Anda di halaman 1dari 33

BIMBINGAN KLASIKAL

AANNAAANE HAFINAAANNE HAFINA


Hakekat Bimbingan
Klasikal

1. Pasal 54 (6) PP nomor 74 Tahun 2008 :


mengampu layanan bimbingan dan
konseling adalah pelayanan tatap muka
terjadwal di kelas.
2. Suatu layanan bimbingan yang diberikan
oleh Guru BK (konselor) kepada sejumlah
peserta didik dalam satuan kelas yang
dilaksanakan di kelas.
3. Strategi dalam komponen layanan dasar
(guidance curriculum).
Tujuan dan Manfaat
Bimbingan Klasikal
Secara Umum
Meluncurkan (delivery system)
aktivitas-aktivitas pelayanan
yang mengembangkan potensi
peserta didik atau mencapai
tugas-tugas perkembangannya
Secara Peminatan :
1.Merencanakan kegiatan penyelesaian studi,
perkembangan karir serta kehidupannya di
masa yang akan datang
2.Mengembangkan seluruh potensi dan
kekuatan yang dimilikinya seoptimal
mungkin
3.Menyesuaikan diri dengan lingkungan
pendidikan, lingkungan masyarakat serta
lingkungan kerjanya
4.Mengatasi hambatan dan kesulitan yang
dihadapi dalam studi, penyesuaian dengan
lingkungan pendidikan, masyarakat,
maupun lingkungan kerja
Tujuan Bimbingan
Klasikal dalam Bidang
Belajar
1. Merencanakan kegiatan penyelesaian
studi.
2. Perkembangan karir serta kehidupan
peserta didik di masa yang akan
datang
3. Mengembangkan potensi dan
kekuatan yang dimiliki peserta didik
secara optimal
4. Menyesuaikan diri dengan
lingkungannya
1. Bidang Akademik
(Learning to Learn)
Tujuan 1: Keterampilan untuk Belajar
Para siswa dapat memperoleh sikap,
pengetahuan dan keterampilan yang berguna
bagi keefektifan belajarnya di sekolah.
Tujuan 2: Kegemilangan Skolastik (Prestasi
belajar)
Para siswa dapat merampungkan jenjang
sekolah dengan persiapan akademik yang
memadai. Termasuk dalam penentuan pilihan
pendidikan-lanjutan (perguruan tinggi).
Tujuan 3: Sukses Akademik menuju Sukses
dalam Kehidupan
Para siswa dapat memahami hubungan antara
bidang akademik dengan dunia kerja, rumah
dan masyarakat.
2/3/17 6
Tujuan Bimbingan Klasikal
dalam Bidang Pribadi Sosial
Membantu pencapaian kemandirian yang di
dalamnya termasuk :
Self-esteem, motivasi berprestasi,
keterampilan pengambilan keputusan,
keterampilan pemecahan masalah, perilaku
bertanggung jawab, keterampilan hubungan
antar pribadi atau berkomunikasi, kesadaran
akan keragaman budaya, pemahaman
fungsi agama bagi kehidupan, kasus-kasus
kriminalitas, bahayanya perkelahian masal
(tawuran), dan dampak pergaulan bebas.
3. Bidang Pribadi-Sosial
(Learning to Life)
Tujuan 7: Menghargai Diri Sendiri/Orang
Lain
Para siswa dapat memperoleh sikap,
pengetahuan dan keterampilan interpersonal
yang dapat membantu mereka memahami dan
menghargai diri sendiri dan orang lain.
Tujuan 8: Keterampilan Merencanakan
Tujuan.
Para siswa dapat membuat keputusan,
merencanakan tujuan dan mengambil tindakan
yang diperlukan dalam mencapai tujuan.
Tujuan 9: Keterampilan Melangsungkan
dan Menyelamatkan Kehidupan.
Para siswa dapat memperoleh pemahaman
tentang keterampilan melangsungkan dan
2/3/17 menyelamatkan kehidupan. 8
Tujuan Bimbingan
Klasikal dalam
Bidang Karir
Membantu tercapainya
kemandirian peserta didik,
perkembangan yang optimal dan
tercapainya kesuksesan belajar,
kematangan atau kedewasaan
diri, penyesuaian diri, dan
sukses karir dimasa depannya.
2. Bidang Karir
(Learning to Earn)
Tujuan 4: Investigasi Pilihan Karir
Para siswa dapat memperoleh keterampilan
melakukan investigasi terhadap dunia kerja
yang mencakup pengetahuan-diri dan
pembuatan keputusan tentang bidang karir.
Tujuan 5: Sukses Karier
Para siswa dapat memanfaatkan berbagai
strategi untuk meraih kesuksesan dan kepuasan
karier di masa depan.
Tujuan 6: Hubungan antara Sekolah
dengan Pekerjaan
Para siswa dapat memahami hubungan antara
karakteristik pribadi, pendidikan dan dunia
kerja.
2/3/17 10
Manfaat Menggunakan
Teknik Bimbingan
Kelompok (Klasikal)
1. Terjalinnya hubungan emosional antara Guru
BK (konselor) dengan peserta didik (konseli)
yang bersifat mendidik dan membimbing.
2. Terjadinya komunikasi langsung antara Guru
BK (konselor) dengan peserta didik (konseli)
yang memberikan kesempatan bagi peserta
didik (konseli) dapat menyampaikan
permasalahan kelas (pribadi) atau curhat di
kelas
3. Terjadinya tatap muka, dialog dan observasi
guru BK (konselor) terhadap kondisi peserta
didik dalam suasana belajar di kelas
4. Pemahaman terhadap pikiran, perasaan,
kehendak dan perilaku peserta didik (konseli)
sebagai upaya pencegahan, penyembuhan,
perbaikan, pemeliharan, dan pengembangan
Manfaat Yang Diperoleh Dari Kegiatan Bk Secara Kelompok
Sebagai Berikut (Gazda: 1994)

Terciptanya suatu situasi yang aman


Terciptanya hubungan/pertalian
Terciptanya peningkatan kepuasan dan
prestasi
Universalitas
Perilaku imitasi (imitative behavior)
Intelektualisasi (intellectualization)
Katarsis (catharsis)
Tujuan universal kelompok (1)
menjadi lebih terbuka dan jujur terhadap orang tertentu
mengurangi kecenderungan perilaku memanipulasi dan game playing

belajar bagaimana percaya kepada diri dan orang lain

mengembangkan otentitas dan keaslian

terbebas dari keharusan psikologis

tumbuhnya penerimaan diri dan berkurangnya kecenderungan

kesempurnaan diri
mengenal dan menerima polaritas dalam diri

mengurangi ketakutan untuk intim dengan orang lain

menghindari untuk memenuhi harapan orang lain dan menjadikan

standar diri sebagai penuntut perilaku


belajar berkonfrontasi dengan orang lain dengan sikap kepedulian,

kejujuran, langsung
belajar bagaimana meminta apa yang diinginkan secara langsung
Tujuan universal kelompok (2)
meningkatkan kesadaran diri dan kemungkinan pilihan dan
tindakan
belajar membedakan perasaan memiliki dan dimiliki (having

feeling and acting on them)


membebaskan diri dari keputusan yang bersifat prematur

belajar menghargai perjuangan orang lain

belajar untuk mengklarifikasi dan memodifikasi nilai-nilai

belajar untuk toleran terhadap ambiguitas

belajar mencari solusi terhadap masalah pribadi

belajar mengeksplorasi potensi dan kreativitas

belajar meningkatkan kapasitas untuk peduli terhadap orang lain

belajar bagaimana memberi kepada orang lain

menjadi sensitif terhadap kebutuhan dan perasaan orang lain.


Proses Menyusun
Materi Bimbingan
Klasikal
Merancang suatu aktivitas yang
memanfaatkan dinamika
kelompok yang dapat
menumbuhkan kompetensi
kemandirian untuk mencapai
perkembangan yang optimal
dalam bidang belajar, pribadi,
sosial dan karir.
Proses Menyusun
Materi Bimbingan
Klasikal
Merancang suatu aktivitas yang
memanfaatkan dinamika
kelompok yang dapat
menumbuhkan kompetensi
kemandirian untuk mencapai
perkembangan yang optimal
dalam bidang belajar, pribadi,
sosial dan karir.
Ruang LingkupMateri Bimbingan Klasikal

1. bidang belajar, pribadi, sosial dan karir dapat


diturunkan berdasarkan standar kompetensi
kemandirian peserta didik (SKKPD),
2. asumsi teori tugas perkembangan (kondisi
ideal berdasarkan tugas perkembangan) dan
kebutuhan individu yang diyakini mempunyai
arti penting bagi perkembangan peserta didik,
3. hasil amatan langsung guru bimbingan dan
konseling yang sangat urgen harus diberikan
layanan,
4. kebijakan sekolah/ pemerintah yang harus
diberikan kepada peserta didik/konseli.
Strategi Bimbingan Klasikal
Bimbingan Klasikal dengan Belajar
berbasis Pengalaman (Experiential
Learning)
Dengan menggunakan 4 fase
1. Perancangan
2. Pelaksanaan
3. Penilaian
4. Balikan
Diagram Experiental
Learning, David Colb
Pendekatan
Belajar Sambil melakukan (belajar
berdasarkan pengalaman) ELC
Belajar dengan Hati dan Pikiran
Dapat diterapkan dalam kehidupan nyata
Efektivitas Pembelajaran
Baca 10 %
Dengar 20%
Lihat 30%
Dengar dan Lihat 50%
Bicara 70%
Bicara dan Melakukan 90%
Keterampilan dasar
fasilitasi
Mencairkan suasana
Mendorong semua peserta aktif dan
melakukan yang terbaik
Melakukan elaborasi perasaan dan
pendapat peserta selama proses belajar
Merangkum pendapat peserta dan
menarik benang merah seluruh sesi
pelatihan
Melerai perdebatan
Menstruktur proses belajar
ELC yang dipadatkan
ELC bisa dipadatkan (jika waktu tidak
memungkinkan) dari 5 tahap menjadi 4
tahap, dengan syarat utama:
1. Tujuan sesi tetap tercapai
2. Kesimpulan tetap berasal dari peserta
3. Fasilitator merangkum/memberi
penekanan/menambahkan
Siklus pembelajaran mil
Pengalaman (ELC)
.

Mengalami Sharing
Refleksi

Aplikasi Analisa

Kesimpula
n
Langkah-Langkah
Bimbingan Klasikal
1. Permulaan
2. Pertengahan, dan
3. Akhir
Beberapa Langkah
Pemberian Bimbingan
1. Klasikal
Melakukan pemahaman peserta didik dan
menemukan kecenderungan kebutuhan layanan.
2. Memilih metode dan teknik yang sesuai untuk
pemberian
3. Menyusun atau mempersiapkan materi bimbingan
klasikal sesuai hasil pemahaman kebutuhan peserta
didik.
4. Memilih sistematika penyusunan materi yang
mencerminkan adanya kesiapan bimbingan klasikal
dan persiapan diketahui oleh Koordinator Bimbingan
dan Konseling
5. Mempersiapkan alat bantu untuk melaksanakan
pemberian bimbingan klasikal sesuai dengan
kebutuhan layanan.
Langkah-Langkah
Bimbingan Klasikal
A. Perencanaan
1. Memilih mata layanan atau
komponen layanan ( Layanan
dasar/kurikulum bimbingan,
pendampingan peminatan)
2. Memilih standar kompetensi
(kompetensi inti)
3. Merumuskan tujuan
4. Memilih Kompetensi dasar
5. Indikator
Langkah-Langkah Bimbingan Klasikal

A. Perencanaan
6. Memilih/menentukan Materi
7. mempertimbangkan Waktu
8. Sumber Materi
9. Teknik
10. Alat/Bahan
Langkah-Langkah Bimbingan
Klasikal
B. Proses
1. Awal
A. Pernyataan Tujuan
B. Konsolidasi
2. Transisi
A. Storming
B. Norming
3. Kerja
A. Eksperientasi
B. Identifikasi
C. Analisis
D. Generalisasi
Langkah-Langkah
Bimbingan Klasikal
C. Akhir
1. Menutup Kkegiatan dan Tindak Lanjut

2. Evaluasi bagi Guru BK/


Beberapa Langkah
Pemberian Bimbingan
1. Klasikal
Melakukan pemahaman peserta didik dan
menemukan kecenderungan kebutuhan layanan.
2. Memilih metode dan teknik yang sesuai untuk
pemberian
3. Menyusun atau mempersiapkan materi bimbingan
klasikal sesuai hasil pemahaman kebutuhan peserta
didik.
4. Memilih sistematika penyusunan materi yang
mencerminkan adanya kesiapan bimbingan klasikal
dan persiapan diketahui oleh Koordinator Bimbingan
dan Konseling
5. Mempersiapkan alat bantu untuk melaksanakan
pemberian bimbingan klasikal sesuai dengan
kebutuhan layanan.
Peran Guru
Bimbingan dan
Konseling
a. Melaksanakan proses layanan
b. Mengatur proses layanan
c. Memimpin proses layanan

Anda mungkin juga menyukai