Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PERANCANGAN TURBIN PELTON

Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas

Mata Kuliah Design

Dosen Pembimbing : Ir. Bantu Hotsan, MT.

Disusun Oleh Kelompok 1 :

FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INDUSTRI JURUSAN TEKNIK MESIN

INSTITUT TEKNOLOGI BUDI UTOMO JAKARTA

1
Nama Kelompok 1 :

1. Achmad Humaidi ( 15171015709 )

2. Adi Rahmat Wiguna ( 927317933125582)

3. Adri Dafidson ( 15271015092 )

4. Afit Yulianto ( 15271015101 )

5. Ahmad Arip ( 15271015096 )

6. Akhmad Andrianto ( 14171015069 )

7. Andre Desyana ( 14271015132 )

8. Ari Wijaya ( 14271015111 )

9. Arif Ardiyanto ( 14271015102 )

10. Azhari Azizullah Yusuf ( 14171015010 )

11. Barudin ( 15171015126 )

12. Bayu Prasetyo ( 14271015126 )

2
Daftar Isi

1. Nama Kelompok .................................................................................... 2


2. Daftar Isi .................................................................................................. 3
3. Kata Pengantar ......................................................................................... 4
4. Bab I ......................................................................................................... 5
1. Pendahuluan ................................................................................... 5
1.1 Latar Belakang.......................................................................... 5
1.2 Tujuan Penulisan ...................................................................... 6
5. Bab II ...................................................................................................... 7
II. Landasan Teori ............................................................................... 7
6. Bab III ..................................................................................................... 8
III. Pembahasan .................................................................................... 8
3.1.Mencari ø poros turbin .............................................................. 8
3.2.Bantalan .................................................................................... 11
3.3 Dimensi Kopling ...................................................................... 11
7. Bab IV ...................................................................................................... 12
IV. Kesimpulan ............................................................................................. 12

3
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga
makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami juga mengucapkan
banyak terima kasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan
memberikan sumbangan baik materi maupun pikiran. Dan harapan kami semoga
makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca,
Untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar
menjadi lebih baik lagi, Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami,
Kami yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami
sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

4
Bab I
Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


Kebutuhan energi listrik dewasa ini kian meningkat, berbagai upaya terus
dilakukan baik dengan mencari potensi energi baru ataupun dengan
mengembangkan teknologinya. Selain dari kebutuhan energi listrik meningkat,
juga terdapat daerah yang kondisi geografisnya tidak memungkinkan jaringan
listrik sampai kepada konsumen. Maka dari permasalahantersebut dilakukanlah
suatu upaya untuk menyuplai kebutuhan energi listrik dengan memanfaatkan
kondisi dan potensi yang ada pada daerah tersebut. Misalkan ada suatu daerah
yang memiliki potensial air yang headnya mencukupi untuk dibuat pembangkit
listrik, maka didaerah tersebut dapat dipasang pembangkit tenaga listrik yang
menyesuaikan dengan besar kecilnya head yang tersedia. Atau potensi-potensi
alam yang lain yang memungkinkan untuk dibangunnya pembangkit tenaga
listrik. Dengan keadaan geografis daerah-daerah di Indonesia yang memiliki
potensi air dengan head yang memadai untuk sebuah pembangkit berskala kecil,
maka dengan kondisi tersebut banyak dikembangkan teknologi
pembangkit-pembangkit berskala kecil yang biasa dikenal sebagai Pembangkit
Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH). Teknologi PLTMH ini terus
dikembangkan baik dari segi peralatannya ataupun dari segi efisiensinya.
PLTMH dibuat tergantung dari seberapa besar head air yang ada dan berapa
besar energi listrik yang akan dihasilkan. Untuk PLTMH kapasitas daya energi
listrik yang dihasilkannya dibawah 100Kw. Berbagai teknologi pembangkit pun
telah banyak diterapkan dalam PLTM baik dari sisi turbin dan instrumen. Di
dalam turbin kita mengenal beberapa jenis turbin yang dipergunakan, kita dapat
mempergunakan turbin francis, Kaplan atau pelton. Penggunaan turbin tersebut
tergantung dari potensi head yang dimiliki. Seperti dalam hal ini turbin pelton
yang menggunakan prinsip impuls memerlukan head yang cukup tinggi.
5
Dikarenakan masih sedikitnya turbin pelton yang digunakan untuk PLTMH,
maka atas dasar inilah turbin ini dibuat untuk keperluan penelitian lebih lanjut.

1.2 Tujuan Penulisan


Tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan ini :
a. Mengetahui ukuran Ø (diameter) poros turbin
b. Mengetahui ukuran Ø (diameter) bantalan
c. Mengetahui dimensi – dimensi dari kopling flange
d. Mengetahui dimensi pasak untuk kopling dan poros

6
Bab II
Landasan Teori

Turbin air adalah merupakan mesin penggerak yang merubah energy potensial
menjadi energy mekanik dengan air sebagai fluida kerjanya. Menurut sejarahnya
turbin hidrolik sekarang berasal dari kincir – kincir air pada jaman abad pertengahan
yang dipakai untuk memecah batubara dan keperluan pabrik gandum. Salah satu
kincir air tersebut dapat dilihat di Aungrabad (India) telah berumur sekitar 400 tahun.

Penggunaan paling umum dari turbin adalah pemproduksian tenaga listrik,


hampir seluruh tenaga listrik diproduksi menggunakan turbin dari jenis tertentu,
turbin kadangkala merupakan bagian dari mesin yang lebih besar, sebagai contoh,
sebuah turbin gas dapat menunjuk ke mesin pembakaran dalam yang berisi sebuah
turbin, kompresor, kombustor dan alternator.

Turbin dapat memiliki kepadatan tenaga (power density) yang luar biasa
(berbanding dengan volume dan beratnya). Ini karena kemampuan mereka beroperasi
pada kecepatan sangat tinggi. Mesin utama pada space shuttle menggunakan
turbopumps (mesin yang terdiri dari sebuah pompa yang di dorong oleh sebuah
mesin turbin) untuk memberikan propellant (oksigen cair dan hidrogen cair) ke ruang
pembakaran mesin. Turbopump hidrogen cair ini sedikit lebih besar dari mesin mobil
dan memproduksi 70.000 hp (52,2 MW). Turbin juga merupakan komponen utama
mesin jet.

7
Bab III
Pembahasan

3.1. Mencari ø poros turbin

8
Menentukan daya turbin
P =gxHxQ
= 9,8 m/s² x 10 m x 0,83 kg/s
= 81,34 watt

T = P x 60
2π.N
= 81,34 watt x 60
2 x 3,14 x 1450 rpm
= 0,536 N.m
= 536 N.mm

Menentukan momen lentur


Ft

A C B
Ft = T
D/2
Ft = 536
210/2
Ft = 5,1 N

100 mm 100 mm

Σ Ma = 0
RB . 200 – 5,1 X 100 = 0
RB . 200 – 510 = 0
RB = 510 = 2,55 N
200
RA = RB
RA = 2,55 N
MA = 0
MB = 0
MC = RA . AC
= 2,55 . 100
= 255 N.mm
9
ML = M. max
ML = 255 M.max

Jadi ø poros

d³ = 32 . S ² + ( )²
2
π . Sy

536
= 32 . 2 255 ² + ( )²
2
3,14 . 360

= 64 65025 + 71824
1130,4

= 64 136849
1130,4

= 64 . 369,93
1130,4

= 64 . 370
1130,4

d³ = 20,94
3
d = 20,94
3
= 21

= 2,75

Maka dengan batas minimum ø poros 2,75mm dibuatkan ø poros dengan


nominal ø = 10mm untuk batas aman.

10
3.2 ø Bantalan

Dengan ø poros 10mm, maka untuk bantalan kita rencanakan dengan ukuran
8 x 16 x 5

Ø Bantalan = 8mm (Ø dalam)


Ø Luar = 16mm
Tebal = 5mm

3.3. Dimensi Kopling

11
Bab IV
Kesimpulan

Dari hasil perhitungan yang dilakukan dengan diketahui head 10m, putaran
kecepatan generator 1450 rpm, debit yang dikeluarkan 50 L/mnt dan masa Runner 2
kg, maka didapat ukuran diameter poros turbin yang digunakan yaitu 10mm,
diameter bantalan dimensi kopling dengan diameter poros sebesar 10mm maka di
dapat dari standarisasi kopling flange seperti di gambar, dan dimensi bantalan yang
digunakan yaitu dengan ukuran 8 x 16 x 5
Ø Bantalan = 8mm (Ø dalam)
Ø Luar = 16mm
Tebal = 5mm

12

Anda mungkin juga menyukai