OLEH:
CV. ARTSARI
Periode:
12 Oktober – 23 November 2020
OLEH
Diketahui/Disetujui,
Periode:
12 Oktober – 23 November 2020
OLEH
Diketahui/Disetujui,
(Mersi Suriani Sinaga, S.T., M.T) (Ir. Lilis Sukeksi, M.Sc., Ph.D)
NIP. 19680806 199802 2 001 NIP. 19600916 198811 2 001
Puji dan syukur penulis ucapkan ke hadirat Tuhan yang Maha Esa, atas berkat
dan rahmat-Nya, laporan kerja praktek ini dapat diselesaikan dengan baik. Kerja Praktek
yang dilakukan di CV. Artsari, Jalan Tri Dharma No.48, Padang Bulan, Kec. Medan
Baru, Kota Medan, Sumatera Utara, ini dilaksanakan mulai 12 Oktober 2020 sampai 23
November 2019.
Selama melaksanakan kerja praktek dan penyusunan laporan kerja praktek ini,
penulis mendapatkan banyak bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, oleh karena
itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Orang tua dan seluruh keluarga yang telah memberikan dorongan moril maupun
materil selama ini.
2. Ibu Ir. Seri Maulina, M.Si, Ph.D selaku Dekan Fakultas Teknik, Universitas
Sumatera Utara
3. Ibu Ir. Maya Sarah, S.T., M.T., Ph.D., IPM selaku Ketua Departemen Teknik
Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara.
4. Ibu Erni Misran, S.T, M.T, Ph.D selaku Sekretaris Jurusan Teknik Kimia,
Universitas Sumatera Utara.
5. Ibu Dr. Ir. Iriany, M.Si selaku Koordinator Kerja Praktek Jurusan Teknik Kimia,
Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara.
6. Ibu Ir. Lilis Sukeksi, M.Sc., Ph.D selaku Dosen Pembimbing atas bimbingan dan
pengarahannya membimbing penulis dalam menyelesaikan laporan Kerja
Praktek.
7. Bapak Ir. Tedi Gunawan selaku Direktur di CV. Artsari yang telah memberikan
izin untuk melakukan Kerja Praktek.
8. Kakak Vera Diana Panjaitan selaku Pembimbing Lapangan di CV. Artsari atas
segala bantuan, pengetahuan, pengarahan dan bimbingannya selama
melaksanakan Kerja Praktek.
9. Seluruh karyawan CV. Artsari yang telah banyak berbagi ilmu dan
pengalamannya.
10. Rekan-rekan mahasiswa Teknik Kimia USU yang telah banyak memberikan
masukan dan dukungan kepada kami.
Penulis I Penulis II
Mulai
Disetuju
i?
Ya
Penjajakan Ke Perusahaan
Tidak
Disetujui?
Ganti Perusahaan
Ya
Penerimaan Surat Kerja Praktek
A
A
Laporan Kuliah Praktek Industri
CV. Artsari 5
A
a
Disetujui? Tidak
Ya
Seminar Kerja Praktek
Lulus
Selesai
2.4 Kosmetik
2.4.1. Sejarah Kosmetik
Kosmetik berasal dari bahasa yunani “kosmeticos” yang memiliki arti
keterampilan menghias dan mengatur. Sejak jaman dulu ilmu kedokteran sudah sangat
2.6 Utilitas
Unit pendukung proses atau yang lebih dikenal dengan sebutan utilitas
merupakan bagian penting untuk menunjang proses produksi dalam pabrik. Unit-unit
pendukung proses yang terdapat dalam pabrik sabun antara lain:
1. Unit pengadaan air
Unit ini bertugas menyediakan dan mengolah air untuk memenuhi kebutuhan
air sebagai berikut:
Air proses
Air konsumsi dan sanitasi
2. Unit Pengolahan Limbah
3. Unit pengadaan listrik
Unit ini bertugas menyediakan listrik sebagai tenaga penggerak untuk peralatan
proses, keperluan pengolahan air, peralatan-peralatan elektronik atau listrik
AC, maupun untuk penerangan. Listrik disuplai dari PLN dan dari generator
sebagai cadangan bila listrik dari PLN mengalami gangguan.
3.1 Sabun
Sabun adalah campuran garam natrium atau kalium dari berbagai asam lemak
alami, yang pembuatannya menurut Gunstoneetal, (1986) telah berkembang dari
proses tradisiona menjadi proses kimia yang canggih. Pembuatan sabun berasal dari
orang Mesir dan Babilonia.Beberapa abad yang lalu campuran mentah lemak hewani
dan abu tanaman beralkali ditemukan untuk menghasilkan sabun mentah yang berbusa
dan dibersihkan secara efektif.Selama berabad-abad, ada saat ketika orang mampu
membuat sabun menggunakan garam natrium atau kalium seperti yang dilakukan saat
ini. Ketika anggota suku Jerman pada masa Caesar merebus lemak kambing dengan
kalium yang tercuci dari abu kayu bakar, mereka melakukan reaksi kimia yang sama
seperti yang dilakukan pada skala yang luar biasa pada masa modern (Warra, dkk.,
2010).
Sabun dikenal secara kimia sebagai alkil karboksilat yang merupakan
pembersih kulit tertua yang digunakan untuk tujuan pembersihan dan kesehatan.
Dalam beberapa dekade terakhir, sabun tidak hanya digunakan untuk membersihkan
kulit tetapi juga berguna untuk memberikan kelembapan, kelembutan, dan
lainnyaSebagai efek multifungsi pada kulit. Selain itu, formulasi sabun telah
mengalami perubahan dan peningkatan dengan penambahan bahan aktif yang
bertindak sebagai antioksidan, seperti asam askorbat, palmitat, tokoferol asetat,
niacinamide, dan bahan alami lainnya. Antioksidan dari ekstrak tumbuhan berguna
meningkatkan kesehatan kulit (Borhan, 2014).
3.3 Saponifikasi
Saponifikasi adalah proses di mana trigliserida digabungkan dengan basa kuat
untuk membentuk garam logam asam lemak selama proses pembuatan sabun.
Distribusi asam lemak tak jenuh dan jenuh menentukan tingkat kekerasan, aroma,
pembersihan, busa, dan kemampuan pelembab sabun. Ekstrak tumbuhan, seperti
rosemary, nabati, dan minyak esensial sering ditambahkan ke sabun untuk
meningkatkan kualitas dan daya tarik sensorik (Vidal, dkk., 2018). Adapun reaksi
saponifikasi yaitu :
Dimana R1, R2, R3 merupakan rantai hidrokarbon atau gugus alkil. Lemak
bersumber dari minyak sawit, minyak inti sawit dan minyak biji kelapa. Natrium
hidroksida diperoleh dari dekomposisi elektrolitik natrium klorida yang serupa
(Onyegbado, dkk., 2002). Terdapat dua proses yang biasa digunakan dalam cara
pembuatan sabun yaitu proses dingin dan proses panas yang dapat kita lihat
perbedaannya sebagai berikut
Tabel 3.1 memperlihatkan komposisi asam lemak yang terdapat pada minyak
kelapa.Dari tabel tersebut, dapat dilihat bahwa kandungan utama dalam minyak kelapa
adalah asam laurat yang merupakan asam lemak jenuh dengan persentase 46% hingga
50%.Adapun fungsi dari asam lemak dapat dilihat pada tabel berikut (Usmania&
Widya 2012).
Tabel 3. 2 Fungsi Asam Lemak terhadap Sifat Sabun yang Dihasilkan
No Asam Lemak Fungsi
Tabel 3.2 memperlihatkan beberapa jenis asam lemak yang sering ditemukan
dalam minyak nabati.Dari tabel diatas, dapat dilihat bahwa fungsi penggunaan minyak
kelapa yang mengandung asam laurat yang tinggi dalam pembuatan sabun adalah
untuk menghasilkan sabun yang keras, memiliki daya bersih yang tinggi dan busa yang
lembut.
3.4.2.1 Air
Air adalah substansi kimia dengan rumus kimia H2O. Satu molekul air tersusun
atas dua atom hidrogen yang terikat secara kovalen pada satu atom oksigen. Air
bersifat tidak berwarna, tidak berasa dan tidak berbau pada kondisi standar, yaitu pada
tekanan 100 kPa F(1 bar) and temperatur 273,15 K (0 °C). Zat kimia ini merupakan
suatu pelarut yang penting, yang memiliki kemampuan untuk melarutkan banyak zat
kimia lainnya, seperti garam- garam, gula, asam, beberapa jenis gas dan banyak
macam molekul organik. Dalam pembuatan sabun, air yang baik digunakan sebagai
pelarut yang baik adalah air sulingan atau air minum kemasan. Air dari PAM kurang
baik digunakan karena banyak mengandung mineral (Sintia,2016).
3.4.2.8 Bayam
Bayam termasuk dalam family Amaranthaceae. Tanaman ini berbentuk perdu
atau semak. Berwarna hijau dan berbunga. Bayam dapat tumbuh sepanjang tahun pada
ketinggian sampai dengan 20-30 cm dengan pengairan secukupnya. Bayam memiliki
kandungan vitamin A yang dapat membantu limposit berfungsi lebih efektif dalam
melawan infeksi, memelihara kesehatan sel-sel epitel pada saluran pernapasan,
memicu pertumbuhan, menangkal radikal bebas, mendukung proses reproduksi.
Bayam juga memiliki kandungan vitamin C yang dapat menghambat proses penuaan
dini, menghaluskan kulit, sekaligus menghambat kinerja enzim tirosinase yaitu enzim
yang bertugas membantu pembentukan pigmen di kulit, dan pada bayam terdapat zat
besi (Fe) yang berfungsi untuk mencegah kelelahan akibat anemia (Fitriyani, 2013).
4.5 Produk
Produk yang dihasilkan oleh CV. Artsari adalah sabun dan sampo, dengan
spesifikasi sebagai berikut:
Tabel 4.1 Spesifikasi Produk
Nama
Bentuk Warna Uji Mutu Uji Mikroba
Produk
2) Sabun Serai
Tabel 4.3 Hasil Analisa Mutu Sabun Serai
No. Parameter Unit Result Limit of Method
Detection
Not 18-14-16/MU/SMM/SIG,
1. 1,4-Dioxane mg / kg 0,51
detected (GC-MS)
Not 18-13-9/MU/SMM/SIG
2. Pb mg / kg 0,05
detected (ICP OES)
Not 18-13-9/MU/SMM/SIG
3. Cd mg / kg 0,00011
detected (ICP OES)
Not 18-13-9/MU/SMM/SIG
4. Hg mg / kg 0,02
detected (ICP OES)
Not 18-13-9/MU/SMM/SIG
5. As mg / kg 0,008
detected (ICP OES)
6. Candida Albicans / 0,1 g Negative - ISO 18416 : 2015
Staphylococcus
7. / 0,1 g Negative - ISO 22718 : 2015
aureus
Pseudomonas
8. / 0,1 g Negative - ISO 22717: 2015
aeruginosa
colony /
9. Kapang Khamir < 10 - ISO 16212 : 2017
g
colony /
10. ALT < 10 - ISO 21149 : 2017
g
Bagian Tak
11. % 14,25 - SNI 3532:2016, point 6,7
Tersabunkan
4) Sampo Bayam
Tabel 4.5 Hasil Analisa Mutu Sampo Bayam
Direktur
Direktur Operasional
Warehouse Finish
Good, Distribution Quality Control
PPIC and General
Department
Department Logistic Department Production
Department
Forecast
WIP (Work in
Process) Stock RM/PM
Karantina
JO PR
(Job Order) (Purchase Request)
MR PO
(Material Request) (Purchase Order)
Bagian Produksi
Gudang
Proses Pengolahan
Bulk
Filling
Packing
Gudang Warehouse
M1 = ρair x V1
= 1g/ml x 50ml
= 50 g
= 0,05 kg
Massa fluida panas
M2 = ρair x V2
= 1 g/ml x 50 ml
= 50 g
= 0,05 kg
Mair = ρair x V2
= 1 g/ml x 100 g
= 100 g
= 0,1 kg
Q = Qaquadest + Qkalorimeter (Nasution, dkk., 2014)
Q = (m Cair ∆T )+ (Ckalorimeter ∆T) (Nasution, dkk., 2014)
Q = 0,1 kg x 4.182 J/kgºC x 12,4 ºC + 143,56J/ºC x
12,4ºC
Q = 5185,68 J + 1780,144 J
Q = 6965,824 J
massa NaOH
nNaOH = Berat Molekul (Nasution, dkk., 2014)
38 gram
nNaOH = 40 gram/mol
6965,824 J
= - 0,95 mol
= -7.332,45 J/mol
= -7,33245 kJ/mol
Mair = ρair x V2
= 1 g/ml x 2600 ml
= 2.600 g
= 2,6 kg
Q = Qaquadest + Qkalorimeter (Nasution, dkk., 2014)
Q = (m Cair ∆T )+ (Ckalorimeter ∆T) (Nasution, dkk., 2014)
Q = 2,6 kg x 4.182 J/kgºC x 12,4 ºC + 143,56J/ºC x
12,4ºC
Q = 134. 827,68J + 1780,144 J
Q = 136.607,824 J
massa NaOH
nNaOH = Berat Molekul (Nasution, dkk., 2014)
38 gram
nNaOH = 40 gram/mol
136.607,824 J
=- 0,95 mol
= - 143800 J/mol
= -143,800 kJ/mol
9555,08
=- x3
0,95
= - 30173,93 J/mol
416.213,84 J
=- x3
0,95
= - 1.314.400 J/mol
= -1.314,359 kJ/mol
8.1 Kesimpulan
Dari hasil pelaksanaan Kerja Praktik di CV. Artsari dapat ditarik sebuah
ringkasan yang mencakup keseluruhan pelaksanaan Kerja Praktik sebagai berikut:
1. CV. Artsari merupakan perusahaan yang berdiri dengan bahan baku utama
minyak kelapa yang diintergrasi untuk menghasilkan sabun dan sampo natural.
2. Sabun yang diproduksi oleh CV. Artsari lebih natural dan tidak menyebabkan
iritasi kulit.
3. Pada skala laboratorium, kapasitas panas kalorimeter diperoleh sebesar 143,56
J/C, panas pelarutan NaOH sebesar -7.332,45 J/mol dan panas reaksi
saponifikasi sebesar -30.1739,93 J/mol.
4. Pada skala pabrik, panas pelarutan NaOH sebesar -143800 J/mol dan panas
reaksi saponifikasi sebesar - 1.314.400 J/mol.
8.2 Saran
Saran yang dapat di berikan kepada CV. Artsari yaitu sebagai berikut:
1. Pembuatan sistem pengolahan limbah padat mengingat banyaknya limbah
yang dihasilkan di tiap-tiap proses.
2. Pada proses glyserin pretreatment masih digunakan skimming secara manual,
sehingga disarankan untuk membuat skimming system secara otomatis.
Ani Suryani, E. H. dan H. K. 2005. Kajian Penggunaan Lidah Buaya (Aloe Vera) Dan
Bee Pollen Pada Pembuaan Opaque. Jurnal Teknologi Industri Pertanian,
15(2), 40–45.
Batubara, I., Herawati Suparto, I., & Annisa Rakhmatika, F. 2016. Sineol dalam
Minyak Kayu Putih sebagai Pelangsing Aromaterapi. Jurnal Jamu Indonesia,
1(3), 12–17. https://doi.org/10.29244/jjidn.v1i3.30639.
Boemeke, L., Marcadenti, A., Busnello, F. M., & Gottschall, C. B. A. 2015. Effect of
Coconut Oil on Human Health. Open Journal of Endocrine and Metabolic
Diseases 05(07), 84–87. https://doi.org/10.4236/ojemd.2015.57011.
Borhan, Farrah Payyadhah, Siti Salwa Abd Gani and Rosnah Shamsuddin. 2014. The
Use of D-Optimal Mixture Design in Optimising Okara Soap Formulation
for Stratum Corneum Application. The Scientific WorldJournal.
http://dx.doi.org/10.1155/2014/173979.
Bota, W., Martosupono, M., & Rondonuwu, F. 2015. Potensi senyawa minyak sereh
wangi (Citronella oil) dari tumbuhan Cymbopogon nardus L. sebagai agen
anti bakteri. Seminar Nasional Sains Dan Teknologi 2015, Inovasi
Humaniora, 1(November), 1–8. Retrieved from https://jurnal.umj.ac.id
Burés, J. 2017. What is the Order of a Reaction? Topics in Catalysis, 60(8), 631–633.
https://doi.org/10.1007/s11244-017-0735-y
Damirchi, Azadmard S., Alirezalu, K., & Alirezalu, A. 2011. Physiological and
Medicinal Properties of Castor Oil. Rpmp, 33(August), 322–337.
Dewi, D. W., Khotimah, S., & Liana, D. F. 2016. Pemanfaatan Infusa Lidah Buaya (
Aloe vera L ) sebagai Antiseptik Pembersih Tangan terhadap Jumlah Koloni
Kuman. Jurnal Cerebellum, 2(3), 577–589.
Dogra, S.K. 2009. Kimia Fisik dan Soal-Soal. Universitas Indonesia
Essential, F., Cymbopogon, O., Yafik, M., & Syarif, P. 2018. Pengaruh Umur Panen
dan Lama Penyulingan terhadap Hasil Minyak Atsiri Sereh Wangi (
Cymbopogon nardus L .) Effect of Harvest Age and Distillation Length on
the Results of Citronella, 14(2).