Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN

“PRAKTEK KERJA BANGKU DAN PLAT”


JOB II

DOSEN PENGAMPU :
Dr. IMAM BASORI, S.T., M.T.

DISUSUN OLEH :
HANIEF BUANA PUSAKA (15026108024)
ALBERT EVAN (1502618048)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN VOKASIONAL TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2019
KATA PENGANTAR

Salam sejahtera,

Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya, serta kenikmatan jasmani dan rohani
kepada kita semua, sehingga penulis dapat melaksanakan aktivitas dalam
kehidupan sehari-hari dan penulis dapat menyelesaikan penyusunan Laporan
Praktek Kerja Bangku dan Plat yang diberikan oleh Bapak Dr. Imam Basori, S.T.,
M.T. selaku dosen pengampu pada mata kuliah Praktek Kerja Bangku dan Plat ini.

Laporan ini merupakan salah satu tugas mandiri yang diberikan oleh dosen
dan dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Oleh karena itu, penulis
berharap mudah-mudahan laporan ini dapat diterima dan menjadi pertimbangan
bagi penulis.

Demikianlah, semoga penyusunan laporan ini bermanfaat dan dapat


dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi kita
semua, khususnya untuk mahasiswa Universitas Negeri Jakarta.

Jakarta, 3 Juli 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................... i

DAFTAR ISI ......................................................................................................... ii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ iii

BAB I : PENDAHULUAN .....................................................................1

1. 1. Latar Belakang .....................................................................1

1. 2. Tujuan ..................................................................................2

1. 3. Manfaat ................................................................................2

BAB II : LANDASAN TEORI ................................................................3

2. 1. Peralatan dalam Kerja Plat ...................................................3

2. 2. Latihan Mengukur dan Menandai Pola Benda Kerja ...........8

2. 3. Proses Menggambar Bukaan ................................................8

2. 4. Proses Memotong Plat .........................................................9

2. 5. Proses Melipat Plat (Bending)............................................10

2. 6. Proses Las Titik (Spot Welding).........................................10

BAB III : PROSES PEMBUATAN BENDA KERJA...........................12

3. 1. Gambar Teknik...................................................................12

3. 2. Alat dan Bahan ...................................................................13

3. 3. Langkah Kerja ....................................................................13

3. 4. Perbandingan Benda Kerja .................................................15

BAB IV : PENUTUP ...............................................................................16

REFERENSI ........................................................................................................17

ii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1. Mistar Baja .......................................................................................3

Gambar 1.2. Ragum ...............................................................................................4

Gambar 1.3. Palu ...................................................................................................4

Gambar 1.4. Gunting Plat .....................................................................................5

Gambar 1.5. Penggores ..........................................................................................5

Gambar 1.6. Siku Baja ..........................................................................................6

Gambar 1.7. Mesin Pemotong Plat .......................................................................6

Gambar 1.8. Mesin Bending..................................................................................7

Gambar 1.9. Mesin Spot Welding.........................................................................7

Gambar 2.1. Gambar Teknik Benda Kerja .......................................................12

Gambar 2.2. Hasil Praktik ..................................................................................15

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1. 1. Latar Belakang
Yang dimaksud pengerjaan plat adalah pengerjaan
membentuk dan menyambung logam lembaran (plat) sehingga
sesuai dengan bentuk dan ukuran yang sudah direncanakan.
Pengerjaan plat dapat dilakukan dengan menggunakan
keterampilan tangan, mesin, atau perpaduan dari keduanya, yang
meliputi macam-macam pengerjaan, diantaranya adalah mengukur,
menandai, menggunting, memotong, melipat, menyambung, dan
lain-lain.
Pekerjaan kerja plat meliputi berbagai jenis kontruksi
geometris yang sesuai dengan perintah kerja. Persyaratan kualitas
terletak kepada pemahaman seseorang dalam praktek kerja plat dan
pelaksanaannya di tempat kerja yang meliputi tingkat ketrampilan
dasar penguasaan alat tangan, tingkat kesulitan produk yang dibuat,
dan tingkat kepresisian hasil kerja. Kerja plat tidak hanya
menitikberatkan pada pencapaian hasil kerja, tetapi juga pada
prosesnya. Dimana pada proses tersebut lebih menitik beratkan
pada etos kerja yang meliputi ketekunan, disiplin, ketahanan, serta
teknik sebagai dasar sebelum melanjutkan ke pengerjaan yang
menggunakan mesin-mesin produksi.
Aktivitas dalam kerja plat meliputi:
1) Mengukur dan Menandai
2) Memotong plat
3) Melipat plat (bending)
4) Las Titik (Spot Welding)
Diharapkan dengan adanya laporan ini dapat meningkatkan
pemahaman mahasiswa di dalam praktek maupun teori kerja

1
bangku sehingga kelak dapat menunjang keterampilan dan
kemampuan mahasiswa di dalam dunia teknik pemesinan.

1. 2. Tujuan
1. Agar mahasiswa dapat mengetahui alat-alat kerja plat.
2. Agar mahasiswa mampu memahami teori dan melakukan
praktik pembuatan pola, pemotongan, pelipatan, spot welding
benda kerja pelat / logam lembaran secara benar.
3. Agar mahasiswa dapat mengetahui penyebab dan kendala yang
terjadi selama proses praktikum kerja bangku.
4. Agar mahasiswa memahami cara pengerjaan praktik kerja plat
dan teknik dalam membuat suatu alat sederhana.
5. Agar mahasiswa dapat melaporkan hasil kerja praktik kerja plat.
6. Agar mahasiswa dapat memenuhi tugas dari mata kuliah
praktik kerja bangku dan plat.
7. Mahasiswa mampu menerapkan kreatifitas berkarya dalam
rangka peningkatan kompetensi praktik kerja plat.

1. 3. Manfaat
1. Melatih skill mahasiswa agar mampu melaksanakan kegiatan
kerja plat, sehingga terampil melaksanakannya.
2. Memberi bekal mahasiswa tentang kegiatan kerja plat sehingga
mampu melaksanakan kerja plat di dunia industri.
3. Memberi bekal mahasiswa tentang kerja plat sehingga saat
menjadi tenaga pendidik mampu mengajarkan siswanya dengan
baik.
4. Melatih kemampuan mahasiswa mampu menggunakan alat-alat
kerja plat.

2
BAB II
LANDASAN TEORI

2. 1. Peralatan dalam Kerja Plat


1. Mistar baja

Gambar 1.1. Mistar Baja

Mistar baja adalah alat ukur dasar pada bengkel kerja plat.
Alat ukur ini dapat dikatakan alat ukur yang kurang presisi,
karena ia hanya melakukan pengukuran paling kecil sebesar 0,5
mm. Mistar baja ini berfungsi untuk mengukur benda kerja
yang berukuran pendek, selain itu juga dapat dipakai untuk
membimbing penggoresan dalam melukis batangan pada plat
yang digunakan.

3
2. Ragum

Gambar 1.2. Ragum

Ragum berfungsi untuk menjepit benda kerja secara kuat


dan benar, artinya penjepitan oleh ragum tidak boleh merusak
benda kerja. Dengan demikian ragum harus lebih kuat dari
benda kerja yang dijepitnya.
3. Palu (Hammer)

Gambar 1.3. Palu

Palu merupakan alat tangan yang sudah yang lama


dipergunakan dalam bengkel dalam seluruh kegiatan pekerjaan
umat manusia.

4
4. Gunting Plat

Gambar 1.4. Gunting Plat

Berfungsi sebagai alat pemotong pelat yang berukuran


pendek atau yang sulit dijangkau oleh mesin potong serta untuk
memotong pelat yang berbentuk radius atau lingkaran.
5. Penggores

Gambar 1.5. Penggores


Penggores adalah alat untuk menggores permukaan benda
kerja, sehingga dihasilkan goresan atau garis gambar pada
benda kerja.

5
6. Siku baja

Gambar 1.6. Siku Baja

Siku baja merupakan peralatan yang dapat berfungsi untuk


mengukur kesikuan benda kerja, memeriksa kesejajaran garis,
serta merupakan peralatan bantu dalam membuat garis pada
benda kerja.
7. Mesin Gullotine (Pemotong Plat)

Gambar 1.7. Mesin Pemotong Plat

6
8. Mesin Bending

Gambar 1.8. Mesin Bending


9. Mesin Spot Welding

Gambar 1.9. Mesin Spot Welding

7
2. 2. Latihan Mengukur dan Menandai Pola Benda Kerja
A. Mengukur Benda Kerja dengan Mistar
1. Letakkan benda kerja yang akan diukur pada bangku kerja.
2. Ambil mistar ukur dan tempelkan pada benda kerja, dengan
ujung nol mistar berimpit pada ujung kayu (sebelah kiri)
yang akan diukur.
3. Baca angka pada mistar sesuai dengan ujung kanan
benda.
B. Mengukur dengan Siku
1. Siapkan benda yang akan diukur.
2. Letakkan siku di atas benda kerja, badan siku menempel
salah satu sisi benda kerja.
3. Baca angka pada siku.
C. Memberi Tanda Gores
1. Letakkan benda kerja di atas bangku kerja.
2. Ambil siku sebagai alat bantu menggores, letakkan di
atas benda kerja dengan badan siku menempel sisi kayu.
3. Pegang siku secara erat dan lakukan penggoresan
dengan alat gores.

2. 3. Proses Menggambar Bukaan


Langkah awal kerja plat adalah menggambar bukaan.
Gambar bukaan benda kerja dapat digambar langsung pada pelat
yang akan digunakan. Adapun peralatan yang digunakan untuk
menggambar bukaan tersebut adalah:
1. Penggores atau Spidol, digunakan untuk menggaris pelat atau
menandai sehingga pada pelat terdapat tanda / goresan sket
bukaan.
2. Mistar siku, digunakan untuk melihat kesikuan dari garis, dan
sudut pelat tersebut.

8
3. Mistar baja, digunakan untuk mengukur, menarik garis, serta
sebagai pedoman dalam penggoresan.

2. 4. Proses Memotong Plat


Pemotongan dapat dilakukan dengan mesin potong atau
dengan menggunakan manual.
Adapun cara pemotongan dengan gunting pelat adalah
sebagai berikut:
1. Pegang benda kerja dengan tangan kiri, cukup jauh dari bibir
gunting.
2. Bibir gunting dibuat tegak lurus terhadap benda kerja dan tepat
pada garis lukisan.
3. Jari manis tangan kanan diletakkan diantara bibir yang terkatub
seluruhnya.
4. Mengatupkan bibir dengan menekan tangkainya.
5. Untuk menggunting bentuk lingkaran atau radius dapat
digunakan gunting dengan bibir lengkung kiri/kanan, atau
gunting dengan universal.

Pada proses pemotongan plat menggunakan mesin, alat


yang digunakan adalah mesin gullotine. Mesin gullotine terdiri diri
2 (dua) jenis yakni mesin gullotine manual dan mesin gullotine
hidrolik. Disini alat yang digunakan adalah mesin guillotine
manual. Mesin gullotine manual pemotongan pelat dilakukan
dengan tuas penekan yang digerakkan oleh kaki si pekerja. pelat
yang dapat dipotong di bawah 0,6 mm. Prinsip kerja mesin
gullotine ini menggunakan gaya geser untuk proses pemotongan
Pelat yang dipotong diletakkan pada landasan pisau tetap dan pisau
atas ditekan sampai memotong pelat. Untuk mengurai besarnya
gaya geser sewaktu tejadinya proses pemotongan posisi mata pisau

9
atas dimiringkan, sehingga luas penampang pelat yang yang
dipotong mengecil.

2. 5. Proses Melipat Plat (bending)


Bending dapat kita lakukan baik secara manual dengan
mesin bending dan dengan menggunakan palu (dipukul). Proses
melipat plat dengan mesin bending manual dilakukan dengan
menjepit plat diantara landasan dan sepatu penjepit selanjutnya
bilah penekuk diputar ke arah atas menekan bagian pelat yang akan
mengalami penekukan.
Hasil pembengkokan plat yang baik dapat dihasilkan
dengan mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:
1. Periksa terlebih dahulu terutama dies, atau sepatu pembentuk,
sudut pembengkokan yang diinginkan.
2. Tandailah sisi bagian tepi plat yang akan dibengkokkan.
3. Posisi tanda pembengkokan ini harus sejajar dengan dies
pembengkok.
4. Penjepitan plat harus kuat.
5. Atur sudut pembengkokan sesuai dengan sudut pembengkokan
yang dikehendaki.
6. Sesuaikan dies landasan dengan bentuk pembengkokan yang
diinginkan.
7. Mulailah proses pembengkokan dengan memperhatikan sisi-
sisi yang akan dibengkokan, hal ini untuk menjaga agar lebih
dahulu mengerjakan posisi plat yang mudah.

2. 6. Proses Las Titik (Spot Welding)


Resistance spot welding (RSW) adalah proses resistance
welding di mana penyambungan benda kerjanya menggunakan

10
jenis sambungan lap joint dengan las berupa titik. Las berupa titik
tersebut dihasilkan dari dua buah elektroda yang saling berlawanan.
Ujung elektroda pada RSW memengaruhi ukuran dan bentuk titik
las. Bentuk elektroda yang paling sering dijumpai adalah lingkaran.
Namun ada pula beberapa bentuk yang dapat digunakan seperti
segi enam, segi empat, dll. Material elektroda yang digunakan pada
RSW dibagi dalam dua kelompok yaitu: (1) paduan tembaga dan (2)
kombinasi logam tahan panas seperti tembaga dengan tungsten.
Tahapan proses menurut gambar di atas yaitu sebagai
berikut:
1. Benda kerja diletakkan di antara dua elektroda yang terbuka.
2. Elektroda menekan benda kerja.
3. Waktu pengelasan di mana arus listrik menyala.
4. Arus dimatikan namun penekanan dengan elektroda tetap
dilakukan (ditahan sebentar).
5. Elektroda dibuka dan benda kerja dapat dikeluarkan.

11
BAB III
PROSES PEMBUATAN BENDA KERJA

3. 1. Gambar Teknik

Gambar 2.1. Gambar Teknik Benda Kerja

12
3. 2. Alat dan Bahan
A. Alat
1. Mistar Besi
2. Mistar Siku
3. Penggores
4. Ragum
5. Palu
6. Gunting Plat
7. Mesin Gullotine (Pemotong plat)
8. Mesin Bending
9. Mesin Spot Welding
B. Bahan
1. Material Baja Lembaran (Plat)

3. 3. Langkah Kerja
1. Siapkan alat dan bahan praktek secara cermat, efektif, dan
seefisien mungkin
2. Potong lembaran plat dengan ukuran 400 x 320
3. Lukis tarik lurus dengan spidol yang diambil dari ukuran
panjang 400 mm dengan sisi kanan 50 mm dan sisi kiri 50 mm
4. Lukis garis lurus dengan spidol yang diambil dari ukuran lebar
320 mm dengan sisi kanan 50 mm
5. Gunting plat pada kedua garis yang bersinggungan sejajar yang
ukurannya 320 mm
6. Tekuk plat yang sudah di lukis dengan membentuk sudut 90°
7. Tandai dengan garis / titik pada ukuran garis 220 mm dikedua
bidang yang berada diatas
8. Tarik garis miring pada titik 220 mm menuju ujung benda kerja
hingga membentuk lukisan segitiga siku-siku

13
9. Gunting garis miring tersebut agar benda tersebut sesuai
dengan ada yang di gambar teknik
10. Sambungkan kedua plat yang bertemu ketika ditekuk dengan
Mesin Spot Welding
11. Untuk membuat tempat gagang serokan, pertama-tama potong
plat dengan ukuran 125 x 25 mm
12. Tekuk plat dengan memberi besi berdiameter 25 mm di tengah
tengah plat agar bisa memberikan jarak 50 mm ke kanan dan
50 mm ke kiri
13. Tekuk plat dengan ragum lalu sisa plat kanan yang panjangnya
50 mm dipukul palu hingga lurus begitu pula dengan yang kiri
14. Sambungkan tempat gagang plat dengan serokan ditengah-
tengah dibagian belakang menggunakan Mesin Spot Welding

14
3. 4. Perbandingan Benda Kerja

Gambar 2.2 Hasil Praktik

1. Terdapat kelebihan ukuran pada benda kerja


2. Terdapat ukuran benda kerja yang tidak sesuai gambar teknik
3. Terdapat titik spot welding yang tembus hingga berlubang
4. Terdapat ketidakrapihan dalam spot welding
5. Terdapat bagian dari benda kerja yang overbending
6. Tidak ada gagang untuk benda kerja

15
BAB IV
PENUTUP

Perlu diketahui bahwa proses kerja plat adalah proses kerja yang memiliki
jiwa kesabaran keuletan dan ketelitian dalam pengerjaanya.

Teknik kerja plat adalah teknik dasar yang harus dikuasai oleh seseorang
dalam mengerjakan benda kerja. Pekerjaan kerja plat penekanan pada pembuatan
benda kerja dengan alat tangan, dan dilakukan di bangku kerja. Praktik kerja plat
melatih mahasiswa agar mampu menggunakan alat kerja yang baik dan benar,
serta mampu menghasilkan benda kerja yang memiliki standar tertentu sesuai
dengan lembar kerja yang ditentukan. Hal ini dapat tercapai jika mahasiswa
melakukan pekerjaan dengan baik sesuai dengan peraturan dan tata cara
pengerjaan praktek kerja plat.

Mahasiswa juga perlu menjaga kesehatan dan keselamatan kerja pada


dirinya dan juga rekan kerjanya serta pada alat-alat yang digunakanya. Maka dari
itu mahasiswa perlu mengenakan pakaian kerja untuk menghindari bahaya
keselamatan kerja.

Kurangnya kesadaran Mahasiswa akan pentingnya menggunakan atribut


APD (Alat Pelindung Diri) contohnya seperti masker, sarung tangan, dan lain-lain
dapat membahayakan diri sendiri. Semua pekerjaan yang dilakukan akan berhasil
apabila disertai jiwa yang sabar, ulet, terampil dan mau bekerja keras.

16
REFERENSI

https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=7&ved=
2ahUKEwiH6pn5-
5jjAhWlmuYKHRAbBiQQFjAGegQIBhAC&url=http%3A%2F%2Fdodd
i_y.staff.gunadarma.ac.id%2FDownloads%2Ffiles%2F27218%2FKERJA
%2BPELAT.pdf&usg=AOvVaw2t1PzG7jeEhoT8xDF5vZV2 (Diakses
pada 3 Juli 2019 pukul 21.35 WIB)

http://gusti-rahadian.blogspot.com/2012/03/pengertian-kerja-pelat.html (Diakses
pada 3 Juli 2019 pukul 22.30 WIB)

https://www.academia.edu/23361759/Laporan_Lengkap_Kerja_Bangku (Diakses
pada 3 Juli 2019 pukul 22.50 WIB)

http://idris-gilang.blogspot.com/2012/11/contoh-laporan-kerja-plat.html (Diakses
pada 3 Juli 2019 pukul 23.10 WIB)

http://teknikmesinmanufaktur.blogspot.com/2015/04/apa-itu-resistance-spot-
welding-rsw.html (Diakses pada 3 Juli 2019 pukul 23.54 WIB)

17

Anda mungkin juga menyukai