Anda di halaman 1dari 9

Nama : Dimas Ganesa

NIM : 03021181419020
Jurusan : Teknik Pertambangan

1. Avometer Analog
Avometer analog lebih banyak dipakai untuk kegunaan sehari-hari, seperti para tukang
servis TV atau komputer kebanyakan menggunakan jenis yang analog ini. Kelebihannya adalah
mudah dalam pembacaannya dengan tampilan yang lebih simple. Sedangkan kekurangannya
adalah akurasinya rendah, jadi untuk pengukuran yang memerlukan ketelitian tinggi sebaiknya
menggunakan multimeter digital. Avometer analog merupakan avometer dengan penunjukan
jarum ukur, avometer jenis ini pada saat ini banyak digunakan karena harganya lebih murah,
namun pembacaan hasil ukur lebih sulit karena skala ukur pada display cukup banyak. Bagian-
bagian avometer analog dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

Cara Menggunakan Avometer Analog


1. Mengukur Arus Listrik
Sebelum menggunakan Amper meter untuk mengukur arus listrik perlu diperhatikan beberapa
hal sebagai berikut:
a. Pastikan bahwa arus yang diukur lebih rendah dari skala ukur yang dipilih, beberapa
avometer mempunyai batas maksimal 500 mA atau 0,5 A.
b. Metode memasang amper meter pada rangkaian adalah secara seri, pengukuran secara
parallel dapat menyebabkan multimeter terbakar
c. Pastikan pemasangan colok ukur (test lead) tepat.
Skala ukur amper meter pada multi meter sangat beragam, diantara 250 mA dan 20 A.
Contoh melakukan pengukuran arus kurang dari 250 mA.
Langkah mengukur:
1. Putar selector ukur ke arah 250 mA
2. Pasang alat amper meter secara seri, yaitu colok ukur merah (+) ke beban atau lampu
dan colok ukur hitam (negatif) k earah negatif baterai
3. Baca hasil pengukuran pada angka maksimal 25, kemudian hasilnya kalikan dengan
10.

Dari penunjukan alat ukur di atas menunjukkan angka 3, maka besar arus yang mengalir adalah 3 x
10 = 30 mA.

2. Mengukur Tegangan
a. Mengukur Tegangan DC
Baterai merupakan salah satu sumber listrik tegangan DC. Besar tegangan DC yang mampu
diukur adalah 0 – 500 Volt DC.Posisi pengukuran terdiri dari 2,5 V, 10 V, 25 V, 50 V dan 500 V.
Sebelum menggunakan Volt meter untuk mengukur arus listrik perlu diperhatikan beberapa hal
sebagai berikut:
1. Pastikan bahwa tegangan yang diukur lebih rendah dari skala ukur yang dipilih, missal
mengukur tegangan baterai 12V DC maka pilih skala 25V DC.
2. Metode memasang Volt meter pada rangkaian adalah secara paralel, pengukuran secara seri
dapat menyebabkan multimeter terbakar.
3. Pastikan pemasangan colok ukur (test lead) tepat.

Langkah mengukur tegangan baterai pada rangkaian


1. Putar selector ukur kearah 25 V DC.
2. Pasang alat volt meter secara paralel, yaitu colok ukur merah (+) ke positif baterai dan colok
ukur hitam (negatif) kearah negatif baterai.
3. Baca hasil pengukuran pada angka maksimal 25.
Dari penunjukan alat ukur di atas menunjukkan angka 12 V DC.
b. Mengukur Tegangan AC
Avometer mampu mengukur tegangan AC sebesar 0 – 1000 Volt. Posisi pengukuran terdiri
dari 10 V, 25 V, 250 V dan 1000 V. Sebelum menggunakan Volt meter untuk mengukur arus
listrik perlu diperhatikan beberapa hal sebagai berikut:
1. Pastikan bahwa tegangan yang diukur lebih rendah dari skala ukur yang dipilih, missal
mengukur tegangan listrik sebesar 220 V maka pilih skala 250V AC.
2. Metode memasang Volt meter pada rangkaian adalah secara paralel, pengukuran secara seri
dapat menyebabkan multimeter terbakar
3. Pemasangan colok ukur (test lead) dapat dibolak-balik.
Langkah mengukur tegangan listrik yaitu:
1. Putar selector ukur kearah 250 V AC
2. Pasang alat volt meter secara paralel, yaitu memasukkan colok ukur merah (+) dan colok
ukur hitam (-) pada lubang sumber listrik.
3. Baca hasil pengukuran pada angka maksimal 25, kalikan hasil pengukuran dengan 10.

Dari penunjukan alat ukur di atas menunjukkan angka 10, maka besar tegangan sumber
listrik adalah 10x 10 = 100 Volt AC. Bilateganganjaringanseharusnya 220 V, maka terjadi
penurunan tegangan pada sumber listrik.

c. Mengukur Tahanan
Sebelum menggunakan Ohm meter untuk mengukur tahanan perlu diperhatikan
beberapa hal sebagai berikut:
1. Pastikan bahwa tahanan yang diukur dalam rentang pengukuran efektif tahanan yang
diukur, misal mengukur tahanan 220 Ω maka pilih skala 1 X, tahanan 800 Ω
menggunakan 10 X, tahanan 8 K Ω menggunakan 1 x 1K.
2. Kalibrasi alat ukur sebelum digunakan, dengan cara menghubungkan singkat colok ukur,
dan mengatur jarum pada posisi 0 (nol).
3. Pengukuran tidak boleh pada rangkian yang dialiri listrik, jadi matikan sumber dan lepas
komponen saat melakukan pengukuran.

Langkah mengukur tahanan


1. Putar selector ukur kearah 1X Ω.
2. Kalibrasi alat ukur dengan cara menghubungkan singkat colok ukur, dan mengatur
jarump ada posisi 0 (nol) dengan memutar Ohm calibration.
3. Hubungkan colok ukur ketahanan yang diukur.
4. Baca hasil pengukuran.

Hasil pengukuran menunjukan besar tahanan adalah 9 Ω. Bila posisi pengukuran pada10 X,
maka hasil diatas dikalikan 10, sehingga 9 x 10 = 90 Ω.
Cara Menggunakan Avometer Digital
Cara menggunakannya sama dengan avometer analog, hanya lebih sederhana dan lebih cermat
dalam penunjukan hasil ukurannya karena menggunakan display 4 digit sehingga mudah membaca
dan memakainya.
1. Putar sakelar pemilih pada posisi skala yang kita butuhkan setelah alat ukur siap dipakai.
2. Hubungkan probenya ke komponen yang akan kita ukur setelah disambungkan dengan alat
ukur.
3. Catat angka yang tertera pada multimeter digital.
4. Penyambungan probe tidak lagi menjadi prinsip sekalipun probenya terpasang terbalik karena
display dapat memberitahu.

a) Mengukur tegangan DC

1. Atur Selektor pada posisi DCV.


2. Pilih skala batas ukur berdasarkan perkiraan besar tegangan yang akan di cek, jika tegangan
yang di cek sekitar 12Volt maka atur posisi skala di batas ukur 50V.
3. Untuk mengukur tegangan yang tidak diketahui besarnya maka atur batas ukur pada posisi
tertinggi supaya multimeter tidak rusak.
4. Hubungkan atau tempelkan probe multimeter ke titik tegangan yang akan dicek, probe warna
merah pada posisi (+) dan probe warna hitam pada titik (-) tidak boleh terbalik.
5. Baca hasil ukur pada multimeter.

b) Mengukur tegangan AC

1. Atur Selektor pada posisi ACV.


2. Pilih skala batas ukur berdasarkan perkiraan besar tegangan yang akan di cek, jika tegangan
yang di cek sekitar 12Volt maka atur posisi skala di batas ukur 50V.
3. Untuk mengukur tegangan yang tidak diketahui besarnya
4. Hubungkan atau tempelkan probe multimeter ke titik tegangan yang akan dicek.Pemasangan
probe multimeter boleh terbalik.
5. Baca hasil ukur pada multimeter.

c) Mengukur kuat arus DC

1. Atur Selektor pada posisi DCA.


2. Pilih skala batas ukur berdasarkan perkiraan besar arus yang akan di cek, misal : arus yang di
cek sekitar 100mA maka atur posisi skala di batas ukur 250mA atau 500mA.
3. Perhatikan dengan benar batas maksimal kuat arus yang mampu diukur oleh multimeter karena
jika melebihi batas maka fuse (sekring) pada multimeter akan putus dan multimeter sementara
tidak bisa dipakai dan fuse (sekring) harus diganti dulu.
4. Pemasangan probe multimeter tidak sama dengan saat pengukuran tegangan DC dan AC,
karena mengukur arus berarti kita memutus salah satu hubungan catu daya ke beban yang akan
dicek arusnya, lalu menjadikan multimeter sebagai penghubung.
5. Hubungkan probe multimeter merah pada output tegangan (+) catu daya dan probe (-) pada
input tegangan (+) dari beban/rangkaian yang akan dicek pemakaian arusnya.
6. Baca hasil ukur pada multimeter.

Resistor
Resistor adalah komponen elektronik dua kutub yang didesain untuk mengatur tegangan
listrik dan arus listrik, dengan resistansi tertentu (tahanan) dapat memproduksi tegangan listrik di
antara kedua kutubnya, nilai tegangan terhadap resistansi berbanding dengan arus yang mengalir.
a. 4 Gelang Warna

Pada resistor dengan 4 gelang warna, cara menghitungnya adalah :


1. Pita ke-1 dan Pita ke-2 adalah angka nilai tahanan.
2. Pita ke-3 adalah perkalian jumlah angka nol.
3. Pita ke-4 adalah nilai toleransi.
Tabel Resistor 4 Warna

Contoh :
Pita ke-1 adalah warna coklat (1)
Pita ke-2 adalah warna merah (2)
Pita ke-3 adalah warna orange (1000)
Pita ke-4 adalah warna emas (5%)

Jadi didapatkan nilainya adalah 12.000 Ω dengan toleransi 5% atau 12 kΩ toleransi 5%.

b. 5 GelangWarna

Pada resistor dengan 5 gelangwarna, caramenghitungnyaadalah :


1. Pita ke-1, Pita ke-2, dan Pita ke-3 adalahangkanilaitahanan
2. Pita ke-4 adalahperkalianjumlahangkanol
3. Pita ke-5 adalahnilaitoleransi
Tabel Resistor 5 Warna
Contoh :
Pita ke-1 adalahwarnacoklat (1) Pita ke-2 adalahwanamerah (2)
Pita ke-3 adalahwarna orange (3)
Pita ke-4 adalahwarnakuning (10.000)
Pita ke-5 adalahwarnabiru (0,25%)
Jadididapatkannilainyaadalah 1.230.000 Ω dengantoleransi 0,25% atau 1,23 MΩ toleransi 0,25%.
c. 6 GelangWarna

Pada resistor dengan 6 gelangwarna, caramenghitungnyaadalah :


1. Pita ke-1, Pita ke-2, dan Pita ke-3 adalahangkanilaitahanan
2. Pita ke-4 adalahperkalianjumlahangkanol
3. Pita ke-5 adalahnilaitoleransi
4. Pita ke-6 adalahkoefisiensuhu

Tabel Resistor 6 Warna


Contoh :
Pita ke-1 adalah warn acoklat (1)
Pita ke-2 adalahwanamerah (2)
Pita ke-3 adalahwarna orange (3)
Pita ke-4 adalahwarnakuning (10.000)
Pita ke-5 adalahwarnabiru (0,25%)
Pita ke-6 adalahwarnakuning (25 ppm)
Jadididapatkannilainyaadalah 1.230.000 Ω dengantoleransi 0,25% atau 1,23 MΩ toleransi 0,25%
dengankoefisiensuhu 25 ppm.

Anda mungkin juga menyukai