TUGAS AKHIR
Oleh:
Mahadiah Aslan
17 TIA 256
Menyetujui,
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui,
ii
HALAMAN PENGESAHAN
Telah diterima oleh Panitia Ujian Akhir Program Diploma Tiga (D3)
yang telah dipertahankan di depan Tim Penguji pada hari senin 2 November 2020
sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Ahli Madya (A.Md) Teknik Industri
dalam program studi Teknik Industri Agro Pada Politeknik ATI Makassar.
PANITIA UJIAN :
iii
PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR
Menyatakan bahwa tugas akhir yang saya buat benar-benar merupakan hasil karya
saya sendiri. Apabila dikemudian hari terbukti dan dapat dibuktikan sesuai dengan
hukum yang berlaku di Negara Republik Indonesia bahwa tugas akhir saya adalah
hasil karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan
tersebut tanpa melibatkan institusi Politeknik ATI Makassar atau orang lain.
Yang menyatakan,
Mahadiah Aslan
iv
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur atas kehadirat ALLAH SWT karena dengan izin
dan rahmat-Nyalah sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan
Rasulullah SAW teladan umat manusia sepanjang masa, pembawa dari masa
kebodohan ke masa yang penuh dengan ilmu pengetahuan dan jalan kebenaran.
Makassar. Penulis tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak berupa dukungan
moril, fasilitas, bimbingan, dan dorongan. Pada kesempatan ini penulis ingin
Akademik.
4. Seluruh dosen Teknik Industri Agro yang telah mengajar dan memberikan
v
Quality Assurance Manager Bapak Syahrul Effendi yang telah
Nini Dwi Novrianti, Salsabila Rahayu Putri yang selalu memberi hiburan,
canda dan tawa dan semangat selama proses pembuatan Tugas Akhir.
8. Sahabat Andi Rifdah Amir, Adhe Yuniar dan Arung Samudra yang selalu
10. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang telah banyak
Aslan dan Ibu Arbayah atas segala doa yang selalu dipanjatkan kepada penulis,
dan dukungan serta bantuannya yang luar biasa yang tak ternilai hingga penulis
dapat menyelesaikan studi DIII dan tugas akhir. Kiranya amanah yang diberikan
saya Faradiana Aslan, Muh Amin Syarif Aslan, Zubaedah Aslan atas segala
doa dan bantuannya selama pembuatan skripsi ini dan selama penulis menempuh
vi
pendidikan. Serta terimakasih pula kepada seluruh keluarga-keluarga yang selalu
ikut mendoakan dan mendukung segala hal kegiatan yang penulis lakukan.
Penulis menyadari bahwa Laporan Tugas Akhir ini masih jauh dari
kesempurnaan, karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun dari pembaca demi kesempurnaan Laporan Tugas Akhir ini. Akhir
kata, tiada kata yang patut penulis ucapkan selain doa semoga Allah subhanahu
Aamiin.
Mahadiah Aslan
vii
ABSTRAK
viii
DAFTAR ISI
ix
HASIL DAN PEMBAHASAN .......................................................................... 27
4.1 Pengumpulan Data ............................................................................... 27
4.2 Pengolahan Data .................................................................................. 28
4.3 Analisa dan Pembahasan ...................................................................... 30
BAB V............................................................................................................... 34
PENUTUP ......................................................................................................... 34
5.1 Kesimpulan.......................................................................................... 34
5.2 Saran ................................................................................................... 34
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 35
LAMPIRAN ...................................................................................................... 37
x
DAFTAR TABEL
ix
DAFTAR GAMBAR
xii
BAB I
PENDAHULUAN
yang memiliki potensi berkembang sangat baik di masa depan dimana setiap
(Yunita, dkk, 2006) . Adapun setiap lokasi dimana terdapat suatu aktivitas,
bahaya atau dapat disebut juga dengan hazard. Jika hazard tersebut tidak
1
menemukan dan mengidentifikasi adanya sumber hazard di tempat kerja.
aman bagi tenaga kerja, aset perusahaan dan lingkungan, tak terkecuali di
produk ikan tuna beku seperti produk tuna slice beku (frozen tuna slice),
produk tuna kiriotoshi beku (frozen tuna kiriotoshi), produk tuna plate beku
(frozen tuna plate), dan produk tuna negitoro beku (frozen tuna negitoro).
kecelakaan kerja hingga cidera pada pekerja frozen tuna, maka perlu
oleh (Rahayu ningsih, 2019), (Ningsih & Hati, 2018), (Khamid et al., 2019)
salah satu metode teknik identifikasi bahaya yang sistematis, teliti, dan
fasilitas plant pada lingkungan atau sistem yang ada. Atas dasar inilah yang
diketahui hazard yang mempunyai nilai risiko paling tinggi (high risk)
sampai hazard yang mempunyai nilai risiko paling rendah (low risk),
1. Apa saja hazard yang terjadi pada proses produksi frozen tuna dengan
(HAZOP).
3
2. Untuk mengetahui upaya pengendalian hazard berdasarkan metode
hazard pada proses produksi frozen tuna pada PT. Nirvana Niaga Sejahtera
Makassar.
berikut :
1. Bagi Mahasiswa
2. Bagi Perusahaan
potensi bahaya yang mungkin bisa terjadi pada proses produksi di PT.
3. Bagi Pembaca
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
maksimal dalam kinerja biaya, mutu dan waktu tiada artinya bila tingkat
kerja yang tinggi, seperti banyak tenaga kerja yang meninggal, cacat
permanen, serta instalasi proyek yang rusak, selain kerugian materi yang
Potensi bahaya keselamatan dan kesehatan kerja dapat dimana dan kepada
siapa saja. Resiko bias berakibat fatal atau hanya kecelakaan kecil,
tidak aman dari manusia (unsafe action) dan kondisi tidak aman (unsafe
5
condition) (H.W.Heinrich, 1980). Selain itu, faktor penyebab kecelakaan
dilaksanakan.
dalam bekerja
kontinu.
keamanan kerja yang dialami pekerja baik fisik maupun mental dalam
2.2 Hazard
chance of loss dari suatu bencana tertentu. Menurut John Ridley (2006:46),
diartikan sebagai potensi dari rangkaian sebuah kejadian untuk muncul dan
menimbulkan kerusakan atau kerugian. Jika salah satu bagian dari rantai
kejadian hilang, maka suatu kejadian tidak akan terjadi. Bahaya terdapat
ILO (2009), potensi bahaya adalah suatu kejadian yang berbahaya dan
atau situasi yang dapat menimbulkan efek negatif dan merugikan yang dapat
8
b. Radiasi sinar-sinar Ro atau sinar-sinar radioaktif, yang
conjuctivitis photoelectrica.
menimbulkan “frostbite”.
terjadinya kecelakaan.
atau keracunan.
sebagai berikut:
1. Bahaya Mekanis
2. Bahaya listrik adalah sumber bahaya yang berasal dari energi listrik.
3. Bahaya Fisis
getaran, suhu panas atau dingin, cahaya atau penerangan, dan radiasi
4. Bahaya Biologi
unsur biologis seperti flora dan fauna yang terdapat pada lingkungan
5. Bahaya Kimia
10
Bahan kimia mengandung berbagai potensi bahaya sesuai dengan sifat
lingkungan.
Faktor bahaya kimiawi yaitu gas, uap, debu, fume, mist , asap, kabut,
dan smog.
microwave, laser, radar, gelombang radio, sinar ultra violet, dan sinar
inframerah.
Faktor bahaya faal kerja/alat kerja antara lain: alat-alat kerja tidak
atasan dan bawahan serta antara teman bekerja tidak serasi sehingga
dalam suatu sistem baru atau modifikasi untuk suatu keberadaan potensi
permasalahan yang menganggu jalanya proses dan risiko yang terdapat pada
manusia dan atau kerusakan alat, lingkungan atau bangunan; dan operability
studies yang berarti beberapa bagian kondisi operasi yang sudah ada dan
12
rentetan insiden yang merugikan perusahaan. Pemaparan tentang HazOp dari
di tempat kerja, mulai dari analisis, dan identifikasi, serta upaya rekomendasi
atau solusi untuk menghindari dan menanggulangi bahaya yang ada, dan juga
operasi pada suatu sistem secara sistematis untuk menentukan apakah proses
penyimpangan dari kondisi operasi yang telah ditetapkan dari suatu plant,
dapat dilakukan untuk mengurangi dampak dari potensi risiko yang telah
meninjau suatu proses atau operasi pada suatu sistem secara sistematis, untuk
atau kecelakaan yang tidak diinginkan. Hasil pemaparan dari beberapa ahli
13
diatas dapat disimpulkan bahwa tujuan dari HazOp adalah suatu metode yang
digunakan dengan tujuan untuk meninjau sebuah proses atau operasi pada
berikut:
2 Human HazOp merupakan teknik HazOp yang lebih fokus untuk menilai
dengan melengkapi kriteria yang ada pada lembar HazOp dengan urutan
sebagai berikut:
14
2 Mendeskripsikan penyimpangan yang terjadi selama proses operasi
tersebut.
consequences
15
Tabel 2. 2 Kriteria Likelihood
4 4 8 12 16 20
3 3 6 9 12 15
2 2 4 6 8 10
1 1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
SKALA KESERIUSAN
(SEVERITY/CONSEQUENCES)
Keterangan:
Tingkat risiko rendah
Tingkat risiko sedang
Tingkat risiko tinggi
Tingkat risiko ekstrim
(sumber: UNSW Health and Safety, 2008)
Risk Matrix digunakan untuk menghitung skor risiko atau
tingkat risiko dari potensi bahaya. Warna pada risk matrix berfungsi
risiko tinggi, warna hijau untuk tingkat risiko sedang, dan warna biru
keparahan suatu cidera atau sakit penyakit yang dapat disebabkan oleh
kesehatan kerja adalah risiko yang berkaitan dengan sumber bahaya yang
tingkat keparahan suatu cidera atau sakit penyakit yang timbul dalam
lingkungan kerja.
a. Pergantian staf
diidentifikasi sebelumnya.
risiko keselamatan dan kesehatan kerja berkaitan dengan bahaya dan risiko
19
yang ada di tempat kerja yang dapat menimbulkan kerugian bagi
perusahaan.
dari sebuah risiko yang mengancam aset dan penghasilan dari sebuah
20
termasuk metodologi yang digunakan dalam penelitian.
21
2.5 Kerangka Berfikir
Identifikasi Masalah
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Batasan Masalah
Study Pustaka
Pengumpulan Data
22
BAB III
METODE PENELITIAN
04 Juli 2020.
1 Alat Tulis
2 Laptop
5 Worksheet HAZOP
23
yang ada di lapangan dengan menyajikan data dan menganalisis. HazOp
bahaya yang timbul pada proses produksi frozen tuna menggunakan metode
1. Penelitian Lapangan
24
teknik pengumpulan data antara lain :
a. Observasi
b. Wawancara
2. Studi Literatur
25
1. Mengklasifikasikan Hazard yang ditemukan,
tersebut.
26
BAB IV
kerja yang ada di PT. Nirvana Niaga Sejahtera Makassar, untuk melakukan
alur dari proses produksi tersebut. Proses produksi adalah sebagai berikut:
27
4.2 Pengolahan Data
Pertumbuhan Bakteri
Menyebabkan gastoenteritis Kontaminasi dari karyawan
(Salmonella; E Coli; 1 3 3 Sedang
jika dikonsumsi & peralatan.
Coliform)
Pertumbuhan Bakteri
Menyebabkan gastoenteritis Kontaminasi dari karyawan
(Salmonella; E Coli; 1 3 3 Sedang
jika dikonsumsi & peralatan.
Skinning Coliform)
4
(Pembuangan Kulit)
Grading &
Weighing Kontaminasi Bakteri
Penularan infeksi melalui Kontaminasi dari karyawan
7 (Pengklasifikasian (Salmonella;E Coli; 1 3 3 Sedang
produk frozen tuna & peralatan.
Mutu & Coliform)
Penimbangan)
28
Kontaminasi Bakteri
Penanganan yang kurang
(Salmonella;EColi;
Penularan infeksi melalui bagus pada peralatan dan air
Coliform) 1 3 3 Sedang
Washing 3 produk frozen tuna yang digunakan untuk
8
(Pencucian 3) mencuci
Pertumbuhan Bakteri
Menyebabkan gastoenteritis Fluktuasi suhu dari 18°C
(Salmonella; E Coli; 1 3 3 Sedang
jika dikonsumsi menjadi 16°C
Coliform)
Kontaminasi Bakteri
(Salmonella;EColi;
Weighing 2 Penularan infeksi melalui Kontaminasi dari karyawan
11 Coliform) 1 3 3 Sedang
(Penimbangan 2) produk frozen tuna & peralatan.
Kontaminasi Bakteri
(Salmonella;EColi;
Penularan infeksi melalui Kontaminasi dari karyawan
Coliform) 1 3 3 Sedang
Washing 5 produk frozen tuna & peralatan.
12
(Pencucian 5)
Lantai licin karna
Pekerja bisa jatuh terpeleset Adanya Tumpahan air 4 2 8 Tinggi
campuran air clorin
Pertumbuhan Bakteri
Panning Menimbulkan warna kehijau- Fluktuasi suhu dari 18°C
13 (Salmonella; E Coli; 1 3 3 Sedang
(Penyusunan Pan) hijauan pada ikan tuna menjadi 16°C
Coliform)
Chilling
Perubahan Suhu Frozen tuna bisa mengalami Proses penyimpanan yang
14 (Penyimpanan 1 3 3 Sedang
Ruangan perubahan warna / busuk tidak tepat
Segar)
Kontaminasi Bakteri
(Salmonella;EColi;
Penularan infeksi melalui Kontaminasi dari karyawan
Cutting Slice & Coliform) 1 3 3 Sedang
produk frozen tuna & peralatan.
Sizing
15
(Pemotongan Slice
& Pemisahan)
Teriris pisau, Terpotongnya Proses pemotongan secara
Sikap pekerja 3 3 9 Tinggi
jari cepat
29
Terdapat serpihan logam
Metal Detecting
Produk terkontaminasi dari peralatan dan alat
18 (Pendeteksian Serpihan logam 3 3 9 Tinggi
dengan logam tangkap yang digunakan
Logam)
(mata pancing)
Pertumbuhan Bakteri
Final Weighing
(Salmonella;EColi; Penularan infeksi melalui Fluktuasi suhu dari 18°C
19 (Penimbangan 1 3 3 Sedang
Coliform) produk frozen tuna menjadi 16°C
Akhir)
Packing & Pertumbuhan Bakteri
Labeling (Salmonella;EColi; Penularan infeksi melalui
20 Penyimpangan suhu 1 3 3 Sedang
(Pengemasan & Coliform) produk frozen tuna
Pelabelan)
Mengakibatkan
Kurangnya sirkulasi
ketidaknyamanan pada Udara Terlalu Dingin 2 1 2 Rendah
udara
pekerja
Cold Storage Pertumbuhan Bakteri
Penularan infeksi melalui
21 (Penyimpanan (Salmonella;EColi;Coli Penyimpangan suhu 1 3 3 Sedang
produk frozen tuna
Beku) form)
Mengakibatkan pingsan
Fluktuasi suhu dari 18°C
Sikap pekerja karena tidak tahan dengan 2 2 4 Rendah
menjadi 16°C
suhu dingin
Pertumbuhan Bakteri
(Salmonella;EColi; Penularan infeksi melalui Fluktuasi suhu dari 18°C
1 3 3 Sedang
Coliform) produk frozen tuna menjadi 16°C
Stuffing
22
(Pengiriman)
Mengakibatkan tabrakan
Proses pengangkatan yang
Sikap Pekerja pada saat pengangkatan 3 3 9 Tinggi
kurang berhati-hati
karton ke truck
1. Risiko Rendah terjadi di area kerja pada proses cold storage, dengan
uraian :
pekerja
30
2. Risiko Sedang terjadi di area kerja pada proses Receiving, Initial
Washing lima, Panning, Chilling, Cutting slice & Sizing, Wrapping &
tiga, Washing empat, Cutting Block, Weighing dua, Cutting slice &
empat, Washing lima, Cutting slice & Sizing, Metal detecting, Stuffing
dengan uraian :
31
alamiah (membungkung) sehingga menimbulkan potensi pekerja
slice & Sizing, yaitu sikap pekerja pada proses pemotongan dan
pekerja pekerja bisa cidera fatal, bagian tangan bisa teriris atau
terpotong.
32
2. Rekomendasi perbaikan bahaya kimia Histamin, yaitu dengan sistem
pengangkutan.
pekerja dapat langsung membaca apa saja potensi bahaya yang akan
sikap kerja yang baik dan alamiah dari ergonomic expert atau ahli K3.
air secara langsung, lantai yang cepat menyerap air, bagian sanitasi
33
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
bakteri, sikap pekerja, lantai licin, juga serpihan logam dan setelah
tingkat risk level rendah sebanyak 2, risk level sedang sebanyak 24,
dan risk level tinggi sebanyak 14 temuan hazard pada proses produksi
frozen tuna.
5.2 Saran
besar dapat terjadi selama proses produksi frozen tuna di PT. Nirvana Niaga
Sejahtera Makassar.
34
DAFTAR PUSTAKA
Khamid, A., Mulyadi, Y. and Mukhtasor, M., 2019. Analisa risiko keselamatan
dan kesehatan kerja (K3) terhadap kecelakaan kerja serta lingkungan
dengan menggunakan metode Hazard and Operability Study (HAZOP)
pada proses scrapping kapal. Jurnal Teknik ITS, 7( 2), pp.G138-G 143
Ningsih, S.O.D. and Hati, S.W., 2019. Analisis Risiko Keselamatan Dan
Kesehatan Kerja (K3) Dengan Menggunakan Metode Hazard And
Operability Study (HAZOP) Pada Bagian Hydrotest Manual Di PT.
Cladtek Bi Metal Manufacturing. Journal of Applied Business
Administration.
35
Ridley, John. (2006). Kesehatan dan Keselamatan Kerja (Ikhtisar) edisi ke-3 (Alih
bahasa: Soni Astantro, S.Si).Jakarta:Erlangga.
Safety & Risk Management Service. (2008). Hazard Operability Studies. Lloyd.
Wardhana Rico Tri. (2015). Analisis Risiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Dengan Metode Hazard Analisis. Tugas Akhir Skripsi. Jember: FT
Universitas Jember.
36
LAMPIRAN
37