Anda di halaman 1dari 2

Metode Pelaksanaan Strauss pile

Strauss pile merupakan salah satu jenis pondasi struktur untuk konstruksi bangunan yang
proses pekerjaannya dapat dilakukan secara manual. Proses pelaksanaan Strauss pile
adalah dengan cara melakukan galian tanah (lubang) pada kedalaman tertentu yang
kemudian akan diisi dengan campuran beton bertulang.

Tahapan pelaksanaan pekerjaan Strauss pile pada proyek Masjid Babul Kha’irat adalah
sebagai berikut:

Pekerjaan
Galian

Instalasi
Tulangan
Strauss Pile

Pengecoran
Strauss Pile

A. Pekerjaan Galian

Sebelum memulai pekerjaan galian Strauss pile, akan dilakukannya pemeriksaan


titik as terlebih dahulu untuk memastikan posisi dan lokasi dari Strauss pile sudah
sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat. Pekerjaan galian tanah akan
dilakukan dengan cara manual menggunakan bor auger dengan kedalaman
mengikuti desain perencanaan yang telah dibuat.

B. Instalasi Tulangan Strauss Pile

Pabrikasi Tulangan Strauss pile di laksanakan bersamaan dengan penggalian tanah


Strauss pile untuk menghemat waktu. Pabrikasi besi di buat sesuai dengan desain
perencanaan kemudian disiapkan ke lokasi pekerjaan Strauss pile. Selanjutnya
pemasangan besi tulangan dimasukan ke dalam lubang galian.
C. Pekerjaan Pengecoran Strauss Pile

Sebelum Pengecoran Strauss pile di lakukan pengukuran kembali agar posisi besi
tulanagan berada pada AS. Pengecoran menggunakan campuran beton site mix
mutu K-250 dengan mix design yang telah ditentukan dan disetujui. Sebelum
memulai pencampuran adukan beton, masing-masing material terlebih dahulu
dihitung berat per satuan ember cor untuk memudahkan perhitungan jumlah yang
dibutuhkan dalam satu kali proses pencampuran beton. Sebelum memulai proses
pengecoran, beton site mix yang pada setiap satu kali proses campuran dalam satu
mesin molen mixer perlu dilakukannya test uji slump (dengan nilai slump 10 cm
sampai dengan 14 cm) dan pembuatan sampel uji tekan. Setelah itu beton site mix
dapat langsung dituangkan ke area pengecoran Strauss pile.

Langkah Kerja Pengecoran :

1. Area pengecoran dipastikan telah bersih dari segala jenis sampah kawat atau
sampah lainnya agar tidak menganggu kualitas beton.
2. Material semen, pasir, split serta air ditimbang terlebih dahulu guna
mengetahui berat masing-masing material dalam satu wadah (ember cor)
sehingga memudahkan perhitungan jumlah material (per satu wadah tersebut)
yang dibutuhkan dalam satu kali pencampuran (pengadukan) menggunakan
mesin molen mixer.
3. Masing-masing material dimasukan ke dalam mesin molen mixer secara
bertahap sesuai dengan kebutuhan yang diperhitungkan pada mix design
yang telah dibuat dan disetujui.
4. Campuran beton dari mesin molen mixer dituangkan ke dolak untuk kemudian
dibawa ke area pengecoran Strauss pile menggunakan ember cor.
5. Selama proses pengecoran berlangsung, dilakukan pemadatan campuran
beton dengan menggunakan alat vibrator untuk mengurangi rongga udara
dalam beton dan mencapai kepadatan maksimum sehingga meminimalisir
terjadinya segregasi.

Anda mungkin juga menyukai