Anda di halaman 1dari 7

Tipe kopling pada mobil

Kopling adalah komponen yang berguna untuk


memperhalus perpindahan gigi , sekaligus untuk
mempermudah melakukan pengereman. Menurut teori
yang ada , kopling banyak sekali modelnya. Namun
untuk kali ini saya hanya mengkhususkan pembahasan
macam – macam kopling untuk mobil. Kopling mobil
termasuk ke dalam kopling kering, yang artinya kopling
ini hanya dapat bekerja dalam kondisi kering. Lain
halnya dengan kopling motor, yang termasuk ke dalam
kopling basah. Perbedaan ini membuat kampas kopling
mobil dan kampas kopling motor berbeda dari segi
bahannya. Kopling mobil tidak bisa bekerja bila dalam keadaan basah atau terkena oli. Maka
yang terjadi kopling dapat selip. Lain halnya dengan kampas kopling sepeda motor yang
harus terkena oli. Dan bila kampas kopling motor tidak terkena oli, maka kampas kopling
akan cepat habis. Hal ini disebabkan kampas kopling motor mudah aus, bila tidak terkena oli.

Kembali ke topik pembicaraan macam – macam kopling pada mobil, maka kopling mobil
dibedakan berdasarkan bentuk dari clutch cover nya. Bentuk clutch cover dari mobil ada 2
macam yaitu :

1. Kopling diafragma
Kopling ini dikenal dengan nama kopling diafragma, sebab clutch cover atau rumah
koplingnya menggunakan pegas diafragma. Pegas ini berbentuk seperti piringan , dengan
bagian tengahnya dibelah – belah seperti sirip, yang bentuknya hampir menyerupai
diafragma. Untuk konstruksi lainnya tetap sama seperti jenis kopling mobil lainnya yaitu,
adanya pressure plate atau plat tekan dan kampas kopling. Karena pegasnya yang hanya satu ,
kondisi penekanan pegas ke plat tekan akan selalu sama, walaupun kondisi pegasnya sudah
melemah. Akibatnya penekanan plat tekan ke kampas kopling akan merata, sehingga
terhindar dari kemungkinan selip. Kelemahan dari kopling tipe ini adalah tidak dapat
memberikan tekanan yang lebih kuat dibanding tipe kopling mobil coil spring, sebab jumlah
pegas yang hanya satu. Untuk itu kopling ini hanya cocok untuk mobil berbeban ringan ,
seperti sedan.

2. kopling pegas koil ( coil spring)


Kopling ini menggunakan pegas tipe koil untuk konstruksi rumah koplingnya. Untuk
komponen lainnya tetap sama yaitu menggunakan kampas kopling dan plat tekan. Pegas
kopling tipe ini sangat banyak, tergantung pada ukurannya. Pegas kopling yang banyak ini
membuat kekuatan pegasnya sangat kuat untuk menekan, untuk itulah tipe ini sangat cocok
digunakan untuk mobil dengan daya angkut berat, seperti truk. Tapi kelemahan tipe ini
adalah pegas yang banyak ini membuat bila ada satu pegas lemah atau patah, membuat
kopling jadi mudah selip. Tapi selama kondisi semua pegas bagus, maka penekannya tetap
rata dan sangat kuat.
Komponen-komponen dari Kopling (Clutch)

Komponen utama dari kopling mulai dari roda gila (flywheel) adalah sebagai berikut :
 Driven plate (juga dikenal sebagai piringan kopling, pelat kopling atau friction disc/piringan
gesek)
 Clutch pressure plate (plat penekan) dan covernya
 Clutch release atau throwout bearing
 Clutch release fork

Komponen-komponen kopling secara bersamaan membentuk rangkaian kopling/kopling set


(clutch assembly).

Komponen utama kopling dan fungsinya

Clutch release mechanism Memungkinkan pengendara mengkopling


Mekanisme Pembebas kopling dengan pedal kaki.
(Kabel, hubungan atau hidrolik)
Clutch fork Adalah tuas yang memberi gaya bearing
Tuas/garpu kopling pembebas melawan plat penekan
Pressure Plate Plat yang ditekan dengan spring(per)
Plat penekan memberi gaya plat kopling melawan roda
gila (flywheel)
Clutch disc Piringan gesek yang dipasangkan ke
Pelat kopling poros input transmisi. Memuat
permukaan gesek(kasar) antara roda gila
dengan plat penekan.
Flywheel Memberikan suatu permukaan gesek
Roda gila (kasar) pada plat kopling
Pilot bearing Mendukung/menyangga bagian ujung
(ring atau bearing) depan dari poros input transmisi

Terdapat bervariasi desain dan bentuk dari komponen-komponen ini, akan tetapi fungsi dari
masing-masing adalah sama.

Dua model yang umum dari kopling adalah :

 Singgle plate clutch (Kopling plat tunggal). Seperti yang ditunjukkan pada gambar 3
halaman 6. Tipe kopling ini umum digunakan pada kendaraan ringan, termasuk kendaraan
ringan komersial.
 Multy plate clutch (kopling multiplat). Digunakan pada kendaraan-kendaraan berat.
GANGGUAN PADA KOPLING
Sebagai penyalur tenaga mesin ke transmisi, kopling atau clutch, juga mempunyai batas
pemakaian tertentu. Bila kenerjanya telah menurun, tentu saja transfer tenaga mesin ke roda
akan berkurang. Hasilnya, konsumsi BBM akan menjadi lebih boros dari biasanya.

Pada sebuah mobil bertransmisi manual, kopling sendiri terbagi dalam empat komponen
penting: flywheel, clutch disc, cover clutch, dan release bearing. Bila kerusakan dari masing-
masing komponen ini memiliki ciri yang berbeda, oleh karena itu perlu cara yang berbeda
untuk mengetahuinya.

Apa bila terjadi kerusakan pada komponen ini, mungkin tak ada jalan lain selain
membongkarnya. Dan biaya untuk membongkar transmisi cukup mahal sehingga penggantian
komponen secara menyeluruh merupakan langkah terbaik. Namun bagai mana kerusakan
kopling pada mesin mobil?

Pertama Injakan pedal kopling meninggi. Ciri dari mulai menipisnya pelat kopling (clutch
disc) di mobil Anda adalah injakan pedal yang mulai meninggi dari biasanya. Yang
dimaksud, mobil baru mulai bergerak ketika pedal kopling diangkat mendekati posisi
sebelum diinjak.

Akan tetapi bila mobil Anda masih baru diperoleh dalam kondisi bekas, tidak ada salahnya
untuk memeriksa penyetelan pedal kopling. Ada kemungkinan hal ini disebabkan oleh setelan
kopling dari pemilik mobil terdahulu nya.

Yang kedua Kemampuan akselerasi menurun. Pada saat pedal gas diinjak secara spontan
untuk berakselerasi, respon laju kendaraan tidak seirama. Jadi, putaran mesin meninggi tanpa
diikuti oleh percepatan kendaraan yang seimbang.

Ketiga Paling kentara. kondisi ini terjadi saat melaju di jalan menanjak. Respon kendaraan
terasa lamban meski pedal gas telah diinjak dalam dan putaran mesin sudah meninggi. Bau
sangit pun kerap muncul akibat pelat kopling yang mulai menipis sehingga tidak mampu
menyalurkan tenaga mesin ke roda.

Keempat timbul suara aneh di transmisi. Selain keausan pelat kopling, kerusakan damper
pun mungkin terjadi. Apalagi bila mobil kerap diajak berakselerasi keras oleh sang
pemiliknya. Cirinya adalah timbulnya suara asing di sekitar transmisi saat pedal kopling
diangkat. Hal ini turut diikuti oleh pergerakan mobil yang menjadi tidak halus.Selain itu,
suara desingan bearing pun kerap terdengar saat pedal kopling tidak diinjak. Namun suara ini
akan hilang ketika pedal diinjak. Hal ini disebabkan oleh mulai mengeringnya pelumas pada
release bearing.

Dan yang terakhir adalah Getaran saat pedal kopling diangkat. Jika ini yang terjadi, maka
kemungkinan besar kerusakan terjadi pada dekrup (cover clutch) atau flywheel. Getaran yang
timbul akibat permukaan cover clutch atau flywheel yang sudah tidak rata. Bila hal ini yang
terjadi, maka Anda perlu menyiapkan dana tambahan untuk meratakan permukaan flywheel
di tukang bubut. Selain itu, tekanan cover clutch yang tidak rata dapat pula menyebabkan
timbulnya getaran tersebut. (suk.036)
Memeperbaiki Kopling Mobil
Kopling terletak di antara roda gila dan transmisi. Tugas utama kopling adalah memutus dan
menghubungkan putaran dari poros engkol ke transmisi dengan halus. Kopling sangat
diperlukan pada motor-motor yang tenaganya diteruskan untuk dimanfaatkan seperti motor
pada mobil, mesin uap dan sebagainya, karena pada awalnya motor yang hidup harus dapat
berputar bebas tanpa dimanfaatkan terlebih dahulu tenaganya.

Kopling ada bermacam-macam, yaitu kopling gesek, kopling sentrifugal, kopling fluida, dan
kopling magnet. Yang paling banyak digunakan hingga saat ini adalah kopling gesek dan
kopling fluida. Kopling gesek digolongkan menjadi dua bagian yaitu kopling model piringan
(plat) dan kopling model kerucut. Kopling plat ada dua macam yaitu kopling plat basah dan
kopling plat kering. Kopling plat basah adalah kopling yang komponen plat-platnya terendam
oleh minyak. Kopling plat kering adalah kopling yang komponen platnya tidak terendam oleh
minyak. Yang banyak digunakan pada mobil-mobil sekarang ini adalah kopling gesek plat
kering tunggal.

Kopling gesek plat kering tunggal mempunyai konstruksi yang sederhana sehingga mudah
untuk dilayani dan diperbaiki. Komponen-komponen dari kopling gesek plat kering tunggal
adalah:

 Plat penekan

Plat ini berfungsi untuk menekankan plat kopling terhadap roda gila dengan tekanan dari
pegas-pegas kopling.

 Plat kopling

Terletak antara roda gila dan plat tekan. Plat kopling inilah yang sebenarnya meneruskan
putaran motor ke transmisi dengan adanya gesekan yang kuat.

 Tuas-tuas penekan

Tuas-tuas penekan berhubungan dengan plat penekan. Tuas-tuas penekan ini dijamin oleh
tutup kopling. Bagian ujung luar tuas-tuas penekan ini dibautkan pada plat penekan.

 Bantalan pembebas

Bantalan pembebas bergerak maju-mundur pada poros masuk kopling karena adanya bantuan
dari garpu pembebas kopling.
Pegas yang digunakan pada kopling gesek ada dua macam, yaitu pegas koil, dan pegas
diafragma. Pada kopling dengan pegas diafragma, tuas-tuas dan pegas pembebas yang
biasanya menggunakan pegas koil digantikan oleh pegas diafragma. Dengan pegas diafragma
ini gaya penekanan pada pedal kopling lebih ringan, penekanan terhadap plat kopling juga
lebih merata. Kopling gesek dengan pegas diafragma paling banyak digunakan.

Pemeriksaan langkah bebas kopling:


Pemeriksaan langkah bebas kopling harus dilakukan dengan teliti karena yang utama di
dalam memeriksa langkah bebas kopling adalah dengan menggunakan perasaan. Langkah
bebas kopling adalah jarak babas tekan yang harus dilalui oleh pedal kopling dari kedudukan
tidak ditekan sampai pada kedudukan di mana kopling mulai terlepas. Tekanlah pedal
kopling dengan ujung-ujung jari tangan. Rasakan sampai pedal kopling membutuhkan gaya
tertentu yang lebih besar. Ukur jarak antara pedal kopling sebelum ditekan sampai kedudukan
penambahan gaya tersebut dengan teliti. Langkah bebas tersebut antara 20 - 40 mm.
Pemeriksaan terhadap kopling yang menggesek.

Jarak antara pedal kopling dan lantai pada waktu pedal kopling diinjak kurang lebih 20% dari
jarak antara pedal kopling dan lantai pada waktu tidak diinjak. Jarak tersebut umumnya tidak
menyebabkan kopling menggesek.

Untuk memeriksa jarak tersebut, lakukan cara sebagai berikut:

1. Tarik rem tangan dan ganjal roda-roda mobil.


2. Hidupkan motor pada putaran stationer.
3. Pelan-pelan pindahkan posisi transmisi dari posisi netral. Jangan memindahkan posisi
transmisi terlalu banyak.
4. Perhatikan bunyi roda-roda gigi transmisi, getaran pada tangkai pemindah, dan pedal
kopling.
5. Sementara tekanan (pijakan) terhadap pedal kopling ditambah, perhatikan bahwa pada
suatu kedudukan pedal yang tertentu maka bunyi dan getaran tersebut hilang, dan
trans-misi dapat dipindahkan dengan mudah.
6. Ukurlah jarak antara lantai dan pedal kopling pada saat bunyi mulai hilang. Apabila
jarak tersebut lebih pendek (kurang lebih 20% jarak pedal ke lantai pada saat tidak
diinjak) maka kopling akan menggesek.

Pemeriksaan terhadap kerusakan kecil pada kopling:


Kerusakan kecil pada kopling akan menyebabkan bunyi yang tidak normal. Yang harus
dilakukan untuk memperbaiki kerusakan tersebut yang pertama kali adalah mencari letak
kerusakannya. Bunyi tidak normal yang timbul pada waktu pedal kopling ditekan (dipijak)
disebabkan oleh kerusakan pada bagian yang berputar pada waktu pedal kopling dipijak,
antara lain:

1. Kurangnya pelumasan pada sarnbungan-sambungan dari sistem batang penggerak


kopling antara pedal kopling dan kopling.
2. Bantalan pada roda gila atau fly wheel dari poros penggerak utama sudah aus.
3. Bantalan mekanisme pelepas kopling sudah aus atau kurang pelumasan.

Sedangkan bunyi-bunyi yang terdengar pada waktu pedal kopling dilepaskan disebabkan
karena kerusakan-kerusakan pada bagian yang berputar pada waktu pedal kopling dilepaskan
antara lain:

1. Keausan poros penggerak utama.


2. Bagian pusat dari plat kopling longgar.
3. Pegas torsi (puntir) plat kopling patah atau rusak.
4. Plat kopling retak.
5. Keausan pada plat kopling.

Pemeriksaan pedal kopling:


1. Periksalah karet pedal dari kemungkinan cacat atau aus.
2. Periksalah poros pedal dari kemungkinan rusak atau aus.
3. Periksalah pedal kopling dari kemungkinan melekuk atau bengkok.

Penyetelan langkah bebas kopling


a. Kopling hidrolik
Penyetelan langkah bebas pedal kopling ada bermacam-macam ter¬gantung dari
mekanismenya. Salah satunya adalah sebagai berikut:

1. Setel tinggi pedal dengan jalan memutar baut penyetop pedal.


2. Setel kebebasan pedal dengan mengendorkan mur kontra, mur penyetel, dan
memutar batang penekan .

b. Kopling mekanis
Pada sistem penggerak mekanis biasanya memakai kawat yang elastis tetapi cukup kuat.
Bagian penyetelannya pada ujung kabel di atas atau di bawah. Agar tidak terjadi kekeliruan
sebelum dilakukan penyetelan maka pelajari dulu cara kerja batang-batang penghubungnya.
Pembongkaran unit kopling:

1. Lepas poros gardan dan transmisi.


2. Tahan bak transmisi dan kemudian tarik ke belakang dengan lurus.
3. Tandai kopling dan roda gila dengan penggores agar pada waktu dipasang
kembali keseimbangannya tetap baik.
4. Kendorkan baut pengikat kopling sedikit demi sedikit hingga merata.
5. Lepaskan batang penghubung kopling dari garpu kopling, dan lepaskan garpu
kopling.
6. Kendorkan dengan merata baut pengikat tutup kopling sampai lepas.
7. Setelah semua baut pengikat lepas maka tahanlah tutup kopling, turunkan dan
lepaskan unit tutup kopling.
8. Pada waktu membongkar unit penutup agar disisakan beberapa baut sebagai
penahan dan baut-baut tersebut akan dilepas kemudian.
9. Periksa keausan ujung garpu penekan yang berhubungan dengan bantalan
penekan.
10. Periksa bidang permukaan plat tekan terhadap keausan.
11. Periksa keretakan pegas spiral atau pegas membran.
12. Periksa keausan ujung pegas membran yang berhubungan dengan bantalan
tekan.

Hal-hal yang perlu diperhatikan:

1. Jangan sampai permukaan gesek plat penekanan dan roda gila terkena minyak.
2. Jangan mencuci bantalan dengan cairan, tetapi bersihkan bantalan tekan dengan kain
lap. Bantalan tekan umumnya telah diberi gemuk dan disegel. Jika bantalan tersebut
dicuci maka ada kemungkinan gemuk di dalamnya akan mencair.
3. Bersihkan bidang gesek kopling dengan ampelas halus. Gesekan bekas ampelas harus
melintang pada bidang permukaan.
4. Pada pemasangan kembali, permukaan plat kopling yang rata harus menghadap ke
roda penerus. Pemasangan yang terbalik akan mengakibatkan kopling tidak dapat
bebas sepenuhnya pada waktu pedal kopling diinj

Anda mungkin juga menyukai