Anda di halaman 1dari 12

Overhoul Sistem Pengisian

JOBSHEET PERBAIKAN ALTERNATOR DAN REGULATOR

A. TUJUAN
 Siswa dapat melakukan Perbaikan Alternator dan Regulator dengan benar sesuai SOP.

B. PERSIAPAN ALAT & BAHAN


 Repair manual (untuk model yang digunakan pada training)
 SST 09216 – 00020 Belt tension gauge
 SST 09216 – 00030 Belt tension gauge cable
 SST 09285 – 76010 Injection pump camshaft bearing cone (Untuk melepas rotor rear
bearing)
 SST 09286 – 46011 Injection pump spline shaft puller (Untuk melepas rear bearing)
 SST 09608 – 20012 Front Hub & Drive pinion bearing tool set (Untuk melepas alternator
rear bearing)
 SST 09820 – 63010 Alternator pulley set nut wrench set (Hanya untuk compact alternator)
 SST 09820 – 00021 Alternator rear bearing puller (Hanya untuk compact alternator)
 Solder listrik
 Circuit tester (volt-ohmmeter, multi-meter)
 Vernier calipers 32,5 mm (1,280 in)
 Kunci momen 1,125 kg-cm (29 ft-lb, 110 N-m)
 High-temperature grease

C. KESELAMATAN KERJA
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................

D. LANGKAH KERJA

D.1. PEMERIKSAAN PENDAHULUAN


Sebelum membongkar alternator, lakukan pemeriksaan pendahuluan sebagai berikut. Hasil
pemeriksaan pendahuluan ini akan terbukti membantu pada saat memeriksa komponen satu
persatu.

1
R. Sabar Santana, SST.
Overhoul Sistem Pengisian

1. TEST SUARA YANG TIDAK NORMAL


a. Putar alternator dengan tangan, periksa bahwa putarannya halus dan dengarkan suara-
suara yang tidak normal.

b. Alternator mempunyai bantalan-bantalan (bearing) di dalamnya, bila bearing tersebut rusak,


maka putarannya tidak akan halus dan akan terdengar suara-suara yang tidak normal. Anda
dapat juga merasakan sikat-sikat dan slip yang rusak dengan jalan memutarkan alternator.
c. Test semacam ini harus dilakukan juga setelah merakit alternator untuk memastikan bahwa
pemasangannya tepat.

2. TEST HUBUNGAN (CONTINUTY TEST)


Circuit tester menggunakan baterai kering. Arus yang mengalir sangat kecil pada saat tester
probe berhubungan dengan sirkuit yang di test, dan harga tahanan sirkuit dapat diukur oleh
arus yang mengalir ini.

3. SHORT CIRCUIT TEST PADA RECTIFIER SISI NEGATIF


a. Dengan pemeriksaan hubungan antara terminal N dengan terminal E alternator, akan dapat
ditemukan apakah pada diode negatif terjadi hubungan singkat atau tidak.
b. Circuit tester menggunakan baterai kering. Arus yang sangat kecil akan mengalir pada saat
tester probe berhubungan dengan sirkuit yang ditest dan harga tahanan sirkuit akan terukur
oleh besarnya arus yang mengalir ini.
c. Bila kedua test probe berhubungan dengan terminal N dan E alternator, maka jarum tester
mungkin bergerak atau tidak tergantung pada ada dan tidaknya arus baterai yang mengalir.

2
R. Sabar Santana, SST.
Overhoul Sistem Pengisian

d. Terminal positif dari tester dihubungkan pada probe negatif dan terminal negatif dari tester
dihubungkan ke probe positif. Oleh karena itu, pada saat probe positif menyentuh terminal N
dan probe negatif menyentuh terminal E, akan ada aliran arus baterai dan jarum akan
bergerak ke nol, bila ada hubungan pada semua diode sisi negatif.

CATATAN : Besarnya arus, tahanan diode akan berubah-ubah tergantung pada


pemilihan skala circuit tester. Oleh karena itu, sulit untuk mengatakan
apakah semi konduktor seperti diode baik atau tidaknya bila hanya dengan
harga tahanan saja.

e. Sebaliknya, bila pada diode sisi negatif tidak ada hubungan, tidak akan ada arus baterai
yang mengalir pada saat probe negatif disentuhkan dengan terminal N dan probe positif
dengan terminal E. Bila jarum tester bergerak, ini berarti ada arus yang mengalir, berarti
satu diode atau lebih pada sisi negatifnya hubung singkat.
f. Bila diode keadaannya normal, arus akan mengalir hanya pada satu arah. Bila arus
mengalir pada kedua arah, ini berarti diode rusak atau disebut hubungan singkat. Dalam hal
lain bila arus tidak mengalir pada kedua arah, disebut bahwa sirkuitnya terbuka.

4. SHORT CIRCUIT TEST PADA RECEIFER SISI POSITIF


a. Anda dapat menemukannya bila terdapat hubungan singkat pada diode sisi positif dengan
jalan menmeriksa hubungan alternator antara terminal N dan B alternator. Bila semua diode
pada sisi positif keadaannya normal, maka jarum tester tidak akan bergerak bila probe
negatif dihubungkan ke terminal B dan probe positif dengan terminal N. Bila jarum bergerak,
berarti ada hubungan, dan menunjukkan bahwa pada diode sisi positif ada hubungan
singkat.

3
R. Sabar Santana, SST.
Overhoul Sistem Pengisian

b. Bila probe positif dihubungkan pada terminal B dan probe negatif ke terminal N, maka arus
bateria akan mengalir dan jarum tester akan bergerak ke nol pada kondisi normal. Dengan
kata lain, akan ada hubungan antara terminal B dan N.
c. Akan tetapi, bila terdapat sirkuit yang terbuka pada seluruh diode sisi positif (meskipun ini
jarang terjadi), maka jarum tester tidak akan bergerak bila probe dihubungkan ke terminal
tersebut. Dalam hal ini, lampu charge akan mati sesaat setelah mesin hidup tetapi baterai
tidak akan terisi karena tidak ada arus output dari terminal B alternator.

5. TEST TAHANAN ROTOR COIL


a. Dengan memeriksa hubungan alternator antara terminal F dan E dapat ditemukan apakah
sirkuit rotor coil terbuka atau tidak, atau baik dan tidaknya kontak antara sikat-sikat dengan
slip ring.

b. Karena arus field (field current) untuk rotor coil mengalir pada sirkuit antara terminal F dan
E, maka harus ada hubungan antara kedua terminal ini dan harga tahanannya harus sekitar
4 ohm.
c. Bila tidak ada hubungan, berarti pada rotor coil ada sirkuit yang terbuka atau kontak antara
sikat-sikat dengan slip ring tidak baik.
d. Pada test ini probe positif dan negatif dapat disentuhkan dengan salah satu terminal F dan
E. Dengan kata lain, karena rotor coil bukan semikonduktor, arus baterai dari tester akan
mengalir pada kedua arah.

4
R. Sabar Santana, SST.
Overhoul Sistem Pengisian

D.2. ALTERNATOR (Tipe Konvensional)


1. KOMPONEN-KOMPONEN

BAGIAN UTAMA DALAM MENG-OVERHAUL ALTERNATOR

2. MEMBONGKAR ALTERNATOR
a. LEPASKAN DRIVE END FRAME
DAN ROTOR ASSEMBLY DARI
STATOR
1) Lepaskan ketiga baut pengikat
(three through screw).
2) Dengan menggunakan obeng,
congkel end frame dan lepaskan
bersama-sama rotor.

PERHATIAN : Jangan mencongkel kawal


kumparan.

b. LEPASKAN RECTIFIER HOLDER


Pegang rectifier terminal dengan
tang runcing dan lepaskan timah
soldernya.

PERHATIAN : Lindungi rectifier dari panas


karena rectifier sangat peka terhadap
panas, gunakan selalu tang runcing untuk
melindunginya seperti terlihat pada gambar.
Dan juga lakukan penyolderan secepat
mungkin untuk menghindari panas yang
berlebihan.

5
R. Sabar Santana, SST.
Overhoul Sistem Pengisian

3. PEMERIKSAAN ALTERNATOR
3.1. Rotor
a. PERIKSA ROTOR KEMUNGKINAN
ADA SIRKUIT YANG TERBUKA
1) Dengan menggunakan ohmmeter,
periksa bahwa antara slip ring ada
hubungan.
2) Tahanan standar (dingin)
Tanpa IC regulator : 3,9 – 4,1 Ω
Dengan IC regulator : 2,8 – 3,0 Ω
 Hasil pemeriksaan : ....................
 Kesimpulan : ..............................
3) Bila tidak ada hubungan, maka
gantilah rotor.

b. PERIKSA APAKAH ROTOR


BERHUBUNGAN DENGAN MASA
Dengan menggunakan ohmmeter,
periksa bahwa antara slip ring
dengan rotor tidak ada hubungan.
Bila ada hubungan, maka gantilah
rotor.

c. PERIKSA SLIP RING


1) Periksa bahwa slip ring tidak kasar
atau retak.
 Bila kasar atau retak, maka gantilah
rotor.
2) Dengan menggunakan kaliper, ukur
diameter slip ring.
 Diameter standar : 32,3 – 32,5 mm
(1,272 – 1,280 in)
 Diameter minimum : 32,1 mm
(1,264 in)
 Hasil pemeriksaan : ....................
 Kesimpulan : ..............................
3) Bila diameternya di bawah
minimum, maka gantilah rotor.

3.2. Stator
a. PERIKSA SIRKUIT YANG
TERBUKA PADA STATOR
1) Dengan menggunakan ohmmeter,
periksa bahwa antara kawat
kumparan terdapat hubungan.
2) Bila tidak ada hubungan, maka
gantilah stator.

6
R. Sabar Santana, SST.
Overhoul Sistem Pengisian

b. PERIKSA APAKAH STATOR


BERHUBUNGAN DENGAN MASA
1) Dengan menggunakan ohmmeter,
periksa bahwa antara kawat
kumparan dengan stator core tidak
ada hubungan.
2) Bila ada hubungan, maka gantilah
stator.

3.3. Sikat-Sikat
a. UKUR PANJANG SIKAT
TERPASANG
1) Dengan menggunakan mistar,
ukurlah panjang sikat terpasang.
2) Panjang standar
Tanpa IC regulator : 12,5 mm
(0,492 in)
Dengan IC regulator : 16,5 mm
(0,650 in)
3) Panjang minimum : 5,5 mm (0,217
in)
 Hasil pemeriksaan : ....................
 Kesimpulan : ..............................
4) Bila panjangnya di bawah
minimum, ganti sikat-sikatnya.

b. BILA PERLU, GANTI SIKAT-


SIKATNYA
1) Buka soldernya dan lepaskan sikat
dengan pegasnya.

2) Masukkan kawat sikat ke dalam


pegasnya.
3) Pasang sikat pada brush holder.
4) Solderlah kawat sikat pada holder
dengan panjang sikat yang keluar
seperti ketentuan.
 Panjang yang keluar :
Tanpa IC regulator : 12,5 mm
(0,492 in)
Dengan IC regulator : 16,5 mm
(0,650 in)
 Hasil pemeriksaan : ....................
 Kesimpulan : ..............................
5) Periksa bahwa sikat dapat bergerak
dengan lembut di dalam holder.
6) Potong kelebihan kawatnya.

7
R. Sabar Santana, SST.
Overhoul Sistem Pengisian

3.4. Rectifier (Rectifier Holder)


a. PERIKSA RECTIFIER POSITIF
1) Dengan menggunakan ohmmeter,
hubungkan salah satu test probe
pada tiap terminal rectifier dan yang
lainnya dengan terminal positif.
2) Balikkan polaritas probe dan ulangi
langkah (a).
3) Periksa bahwa salah satu
menunjukkan adanya hubungan
dan yang lain tidak.
 Bila tidak ada hubungan seperti
yang ditentukan, gantilah rectifier
holder.

b. PERIKSA RECTIFIER NEGATIF


1) Dengan menggunakan ohmmeter,
hubungkan salah satu test probe
pada tiap terminal rectifier dan yang
lainnya ke terminal negatif.
2) Balikkan polaritas test probe dan
ulangi langkah (a).
3) Periksa bahwa yang satu
menunjukkan hubungan dan yang
lainnya tidak.
 Bila hubungan tidak seperti yang
ditentukan, maka gantilah rectifier
holder.

3.5. Bantalan-Bantalan
a. PERIKSA REAR BEARING
Periksa bahwa bearing tidak kasar
atau aus.

b. BILA PERLU, GANTI REAR


BEARING
1) Dengan SST, lepas bearing
 SST 09286-46011

2) Dengan menggunakan press,


pasanglah bearing.

8
R. Sabar Santana, SST.
Overhoul Sistem Pengisian

4. MERAKIT ALTERNATOR
a. PASANG RECTIFIER HOLDER
PADA STATOR
Pasang terminal rectifier dengan
tang runcing (needle-nose plier)
selama menyolder kawatnya.

PERHATIAN : Lindungi rectifier dari panas.

b. RAKIT DRIVE END FRAME


DENGAN RECTIFIER END
FRAME
1) Bengkokkan kawat rectifier untuk
membebaskan rotor.
2) Dengan menggunakan curved tool,
tekan sikat-sikat sedalam mungkin
dan tahan pada posisi tersebut
dengan memasukkan kawat ke
lubang rectifier dalam rectifier end
frame.

3) Rakit drive end frame dengan


rectifier end frame dengan
memasukkan rear bearing pada
rotor shaft ke dalam rectifier end
frame.

4) Pasang ketiga baut pengikat


(through screw).
5) Lepaskan kawat yang menahan
siakt-sikat.

6) Periksa bahwa rotor dapat berputar


dengan lembut.
7) Tutuplah lubang pada rectifier end
frame.

9
R. Sabar Santana, SST.
Overhoul Sistem Pengisian

D.2. ALTERNATOR (Tipe Hi-Speed compact)


1. KOMPONEN-KOMPONEN

Di sini akan kita diskusikan hanya bagian-bagian prosedur yang berbeda dari tipe alternatof
konvensional.

2. MEMBONGKAR ALTERNATOR
a. LEPASKAN PULLEY
1) Tahan SST (A) dengan kunci
momen dan keraskan SST (B) ke
kanan dengan momen yang
ditentukan.
 SST 09820-63050
 Momen : 400 kg-cm (29 ft lb, 39 N-
m)
2) Periksa bahwa SST (A) terikat kuat
pada rotor shaft.

3) Seperti di tunjukkan dalam gambar,


ikatkan SST (A) pada ragum dan
pasangkan alternator ke SST (C).
4) Untuk melonggarkan mur pulley,
putar SST (A) dengan arah seperti
terlihat dalam gambar.

PERHATIAN : Untuk mencegah rotor shaft


tidak rusak, jangan kendorkan mur pulley
lebih dari satu setengah putaran.

5) Lepaskan alternator dari SST (C).


6) Putar SST (B) dan lepaskan SST
(A) dan (B).
7) Lepaskan mur puli dan puli.

10
R. Sabar Santana, SST.
Overhoul Sistem Pengisian

3. PEMERIKSAAN DAN PERBAIKAN ALTERNATOR


3.1. Rotor, Stator & Rectifier
Pemeriksaan rotor, stator dan rectifier dengan cara yang sama seperti pada alternatif tanpa
IC regulator.

3.2. Sikat-Sikat
a. UKUR PANJANG SIKAT TERPASANG
 Dengan menggunakan mistar, ukur panjang sikat
terpasang.
 Panjang standar : 10,5 mm (0,413 in)
 Panjang minimum : 4,5 mm (0,177 in)
 Hasil pemeriksaan : ....................
 Kesimpulan : ..............................
 Bila panjang sikat di bawah minimum, maka gantilah
sikat.

b. BILA PERLU, GANTI SIKAT


1) Lepaskan solder dan lepaskan sikat (brush) dengan
pegasnya.
2) Masukkan kawat/kabel sikat ke dalam lubang brush
holder, dan masukkan pegas dengan sikat (brush) ke
dalam brush.
3) Solderkan kawat sikat pada brush holder dengan
panjang sikat yang keluar sesuai dengan ketentuan.
 Panjang sikat terpasang : 10,5 mm (0,413 in)
 Hasil pemeriksaan : ....................
 Kesimpulan : ..............................
4) Periksa bahwa sikat harus dapat bergerak dengan
lembut di dalam brush holder.
5) Potong kelebihan kawat.
6) Berikan cat isolasi pada bagian titik yang telah solder.

3.3. Bantalan-Bantalan
a. PERIKSA BANTALAN BELAKANG (REAR BEARING)
Periksa bahwa bearing tidak kasar atau aus.

b. BILA PERLU, GANTI BEARING


1) Dengan menggunakan SST, lepaskan bearing dan
bearing cover.
 SST 0982-00020
PERHATIAN : Berhati-hati agar tidak merusak kipas.
2) Dengan menggunakan SST dan sebuah press,
pasangkan bearing dan bearing cover.
 SST 09285-76010

11
R. Sabar Santana, SST.
Overhoul Sistem Pengisian

4. MERAKIT ALTERNATOR
a. PASANGKAN PULI
1) Pasangkan puli (pulley) pada rotor shaft
dengan jalan mengikatkan mur puli dengan
tangan.
2) Tahan SST (A) dengan kunci momen dan
keraskan SST (B) ke kanan dengan momen
seperti yang ditentukan.
 SST 09820-63010
 Momen : 400 kg-cm (29 ft-lb, 37 N-m)
3) Periksa bahwa SST (A) terikat dengan baik
pada pulley shaft.
4) Seperti terlihat dalam gambar, ikatkan SST
(C) pada ragum dan pasangkan alternator
pada SST (C).
5) Untuk mengeraskan mur puli, putar SST (A)
dengan arah seperti terlihat dalam gambar.
 Momen : 1,125 kg-cm (81 ft-lb, 110 N-m)
6) Lepaskan alternator dari SST (C).
7) Putar SST (B) dan lepaskan SST (A) dan (B).

b. PASANGKAN BRUSH HOLDER DAN IC


REGULATOR
1) Pasangkan brush holder cover pada brush
holder.
2) Pasangkan IC regulator bersama-sama brush
holder seperti terlihat pada gambar.

3) Pasangkan kelima sekerupnya.


4) Periksa bahwa celah (clearance) antara
brush holder dengan konektor adalah 1 mm
(0,04 in) atau lebih.

5) Pasangkan brush holder cover pada rear end


frame.

12
R. Sabar Santana, SST.

Anda mungkin juga menyukai