NIM : 20073067
Tugas Pertemuan 3
SOAL
2. Jelaskan apa yang terjadi apabila sudut camber disetel lebih besar dari spesifikasi !
3. Jelaskan faktor penyebab, apabila keausan ban depan abnormal dari arah dalam kearah
luar!
b. Aus di tengah
keausan pada tengah ban terjadi akibat tekanan angin di dalam ban terlalu berlebihan se
hingga bagian tengah ban menjadi lebih dominan untuk menahan beban kendaraan.
e.aus bergerigi
aus bergerigi ada bentuk terlihat bergerigi tajam kea rah luar dan bergerigi tajam kearah
dalam
1.bergerigi tajam kearah luar memperlihatkan kembang ban yang terkikis hanya di salah
satu sisi luar dari kembang ban terjadi akibat kesalahan penyetelan sudut Toe-in yang
berlebihan
2.bergerigi tajam kearah dalam merupakan kebalikan dari sebelumnya,kembang ban
akan terlihat lebih tipis di salah satu sisi dalam kembang ban terjadi penyetelan sudut
Toe-out yang berlebihan.
f.aus bergelombang dan tidak tidak rata
aus bergelombang pada ban terjadi akibat beberapa komponen suspense pada kendaraan
sudah tidak lagi berfungsi dengan benar seperti shock lemah,bearing huk yang roda
sudah goyang atau ball join yang goyang.
5. Gambarkan perbedaan antara faktor FWA (Front Wheel Alignment) sudut SAI dengan
sudut caster!
SUDUT CASTER
SUDUT SAI
6. Jelaskan faktor-faktor utama pada sistem alignmen steering axis
Steering axis(poros kemudi) adalah sumbu disekitaran roda sehingga dapat berbelok ke k
iri dan ke kanan.
Caster Definisi dari caster adalah kemiringan sumbu putar kemudi ( king pin ) terhad
ap garis tengah roda vertikal jika dilihat dari samping kendaraan.
Camber Definisi dari camber adalah kemiringan roda bagian atas ke dalam atau kelu
ar terhadap garis vertikal jika dilihat dari depan kendaraan.
Toe Angle Definisi dari TOE adalah selisih jarak antara roda bagian depan dengan ro
da bagian belakang jika dilihat dari atas kendaraan
7. Jelaskan cara pengukuran camber, caster dan kingpin inklinasi dengan alat ukur yang
sesuai!
A.Pengukuran Camber
Pengukuran camber secara manual yang biasa dilakukan adalah dengan menggunakan
alat ukur tipe magnetic. Disebut alat ukur tipe magnetic karena alat ukur ini
menggunakan kekuatan magnit untuk memasangkannya pada poros roda. Alat ukur tipe
magnetic mempunyai model yang bermacam-macam, namun prinsip penggunaannya
relatif sama.
yang telah dilengkapi dengan skala derajat. Penggunaan alat ukur camber tipe magnetic
harus dikombinasikan dengan alat ukur sudut belok kemudi (turning radius gauge) Adap
un cara pengukuran camber dengan alat ukur tipe magnetic adalah sebagai berikut :
a) Tempatkan mobil pada bidang yang rata, kemudian tempatkan kedua roda depan di ata
s alat pengukur sudut belok kemudi (turning radius gauge)
b) Ganjal kedua roda belakang dengan benda yang mempunyai ketebalan yang sama den
gan alat pengukur sudut belok kemudi, sehingga posisi kendaraan dapat rata.
c) Luruskan kemudi untuk menormalkan tinggi sistem suspensi, kemudian tahan pedal re
m dalam keadaan tertekan untuk mengunci semua roda. Penekanan pedal rem agar pos
isi roda tidak bergeser pada saat pengukuran.
d) Buka tutup poros roda depan dan pasangkan alat ukur tersebut. Atur ketetapan posisi a
lat ukur dengan cara melihat letak gelembung udara pada tabung water pass.
e) Baca angka yang ditunjukan oleh gelembung udara pada skala camber. Perhatikan tan
da positif dan negatif, karena tanda tersebut menunjukan arah kemiringan roda. Lakuk
an cara yang sama untuk roda sebelah kiri.
f) Bandingkan hasil pengukuran dengan spesifikasinya
B.pengukuran caster
Cara pengukuran caster dengan alat ukur tipe magnetic
a) Putarlah roda kemudi ke kanan, sehingga roda depan sebelah kanan bergerak ke arah d
alam (inner) sejauh 200 . Besar sudut belok kemudi dapat dibaca pada alat ukur sudut
belok kemudi (turning radius gauge).
b) Pada saat ini, nol-kan skala ukur caster dengan cara memutar penyetel di bawahnya.
c) Putarkan roda kemudi ke kiri, sehingga roda depan sebelah kanan bergerak ke arah lua
r (outer) sejauh 400 atau 200 dari posisi nol.
d) Baca hasil pengukuran pada skala caster.
e) Lakukan cara yang sama untuk roda depan sebelah kiri.
f) Catat hasil pengukuran dan bandingkan dengan spesifikasi yang telah ditentukan.
8. Terangkan diagnosa gangguan-gangguan pada sistem FWA bila knuckle arm bengkok ke
arah dalam!
1.Jika knucle sudah abnormal, biasanya setir akan lebih menarik ke salah satu sisi, tarik ke ki
ri atau kekanan. Ini bisa membuat salah satu sisi ban -misal ban kiri - lebih cepat habis. Ini
karena ban kiri menerima beban lebih berat akibat harus membuat mobil berjalan lurus.
2. Sokbreker juga bisa menjadi korban keganasan lubang. Posisi dudukan bawah sokbreker
yang biasanya diikat pada kaki-kaki rentan terkena dampak. Biasanya, jika kaki-kaki
terkena dampak lubang, sokbreker juga demikian. Posisinya menjadi miring sehingga
bekerja dengan tidak maksimal. Untuk membenahinya, harus perbaiki dulu kaki-kaki
tempat sokbreker.Peredam kejut ini menjadi bagian terakhir dideteksi jika kaki-kaki lainnya
sudah dibenahi dan duduk dengan sempurna.
Pada video terdapat cara pengukuran chamber pada mobil dengan menggunakan alat
yang ketelitiannya cukup tinggi, dimana pada pengukuran ini juga dilakukan penyetelan
pada sistem kaki kaki mobil, hal ini dapat mengembalikan keseimbangan pada kaki kaki
mobil dan mengurangi resiko keusan pada waktu singkat.
11. Referensi tambahannya silakan dilihat di buku new step 1 dan 2 serta referensi lain yang
berkaitan dengan tugas diatas.