TUGAS AKHIR
Oleh :
Resky Ariyanty
18TIA491
Menyetujui,
Pembimbing 1 Pembimbing 2
Mengetahui,
Ir. Muhammad Basri, MM., IPM., AE., Dr. Widya Hastuti Afris, SST., MM.
NIP. 19680406 199403 1 003 NIP. 19790125 200112 2 002
ii
HALAMAN PENGESAHAN
Telah diterima oleh Panitia Ujian Akhir Program Diploma Tiga (D3) yang
dipertahankan di depan Tim Penguji pada hari Jumat tanggal 22 Oktober 2021
sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Ahli Madya (A.Md) dalam program
PANITIA UJIAN :
iii
PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR
NIM : 18TIA491
Menyatakan bahwa tugas akhir yang saya buat benar-benar merupakan hasil
karya saya sendiri. Apabila dikemudian hari terbukti dan dapat dibuktikan sesuai
dengan hukum yang berlaku di Negara Republik Indonesia bahwa tugas akhir
saya adalah hasil karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi atas
orang lain.
Yang Menyatakan,
Resky Ariyanty
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dam
dengan baik.
Makassar. Penulis tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak berupa dukungan
moril, fasilitas, bimbingan dan dorongan. Pada kesempatan ini penulis ingin
2. Ibu Dr. Widya Hastuti Afris, SST., MM selaku ketua jurusan / Program Studi
5. Bapak Muh. Alfian Tualle, SE selaku Kepala Seksi Ready Mix Pangkep PT.
7. Kepada kedua orang tua serta seluruh keluarga spesial Elfira, Isra, Nur Anisa,
v
moral, material dan segala jasa yang telah diberikan kepada penulis.
Purnama Sari, Putri Damayanti, Nurmiati, Farida, Nur Ainun Farida, Atikah
Dewi Putri, Nur Aulia Kurniati Hamzah, Elvyra Rezky Pratiwi, dan STB yang
Penulis menyadari bahwa Laporan Tugas Akhir ini masih jauh dari kata
sempurna, oleh karna itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
Tugas Akhir ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua. Aamiin
Resky Ariyanty
vi
ABSTRAK
Resky Ariyanty, 2021. Penerapan Metode FMEA Dan FTA Dalam Mengidentifikasi
Penyebab Kerusakan Mesin Vertical shaft Pada PT. Prima Karya Manunggal
Pangkep. Dibawah bimbingan Bapak Haruddin sebagai pembimbing I dan Ibu
Widya Hastuti Afris sebagai pembimbing II.
PT. Prima Karya Manunggal merupakan perusahaan yang bergerak dibidang jasa
penyedia beton siap pakai (ready mix concrete). Permasalahan yang timbul di
perusahaan tersebut berkaitan dengan kerusakan mesin produksi Vertical Shaft.
Masalah kerusakan tersebut berkaitan dengan pemeliharaan dan pergantian
komponen mesin. Kerusakan mesin dapat mengakibatkan kualitas hasil produksi
menurun selain itu juga dapat menyebabkan penundaan produksi yang cukup
lama sehingga produksi tidak sesuai target dan akan dapat menimbulkan
kerugian besar terhadap perusahaan. Tujuan dari penelitian ini untuk
mengidentifikasi penyebab kerusakan yang dialami mesin Vertical Shaft. Jenis
penelitian yang digunakan yaitu penelitian deskriptif kuantitatif. Metode Failure
Mode And Effect Analysis (FMEA) dan Failure Tree Analysis (FTA) adalah metode
yang digunakan untuk mengatasi masalah tersebut. Dari hasil analisis data
dengan menggunakan Failure Mode And Effect Analysis (FMEA) terdapat tiga
komponen mesin yang memiliki nilai RPN tertinggi yaitu Jaw impact dengan nilai
RPN 160 , Hammer dengan nilai RPN 144, dan Belt dengan nilai RPN 126.
Sehingga komponen yang memiliki nilai RPN tertinggi yang paling berisiko
memberikan kegagalan. Dari hasil analisis data dengan menggunakan metode
Fault Tree Analysis (FTA) maka di ketahui akar penyebab terjadinya kerusakan
pada mesin vertical shaft yaitu disebabkan oleh tiga faktor yaitu kurangnya
perawatan mesin, faktor sikap kerja dan tidak adanya biaya untuk melakukan
penggantian komponen mesin yang sudah tua.
vii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.............................................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN.................................................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN.................................................................................iii
HALAMAN KEASLIAN TUGAS AKHIR..................................................................iv
KATA PENGANTAR............................................................................................v
ABSTRAK.........................................................................................................vii
DAFTAR ISI....................................................................................................viii
DAFTAR TABEL.................................................................................................X
DAFTAR GAMBAR...........................................................................................XI
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................................3
C. Tujuan Penelitian.......................................................................................4
D. Batasan Masalah....................................................................................... 4
E. Manfaat Penilitian.....................................................................................4
viii
C. Usulan Perbaikan.....................................................................................26
BAB V PENUTUP..............................................................................................28
A. Kesimpulan...............................................................................................28
B. Saran........................................................................................................ 28
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................30
LAMPIRAN......................................................................................................32
ix
DAFTAR TABEL
x
DAFTAR GAMBAR
xi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mesin merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam proses
dibidang jasa penyedia beton siap pakai (ready mix concrete). Permasalahan
mesin produksi Vertical Shaft yang merupakan mesin pemecah batu dengan
1
sistem drum (roller). Mesin ini digunakan untuk memproduksi bahan baku
yang digunakan dalam pembuatan beton siapa pakai (Ready Mix Concrete)
yang terjadi pada PT. Prima Karya Manunggal adalah metode FMEA (Fairule
Mode And Effect Analysis) dan Failure Tree Analysis (FTA). Metode FMEA
FMEA (Fairule Mode And Effect Analysis) telah dilakukan oleh Sukanta, dkk
Mesin Evaporator Menggunakan Metode FMEA Dan FTA” hasil penelitian ini
2
sebesar 294, 224, 180, 168, dan menjadi prioritas dalam melakukan analisis
FTA. Hasil FTA didapatkan Distilate valve 1/2 tidak berfungsi terdapat 4 cut
set dan 5 basic event, Maximum level distilate tank terdapat 3 cut set dan 5
basic event, pada Concentrate valve 1 tidak berfungsi terdapat 2 cut set dan
4 basic event, dan pada Concentrate pump short terdapat 5 cut set dan 7
basic event.
Penelitian lain juga telah dilakukan oleh Fakhri, dkk (2018) dengan judul
pada departemen final sanding PT. ABC, Semarang” hasil penelitian ini
B. Rumusan Masalah
dalam penilitian ini adalah bagaimana penerapan metode FMEA dan FTA
3
C. Tujuan Penelitian
kerusakan yang dialami mesin Vertical Shaft pada PT. Prima Karya
Manunggal Pangkep.
D. Batasan Penelitian
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Mahasiswa
2. Bagi Perusahaan
penerapan metode Fault Tree Analysis (FTA) dan Failure Mode And Effect
3. Bagi Pembaca
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
material menjadi 3 bagian sekaligus (batu chipping, batu split, pasir). Vertical
melibatkan rotor kecepatan tinggi dengan tips tahan aus dan ruang yang
(Alimuddin,2021)
B. Pemeliharaan (Maintenance)
5
pemeliharaan (maintenance) menurut para ahli:
kualitas).
peralatan yang ada di pabrik serta melakukan perbaikan yang diperlukan agar
terdapat suatau keadaan operasi produksi yang sesuai dengan apa yang
proses produksi.
6
pemeliharaan yaitu pemeliharaan terencana (planned maintenance, dan
yang tidak terduga dan menemukan kondisi atau keadaan yang dapat
atas:
7
3) Emergency maintenance adalah pekerjaan perbaikan yang
efisien.
8
dengan melibatkan dukungan dari semua pihak untuk
1992).
Failure Mode And Effect Analysis (FMEA) merupakan teknik analisa risiko
9
peralatan, fasilitas atau sistem dapat gagal serta akibat yang ditimbulkannya.
produksi. Risk Priority Number (RPN) adalah sebuah pengukuran dari risiko
yang menjadi prioritas tertinggi dari kerusakan tersebut. RPN diperoleh dari
𝑅𝑃𝑁 = 𝑆 × 𝑂 × 𝐷 (1)
Keterangan :
S = Severity
O = Occurance
D = Detection
10
Berdasarkan risiko yang telah didketahui nilai RPN masing-masing
komponen, maka dapat ditentukan nilai risiko kritis. Risiko tersebut yang
akan dianalisis lebih lanjut sebagai langkah awal dari tindakan penanganan
sebagai risiko kritis jika memiliki nilai RPN diatas nilai RPN kritis. Nilai kritis
RPN ditentukan dari rata-rata nilai RPN seluruh risiko. Rata-rata nilai RPN
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑅𝑃𝑁
𝑁i𝑙𝑎i 𝐾𝑟i𝑡i𝑠 𝑅𝑃𝑁 = (2)
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑅𝑒𝑠i𝑘𝑜
lakukan perhitungan nilai RPN untuk melihat kegagalan yang terjadi yang
severity antara 1 sampai 10. Berikut adalah nilai severity secara umum
11
Tabel 2.2 Kriteria dan Nilai Rangking Untuk Severity
Criteria of Severity Effect Rangking
2. Frekuensi (Occurrence)
antara 1 sampai 10. Berikut nilai ocurance secara umum pada Tabel 2.3
Sumber : Smith,(2004)
12
3. Tingkat Deteksi (Detection)
pasti terdeteksi 1
Sumber : Smith, (2004)
tindakan yang disarankan untuk adanya perubahan desain atau proses pada
13
Adapun tahapan-tahapan FMEA secara sistematik sebagai berikut
tertinggi.
14
E. Fault Tree Analysis(FTA)
Menurut Priyanta, (2000) Fault Tree Analysis (FTA) adalah suatu teknik
(Fault Tree Analysis) merupakan salah satu metode yang digunakan untuk
pendekatan yang bersifat top down, yang diawali dengan asumsi kegagalan
dari kejadian puncak (top event) kemudian merinci sebab-sebab suatu top
event sampai pada suatu kegagalan dasar (root cause). Top event ini
merupakan suatu kejadian yang tidak diinginkan atau ingin dicari tau
event yang lain. Fault event ini ada beberapa jenis, diantaranya :
1. Primary faults
2. Secondary faults
pada kondisi yang tidak tepat namun komponen tersebut tidak rusak.
3. Command faults
15
Dapat dilihat pada Tabel 2.1 simbol-simbol yang digunakan dalam membuat
Logic event Hubungan secara logika antara input dalam AND dan OR
tidak dikehendaki.
16
1. Mengidentifikasi kejadian atau peristiwa terpenting dalam sistem (top
level event).
Langkah pertama dalam FTA ini merupakan langkah penting karena akan
adalah menyusun urutan sebab akibat pohon kesalahan. Pada tahap ini,
jelas dari suatu sistem dan perbaikan-perbaikan apa yang harus dilakukan
17
a. Menyederhanakan pohon kesalahan
18
H. Kerangka Berfikir
19
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
bergerak pada bidang pelayanan jasa beton siap pakai (Ready Mix Concrete)
Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian pada PT. Prima Karya
1. Alat tulis
yaitu :
1. Observasi
20
langsung kondisi aktual yang terjadi dilapangan yaitu aktivitas produksi
2. Wawancara
Melakukan tanya jawab kepada karyawan yang berada pada bagian ready
3. Kajian Pustaka
diteliti.
D. Jenis Penelitian
E. Analisis Data
21
berikut:
22
a. Mengidentifikasi potensi kegagalan pada produk yang dikerjakan.
event).
23
BAB IV
A. Pengumpulan Data
diperoleh data kerusakan komponen pada mesin vertical shaft selama bulan
April sampai dengan Juni 2021 seperti pada Tabel 4.1 berikut:
24
Berdasarkan Tabel 4.1 diatas diketahui bahwa komponen mesin vertical
shaft yang sering mengalami kerusakan yaitu komponen jaw impact yang
B. Pengolahan Data
untuk menghasilkan nilai Risk Priority Number (RPN) seperti pada Tabel
4.2 berikut:
25
Tabel 4.2 FMEA Pada Mesin Vertical shaft
Jenis Kerusakan Penyebab Kerusakan Akibat Kerusakan
Komponen S O D RPN
(Failure Mode) (Failure Cause ) (Failure Effect )
Jaw impact tidak Mesin tidak dapat
Jaw Impact Gigi jaw yang memukul aus 10 2 8 160
Berfungsi berfungsi
Belt Belt tidak bergerak Bantalan belt aus Mesin macet 9 2 7 126
Listrik kemotor V-belt
Feeder Feeder terlalu lambat Mesin mengalami drop 8 2 6 96
bermasalah
Hammer tidak
Hammer Flail yang berputar aus Mesin berhenti 9 2 8 144
Berfungsi
Hopper Hopper macet Hopper jarang dibersihkan Mesin mengalami drop 6 2 6 72
Pompa
Air tidak mengalir Pipa tersumbat Mesin kotor 6 3 5 90
Danau
Material tidak lolos
Saringan Saringan tersumbat Mesin pemukul aus 3 2 4 24
saringan
Sumber : PT. Prima Karya Manunggal, 2021
terdapat pada komponen jaw impact dengan total nilai RPN sebesar 160,
Hammer sebesar 144, dan belt sebesar 126 . Nilai RPN ketiga risiko
tersebut berada diatas 102 yang merupakan nilai kritis RPN. Nilai kritis
RPN didapatkan dari total nilai RPN dibagi dengan jumlah risiko. Sehingga
dari suatu sistem. FTA berorientasi pada fungsi atau yang lebih dikenal
dengan dengan “top down approach” karena identifikasi ini berawal dari
26
wawancara dengan kepala seksi bagian ready mix PT. Prima Karya
27
Berdasarkan hasil analisis pada Gambar 4.1 diatas terdapat tiga
kerusakan mesin Vertical shaft yaitu jaw impact tiidak berfungsi, belt
kerja yang tidak adanya checklist pemakaian mesin dan mesin bekerja
disebebkan kerena operator yang kurang teliti dan tidak bekerja sesuai
C. Usulan Perbaikan
metode FTA dan FMEA terkait permasalahan kerusakan mesin vertical shaft,
28
Adapun usulan perbaikannya yaitu:
mesin.
29
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengolahan data dan analisis data diatas maka didapat
1. Dari hasil analisis data dengan menggunakan Failure Mode And Effect
Analysis (FMEA) terdapat tiga komponen mesin yang memiliki nilai RPN
tertinggi yaitu Jaw impact dengan total nilai RPN 160 , Hammer dengan
total nilai RPN 144, dan Belt dengan total nilai RPN 126. Sehingga
memberikan kegagalan.
2. Dari hasil analisis data dengan menggunakan metode Fault Tree Analysis
vertical shaft yaitu disebabkan oleh tiga faktor yaitu faktor sikap kerja,
B. Saran
30
3. Perusahaan perlu memberikan pemahaman kepada karyawan untuk lebih
31
DAFTAR PUSTAKA
Alimuddin. 2021. Pengertian Mesin Vertical shaft, Penerbit PT. Prima Karya
Manunggal, Pangkep.
Puente J, Pino R, Fuente D. 2002. A Decision Support System For Applying Failure
Mode and Effect Analysis.
32
Sehrawat M.S, Narang J.S. 2001. Production Management, Penerbit Dhanpahat
RAI Co. Nai Sarak
33
LAMPIRAN
34