1. Pada saat mekanik melepas motor starter pada mobil, hal yang harus diperhatikan
adalah
Kunci kontak harus OFF.
Lampu kepala harus mati.
Lampu tanda belok harus OFF.
Kabel baterai plus harus dilepas.
Kunci kontak harus posisi ON.
3. Pada saat mengetes kerja motor starter pada mesin mobil,supaya mesin tidak hidup,
maka tindakan yang harus diperhatikan adalah :
Kabel negatip Coil harus bagus.
Kabel terminal C harus dilepas.
Kabel terminal negatip Coil harus dilepas.
Kabel terminal ST pada motor starter harus dilepas.
Kabel ACC pada kunci kontak harus dilepas.
4. Kerugian tegangan terminal positip pada sistem starter terminal ST harus kurang dari
…………… volt.
0,5
0,3.
0,2.
0,1.
0,8.
Pada saat pengemudi kendaraan menstarter , motor starter bereaksi cetuk- cetuk, motor starter
tidak bisa berputar. Diagnose kerusakan adalah :
Roda gigi pinion rusak.
Roda gigi ring rusak.
Kurang pelumasan.
Baterai lemah.
Sekering putus.
6. Roda gigi pinion dan roda gigi ring selalu mengait tidak bisa lepas setelah distarter; Diagnose
kerusakan :
Gigi pinion rusak.
Kurang pelumasan.
Angker rusak.
Gigi ring rusak.
Pegas pengembali lemah.
9. Motor starter tidak bisa mati walaupun kunci kontak sudah dilepas. Diagnose kerusakan :
Hubungan singkat ST dengan B.
Hubungan singkat terminal ST dengan masa.
Hubungan singkat kumparan penahan dengan masa.
Hubungan masa dengan terminal penahan.
Hubungan pendek kumparan sepatu kutup.
13. Kemagnitan yang terjadi dari arus listrik baterai pada kumparan :
Stator alternator.
Rotor alternator.
Rumah alternator.
Diode alternator
Slip ring dan jangkar.
14. Stator pada alternator dengan 3 kumparan biasanya mempunyai jumlah keluaran diode.
3
4
6
8
1
18. Arus yang keluar dari kumparan stator pada alternator adalah :
AC .
DC.
3 phase.
DC Volt.
DC Ampere
19. Kumparan medan pada alternator pada sistem pengisian terjadi pada bagian :
Stator alternator.
Rotor alternator
Pully alternator.
Poros alternator.
Lapisan slip ring.
22. Tegangan regulasi sistem pengisian untuk baterai 12 Volt, mobil dari Japan antara :
13 Volt – 17 Volt.
11 Volt – 13 Volt.
13,8 Volt – 14,8 Volt.
12 Volt - 13 Volt.
13,5 volt – 15,5 Volt.
23. Lampu indicator pengisian ( CHG ) pada dash board pada sistem pengisian tidak menyala
atau mati terjadi pada putaran mesin;
700-800.
1000.- 1500
2000 -2500
3000 -3500
2500. 3000.
25. Jika salah satu penyearah rusak pada sistem pengisian maka berakibat :
Arus pengisian berkurang.
Tegangan pengisian berkurang.
Tahanan pengisian berkurang..Lampu indicator pengisian menyala.
Tegangan pada terminal N menurun.
26. Sistem pengisian dengan regulator mekanik. Jika lampu CHG pada dash board menyala
,diagnosenya adalah :
Tegangan listrik pada N lebih kecil dari 6 Volt.
Tegangan baterai terlalu rendah.
Arus listrik pada terminal N kecil.
Tegangan bateri terlalu tinggi.
Tahanan pada terminal N besar.
27. Untuk menghasilkan output listrik alternator yang konstan pada putaran rendah dan tinggi.
Hal ini ditentukan oleh :
Besarnya diameter kumparan stator.
Panjang kumparan rotor.
Besarnya arus listrik yang mengalir pada rotor alternator.
Besarnya tahanan pada kumparan rotor pada alternator.
Besarnya tegangan listrik pada baterai.
29. Pada saat mobil berjalan tiba – tiba lampu CHG menyala. Kemungkinan kerusakan..
Baterai pengisiannya sudah penuh., sehingga tegangan baterai naik.
Baterai pengisiannya berkurang, sehingga tegangan baterai menurun..
Overcharger.
Rangkaian kelistrikan dari kunci kontak ke rotor alternator trouble.
Fuse putus pada sistem pengapian ke rangkaian primer coil.
30. Pengukuran arus maksimum pada sistem pengisian dengan alternator terjadi pada putaran :
1500-2000 rpm
4000-5000 rpm
1000-1500 rpm
2000- 3000 rpm.
700-800 rpm
31. Pada saat kunci kontak posisi On, mesin mati lampu kontrol CHG pada dash board
seharusnya
Mati.
Hidup.
Redup.
Mati hidup lagi.
Hidup terus mati.
32. Pada saat kunci ON mesin hidup pada putaran 700 sampai 900 lampu control CHG pada
dash board seharusnya:
Hidup.
Mati.
Redup.
Mati terus hidup sebagai lampu control.
Tidak ada jawaban yang tepat.
33. Pengukuran tegangan pengisian pada alternator diukur pada terminal atau pool
E.
B+.
B-.
D+
D–
34. Pengukuran tegangan pada alternator pada putaran 2000 dengan beban lampu pada mobil
dinyalakan semua, system pengisian yang baik adalah
13,8 volt.
12,5 volt.
14,5 volt.
11,5 volt.
10 volt.
35. Pada saat kunci kontak ON , mesin mati , seharusnya pada kumparan rotor adalah
Lampu menyala.
ada Tahanan listrik.
Terjadi magnit.
lampu mati.
Lampu meredup.
36. Pemeriksaan sistem pengisian pada alternator saat mesin hidup meliputi seperti data listrik
dibawah ini, kecuali
Tegangan regulasi.
Arus listrik.
Daya listrik.
Oscilogram.
Tahanan listrik.
37. Pemeriksaan besar arus listrik sistem pengisian pada alternator , di periksa di terminal
D -.
D +.
B +.
E.
F -.
38. Pada sistem pengisian, alternator biasanya mempunyai slip ring sebanyak.
4 buah.
3 buah.
2 buah.
1 buah.
5 buah.
39. Rangkaian diode positip dan negatip pada alternator dirangkai secara
Parallel.
Kombinasi.
Seri.
Seri, seri
Parallel, parallel.
40. Pilih data hasil pengukuran tahanan kumparan rotor pada alternator yang baik
10 – 20 ohm.
3 - 5 ohm.
1 – 2 ohm.
3 – 5 kilo ohm.
5 - 10 kilo ohm