Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN OBSERVASI WHEEL ALIGNMENT

PADA KENDARAAN SUZUKI MEGA CARRY

TMAB 4B
DISUSUN OLEH

SAYYID HASAN (33211801044)


HERU EDIYANTA K. (33211801048)
NURIL FAWAID (33211801043)
HARISAL FITRIANTO (33211801049)

TEKNIK MESIN ALAT BERAT


POLITEKNIK NEGERI MADURA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Pendahuluan
Secara harfiah pengertian kenyamanan dapat kita lihat dari Kamus Besar Bahasa

Indonesia adalah suatu keadaan yang nyaman. Untuk memenuhi suatu keadaan yang

nyaman maka harus mampu memenuhi minimal kebutuhan dasar dari manusia itu

sendiri. Seperti kebutuhan akan makan, minum, tempat tinggal harus mampu

memberikan rasa nyaman. Penjelasan yang lebih terarah menurut SNI 03-1733-2004

kriteria kenyamanan adalah sebagai berikut : dicapai dengan kemudahan pencapaian

(aksesibilitas), kemudahan berkomunikasi (internal/eksternal, langsung atau tidak

langsung), kemudahan berkegiatan (prasarana dan sarana lingkungan tersedia).

Sehingga dapat disimpulkan jika kenyamanan adalah kondisi saat terpenuhinya

kebutuhan dasar sehingga tercipta perasaan nyaman.


Wheel Aligment merupakan penyesuaian sudut geometri pada kendaraan seperti

halnya camber, steering axis incination, toe angle, caster dan turning radius.

Penyesuaian ini dimaksudkan untuk mendapatkan kestabilan kendaraan, kemudi yang

berkaitan dengan sistem kemudi, ban, suspensi, dan lain sebagainya, agar lebih aman

dan awet. Definisi atau pengertian wheel aligment juga dapat dirtikan sebagai suatu

penyetelan yang dapat meliputi komponen steering serta suspensi, rangka pada

kendaraan serta pada roda. Front Wheel Aligment Terdiri dari penyetelan sudut

geometris bagian roda-roda depan, komponen sistem kemudi, serta pada komponen dari

sistem suspensi kendaraan. Fungsi Wheel Aligment Fungsi dari wheel aligment pada

kendaraan yaitu untuk memaksimalkan performa kendaraan terutama pada sistem


kemudi. Memberikan rasa nyaman pada sistem kemudi, menstabilkan kendaraan,

menghasilkan daya balik kemudi dengan baik, serta menekan risiko keausan lebih

cepat. Faktor-Faktor Wheel Aligment (Riko.B,2018)


Meninjau pentingnya kenyamanan agar terpenuhinya kebutuhan dasar, dan

pentingnya wheel aligment untuk menstabilkan kendaraan, maka dilakukan obserfasi

kendaraan roda empat untuk dilakukannya pengukuran wheel aligment

2.1 Tujuan Umum

1. Mampu mengetahui cara pengukuran wheel aligment

2. Memandingkan wheel aligment kendaraan di lapangan kepada manual book

Kendaraan
BAB II

DASAR TEORI

2.1 Caster

Sudut caster merupakan sudut kemiringan sumbu putar kemudi atau sumbu king

pin atau steering axis terhadap garis tengah roda secara vertikal bila dilihat dari arah

samping kendaraan.

2.1.1 Caster Nol

Bila kendaraan memiliki nilai caster nol maka sudut kemiringan sumbu putar

kemudi atau sumbu king pin terhadap garis tengah roda secara vertikal bila

dilihat dari arah samping kendaraan akan bernilai “0” atau dengan kata lain tidak

ada kemiringan pada sumbu king pin.

2.1.2 Caster Negatif

Bila kendaraan memiliki nilai caster negatif maka pada bagian atas sumbu king

pin akan berada di depan dari garis tengah roda (dari nilai “0”) dan pada bagian

bawah dari sumbu king pin akan berada di depan garis tengah roda bila dilihat

dari arah samping.

2.1.3 Caster Positif

Bila kendaraan memiliki nilai caster positif maka pada bagian atas sumbu king

pin akan berada di bagian dari garis tengah roda (dari nilai “0”) dan pada

bagian bawah dari sumbu king pin akan berada di baian belakang dari garis

tengah roda bila dilihat dari arah samping. (Otomoti.K,2017)


Gamar2.1 Sudut Caster

2.2 Camber

Sudut kemiringan roda terhadap garis vertikal. Kalau Anda lihat dari depan (roda

depan) posisi roda miring. Camber sendiri terdiri dari tiga,

yakni positive,negative, dan zero (nol). Positive, bila Anda lihat dari depan, posisi roda (bagian

atas) cenderung ke luar. Bagian roda dalam menjauhi peredam kejut. Pada posisi ini, mobil tak

enak dikemudikan. Dan tingkat keausan roda akan terjadi pada bagian luar. Negative

camber kebalikan dari yang positif. Roda bagian atas mendekati shock. Setir menjadi lebih berat

ketika diputar pada kecepatan rendah. Keausan roda terjadi pada bagian dalam. Zero atau nol,

posisi roda hampir tegak lurus dengan garis vertikal. Dari ketiga di atas, posisi roda memang

harus sedikit mengarah ke negative camber disesuaikan dengan penyetelan toe yang pas. Dengan

demikian setir jadi ringan, respons balik kemudi juga ringan. Itu termasuk untuk penyetelan pada

roda belakang. Untuk mobil yang sudah dimodifikasi (ceper), butuh perlakuan spooring yang

berbeda karena umumnya mobil ceper punya sudut camber negatif. Untuk ban standar lebih pada

posisi zero.(Ikhsan,2017)

Gambar 2.2 posisi camber


2.3 Toe

Sudut toe adalah kemiringan sumbu roda terhadap aksis memanjang jika dilihat

dari atas kendaraan. Fungsi sudut toe yaitu menentukan kestabilan kendaraan di

jalan lurus. Terdapat tiga jenis setelan sudut toe antara lain. Toe Netral (0) Sudut

toe netral (0) adalah sumbu roda segaris dengan aksis memanjang kendaraan jika

dilihat dari atas kendaraan. Berikut gambar toe netral yang dimana sudut A

(depan) = sudut B (belakang). Efek toe netral menjadikan roda cukup kokoh dan

terkontrol jika melintasi jalan berkerikil pada lintasan lurus. Toe in

(positif) adalah kemiringan sumbu roda bagian depan berada pada area

dalam sumbu aksis memanjang kendaraan, jika dilihat dari atas kendaraan.

Berikut gambar toe positif yang dimana jarak A (depan) < jarak B

(belakang). Toe out adalah kemiringan sumbu roda bagian depan berada pada

area luar sumbu aksis memanjang kendaraan, jika dilihat dari atas kendaraan.

Berikut gambar toe negatif yang dimana jarak A (depan) < jarak B

(belakang). (Ilmu.S,2019)

Gambar 2.3 Toe


BAB III

Metodologi Praktikum

3. 1 Alat
 Benang boll atau benang nilon atau benang senar sepanjang mobil
 Penggaris, dan meteran panjang
 Busur
 timbal

3.2 Langkah langkah prakikum

Gambar 3.2 metodologi praktikum

 Letakkan mobil ditempat yang teduh aman dan lantai yang lurus
 Samakan tekanan kesemua roda depan maupun belakang sesuai ukuran yang ditentukan,
menggunakan 30 rata
 Luruskan roda kemudi lalu ambil benang boll atau benang nilon, kalau bisa minta tolong
teman taruh benang boll ditengah roda belakang (B) tarik sampai roda depan (A), ukur
perbedaan kemiringan roda depan dengan penggaris lalu catat (C)
 Lakukan seperti langkah ( c ) untuk roda satunya, selisih sudut kemiringan antara roda kiri
dan kanan harus sama (pada titik C pada gambar)
 Jikalau dibuat Toe In Standart selisih kemiringan sudut Toe In roda depan adalah B>A sekitar
selisih 5 mm (Pada gambar gambar. A)
 Letakkan benang bol sejajargaris lurus tanah dan tempelkan ke ujung tepi luar atas

ban,lihatlah bagian bawah tepi ban ukurlah sudut antara ban dan benang, langka tersebut

untuk mengukur camber


 Letakkan benang bol sejajargaris lurus tanah dan tempelkan tali ke sejajar shock, lalu ukurlah

sudut kemiringan shock atas tegak lurus tanah


BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Setelah observasi dan pengukuran wheel alignment di lakukan pada kendaraan mobil Suzuki

Mega Carry didapatkan hasil sebagai berikut :

1. Toe

Gambar 4.1 pengukuruan toe


Pengukuran toe pada gambar 4.1 adalah metode konvensional dengan Panjang tali,

pada saat ini terdapat alat untuk mengukur toe yaitu toe gauge, hasil pengukuran

selisih antara toe in dan toe out yang dilakukan adalah sepanjang 1mm
2. Camber

Gambar 4.2 pengukuran camber


Pengukuran camber pada gambar 4.2 adalah metode konvensional dengan sudut tali

dan sumbu tegak lurus dari permukaan tanaj, pada saat ini terdapat alat untuk

mengukur camber yaitu camber caster gauge, hasil pengukuran sudut camber yang

dilakukan adalah sebesar kurang lebih 5o Positif


3. Caster

Gambar 4.3 Pengukuran Caster


Pengukuran caster pada gambar 4.3 adalah metode konvensional dengan sudut tali

yang tegak lurus dengan shock dan sumbu tegak lurus dari permukaan tanaj, pada saat

ini terdapat alat untuk mengukur caster yaitu camber caster gauge, hasil pengukuran

sudut caster yang dilakukan adalah sebesar kurang lebih 4o Positif


4. Pembahasan
Pengukuran wheel alignment pada kendaraan Suzuki Mega Carry masih dalam

Batasan standart manual book, standart Tabel wheel alignment dapat di lihat pada

gambar 4.4, wheel alignment kendaraan Suzuki Mega Carry adalah toe in, camber

positif, dan caster positif. Pengukuran yang dengan metode konvensional, kekurangan

dari pengukuran konvensional adalah kurangnya keakuratan pengukuran yang

dilakukan untuk pengukutan toe menggunakan toe gauge, sedangkan untuk camber

caster menggukan camber caster gauge.


Gambar 4.4 standart specification wheel alignment Suzuki mega carry
BAB V
KESIMPULAN
1. Metode yang di lakukan untuk mengukur wheel alignment kendaraan menggukan

metode konvensional ang bermodalkan timbal, tali, busur, dan meteran


2. Hasil pengukuran Wheel Alignment pada kendaraan sesuai standart manual book

Suzuki Mega Carry antara lain


1. Toe1mm
2. Camber 5o positif
3. Caster 4o positif
DAFTAR PUSTAKA

1. https://www.betariko.com/2018/05/pengertian-dan-fungsi-wheel-aligment-atau-

geometri-roda-kendaraan.html

2. http://niikhsan.blogspot.com/2017/07/pengertian-camber-caster-dan-toe-pada.html

3. https://www.teknik-otomotif.com/2017/06/pegertian-dan-fungsi-caster-nol-caster.html

4. https://www.sahabat-ilmu.com/2019/03/pengertian-toe-in-dan-toe-out.html

Anda mungkin juga menyukai