Anda di halaman 1dari 25

PERANCANGAN ROTARY AIRLOCK FEEDER

SP 1800.250
PRICESAR MEDRIYEN
1701011083

PENGUJI I : DRS. MULYADI ST., MT.


PENGUJI II : FARDINAL SST., MPdT.

PROGRAM STUDI D3 TEKNIK MESIN


JURUSAN TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI PADANG
LATAR BELAKANG

Praktek Kerja Lapangan (PKL) merupakan kegiatan


yang bertujuan untuk memperkenalkan secara nyata
dunia kerja sesuai dengan bidang yang ditekuni,
sehingga diharapakan mampu meningkatkan wawasan
dan pengetahuan.
TUJUAN
Bagi Mahasiswa

Menambah ilmu pengetahuan dan keterampilan tentang


dunia kerja (dunia industri) serta mencoba menerapkan ilmu
pengetahuan yang telah diperoleh dalam kuliah.

Membandingkan penerapan ilmu dan teori yang telah


diperoleh di bangku kuliah dengan penerapannya di dalam
dunia kerja nyata.

Melatih beradaptasi dengan lingkungan dunia kerja melalui


keikutsertaan dalam disiplin kerja dan memenuhi peraturan
yang telah ditetapkan oleh pihak perusahaan/instansi.
TUJUAN
Bagi Perusahaan

Menunjang program pemerintah untuk menciptakan


sumber daya manusia yang berkualitas.

Menjalin kerja sama yang baik antara dunia pendidikan


dengan dunia kerja.
Batasan Masalah
Adapun batasan masalah dari “Perancangan Rotary Airlock Feeder” ini yaitu :

Perhitungan Kapasitas

Perhitungan Daya

Perhitungan Poros (Rotor Shaft)


Tinjauan Umum Perusahaan

PT. Semen Padang merupakan industri semen yang berdiri pada tanggal 18 Maret 1910,
dengan nama NV. Nederlansch Indische Portland Cement Maatscappij (NV. NIPCM)”.
PT. Semen Padang mengalami beberapa kali perubahan nama, yaitu :
• Kilang Semen Indarung (1945)
• NV. Padang Porland Cement Maatschppij atau NV. PPCM (1947)
• Perusahaan Negara (PN) Semen Padang (1961)
• PT. Semen Padang (Persero) (1974)
Tinjauan Umum Perusahaan
Kapasitas produksi semen di PT. Semen Padang yaitu sebagai berikut :

1. Pabrik Indarung II 860.000 ton/tahun

2. Pabrik Indarung III 720.000 ton/tahun

3. Pabrik Indarung IV 1.920.000 ton/tahun

4. Pabrik Indarung V 3.000.000 ton/tahun

5. Pabrik Indarung VI 1.500.000 ton/tahun

6. CM Dumai 900.000 ton/tahun

Total 8.900.000 ton/tahun.


Proses Produksi PT. Semen Padang

Semen adalah suatu zat hidrolik dimana senyawa-senyawanya yang dikandungnya akan mempunyai daya
rekat jika semen tersebut sudah bereaksi dengan air.
Adapun bahan baku dari semen serta proporsinya adalah sebagai berikut :

Bahan Baku Proporsi

Lime stone (CaCO3) ± 81 %

Silica stone (SiO2) ±9%


Tanah Liat (AL2O3) ± 10 %

Pasir Besi (Fe2O3) ±1%

Gypsum (CaSO4. NH2O) ± 2-5 %


Proses Produksi PT. Semen Padang
Adapun alur proses pembuatan semen adalah sebagai berikut :
1. Proses pengeringan dan penggilingan bahan baku
2. Proses pencampuran bahan baku di Raw Mill untuk
mendapatkan campuran yang homogen (Homoginezin)
3. Proses pembakaran pada Kiln untuk menghasilkan
terak/clinker (bahan setengah jadi yang dibutuhkan untuk
pembuatan semen
4. Proses pendinginan terak
5. Proses penggilingan akhir dimana clinker dan gypsum
digiling dengan Cement Mill
Landasan Teori

Rotary Feeder, juga dikenal sebagai Rotary Airlocks atau Rotary Valves, merupakan alat yang digunakan
untuk pengumpan bahan/material dalam jumlah yang banyak dengan prinsip putaran/cycle. Alat ini
umumnya digunakan dalam aplikasi industri dan pertanian sebagai komponen dalam sistem penanganan
material khusus atau curah.

Komponen utama dari Rotary feeder yaitu :


• Rotor shaft (poros rotor)
• Housing
• Seal
• Bearing (bantalan)
• Motor
• Gearbox
• Coupling
Analisa dan Perhitungan Alat
A. Perhitungan Kapasitas
Analisa dan Perhitungan Alat

Sehingga kapasitas : Rasio pengisian () 0.6


Rpm Kapasitas (ton/h)
3,57 100
5,35 150
7,14 200
8,92 250
Dari hasil perhitungan diatas maka dapat dilakukan 10,71 300
perbandingan antara kapasitas dan rpm, yaitu sebagai 12,49 350
berikut :
14,28 400
Analisa dan Perhitungan Alat

B. Perhitungan Daya

W = 𝑚×𝑔
= (batu kapur × 𝑉) × 𝑔
= 2711 𝑘𝑔 0 287 3 × 9,81 𝑚/𝑠 2
× , 𝑚
𝑚3

= 7.632,74 N

2×𝜋×𝑇 × 𝑛
P= 60
2×𝜋×6.869,466 𝑁𝑚 × 10,71 𝑟𝑝𝑚
=
60
= 7.700,5 Watt
= 7,7 kW
Analisa dan Perhitungan Alat

C. Perhitungan Poros

Adapun peehitungan yang dilakukan pada poros rotay airlock feeder ini yaitu tegangan (Stress) dan
diameter izin poros, tegangan (Stress) yang akan dihitung ada 2 yaitu tegangan pada poros pejal (A)
dan poros pipa (B) seperti gambar diatas.
Analisa dan Perhitungan Alat

1. Poros Pejal (A)


Analisa dan Perhitungan Alat
Analisa dan Perhitungan Alat

Maka Bending Stress dari poros pejal sebagai berikut :


Analisa dan Perhitungan Alat

Untuk menentukan diameter poros yang diizinkan dapat dihitung menggunakan persamaan berikut :
Analisa dan Perhitungan Alat

1. Poros Pipa (B)


Analisa dan Perhitungan Alat
Analisa dan Perhitungan Alat
Analisa dan Perhitungan Alat

Untuk menentukan diameter poros yang diizinkan dapat dihitung menggunakan persamaan berikut :
Analisa dan Perhitungan Alat

Untuk menentukan do dan di, diasumsikan do = 1,22 x di, maka dapat dilakukan perhitungan seperti berikut :
Kesimpulan

Kesimpulan dari laporan praktek kerja lapangan di Biro Rekayasa PT. Semen Padang ini adalah sebagai berikut :
1. Pentingnya memahami dasar-dasar perhitungan dalam perancangan mesin
2. Pentingnya memahami dan membaca gambar kerja
3. Diperlukannya menguasai teknik menggambar dan mampu menggunakan aplikasi CAD
4. Dalam melaksanakan PKL (Praktek Kerja Lapangan) dapat mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh
didunia pendidikan.
5. Terkait dengan pokok pembahasan PKL yaitu Rotary Airlock Feeder, diperoleh parameter desain sebagai
berikut :
Kapasitas : 300 ton/h
Daya motor : 18, 5 kW
Diameter poros yang diizinkan :
• Diameter poros pejal : 338 mm
• Diameter poros pipa (do) : 380 mm
• Diameter poros pipa (di) : 317 mm
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai