TUGAS AKHIR
Oleh:
ABSTRAK
Berbagai persoalan masyarakat yang selalu muncul seiring dengan perkembangan jaman.
Masalah-masalah dominan yang sering terjadi dalam kehidupan masyarakat adalah masalah
sampah,antara lain sampah botol plastik.sampah kini sangat memungkinkan untuk bisa di daur ulang
kembali.Salah satu cara untuk membantu proses daur ulang tersebut adalah membuat mesin
penghancur botol sederhana, maka diharapkan dapat mampu meningkatkan efisiensi kerja.
Perencanaan Mesin Pencacah Botol Plastik Bekas ini adalah solusi untuk pengolahan
limbah botol plastik bekas. Karena dapat memanfaatkan teknologi sederhana untuk proses
pengolahannya.Proses pengerjaan mesinpencacah botol plastik bekas ini merupakan proses
pencacahan atau pemotongan pada botol-botol plasik bekas menjadi tatal-tatal atau chip,Daya total
dari mesin adalah 1.450 rpm, dimana dalam perencanaan daya adalah 3 Hp,kapasitas penghasilan
mencacah botol plastik adalah 18,67 kg/jam.Perencanaan mesin pencacah botol plastik bekas
sederhana ini,mudah dalam pengoperasian dan perawatanya.
Tugas akhir ini telah dipertahankan didepan sidang penguji dan dinyatakan lulus pada
tanggal:10 Maret 2016
Abstrak telah disetujui oleh Penguji:
Tanda
Tangan
Nama Asmed,ST.,MT Zulhendri,ST.,MT Bukhari,S.,ST.,MT Drs.Mulyadi,MT
Terang Ketua Sekretaris Anggota 1 Anggota 2
Mengetahui:
Ketua Jurusan Hanif, ST.,MT
Nip.19710902 199802 1 001 Tanda Tangan
Alumnus telah mendaftar ke Politeknik Negeri Padang dan mendapatkan nomor alumnus :
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan
karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir dengan judul
“Perencanaan Mesin Pencacah Botol Plastik Bekas Dengan Kapasitas 18
kg/jam”. Shalawat dan salam penulis sampaikan juga kepada Nabi Muhammad
SAW besertakeluarganya.
Tugas akhir ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan
pendidikan AhliMadya (Amd) Teknik Mesin Politeknik Universitas Andalas
Padang. Dalam penyusunan tugas akhir ini, penulis banyak menemui kesulitan dan
hambatan, namun berkat bantuan berbagai pihak sehingga penulis dapat
menyelesaikan tugas akhir ini tepat waktu.
1. Bapak dan Ibu yang selalu memberikan nasehat dan dukungan, jasa
bapak dan ibu tak akan pernah bias terbalaskan dan tak akan pernah
kulupakan.
2. Bapak Aidil Zamri, ST., MT selaku Direktur Politeknik Universitas
Andalas Padang.
3. Bapak Hanif, ST.,MT selaku Ketua Jurusan Mesin Politeknik
Universitas Andalas Padang.
i
7. Bapak Junaidi, MT selaku Kepala Bengkel Teknologi Mekanik
Politeknik Universitas Andalas Padang.
8. Bapak Asmed, ST., MT selaku pembimbing 1 yang telah banyak
member petunjuk, saran, dan pengarahan dari penyusunan proposal
sampai selesai pembuatan tugas akhir ini.
9. Bapak Drs. Dt Zuliardi , MT selaku pembimbing 2 yang telah
banyak memberi petunjuk, saran, dan pengarahan dari penyusunan
proposal sampai selesai pembuatan tugas akhir ini.
10. Bapak-bapak teknisi bengkel teknologi mekanik Politeknik
Universitas Andalas Padang.
11. Teman- teman khususnya jurusan teknik mesin 010 yang telah
member semangat penulis dari awal perkuliahan sampai selesainya
tugas akhir ini dengan baik.
12. Dan semua pihak yang telah ikut serta dalam membantu selama
proses pembuatan tugas akhir ini sampai selesai.
Namun tak ada gading yang tak retak, dan tak ada manusia yang sempurna
begitu juga dengan tugas akhir ini yang belum sempurna. Kesempurnaan hanya
milik Allah SWT. Harapan penulis semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat
untuk semua pihak yang menggunakan. Amin YaRobbal’Allamin.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL
LEMBARAN PENGESAHAN
ABSTRAK
LEMBARAN ASISTENSI
KATA PENGANTAR..................................................................................................... i
ii
1.6.4 Bab IV Perancangan ......................................................... 5
6
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ......................................................
6
2.1 Botol Plastik ..................................................................................
7
2.2 Pencacah Botol Plastik ..................................................................
8
2.3 Cara Kerja Mesin ..........................................................................
8
2.4 Kekerasan Botol Plastik .................................................................
8
2.5 Elemen-elmen Mesin Yang Terkait Dalam Perencanaan .............
9
2.5.1 Pisau Pemotong ....................................................................
10
2.5.2 poros ....................................................................................
11
2.5.3 Pasak ...................................................................................
12
2.5.4 Batalan ................................................................................
15
2.5.5 Puli / Sabuk .........................................................................
16
2.5.6 Las,Mur,Baut Dan Sekrup ..................................................
21
BAB III METODOLOGI .................................................................
21
3.1 Diagram Alir Tugas Akhir ............................................................
22
3.2 Alat dan Bahan .............................................................................
23
3.3 Jadwal Pekerjaan ..........................................................................
24
3.4 Proses Pembuatan Komponen .......................................................
24
3.4.1 Proses Pemotongan .............................................................
iii
3.4.2 Proses perataan ................................................................... 24
iv
4.4.3 Perencanaan Poros .............................................................. 34
LAMPIRAN
v
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
3.1 Bahan Yang Di Gunakan ...................................................................................... 23
3.2 Schedule Pengerjaan .............................................................................................. 23
4.1 Komponen Yang Di Gunakan ............................................................................. 49
4.2 Perkiraan Biaya ....................................................................................................... 54
vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
vii
DAFTAR LAMPIRAN
viii
BAB I
PENDAHULUAN
masalah sampah yang erat kaitannya dengan lingkungan. Sampah adalah benda
padat hasil samping dari kegiatan manusia atau makhluk lain, menyusul produk
dan peristiwa alam. Karakteristik sampah sendiri dibagi menjadi sampah organik
dan anorganik. Jenis sampah dengan persentase organik yang tinggi sangat cocok
anorganik mempunyai potensi sebagai bahan daur ulang yang juga cukup
keseimbangan alam mulai timbul, tentunya setelah manusia menyadari bahwa bila
hal ini dibiarkan maka kemungkinan dalam waktu relative singkat alam akan
teknologi yang berwawasan lingkungan dan hemat energi. Teknologi daur ulang
1
Sumber timbunan sampah
Bahan Daur Ulang
(terjadi pemilihan/source Industri daur
ulang reduction)
Pengumpulan
(ada pemilihan)
Senitary Landfill
Pembuatan produk
(SLF)
Dan insenerator lain
Pengangkutan
Botol plastik bekas kemasan air minum yang terbuat dari bahan PET
yang masih bisa digunakan untuk proses daur ulang (recycle), maka botol bekas
kemasan air minum yang selama ini dibuang begitu saja, perlu diupayakan
pengumpulan dan sekaligus dihancurkan menjadi tatal-tatal (chip). Salah satu cara
efisiensi kerja.
2
1.2. Rumusan Masalah
Proses daur ulang terutama bahan baku botol plastik bekas kemasan air
minum yang masih beraneka ragam bentuknya, maka terlebih dahulu dihancurkan
agar menjadi tatal (chip) supaya proses daur ulang lebih cepat dan efisiensi tempat
suatu alat tepat guna yaitu Mesin Penghancur Botol Plastik yang sederhana dan
Pencacah Botol Plastik Bekas”. Adapun permasalahan yang akan dibahas dalam
penulisan tugas akhir ini adalah desain konsep konstruksi mesin, proses pembuatan,
mesin, gambar susunan, dan gambar bagian mesin sehingga mesin dapat bekerja secara
maksimal.
rancangan mesin pencacah botol plastik bekas sederhana, serta mudah dalam
3
1.5. Manfaat
Membantu dalam proses daur ulang sampah khususnya botol plastik bekas.
Dapat dipakai untuk home industri karena konstruksinya yang sederhana dan
BAB I PENDAHULUAN
Bagian ini berisikan tinjauan pustaka dan landasan teori. Isi tinjauan pustaka dan
landasan teori hampir sama dengan yang disajikan pada proposal TA, hanya saja
sudah dilakukan penjabaran yang lebih detail.
4
BAB IV PERANCANGAN
Bagian ini berisikan tentang proses perencanaan dan hasil. Pembahasan tentang
hasil yang diperoleh dibuat berupa penjelasan teoritis, baik secara kualitatif,
kuantitatif dan statistik. Serta melakukan pembandingan dari hasil penelitian
sebelumnya.
Bagian ini berisikan perhitungan biaya pembuatan alat, mulai dari biaya
pembelian komponen, pembelian bahan, dan upah tenaga kerja.
BAB VI PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
terephthalate atau PET, didesain hanya untuk sekali pakai ini aman dipakai 1-2
kali saja. Jika ingin memakainya lebih lama, tidak boleh lebih dari seminggu dan
harus ditaruh di tempat yang jauh dari sinar matahari. Kebiasaan mencuci ulang
dapat membuat lapisan plastik rusak dan zat karsinogen masuk ke air yang di
botol plastik bekas pakai berulang-ulang. Botol plastik bekas minuman mineral
atau minuman ringan berukuran satu liter, misalnya, sering digunakan sebagai
tempat air minum. Bahkan botol plastik berukuran lebih kecil dan sudah diisi
bagian bawah botol plastik selalu ada nomor dalam tanda segitiga panah
melingkar. Nomor yang tertera biasanya adalah nomor satu sampai tujuh. Nomor-
nomor tersebut merupakan jenis botol plastik yang digunakan membuat wadah.
Adapun tanda panah melingkar merupakan tanda daur ulang. Tetapi, pada
kenyataannya tidak semua botol plast ik dapat didaur ulang dan digunakan
pandang seperti botol air mineral, botol jus, dan hampir semua botol minuman
1
lainnya. Botol-botol dengan bahan #1 dan #2 direkomendasikan hanya untuk
sekali pakai.
Sumber : http://www.mupeng.com/forum/showthread
dari botol plastik dengan pisau pemotong yeng berputar mengiris dengan
2
2.3. Cara Kerja Mesin
pendukung yang lain, sehingga dihasilkan suatu mekanisme yang kompak tetapi
poros yang digerakan oleh elektro motor dengan gaya yang direncanakan. Secara
Pisau pencacah berputar oleh gaya pengerak dari elektro motor, setelah
tatal (chip).
Tatal (chip) hasil pemotongan jatuh sendiri dicorong pengeluaran dan
maka perlu diketahui dahulu kekerasan dari dimensi bahan yang akan dipotong
elemen yang saling mendukung sistim kerja dengan kompak dan menghasilkan
3
Pahat bermata ganda (multiple cutting tool) pada dasarnya merupakan
suatu seri dari pahat bermata tunggal yang dipasang pada suatu pemegang khusus
atau merupakan suatu tool tersendiri dengan sejumlah mata potong (cutting edge).
1. Mesin perkakas dengan gerak relative linier seperti pada mesin broc dan
mesin gergaji.
2. Mesin perkakas dengan gerakan relatife rotasi, seperti mesin gurdi, mesin
Tiap-tiap mata (blade) dari pisau mempunyai sebuah rake angle dan
clearance angle. Rake angle adalah sudut antara cutting edge dan radial line
(garis dari pusat cutter ke puncak cutting edge). Umumnya rake angle berkisar
antara 10o – 15o sudut clearance (clearance angle) penting untuk memungkinkan
gigi-gigi cutter untuk membersihkan benda kerja dan tidak menyebabkan gesekan
secondary clearance angle ditambah 30o. Helix angle praktis dimiliki oleh miling
4
cutter yang modern, yang mengatur gigi-gigi cutter dalam sudut miring (helical
angle). Untuk pemotongan ringan dan kecepatan yang rendah helical angle 15o,
tetapi untuk pekerjaan produksi helical angle antara 45o s/d 52o.
2.5.2. Poros
Poros merupakan salah satu bagian yang terpenting dari setiap mesin.
1. Poros Transmisi
Poros ini mendapat beban puntir murni atau puntir lentur. Daya
ditransmisikan pada poros ini melalui kopling, roda gigi, puli sabuk atau
2. Spindel
5
Poros transmisi yang relatif pendek, seperti poros utama mesin perkakas,
yang harus dipenuhi poros ini adalah deformasinya harus kecil dan bentuk
3. Gandar
Poros ini yang dipasang diantara roda-roda kereta barang, dimana tidak
disebut gandar. Gandar ini hanya mendapat beban lentur, kecuali jika
juga.
2.5.3. Pasak
Pasak (Key Pin) adalah salah satu elemen mesin yang dapat dipakai
kopling dan lain-lain. Selain itu penggunaannya juga sebagai pengaman posisi,
pengaturan kekuatan putar atau kekuatan luncur dari naf terhadap poros,
perletakan kuat dari gandar, untuk sambungan flexible atau bantalan, penghenti
2.5.4. Bantalan
menumpu beban dari poros, dan mereduksi adanya gesekan yang ada sehingga
6
Bantalan luncur (journal bearings)
Pada bantalan luncur terjadi gesekan luncur antara poros dan bantalan
dengan beban besar. Bantalan ini sederhana konstruksinya dan dapat dibuat serta
dipasang dengan mudah. Karena gesekannya yang besar pada waktu mulai jalan,
bantalan luncur memerlukan momen awal yang besar. Pelumasan pada bantalan
ini tidak begitu sederhana. Panas yang timbul dari gesekan yang besar, terutama
adanya lapisan pelumas, bantalan ini dapat meredam tumbukan dan getaran
sehingga hampir tidak bersuara. Tingkat ketelitian yang diperlukan tidak setinggi
Bantalan gelinding ini terjadi gesekan antara bagian yang berputar dengan
yang diam melalui elemen gelinding seperti bola (peluru), rol atau rol jarum, dan
rol bulat. Bantalan gelinding pada umumnya lebih cocok untuk beban kecil dari
pada bantalan luncur, tergantung pada bentuk elemen gelindingnya. Putaran pada
bantalan ini dibatasi oleh gaya sentrifugal yang timbul pada elemen gelinding
tersebut. Keunggulan bantalan ini adalah pada gesekannya yang sangat rendah.
Pelumasannya pun sangat sederhana, cukup dengan gemuk, bahkan pada yang
memakai sil sendiri tidak perlu pelumasan lagi. Meskipun ketelitianya sangat
tinggi, namun karena adanya gerakan elemen gelinding dan sangkar, pada putaran
7
Gambar 2.4 Tatanan dari Sebuah Bantalan
a) Gesekan mula yang jauh lebih kecil dan pengaruh yang lebih kecil dari
b) Gesekan kerja lebih kecil sehingga penimbulan panas lebih kecil pada
8
pembuatan yang bermutu tinggi dalam pabrik khusus dan dari sini
1) Poros tapnya harus mudah meluncur pada bahan bantalan. Ini berarti
menterap dan menyalurkan panas tanpa perubahan sifat suhu yang tinggi.
9
2.5.5. Puli - Sabuk
sprocket rantai. Pemakaian puli-sabuk ini dengan pertimbangan bahwa bila terjadi
mekanisme kerja yang tidak diharapkan pada mesin, maka tidak akan
yang dapat slip. Elemen ini fungsinya sama dengan roda gigi, dan digunakan pada
Sabuk – V
10
Sabuk – V dibelitkan pada alur puli yang berbentuk – V pula. Bagian
sabuk yang sedang membelit pada puli ini mengalami lengkungan lebar bagian
dalamnya akan bertambah besar. Gaya gesekan juga akan bertambah karena
pengaruh bentuk baji, yang akan menghasilkan transmisi daya besar pada
a) Las
akibat panas dengan atau tanpa tekan, Pada pengelasan tekan, bagian yang hendak
disambung diisi sedemikian rupa dengan suatu bahan cair, sehingga pada waktu
yang sama tepi bagian yang berbatasan tersambung. Secara simbolik macam
11
b) Baut – Mur dan Sekrup
Mur – Baut dan Sekrup untuk menyambung bagian elemen mesin satu
dengan yang lainnya dalam satu konstruksi. Sambungan ini dapat dilepas jika
salah satu elemennya mengalami rusak atau aus. Menurut pemakaiannya baut
a. Baut tembus : Untuk menjepit dua bagian melalui lubang tembus, dimana
b. Baut Tap : Untuk menjepit dua bagian, dimana jepitan diletakkan dengan
c. Baut Tekan : Merupakan baut tanpa kepala dan berulur pada kedua
ujungnya. Untuk dapat menjepit bagian baut ditanam pada salah satu
mur.
12
2) Sekrup Mesin
pemakaian khusus tidak ada beban besar. Kepalanya mempunyai alur lurus atau
lurus atau silang untuk dapat dikuatkan dengan obeng. Macam-macam sekrup
mesin :
c. Macam panci.
3) Mur
13
Gambar 2.10. Macam-macam Mur
a. Mur bulat
b. Mur flens
c. Mur tetap
d. Mur mahkota
e. Mur kuping
digunakan sebagai penyimpan tenaga dalam mesin. Jika kecepatan dari mesin
ditambah, tenaga akan tersimpan dalam roda gila, dan jika kecepatan dikurangi,
pelek dan lengan adalah disebabkan oleh gaya-gaya sentrifugal yang merupakan
fungsi dari kecepatan, kecepatan (V) biasanya dibatasi sampai 30 m/det untuk besi
14
BAB III
METODOLOGI
Mulai
Kebutuhan Alat
Kinerja
Mesin Perancangan produk
Tidak Tidak
Sesuai Sesuai
Evaluasi produk hasil
rancangan gambar
Dokumen untuk
pembuatan
Selesai
1
3.2 Alat dan Bahan
Pembuatan tugas akhir ini mencakupi alat dan bahan yang akan digunakan.
Adapun alat dan bahan yang digunakan adalah:
A. Alat
Perencanaan Mesin Pencacah Botol Plastik Bekas ini dibuat dengan
menggunakan peralatan-peralatan utama, antara lain mesin konvensional,
alat-alat perkakas dan alat ukur. Adapun mesin yang digunakan dalam
pengerjaannya adalah:
1. Mesin Bubut
2. Mesin Milling
3. Mesin Bor
4. Mesin Gerinda
5. Mesin Las
6. Mesin Pemotong Plat
7. Mesin Bending Plat
Selain itu, adapun peralatan perkakas yang digunakan dalam pembuatan
tugas akhir ini adalah:
1. Gergaji potong
2. Penggores
3. Penitik
4. Palu
5. Ragum
6. Kikir
7. Pahat bubut
8. Cutter Milling
Untuk menyesuaikan dimensi alat yang dibuat dengan hasil perhitungan
maka perlunya dilakukan pengukuran. Adapun alat ukur yang akan
digunakan adalah:
1. Jangka sorog
2. Mistar baja
3. Meteran
2
B. Bahan
Berdasarkan perencanaan bahan-bahan yang akan digunakan dalam
pembuatan alat adalah:
Tabel bahan yang di gunakan:
1. Elektroda RB 26
2. Mata pisau
3. Kedudukan Mata Pisau
4. Baja Profil L UNP 50mm x 38mm
5. Plat
6. Rubber V-Belt
7. ST 37
8. Pulley
9. Baut
1 Pembuatan
Proposal
2 ACC Proposal
3 Pembuatan
Laporan
4 ACC Laporan
3
Tabel 3.2. Schedule Pengerjaan
Proses pembuatan mata pisau dibuat untuk dipasangkan pada poros agar
mata pisau dan poros dapat dipasangkan secara benar tanpa melakukan kesalahan
1. Proses pemotongan
2. Proses perataan
Proses perataan dilakukan agar mata pisau yang sudah terlebih dahulu
3. Proses perlubangan
pada mata pisau yang sudah dibentuk sesuai dengan ukuran pasak pada
poros yang sudah di buat sebelumnya agar tidak terjadislip ketika mata
4. Proses penghubung
4
Poros penghubung digunakan sebagai kedudukan mata pisau dan sebagai
Pemilihan suatu alat atau perkakas sangat diutamakan agar pekakas yang
suatu mesin karena penentuan suatu bahan sangat mempengaruhi umur dan hasil
benda yang dibuat. Produk harus dirancang agar harga bahan, ongkos dan yang
2. Persiapan bahan
3. Persiapan alat
5
Alat dan mesin yang digunakan untuk membuat mesin pencacah botol
5. Proses pemotongan
rancang.
6. Proses pengecekan
pada proses pembuatan mesin pencacah botol plastik. Bahan yang sudah
diukur dan di potong dicek apakah terjadi kelebian atau kekurangan dalam
pemotongan maka akan diperbaikan kembali, tetapi jika benar maka proses
7. Proses pembuatan
6
Proses perakitan merupakan langkah untuk menyatukan komponen –
komponen yang sudah di buat menjadi suatu mesin yaitu mesin pencacah
botol plastik.
9. Pengecekan kembali
diukur dan di potong dicek apakah terjadi kelebian atau kekurangan dalam
botol plastik agar dapat dioprasikan untuk uji coba mesin pencacah
botol plastik.
7
BAB IV
PERENCANAAN
Konstruksi mesin yang akandirancang bentuknya sederhana, dan
mudah dipindah-pindahkan
Mudah dalam pengoperasian dan perawatannya
1
4.3 Penentuan Perencanaan dan Dimensi
Dalam proses perencanaan ini, maka alternatif mesin yang dipilih adalah
alternatif 1, karena dalam perancangan mesin tersebut lebih efektif dengan
menggunakan daya motor listrik 3 hp dan dimana alat ini juga mudah diatur dalam
penyetelan pisau dan mesin ini memiliki corong pengeluaran sebagai tempat
keluarnya hasil pencacahan botol plastik dan tempat masuknya bahan plastik
dengan adanya penutup agar hasilnay tidak berserakan dimana-mana, sehingga
memungkinkan pemilik Mudah dalam pengoperasian dan perawatannya
Mesin ini memiliki dimensi panjang 800 mm, lebar 450 mm, dan Tinggi
1100 mm.
Daya Untuk Penghancuran Botol Plastik
Data teknik
2
Diameter dan panjang poros :
Fs = Ks.As
Su 17.7 N
mm2
Ks 0.86x 17.7
N
mm2
15.22 N
mm2
Luas penampang pisau ;
1
As 2xaxt
1
2 x 10 x 3.64mm2
18.2 mm 2
antara pisau dan plastik ;
Tahanan Geser
Fs = Ks.As
N
15.22 mm x18.2 mm2
= 277.04 N
3
Torsi pada pisau putar
T1 T1
; = Fs.R
= 277.04Nx0.0535m =14.2 Nm
Torsi pada poros ;
T
2
I
poros x
Dimana Inersia poros adalah
1
I poros 2xmxr2
1
x 7kg x 0.0535m2
2
2xxn
t 60
2 x x 466rpm
60
rad
48.8 s
rad
48.8
s 5s
rad
9.76 s2
rad
T2 0.01kg.m2 x 9.76 s2
0.0976N.m
Torsi pada Fly Wheel ;
T
3
I
fly wheel x
rad
2.41kg.m x 9.76 s 2
23.52 N.m
4
Torsi total
Ttot T1 T2 T3
14.82N.m 0.0976N.m 23.52N.m
38.4376N.m
Daya :
P Ttot x
rad
38.4376N.m x48.8 s
1875.75488 Watt
1875.75488Watt
746
2.5Hp 3Hp
Selain gaya-gaya diatas pada komponen juga terjadi momen inersia massa,
dimana besarnya adalah sebagai berikut
I 12 mR2
= 0,52,790,0572
= 4,38103 kg.m2
Torsi pada puli kecil
T I
P = T
= 0,042 48,8
= 2,08 Watt
5
Inersia Massa puli besar
Dimana ; D = 0,18 m, pu+li kecil
I 12 mr2
= 0,53.20,182
= 0,05 kg.m2
P = T
= 0,4848,8rad / s2
= 23,4 Watt
6
Hasil perhitungan yang menjadi acuan pemilihan motor listrik adalah daya
yang dibutuhkan mesin pencacah botol plastik. Dari perhitungan diperoleh daya
untuk memutarkan poros, dengan perhitungan torsi dan gaya inersia massa
komponen, masing-masing sebesar, torsi 38.4376 N.m, torsi pada puli kecil 0,042
N.m, torsi pada puli besar, 0,48 N.m dan daya mesin penghancur plastik sebesar
1875,75 Watt, 2,08 Watt, 23,4 Watt Mengingat faktor gesekan antara pisau
dengan plastik yang mungkin terjadi maka daya-daya yang diperoleh tersebut
dikalikan dengan koefisien gesekan sebesar 0,7 sehingga daya aplikasi adalah
sebagai berikut :
Daya ply wheel, poros dan pisau untuk mesin pencacah botol plastik
(penghancur), dengan perhitungan Torsi adalah 1875,75 Watt
Daya akibat puli kecil adalah 2,08 Watt
Daya akibat puli besar adalah 23,4 Watt
Daya total = 1875,75 + 2,08 + 23,4 Watt = 1901,23 Watt
= 2,54’ hP 3 hp
Jadi, dari perhitungan diatas motor listrik yang digunakan untuk mesin
pencacah botol plastik adalah sebesar 3 hP.
Bentuk dan dimensi poros dari mesin pencacah botol plastik adalah
sebagai komponen utama yang harus ditentukan dimensi panjangnya terlebih
dahulu yang nantinya disesuaikan dengan lebar mesin yang diinginkan. Seperti
pada gambar dibawah ini dimensi panjang dari poros sudah ditetapkan berikut
dengan letak atau posisi dari komponen-komponen lain yang terpasang pada
poros.
7
2. P = 2238 W ; n = 466 Rpm ; Fc : 1 , jadi :
Pd = Fc x P = 2238 W
Dari daya motor diketahui P = 1901,23 Watt dan putaran (n) = 466 rpm, maka
torsi pada poros :
P T
2
n 60
P 1901,23
TA 48,8 38,95 N
Gaya-gaya pada puli (A):
Gaya Tangensial
F T 38,95 683,5 N / m
TA
R 0,057
Gaya Radial
FA 1,5 FTA 1,5 683,5 1025,25 N / m
Menentukan reaksi bantalan dalam arah X – Y
70 N 277.04 N 430 N
A B C D E
R R
By Dy
8
M B 0
x R x
277,04 N 0,235 m - Dy 0,47 m + 430 N
x
0,59 m = 0
R x
65,1049 N.m - Dy 0,47 m +253,7 N.m
-13,3 N.m = 0
R x
65,1049 N.m - Dy 240,4 N.m = 0
R x 0,47 m
Dy = 240,4 N.m – 65,1049 N.m
R x 0,47 m
Dy 175,2951 N.m
R
Dy
0,47 m
= 372,968 N
Fy 0
R R
By + Dy - 70 N – 277,04 N – 430 = 0
R
By + 372,968 N – 70 N – 277,04 N –
430 N = 0
R
By + 372,968 N – 777,04 N = 0
R
By = 777,04 N – 372,968 N
= 404,072 N
Menentukan reaksi bantalan dalam arah X – Z
9
FA RCZ REZ
RBZ RDZ
M 0
Persamaan kesetimbangan memilih titik B sebagai titik referensinya.
Maka:
M B 0
M 0
Persamaan kesetimbangan memilih titik E sebagai titik referensinya.
Maka:
M E 0
M 0
Persamaan kesetimbangan memilih titik C sebagai titik referensinya.
Maka:
M C 0
FA 0,425 RBZ 0,235 RDZ 0,235 REZ 0,355 0
10
700,425192,530,235 RDZ 0,2354300,355 0
M 0
Persamaan kesetimbangan memilih titik D sebagai titik referensinya.
Maka:
M D 0
FA 0,66 RBZ 0,47 RCZ 0,0,235 REZ 0,12 0
70 0,66 192,530,47 RCZ 0,235 4300,355 0
11
Bahan poros yang akan digunakan adalah ST 37 dengan kekuatan tarik, σB =
kg 2
a 37 3,08kg / mm2
37 /mm , bila Sf1 = 6 dan Sf2 = 2 maka : 6x2
........................................
4.2
Diameter poros
5.1 1/ 3
ds
(K
m .MR)
2
(K t
.T )2
a
dimana : Km = 2
Kt=2
5.1 2 2 1 / 3
ds1 (2 424,82) (2 38437,6 )
3,08
ds1 48,07mm 55mm
5.1 2
(2x38437,6) 2 1 / 3
ds (2x527,32)
2 3,08
ds2 45,9mm 50mm
Dari hasil perhitungan diatas, sudah dapat ditentukan dimensi dari poros
yang akan digunakan pada mesin pencacah botol plastik, yaitu seperti pada
gambar dibawah ini :
12
4.4.4 Pemilihan Bantalan
Bantalan merupakan komponen mesin yang berfungsi untuk menyangga
poros ketika poros meneruskan beban. Untuk menentukan jenis bantalan yang
digunakan, harus diketahui dulu berapa besarnya beban yang bekerja pada
bantalan. Setelah jenis bantalan ditentukan maka akan diketahui umur bantalan
dan waktu pemakaian bantalan.
L P k
2 1
L1 P2
L1 = 1000000 putaran
P2 = Beban desain
Poros pada mesin penghancur plastik ni beban yang akan diterima oleh bantalan,
sehingga :
13
Beban radial pada bantalan, Fr
Fr RBy 2 RBZ 2
60 40015000 360
1000000 juta putaran
d = 50 mm
D= 70 mm
B= 25 mm
r = 5 mm
berat = 0.5 kg
14
4.5 Perancangan Mekanisme Gerak
Sistem transmisi merupakan sistem bagian dari suatu mesin yang berfungsi
sebagai pembawa, pemindah, penghubung dan penerus suatu gerakan serta beban.
Putaran dari motor yang dihubungkan pada puli kecil di transmisikan pada
puli besar melalui V-belt. Perpindahan putaran dari puli kecil ke puli besar ini
mengakibatkan terjadinya penurunan putaran.
Putaran dari puli besar diteruskan melalui puli kecil yang digunakan untuk
menggerakan poros dan fly wheel
Data perancangan
Daya, P = 3 hp
= 746 Watt
15
Keperluan : Poros pehancur plastik (pencacah)
Faktor Servis, FS = 1
maka :
Daya Desain, Pd = 3 x 1
Pd = 3 hp (2238 Watt)
maka :
1450 3,2
i = 466
16
dari tabel B.3, didapat :
maka :
maka :
2
Panjang Sabuk, L = 2(C) + (D1 + D2)
2
= 2 (16,53) + (2,28 + 7,3)
17
maka :
(D D )2
Ls (D1 D2 )
2
L 1
2 s
Jarak Cs = 2
(7,3 2,28)2
51,9 (2,28 7,3)
2 51,9
= 2
maka :
(D1 )(n1 )
Kecepatan Sabuk, V = 12
Nilai Daya, Ps = 1 hp
18
Jarak Antar Pusat Puli Aktual,Cs = 18,2 in (462.28 mm)
maka :
(D2 D1 ) 60
C
s
(7,3 2,28)60
163,450
= 180 0 - 18,2
3 Diameter Pitch
Puli kecil = 2,28 in (57,91 mm)
R1 = 28,95 mm
19
R2 = 92,71 mm
C = 420 mm
R2 R1
C
θ = arc tan
92,71 28,95
= arc tan 420
8,63
1. Poros
Pemilihan bahan poros yang akan digunakan pada alat ini, menggunakan
bahan baja karbon rendah karena memiliki sifat yang lunak dan mampu mesin (
machinability ) yang baik. dimensi poros berdiameter dalam 18 mm, diameter luar
40 mm dan panjang 780 mm.
20
mineral menjadi potongan-potongan kecil. Salah satu bagian dari tahap
perencanaan konseptualisasi adalah konsep varian.
Varian 1
Pada varian pertama konsep poros pemotong plastik ini telah sesuai dengan
tujuannya, dimana pisau tersebut dapat diasah kembali apabila sudah tidak tajam
lagi.
Rangka mesin yang akan dibuat menggunakan baja karbon rendah, dan
profil yang digunakan adalah profil L. Proses pembuatan rangka yaitu dengan
melakukan proses pemotongan menggunakan alat cutting wheel sesuai ukuran
yang telah di tentukan dalam proses perancangan, setelah itu dilakukan proses
penyambungan logam dengan menggunakan las listrik SMAW,
Rangka ini berfungsi untuk menumpu seluruh komponen mesin pemotong Botol
plastik menjadi satu kesatuan, selain itu rangka ini berfungsi untuk memperkokoh
mesin dan meredam getaran yang dihasilkan akibat proses pemotongan botol
plastik.
21
Gambar 4.11 Rangka mesin
1. Motor listrik 3 Hp
Sabuk V-belt
6.
7. Besi As ST 60
22
Sementara komponen yang harus dibuat sebelumnya antara lain adalah :
dihasilkan suatu bentuk mesin yang sesungguhnya dari mesin yang dirancang.
1000
23
◙ Rumus penghasilan potongan plastik mesin pemotong botol plastik
diperoleh dengan cara pendekatan dengan rumus penghasilan geram
mesin freis.
Z
f .n.Z
1.Z .a.w(cm /menit)
2 3
1000
dimana:
◙ Gerak makan
v = 100 mm/menit
n = 466 rpm
f = 0,214 mm/putaran
n = 466 rpm
Z1 = 2 buah
24
Z2 = 3 buah
a = 1 mm w
= 400 mm
f . n . Z .Z .a.w
Z 1 2 (cm3/menit)
1000
= 239,34 cm3/menit
= 14360 cm3/jam
= 0,01436 m3/jam
ρ
◙ Spgr plastik PE = 1,3 . air
= 1300 kg/m3
= 18,67 kg/jam
25
BAB V
ANALISA BIAYA
1
8. 1 1.250.000,00
Motor 3 Hp 1 Pasa 1.250.000
9. 31 77.500,00
Baut dan Mur 2.500
10. 1 80.000,00
Cat 80.000
Jumlah 46 4.732.500,00
Biaya Operasional
2
Dalam hai ini biaya tak terduga yang dianggarkan adalah sebesar 10 % dari
biaya produksi secara keseluruhan yaitu:
= Rp 4.732.500 + Rp 3.150.000
= Rp 7.882.500
3
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan penguraian beberapa BAB sebelumnya, dapat penulis
disimpulkan beberapa hal diantaranya :
1. Perencanaan Mesin Pencacah Botol Plastik Bekas ini adalah solusi untuk
pengolahan limbah botol plastik bekas. Karena dapat memanfaatkan
teknologi sederhana untuk proses pengolahannya.
2. Besarnya kapasitas penghasilan potongan botol plastik adalah 18,67
kg/jam.
3. Pulley yang digunakan pada transmisi adalah Puli kecil D1= 2,28 in (57,91
mm) dan Puli besar D2 = 7,3 in (185.42 mm)
4. Daya total dari mesin adalah 1.450 rpm, dimana dalam perencanaan daya
adalah 3 Hp, daya motor ini sesuai dengan hasil perhitungan.
5. Pulley poros penghubung daya berfungsi untuk dapat memperkecil putaran
motor terhadap poros pada pisau.
6. Putaran pulley poros peniris direncanakan 466 rpm.
7. Spesifikasi mesin ini, memiliki dimensi panjang 800 mm, lebar 450 mm,
dan Tinggi 1100 mm.
8. Jumlah biaya total yang diperlukan untuk membuat Mesin Pencacah Botol
Plastik Bekas adalah Rp. Rp. 4.012.500.- dan berat bahan yang di beli di
pasaran sekitar 79,5 kg.
6.2 Saran
Adapun beberapa saran yang ingin penulis sampaikan dalam laporan ini,
beberapa diantaranya adalah:
1. Didalam menggunakan mesin ini harus sesuai dengan fungsi, dan prinsip
kerjanya. Dan perhatikan perawatan dan perbaikan agar mesin ini tidak
cepat mengalami kerusakan.
1
2. Harapan penulis sebaiknya ada perbaikan alat dimasa yang akan datang,
sehingga mendapatkan hasil yang maksimal.
3. Harapan penulis Perencanaan Mesin Pencacah Botol Plastik Bekas ini
digunakan tidak mendekati batas maksimal.
4. Setiap penggunaan alat ini, operator diharapkan memperhatikan pisau
pemotong.
5. Lakukanlah perawatan pada mesin ini secara berkala, sebelum maupun
sesudah melakukan pengoperasian, pada alat ini.
6. Untuk perkembangan dari alat ini, bisa dibuat lebih besar dan lebih efisien
dengan menggunakan prinsip kerja yang sama.
2
DAFTAR PUSTAKA
Sularso, “Dasar Perencanaan dan Pemilihan Elemen Mesin Edisi Ke-6”, PT.
Pradnya Paramita, Jakarta, 1987
57