Anda di halaman 1dari 16

4

BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian

Balancing bisa diartikan, menimbang sisi-sisi ban dan pelek untuk


mencapai bobot seimbang. Manfaatnya untuk menghindari getaran pada
lingkar kemudi saat mobil berjalan, baik pada kecepatan rendah maupun
tinggi.Gunanya untuk mengecek putaran atau getaran yang ditimbulkan di
setiap putaran roda. Berat semua pelek harus sama, jika tak sama bisa
menimbulkan getaran pada kemudi.

2.2 Membalans Roda / Ban

2.2.1 Balance (keseimbangan) Roda

Roda dan ban harus balance (seimbang) agar tidak terjadi getaran atau
untuk meminimalkan penggunaan ban, komponen suspensi dan stir. Saat
roda berputar, terjadi gaya sentrifugal pada tiap bagian roda dan ban
dimana sejumlah gaya tertarik keluar dari ban. Gaya ini semakin menguat
saat rotasi roda semakin cepat Saat massa sudah merata ke seluruh roda
dan ban (tidak ada titik berat), gaya akan seimbang maka gaya sentrifugal
tidak akan memiliki efek hambatan (gambar 29). Jika ban memiliki titik
berat maka ban akan tidak seimbang (unbalance) dimana gaya sentrifugal
lebih besar pada salah satu titik ban yang akan menarik gaya yang kuat
saat ban berputar. Ini akan membuat roda dan ban bergerak ke atas dan ke
bawah atau dari sisi satu ke sisi yang lainnya (oblak).

Gambar 2.1 : Keseimbangan dan ketidak seimbangan roda (Balance &

Unbalance)
5

2.2.2 Efek ketidakseimbangan (unbalance)


Ada dua jenis balance dan unbalance; statis dan dinamis. Efek
keseimbangan dan ketidakseimbangan tersebut sperti pada gambar 30 di
bawah dimana unbalance disebabkan oleh adanya titik berat pada ban
dimana posisi titik berat akan menentukan jenisnya, statis atau dinamis.

Gambar 2.2 : Effek dari Ketidakseimbangan (Unbalance) Roda

Titik berat di tengah tapak ban akan membuat unbalance/


ketidakseimbangan statis, roda akan bergerak ke atas dan ke bawah,
sedangkan titik berat pada salah satu sisi ban akan membuat unbalance
/ketidakseimbangan dinamis dimana ban akan bergerak dari satu sisi ke
sisi yang lainnya (oblak). Perbedaan keduanya dijelaskan pada gambar
2.3

Gambar 2.3 : Unbalance Dynamic/ Ketidak seimbangan Dinamis Roda


6

2.2.3 Balance Statis

Roda dan ban dengan balance statis, dapat bebas bergerak pada
porosnya, posisinya tetap saat diputar. Jika tidak seimbang, titik berat akan
selalu berada dibawah. Gambar 2.4 menunjukkan sebuah ban dengan titik
berat di tengah tapak ban. Ini memiliki unbalance statis atau dapat
dibalancekan dengan memasang pemberat di pelek tepat di sisi yang
berlawanan dengan titik berat. Dua pemberat diperlukan, masing-masing
setengah massa titik berat. Jika hanya satu pemberat maka dapat dibuat
menjadi balance dinamis. Tanpa pemberat, roda akan tampak bergerak ke
atas dan ke bawah saat berputar ini biasanya disebut tramp. Gaya yang
berputar dengan roda akan berusaha menarik roda ke depan dan ke
belakang namun hal itu dapat dicegah dengan adanya suspensi.

2.2.4 Unbalance dinamis


Gambar 2.3 di atas menjelaskan ban dengan titik berat pada salah
satu sisinya. Pada diagram, gaya akan menarik bagian depan ban dan
berusaha berputar pada poros stir. Saat roda berputar, ia akan menarik dari
sisi satu ke sisi yang lainnya karena gaya tersebut mengubah arahnya pada
tiap setengah putaran roda. Ini biasanya disebut ban goyang atau oblak.
Efek dari gaya ini dilihat hanya pada saat gaya tersebut berada di
roda depan atau roda belakang dimana stir memungkinkan roda untuk
pivot dari satu sisi ke sisi yang lainnya. Saat gaya itu berada di atas atau di
bawah, roda tertahan dan tidak oleng meskipun ada tramp.
Ban pada gambar 2.4 memiliki dua titik berat yang terletak secara
diagonal. Ban berada tersebut pada balance statis dan akan tetap pada
posisi porosnya. Ini karena titik berat yang ada saling mengimbangi.
Namun demikian, roda yang memiliki balance statis akan memiliki
unbalance dinamis. Ketika roda ini (tanpa pemberat) berputar, gaya
sentrifugal akan bergerak pada kedua titik berat. Gaya akan menarik
bagian depan dan belakang ban secara bersamaan. Pemberat yang tampak
pada gambar menjelaskan balance dinamis.
7

Gambar 2.4: Ban dengan dua titik berat secara diagonal

2.2.5 Memperbaiki unbalance


Pemberat balance dipasang pada tapak ban untuk mengimbangi
titik berat. Gambar 2.5 menunjukkan ban dengan unbalance statis, dua
pemberat balance dipakai untuk memperbaikinya hingga massa-nya
merata pada seluruh ban.

Gambar 2.5 : Ban dengan unbalance statis, dua pemberat balance


8

Gambar 2.6 menunjukkan roda dengan unbalance dinamis


dimana dua pemberat diperlukan untuk memperbaikinya dan ketika
sudah balance dinamis, massanya merata pada tiap-tiap bagian roda.
Pada kebanyakan hal, kasusnya tidak terbatas pada balance statis
atau dinamis.kebanyakan roda dan ban dibuat agar dapat dibalance baik
statis maupun dinamis saat roda itu sudah tidak balance lagi.

Gambar 2.6 : Ban dengan unbalance Dynamis, dua pemberat balance

2.2.6 Balancing roda

Mesin balancing roda digunakan untuk ketepatan balancing. Ada dua


jenis,yaitu

1). Memutar roda ketika roda tidak berada di kendaraan.

2). Memutar roda saat masih menyatu dengan kendaraan.

Keduanya menggunakan vibrasi yang terjadi saat roda berputar untuk


mengetahui posisi unbalance (baik statis maupun dinamis) diroda dan ban.

Balancer (balancing roda) di luar kendaraan

Ini merupakan mesin yang membalance roda di luar kendaraannya. Roda di


pasang di kumparan mesin yang kemudian digerakkan oleh Motor elektrik.

Balancer seperti ini ada pada gambar 35.yang ada alat pendeteksi langsung.
Dengan satu putaran pada mesin, mesin dapat mengetahui apakah ban
mengalami balance statis atau dinamis.
9

Instrument ini menunjukan berat balance yang diperlukan, letaknya dan


apakah unbalance/Ketidakseimbangan berada di dalam atau di luar
lingkaran roda

Pada dasarnya, mesin seperti ini terdiri dari kumparan yang terpasang untuk
roda dan sensor elektronik untuk mengukur vibrasi.

kumparan saat roda berputar. Kemudian sensor akan mengukur tingkat


balance yang ada. Roda yang balance tidak menghasilkan vibrasi. Mesin
balancing roda ini, memiliki komponen elektronik dan sirkuit yang
memudahkannya beroperasi.pada kebanyakan kasus, ukuran ban dipilih oleh
operator dan mesin secara otomatis menjelaskan kesesuaian ukuran roda
yang sedang dibalance.

Gambar 2.7 : Mesin Balans menggunakan Pengaman/Penutup

2.2.7 Alat Keselamatan


Mesin balancing roda memiliki kap pengaman yang menutupi roda
saat berputar. Roda dapat berputar dalam kecepatan tinggi, kap penutup ini
akan melindungi operator dari roda yang bisa saja terlepas dari kumparan.
Pemberat yang ada harus dilepas dari pelek sebelum memutar agar tidak
terlepas dan mengenai operator dan untuk lebih memperoleh balance yang
tepat
10

Gambar 2.8 : Nama Komponen-komponen Balans

1. Operational Panel 9. Clamping nut


2. Wheel safety cover 10. Fixing template
3. Housing 11. Brake Pedal
4. Wheel fixing cup 12. Body
5. Large cone 13. Scale Bar
6. Medium cone 14. Work table
7. Small cone 15. Cone hanger
8. Shaft 16. Power Switch
11

Gambar 2.9 : Tombol pengoperasian Balans

2.2.8 Balancer (balancing roda) pada kendaraan


Balancer jenis ini, membalance roda, ban dan hub yang terpasang
pada kendaraan. Balancer memiliki motor elektrik dengan logam pengendali
roda yang bekerja pada bahu ban (gambar 38). Pickup head di bawah
suspensi digunakan untuk mengetahui vibrasi dari unbalance sedangkan
instrumennya mencatat unbalance dan menunjukkan dimana letak pemberat
diperlukan
Untuk membalance sebuah roda, roda diletakkan di atas tanah
kemudian kapur penanda diletakkan di atas ban. Biasanya pickup head
merupakan bagian dari dongkrak atau stand, maka letaknya di bawah
suspensi untuk mengetahui vibrasi.
Mesin berputar ke sisi-sisi roda untuk dibalance dan pengendali roda
berfungsi untuk memutar roda pada kecepatan tinggi. Vibrasi yang diterima
kemudian diubah kegetaran elektrik yang ditransmisikan ke mesin.
Instrument mesin menunjukkan jumlah unbalance dan perbaikan yang
diperlukan.
Setelah memasang pembalance, roda diputar lagi untuk mengetahui
apakah roda sudah balance atau belum.
12

Gambar 2.10 : Membalan pada roda yang masih terpasang

2.2.9 Pemutar Roda


Ada balancer yang menggunakan pemutar roda secara terpisah
(gambar 39), khususnya untuk memutar roda yang berat pemutar
jenis ini digunakan pada tapak roda.

Gambar 2.11 : Balaner yang menggunakan pemutar roda

PERHATIAN

Untuk balancing roda pada on-vehicle balancing, dapat


13

menggunakan mesin kendaraan tersebut untuk memutar roda. Ini


dapat dilakukan pada roda depan dan belakang

Pemutaran roda harus dibatasi pada kecepatan 55 km/jam


pada speedometer, ini penting karena dengan satu roda di jalan,
speedometer hanya akan membaca ½ kecepatan roda sebenarnya.
Jika perhatian ini tidak diindahkan, akan menyebabkan roda melaju
pada kecepatan yang berbahaya, bahaya cedar bagi operator,
disintegrasi ban bahkan rusaknya kendaraan.

Saat batas slip-differential sudah diperoleh, kendaraan


harus dinaikkan dari lantai saat memutar roda depan dan belakang.
Jangan sampai masih ada satu roda yang masih menyentuh lantai
agar kendaran tidak lari dari dongkrak atau stand.

2.2.10 Memasang Pembalance


Pemberat balance dijelaskan gambar 40. Pembalance memiliki
kawat penjepit yang mengait pada pelek roda, dipasang dengan
menancapkannya dengan palu. Sesudah terpasang dengan baik, kemudian
dengan rapi dimasukkan ke dalam pelek.
Berat yang berbeda digunakan pada roda alumunium dan roda baja,
karena keduanya memiliki bentuk yang berbeda begitu juga
pembalancenya. Pembalance yang lebih ringan digunakan pada roda
alumunium memiliki sifat adhesif yang menempel pada bagian datar
pelek. Pembalance dibuat dalam berbagai ukuran; dalam massa, gram
ditunjukan dalam berat pembalance.
14

Gambar 2.12 : Timah Pemberat Balancer

2.2.11 Ban dan pelek

Ban dengan pelek runout dapat dalam keadaan balance statis atau
unbalance dinamis. Untuk roda yang sulit untuk dibalance, roda dan ban
harus dicek lebih lama lagi. Runout diperiksa dengan menggunakan alat
ukur (Dial gauge) yang diletakan di bagian bawah (gambar 41).
Umumnya runout tidak lebih dari 2 mm.

Sedangkan ban diperiksa di bagian tengah tapaknya untuk diameter ban


dan di bagian pinggirnya pada bagian sampingnya.untuk memastikan
bahwa semua bagian ban sudah teperiksa. Untuk pemeriksan yang lebih
akurat, ban dilepas dari peleknya.

Sebelum memeriksa ban runout kendaraan harus dipanaskan agar ban


juga ikut panas.

Ban runout dan unbalance kadang dapat dikurangi dengan melepas ban
dari roda dan memutarnya 180 derajat sebelum memasangnya lagi.

Gambar 2.13 : Membalans dengan menggunakan Dial Gauge).


15
16
17
18
19

Anda mungkin juga menyukai