PENDAHULUAN
Saat ini perabot dan bahan bangunan yang terbuat dari kayu semakin
banyak dibutuhkan oleh masyarakat. Seperti yang diketahui kayu merupakan
salah satu material konstruksi yang paling banyak terdapat di alam dan pertama
kali digunakan dalam sejarah umat manusia. Kayu dipilih sebagai bahan
konstruksi selain karena alasan mudah didapat, harganya relatif murah dan
memiliki nilai estetika yang tinggi.
Pada usaha tani dengan skala yang lebih besar, pentingnya bengkel
semakin nyata. Alat yang dimiliki suatu perusahaan pertanian digunakan dengan
semestinya, sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan. Jika alat mengalami
kerusakan maka jadwal kerja akan terganggu, yang pada giliran selanjutnya akan
merugikan secara ekonomi.
1
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana dasar pengerjaan kayu?
2. Bagaimana penggunaan peralatan pengerjaan kayu?
3. Bagaimana desain alat dengan bahan kayu?
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Kayu merupakan salah satu jenis komoditi hasil hutan yang banyak
dimanfaatkan oleh manusia untuk berbagai keperluan, mulai dari yang sederhana
(korek api, peti sabun) sampai kepada bahan mewah (furniture, bahan interior
kapal dan bangunan, ukiran, dll) serta bahan bangunan (Damanik, 2005).
Sesuai dengan jenisnya, ada kayu yang bisa dimesinkan dengan mudah
untuk menghasilkan kualitas kayu tertentu. Sebaliknya, ada pula kayu yang susah
untuk dimesinkan, agar dapat menghasilkan kualitas pemesinan yang sama.
Tingkat kemudahan kayu untuk dimesinkan inilah yang disebut dengan
ketermesinan (machinability) kayu. Kayu yang mudah untuk dimesinkan
dikatakan mempunyai sifat ketermesinan yang tinggi, dan kayu yang susah untuk
3
dimesinkan dikatakan memiliki ketermesinan rendah. Jadi ada hubungan antara
ketermesinan kayu dengan kualitas pemesinannya (Bakar, 2003).
Sifat permesinan kayu sangat dipengaruhi oleh sifat-sifat dasar kayu. Kayu
memiliki serat lurus (normal) cenderung lebih mudah dikerjakan, dan
menghasilkan sortimen kayu yang lebih halus dan baik dibandingkan dengan kayu
yang berserat miring dan terpadu (abnormal). Pengerjaaan kayu-kayu jenis keras
dan kering akan memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan kayu
lunak dan basah (Osly et al, 1987).
Berat jenis kayu juga sangat memengaruhi kualitas sifat pemesinan. Hal
ini diduga disebabkan oleh sel-sel kayu yang lebih rapat pada kayu yang memiliki
berat jenis tinggi sehingga cenderung lebih tahan terhadap kemungkinan cacat
akibat proses pemesinan (Asdar, 2010).
4
8. Mesin gergaji tangan listrik (Circle Saw),
9. Mesin ketam tangan listrik (Hand Planer),
10. Mesin router tangan listrik (Hand Router),
11. Mesin Jig Saw tangan listrik.
5
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
6
BAB IV
Pemesinan kayu merupakan salah satu proses pabrikasi dari produk kayu
seperti kayu gergajian, vinir dan bagian-bagian dari furniture. Tujuan pengerjaan
kayu adalah untuk menghasilkan suatu dimensi dan bentuk yang diinginkan
dengan ketelitian yang akurat dan kualitas permukaan yang baik dengan cara yang
paling hemat. Pemesinan kayu (wood machining) adalah proses pembentukan atau
pemotongan kayu dengan menggunakan mesin yang di dalamnya terdapat mata
pisau (cutting tool), melalui satu atau kombinasi operasi yaitu penggergajian
7
(sawing), penyerutan (planing), pembentukan (shaping atau moulding),
pengaluran (routing), pembubutan (turning), pengampelasan (sanding) dan
sebagainya. Karena inti dasar dalam proses pemesinan kayu adalah pemotongan,
maka istilah pemesinan kayu (wood machining) sering diasosiasikan dengan
pemotongan kayu (wood cutting).
1. Penggergajian Langsung
2. Penggergajian Memutar
3. Penggergajian Seperempat
Menyambung kayu merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan apabila
ketika melakukan penggergajian ditemukan kesalahan. Dalam penyambunhan
kayu dibutuhkan alat yang dapat mengokohkan sambungan kayu, antara lain:
8
paku, sekrup, mur, baut dan lem. Ada beberapa solusi penyambungan kayu yang
dapat dilakukan, yaitu:
9
4.2 Penggunaan Peralatan Pengerjaan Kayu
a. Meteran baja
b. Meteran Siku
10
– 50 meter. Meteran gulung digunakan untuk mengukur bahan kayu yeng
memiliki ukuran besar.
Panjang gergaji potong antara 600 s/d 650 mm dengan 6 s/d. 8 PPI.
Gergaji ini sangat bagus untuk memotong balok-balok kayu dan papan yang
panjang, tetapi tidak baik untuk memotong kayu-kayu olahan seperti partikel
board, triplek dan blockboard. Jenis gergaji ini digunakan menyayat atau
memotong melintang jaringan seratkayu dan tepi potongnya mempunyai 5 hingga
7 pucuk gigi pada setiap kepanjangan 25 mm. Panjang daun antara 550 mm
hingga 700 mm.
Gergaji bilah mempunyai gigi potong antara 10 s/d 12 PPI. Gergaji ini
digunakan untuk memotong kayu olahan tetapi sering juga digunakan dalam
berbagai pemotongan. Panjang daun gergaji bilah antara 500 s/d 550 mm.
11
melintang dan searah serat kayu, maka dari itu bentuk giginya serupa dengan gigi
gergaji potongdengan kemiringan sekitar 16°. Panjang gergaji punggung antara
205 s/d 350 mm dengan 13 s/d 15 PPI.
Alat serut atau perata yaitu ketam tangan. Ketam tangan terdiri dari
manual dan listrik. Ketam tangan adalah perkakas tangan yang digunakan untuk
meratakan dan meluruskan serta menghaluskan permukaan kayu benda pekerjaan.
Ketam tangan terdiri dari beberapa jenis, yaitu:
c. Ketam Panjang
12
d. Ketam Lengkung
Alat ini berfungsi untuk mengetam kayu menjadi bentuk lengkung baik
cekung maupun cembung.
a. Mempersiapkan kayu yang tidak cacat dan lapuk sesuai dengan keperluan.
c. Menempatkan kayu diatas bangku kerja, dengan posisi kayu yang cekung
menghadap ke bangku kerja.
- Menyetel lidah ketam terhadap sisi tajam pisau, untuk mengetam kasar
sebesar 1/16" - 1/32" dan untuk mengetam halus 1/32" 1/64".
- Menyetel posisi sisi tajam pisau ketam sejajar dengan alas ketam dengan
cara menggerakkan tongkat penyetel pisau, sambil dibidik dari alas ketam.
Alat pengikis yang digunakan dalam pengerjaan kayu adalah pahat kayu.
Pahat kayu adalah salah satu perkakas tangan yang dipakai untuk memotong dan
menyayat serat-serat kayu, jenis pahat kayu banyak macamnya namun yang
umum digunakan dalam pekerjaan kayu adalah jenis pahat lubang dan pahat
tusuk.
13
a. Pahat Lubang
Pahat lubang terdiri dari tangkai dan daun pahat. Pada tangkai dilengkapi
dengan cincin sebagai pelindung agar tungkai tidak pecah sewaktu dipukul. Sudut
penajaman mata pahat lubang sebesar 30° - 35° dan sudut penggerindaan sebesar
25° - 30. Cara menggunakan pahat lubang, yaitu:
- Kayu yang akan dipahat terlebih dahulu di lukis sesuai dengan kebutuhan
- Posisi kayu atau benda kerja harus stabil diatas bangku kerja. sebaiknya
dijepit pada ragum atau benda kerja diklem diatas bangku kerja.
- Tangkai pahat dipukul dengan pukulan yang mantap namun tidak terlalu
keras, kira-kira ujung pahat masuk kedalam kayu sedalam 3-5 mm.
b. Pahat Tusuk
Pahat tusuk sama dengan pahat lubang namun pada tangkai pahat tusuk
tidak dilengkapi dengan cincin, karena pahat tusuk tidak untuk dipukul. Pahat
tusuk bentuknya hampir sama dengan pahat lubang besar, bedanya pahat tusuk
lebih tipis. Ukuran pahat tusuk dari 1/8" - 2" dengan kenaikkan 1/8" sampai lebar
1". Cara penggunaan pahat tusuk ada tiga cara, yaitu:
14
- Dengan cara dikikis menggunakan kedua tangan. Pahat dipegang
menggunakan kedua tangan lalu diletakkan dibidang kayu dengan posisi
kiri.
- Pahat tusuk yang mempunyai cincin pada tangkainya dapat dipukul dengan
palu kayu. Pahat tusuk tersebut digunakan untuk membuat lubang-lubang
yang dangkal seperti coakan dan takikan.
- Dengan menggunakan palu kayu untuk coakan atau tarikan yang dangkal.
Alat pelubang jenis bor tangan ada yang berupa manual dan listrik. Bor
tangan manual adalah salah satu perkakas yang digunakan dalam pekerjaan kayu,
bor tangan untuk pekerjaan kayu memiliki dua macam jenis diantaranya bor
penggerek dan bor engkol. Fungsi dari kedua jenis bor tangan tersebut adalah
untuk membuat lubang tembus maupun tidak tembus pada kayu. Dalam pekerjaan
pengeboran perlu diperhatikan keselamatan kerja bahwa kayu atau benda kerja
harus benar-benar mendapat pegangan yang baik untuk tidak terjadi kesalahan
pengeboran.
Cara menggunakan bor tangan yaitu, bor tangan jenis bor penggerek atau
bor engkol fungsinya untuk membuat lubang bulat silinder pada benda pekerjaan,
pada saat menggunakan bor tangan bisa menggunakan cara mengebor posisis
vertikal maupun posisi horizontal, cukup dengan tangan sebelah memegang
tangkai bornya dan tangan sebelahnya mengerakan pengereknya.
a. Bor Penggerak
Bor tangan jenis penggerek digunakan sebagai alat pemutar mata bor yang
dilengkapi dengan tangkai bor dan tangkai penggerek atau pemutar. Dalam
penggunaannya yang harus diperhatikan pada pemasangan mata bor harus sesuai
dengan chuck kolet (pemegang mata bor), bor penggerek dilengkapi mata bor
jenis spiral tanpa senter maupun jenis spiral pakai senter, Untuk mengebor dengan
menggunakan sprilal tanpa senter sebaiknya sebelum melubang terlebih dahulu
diberi tanda atau dititik paku.
15
b. Bor Engkol
Bor tangan jenis engkol sebagai alat pemutar mata bor yang dilengkapi
dengan tangkai bor sekaligus sebagai pengengkol, dalam penggunaannya yang
harus diperhatikan pada pemasangan mata bor harus sesuai dengan chuck kolet
(pemegang mata bor). Bor engkol dilengkapi mata bor jenis Irwin bor, dengan
batang berulir dan taji penitik letak lubang juga berulir. Dalam pekerjaan ini perlu
ditekankan untuk menggunakan mata bor jenis Irwin bor dimana jenis chuck kolet
(pemegang mata bor) yang berbeda dengan chuck kolet pada bor penggerek.
a. Pensil Kayu
b. Perusut
16
- Dengan menempatkan pin pada titik yang sudah dibuat di kayu.
- Khusus untuk perusut ganda yaitu dengan cara menyetel pin-pin terhadap
lebar pahat yang akan dipakai.
- Mengapit batang perusut dengan telunjuk dan jari tengah tangan kanan
dengan ibu jari ditekankan pada batang perusut dengan pin.
- Memegang perusut dengan keempat jari tangan kanan berada diatas badan
perusut, sedangkan ibu jari ditekankan pada batang perusut dekat pin.
c. Palu
- Palu pandai biasanya digunakan untuk menyetel pisau ketam yang rumah-
rumahnya dibuat dari kayu dan untuk memaku
- Palu kayu digunakan untuk memukul pahat kayu dan perakitan serta
pembongkaran konstruksi kayu.
17
d. Tang
e. Obeng
Mesin bor tangan digunakan untuk membor, membuat lubang pada kayu,
besi, plastik, beton atau bahan lain. Jenis bahan benda kerja tersebut menentukan
jenis mata bor yang digunakan. Mesin bor hanya merupakan sarana pemutar mata
bor, alat upam, alat gosok, alat pencampur dan lain-lain. Cara menggunakan bor
tangan listrik, yaitu:
18
- Letakkan benda kerja diatas meja kerja dan jepit agar tidak bergeser.
- Ambil mesin bor tangan listrik dan pasanglah mata bor yang sesuai
dengan ukuran diameternya serta pasang klos kayu atau tuas pembatas.
- Hubungkan dengan sumber listrik dan hidupkan mesin.
- Borlah tepat pada as titik yang sudah diberi tanda dengan kraspen.
- Perhatikanlah pula dengan putaran awal mesin jangan langsung
menggunakan kecepatan tinggi.
- Untuk mengontrol kelurusan dan kesikuannya bisa dibantu dengan
menggunakan penyiku agar hasilnya baik.
Mesin gergaji ini mempunyai berat minimal 2,5 kg dan berat maksimal 8,4
kg. Putaran daun gergaji minimal 4000 RPM dan maksimaL 5400 `RPM.
Kemiringan dapat diatur maksimal 45*, Bila daun gergaji ini diletakkan terbalik
maka alasnya dapat berfungsi sebagai meja. Macam-macam daun gergaji yang
dapat dipasang adalah: daun gergaji pemotong, daun gergaji pembelah, daun
gergaji Kombinasi. Untuk dapat melaksanakan pekerjaan ini dengan benar maka
mesin harus diatur sesuai dengan jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan. Cara
menggunakan gergaji tangan listrik:
a. Memotong Lurus
- Berikan tanda pada benda kerja yang akan dipotong, letakkan pada
posisi aman di atas bangku kerja.
- Usahakan permukaan benda kerja yang rata menempel pada bangku
kerja.
- Atur kedudukan daun gergaji, usahakan maksimum 5 mm, dibawah
permukaan benda kerja yang terpotong dengan cara dinaikkan atau
diturunkan.
- Letakkan alas bagian depan gergaji bundar listrik usahakan daun
gergaji tidak mengenai kayu pekerjaan dan jalankan mesin.
- Tunggu sampai putaran stabil dan peralatan arahklan ke depan.
19
b. Memotong Serong
c. Membelah
d. Membuat Alur
20
9. Ketam Tangan Listrik (Hand planer)
Salah satu alat yang penting dalam pekerjaan yang berhubungan dengan
industri kayu adalah peralatan ketam tangan listrik. Pada prinsipnya kerja
peralatan ini adalah untuk mengetam permukaan kayu dan juga untuk pekerjaan
lainnya seperti, mengetam champer, membuat sponing, dan mengetam miring.
Selain itu peralatan ini juga digunakan untuk meratakan lurus, siku dan halus
permukaan kayu dan untuk mengetam rata, lurus, siku sisi tebal kayu.
a. Mengetam
21
- Pada waktu arus dimatikan, tunggulah sampai poros berhenti berputar
sebelum mesin diletakkan diatas meja.
b. Mengetam sponing
c. Mengetam Miring
22
- Ulangi beberapa kali jalan sampai mencapai ukuran yang diinginkan.
Prinsip dasarnya mirip dengan mesin bor vertikal namun kepala pisaunya
memiliki bentuk dan desain yang berbeda. Karena router ini berfungsi untuk
membuat alur pada permukaan kayu maka pisau berada pada posisi vertikal ke
arah bawah. Mesin Router didesain dengan kecepatan putar (rpm) jauh lebih
tinggi dari mesin bor biasa. Cara menggunakan mesin ini, yaitu:
- Pasanglah pisau alur pada poros mesin dan aturlah kedalaman alur
yang ingin dibuat dengan mengatur kemunculan pisau dari pelat dasar
mesin.
- Kemudian, pasanglah pengantar pararel pada mesin dan kencangkan
baut penjepitnya.
- Lebar alur adalah lebar diameter pisau yang digunakan.
23
- Hubungkan mesin dengan sumber listrik dan jepitlah benda kerja pada
meja kerja agar tidak mudah bergeser.
- Hidupkan mesin dan mulai bekerja. Mula-mula, singgungkan
pengantar pararel pada sisi benda kerja, lalu tekanlah rumah-rumah
mesin hingga pisau masuk ke dalam benda kerja.
- Biarkan pisau membor kira-kira sampai 3 - 4 mm kedalamannya.
- Kemudian, keraskan pegangan pengunci dan geserlah mesin sepanjang
alur yang ingin dibuat.
- Bila kedalaman alur (A) lebih dari 5 mm, pengerjaan bisa diulang 2
kali atau lebih, dengan pentahapan kedalaman kira-kira 3 sampai 4 mm
sekali jalan.
- Setelah selesai, kendorkan pegangan pengunci sehingga pisau kembali
tertutup oleh pelat dasar mesin.
24
- Pendorongan yang baik selalu searah dengan putaran pisau. Bila
mendorong berlawanan dengan arah putar pisau, maka pisau-pisau
tersebut banyak yang bergeser saja, sehingga pisau itu menjadi panas.
Mesin gergaji pita kecil atau yang sering disebut Jig Saw digunakan untuk
memotong benda kerja, memotong bentuk-bentuk lengkung, memperbesar lubang
pada benda kerja, memotong lurus, memotong bersudut dan memotong bentuk
lingkaran. Cara menggunakan mesin, yaitu:
25
- Hidupkan mesin dan jalankan antara pengantar dan paralel.
- Jangan terlalu kencang dalam menjalankan atau menekan mesin agar
tidak cepat putus bilah gergajinya.
- Bersihkan tempat kerja setelah selesai dan mesin kembalikan ketempat
semula.
b. Menggergaji Lubang
- Benda kerja ditandai dan dibor pada bagian yang akan dibuang.
Jepitlah benda kerja dengan klem pada meja kerja.
- Diameter lubang agar disesuaikan dengan lebar bilah gergaji.
- Masukan bilah gergaji pada posisi awal.
- Hidupkan mesin dan perbesar lubang sesuai dengan batasbatasnya.
- Setelah terpotong semua keluarkan bilah gergaji dan bersihkan dari
debu.
- Bersihkan tempat kerja setelah selesai dan mesin kembalikan ketempat
semula.
d. Menggergaji Bulatan
26
- Tancapkan pen pusat putar pada pusat lingkaran benda kerja dan mulai
menggergaji sesuai arah pengantar.
- Pada saat menggergaji tekan pen pusat putar dan tahan pada posisinya.
- Perhatikan perbandingan antara lebar bilah gergaji dan radius
lingkaran.
- Untuk mengurangi panas bilah gergaji dapat dilakukan dengan
membuat potongan awal untuk membebaskan bilah gergaji dari jepitan
benda kerja seperti pada gambar diatas.
- Bersihkan tempat kerja setelah selesai dan mesin kembalikan ketempat
semula.
e. Menggergaji Lengkung
27
- Letakkan benda kerja diatas meja kerja dan jepit atau beri penahan
belakang.
- Ambil mesin ampelas dan pasanglah ban ampelas yang sesuai ukuran
kekasarannya.
- Hubungkan dengan sumber listrik dan hidupkan mesin.
- Ampelaslah bidang dengan hati-hati, karena mesin akan selalu
bergerak ke depan.
- Perhatikanlah pula tekanan-tekanan yang digunakan pada mesin.
- Bersihkan tempat apabila sudah selesai dan kembalikan ketempat
semula.
28
d. Mengampelas Finishing
- Siapkan kayu pekerjaan dan tempatkan pada posisi yang benar, diatas
bangku kerja.
- Jalankan atau hidupkan peralatan sebelum peralatan diletakkan di kayu
yang akan dikerjakan.
- Gerakkan peralatan ampelas dengan posisi maju mundur sampai semua
permukaan terampelas semua.
- Tekanan peralatan harus konstan supaya putaran peralatan tidak
terganggu.
- Bekerjalah dengan mendorong usahakan searah serat kayu.
- Peralatan ampelas tidak boleh berhenti di satu tempat.
- Angkatlah peralatan dan matikan mesin.
Mesin bubut merupakan salah satu jenis mesin perkakas. Prinsip kerja
pada proses turning atau lebih dikenal dengan proses bubut adalah proses
29
penghilangan bagian dari benda kerja untuk memperoleh bentuk tertentu.
Mesin ini diberi nama “pantorouter” karena mekanisme dasarnya menyerupai
pantograph tetapi agak berukuran besar dengan mengunakan router penyerut
kayu. Alat atau mesin ini digunakan untuk jenis bubut kayu dengan skala
2:1. Awalnya, mesin ini dirancang untuk memotong pasak namun, mesin ini
sangat fleksibel dan dapat digunakan untuk melakukan bubut segala macam
jenis kayu. Di sini benda kerja akan diputar dengan kecepatan tertentu bersamaan
dengan dilakukannya proses pemakanan oleh pahat yang digerakkan secara
translasi sejajar dengan sumbu putar dari benda kerja. Gerakan putar dari benda
kerja disebut gerak potong relatif dan gerakkan translasi dari pahat disebut gerak
umpan (feeding). Tetapi pengertian lain menyebutkan bahwa Bubut merupakan
suatu proses pemakanan benda kerja yang sayatannya dilakukan dengan cara
memutar benda kerja kemudian dikenakan pada pahat yang digerakkan secara
sejajar dengan sumbu putar dari benda kerja. Gerakan putar dari benda kerja
disebut gerak potong relatif dan gerakkan dari pahat disebut gerak umpan.
Mesin bubut adalah mesin yang di buat dari logam, gunanya untuk
menyayat, gerakan utamanya adalah berputar. Di bidang industri, keberadaan
mesin bubut sangat berperan, terutama dalam industry pemesinan. Misalnya
dalam industri otomotif,mesin bubut berperan dalam pembuatan komponen-
30
komponen kendaraan seperti mur , baut , roda gigi,poros , tromol dan lain
sebagainya. Penggunaan mesin bubut juga dapat dihubungkan dengan mesin lain
seperti mesin bor (drilling mechine), mesin gerinda (grinding mechine), mesin
frais (milling mechine), mesin skrap (shaping mesin), mesin gergaji (sawing
mechine) dan mesin-mesin lainnya. Melihat begitu pentingnya mesin bubut dalam
industri pemesinan membuat harga mesin ini sangat mahal. Maka dari itu, untuk
mengaplikasikan mesin bubut ini ke dalam dunia nyata, Rencana membuat mesin
bubut kayu ini dengan bahan yang mudah didapatkan dipasaran dan kita ketahui.
Dan tentu saja dengan bahan yang murah namun menhasilkan mesin yang
baik.dan menghasilkan produksi yang baik, dan dapat mempersingkat waktu
produksi bagi penggunanya.
31
Mesin gergaji kayu, alat ini digunakan untuk memotong papan kayu
dengan bentuk berukir. Proses penggunaan mesin ini adalah (1) menyalakan
mesin, (2) meletakkan papan kayu dimeja mesin, diposisikan mata gergaji tepat
digaris pola yang sudah dibuat, kemudian dorong sambil papan diputar-putar
mengikuti pola, dan (3) matikan mesin
Kelemahan dari fungsi mesin gergaji papan kayu adalah tidak bisa
menggergaji melengkung sehingga hasil yang didapat kurang maksimal. Oleh
karena itu untuk mengatasi kesulitan yang dihadapi pengrajin maka dibutuhkan
mesin jig saw yang dapat berfungsi lebih dari satu proses kerja. Mesin jig saw
yang sebelumnya adalah sangat sederhana dengan menggunakan kerangka
balokan kayu besar dan bentuk rangka yang permanen. Mesin jig saw ini dapat
digunakan untuk memotong, membelah, membuat alur pada sambungan serta
dapat digunakan untuk membuat lekuk-lekukan pada papan kayu.
Masih ada pengrajin kayu menggunakan mesin gergaji yang kerangkanya
terbuat dari balokan kayu. Hampir semua bagian dari rangka mesin terbuat dari
balokan kayu. Kekurangan pada rangka yang terbuat dari kayu adalah pada saat
kondisi lingkungan yang mempunyai kelembaban yang berubah-ubah, akan
mengakibatkan batang kayu tidak stabil. Pada saat kelembaban udara disekitar
batang kayu menurun akan memaksa air yang ada didalam batang kayu tersebut
keluar dan terjadi proses penyusutan. Apabila kelembaban udara itu meningkat
maka akan terjadi proses pengembangan pada batang kayu. Dampak dari akibat
masalah tersebut menyebabkan kepresisian, keawetan, serta tingkat keamanan dari
mesin gergaji kayu kurang maksimal. Mesin gergaji kayu yang beredar dipasaran
hanya dapat digunakan untuk memotong dan membelah balokan-balokan kayu
dan papan kayu. Dari fungsi-fungsi mesin gergaji tersebut dianggap kurang
maksimal dalam proses produksi.
32
BAB V
5.1 Kesimpulan
Dasar pengerjaan kayu dapat dilihat dari ruang lingkupnya yaitu dimulai
dari perencanaan (planning), pendesainan (designing), pemesinan (machining)
atau pemotongan (cutting), perakitan (assembling) dan pengkilapan (finishing).
Peralatan yang digunakan untuk mengerjakan bahan kayu terdiri dari 12 macam
jenis dengan fungsi dan cara penggunaan alat yang berbeda-beda. Penggunaan alat
untuk mengerjakan kayu disesuaikan dengan proses pengerjaan bahan kayu yang
dilakukan. Beberapa contoh desain alat yang menggunakan bahan kayu adalah
mesin bubut kayu dan mesin gergaji kayu.
5.2 Saran
33
DAFTAR PUSTAKA
Asdar, M. 2010. Sifat Pemesinan Kayu Surian (Toona Sinesis) dan Kepayang
(Pengiumedule). Jurnal Penelitian Hasil Hutan. Vol. 20 (1): 1-15.
Osly, Rachman, J. Balfas. 1987. Sifat Pemesinan Kayu Jawa Barat. Jurnal
Penelitian Hasil Hutan. Vol. 3 (4): 54-64
Sahri MH, Seng WT, Bokhari S. 2002. Machining Properties of Stressed and
Non-Stressed Wood of Acacia mangium, Acacia auriculiformis and Havea
braziliensis. In: Dwianto W, Editor. Proceeding of the Fourth
International Wood Science Symposium. Serpong, 2-5 September 2002.
JSPS-LIPI Core University Program. Pp 120-125.
34