Di susun oleh :
1. Wahyudi (17504241045)
2. Dyas Ikhwan Abadi (17504241046)
3. Fattah Fahmi Azis (17504241050)
4. Muhammad Farid H (17504241051)
5. Ma’mun Sa’dillah (17504241052)
6. Ghaly Azhar Alfauzi (17504244003)
Adalah sudut kemiringan roda pada bagian atasnya bila dilihat dari
depan.
(+) bila bagian atas roda miring keluar.
(-) bila bagian atas roda miring ke dalam.
Tujuannya mencegah roda depan bagian bawah tertarik keluar dan
berat kendaraan tertumpu pada bagian dasar poros depan.
2. Caster (1-3) derajat
Adalah sudut antara King Pin Inclination dengan garis vertikal yang
dilihat dari samping kendaraan. Caster (+) bila kemiringan pada bagian
atasnya mengarah ke belakang kendaraan. Caster (-) bila kemiringan pada
bagian atasnya mengarah ke depan kendaraan. Tujuannya adalah supaya
kemudi dapat kembali lurus setelah kendaraan belok.
5. Turning Radius
Turning radius adalah sudut masing-masing roda depan bila
kendaraan di belokan. Sudut roda bagian dalam lebih besar dari pada
sudut roda bagian luar saat kendaraan belok. Semua jari-jari berputar
roda depan berpotongan pada satu titik perpanjangan garis sumbu
poros belakang.
VI. Langkah Kerja
1. Persiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Tempatkan kendaraan pada tempat yang datar dan rata.
3. Periksa keausan ban dan tekanannya (sesuaikan tekanan dan
spesifikasinya).
4. Periksa kelonggaran bantalan roda depan.
5. Periksa kelonggaran ball jont.
6. Periksa kelonggaran steering linkage.
7. Ukur wheel base, wheel track / thread dan tinggi kendaraan.
8. Pasangkan turning table tepat pada bagian bawah kedua roda depan,
dengan posisi skala “0” (nol).
11. Ukur Camber, Cster, KPI, Turning Radius, Toe pada kedua roda depan,
dengan prosedur :
a. Pengukuran Camber
1) Tepatkan skala alat ukur sejajar dengan tanah (skala alat ukur
“0” (nol)).
2) Baca besarnya sudut camber pada skala camber
b. Pengukuran Caster dan KPI
1.) Putar roda depan ke arah luar sejauh 20º
2.) Tepatkan skala alat ukur sejajar dengan tanah (skala alat ukur
“0” (nol)).
3.) Tepatkan skala camber dan KPI “0” (nol).
4.) Putar roda depan kearah dalam sejauh 40º dari posisi
sebelumnya.
5.) Tepatkan skala alat ukur sejajar dengan tanah (skala alat ukur
“0” (nol)).
6.) Baca besarnya sudut caster dan KPI pada skala masing-masing.
c. Pengukuran Turning Radius
1) Lursukan roda depan.
2) Putarkan roda ke kanan sehingga roda kanan berputar sejauh
20º (atau sesuaikan dengan buku manual).
3) Periksa sudut putar roda kiri.
4) Luruskan roda depan
5) Putarkan roda ke kiri sehingga roda kiri berputar sejauh 20º
(atau sesuaikan dengan buku manual).
6) Periksa sudut putar roda kanan.
7) Periksa hasil pengukuran dan bandingkan dengan spesifikasi.
d. Pengukuran Toe
1) Luruskan roda depan
2) Berilah tanda pada bagian tengah-tengah ban depan bagian
belakang (kedua ban).
3) Ukurlah jarak antara roda depan bagian belakang tersebut
(tepat pada tanda) dengan toe-in gauge. (A)
4) Majukan kendaraan sehingga roda berputar 180º
5) Ukurlah jarak antara roda depan bagian depan tersebut (tepat
pada tanda) dengan toe-in gauge. (B)
6) Selisih (A) dan (B) merupakan besarnya Toe.
e. Penyetelan Sudut Camber/ Caster
1) Luruskan roda depan.
2) Kunci mobil dengan rem tangan.
3) menaikan roda depan menggunakan dongkrak
4) Pengambilan data camber & caster bagian roda depan kanan
Dengan cara memutar nock atau cam penyetel yang berada di
engsel lower arm.
5) Setelah selesai lalu menurunkan kembali roda depan
6) Melakukan pengukuran perubahan camber & caster
7) Mengulangi langkah ini kembali sampai data yang diperlukan
terpenuhi
12. Lakukan penyetelan faktor-faktor FWA (camber, caster, dan toe) yang
sudah diukur! Sesuaikan dengan standar atau yang diminta oleh
instruktur.
13. Buatlah tabel data penyetelan yang anda lakukan.
14. Jika sudah selesai bersihkan alat dan bahan serta bersihkan tempat
kerja yang digunakan.
VII. Data Praktikum
1. Data Pemeriksaan dan Pengukuran
No. Uraian Hasil Pemeriksaan / Pengukuran
1. Keausan ban Baik, tidak mengalami keretakan.
2. Tekanan ban Roda kanan : 3,4 Kg/cm³
Roda kiri : 3,2 Kg/cm³
3. Kelonggaran Baik, tidak aus
bantalan roda depan
4. Kelonggaran ball Aus
joint
5. Wheel base Kanan : 231 cm
Kiri : 232 cm
7. Tinggi kendaraan 171 cm
(overall height)
2. Penyetelan Camber/Caster
No Nock Depan Nock Belakang Camber Caster
1 40’ ke kanan 40’ ke kiri 2+ 2.5+
2 10’ ke kiri 5’ ke kanan 3+ 3+
3 40’ ke kanan 40’ ke kiri 0 3.5+
IX. Kesimpulan
Front Wheel Alignment (FWA) dapat mempengaruhi sistem
kemudi, karena FWA yang sesuai dengan spesifikasi menstabilkan
jalannya kendaraan / mobil pada berbagai kecepatan dan memudahkan
waktu berbelok, juga memperpanjang umur pemakaian ban. Fakor-faktor
yang tecakup dalam FWA adalah : toe-in/out, turning radius, sudut
camber. sudut caster. Dan king pin inclination atau steering axis
inclination. Apabila faktor-faktor di atas ini atau salah satunya tidak
sesuai spesifikasi, maka sistem kemudi terpengaruh dan keasusan ban
tidak merata. Untuk itu perlu pengecekan alignment roda depan / FWA.
Setelah melakukan praktikum mahasiswa dapat melakukan
pengukuran Front Wheel Alignment (FWA) pada kendaraan
menggunakan alat ukur, serta mahasiswa dapat menganalisa kondisi
obyek yang digunakan untuk praktikum.