Anda di halaman 1dari 17

BAN

Mobil berjalan di atas ban yang terisi udara bertekanan. Ban berfungsi untuk :
- Menopang seluruh berat kendaraan.
- Ban bersentuhan langsung dengan jalan dan memindahkan gerakan dan daya pengereman.
- Menyerap kejutan yang diterima dari permukaan jalan yang tidak rata.

KONSTRUKSI BAN

TIPE BAN
- Ban Bias

Carcass untuk ban bias (bias-ply tire) disusun dari lapisan benang benang yang membentuk sudut 30° -
40° terhadap garis tengah ban.
Ban bias menghasilkan jalannya kendaraan lebih lembut, tetapi kemampuan belok dan ketahanan
membelok dan ketahanan ausnya berkurang bila dibandingkan dengan ban radial.

- Ban Radial
Carcass ban radial terdiri dari lapisan benang-benang yang tegak lurus terhadap garis tengah ban.
Konstruksi seperti ini sangat fleksibel pada arah radial, tetapi kurang tahan terhadap beban memanjang
oleh karena dilengkapi oleh belt (rigid breaker) yang terbuat dari benang textil kuat atau kawat yang dibalut
karet.
Ban radial menghasilkan jalannya kendaraan kurang nyaman saat berjalan di jalan yang tidak rata dengan
kecepatan rendah, tetapi kemampuan belok dan ketahanan membelok dan ketahanan ausnya lebih baik
bila dibandingkan dengan ban bias.

- Ban Biasa dengan Ban Dalam

Ban biasa di dalamnya terdapat ban dalam untuk menampung udara yang dipompakan ke dalam ban.
Katup atau pentil (air valve) menjadi satu dengan ban dalam. Ban biasa akan langsung kempes bila
tertusuk benda tajam.

- Ban Tubeless
Ban tubeless (ban tanpa ban dalam) tekanan udaranya hanya ditahan oleh inner liner (lapisan
karet kedap udara). Air valve terpasang pada pelek.

Ban radial tidak akan langsung kempes bila tertusuk benda tajam

SISTEM KODE SPESIFIKASI BAN


Sistem kode spesifikasi ban terdapat pada side wall.

1. Lebar ban dalam inchi (ban bias) atau mm (ban radial).


2. Kecepatan maksimum yang diijinkan.
3. Diameter pelek dalam inchi.
4. Banyaknya ply rating (lapisan benang katun) yang juga menentukan kapasitas maksimum membawa
beban.
5. Aspect ratio (tinggi/lebar ban) dalam persen.
6. Ban radial.
7. Kapasitas mengangkut beban (load index).

Kode Kecepatan Maksimum yang Diizinkan


PERAWATAN BAN
TEKANAN UDARA BAN
Tekanan udara pada ban adalah faktor penting bagi kemampuan dan keselamatan berkendaraan.
Meskipun ban dibuat dari bahan yang rapat, udara masih dapat bocor walaupun sedikit. Oleh karena itu
tekanan ban harus diperiksa secara teratur
1. Tekanan Udara Ban yang Berlebihan
Tekanan udara yang berlebihan dapat menyebabkan :
- Kemampuan pengereman dan stabilitas berkendara berkurang.
- Kenyamanan berkendara berkurang.
- Bagian tengah tread aus lebih cepat.
- Lapisan benang ban terlalu tegang dan mudah rusak karena adanya tumbukan dari luar.
- Lapisan tread mudah terkelupas karena panas gesekan terkonsentrasi pada bagian tengah tread.
2. Tekanan Udara Ban yang Kurang
Tekanan udara yang kurang dapat menyebabkan
- Gesekan ban dengan jalan bertambah sehingga menyerap tenaga.
- Kemudi bertambah berat.
- Tepi ban aus lebih cepat.
- Ban menjadi terlalu lentur sehingga temperatur dalam ban bertambah, dan ban dapat pecah pada
kecepatan tinggi.
- Pada kecepatan tinggi cenderung terjadi standing wave dan hydroplaning

ROTASI BAN
Umumnya ban depan pada kendaraan yang berpenggerak roda belakang, keausannya lebih cepat 20-30
% dari pada roda belakang

Keausan pada tepi bagian luar lebih cepat, penyebabnya adalah :


- Pada umumnya beban bekerja lebih besar pada roda depan dibanding roda belakang.
- Pada saat membelok beban terbesar bekerja pada roda depan bagian luar.
- Pada roda depan terdapat camber dan toe in.

Ban Bias
Ban Radial
Bila ban radial dipindahkan ke sisi lain akan menimbulkan suara berisik dan ban akan cepat rusak, sebab
arah putaran roda menjadi berlawanan dengan arah semula
PELEK RODA
Pelek roda harus cukup kuat untuk menahan beban vertikal dan horisontal, beban pengendaraan dan
pengereman dan berbagai macam tenaga yang tertumpu pada ban. Pelek juga harus balance agar dapat
berputar dengan lembut pada putaran tinggi, dan harus dibuat akurat agar dapat mengikat ban dengan
baik

TIPE PELEK RODA

Pelek roda dapat dibedakan menurut metoda pembuatan dan bahannya. Ada dua tipe yang umum
digunakan sekarang yaitu: pelek baja press dan pelek campuran besi tuang.
- Pelek Baja Press
Pressed steel disc wheel terbuat dari lembaran baja yang dipres. Tipe ini digunakan karena tahan lama
harganya murah
- Pelek Campuran Besi Tuang
Cast light-alloy disc wheel terbuat dari campuran alumunium atau magnesium, dan digunakan untuk
mengurangi berat dan menambah penampilan

SISTEM KODE SPESIFIKASI PELEK

- Lebar pelek (Rim width) dalam inchi


- Bentuk flens pelek (Rim flange shape)
- Diameter pelek (Rim diameter) dalam inchi
- Tipe rim
Bentuk flens pelek (Rim flange shape)

Pelek dengan tanda kode “J” dan


“JJ” bentuknya hampir sama
tetapi tinggi (jarak) flens dari
tempat dudukan ban sedikit berbeda.
Tinggi flens pelek “J” adalah
17,5 mm sedangkan untuk
pelek “JJ” adalah 18 mm
Pada umumnya bentuk flens “J”
digunakan pada pelek berdiameter
sampai 15 inchi, sedangkan
untuk yang diameternya lebih
besar cenderung digunakan
bentuk “JJ”. Ini karena bentuk
“JJ” lebih tinggi membuat ban
tidak mudah lepas
Jenis-jenis Ban
Roda adalah obyek berbentuk lingkaran, yang bersama dengan sumbu, dapat
menghasilkan suatu gerakan dengan gesekan kecil dengan cara bergulir. Contoh umum
ditemukan dalam penerapan dalam transportasi.
Ban adalah peranti yang menutupi velg suatu . Ban adalah bagian penting darikendaraan darat, dan
digunakan untuk mengurangi getaran yang disebabkan ketidakteraturan permukaan jalan, melindungi roda
dari aus dan kerusakan,

serta memberikan kestabilan antara kendaraan dan tanah

untuk meningkatkan percepatan dan mempermudah pergerakan.

Sebagian besar ban yang ada sekarang, terutama yang digunakan untukkendaraan bermotor,
diproduksi dari karet sintetik, walaupun dapat juga digunakan dari bahan lain seperti bajaSebuah ban (dalam
Bahasa Inggris Amerika dan Kanada Inggris) atau ban (di British bahasa Inggris, Selandia Baru Inggris, Australia
Inggris dan lain-lain) adalah meliputi berbentuk cincin yang cocok di sekitar pinggiran roda untuk
melindunginya dan memungkinkan performa kendaraan lebih baik dengan menyediakan fleksibel bantalan
yang menyerap shock sambil menjaga gulir dalam kontak dengan tanah. Kata ITU Sendiri mungkin berasal Dari
kata "dasi," Yang merujuk ke Name of cincin baja Luar Roda gerobak kayu Yang mengikat kayu segmen
Bersama-sama (modem.jpg Etimologi Bawah). Kata itu sendiri mungkin berasal dari kata "dasi," yang merujuk
ke bagian cincin baja luar roda gerobak kayu yang mengikat segmen kayu bersama-sama

Penemu ban karet pertama di dunia “Charles Goodyear” lahir di New Haven pada tanggal 29 Desember
1800. Dia seorang berkebangsaan Amerika Serikat yang menemukan cara vulkanisasi karet pada tahun 1839. Ia
kemudian mempatenkan penemuannya itu pada tahun 1844.

Pada mulanya Charles Goodyear adalah seorang mantan pedagang yang bangkrut dan sempat
dipenjara akibat terlilit utang. Pada tahun 1830 dunia sedang mengalami demam karet dan Charles Goodyear
pun tertarik menggeluti dunia karet.

Bahan karet memang bagus tetapi bahan tersebut berbau busuk yang sangit, mengeras saat dingin dan
terlalu lengket ketika hangat dan nampak tidak bisa dipergunakan untuk tujuan-tujuan praktis. Charles
Goodyear mendirikan perusahaannya dan berusaha keras untuk menjadikannya bahan berguna. Sebelumnya
selama tujuh tahun, ia mencoba mengolah bahan karet dengan magnesium oksida, tepung perunggu, asam
nitrat dan kapur perekat, namun tetap tanpa hasil.

Di suatu hari yang penuh keberuntungan di tahun 1839, ia membersihkan kedua tangannya dari
lumuran bubuk, yang terdiri atas campuran karet dan belerang. Bubuk itu terjatuh dan masuk ke dalam sebuah
tungku di atas api. Ketika karet meleleh, ternyata bereaksi dengan bahan belerangnya dan menemukan bahwa
bahan itu berubah memiliki karakter bagai kulit yang elastis. Inilah pertama kali karet vulkanisir atau ban karet
tercipta.

Goodyear pun berhasil menemukan karet tahan cuaca. Kemudian ia pun terobsesi untuk membuat
beragam barang dari bahan material buatannya dan mematenkan ciptaanya itu. Niat langkah Goodyear
mempatenkan temuannya itu didahului oleh pionir karet asal Inggris bernama Thomas Hancock yang ironisnya
metode vulkanisir yang digunakanya diinspirasi dari contoh karet tahan cuaca ciptaan Goodyear. Ia pun
mencoba melawan lewat jalur hukum, tapi akhirnya kalah dan kemudian kehilangan paten Prancis miliknya,
dan tak hanya itu, royaltinya pun dibatalkan.

Goodyear Tire and Rubber Company didirikan pada tahun 1898 oleh Frank Seiberling yang merupakan
produsen ban dan karet ketiga terbesar di dunia setelah Michelindan Bridgestone. Perusahaan yang bermarkas
di Ohio, Amerika Serikat ini memproduksi ban untuk mobil, pesawat terbang, dan mesin berat. Walaupun tidak
memiliki hubungan, nama perusahaan ini diambil sebagai penghargaan terhadap Charles Goodyear yang
menciptakan vulkanisasi karet pada tahun 1839.
J.B.Dunlop adalah orang pertama yang memulai sejarah penemuan ban bertekanan angin pada tahun
1988.berawal dari anaknya yang berumur 10 tahun meminta agar sepeda roda tipunya anaknya di buat lebih
nyaman dan cepat saat berjalan.sebagai wujud rasa sayang j.b.dunlop berpikir dan menemukan ban
bertekanan angin pertama di dunia.

Tokoh lain pun menyusul. Charles Kingston Welch menemunakn “ban dalam” yang tidak langsung
terkena permukaan tanah karena diberi lapisan tambahan. Sedangkan William Erskine Bartlett, menemukan
ban luar yang dilengkapi penguat pada tepinya, agar tidak mudah lepas ketika dipasang pada pelek.

RODA DAN BAN

Fungsi
1. Menahan seluruh berat kendaraan
2. Memindahkan tenaga ke permukaan jalan
3. Memindahkan gaya pengereman ke permukaan jalan
4. Menjadikan sistem kemudi dapat bekerja
5. Mengurangi kejutan yang disebabkan oleh permukaan jalan yang tidak rata

Bagian Ban
1. Tapak (Tread)
2. Belt (rigid breaker)
3. Carcass
4. Garis dalam (Inner Liner)
5. Bead wire

Carcass merupakan rangka ban yang keras, berfungsi untuk menahan udara yang bertekanan tinggi, tetapi
harus cukup flexibel untuk meredam perubahan beban dan benturan

Tread berfungsi untuk melindungi carcass terhadap keausan dan kerusakan yang dsebabkan oleh permukaan
jalan
Sidewall adalah lapisan karet yang menutup bagian samping ban dan melindungi carcass terhadap kerusakan
dari luar

Breaker terletak antara carcass dan tread yang memperkuat daya rekat keduanya, dan meredam kejutan yang
timbul dari permukaan jalan ke carcass

Bead berfungsi untuk mencegah robeknya ban dari rim oleh oleh karena berbagai gaya yang bekerja

Karakteristik Ban Bias dan Radial


Ban Bias
Kenyamanan cukup baik
Umur dan kemampuan lebih rendah

Ban Radial
Umur pemakaian lebih lama
Peningkatan panas kecil
Stabilitas pengendalian baik
Daya pengereman lebih baik
Rolling resistance (hambatan gesekan) kecil
Kenyamanan kurang dan pengemudian terasa lebih berat

Keuntungan Ban Tubeless


Jika ban tertusuk paku atau benda tajam lainnya, ban tidak menjadi kempes secara sekaligus, karena lapisan
dalamnya menghasilkan efek merapatkan sendiri. Sehingga pengemudi tidak kehilangan kontrol kendaraan
Transfer radiasi panas akan lebih baik, karena udara dalam ban berhubungan langsung dengan pelek

Tipe Tapak Ban


Rib > Jalan rata, kecepatan tinggi> berbagai jenis mobil
Tahanan putar (rolling resistance) lebih kecil
Kendaraan mudah dikendalikan
Suara yang ditimbulkan kecil
Tenaga tariknya kurang baik

Lug >jalan tidak rata, dan lunak > truk dan industri
Tenaga tarik baik
Rolling resistance cukup tinggi
Tread lebih mudah aus tidak merata
Suara lebih besar

Rib and lug > jalan rata maupun tidak rata> sedan, truk kecil bus
Kendaraan lebih stabil
Kemampuan pengendaraan dan pengereman lebih baik

Block > jalan berlumpur dan bersalju


Kemampuan pengendaraan dan pengereman lebih baik
Mengurangi slip pada jalan berlumpur/ bersalju
Lebih cepat aus
Rolling resistance lebih besar
PELEK

Baja Press
Biaya pembuatan lebih murah
Lebih tahan lama
Lebih mudah dalam pemasangan dan pelepasannya
Kualitasnya lebih merata
Logam campuran (alloy steel)
Biasanya campuran dari alumunium atau magnesium
Memiliki bentuk/ tampilan yang lebih menarik
Tipe Penampang Rim
Divide type rim (DT) >mobil kecil, mesin pertanian, dan kendaraan industri (forklift dll)
Drop center rim (DC) > mobil sedan dan truk kecil
Wide drop center rim (WDC) > mobil sedan dan truk kecil
Semi drop center rim (SDC) > truk kecil
Flat base rim (FB) > truk dan bus
Interim rim (I) > truk dan bus

Jenis-jenis Ban :

1. Ban Bias
Ban dengan struktur bias adalah yang paling banyak dipakai. Dibuat dari banyak lembar cord yang
digunakan sebagai rangka dari ban. Cord ditenun dengan cara zig-zag membentuk sudut 40 sampai 65 derajat
sudut terhadap keliling lingkaran ban.

Ban bentuknya. Lapisan merupakan lapisan poliester, fiberglass atau tali baja tertanam dalam karet ban.
Lapisan merupakan lapisan poliester, fiberglass atau tali baja tertanam dalam, ban karet. Sebuah ban bias-ply
memiliki sabuk berlapis berjalan pada sudut satu sama lain dan tubuh ban. Sebuah ban bias-ply memiliki
berlapis Berjalan pada Sudut Satu sama lain dan tubuh ban. Nomor Ply 14 dan 16 dalam diagram tersebut bias
lapisan. Nomor Ply 14 dan 16 dalam diagram tersebut bias lapisan.

2. Ban Radial
Untuk ban radial, konstruksi carcass cord membentuk sudut 90 derajat sudut terhadap keliling lingkaran
ban. Jadi dilihat dari samping konstruksi cord adalah dalam arah radial terhadap pusat atau crown dari ban.
Bagian dari ban berhubungan langsung dengan permukaan jalan diperkuat oleh semacam sabuk pengikat yang
dinamakan "Breaker" atau "Belt". Ban jenis ini hanya menderita sedikit deformasi dalam bentuknya dari gaya
sentrifugal, walaupun pada kecepatan tinggi. Ban radial ini juga mempunyai "Rolling Resistance" yang kecil.

Ban radial-ply memiliki sabuk pada sudut 90 derajat ban dengan, ikat pinggang dan saling tumpang tindih
saling silang. The ply berlabel 12 dalam diagram adalah radial-ply. Ke-12 dalam ply berlabel adalah diagram
radial-ply. Ban radial memiliki sabuk lain, biasanya dari kabel baja, berjalan sekitar ban di bawah tapak. ban
radial memiliki sabuk lain, biasanya Dari kabel baja, ban Berjalan sekitar tapak di Bawah. Konstruksi Radial
memungkinkan dinding samping dari ban untuk melenturkan bawah beban tanpa mempengaruhi kontak tapak
dengan jalan. Konstruksi memungkinkan Radial Dinding Samping Bawah ban untuk melenturkan Dari Beban
Tanpa mempengaruhi Kontak tapak dengan jalan.

3. Ban Tubeless
Ban Tubeless adalah ban yang dirancang tanpa mempunyai ban dalam. Ban tubeless in diciptakan sekitar
tahun 1990.

Desain tradisional ban pneumatik dibutuhkan inner tube terpisah yang bisa gagal karena beberapa
alasan, seperti: fitment ban salah, atau gesekan antara dinding ban dan ban dalam menghasilkan panas
berlebih menyebabkan sebuah ledakan.Teknologi ban tubeless tidak jauh dengan kebutuhan untuk ban dalam
sehingga meningkatkan keselamatan.
Pada ban tubeless, ban, yang memiliki lapisan dalam halobutyl kedap air, dan pinggiran roda bentuk
segel kedap udara, dengan katup yang langsung dipasang pada pelek.Jika ban tubeless mendapat ditusuk,
udara keluar hanya melalui lubang, mengarah ke deflasi lembut dari ban. Sebaliknya, tabung dalam dapat
berpotensi meledak seperti balon, mengarah ke deflasi cepat dari ban yang bisa mengakibatkan tiba-tiba
kehilangan kontrol kendaraan. Sebuah sealant ban cair dapat ditambahkan ke ban tubeless untuk mencegah
deflasi. Selain itu, lebih mudah untuk memperbaiki sebuah tusukan ban tubeless menggunakan kit tusukan
mudah digunakan.Saat ini, semua mobil yang dijual dengan ban tubeless sebagai fitment standar.

Arti kode-kode pada ban


Kode ban
Dimensi atau ukuran sebuah ban dapat dinyatakan sebagai berikut:" 205 / 55 /ZR16 "
Keterangan dimensi atau ukuran ban tersebut dapat dinyatakan sebagai berikut:
205 : Lebar telapak ban (mm)
55 : aspek ratio untuk ketebalan ban (%) dari lebar telapak ban

ZR : kode limit kecepatan

Kod Kecepatan (Km/Jam

P 150

Q 160

R 170

S 180

T 190

H 210
V 240

W 270

Y >300

16 : diameter velg ( inch )

Kode kecepatan ban Indeks Beban


Kod Beban Maksimum (Kg)

62 265

63 272

64 280

66 300

68 315

70 335

73 365

75 387

80-89 450-580

90-100 600-800

Velg roda ban :


Velg atau rim adalah lingkaran luar desain logam yang tepi bagian dalam dari ban sudah terpasang pada
kendaraan seperti mobil. Sebagai contoh, pada roda sepeda di tepi lingkaran yang besar menempel pada ujung
luar dari jari-jari roda yang memegang ban dan tabung.

Velg besi

Diameter (efektif): jarak antara bekel (untuk ban), yang diukur pada bidang rim dan melalui sumbu pusat
yang sedang atau akan dipasang, atau yang merupakan bagian integral dengan tepi.

Lebar (efektif): pemisahan jarak antara tepi flensa.

Tipe: Tergantung pada jenis kendaraan dan ban. Ada berbagai rim (velg), serta jumlah komponen
rim.Kendaraan penumpang modern dan ban tubeless biasanya menggunakan one-piece rims dengan
"keamanan" pada rim. Fitur keamanan membantu menjaga berpegang pada tepi bawah kondisi buruk dengan
memiliki sepasang rasas memperluas keselamatan dari pinggiran menuju kursi ban lain dari luar permukaan
berkontur pinggirannya.Kendaraan berat dan beberapa truk mungkin memiliki multi-piece dilepas dan tepi
terdiri dari basis yang mount ke roda. Komponen-komponen ini dilepas dari satu sisi untuk pemasangan ban,
sementara sisi berlawanan yang melekat pada basis tetap mengarah.

Performa kendaraan: Karena rim adalah tempat ban berada di kemudi dan pinggiran ban mendukung
bentuk, dimensi dari pinggiran adalah faktor dalam penanganan karakteristik dari sebuah mobil.Rim yang
terlalu luas dalam kaitannya dengan lebar ban untuk mobil tertentu dapat menghasilkan lebih banyak getaran
dan kurang nyaman karena dinding samping ban tidak cukup kelengkungan yang fleksibel mengemudi dengan
benar di atas permukaan kasar. Rim besar akan menyebabkan ban untuk mengesek ketika berputar.
Wheel Alignment :
a. Pengertian Wheel Alignment

Roda-roda kendaraan dipasang dengan besar sudut tertentu sesuai dengan persyaratan tertentu untuk
menjaga agar pengemudian ringan, nyaman dan stabil serta keausan ban normal. Sudut-sudut pemasangan
roda tersebut dinamakan wheel alignment. Kebanyakan kendaraan yang ada di indonesia wheel alignment
utamanya adalah untuk roda depan (FWA), walaupun wheel aligment untuk roda belakang (RWA) juga sudah
ada.

b. Faktor-faktor Wheel Alignment

Yang termasuk dalam fakor-faktor wheel aligment ada 5 (lima) yaitu : camber, caster, king-pin
inclination/ steering axis inclination, toe angle dan turninng radius/ turning angle

1. Camber

Camber adalah kemiringan roda terhadap garis vertikal jika dilihat dari depan atau belakang kendaraan.
Jika roda miring ke arah luar kendaraan maka nilainya + (positif) dan jika roda miring ke arah dalam kendaraan
maka nilainya – (negatif).

Manfaat sudut camber positif yaitu memperkecil kemungkinan axle bengkok, mencegah roda slip, kemudi jadi
ringan.

2. Caster

Caster adalah kemiringan steering axis inklination/ king pin jika dilihat dari arah samping. Caster
berperan untuk kelurusan dan kestabilan kemudi serta untuk mendapatkan pengembalian ke posisi lurus
setelah belok.

3. Steering Axis Inclination

Caster adalah kemiringan steering axis inklination/ king pin jika dilihat dari arah depan/ belakang. Caster
berperan untuk kelurusan dan kestabilan kemudi, memperkecil steering effortm dan memperkecil daya balik
atau tarikan ke satu arah .

4. Toe Angle

Toe angle adalah perbedaan jarak antara roda depan bagian depan dengan roda depan bagian belakang.
Jika roda depan bagian depan lebih pendek dibanding roda depan bagian belakang maka dinamakan toe-in,
namun jika roda depan bagian depan lebih panjang dibanding roda depan bagian belakang maka dinamakan
toe-out.

Fungsi utama toe adalah untuk mengimbangi gaya akibat adanya sudut camber (camber thrust)
5. Run-Out

Hal lain yang perlu diperhatikan pada pengecekan roda adalah run-out. Run-out adalah frekuensi
dimensi roda selama berputar. Lingkaran roda tidak benar-benar bundar. Variasi radius putar (run-out) yang
belebihan akan mengakibatkan getaran pada body, sehingga harus dibatasi nilainya.

Ada dua macam run-out yaitu radial run-out dan lateral run-out. Radial run-out adalah kesempurnaan
bentuk lingkaran dari roda. Ketidaksempurnaan tersebut disebabkan oleh kondisi

ban, pelek dan posisi axle hub yang tidak tepat. Roda dengan radial run-out jika berputar, radius putarnya akan
berubah-ubah sehingga akan menggetarkan body dan steering.

Lateral run-out adalah fluktuasi ban pada arah aksial yang akan mengakibatkan keausan ban tidak
normal pada ban dan pengemudian menjadio tidak stabil. Penyebab lateral run-

out adalah dinding sampin ban yang bengkok, rim yang rusak dan posisi axle hub yang tidak tepat.

6. Turning Angle

Sudut belok (turning angle) adalah sudut masing-masing roda saat kemudi diputar maksimum. Sudut
belok roda dalam lebih besar dibandingkan sudut belok roda luar. Fungsi utama turning angle adalah mencegah
terjadinya side slip, memperkecil keausan ban dan menjaga kestabilan pengemudian.

Keausan ban karena toe-in berlebihan :


Jika penyetelan toe-in berlebihan maka akan terjadi keausan ban seperti gambar di atas, yaitu jika
telapak ban diraba dari sisi dalam keluar terasa kasar tetapi jika diraba dari sisi luar ke dalam terasa halus.

Jika penyetelan toe-out berlebihan maka akan terjadi keausan ban seperti gambar di atas, yaitu jika
telapak ban diraba dari sisi dalam keluar terasa halus tetapi jika diraba dari sisi luar ke dalam terasa kasar.

Jika penyetelan camber positif berlebihan maka akan terjadi keausan ban seperti gambar di atas,
yakni pada sisi luar ban akan aus berlebihan dibanding sisi dalam

CARA BONGKAR BAN :


Untuk membongkar roda dalam keadaan terpasang di mobil memang bukan menjadi permasalahan
yang susah bagi orang yang sudah terbiasa atau minimal bagi orang yang sudah memahami konstruksi roda
dalam mobil.

Tetapi bagi orang yang tidak terbiasa atau tidak pernah membongkar roda dalam keadaan terpasang dalam
mobil mungkin akan menjadi keadaan yang sulit. Pada kesempatan kali ini, kami akan member cara bagaimana
membongkar roda dengan benar. Berikut cara yang benar:

1. Kendurkan dahulu baut – baut roda. Perlu di perhatikan dalam hal ini adalah kendurkan baut –baut roda tetapi
jangan sampai lepas dari roda.

2. Setelah baut –baut roda yang akan dilepas sudah kendur, dongkraklah mobil ditempat yang aman. Tempat
teraman dalam dongkrak mobil adalah dibagian chassisnya atau di titik – titik yang memang khusus di buat
produsen sebagai tempat dongkrak.

3. Setelah terdongkrak, pasanglah jack stand di tempat yang benar.

4. Mulailah lepas satu persatu baut roda dan lepaskan roda dari mobil.

5. Setelah roda terlepas, posisikan roda ditempat yang aman atau biasa di letakkan di kolong mobil.

6. Apabila memang masalah terletak pada roda mobil, maka roda tidak perlu diletakkan di kolong mobil, tetapi
selesaikan permasalahan pada roda.

7. Setelah masalah pada roda selesai, maka pasanglah roda di tempatnya. Setelah terpasang, jangan lupa untuk
memasang juga baut roda tetapi tidak perlu sampai terlalu kencang.

8. Setelah baut roda menjadi kencang, maka mulailah mendongkrak kembali mobil untuk melepas jack stand.
9. Setelah jack stand terlepas, maka mulailah secara perlahan untuk menurunkan dongkrak.

10. Setelah dongkrak turun, maka kencangkanlah baut – baut roda menggunakan kunci sok.

CARA MEMBALANCE RODA BAN :


Dalam menjalankan mesin balance secara umum membutuhkan empat macam input data yaitu : tipe
pelek, diameter pelek, lebar pelek dan jarak roda dari acuan mesin balance.

Secara urutan proses balancing dengan mesin balancer dari RAV adalah sebagai berikut :

1. Persiapkan alat dan bahan yang akan digunakan!

2. Lepaskan roda dari kendaraan!

a. Kendorkan baut roda

b. Dongkrak kendaraan

c. Pasangkan jack stand

d. Lepaskan baut roda

e. Lepaskan roda

3. Lakukan pengamatan secara visual kondisi ban dan pelek!

4. Lakukan pembersihan pattern ban dari kotoran!

5. Pasangkan roda pada mesin balancer!

a. Pilihlah center cone yang sesuai dengan hub roda!

b. Pasangkan center cone pada poros mesin balancer

c. Pasangkan roda (arah sisi sesuai pemasangan di kendaraan)!

d. Kuncilah roda dengan hub pengunci mesin balancer6. Hidupkan mesin balancer dengan memutar ke posisi ON
tombol power yang ada di sisi kanan mesin balancer! Tunggu sampai layar menyala dan menu balance siap.

6. Masukkan input data ke mesin balancer sesuai dengan data roda yang akan dibalancing!

a. Tekan menu

b. Pilih dimensions

c. Masukkan data jarak roda dari mesin balancer

d. Masukkan data diameter pelek

e. Masukkan data lebar pelek

f. Selesai/ end

7. Pilih tipe pelek sesuai dengan roda yang dibalancing

a. Tekan 2 “ALU”

b. Pilih ALU untuk pelek alumunium/ pelek racing

c. Piling STATIK untuk pelek berjari-jari

d. Pilih DYNAMIC untuk pelek standart

e. Selesai/ Ok

8. Lakukan pengesetan/ setting display dari MENU SET-UP


9. Yang perlu disetting adalah

a. Satuan ketidakbalanan

b. Ketidakbalanan yang ditoleransi

c. Penampilan angka ketidakbalanan

d. Otomatisasi saat guard ditutup

10. Tutup guard/ pelindung roda dan biarkan roda berputar

11. Jika roda tidak otomatis berputar, tekan tombol start.

12. Tunggu sampai roda berhenti dengan sendirinya dan di layar muncul display angka ketidakbalanan

13. Carilah titik ketidakbalanan dengan memutarkan roda sesuai dengan arah yang ditunjukkan di layar. Jika
sudah tepat akan ada suara BEEP dan display tanda panah tepat. Titik di atas poros mesin balancing adalah titik
ketidakbalanannya.

14. Pasangkan bobot balancing sesuai dengan ketidakbalanannya.

15. Lakukan uji lagi dengan mengulangi langkah 11 s.d. 13.

16. Jika sudah balance lepaskan roda, jika belum balance lanjutkan ke langkah 14 s.d. 16

Anda mungkin juga menyukai