Diajukan untuk memenuhi persyaratan mengikuti sidang sarjana Strata Satu (S-1)
Disusun Oleh :
NIM : 1551050901
JURUSAN MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
JAKARTA
2018
ii
UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
Nomor .
FAKULTAS TEKNIK
..../pts/jtm/ft.uki/….
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
T.Tangan :
Kaprodi
maka :
NIM : 1551050901
Nainggolan
Mahasiswa ybs.
Biodiesel.
i
Diberikan pada tanggal : KT
Dosen
Pembimbing II
pada tanggal :
Bagian Keuangan
.Kaprodi
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Nim : 1551050901
SETANA BIODIESEL
Diterima dan disahkan untuk memenuhi salah satu persyaratan guna memperoleh gelar
Menyetujui,
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui,
iii
iv
LEMBAR PERNYATAAN
Nama : xxxxx
NIM : xxxxxxxxx
Fakultas : Teknik
Menyatakan :
sendiri.
Dalam hal topik tersebut baru pertama kali dilakukan di Teknik Mesin UKI.
Jakarta,
v
vi
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas berkah, rahamat dan hidyah-Nya yang
sebagai syarat untuk menyelesaiakan Program Sarjana (S1) pada Program Sarjana
Dalam penyusunan skripsi ini banyak hambatan serta rintangan yang penulis hadapi
namun pada akhirnya dapat melaluinya berkat adanya bimbingan dan bantuan dari
berbgai pihak baik secara moral maupu spiritual. Untuk itu pada kesempatan ini penulis
Indonesia.
Indonesia.
5. Seluruh responden yang telah bersedia membantu dan meluangkan waktu dalam
vii
6. Kedua Orang tua beserta abang dan adik yang telah memberikan doa, dana serta
memberikan dukungan dan saran dalam proses pembuatan tugas akhir ini.
8. Adik – adik PPMB 2017 penulis yang telah memberikan semangat selama
9. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu
memberikan dukungan.
Penulis mohon maaf atas segala kesalahan yang pernah dilakukan. Semoga skripsi ini
Jakarta,24Februari 2017
viii
ABSTRAK
Biodiesel merupakan bahan bakar yang renewable (mudah diperbarui), yang dipakai
sebagai alternatif bagi bahan bakar untuk motor diesel dan terbuat dari sumber
terbaharui seperti minyak sawit. Penelitian ini menggunakan minyak jelantah sebagai
bahan utamanya serta NaOH sebanyak 9,87 gram dan metanol sebanyak 1000 ml
sebagai bahan pembantu pembuat biodiesel. Minyak jelantah yang digunakan secara
berulang - ulang di tempat penjual makanan cepat saji dianggap sebagai limbah dan
sumber penyakit bagi yang memakainya. Selain itu, minyak goreng bekas kebanyakan
mengandung suspensi dan juga kelembaban. Penelitian ini dilakukan untuk mengathui
ix
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ................................................................................................................. vi
DAFTAR TABEL...................................................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN
x
2.1Biodeisel ............................................................................................................... 5
xi
3.1 Proses Pembuatan .................................................................................. 30
3.3.10 Stopwatch................................................................................ 37
xii
BAB IV PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN
LAMPIRAN ............................................................................................................. 56
DAFTAR GAMBAR
2. Biji sawi.......................................................................................................... 8
3. Minyak jelantah.............................................................................................. 8
4. Bejana plastik.................................................................................................. 22
6. Katup/kran....................................................................................................... 23
7. Motor listrik..................................................................................................... 24
8. Bejana ukur...................................................................................................... 25
xiii
10. Adaptor............................................................................................................ 27
xiv
DAFTAR TABEL
xv
DAFTAR GRAFIK
xvi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LatarBelakang
Indonesia dikenal dunia memiliki sumber daya alam (SDA) yang melimpah,
terutama minyak bumi dan gas alam. Hal ini yang menjadikan Indonesia
memanfaatkan sumber daya alam tersebut dalam jumlah yang besar untuk
kesejahteraan masyarakatnya. Dewasa ini kita kerap kali mendengar tentang istilah
krisis energi, hal ini disebabkan karena semakin bertambahnya industri yang
memerlukan konsumsi bahan bakar minyak yang semakin banyak. Seperti yang
telah kita ketahui bahwa minyak bumi dan gas alam adalah salah satu unrenewable
resource, sehingga semakin lama persediaan minyak bumi dan gas akan semakin
menipis.
untuk mengganti SDA tersebut dengan sumber daya yang lebih murah dan tepat
untuk mengganti sumber daya fosil yang banyak digunakan di Indonesia saat ini.
Biodiesel dapat terbuat dari minyak nabati maupun minyak hewani. Pemanfaatan
bahan dari minyak nabati salah satunya adalah limbah minyak goreng atau minyak
jelantah merupakan bahan alternatif yang dapat digunakan sebagai bahan bakar.
lain pengahasil minyak jelantah. Jika tidak ditangani dan tidak diupayakan
1
bekas. Karena minyak jelantah bersifat karsinogenik yang tidak baik untuk
penyakit, misalnya diarhea, pengendapan lemak dalam pembuluh darah, kanker dan
menurunkan nilai cerna lemak sehingga minyak jelantah lebih baik digunakan
1.2 BatasanMasalah
berikut :
makanan berminyak.
FAME.
1.3 RumusanMasalah
sebagaiberikut:
2
1.4 Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah Pembuatan Biodiesel dari Minyak Jelantah
1.5 Manfaat
variasi larutan NaOH terhadap nilai setana biodiesel. Sekaligus dapat memberikan
pembuatannya.
1.6 SistematikaPenulisan
Sistematikapenulisanpadatugasakhiriniadalahsebagaiberikut:
BAB I: PENDAHULUAN
batasanmasalah, dansistematikapenulisan.
minyakjelantahdansisamakananberminyaksertapotensipemanfaatanminyakjelantahd
ansisamakananberminyaksebagaibahanbaku biodiesel.
3
BAB IV:HASIL DAN PEMBAHASAN
telahdilakukandisertaidenganpembahasannya.
BAB V : PENUTUP
4
BAB II
TEORI DASAR
2.1 Biodiesel
Biodiesel merupakan bahan bakar yang terdiri dari campuran mono-alkil ester dari
rantai panjang asam lemak, yang dipakai sebagai alternatif bagi bahan bakar dari mesin
diesel dan terbuat dari sumber terbaharui seperti minyak sayur atau lemak hewan.
dasar menjadi ester yang diinginkan dan membuang asam lemak bebas. Setelah
melewati proses ini, tidak seperti minyak sayur langsung, biodiesel memiliki sifat
pembakaran yang mirip dengan diesel (solar) dari minyak bumi, dan dapat
sebagai penambah untuk diesel petroleum, meningkatkan bahan bakar diesel petrol
bakar fosil sebagai sumber energi transportasi utama dunia, karena ia merupakan bahan
bakar terbaharui yang dapat menggantikan diesel petrol di mesin sekarang ini dan dapat
Amerika Serikat, dan Asia, meskipun dalam pasar masih sebagian kecil saja dari
5
Tabel 2.1 Jenis Tanaman Bahan Baku Pembuat biodeisel
Tanaman kelapa tumbuh didaerah tropis dan dapat dijumpai di dataran rendah
6
Daging buahnya tebal dan keras dengan kadar minyak yang tinggi. Daging
buahnya dapat dijadikan minyak goreng dan minyak kelapa murni, daging buah kelapa
dapat pula diproses menjadi kopra. Kopra bila diproses lebih lanjut dapat menghasilkan
minyak goreng atau bila diproses lebih lanjut sebagai bahan baku produk oleokimia
seperti asam lemak (fatty acid), fatty alcohol dan gliserin. Minyak goreng dengan proses
transesterfikasi dapat juga diproses menjadi minyak biodiesel. Tanaman kelapa juga
merupakan tanaman yang serbaguna. Hampir seluruh bagian tanaman yang dapat
dimanfaatkan bagi kehidupan manusia. Dari pohon kelapa dapat diperoleh bahan
makanan dan minuman, bahan industri, bahan bangunan, alat-alat rumah tangga, dan
sebagainya. Salah satu hasil dari bagian kelapa yaitu tempurung kelapa dapat
Adapun komposisi kelapa yaitu buah kelapa yang sudah tua mengandung kalori
yang tinggi, sebesar 359 kal per 100 gram, daging kelapa setengah tua mengandung
sejumlah kalori sebesar 180 kal per 100 gram dan daging kelapa muda mengandung
kalori sebesar 68 kal per 100 gram. Sedangkan nilai kalori rata-rata yang terkandung
dalam air kelapa berkisar 17 kal per 100 gram. Air kelapa hijau dibandingkan dengan
air kelapa jenis lain banyak mengandung tanin atau anti dotum (anti racun) yang paling
tinggi. kandungan zat kimia lain yang dominan yaitu berupa enzim yang mampu
mengurai sifat toksit, komposisi kandungan zat kimia yang terdapat pada air kelapa
antara lain vitamin C, protein, lemak, hidrat arang, kalsium atau potassium. Mineral
yang terkandung pada air kelapa ialah zat besi, fosfor dan gula yang terdiri dari glukosa,
fruktosa, dan sukrosa. Kadar air yang terdapat pada buah kelapa sejumlah 95,5 gram
setiap 100 gram (http://www.Iptek.net.id/ind dalam Nia Fuji SN, 2011 *Skripsi*).
7
2.1.2 Kelapa Sawit
digunakan sebagai bahan minyak goreng. Limbah dari proses pembuatan minyak
keuntungan besar sehingga banyak hutan dan perkebunan lama dikonversi menjadi
perkebunan kelapa sawit. Indonesia adalah penghasil minyak kelapa sawit terbesar di
Kalimantan, dan Sulawesi.Minyak inti menjadi bahan baku minyak alkohol dan
industri kosmetika. Bunga dan buahnya berupa tandan, bercabang banyak. Buahnya
kecil, bila masak berwarna merah kehitaman. Daging buahnya padat. Daging dan kulit
goreng, sabun, dan lilin. Ampasnya dimanfaatkan untuk makanan ternak. Ampas yang
disebut bungkil itu digunakan sebagai salah satu bahan pembuatan makanan ayam.
Buah sawit mempunyai warna bervariasi dari hitam, ungu, hingga merah
tergantung bibit yang digunakan. Buah bergerombol dalam tandan yang muncul dari
tiap pelapah Minyak dihasilkan oleh buah. Kandungan minyak bertambah sesuai
kematangan buah. Setelah melewati fase matang, kandungan asam lemak bebas (
FFA, free fatty acid) akan meningkat dan buah akan rontok dengan sendirinya.Buah
8
Inti sawit (kernel,yang sebetulnya adalah biji)
tinggi.Kelapa sawit berkembang biak dengan cara generatif. Buah sawit matang pada
kondisi tertentu embrionya akan berkecambah menghasilkan tunas (plumula) dan bakal
Minyak jelantah (waste cooking oil) adalah minyak limbah yang bisa berasal dari
jenis-jenis minyak goreng seperti halnya minyak jagung, minyak sayur, minyak samin
dan sebagainya, minyak ini merupakan minyak bekas pemakaian kebutuhan rumah
9
Minyak yang telah dipakai untuk menggoreng menjadi lebih kental, mempunyai
asam lemak bebas yang tinggi dan berwarna kecokelatan. Selama menggoreng
makanan, terjadi perubahan fisiko-kimia, baik pada makanan yang digoreng maupun
minyak yang dipakai sebagai media untuk menggoreng, dapat digunakan kembali untuk
keperluaran kuliner akan tetapi bila ditinjau dari komposisi kimianya, minyak jelantah
penggorengan. Jadi jelas bahwa pemakaian minyak jelantah yang berkelanjutan dapat
Minyak jelantah juga dapat digunakan kembali sebagai minyak goreng yang
bersih tanpa kotoran, dengan cara minyak jelantah tersebut direndam bersama dengan
ampas tebu, maka nantinya warna coklat dan kotoran pada minyak jelantah akan
terserap oleh ampas tebu tersebut, sehingga minyak jelantah tersebut akan kembali
mencapai 200-300 °C. Pada suhu ini, ikatan rangkap pada asam lemak tidak jenuh
rusak, sehingga tinggal asam lemak jenuh saja. Risiko terhadap meningkatnya
kolesterol darah tentu menjadi semakin tinggi. Selain itu, vitamin yang larut di
dalamnya, seperti vitamin A, D, E, dan K ikut rusak. Kerusakan minyak goreng terjadi
atau berlangsung selama proses penggorengan, dan itu mengakibatkan penurunan nilai
gizi terhadap makanan yang digoreng. Minyak goreng yang rusak akan menyebabkan
tekstur, penampilan, cita rasa dan bau yang kurang enak pada makanan. Dengan
pemanasan minyak yang tinggi dan berulang-ulang, juga dapat terbentuk akrolein, di
mana akrolein adalah sejenis aldehida yang dapat menimbulkan rasa gatal pada
tenggorokan, membuat batuk konsumen dan yang tak kalah bahaya adalah dapat
10
mengakibatkan pertumbuhan kanker dalam hati dan pembengkakan organ, khususnya
beberapa reaksi yang dapat menyebabkan menurunkan mutu minyak. Pada suhu
pemanasan sampai terbentuk akrolein. Minyak yang telah digunakan untuk menggoreng
akan mengalami peruraian molekul-molekul, sehingga titik asapnya turun. Bila minyak
digunakan berulang kali, semakin cepat terbentuk akrolein. Yang membuat batuk orang
yang memakan hasil gorengannya. Jelantah juga mudah mengalami reaksi oksidasi
Bahan dasar minyak goreng bisa bermacam-macam seperti kelapa, sawit, kedelai,
jagung dan lain-lain. Meski beragam secara kimia isi kandungannya sebetulnya tak jauh
beda, yakni terdiri dari beraneka asam lemak jenuh dan asam lemak tidak jenuh . Dalam
jumlah kecil kemungkinan terdapat juga lesitin, cephalin, fosfatida lain, sterol, asam
lemak bebas, lilin, pigmen larut lemak, dan hidrokarbon, termasuk karbohidrat dan
Selain itu, minyak jelantah juga disukai jamur aflatoksin sebagai tempat
berkembang biak. Jamur ini menghasilkan racun aflatoksin yang menyebabkan berbagai
penyakit, terutama hati/liver. Selanjutnya, proses dehidrasi (hilangnya air dari minyak)
akan meningkatkan kekentalan minyak dan pembentukan radikal bebas (molekul yang
mudah bereaksi dengan unsur lain). Proses ini menghasilkan zat yang bersifat toksik
berbahaya bagi kesehatan. Proses tersebut dapat membentuk radikal bebas dan senyawa
toksik yang bersifat racun. Pada minyak goreng merah, seperti minyak kelapa sawit,
kandungan karoten pada minyak tersebut menurun setelah penggorengan pertama. Dan
hampir semuanya hilang pada penggorengan keempat. Minyak jelantah sebaiknya tidak
11
digunakan lagi bila warnanya berubah menjadi gelap, sangat kental, berbau tengik, dan
berbusa.
Untuk itu perlu penanganan yang tepat agar limbah minyak jelantah ini dapat
bermanfaat dan tidak menimbulkan kerugian dari aspek kesehatan manusia dan
lingkungan. Salah satu bentuk pemanfaatan minyak jelantah agar dapat bermanfaat dari
berbagai macam aspek ialah dengan mengubahnya secara proses kimia menjadi
biodiesel. Hal ini dapat dilakukan karena minyak jelantah juga merupakan minyak
nabati, turunan dari CPO (crude palm oil). Biodiesel dari substrat minyak jelantah
merupakan alternatif bahan bakar yang ramah lingkungan sebagaimana biodiesel dari
minyak nabati lainnya. Hasil uji gas buang menunjukkan keunggulan FAME (Fatty
65%. Biodiesel dari minyak jelantah ini juga memenuhi persyaratan SNI untuk
Biodiesel.
Fame adalah bahan bakar cair yang belum di murni yang dihasilkan dari proses
esterifikasi minyak nabati seperti minyak sawit, minyak kelapa, minyak jarak dan
sebagainya. Pada proses pembuatan biodiesel, bahan ini merupakan bahan baku yang
kemudian dalam proses berikut dimurnikan melalului beberapa tahapan lagi, setelah itu
Tim Crude FAME mendesain sebuah reaktor pembuatan crude fame sederhana
untuk keperluan mendaur ulang minyak jelantah dari dapur rumah tangga menjadi crude
fame. Minyak ini kemudian dapat digunakan untuk menjadi bahan bakar biodiesel. Jadi
tujuannya adalah menggantikan bahan bakar biodiesel dengan bahan bakar crude
12
2.3 Proses Minyak Kasar Menjadi Biodiesel
Untuk memproses minyak kasar menjadi biodiesel sangat tergantung pada kadar
FFA. Makin tinggi kadar FFA-nya, makin tinggi biaya untuk memproses menjadi
biodiesel. Minyak sawit jika diproses dengan baik, akan menghasilkan FFA yang
rendah, tetapi jika terlambat memprosesnya dari tandan buah segar menjadi minyak
kasar, akan berakibat meningkatnya asam lemak bebas.Produk biodiesel mentah (kasar)
seperti sisa-sisa metanol, katalis, dan gliserol. Fase gliserol-metanol bebas-air maupun
fase gliserol-metanol-air dapat diolah lebih lanjut untuk menghasilkan gliserol dan
metanol (untuk didaur ulang). Proses pembuatan biodiesel dilakukan melalui proses-
2.3.1. Esterifikasi
Esterifikasi merupakan reaksi antara asam lemak bebas dengan alkohol dengan
bantuan katalis asam, misalnya asam klorida (HCl),FFA adalah non ester dirubah
menjadi ester dengan proses esterifikasi asam pada tahap awal dan dilanjutkan tahap
kedua yaituesterifikasi basa. Posisi kesetimbangan reaksi esterifikasi juga tidak sangat
berpihak kepada pembentukan ester metil, sehingga untuk mendorong agar reaksi bisa
paling tinggi 120 oC), reaktan metanol harus ada/dipasok dalam jumlah sangat berlebih
(biasanya lebih besar dari 10 x nisbah stoikiometrik) dan air produk ikutan reaksi harus
disingkirkan dari fase reaksi, yaitu fase minyak. Penyingkiran air ini dapat ditempuh
13
menguapkan fase akuatik atau alkohol, mengadsorpsi uap air, serta kemudian
agent) seperti gliserol, etilen glikol, atau propilen glikol [Lepper dkk. (1986)].
dan gliserol (atau air). Untuk memurnikannya, biodiesel mentah (kasar) tersebut bisa
dicuci dengan air, sehingga pengotor-pengotor tersebut larut ke dalam dan terbawa oleh
fase air pencuci yang selanjutnya dipisahkan. Porsi pertama dari air yang dipakai
Biodiesel yang sudah dicuci kemudian dikeringkan pada kondisi vakum untuk
menghasilkan produk yang jernih (pertanda bebas air) dan bertitik nyala 100 oC
penyingkiran air, dan barangkali juga dengan pelaksanaan reaksi secara bertahap,
konversi sempurna asam-asam lemak ke ester metilnya dapat dituntaskan dalam waktu
mengolah bahan baku dengan kandungan asam lemak bebas sedang sampai tinggi
seperti CPO (crude palm oil)low grade, maupun PFAD (Palm Fatty Acid Destillate).
Asam sulfat (H2SO4) ataupun katalis asam padat untuk menghasilkan ester.Asam
sulfat, asam sulfonat organik atau resin penukar kation asam kuat merupakan katalis
yang biasa dipakai dalam industri.Reaktan alkohol rantai pendek, seperti metanol harus
14
ditambahkan dalam jumlah yang sangat berlebih dan air sebagai produk samping harus
disingkirkan dari fasa reaksi, yaitu fasa minyak. Melalui kombinasi-kombinasi yang
tepat dari kondisi-kondisi reaksi dan metode penyingkiran air, konversi sempurna asam-
asam lemak menjadi metil ester dapat dituntaskan dalam waktu 1 jam (Listiadi dan
Putra, 2013). Reaksi esterifikasi mengkonversi asam lemak bebas yang terkandung di
dalam minyak menjadi metil ester. Reaksi esterifikasi ditunjukkan pada persamaan
reaksi berikut:
Esterifikasi biasa dilakukan untuk membuat biodiesel dari minyak berkadar asam
transesterifikasi, air dan bagian terbesar katalis asam yang dikandungnya harus
2.3.2. Transesterifikasi
trigliserida menghasilkan metil ester dan gliserol dengan bantuan katalis basa. Alkohol
yang umumnya digunakan adalah metanol dan etanol. Diantara alkohol-alkohol yang
biasa digunakan adalah metanol, karna harganya yang murah dan reaktifitasnya paling
tinggi. Dalam proses transesterfikasi ini juga membutuhkan katalis yang pada umumnya
bersifat basa, karena reaksi ini dapat mempercepatreaksi.Reaksi ini cenderung lebih
cepat membentuk metil ester dari pada reaksi esterifikasi yang menggunakan katalis
asam. Namun, bahan baku yang akan digunakan pada reaksi transesterifikasi harus
15
memiliki asam lemak bebas yang kecil (< 2 %) untuk menghindari pembentukan sabun.
katalis, konversi yang dihasilkan maksimum namun reaksi berjalan dengan lambat
katalis basa, karena katalis ini dapat mempercepat reaksi.Produk yang diinginkan dari
reaksi transesterifikasi adalah ester metil asam-asam lemak. Terdapat beberapa cara
b. Memisahkan gliserol .
2. Pengaruh alkohol.
3. Pengaruh katalis.
4. Pengaruh temperature.
16
2.3.3. Katalis
Katalis merupakan zat yang dapat mempercepat reaksi tanpa ikut terkonsumsi
oleh keseluruhan reaksi.Pada dasarnya, katalis justru harus ikut bereaksi dengan reaktan
untuk membentuk suatu zat antara yang aktif. Zat antara ini kemudian bereaksi dengan
molekul reaktan yang lain menghasilkan produk. Pada akhirnya, produk kemudian
terlepas dari permukaan katalis (Wahyu Hidayat dan Michael Hutagalung 2007).Pada
adanya katalis, proses pembuatan biodiesel dengan reaksi transesterifikasi hanya dapat
menghasilkan konversi sebesar 85% setelah 10 jam reaksi pada suhu 235 °C dengan
halangan energy aktivasi diantara pereaksi dengan produk sehingga keseimbangan dapat
dicapai lebih cepat dibandingkan dengan tanpa katalis (Leach, 1983). Suatu katalis
biasanya bekerja dengan membentuk ikatan kimia ke satu atau lebih pereaksi yang
kemudian dapat memfasilitasi konversi dari pereaksi menjadi produk. Katalis tidak
a. Katalis Basa
Terdapat dua jenis katalis basa yang dapat digunakan dalam pembuatan biodiesel,
yaitu katalis basa homogen dan katalis basa heterogen. Katalis yang banyak digunakan
dalam reaksi transesterifikasi adalah katalis basa 12 homogen seperti NaOH atau KOH
(Darnoko dan Cheryan, 2000; Meher dkk., 2006). Laju reaksi transesterifikasi dengan
katalis basa lebih cepat jika dibandingkan dengan katalis asam.Karena dalam larutan
17
basa, suatu karbonil dapat diserang langsung oleh nukleofilik tanpa protonasi
(Supandi, 2003). Kelemahan pada reaksi transesterifikasi berkatalis basa yaitu tidak
dapat diterapkan untuk bahan baku minyak yang memiliki kandungan asam lemak
bebas di atas 2%. Keberadaan asam lemak bebas yang tinggi akan menyebabkan
terjadinya reaksi samping berupa reaksi penyabunan yang akan mengkonsumsi katalis
(Atadashi dkk., 2011). Berikut adalah reaksi yang terjadi antara asam lemk bebas
Katalis basa heterogen seperti zeolit, SnCl2, CaO, SnCl2, ZrO2, Al2O3 dan lain-
lain. Memiliki kemampuan katalisator yang sedikit lebih rendah dibandingkan dengan
katalis basa homogen, dapat menjadi alternatif yang baik dalam proses pembuatan
biodiesel. Katalis basa heterogen dapat dengan mudah dipisahkan dari campuran reaksi
yang rendah tidak seperti katalis homogen yang dapat menghasilkan konversi yang
lebih tinggi.
b. Katalis Asam
Pembuatan biodiesel dapat juga dengan menggunakan katalis asam. Asam lemak
esensial ini berfungsi untuk membantu proses pertumbuhan, selain itu dapat
18
biodiesel, katalis asam juga dapat mengkatalisis reaksi esterifikasi asam lemak bebas
yang terkandung di dalam minyak menjadi biodiesel mengikuti reaksi berikut ini:
baku minyak yang memiliki kandungan asam lemak bebas yang tinggi namun sangat
jarang digunakan dalam proses utama pembuatan biodiesel. Katalis asam homogen
seperti asam sulfat, bersifat sangat korosif, sulit dipisahkan dari produk dan dapat ikut
terbuang dalam pencucian sehingga tidak dapat digunakan kembali sekaligus dapat
asam cair pada produksi biodiesel seperti asam sulfat memerlukan temperatur tinggi dan
waktu yang lama. Sedangkan untuk katalis asam heterogen seperti Nafion, meskipun
tidak sekorosif katalis asam homogen dan dapat dipisahkan untuk digunakan kembali,
cenderung sangat mahal dan memiliki kemampuan katalisasi yang jauh lebih rendah
Persyaratan mutu biodiesel di Indonesia sudah dilakuakan dalam SNI 7128 pada
tahun 2014, yang telah disahkan dan diterbitkan oleh badan Standarisasi nasional (BSN)
tanggal 22 Desember 2014. Persyaratan kualitas biodiesel disajikan dalam Tabel 2.2.
19
Tabel 2.2 Persyaratan Kualitas Biodiesel
Massa jenis pada 40 °C, kg/m3 850-890 ASTM D1298 ISO 3675
Viskositas kinematik pada 40 °C, mm2 /s (cSt) 2,3-6,0 ASTM D 445 ISO 3104
Korosi bilah tembaga (3 jam, 50 °C) Maks. No. 3 ASTM D 130 ISO 2160
Belerang, ppm-b (mg/kg) Maks. 100 ASTM D 5453 prEN ISO 20884
Natrium Hidroksida (NaOH), juga dikenal sebagai soda kaustik atau sodium
hidroksida, adalah sejenis basa logam kaustik. Natrium Hidroksida terbentuk dari
oksida basa Natrium Oksida dilarutkan dalam air. Natrium hidroksida membentuk
larutan alkalin yang kuat ketika dilarutkan ke dalam air. Ia digunakan di berbagai
macam bidang industri, kebanyakan digunakan sebagai basa dalam proses produksi
20
bubur kayu dan kertas, tekstil, air minum, sabun dan deterjen. Natrium hidroksida
Natrium Hidroksida murni berbentuk putih padat dan tersedia dalam bentuk
pelet, serpihan, butiran ataupun larutan jenuh 50%. Ia bersifat lembap cair dan secara
spontan menyerap karbon dioksida dari udara bebas. Ia sangat larut dalam air dan akan
melepaskan panas ketika dilarutkan. Ia juga larut dalam etanol dan metanol, walaupun
kelarutan NaOH dalam kedua cairan ini lebih kecil daripada kelarutan KOH. Ia tidak
larut dalam dietil eter dan pelarut non-polar lainnya. Larutan natrium hidroksida akan
menunjukan tityik akhir yang tepat (tajam) menggunkan metil oranye, sebab asam dan
Persamaan Reaksi :
Angka cetane ialah sebuah bilangan angka mulai dari angka 0 ( nol ) hingga 100
pembakarannya. Angka cetane ini ialah merupakan salah satu dari beberapa faktor yang
terukur guna menunjukkan karakteristik dari keseluruhan serta kualitas bahan bakar
solar.
Angka cetane pada solar ini berbanding terbalik dengan angka oktan yang
terdapat pada bahan bakar bensin, bila pada bahan bakar bensin, semakin tinggi nilai
oktan nya maka bensin tersebut akan sukar untuk dibakar. Sedangkan pada bahan bakar
solar adalah kebalikannya, semakin tinggi nilai cetane pada solar, maka semakin mudah
21
solar tersebut untuk terbakar. Jadi bila dimisalkan sebuah bahan bakar solar memiliki
angka cetane 54 lebih mudah terbakar bila dibandingkan solar dengan nilai cetane 51.
Jadi semakin tinggi nilai cetane pada solar maka semakin tinggi pula kualitas dari bahan
bakar tersebut.
Perlu anda ketahui juga bahwa pada bahan bakar mesin diesel ini mengandung
beratus ratus hidrokarbon yang berbeda beda, sedangkan CETANE nya hanya satu,
bahan bakar solar ini harus dapat menyala ketika silinder berada di titik kompresi
didalam ruang silindrer, dan karena cetane ini adalah kandungan yang paling mudah
menyala didalam ruang bakar mesin diesel, maka nilai cetane inilah yang selanjutnya
Seperti yang kami jelaskan diatas bahwa semakin tinggi bilangan cetane solar,
maka semakin bagus pula kualitasnya karena solar tersebut tentunya sangat gampang
sekali terbakar. Implikasinya adalah bila suatu bahan bakar solar ini gampang terbakar
saat dikompresi, maka ketukan yang terjadi pada saat proses pembakaran di mesin
diesel tentu akan berkurang, hal ini akan berimbas pada semakin halusnya suara mesin
diesel mobil kita. Dengan begitu mobil pun akan terasa lebih nyaman dikendarai, tenaga
hingga 55, nah dari angka tersebut tentu saja anda akan langsung tahu solar dengan CN
berapa yang bagus. Di stasiun pengisian bahan bakar di indonesia rata rata banyak yang
menjual solar dengan 3 varian bahan bakar untuk mesin diesel yakni Solar ( solar
subsidi ) yang memiliki angka cetane sebesar 48, kemudian di ikuti dengan dexlite dan
juga dex yang masing masing memiliki angka cetane di angka 51 dan 53.
22
Selain angka cetane pada bahan bakar mesin diesel, anda pun juga perlu
memperhatikan kandungan gas sulfur yang ada didalam bahan bakar tersebut. Semakin
tinggi kandungan dari sulfur didalam suatu bahan bakar akan dapat memicu timbulnya
karat pada bagian sistem commonrail yang nantinya akan menyumbat dan mengganggu
kinerja mesin. Biodiesel dari pertamina memiliki kandungan sulfur sebanyak 500 ppm
yang mana jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan solar biasa ( solar subsidi ) yang
Nah sebagai pemilik dan juga pengguna mobil bermesin diesel anda pun wajib
hukumnya mengetahui hal hal yang anda anggap sepele seperti ini agar nantinya bisa
dengan bijak dalam memilih suatu bahan bakar. bahan bakar mesin diesel yang
memiliki nilai cetane tinggi dan kandungan sulfur yang rendah sangat disarankan untuk
digunakan pada mesin kendaraan kita karena mesin akan terjaga kebersihannya dan
2.6 Proses yang Digunakan dalam Pembuatan Biodiesel dari Minyak Jelantah
Reaksi yang digunakan dalam pembuatan biodiesel dari minyak jelantah ini
%minyak) dan alkohol menjadi ester, dengan sisa gliserin sebagai produk sampingnya.
ester-ester yang lebih kecil yang memiliki ukuran dan sifat yang serupa dengan minyak
solar.
Alkohol yang digunakan adalah alkohol dengan rantai pendek, seperti metanol,
etanol dan butanol. Metanol dan etanol dapat dengan mudah dihasilkan dari bahan
nabati. Etanol menghasilkan etil ester yang lebih sedikit dan meninggalkan sisa karbon
yang banyak. Metanol selain harganya yang lebih murah, juga adalah jenis alkohol yang
23
paling umum digunakan. Katalis digunakan untuk mempercepat jalannya reaksi
(Encinar, 1999).
Metanol dan etanol adalah jenis alkohol yang banyak dipakai dalam industri,
karena kedua jenis alkohol ini memberikan reaksi yang relatif lebih cepat. Reaksi
dengan alkohol yang mempunyai titik didih lebih rendah dilaksanakan pada suhu 60-65
ºC, sedangkan untuk reaksi dengan alkohol yang mempunyai titik didih tinggi dilakukan
pada suhu 200-250 ºC. Reaktor yang dipakai diusahakan dalam keadaan kering dan
kadar asam lemak bebas yang ada dalam minyak atau lemak harus kecil. Konsentrasi
katalisator akan berkurang karena air dan asam lemak bebas akan bereaksi dengan
Bahan bakar berkualitas yaitu satu materi apa pun yang dapat dirubah
jadi daya. Umumnya bahan bakar memiliki kandungan daya panas yang bisa
sistem pembakaran (reaksi redoks) di mana bahan bakar itu akan melepas
panas sesudah direaksikan dengan oksigen di hawa. Sistem lain untuk melepas
daya berbahan bakar yaitu lewat reaksi eksotermal dan reaksi nuklir (seperti
Fisi nuklir atau Fusi nuklir). Hidrokarbon (termasuk juga di dalamnya bensin
dan solar) selama ini adalah jenis bahan bakar yang seringkali dipakai
manusia. Bahan bakar yang lain yang dapat digunakan yaitu logam radio aktif.
Bahan bakar dibedakan jadi tiga menurut wujudnya, yaitu cair, padat dan gas.
24
2.7.1 Bahan bakar cair ( BBM )
leaum = oil (minyak) Minyak dan gas beberapa besar terbagi dalam kombinasi
dan gas terbentuk dari siklus alami yang diawali dari sedimentasi beberapa
bekas tumbuhan dan binatang yang terjebak sepanjang jutaan th.. Biasanya
berlangsung jauh di bawah basic lautan. Material -material organik itu beralih
jadi minyak dan gas akibat dampak combinasi temperatur da n desakan didalam
kerak bumi. Kumpulan dari minyak dan gas itu membuat reservoir-reservoir
Komposisi dan karakter dari BBM ditetapkan dari jenis dan kandungan
minyak bumi mentah aslinya, cara penyulingan yang dipakai dan bergantung
mutu BBM. Minyak bumi terbagi dalam berbagai macam jenis hidrokarbon,
a. Jenis Paraflin (CnH 2 n+2) memiliki karakter begitu stabil, reaksi dengan
gas chloor, terdapat banyak nyaris pada semuanya jenis minyak bumi.
b. Jenis Olefin atau jenis Ethylene (CnH 2 n) terbagi dalam senyawa tak
jemu, gampang bereaksi dengan gas chloor, asam chlo rida dan asam
sulfat. Olefin yang titik didihnya rendah tak ada dalam minyak bumi
c. Jenis Naphthene (CnH2n) walau memiliki tipe sama juga dengan Olefin,
25
senyawa cincin (cyclic compounds) yang jemu, sedang Olefin senyawa
aromatik.
e. Jenis Diolefin (CnH2n-2) sifatnya nyaris sama juga dengan olefin namun
lebill aktif, bahkan juga bisa membuat polimer dengan senyawa tak jemu
yang lain jadi molekul yang besar sejenis karet (gum). Jenis diolefin tak
a. Pertamax Plus
Yaitu bahan bakar motor bensin tanpa ada timbal yang di produksi dari
dengan bahan aditif generasi paling baru sesuai sama keperluan yang
spesial untuk penuhi tuntutan akan bahan bakar minyak yang bisa melayani
mesin yang bekerja pada kompresi tinggi namun ramah lingkungan dan lebih
ini lebih tinggi dari premix dan premium. Pertamax plus di pasarkan tanpa ada
26
b. Pertamax
Yaitu bensin tanpa ada timbal dengan kandungan aditif generasi canggih
yang bisa bersihkan Intake Valve Port Fuel Injektor dan ruangan bakar dari
carbon. Memiliki angka oktan 92 dan bisa dipakai pada kendaraan dengan
kompresi yang tinggi. Saran kami gunakanlah pertamina solusi bahan bakar
mesin ada dari korosi. Sehingga mesin lebih awet dan tahan lama.
dan komponen HOMC. Bahan bakar ini bisa dipakai pada kendaraan yang
d. Premium
Yaitu bahan bakar jenis ditilat dengan warna kekuningan yang jernih dan
untuk bahan bakar motor bensin seperti mobil, sepeda motor dan motor
temple. Bahan bakar ini kerap juga dikatakan sebagai gasoline atau petrol dan
Apabila bahan bakar yang memiliki kandungan timbal dipakai pada kendar aan
katalis tertutup oleh bahan timbal ini dan mengakibatkan hilangnya kekuatan
27
katalitic conventer sebagai katalis konversi emisi pencemaran jadi emisi yang
Bahan bakar padat yaitu satu materi padat yang bisa dirubah jadi energy.
Misalnya yaitu batubara. Karakter fisik batubara termasuk juga nilai panas,
kandungan air, bahan gampang menguap dan abu. Karakter kimia batubara
oksigen, dan sulfur. Nilai kalor batubara beragam macam dari tambang
Gas alam.
28
Bahan bakar bentuk gas yang umum dipakai yaitu gas petroleum cair
(LPG), gas alam, gas hasil produksi, gas blast furnace, gas dari pembuatan
kokas, dan lain-lain. Nilai panas bahan bakar gas dinyatakan dalam Kilokalori
per normal mtr. kubik (kKal/Nm3) ditetapkan pada suhu normal (20 0C) dan
LPG terbagi dalam kombinasi paling utama propan dan Butan dengan
sedikit persentase hidrokarbon tak jemu (propilen dan butilene) dan sebagian
fraksi C2 yang lebih enteng dan C5 yang lebih berat. Senyawa yang ada dalam
LPG yaitu propan (C3H8), Propilen (C3H6), normal dan iso -butan (C4H10)
dan butilen (C4H8). LPG adalah kombinasi dari hidrokarbon itu yang berupa
gas pada desakan atmosfir, tetapi bisa diembunkan jadi bentuk cair pada suhu
normal, dengan desakan yang cukup besar. Meskipun dipakai sebagai gas,
berbentuk cair dengan desakan tertentu. LPG cair, jika menguap membuat gas
Gas alam adalah bahan bakar dengan nilai kalor tinggi yg tidak
membutuhkan sarana penyimpanan. Gas ini bercampur dengan hawa dan tak
membuahkan asap atau jelaga. Gas ini tak juga memiliki kandungan sulfur,
lebih enteng dari hawa dan menebar ke hawa dengan mudahnya jika
berlangsung kebocoran. Metan adalah kandungan paling utama gas alam yang
meraih jumlah sekitaran 95% dari volum keseluruhan. Komponen yang lain
yaitu : Etan, Propan, Pentan, Nitrogen, Karbon Dioksida, dan gasgas yang lain
dalam jumlah kecil. Sulfur dalam jumlah yang amat sedikit ada juga. Karena
metan adalah komponen terbesar dari gas alam, umumnya karakter metan
29
dipakai untuk memperbandingkan beberapa karakter gas alam pada bahan
30
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
jelantah bekas menjadi bahan bakar biodiesel yang ditunjukkan seperti dibawah:
START
Transesterfikasi
Settling
Finish
31
3.2 Langkah – Langkah Pembuatan
1. Sediakan Minyak jelantah bekas yang akan kita uji sebanyak 2000 ml.
2. Sediakan larutan kimia yang akan di campurkaan dengan minyak jelantah bekas
3. Panaskan minyak jelantah bekas di dalam reaktor Crude Fame dimana kita
tesebut dan pada pengujian ini temperature yang di pakai adalah pada
temperature 80 o C.
9. Tuang secara pelan – pelan larutan kimia yang sudah di campurkan tadi
tadi.
10. Menyalakan mesin mixer pada mesin pengujian agar dapat melarutkan minyak
jelantah yang sudah dipanaskan tadi dengan larutan kimia yang di campur tadi.
11. Tunggu selama 30 menit proses pelarutan minyak jelantah dengan larutan kimia.
12. Sesudah menunggu 30 menit tuang minyak jelantah ke dalam sebuah wadah
bejana plastik sampai isi dari reaktor Crude FAME tersebut kosong tanpa ada isi
13. Lakukan proses pengendapan pada minyak jelantah yang sudah di tuang ke
dalam bejana plastik, waktu pengendapan yang kita lakukan selama 24 jam.
32
14. Setelah kita melakukan proses pengendapan kita memisahkan bahan bakar
biodesel yang dihasilkan dengan minyak jelantah bekas yang sudah kotor.
15. Tuang kedalam sebuah bejana plastik bahan bakar biodiesel yang kita dapat tadi
16. Simpan bahan bakar biodiesel yang sudah kita dapatkan pada temperature
normal.
1. Bejana plastik
3. Mixer
4. Katup/Keran
5. Motor Listrik
6. Gelas ukur
7. Pengukur Temperatur
8. Adaptor AC ke DC
9. Corong
10. Stopwatch
Berikut ini menampilkan penjelasan dari setiap alat dan bahan yang dibutuhkan
33
3.3.1 Bejana Plastik
Bejana plastik berfungsi sebagai wadah tempat minyak jelantah bekas sebelum di
kelolah menjadi bahan biodiesel dan juga tempat minyak jelantah bekas yang sudah di
ubah menjadi bahan nakar biodiesel dengan melalui proses pengendapan selama 24
Pemanas listrik berfungsi sebagai pemanas minyak jelantah bekas supaya partikel
- partikel dari minyak jelantah bekas bisa larut dan mudah untuk di rubah menjadi
bahan bakar biodiesel dimana nanti hasil pemanasannya di campurkan dingan larutan
Dimana reactor Crude Fame disampung kabel yang menjadi arus sebagai pemanas
minyak jelantah di dalam reactor Crude fame dan diameter reactor crude fame yang
34
Bentuk Reactor Crude Fame dapat kita lihat pada gambar 3.2.
3.3.3 Mixer
Mixer berfungsi sebagai pengaduk minyak jelantah bekas yang mana di panaskan
di dalam pemanas listrik supaya minyak jelantah bekas merata panas nya dan juga
sebagai pengaduk minyak jelantah bekas dengan larutan kimia metanol dan juga NaOH
agar larutan kimia larut dalam minyak jelantah yang tadi dipanaskandapat dilihat seperti
gambar 3.3.
35
3.3.4 Katup/Keran
Keran berfungsi sebagai tutup buka minyak jelantah yang sudah dipanasin dan
yang sudah dicampur dengan larutan kimia ke dalam wadah bejana plastik. Kran
sebagai jalur untuk menuangkan hasil pengujian ke dalam bejana plastic sebelum nanti
Motor listrik alat untuk mengubah energi listrikmenjadi energi mekanik.Alat yang
berfungsi sebaliknya, mengubah energi mekanik menjadi energi listrik disebut generator
atau dinamo.Pada motor listrik tenaga listrik diubah menjadi tenaga mekanik.
Perubahan ini dilakukan dengan mengubah tenaga listrik menjadi magnet yang disebut
Sebagaimana kita ketahui bahwa : kutub-kutub dari magnet yang senama akan
memperoleh gerakan jika kita menempatkan sebuah magnet pada sebuah poros yang
36
dapat berputar, dan magnet yang lain pada suatu kedudukan yang tetap, dapat kita lihat
3.2.7 +
Fungsi Gelas Ukur adalah sebagai alat ukur volume cairan yang tidak
memerlukan ketelitian yang tinggi, misalnya pereaksi / reagen untuk analisis kimia
37
3.2.8 Pengukur Temperatur
Pengukur temperatur berfungsi sebagai alat untuk mengetahui nilai dari temperatur
yang kita pakai pada saat pengujian. Nilai temperature yang akan kita ambil sudah kita
tentukan titik nya sampai di temperature berapa sehingga kita akan lebih mudah untuk
Oleh karena itu penggunaan tegangan AC lebih lama dan setiap orang dapat
38
Bentuk dari adaptor dapat kita lihat seperti gambar 3.8.
3.2.10 Corong
Fungsi corong gelas adalah sebagai alat bantu untuk memindah atau memasukkan
larutan ke wadah yang mempunyai dimensi pemasukkan sampel bahan kecil dan untuk
3.2.11 Stopwatch
Stopwatgh berfunsi sebagai alat yang digunakan untuk mengukur lamanya waktu
yang diperlukan dalam Proses pemanasan minyak jelantah bekas. Dan juga stopwatch
digunakan sebagai alat untuk mengukur lamanya waktu pengadukan yang di lakukan
oleh mixer setelah minyak jelantah bekas dicampur dengan larutan kimia Metanol dan
NaoH.
39
3.3 Bahan Pembuatan Biodiesel
3.3.2 Metanol
40
pembuatannya nanti. Sifat metanol sendiri diantaranya yaitu mudah terbakar, mudah
Metanol yang dipergunakan dalam penelitian ini sebesar 50% dari volume minyak
jelantah yaitu sebanyak 2000 ml. Maka larutan metanol yang digunakan pada pengujian
Natrium Hidroksida ( NaOH )atau yang biasa disebut soda apiadalah sejenis basa
41
Natriumhidroksida murni berbentuk putihpadat dan tersedia dalam bentuk pelet,
serpihan, butiran ataupun larutan jenuh 50%. Natrium hidroksida bersifat lembab cair
dan secara spontan menyerap karbon dioksida dari udara bebas. Banyaknya NaOH yang
digunakan sebesar 40%, 30%, 10% dalam setiap 2000 ml minyak jelantah, jadi total
NaOH yang dipakai dalam pembuatan ini sebanyak 10 gram pada setiap pengujian.
drying.
42
3.5Flowchart Pembuatan Biodiesel
START
Washing
Drying
Biodeisel Murni
Finish
43
BAB IV
Reaktor di desain sederhana mungkin agar dapat dibuat oleh masyarakat awam
dan dikelolah oleh masyarakat awam. Reaktor CRUDE FAME telah di kerjain oleh
mahasiswa peneliti tugas akhir di Univesitas Kristen Indonesia dengan reaktor yang
sedehana tetapi dapat menghasilkan bahan bakar biodiesel dari bekas minyak goreng,
berikut disain dari reaktor Crude FAME yang dikerjakan oleh peneliti tugas akhir di
44
Desain reaktor Crude FAME tampilan tampak atas ditunjukkan gambar 4.2.
45
Desain reaktor Crude Fame tampak samping ditunjukkan gambar 4.3.
4.2 Pembahasan
Dibawah ini akan dijelaskan mengenai data yang dipakai dalam proses pembuatan
biodiesel menggunakan
Minyak jelantah yang dipakai yaitu sebanyak 2000 ml ditambah Methanol yang
46
sebanyak 40 % ke minyakjelantah, maka larutan NaOH sebanyak = 10
gram.Temperature yang dipakai saat pengujian adalah 80 o CTekanan yang didapat pada
Minyak jelantah yang dipakai yaitu sebanyak 2000 ml.Methanol yang dipakai yaitu
saat pengujian adalah 80 o CTekanan yang didapat pada waktu pengujian sebesar 0.5
Minyak jelantah yang dipakai yaitu sebanyak 2000 ml.Methanol yang dipakai yaitu
saat pengujian adalah 80 o CTekanan yang di dapat pada pengujian adalah sebesar 0.5
47
Setelah proses settling ( pengendapan )dilakukan maka dibutuhkan waktu selama
24 jam untuk menunggu hasil dari proses settling dan pada proses settling tersebut kita
akan dapat mengamati dimana bahan bakar biodiselnya akan pisah dengan minyak
Dan ada juga setelah dari proses pemanasan dan proses pencampuran larutan kimia
dilakukan ke dalam minyak jelantah bekas kita tuang ke dalam bejana plastik ada yang
hasilnya dengan cepat kita dapatkan. Yang mana biodiselnya sudah memisah otomatis
Dari pengujian mengubah minyak jelantah bekas menjadi bahan bakar biodiesel
peneliti mendapatkan perbandingan hasil yaitu dari jenis larutan NaOH yang bervariasi
dan juga dengan larutan Methanol yang di variasikan yang mana sebagai pedoman bagi
peniliti dalam mengerjakan tugas akhir, yang mana di tunjukkan pada table, diagram,
Tabel pengujian dengan Larutan Kimia NaOH yang di variasikan 10%, 30%, 40%
Hasil
Larutan Kadar NaOH Larutan Minyak
DATA Pengujian
NaOH (gr) ( %) Methanol (mL) Jelantah (mL)
(Biodiesel)
48
Gambar grafik pengujian dengan Larutan Kimia NaOH di variasikan 10%, 30%, dan
40% :
600
500
400
Hasil Pengujian
300
200
100
0
10 30 40
Kadar NaOH
Gambar Diagram pengujian dengan Larutan Kimia NaOH di variasikan 10%, 30%,
dan 40% :
600
520
500
420
400
Hasil Pengujian
310
300
200
100
0
10 30 40
Kadar NaOH
49
Tabel pengujian dengan Larutan Kimia Methanol yang di variasikan :
Hasil
Larutan NaOH Kadar NaOH Larutan Minyak
DATA Pengujian
(gr) ( %) Methanol (mL) Jelantah (mL)
(Biodiesel)
2500
2000
1500
Percobaan I NaOH
9.87 gr
Percobaan II NaOH
1000 9.87 gr
Percoaan III NaOH 9.87
gr
500
0
Kadar Larutan Minyak Hasil
NaOH ( %) Methanol Jelantah Pengujian
(mL) (mL) (Biodeisel)
50
Gambar Diagram pengujian dengan Larutan Kimia Methanol di variasikan :
2500
2000
1500
500
0
Kadar Larutan Minyak Hasil
NaOH ( %) Methanol Jelantah Pengujian
(mL) (mL) (Biodeisel)
gambar 4.4.
51
Gambar 4.4 Biodisel NaOH 10 %.
gambar 4.5.
gambar 4.6.
52
Gambar 4.6 Biodiesel 40 %
53
Gambar 4.8 Methanol 333 Ml, NaOH 30 %
54
Pada pengujian ini peneliti menampilkan nilai Cost dari mulai pertama pengujian
sampai dapa selesai pengujian yang menghasilkan bahan bakar biodiesel seperti
55
BAB V
5.1 Kesimpulan
jelantah bekas menjadi bahan bakar biodiesel, penulis menyimpulkan antara lain :
b. Cara membuat bahan bakar biodiesel dengan mencampurkan larutan NaOH dan
c. Hasil reaksi pengujian didapati bahwa campuran bahan NaOH methanol dan
minyak jelantah terbagi menjadi 2 bagian yaitu pada bagian atas adalah biodiesel
setana.
5.2 Saran
improvement seperti :
1. Lebih mengembangkan alat uji reaktor Crude FAME bagi orang yang akan
2. Alat reaktor mesin uji Crude FAME dapat dimanfaatkan di kalangan masyarakat
karena dari alat ini sangat bermanfaat sekali untuk masyarakat luas karena bisa
56
DAFTAR PUSTAKA
1. http://titi-sindhuwati.blogspot.com/2012/01/limbah-minyak-goreng-tidak-lagi-
menjadi.html
20Desember 2017)
3. http://teknisbudidaya.blogspot.com/2007/10/budidaya-kelapa-
20Desember 2017)
22Desember 2017 )
BRDST ( Balai Rekayasa Desain dan Sistem Teknologi ) BPPT NO: DR-01-
Semarang, 2010.
57
Lampiran : Foto Proses Pembuatan Biodiesel
58
Gambar 2.Memanaskan minyak jelantah
59
Gambar 4. Tuang larutan Metanol
60
61