Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Sistem Menejemen Chasis pada
Semester genap tahun 2018/2019 diampu oleh Ir. Kasijanto, M.T.
Disusun oleh :
Dimas Wahyu Asrori 1641220046
1. Kesimpulan ------------------------------------------------------------------------------------13
2. Saran --------------------------------------------------------------------------------------------13
Daftar Pustaka -----------------------------------------------------------------------------------------14
1
BAB I
PENDAHULUAN
Pada mobil bersistem 2 Wheel Steering, kendali arah tertumpu pada sudut belok roda
depan. Karena sifat ban dan pengaruh parameter dinamis kendaraan, timbul sudut slip saat
mobil bergerak belok. Bila mobil tersebut bergerak belok pada kecepatan tinggi, sudut slip
dapat mengakibatkan gerakan kendaraan tidak stabil (oversteer, understeer). Cara untuk
mengatasi keadaan ini adalah membatasi kecepatan kendaraan. Dari dua macam keadaan
2
tidak stabil di atas, oversteering-lah yang harus dihindari pengendara saat kecepatan mobil
tinggi. Oversteer lebih berbahaya dibandingkan understeer, karena menyebabkan arah belok
kendaraan tidak menentu. Cara lain untuk mengatasi oversteer ini adalah menggunakan
sistem 4 wheel steering (4WS). Dengan mengontrol sudut belok roda belakang, oversteer
dapat dihindari.
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini ialah untuk menjelaskan bagaimana sistem kerja dari
teknologi electronic four wheel steering atau yang biasa disebut 4WS dan agar pembaca
dapat mengetahui lebih dalam tentang teknologi ini.
3
BAB II
PEMBAHASAN
Pada masing-masing mobil, ada yang berfungsi pada kecepatan rendah saja, pada
kecepatan tinggi saja, atau bahkan pada kedua range kecepatan tersebut. Standartnya,
kendaraan menggunakan dua kemudi roda, dimana roda belakang selalu diarahkan ke roda
depan, sehingga roda belakang tidak berperan aktif dalam mengendalikan kemudi.
Dalam sistem kemudi empat roda, roda belakang dapat merubah kekiri dan kekanan.
Komputer digunakan untuk mengontrol roda belakang guna menjaga pengendalian kemudi
semudah mungkin. 4WS berfungsi untuk membantu pengemudi menentukan sudut kemudi
pada kendaraan roda empat sesuai dengan kecepatan kendaraan. Sudut kemudi yang dapat
dikontrol pengemudi membuat pengemudi lebih mudah mengontrol kestabilan dan respon
kendaraan dengan baik pada kecepatan tinggi. Selain itu juga membantu mengurangi beban
pada kecepatan rendah.
Akibat gaya sentrifugal yang lebih besar dan tidak sesuai dengan keinginan, dapat
menimbulkan respon understeer dan respon oversteer. Untuk mengurangi efek akibat gaya
sentrifugal diatas, dibuatlah sistem Four Wheel Steering (4WS) yaitu dengan membelokkan
keempat roda sesuai yang dikehendaki. Bertambahnya jumlah kendaraan bermotor khususnya
kendaraan roda empat yang tidak sebanding dengan pertambahan ruas jalan, mengakibatkan
kepadatan lalu lintas sangat tinggi sehingga kendaraan sulit melakukan manuver. Oleh karena
itu diperlukan penambahan mekanisme pada kendaraan bermotor sehingga dapat
mengantisipasi kesulitan melakukan manuver tersebut. Salah satunya adalah menggunakan
sistem kemudi empat roda (4 WS).
4
4WS adalah metode yang dikembangkan di indutri otomotif untuk putaran kendaraan
yang efektif dan untuk meningkatkan manuverbility. Pada sistem kemudi roda depan yang
khas, roda belakang tidak membalik arah lengkungan dan dengan demikian mengurangi
efisiensi kemudi. Di kemudi roda empat, roda belakang berbelok dengnan roda depan
sehingga meningkatkan efisiensi kendaraan. Arah kemudi roda belakang relatif terhadap roda
dengan tergantung pada kondisi operasi.
Penggerak empat roda (4WS) merupakan istilah yang dipakai untuk kendaraan yang
memiliki sistem penggerak pada setiap rodanya. Kendaraan yang memiliki kemampuan 4x4
bertujuan untuk mendapatkan traksi yang memadai dalam segala medan kondisi jalan
misalnya:
Untuk digunakan di medan yang berat seperti tanjakan terjal, jalan licin ataupun jalan
yang berlumpur, umumnya kendaraan jenis ini bertiper jeep atau SUV.
Untuk digunakan pada kendaraan berkecepatan tinggi dengan kondisi permukaan
jalan yang tidak sama, umumnya kendaraan jenis ini bertipe sport mewah seperti
Audi’s quattro, DaimlerChrysler 4 Matic yang digunakan pada produk Mercendes-
Benz, BMW dengan xDrive, dan Volkswagen 4 motion.
Untuk digunakan pada versi mobil rally, seperty Audi Quattro, Lancia Delta Integrale,
Toyota Celica GT-Four, Subaru Impreza WRX, Mitsubishi, Lancer Evolution. Mobil-
mobil berukuran kompak seperti ini memiliki full-time 4WD atau all wheel drive
yang memberikan traksi lebih pada segala macam permukaan jalan.
5
Sistem kemudi roda depan dengan sudut maksimal 45o.
Keterbatasan gerak kendaraan juga disebabkan oleh sistem kemudi hanya pada roda
depan saja. Padahal kendaraan dituntut untuk dapat bergerak dengan lebih leluasa dan
mampu menjelajahi berbagai macam medan dan kondisi alam Indonesia, terutama untuk
kepentingan pada kendaraan penjelajah off-road dan kendaraan militer.
1. Kendaraan menjadi lebih lancar dan keamanan meningkat baik pada jala lurus
maupun berliku.
2. Kestabilan meningkat meskipun banyak hambatan.
3. Sistem kemudi lebih cepat responsif pada berbagai kecepatan.
6
2.3 Prinsip Pengendalian 4WS
Fungsi sistem 4WS adalah meningkatkan kemampuan manuver pada kecepatan
rendah menengah (0 – 35 km/jam) dengan memutar sudut roda belakang berlawanan dengan
sudut roda depan. Sementara pada kecepatan menengah keatas (>35 km/jam) berfungsi
meningkatkan stabilitias kendaraan dengan memutar sudut roda belakang searah dengan
sudut roda depan.
Sistem kemudi 4WS ini dirancang agar dapat berperan dalam hal :
Pada kecepatan lambat, roda belakang diputar kearah berlawanan dari roda depan. Hal
ini dapat mengurangi radius putar sekitar 20%. Pada kecepatan lebih cepat di jalan raya, roda
belakang diputar ke arah yang sama dengan roda depan. Hal ini meningkatkan kemampuan
manuver jalur berubah dan sangat bermanfaat untuk kendaraan besar seperti penarik trailer.
Prinsip pengendalian 4WS: (a) putaran lambat dan (b) putaran cepat
7
Sifat-sifat pengendalian pengemudian pada berbagai kecepatan dengan 4Ws
ditumjukkan sebagaimana gambar berikut.
Sifat pengendalian 4WS pada berbagai putaran: (a) lambat, (b) menengah, dan (c) cepat
Pada kecepatan rendah 10 km/jam bisa tidak menggunakan 4WS, tetapi cukup
menggunakan 2WS. Menggunakan 2WS menyebabkan pembelokan stir pembelokan stir
menjadi lebih mudah karena roda kemudi yang digerakan sedikit, tetapi lebih sulit karena
sudut kemudi terbatas. Pada kecepatan 40-60 km/jam, kendaraan lebih stabil saat belok dan
arah belokan menjadi lebih halus karena roda belakang ikut berbelok. Gerakan roda kemudi
lebih ringan pada kecepatan seperti ini. Pada kecepatan tinggi 80 km/jam sudut kemudi antara
depan dan belakang sama yaitu mempunyai sudut yang kecil tetapi gaya yang ditimbulkan
besar yang biasanya digunakan untuk menyalip. Meskipun sudut kemudi kecil tetapi tetap
stabil dan responsif.
8
Komponen dan fungsi 4WS
9
Adapun sistem 4WS yang dijelaskan dengan diagram blok sebagaimana gambar berikut.
Sistem 4WS terdiri dari dua unit kontrol yaitu unit kontrol bagian depan dan unit kontrol
utama. Unit kontrol utama four wheel steering menghitung sudut roda depan dan belakang
melalui sinyal yang dikirim dari ECU dan sensor-sensor berdasarkan sinyal sensor pada roda
kemudi dan kecepatan kendaraan. Unit kontrol 4WS mengontrol penggerak roda belakang.
Unit kontrol 4WS utama mengirim sinyal dan informasi ke unit kontrol 4WS depan untuk
mengontrolpenggerak roda depan.
10
Front actuator 4WS
Keterangan:
11
Keterangan:
1. Rod
2. Offset shaft
3. Rumah gear
4. Motor four wheel steering
5. Poros untuk motor
6. Sensor kemudi belakang
7. Gear HRH
Selain menggunakan scantools untuk mengetahui gangguan yang ada pada sistem 4WS, bisa
juga dnegan menggunakan indicator lamp (kedipan lampu indikator). Indicator lamp ini
memiliki kode-kode angka, seperti 70,71,73,74, yang mendeskripsikan bagian mana yang
terjadi gangguan.
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Mobil dengan sistem four wheel steering dinilai lebih efektif dan nyaman dalam
menegemudikannya dibandingkan dengan mobil dengan sistem two wheel steering. Apabila
menggunakan sistem 4WS, roda belakang juga didesain untuk dapat bergerak membelok
sehingga akan memberi kenyamanan yang lebih kepada pengemudi karna tidak adanya
oversteer. Hal ini akan lebih terasa ketika kendaraan dikemudikan dalam kecepatan tinggi.
Selain itu jika menggunakan sistem 4WS kendaraan menjadi lebih lancar dan keamanan
meningkat baik pada jala lurus maupun berliku, kestabilan meningkat meskipun banyak
hambatan, dan sistem kemudi lebih cepat responsif pada berbagai kecepatan.
Saat kendaraan dalam kecepatan rendah maka hal ini tidak begitu terasa perbedaannya
antara sistem 2WS dan 4WS karena roda kemudi yang dibelokan hanya sedikit. Dalam
keadaan kecepatan menengah atau sedang, maka ketika berbelok akan lebih stabil.
Sedangkan dalam kecepatan tinggi, gerakan roda kemudi akan terasa ringan saat berbelok
karna sudut yang terbentuk kecil tetapi gaya yang dihasilkan besar.
3.2 Saran
Sebaiknya menggunakan kendaraan dengan teknologi four wheel steering. Meskipun
biayanya lebih mahal tetapi sebanding dengan apa yang akan didapat. Disamping itu lebih
dapat meningkatkan keselamatan.
13
DAFTAR PUSTAKA
https://id.scribd.com/document/351173860/4Wheel-System.
Nurhadi. 2019. Teknologi Chasis Kendaraan Modern. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Siahaan, Ian Hardianto. 2019. Simulasi Gerakan Belok Kendaraan 4 WS (Four Wheel
Steering) Menggunnakan Metode Quasi Dinamik untuk Rancangan Software Vehicle
Dynamic (GUI). Jurusan Teknik Mesin. Universitas Kristen Petra.
Subagia, I. D.G Ary. Pemodelan Simulasi Berbasis Fuzzy Controller Terhadap Perilaku Yaw
Rate. Jurusan Teknik Mesin – Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
Triwinarno, Yunarko. 2005. Analisa Sudut Belok Roda Belakang Sebagai Fungsi Sudut
Belok Roda Depan dan Kecepatan pada Kendaraan Mini 4WS. JURNAL TEKNIK MESIN
Vol. 7, No. 1.
Wibowo. 2010. Parameter Sudut Belok Roda Pada Kendaraan dengan Sistem Kemudi Empat
Roda. Mekanika. Volume 9 Nomor 1.
14