Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kunjungan Industri yang disusun oleh
Telah disetujui dan disahkan sesuai dengan prosedur, ketentuan dan kelaziman
berlaku pada Program Studi teknik Mesin Institut Teknologi Budi Utomo Jakarta
sebagaimana tertera di bawah ini :
Mengetahui
Pelaksana K3
PT. Krama Yuda Ratu Motor
Ahyar GZ
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala nikmat
dan karunia-Nya yang telah diberikan, sehingga penulis dapat menyelesaikan
penulisan laporan ini. Kunjungan industri (KI) merupakan kegiatan terstruktur dan
wajib dilaksanakan oleh setiap mahasiswa dan merupakan prasyarat bagi setiap
mahasiswa yang menyusun tugas akhir di Institut Teknologi Budi Utomo.
Laporan ini berisi mengenai aktifitas dan pekerjaan yang dilakukan selama
melaksanakan KI di PT. Krama Yudha Ratu Motor Penulis berterima kasih
kepada semua pihak atas semua bantuan dan dukungannya yang tulus selama
proses penyusunan laporan ini. Oleh karena itu ucapan terima kasih yang sebesar-
besarnya penulis haturkan kepada PT.KRM atas kesempatan yang diberikan
kepada penulis untuk melaksanakan KI di tempat tersebut.
Begitu juga dengan pihak-pihak lain yang turut membantu dalam
melaksanakan KI hingga penulisan laporan ini terselasaikan, penulis
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang turut membantu dalam
pelaksaan KI hingga penulisan laporan yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa penyusunan laporan KI ini jauh dari kata
sempurna, untuk itu penulis berharap kritik dan saran yang membangun. Akhir
kata penulis berharap bahwa laporan KI ini semoga dapat bermanfaat bagi kita
semua.
Jakarta, 14 Desember 2017
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................... i
KATA PENGANTAR .................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... v
DARTAR TABEL ......................................................................................... vi
DAFTAR GARFIK ....................................................................................... vii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................................... 1
1.2 Rumusan masalah ................................................................................ 2
1.3 Tujuan Umum ..................................................................................... 3
1.4 Tujuan Khusus .................................................................................... 3
1.5 Manfaat ............................................................................................... 4
1.6 Metode pengumpulan data .................................................................. 5
1.7 Waktu Kunjungan Industri (schedule) ................................................. 5
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
2.1 Gambaran Umum Business PT. Krama Yudha Ratu Motor ................ 6
2.1.1 Sejarah Perusahaan ..................................................................... 7
2.1.2 Visi dan Misi Perusahaan ........................................................... 9
2.2 Kebijakan PT. KRM ............................................................................ 10
2.3 Tugas PT. KRM ................................................................................... 10
2.4 Bidang Usaha ....................................................................................... 11
2.5 Struktur Organisasi .............................................................................. 11
2.6 Ketenagakerjaan .................................................................................. 13
2.7 Pengupahan .......................................................................................... 20
2.8 Kesejahteraan Karyawan ..................................................................... 21
2.9 Jenis Produk ........................................................................................ 22
iii
2.10 Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) ........................................... 25
BAB III PEMBAHASAN
3.1 Proses Produksi .................................................................................... 27
3.2 Jenis-jenis Proses Produksi ................................................................. 27
3.3 Proses Perakitan .................................................................................. 29
3.4 Profil MitsubishiT 120 SS.................................................................... 30
3.5 Spesifikasi Mitsubishi T 120 SS .......................................................... 31
3.6 Proses Trimming Mitsubishi T 120 SS ................................................ 32
3.6.1 Urutan Proses Trimming ............................................................ 32
3.6.2 Gangguan Yang Terjadi Pada Line Trimming ........................... 38
3.6.3 Bentuk tindakan Bila Terjadi ..................................................... 39
3.6.4 Standard Operation Procedure dan QC Point ........................... 39
3.7 Bentuk Laporan Keselamatan Kerja & Metode Keselamatan ............ 41
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan ......................................................................................... 48
4.2 Saran ................................................................................................... 48
iv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 T120 ss (CJM) ............................................................................. 23
Gambar 2.2 TD TRUK DIESEL .................................................................... 24
Gambar 2.3 SL ( L 300) .................................................................................. 24
Gambar 2.4 FUSO ........................................................................................... 25
Gambar 3.1 Mitsubishi COLT L300 ............................................................... 30
Gambar 3.2 QC Point Pemasangan Cable Sellect Type T 120 SS................... 39
Gambar 3.3 QC Point Pemasangan Cable Sellect Type T 120 SS................... 40
Gambar 3.4 QC Point Pemasangan Cable Sellect Type T 120 SS................... 40
Gambar 3.5 QC Point Pemasangan Cable Sellect Type T 120 SS................... 41
Gambar 3.6 APD Standar Pemakaian di Station Line .................................... 42
Gambar 3.7 APD yang digunakan di Seksi Quality Control ........................... 43
Gambar 3.8 SAFETY POINT di PT. KRM .................................................... 43
v
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Spesifikasi Mitsubishi T 120 SS ...................................................... 32
DAFTAR GRAFIK
Halaman
Grafik 3.1 Cycle Time ..................................................................................... 45
vi
I-1
BAB I
PENDAHULUAN
1
khususnya lagi kendaraan niaga, terdapat 4 jenis kendaraan niaga yang di
produksi yaitu colt diesel (TD), FUSO (FM/FN, Colt L-300 (SL), Colt T120
(CJM) dan 1 jenis kendaraan penumpang Outlander Sport(ZC). Untuk
menghasilkan kendaraan-kendaraan tersebut diperlukan proses-proses yang
pengerjaanya di lakukan di dalam PT. Krama Yudha Ratu Motor ini. Dalam
laporan kali ini penulis akan menekankan pada satu bagian dari proses
produksi yaitu Trimming. Dalam proses produksi kendaraan roda empat
tersebut proses trimming adalah proses penting untuk menjadikan alat-alat
yang baruberupa part-part dirakit untuk mejadi suatu kendaraan utuh yng
dapat difungsikan dari segi mekanikal, elektrikal, dll. Dengan kata lain
proses rtimming merupakan proses yang dapat menggabungkan fungsi-
fungsi part-part satuan mobil menjadi kendaraan utuh yang dapatdi gunakan
oleh konsumen .
Salah satu faktor penting dalam optimalisasi atau menilai proses
trimming tersebut baik atau tidak adalah dengan metode line balancing
melalui perhitungan cycle time atau metode untuk menentukan apakah
proses perakitan yang terjadi sesuai dengan target yang di berikan dengan
menghitung waktu pengerjaan proses trimming pada tiap bagiannya masing-
masing, dalam proses trimming pekerja atau operator di berikan tnggung
jawab pada satu station untuk kemudian mengerjakan proses perakitan
sesuai dengan job desk masing-masing, cycle time akan berguna untuk
memperhitungkan efektivitas pekerja dan pembagian pekerjaan pada tiap
stationnya sudah sesuai atau belum, perhitungan cycle time ini kemudian
dapat menjadi acuan untuk tingkat produksi yang akan di gunakan kemudian
harinya. Dalam laporan kali ini penulis akan membahas mengenai cycle time
pada proses trimming Colt L-300 (SL)PT. Krama Yudha Ratu Motor.
2
1.3 Tujuan Umum
Tujuan umum pelaksanaan kunjungan industri di PT. Krama Yudha
Ratu Motor adalah :
a. Untuk memperoleh gambaran nyata tentang berjalannya proses produksi
di pabrik.
b. Untuk memperoleh pengetahuan mengenai bagian – bagian proses
produksi yang ada di pabrik.
c. Untuk memperoleh pengetahuan tentang macam – macam kendaraan
yang dihasilkan di PT. KRM.
1.5 Manfaat
Manfaat yang diharapkan dari pelaksanaan kunjungan industri adalah
sebagai berikut:
a. Bagi mahasiswa
1. Mengetahui kondisi nyata suatu perusahaan baik dari segi
manajemen yang diterapkan, kondisi fisik, teknologi yang
digunakan, kinerja para karyawan serta proses produksi di industri.
3
2. Memperoleh pengalamann untuk meningkatkan keterampilan teknk
yang relevan dengan jurusan yang di tekuni.
3. Mengetahui dan dapat mengikuti perkembangan ilmu dan
teknologisesuai dengan tuntutan perkembangan industri.
4. Dapat membina hubungan baik dengan industri sehingga
memungkinkan untuk dapat bekerja di industri tempat pelaksanaan
kerja praktek tersebut setelah lulus dari kuliah.
c. Bagi perusahaan
1. Memperoleh masukan-masukan baru dari lembaga pendidikan
melalui mahasiswa yang sedang dan telah melakukan kunjungan
industri.
2. Terjalin hubungan baik dengan lembaga pendidikan sehingga dikenal
oleh lembaga pendidikan sebagai pemasok tenaga kerja dan
masyarakat sebagai konsumen.
3. Membantu program pemerintah dalam menciptakan sumber daya
manusia yang berkualitas dan siap terjun ke dunia industri.
4
Dalam menyusun laporan kerja praktek di PT.Krama Yudha Ratu
Motor ini, metode pengumpulan data yang digunakan penulis dalam
penulisan laporan kunjungan industri adalah sebagai berikut:
Metode kuantitatif
Melakukan perhitungan langsung terhadap cycle time proses trimming.
Metode observasi langsung
Pengamatan secara langsung melihat tentang segala kegiatan yang
dilaksanakan di PT.Krama Yudha Ratu Motor
Metode wawancara
Melakukan tanya jawab langsung dengan pekerja dari PT.Krama Yudha
Ratu Motor mulai dari pembimbing yang merupakan supervisor,
foreman dan operator yang berkaitan dengan penyusunan laporan ini.
Metode kepustakaan
Mempelajari dan membahas system serta peralatan-peralatan yang
digunakan di PT.Krama Yudha Ratu Motor, dengan cara mengumpulkan
data buku-buku literatur dan diktat yang ada kaitannya.
5
BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAN TEMPAT KI
2.1 Gambaran Umum, Visi, Misi, dan Core Business PT. Krama Yudha
Ratu Motor
PT. Krama Yudha Ratu Motor mengacu pada ISO 9001:2008 dan ISO
14001:2004dengan subject utama perakitan / assembling kendaraan
bermotor roda 4 dan atau lebihmelakukan pengendalian sistem manajemen
mutu seperti penerimaan barang, penyimpanan, distribusi ke line
produksi untuk selanjutnya melakukan perakitan pengelasan di bagian
welding, pengecatan di bagian painting dan perakitan /pemasangan parts di
bagiantrimming. Seluruh proses produksi di kendalikan denganinspeksi
ketat, baik dari seluruh pelaku proses produksi maupun dari bagian
inspector, dengan pedoman bahwa proses berikut adalah pelanggan
sehingga ruang lingkuppenerapan adalah dari penerimaan part proses
perakitan sampai dengandeliverykepelanggan dan di terapkan di seluruh
Departemen, danruang lingkup sistem manajemenlingkungan adalah seluruh
area perusahaan.
6
PT. KRM merupakan assembler / perakitan kendaraan bermotor merk
Mitsubishi sehingga tidak memiliki desain dan pengembangan karena
seluruh desain dan pengembangan merupakan hak agen tunggal pemegang
merk (ATPM).
7
prosedure yang digunakan dan mempunyai dokumen proses bisnis
yaitu SSP (Standar Sistem Prosedur) dan Manual Mutu dan ISO
14001-1996 sejak tahun 2003
PT. KRM merupakan sebuah perseroan terbatas yang bergerak
dalam bidang perakitan kendaraan bermotor jenis niaga. PT. KRM in
merupakan bagian dari Krama Yudha Mitsubishi Group (KYMG).
Awal berdirinya KYMG adalah akibat banyaknya kendaraan bermotor
dari eropa yang di import ke indonesia. Guna mengurangi
pengimporan kendaraan tersebut maka para pengusaha melakukan
pertemuan dan bersepakat untuk mendirikan suatu perusahaan
perakitan kendaraan bermotor di indonesia dengan menggunakan
lisensi dari Mitsubishi Motor Coorporation Jepang.
KYMG terbagi atas PT. Krama Yudha Holding yang berdiri pada
tahun 1969di Jakarta, yang kemudian menjadi induk dari beberapa
perusahaan dibidang produksi kendaraan bermotor merk Mitsubishi.
PT. Krama Yudha ini juga memiliki anak perusahaan di beberapa
tempat yaitu:
1. PT. Krama Yudha Ratu Motor (PT.KRM) yang merupakan pabrik
perakitan kendaraan bermotor Mitsubishi jenis niaga, dan menjadi
obyek studi ini yang berdiri pada tanggal 1 Juni 1973.
2. PT. Mitsubishi Krama Yudha Motor & Manufacturing (PT.MKM)
I dan II didirikan pada tanggal 1975 dan 1981. PT. MKM ini
merupakan pabrik pembuatan komponen dan suku cadang
kendaraan bermotor merk Mitsubishi yang dirakit di dalam negeri.
3. PT. Krama Yudha Tiga Berlian (PT.KTB) berdiri pada tahun 1972
dan yang bertindak sebagai importir dan distributor tunggal
kendaraan bermotor merk Mitsubishi.
4. PT. Krama Yudha Surabaya Mojopahit Motors (PT.KSMM)
adalah pabrik berdiri pada 1975 dan ditutup pada tahun 1986. PT.
KSMM ini merakitan kendaraan bermotor jenis niaga, yakni jenis
Colt diesel FE 101 dan Colt diesel FE 114.
8
5. PT. Krama Yudha Kesuma Motors (PT.KKM) didirikan pada
tahun 1981 yang merupakan pabrik perakitan kendaraan sedan atau
penumpang, dan sedan Galant II type 1800 salon, sedan Lancer
type 1440 salon, F 1400 Hatch back, pada bulan april 2004 tempat
ini ditutup.
6. PT. Colt Engine Manufacturing (PT.CEM) merupakan pabrik
mesin untuk kendaraan mitsubishi dan pada tahun 1985 PT ini
menjadi PT.MKM II.
PT. Krama Yudha Ratu Motor (PT.KRM) merupakan suatu
usaha pabrik perakata kendaraan bermotor niaga,merk mitsubishi yang
didirikan di jakarta pada tanggal 1 Juni 1973 dan mendapat
kepercayaan langsung dari pabrik pemiliknya di jepang, dengan status
PMDN (Penanaman Modal Dalam Negeri).
Pendiri PT. Krama Yudha Ratu Motor ini sejalan dengan rencana
dan anjuran pemerintah agar supaya kebutuhan kendaraan bermotor
sepenuhnya diproduksi di dalam negeri.
Pada bulan Januari 1975 PT. KRM mulai merakit, memulai
menghasilkan produksi komersial, dengan mempergunakan peralatan
dan tempat yang cukup baik.
Dalam tahun tersebut perusahaan ini menghasilkan kendaraan
bermotor jenis niaga sejumlah 7882 unit, yang terdiri dari :
Kendaraan niaga tipe T120 pick up sebanyak 1368 unit.
Kendaraan niaga tipe T210 CN sebanyak 968 unit.
Kendaraan niaga tipe 200 CU sebanyak 1566 unit.
Kendaraan niaga tipe T210 FZ sebanyak 1992 unit.
Kendaraan niaga tipe 633 E SEBANYAK 1988 unit.
9
Memastikan stabilitas profit dan menyatukan produksi serta
penjualan KTB dan value chain denagn melakukan produksi dan
pemasokan yang stabil ke KTB (kualitas, waktu pengiriman, dan
biaya).
Menjadi perusahaan yang mempunyai reputasi tinggi
Menjadi perakit mobil Mitsubishi yang terkemuka di luar jepang
Dalam kurun waktu berikutnya, sudah mampu merakit mobil
dengan merk Krama Yudha
Misi perusahaan
Menjadi perusahaan yang paling menguntungkan dalam kalangan
industri yan sama
Menghasilkan keuntungan yang cukup memuaskan bagi
shareholders dan kesejahteraan yang baik bagi seluruh karyawan
Memperlakukan seluruh karyawan dengan cara yang adil dan
terhormat
Menjadi perusahaan yang kuat dan bertumbuh serta siap untuk
menghadapi persaingan regional maupun global
10
2.3 Tugas PT. Krama Yudha Ratu Motor (KRM)
Tugas jangka pendek :
Meningkatkan volume produksi (ekspansi, investasi baru dll).
Mengurangi biaya.
Menjaga kepatuhan.
11
Bagian Pembelian
Bagian Delivery
2.5 Struktur Organisasi
Memiliki tugas dan wewenang mengawasi dan mengontrol jalannya
operasional perusahaan sesuai dengan tujuan yang telah di sepakati sehingga
tidak terjadi penyimpangan, bermuara dari:
a. Direktur keuangan, memegang tanggung jawab mengenai masalah
/hal-hal mengenai keuangan perusahaan. Dalam melaksanakan tugasnya
di bantu oleh:
Departement keuangan
- Bagian keuangan
- Bagian akuntansi/ anggaran I dan bagian anggaran II
b. Direktur operasi, memiliki tugas dan tanggung jawab :
Mengkoordinir kelancaran jalannya proses produksi
Mengesahkan rencana kerja masing masing kepala bagian di
bawahnya
Dalam melaksanakan tugasnya ia di bantu oleh :
Departement teknik
- Bagian teknik produksi
- Bagian Maintenance
- Bagian Part control
- Bagian Quality inspection
- Bagian Quality assurance
Departement produksi
- Bagian ppc
- Bagian trimming final I, II dan final II
- Bagian painting
- Bagian welding
c. Direktur Umum dan PSDM, Direktur umum bertanggung jawab di
bagian umum perusahaan. Sedangkan PSDM bertanggungjawab
mengenai peningkatan kemampuan dari para operator/karyawan yang
12
berada di tiap-tiap bagian. Dalam melaksanakan tugasnya mereka
dibantu oleh seorang General manager dengan membawahi :
Departement PSDM membawahi :
- Bagian legal dan k3
- Bagian payroll dan kesejahteraan
- Bagian seleksi dan evaluasi
- Bagian pendidikan dan pemgembangan
Departement umum
- Bagian limbah dan buiding maintenance
- Keamanan, perlengkapan izin, administrasi kantin, tamu dan
sebagainya.
2.6 Ketenagakerjaan
Untuk melancarkan kegiatan produksi, maka diperlukan tenaga kerja
yang memadai dan peraturan – peraturan yang berlaku di perusahaan.
Tenaga kerja atau pekerja adalah orang yang bekerja pada suatu perusahaan
yang mengikuti peraturan di perusahaan yang bersangkutan, sebagai balas
jasanya atas pekerjaan dari orang tersebut maka perusahaan yang
bersangkutan juga berhak untuk mendapatkan tunjangan maupun fasilitas
yang memadai dari perusahaan.
1. Penggolongan Waktu Kerja di PT Krama Yudha Ratu Motor
PT. Krama Yudha Ratu Motor memiliki beberapa shift kerja bagi
semua karyawan :
a. Karyawan shift adalah karyawan yang waktu kerjanya terbagi ke
dalam dua waktu kerja, yaitu shift siang dan shift malam.
b. Karyawan non-shift adalah karyawan yang waktu kerjanya pada
siang hari.
2. Waktu Kerja
Waktu kerja di PT. KRM menggunakan sistem 1 shift dengan
hitungan jam kerja 8 jam/hari atau 173 jam/bulan. Untuk menjaga
13
keefektifan kerja dari para pekerjanya, PT. KRM telah menetapkan atau
menentukan jadwal kerja yang berlaku diperusahaan tersebut:
a. Pelaksanaan Kerja :
i. Senin s/d Kamis : Jam 07.10 a/d 16.20 WIB
ii. Jum’at : Jam 07.10 s/d 16.40 WIB
iii. Sabtu :Untuk sabtu dihitung sebagai lembur
wajib.
Masuk kerja Jam 07.10, waktu pulangnya lebih cepat.
b. Waktu Istirahat :
i. Senin s/d Kamis : Jam 11.35 s/d 12.25 WIB
ii. Jum’at : Jam 11.35 s/d 13.00 WIB
iii. Snack/Istirahat : Jam 10.00 - 10.10 dan 14.00 – 14.10 WIB
Karyawan dibebaskan dari kewajiban untuk masuk kerja pada hari
sabtu dan minggu. Selain libur mingguan, karyawan juga dibebaskan
dari kewajiban untuk masuk kerja pada hari libur resmi yang
diumumkan pemerintah.
3. Cuti Kerja
Cuti kerja yaitu hak yang diberikan dari perusahaan kepada seluruh
karyawan sesuai dengan PP 21 tahun 1954 tanggal 9 maret 1954 /
peraturan yang menggantikannya. Apabila karyawan mengambil cuti,
maka dibebaskan dari kewajiban untuk masuk kerja akan tetapi tetap
mendapatkan haknya. Seorang karyawan berhak atas cuti tahunan 12
hari kerja setelah mencapai masa kerja 12 bulan berturut – turut. Hak
cuti akan gugur apabila setelah jangka enam bulan belum dipergunakan
kecuali dikarenakan alasan penundaan oleh perusahaan.
Untuk kepentingan perusahaan, cuti diatur sebagai berikut :
Dilaksanakan bersama pada sebelum dan sesudah Idul Fitri dan
menjelang tahun baru serta memperhatikan SKB menteri tenyang cuti
bersama.
14
i. Bagi yang belum dapat cuti bersama, penggunaan haknya diatur oleh
pengusaha untuk tidak mengganggu jalannya produksi.
ii. Apabila sudah mencapai masa kerja 6 bulan berturut, seorang
karyawan mempunyai hak cuti khusus selama 24 hari di luar hak cuti
tahunan diambil 4 hari dalam jangka waktu 1 tahun dan diberikan
uang kompensasi.
4. Kerja Lembur
Kerja lembur adalah waktu kerja yang dilakukan di luar jam kerja
yang telah ditentukan oleh pengusaha. Kerja lembur di PT. Krama
Yudha Ratu Motor terbagi menjadi berbagai jenis :
i. Lembur Massal (lembur terjadwal), yaitu lembur yang dibuat oleh
department PPIC (PPC) yang dimusyawarahkan / diinformasikan
oleh serikat pekerja.
ii. Lembur Partial, yaitu lembur yang tidak diharuskan perintah kerja,
pekerja bisa mengambil lembur maupun tidak.
iii. Lembur Insident, yaitu lembur yang dilakukan karena terjadi
kerusakan mesin sehingga butuh perbaikan.
15
5. Jumlah Karyawan
PT. Krama Yudha Ratu Motor memiliki karyawan sebanyak 2052
orang.
Departemen Jumlah
Director,Advisor & Commisioner 17
Production 1295
Tecnical 93
Quality Control 127
PPIC 264
Human Resources 22
General Affair 207
Finance 24
Inactive 3
New Exployees 0
Jumlah 2052
6. Disiplin Kerja
Untuk tercipta dan terpeliharanya disiplin kerja, maka pengusaha
dan serikat pekerja bersepakat mengusahakan dipenuhi dan ditaatinya
tata tertib dan kewajiban – kewajiban karyawan :
a. Baik pengusaha maupun serikat pekerja berikhtiar sepenuhnya untuk
mengusahakan ditegakkannya disiplin kerja.
b. Bila karyawan melanggar kesepakatan kerja bersama ini atau
bertindak bertentangan dengan kebiasaan umum, maka pengusaha
dapat mengenakan tindakan disiplin kepada yang bersangkutan
dengan memberikan tindakan kepada serikat pekerja.
c. Tindakan disiplin dapat dikeluarkan dengan ringan / beratnya
pelanggaran atau kesalahan yang dilakukan.
d. Macam dari tindakan disiplin dapat berguna :
16
i. Teguran
ii. Mengeluarkan surat peringatan
iii. Melakukan penindakan
iv. Pemberhentian sementara (scorsing)
v. Pemutusan hubungan kerja (PHK)
7. Masa berlakunya Surat Peringatan Ataupun Surat Teguran adalah :
i. Surat teguran : 6 bulan
ii. Surat peringatan I : 6 bulan
iii. Surat peringatan II : 6 bulan
iv. Surat peringatan III (terakhir) : 6 bulan, berlaku UU
RI No. 13 tahun 2003, Pasal 161, Ayat 1 & 2
Dalam hal surat peringatan diberikan tidak secara berurutan serta
mencakup peringatan terakhir, maka pemberhentian kepada serikat
pekerja adalah perlu, untuk menilai tingkat kesalahan yang
bersangkutan.
8. Kewajiban Dasar Karawan
a. Semua karyawan wajib mentaati / mematuhi tata tertib kerja,
ketertiban lingkungan, perintah – perintah, instruksi dan petunjuk
yang dikeluarkan oleh pengusaha, undang – undang atau peraturan
pemerintah yang berlaku.
b. Atasan setiap saat wajib mengadakan pengawasan atau dijalankan /
ditaatinya peraturan, memberitahukan hak / kewajiban bawahannya
serta membimbing dan memberikan petunjuk guna terlaksananya
perjanjian kerja bersama ini.
c. Karyawan yang berhalangan masuk bekerja oleh sebab apapun wajib
memneritahukan kepada pengusaha atau atasan langsungnya sebisa
mungkin. Pemberintahuan tidak hadir dilakukan pada pada hari itu
juga, atau dalam hal tidak mengijinkan, pemberintahuan dilakukan
pada kesempatan pertama yang ada dengan disertai keterangan
tenyang ketidak hadirannya guna penentuan status
ketidakhadirannya.
17
d. Karyawan yang karena alasan – alasan tertentu perlu meninggalkan
pekerjaan sebelum waktunya berakhir, atau cepat pulang wajib
meminta ijin terlebih dahulu kepada atasannya.
e. Karyawan wajib melaporkan kepada departemen PSDM mengenai
perubahan nama tempat tinggal, statur perkawinan, susunan keluarga
selambat – lambatnya 2 (dua) minggu setelah terjadi perubahan yang
dimaksud.
9. Larangan
Semua karyawan tidak dibenarkan melakukan hal seperti dibawah
ini :
a. Waktu jam kerja meninggalkan tempat kerjatanpa ijin dari atasan
langsungnya.
b. Melanggar kebiasaan – kebiasaan, baik yang tertulis maupun tidak
atau melakuakn pelanggaran lain yang dapat mengakibatkan
timbulnya kerugian bagi orang lain.
c. Membocorkan rahasia perusahaan atau jabatan.
d. Memberikan keterangan – keterangan yang tidak benar atau yang
akan membawa akibat bagi perusahaan atau perorangan.
e. Berbuat atau berbicara diluar norma – norma pergaulan dan
bertindak yang menimbulkan kerugian bagi perusahaan maupun
perorangan.
f. Melakukan pekerjaan lain dengan mendapatkan upah dengan tanpa
ijin dari pengusaha.
g. Membuang kotoran, punting rokok, meludah disembarang tempat,
mengotori kamar, dinding dan lain sebagainya.
h. Merokok didalam lingkungan pabrik, kecuali ditempat yang telah
ditentukan perusahaan.
i. Berada di tempat lain di luar tugasnya, kecuali jiak diperintah oleh
atasannya.
j. Melanggar perjanjian kerja bersam yang sedang berlangsung.
k. Makan dan menganti pakaian di luar ruangan yang telah disediakan.
18
l. Melakuakn pencurian, penggelapan dan penganiayaan.
m. Memikat dan membujuk siapapun yang bertentangan denga umdang
– undang ketertiban umum dan kesusilaan.
n. Dengan sengaja atau sembrono merusak kekayaan milik perusahaan
atau membiarkannya terhadap bahaya yang lebih parah.
o. Karyawan tidak dibenarkan mengemudikan kendaraan produksi atau
forklift, kecuali bagi yang diberikan ijin mengemudi (Sim) khusus
yang dikeluarkan oleh pengussha.
p. Karyawan tidak diperkenankan berambut panjang dan tidak melebihi
2 cm dsri telinga bagian atas atau tengkuk.
q. Memasuki / menuju dan meninggalkan area tempat kerja tidak
diperkenankan memakai sandal.
r. Membawa, minuman keras / minuman yang memabukkan.
s. Melakukan pekerjaaj lain yang tidak terkait dengan pekerjaannya
tanpa seijin atasan.
10. Pelanggaran
a. Karyawan yang tidak masuk bekerja tanpa pemberitahuan
apapunatau dengan alasan yang tidak jelas, sehingga tidak dapat
diterima olehpengusaha, dapat mengakibatkan masa tidak masuk
dinyatakansebagai mangkir.
b. Karyawan yang datang terlambat ditempat kerja tanpa alasan
yangdapat diterima oleh pengusaha, dapat mengakibatkan yang
bersangkutandikenakan tindakan disiplin.
c. Karyawan yang tidak hadir karena sakit tanpa menunjukkan
keterangan dokter perusahaan . dokter umum rumah sakit
kerjasamaatau dokter lainyang disahkan oleh dokter perusahaan,
dianggapsebagai mangkir.
d. Dalam menyelesaikan seteiap pelanggaran yang dapat
dikenakansanksi pemutusan hubungan kerja (PHK), pengusaha
dapatmengambil tindakanpemberhentian sementara kepada
19
karyawanbersangkutan serta menempuhprosedur sesuai dengan
undang –undang tentang pemutusan kerja
11. Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Untuk menjamin kesehatan dan keselamatan kerja, pengusaha
menyediakanalat pelindung diri (APD) pada waktu kerja. Seteiap
karyawan diberikan perlengkapan kerja secara cuma – cuma setahun
sekali.
a. Pakaian Kerja
i. Seluruh karyawan diberikan 3 stel pakaian kerja
ii. Khusus bagian welding diberikan baju lengan panjang.
iii. Untuk karyawan bagian painting secara terus menerus diberikan
b. Sepatu Kerja
i. Untuk karyawan pabrik diberikan masing – masing satu
pasangsepatupengaman.
ii. Dibagian painting diberikan empat pasang sepatu karet tinggi.
iii. Untuk bagian pre-treatment under seal, sealing sanding dan
pengolahan limbah pabrik masing – masing mendapat
tambahansatu pasang sepatu karet tinggi.
iv. Kebersihan mendapatkan dua pasang sepatu karet tinggi.
v. Keamanan mendapatkan satu pasang sepatu ABRI.
vi. Kantor mendapatkan sepasang sepatu biasa.
vii. Trimming mendapatkan satu pasang sepatu kets.
c. Pelindung Kepala / Topi Kerja
Setiap karyawan diberikan topi kerja sebanyak satu buah
setahun sekali.
12. Pemutusan Hubungan Kerja
Pemutusan hubungan kerja di PT. Krama Yudha Ratu Motor terbagi
menjadibeberapa bagian seperti di bawah ini :
a. PHK dalam masa percobaan
20
Selama masa percobaan, baik pengusaha maupun karyawan yang
bersangkutan sewaktu – waktu dapat memutuskan hubungan
kerjatanpa kewajiban untuk memberitahukan alasan – alasannya.
b. PHK atas kehendak sendiri
Karyawan bisa memutus hubungan kerja atas kehendak sendiri.
Karyawan yang akan mengeundurkan diri harus
mengajukanpermohonan undur diri 1 bulan sebelumnya.
c. PHK karena indisipliner
Pemutusan hubungan kerja merupakan tindak lanjut dari tindakan
disiplin, bila seseorang telah memperoleh peringatan terakhir masih
melakukan pelanggaran atau kesalahan lagi, maka
dikenakanpemutusan hubungan kerja.
d. PHK Otomatis
Karyawan telah meninggal dunia.
Telah mencapai batas usia pensiun, karyawan berumur 55 tahun.
Kesehatan jasmani dan rohani tidak memungkinkan untuk
melaksanakan tugasnya yang dinyatakan oleh dokter.
2.7 Pengupahan
Karyawan mempunyai upah pokok menurut jenjang / kesepakatan.
Jenjang / pangkat serta jabatan ditentukan oleh perusahaan. Disamping
upah, pengusahan juga memberikan nilai catu dan perangsang produksi.
Upah pokok disesuaikan dengan inflasi yang dikeluarkan Badan
Pusat Statistik (BPS). Kenaikan upah pokok diatur secara berkala
setahun sekali yang besarnyaditentukan sesuai hasil musyawarah antara
pengusaha dan serikatpekerja.
Tunjangan hari raya keagamaan diberikan sebelum hari raya idul fitri,
besarnya tunjangan yaitu 1,5 kali (Upah pokok + (Tj. Jabatan + Tj. Pangkat)
bagi yang menerima+ Tj transport sesuai SK direksi). Tunjangan diberikan
pada minggu pertama padabulan puasa.
21
Tunjangan akhir tahun diberikan pada akhir tahun yang besarnya atas
dasarmusyawarah antara pengusaha dan serikat pekerja. Tunjangan akhir
tahun diberikan berupa uang yang besarnya dikali (Upah pokok + (Tj.
Jabatan + Tj. Pangkat) bagi yang menerima + Tj transport sesuai SK direksi)
untuk setiap golongan kompetensi (IP)masing – masing.
2. TD (Truck Diesel)
TD mulai di produksi oleh PT. Krama Yudha Ratu Motor sejak
tahun 1975. Namun pertama kali di keluarkan tidak disebut sebagai TD,
namun T-200/210. Seiring berjalannya waktu model T-200/210
mengalami perbaikan dan peningkatan baik dalam bentuk model ataupun
mesin yang digunakan. TD lebih dikenal dengan sebutan “ Kepala
Kuning’’. Di jepang, model TD memiliki nama “Canter’’, sedangkan di
indonesia di beri nama New Colt Diesel. TD terdiri dari 8 varian yaitu
TQ, TR,TU, TV, TW, TX, TZ,TF.
24
Gambar2.2 TD TRUCK DIESEL
3. SL (L-300)
L-300 hadir pertama kali di indonesia pada tahun 1981, saat itu
masih mengandalkan mesin diesel 2477 cc. L-300 dirancang sebagai
kendaraan niaga ringan, yang menyajikan kehandalan, kekuatan, dan
keamanan serta kenyamanan untuk minibus.Mitsubishi colt L-300 diesel
memiliki keunggulan mesin lebih bandel dan lebih irit bahan bakar.
25
4. FUSO
FUSO mulai di produksi oleh PT. Krama Yudha Ratu Motor pada
tahun1975. Namun 2 tahun berikutnya, produksi FUSO oleh KRM
terhenti selama 10 tahun. KRM kembali memproduksi FUSO pada tahun
1987. FUSO dibagi menjadi 2 tipe yaitu FM dan FN. FN memliki
bentukyang lebih besar dari FM, dikenal dengan nama tronton. FM
memiliki 10 roda sedangkan FN memiliki hanya 6 roda. FUSO memiliki
banyak varian diantaranya PT, PN, PP, PA, PC, PD
26
Di samping itu perusahaan juga menyediakan alat pemadam kebakaran
disetiap lokasi setiap bagian dan pemberian latihan cara menggunakan alat
pemadam kebakaran kepada setiap karyawan baik pria maupun wanita.
Selain itu disetiap bagian disediakan obat-obatan dan pemberian pendidikan
dan latihan untuk melakukan pertolongan pertama pada kecelakaan.
27
28
BAB III
PEMBAHASAN DATA DAN ANALISA
30
3. Mesin – mesin yang digunakan bersifat umum dan dapat digunakan
untuk menghasilkan bermacam – macam produk dengan variasi yang
hampir sama (General Purpose Machine).
4. Pengaruh operator terhadap produk yang dihasilkan cukup besar,
sehingga operator memerlukan keahlian yang tinggi dalam pengerjaan
produk serta terhadap pekerjaan yang bermacam – macam yang
menimbulkan pengawasan yang lebih sulit.
5. Proses produksi tidak akan berhenti walaupun terjadi kerusakan atau
terhentinya salah satu mesin/peralatan.
6. Persendian bahan mentah pada umumnya tinggi karena tidak dapat
ditentukan pesanan apa yang harus dipesan oleh pembeli, dan persediaan
bahan dalam proses lebih tinggi dan proses produksi yang terus –
menerus (continuous procese) karena prosesnya terputus – putus.
7. Biasanya bahan – bahan dipindahkan dengan peralatan handling yang
dapat berpindah secara bebas (variable path equipment)yang
menggunakan tenaga manusia, seperti kereta dorong atau forklift.
8. Pemindahan bahan sering dilakukan bolak – balik sehingg perlu adanya
ruang gerak (aisle) yang besar dan ruang tempat bahan – bahan dalam
proses (work in procese) yang besar.
31
murah dimasanya. Ford juga menjadi perusahaan pertama yang mendirikan
pabrik besar yang menerapkan proses lini perakitan.
32
Gambar 2.1 T120 ss (CJM)
33
1 Model/Type 4D56-4 cylinder inline
2 Isi Silinder (cc) 2.477
3 Diameter x Langkah (mm x mm) 9.11 x 95.0
4 Daya Maksimum (PS/mp)
5 Torsi Maksimum (kgm/rpm) 13.6/2500
6 Sistem Bahan Bakar Diesel (Solar)
No. SUSPENSION
1 Suspensi Depan Double Wisbone, Per Keong
2 Suspensi Belakang Semi Eleptic, Leaf Spring
No. BRAKE
1 Rem Tangan (Parking Brake) Ventilated disc
2 Rem Kaki (Service Brake) Drum, Leading & Trailing
No. WHEEL
1 Ukuran Roda 185/R14-8PR
34
Gambar 3.2 QC Point Pemasangan Cable Sellect Type L300
35
Gambar 3.4 QC Point Pemasangan Cable Sellect Type T 120 SS
36
Belum ada QC point dalam proses screw tapping
Aspek Equipment
Adjuster putaran impact terlalu kencang
Counter Measure :
Operator diberikan pengarahan proses memegang screw di arahkan luar.
Dibutuhkan QC Point metode pemegang screw tapping.
Adjuster putaran disesuaikan kecepatannya atau distandarkan.
Metode Keselamatan Kerja :
1. Stop Call Wait : bila terjadi line stop, biasanya foreman menyalakan
lampu kuning yang ada pada di line.
2. 5 S adalah suatu metode dari jepang mengenai penataan atau
pemeliharaan wilayah kerja secara intensif.
Kriteria 5 S:
a. SEIRI : Pemilihan
b. SEITON : Perapian
c. SEISO : Pembersihan
d. SEIKETSU : Pemeliharaan
e. SHITSUKE : Pembiasaan
3. Menggunakan APD (Alat Pelindung Diri) sesuai standar pemakaian di
setiap station.
37
Gambar 3.6 APD Standar Pemakaian di Station Line
38
Gambar 3.8 SAFETY POINT di PT. KRM
39
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
a. Pengawasan kualitas selama proses produksi berjalan (In Process
Control) penting dilakukan sebagai salah satu upaya penjaminan mutu
dari produk yang dihasilkan. In Process Control dilakukan dengan
melakukan pengujian dan pemeriksaan yang diperlukan pada produk
antara dan produk jadi selama proses produksi berjalan.
b. Penyimpangan dari hasil pengujian dan pemeriksaan menunjukan
adanya proses dan hasil yang tidak memenuhi syarat. Penyimpangan
ini harus ditangani dengan tepat dan sesuai agar dapat dilakukan
perbaikan sehingga produk yang dihasilkan tetap sesuai dengan standar
kualitas yang ada.
4.2 Saran
40