Keywords: Hot press, Polymer pellets, Polymer plates, Characteristics, Physical and mechanical properties.
Pendahuluan macamnya, maka dari itu peluang yang sangat menarik dalam
Pengembangan material yang inovatif menjadi fokus pengembangan komposit polimer dengan menggunakan serat alam.
utama dalam berbagai industri, terutama dalam mencari alternatif Saat kini penggunaan material komposit dalam kehidupan sehari-hari
yang lebih ringan, kuat, dan tahan terhadap berbagai kondisi sangat bervariasi, misal untuk pembuatan peralatan rumah tangga,
lingkungan. Salah satu jenis material yang mendapat perhatian besar komponen– komponen mesin seperti casing kapal, mobil maupun
adalah komposit polimer. Komposit polimer merupakan material sepeda motor yang terbuat dari bahan material komposit polimer.
yang terdiri dari dua atau lebih komponen yang memiliki sifat-sifat Penggunaan bahan komposit polimer berserat alam dalam bidang
yang unggul ketika digabungkan. Komposit polimer dengan industri otomotif saat ini pula mengalami perkembangan yang pesat
serat alam sangat ramah lingkungan karena mampu terdegradasi serta berusaha menggeser keberadaan bahan komposit polimer
secara alami juga karena harga serat alam pun lebih murah sintetis yang sudah biasa dipergunakan sebagai penguat pada bahan
dibandingkan bahan serat sintetis. Indonesia memiliki potensi komposit seperti E-Glass, Carbon, dan Silicone Carbide. Penggunaan
kekayaan serat alam yang sangat berlimpah dan bervariasi komposit polimer dalam produksi komponen-komponen mobil telah
1
terbukti mampu menyeimbangkan fungsi mobil seperti mengurangi Campuran tersebut kemudian ditempatkan dalam cetakan dan
berat dan menjaga keselamatan penumpang (Ezekweb. 2016). dipanaskan menggunakan mesin hot press pada suhu yang diatur
Metode hot press adalah salah satu metode yang umum dengan cermat. Tekanan yang diterapkan secara bersamaan akan
digunakan dalam pembuatan komposit polimer.Metode hot press, membantu distribusi yang merata dari serat-serat penguat dalam
atau sering disebut juga sebagai hot pressing, adalah proses matriks polimer. Hasil dari proses hot press adalah komposit polimer
pembuatan komposit polimer yang melibatkan pemanasan dan yang memiliki kekuatan mekanis yang tinggi, kekakuan yang baik,
penekanan bahan baku menggunakan mesin press dengan suhu dan kemampuan untuk mengatasi tekanan dan beban yang
tinggi. Proses ini memungkinkan molekul polimer untuk saling diterapkan. Aplikasi material ini pada struktur kendaraan atau
melekat erat, menghasilkan struktur material yang padat dan kokoh. pesawat dapat mengurangi berat secara signifikan dibandingkan
Keuntungan utama dari metode ini adalah kemampuannya untuk dengan material logam tradisional, yang pada gilirannya dapat
menciptakan komposit dengan sifat-sifat mekanis yang unggul dan meningkatkan efisiensi bahan bakar dan kinerja keseluruhan.
daya tahan yang tinggi.Sebagai contoh, pertimbangkan kasus studi Pembuatan komposit polimer dengan metode hot press
dalam pembuatan komposit polimer untuk aplikasi struktural, seperti membuka peluang baru dalam pengembangan material yang unggul.
komponen pada industri otomotif atau aerospace. Dalam kasus ini, Kasus studi di industri struktural menggambarkan potensi aplikasi
metode hot press dapat digunakan untuk menyatukan serat-serat nyata dari metode ini dalam menciptakan material yang ringan, kuat,
penguat, seperti serat karbon atau serat stekel, dengan matriks dan tahan lama. Dengan terus meningkatnya permintaan akan inovasi
polimer yang dapat memberikan ketahanan terhadap impak dan material, penggunaan metode hot press dalam pembuatan komposit
beban mekanis. Proses dimulai dengan pencampuran serat-serat polimer terus menjadi area penelitian yang menarik dan penting.
Hasil dan Pembahasan Tekanan juga mempengaruhi proses pembuatan pelat, tekanan yang
Pada percobaan ini kami membuat spesimen polimer dipakai pada saat percobaan yaitu 200 kgf/cm², dan ketika menaikan
dengan metode hot press dan menggunakan mesin manual forming. tekanan harus secara perlahan. Kami mengatur waktu proses
Metode ini mempermudah dalam menyatukan komposit polimer dan pemanasan selama 15 menit. Pada saat 5-10 menit dinaikan 100
membentuk polimer sesuai dengan cetakan yang kita inginkan. Pada kgf/cm², dan 10-15 menit dinaikan 200 kgf/cm², dinaikkan
praktikum ini pelet polimer polypropylen di cetak menjadi pelat tekanannya secara perlahan dengan tujuan agar proses pembuatan
dengan ukuran panjang(19,6 cm), lebar (19,7 cm) dan tebal(2,15 pelat sempurna ketika polimer dilelehkan dan tidak akan melebihi
mm), sehingga kami mengetahui bagaimana caranya menghitung batas cetakan apabila ditekan langsung 200 kgf/cm².
pelet polimer yang akan di isi ke dalam pelat dengan mencari nilai Setelah pelelehan dan penekanan, kami melakukan pendinginan pada
volume, sehingga mendapatkan nilai volumenya, lalu mencari Massa suhu 70°C untuk menghindari over-tempering. Waktu pendinginan
terhadap polimer yaitu dengan menggunakan rumus densitas untuk adalah 12 menit. Hasil pembuatan pelat polimer melibatkan
nilai densitas terhadap polypropylene yang kita pakai 0,91 g/cm³. penimbangan dan pengukuran ulang dimensi pelat, dan mendapatkan
Kita dapatkan Massa pelet propylene sebesar 74,709 gram, hasil pengukuran panjang, lebar, tebal yang sama, tetapi dengan
selanjutnya kita menimbang menggunakan neraca digital hasilnya 75 penimbangan mendapatkan hasil yang berbeda yaitu 72,10 gram.
gram. Pada prosedur kerja tertulis kurang lebih 75 gram karena Hasil dari massa pelat yang sebelum di press berbeda dengan yang
bentuk cetakan yang tidak sepenuhnya sempurna sebesar 75 gram. sudah di press, karena ketika pelet polipropylene di press dengan
Tekanan dan suhu yang kita gunakan yaitu, suhu harus tekanan dan suhu yang kita inginkan, pelet polimer melebihi sedikit
di atas titik leleh dari bahan polimernya, titik leleh bahan polimer dari massa awalnya itulah pengaruh tekanan dan suhu terhadap pelet
polypropylene adalah 160°C, maka kita set suhu sampai dengan polimer.
185°C dengan tujuan untuk memudahkan pelelehan agar pembuatan Tabel 1 Parameter Percobaan
pelat polimer meleleh dengan sempurna dan agar tidak ada Temperatur Tekanan Waktu Waktu
kemungkinan pelelehan bahan polimer yang gagal ataupun masih ada operasi operasi pemanasan pendiginan
yang belum meleleh karena belum bisa melewati titik lelehnya. 185 °C 200 kgf/cm² 15 menit 12 menit
2
Tabel 2 Data Material Plastik Analisis pembuatan pelet polimer menjadi pelat pada praktikum
Massa pelet Bahan pelet plastik Massa pelat komposit polimer dengan menggunakan metode hot press, bahwa
plastik (lembaran plastik) pembuatan pelet polimer menjadi pelat terkendalikan dan
Pembuatan komposit pelet polimer yaitu polipropilena, menjadi polimer yaitu polipropilena, dapat sesuai dengan
pelat menggunakan alat manual forming dengan metode hot kualifikasi cetakan untuk menjadi pelat yang kita
press, mempunyai berat, panjang, lebar, dan tebal serta volume
inginkan. Adapun pengaruh temperatur pada pelet
yang berbeda yaitu :
polimer harus kurang lebih 20-40 dari titik leleh
Lebar pelat : 19,7 cm b. Tekanan adalah salah satu faktor yang mengakibatkan
Tebal pelat : 2,15 cm keberhasilan terhadap proses pembuuatan pelet
Bibliografi
Pustaka yang berupa judul buku
Dieter George E, University Of Maryland, 1987, ” Metalurgi
mekanik ”, Halaman 91- 117, Edisi ketiga, Jilid I1, Jakarta, Erlangga,
1042.
Tjahjanti, P. H. (2018). Buku ajar Teori Dan Aplikasi material
Komposit Dan Polimer.
https://doi.org/10.21070/2019/978-602-
5914-27-0
Pustaka yang berupa jurnal ilmiah
Mustika, T., Soegiyono, B., & Jujur, I.N. (2015). Pembuatan
KOMPOSIT ac8a/Sicp Dengan METODE hot press METALURGI
Gambar A Gambar B
SERBUK. Metalurgi , 26 (3), 161.
Gambar C https://doi.org/10.14203/metalurgi.v26i
Kesimpulan
3.22
3
Friedrich, D. (2021). Thermoplastic moulding of wood-polymer
composites (WPC): A review and research proposal on thermo-
physical and geometric design options using hot pressing. European
Journal of Wood and Wood Products, 80(1), 7-21.
https://doi.org/10.1007/s00107-021-
01767-2
Arendra, A., & Akhmad, S. (2017). Rancang Bangun Mesin hot press
untuk recycle Plastik Hdpe Dan Karakterisasi Pengaruh Temperatur
Pemanasan Waktu Pemanasan Dan Temperatur Pembukaan terhadap
Cacat flashing Cacat Warpage Dan Konsumsi Energi Pencetakan.
Rekayasa, 10(2), 108.
https://doi.org/10.21107/rekayasa.v10i2
.3612
Shalu, S., Dasgupta, K., Roy, S., Kar, P., Bal, T., & Dasgupta
Ghosh, B. (2020). Thermal, mechanical, and dielectric properties of
low loss polystyrene composites prepared by hot‐press method.
Polymer Composites, 42(3), 1420-1428.
https://doi.org/10.1002/pc.25912