METODE KERJA
PANCANG KAKI SERIBU (PILE SLAB)
PROSEDUR PELAKSANAAN
1. PERSIAPAN
Sebelum memulai pekerjaan Kaki Seribu, semua bagian yang terlibat harus terlebih dahulu
memahami bahwa semua kegiatan yang berhubungan dengan pekerjaan Kaki Seribu harus
didasarkan pada :
a. Spesifikasi.
b. Gambar perencanaan yang berstatus “for construction”.
c. Risalah lelang.
d. Shop drawing.
1.1 Penyiapan shop drawing
Untuk memudahkan pelaksanaan di lapangan, maka harus dibuat gambar yang detail
dan lengkap, gambar tersebut disebut gambar pelaksanaan atau shop drawing. Gambar
pelaksanaan harus menggambarkan :
a. Gambar denah, menggambarkan posisi Kaki Seribu terhadap sumbu bangunan
lengkap dengan ukuran Kaki Seribu dan diameter nya.
b. Gambar potongan abutment harus menginformasikan ukuran, elevasi dan mutu
beton yang dipakai yaitu K350.
c. Gambar pembesian Kaki Seribu harus menginformasikan jenis, jumlah dan diameter
besi serta jarak besi baik besi utama maupun besi sengkang.
Semua gambar pelaksanaan harus mengacu pada gambar perencanaan yang berstatus
“for construction”, spesifikasi dan risalah lelang. Gambar tersebut harus sudah disetujui
pemberi tugas, sebelum diedarkan ke lapangan serta gambar yang beredar merupakan
gambar dengan revisi terakhir.
1.2 Mempersiapkan bahan, tenaga kerja dan alat
Mempersiapkan bahan
Material yang akan digunakan harus mendapatkan persetujuan terlebih dahulu dari
pemberi tugas. Jenis material yang perlu mendapatkan persetujuan adalah sebagai
berikut :
a. besi tulangan.
b. beton melalui trial mix.
Mempersiapkan paralatan yang dipakai
Peralatan yang dipakai untuk mengerjakan pekerjaan abutment antara lain :
- alat bekisting
- bar cutter dan bar bender
- vibrator
- bucket cor
- mobile crane
1
PEKERJAAN PAKET 1 PEMBANGUNAN JALAN TOL
SOLO – KERTOSONO SEKSI 1 MULTI YEARS
WIJAYA – WASKITA – NINDYA. KSO
METODE KERJA
PANCANG KAKI SERIBU (PILE SLAB)
2. PELAKSANAAN
AC-WC, T= 5 CM
2
PEKERJAAN PAKET 1 PEMBANGUNAN JALAN TOL
SOLO – KERTOSONO SEKSI 1 MULTI YEARS
WIJAYA – WASKITA – NINDYA. KSO
METODE KERJA
PANCANG KAKI SERIBU (PILE SLAB)
2.3 Bekisting
A. Fabrikasi bekisting
Prinsip fabrikasi bekisting adalah :
a. kokoh (kuat)
b. berat bekisting harus di bawah kemampuan alat pengangkut
c. ketelitian (presisi) ukuran ( siku, lurus, dimensi tepat)
d. mudah untuk penyetelan dan pembongkaran
B. Stel bekisting
Penyetelan bekisting untuk struktur vertikal (dinding) dilakukan setelah pembesian
dilaksanakan. Pada penyetelan bekisting harus dilakukan pengecekan terhadap :
dimensi, vertikalitas, level, kerataan dan kekuatan penyangganya.
2.4 Pengecoran
A. Penuangan beton
Mixer
Untuk mendapatkan hasil beton yang baik
maka cara penuangan harus benar yaitu :
a. Pengecoran harus kontinyu sejak Corong Cor
pengecoran dimulai sampai mencapai siar
pelaksanaan (sambungan) yang
ditetapkan.
b. Beton harus dituang vertikal dan sedekat Beton
METODE KERJA
PANCANG KAKI SERIBU (PILE SLAB)
B. Pemadatan
Disamping cara penuangan yang
benar, cara pemadatan yang benar
juga merupakan faktor penting
guna mencapai tujuan Salah
pembetonan. Cara pemadatan Benar
dengan vibrator yg benar yaitu :
a. Besarnya kepala vibrator harus
disesuaikan dengan jenis
struktur beton yang akan dicor Bekisting Radius pemadatan
dan jarak antar tulangan dengan vibrator
terkecil.
b. Vibrator harus dapat dimasukkan ke
dalam jaringan/anyaman besi beton dan
harus diusahakan sedikit mungkin
1 2 3
menemperlakn vibrator pada besi.
Menggetarkan besi beton dapat
mengakibatkan mutu beton yang jelek,
dimana terjadi pengumpulan pasir
disekitar besi, bahkan apabila besi
digetarkan terus menerus akan berakibat
lebih kritis karena getaran ini merambat Urutan memasukkan Vibrator
kebeton disampingnya yang sudah mulai
mengeras, sehingga mengakibatkan retak atau terjadinya rongga antar besi dan
beton. Rongga ini akan mengakibatkan bahaya korosi pada tulangan.
c. Tidak boleh meletakkan kepala vibrator terlalu lama dalam beton karena akan
meyebabkan segregasidan bleeding terutama untuk beton dengan slump tinggi.
Lama penggetaran cukup antara 10 s/d 15 detik.
4
PEKERJAAN PAKET 1 PEMBANGUNAN JALAN TOL
SOLO – KERTOSONO SEKSI 1 MULTI YEARS
WIJAYA – WASKITA – NINDYA. KSO
METODE KERJA
PANCANG KAKI SERIBU (PILE SLAB)
d. Kepala vibrator jangan terlalu dekat dengan bekisting, keren apabila bekisting
tergetar akan terbentuk lapisan pasir lepas dan juga dapat merusakkan bekisting.
Jarak minimal ke bekisting adalah 10 cm.
e. Beton tidak boleh digetarkan berulang-ulang pada tempat yang sama, karena
dapat mengakibatkan rongga-rongga udara di dalam betonnya.
f. Vibrator harus dimasukkan ke dalam beton yang belum terpadatkan secara tepat
dan dicabut pelan-pelan. Kecepatan memasukkan vibrator diperlukan agar tidak
sempat terjadi pemadatan awal pada beton lapisan atas sehingga menyulitkan
lolosnya udara dan air yang terperangkap dibawahnya. Sedangkan pencabutan
harus dilakukan pelan-pelan untuk memberikan kesempatan vibrator
menyalurkan secara penuh energi pemadatan pada beton. Kecepatan pencabutan
berkisar antara 4 s/d 8 cm/detik.
g. Lapisan beton harus dicor secara rata sejak permulaan untuk memudahkan
pengaturan sistem pemadatan dengan vibrator.
h. Untuk pengecoran struktur beton yang tinggi dan lebar, tiap lapisan beton yang
paling efisien adalah 50 cm. Apabila tiap lapisan dibuat tebal akan menyulitkan
udara dan air yang terperagkap di lapisan bawahnya melepaskan diri ke atas
kerena tekanan beton terlelu berat. Sebaliknya apabila terlalu tipis, tekana beton
tidak dapat mengimbangi pekerjaan vibrator.
i. Untuk menyambung lapisan bawah dengan lapisan diatasnya, vibrator harus
dimasukkan sebagian (kira-kira 10 s/d 15 cm) ke dalam lapisan di bawahnya agar
tercipta lekatan yang monolik, padat dan menyatu.
j. Pada pengecoran plat beton yang tipis, salah
vibrator boleh dimasukkan ke dalam beton
secara miring. Dalam hal ini vibrator akan
menyentuh besi tulangan, tetapi harus
diusahakan sedikit dan secepat mungkin.
2.5 Perawatan (curing) beton lap. bawah