Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan industri yang semakin cepat mendorong pihak-pihak

industri untuk terus melakukan evaluasi pengerjaan barang agar mendapatkan hasil

produksi yang optimum. Pada saat ini, proses pengerjaan dengan menggunakan

mesin telah menjadi kebutuhan utama pada industri. Proses permesinan memegang

peran penting dalam membantu pekerjaan manusia, khususnya di dunia industri.

Marsyahyo (2003), menjelaskan bahwa permesinan adalah suatu proses untuk

membuat suatu produk melalui tahapan-tahapan dari bahan baku diubah atau

diproses dengan cara yang sistematis untuk menghasilkan produk yang memilliki

fungsi dan nilai jual. Proses permesinan yang dimaksud berupa proses pengefreisan,

pengeboran, pengelasan, pembubutan, dan proses permesinan lainnya.

Pembubutan adalah salah satu proses pemotongan yang yang melibatkan

mesin perkakas untuk memproduksi benda berbentuk silindris, pengeboran, bisa

digunakan untuk membuat ulir, meratakan benda putar dengan cara memotong

benda kerja yang berputar pada spindel dengan pemotong (pahat) yang memiliki

tingkat kekasaran lebih tinggi dari pada benda kerja.Proses pembubutan memiliki

gerakan utama berputar yang mempunyai fungsi untuk merubah bentuk dan ukuran

benda kerja. Benda kerja dicekam dan berputar disumbunya, sedangkan alat

pemotong (cuting tool) bergerak memotong sepanjang benda kerja sehingga terjadi

penyayatan atau pemotongan oleh pahat. Menurut Syamsudin (1999), mesin Bubut

1
2

adalah suatu mesin yang umumnya terbuat dari logam, gunanya membentuk benda

kerja dengan cara menyanyat, dengan gerakan utamanya berputar. Proses bubut

adalah proses pemakanan benda kerja yang sayatannya dilakukan dengan cara

memutar benda kerja kemudian dikenakan pada pahat yang digerakkan secara

translasi sejajar dengan sumbu putar dari benda kerja.

Proses pembubutan memiliki berbagai macam faktor pembubutan atau

pemotongan yang akan mempengaruhi hasil dari pembubutan. Faktor yang

dimaksud, yaitu kecepatan pemotongan, waktu pemotongan, ketajaman pisau

pemotong dalam proses pembuatannya, kedalaman pemotongan, sudut potong dan

lain sebagainya. Menurut Rochim (1993), hasil komponen proses pembubutan

terutama kekasaran permukaan sangat dipengaruhi oleh sudut potong pahat,

kecepatan makan (feeding), kecepatan potong (cutting speed), kedalaman

pemotongan (depth of cut) dan lain-lain. Penelitian Pramawata (2013), tentang

pengaruh jenis pahat, sudut potong pahat, dan kedalaman pemakan terhadap

kekasaran dan kekasaran menunjukkan bahwa sudut potong pahat terbaik adalah

75°. Berdasarkan penelitian tersebut, perlu dilakukan studi pengaruh variasi sudut

potong yang lebih rendah dan lebih tinggi sehingga dapat diketahui pengaruh

variasi sudut potong tersebut pada kekasaran permukaan benda kerja ST 42.

Salah satu parameter penting dari proses pembubutan, yaitu kekasaran

permukaan karena permukaan suatu benda menentukan dapat tidaknya elemen-

elemen mesin berfungsi dengan baik. Hal ini menjadi kendala di industri,

khususnya industri manufaktur. Industri harus mampu menghasilkan produk


3

dengan kualitas kekasaran permukaan yang baik. Susarno (2012) menjelaskan

bahwa variasi sudut potong, putaran mesin dan feedingberpengaruh signifikan

terhadap tingkat kekasaran permukaan hasil proses pembubutan.Hal ini yang

membuat penulis mengangkat penelitian dengan judul “Pengaruh Variasi Sudut

Potong pembubutan terhadap Kekasaran Permukaan Benda Kerja Baja ST 42”.

1.2 Rumusan masalah

Permasalahan yang akan diteliti pada penelitian ini adalah bagaimana

pengaruh variasi sudut potong pembubutan terhadap kekasaran permukaan benda

kerja ST 42.

1.3 Tujuan

Tujuan dari permasalahan yang akan diteliti pada penelitian ini adalah

mengetahui pengaruh variasi sudut potong pembubutan terhadap kekasaran

permukaan benda kerja ST 42.

1.4 Batasan Masalah

Batasan-batasan pada penelitian adalah sebagai berikut.

1. Material yang digunakan jenis baja ST 42.

2. Parameter yang diuji setelah proses pembubutan yaitu uji kekasaran.

3. Variasi sudut potong pembubutan, yaitu 70°, 75°, 80°, 85° dan 90°.
4

1.5 Manfaat

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi tentang sudut

potong pembubutan terhadap kekasaran permukaan khususnya dari bahan baja ST

42 sehingga nantinya dapat mengetahui tingkat saran permukaan baja ST 42.

Anda mungkin juga menyukai