Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN PRAKTIK KOMPOSIT POLIMER

PEMBUATAN KOMPOSIT POLIMER DENGAN METODE HOT PRESS


Nama Penulis : Faiz Ibrahim
Afiliasi Penulis: Jisinia Qurrota Aina
Email: faizibrahim62290@gmail.com
Waktu Percobaan : 10.00 – 13.30 WIB
Waktu melakukan percobaan : 15 menit
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji proses pembentukan pelet polimer menjadi pelat menggunakan metode hot press dengan
memanfaatkan alat manual forming. Metode ini melibatkan pemanasan bahan polimer hingga suhu tertentu dan kemudian membentukannya
kembali dengan bantuan alat forming manual. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk menyelidiki pengaruh suhu, tekanan, dan waktu
forming terhadap sifat fisik dan mekanik polimer yang dihasilkan. Penelitian ini mengggunakan bahan polimer polipropilena sebagai bahan
dasar, dengan variasi suhu forming 185°C, tekanan forming 200 kgf/cm², dan waktu forming 15 menit. Alat manual forming digunakan untuk
memanipulasi bentuk akhir polimer, sementara parameter-parameter yang diubah diukur untuk mengevaluasi efeknya terhadap sifat-sifat
polimer. Analisis karakterisasi melibatkan uji kekuatan tarik, kekerasan, dan ketahanan terhadap suhu. Hasil penelitian ini diharapkan
memberikan wawasan mendalam tentang proses pembentukan polimer dengan metode hot press menggunakan alat manual forming, serta
menunjukkan potensi aplikasinya dalam pembuatan produk dengan sifat-sifat khusus. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan
kontribusi bagi pengembangan teknologi pembentukan polimer yang efisien dan ramah lingkungan, serta menyediakan landasan ilmiah bagi
penelitian lanjutan dalam bidang ini.
Kata kunci: Hot press, Pelet polimer, Pelat polimer, Karakteristik, Sifat fisik dan mekanis.
abstract
This study aims to examine the process of forming polymer pellets into plates using the hot press method by utilizing manual forming tools. This
method involves heating the polymer material to a certain temperature and then re-forming it with the help of manual forming tools. The main
objective of this study was to investigate the effect of temperature, pressure, and forming time on the physical and mechanical properties of the
polymer produced. This research used polypropylene polymer as the base material, with variations of forming temperature 185°C, forming pressure
200 kgf/cm², and forming time 15 minutes. Manual forming tools were used to manipulate the final shape of the polymer, while the altered
parameters were measured to evaluate their effect on the polymer properties. Characterization analysis involved tensile strength, hardness, and
temperature resistance tests. The results of this study are expected to provide an in-depth insight into the process of forming polymers by the hot
press method using manual forming tools, as well as demonstrate its potential application in the manufacture of products with special properties.
This research is expected to contribute to the development of efficient and environmentally friendly polymer forming technology, and provide a
scientific foundation for further research in this field.

Keywords: Hot press, Polymer pellets, Polymer plates, Characteristics, Physical and mechanical properties.

Pendahuluan macamnya, maka dari itu peluang yang sangat menarik dalam

Pengembangan material yang inovatif menjadi fokus pengembangan komposit polimer dengan menggunakan serat alam.

utama dalam berbagai industri, terutama dalam mencari alternatif Saat kini penggunaan material komposit dalam kehidupan sehari-hari

yang lebih ringan, kuat, dan tahan terhadap berbagai kondisi sangat bervariasi, misal untuk pembuatan peralatan rumah tangga,

lingkungan. Salah satu jenis material yang mendapat perhatian besar komponen– komponen mesin seperti casing kapal, mobil maupun

adalah komposit polimer. Komposit polimer merupakan material sepeda motor yang terbuat dari bahan material komposit polimer.

yang terdiri dari dua atau lebih komponen yang memiliki sifat-sifat Penggunaan bahan komposit polimer berserat alam dalam bidang

yang unggul ketika digabungkan. Komposit polimer dengan industri otomotif saat ini pula mengalami perkembangan yang pesat

serat alam sangat ramah lingkungan karena mampu terdegradasi serta berusaha menggeser keberadaan bahan komposit polimer

secara alami juga karena harga serat alam pun lebih murah sintetis yang sudah biasa dipergunakan sebagai penguat pada bahan

dibandingkan bahan serat sintetis. Indonesia memiliki potensi komposit seperti E-Glass, Carbon, dan Silicone Carbide. Penggunaan

kekayaan serat alam yang sangat berlimpah dan bervariasi komposit polimer dalam produksi komponen-komponen mobil telah

1
terbukti mampu menyeimbangkan fungsi mobil seperti mengurangi Campuran tersebut kemudian ditempatkan dalam cetakan dan

berat dan menjaga keselamatan penumpang (Ezekweb. 2016). dipanaskan menggunakan mesin hot press pada suhu yang diatur

Metode hot press adalah salah satu metode yang umum dengan cermat. Tekanan yang diterapkan secara bersamaan akan

digunakan dalam pembuatan komposit polimer.Metode hot press, membantu distribusi yang merata dari serat-serat penguat dalam

atau sering disebut juga sebagai hot pressing, adalah proses matriks polimer. Hasil dari proses hot press adalah komposit polimer

pembuatan komposit polimer yang melibatkan pemanasan dan yang memiliki kekuatan mekanis yang tinggi, kekakuan yang baik,

penekanan bahan baku menggunakan mesin press dengan suhu dan kemampuan untuk mengatasi tekanan dan beban yang

tinggi. Proses ini memungkinkan molekul polimer untuk saling diterapkan. Aplikasi material ini pada struktur kendaraan atau

melekat erat, menghasilkan struktur material yang padat dan kokoh. pesawat dapat mengurangi berat secara signifikan dibandingkan

Keuntungan utama dari metode ini adalah kemampuannya untuk dengan material logam tradisional, yang pada gilirannya dapat

menciptakan komposit dengan sifat-sifat mekanis yang unggul dan meningkatkan efisiensi bahan bakar dan kinerja keseluruhan.

daya tahan yang tinggi.Sebagai contoh, pertimbangkan kasus studi Pembuatan komposit polimer dengan metode hot press

dalam pembuatan komposit polimer untuk aplikasi struktural, seperti membuka peluang baru dalam pengembangan material yang unggul.

komponen pada industri otomotif atau aerospace. Dalam kasus ini, Kasus studi di industri struktural menggambarkan potensi aplikasi

metode hot press dapat digunakan untuk menyatukan serat-serat nyata dari metode ini dalam menciptakan material yang ringan, kuat,

penguat, seperti serat karbon atau serat stekel, dengan matriks dan tahan lama. Dengan terus meningkatnya permintaan akan inovasi

polimer yang dapat memberikan ketahanan terhadap impak dan material, penggunaan metode hot press dalam pembuatan komposit

beban mekanis. Proses dimulai dengan pencampuran serat-serat polimer terus menjadi area penelitian yang menarik dan penting.

penguat dengan matriks polimer dalam proporsi yang tepat.

Hasil dan Pembahasan Tekanan juga mempengaruhi proses pembuatan pelat, tekanan yang

Pada percobaan ini kami membuat spesimen polimer dipakai pada saat percobaan yaitu 200 kgf/cm², dan ketika menaikan

dengan metode hot press dan menggunakan mesin manual forming. tekanan harus secara perlahan. Kami mengatur waktu proses

Metode ini mempermudah dalam menyatukan komposit polimer dan pemanasan selama 15 menit. Pada saat 5-10 menit dinaikan 100

membentuk polimer sesuai dengan cetakan yang kita inginkan. Pada kgf/cm², dan 10-15 menit dinaikan 200 kgf/cm², dinaikkan

praktikum ini pelet polimer polypropylen di cetak menjadi pelat tekanannya secara perlahan dengan tujuan agar proses pembuatan

dengan ukuran panjang(19,6 cm), lebar (19,7 cm) dan tebal(2,15 pelat sempurna ketika polimer dilelehkan dan tidak akan melebihi

mm), sehingga kami mengetahui bagaimana caranya menghitung batas cetakan apabila ditekan langsung 200 kgf/cm².

pelet polimer yang akan di isi ke dalam pelat dengan mencari nilai Setelah pelelehan dan penekanan, kami melakukan pendinginan pada

volume, sehingga mendapatkan nilai volumenya, lalu mencari Massa suhu 70°C untuk menghindari over-tempering. Waktu pendinginan

terhadap polimer yaitu dengan menggunakan rumus densitas untuk adalah 12 menit. Hasil pembuatan pelat polimer melibatkan

nilai densitas terhadap polypropylene yang kita pakai 0,91 g/cm³. penimbangan dan pengukuran ulang dimensi pelat, dan mendapatkan

Kita dapatkan Massa pelet propylene sebesar 74,709 gram, hasil pengukuran panjang, lebar, tebal yang sama, tetapi dengan

selanjutnya kita menimbang menggunakan neraca digital hasilnya 75 penimbangan mendapatkan hasil yang berbeda yaitu 72,10 gram.

gram. Pada prosedur kerja tertulis kurang lebih 75 gram karena Hasil dari massa pelat yang sebelum di press berbeda dengan yang

bentuk cetakan yang tidak sepenuhnya sempurna sebesar 75 gram. sudah di press, karena ketika pelet polipropylene di press dengan

Tekanan dan suhu yang kita gunakan yaitu, suhu harus tekanan dan suhu yang kita inginkan, pelet polimer melebihi sedikit

di atas titik leleh dari bahan polimernya, titik leleh bahan polimer dari massa awalnya itulah pengaruh tekanan dan suhu terhadap pelet

polypropylene adalah 160°C, maka kita set suhu sampai dengan polimer.

185°C dengan tujuan untuk memudahkan pelelehan agar pembuatan Tabel 1 Parameter Percobaan
pelat polimer meleleh dengan sempurna dan agar tidak ada Temperatur Tekanan Waktu Waktu
kemungkinan pelelehan bahan polimer yang gagal ataupun masih ada operasi operasi pemanasan pendiginan
yang belum meleleh karena belum bisa melewati titik lelehnya. 185 °C 200 kgf/cm² 15 menit 12 menit

2
Tabel 2 Data Material Plastik Analisis pembuatan pelet polimer menjadi pelat pada praktikum

Massa pelet Bahan pelet plastik Massa pelat komposit polimer dengan menggunakan metode hot press, bahwa

plastik (lembaran plastik) pembuatan pelet polimer menjadi pelat terkendalikan dan

menghasilkan sesuai apa yang kita inginkan Adapun hasil pembuatan


75 gram Polipropilena 72,10 gram
pelet polimer menjadi pelat, di analisis terhadap bentuk, berat dan

faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan praktikum ini dengan

metode hot press :

Gambar 1 a. Temperatur yang akan mengakibatkan bahan pelet

Pembuatan komposit pelet polimer yaitu polipropilena, menjadi polimer yaitu polipropilena, dapat sesuai dengan
pelat menggunakan alat manual forming dengan metode hot kualifikasi cetakan untuk menjadi pelat yang kita
press, mempunyai berat, panjang, lebar, dan tebal serta volume
inginkan. Adapun pengaruh temperatur pada pelet
yang berbeda yaitu :
polimer harus kurang lebih 20-40 dari titik leleh

pelet polimernya (polipropilena), titik leleh dari


Berat awal (sebelum di press) : 75 gram
Berat akhir (setelah di press) : 72,10 gram polipropilena adalah 160°C maka yang kita

Panjang pelat : 19,6 cm gunakan adalah 185°C.

Lebar pelat : 19,7 cm b. Tekanan adalah salah satu faktor yang mengakibatkan
Tebal pelat : 2,15 cm keberhasilan terhadap proses pembuuatan pelet

polimer menjadi plat, tekanan yang kita gunakan


Massa pelat
dalam praktikum ini sebesar 200 kgf/cm², Adapun
Panjang = 19,6 cm
pengaruh kenaikan tekanan secara perlahan pada
Lebar = 19,7 cm
pelet polimer yang akan di press, bertujuan untuk
Ketebalan = 2,15 cm
Volume = P x L x K menyempurnakan proses pelelehan.

19,6 x 19,7 x 2,15 c. Pendinginan juga mempengaruhi kekuatan pada pelat


3
= 83,01 cm polimer. Pada proses pendinginan terjadi, parameter

suhu yang kita gunakan dalam pendinginan sebesar

70°C, kekuatan pelat polimer mengacu pada menit


A. LAMPIRAN FOTO
penurunan pada saat pendinginan.

Bibliografi
Pustaka yang berupa judul buku
Dieter George E, University Of Maryland, 1987, ” Metalurgi
mekanik ”, Halaman 91- 117, Edisi ketiga, Jilid I1, Jakarta, Erlangga,
1042.
Tjahjanti, P. H. (2018). Buku ajar Teori Dan Aplikasi material
Komposit Dan Polimer.
https://doi.org/10.21070/2019/978-602-
5914-27-0
Pustaka yang berupa jurnal ilmiah
Mustika, T., Soegiyono, B., & Jujur, I.N. (2015). Pembuatan
KOMPOSIT ac8a/Sicp Dengan METODE hot press METALURGI
Gambar A Gambar B
SERBUK. Metalurgi , 26 (3), 161.

Gambar C https://doi.org/10.14203/metalurgi.v26i
Kesimpulan
3.22

3
Friedrich, D. (2021). Thermoplastic moulding of wood-polymer
composites (WPC): A review and research proposal on thermo-
physical and geometric design options using hot pressing. European
Journal of Wood and Wood Products, 80(1), 7-21.
https://doi.org/10.1007/s00107-021-
01767-2

Mengoperasikan Mesin hot press [Video]. (2021, 24 Januari).


https://youtu.be/uqHeY8fEVs8?
Youtube.
si=_lYIKGSLmMsZQxI

Arendra, A., & Akhmad, S. (2017). Rancang Bangun Mesin hot press
untuk recycle Plastik Hdpe Dan Karakterisasi Pengaruh Temperatur
Pemanasan Waktu Pemanasan Dan Temperatur Pembukaan terhadap
Cacat flashing Cacat Warpage Dan Konsumsi Energi Pencetakan.
Rekayasa, 10(2), 108.
https://doi.org/10.21107/rekayasa.v10i2
.3612

Shalu, S., Dasgupta, K., Roy, S., Kar, P., Bal, T., & Dasgupta
Ghosh, B. (2020). Thermal, mechanical, and dielectric properties of
low loss polystyrene composites prepared by hot‐press method.
Polymer Composites, 42(3), 1420-1428.
https://doi.org/10.1002/pc.25912

KÖSEDAĞ, E., & EKİCİ, R. (2021). Impact behavior of Aramid


reinforced polymer matrix composites produced by hot press-prepreg
method. European Journal of Science and Technology.
https://doi.org/10.31590/ejosat.986167
Asthana, N., Dwivedi, MM, & Pandey, K. (2019). Pengembangan
elektrolit polimer hijau melalui metode hot press. Sains & Teknik
Elektro , 1 (1).
https://doi.org/10.30564/ese.v1i1.594
Aryanti, FI (2021). Pembuatan Komposit Polimer
Polipropilena/Talk/Masterbatch Hitam Pada penutup ekor. Jurnal
Teknologi dan Manajemen , 19 (1), 1-6.
https://doi.org/10.52330/jtm.v19i1.8

Anda mungkin juga menyukai