = [ nt + nl ]


(ns) = 35 buah

Volume Tulangan Sengkang (Vs) = [ ns.π.ds²/4.p ]


(Vs) = 0.017 m³

Massa Tulangan Sengkang (Ms) = [ Vs.BJ ]


(Ms) = 130.848 kg

Massa Tulangan Total


Massa Tulangan (Mt) = [ Mu + Ms ]
(Mt) = 397.587 kg

Waste (W) = [ 3%.Mt ]


(W) = 11.928 kg

Massa Total Tulangan (M) = [ Mt + W ]


(M) = 409.514 kg

▪ Pekerjaan Bekisting Kolom 600x600 mm Properties Penampang 46 441.600 m²


Tinggi Penampang (h) = 0.600 m
Lebar Penampang (b) = 0.600 m
Panjang Kolom (t) = 4.000 m

Volume Bekisting
Volume (V) = [ 4.b.t ]
(V) = 9.600 m²

▪ Pekerjaan Pengecoran Kolom 600x600 mm Properties Penampang 46 66.240 m³


Tinggi Penampang (h) = 0.600 m
Lebar Penampang (b) = 0.600 m
Panjang Kolom (t) = 4.000 m

Volume Pengecoran
Volume (V) = [ b.h.t ]
(V) = 1.440 m³
6 Pekerjaan K6 Shearwall (Kolom 500x500 mm)
▪ Pekerjaan Pembesian Kolom 500x500 mm Properties Penampang 3 926.832 kg
Tinggi Penampang (h) = 0.500 m
Lebar Penampang (b) = 0.500 m
Selimut Beton (d') = 0.040 m

Properties Tulangan Utama


Jumlah Tulangan (n) = 16 buah
Diameter Tulangan (db) = 0.022 m
Panjang Tulangan (t) = 4.000 m
Berat Jenis Tulangan (BJ) = 7850.000 kg/m³

Properties Tulangan Sengkang


Diameter Tulangan (ds) = 0.013 m
Jarak Sengkang Tumpuan (st) = 0.100 m
Jarak Sengkang Lapangan (sl) = 0.150 m

Tulangan Utama
Volume Tulangan Utama (Vu) = [ n.π.db²/4.t ]
(Vu) = 0.024 m³

Massa Tulangan Utama (Mu) = [ Vu.BJ ]


(Mu) = 190.979 kg

Tulangan Sengkang
Panjang Sengkang (ps) = [ 2[(h-2d')+(b-2d')+(6ds)] ]
(ps) = 1.836 m

[ [(h-2d')+(2.6ds)] + [(b-
Panjang Sengkang Ekstra (pe) =
2d')+(2.6ds)] ]
(pe) = 1.152 m

Panjang Sengkang Total (p) = [ ps + pe ]


(p) = 2.988 m

Jumlah Sengkang Tumpuan (nt) = [ ½(t/st) + 1 ]


(nt) = 21 buah

Jumlah Sengkang Lapangan (nl) = [ ½(t/sl) ]


(nl) = 14 buah

Total Jumlah Sengkang (ns) = [ nt + nl ]


(ns) = 35 buah

Volume Tulangan Sengkang (Vs) = [ ns.π.ds²/4.p ]


(Vs) = 0.014 m³

Massa Tulangan Sengkang (Ms) = [ Vs.BJ ]


(Ms) = 108.967 kg

Massa Tulangan Total


Massa Tulangan (Mt) = [ Mu + Ms ]
(Mt) = 299.946 kg

Waste (W) = [ 3%.Mt ]


(W) = 8.998 kg

Massa Total Tulangan (M) = [ Mt + W ]


(M) = 308.944 kg

▪ Pekerjaan Bekisting Kolom 500x500 mm Properties Penampang 3 24.000 m²


Tinggi Penampang (h) = 0.500 m
Lebar Penampang (b) = 0.500 m
Panjang Kolom (t) = 4.000 m

Volume Bekisting
Volume (V) = [ 4.b.t ]
(V) = 8.000 m²

▪ Pekerjaan Pengecoran Kolom 500x500 mm Properties Penampang 3 3.000 m³


Tinggi Penampang (h) = 0.500 m
Lebar Penampang (b) = 0.500 m
Panjang Kolom (t) = 4.000 m

Volume Pengecoran
Volume (V) = [ b.h.t ]
(V) = 1.000 m³
7 Pekerjaan K1 Kolom (Kolom 1000x1000 mm)
▪ Pekerjaan Pembesian Kolom 1000x1000 mm Properties Penampang
Tinggi Penampang (h) = 1.000 m 4 2586.922 kg
Lebar Penampang (b) = 1.000 m
Selimut Beton (d') = 0.040 m

Properties Tulangan Utama


Jumlah Tulangan (n) = 32 buah
Diameter Tulangan (db) = 0.022 m
Panjang Tulangan (t) = 3.000 m
Berat Jenis Tulangan (BJ) = 7850.000 kg/m³

Properties Tulangan Sengkang


Diameter Tulangan (ds) = 0.016 m
Jarak Sengkang Tumpuan (st) = 0.100 m
Jarak Sengkang Lapangan (sl) = 0.150 m

Tulangan Utama
Volume Tulangan Utama (Vu) = [ n.π.db²/4.t ]
(Vu) = 0.036 m³

Massa Tulangan Utama (Mu) = [ Vu.BJ ]


(Mu) = 286.468 kg

Tulangan Sengkang
Panjang Sengkang (ps) = [ 2[(h-2d')+(b-2d')+(6ds)] ]
(ps) = 3.872 m

[ 2[(h-2d')+(2.6ds)] + 2[(b-
Panjang Sengkang Ekstra (pe) =
2d')+(2.6ds)] ]
(pe) = 4.448 m

Panjang Sengkang Total (p) = [ ps + pe ]


(p) = 8.320 m

Jumlah Sengkang Tumpuan (nt) = [ ½(t/st) + 1 ]


(nt) = 16 buah

Jumlah Sengkang Lapangan (nl) = [ ½(t/sl) ]


(nl) = 10 buah

Total Jumlah Sengkang (ns) = [ nt + nl ]


(ns) = 26 buah

Volume Tulangan Sengkang (Vs) = [ ns.π.ds²/4.p ]


(Vs) = 0.043 m³

Massa Tulangan Sengkang (Ms) = [ Vs.BJ ]


(Ms) = 341.426 kg

Massa Tulangan Total


Massa Tulangan (Mt) = [ Mu + Ms ]
(Mt) = 627.894 kg

Waste (W) = [ 3%.Mt ]


(W) = 18.837 kg

Massa Total Tulangan (M) = [ Mt + W ]


(M) = 646.730 kg

▪ Pekerjaan Bekisting Kolom 1000x1000 mm Properties Penampang 4 48.000 m²


Tinggi Penampang (h) = 1.000 m
Lebar Penampang (b) = 1.000 m
Panjang Kolom (t) = 3.000 m

Volume Bekisting
Volume (V) = [ 4.b.t ]
(V) = 12.000 m²

▪ Pekerjaan Pengecoran Kolom 1000x1000 mm Properties Penampang 4 12.000 m³


Tinggi Penampang (h) = 1.000 m
Lebar Penampang (b) = 1.000 m
Panjang Kolom (t) = 3.000 m

Volume Pengecoran
Volume (V) = [ b.h.t ]
(V) = 3.000 m³
8 Pekerjaan K2 Kolom (Kolom 900x900 mm)
▪ Pekerjaan Pembesian Kolom 900x900 mm Properties Penampang 4 5935.456 kg
Tinggi Penampang (h) = 0.900 m
Lebar Penampang (b) = 0.900 m
Selimut Beton (d') = 0.040 m

Properties Tulangan Utama


Jumlah Tulangan (n) = 32 buah
Diameter Tulangan (db) = 0.022 m
Panjang Tulangan (t) = 9.000 m
Berat Jenis Tulangan (BJ) = 7850.000 kg/m³

Properties Tulangan Sengkang


Diameter Tulangan (ds) = 0.013 m
Jarak Sengkang Tumpuan (st) = 0.100 m
Jarak Sengkang Lapangan (sl) = 0.150 m

Tulangan Utama
Volume Tulangan Utama (Vu) = [ n.π.db²/4.t ]
(Vu) = 0.109 m³

Massa Tulangan Utama (Mu) = [ Vu.BJ ]


(Mu) = 859.404 kg

Tulangan Sengkang
Panjang Sengkang (ps) = [ 2[(h-2d')+(b-2d')+(6ds)] ]
(ps) = 3.436 m

[ 2[(h-2d')+(2.6ds)] + 2[(b-
Panjang Sengkang Ekstra (pe) =
2d')+(2.6ds)] ]
(pe) = 3.904 m

Panjang Sengkang Total (p) = [ ps + pe ]


(p) = 7.340 m

Jumlah Sengkang Tumpuan (nt) = [ ½(t/st) + 1 ]


(nt) = 46 buah

Jumlah Sengkang Lapangan (nl) = [ ½(t/sl) ]


(nl) = 30 buah

Total Jumlah Sengkang (ns) = [ nt + nl ]


(ns) = 76 buah

Volume Tulangan Sengkang (Vs) = [ ns.π.ds²/4.p ]


(Vs) = 0.074 m³

Massa Tulangan Sengkang (Ms) = [ Vs.BJ ]


(Ms) = 581.241 kg

Massa Tulangan Total


Massa Tulangan (Mt) = [ Mu + Ms ]
(Mt) = 1440.645 kg

Waste (W) = [ 3%.Mt ]


(W) = 43.219 kg

Massa Total Tulangan (M) = [ Mt + W ]


(M) = 1483.864 kg

▪ Pekerjaan Bekisting Kolom 900x900 mm Properties Penampang 4 129.600 m²


Tinggi Penampang (h) = 0.900 m
Lebar Penampang (b) = 0.900 m
Panjang Kolom (t) = 9.000 m

Volume Bekisting
Volume (V) = [ 4.b.t ]
(V) = 32.400 m²

▪ Pekerjaan Pengecoran Kolom 900x900 mm Properties Penampang 4 29.160 m³


Tinggi Penampang (h) = 0.900 m
Lebar Penampang (b) = 0.900 m
Panjang Kolom (t) = 9.000 m

Volume Pengecoran
Volume (V) = [ b.h.t ]
(V) = 7.290 m³
9 Pekerjaan K3 Kolom (Kolom 800x800 mm)
▪ Pekerjaan Pembesian Kolom 800x800 mm Properties Penampang 12 6488.629 kg
Tinggi Penampang (h) = 0.800 m
Lebar Penampang (b) = 0.800 m
Selimut Beton (d') = 0.040 m

Properties Tulangan Utama


Jumlah Tulangan (n) = 24 buah
Diameter Tulangan (db) = 0.022 m
Panjang Tulangan (t) = 4.000 m
Berat Jenis Tulangan (BJ) = 7850.000 kg/m³

Properties Tulangan Sengkang


Diameter Tulangan (ds) = 0.013 m
Jarak Sengkang Tumpuan (st) = 0.100 m
Jarak Sengkang Lapangan (sl) = 0.150 m

Tulangan Utama
Volume Tulangan Utama (Vu) = [ n.π.db²/4.t ]
(Vu) = 0.036 m³

Massa Tulangan Utama (Mu) = [ Vu.BJ ]


(Mu) = 286.468 kg

Tulangan Sengkang
Panjang Sengkang (ps) = [ 2[(h-2d')+(b-2d')+(6ds)] ]
(ps) = 3.036 m

[ 2[(h-2d')+(2.6ds)] + 2[(b-
Panjang Sengkang Ekstra (pe) =
2d')+(2.6ds)] ]
(pe) = 3.504 m

Panjang Sengkang Total (p) = [ ps + pe ]


(p) = 6.540 m

Jumlah Sengkang Tumpuan (nt) = [ ½(t/st) + 1 ]


(nt) = 21 buah

Jumlah Sengkang Lapangan (nl) = [ ½(t/sl) ]


(nl) = 14 buah

Total Jumlah Sengkang (ns) = [ nt + nl ]


(ns) = 35 buah

Volume Tulangan Sengkang (Vs) = [ ns.π.ds²/4.p ]


(Vs) = 0.030 m³

Massa Tulangan Sengkang (Ms) = [ Vs.BJ ]


(Ms) = 238.502 kg

Massa Tulangan Total


Massa Tulangan (Mt) = [ Mu + Ms ]
(Mt) = 524.970 kg

Waste (W) = [ 3%.Mt ]


(W) = 15.749 kg

Massa Total Tulangan (M) = [ Mt + W ]


(M) = 540.719 kg

▪ Pekerjaan Bekisting Kolom 800x800 mm Properties Penampang 12 153.600 m²


Tinggi Penampang (h) = 0.800 m
Lebar Penampang (b) = 0.800 m
Panjang Kolom (t) = 4.000 m

Volume Bekisting
Volume (V) = [ 4.b.t ]
(V) = 12.800 m²

▪ Pekerjaan Pengecoran Kolom 800x800 mm Properties Penampang 12 30.72 m³


Tinggi Penampang (h) = 0.800 m
Lebar Penampang (b) = 0.800 m
Panjang Kolom (t) = 4.000 m

Volume Pengecoran
Volume (V) = [ b.h.t ]
(V) = 2.560 m³
10 Pekerjaan K4 Kolom (Kolom 700x700 mm)
▪ Pekerjaan Pembesian Kolom 700x700 mm Properties Penampang 8 4085.35 kg
Tinggi Penampang (h) = 0.700 m
Lebar Penampang (b) = 0.700 m
Selimut Beton (d') = 0.040 m

Properties Tulangan Utama


Jumlah Tulangan (n) = 24 buah
Diameter Tulangan (db) = 0.022 m
Panjang Tulangan (t) = 4.000 m
Berat Jenis Tulangan (BJ) = 7850.000 kg/m³

Properties Tulangan Sengkang


Diameter Tulangan (ds) = 0.013 m
Jarak Sengkang Tumpuan (st) = 0.100 m
Jarak Sengkang Lapangan (sl) = 0.150 m

Tulangan Utama
Volume Tulangan Utama (Vu) = [ n.π.db²/4.t ]
(Vu) = 0.036 m³

Massa Tulangan Utama (Mu) = [ Vu.BJ ]


(Mu) = 286.468 kg

Tulangan Sengkang
Panjang Sengkang (ps) = [ 2[(h-2d')+(b-2d')+(6ds)] ]
(ps) = 2.636 m

[ 2[(h-2d')+(2.6ds)] + 2[(b-
Panjang Sengkang Ekstra (pe) =
2d')+(2.6ds)] ]
(pe) = 3.104 m

Panjang Sengkang Total (p) = [ ps + pe ]


(p) = 5.740 m

Jumlah Sengkang Tumpuan (nt) = [ ½(t/st) + 1 ]


(nt) = 21 buah

Jumlah Sengkang Lapangan (nl) = [ ½(t/sl) ]


(nl) = 14 buah

Total Jumlah Sengkang (ns) = [ nt + nl ]


(ns) = 35 buah

Volume Tulangan Sengkang (Vs) = [ ns.π.ds²/4.p ]


(Vs) = 0.027 m³

Massa Tulangan Sengkang (Ms) = [ Vs.BJ ]


(Ms) = 209.327 kg

Massa Tulangan Total


Massa Tulangan (Mt) = [ Mu + Ms ]
(Mt) = 495.795 kg

Waste (W) = [ 3%.Mt ]


(W) = 14.874 kg

Massa Total Tulangan (M) = [ Mt + W ]


(M) = 510.669 kg

▪ Pekerjaan Bekisting Kolom 700x700 mm Properties Penampang 8 89.600 m²


Tinggi Penampang (h) = 0.700 m
Lebar Penampang (b) = 0.700 m
Panjang Kolom (t) = 4.000 m

Volume Bekisting
Volume (V) = [ 4.b.t ]
(V) = 11.200 m²

▪ Pekerjaan Pengecoran Kolom 700x700 mm Properties Penampang 8 15.680 m³


Tinggi Penampang (h) = 0.700 m
Lebar Penampang (b) = 0.700 m
Panjang Kolom (t) = 4.000 m

Volume Pengecoran
Volume (V) = [ b.h.t ]
(V) = 1.960 m³
11 Pekerjaan K5 Kolom (Kolom 600x600 mm)
▪ Pekerjaan Pembesian Kolom 600x600 mm Properties Penampang 16 5303.702 kg
Tinggi Penampang (h) = 0.600 m
Lebar Penampang (b) = 0.600 m
Selimut Beton (d') = 0.040 m

Properties Tulangan Utama


Jumlah Tulangan (n) = 16 buah
Diameter Tulangan (db) = 0.022 m
Panjang Tulangan (t) = 4.000 m
Berat Jenis Tulangan (BJ) = 7850.000 kg/m³

Properties Tulangan Sengkang


Diameter Tulangan (ds) = 0.013 m
Jarak Sengkang Tumpuan (st) = 0.100 m
Jarak Sengkang Lapangan (sl) = 0.150 m

Tulangan Utama
Volume Tulangan Utama (Vu) = [ n.π.db²/4.t ]
(Vu) = 0.024 m³

Massa Tulangan Utama (Mu) = [ Vu.BJ ]


(Mu) = 190.979 kg

Tulangan Sengkang
Panjang Sengkang (ps) = [ 2[(h-2d')+(b-2d')+(6ds)] ]
(ps) = 2.236 m

[[(h-2d')+(2.6ds)] + [(b-2d')+(2.6ds)]
Panjang Sengkang Ekstra (pe) =
]
(pe) = 1.352 m

Panjang Sengkang Total (p) = [ ps + pe ]


(p) = 3.588 m

Jumlah Sengkang Tumpuan (nt) = [ ½(t/st) + 1 ]


(nt) = 21 buah

Jumlah Sengkang Lapangan (nl) = [ ½(t/sl) ]


(nl) = 14 buah

Total Jumlah Sengkang (ns) = [ nt + nl ]


(ns) = 35 buah

Volume Tulangan Sengkang (Vs) = [ ns.π.ds²/4.p ]


(Vs) = 0.017 m³

Massa Tulangan Sengkang (Ms) = [ Vs.BJ ]


(Ms) = 130.848 kg

Massa Tulangan Total


Massa Tulangan (Mt) = [ Mu + Ms ]
(Mt) = 321.827 kg

Waste (W) = [ 3%.Mt ]


(W) = 9.655 kg

Massa Total Tulangan (M) = [ Mt + W ]


(M) = 331.481 kg

▪ Pekerjaan Bekisting Kolom 600x600 mm Properties Penampang 16 153.600 m²


Tinggi Penampang (h) = 0.600 m
Lebar Penampang (b) = 0.600 m
Panjang Kolom (t) = 4.000 m

Volume Bekisting
Volume (V) = [ 4.b.t ]
(V) = 9.600 m²

▪ Pekerjaan Pengecoran Kolom 600x600 mm Properties Penampang 16 23.040 m³


Tinggi Penampang (h) = 0.600 m
Lebar Penampang (b) = 0.600 m
Panjang Kolom (t) = 4.000 m

Volume Pengecoran
Volume (V) = [ b.h.t ]
(V) = 1.440 m³
12 Pekerjaan K6 Kolom (Kolom 500x500 mm)
▪ Pekerjaan Pembesian Kolom 500x500 mm Properties Penampang 1 308.944 kg
Tinggi Penampang (h) = 0.500 m
Lebar Penampang (b) = 0.500 m
Selimut Beton (d') = 0.040 m

Properties Tulangan Utama


Jumlah Tulangan (n) = 16 buah
Diameter Tulangan (db) = 0.022 m
Panjang Tulangan (t) = 4.000 m
Berat Jenis Tulangan (BJ) = 7850.000 kg/m³

Properties Tulangan Sengkang


Diameter Tulangan (ds) = 0.013 m
Jarak Sengkang Tumpuan (st) = 0.100 m
Jarak Sengkang Lapangan (sl) = 0.150 m

Tulangan Utama
Volume Tulangan Utama (Vu) = [ n.π.db²/4.t ]
(Vu) = 0.024 m³

Massa Tulangan Utama (Mu) = [ Vu.BJ ]


(Mu) = 190.979 kg

Tulangan Sengkang
Panjang Sengkang (ps) = [ 2[(h-2d')+(b-2d')+(6ds)] ]
(ps) = 1.836 m

[ [(h-2d')+(2.6ds)] + [(b-
Panjang Sengkang Ekstra (pe) =
2d')+(2.6ds)] ]
(pe) = 1.152 m

Panjang Sengkang Total (p) = [ ps + pe ]


(p) = 2.988 m

Jumlah Sengkang Tumpuan (nt) = [ ½(t/st) + 1 ]


(nt) = 21 buah

Jumlah Sengkang Lapangan (nl) = [ ½(t/sl) ]


(nl) = 14 buah

Total Jumlah Sengkang (ns) = [ nt + nl ]


(ns) = 35 buah

Volume Tulangan Sengkang (Vs) = [ ns.π.ds²/4.p ]


(Vs) = 0.014 m³

Massa Tulangan Sengkang (Ms) = [ Vs.BJ ]


(Ms) = 108.967 kg

Massa Tulangan Total


Massa Tulangan (Mt) = [ Mu + Ms ]
(Mt) = 299.946 kg

Waste (W) = [ 3%.Mt ]


(W) = 8.998 kg

Massa Total Tulangan (M) = [ Mt + W ]


(M) = 308.944 kg

▪ Pekerjaan Bekisting Kolom 500x500 mm Properties Penampang 1 8.000 m²


Tinggi Penampang (h) = 0.500 m
Lebar Penampang (b) = 0.500 m
Panjang Kolom (t) = 4.000 m

Volume Bekisting
Volume (V) = [ 4.b.t ]
(V) = 8.000 m²

▪ Pekerjaan Pengecoran Kolom 500x500 mm Properties Penampang 1 1.000 m³


Tinggi Penampang (h) = 0.500 m
Lebar Penampang (b) = 0.500 m
Panjang Kolom (t) = 4.000 m

Volume Pengecoran
Volume (V) = [ b.h.t ]
(V) = 1.000 m³
B Pekerjaan Balok
1 B1-1 (Balok Induk 600 x 350 mm) Bentang 8 m
▪ Pekerjaan Bekisting Balok Induk Properties Penampang Jumlah Total Satuan
Tinggi Penampang (h) = 0.600 m 1 1154.400 m²
Lebar Penampang (b) = 0.350 m
Panjang Balok (t) = 962.000 m

Volume Bekisting
Volume (V) = [ 2.b.t ]
(V) = 1154.400 m²

▪ Pekerjaan Pembesian Balok Induk Properties Penampang 122 36682.441 kg


Tinggi Penampang (h) = 0.600 m
Lebar Penampang (b) = 0.350 m
Selimut Beton (d') = 0.040 m

Properties Tulangan Utama


Jumlah Tulangan
- Atas Tumpuan (nat) = 8 buah
- Atas Lapangan (nal) = 5 buah
- Bawah Tumpuan (nbt) = 4 buah
- Bawah Lapangan (nbl) = 6 buah

Diameter Tulangan (db) = 0.019 m


Panjang Tulangan (t) = 4.000 m
Berat Jenis Tulangan (BJ) = 7850.000 kg/m³

Properties Tulangan Sengkang


Diameter Tulangan (ds) = 0.010 m
Jarak Sengkang Tumpuan (st) = 0.100 m
Jarak Sengkang Lapangan (sl) = 0.250 m

Tulangan Utama
Volume Tulangan Utama (Vu) = [ nt.π.db²/4.t ] + [ nl.π.db²/4.t ]
(Vu) = 0.026 m³

Massa Tulangan Utama (Mu) = [ Vu.BJ ]


(Mu) = 204.764 kg

Tulangan Sengkang
Panjang Sengkang (ps) = [ 2[(h-2d')+(b-2d')+(6ds)] ]
(ps) = 1.7 m

Panjang Sengkang Ekstra (pe) = [ 2[(b-2d')+(2.6ds)] ]


(pe) = 0.78 m

Panjang Sengkang Total (p) = [ ps + pe ]


(p) = 2.480 m

Jumlah Sengkang Tumpuan (nt) = [ (t/st) + 1 ]


(nt) = 41 buah

Jumlah Sengkang Lapangan (nl) = [ t/sl ]


(nl) = 16 buah

Total Jumlah Sengkang (ns) = [ nt + nl ]


(ns) = 57 buah

Volume Tulangan Sengkang (Vs) = [ ns.π.ds²/4.p ]


(Vs) = 0.011 m³

Massa Tulangan Sengkang (Ms) = [ Vs.BJ ]


(Ms) = 87.154 kg

Massa Tulangan Total


Massa Tulangan (Mt) = [ Mu + Ms ]
(Mt) = 291.918 kg

Waste (W) = [ 3%.Mt ]


(W) = 8.758 kg

Massa Total Tulangan (M) = [ Mt + W ]


(M) = 300.676 kg

▪ Pekerjaan Pengecoran Balok Induk Properties Penampang 1 202.020 m³


Tinggi Penampang (h) = 0.600 m
Lebar Penampang (b) = 0.350 m
Panjang Balok (t) = 962.000 m

Volume Pengecoran
Volume (V) = [ b.h.t ]
(V) = 202.020 m³
2 B1-2 (Balok Induk 600 x 350 mm) Bentang 6 m
▪ Pekerjaan Bekisting Balok Induk Properties Penampang 1 519.600 m²
Tinggi Penampang (h) = 0.600 m
Lebar Penampang (b) = 0.350 m
Panjang Balok (t) = 433.000 m

Volume Bekisting
Volume (V) = [ 2.b.t ]
(V) = 519.600 m²

▪ Pekerjaan Pembesian Balok Induk Properties Penampang 73 14482.534 kg


Tinggi Penampang (h) = 0.600 m
Lebar Penampang (b) = 0.350 m
Selimut Beton (d') = 0.040 m

Properties Tulangan Utama


Jumlah Tulangan
- Atas Tumpuan (nat) = 8 buah
- Atas Lapangan (nal) = 3 buah
- Bawah Tumpuan (nbt) = 4 buah
- Bawah Lapangan (nbl) = 4 buah

Diameter Tulangan (db) = 0.019 m


Panjang Tulangan (t) = 3.000 m
Berat Jenis Tulangan (BJ) = 7850.000 kg/m³

Properties Tulangan Sengkang


Diameter Tulangan (ds) = 0.010 m
Jarak Sengkang Tumpuan (st) = 0.100 m
Jarak Sengkang Lapangan (sl) = 0.250 m

Tulangan Utama
Volume Tulangan Utama (Vu) = [ nt.π.db²/4.t ] + [ nl.π.db²/4.t ]
(Vu) = 0.016 m³

Massa Tulangan Utama (Mu) = [ Vu.BJ ]


(Mu) = 126.865 kg

Tulangan Sengkang
Panjang Sengkang (ps) = [ 2[(h-2d')+(b-2d')+(6ds)] ]
(ps) = 1.7 m

Panjang Sengkang Ekstra (pe) = [ 2[(b-2d')+(2.6ds)] ]


(pe) = 0.78 m

Panjang Sengkang Total (p) = [ ps + pe ]


(p) = 2.480 m

Jumlah Sengkang Tumpuan (nt) = [ (t/st) + 1 ]


(nt) = 31 buah

Jumlah Sengkang Lapangan (nl) = [ t/sl ]


(nl) = 12 buah

Total Jumlah Sengkang (ns) = [ nt + nl ]


(ns) = 43 buah

Volume Tulangan Sengkang (Vs) = [ ns.π.ds²/4.p ]


(Vs) = 0.008 m³

Massa Tulangan Sengkang (Ms) = [ Vs.BJ ]


(Ms) = 65.748 kg

Massa Tulangan Total


Massa Tulangan (Mt) = [ Mu + Ms ]
(Mt) = 192.612 kg

Waste (W) = [ 3%.Mt ]


(W) = 5.778 kg

Massa Total Tulangan (M) = [ Mt + W ]


(M) = 198.391 kg

▪ Pekerjaan Pengecoran Balok Induk Properties Penampang 1 90.930 m³


Tinggi Penampang (h) = 0.600 m
Lebar Penampang (b) = 0.350 m
Panjang Kolom (t) = 433.000 m

Volume Pengecoran
Volume (V) = [ b.h.t ]
(V) = 90.930 m³
3 B1-3 (Balok Induk 500 x 300 mm) Bentang 5 m
▪ Pekerjaan Bekisting Balok Induk Properties Penampang 1 121.000 m²
Tinggi Penampang (h) = 0.500 m
Lebar Penampang (b) = 0.300 m
Panjang Balok (t) = 121.000 m

Volume Bekisting
Volume (V) = [ 2.b.t ]
(V) = 121.000 m²

▪ Pekerjaan Pembesian Balok Induk Properties Penampang 25 3416.164 kg


Tinggi Penampang (h) = 0.500 m
Lebar Penampang (b) = 0.300 m
Selimut Beton (d') = 0.040 m

Properties Tulangan Utama


Jumlah Tulangan
- Atas Tumpuan (nat1) = 6 buah
(nat2) = 1
- Atas Lapangan (nal1) = 2 buah
(nal2) = 1
- Bawah Tumpuan (nbt1) = 2 buah
(nbt2) = 2
- Bawah Lapangan (nbl1) = 2 buah
(nbl2) = 1

Diameter Tulangan (db1) = 0.019 m


Diameter Tulangan (db2) = 0.016 m
Panjang Tulangan (t) = 2.500 m
Berat Jenis Tulangan (BJ) = 7850.000 kg/m³

Properties Tulangan Sengkang


Diameter Tulangan (ds) = 0.010 m
Jarak Sengkang Tumpuan (st) = 0.100 m
Jarak Sengkang Lapangan (sl) = 0.250 m

Tulangan Utama
Volume Tulangan Utama (Vu) = [ nt.π.db²/4.t ] + [ nl.π.db²/4.t ]
(Vu) = 0.011 m³

Massa Tulangan Utama (Mu) = [ Vu.BJ ]


(Mu) = 86.500 kg

Tulangan Sengkang
Panjang Sengkang (ps) = [ 2[(h-2d')+(b-2d')+(6ds)] ]
(ps) = 1.4 m

Panjang Sengkang Ekstra (pe) = [ 2[(b-2d')+(2.6ds)] ]


(pe) = 0.68 m

Panjang Sengkang Total (p) = [ ps + pe ]


(p) = 2.080 m

Jumlah Sengkang Tumpuan (nt) = [ (t/st) + 1 ]


(nt) = 26 buah

Jumlah Sengkang Lapangan (nl) = [ t/sl ]


(nl) = 10 buah

Total Jumlah Sengkang (ns) = [ nt + nl ]


(ns) = 36 buah

Volume Tulangan Sengkang (Vs) = [ ns.π.ds²/4.p ]


(Vs) = 0.006 m³

Massa Tulangan Sengkang (Ms) = [ Vs.BJ ]


(Ms) = 46.166 kg

Massa Tulangan Total


Massa Tulangan (Mt) = [ Mu + Ms ]
(Mt) = 132.667 kg

Waste (W) = [ 3%.Mt ]


(W) = 3.980 kg

Massa Total Tulangan (M) = [ Mt + W ]


(M) = 136.647 kg

▪ Pekerjaan Pengecoran Balok Induk Properties Penampang 1 18.150 m³


Tinggi Penampang (h) = 0.500 m
Lebar Penampang (b) = 0.300 m
Panjang Kolom (t) = 121.000 m

Volume Pengecoran
Volume (V) = [ b.h.t ]
(V) = 18.150 m³
4 BA-1 (Balok Anak 500 x 300 mm) Bentang 8 m
▪ Pekerjaan Bekisting Balok Anak Properties Penampang 1 798.000 m²
Tinggi Penampang (h) = 0.500 m
Lebar Penampang (b) = 0.300 m
Panjang Balok (t) = 798.000 m

Volume Bekisting
Volume (V) = [ 2.b.t ]
(V) = 798.000 m²

▪ Pekerjaan Pembesian Balok Anak Properties Penampang 105 20264.941 kg


Tinggi Penampang (h) = 0.500 m
Lebar Penampang (b) = 0.300 m
Selimut Beton (d') = 0.040 m

Properties Tulangan Utama


Jumlah Tulangan
- Atas Tumpuan (nat1) = 4 buah
(nat2) = 2
- Atas Lapangan (nal1) = 2 buah
(nal2) = 0
- Bawah Tumpuan (nbt1) = 2 buah
(nbt2) = 1
- Bawah Lapangan (nbl1) = 2 buah
(nbl2) = 1

Diameter Tulangan (db1) = 0.019 m


Diameter Tulangan (db2) = 0.016
Panjang Tulangan (t) = 4.000 m
Berat Jenis Tulangan (BJ) = 7850.000 kg/m³

Properties Tulangan Sengkang


Diameter Tulangan (ds) = 0.010 m
Jarak Sengkang Tumpuan (st) = 0.100 m
Jarak Sengkang Lapangan (sl) = 0.250 m

Tulangan Utama
Volume Tulangan Utama (Vu) = [ nt.π.db²/4.t ] + [ nl.π.db²/4.t ]
(Vu) = 0.015 m³

Massa Tulangan Utama (Mu) = [ Vu.BJ ]


(Mu) = 114.281 kg

Tulangan Sengkang
Panjang Sengkang (ps) = [ 2[(h-2d')+(b-2d')+(6ds)] ]
(ps) = 1.4 m

Panjang Sengkang Ekstra (pe) = [ 2[(b-2d')+(2.6ds)] ]


(pe) = 0.68 m

Panjang Sengkang Total (p) = [ ps + pe ]


(p) = 2.080 m

Jumlah Sengkang Tumpuan (nt) = [ (t/st) + 1 ]


(nt) = 41 buah

Jumlah Sengkang Lapangan (nl) = [ t/sl ]


(nl) = 16 buah

Total Jumlah Sengkang (ns) = [ nt + nl ]


(ns) = 57 buah

Volume Tulangan Sengkang (Vs) = [ ns.π.ds²/4.p ]


(Vs) = 0.009 m³

Massa Tulangan Sengkang (Ms) = [ Vs.BJ ]


(Ms) = 73.097 kg

Massa Tulangan Total


Massa Tulangan (Mt) = [ Mu + Ms ]
(Mt) = 187.378 kg

Waste (W) = [ 3%.Mt ]


(W) = 5.621 kg

Massa Total Tulangan (M) = [ Mt + W ]


(M) = 192.999 kg

▪ Pekerjaan Pengecoran Balok Anak Properties Penampang 1 119.700 m³


Tinggi Penampang (h) = 0.500 m
Lebar Penampang (b) = 0.300 m
Panjang Kolom (t) = 798.000 m

Volume Pengecoran
Volume (V) = [ b.h.t ]
(V) = 119.700 m³
5 BA-2 (Balok Anak 450 x 300 mm) Bentang 6 m
▪ Pekerjaan Bekisting Balok Anak Properties Penampang 1 360.900 m²
Tinggi Penampang (h) = 0.450 m
Lebar Penampang (b) = 0.300 m
Panjang Balok (t) = 401.000 m

Volume Bekisting
Volume (V) = [ 2.b.t ]
(V) = 360.900 m²

▪ Pekerjaan Pembesian Balok Anak Properties Penampang 71 9993.169 kg


Tinggi Penampang (h) = 0.450 m
Lebar Penampang (b) = 0.300 m
Selimut Beton (d') = 0.040 m

Properties Tulangan Utama


Jumlah Tulangan
- Atas Tumpuan (nat) = 7 buah
- Atas Lapangan (nal) = 3 buah
- Bawah Tumpuan (nbt) = 4 buah
- Bawah Lapangan (nbl) = 3 buah

Diameter Tulangan (db) = 0.016 m


Panjang Tulangan (t) = 3.000 m
Berat Jenis Tulangan (BJ) = 7850.000 kg/m³

Properties Tulangan Sengkang


Diameter Tulangan (ds) = 0.010 m
Jarak Sengkang Tumpuan (st) = 0.100 m
Jarak Sengkang Lapangan (sl) = 0.200 m

Tulangan Utama
Volume Tulangan Utama (Vu) = [ nt.π.db²/4.t ] + [ nl.π.db²/4.t ]
(Vu) = 0.010 m³

Massa Tulangan Utama (Mu) = [ Vu.BJ ]


(Mu) = 80.495 kg

Tulangan Sengkang
Panjang Sengkang (ps) = [ 2[(h-2d')+(b-2d')+(6ds)] ]
(ps) = 1.3 m

Panjang Sengkang Ekstra (pe) = [ 2[(b-2d')+(2.6ds)] ]


(pe) = 0.68 m

Panjang Sengkang Total (p) = [ ps + pe ]


(p) = 1.980 m

Jumlah Sengkang Tumpuan (nt) = [ (t/st) + 1 ]


(nt) = 31 buah

Jumlah Sengkang Lapangan (nl) = [ t/sl ]


(nl) = 15 buah

Total Jumlah Sengkang (ns) = [ nt + nl ]


(ns) = 46 buah

Volume Tulangan Sengkang (Vs) = [ ns.π.ds²/4.p ]


(Vs) = 0.007 m³

Massa Tulangan Sengkang (Ms) = [ Vs.BJ ]


(Ms) = 56.154 kg

Massa Tulangan Total


Massa Tulangan (Mt) = [ Mu + Ms ]
(Mt) = 136.649 kg

Waste (W) = [ 3%.Mt ]


(W) = 4.099 kg

Massa Total Tulangan (M) = [ Mt + W ]


(M) = 140.749 kg

▪ Pekerjaan Pengecoran Balok Anak Properties Penampang 1 54.135 m³


Tinggi Penampang (h) = 0.450 m
Lebar Penampang (b) = 0.300 m
Panjang Kolom (t) = 401.000 m

Volume Pengecoran
Volume (V) = [ b.h.t ]
(V) = 54.135 m³
6 BA-3 (Balok Anak 400x250 mm) Bentang 5 m
▪ Pekerjaan Bekisting Balok Anak Properties Penampang 1 132.800 m²
Tinggi Penampang (h) = 0.400 m
Lebar Penampang (b) = 0.250 m
Panjang Balok (t) = 166.000 m

Volume Bekisting
Volume (V) = [ 2.b.t ]
(V) = 132.800 m²

▪ Pekerjaan Pembesian Balok Anak Properties Penampang 34 3544.402 kg


Tinggi Penampang (h) = 0.400 m
Lebar Penampang (b) = 0.250 m
Selimut Beton (d') = 0.040 m

Properties Tulangan Utama


Jumlah Tulangan
- Atas Tumpuan (nat) = 5 buah
- Atas Lapangan (nal) = 2 buah
- Bawah Tumpuan (nbt) = 3 buah
- Bawah Lapangan (nbl) = 2 buah

Diameter Tulangan (db) = 0.016 m


Panjang Tulangan (t) = 2.500 m
Berat Jenis Tulangan (BJ) = 7850.000 kg/m³

Properties Tulangan Sengkang


Diameter Tulangan (ds) = 0.010 m
Jarak Sengkang Tumpuan (st) = 0.075 m
Jarak Sengkang Lapangan (sl) = 0.150 m

Tulangan Utama
Volume Tulangan Utama (Vu) = [ nt.π.db²/4.t ] + [ nl.π.db²/4.t ]
(Vu) = 0.006 m³

Massa Tulangan Utama (Mu) = [ Vu.BJ ]


(Mu) = 47.350 kg

Tulangan Sengkang
Panjang Sengkang (ps) = [ 2[(h-2d')+(b-2d')+(6ds)] ]
(ps) = 1.1 m

Panjang Sengkang Ekstra (pe) = [ 2[(b-2d')+(2.6ds)] ]


(pe) = 0.58 m

Panjang Sengkang Total (p) = [ ps + pe ]


1.680 m

Jumlah Sengkang Tumpuan (nt) = [ (t/st) + 1 ]


(nt) = 35 buah

Jumlah Sengkang Lapangan (nl) = [ t/sl ]


(nl) = 17 buah

Total Jumlah Sengkang (ns) = [ nt + nl ]


(ns) = 52 buah

Volume Tulangan Sengkang (Vs) = [ ns.π.ds²/4.p ]


(Vs) = 0.007 m³

Massa Tulangan Sengkang (Ms) = [ Vs.BJ ]


(Ms) = 53.861 kg

Massa Tulangan Total


Massa Tulangan (Mt) = [ Mu + Ms ]
(Mt) = 101.211 kg

Waste (W) = [ 3%.Mt ]


(W) = 3.036 kg

Massa Total Tulangan (M) = [ Mt + W ]


(M) = 104.247 kg

▪ Pekerjaan Pengecoran Balok Anak Properties Penampang 1 16.600 m³


Tinggi Penampang (h) = 0.400 m
Lebar Penampang (b) = 0.250 m
Panjang Kolom (t) = 166.000 m

Volume Pengecoran
Volume (V) = [ b.h.t ]
(V) = 16.600 m³
C Pekerjaan Plat
1 Plat Lantai 120 mm (Bentang 2500x4000 mm)
▪ Pekerjaan Bekisting Plat 2500x4000 mm Properties Penampang Jumlah Total Satuan
Tinggi Penampang (h) = 0.120 m 1 1320.000 m²
Panjang Penampang (l) = 4.000 m
Lebar Penampang (b) = 2.500 m
Panjang Plat (p) = 1320.000 m

Volume Bekisting
Volume (V) = [ p x 1 ]
(V) = 1320.000 m²

▪ Pekerjaan Pembesian Plat 2500x4000 mm Properties Penampang 1 18189.905 kg


Tinggi Penampang (h) = 0.120 m
Selimut Beton (d') = 0.040 m

Properties Tulangan Utama


Jumlah Tulangan
- Sumbu X Atas (nax) = 21 buah
- Sumbu X Bawah (nbx) = 21 buah
- Sumbu Y Atas (nay) = 14 buah
- Sumbu Y Bawah (nby) = 14 buah

Diameter Tulangan (db) = 0.010 m


Jarak Tulangan (s) = 0.200 m
Jumlah Pelat (n) = 132 buah
Berat Jenis Tulangan (BJ) = 7850.000 kg/m³

Tulangan Utama
Volume Tulangan Utama (Vu) = [ n.π.db²/4.(b.(nax+nbx) +
p.(nay+nby) ]
(Vu) = 2.250 m³

Massa Tulangan Utama (Mu) = [ Vu.BJ ]


(Mu) = 17660.102 kg

Massa Tulangan Total


Waste (W) = [ 3%.Mt ]
(W) = 529.803 kg

Massa Total Tulangan (M) = [ Mt + W ]


(M) = 18189.905 kg

▪ Pekerjaan Pengecoran Plat 2500x4000 mm Properties Penampang 1 158.400 m³


Tinggi Penampang (h) = 0.120 m
Panjang Penampang (l) = 4.000 m
Lebar Penampang (b) = 2.500 m
Jumlah Plat (n) = 132 buah

Volume Pengecoran
Volume (V) = [ b.h.l.n ]
= 158.400 m³

2 Plat Lantai 120 mm (Bentang 3000x4000 mm)


▪ Pekerjaan Bekisting Plat 3000x4000 mm Properties Penampang 1 3216.000 m²
Tinggi Penampang (h) = 0.120 m
Panjang Penampang (l) = 4.000 m
Lebar Penampang (b) = 3.000 m
Panjang Plat (p) = 3216.000 m

Volume Bekisting
Volume (V) = [ p x 1 ]
(V) = 3216.000 m²

▪ Pekerjaan Pembesian Plat 3000x4000 mm Properties Penampang 1 43228.013 kg


Tinggi Penampang (h) = 0.120 m
Selimut Beton (d') = 0.040 m

Properties Tulangan Utama


Jumlah Tulangan
- Sumbu X Atas (nax) = 21 buah
- Sumbu X Bawah (nbx) = 21 buah
- Sumbu Y Atas (nay) = 16 buah
- Sumbu Y Bawah (nby) = 16 buah

Diameter Tulangan (db) = 0.010 m


Jarak Tulangan (s) = 0.200 m
Jumlah Pelat (n) = 268 buah
Berat Jenis Tulangan (BJ) = 7850.000 kg/m³

Tulangan Utama
Volume Tulangan Utama (Vu) = [ n.π.db²/4.(b.(nax+nbx) +
p.(nay+nby) ]
(Vu) = 5.346 m³

Massa Tulangan Utama (Mu) = [ Vu.BJ ]


(Mu) = 41968.945 kg

Massa Tulangan Total


Waste (W) = [ 3%.Mt ]
(W) = 1259.068 kg

Massa Total Tulangan (M) = [ Mt + W ]


(M) = 43228.013 kg

▪ Pekerjaan Pengecoran Plat 3000x4000 mm Properties Penampang 1 385.920 m³


Tinggi Penampang (h) = 0.120 m
Panjang Penampang (l) = 4.000 m
Lebar Penampang (b) = 3.000 m
Jumlah Plat (n) = 268 buah

Volume Pengecoran
Volume (V) = [ b.h.l.n ]
= 385.920 m³
3 Dak 120 mm (Bentang 2500x4000 mm)
▪ Pekerjaan Bekisting Dak 2500x4000 mm Properties Penampang 1 40.000 m²
Tinggi Penampang (h) = 0.120 m
Panjang Penampang (l) = 4.000 m
Lebar Penampang (b) = 2.500 m
Panjang Plat (p) = 40.000 m

Volume Bekisting
Volume (V) = [ p x 1 ]
= 40.000 m²

▪ Pekerjaan Pembesian Dak 2500x4000 mm Properties Penampang 1 551.209 kg


Tinggi Penampang (h) = 0.120 m
Selimut Beton (d') = 0.040 m

Properties Tulangan Utama


Jumlah Tulangan
- Sumbu X Atas (nax) = 21 buah
- Sumbu X Bawah (nbx) = 21 buah
- Sumbu Y Atas (nay) = 14 buah
- Sumbu Y Bawah (nby) = 14 buah

Diameter Tulangan (db) = 0.010 m


Jarak Tulangan (s) = 0.200 m
Jumlah Pelat (n) = 4 buah
Berat Jenis Tulangan (BJ) = 7850.000 kg/m³

Tulangan Utama
Volume Tulangan Utama (Vu) = [ n.π.db²/4.(b.(nax+nbx) +
p.(nay+nby) ]
(Vu) = 0.068 m³

Massa Tulangan Utama (Mu) = [ Vu.BJ ]


(Mu) = 535.155 kg

Massa Tulangan Total


Waste (W) = [ 3%.Mt ]
(W) = 16.055 kg

Massa Total Tulangan (M) = [ Mt + W ]


(M) = 551.209 kg

▪ Pekerjaan Pengecoran Dak 2500x4000 mm Properties Penampang 1 4.800 m³


Tinggi Penampang (h) = 0.120 m
Panjang Penampang (l) = 4.000 m
Lebar Penampang (b) = 2.500 m
Jumlah Plat (n) = 4 buah

Volume Pengecoran
Volume (V) = [ b.h.l.n ]
= 4.800 m³

4 Dak 120 mm (Bentang 3000x4000 mm)


▪ Pekerjaan Bekisting Dak 3000x4000 mm Properties Penampang 1 192.000 m²
Tinggi Penampang (h) = 0.120 m
Panjang Penampang (l) = 4.000 m
Lebar Penampang (b) = 3.000 m
Panjang Plat (p) = 192.000 m

Volume Bekisting
Volume (V) = [ p x 1 ]
= 192.000 m²

▪ Pekerjaan Pembesian Dak 3000x4000 mm Properties Penampang 1 2580.777 kg


Tinggi Penampang (h) = 0.120 m
Selimut Beton (d') = 0.040 m

Properties Tulangan Utama


Jumlah Tulangan
- Sumbu X Atas (nax) = 21 buah
- Sumbu X Bawah (nbx) = 21 buah
- Sumbu Y Atas (nay) = 16 buah
- Sumbu Y Bawah (nby) = 16 buah

Diameter Tulangan (db) = 0.010 m


Jarak Tulangan (s) = 0.200 m
Jumlah Pelat (n) = 16 buah
Berat Jenis Tulangan (BJ) = 7850.000 kg/m³

Tulangan Utama
Volume Tulangan Utama (Vu) = [ n.π.db²/4.(b.(nax+nbx) +
p.(nay+nby) ]
(Vu) = 0.319 m³

Massa Tulangan Utama (Mu) = [ Vu.BJ ]


(Mu) = 2505.609 kg

Massa Tulangan Total


Waste (W) = [ 3%.Mt ]
(W) = 75.168 kg

Massa Total Tulangan (M) = [ Mt + W ]


(M) = 2580.777 kg

▪ Pekerjaan Pengecoran Plat 3000x4000 mm Properties Penampang 1 23.040 m³


Tinggi Penampang (h) = 0.120 m
Panjang Penampang (l) = 4.000 m
Lebar Penampang (b) = 3.000 m
Jumlah Plat (n) = 16 buah

Volume Pengecoran
Volume (V) = [ b.h.l.n ]
= 23.040 m³
D Pekerjaan Shearwall
1 Pekerjaan Shearwall tebal 350 mm (Bentang 4400 mm)
▪ Pekerjaan Bekisting Shearwall 350 mm Properties Penampang Jumlah Total Satuan
Tinggi Penampang (h) = 92.000 m 1 809.600 m²
Lebar Penampang (b) = 4.400 m
Tebal Penampang (t) = 0.350 m

Volume Bekisting
Volume (V) = [ 2.b.h ]
(V) = 809.600 m²

▪ Pekerjaan Pembesian Shearwall 350 mm Properties Penampang 1 60437.812 kg


Tinggi Penampang (h) = 92.000 m

Properties Tulangan Utama


Diameter Tulangan Longitudinal (db) = 0.032 m
Diameter Tulangan Transversal (ds) = 0.016 m
Jarak Tulangan Longitudinal (s) = 0.100 m
Jarak Tulangan Transversal (st) = 0.200 m
Jumlah Lapis (n) = 2 buah
Berat Jenis Tulangan (BJ) = 7850.000 kg/m³

Jumlah Tulangan
- Longitudinal (nl) = 90 buah
- Transversal (nt) = 922 buah

Tulangan Utama
Volume Tulangan Utama (Vu) = [ π.ds²/4.b.nt+π.db²/4.h.nl ]
(Vu) = 7.475 m³

Massa Tulangan Utama (Mu) = [ Vu.BJ ]


(Mu) = 58677.487 kg

Massa Tulangan Total


Waste (W) = [ 3%.Mt ]
(W) = 1760.325 kg

Massa Total Tulangan (M) = [ Mt + W ]


(M) = 60437.812 kg

▪ Pekerjaan Pengecoran Shearwall 350 mm Properties Penampang 1 141.680 m³


Tinggi Penampang (h) = 92.000 m
Lebar Penampang (b) = 4.400 m
Tebal Penampang (t) = 0.350 m

Volume Pengecoran
Volume (V) = [ b.h.t ]
= 141.680 m³

2 Pekerjaan Shearwall tebal 350 mm (Bentang 5400 mm)


▪ Pekerjaan Bekisting Shearwall 350 mm Properties Penampang 1 1080.000 m²
Tinggi Penampang (h) = 100.000 m
Lebar Penampang (b) = 5.400 m
Tebal Penampang (t) = 0.350 m

Volume Bekisting
Volume (V) = [ 2.b.h ]
(V) = 1080.000 m²

▪ Pekerjaan Pembesian Shearwall 350 mm Properties Penampang 1 80326.457 kg


Tinggi Penampang (h) = 100.000 m

Properties Tulangan Utama


Diameter Tulangan Longitudinal (db) = 0.032 m
Diameter Tulangan Transversal (ds) = 0.016 m
Jarak Tulangan Longitudinal (s) = 0.100 m
Jarak Tulangan Transversal (st) = 0.200 m
Jumlah Lapis (n) = 2 buah
Berat Jenis Tulangan (BJ) = 7850.000 kg/m³

Jumlah Tulangan
- Longitudinal (nl) = 110 buah
- Transversal (nt) = 1002 buah

Tulangan Utama
Volume Tulangan Utama (Vu) = [ π.ds²/4.b.nt+π.db²/4.h.nl ]
(Vu) = 9.935 m³

Massa Tulangan Utama (Mu) = [ Vu.BJ ]


(Mu) = 77986.852 kg

Massa Tulangan Total


Waste (W) = [ 3%.Mt ]
(W) = 2339.606 kg

Massa Total Tulangan (M) = [ Mt + W ]


(M) = 80326.457 kg

▪ Pekerjaan Pengecoran Shearwall 350 mm Properties Penampang 1 189.000 m³


Tinggi Penampang (h) = 100.000 m
Lebar Penampang (b) = 5.400 m
Tebal Penampang (t) = 0.350 m

Volume Pengecoran
Volume (V) = [ b.h.t ]
= 189.000 m³
3 Pekerjaan Shearwall tebal 350 mm (Bentang 7400 mm)
▪ Pekerjaan Bekisting Shearwall 350 mm Properties Penampang 1 1420.800 m²
Tinggi Penampang (h) = 96.000 m
Lebar Penampang (b) = 7.400 m
Tebal Penampang (t) = 0.350 m

Volume Bekisting
Volume (V) = [ 2.b.h ]
(V) = 1420.800 m²

▪ Pekerjaan Pembesian Shearwall 350 mm Properties Penampang 1 105212.462 kg


Tinggi Penampang (h) = 96.000 m

Properties Tulangan Utama


Diameter Tulangan Longitudinal (db) = 0.032 m
Diameter Tulangan Transversal (ds) = 0.016 m
Jarak Tulangan Longitudinal (s) = 0.100 m
Jarak Tulangan Transversal (st) = 0.200 m
Jumlah Lapis (n) = 2 buah
Berat Jenis Tulangan (BJ) = 7850.000 kg/m³

Jumlah Tulangan
- Longitudinal (nl) = 150 buah
- Transversal (nt) = 962 buah

Tulangan Utama
Volume Tulangan Utama (Vu) = [ π.ds²/4.b.nt+π.db²/4.h.nl ]
(Vu) = 13.012 m³

Massa Tulangan Utama (Mu) = [ Vu.BJ ]


(Mu) = 102148.022 kg

Massa Tulangan Total


Waste (W) = [ 3%.Mt ]
(W) = 3064.441 kg

Massa Total Tulangan (M) = [ Mt + W ]


(M) = 105212.462 kg

▪ Pekerjaan Pengecoran Shearwall 350 mm Properties Penampang 1 248.640 m³


Tinggi Penampang (h) = 96.000 m
Lebar Penampang (b) = 7.400 m
Tebal Penampang (t) = 0.350 m

Volume Pengecoran
Volume (V) = [ b.h.t ]
= 248.640 m³

4 Pekerjaan Shearwall tebal 350 mm (Bentang 3100 mm)


▪ Pekerjaan Bekisting Shearwall 350 mm Properties Penampang 1 322.400 m²
Tinggi Penampang (h) = 52.000 m
Lebar Penampang (b) = 3.100 m
Tebal Penampang (t) = 0.350 m

Volume Bekisting
Volume (V) = [ 2.b.h ]
(V) = 322.400 m²

▪ Pekerjaan Pembesian Shearwall 350 mm Properties Penampang 1 24271.821 kg


Tinggi Penampang (h) = 52.000 m

Properties Tulangan Utama


Diameter Tulangan Longitudinal (db) = 0.032 m
Diameter Tulangan Transversal (ds) = 0.016 m
Jarak Tulangan Longitudinal (s) = 0.100 m
Jarak Tulangan Transversal (st) = 0.200 m
Jumlah Lapis (n) = 2 buah
Berat Jenis Tulangan (BJ) = 7850.000 kg/m³

Jumlah Tulangan
- Longitudinal (nl) = 64 buah
- Transversal (nt) = 522 buah

Tulangan Utama
Volume Tulangan Utama (Vu) = [ π.ds²/4.b.nt+π.db²/4.h.nl ]
(Vu) = 3.002 m³

Massa Tulangan Utama (Mu) = [ Vu.BJ ]


(Mu) = 23564.874 kg

Massa Tulangan Total


Waste (W) = [ 3%.Mt ]
(W) = 706.946 kg

Massa Total Tulangan (M) = [ Mt + W ]


(M) = 24271.821 kg

▪ Pekerjaan Pengecoran Shearwall 350 mm Properties Penampang 1 56.420 m³


Tinggi Penampang (h) = 52.000 m
Lebar Penampang (b) = 3.100 m
Tebal Penampang (t) = 0.350 m

Volume Pengecoran
Volume (V) = [ b.h.t ]
= 56.420 m³
5 Pekerjaan Shearwall tebal 350 mm (Bentang 3000 mm)
▪ Pekerjaan Bekisting Shearwall 350 mm Properties Penampang 1 624.000 m²
Tinggi Penampang (h) = 104.000 m
Lebar Penampang (b) = 3.000 m
Tebal Penampang (t) = 0.350 m

Volume Bekisting
Volume (V) = [ 2.b.h ]
(V) = 624.000 m²

▪ Pekerjaan Pembesian Shearwall 350 mm Properties Penampang 1 23505.797 kg


Tinggi Penampang (h) = 104.000 m
Selimut Beton (d') = 0.040 m

Properties Tulangan Utama


Diameter Tulangan Longitudinal (db) = 0.032 m
Diameter Tulangan Transversal (ds) = 0.016 m
Jarak Tulangan Longitudinal (s) = 0.100 m
Jarak Tulangan Transversal (st) = 0.200 m
Jumlah Lapis (n) = 1 buah
Berat Jenis Tulangan (BJ) = 7850.000 kg/m³

Jumlah Tulangan
- Longitudinal (nl) = 31 buah
- Transversal (nt) = 521 buah

Tulangan Utama
Volume Tulangan Utama (Vu) = [ π.ds²/4.b.nt+π.db²/4.h.nl ]
(Vu) = 2.907 m³

Massa Tulangan Utama (Mu) = [ Vu.BJ ]


(Mu) = 22821.162 kg

Massa Tulangan Total


Waste (W) = [ 3%.Mt ]
(W) = 684.635 kg

Massa Total Tulangan (M) = [ Mt + W ]


(M) = 23505.797 kg

▪ Pekerjaan Pengecoran Shearwall 350 mm Properties Penampang 1 109.200 m³


Tinggi Penampang (h) = 104.000 m
Lebar Penampang (b) = 3.000 m
Tebal Penampang (t) = 0.350 m

Volume Pengecoran
Volume (V) = [ b.h.t ]
= 109.200 m³

6 Pekerjaan Shearwall tebal 350 mm (Bentang 800 mm)


▪ Pekerjaan Bekisting Shearwall 350 mm Properties Penampang 1 166.400 m²
Tinggi Penampang (h) = 104.000 m
Lebar Penampang (b) = 0.800 m
Tebal Penampang (t) = 0.350 m

Volume Bekisting
Volume (V) = [ 2.b.h ]
(V) = 166.400 m²

▪ Pekerjaan Pembesian Shearwall 350 mm Properties Penampang 1 6764.155 kg


Tinggi Penampang (h) = 104.000 m

Properties Tulangan Utama


Diameter Tulangan Longitudinal (db) = 0.032 m
Diameter Tulangan Transversal (ds) = 0.016 m
Jarak Tulangan Longitudinal (s) = 0.100 m
Jarak Tulangan Transversal (st) = 0.200 m
Jumlah Lapis (n) = 1 buah
Berat Jenis Tulangan (BJ) = 7850.000 kg/m³

Jumlah Tulangan
- Longitudinal (nl) = 9 buah
- Transversal (nt) = 521 buah

Tulangan Utama
Volume Tulangan Utama (Vu) = [ π.ds²/4.b.nt+π.db²/4.h.nl ]
(Vu) = 0.837 m³

Massa Tulangan Utama (Mu) = [ Vu.BJ ]


(Mu) = 6567.141 kg

Massa Tulangan Total


Waste (W) = [ 3%.Mt ]
(W) = 197.014 kg

Massa Total Tulangan (M) = [ Mt + W ]


(M) = 6764.155 kg

▪ Pekerjaan Pengecoran Shearwall 350 mm Properties Penampang 1 29.120 m³


Tinggi Penampang (h) = 104.000 m
Lebar Penampang (b) = 0.800 m
Tebal Penampang (t) = 0.350 m

Volume Pengecoran
Volume (V) = [ b.h.t ]
= 29.120 m³
II Pekerjaan Struktur Bawah
A Pekerjaan Pondasi
1 F1 (Pondasi Kolom 6 Tiang)
▪ Pekerjaan Pembesian Pondasi Kolom Properties Penampang Jumlah Total Satuan
Tebal Pile Cap (t) = 0.800 m 4 7112.164 kg
Lebar Pile Cap Arah X (Lx) = 4.800 m
Lebar Pile Cap Arah Y (Ly) = 3.000 m
Panjang Tiang (z) = 24.000 m
Selimut Beton (d') = 0.075 m
Jumlah Pile (n) = 6 m

Properties Tulangan Pile Cap


Diameter Tulangan Lentur (db) = 0.019 m
Berat Jenis Tulangan (BJ) = 7850
Jarak Tulangan (s) = 0.100 m

Tulangan Pile Cap


Jumlah Tulangan Lentur X (nlx) = 31 buah
Jumlah Tulangan Lentur Y (nly) = 49 buah

Volume Tulangan Lentur Arah X (Vlx) = [2.π.db²/4. [(Lx-2.d')+2(t-2.d')]. Nlx ]


(Vlx) = 0.105 m³

Volume Tulangan Lentur Arah y (Vly) = [2.π.db²/4. [(Ly-2.d')+2(t-2.d')]. Nly ]


(Vly) = 0.115 m³

Volume Tulangan Pile Cap (Vc) = [ Vlx + Vly + Vsx + Vsy ]


(Vc) = 0.220 m³

Massa Tulangan Pile Cap (Mc) = [ Vc.BJ ]


= 1726.253 kg

Massa Tulangan Total


Massa Tulangan (Mt) = [ Mc ]
(Mt) = 1726.253 kg

Waste (W) = [ 3%.Mt ]


(W) = 51.788 kg

Massa Total Tulangan (M) = [ Mt + W ]


(M) = 1778.041 kg

▪ Pekerjaan Bekisting Pondasi Kolom Properties Penampang 4 49.920 m²


Tebal Pile Cap (t) = 0.800 m
Lebar Pile Cap Arah X (Lx) = 4.800 m
Lebar Pile Cap Arah Y (Ly) = 3.000 m

Volume Bekisting
Volume (V) = [ 2.t. [ Lx + Ly ] ]
(V) = 12.480 m²

▪ Pekerjaan Pengecoran Pile Cap Pondasi Kolom Properties Penampang 4 46.080 m³


Tebal Pile Cap (t) = 0.800 m
Lebar Pile Cap Arah X (Lx) = 4.800 m
Lebar Pile Cap Arah Y (Ly) = 3.000 m
Panjang Tiang (z) = 24.000 m
Jumlah Pile (n) = 6 m

Volume Pengecoran
Volume Pengecoran Pile Cap (Vp) = [ Lx.Ly.t ]
(Vp) = 11.520 m³

Volume Pengecoran (V) = [ Vp ]


(V) = 11.520 m³

▪ Pekerjaan Tiang Pancang Properties Penampang 1 144.000 m


Panjang Tiang (z) = 24.000 m
Jumlah Pile (n) = 6

Volume Pengecoran
Volume Pile (V) = [ n.z ]
(V) = 144.000 m
2 F2 (Pondasi Shearwall Bentang 5 m)
▪ Pekerjaan Pembesian Pondasi Shearwall Properties Penampang 2 5949.422 kg
Tebal Pile Cap (t) = 0.800 m
Lebar Pile Cap Arah X (Lx) = 8.400 m
Lebar Pile Cap Arah Y (Ly) = 3.000 m
Panjang Tiang (z) = 24.000 m
Selimut Beton (d') = 0.075 m
Jumlah Pile (n) = 10 m

Properties Tulangan Pile Cap


Diameter Tulangan Lentur (db) = 0.019 m
Berat Jenis Tulangan (BJ) = 7850
Jarak Tulangan (s) = 0.100 m

Tulangan Pile Cap


Jumlah Tulangan Lentur X (nlx) = 31 buah
Jumlah Tulangan Lentur Y (nly) = 85 buah

Volume Tulangan Lentur Arah X (Vlx) = [2.π.db²/4. [(Lx-2.d')+2(t-2.d')]. Nlx ]


(Vlx) = 0.168 m³

Volume Tulangan Lentur Arah y (Vly) = [2.π.db²/4. [(Ly-2.d')+2(t-2.d')]. Nly ]


(Vly) = 0.200 m³

Volume Tulangan Pile Cap (Vc) = [ Vlx + Vly + Vsx + Vsy ]


(Vc) = 0.368 m³

Massa Tulangan Pile Cap (Mc) = [ Vc.BJ ]


= 2888.069 kg

Massa Tulangan Total


Massa Tulangan (Mt) = [ Mc ]
(Mt) = 2888.069 kg

Waste (W) = [ 3%.Mt ]


(W) = 86.642 kg

Massa Total Tulangan (M) = [ Mt + W ]


(M) = 2974.711 kg

▪ Pekerjaan Bekisting Pondasi Shearwall Properties Penampang 2 36.480 m²


Tebal Pile Cap (t) = 0.800 m
Lebar Pile Cap Arah X (Lx) = 8.400 m
Lebar Pile Cap Arah Y (Ly) = 3.000 m

Volume Bekisting
Volume (V) = [ 2.t. [ Lx + Ly ] ]
(V) = 18.240 m²

▪ Pekerjaan Pengecoran Pile Cap Pondasi Shearwall Properties Penampang 2 40.320 m³


Tebal Pile Cap (t) = 0.800 m
Lebar Pile Cap Arah X (Lx) = 8.400 m
Lebar Pile Cap Arah Y (Ly) = 3.000 m
Panjang Tiang (z) = 24.000 m
Jumlah Pile (n) = 10 m

Volume Pengecoran
Volume Pengecoran Pile Cap (Vp) = [ Lx.Ly.t ]
(Vp) = 20.160 m³

Volume Pengecoran (V) = [ Vp ]


(V) = 20.160 m³

▪ Pekerjaan Tiang Pancang Properties Penampang 1 240.000 m


Panjang Tiang (z) = 24.000 m
Jumlah Pile (n) = 10

Volume Pengecoran
Volume Pile (V) = [ n.z ]
(V) = 240.000 m
3 F3 (Pondasi Shearwall Bentang 6 m)
▪ Pekerjaan Pembasian Pondasi Shearwall Properties Penampang 2 13762.166 kg
Tebal Pile Cap (t) = 0.800 m
Lebar Pile Cap Arah X (Lx) = 9.000 m
Lebar Pile Cap Arah Y (Ly) = 7.200 m
Panjang Tiang (z) = 24.000 m
Selimut Beton (d') = 0.075 m
Jumlah Pile (n) = 12 m

Properties Tulangan Pile Cap


Diameter Tulangan Lentur (db) = 0.019 m
Berat Jenis Tulangan (BJ) = 7850
Jarak Tulangan (s) = 0.100 m

Tulangan Pile Cap


Jumlah Tulangan Lentur X (nlx) = 73 buah
Jumlah Tulangan Lentur Y (nly) = 91 buah

Volume Tulangan Lentur Arah X (Vlx) = [2.π.db²/4. [(Lx-2.d')+2(t-2.d')]. Nlx ]


(Vlx) = 0.420 m³

Volume Tulangan Lentur Arah y (Vly) = [2.π.db²/4. [(Ly-2.d')+2(t-2.d')]. Nly ]


(Vly) = 0.431 m³

Volume Tulangan Pile Cap (Vc) = [ Vlx + Vly + Vsx + Vsy ]


(Vc) = 0.851 m³

Massa Tulangan Pile Cap (Mc) = [ Vc.BJ ]


= 6680.663 kg

Massa Tulangan Total


Massa Tulangan (Mt) = [ Mc ]
(Mt) = 6680.663 kg

Waste (W) = [ 3%.Mt ]


(W) = 200.420 kg

Massa Total Tulangan (M) = [ Mt + W ]


(M) = 6881.083 kg

▪ Pekerjaan Bekisting Pondasi Shearwall Properties Penampang 2 51.840 m²


Tebal Pile Cap (t) = 0.800 m
Lebar Pile Cap Arah X (Lx) = 9.000 m
Lebar Pile Cap Arah Y (Ly) = 7.200 m

Volume Bekisting
Volume (V) = [ 2.t. [ Lx + Ly ] ]
(V) = 25.920 m²

▪ Pekerjaan Pengecoran Pile Cap Pondasi Shearwall Properties Penampang 2 103.680 m³


Tebal Pile Cap (t) = 0.800 m
Lebar Pile Cap Arah X (Lx) = 9.000 m
Lebar Pile Cap Arah Y (Ly) = 7.200 m
Panjang Tiang (z) = 24.000 m
Jumlah Pile (n) = 12 m

Volume Pengecoran
Volume Pengecoran Pile Cap (Vp) = [ Lx.Ly.t ]
(Vp) = 51.840 m³

Volume Pengecoran (V) = [ Vp ]


(V) = 51.840 m³

▪ Pekerjaan Tiang Pancang Properties Penampang 1 288.000 m


Panjang Tiang (z) = 24.000 m
Jumlah Pile (n) = 12

Volume Pengecoran
Volume Pile (V) = [ n.z ]
(V) = 288.000 m
4 F4 (Pondasi Shearwall Bentang 8 m)
▪ Pekerjaan Pembesian Pondasi Shearwall Properties Penampang 2 16345.323 kg
Tebal Pile Cap (t) = 0.800 m
Lebar Pile Cap Arah X (Lx) = 10.800 m
Lebar Pile Cap Arah Y (Ly) = 7.200 m
Panjang Tiang (z) = 24.000 m
Selimut Beton (d') = 0.075 m
Jumlah Pile (n) = 15 m

Properties Tulangan Pile Cap


Diameter Tulangan Lentur (db) = 0.019 m
Berat Jenis Tulangan (BJ) = 7850
Jarak Tulangan (s) = 0.100 m

Tulangan Pile Cap


Jumlah Tulangan Lentur X (nlx) = 73 buah
Jumlah Tulangan Lentur Y (nly) = 109 buah

Volume Tulangan Lentur Arah X (Vlx) = [2.π.db²/4. [(Lx-2.d')+2(t-2.d')]. Nlx ]


(Vlx) = 0.495 m³

Volume Tulangan Lentur Arah y (Vly) = [2.π.db²/4. [(Ly-2.d')+2(t-2.d')]. Nly ]


(Vly) = 0.516 m³

Volume Tulangan Pile Cap (Vc) = [ Vlx + Vly + Vsx + Vsy ]


(Vc) = 1.011 m³

Massa Tulangan Pile Cap (Mc) = [ Vc.BJ ]


= 7934.623 kg

Massa Tulangan Total


Massa Tulangan (Mt) = [ Mc ]
(Mt) = 7934.623 kg

Waste (W) = [ 3%.Mt ]


(W) = 238.039 kg

Massa Total Tulangan (M) = [ Mt + W ]


(M) = 8172.661 kg

▪ Pekerjaan Bekisting Pondasi Shearwall Properties Penampang 2 57.600 m²


Tebal Pile Cap (t) = 0.800 m
Lebar Pile Cap Arah X (Lx) = 10.800 m
Lebar Pile Cap Arah Y (Ly) = 7.200 m

Volume Bekisting
Volume (V) = [ 2.t. [ Lx + Ly ] ]
(V) = 28.800 m²

▪ Pekerjaan Pengecoran Pile Cap Pondasi Shearwall Properties Penampang 2 124.416 m³


Tebal Pile Cap (t) = 0.800 m
Lebar Pile Cap Arah X (Lx) = 10.800 m
Lebar Pile Cap Arah Y (Ly) = 7.200 m
Panjang Tiang (z) = 24.000 m
Jumlah Pile (n) = 15 m

Volume Pengecoran
Volume Pengecoran Pile Cap (Vp) = [ Lx.Ly.t ]
(Vp) = 62.208 m³

Volume Pengecoran (V) = [ Vp ]


(V) = 62.208 m³

▪ Pekerjaan Tiang Pancang Properties Penampang 1 360.000 m


Panjang Tiang (z) = 24.000 m
Jumlah Pile (n) = 15

Volume Pengecoran
Volume Pile (V) = [ n.z ]
(V) = 360.000 m
5 F5 (Pondasi Corewall)
▪ Pekerjaan Pembesian Pondasi Shearwall Properties Penampang 1 1778.041 kg
Tebal Pile Cap (t) = 0.800 m
Lebar Pile Cap Arah X (Lx) = 4.800 m
Lebar Pile Cap Arah Y (Ly) = 3.000 m
Panjang Tiang (z) = 24.000 m
Selimut Beton (d') = 0.075 m
Jumlah Pile (n) = 6 m

Properties Tulangan Pile Cap


Diameter Tulangan Lentur (db) = 0.019 m
Berat Jenis Tulangan (BJ) = 7850
Jarak Tulangan (s) = 0.100 m

Tulangan Pile Cap


Jumlah Tulangan Lentur X (nlx) = 31 buah
Jumlah Tulangan Lentur Y (nly) = 49 buah

Volume Tulangan Lentur Arah X (Vlx) = [2.π.db²/4. [(Lx-2.d')+2(t-2.d')]. Nlx ]


(Vlx) = 0.105 m³

Volume Tulangan Lentur Arah y (Vly) = [2.π.db²/4. [(Ly-2.d')+2(t-2.d')]. Nly ]


(Vly) = 0.115 m³

Volume Tulangan Pile Cap (Vc) = [ Vlx + Vly + Vsx + Vsy ]


(Vc) = 0.220 m³

Massa Tulangan Pile Cap (Mc) = [ Vc.BJ ]


= 1726.253 kg

Massa Tulangan Total


Massa Tulangan (Mt) = [ Mc ]
(Mt) = 1726.253 kg

Waste (W) = [ 3%.Mt ]


(W) = 51.788 kg

Massa Total Tulangan (M) = [ Mt + W ]


(M) = 1778.041 kg

▪ Pekerjaan Bekisting Pondasi Shearwall Lift Properties Penampang 1 12.480 m²


Tebal Pile Cap (t) = 0.800 m
Lebar Pile Cap Arah X (Lx) = 4.800 m
Lebar Pile Cap Arah Y (Ly) = 3.000 m

Volume Bekisting
Volume (V) = [ 2.t. [ Lx + Ly ] ]
(V) = 12.480 m²

▪ Pekerjaan Pengecoran Pile Cap Pondasi Shearwall Lift Properties Penampang 1 11.520 m³
Tebal Pile Cap (t) = 0.800 m
Lebar Pile Cap Arah X (Lx) = 4.800 m
Lebar Pile Cap Arah Y (Ly) = 3.000 m
Panjang Tiang (z) = 24.000 m
Jumlah Pile (n) = 6

Volume Pengecoran
Volume Pengecoran Pile Cap (Vp) = [ Lx.Ly.t ]
(Vp) = 11.520 m³

Volume Pengecoran (V) = [ Vp + Vt ]


(V) = 11.520 m³

▪ Pekerjaan Tiang Pancang Properties Penampang 1 144.000 m


Panjang Tiang (z) = 24.000 m
Jumlah Pile (n) = 6

Volume Pengecoran
Volume Pile (V) = [ n.z ]
(V) = 144.000 m
Analisa Harga Satuan Pekerjaan

I Pe ke rjaan Struktur Atas


A Pe ke rjaan Kolom
1 Pekerjaan K1 Shearwall (Kolom 1000x1000 mm)
▪ Pekerjaan 1 kg Pembesian Kolom 1000x1000 mm
No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp) Jumlah Harga (Rp)
A Tenaga
Pekerja L.01 OH 0.007 Rp 105,000.00 Rp 735.00
Tukang Besi L.02 OH 0.007 Rp 150,000.00 Rp 1,050.00
Kepala Tukang L.03 OH 0.001 Rp 175,000.00 Rp 122.50
Mandor L.04 OH 0.000 Rp 175,000.00 Rp 70.00
Jumlah Tenaga Kerja Rp 1,977.50
B Bahan
Besi Beton (Polos/Ulir) Kg 1.050 Rp 13,500.00 Rp 14,175.00
Kawat Beton Kg 0.015 Rp 18,700.00 Rp 280.50
Jumlah Harga Bahan Rp 14,455.50
C Peralatan
Jumlah Harga Alat

D Jumlah (A+B+C) Rp 16,433.00


E Overhead & Profit 15% x D Rp 2,464.95
F Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp 18,897.95
▪ Pekerjaan 1 m² Bekisting Kolom 1000x1000 mm
No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp) Jumlah Harga (Rp)
A Tenaga
Pekerja L.01 OH 0.660 Rp 105,000.00 Rp 69,300.00
Tukang Kayu L.02 OH 0.330 Rp 150,000.00 Rp 49,500.00
Kepala Tukang L.03 OH 0.033 Rp 175,000.00 Rp 5,775.00
Mandor L.04 OH 0.033 Rp 175,000.00 Rp 5,775.00
Jumlah Tenaga Kerja Rp 130,350.00
B Bahan
Papan Kayu Kelas III m³ 0.040 Rp 2,582,700.00 Rp 103,308.00
Paku 5-12 cm Kg 0.400 Rp 18,800.00 Rp 7,520.00
Minyak Bekisting Liter 0.200 Rp 18,900.00 Rp 3,780.00
Balok Kayu Kelas II m³ 0.015 Rp 3,029,100.00 Rp 45,436.50
Plywood tebal 9 mm Lbr 0.350 Rp 183,400.00 Rp 64,190.00
Dolken Kayu Φ 8-10 cm panjang 4 m Batang 2.000 Rp 45,500.00 Rp 91,000.00
Jumlah Harga Bahan Rp 315,234.50
C Peralatan
Jumlah Harga Alat

D Jumlah (A+B+C) Rp 445,584.50


E Overhead & Profit 15% x D Rp 66,837.68
F Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp 512,422.18
▪ Pekerjaan 1 m³ Pengecoran Beton Mutu fc' = 30 Mpa
No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp) Jumlah Harga (Rp)
A Tenaga
Pekerja L.01 OH 2.100 Rp 105,000.00 Rp 220,500.00
Tukang Batu L.02 OH 0.350 Rp 150,000.00 Rp 52,500.00
Kepala Tukang L.03 OH 0.035 Rp 175,000.00 Rp 6,125.00
Mandor L.04 OH 0.105 Rp 175,000.00 Rp 18,375.00
Jumlah Tenaga Kerja Rp 297,500.00
B Bahan
Semen Portland kg 448.000 Rp 1,360.00 Rp 609,280.00
Pasir Beton m³ 0.476 Rp 174,222.22 Rp 83,004.44
Kerikil (Maks 30 mm) m³ 0.556 Rp 175,700.00 Rp 97,611.11
Air m³ 0.215 Rp 18,500.00 Rp 3,977.50
Jumlah Harga Bahan Rp 793,873.05
C Peralatan
Jumlah Harga Alat

D Jumlah (A+B+C) Rp 1,091,373.05


E Overhead & Profit 15% x D Rp 163,705.96
F Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp 1,255,079.01
2 Pekerjaan K2 Shearwall (Kolom 900x900 mm)
▪ Pekerjaan 1 kg Pembesian Kolom 900x900 mm
No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp) Jumlah Harga (Rp)
A Tenaga
Pekerja L.01 OH 0.007 Rp 105,000.00 Rp 735.00
Tukang Besi L.02 OH 0.007 Rp 150,000.00 Rp 1,050.00
Kepala Tukang L.03 OH 0.001 Rp 175,000.00 Rp 122.50
Mandor L.04 OH 0.000 Rp 175,000.00 Rp 70.00
Jumlah Tenaga Kerja Rp 1,977.50
B Bahan
Besi Beton (Polos/Ulir) Kg 1.050 Rp 13,500.00 Rp 14,175.00
Kawat Beton Kg 0.015 Rp 18,700.00 Rp 280.50
Jumlah Harga Bahan Rp 14,455.50
C Peralatan
Jumlah Harga Alat

D Jumlah (A+B+C) Rp 16,433.00


E Overhead & Profit 15% x D Rp 2,464.95
F Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp 18,897.95
▪ Pekerjaan 1 m² Bekisting Kolom 900x900 mm
No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp) Jumlah Harga (Rp)
A Tenaga
Pekerja L.01 OH 0.660 Rp 105,000.00 Rp 69,300.00
Tukang Kayu L.02 OH 0.330 Rp 150,000.00 Rp 49,500.00
Kepala Tukang L.03 OH 0.033 Rp 175,000.00 Rp 5,775.00
Mandor L.04 OH 0.033 Rp 175,000.00 Rp 5,775.00
Jumlah Tenaga Kerja Rp 130,350.00
B Bahan
Papan Kayu Kelas III m³ 0.040 Rp 2,582,700.00 Rp 103,308.00
Paku 5-12 cm Kg 0.400 Rp 18,800.00 Rp 7,520.00
Minyak Bekisting Liter 0.200 Rp 18,900.00 Rp 3,780.00
Balok Kayu Kelas II m³ 0.015 Rp 3,029,100.00 Rp 45,436.50
Plywood tebal 9 mm Lbr 0.350 Rp 183,400.00 Rp 64,190.00
Dolken Kayu Φ 8-10 cm panjang 4 m Batang 2.000 Rp 45,500.00 Rp 91,000.00
Jumlah Harga Bahan Rp 315,234.50
C Peralatan
Jumlah Harga Alat

D Jumlah (A+B+C) Rp 445,584.50


E Overhead & Profit 15% x D Rp 66,837.68
F Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp 512,422.18
▪ Pekerjaan 1 m³ Pengecoran Beton Mutu fc' = 30 Mpa
No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp) Jumlah Harga (Rp)
A Tenaga
Pekerja L.01 OH 2.100 Rp 105,000.00 Rp 220,500.00
Tukang Batu L.02 OH 0.350 Rp 150,000.00 Rp 52,500.00
Kepala Tukang L.03 OH 0.035 Rp 175,000.00 Rp 6,125.00
Mandor L.04 OH 0.105 Rp 175,000.00 Rp 18,375.00
Jumlah Tenaga Kerja Rp 297,500.00
B Bahan
Semen Portland kg 448.000 Rp 1,360.00 Rp 609,280.00
Pasir Beton m³ 0.476 Rp 174,222.22 Rp 83,004.44
Kerikil (Maks 30 mm) m³ 0.556 Rp 175,700.00 Rp 97,611.11
Air m³ 0.215 Rp 18,500.00 Rp 3,977.50
Jumlah Harga Bahan Rp 793,873.05
C Peralatan
Jumlah Harga Alat

D Jumlah (A+B+C) Rp 1,091,373.05


E Overhead & Profit 15% x D Rp 163,705.96
F Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp 1,255,079.01
3 Pekerjaan K3 Shearwall (Kolom 800x800 mm)
▪ Pekerjaan 1 kg Pembesian Kolom 800x800 mm
No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp) Jumlah Harga (Rp)
A Tenaga
Pekerja L.01 OH 0.007 Rp 105,000.00 Rp 735.00
Tukang Besi L.02 OH 0.007 Rp 150,000.00 Rp 1,050.00
Kepala Tukang L.03 OH 0.001 Rp 175,000.00 Rp 122.50
Mandor L.04 OH 0.000 Rp 175,000.00 Rp 70.00
Jumlah Tenaga Kerja Rp 1,977.50
B Bahan
Besi Beton (Polos/Ulir) Kg 1.050 Rp 13,500.00 Rp 14,175.00
Kawat Beton Kg 0.015 Rp 18,700.00 Rp 280.50
Jumlah Harga Bahan Rp 14,455.50
C Peralatan
Jumlah Harga Alat

D Jumlah (A+B+C) Rp 16,433.00


E Overhead & Profit 15% x D Rp 2,464.95
F Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp 18,897.95
▪ Pekerjaan 1 m² Bekisting Kolom 800x800 mm
No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp) Jumlah Harga (Rp)
A Tenaga
Pekerja L.01 OH 0.660 Rp 105,000.00 Rp 69,300.00
Tukang Kayu L.02 OH 0.330 Rp 150,000.00 Rp 49,500.00
Kepala Tukang L.03 OH 0.033 Rp 175,000.00 Rp 5,775.00
Mandor L.04 OH 0.033 Rp 175,000.00 Rp 5,775.00
Jumlah Tenaga Kerja Rp 130,350.00
B Bahan
Papan Kayu Kelas III m³ 0.040 Rp 2,582,700.00 Rp 103,308.00
Paku 5-12 cm Kg 0.400 Rp 18,800.00 Rp 7,520.00
Minyak Bekisting Liter 0.200 Rp 18,900.00 Rp 3,780.00
Balok Kayu Kelas II m³ 0.015 Rp 3,029,100.00 Rp 45,436.50
Plywood tebal 9 mm Lbr 0.350 Rp 183,400.00 Rp 64,190.00
Dolken Kayu Φ 8-10 cm panjang 4 m Batang 2.000 Rp 45,500.00 Rp 91,000.00
Jumlah Harga Bahan Rp 315,234.50
C Peralatan
Jumlah Harga Alat

D Jumlah (A+B+C) Rp 445,584.50


E Overhead & Profit 15% x D Rp 66,837.68
F Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp 512,422.18
▪ Pekerjaan 1 m³ Pengecoran Beton Mutu fc' = 30 Mpa
No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp) Jumlah Harga (Rp)
A Tenaga
Pekerja L.01 OH 2.100 Rp 105,000.00 Rp 220,500.00
Tukang Batu L.02 OH 0.350 Rp 150,000.00 Rp 52,500.00
Kepala Tukang L.03 OH 0.035 Rp 175,000.00 Rp 6,125.00
Mandor L.04 OH 0.105 Rp 175,000.00 Rp 18,375.00
Jumlah Tenaga Kerja Rp 297,500.00
B Bahan
Semen Portland kg 448.000 Rp 1,360.00 Rp 609,280.00
Pasir Beton m³ 0.476 Rp 174,222.22 Rp 83,004.44
Kerikil (Maks 30 mm) m³ 0.556 Rp 175,700.00 Rp 97,611.11
Air m³ 0.215 Rp 18,500.00 Rp 3,977.50
Jumlah Harga Bahan Rp 793,873.05
C Peralatan
Jumlah Harga Alat

D Jumlah (A+B+C) Rp 1,091,373.05


E Overhead & Profit 15% x D Rp 163,705.96
F Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp 1,255,079.01
4 Pekerjaan K4 Shearwall (Kolom 700x700 mm)
▪ Pekerjaan 1 kg Pembesian Kolom 700x700 mm
No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp) Jumlah Harga (Rp)
A Tenaga
Pekerja L.01 OH 0.007 Rp 105,000.00 Rp 735.00
Tukang Besi L.02 OH 0.007 Rp 150,000.00 Rp 1,050.00
Kepala Tukang L.03 OH 0.001 Rp 175,000.00 Rp 122.50
Mandor L.04 OH 0.000 Rp 175,000.00 Rp 70.00
Jumlah Tenaga Kerja Rp 1,977.50
B Bahan
Besi Beton (Polos/Ulir) Kg 1.050 Rp 13,500.00 Rp 14,175.00
Kawat Beton Kg 0.015 Rp 18,700.00 Rp 280.50
Jumlah Harga Bahan Rp 14,455.50
C Peralatan
Jumlah Harga Alat

D Jumlah (A+B+C) Rp 16,433.00


E Overhead & Profit 15% x D Rp 2,464.95
F Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp 18,897.95
▪ Pekerjaan 1 m² Bekisting Kolom 700x700 mm
No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp) Jumlah Harga (Rp)
A Tenaga
Pekerja L.01 OH 0.660 Rp 105,000.00 Rp 69,300.00
Tukang Kayu L.02 OH 0.330 Rp 150,000.00 Rp 49,500.00
Kepala Tukang L.03 OH 0.033 Rp 175,000.00 Rp 5,775.00
Mandor L.04 OH 0.033 Rp 175,000.00 Rp 5,775.00
Jumlah Tenaga Kerja Rp 130,350.00
B Bahan
Papan Kayu Kelas III m³ 0.040 Rp 2,582,700.00 Rp 103,308.00
Paku 5-12 cm Kg 0.400 Rp 18,800.00 Rp 7,520.00
Minyak Bekisting Liter 0.200 Rp 18,900.00 Rp 3,780.00
Balok Kayu Kelas II m³ 0.015 Rp 3,029,100.00 Rp 45,436.50
Plywood tebal 9 mm Lbr 0.350 Rp 183,400.00 Rp 64,190.00
Dolken Kayu Φ 8-10 cm panjang 4 m Batang 2.000 Rp 45,500.00 Rp 91,000.00
Jumlah Harga Bahan Rp 315,234.50
C Peralatan
Jumlah Harga Alat

D Jumlah (A+B+C) Rp 445,584.50


E Overhead & Profit 15% x D Rp 66,837.68
F Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp 512,422.18
▪ Pekerjaan 1 m³ Pengecoran Beton Mutu fc' = 30 Mpa
No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp) Jumlah Harga (Rp)
A Tenaga
Pekerja L.01 OH 2.100 Rp 105,000.00 Rp 220,500.00
Tukang Batu L.02 OH 0.350 Rp 150,000.00 Rp 52,500.00
Kepala Tukang L.03 OH 0.035 Rp 175,000.00 Rp 6,125.00
Mandor L.04 OH 0.105 Rp 175,000.00 Rp 18,375.00
Jumlah Tenaga Kerja Rp 297,500.00
B Bahan
Semen Portland kg 448.000 Rp 1,360.00 Rp 609,280.00
Pasir Beton m³ 0.476 Rp 174,222.22 Rp 83,004.44
Kerikil (Maks 30 mm) m³ 0.556 Rp 175,700.00 Rp 97,611.11
Air m³ 0.215 Rp 18,500.00 Rp 3,977.50
Jumlah Harga Bahan Rp 793,873.05
C Peralatan
Jumlah Harga Alat

D Jumlah (A+B+C) Rp 1,091,373.05


E Overhead & Profit 15% x D Rp 163,705.96
F Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp 1,255,079.01
5 Pekerjaan K5 Shearwall (Kolom 600x600 mm)
▪ Pekerjaan 1 kg Pembesian Kolom 600x600 mm
No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp) Jumlah Harga (Rp)
A Tenaga
Pekerja L.01 OH 0.007 Rp 105,000.00 Rp 735.00
Tukang Besi L.02 OH 0.007 Rp 150,000.00 Rp 1,050.00
Kepala Tukang L.03 OH 0.001 Rp 175,000.00 Rp 122.50
Mandor L.04 OH 0.000 Rp 175,000.00 Rp 70.00
Jumlah Tenaga Kerja Rp 1,977.50
B Bahan
Besi Beton (Polos/Ulir) Kg 1.050 Rp 13,500.00 Rp 14,175.00
Kawat Beton Kg 0.015 Rp 18,700.00 Rp 280.50
Jumlah Harga Bahan Rp 14,455.50
C Peralatan
Jumlah Harga Alat

D Jumlah (A+B+C) Rp 16,433.00


E Overhead & Profit 15% x D Rp 2,464.95
F Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp 18,897.95
▪ Pekerjaan 1 m² Bekisting Kolom 600x600 mm
No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp) Jumlah Harga (Rp)
A Tenaga
Pekerja L.01 OH 0.660 Rp 105,000.00 Rp 69,300.00
Tukang Kayu L.02 OH 0.330 Rp 150,000.00 Rp 49,500.00
Kepala Tukang L.03 OH 0.033 Rp 175,000.00 Rp 5,775.00
Mandor L.04 OH 0.033 Rp 175,000.00 Rp 5,775.00
Jumlah Tenaga Kerja Rp 130,350.00
B Bahan
Papan Kayu Kelas III m³ 0.040 Rp 2,582,700.00 Rp 103,308.00
Paku 5-12 cm Kg 0.400 Rp 18,800.00 Rp 7,520.00
Minyak Bekisting Liter 0.200 Rp 18,900.00 Rp 3,780.00
Balok Kayu Kelas II m³ 0.015 Rp 3,029,100.00 Rp 45,436.50
Plywood tebal 9 mm Lbr 0.350 Rp 183,400.00 Rp 64,190.00
Dolken Kayu Φ 8-10 cm panjang 4 m Batang 2.000 Rp 45,500.00 Rp 91,000.00
Jumlah Harga Bahan Rp 315,234.50
C Peralatan
Jumlah Harga Alat

D Jumlah (A+B+C) Rp 445,584.50


E Overhead & Profit 15% x D Rp 66,837.68
F Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp 512,422.18
▪ Pekerjaan 1 m³ Pengecoran Beton Mutu fc' = 30 Mpa
No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp) Jumlah Harga (Rp)
A Tenaga
Pekerja L.01 OH 2.100 Rp 105,000.00 Rp 220,500.00
Tukang Batu L.02 OH 0.350 Rp 150,000.00 Rp 52,500.00
Kepala Tukang L.03 OH 0.035 Rp 175,000.00 Rp 6,125.00
Mandor L.04 OH 0.105 Rp 175,000.00 Rp 18,375.00
Jumlah Tenaga Kerja Rp 297,500.00
B Bahan
Semen Portland kg 448.000 Rp 1,360.00 Rp 609,280.00
Pasir Beton m³ 0.476 Rp 174,222.22 Rp 83,004.44
Kerikil (Maks 30 mm) m³ 0.556 Rp 175,700.00 Rp 97,611.11
Air m³ 0.215 Rp 18,500.00 Rp 3,977.50
Jumlah Harga Bahan Rp 793,873.05
C Peralatan
Jumlah Harga Alat

D Jumlah (A+B+C) Rp 1,091,373.05


E Overhead & Profit 15% x D Rp 163,705.96
F Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp 1,255,079.01
6 Pekerjaan K6 Shearwall (Kolom 500x500 mm)
▪ Pekerjaan 1 kg Pembesian Kolom 500x500 mm
No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp) Jumlah Harga (Rp)
A Tenaga
Pekerja L.01 OH 0.007 Rp 105,000.00 Rp 735.00
Tukang Besi L.02 OH 0.007 Rp 150,000.00 Rp 1,050.00
Kepala Tukang L.03 OH 0.001 Rp 175,000.00 Rp 122.50
Mandor L.04 OH 0.000 Rp 175,000.00 Rp 70.00
Jumlah Tenaga Kerja Rp 1,977.50
B Bahan
Besi Beton (Polos/Ulir) Kg 1.050 Rp 13,500.00 Rp 14,175.00
Kawat Beton Kg 0.015 Rp 18,700.00 Rp 280.50
Jumlah Harga Bahan Rp 14,455.50
C Peralatan
Jumlah Harga Alat

D Jumlah (A+B+C) Rp 16,433.00


E Overhead & Profit 15% x D Rp 2,464.95
F Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp 18,897.95
▪ Pekerjaan 1 m² Bekisting Kolom 500x500 mm
No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp) Jumlah Harga (Rp)
A Tenaga
Pekerja L.01 OH 0.660 Rp 105,000.00 Rp 69,300.00
Tukang Kayu L.02 OH 0.330 Rp 150,000.00 Rp 49,500.00
Kepala Tukang L.03 OH 0.033 Rp 175,000.00 Rp 5,775.00
Mandor L.04 OH 0.033 Rp 175,000.00 Rp 5,775.00
Jumlah Tenaga Kerja Rp 130,350.00
B Bahan
Papan Kayu Kelas III m³ 0.040 Rp 2,582,700.00 Rp 103,308.00
Paku 5-12 cm Kg 0.400 Rp 18,800.00 Rp 7,520.00
Minyak Bekisting Liter 0.200 Rp 18,900.00 Rp 3,780.00
Balok Kayu Kelas II m³ 0.015 Rp 3,029,100.00 Rp 45,436.50
Plywood tebal 9 mm Lbr 0.350 Rp 183,400.00 Rp 64,190.00
Dolken Kayu Φ 8-10 cm panjang 4 m Batang 2.000 Rp 45,500.00 Rp 91,000.00
Jumlah Harga Bahan Rp 315,234.50
C Peralatan
Jumlah Harga Alat

D Jumlah (A+B+C) Rp 445,584.50


E Overhead & Profit 15% x D Rp 66,837.68
F Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp 512,422.18
▪ Pekerjaan 1 m³ Pengecoran Beton Mutu fc' = 30 Mpa
No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp) Jumlah Harga (Rp)
A Tenaga
Pekerja L.01 OH 2.100 Rp 105,000.00 Rp 220,500.00
Tukang Batu L.02 OH 0.350 Rp 150,000.00 Rp 52,500.00
Kepala Tukang L.03 OH 0.035 Rp 175,000.00 Rp 6,125.00
Mandor L.04 OH 0.105 Rp 175,000.00 Rp 18,375.00
Jumlah Tenaga Kerja Rp 297,500.00
B Bahan
Semen Portland kg 448.000 Rp 1,360.00 Rp 609,280.00
Pasir Beton m³ 0.476 Rp 174,222.22 Rp 83,004.44
Kerikil (Maks 30 mm) m³ 0.556 Rp 175,700.00 Rp 97,611.11
Air m³ 0.215 Rp 18,500.00 Rp 3,977.50
Jumlah Harga Bahan Rp 793,873.05
C Peralatan
Jumlah Harga Alat

D Jumlah (A+B+C) Rp 1,091,373.05


E Overhead & Profit 15% x D Rp 163,705.96
F Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp 1,255,079.01
7 Pekerjaan K1 Kolom (Kolom 1000x1000 mm)
▪ Pekerjaan 1 kg Pembesian Kolom 1000x1000 mm
No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp) Jumlah Harga (Rp)
A Tenaga
Pekerja L.01 OH 0.007 Rp 105,000.00 Rp 735.00
Tukang Besi L.02 OH 0.007 Rp 150,000.00 Rp 1,050.00
Kepala Tukang L.03 OH 0.001 Rp 175,000.00 Rp 122.50
Mandor L.04 OH 0.000 Rp 175,000.00 Rp 70.00
Jumlah Tenaga Kerja Rp 1,977.50
B Bahan
Besi Beton (Polos/Ulir) Kg 1.050 Rp 13,500.00 Rp 14,175.00
Kawat Beton Kg 0.015 Rp 18,700.00 Rp 280.50
Jumlah Harga Bahan Rp 14,455.50
C Peralatan
Jumlah Harga Alat

D Jumlah (A+B+C) Rp 16,433.00


E Overhead & Profit 15% x D Rp 2,464.95
F Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp 18,897.95
▪ Pekerjaan 1 m² Bekisting Kolom 1000x1000 mm
No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp) Jumlah Harga (Rp)
A Tenaga
Pekerja L.01 OH 0.660 Rp 105,000.00 Rp 69,300.00
Tukang Kayu L.02 OH 0.330 Rp 150,000.00 Rp 49,500.00
Kepala Tukang L.03 OH 0.033 Rp 175,000.00 Rp 5,775.00
Mandor L.04 OH 0.033 Rp 175,000.00 Rp 5,775.00
Jumlah Tenaga Kerja Rp 130,350.00
B Bahan
Papan Kayu Kelas III m³ 0.040 Rp 2,582,700.00 Rp 103,308.00
Paku 5-12 cm Kg 0.400 Rp 18,800.00 Rp 7,520.00
Minyak Bekisting Liter 0.200 Rp 18,900.00 Rp 3,780.00
Balok Kayu Kelas II m³ 0.015 Rp 3,029,100.00 Rp 45,436.50
Plywood tebal 9 mm Lbr 0.350 Rp 183,400.00 Rp 64,190.00
Dolken Kayu Φ 8-10 cm panjang 4 m Batang 2.000 Rp 45,500.00 Rp 91,000.00
Jumlah Harga Bahan Rp 315,234.50
C Peralatan
Jumlah Harga Alat

D Jumlah (A+B+C) Rp 445,584.50


E Overhead & Profit 15% x D Rp 66,837.68
F Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp 512,422.18
▪ Pekerjaan 1 m³ Pengecoran Beton Mutu fc' = 30 Mpa
No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp) Jumlah Harga (Rp)
A Tenaga
Pekerja L.01 OH 2.100 Rp 105,000.00 Rp 220,500.00
Tukang Batu L.02 OH 0.350 Rp 150,000.00 Rp 52,500.00
Kepala Tukang L.03 OH 0.035 Rp 175,000.00 Rp 6,125.00
Mandor L.04 OH 0.105 Rp 175,000.00 Rp 18,375.00
Jumlah Tenaga Kerja Rp 297,500.00
B Bahan
Semen Portland kg 448.000 Rp 1,360.00 Rp 609,280.00
Pasir Beton m³ 0.476 Rp 174,222.22 Rp 83,004.44
Kerikil (Maks 30 mm) m³ 0.556 Rp 175,700.00 Rp 97,611.11
Air m³ 0.215 Rp 18,500.00 Rp 3,977.50
Jumlah Harga Bahan Rp 793,873.05
C Peralatan
Jumlah Harga Alat

D Jumlah (A+B+C) Rp 1,091,373.05


E Overhead & Profit 15% x D Rp 163,705.96
F Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp 1,255,079.01
8 Pekerjaan K2 Kolom (Kolom 900x900 mm)
▪ Pekerjaan 1 kg Pembesian Kolom 900x900 mm
No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp) Jumlah Harga (Rp)
A Tenaga
Pekerja L.01 OH 0.007 Rp 105,000.00 Rp 735.00
Tukang Besi L.02 OH 0.007 Rp 150,000.00 Rp 1,050.00
Kepala Tukang L.03 OH 0.001 Rp 175,000.00 Rp 122.50
Mandor L.04 OH 0.000 Rp 175,000.00 Rp 70.00
Jumlah Tenaga Kerja Rp 1,977.50
B Bahan
Besi Beton (Polos/Ulir) Kg 1.050 Rp 13,500.00 Rp 14,175.00
Kawat Beton Kg 0.015 Rp 18,700.00 Rp 280.50
Jumlah Harga Bahan Rp 14,455.50
C Peralatan
Jumlah Harga Alat

D Jumlah (A+B+C) Rp 16,433.00


E Overhead & Profit 15% x D Rp 2,464.95
F Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp 18,897.95
▪ Pekerjaan 1 m² Bekisting Kolom 900x900 mm
No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp) Jumlah Harga (Rp)
A Tenaga
Pekerja L.01 OH 0.660 Rp 105,000.00 Rp 69,300.00
Tukang Kayu L.02 OH 0.330 Rp 150,000.00 Rp 49,500.00
Kepala Tukang L.03 OH 0.033 Rp 175,000.00 Rp 5,775.00
Mandor L.04 OH 0.033 Rp 175,000.00 Rp 5,775.00
Jumlah Tenaga Kerja Rp 130,350.00
B Bahan
Papan Kayu Kelas III m³ 0.040 Rp 2,582,700.00 Rp 103,308.00
Paku 5-12 cm Kg 0.400 Rp 18,800.00 Rp 7,520.00
Minyak Bekisting Liter 0.200 Rp 18,900.00 Rp 3,780.00
Balok Kayu Kelas II m³ 0.015 Rp 3,029,100.00 Rp 45,436.50
Plywood tebal 9 mm Lbr 0.350 Rp 183,400.00 Rp 64,190.00
Dolken Kayu Φ 8-10 cm panjang 4 m Batang 2.000 Rp 45,500.00 Rp 91,000.00
Jumlah Harga Bahan Rp 315,234.50
C Peralatan
Jumlah Harga Alat

D Jumlah (A+B+C) Rp 445,584.50


E Overhead & Profit 15% x D Rp 66,837.68
F Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp 512,422.18
▪ Pekerjaan 1 m³ Pengecoran Beton Mutu fc' = 30 Mpa
No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp) Jumlah Harga (Rp)
A Tenaga
Pekerja L.01 OH 2.100 Rp 105,000.00 Rp 220,500.00
Tukang Batu L.02 OH 0.350 Rp 150,000.00 Rp 52,500.00
Kepala Tukang L.03 OH 0.035 Rp 175,000.00 Rp 6,125.00
Mandor L.04 OH 0.105 Rp 175,000.00 Rp 18,375.00
Jumlah Tenaga Kerja Rp 297,500.00
B Bahan
Semen Portland kg 448.000 Rp 1,360.00 Rp 609,280.00
Pasir Beton m³ 0.476 Rp 174,222.22 Rp 83,004.44
Kerikil (Maks 30 mm) m³ 0.556 Rp 175,700.00 Rp 97,611.11
Air m³ 0.215 Rp 18,500.00 Rp 3,977.50
Jumlah Harga Bahan Rp 793,873.05
C Peralatan
Jumlah Harga Alat

D Jumlah (A+B+C) Rp 1,091,373.05


E Overhead & Profit 15% x D Rp 163,705.96
F Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp 1,255,079.01
9 Pekerjaan K3 Kolom (Kolom 800x800 mm)
▪ Pekerjaan 1 kg Pembesian Kolom 800x800 mm
No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp) Jumlah Harga (Rp)
A Tenaga
Pekerja L.01 OH 0.007 Rp 105,000.00 Rp 735.00
Tukang Besi L.02 OH 0.007 Rp 150,000.00 Rp 1,050.00
Kepala Tukang L.03 OH 0.001 Rp 175,000.00 Rp 122.50
Mandor L.04 OH 0.000 Rp 175,000.00 Rp 70.00
Jumlah Tenaga Kerja Rp 1,977.50
B Bahan
Besi Beton (Polos/Ulir) Kg 1.050 Rp 13,500.00 Rp 14,175.00
Kawat Beton Kg 0.015 Rp 18,700.00 Rp 280.50
Jumlah Harga Bahan Rp 14,455.50
C Peralatan
Jumlah Harga Alat

D Jumlah (A+B+C) Rp 16,433.00


E Overhead & Profit 15% x D Rp 2,464.95
F Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp 18,897.95
▪ Pekerjaan 1 m² Bekisting Kolom 800x800 mm
No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp) Jumlah Harga (Rp)
A Tenaga
Pekerja L.01 OH 0.660 Rp 105,000.00 Rp 69,300.00
Tukang Kayu L.02 OH 0.330 Rp 150,000.00 Rp 49,500.00
Kepala Tukang L.03 OH 0.033 Rp 175,000.00 Rp 5,775.00
Mandor L.04 OH 0.033 Rp 175,000.00 Rp 5,775.00
Jumlah Tenaga Kerja Rp 130,350.00
B Bahan
Papan Kayu Kelas III m³ 0.040 Rp 2,582,700.00 Rp 103,308.00
Paku 5-12 cm Kg 0.400 Rp 18,800.00 Rp 7,520.00
Minyak Bekisting Liter 0.200 Rp 18,900.00 Rp 3,780.00
Balok Kayu Kelas II m³ 0.015 Rp 3,029,100.00 Rp 45,436.50
Plywood tebal 9 mm Lbr 0.350 Rp 183,400.00 Rp 64,190.00
Dolken Kayu Φ 8-10 cm panjang 4 m Batang 2.000 Rp 45,500.00 Rp 91,000.00
Jumlah Harga Bahan Rp 315,234.50
C Peralatan
Jumlah Harga Alat

D Jumlah (A+B+C) Rp 445,584.50


E Overhead & Profit 15% x D Rp 66,837.68
F Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp 512,422.18
▪ Pekerjaan 1 m³ Pengecoran Beton Mutu fc' = 30 Mpa
No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp) Jumlah Harga (Rp)
A Tenaga
Pekerja L.01 OH 2.100 Rp 105,000.00 Rp 220,500.00
Tukang Batu L.02 OH 0.350 Rp 150,000.00 Rp 52,500.00
Kepala Tukang L.03 OH 0.035 Rp 175,000.00 Rp 6,125.00
Mandor L.04 OH 0.105 Rp 175,000.00 Rp 18,375.00
Jumlah Tenaga Kerja Rp 297,500.00
B Bahan
Semen Portland kg 448.000 Rp 1,360.00 Rp 609,280.00
Pasir Beton m³ 0.476 Rp 174,222.22 Rp 83,004.44
Kerikil (Maks 30 mm) m³ 0.556 Rp 175,700.00 Rp 97,611.11
Air m³ 0.215 Rp 18,500.00 Rp 3,977.50
Jumlah Harga Bahan Rp 793,873.05
C Peralatan
Jumlah Harga Alat

D Jumlah (A+B+C) Rp 1,091,373.05


E Overhead & Profit 15% x D Rp 163,705.96
F Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp 1,255,079.01
10 Pekerjaan K4 Kolom (Kolom 700x700 mm)
▪ Pekerjaan 1 kg Pembesian Kolom 700x700 mm
No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp) Jumlah Harga (Rp)
A Tenaga
Pekerja L.01 OH 0.007 Rp 105,000.00 Rp 735.00
Tukang Besi L.02 OH 0.007 Rp 150,000.00 Rp 1,050.00
Kepala Tukang L.03 OH 0.001 Rp 175,000.00 Rp 122.50
Mandor L.04 OH 0.000 Rp 175,000.00 Rp 70.00
Jumlah Tenaga Kerja Rp 1,977.50
B Bahan
Besi Beton (Polos/Ulir) Kg 1.050 Rp 13,500.00 Rp 14,175.00
Kawat Beton Kg 0.015 Rp 18,700.00 Rp 280.50
Jumlah Harga Bahan Rp 14,455.50
C Peralatan
Jumlah Harga Alat

D Jumlah (A+B+C) Rp 16,433.00


E Overhead & Profit 15% x D Rp 2,464.95
F Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp 18,897.95
▪ Pekerjaan 1 m² Bekisting Kolom 700x700 mm
No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp) Jumlah Harga (Rp)
A Tenaga
Pekerja L.01 OH 0.660 Rp 105,000.00 Rp 69,300.00
Tukang Kayu L.02 OH 0.330 Rp 150,000.00 Rp 49,500.00
Kepala Tukang L.03 OH 0.033 Rp 175,000.00 Rp 5,775.00
Mandor L.04 OH 0.033 Rp 175,000.00 Rp 5,775.00
Jumlah Tenaga Kerja Rp 130,350.00
B Bahan
Papan Kayu Kelas III m³ 0.040 Rp 2,582,700.00 Rp 103,308.00
Paku 5-12 cm Kg 0.400 Rp 18,800.00 Rp 7,520.00
Minyak Bekisting Liter 0.200 Rp 18,900.00 Rp 3,780.00
Balok Kayu Kelas II m³ 0.015 Rp 3,029,100.00 Rp 45,436.50
Plywood tebal 9 mm Lbr 0.350 Rp 183,400.00 Rp 64,190.00
Dolken Kayu Φ 8-10 cm panjang 4 m Batang 2.000 Rp 45,500.00 Rp 91,000.00
Jumlah Harga Bahan Rp 315,234.50
C Peralatan
Jumlah Harga Alat

D Jumlah (A+B+C) Rp 445,584.50


E Overhead & Profit 15% x D Rp 66,837.68
F Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp 512,422.18
▪ Pekerjaan 1 m³ Pengecoran Beton Mutu fc' = 30 Mpa
No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp) Jumlah Harga (Rp)
A Tenaga
Pekerja L.01 OH 2.100 Rp 105,000.00 Rp 220,500.00
Tukang Batu L.02 OH 0.350 Rp 150,000.00 Rp 52,500.00
Kepala Tukang L.03 OH 0.035 Rp 175,000.00 Rp 6,125.00
Mandor L.04 OH 0.105 Rp 175,000.00 Rp 18,375.00
Jumlah Tenaga Kerja Rp 297,500.00
B Bahan
Semen Portland kg 448.000 Rp 1,360.00 Rp 609,280.00
Pasir Beton m³ 0.476 Rp 174,222.22 Rp 83,004.44
Kerikil (Maks 30 mm) m³ 0.556 Rp 175,700.00 Rp 97,611.11
Air m³ 0.215 Rp 18,500.00 Rp 3,977.50
Jumlah Harga Bahan Rp 793,873.05
C Peralatan
Jumlah Harga Alat

D Jumlah (A+B+C) Rp 1,091,373.05


E Overhead & Profit 15% x D Rp 163,705.96
F Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp 1,255,079.01
11 Pekerjaan K5 Kolom (Kolom 600x600 mm)
▪ Pekerjaan 1 kg Pembesian Kolom 600x600 mm
No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp) Jumlah Harga (Rp)
A Tenaga
Pekerja L.01 OH 0.007 Rp 105,000.00 Rp 735.00
Tukang Besi L.02 OH 0.007 Rp 150,000.00 Rp 1,050.00
Kepala Tukang L.03 OH 0.001 Rp 175,000.00 Rp 122.50
Mandor L.04 OH 0.000 Rp 175,000.00 Rp 70.00
Jumlah Tenaga Kerja Rp 1,977.50
B Bahan
Besi Beton (Polos/Ulir) Kg 1.050 Rp 13,500.00 Rp 14,175.00
Kawat Beton Kg 0.015 Rp 18,700.00 Rp 280.50
Jumlah Harga Bahan Rp 14,455.50
C Peralatan
Jumlah Harga Alat

D Jumlah (A+B+C) Rp 16,433.00


E Overhead & Profit 15% x D Rp 2,464.95
F Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp 18,897.95
▪ Pekerjaan 1 m² Bekisting Kolom 600x600 mm
No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp) Jumlah Harga (Rp)
A Tenaga
Pekerja L.01 OH 0.660 Rp 105,000.00 Rp 69,300.00
Tukang Kayu L.02 OH 0.330 Rp 150,000.00 Rp 49,500.00
Kepala Tukang L.03 OH 0.033 Rp 175,000.00 Rp 5,775.00
Mandor L.04 OH 0.033 Rp 175,000.00 Rp 5,775.00
Jumlah Tenaga Kerja Rp 130,350.00
B Bahan
Papan Kayu Kelas III m³ 0.040 Rp 2,582,700.00 Rp 103,308.00
Paku 5-12 cm Kg 0.400 Rp 18,800.00 Rp 7,520.00
Minyak Bekisting Liter 0.200 Rp 18,900.00 Rp 3,780.00
Balok Kayu Kelas II m³ 0.015 Rp 3,029,100.00 Rp 45,436.50
Plywood tebal 9 mm Lbr 0.350 Rp 183,400.00 Rp 64,190.00
Dolken Kayu Φ 8-10 cm panjang 4 m Batang 2.000 Rp 45,500.00 Rp 91,000.00
Jumlah Harga Bahan Rp 315,234.50
C Peralatan
Jumlah Harga Alat

D Jumlah (A+B+C) Rp 445,584.50


E Overhead & Profit 15% x D Rp 66,837.68
F Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp 512,422.18
▪ Pekerjaan 1 m³ Pengecoran Beton Mutu fc' = 30 Mpa
No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp) Jumlah Harga (Rp)
A Tenaga
Pekerja L.01 OH 2.100 Rp 105,000.00 Rp 220,500.00
Tukang Batu L.02 OH 0.350 Rp 150,000.00 Rp 52,500.00
Kepala Tukang L.03 OH 0.035 Rp 175,000.00 Rp 6,125.00
Mandor L.04 OH 0.105 Rp 175,000.00 Rp 18,375.00
Jumlah Tenaga Kerja Rp 297,500.00
B Bahan
Semen Portland kg 448.000 Rp 1,360.00 Rp 609,280.00
Pasir Beton m³ 0.476 Rp 174,222.22 Rp 83,004.44
Kerikil (Maks 30 mm) m³ 0.556 Rp 175,700.00 Rp 97,611.11
Air m³ 0.215 Rp 18,500.00 Rp 3,977.50
Jumlah Harga Bahan Rp 793,873.05
C Peralatan
Jumlah Harga Alat

D Jumlah (A+B+C) Rp 1,091,373.05


E Overhead & Profit 15% x D Rp 163,705.96
F Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp 1,255,079.01
12 Pekerjaan K6 Kolom (Kolom 500x500 mm)
▪ Pekerjaan 1 kg Pembesian Kolom 500x500 mm
No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp) Jumlah Harga (Rp)
A Tenaga
Pekerja L.01 OH 0.007 Rp 105,000.00 Rp 735.00
Tukang Besi L.02 OH 0.007 Rp 150,000.00 Rp 1,050.00
Kepala Tukang L.03 OH 0.001 Rp 175,000.00 Rp 122.50
Mandor L.04 OH 0.000 Rp 175,000.00 Rp 70.00
Jumlah Tenaga Kerja Rp 1,977.50
B Bahan
Besi Beton (Polos/Ulir) Kg 1.050 Rp 13,500.00 Rp 14,175.00
Kawat Beton Kg 0.015 Rp 18,700.00 Rp 280.50
Jumlah Harga Bahan Rp 14,455.50
C Peralatan
Jumlah Harga Alat

D Jumlah (A+B+C) Rp 16,433.00


E Overhead & Profit 15% x D Rp 2,464.95
F Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp 18,897.95
▪ Pekerjaan 1 m² Bekisting Kolom 500x500 mm
No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp) Jumlah Harga (Rp)
A Tenaga
Pekerja L.01 OH 0.660 Rp 105,000.00 Rp 69,300.00
Tukang Kayu L.02 OH 0.330 Rp 150,000.00 Rp 49,500.00
Kepala Tukang L.03 OH 0.033 Rp 175,000.00 Rp 5,775.00
Mandor L.04 OH 0.033 Rp 175,000.00 Rp 5,775.00
Jumlah Tenaga Kerja Rp 130,350.00
B Bahan
Papan Kayu Kelas III m³ 0.040 Rp 2,582,700.00 Rp 103,308.00
Paku 5-12 cm Kg 0.400 Rp 18,800.00 Rp 7,520.00
Minyak Bekisting Liter 0.200 Rp 18,900.00 Rp 3,780.00
Balok Kayu Kelas II m³ 0.015 Rp 3,029,100.00 Rp 45,436.50
Plywood tebal 9 mm Lbr 0.350 Rp 183,400.00 Rp 64,190.00
Dolken Kayu Φ 8-10 cm panjang 4 m Batang 2.000 Rp 45,500.00 Rp 91,000.00
Jumlah Harga Bahan Rp 315,234.50
C Peralatan
Jumlah Harga Alat

D Jumlah (A+B+C) Rp 445,584.50


E Overhead & Profit 15% x D Rp 66,837.68
F Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp 512,422.18
▪ Pekerjaan 1 m³ Pengecoran Beton Mutu fc' = 30 Mpa
No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp) Jumlah Harga (Rp)
A Tenaga
Pekerja L.01 OH 2.100 Rp 105,000.00 Rp 220,500.00
Tukang Batu L.02 OH 0.350 Rp 150,000.00 Rp 52,500.00
Kepala Tukang L.03 OH 0.035 Rp 175,000.00 Rp 6,125.00
Mandor L.04 OH 0.105 Rp 175,000.00 Rp 18,375.00
Jumlah Tenaga Kerja Rp 297,500.00
B Bahan
Semen Portland kg 448.000 Rp 1,360.00 Rp 609,280.00
Pasir Beton m³ 0.476 Rp 174,222.22 Rp 83,004.44
Kerikil (Maks 30 mm) m³ 0.556 Rp 175,700.00 Rp 97,611.11
Air m³ 0.215 Rp 18,500.00 Rp 3,977.50
Jumlah Harga Bahan Rp 793,873.05
C Peralatan
Jumlah Harga Alat

D Jumlah (A+B+C) Rp 1,091,373.05


E Overhead & Profit 15% x D Rp 163,705.96
F Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp 1,255,079.01
B Pekerjaan Balok
1 B1-1 (Balok Induk 600 x 350 mm) Bentang 8 m
▪ Pekerjaan 1 m² Bekisting Balok Induk 650x400 mm
No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp) Jumlah Harga (Rp)
A Tenaga
Pekerja L.01 OH 0.660 Rp 105,000.00 Rp 69,300.00
Tukang Kayu L.02 OH 0.330 Rp 150,000.00 Rp 49,500.00
Kepala Tukang L.03 OH 0.033 Rp 175,000.00 Rp 5,775.00
Mandor L.04 OH 0.033 Rp 175,000.00 Rp 5,775.00
Jumlah Tenaga Kerja Rp 130,350.00
B Bahan
Papan Kayu Kelas III m³ 0.040 Rp 2,582,700.00 Rp 103,308.00
Paku 5-12 cm Kg 0.400 Rp 18,800.00 Rp 7,520.00
Minyak Bekisting Liter 0.200 Rp 18,900.00 Rp 3,780.00
Balok Kayu Kelas II m³ 0.018 Rp 3,029,100.00 Rp 54,523.80
Plywood tebal 9 mm Lbr 0.350 Rp 183,400.00 Rp 64,190.00
Dolken Kayu Φ 8-10 cm panjang 4 m Batang 2.000 Rp 45,500.00 Rp 91,000.00
Jumlah Harga Bahan Rp 324,321.80
C Peralatan
Jumlah Harga Alat

D Jumlah (A+B+C) Rp 454,671.80


E Overhead & Profit 15% x D Rp 68,200.77
F Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp 522,872.57
▪ Pekerjaan 1 kg Pembesian Balok Induk 650x400 mm
No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp) Jumlah Harga (Rp)
A Tenaga
Pekerja L.01 OH 0.007 Rp 105,000.00 Rp 735.00
Tukang Besi L.02 OH 0.007 Rp 150,000.00 Rp 1,050.00
Kepala Tukang L.03 OH 0.001 Rp 175,000.00 Rp 122.50
Mandor L.04 OH 0.000 Rp 175,000.00 Rp 70.00
Jumlah Tenaga Kerja Rp 1,977.50
B Bahan
Besi Beton (Polos/Ulir) Kg 1.050 Rp 13,500.00 Rp 14,175.00
Kawat Beton Kg 0.015 Rp 18,700.00 Rp 280.50
Jumlah Harga Bahan Rp 14,455.50
C Peralatan
Jumlah Harga Alat

D Jumlah (A+B+C) Rp 16,433.00


E Overhead & Profit 15% x D Rp 2,464.95
F Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp 18,897.95
▪ Pekerjaan 1 m³ Pengecoran Beton Mutu fc' = 30 Mpa
No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp) Jumlah Harga (Rp)
A Tenaga
Pekerja L.01 OH 2.100 Rp 105,000.00 Rp 220,500.00
Tukang Batu L.02 OH 0.350 Rp 150,000.00 Rp 52,500.00
Kepala Tukang L.03 OH 0.035 Rp 175,000.00 Rp 6,125.00
Mandor L.04 OH 0.105 Rp 175,000.00 Rp 18,375.00
Jumlah Tenaga Kerja Rp 297,500.00
B Bahan
Semen Portland kg 448.000 Rp 1,360.00 Rp 609,280.00
Pasir Beton m³ 0.476 Rp 174,222.22 Rp 83,004.44
Kerikil (Maks 30 mm) m³ 0.556 Rp 175,700.00 Rp 97,611.11
Air m³ 0.215 Rp 18,500.00 Rp 3,977.50
Jumlah Harga Bahan Rp 793,873.05
C Peralatan
Jumlah Harga Alat

D Jumlah (A+B+C) Rp 1,091,373.05


E Overhead & Profit 15% x D Rp 163,705.96
F Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp 1,255,079.01
2 B1-2 (Balok Induk 600 x 350 mm) Bentang 6 m
▪ Pekerjaan 1 m² Bekisting Balok Induk 600x350 mm
No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp) Jumlah Harga (Rp)
A Tenaga
Pekerja L.01 OH 0.660 Rp 105,000.00 Rp 69,300.00
Tukang Kayu L.02 OH 0.330 Rp 150,000.00 Rp 49,500.00
Kepala Tukang L.03 OH 0.033 Rp 175,000.00 Rp 5,775.00
Mandor L.04 OH 0.033 Rp 175,000.00 Rp 5,775.00
Jumlah Tenaga Kerja Rp 130,350.00
B Bahan
Papan Kayu Kelas III m³ 0.040 Rp 2,582,700.00 Rp 103,308.00
Paku 5-12 cm Kg 0.400 Rp 18,800.00 Rp 7,520.00
Minyak Bekisting Liter 0.200 Rp 18,900.00 Rp 3,780.00
Balok Kayu Kelas II m³ 0.018 Rp 3,029,100.00 Rp 54,523.80
Plywood tebal 9 mm Lbr 0.350 Rp 183,400.00 Rp 64,190.00
Dolken Kayu Φ 8-10 cm panjang 4 m Batang 2.000 Rp 45,500.00 Rp 91,000.00
Jumlah Harga Bahan Rp 324,321.80
C Peralatan
Jumlah Harga Alat

D Jumlah (A+B+C) Rp 454,671.80


E Overhead & Profit 15% x D Rp 68,200.77
F Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp 522,872.57
▪ Pekerjaan 1 kg Pembesian Balok Induk 600x350 mm
No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp) Jumlah Harga (Rp)
A Tenaga
Pekerja L.01 OH 0.007 Rp 105,000.00 Rp 735.00
Tukang Besi L.02 OH 0.007 Rp 150,000.00 Rp 1,050.00
Kepala Tukang L.03 OH 0.001 Rp 175,000.00 Rp 122.50
Mandor L.04 OH 0.000 Rp 175,000.00 Rp 70.00
Jumlah Tenaga Kerja Rp 1,977.50
B Bahan
Besi Beton (Polos/Ulir) Kg 1.050 Rp 13,500.00 Rp 14,175.00
Kawat Beton Kg 0.015 Rp 18,700.00 Rp 280.50
Jumlah Harga Bahan Rp 14,455.50
C Peralatan
Jumlah Harga Alat

D Jumlah (A+B+C) Rp 16,433.00


E Overhead & Profit 15% x D Rp 2,464.95
F Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp 18,897.95
▪ Pekerjaan 1 m³ Pengecoran Beton Mutu fc' = 30 Mpa
No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp) Jumlah Harga (Rp)
A Tenaga
Pekerja L.01 OH 2.100 Rp 105,000.00 Rp 220,500.00
Tukang Batu L.02 OH 0.350 Rp 150,000.00 Rp 52,500.00
Kepala Tukang L.03 OH 0.035 Rp 175,000.00 Rp 6,125.00
Mandor L.04 OH 0.105 Rp 175,000.00 Rp 18,375.00
Jumlah Tenaga Kerja Rp 297,500.00
B Bahan
Semen Portland kg 448.000 Rp 1,360.00 Rp 609,280.00
Pasir Beton m³ 0.476 Rp 174,222.22 Rp 83,004.44
Kerikil (Maks 30 mm) m³ 0.556 Rp 175,700.00 Rp 97,611.11
Air m³ 0.215 Rp 18,500.00 Rp 3,977.50
Jumlah Harga Bahan Rp 793,873.05
C Peralatan
Jumlah Harga Alat

D Jumlah (A+B+C) Rp 1,091,373.05


E Overhead & Profit 15% x D Rp 163,705.96
F Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp 1,255,079.01
3 B1-3 (Balok Induk 500 x 300 mm) Bentang 5 m
▪ Pekerjaan 1 m² Bekisting Balok Induk 550x300 mm
No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp) Jumlah Harga (Rp)
A Tenaga
Pekerja L.01 OH 0.660 Rp 105,000.00 Rp 69,300.00
Tukang Kayu L.02 OH 0.330 Rp 150,000.00 Rp 49,500.00
Kepala Tukang L.03 OH 0.033 Rp 175,000.00 Rp 5,775.00
Mandor L.04 OH 0.033 Rp 175,000.00 Rp 5,775.00
Jumlah Tenaga Kerja Rp 130,350.00
B Bahan
Papan Kayu Kelas III m³ 0.040 Rp 2,582,700.00 Rp 103,308.00
Paku 5-12 cm Kg 0.400 Rp 18,800.00 Rp 7,520.00
Minyak Bekisting Liter 0.200 Rp 18,900.00 Rp 3,780.00
Balok Kayu Kelas II m³ 0.018 Rp 3,029,100.00 Rp 54,523.80
Plywood tebal 9 mm Lbr 0.350 Rp 183,400.00 Rp 64,190.00
Dolken Kayu Φ 8-10 cm panjang 4 m Batang 2.000 Rp 45,500.00 Rp 91,000.00
Jumlah Harga Bahan Rp 324,321.80
C Peralatan
Jumlah Harga Alat

D Jumlah (A+B+C) Rp 454,671.80


E Overhead & Profit 15% x D Rp 68,200.77
F Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp 522,872.57
▪ Pekerjaan 1 kg Pembesian Balok Induk 550x300 mm
No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp) Jumlah Harga (Rp)
A Tenaga
Pekerja L.01 OH 0.007 Rp 105,000.00 Rp 735.00
Tukang Besi L.02 OH 0.007 Rp 150,000.00 Rp 1,050.00
Kepala Tukang L.03 OH 0.001 Rp 175,000.00 Rp 122.50
Mandor L.04 OH 0.000 Rp 175,000.00 Rp 70.00
Jumlah Tenaga Kerja Rp 1,977.50
B Bahan
Besi Beton (Polos/Ulir) Kg 1.050 Rp 13,500.00 Rp 14,175.00
Kawat Beton Kg 0.015 Rp 18,700.00 Rp 280.50
Jumlah Harga Bahan Rp 14,455.50
C Peralatan
Jumlah Harga Alat

D Jumlah (A+B+C) Rp 16,433.00


E Overhead & Profit 15% x D Rp 2,464.95
F Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp 18,897.95
▪ Pekerjaan 1 m³ Pengecoran Beton Mutu fc' = 30 Mpa
No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp) Jumlah Harga (Rp)
A Tenaga
Pekerja L.01 OH 2.100 Rp 105,000.00 Rp 220,500.00
Tukang Batu L.02 OH 0.350 Rp 150,000.00 Rp 52,500.00
Kepala Tukang L.03 OH 0.035 Rp 175,000.00 Rp 6,125.00
Mandor L.04 OH 0.105 Rp 175,000.00 Rp 18,375.00
Jumlah Tenaga Kerja Rp 297,500.00
B Bahan
Semen Portland kg 448.000 Rp 1,360.00 Rp 609,280.00
Pasir Beton m³ 0.476 Rp 174,222.22 Rp 83,004.44
Kerikil (Maks 30 mm) m³ 0.556 Rp 175,700.00 Rp 97,611.11
Air m³ 0.215 Rp 18,500.00 Rp 3,977.50
Jumlah Harga Bahan Rp 793,873.05
C Peralatan
Jumlah Harga Alat

D Jumlah (A+B+C) Rp 1,091,373.05


E Overhead & Profit 15% x D Rp 163,705.96
F Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp 1,255,079.01
4 BA-1 (Balok Anak 500 x 300 mm) Bentang 8 m
▪ Pekerjaan 1 m² Bekisting Balok Anak 550x300 mm
No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp) Jumlah Harga (Rp)
A Tenaga
Pekerja L.01 OH 0.660 Rp 105,000.00 Rp 69,300.00
Tukang Kayu L.02 OH 0.330 Rp 150,000.00 Rp 49,500.00
Kepala Tukang L.03 OH 0.033 Rp 175,000.00 Rp 5,775.00
Mandor L.04 OH 0.033 Rp 175,000.00 Rp 5,775.00
Jumlah Tenaga Kerja Rp 130,350.00
B Bahan
Papan Kayu Kelas III m³ 0.040 Rp 2,582,700.00 Rp 103,308.00
Paku 5-12 cm Kg 0.400 Rp 18,800.00 Rp 7,520.00
Minyak Bekisting Liter 0.200 Rp 18,900.00 Rp 3,780.00
Balok Kayu Kelas II m³ 0.018 Rp 3,029,100.00 Rp 54,523.80
Plywood tebal 9 mm Lbr 0.350 Rp 183,400.00 Rp 64,190.00
Dolken Kayu Φ 8-10 cm panjang 4 m Batang 2.000 Rp 45,500.00 Rp 91,000.00
Jumlah Harga Bahan Rp 324,321.80
C Peralatan
Jumlah Harga Alat

D Jumlah (A+B+C) Rp 454,671.80


E Overhead & Profit 15% x D Rp 68,200.77
F Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp 522,872.57
▪ Pekerjaan 1 kg Pembesian Balok Anak 550x300 mm
No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp) Jumlah Harga (Rp)
A Tenaga
Pekerja L.01 OH 0.007 Rp 105,000.00 Rp 735.00
Tukang Besi L.02 OH 0.007 Rp 150,000.00 Rp 1,050.00
Kepala Tukang L.03 OH 0.001 Rp 175,000.00 Rp 122.50
Mandor L.04 OH 0.000 Rp 175,000.00 Rp 70.00
Jumlah Tenaga Kerja Rp 1,977.50
B Bahan
Besi Beton (Polos/Ulir) Kg 1.050 Rp 13,500.00 Rp 14,175.00
Kawat Beton Kg 0.015 Rp 18,700.00 Rp 280.50
Jumlah Harga Bahan Rp 14,455.50
C Peralatan
Jumlah Harga Alat

D Jumlah (A+B+C) Rp 16,433.00


E Overhead & Profit 15% x D Rp 2,464.95
F Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp 18,897.95
▪ Pekerjaan 1 m³ Pengecoran Beton Mutu fc' = 30 Mpa
No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp) Jumlah Harga (Rp)
A Tenaga
Pekerja L.01 OH 2.100 Rp 105,000.00 Rp 220,500.00
Tukang Batu L.02 OH 0.350 Rp 150,000.00 Rp 52,500.00
Kepala Tukang L.03 OH 0.035 Rp 175,000.00 Rp 6,125.00
Mandor L.04 OH 0.105 Rp 175,000.00 Rp 18,375.00
Jumlah Tenaga Kerja Rp 297,500.00
B Bahan
Semen Portland kg 448.000 Rp 1,360.00 Rp 609,280.00
Pasir Beton m³ 0.476 Rp 174,222.22 Rp 83,004.44
Kerikil (Maks 30 mm) m³ 0.556 Rp 175,700.00 Rp 97,611.11
Air m³ 0.215 Rp 18,500.00 Rp 3,977.50
Jumlah Harga Bahan Rp 793,873.05
C Peralatan
Jumlah Harga Alat

D Jumlah (A+B+C) Rp 1,091,373.05


E Overhead & Profit 15% x D Rp 163,705.96
F Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp 1,255,079.01
5 BA-2 (Balok Anak 450 x 300 mm) Bentang 6 m
▪ Pekerjaan 1 m² Bekisting Balok Anak 500x300 mm
No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp) Jumlah Harga (Rp)
A Tenaga
Pekerja L.01 OH 0.660 Rp 105,000.00 Rp 69,300.00
Tukang Kayu L.02 OH 0.330 Rp 150,000.00 Rp 49,500.00
Kepala Tukang L.03 OH 0.033 Rp 175,000.00 Rp 5,775.00
Mandor L.04 OH 0.033 Rp 175,000.00 Rp 5,775.00
Jumlah Tenaga Kerja Rp 130,350.00
B Bahan
Papan Kayu Kelas III m³ 0.040 Rp 2,582,700.00 Rp 103,308.00
Paku 5-12 cm Kg 0.400 Rp 18,800.00 Rp 7,520.00
Minyak Bekisting Liter 0.200 Rp 18,900.00 Rp 3,780.00
Balok Kayu Kelas II m³ 0.018 Rp 3,029,100.00 Rp 54,523.80
Plywood tebal 9 mm Lbr 0.350 Rp 183,400.00 Rp 64,190.00
Dolken Kayu Φ 8-10 cm panjang 4 m Batang 2.000 Rp 45,500.00 Rp 91,000.00
Jumlah Harga Bahan Rp 324,321.80
C Peralatan
Jumlah Harga Alat

D Jumlah (A+B+C) Rp 454,671.80


E Overhead & Profit 15% x D Rp 68,200.77
F Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp 522,872.57
▪ Pekerjaan 1 kg Pembesian Balok Anak 500x300 mm
No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp) Jumlah Harga (Rp)
A Tenaga
Pekerja L.01 OH 0.007 Rp 105,000.00 Rp 735.00
Tukang Besi L.02 OH 0.007 Rp 150,000.00 Rp 1,050.00
Kepala Tukang L.03 OH 0.001 Rp 175,000.00 Rp 122.50
Mandor L.04 OH 0.000 Rp 175,000.00 Rp 70.00
Jumlah Tenaga Kerja Rp 1,977.50
B Bahan
Besi Beton (Polos/Ulir) Kg 1.050 Rp 13,500.00 Rp 14,175.00
Kawat Beton Kg 0.015 Rp 18,700.00 Rp 280.50
Jumlah Harga Bahan Rp 14,455.50
C Peralatan
Jumlah Harga Alat

D Jumlah (A+B+C) Rp 16,433.00


E Overhead & Profit 15% x D Rp 2,464.95
F Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp 18,897.95
▪ Pekerjaan 1 m³ Pengecoran Beton Mutu fc' = 30 Mpa
No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp) Jumlah Harga (Rp)
A Tenaga
Pekerja L.01 OH 2.100 Rp 105,000.00 Rp 220,500.00
Tukang Batu L.02 OH 0.350 Rp 150,000.00 Rp 52,500.00
Kepala Tukang L.03 OH 0.035 Rp 175,000.00 Rp 6,125.00
Mandor L.04 OH 0.105 Rp 175,000.00 Rp 18,375.00
Jumlah Tenaga Kerja Rp 297,500.00
B Bahan
Semen Portland kg 448.000 Rp 1,360.00 Rp 609,280.00
Pasir Beton m³ 0.476 Rp 174,222.22 Rp 83,004.44
Kerikil (Maks 30 mm) m³ 0.556 Rp 175,700.00 Rp 97,611.11
Air m³ 0.215 Rp 18,500.00 Rp 3,977.50
Jumlah Harga Bahan Rp 793,873.05
C Peralatan
Jumlah Harga Alat

D Jumlah (A+B+C) Rp 1,091,373.05


E Overhead & Profit 15% x D Rp 163,705.96
F Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp 1,255,079.01
6 BA-3 (Balok Anak 400x250 mm) Bentang 5 m
▪ Pekerjaan 1 m² Bekisting Balok Anak 400x250 mm
No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp) Jumlah Harga (Rp)
A Tenaga
Pekerja L.01 OH 0.660 Rp 105,000.00 Rp 69,300.00
Tukang Kayu L.02 OH 0.330 Rp 150,000.00 Rp 49,500.00
Kepala Tukang L.03 OH 0.033 Rp 175,000.00 Rp 5,775.00
Mandor L.04 OH 0.033 Rp 175,000.00 Rp 5,775.00
Jumlah Tenaga Kerja Rp 130,350.00
B Bahan
Papan Kayu Kelas III m³ 0.040 Rp 2,582,700.00 Rp 103,308.00
Paku 5-12 cm Kg 0.400 Rp 18,800.00 Rp 7,520.00
Minyak Bekisting Liter 0.200 Rp 18,900.00 Rp 3,780.00
Balok Kayu Kelas II m³ 0.018 Rp 3,029,100.00 Rp 54,523.80
Plywood tebal 9 mm Lbr 0.350 Rp 183,400.00 Rp 64,190.00
Dolken Kayu Φ 8-10 cm panjang 4 m Batang 2.000 Rp 45,500.00 Rp 91,000.00
Jumlah Harga Bahan Rp 324,321.80
C Peralatan
Jumlah Harga Alat

D Jumlah (A+B+C) Rp 454,671.80


E Overhead & Profit 15% x D Rp 68,200.77
F Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp 522,872.57
▪ Pekerjaan 1 kg Pembesian Balok Anak 400x250 mm
No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp) Jumlah Harga (Rp)
A Tenaga
Pekerja L.01 OH 0.007 Rp 105,000.00 Rp 735.00
Tukang Besi L.02 OH 0.007 Rp 150,000.00 Rp 1,050.00
Kepala Tukang L.03 OH 0.001 Rp 175,000.00 Rp 122.50
Mandor L.04 OH 0.000 Rp 175,000.00 Rp 70.00
Jumlah Tenaga Kerja Rp 1,977.50
B Bahan
Besi Beton (Polos/Ulir) Kg 1.050 Rp 13,500.00 Rp 14,175.00
Kawat Beton Kg 0.015 Rp 18,700.00 Rp 280.50
Jumlah Harga Bahan Rp 14,455.50
C Peralatan
Jumlah Harga Alat

D Jumlah (A+B+C) Rp 16,433.00


E Overhead & Profit 15% x D Rp 2,464.95
F Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp 18,897.95
▪ Pekerjaan 1 m³ Pengecoran Beton Mutu fc' = 30 Mpa
No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp) Jumlah Harga (Rp)
A Tenaga
Pekerja L.01 OH 2.100 Rp 105,000.00 Rp 220,500.00
Tukang Batu L.02 OH 0.350 Rp 150,000.00 Rp 52,500.00
Kepala Tukang L.03 OH 0.035 Rp 175,000.00 Rp 6,125.00
Mandor L.04 OH 0.105 Rp 175,000.00 Rp 18,375.00
Jumlah Tenaga Kerja Rp 297,500.00
B Bahan
Semen Portland kg 448.000 Rp 1,360.00 Rp 609,280.00
Pasir Beton m³ 0.476 Rp 174,222.22 Rp 83,004.44
Kerikil (Maks 30 mm) m³ 0.556 Rp 175,700.00 Rp 97,611.11
Air m³ 0.215 Rp 18,500.00 Rp 3,977.50
Jumlah Harga Bahan Rp 793,873.05
C Peralatan
Jumlah Harga Alat

D Jumlah (A+B+C) Rp 1,091,373.05


E Overhead & Profit 15% x D Rp 163,705.96
F Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp 1,255,079.01
C Pekerjaan Plat
1 Plat Lantai 120 mm (Bentang 2500x4000 mm)
▪ Pekerjaan 1 m² Bekisting Plat 2500x4000 mm
No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp) Jumlah Harga (Rp)
A Tenaga
Pekerja L.01 OH 0.660 Rp 105,000.00 Rp 69,300.00
Tukang Kayu L.02 OH 0.330 Rp 150,000.00 Rp 49,500.00
Kepala Tukang L.03 OH 0.033 Rp 175,000.00 Rp 5,775.00
Mandor L.04 OH 0.033 Rp 175,000.00 Rp 5,775.00
Jumlah Tenaga Kerja Rp 130,350.00
B Bahan
Papan Kayu Kelas III m³ 0.040 Rp 2,582,700.00 Rp 103,308.00
Paku 5-12 cm Kg 0.400 Rp 18,800.00 Rp 7,520.00
Minyak Bekisting Liter 0.200 Rp 18,900.00 Rp 3,780.00
Balok Kayu Kelas II m³ 0.015 Rp 3,029,100.00 Rp 45,436.50
Plywood tebal 9 mm Lbr 0.350 Rp 183,400.00 Rp 64,190.00
Dolken Kayu Φ 8-10 cm panjang 4 m Batang 6.000 Rp 45,500.00 Rp 273,000.00
Jumlah Harga Bahan Rp 497,234.50
C Peralatan
Jumlah Harga Alat

D Jumlah (A+B+C) Rp 627,584.50


E Overhead & Profit 15% x D Rp 94,137.68
F Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp 721,722.18
▪ Pekerjaan 1 kg Pembesian Plat 2500x4000 mm
No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp) Jumlah Harga (Rp)
A Tenaga
Pekerja L.01 OH 0.007 Rp 105,000.00 Rp 735.00
Tukang Besi L.02 OH 0.007 Rp 150,000.00 Rp 1,050.00
Kepala Tukang L.03 OH 0.001 Rp 175,000.00 Rp 122.50
Mandor L.04 OH 0.000 Rp 175,000.00 Rp 70.00
Jumlah Tenaga Kerja Rp 1,977.50
B Bahan
Besi Beton (Polos/Ulir) Kg 1.050 Rp 13,500.00 Rp 14,175.00
Kawat Beton Kg 0.015 Rp 18,700.00 Rp 280.50
Jumlah Harga Bahan Rp 14,455.50
C Peralatan
Jumlah Harga Alat

D Jumlah (A+B+C) Rp 16,433.00


E Overhead & Profit 15% x D Rp 2,464.95
F Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp 18,897.95
▪ Pekerjaan 1 m³ Pengecoran Beton Mutu fc' = 30 Mpa
No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp) Jumlah Harga (Rp)
A Tenaga
Pekerja L.01 OH 2.100 Rp 105,000.00 Rp 220,500.00
Tukang Batu L.02 OH 0.350 Rp 150,000.00 Rp 52,500.00
Kepala Tukang L.03 OH 0.035 Rp 175,000.00 Rp 6,125.00
Mandor L.04 OH 0.105 Rp 175,000.00 Rp 18,375.00
Jumlah Tenaga Kerja Rp 297,500.00
B Bahan
Semen Portland kg 448.000 Rp 1,360.00 Rp 609,280.00
Pasir Beton m³ 0.476 Rp 174,222.22 Rp 83,004.44
Kerikil (Maks 30 mm) m³ 0.556 Rp 175,700.00 Rp 97,611.11
Air m³ 0.215 Rp 18,500.00 Rp 3,977.50
Jumlah Harga Bahan Rp 793,873.05
C Peralatan
Jumlah Harga Alat

D Jumlah (A+B+C) Rp 1,091,373.05


E Overhead & Profit 15% x D Rp 163,705.96
F Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp 1,255,079.01
2 Plat Lantai 120 mm (Bentang 3000x4000 mm)
▪ Pekerjaan 1 m² Bekisting Plat 3000x4000 mm
No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp) Jumlah Harga (Rp)
A Tenaga
Pekerja L.01 OH 0.660 Rp 105,000.00 Rp 69,300.00
Tukang Kayu L.02 OH 0.330 Rp 150,000.00 Rp 49,500.00
Kepala Tukang L.03 OH 0.033 Rp 175,000.00 Rp 5,775.00
Mandor L.04 OH 0.033 Rp 175,000.00 Rp 5,775.00
Jumlah Tenaga Kerja Rp 130,350.00
B Bahan
Papan Kayu Kelas III m³ 0.040 Rp 2,582,700.00 Rp 103,308.00
Paku 5-12 cm Kg 0.400 Rp 18,800.00 Rp 7,520.00
Minyak Bekisting Liter 0.200 Rp 18,900.00 Rp 3,780.00
Balok Kayu Kelas II m³ 0.015 Rp 3,029,100.00 Rp 45,436.50
Plywood tebal 9 mm Lbr 0.350 Rp 183,400.00 Rp 64,190.00
Dolken Kayu Φ 8-10 cm panjang 4 m Batang 6.000 Rp 45,500.00 Rp 273,000.00
Jumlah Harga Bahan Rp 497,234.50
C Peralatan
Jumlah Harga Alat

D Jumlah (A+B+C) Rp 627,584.50


E Overhead & Profit 15% x D Rp 94,137.68
F Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp 721,722.18
▪ Pekerjaan 1 kg Pembesian Plat 3000x4000 mm
No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp) Jumlah Harga (Rp)
A Tenaga
Pekerja L.01 OH 0.007 Rp 105,000.00 Rp 735.00
Tukang Besi L.02 OH 0.007 Rp 150,000.00 Rp 1,050.00
Kepala Tukang L.03 OH 0.001 Rp 175,000.00 Rp 122.50
Mandor L.04 OH 0.000 Rp 175,000.00 Rp 70.00
Jumlah Tenaga Kerja Rp 1,977.50
B Bahan
Besi Beton (Polos/Ulir) Kg 1.050 Rp 13,500.00 Rp 14,175.00
Kawat Beton Kg 0.015 Rp 18,700.00 Rp 280.50
Jumlah Harga Bahan Rp 14,455.50
C Peralatan
Jumlah Harga Alat

D Jumlah (A+B+C) Rp 16,433.00


E Overhead & Profit 15% x D Rp 2,464.95
F Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp 18,897.95
▪ Pekerjaan 1 m³ Pengecoran Beton Mutu fc' = 30 Mpa
No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp) Jumlah Harga (Rp)
A Tenaga
Pekerja L.01 OH 2.100 Rp 105,000.00 Rp 220,500.00
Tukang Batu L.02 OH 0.350 Rp 150,000.00 Rp 52,500.00
Kepala Tukang L.03 OH 0.035 Rp 175,000.00 Rp 6,125.00
Mandor L.04 OH 0.105 Rp 175,000.00 Rp 18,375.00
Jumlah Tenaga Kerja Rp 297,500.00
B Bahan
Semen Portland kg 448.000 Rp 1,360.00 Rp 609,280.00
Pasir Beton m³ 0.476 Rp 174,222.22 Rp 83,004.44
Kerikil (Maks 30 mm) m³ 0.556 Rp 175,700.00 Rp 97,611.11
Air m³ 0.215 Rp 18,500.00 Rp 3,977.50
Jumlah Harga Bahan Rp 793,873.05
C Peralatan
Jumlah Harga Alat

D Jumlah (A+B+C) Rp 1,091,373.05


E Overhead & Profit 15% x D Rp 163,705.96
F Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp 1,255,079.01
3 Dak 120 mm (Bentang 2500x4000 mm)
▪ Pekerjaan 1 m² Bekisting Dak 2500x4000 mm
No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp) Jumlah Harga (Rp)
A Tenaga
Pekerja L.01 OH 0.660 Rp 105,000.00 Rp 69,300.00
Tukang Kayu L.02 OH 0.330 Rp 150,000.00 Rp 49,500.00
Kepala Tukang L.03 OH 0.033 Rp 175,000.00 Rp 5,775.00
Mandor L.04 OH 0.033 Rp 175,000.00 Rp 5,775.00
Jumlah Tenaga Kerja Rp 130,350.00
B Bahan
Papan Kayu Kelas III m³ 0.040 Rp 2,582,700.00 Rp 103,308.00
Paku 5-12 cm Kg 0.400 Rp 18,800.00 Rp 7,520.00
Minyak Bekisting Liter 0.200 Rp 18,900.00 Rp 3,780.00
Balok Kayu Kelas II m³ 0.015 Rp 3,029,100.00 Rp 45,436.50
Plywood tebal 9 mm Lbr 0.350 Rp 183,400.00 Rp 64,190.00
Dolken Kayu Φ 8-10 cm panjang 4 m Batang 6.000 Rp 45,500.00 Rp 273,000.00
Jumlah Harga Bahan Rp 497,234.50
C Peralatan
Jumlah Harga Alat

D Jumlah (A+B+C) Rp 627,584.50


E Overhead & Profit 15% x D Rp 94,137.68
F Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp 721,722.18
▪ Pekerjaan 1 kg Pembesian Dak 2500x4000 mm
No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp) Jumlah Harga (Rp)
A Tenaga
Pekerja L.01 OH 0.007 Rp 105,000.00 Rp 735.00
Tukang Besi L.02 OH 0.007 Rp 150,000.00 Rp 1,050.00
Kepala Tukang L.03 OH 0.001 Rp 175,000.00 Rp 122.50
Mandor L.04 OH 0.000 Rp 175,000.00 Rp 70.00
Jumlah Tenaga Kerja Rp 1,977.50
B Bahan
Besi Beton (Polos/Ulir) Kg 1.050 Rp 13,500.00 Rp 14,175.00
Kawat Beton Kg 0.015 Rp 18,700.00 Rp 280.50
Jumlah Harga Bahan Rp 14,455.50
C Peralatan
Jumlah Harga Alat

D Jumlah (A+B+C) Rp 16,433.00


E Overhead & Profit 15% x D Rp 2,464.95
F Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp 18,897.95
▪ Pekerjaan 1 m³ Pengecoran Beton Mutu fc' = 30 Mpa
No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp) Jumlah Harga (Rp)
A Tenaga
Pekerja L.01 OH 2.100 Rp 105,000.00 Rp 220,500.00
Tukang Batu L.02 OH 0.350 Rp 150,000.00 Rp 52,500.00
Kepala Tukang L.03 OH 0.035 Rp 175,000.00 Rp 6,125.00
Mandor L.04 OH 0.105 Rp 175,000.00 Rp 18,375.00
Jumlah Tenaga Kerja Rp 297,500.00
B Bahan
Semen Portland kg 448.000 Rp 1,360.00 Rp 609,280.00
Pasir Beton m³ 0.476 Rp 174,222.22 Rp 83,004.44
Kerikil (Maks 30 mm) m³ 0.556 Rp 175,700.00 Rp 97,611.11
Air m³ 0.215 Rp 18,500.00 Rp 3,977.50
Jumlah Harga Bahan Rp 793,873.05
C Peralatan
Jumlah Harga Alat

D Jumlah (A+B+C) Rp 1,091,373.05


E Overhead & Profit 15% x D Rp 163,705.96
F Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp 1,255,079.01
4 Dak 120 mm (Bentang 3000x4000 mm)
▪ Pekerjaan 1 m² Bekisting Dak 3000x4000 mm
No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp) Jumlah Harga (Rp)
A Tenaga
Pekerja L.01 OH 0.660 Rp 105,000.00 Rp 69,300.00
Tukang Kayu L.02 OH 0.330 Rp 150,000.00 Rp 49,500.00
Kepala Tukang L.03 OH 0.033 Rp 175,000.00 Rp 5,775.00
Mandor L.04 OH 0.033 Rp 175,000.00 Rp 5,775.00
Jumlah Tenaga Kerja Rp 130,350.00
B Bahan
Papan Kayu Kelas III m³ 0.040 Rp 2,582,700.00 Rp 103,308.00
Paku 5-12 cm Kg 0.400 Rp 18,800.00 Rp 7,520.00
Minyak Bekisting Liter 0.200 Rp 18,900.00 Rp 3,780.00
Balok Kayu Kelas II m³ 0.015 Rp 3,029,100.00 Rp 45,436.50
Plywood tebal 9 mm Lbr 0.350 Rp 183,400.00 Rp 64,190.00
Dolken Kayu Φ 8-10 cm panjang 4 m Batang 6.000 Rp 45,500.00 Rp 273,000.00
Jumlah Harga Bahan Rp 497,234.50
C Peralatan
Jumlah Harga Alat

D Jumlah (A+B+C) Rp 627,584.50


E Overhead & Profit 15% x D Rp 94,137.68
F Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp 721,722.18
▪ Pekerjaan 1 kg Pembesian Dak 3000x4000 mm
No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp) Jumlah Harga (Rp)
A Tenaga
Pekerja L.01 OH 0.007 Rp 105,000.00 Rp 735.00
Tukang Besi L.02 OH 0.007 Rp 150,000.00 Rp 1,050.00
Kepala Tukang L.03 OH 0.001 Rp 175,000.00 Rp 122.50
Mandor L.04 OH 0.000 Rp 175,000.00 Rp 70.00
Jumlah Tenaga Kerja Rp 1,977.50
B Bahan
Besi Beton (Polos/Ulir) Kg 1.050 Rp 13,500.00 Rp 14,175.00
Kawat Beton Kg 0.015 Rp 18,700.00 Rp 280.50
Jumlah Harga Bahan Rp 14,455.50
C Peralatan
Jumlah Harga Alat

D Jumlah (A+B+C) Rp 16,433.00


E Overhead & Profit 15% x D Rp 2,464.95
F Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp 18,897.95
▪ Pekerjaan 1 m³ Pengecoran Beton Mutu fc' = 30 Mpa
No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp) Jumlah Harga (Rp)
A Tenaga
Pekerja L.01 OH 2.100 Rp 105,000.00 Rp 220,500.00
Tukang Batu L.02 OH 0.350 Rp 150,000.00 Rp 52,500.00
Kepala Tukang L.03 OH 0.035 Rp 175,000.00 Rp 6,125.00
Mandor L.04 OH 0.105 Rp 175,000.00 Rp 18,375.00
Jumlah Tenaga Kerja Rp 297,500.00
B Bahan
Semen Portland kg 448.000 Rp 1,360.00 Rp 609,280.00
Pasir Beton m³ 0.476 Rp 174,222.22 Rp 83,004.44
Kerikil (Maks 30 mm) m³ 0.556 Rp 175,700.00 Rp 97,611.11
Air m³ 0.215 Rp 18,500.00 Rp 3,977.50
Jumlah Harga Bahan Rp 793,873.05
C Peralatan
Jumlah Harga Alat

D Jumlah (A+B+C) Rp 1,091,373.05


E Overhead & Profit 15% x D Rp 163,705.96
F Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp 1,255,079.01
D Pe ke rjaan She arwall
1 Peke rjaan Shearwall te bal 350 mm (Bentang 4400 mm)
▪ Pekerjaan 1 m² Bekisting Shearwall 350 mm
No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp) Jumlah Harga (Rp)
A Tenaga
Pekerja L.01 OH 0.660 Rp 105,000.00 Rp 69,300.00
Tukang Kayu L.02 OH 0.330 Rp 150,000.00 Rp 49,500.00
Kepala Tukang L.03 OH 0.033 Rp 175,000.00 Rp 5,775.00
Mandor L.04 OH 0.033 Rp 175,000.00 Rp 5,775.00
Jumlah Tenaga Kerja Rp 130,350.00
B Bahan
Papan Kayu Kelas III m³ 0.030 Rp 2,582,700.00 Rp 77,481.00
Paku 5-12 cm Kg 0.400 Rp 18,800.00 Rp 7,520.00
Minyak Bekisting Liter 0.200 Rp 18,900.00 Rp 3,780.00
Balok Kayu Kelas II m³ 0.020 Rp 3,029,100.00 Rp 60,582.00
Plywood tebal 9 mm Lbr 0.350 Rp 183,400.00 Rp 64,190.00
Penjaga Jarak Bekisting/Spacer Buah 4.000 Rp 19,500.00 Rp 78,000.00
Dolken Kayu Φ 8-10 cm panjang 4 m Batang 3.000 Rp 45,500.00 Rp 136,500.00
Jumlah Harga Bahan Rp 428,053.00
C Peralatan
Jumlah Harga Alat

D Jumlah (A+B+C) Rp 558,403.00


E Overhead & Profit 15% x D Rp 83,760.45
F Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp 642,163.45
▪ Pekerjaan 1 kg Pembesian Shearwall 350 mm
No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp) Jumlah Harga (Rp)
A Tenaga
Pekerja L.01 OH 0.007 Rp 105,000.00 Rp 735.00
Tukang Besi L.02 OH 0.007 Rp 150,000.00 Rp 1,050.00
Kepala Tukang L.03 OH 0.001 Rp 175,000.00 Rp 122.50
Mandor L.04 OH 0.000 Rp 175,000.00 Rp 70.00
Jumlah Tenaga Kerja Rp 1,977.50
B Bahan
Besi Beton (Polos/Ulir) Kg 1.050 Rp 13,500.00 Rp 14,175.00
Kawat Beton Kg 0.015 Rp 18,700.00 Rp 280.50
Jumlah Harga Bahan Rp 14,455.50
C Peralatan
Jumlah Harga Alat

D Jumlah (A+B+C) Rp 16,433.00


E Overhead & Profit 15% x D Rp 2,464.95
F Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp 18,897.95
▪ Pekerjaan 1 m³ Pengecoran Beton Mutu fc' = 30 Mpa
No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp) Jumlah Harga (Rp)
A Tenaga
Pekerja L.01 OH 2.100 Rp 105,000.00 Rp 220,500.00
Tukang Batu L.02 OH 0.350 Rp 150,000.00 Rp 52,500.00
Kepala Tukang L.03 OH 0.035 Rp 175,000.00 Rp 6,125.00
Mandor L.04 OH 0.105 Rp 175,000.00 Rp 18,375.00
Jumlah Tenaga Kerja Rp 297,500.00
B Bahan
Semen Portland kg 448.000 Rp 1,360.00 Rp 609,280.00
Pasir Beton m³ 0.476 Rp 174,222.22 Rp 83,004.44
Kerikil (Maks 30 mm) m³ 0.556 Rp 175,700.00 Rp 97,611.11
Air m³ 0.215 Rp 18,500.00 Rp 3,977.50
Jumlah Harga Bahan Rp 793,873.05
C Peralatan
Jumlah Harga Alat

D Jumlah (A+B+C) Rp 1,091,373.05


E Overhead & Profit 15% x D Rp 163,705.96
F Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp 1,255,079.01
2 Pekerjaan Shearwall tebal 350 mm (Bentang 5400 mm)
▪ Pekerjaan 1 m² Bekisting Shearwall 350 mm
No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp) Jumlah Harga (Rp)
A Tenaga
Pekerja L.01 OH 0.660 Rp 105,000.00 Rp 69,300.00
Tukang Kayu L.02 OH 0.330 Rp 150,000.00 Rp 49,500.00
Kepala Tukang L.03 OH 0.033 Rp 175,000.00 Rp 5,775.00
Mandor L.04 OH 0.033 Rp 175,000.00 Rp 5,775.00
Jumlah Tenaga Kerja Rp 130,350.00
B Bahan
Papan Kayu Kelas III m³ 0.030 Rp 2,582,700.00 Rp 77,481.00
Paku 5-12 cm Kg 0.400 Rp 18,800.00 Rp 7,520.00
Minyak Bekisting Liter 0.200 Rp 18,900.00 Rp 3,780.00
Balok Kayu Kelas II m³ 0.020 Rp 3,029,100.00 Rp 60,582.00
Plywood tebal 9 mm Lbr 0.350 Rp 183,400.00 Rp 64,190.00
Penjaga Jarak Bekisting/Spacer Buah 4.000 Rp 19,500.00 Rp 78,000.00
Dolken Kayu Φ 8-10 cm panjang 4 m Batang 3.000 Rp 45,500.00 Rp 136,500.00
Jumlah Harga Bahan Rp 428,053.00
C Peralatan
Jumlah Harga Alat

D Jumlah (A+B+C) Rp 558,403.00


E Overhead & Profit 15% x D Rp 83,760.45
F Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp 642,163.45
▪ Pekerjaan 1 kg Pembesian Shearwall 350 mm
No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp) Jumlah Harga (Rp)
A Tenaga
Pekerja L.01 OH 0.007 Rp 105,000.00 Rp 735.00
Tukang Besi L.02 OH 0.007 Rp 150,000.00 Rp 1,050.00
Kepala Tukang L.03 OH 0.001 Rp 175,000.00 Rp 122.50
Mandor L.04 OH 0.000 Rp 175,000.00 Rp 70.00
Jumlah Tenaga Kerja Rp 1,977.50
B Bahan
Besi Beton (Polos/Ulir) Kg 1.050 Rp 13,500.00 Rp 14,175.00
Kawat Beton Kg 0.015 Rp 18,700.00 Rp 280.50
Jumlah Harga Bahan Rp 14,455.50
C Peralatan
Jumlah Harga Alat

D Jumlah (A+B+C) Rp 16,433.00


E Overhead & Profit 15% x D Rp 2,464.95
F Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp 18,897.95
▪ Pekerjaan 1 m³ Pengecoran Beton Mutu fc' = 30 Mpa
No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp) Jumlah Harga (Rp)
A Tenaga
Pekerja L.01 OH 2.100 Rp 105,000.00 Rp 220,500.00
Tukang Batu L.02 OH 0.350 Rp 150,000.00 Rp 52,500.00
Kepala Tukang L.03 OH 0.035 Rp 175,000.00 Rp 6,125.00
Mandor L.04 OH 0.105 Rp 175,000.00 Rp 18,375.00
Jumlah Tenaga Kerja Rp 297,500.00
B Bahan
Semen Portland kg 448.000 Rp 1,360.00 Rp 609,280.00
Pasir Beton m³ 0.476 Rp 174,222.22 Rp 83,004.44
Kerikil (Maks 30 mm) m³ 0.556 Rp 175,700.00 Rp 97,611.11
Air m³ 0.215 Rp 18,500.00 Rp 3,977.50
Jumlah Harga Bahan Rp 793,873.05
C Peralatan
Jumlah Harga Alat

D Jumlah (A+B+C) Rp 1,091,373.05


E Overhead & Profit 15% x D Rp 163,705.96
F Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp 1,255,079.01
3 Pekerjaan Shearwall tebal 350 mm (Bentang 7400 mm)
▪ Pekerjaan 1 m² Bekisting Shearwall 350 mm
No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp) Jumlah Harga (Rp)
A Tenaga
Pekerja L.01 OH 0.660 Rp 105,000.00 Rp 69,300.00
Tukang Kayu L.02 OH 0.330 Rp 150,000.00 Rp 49,500.00
Kepala Tukang L.03 OH 0.033 Rp 175,000.00 Rp 5,775.00
Mandor L.04 OH 0.033 Rp 175,000.00 Rp 5,775.00
Jumlah Tenaga Kerja Rp 130,350.00
B Bahan
Papan Kayu Kelas III m³ 0.030 Rp 2,582,700.00 Rp 77,481.00
Paku 5-12 cm Kg 0.400 Rp 18,800.00 Rp 7,520.00
Minyak Bekisting Liter 0.200 Rp 18,900.00 Rp 3,780.00
Balok Kayu Kelas II m³ 0.020 Rp 3,029,100.00 Rp 60,582.00
Plywood tebal 9 mm Lbr 0.350 Rp 183,400.00 Rp 64,190.00
Penjaga Jarak Bekisting/Spacer Buah 4.000 Rp 19,500.00 Rp 78,000.00
Dolken Kayu Φ 8-10 cm panjang 4 m Batang 3.000 Rp 45,500.00 Rp 136,500.00
Jumlah Harga Bahan Rp 428,053.00
C Peralatan
Jumlah Harga Alat

D Jumlah (A+B+C) Rp 558,403.00


E Overhead & Profit 15% x D Rp 83,760.45
F Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp 642,163.45
▪ Pekerjaan 1 kg Pembesian Shearwall 350 mm
No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp) Jumlah Harga (Rp)
A Tenaga
Pekerja L.01 OH 0.007 Rp 105,000.00 Rp 735.00
Tukang Besi L.02 OH 0.007 Rp 150,000.00 Rp 1,050.00
Kepala Tukang L.03 OH 0.001 Rp 175,000.00 Rp 122.50
Mandor L.04 OH 0.000 Rp 175,000.00 Rp 70.00
Jumlah Tenaga Kerja Rp 1,977.50
B Bahan
Besi Beton (Polos/Ulir) Kg 1.050 Rp 13,500.00 Rp 14,175.00
Kawat Beton Kg 0.015 Rp 18,700.00 Rp 280.50
Jumlah Harga Bahan Rp 14,455.50
C Peralatan
Jumlah Harga Alat

D Jumlah (A+B+C) Rp 16,433.00


E Overhead & Profit 15% x D Rp 2,464.95
F Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp 18,897.95
▪ Pekerjaan 1 m³ Pengecoran Beton Mutu fc' = 30 Mpa
No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp) Jumlah Harga (Rp)
A Tenaga
Pekerja L.01 OH 2.100 Rp 105,000.00 Rp 220,500.00
Tukang Batu L.02 OH 0.350 Rp 150,000.00 Rp 52,500.00
Kepala Tukang L.03 OH 0.035 Rp 175,000.00 Rp 6,125.00
Mandor L.04 OH 0.105 Rp 175,000.00 Rp 18,375.00
Jumlah Tenaga Kerja Rp 297,500.00
B Bahan
Semen Portland kg 448.000 Rp 1,360.00 Rp 609,280.00
Pasir Beton m³ 0.476 Rp 174,222.22 Rp 83,004.44
Kerikil (Maks 30 mm) m³ 0.556 Rp 175,700.00 Rp 97,611.11
Air m³ 0.215 Rp 18,500.00 Rp 3,977.50
Jumlah Harga Bahan Rp 793,873.05
C Peralatan
Jumlah Harga Alat

D Jumlah (A+B+C) Rp 1,091,373.05


E Overhead & Profit 15% x D Rp 163,705.96
F Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp 1,255,079.01
4 Pekerjaan Shearwall tebal 350 mm (Bentang 3100 mm)
▪ Pekerjaan 1 m² Bekisting Shearwall 350 mm
No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp) Jumlah Harga (Rp)
A Tenaga
Pekerja L.01 OH 0.660 Rp 105,000.00 Rp 69,300.00
Tukang Kayu L.02 OH 0.330 Rp 150,000.00 Rp 49,500.00
Kepala Tukang L.03 OH 0.033 Rp 175,000.00 Rp 5,775.00
Mandor L.04 OH 0.033 Rp 175,000.00 Rp 5,775.00
Jumlah Tenaga Kerja Rp 130,350.00
B Bahan
Papan Kayu Kelas III m³ 0.030 Rp 2,582,700.00 Rp 77,481.00
Paku 5-12 cm Kg 0.400 Rp 18,800.00 Rp 7,520.00
Minyak Bekisting Liter 0.200 Rp 18,900.00 Rp 3,780.00
Balok Kayu Kelas II m³ 0.020 Rp 3,029,100.00 Rp 60,582.00
Plywood tebal 9 mm Lbr 0.350 Rp 183,400.00 Rp 64,190.00
Penjaga Jarak Bekisting/Spacer Buah 4.000 Rp 19,500.00 Rp 78,000.00
Dolken Kayu Φ 8-10 cm panjang 4 m Batang 3.000 Rp 45,500.00 Rp 136,500.00
Jumlah Harga Bahan Rp 428,053.00
C Peralatan
Jumlah Harga Alat

D Jumlah (A+B+C) Rp 558,403.00


E Overhead & Profit 15% x D Rp 83,760.45
F Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp 642,163.45
▪ Pekerjaan 1 kg Pembesian Shearwall 350 mm
No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp) Jumlah Harga (Rp)
A Tenaga
Pekerja L.01 OH 0.007 Rp 105,000.00 Rp 735.00
Tukang Besi L.02 OH 0.007 Rp 150,000.00 Rp 1,050.00
Kepala Tukang L.03 OH 0.001 Rp 175,000.00 Rp 122.50
Mandor L.04 OH 0.000 Rp 175,000.00 Rp 70.00
Jumlah Tenaga Kerja Rp 1,977.50
B Bahan
Besi Beton (Polos/Ulir) Kg 1.050 Rp 13,500.00 Rp 14,175.00
Kawat Beton Kg 0.015 Rp 18,700.00 Rp 280.50
Jumlah Harga Bahan Rp 14,455.50
C Peralatan
Jumlah Harga Alat

D Jumlah (A+B+C) Rp 16,433.00


E Overhead & Profit 15% x D Rp 2,464.95
F Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp 18,897.95
▪ Pekerjaan 1 m³ Pengecoran Beton Mutu fc' = 30 Mpa
No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp) Jumlah Harga (Rp)
A Tenaga
Pekerja L.01 OH 2.100 Rp 105,000.00 Rp 220,500.00
Tukang Batu L.02 OH 0.350 Rp 150,000.00 Rp 52,500.00
Kepala Tukang L.03 OH 0.035 Rp 175,000.00 Rp 6,125.00
Mandor L.04 OH 0.105 Rp 175,000.00 Rp 18,375.00
Jumlah Tenaga Kerja Rp 297,500.00
B Bahan
Semen Portland kg 448.000 Rp 1,360.00 Rp 609,280.00
Pasir Beton m³ 0.476 Rp 174,222.22 Rp 83,004.44
Kerikil (Maks 30 mm) m³ 0.556 Rp 175,700.00 Rp 97,611.11
Air m³ 0.215 Rp 18,500.00 Rp 3,977.50
Jumlah Harga Bahan Rp 793,873.05
C Peralatan
Jumlah Harga Alat

D Jumlah (A+B+C) Rp 1,091,373.05


E Overhead & Profit 15% x D Rp 163,705.96
F Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp 1,255,079.01
5 Pekerjaan Shearwall tebal 350 mm (Bentang 3000 mm)
▪ Pekerjaan 1 m² Bekisting Shearwall 350 mm
No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp) Jumlah Harga (Rp)
A Tenaga
Pekerja L.01 OH 0.660 Rp 105,000.00 Rp 69,300.00
Tukang Kayu L.02 OH 0.330 Rp 150,000.00 Rp 49,500.00
Kepala Tukang L.03 OH 0.033 Rp 175,000.00 Rp 5,775.00
Mandor L.04 OH 0.033 Rp 175,000.00 Rp 5,775.00
Jumlah Tenaga Kerja Rp 130,350.00
B Bahan
Papan Kayu Kelas III m³ 0.030 Rp 2,582,700.00 Rp 77,481.00
Paku 5-12 cm Kg 0.400 Rp 18,800.00 Rp 7,520.00
Minyak Bekisting Liter 0.200 Rp 18,900.00 Rp 3,780.00
Balok Kayu Kelas II m³ 0.020 Rp 3,029,100.00 Rp 60,582.00
Plywood tebal 9 mm Lbr 0.350 Rp 183,400.00 Rp 64,190.00
Penjaga Jarak Bekisting/Spacer Buah 4.000 Rp 19,500.00 Rp 78,000.00
Dolken Kayu Φ 8-10 cm panjang 4 m Batang 3.000 Rp 45,500.00 Rp 136,500.00
Jumlah Harga Bahan Rp 428,053.00
C Peralatan
Jumlah Harga Alat

D Jumlah (A+B+C) Rp 558,403.00


E Overhead & Profit 15% x D Rp 83,760.45
F Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp 642,163.45
▪ Pekerjaan 1 kg Pembesian Shearwall 350 mm
No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp) Jumlah Harga (Rp)
A Tenaga
Pekerja L.01 OH 0.007 Rp 105,000.00 Rp 735.00
Tukang Besi L.02 OH 0.007 Rp 150,000.00 Rp 1,050.00
Kepala Tukang L.03 OH 0.001 Rp 175,000.00 Rp 122.50
Mandor L.04 OH 0.000 Rp 175,000.00 Rp 70.00
Jumlah Tenaga Kerja Rp 1,977.50
B Bahan
Besi Beton (Polos/Ulir) Kg 1.050 Rp 13,500.00 Rp 14,175.00
Kawat Beton Kg 0.015 Rp 18,700.00 Rp 280.50
Jumlah Harga Bahan Rp 14,455.50
C Peralatan
Jumlah Harga Alat

D Jumlah (A+B+C) Rp 16,433.00


E Overhead & Profit 15% x D Rp 2,464.95
F Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp 18,897.95
▪ Pekerjaan 1 m³ Pengecoran Beton Mutu fc' = 30 Mpa
No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp) Jumlah Harga (Rp)
A Tenaga
Pekerja L.01 OH 2.100 Rp 105,000.00 Rp 220,500.00
Tukang Batu L.02 OH 0.350 Rp 150,000.00 Rp 52,500.00
Kepala Tukang L.03 OH 0.035 Rp 175,000.00 Rp 6,125.00
Mandor L.04 OH 0.105 Rp 175,000.00 Rp 18,375.00
Jumlah Tenaga Kerja Rp 297,500.00
B Bahan
Semen Portland kg 448.000 Rp 1,360.00 Rp 609,280.00
Pasir Beton m³ 0.476 Rp 174,222.22 Rp 83,004.44
Kerikil (Maks 30 mm) m³ 0.556 Rp 175,700.00 Rp 97,611.11
Air m³ 0.215 Rp 18,500.00 Rp 3,977.50
Jumlah Harga Bahan Rp 793,873.05
C Peralatan
Jumlah Harga Alat

D Jumlah (A+B+C) Rp 1,091,373.05


E Overhead & Profit 15% x D Rp 163,705.96
F Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp 1,255,079.01
6 Pekerjaan Shearwall tebal 350 mm (Bentang 800 mm)
▪ Pekerjaan 1 m² Bekisting Shearwall 350 mm
No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp) Jumlah Harga (Rp)
A Tenaga
Pekerja L.01 OH 0.660 Rp 105,000.00 Rp 69,300.00
Tukang Kayu L.02 OH 0.330 Rp 150,000.00 Rp 49,500.00
Kepala Tukang L.03 OH 0.033 Rp 175,000.00 Rp 5,775.00
Mandor L.04 OH 0.033 Rp 175,000.00 Rp 5,775.00
Jumlah Tenaga Kerja Rp 130,350.00
B Bahan
Papan Kayu Kelas III m³ 0.030 Rp 2,582,700.00 Rp 77,481.00
Paku 5-12 cm Kg 0.400 Rp 18,800.00 Rp 7,520.00
Minyak Bekisting Liter 0.200 Rp 18,900.00 Rp 3,780.00
Balok Kayu Kelas II m³ 0.020 Rp 3,029,100.00 Rp 60,582.00
Plywood tebal 9 mm Lbr 0.350 Rp 183,400.00 Rp 64,190.00
Penjaga Jarak Bekisting/Spacer Buah 4.000 Rp 19,500.00 Rp 78,000.00
Dolken Kayu Φ 8-10 cm panjang 4 m Batang 3.000 Rp 45,500.00 Rp 136,500.00
Jumlah Harga Bahan Rp 428,053.00
C Peralatan
Jumlah Harga Alat

D Jumlah (A+B+C) Rp 558,403.00


E Overhead & Profit 15% x D Rp 83,760.45
F Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp 642,163.45
▪ Pekerjaan 1 kg Pembesian Shearwall 350 mm
No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp) Jumlah Harga (Rp)
A Tenaga
Pekerja L.01 OH 0.007 Rp 105,000.00 Rp 735.00
Tukang Besi L.02 OH 0.007 Rp 150,000.00 Rp 1,050.00
Kepala Tukang L.03 OH 0.001 Rp 175,000.00 Rp 122.50
Mandor L.04 OH 0.000 Rp 175,000.00 Rp 70.00
Jumlah Tenaga Kerja Rp 1,977.50
B Bahan
Besi Beton (Polos/Ulir) Kg 1.050 Rp 13,500.00 Rp 14,175.00
Kawat Beton Kg 0.015 Rp 18,700.00 Rp 280.50
Jumlah Harga Bahan Rp 14,455.50
C Peralatan
Jumlah Harga Alat

D Jumlah (A+B+C) Rp 16,433.00


E Overhead & Profit 15% x D Rp 2,464.95
F Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp 18,897.95
▪ Pekerjaan 1 m³ Pengecoran Beton Mutu fc' = 30 Mpa
No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp) Jumlah Harga (Rp)
A Tenaga
Pekerja L.01 OH 2.100 Rp 105,000.00 Rp 220,500.00
Tukang Batu L.02 OH 0.350 Rp 150,000.00 Rp 52,500.00
Kepala Tukang L.03 OH 0.035 Rp 175,000.00 Rp 6,125.00
Mandor L.04 OH 0.105 Rp 175,000.00 Rp 18,375.00
Jumlah Tenaga Kerja Rp 297,500.00
B Bahan
Semen Portland kg 448.000 Rp 1,360.00 Rp 609,280.00
Pasir Beton m³ 0.476 Rp 174,222.22 Rp 83,004.44
Kerikil (Maks 30 mm) m³ 0.556 Rp 175,700.00 Rp 97,611.11
Air m³ 0.215 Rp 18,500.00 Rp 3,977.50
Jumlah Harga Bahan Rp 793,873.05
C Peralatan
Jumlah Harga Alat

D Jumlah (A+B+C) Rp 1,091,373.05


E Overhead & Profit 15% x D Rp 163,705.96
F Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp 1,255,079.01
II Pekerjaan Struktur Bawah
A Pekerjaan Pondasi
1 F1 (Pondasi Kolom 6 Tiang)
▪ Pekerjaan 1 kg Pembesian Pondasi Kolom
No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp) Jumlah Harga (Rp)
A Tenaga
Pekerja L.01 OH 0.007 Rp 105,000.00 Rp 735.00
Tukang Besi L.02 OH 0.007 Rp 150,000.00 Rp 1,050.00
Kepala Tukang L.03 OH 0.001 Rp 175,000.00 Rp 122.50
Mandor L.04 OH 0.000 Rp 175,000.00 Rp 70.00
Jumlah Tenaga Kerja Rp 1,977.50
B Bahan
Besi Beton (Polos/Ulir) Kg 1.050 Rp 13,500.00 Rp 14,175.00
Kawat Beton Kg 0.015 Rp 18,700.00 Rp 280.50
Jumlah Harga Bahan Rp 14,455.50
C Peralatan
Jumlah Harga Alat

D Jumlah (A+B+C) Rp 16,433.00


E Overhead & Profit 15% x D Rp 2,464.95
F Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp 18,897.95
▪ Pekerjaan 1 m² Bekisting Pondasi Kolom
No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp) Jumlah Harga (Rp)
A Tenaga
Pekerja L.01 OH 0.520 Rp 105,000.00 Rp 54,600.00
Tukang Kayu L.02 OH 0.260 Rp 150,000.00 Rp 39,000.00
Kepala Tukang L.03 OH 0.026 Rp 175,000.00 Rp 4,550.00
Mandor L.04 OH 0.026 Rp 175,000.00 Rp 4,550.00
Jumlah Tenaga Kerja Rp 102,700.00
B Bahan
Papan Kayu Kelas III m³ 0.040 Rp 2,582,700.00 Rp 103,308.00
Paku 5-12 cm Kg 0.300 Rp 18,800.00 Rp 5,640.00
Minyak Bekisting Liter 0.100 Rp 18,900.00 Rp 1,890.00
Jumlah Harga Bahan Rp 110,838.00
C Peralatan
Jumlah Harga Alat

D Jumlah (A+B+C) Rp 213,538.00


E Overhead & Profit 15% x D Rp 32,030.70
F Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp 245,568.70
▪ Pekerjaan 1 m³ Pengecoran Beton Mutu fc' = 30 Mpa
No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp) Jumlah Harga (Rp)
A Tenaga
Pekerja L.01 OH 2.100 Rp 105,000.00 Rp 220,500.00
Tukang Batu L.02 OH 0.350 Rp 150,000.00 Rp 52,500.00
Kepala Tukang L.03 OH 0.035 Rp 175,000.00 Rp 6,125.00
Mandor L.04 OH 0.105 Rp 175,000.00 Rp 18,375.00
Jumlah Tenaga Kerja Rp 297,500.00
B Bahan
Semen Portland kg 448.000 Rp 1,360.00 Rp 609,280.00
Pasir Beton m³ 0.476 Rp 174,222.22 Rp 83,004.44
Kerikil (Maks 30 mm) m³ 0.556 Rp 175,700.00 Rp 97,611.11
Air m³ 0.215 Rp 18,500.00 Rp 3,977.50
Jumlah Harga Bahan Rp 793,873.05
C Peralatan
Jumlah Harga Alat

D Jumlah (A+B+C) Rp 1,091,373.05


E Overhead & Profit 15% x D Rp 163,705.96
F Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp 1,255,079.01
2 F3 (Pondasi Shearwall Bentang 5 m)
▪ Pekerjaan 1 kg Pembesian Pondasi Shearwall
No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp) Jumlah Harga (Rp)
A Tenaga
Pekerja L.01 OH 0.007 Rp 105,000.00 Rp 735.00
Tukang Besi L.02 OH 0.007 Rp 150,000.00 Rp 1,050.00
Kepala Tukang L.03 OH 0.001 Rp 175,000.00 Rp 122.50
Mandor L.04 OH 0.000 Rp 175,000.00 Rp 70.00
Jumlah Tenaga Kerja Rp 1,977.50
B Bahan
Besi Beton (Polos/Ulir) Kg 1.050 Rp 13,500.00 Rp 14,175.00
Kawat Beton Kg 0.015 Rp 18,700.00 Rp 280.50
Jumlah Harga Bahan Rp 14,455.50
C Peralatan
Jumlah Harga Alat

D Jumlah (A+B+C) Rp 16,433.00


E Overhead & Profit 15% x D Rp 2,464.95
F Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp 18,897.95
▪ Pekerjaan 1 m² Bekisting Pondasi Shearwall
No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp) Jumlah Harga (Rp)
A Tenaga
Pekerja L.01 OH 0.520 Rp 105,000.00 Rp 54,600.00
Tukang Kayu L.02 OH 0.260 Rp 150,000.00 Rp 39,000.00
Kepala Tukang L.03 OH 0.026 Rp 175,000.00 Rp 4,550.00
Mandor L.04 OH 0.026 Rp 175,000.00 Rp 4,550.00
Jumlah Tenaga Kerja Rp 102,700.00
B Bahan
Papan Kayu Kelas III m³ 0.040 Rp 2,582,700.00 Rp 103,308.00
Paku 5-12 cm Kg 0.300 Rp 18,800.00 Rp 5,640.00
Minyak Bekisting Liter 0.100 Rp 18,900.00 Rp 1,890.00
Jumlah Harga Bahan Rp 110,838.00
C Peralatan
Jumlah Harga Alat

D Jumlah (A+B+C) Rp 213,538.00


E Overhead & Profit 15% x D Rp 32,030.70
F Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp 245,568.70
▪ Pekerjaan 1 m³ Pengecoran Beton Mutu fc' = 30 Mpa
No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp) Jumlah Harga (Rp)
A Tenaga
Pekerja L.01 OH 2.100 Rp 105,000.00 Rp 220,500.00
Tukang Batu L.02 OH 0.350 Rp 150,000.00 Rp 52,500.00
Kepala Tukang L.03 OH 0.035 Rp 175,000.00 Rp 6,125.00
Mandor L.04 OH 0.105 Rp 175,000.00 Rp 18,375.00
Jumlah Tenaga Kerja Rp 297,500.00
B Bahan
Semen Portland kg 448.000 Rp 1,360.00 Rp 609,280.00
Pasir Beton m³ 0.476 Rp 174,222.22 Rp 83,004.44
Kerikil (Maks 30 mm) m³ 0.556 Rp 175,700.00 Rp 97,611.11
Air m³ 0.215 Rp 18,500.00 Rp 3,977.50
Jumlah Harga Bahan Rp 793,873.05
C Peralatan
Jumlah Harga Alat

D Jumlah (A+B+C) Rp 1,091,373.05


E Overhead & Profit 15% x D Rp 163,705.96
F Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp 1,255,079.01
3 F4 (Pondasi Shearwall Bentang 6 m)
▪ Pekerjaan 1 kg Pembesian Pondasi Shearwall
No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp) Jumlah Harga (Rp)
A Tenaga
Pekerja L.01 OH 0.007 Rp 105,000.00 Rp 735.00
Tukang Besi L.02 OH 0.007 Rp 150,000.00 Rp 1,050.00
Kepala Tukang L.03 OH 0.001 Rp 175,000.00 Rp 122.50
Mandor L.04 OH 0.000 Rp 175,000.00 Rp 70.00
Jumlah Tenaga Kerja Rp 1,977.50
B Bahan
Besi Beton (Polos/Ulir) Kg 1.050 Rp 13,500.00 Rp 14,175.00
Kawat Beton Kg 0.015 Rp 18,700.00 Rp 280.50
Jumlah Harga Bahan Rp 14,455.50
C Peralatan
Jumlah Harga Alat

D Jumlah (A+B+C) Rp 16,433.00


E Overhead & Profit 15% x D Rp 2,464.95
F Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp 18,897.95
▪ Pekerjaan 1 m² Bekisting Pondasi Shearwall
No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp) Jumlah Harga (Rp)
A Tenaga
Pekerja L.01 OH 0.520 Rp 105,000.00 Rp 54,600.00
Tukang Kayu L.02 OH 0.260 Rp 150,000.00 Rp 39,000.00
Kepala Tukang L.03 OH 0.026 Rp 175,000.00 Rp 4,550.00
Mandor L.04 OH 0.026 Rp 175,000.00 Rp 4,550.00
Jumlah Tenaga Kerja Rp 102,700.00
B Bahan
Papan Kayu Kelas III m³ 0.040 Rp 2,582,700.00 Rp 103,308.00
Paku 5-12 cm Kg 0.300 Rp 18,800.00 Rp 5,640.00
Minyak Bekisting Liter 0.100 Rp 18,900.00 Rp 1,890.00
Jumlah Harga Bahan Rp 110,838.00
C Peralatan
Jumlah Harga Alat

D Jumlah (A+B+C) Rp 213,538.00


E Overhead & Profit 15% x D Rp 32,030.70
F Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp 245,568.70
▪ Pekerjaan 1 m³ Pengecoran Beton Mutu fc' = 30 Mpa
No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp) Jumlah Harga (Rp)
A Tenaga
Pekerja L.01 OH 2.100 Rp 105,000.00 Rp 220,500.00
Tukang Batu L.02 OH 0.350 Rp 150,000.00 Rp 52,500.00
Kepala Tukang L.03 OH 0.035 Rp 175,000.00 Rp 6,125.00
Mandor L.04 OH 0.105 Rp 175,000.00 Rp 18,375.00
Jumlah Tenaga Kerja Rp 297,500.00
B Bahan
Semen Portland kg 448.000 Rp 1,360.00 Rp 609,280.00
Pasir Beton m³ 0.476 Rp 174,222.22 Rp 83,004.44
Kerikil (Maks 30 mm) m³ 0.556 Rp 175,700.00 Rp 97,611.11
Air m³ 0.215 Rp 18,500.00 Rp 3,977.50
Jumlah Harga Bahan Rp 793,873.05
C Peralatan
Jumlah Harga Alat

D Jumlah (A+B+C) Rp 1,091,373.05


E Overhead & Profit 15% x D Rp 163,705.96
F Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp 1,255,079.01
4 F5 (Pondasi Shearwall Bentang 8 m)
▪ Pekerjaan 1 kg Pembesian Pondasi Shearwall
No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp) Jumlah Harga (Rp)
A Tenaga
Pekerja L.01 OH 0.007 Rp 105,000.00 Rp 735.00
Tukang Besi L.02 OH 0.007 Rp 150,000.00 Rp 1,050.00
Kepala Tukang L.03 OH 0.001 Rp 175,000.00 Rp 122.50
Mandor L.04 OH 0.000 Rp 175,000.00 Rp 70.00
Jumlah Tenaga Kerja Rp 1,977.50
B Bahan
Besi Beton (Polos/Ulir) Kg 1.050 Rp 13,500.00 Rp 14,175.00
Kawat Beton Kg 0.015 Rp 18,700.00 Rp 280.50
Jumlah Harga Bahan Rp 14,455.50
C Peralatan
Jumlah Harga Alat

D Jumlah (A+B+C) Rp 16,433.00


E Overhead & Profit 15% x D Rp 2,464.95
F Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp 18,897.95
▪ Pekerjaan 1 m² Bekisting Pondasi Shearwall
No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp) Jumlah Harga (Rp)
A Tenaga
Pekerja L.01 OH 0.520 Rp 105,000.00 Rp 54,600.00
Tukang Kayu L.02 OH 0.260 Rp 150,000.00 Rp 39,000.00
Kepala Tukang L.03 OH 0.026 Rp 175,000.00 Rp 4,550.00
Mandor L.04 OH 0.026 Rp 175,000.00 Rp 4,550.00
Jumlah Tenaga Kerja Rp 102,700.00
B Bahan
Papan Kayu Kelas III m³ 0.040 Rp 2,582,700.00 Rp 103,308.00
Paku 5-12 cm Kg 0.300 Rp 18,800.00 Rp 5,640.00
Minyak Bekisting Liter 0.100 Rp 18,900.00 Rp 1,890.00
Jumlah Harga Bahan Rp 110,838.00
C Peralatan
Jumlah Harga Alat

D Jumlah (A+B+C) Rp 213,538.00


E Overhead & Profit 15% x D Rp 32,030.70
F Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp 245,568.70
▪ Pekerjaan 1 m³ Pengecoran Beton Mutu fc' = 30 Mpa
No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp) Jumlah Harga (Rp)
A Tenaga
Pekerja L.01 OH 2.100 Rp 105,000.00 Rp 220,500.00
Tukang Batu L.02 OH 0.350 Rp 150,000.00 Rp 52,500.00
Kepala Tukang L.03 OH 0.035 Rp 175,000.00 Rp 6,125.00
Mandor L.04 OH 0.105 Rp 175,000.00 Rp 18,375.00
Jumlah Tenaga Kerja Rp 297,500.00
B Bahan
Semen Portland kg 448.000 Rp 1,360.00 Rp 609,280.00
Pasir Beton m³ 0.476 Rp 174,222.22 Rp 83,004.44
Kerikil (Maks 30 mm) m³ 0.556 Rp 175,700.00 Rp 97,611.11
Air m³ 0.215 Rp 18,500.00 Rp 3,977.50
Jumlah Harga Bahan Rp 793,873.05
C Peralatan
Jumlah Harga Alat

D Jumlah (A+B+C) Rp 1,091,373.05


E Overhead & Profit 15% x D Rp 163,705.96
F Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp 1,255,079.01
5 F6 (Pondasi Corewall)
▪ Pekerjaan 1 kg Pembesian Pondasi Corewall
No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp) Jumlah Harga (Rp)
A Tenaga
Pekerja L.01 OH 0.007 Rp 105,000.00 Rp 735.00
Tukang Besi L.02 OH 0.007 Rp 150,000.00 Rp 1,050.00
Kepala Tukang L.03 OH 0.001 Rp 175,000.00 Rp 122.50
Mandor L.04 OH 0.000 Rp 175,000.00 Rp 70.00
Jumlah Tenaga Kerja Rp 1,977.50
B Bahan
Besi Beton (Polos/Ulir) Kg 1.050 Rp 13,500.00 Rp 14,175.00
Kawat Beton Kg 0.015 Rp 18,700.00 Rp 280.50
Jumlah Harga Bahan Rp 14,455.50
C Peralatan
Jumlah Harga Alat

D Jumlah (A+B+C) Rp 16,433.00


E Overhead & Profit 15% x D Rp 2,464.95
F Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp 18,897.95
▪ Pekerjaan 1 m² Bekisting Pondasi Corewall
No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp) Jumlah Harga (Rp)
A Tenaga
Pekerja L.01 OH 0.520 Rp 105,000.00 Rp 54,600.00
Tukang Kayu L.02 OH 0.260 Rp 150,000.00 Rp 39,000.00
Kepala Tukang L.03 OH 0.026 Rp 175,000.00 Rp 4,550.00
Mandor L.04 OH 0.026 Rp 175,000.00 Rp 4,550.00
Jumlah Tenaga Kerja Rp 102,700.00
B Bahan
Papan Kayu Kelas III m³ 0.040 Rp 2,582,700.00 Rp 103,308.00
Paku 5-12 cm Kg 0.300 Rp 18,800.00 Rp 5,640.00
Minyak Bekisting Liter 0.100 Rp 18,900.00 Rp 1,890.00
Jumlah Harga Bahan Rp 110,838.00
C Peralatan
Jumlah Harga Alat

D Jumlah (A+B+C) Rp 213,538.00


E Overhead & Profit 15% x D Rp 32,030.70
F Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp 245,568.70
▪ Pekerjaan 1 m³ Pengecoran Beton Mutu fc' = 30 Mpa
No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan (Rp) Jumlah Harga (Rp)
A Tenaga
Pekerja L.01 OH 2.100 Rp 105,000.00 Rp 220,500.00
Tukang Batu L.02 OH 0.350 Rp 150,000.00 Rp 52,500.00
Kepala Tukang L.03 OH 0.035 Rp 175,000.00 Rp 6,125.00
Mandor L.04 OH 0.105 Rp 175,000.00 Rp 18,375.00
Jumlah Tenaga Kerja Rp 297,500.00
B Bahan
Semen Portland kg 448.000 Rp 1,360.00 Rp 609,280.00
Pasir Beton m³ 0.476 Rp 174,222.22 Rp 83,004.44
Kerikil (Maks 30 mm) m³ 0.556 Rp 175,700.00 Rp 97,611.11
Air m³ 0.215 Rp 18,500.00 Rp 3,977.50
Jumlah Harga Bahan Rp 793,873.05
C Peralatan
Jumlah Harga Alat

D Jumlah (A+B+C) Rp 1,091,373.05


E Overhead & Profit 15% x D Rp 163,705.96
F Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp 1,255,079.01
Bill Of Quantity Peke rjaan Struktur

No Item Peke rjaan Volume Satuan HSP BOQ


I Peke rjaan Struktur Atas
A Pekerjaan Kolom
1 Pekerjaan K1 Shearwall (Kolom 1000x1000 mm)
▪ Pekerjaan Pembesian Kolom 1000x1000 mm 13701.023 kg Rp 18,897.95 Rp 258,921,256.43
▪ Pekerjaan Bekisting Kolom 1000x1000 mm 144.000 m² Rp 512,422.18 Rp 73,788,793.20
▪ Pekerjaan Pengecoran Kolom 1000x1000 mm 36.000 m³ Rp 1,255,079.01 Rp 45,182,844.46
2 Pekerjaan K2 Shearwall (Kolom 900x900 mm)
▪ Pekerjaan Pembesian Kolom 900x900 mm 35627.139 kg Rp 18,897.95 Rp 673,279,898.54
▪ Pekerjaan Bekisting Kolom 900x900 mm 388.800 m² Rp 512,422.18 Rp 199,229,741.64
▪ Pekerjaan Pengecoran Kolom 900x900 mm 87.480 m³ Rp 1,255,079.01 Rp 109,794,312.03
3 Pekerjaan K3 Shearwall (Kolom 800x800 mm)
▪ Pekerjaan Pembesian Kolom 800x800 mm 31317.141 kg Rp 18,897.95 Rp 591,829,762.13
▪ Pekerjaan Bekisting Kolom 800x800 mm 460.800 m² Rp 512,422.18 Rp 236,124,138.24
▪ Pekerjaan Pengecoran Kolom 800x800 mm 92.160 m³ Rp 1,255,079.01 Rp 115,668,081.81
4 Pekerjaan K4 Shearwall (Kolom 700x700 mm)
▪ Pekerjaan Pembesian Kolom 700x700 mm 15065.250 kg Rp 18,897.95 Rp 284,702,333.07
▪ Pekerjaan Bekisting Kolom 700x700 mm 268.800 m² Rp 512,422.18 Rp 137,739,080.64
▪ Pekerjaan Pengecoran Kolom 700x700 mm 47.040 m³ Rp 1,255,079.01 Rp 59,038,916.76
5 Pekerjaan K5 Shearwall (Kolom 600x600 mm)
▪ Pekerjaan Pembesian Kolom 600x600 mm 18837.658 kg Rp 18,897.95 Rp 355,993,114.75
▪ Pekerjaan Bekisting Kolom 600x600 mm 441.600 m² Rp 512,422.18 Rp 226,285,632.48
▪ Pekerjaan Pengecoran Kolom 600x600 mm 66.240 m³ Rp 1,255,079.01 Rp 83,136,433.80
6 Pekerjaan K6 Shearwall (Kolom 500x500 mm)
▪ Pekerjaan Pembesian Kolom 500x500 mm 926.832 kg Rp 18,897.95 Rp 17,515,225.63
▪ Pekerjaan Bekisting Kolom 500x500 mm 24.000 m² Rp 512,422.18 Rp 12,298,132.20
▪ Pekerjaan Pengecoran Kolom 500x500 mm 3.000 m³ Rp 1,255,079.01 Rp 3,765,237.04
7 Pekerjaan K1 Kolom (Kolom 1000x1000 mm)
▪ Pekerjaan Pembesian Kolom 1000x1000 mm 2586.922 kg Rp 18,897.95 Rp 48,887,522.42
▪ Pekerjaan Bekisting Kolom 1000x1000 mm 48.000 m² Rp 512,422.18 Rp 24,596,264.40
▪ Pekerjaan Pengecoran Kolom 1000x1000 mm 12.000 m³ Rp 1,255,079.01 Rp 15,060,948.15
8 Pekerjaan K2 Kolom (Kolom 900x900 mm)
▪ Pekerjaan Pembesian Kolom 900x900 mm 5935.456 kg Rp 18,897.95 Rp 112,167,943.67
▪ Pekerjaan Bekisting Kolom 900x900 mm 129.600 m² Rp 512,422.18 Rp 66,409,913.88
▪ Pekerjaan Pengecoran Kolom 900x900 mm 29.160 m³ Rp 1,255,079.01 Rp 36,598,104.01
9 Pekerjaan K3 Kolom (Kolom 800x800 mm)
▪ Pekerjaan Pembesian Kolom 800x800 mm 6488.629 kg Rp 18,897.95 Rp 122,621,794.08
▪ Pekerjaan Bekisting Kolom 800x800 mm 153.600 m² Rp 512,422.18 Rp 78,708,046.08
▪ Pekerjaan Pengecoran Kolom 800x800 mm 30.720 m³ Rp 1,255,079.01 Rp 38,556,027.27
10 Pekerjaan K4 Kolom (Kolom 700x700 mm)
▪ Pekerjaan Pembesian Kolom 700x700 mm 4085.355 kg Rp 18,897.95 Rp 77,204,826.69
▪ Pekerjaan Bekisting Kolom 700x700 mm 89.600 m² Rp 512,422.18 Rp 45,913,026.88
▪ Pekerjaan Pengecoran Kolom 700x700 mm 15.680 m³ Rp 1,255,079.01 Rp 19,679,638.92
11 Pekerjaan K5 Kolom (Kolom 600x600 mm)
▪ Pekerjaan Pembesian Kolom 600x600 mm 5303.702 kg Rp 18,897.95 Rp 100,229,090.75
▪ Pekerjaan Bekisting Kolom 600x600 mm 153.600 m² Rp 512,422.18 Rp 78,708,046.08
▪ Pekerjaan Pengecoran Kolom 600x600 mm 23.040 m³ Rp 1,255,079.01 Rp 28,917,020.45
12 Pekerjaan K6 Kolom (Kolom 500x500 mm)
▪ Pekerjaan Pembesian Kolom 500x500 mm 308.944 kg Rp 18,897.95 Rp 5,838,408.54
▪ Pekerjaan Bekisting Kolom 500x500 mm 8.000 m² Rp 512,422.18 Rp 4,099,377.40
▪ Pekerjaan Pengecoran Kolom 500x500 mm 1.000 m³ Rp 1,255,079.01 Rp 1,255,079.01
Total Rp 4,389,744,013.52
B Pekerjaan Balok
1 B1-1 (Balok Induk 600 x 350 mm) Bentang 8 m
▪ Pekerjaan Bekisting Balok Induk 1154.400 m² Rp 522,872.57 Rp 603,604,094.81
▪ Pekerjaan Pembesian Balok Induk 36682.441 kg Rp 18,897.95 Rp 693,222,943.46
▪ Pekerjaan Pengecoran Balok Induk 202.020 m³ Rp 1,255,079.01 Rp 253,551,062.14
2 B1-2 (Balok Induk 600 x 350 mm) Bentang 6 m
▪ Pekerjaan Bekisting Balok Induk 519.600 m² Rp 522,872.57 Rp 271,684,587.37
▪ Pekerjaan Pembesian Balok Induk 14482.534 kg Rp 18,897.95 Rp 273,690,199.02
▪ Pekerjaan Pengecoran Balok Induk 90.930 m³ Rp 1,255,079.01 Rp 114,124,334.62
3 B1-3 (Balok Induk 500 x 300 mm) Bentang 5 m
▪ Pekerjaan Bekisting Balok Induk 121.000 m² Rp 522,872.57 Rp 63,267,580.97
▪ Pekerjaan Pembesian Balok Induk 3416.164 kg Rp 18,897.95 Rp 64,558,490.96
▪ Pekerjaan Pengecoran Balok Induk 18.150 m³ Rp 1,255,079.01 Rp 22,779,684.08
4 BA-1 (Balok Anak 500 x 300 mm) Bentang 8 m
▪ Pekerjaan Bekisting Balok Anak 798.000 m² Rp 522,872.57 Rp 417,252,310.86
▪ Pekerjaan Pembesian Balok Anak 20264.941 kg Rp 18,897.95 Rp 382,965,840.69
▪ Pekerjaan Pengecoran Balok Anak 119.700 m³ Rp 1,255,079.01 Rp 150,232,957.82
5 BA-2 (Balok Anak 450 x 300 mm) Bentang 6 m
▪ Pekerjaan Bekisting Balok Anak 360.900 m² Rp 522,872.57 Rp 188,704,710.51
▪ Pekerjaan Pembesian Balok Anak 9993.169 kg Rp 18,897.95 Rp 188,850,417.22
▪ Pekerjaan Pengecoran Balok Anak 54.135 m³ Rp 1,255,079.01 Rp 67,943,702.35
6 BA-3 (Balok Anak 400x250 mm) Bentang 5 m
▪ Pekerjaan Bekisting Balok Anak 132.800 m² Rp 522,872.57 Rp 69,437,477.30
▪ Pekerjaan Pembesian Balok Anak 3544.402 kg Rp 18,897.95 Rp 66,981,939.54
▪ Pekerjaan Pengecoran Balok Anak 16.600 m³ Rp 1,255,079.01 Rp 20,834,311.61
Total Rp 3,913,686,645.32
C Pekerjaan Plat
1 Plat Lantai 120 mm (Bentang 2500x4000 mm)
▪ Pekerjaan Bekisting Plat 2500x4000 mm 1320.000 m² Rp 721,722.18 Rp 952,673,271.00
▪ Pekerjaan Pembesian Plat 2500x4000 mm 18189.905 kg Rp 18,897.95 Rp 343,751,912.81
▪ Pekerjaan Pengecoran Plat 2500x4000 mm 158.400 m³ Rp 1,255,079.01 Rp 198,804,515.61
2 Plat Lantai 120 mm (Bentang 3000x4000 mm)
▪ Pekerjaan Bekisting Plat 3000x4000 mm 3216.000 m² Rp 721,722.18 Rp 2,321,058,514.80
▪ Pekerjaan Pembesian Plat 3000x4000 mm 43228.013 kg Rp 18,897.95 Rp 816,920,828.39
▪ Pekerjaan Pengecoran Plat 3000x4000 mm 385.920 m³ Rp 1,255,079.01 Rp 484,360,092.57
3 Dak 120 mm (Bentang 2500x4000 mm)
▪ Pekerjaan Bekisting Dak 2500x4000 mm 40.000 m² Rp 721,722.18 Rp 28,868,887.00
▪ Pekerjaan Pembesian Dak 2500x4000 mm 551.209 kg Rp 18,897.95 Rp 10,416,724.63
▪ Pekerjaan Pengecoran Dak 2500x4000 mm 4.800 m³ Rp 1,255,079.01 Rp 6,024,379.26
4 Dak 120 mm (Bentang 3000x4000 mm)
▪ Pekerjaan Bekisting Dak 3000x4000 mm 192.000 m² Rp 721,722.18 Rp 138,570,657.60
▪ Pekerjaan Pembesian Dak 3000x4000 mm 2580.777 kg Rp 18,897.95 Rp 48,771,392.74
▪ Pekerjaan Pengecoran Plat 3000x4000 mm 23.040 m³ Rp 1,255,079.01 Rp 28,917,020.45
Total Rp 5,379,138,196.86
D Pekerjaan Shearwall
1 Pekerjaan Shearwall tebal 350 mm (Bentang 4400 mm)
▪ Pekerjaan Bekisting Shearwall 350 mm 809.600 m² Rp 642,163.45 Rp 519,895,529.12
▪ Pekerjaan Pembesian Shearwall 350 mm 60437.812 kg Rp 18,897.95 Rp 1,142,150,748.73
▪ Pekerjaan Pengecoran Shearwall 350 mm 141.680 m³ Rp 1,255,079.01 Rp 177,819,594.52
2 Pekerjaan Shearwall tebal 350 mm (Bentang 5400 mm)
▪ Pekerjaan Bekisting Shearwall 350 mm 1080.000 m² Rp 642,163.45 Rp 693,536,526.00
▪ Pekerjaan Pembesian Shearwall 350 mm 80326.457 kg Rp 18,897.95 Rp 1,518,005,374.74
▪ Pekerjaan Pengecoran Shearwall 350 mm 189.000 m³ Rp 1,255,079.01 Rp 237,209,933.39
3 Pekerjaan Shearwall tebal 350 mm (Bentang 7400 mm)
▪ Pekerjaan Bekisting Shearwall 350 mm 1420.800 m² Rp 642,163.45 Rp 912,385,829.76
▪ Pekerjaan Pembesian Shearwall 350 mm 105212.462 kg Rp 18,897.95 Rp 1,988,299,850.37
▪ Pekerjaan Pengecoran Shearwall 350 mm 248.640 m³ Rp 1,255,079.01 Rp 312,062,845.71
4 Pekerjaan Shearwall tebal 350 mm (Bentang 3100 mm)
▪ Pekerjaan Bekisting Shearwall 350 mm 322.400 m² Rp 642,163.45 Rp 207,033,496.28
▪ Pekerjaan Pembesian Shearwall 350 mm 24271.821 kg Rp 18,897.95 Rp 458,687,652.21
▪ Pekerjaan Pengecoran Shearwall 350 mm 56.420 m³ Rp 1,255,079.01 Rp 70,811,557.89
5 Pekerjaan Shearwall tebal 350 mm (Bentang 3000 mm)
▪ Pekerjaan Bekisting Shearwall 350 mm 624.000 m² Rp 642,163.45 Rp 400,709,992.80
▪ Pekerjaan Pembesian Shearwall 350 mm 23505.797 kg Rp 18,897.95 Rp 444,211,381.18
▪ Pekerjaan Pengecoran Shearwall 350 mm 109.200 m³ Rp 1,255,079.01 Rp 137,054,628.18
6 Pekerjaan Shearwall tebal 350 mm (Bentang 800 mm)
▪ Pekerjaan Bekisting Shearwall 350 mm 166.400 m² Rp 642,163.45 Rp 106,855,998.08
▪ Pekerjaan Pembesian Shearwall 350 mm 6764.155 kg Rp 18,897.95 Rp 127,828,668.29
▪ Pekerjaan Pengecoran Shearwall 350 mm 29.120 m³ Rp 1,255,079.01 Rp 36,547,900.85
Total Rp 9,491,107,508.10
II Pekerjaan Struktur Bawah
A Pekerjaan Pondasi
1 F1 (Pondasi Kolom 6 Tiang)
▪ Pekerjaan Pembesian Pondasi Kolom 7112.164 kg Rp 18,897.95 Rp 134,405,317.79
▪ Pekerjaan Bekisting Pondasi Kolom 49.920 m² Rp 245,568.70 Rp 12,258,789.50
▪ Pekerjaan Pengecoran Pile Cap Pondasi Kolom 46.080 m³ Rp 1,255,079.01 Rp 57,834,040.90
▪ Pekerjaan Tiang Pancang 144.000 m Rp 972,000.00 Rp 139,968,000.00
2 F2 (Pondasi Shearwall Bentang 5 m)
▪ Pekerjaan Pembesian Pondasi Shearwall 5949.422 kg Rp 18,897.95 Rp 112,431,885.23
▪ Pekerjaan Bekisting Pondasi Shearwall 36.480 m² Rp 245,568.70 Rp 8,958,346.18
▪ Pekerjaan Pengecoran Pile Cap Pondasi Shearwall 40.320 m³ Rp 1,255,079.01 Rp 50,604,785.79
▪ Pekerjaan Tiang Pancang 240.000 m Rp 972,000.00 Rp 233,280,000.00
3 F3 (Pondasi Shearwall Bentang 6 m)
▪ Pekerjaan Pembasian Pondasi Shearwall 13762.166 kg Rp 18,897.95 Rp 260,076,716.01
▪ Pekerjaan Bekisting Pondasi Shearwall 51.840 m² Rp 245,568.70 Rp 12,730,281.41
▪ Pekerjaan Pengecoran Pile Cap Pondasi Shearwall 103.680 m³ Rp 1,255,079.01 Rp 130,126,592.03
▪ Pekerjaan Tiang Pancang 288.000 m Rp 972,000.00 Rp 279,936,000.00
4 F4 (Pondasi Shearwall Bentang 8 m)
▪ Pekerjaan Pembesian Pondasi Shearwall 16345.323 kg Rp 18,897.95 Rp 308,893,087.88
▪ Pekerjaan Bekisting Pondasi Shearwall 57.600 m² Rp 245,568.70 Rp 14,144,757.12
▪ Pekerjaan Pengecoran Pile Cap Pondasi Shearwall 124.416 m³ Rp 1,255,079.01 Rp 156,151,910.44
▪ Pekerjaan Tiang Pancang 360.000 m Rp 972,000.00 Rp 349,920,000.00
5 F5 (Pondasi Corewall)
▪ Pekerjaan Pembesian Pondasi Shearwall 1778.041 kg Rp 18,897.95 Rp 33,601,329.45
▪ Pekerjaan Bekisting Pondasi Shearwall Lift 12.480 m² Rp 245,568.70 Rp 3,064,697.38
▪ Pekerjaan Pengecoran Pile Cap Pondasi Shearwall Lift 11.520 m³ Rp 1,255,079.01 Rp 14,458,510.23
▪ Pekerjaan Tiang Pancang 144.000 m Rp 972,000.00 Rp 139,968,000.00
Total Rp 2,452,813,047.34
Rekap Bill Of Quantity Pekerjaan Struktur

No Uraian Bill Of Quantity


I Pekerjaan Struktur Atas
A Pekerjaan Kolom
- Pekerjaan Kolom Shearwall Rp 3,484,292,934.84
- Pekerjaan Kolom Rp 905,451,078.68

B Pekerjaan Balok
- Pekerjaan Balok Utama Rp 2,360,482,977.43
- Pekerjaan Balok Anak Rp 1,553,203,667.89

C Pekerjaan Plat Lantai Rp 5,379,138,196.86

D Pekerjaan Shearwall Rp 9,491,107,508.10


Total Struktur Atas Rp 23,173,676,363.80

II Pekerjaan Struktur Bawah


Pekerjaan Pondasi Rp 2,452,813,047.34
Total Struktur Bawah Rp 2,452,813,047.34

Jumlah Rp 25,626,489,411.14
PPN (10%) Rp 2,562,648,941.11
Total Rp 28,189,138,352.26
Dibulatkan Rp 28,189,139,000.00
Terbilang
Duapuluh Delapan Miliar Seratus Delapanpuluh Sembilan Juta Seratus Tigapuluh
Sembilan Ribu Rupiah
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS ANDALAS - FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK SIPIL
Alamat: Gedung Jurusan Teknik Sipil, Kampus Unand Limau Manis, Padang 25163
Telepon: 0751-72664; Fax: 0751-72566; Email: tekniksipil@eng.unand.ac.id
Website: http://sipil.ft.unand.ac.id

HASIL PEMERIKSAAN
KESAMAAN LAPORAN TUGAS AKHIR
Dosen Pembimbing Tugas Akhir Program Sarjana Jurusan Teknik Sipil Universitas Andalas telah
melakukan pemeriksaan ‘kesamaan’ (similarity) dengan menggunakan aplikasi Turnitin terhadap
laporan Skripsi/Tugas Akhir dari mahasiswa berikut:

Nama : Syalsya Bila Eka Sovia

No BP : 1810921040

Judul Skripsi : Desain Struktur Bangunan 12 Lantai Tahan Gempa Menggunakan


Kombinasi Sistem SRPMK dan SDSK

Pemeriksaan dengan Turnitin menghasilkan index similarity sebesar 18 %. Angka ini sudah
memenuhi persyaratan kesamaan maksimum 25% yang ditetapkan oleh Universitas Andalas

Padang, Mei 2022


Dosen Pembimbing

Dr. Ruddy Kurniawan


NIP. 197102141999031003

Program StudiTeknikSipilterakreditasi ‘A’ BAN-PT


No.1686/SK/BAN-PT/Akred/S/VII/2018
Universitas Andalas terakreditasi ‘A’ BAN-PT
No. 327/SK/BAN-PT/Akred/ PT/XII/2018

Anda mungkin juga menyukai