Anda di halaman 1dari 55

CATATAN

DAYA CHILLER 160 KW x 2 UNIT = 320 KW


DAYA POMPA CHILLER 22 KW x 3 UNIT = 66 KW
TOTAL UNIT CHILLER & POMPA CHILLER = 386 KW
MENENTUKAN KAPASITAS CAPASITOR BANK / PERBAIKAN FAKTOR DAYA

Rumus : KVAR = Beban(KW)x(Tan j1-Tan j2)

Efek menurunnya faktor daya disebabkan oleh banyaknya beban induksi. Di bawah ini beberapa beban induksi :
Beban Listrik Cos j
Lampu Fluorescent : 0,6 - 0,8
Sinyal-sinyal neon : 0,4 - 0,5
Lampu gas auditorium : 0,3 - 0,7
Kipas angin : 0,5 - 0,8
Pemanas induksi : ~ 0,85
Dapur dengan tahanan : 0,6 - 0,9
Dapur gas : 0,3 - 0,5
Dapur induksi : ~ 0,6
Las listrik : 0,3 - 0,5
Las dengan tahanan : ~ 0,65
Motor induksi : 0,55 - 0,85
Bagian-bagian motor HP : 0,4 - 0,75

Dari beberapa contoh di atas dapat disimpulkan bahwa beban listrik pada gedung-gedung perkantoran,
beban rumah tangga, industri/pabrik dengan beban motor merupakan beban induksi yang memiliki faktor daya
yang bervariasi.

Rumus : KVAR = Beban(KW)x(Tan j1-Tan j2)

BEBAN = 800 KVA Tan j Tan j1-Tan j2


Cos j terburuk = 0.6 1.333 0.714
Cos j yang diinginkan = 0.85 0.620
Beban sblm perbaikan = 480 KW
Beban ssdh perbaikan = 680 KW FAKTOR * KVAR
Kapasitas Cap Bank = 342.52 KVAR 0.714 342.52

Tabel Faktor Pengali


Cos j Tan j
0.95 0.329
0.90 0.484
0.85 0.620
0.80 0.750
0.75 0.882
0.70 1.020
0.65 1.169
0.60 1.333
0.55 1.518
0.50 1.732
0.45 1.985
0.40 2.291
Created by = Memet Ahmad Fauzi
Sumber : Materi Kuliah Operasi Sistem Tenaga Listrik
Sekolah Tinggi Teknologi Nasional
eban induksi :
STANDAR FORMULA SEPTIC TANK

Lc : Limbah cair yang dihasilkan = 100-150 ltr/orang/hari = 100


Lt : Lama tinggal = 1
Pm : Populasi manusia = 50
Vrd : Volume ruang cairan = 5000 ltr

Pm : Populasi manusia = 65
PL : Produk lumpur tinja = 30-40 ltr/org/tahun = 30
Wp : Waktu pengurasan ruang lumpur = 5-10 th = 5
Vrl : Volume ruang lumpur = 9750 ltr

Total Volume Septic Tank = 14750 ltr DIMENSION


14.75 m3 Lengt 2.5 m
Wide 2 m
Heigt 2 m
10 m3
R. Lumpur R. Cairan
1.5 m 1 m
2 m 2 m
2 m 2 m3
6 m3 4 m3
Dimensi Ruangan :
Panjang = 28.80 Meter 94.49 FEET
Lebar = 21.70 Meter 71.20 FEET
Tinggi = 3.00 Meter 9.84 FEET
Air Change per hour (AC) = 10.00
Area Duct = 2E+06

P x L x T x (AC)
CFM = or CFM =
1.7

28.80 x 21.70 x 3.00 x 10.00


CFM = or CFM =
1.7

CFM = 11029 or CFM =

L/s = 5204.4 L/s L/s =

Untuk menentukan dimensi ukuran Ducting dapat digunakan DUCTULATOR


dengan variasi ukuran yang berbeda.

CFM x 923
Area Duct =
Feet Per Menit

Main Duct = 1000 - 1300 mm/menit = 3.281 - 4.265 feet/menit


Riser Duct &
= 600 - 900 mm/menit = 1.969 - 2.953 feet/menit
Branch Duct

11029 x 923
Area Duct =
4.2653

1E+07
Area Duct =
4.2653

Area Duct = 2E+06

(SMACNA ) ukuran sisi panjang Ganvanized sheet metal


Sampai dengan 12" BJLS 50
13" Sampai dengan 30" BJLS 60
31" Sampai dengan 54" BJLS 80
54" Sampai dengan 84" BJLS 100
Thermal cond. 2,26 BTU/ ft² h 0F

Persyaratan penguatan harus mengikuti :


s/d 12” Iron rod 25 x 25 x 3 ----------------------------------------------------
~0~5/16” | TABEL 1 |
----------------------------------------------------
13” s/d 12” Iron rod 25 x 25 x 3 | Kebutuhan Satuan Pendinginan tiap ruang |
~0~5/16” ----------------------------------------------------
| Kantor - - - - - | 550 - 600 BTU/h/m2 - - - -|
31” s/d 54” Iron rod 30 x 30 x 3 | Kamar/rumah | 470 - 550 BTU/h/m2 - - - - |
~0~3/8” | Gudang - - - - -| 500 BTU/h/m2 + faktor x -|
| Fasum (aula) - | 725 BTU/h/m2 - - - - - - -- |
55” s/d 84” Iron rod 40 x 40 x 3 | Supermarket - | 675 BTU/h/m2 - - - - - - - -|
~0~1/2” ----------------------------------------------------

85” s/d ke atas Iron rod 40 x 40 x 5

Contoh :
Living room dengan ukuran: panjang 10m, lebar 8m dan tinggi 3.5m. maka perhitungan kebutu

ventilasinya adalah sebagai berikut :


(1). Nilai A = 10m x 8m x 3.5m = 280m3
(2). Nilai B = 6 kali/jam, nilai B (lihat table)
(3). (A) X (B) = 280m3 x 6 = 1680 m3/jam.
(4). Cara memilih v- fan, sbb :(lihat catalog KDK fan)
alternatif 1: KDK wall v-fan type 30RQN3
diameter kipas 30Cm, 1020m3/H x 2 unit
alternatif 2: KDK wall v-fan type 30GSC
diameter kipas 30Cm, 1800m3/H x 1 unit.
P x L x T x (AC) x 35.31
60

28.80 x 21.70 x 3.00 x 10.00 x 35.31


60

11033.67 CFM

5206.788 L/s

----------------------------
Catatan :
---------------------------- Faktor x adalah faktor panas yang timbul dari desain gudang yang kurang mampu menahan i
an Pendinginan tiap ruang |
---------------------------- Untuk ruang diluar tabel tersebut diatas, bisa diperkirakan dengan membandingkan faktor pan
50 - 600 BTU/h/m2 - - - -|
70 - 550 BTU/h/m2 - - - - | pendinginan tertinggi per meter perseginya, ini dikarenakan faktor daya tampung aula yang m
500 BTU/h/m2 + faktor x -|
725 BTU/h/m2 - - - - - - -- | Contoh kasus.
675 BTU/h/m2 - - - - - - - -| 1. Sebuah kantor memiliki beberapa ruang A= 3x4m2; B=6x6m2; hitung berapa PK AC tiap ru
---------------------------- jawab:
Ruang A = Luas = 3 x 4 m2 = 12m2
= AC = 550 BTU/h/m2 x 12 m2 = 6.600 BTU/h
= PK = 6.600/9.000 = 0,73 PK
di pasaran unit AC split yang ada 3/4 PK

Ruang B = Luas = 6 x 6 m2 = 36m2


= AC = 550 BTU/h/m2 x 36 m2 = 19.800 BTU/h
= PK = 19.800/9.000 = 2,2 PK
m. maka perhitungan kebutuhan di pasaran unit AC split yang ada 3/4 PK dan 1,5PK

HITUNG AC CEPAT UNTUK RUANG BESAR

Lalu... bagaimana kalau ruangannya lebih besar dan membutuhkan kapasi


OK selain type split wall, juga ada type split duct, type cassete (2,5 sd 4,5 P

Contoh:
Sebuah kantor memiliki 4 ruang, A=4x4m2; B=3x5m2; C=6x6m2; D=4x5m2
menggunakan AC sentral dengan ducting didalam plafon.
Jawab:
A = 4x4x550 BTU/h = 8.800 BTU/h
= 8.800 BTU/h/30 = 293 CFM
B = 3x5x550 BTU/h = 8.250 BTU/h
= 8.250 BTU/h/30 = 275 CFM
C = 6x6x550 BTU/h = 19.800 BTU/h
= 19.800 BTU/h/30 = 660 CFM
D = 4x5x550 BTU/h = 11.000 BTU/h
= 11.000 BTU/h/30 = 367 CFM
Total E = A+B+C+D = (8.800 + 8.250 + 19.800 + 11.000) BTU/h = 47.850 B
= 1.595 CFM

sketsa instalasi AC Ducting

-------------h--------------g
| --a--A --b--B
---- / /
| E |---f---|-----e----|
---- \ \
| -d---D --c--C
--------------j--------------i
Supply
Diffuser A = 8.800 BTU/h:293 CFM = 7"
Ducting a = 8"x9"

Diffuser B = 8.250 BTU/h:275 CFM = 7"


Ducting b = 8"x9"

Diffuser C = 19.800 BTU/h:660 CFM = 12"


Ducting c = 15"x9"

Diffuser D = 11.000 BTU/h:367 CFM = 9"


Ducting d = 10"x9"

Ducting e = B + C = 935 CFM = 24"x10"


Ducting f = A + B + C + D = 1.595 CFM = 25"x13"

Ducting return g = 293 CFM = 11"x10";


RAG-B = 10"
Ducting return i = 660 CFM = 19"x10";
RAG-C = 14"
Ducting return h = A + B = 293 + 275 = 568 CFM = 16"x10"
RAG-A = 293 CFM = 10"
Ducting return j = C + D = 660 + 367 = 1.027 CFM = 19"x13"
RAG-D = 367 CFM = 10"

Fresh Air duct


= vol ruang x pertukaran udara/jam x 35,31 (angka keramat) 261 x 2 x 35,3
--------------------------------------------------------- = ---------------- x 1/60 = 307 CFM
60
FAG = 10" dg ducting 11"x10"
atau gampangnya adalah 20% dari total CFM
yang kurang mampu menahan infiltrasi suhu luar ruang. Baik karena bukaan maupun pemilihan bahan sekat.

gan membandingkan faktor panas yang timbul dalam ruang tersebut, misal aula adalah ruang yang membutuhkan

ktor daya tampung aula yang mencapai 3 orang per m2.

m2; hitung berapa PK AC tiap ruang tersebut?

esar dan membutuhkan kapasitas pendinginan yang lebih besar?


duct, type cassete (2,5 sd 4,5 PK), type ceiling suspended (2,5 sd 4,5 PK), floor standing (5pk). Hal ini tergantung kebutuhan dan ketersed

B=3x5m2; C=6x6m2; D=4x5m2


idalam plafon.

800 + 11.000) BTU/h = 47.850 BTU/h


CFM = 16"x10"

7 CFM = 19"x13"

(angka keramat) 261 x 2 x 35,31


= ---------------- x 1/60 = 307 CFM
g kebutuhan dan ketersediaan ruang yang ideal.
Menentukan jarak lampu penerangan jalan

Kp = Koefisien pemakaian = 0.45 Menyebar (difus)


LLF = Faktor kehilangan cahaya = 0.52 Pemakaian 3tahun dengan kondisi lingkungan sangat koto
Φ = Arus Cahaya = 13000 Lumen Sumber : Katalog Lampu HPLN 250 W
Lj = Lebar jalan = 6 meter
E = Kuat Penerangan = 15 Lux

Kp x LLF x Φ
J =
Lj x E

0.45 x 0.52 x 13000


J =
6 x 15

J = 33.80 meter
isi lingkungan sangat kotor
1.      Sistem Pipa Air Bersih

A. A.    Perhitungan Diameter Pipa Alat Plambing


Diameter Pipa Air bersih ke Keran
Q ( laju aliran air ) = 10 Lt/menit
V (kecepatan aliran air) = 1, 2 m/s ( sesuai rekomendasi )
Sehingga, A = Q/V= (10/(1000/60))/1.2 = 13,33 mm = 0,52 inchi
Diameter Pipa yang dipakai adalah 0, 5 inchi

Diameter Pipa Air bersih ke Kloset


Q ( laju aliran air ) = 15 Lt/menit
V (kecepatan aliran air) = 1, 2 m/s ( sesuai rekomendasi )
Sehingga, A = Q/V= (15/(1000/60))/1.2 = 116,29 mm = 0,64 inchi
Diameter Pipa yang dipakai adalah 0, 75 inchi

Diameter Pipa Air bersih ke Wastafel


Q ( laju aliran air ) = 10 Lt/menit
V (kecepatan aliran air) = 1, 2 m/s ( sesuai rekomendasi )
Sehingga, A = Q/V= (10/(1000/60))/1.2 = 13,33 mm = 0,52 inchi
Diameter Pipa yang dipakai adalah 0, 5 inchi

Diameter Pipa Air bersih ke Urinoir


Q ( laju aliran air ) = 15 Lt/menit
V (kecepatan aliran air) = 1, 2 m/s ( sesuai rekomendasi )
Sehingga, A = Q/V= (15/(1000/60))/1.2 = 116,29 mm = 0,64 inchi
Diameter Pipa yang dipakai adalah 0, 75 inchi

Diameter Pipa Tegak Bangunan Gedung Serbaguna


Dihitung berdasarkan unit Alat Plumbing
Di gedung Serbaguna terdapat
24 Kloset Unit Alat Plumbing ( UAP ) = 10 x 24 = 240
18 Wastafel Unit Alat Plumbing ( UAP ) = 2 x 18 = 36
3 Urinoir Unit Alat Plumbing ( UAP ) = 3 x 10 = 30
Total UAP = 306, dari grafik 3.61 buku Perancangan dan Pemeliharaan Sistem
Plambing, Soufyan M. Nurbambag dan Takeo Morimura, Pradnya Paramita,
Jakarta, hal 67, didapat laju aliran (Q) = 320 lt/mnt, sehingga:

Q ( laju aliran air ) = 320 Lt/menit


V (kecepatan aliran air) = 1, 6 m/s ( sesuai rekomendasi )
Sehingga, A = Q/V= (320/(1000/60))/1.6 = 65, 16 mm = 2,5 inchi
Diameter Pipa yang dipakai adalah 2,5 inchi

Diameter Pipa Tegak Bangunan Gedung Serbaguna


Dihitung berdasarkan unit Alat Plumbing
Di gedung Pepustakaan & Perkantoran terdapat
24 Kloset Unit Alat Plumbing ( UAP ) = 10 x 24 = 240
18 Wastafel Unit Alat Plumbing ( UAP ) = 2 x 18 = 36
3 Urinoir Unit Alat Plumbing ( UAP ) = 3 x 10 = 30
Total UAP = 374, dari grafik 3.61 buku Perancangan dan Pemeliharaan Sistem
Plambing, Soufyan M. Nurbambag dan Takeo Morimura, Pradnya Paramita,
Jakarta, hal 67, didapat laju aliran (Q) = 370 lt/mnt, sehingga:

Q ( laju aliran air ) = 370 Lt/menit


V (kecepatan aliran air) = 1, 6 m/s ( sesuai rekomendasi )
Sehingga, A = Q/V= (370/(1000/60))/1.6 = 65, 16 mm = 2,75 inchi
Diameter Pipa yang dipakai adalah 3 inchi

1.      Exhaust Fan

Air Change Ratio = 144000 cfm dibagi menjadi 12 buah Exhaust Fan dengan kapasitas masing-masin

144000 cfm

6m 4
A 16 x 12000 cfm

6m
8
Grill
B
6m
1
2
C

6m

4m 4m 4m 4m
1 1 1 1
3 4 5 6
Ukuran ducting dari A s/d 4 , B s/d 8 dan dari C s/d 12 adalah identik dengan ukuran ducting dari C s/d 16

Perhitungan lengkap diberikan dibawah ini

Luas ACR Air Quantity CFM Capacity Duct Area Area Duct Size
(m2) (cfm) Duct Section (cfm) (%) (%) (sq ft) (in)
8240 145384.5
12115.38 To-A 12000 100 100 7.06 34 x 32
A-B 9000 75 80.5 56,833 34 x 26
B-C 6000 50 58 40,948 30 x 22
C-13 3000 25 32.5 22,945 22 x 16
13-14 2250 18.75 26 18,356 22 x 14
14-15 1500 12.5 19.5 13,767 16 x 14
15-16 750 6.25 10.5 0.7413 12 x 10
kapasitas masing-masing 12 000 cfm

n ducting dari C s/d 16


Project Identifi =
Average maintained illumination for design: = 200 lux (footcandles)

Luminaire data: Lamp data:


= Type and color:
= Number per luminaire:
Total lumens per luminaire:

SELECTION OF COEFFICIENT OF UTILIZATION

= 3 m
= 5 
h CC=___
= 7.2 m
= 3 m
length=___
= 0 m
= 0 m

h RC=___
= 50 %
width=___
work plane


h FC=___


= 60

= 20
Room Cavity Ratio & Light Loss

10 hRC
= 5.69620253
w

To= 0.8

K
0.50 area
K =
0.60 h (p + l)
0.80 DIABAIKAN
1.00 36
K =
1.20 36.6
1.50
2.00 K = 0.983607
2.50
3.00 0.98 - 0.60
4.00 CU = 0.28 + ----------------- x ( 0.36 - 0.28 )
5.00 0.80 - 0.60
= 0.28 + 1.92 x 0.08
= 0.43
COEFFICIENT OF UTILIZATION (TABEL 20.2)
= 0.60

(RCR, rW, rCC, rFC) CALCULATIONS


Average maintained illumination level

(Illuminance) x (Area)
Number of luminaires =
(Lumens per luminaire) x (CU) x (LLF)

200 x 36
=
1 x 5000 x 0.6 x 0.8

(Number of luminaires) x (Lumens per luminaire) x (CU) x (LLF)


Lux (footcandles) =
(Area)

1 x 5000 x 0.6 x 0.8


=
36

C DAYA LISTRIK

Pencahayaan
Rumus
Arus cahaya Ø Lumen Ø = 1 x wat
Kuat cahaya I Candle I = Ø Watt
Kuat penerangan E Lux E = Ø/A
Ø = EXA

Kekuatan TL-D 36/40 Watt jumlah Lumen 3000 Lumen


Kekuta TL-D 18/20 Watt umlah Lumen 2200 :Lumen

Ruang Emergency Room


Luas 20 X 40 X 1 m² = 800 m² Cahaya yg diharapkan 150-200 lux
N = Kuat penerangan (E) X Luas kerja ( A )
Lumen Lampu X LLF X Cu

Untuk penerangan di Ruangan Utama mengganakan 150-200 lux


Lampu Yang digunakan 2 x 36 Watt = 2 x 3000 Lux = 6000 Lux
Lux 200 X 800 = 160.000

N = 200 X 800 =
6000 X 0,8 X 0,8
=

= 41,67 atau 42 set lampu dengan 2 x TL-D 36 Watt


Jadi dengan luasan 800 m² jumlah lampu penerangan 42 titik
Tl-D 2 X 36 Watt = 72 watt
72 watt : 0,7 = 102 VA
42 x 102 VA = 4.280 VA
Jadi dengan luasan 160.000 : 4.280 = 37 VA per m²
Penerangan di Ruang Utama 7800 m²
1.      Jadi daya yang dibutuhkan 14.000 m² x 37 VA /m² = 518.000 VA
= 518 KVA
Penerangan Koridoor, Toilet, Loby, dan tempat umum 10 VA/m²
2        Jadi daya yang dibutuhkan 10.000 m² x 10 VA/m² = 100.000 m²
= 100 KVA
TOTOL penerangan = 518 KVA + 100 KVA
= 618 KVA
=
= 1
per luminaire: = 5000

___

length=___

___

width=___

Ruang
___
~ 1000 m2 ~ 100 m2

r CC 80 70
r FC 20 20

Condition
Good Average

LLF 0.95 0.75


Anggap semua ruang berbentuk bujur sangkar.
Untuk segi empat, ambil 1/3 dari perbedaan dimensi
dan tambahkan ke dimensi yang lebih kecil untuk
mendapatkan nilai eqivalen w.

10 hRC
RCR =
w

= 3.00 bh
3 bh

uminaire) x (CU) x (LLF)

= 66.7 lux/m2
Ruang
~ 15 m2

60
20

Condition
Poor

0.55
g berbentuk bujur sangkar.
mbil 1/3 dari perbedaan dimensi
mensi yang lebih kecil untuk
B. SYSTEM HYDRANT
Pada dasarnya penggunaan sytem hydrant adalah mengacu standart dan aturan yang ada karena yang meng
layak untuk dioperasikan adalah dari PMK ( Dinas Pemadam kebakaran setempat )
Matrial stsndart yang di Ijinkan dipasang,
Nozel Penyembur air Yang di-ijinkan ada 2 macam
1, Nozel Dia Ø 1,5 inchi Kapasitas 125 GPM atau 460 liter per menit
2, Nozel Dia Ø 2,5 inchi kapasitas 250 GPM atau 925 liter per menit
Kapasitas pompa Minimal yang dijinkan 400 GPM, dengan total head 70 mt
Untuk luasan 5000 m²
Luas area bangunan YG AKAN DI BANGUN diperkirakan 24.000 m²
Sedangkan Area yang dilindungi 18.000 m²
Tinggi lantai, 4 lantai, disyaratkan menggunakann pemadam api Hydrant
Dalam perhitungan hydrant kerja yang di anjurkan PMK dengan rumus yang sudah baku, sebagai peganga
atau peraturan pencegahan & penanggulangan kebakaran, dan sudah dituangkan dalam Peraturan SII
( Panjang bangunan x lebar bangunan x tinggi bangunan )
378

………………( liter/menit) ……………

Jadi hasil nya 150 X 175 X 32


378

= 2.222,- liter/menit = 600 GPM

Sedangkan kapasitas desain untuk YG AKAN dibuat setingkat diatasnya

Adalah kapasitas hydrant 750 GPM

Kapasitas yang ada 750 GPM dengan kemampuan ekivalen tabel kemampuan motor dengan putaran pomp
Maka ditarik table pompa/motor
Kapasitas : 750 GPM
Total Heat : 80 mt
RPM : 2900
Daya motor/Desel 80 KW
Lama waktu untuk melakukan pemadaman sendiri

GPM + ( 10% x GPM ) X menit = kapasitas Grountank hydrant

750 GPM X 3,7 Lt = 2.775 lt


Pengisian air dari PMK kota semarang jarak tempuh 1 Jam atau 60 menit

( 2.775 lt + 277 lt ) x 60 mmenit = 183.120 lt


Atau sama dengan 184 m³ untuk kapasitas Gruon tank Hydrant
g ada karena yang mengeluarkan ijin

baku, sebagai pegangan standar PMK


alam Peraturan SII

or dengan putaran pompa 2900 RPM


Luas atap 5,857.50
intensitas hujan 25.00
asumsi lama hujan 3.00
volume air hujan di atap (Volume retensi) = luas atap x intensitas x lama hujan 439.31

tinggi jatuh = tinggi bangunan (2 lantai) 8.75

L = 1/2 x g x t2
t2 = L / (1/2 x g)
t2 = 8,75/(1/2 x 9,8)
t2 = 1.79
t 1.34

V jatuh bebas =gxt 13.10


V dengan gesekan = 80% V jatuh bebas 10.48

A = 1/4 x phi x d2
d = 4" = 10.00
A 78.50
0.01

Q (debit per pita diameter 4") = V x A 0.08

Jumlah pipa 116.00

Debit 116 pipa 9.54

Waktu pengeringan atap = Vol retensi/debit seluruh pipa 46.05


m2
mm/jam 0.025 m/jam
jam
m3

detik

m/detik
m/detik

1.047664
cm
cm2
m2

m3/detik

buah

m3/detik

detik
Sistem Instalasi Kolam Renang

Published by isnanto at 23:47 under Kolam Renang and tagged: Add new tag, masjid

PENJELASAN SISTEM
Secara garis besar, kolam renang digolongkan atas 2 sistem sirkulasi :

1. Sistem Sirkulasi Overflow, dan


2. Sistem Sirkulasi Skimmer

dimana keduanya memiliki fungsi dan tujuan yang sama – membersihkan permukaan air dari kotoran atau sampah

1. Sistem Sirkulasi Overflow.


Pada sistem ini air dihisap oleh pompa dari Balancing Tank kemudian dikirim ke kolam dengan melalui proses filtras
Umumnya kolam renang baik Commercial maupun Domestic mempergunakan sistem ini, karena air tidak banyak te
Penambahan air akibat adanya pengurangan air kolam karena terjadinya penguapan dll, dilakukan di dalam Balanc

2. Sistem Sirkulasi Skimmer


Pada sistem ini proses sirkulasi air kolam tidak memerlukan Balancing Tank, sebab air langsung dihisap oleh Pomp

Jika terjadi penambahan tinggi air kolam akibat pengguna kolam atau air hujan, akan langsung dibuang ke saluran

Sistem ini biasanya dipegunakan untuk proses sirkulasi Jacuzzi atau Whirlpool dan sebagian kolam domestic atau

Sistem ini memiliki kekurangan bagi praktisi kolam renang yang dianggap cukup signifikan : yaitu terlalu sering terja

PERLENGKAPAN SISTEM KOLAM


1. Pompa Sirkulasi
Pompa ini berfungsi sebagai pompa transfer yang mengirim air yang dihisap dari dalam Balancing Tank (untuk syst
Jenis pompa yang biasa dipergunakan antara lain :
a. Pompa Centrifugal
b. Pompa End Suction

2. Filter
Sesuai namanya, alat ini berfungsi untuk melakukan penyaringan atau filtrasi terhadap air yang akan masuk ke dala
Ada 2 tipe Filter yang dibagi berdasar medianya :
a. Sand Filter
Media fitrasi dari Filter jenis ini adalah Pasir Silica dengan ukuran agregat tertentu sesuai kebutuhan.
b. Cartridge Filter
Media filtrasi dari Filter jenis ini adalah berbentuk spons atau kasa khusus dengan ukuran dan kerapatan sesuai de

3. Balancing Tank
Equipment ini juga sesuai dengan namanya, berfungsi melakukan penyeimbangan terhadap volume air kolam dan
Ketika kolam dipergunakan atau ketika terjadi hujan, air kolam akan meluap dan ditampung oleh Balancing Tank. D

4. Chemical Feeder
Alat ini berfungsi untuk menambahkan bahan kimia perawatan air kolam ke dalam kolam renang melalui instalasi in
a. Chemical Dosing Pump
b. Automatic Chlorine Feeder

5. Skimmer Box
Alat ini dipergunakan untuk kolam dengan system sirkulasi Skimmer, fungsinya sebagai titik hisap untuk pompa sirk

6. Inlet
Inlet adalah titik dimana air masuk atau kembali ke dalam kolam.

7. Maindrain
Maindrain pada dasarnya dipergunakan khusus untuk membuang atau menguras air kolam. Namun pada sebagian

KIMIA AIR KOLAM


Performa kejernihan air kolam tidak semata-mata tergantung pada system sirkulasi. Dalam air dapat muncul bakter
1. Kaporit
Bahan kimia ini dipergunakan untuk menahan atau mencegah timbulnya lumut atau bakteri
2. Soda Ash
Bahan kimia ini berfungsi untuk menaikkan kadar pH air kolam
3. Tawas
Bahan kimia ini dipergunakan untuk mengendapkan partikel-partikel pengotor air kolam yang tidak tersaring oleh Fi
4. Dan bahan-bahan kimia lain seperti Asam Klorida, PAC, dan lain-lain.

DIAGRAM SISTEM SIRKULASI OVER FLOW


dari kotoran atau sampah yang mengambang dan tak dapat tenggelam.

ngan melalui proses filtrasi di dalam Filter. Air yang masuk ke dalam kolam melalui Inlet akan meluap – memang dibuat agar meluap – dan
karena air tidak banyak terbuang ketika terjadi penambahan tinggi air kolam -  baik karena penambahan jumlah pengguna kolam maupun p
dilakukan di dalam Balancing Tank

ngsung dihisap oleh Pompa Sirkulasi dari dalam kolam melalui Skimmer, dan dikembalikan lagi ke dalam kolam.

sung dibuang ke saluran buangan. Dan penambahan air jika terjadi pengurangan volume air akibat penguapan dll, dilakukan di dalam kola

ian kolam domestic atau rumahan.

n : yaitu terlalu sering terjadi penambahan air baru pada setiap kolam yang dipergunakan, karena pasti ada air yang terbuang.

alancing Tank (untuk system overflow) atau dari Skimmer (untuk sistem skimmer) ke dalam kolam renang.

yang akan masuk ke dalam kolam. Kotoran-kotoran dalam air akan disaring oleh alat ini, sehingga air yang kembali ke dalam kolam dalam

kebutuhan.

dan kerapatan sesuai dengan kebutuhan dan peruntukkannya.

ap volume air kolam dan dipergunakan untuk kolam yang menggunakan system sirkulasi Over Flow.
ng oleh Balancing Tank. Dan sebaliknya ketika pengguna kolam keluar dari kolam, atau terjadi penguapan, maka air yang tertampung dalam

enang melalui instalasi inlet. Jenis Chemical Feeder yang biasa dipergunakan :
ik hisap untuk pompa sirkulasi. Semenjak penempatannya yang disesuaikan dengan muka air kolam, maka kotoran yang mengambang ak

m. Namun pada sebagian system kolam yang mempergunakan system sirkulasi overflow, maindrain dipergunakan pula sebagai titik hisap

m air dapat muncul bakteri atau tumbuhan kecil yang dapat mengganggu kesehatan dan kenyamanan pengguna kolam renang dan tidak da

ang tidak tersaring oleh Filter.


dibuat agar meluap – dan tumpah ke dalam Gutter atau saluran yang dibuat sebagai tampungan luapan tersebut. Dan kemudian melalui G
engguna kolam maupun penambahan akibat air hujan - akan tertampung di dalam Balancing Tank.

l, dilakukan di dalam kolam.

ng terbuang.

ali ke dalam kolam dalam kondisi bersih.

air yang tertampung dalam Balancing Tank tadi akan dikirim kembali ke dalam kolam. Sehingga semaksimal mungkin tidak terdapar air yan
an yang mengambang akan turut terhisap melalui alat ini.

n pula sebagai titik hisap untuk pompa-pompa fitur kolam seperti air mancur dan lain-lain.

kolam renang dan tidak dapat tersaring oleh filter. Oleh sebab itu, air kolam perlu dilakukan perawatan dengan menggunakan bahan-bahan
Dan kemudian melalui Gutter Drain, air kembali ke dalam Balancing Tank, dimana selanjutnya akan disedot kembali oleh Pompa Sirkulasi

gkin tidak terdapar air yang terbuang, kecuali jika sudah tak tertampung lagi dalam Balancing Tank.
enggunakan bahan-bahan kimia tertentu dengan kadar tertentu. Bahan kimia yang biasa dipergunakan antara lain :
bali oleh Pompa Sirkulasi.
Contoh perhitungan sprinkler :

1. luas lantai yang direncanakan adalah 555 m2(luas total) –41 m2(luas toilet)= 514 m2
2. Satu buah sprinkler mampu mencakup area sebesar 4,6 m x 4,6 m
3. Direncanakan antara satu sprinkler dengan sprinkler yang lain terjadi overlapping sebesar ¼ area jangkauan, sehingga t

Maka area jangkauan sprinkler dapat dihitung sebagai berikut :


X = 4,6 m –(1/4 x 4,6 m)
= 4,6 m –1,15 m
= 3,45 m
Maka, L = 3,45 m x 3,45 m
= 11,9 m2
Jadi Jumlah Sprinkler yang dibutuhkan :
= 514 m2 /11,9 m2
= 37,64 atau 38 buah Sprinkler

dan sebagai tambahan untuk Volume kebutuhanair sprinkler per gedung :


V=QxT
Dimana, V = Volume kebutuhanair (m3)
Q = Kapasitasair (dm3/menit)
Q = Q tiapsprinkler x Jumlahsprinkler yang pecah
= 80 dm3/menitx 12 sprinkler (1 zonaaktif)
= 960 dm3/menit
T = Waktuoperasisistem= 30 menit
V(kebutuhanair) = Q x T x 2 gedung
= 960 dm3/menitx 30 menitx 2 gedung
= 57600 dm3
esar ¼ area jangkauan, sehingga tidak ada titik yang tidak terkena pancaran air.
genset
kw x 1x 0,21

kompresor hanbel
password ; 5188

chiller carrier
password ; 0113

1 bar ;99,61 derjat celcius

rumus blending pko


rdpo+pko
rumus super olien ip 60
65 ton di press jadi 60 ton
super olien biar tidak ada stearin di kasih soya kedelai 12 kg/60 ton

fillter press olien ip 57


ampas dari olien keluar stearin ip 33
stearin di press lagi jadi hard stearin ip 15 dan pmf ip 40
bleanding ip 36 pmf campur stearin

hitungan arus conntrol valve instrument ;


4 mA = valve 0 % artinya tertutup
12 mA = valve open 50 %
16,4 mA = valve open 75 %
20 mA = valve open 100 % Boiler dengan kapasitas pabrik 45 ton

Boiler Capacity : 45 MT/hr


Mill Throughput : 60 MT/hr

Data from year 2004 :

a) Fibre = 13.86%
FFB

Nut x Fibre x 1 `
FFB Presscake Nut / Presscake

12.5 x 52.58 x (1 / 47.72 )

b) Shell = 7.26% @ 10% moistture [ Nut x Shell = 12.5 x 58.11 ]


FFB FFB Nut 100

c) Ltds = 85.45 %
Total

Enthalpy for saturated water at temperature 30°C (hf) = 126 kJ/kg (Room Temp)
Enthalpy for saturated water at 100°C ( hf 100) = 419.1 kJ/kg ( Deaerator Temp)
Latent heat at 30°C = 2430 kJ /kg
Enthalpy steam at 320 psi , 217° C = 2797.60

Calorific value of fibre = 11346 kJ/kg @ 50 % moisture.


Calorific value of shell = 18840 kJ / kg @ 10% moisture.

Available fibre energy (Efw) = Fibre x Throughput x Calorific value


FFB
= 13.86 x 60 MT/hr x 11346 kJ/kg x 1000
100
= 94353336 kJ/hr

Available shell energy (Esw) = Shell x Throughput x calorific value


FFB
= 7.26 x 85.45 x 60 MT/hr x 1000 x 18840
100 100
= 70126285.68 kJ/hr

Wfw = 13.86 x 60 x 1000


100
= 8316 kg/hr

Wef = 7.26 x 60 x 1000 x 85.45


100 100
= 3722.2 kg/hr
Total energy available, Etw = EfW + Esw
= 94353336 + 70126285.68
= 164479621.7 kJ/hr

Moisture in fibre, Wt = 50% of fibre


= 0.5 x 8316 kg/hr
= 4158 kg/hr

Energy required to dry the moisture in fibre = Ewf


Ewf = Wt + calorific value
= 4158 kg/hr x (hf - hf30)
= 4158 kg/hr x (2430 - 126) kJ/kg
= 9580032 kJ/hr

Moisture in shell, Wt = 10% of shell


= 0.1 x 3722.2 kg/hr
= 372.22 kg/hr

Energy required to dry the moisture in shell = Esw


Esw = 372.22 x (2430 - 126)
= 857594.88 kJ/hr

Total energy required to remove moisture = Ewf + Esw


= 9580032 + 857594
= 10437626 kJ/hr

Surplus Energy =
[Total energy from fibre and shell - total energy required for operation]
= 164479621 - 109540207 kJ /hr
= 54939414 kJ/hr

Balance of fibre and shell :

Fibre = 8316 kg/hr at 69%


Shell = 3722.2 kg/hr at 31%

Wt = 12038

Calorific value for fuel = [ %fibre x calorific value ] + [ % shell x calorific value ]
= [ 0.69 x 11346 ] + [ 0.31 x 18840]
= 7828.74 kJ/kg + 5840.4 kJ/kg
= 13669.14 kJ/kg

Balance of fuel = surplus energy


calorific value of fuel
= 54939414
13669.14
= 4019 kJ/kg

Mill power required = 1300 kW


Turbine consumption = 25kg/kW
Efficiency of boiler = 90%

Make up steam = 5000kg/hr


Equivalent steam generation by boiler
= power required x steam consumption
= [ ( 1300 kg/hr x 25 kg/kW) + 5000 kg/hr] x 100 / 90
= 41666.67 kg/hr

Energy needed to generate steam:

Deaerator Boiler
100°C 217 °C
1 atm 321psi
hf100 = 4198.1kJ/kg hf217 = 2797.6 kJ/kg

Energy needed to generate steam = (hf217 - hf100) x 41666 kg/hr


= 99102581 kJ/hr

Total energy required for operation


= energy required to generate steam + energy required to remove moisture
= 99102581 kJ/hr + 10437626 kJ/hr
= 109540207 kJ/hr

Based on 16 hrs per day of operation;


Surplus fuel = 16hrs/day x 4019 kg/hr
= 64.304 MT/day

Minimum throughput required to run the boiler:

Total energy for operation = 109540207 kJ/hr


Weight of fuel (60 MT/hr) = 12038 kg/hr
= 13669.14 kJ/kg

Minimum fuel needed for 45MT/hr boiler


= total energy required
calorific value
= 109540207 kJ/hr
13669 kJ/kg
= 8013.76 kg/hr

Minimum throughput required;


For 60 MT/hr FFB produces 12038 kg/hr of fuel
8013.76 fuel kJ/hr produced from X throughput;

X throughput = 8013.76 x 60
12038
= 39.94 MT/hr

Minimum throughput to run boiler without running diesel engine = 40 MT/hr

rumus heatexchanger

contoh;
jumlah plat+gasket (80plat x4,45 ) =356 mm press minimum
jika di press maksimum(80plat x 4,15)=328mm

ket;
nilai 4,45 dan 4,15 dari keseluruhan jumlah plat 1 keplat 2..
1kw = 1.34 hp untuk motor listrik 3fasa

4 mA valve open 20%


8 mA valve open 40%
12 mA valve open 60%
16 mA valve open 80%
20 mA valve open 100%
(Room Temp)
aerator Temp)
calorific value ]
to remove moisture

Anda mungkin juga menyukai