1
Nama Kelompok 1 :
2
Daftar Isi
3
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga
makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami juga mengucapkan
banyak terima kasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan
memberikan sumbangan baik materi maupun pikiran. Dan harapan kami semoga
makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca,
Untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar
menjadi lebih baik lagi, Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami,
Kami yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami
sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.
4
Bab I
Pendahuluan
6
Bab II
Landasan Teori
Turbin air adalah merupakan mesin penggerak yang merubah energy potensial
menjadi energy mekanik dengan air sebagai fluida kerjanya. Menurut sejarahnya
turbin hidrolik sekarang berasal dari kincir – kincir air pada jaman abad pertengahan
yang dipakai untuk memecah batubara dan keperluan pabrik gandum. Salah satu
kincir air tersebut dapat dilihat di Aungrabad (India) telah berumur sekitar 400 tahun.
Turbin dapat memiliki kepadatan tenaga (power density) yang luar biasa
(berbanding dengan volume dan beratnya). Ini karena kemampuan mereka beroperasi
pada kecepatan sangat tinggi. Mesin utama pada space shuttle menggunakan
turbopumps (mesin yang terdiri dari sebuah pompa yang di dorong oleh sebuah
mesin turbin) untuk memberikan propellant (oksigen cair dan hidrogen cair) ke ruang
pembakaran mesin. Turbopump hidrogen cair ini sedikit lebih besar dari mesin mobil
dan memproduksi 70.000 hp (52,2 MW). Turbin juga merupakan komponen utama
mesin jet.
7
Bab III
Pembahasan
8
Menentukan daya turbin
P =gxHxQ
= 9,8 m/s² x 10 m x 0,83 kg/s
= 81,34 watt
T = P x 60
2π.N
= 81,34 watt x 60
2 x 3,14 x 1450 rpm
= 0,536 N.m
= 536 N.mm
A C B
Ft = T
D/2
Ft = 536
210/2
Ft = 5,1 N
100 mm 100 mm
Σ Ma = 0
RB . 200 – 5,1 X 100 = 0
RB . 200 – 510 = 0
RB = 510 = 2,55 N
200
RA = RB
RA = 2,55 N
MA = 0
MB = 0
MC = RA . AC
= 2,55 . 100
= 255 N.mm
9
ML = M. max
ML = 255 M.max
Jadi ø poros
d³ = 32 . S ² + ( )²
2
π . Sy
536
= 32 . 2 255 ² + ( )²
2
3,14 . 360
= 64 65025 + 71824
1130,4
= 64 136849
1130,4
= 64 . 369,93
1130,4
= 64 . 370
1130,4
d³ = 20,94
3
d = 20,94
3
= 21
= 2,75
10
3.2 ø Bantalan
Dengan ø poros 10mm, maka untuk bantalan kita rencanakan dengan ukuran
8 x 16 x 5
11
Bab IV
Kesimpulan
Dari hasil perhitungan yang dilakukan dengan diketahui head 10m, putaran
kecepatan generator 1450 rpm, debit yang dikeluarkan 50 L/mnt dan masa Runner 2
kg, maka didapat ukuran diameter poros turbin yang digunakan yaitu 10mm,
diameter bantalan dimensi kopling dengan diameter poros sebesar 10mm maka di
dapat dari standarisasi kopling flange seperti di gambar, dan dimensi bantalan yang
digunakan yaitu dengan ukuran 8 x 16 x 5
Ø Bantalan = 8mm (Ø dalam)
Ø Luar = 16mm
Tebal = 5mm
12