Kembali ke topik pembicaraan macam – macam kopling pada mobil, maka kopling mobil
dibedakan berdasarkan bentuk dari clutch cover nya. Bentuk clutch cover dari mobil ada 2
macam yaitu :
1. Kopling diafragma
Kopling ini dikenal dengan nama kopling diafragma, sebab clutch cover atau rumah
koplingnya menggunakan pegas diafragma. Pegas ini berbentuk seperti piringan , dengan
bagian tengahnya dibelah – belah seperti sirip, yang bentuknya hampir menyerupai
diafragma. Untuk konstruksi lainnya tetap sama seperti jenis kopling mobil lainnya yaitu,
adanya pressure plate atau plat tekan dan kampas kopling. Karena pegasnya yang hanya satu ,
kondisi penekanan pegas ke plat tekan akan selalu sama, walaupun kondisi pegasnya sudah
melemah. Akibatnya penekanan plat tekan ke kampas kopling akan merata, sehingga
terhindar dari kemungkinan selip. Kelemahan dari kopling tipe ini adalah tidak dapat
memberikan tekanan yang lebih kuat dibanding tipe kopling mobil coil spring, sebab jumlah
pegas yang hanya satu. Untuk itu kopling ini hanya cocok untuk mobil berbeban ringan ,
seperti sedan.
Komponen utama dari kopling mulai dari roda gila (flywheel) adalah sebagai berikut :
Driven plate (juga dikenal sebagai piringan kopling, pelat kopling atau friction disc/piringan
gesek)
Clutch pressure plate (plat penekan) dan covernya
Clutch release atau throwout bearing
Clutch release fork
Terdapat bervariasi desain dan bentuk dari komponen-komponen ini, akan tetapi fungsi dari
masing-masing adalah sama.
Singgle plate clutch (Kopling plat tunggal). Seperti yang ditunjukkan pada gambar 3
halaman 6. Tipe kopling ini umum digunakan pada kendaraan ringan, termasuk kendaraan
ringan komersial.
Multy plate clutch (kopling multiplat). Digunakan pada kendaraan-kendaraan berat.
GANGGUAN PADA KOPLING
Sebagai penyalur tenaga mesin ke transmisi, kopling atau clutch, juga mempunyai batas
pemakaian tertentu. Bila kenerjanya telah menurun, tentu saja transfer tenaga mesin ke roda
akan berkurang. Hasilnya, konsumsi BBM akan menjadi lebih boros dari biasanya.
Pada sebuah mobil bertransmisi manual, kopling sendiri terbagi dalam empat komponen
penting: flywheel, clutch disc, cover clutch, dan release bearing. Bila kerusakan dari masing-
masing komponen ini memiliki ciri yang berbeda, oleh karena itu perlu cara yang berbeda
untuk mengetahuinya.
Apa bila terjadi kerusakan pada komponen ini, mungkin tak ada jalan lain selain
membongkarnya. Dan biaya untuk membongkar transmisi cukup mahal sehingga penggantian
komponen secara menyeluruh merupakan langkah terbaik. Namun bagai mana kerusakan
kopling pada mesin mobil?
Pertama Injakan pedal kopling meninggi. Ciri dari mulai menipisnya pelat kopling (clutch
disc) di mobil Anda adalah injakan pedal yang mulai meninggi dari biasanya. Yang
dimaksud, mobil baru mulai bergerak ketika pedal kopling diangkat mendekati posisi
sebelum diinjak.
Akan tetapi bila mobil Anda masih baru diperoleh dalam kondisi bekas, tidak ada salahnya
untuk memeriksa penyetelan pedal kopling. Ada kemungkinan hal ini disebabkan oleh setelan
kopling dari pemilik mobil terdahulu nya.
Yang kedua Kemampuan akselerasi menurun. Pada saat pedal gas diinjak secara spontan
untuk berakselerasi, respon laju kendaraan tidak seirama. Jadi, putaran mesin meninggi tanpa
diikuti oleh percepatan kendaraan yang seimbang.
Ketiga Paling kentara. kondisi ini terjadi saat melaju di jalan menanjak. Respon kendaraan
terasa lamban meski pedal gas telah diinjak dalam dan putaran mesin sudah meninggi. Bau
sangit pun kerap muncul akibat pelat kopling yang mulai menipis sehingga tidak mampu
menyalurkan tenaga mesin ke roda.
Keempat timbul suara aneh di transmisi. Selain keausan pelat kopling, kerusakan damper
pun mungkin terjadi. Apalagi bila mobil kerap diajak berakselerasi keras oleh sang
pemiliknya. Cirinya adalah timbulnya suara asing di sekitar transmisi saat pedal kopling
diangkat. Hal ini turut diikuti oleh pergerakan mobil yang menjadi tidak halus.Selain itu,
suara desingan bearing pun kerap terdengar saat pedal kopling tidak diinjak. Namun suara ini
akan hilang ketika pedal diinjak. Hal ini disebabkan oleh mulai mengeringnya pelumas pada
release bearing.
Dan yang terakhir adalah Getaran saat pedal kopling diangkat. Jika ini yang terjadi, maka
kemungkinan besar kerusakan terjadi pada dekrup (cover clutch) atau flywheel. Getaran yang
timbul akibat permukaan cover clutch atau flywheel yang sudah tidak rata. Bila hal ini yang
terjadi, maka Anda perlu menyiapkan dana tambahan untuk meratakan permukaan flywheel
di tukang bubut. Selain itu, tekanan cover clutch yang tidak rata dapat pula menyebabkan
timbulnya getaran tersebut. (suk.036)
Memeperbaiki Kopling Mobil
Kopling terletak di antara roda gila dan transmisi. Tugas utama kopling adalah memutus dan
menghubungkan putaran dari poros engkol ke transmisi dengan halus. Kopling sangat
diperlukan pada motor-motor yang tenaganya diteruskan untuk dimanfaatkan seperti motor
pada mobil, mesin uap dan sebagainya, karena pada awalnya motor yang hidup harus dapat
berputar bebas tanpa dimanfaatkan terlebih dahulu tenaganya.
Kopling ada bermacam-macam, yaitu kopling gesek, kopling sentrifugal, kopling fluida, dan
kopling magnet. Yang paling banyak digunakan hingga saat ini adalah kopling gesek dan
kopling fluida. Kopling gesek digolongkan menjadi dua bagian yaitu kopling model piringan
(plat) dan kopling model kerucut. Kopling plat ada dua macam yaitu kopling plat basah dan
kopling plat kering. Kopling plat basah adalah kopling yang komponen plat-platnya terendam
oleh minyak. Kopling plat kering adalah kopling yang komponen platnya tidak terendam oleh
minyak. Yang banyak digunakan pada mobil-mobil sekarang ini adalah kopling gesek plat
kering tunggal.
Kopling gesek plat kering tunggal mempunyai konstruksi yang sederhana sehingga mudah
untuk dilayani dan diperbaiki. Komponen-komponen dari kopling gesek plat kering tunggal
adalah:
Plat penekan
Plat ini berfungsi untuk menekankan plat kopling terhadap roda gila dengan tekanan dari
pegas-pegas kopling.
Plat kopling
Terletak antara roda gila dan plat tekan. Plat kopling inilah yang sebenarnya meneruskan
putaran motor ke transmisi dengan adanya gesekan yang kuat.
Tuas-tuas penekan
Tuas-tuas penekan berhubungan dengan plat penekan. Tuas-tuas penekan ini dijamin oleh
tutup kopling. Bagian ujung luar tuas-tuas penekan ini dibautkan pada plat penekan.
Bantalan pembebas
Bantalan pembebas bergerak maju-mundur pada poros masuk kopling karena adanya bantuan
dari garpu pembebas kopling.
Pegas yang digunakan pada kopling gesek ada dua macam, yaitu pegas koil, dan pegas
diafragma. Pada kopling dengan pegas diafragma, tuas-tuas dan pegas pembebas yang
biasanya menggunakan pegas koil digantikan oleh pegas diafragma. Dengan pegas diafragma
ini gaya penekanan pada pedal kopling lebih ringan, penekanan terhadap plat kopling juga
lebih merata. Kopling gesek dengan pegas diafragma paling banyak digunakan.
Jarak antara pedal kopling dan lantai pada waktu pedal kopling diinjak kurang lebih 20% dari
jarak antara pedal kopling dan lantai pada waktu tidak diinjak. Jarak tersebut umumnya tidak
menyebabkan kopling menggesek.
Sedangkan bunyi-bunyi yang terdengar pada waktu pedal kopling dilepaskan disebabkan
karena kerusakan-kerusakan pada bagian yang berputar pada waktu pedal kopling dilepaskan
antara lain:
b. Kopling mekanis
Pada sistem penggerak mekanis biasanya memakai kawat yang elastis tetapi cukup kuat.
Bagian penyetelannya pada ujung kabel di atas atau di bawah. Agar tidak terjadi kekeliruan
sebelum dilakukan penyetelan maka pelajari dulu cara kerja batang-batang penghubungnya.
Pembongkaran unit kopling:
1. Jangan sampai permukaan gesek plat penekanan dan roda gila terkena minyak.
2. Jangan mencuci bantalan dengan cairan, tetapi bersihkan bantalan tekan dengan kain
lap. Bantalan tekan umumnya telah diberi gemuk dan disegel. Jika bantalan tersebut
dicuci maka ada kemungkinan gemuk di dalamnya akan mencair.
3. Bersihkan bidang gesek kopling dengan ampelas halus. Gesekan bekas ampelas harus
melintang pada bidang permukaan.
4. Pada pemasangan kembali, permukaan plat kopling yang rata harus menghadap ke
roda penerus. Pemasangan yang terbalik akan mengakibatkan kopling tidak dapat
bebas sepenuhnya pada waktu pedal kopling diinj