Anda di halaman 1dari 4

Metode Starting

1. Pengendalian Motor Listrik dengan Direct Online (DOL)


Pengendalian motor listrik dengan direct online memiliki karakteristik paling
menonjol yaitu pada konsumsi arus Starting yang sangat besar, bisa mencapai 4 hingga 8
kali arus nominalnya. Adanya arus yang sangat tinggi ini menyebabkan adanya drop
tegangan saat motor mulai bergerak. Sedangkan karakteristik torsinya adalah 0.5 hingga
1.5 torsi nominalnya. Berikut ini adalah rangkaian diagram daya dan diagram kontrol
untuk pengendalian motor dengan DOL.

Direct On Line biasanya dihubungkan langsung kemotor,system ini belum bisa


mengurangi arus start yang tinggi oleh karena itu diberi pengaman terminal overload
relay untuk memutus arus yang berlebih masuk ke motor.Metode Direct On Line biasa
diaplikasikan pada sistem kendali motor secara sederhana denga beban daya rendah
hingga menengah.

2. Saklar Star-Delta
Rangkaian star delta adalah salah satu system starter elektro motor 3 phasa yang
bertujuan untuk meminimalkan arus yang terjadi saat motor diopersikan (starting).
Tersusun atas 3 buah contactor yaitu Main Contactor, Star Contactor dan Delta
Contactor, Timer untuk pengalihan dari Star ke Delta serta sebuah overload relay.
Pada saat pertama kali dioperasikan, system rangkaian STAR-DELTA akan
menghubungkan sumber tegangan ke Elektro motor dengan system rangkaian Gulungan
STAR(Bintang), sehingga lonjakan arus saat starting bisa diminimalkan atau dikurangi,
karena tegangan yang mengalir ke Elektro motor harus melewati gulungan bintang, atau
satu gulungan hanya mendapat tegangan sebesar 330V/ √ 3 = 220V.
Setelah Elektro motor berputar Normal(perpindahan diatur dengan timer),
kemudian system rangkaian STAR-DELTA akan mengubah rangkaian/hubungan
gulungan menjadi DELTA, dan Elektro motor beroperasi dengan normal. Setiap satu
gulungan mendapat tegangan 380V.

3. Soft Starter
Soft starter dipergunakan untuk mengatur/ memperhalus start dari elektrik motor.
Prisip kerjanya adalah dengan mengatur tegangan yang masuk ke motor. Pertama-tama
motor hanya diberikan tegangan yang rendah sehingga arus dan torsipun juga rendah.
Pada level ini motor hanya sekedar bergerak perlahan dan tidak menimbulkan kejutan.
Selanjutnya tegangan akan dinaikan secara bertahap sampai ke nominal tegangannya dan
motor akan berputar dengan dengan kondisi RPM yang nominal.
Komponen utama softstarter adalah thyristor dan rangkaian yang mengatur trigger
thyristor. Seperti diketahui, output thyristor dapat di atur via pin gate nya. Rangkaian
tersebut akan mengontrol level tegangan yang akan dikeluarkan oleh thyristor. Thyristor
yang terpasang bisa pada 2 phase atau 3 phase. Selain untuk starting motor, Softstarter
juga dilengkapi fitur soft stop. Tegangan juga dikurangi secara perlahan atau tidak
dilepaskan begitu saja seperti pada starter yang menggunakan contactor.

4. Auto Transformer
Auto Transformer adalah transformator dengan hanya satu luka yang berliku pada
inti yang dilaminasi. Transformator otomatis mirip dengan transformator belitan dua
tetapi berbeda dalam cara belitan primer dan sekunder saling terkait. Bagian dari belitan
adalah umum untuk kedua sisi primer dan sekunder. Pada kondisi beban, sebagian dari
arus beban diperoleh langsung dari suplai dan bagian yang tersisa diperoleh dengan aksi
transformator. Trafo otomatis berfungsi sebagai pengatur tegangan.
Dalam transformator biasa, belitan primer dan sekunder diinsulasi secara elektrik
satu sama lain tetapi terhubung secara magnetis seperti yang ditunjukkan pada gambar di
bawah ini. Sementara di trafo otomatis gulungan primer dan sekunder terhubung secara
magnetis maupun elektrik. Bahkan, bagian dari belitan kontinu tunggal adalah umum
untuk primer dan sekunder.

Starting dengan cara ini adalah dengan menghubungkan motor pada tap tegangan
sekunder autotransformer terendah. Setelah beberapa saat motor dipercepat tap
autotransformer diputuskan dari rangkaian dan motor terhubung langsung pada tegangan
penuh.
5. Inverter
Inverter atau VFD(Variable Frequency Drives) sering disebut juga dengan VSD(Variable
Speed Driver) dibagi menjadi 2 bagian, yaitu :
 Bagian pertama adalah penyearah tegangan dari AC(50 dan 60 Hz) menjadi
DC(direct current).
 Bagian kedua adalah mengembalikan dari DC ke tegangan AC dengan nilai
frequency yang diinginkan.
Perubahan nilai frekuensi pada sumber tegangan listrik elektro motor akan mengubah
kecepatan (RPM) elektro tersebut. Semakin kecil nilai frekuensi maka akan semakin
rendah putaran (RPM) suatu elektro motor. Dengan demikian jika frekuensi motor
ditingkatkan maka akan meningkatkan kecepatan motor, sebaliknya dengan
memperkecil frekuensi akan memperlambat kecepatan motor.

Anda mungkin juga menyukai