Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIK

SISTEM KEMUDI REM DAN SUSPENSI


FRONT WHEELS ALIGMENT

Di susun oleh :

1. Wahyudi (17504241045)
2. Dyas Ikhwan Abadi (17504241046)
3. Fattah Fahmi Azis (17504241050)
4. Muhammad Farid H (17504241051)
5. Ma’mun Sa’dillah (17504241052)
6. Ghaly Azhar Alfauzi (17504244003)

PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2019
I. Kompetensi
1. Melakukan pengukuran Front Wheel Alignment (FWA) pada
kendaraan.
2. Menganalisa kondisi obyek yang digunakan untuk praktikum.

II. Sub Kompetensi


Setelah selesai praktikum mahasiswa diharapkan dapat :
1. Mengukur faktor-faktor FWA dengan prosedur yang benar.
2. Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi hasil pengukuran.
3. Mengidentifikasi keausan dan kerusakan yang terjadi akibat FWA.
4. Melakukan penyetelan faktor-faktor FWA (penetel tipe nock) dengan
prosedur yang benar.

III. Alat dan Bahan


1. Mobil Toyota Kijang 5K.
2. Camber Caster King-pin Gauge (CCKG) manual.
3. Turning table dan ganjal roda belakang.
4. Toe-in gauge.
5. Kunci ring (12, 14, 22), tang, dongkrak

IV. Keselamatan dan Kesehatan Kerja


1. Pergunakan alat sesuai dengan fungsinya.
2. Bekerja dengan hati-hati dan teliti.
3. Pastikan pemasangan turning table tepat dan rem parkir aktif
atau roda-roda sudah diganjal.
4. Hati-hati saat bekerja di bawah kendaraan.
V. Dasar Teori
Front Wheel Alignment (FWA) pada mobil adalah bertujuan untuk
membuat sistem kemudi mobil menjadi stabil dan ringan serta
memperpanjang umur pemakaian ban. Sehubungan dengan hal di atas, maka
roda-roda depan dipasangkan pada front axle dengan sudut tertentu. Ada
beberapa faktor untuk menunjang alignment ini, dan hasil yang baik akan
diperoleh bila penyetelan alignment benar. Masing-masing faktor saling
berpengaruh, sehingga diperoleh hasil sebagai berikut :
1. Memperingan gaya untuk menggerakkan roda kemudi.
2. Membuat sistem kemudi stabil.
3. Mendapatkan gaya balik kemudi.
4. Memperpanjang umur ban.
Berikut ini adalah pengertian dari unsur-unsur Front Wheel Alignment:
1. Camber (1-3) derajat

Adalah sudut kemiringan roda pada bagian atasnya bila dilihat dari
depan.
(+) bila bagian atas roda miring keluar.
(-) bila bagian atas roda miring ke dalam.
Tujuannya mencegah roda depan bagian bawah tertarik keluar dan
berat kendaraan tertumpu pada bagian dasar poros depan.
2. Caster (1-3) derajat

Adalah sudut antara King Pin Inclination dengan garis vertikal yang
dilihat dari samping kendaraan. Caster (+) bila kemiringan pada bagian
atasnya mengarah ke belakang kendaraan. Caster (-) bila kemiringan pada
bagian atasnya mengarah ke depan kendaraan. Tujuannya adalah supaya
kemudi dapat kembali lurus setelah kendaraan belok.

3. KPI (King Pin Inclination)


Adalah sudut kemiringan King Pin terhadap garis vertikal bila
dilihat dari depan kendaraan.

Tujuannya adalah: membantu kestabilan kemudi dan ketika


kemudi diputar roda akan mengangkat poros roda, sehingga roda
akan kembali lurus. Sudut King Pin kurang lebih 7 derajat.
4. Toe-in atau Toe-out
Adalah selisih antara proyeksi pertengahan lebar ban depan
dengan bagian belakang.

Toe-in: (B>A) TOE in: (2-5) mm


Toe-out: (A>B)
Tujuannya adalah meniadakan kecenderungan roda mengarah
keluar.

5. Turning Radius
Turning radius adalah sudut masing-masing roda depan bila
kendaraan di belokan. Sudut roda bagian dalam lebih besar dari pada
sudut roda bagian luar saat kendaraan belok. Semua jari-jari berputar
roda depan berpotongan pada satu titik perpanjangan garis sumbu
poros belakang.
VI. Langkah Kerja
1. Persiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Tempatkan kendaraan pada tempat yang datar dan rata.
3. Periksa keausan ban dan tekanannya (sesuaikan tekanan dan
spesifikasinya).
4. Periksa kelonggaran bantalan roda depan.
5. Periksa kelonggaran ball jont.
6. Periksa kelonggaran steering linkage.
7. Ukur wheel base, wheel track / thread dan tinggi kendaraan.
8. Pasangkan turning table tepat pada bagian bawah kedua roda depan,
dengan posisi skala “0” (nol).

9. Pasangkan ganjal setebal turning table pada kedua roda belakang.


10. Pasanglan CCKG pada roda depan terlenih dahulu dengan melepas luk
roda depan.

11. Ukur Camber, Cster, KPI, Turning Radius, Toe pada kedua roda depan,
dengan prosedur :
a. Pengukuran Camber
1) Tepatkan skala alat ukur sejajar dengan tanah (skala alat ukur
“0” (nol)).
2) Baca besarnya sudut camber pada skala camber
b. Pengukuran Caster dan KPI
1.) Putar roda depan ke arah luar sejauh 20º
2.) Tepatkan skala alat ukur sejajar dengan tanah (skala alat ukur
“0” (nol)).
3.) Tepatkan skala camber dan KPI “0” (nol).
4.) Putar roda depan kearah dalam sejauh 40º dari posisi
sebelumnya.
5.) Tepatkan skala alat ukur sejajar dengan tanah (skala alat ukur
“0” (nol)).
6.) Baca besarnya sudut caster dan KPI pada skala masing-masing.
c. Pengukuran Turning Radius
1) Lursukan roda depan.
2) Putarkan roda ke kanan sehingga roda kanan berputar sejauh
20º (atau sesuaikan dengan buku manual).
3) Periksa sudut putar roda kiri.
4) Luruskan roda depan
5) Putarkan roda ke kiri sehingga roda kiri berputar sejauh 20º
(atau sesuaikan dengan buku manual).
6) Periksa sudut putar roda kanan.
7) Periksa hasil pengukuran dan bandingkan dengan spesifikasi.
d. Pengukuran Toe
1) Luruskan roda depan
2) Berilah tanda pada bagian tengah-tengah ban depan bagian
belakang (kedua ban).
3) Ukurlah jarak antara roda depan bagian belakang tersebut
(tepat pada tanda) dengan toe-in gauge. (A)
4) Majukan kendaraan sehingga roda berputar 180º
5) Ukurlah jarak antara roda depan bagian depan tersebut (tepat
pada tanda) dengan toe-in gauge. (B)
6) Selisih (A) dan (B) merupakan besarnya Toe.
e. Penyetelan Sudut Camber/ Caster
1) Luruskan roda depan.
2) Kunci mobil dengan rem tangan.
3) menaikan roda depan menggunakan dongkrak
4) Pengambilan data camber & caster bagian roda depan kanan
Dengan cara memutar nock atau cam penyetel yang berada di
engsel lower arm.
5) Setelah selesai lalu menurunkan kembali roda depan
6) Melakukan pengukuran perubahan camber & caster
7) Mengulangi langkah ini kembali sampai data yang diperlukan
terpenuhi
12. Lakukan penyetelan faktor-faktor FWA (camber, caster, dan toe) yang
sudah diukur! Sesuaikan dengan standar atau yang diminta oleh
instruktur.
13. Buatlah tabel data penyetelan yang anda lakukan.
14. Jika sudah selesai bersihkan alat dan bahan serta bersihkan tempat
kerja yang digunakan.
VII. Data Praktikum
1. Data Pemeriksaan dan Pengukuran
No. Uraian Hasil Pemeriksaan / Pengukuran
1. Keausan ban Baik, tidak mengalami keretakan.
2. Tekanan ban Roda kanan : 3,4 Kg/cm³
Roda kiri : 3,2 Kg/cm³
3. Kelonggaran Baik, tidak aus
bantalan roda depan
4. Kelonggaran ball Aus
joint
5. Wheel base Kanan : 231 cm
Kiri : 232 cm
7. Tinggi kendaraan 171 cm
(overall height)

No. Faktor FWA Hasil Pengukuran


1. Camber Roda kanan : -0,25º
Roda kiri : 0º
2. Caster Roda kanan : 1,5º
Roda kiri : 2,5º
3. King Pin Roda kanan : 0,5º
Roda kiri : 0, 25º
4. Toe Toe In : 16 mm
5. Turning Radius Kanan : 20º Kiri : 17,5º
Kanan : 15º Kiri : 20º

2. Penyetelan Camber/Caster
No Nock Depan Nock Belakang Camber Caster
1 40’ ke kanan 40’ ke kiri 2+ 2.5+
2 10’ ke kiri 5’ ke kanan 3+ 3+
3 40’ ke kanan 40’ ke kiri 0 3.5+

VIII. Analisa dan Pembahasan


1. Keausan Ban
Kuausan ban belum melewati batas limit, karena ban masih dalam
kondisi baik.
2. Tekanan Ban
Tekanan ban pada mobil yang digunakan untuk praktikum tidak sama,
hal ini mengakibatkan laju kendaraan tidak stabil. Dan kemiringan
kendaraan akan lebih cenderung ke arah roda kiri.
3. Camber
Camber pada kendaraan antara roda kanan dan kiri berbeda, Roda
kanan: -0,25º sedangkan Roda kiri : 0º. Hal ini dapat mengakibatkan
pengemudian tidak stabil pada kecepatan tinggi.
4. Caster
Caster pada kendaraan antara roda kanan dan kiri berbeda, Roda kanan
: 1,5º sedangkan Roda kiri : 2,5º. Hal ini dapat mengakibatkan
pengemudian tidak stabil pada kecepatan tinggi. Serta kemampuan
balik kemudi setelah membelok kanan akan berbeda jika dibanding
ketika kemudi membelok ke kiri.
5. King Pin
King Pin pada kendaraan antara roda kanan dan kiri berbeda, Roda
kanan : 0,5º sedangkan Roda kiri : 0, 25º.
6. Toe In/Out
Dari data praktikum didapatkan bahwa kendaraan toe-in, dengan besar
16mm. Jika sudut antara roda kanan dan kiri tidak sama, maka
kendaraan akan cenderung bergerak ke salah satu sisi.
7. Turning Radius
Dari data praktikum didapatkan turning radius kendaraan ketika roda
dibelokan ke Kanan : 20º, maka roda Kiri : 17,5º. Sedangkan ketika roda
dibelokan ke arah Kiri : 20º maka Kanan : 15º. Dapat dianalisis, ketika
radius kendaraan ketika berbelok ke arah kiri dibanding ke kanan akan
berbeda. Hal ini akan menyebabkan perbedaan kemampuan membelok
kendaraan ketika berbelok ke kanan dibanding dengan ke kiri.
8. Camber & Caster
Dari praktikum didapatkan beberapa hasil observasi penyetelan sudut
camber dan caster dengan cara memutar nock untuk mengetahui
perubahan sudutnya.
Dari hasilnya dapat disimpulkan bahwa perubahan setiap setrip pada
nock depat/belakang dapat merubah camber 13’ dan caster 12’

IX. Kesimpulan
Front Wheel Alignment (FWA) dapat mempengaruhi sistem
kemudi, karena FWA yang sesuai dengan spesifikasi menstabilkan
jalannya kendaraan / mobil pada berbagai kecepatan dan memudahkan
waktu berbelok, juga memperpanjang umur pemakaian ban. Fakor-faktor
yang tecakup dalam FWA adalah : toe-in/out, turning radius, sudut
camber. sudut caster. Dan king pin inclination atau steering axis
inclination. Apabila faktor-faktor di atas ini atau salah satunya tidak
sesuai spesifikasi, maka sistem kemudi terpengaruh dan keasusan ban
tidak merata. Untuk itu perlu pengecekan alignment roda depan / FWA.
Setelah melakukan praktikum mahasiswa dapat melakukan
pengukuran Front Wheel Alignment (FWA) pada kendaraan
menggunakan alat ukur, serta mahasiswa dapat menganalisa kondisi
obyek yang digunakan untuk praktikum.

Anda mungkin juga menyukai