Anda di halaman 1dari 3

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dari pengamatan dan pengolahan data yang dilakukan

dilapangan, penulis dapat menyimpulkan hasil dari data di atas sebagai berikut:

1. Alat bor Furukawa Rock Drilling PCR 200 dapat beroperasi efektif selama

6,67 jam dalam sehari.

2. Pada perhitungan produktifitas mesin bor didapat parameter produksi

sebagai berikut :

Parameter Produksi Pemboran


a. Waktu edar pemboranrata-rata(Ct) = 13,976 Menit
b. Kecepatan pemboran rata-rata (Vt) = 0.413 m/menit
c. Volume setara rata-rata (Veq) = 5,07m3/menit
d. Produksi mesin bor rata-rata = 92,982m3/jam

Jadi, total produksi mesin bor pada tanggal 16 juli hingga 25 juli

dengan 5 kali kali aktifitas peledakan dalam 26 hari kerja dengan effisiensi

kerja 74% dan waktu kerja 9 jam/hari adalah : 9.300 m3/bulan.

Tidak Dapat Memenuhi Target Produksi 10.000 M3/Bulan

3. Pada perhitingan yang dilakukan jika dilakukan peningkatan efektifitas jam

kerja dari 74 % ke 79 % untuk pencapian target produksi di dapatkan

parameter sebagai berikut.

Parameter Produksi Pemboran


a. Waktu edar pemboran rata-rata(Ct) = 13,976 Menit
b. Kecepatan pemboran rata-rata (Vt) = 0.413 m/menit

79
80

c. Volume setara rata-rata (Veq) = 5,07 m3/menit


d. Produksi mesin bor rata-rata = 10.671m3/jam
Dapat Memenuhi Target Produksi 10.000 M3/Bulan

B. Saran

1. Diharapkan pada saat pembuatan geometri lubang ledak dapat dikerjakan

sesuai dengan ketentuan yang berlaku secara teoritis dan bukan hanya

berdasarkan pengalaman dilapangan saja, agar geometri hasil peledakan

yang di harapkan dapat di peroleh.

2. Perlu ditingkatkannya efektifitas kerja, kedisiplinan, dan keahlian operator

agar produktifitas meningkat yg dari 74% menjadi 79% agar target

produksi perbualan dapat di penuhi.

3. Agar lebih diperhatikannya lagi efektifitas waktu kerja alat bor mengingat

alat bor yang digunakan adalah alat sewa.

4. Perlu dilakukannya uji fisik dan mekanik terhadap sample batuan dari

lapangan di lab agar kekuatan batuan dapat di ketahui secara pasti, agar

dapat meminimalisir jarak over break sehingga pada saat pemboran

dampak terganggunya efektifitas mesin bor karena mata bor yang terjepit

dapat di minimalisir lebih baik lagi.


81

DAFTAR PUSTAKA

Saptono, Singgih. 2006. Teknik Peledakan.Yogyakarta: Jurusan Teknik


Pertambangan, UPN VETERAN YOGYAKARTA.

Sumarya. 2003. Pemindahan Tanah Mekanis. Padang: Universitas Negeri


Padang.

Tim Penyusun. 2014. Buku Panduan Pelaksanaan Praktek Lapangan Industri


(PLI) Edisi Revisi 2015, Jurusan Teknik Pertambangan: Fakultas Teknik
Universitas Negeri Padang.

Anda mungkin juga menyukai