Anda di halaman 1dari 4

MENGUJI RANGAKAIAN SISTEM STARTER

Rangkaian sistem starter terdiri dari kumpulan komponen-komponen sistem starter yang
dihubungkan satu sama lain dengan kabel sehingga membentuk fungsi kerja. Berikut ini
adalah rangkaian umum yang paling sederhana dari sistem starter:

Rangkaian Umum Sistem Starter


Apabila kunci kontak diputar pada posisi ST (starter) maka arus dari terminal positif baterai
akan mengalir ke fusible link, ke terminal B kunci kontak, ke terminal ST kunci kontak, ke
terminal 50, kemudian ke massa melewati kumparan pada solenoid.

Gambar Cara Kerja Rangkaian Sistem Starter


Aliran arus ke terminal 50 menyebabkan solenoid bekerja sehingga arus yang besar akan
mengalir ke motor starter melalui terminal 30. Aliran arus yang besar ini menyebabkan motor
starter berputar kuat memutarkan mesin. Jika kunci kontak dilepas, maka terminal ST kunci
kontak tidak mendapat arus sehingga arus ke terminal 50 juga terputus. Hal ini menyebabkan
solenoid tidak bekerja dan arus baterai lewat terminal 30 terputus sehingga motor starter
berhenti berputar.
Gambar Rangkaian Sistem Starter Dengan Saklar pada Kopling
Sistem starter yang digunakan pada kendaraan dengan transmisi manual biasanya
menggunakan saklar kopling. Saklar ini akan memutus rangkaian ke relay motor starter
sehingga sistem starter tidak dapat bekerja apabila kopling dalam keadaan tidak terbebas. Hal
ini digunakan sebagai pengaman agar jika gigi transmisi dalam keadaan berkaitan (tidak
netral) kendaraan tidak bergerak saat distart. Jika kopling diinjak, maka kendaraan tidak bisa
distart. Pada kendaraan dengan transmisi otomatis, saklar koling digantikan dengan saklar
posisi netral.

Gambar Rangkaian Sistem Starter Dengan Saklar Posisi Netral


Saklar netral dihubungkan secara seri dengan kontak pada relay dan kumparan relay
dihubungkan pada electronic control unit (ECU) sebagai salah satu masukan ke ECU jika
mesin dalam keadaan distart. Jika kunci kontak diputar pada posisi ST, arus mengalir dari
baterai kekumparan relay sehingga relay bekerja. Arus kemudian mengalir juga dari terminal
ST kunci kontak ke saklar netral, kemudian ke terminal 50 pada solenoid sehingga solenoid
bekerja. Bekerjanya solenoid menyebabkan arus mengalir dari baterai ke terminal 30
kemudian ke motor starter sehingga motor starter berputar. Jika kunci kontak dikembalikanke
posisi ON, maka tidak ada arus ke relay starter sehingga relay tidak bekerja dan arus ke
terminal 50 terputus. Akibatnya motor starter berhenti berputar.
Gambar Rangkaian Sistem Starter Dengan Saklar Netral Dalam Posisi Off
Apabila tuas transmisi tidak dalam posisi netral, maka saklar posisi netral akan terbuka
sehingga sistem starter tidak bekerja dan kendaraan tidak bisa dihidupkan. Saklar ini
mencegah berputarnya motor starter jika tuas transmisi berada pada posisi tertentu (selain
netral) yang dapat membahayakan selama distart.

Pengujian pada Rangkaian Sistem Starter


Pengujian pada rangkaian sistem starter yang dilakukan adalah pengujian penurunan
tegangan /rugi tegangan (voltage drop). Pengujian ini dapat mengetahui kelebihan tahanan
pada rangkaian sistem starter besarnya tahanan pada rangkaian motor starter dapat
menyebabkan menurunnya arus yang mengalir ke motor starter yang dapat menyebabkan
motor starter berputar lambat.

Pengetesan Penurunan Tegangan pada Kabel Positif Baterai

Gambar Pengetesan Penurunan Tegangan Pada Kabel Positif Baterai


Pengukuran ini dilakukan untuk mengetahui penurunan tegangan antara terminal baterai
dengan kabel baterai dan penurunan tegangan antara baterai dengan motor starter (lihat
gambar di atas). Langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Starter mesin dan catat pembacaan tegangannya, jangan menstarter lebih dari 10
detik.
2. Penurunan tegangan tidak melebihi 0.5 V.
3. Jika tegangannya lebih dari 0.5 V berarti terdapat tahanan yang berlebih.

Jika terbaca tegangan lebih dari 0.5 V maka perlu diperiksa, dibersihkan dan dites ulang.
Tahanan yang berlebihan pada kabel baterai dapat disebabkan oleh kabel baterai yang sudah
rusak, sambungan yang kurang baik antara terminal baterai kabel baterai.

Pengetesan penurunan tegangan juga dilakukan dapat dilakukan di seluruh rangkaian sistem
starter, seperti pada gambar di bawah ini yang dapat dilakukan di solenoid. Pengetesan di
berbagai tempat akan memudahkan dalam pencarian bagian mana yang bermasalah atau
terjadi penurunan tegangan. Poin penting perlu diingat adalah bahwa pengetesan tegangan
dengan voltmeter atau multimeter harus dalam posisi yang paralel.

Gambar Pengetesan Penurunan Tegangan Pada Solenoid

Gambar Pengetesan Penurunan Tegangan Pada Rangkaian Sistem Starter

Anda mungkin juga menyukai