Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN PRAKTIKUM

BENGKEL KAYU

Disusun oleh:
Kelas : 1 TS 2
Salzabil Alfaruza T. NIM. 2331310009

PROGRAM STUDI
D- III TEKNIK SIPIL

JURUSAN TEKNIK SIPIL


POLITEKNIK NEGERI MALANG
2024
LEMBAR PENGESAHAN

Nama Kegiatan : Praktikum Konst. Kayu


Mata Kuliah : Praktek Kayu
Waktu Pelaksanaan : 27 Februari - 8 Maret 2024

Malang, 13 Maret 2024

Menyetujui,
Menyetujui,

Salzabil Alfaruza Tabah Dandung Novianto,S.T., M.T.


NIM : 2331310009 NIP : 196411051990031003
Kata Pengantar

Segala Puji beserta iringan syukur kami panjatkan kehadirat


Allah SWT.yang telah memberikan rahmat, hidayah, taufik serta
inayahnya, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan praktikum ini.
Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad
SAW. yang telah memberikan cahaya islam dan senantiasa memberikan
teladan dan akhlak yang mulia.
Laporan ini merupakan salah satu bagian dari praktikum mata
kuliah Bengkel Kayu pada jurusan Teknik Sipil di Politeknik Negeri
Malang. Isi dari laporan ini membahas mengenai hasil praktikum bengkel
kayu, meliputi 3 buah jobsheet, yaitu:
1) Jobsheet 1 (Latihan Dasar Mengetam dan Menggergaji)
2) Jobsheet 2 (Sambungan Miring Berkait)
3) Jobsheet 3 (Merangkai Konst. Kuda-kuda, dan Genteng)
Kami sangat menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari
kesempurnaan. Maka dari itu, segala kritik dan saran yang membangun
sangat kami harapkan demi kesempurnaan laporan ini dimasa yang akan
datang. Semoga laporan ini juga dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Bersama ini pula dengan segala kerendahan hati, penulis
menghantarkan banyak terimakasih kepada pihak yang mendukung :
1. Tuhan yang maha esa yang telah memberikan nikmat beruapa
kekuatan dan kelancaran dalam bertindak dan berpikir untuk
penyusunan laporan ini.
2. Bapak Dandung Novianto, S.T., M.T. selaku dosen mata kuliah
Bengkel Kayu.
3. Bapak Rendy selaku teknisi yang telah membantu mengarahkan dan
membimbing penulis dalam praktikum ini.
DAFTAR ISI
COVER .......................................................................................…………………….
LEMBAR PENGESAHAN.……………………………………………………....1
KATA PENGANTAR .......................................................................………………2
DAFTAR ISI .......................................................................................………………3
BAB. I JOB SHEET I (LATIHAN DASAR MENGETAM DAN
MENGGERGAJI)
1.1 Dasar Teori ................................................................................…4
1.2 Tujuan .......................................................................................….4
1.3 Alat dan Bahan .......................................................................…...5
1.4 Langkah Kerja ........................................................................…..5
1.5 Gambar Kerja ..........................................................................….6
1.6 Kesimpulan dan Saran ...........................................................….7

BAB. II JOB SHEET II (SAMBUNGAN BIBIR MIRING BERKAIT)


2.1 Dasar Teori .................................................................................…9
2.2 Tujuan .......................................................................................…..9
2.3 Alat dan Bahan ........................................................................….10
2.4 Langkah Kerja .............................................................................10
2.5 Gambar Kerja ...............................................................................11
2.6 Kesimpulan dan Saran ............................................................….12

BAB. III JOB SHEET III (SAMBUNGAN KUSEN PINTU)


3.1 Dasar Teori .................................................................................…14
3.2 Tujuan .......................................................................................…..14
3.3 Alat dan Bahan ......................................................................….…15
3.4 Langkah Kerja ......................................................................….....15
3.5 Gambar Kerja .........................................................................…...16
3.6 Kesimpulan dan Saran ...........................................................…...18

BAB. IV JOB SHEET III (MERANGKAI KONST. KUDA-KUDA +


GENTENG)
4.1 Dasar Teori ................................................................................…..19
4.2 Tujuan .......................................................................................…...19
4.3 Alat dan Bahan .......................................................................….....20
4.4 Langkah Kerja ..........................................................................…..20
4.5 Gambar Kerja ............................................................................….21
4.6 Biaya Kuda-kuda …...................................................................… 23
4.7 Kesimpulan dan Saran ..............................................................….24

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................…………..…..25


Kode: Materi : Praktek Kayu Tanggal
RSI232009 Topik : Latihan Dasar Mengetam 28 Februari
2024.
& Menggergaji

BAB 1
Latihan Mengetam dan Menggergaji

1.1 Dasar Teori


Latihan dasar mengetam dan meggergaji adalah bagian dari
bidang keahlian yang bertujuan untuk mengembangkan
ketrampilan mahasiswa dalam menggunakan alat-alat teknik
dan keselamatan. Dalam melakukan latihan dasar mengetam
dan meggergaji, mahasiswa diharuskan untuk memahami
dasar-dasar teori yang berkaitan dengan proses pengerjaan.
Mengetam adalah proses pembuatan bagian atau komponen
yang diperlukan pada suatu benda kerja dengan menggunakan
alat ketam manual. Dalam melakukan pengetaman, mahasiswa
harus memahami dasar-dasar teknik, pengaturan sudut potong,
pemilihan jenis bahan dan benda kerja, serta pengaturan
terhadap alat ketam manual.
Meggergaji adalah proses pemotongan benda kerja dengan
menggunakan mesin gergaji. Dalam melakukan
penggergajian, mahasiswa harus memahami dasar-dasar
teknik, termasuk pengaturan sudut potong, pemilihan jenis
bahan dan benda kerja, serta pengaturan kecepatan
penggunaan gergaji.

1.2 Tujuan
Dalam laporan praktikum mengenai latihan dasar mengetam
dan meggergaji, terdapat beberapa tujuan yang ingin dicapai.
Tujuan dari praktikum ini antara lain:
1. Memahami Teknik Dasar Mengetam dan Meggergaji:
Tujuan utama dari praktikum ini adalah agar mahasiswa
dapat memahami teknik dasar dalam proses mengetam dan
meggergaji kayu Hal ini meliputi pemahaman tentang alat-
alat yang digunakan , langkah-langkah yang harus
dilakukan, serta faktor.faktor yang perlu diperhatikan dalam
proses tersebut.
2. Meningkatkan Keterampilan Praktis Mahasiswa: Melalui
praktikum ini diharapkan mahasiswa dapat meningkatkan
keterampilan praktis mereka dalam menggunakan alat-alat
seperti gergaji, alat ketam manual dan peralatan lainnya
yang digunakan dalam proses mengetam dan meggergaji.
Dengan berlatih secara langsung mahasiswa diharapkan
dapat mengasah kemampuan teknis mereka dalam bidang
ini.
Memahami Pentingnya Keselamatan Kerja. Selain itu,
tujuan lain dari praktikum ini adalah untuk memberikan
pemahaman kepada mahasiswa mengenai pentingnya
keselamatan kerja saat melakukan aktivitas mengetam dan
meggergaji. Mahasiswa diharapkan dapat memahami
risiko-risiko yang mungkin terjadi selama proses tersebut
dan bagaimana cara mengurangi risiko tersebut melalui
tindakan-tindakan
3. Mengenal Jenis-Jenis Kayu dan Penggunaannya: Selain itu,
tujuan lainnya adalah agar mahasiswa dapat mengena jenis-
jenis kayu yang umum digunakan dalam proses mengetam
dan meggergaji serta pemahaman mengena penggunaannya
sesuai dengan kebutuhan.
Dengan mencapai tujuan-tujuan tersebut, diharapkan
laporan praktikum mengenai latihan dasar mengetam dan
menggergaji dapat memberikan pemahaman yang
koherensif bagi mahasiswa tentang proses tersebut serta
meningkatkan keterampilan mereka dalam bidang
pertukangan kayu.
Kode: Materi : Praktek Kayu Tanggal
RSI232009 Topik : Latihan Dasar Mengetam 28 Februari
2024.
& Menggergaji

1.3 Alat dan Bahan

1.3.1 Alat
1. Gergaji
2. Penggaris Siku
3. Ragum Meja
4. Rol Meter
5. Pensil
6. Alat Ketam Manual

1.3.2 Bahan
1. Kayu Usuk ukuran 7/5× 60𝑐𝑚

1.4 Langkah Kerja


1. Gunakanlah APD (Alat Pelindung Diri) terlebih dahulu.
2. Siapkan alat dan bahan yang telah ditentukan.
3. Potonglah kayu usuk dengan ukuran 7/5× 60𝑐𝑚 dengan menggunakan
gergaji potong.
4. Lalu lakukanlah pengetaman pada kayu usuk yang telah dipotong,
buatlah menjadi ukuran 6/4× 60𝑐𝑚.
5. Setelah dilakukannya proses pengetaman. Maka, gambarlah/tandai pada
kayu usuk tersebut seperti gambar kerja yang telah dibuat.
6. Belah dan potonglah kayu usuk yang telah digambar dengan
menggunakan gergaji belah dan gergaji potong.
7. Jika telah selesai, kumpulkanlah hasil kerja tersebut kepada dosen
pembimbing praktikum kayu.
Kode: Materi : Praktek Kayu Tanggal
RSI232009 Topik : Latihan Dasar Mengetam 28 Februari
2024.
& Menggergaji

1.5 Gambar Kerja


Hasil Kerja
Kode: Materi : Praktek Kayu Tanggal
RSI232009 Topik : Latihan Dasar Mengetam 29 Februari
2024.
& Menggergaji

1.6 Kesimpulan dan Saran

1.6.1 Kesimpulan
Latihan dasar mengetam dan meggergaji adalah kunci untuk
memperbaiki kemampuan dan ketrampilan dalam bidang kayu. Dalam
melakukan praktikum ini, saya telah mempelajari banyak hal tentang cara
menggunakan alat-alat yang diperlukan dan teknik-teknik yang dapat
digunakan untuk menghasilkan hasil yang baik. Berikut adalah beberapa
kesimpulan dari praktikum ini:
1. Pentingnya perhatian dan akurasi: Melakukan mengetam dan
meggergaji dengan baik memerlukan perhatian yang tinggi dan
akurasi dalam pemakaian alat-alat. Saya menemukan jika kita kurang
tepat dalam menggunakan alat atau tidak perhatian, hasilnya akan
kurang baik dan sulit diperbaiki.
2. Peran alat dan bahan: Pilihan alat dan bahan yang tepat sangat
berpengaruh pada hasil akhir. Dalam praktikum ini, saya
menggunakan berbagai jenis alat dan bahan, dan saya mempelajari
bahwa penggunaan alat yang salah dapat menyebabkan hasil yang
tidak diinginkan.
3. Teknik penggunaan alat: Setiap alat memiliki teknik penggunaannya
sendiri yang harus dipahami dan diberlakukan dengan baik. Kami
menemukan bahwa melalui praktikum ini, kita semakin mengerti
teknik-teknik penggunaan alat dan cara mengoptimalkan hasilnya.
4. Perlakuan kayu: Mengetam dan meggergaji kayu memerlukan
perlakuan yang tepat agar kayu tetap kuat dan tetap bisa diolah dengan
baik. Saya belajar bahwa penggunaan alat yang salah dapat
menyebabkan kerusakan pada kayu, sehingga perlakuan yang tepat
menjadi penting.
5. Praktik kerja sama: Praktikum ini memerlukan kerja sama yang baik
antara Mahasiswa/Mahasiswi untuk mencapai hasil yang baik. Saya
belajar bahwa komunikasi yang baik, perhatian terhadap kesamaan,
dan pengambilan keputusan bersama merupakan faktor penting dalam
menyelesaikan masalah yang muncul selama praktikum, seperti
penggunaan alat yang bergantian.

1.7. Saran
Selama praktikum kayu ini terdapat beberapa kesulitan, yakni jumlah
peralatan yang kurang dan beberapa peralatan yang tidak dapat
digunakan sehingga mengganggu proses praktikum, saya berharap untuk
penambahan alat agar praktikum kedepannya dapat dilakukan dengan
lebih cepat dan lebih baik lagi.
Kode: Materi : Praktek Kayu Tanggal
RSI232009 Topik : Sambungan Bibir Miring 29 Februari
2024.
Berkait

BAB II
Sambungan Bibir Miring Berkait
(job sheet II)

2.1 Dasar Teori


Sambungan bibir miring merupakan salah satu metode sambungan
dengan tujuan untuk memperpanjang ukuran kayu. Sambungan bibir
miring ini biasa ditemukan pada konstruksi kuda-kuda, balok lantai,
balok gording dan sebagainya.

2.2 Tujuan
a) Mahasiswa dapat menggunakan perkakas tangan dengan baik dan
benarsesuai fungsinya
b) Mahasiswa dapat membuat bentuk sambungan bibir berkait
c) Mahasiswa dapat membuat memahat kayu sesuai dengan pola yang
sudahdibuat
d) Mahasiswa dapat memahami fungsi dari kegunaan sambungan bibir
miringberkait
e) Mahasiswa mampu menerapkan dalam konstruksi kuda-kuda, balok
bubungan/nok, balok gording, balok lantai dan lain sebagainya
f) Mahasiswa mampu membuat gambar kerja (beste) berbagai macam
jenissambungan kayu, terutama sambungan bibir miring berkait.

2.3 Alat dan Bahan


Pada praktik kayu kali ini diperlukn alat-alat dengan tujuan untuk
mempermudah praktik kali ini, yaitu:
a. Gergaji potong
b. Gergaji belah
c. Pahat
d. Palu kayu
e. Mesin ketam
f. Mesin potong
g. Ragum
h. Pensil
i. Rol meter
j. Penggaris siku
k. Amplas
Kode: Materi : Praktek Kayu Tanggal
RSI232009 Topik : Sambungan Bibir Miring 29 Februari
2024.
Berkait
Bahan: kayu balok dengan ukuran 5/7 dengan panjang 60 cm

2.4 Langkah Kerja


a) Persiapkan alat, bahan dan perlengkapan k3
b) Potong balok kayu dengan panjang 60 cm
c) Ketam kayu menggunaka mesin ketam hingga ukuran yang awalnya 5/7
cm dengan panjang 60 cm menjadi berdimensi 4/6 cm panjang 60cm
d) Setelah kayu diketam, potong kayu menjadi 2 bagian dengan ukuran
masing-masing sepanjang 30 cm
e) Bentuk pola sambungan bibir miring berkait pada kedua balok kayu
dengan total panjang sambungan bibir miring sepanjang 18 cm
f) Setelah terbentuk pola, buat garis diagonal atau mengikuti pola gambar
kerja sebanyak 1 cm di atas garis pola sambungan,
g) Potong secara diagonal pola garis bantuan yang telah dibuat tadi dengan
tujuan untuk mempermudah proses pemahatan
h) Setelah kayu terpotong, potong secara melintang dari ujung atashingga
mendekati garis pola yang telah digambar. Proses ini bertujuan untuk
mempermudah proses pemahatan
i) Pahat bagian kayu yang telah ditentukan dengan perlahan dan hati- hati
j) Setelah proses peahatan, rapikan kayu menggunakan amplas
2.5 Gambar Kerja
Hasil Kerja
Kode: Materi : Praktek Kayu Tanggal
RSI232009 Topik : Sambungan Bibir Miring 29 Februari
2024.
Berkait

2.6 Kesimpulan dan Saran


2.6.1 Kesimpulan
Setelah melakukan praktik membuat sambungan bibir miring berkait
diketahui bahwa diperlukan ketelitiandan kesabaran dalam memahat
kayu agar sambungan bibir miring dapat terbentuk dengan rapih dan
presisi sehingga kedua sambungan itu dapat saling berkait dan
menyambung denganbaik.
2.6.2 Saran
a) Ketika menggunakan mesin ketam tangan, pastikan untuk menjaga posisi
kabel sehingga kabel tidak terjulur dan terkena mata pisau dari mesin
ketam.
b) Pahat pola kayu dengan hati-hati agar kayu tidak retak atau pecah yang
menyebabkan rusak pada pola kayu.
c) Pastikan untuk mengecek ketajaman alat pahat, karena ketajaman mata
pisau pahat juga bisa mempengaruhi hasil pahatan.
Kode. Subjek : Praktek Kayu Tanggal
RSI232009 Topik : Hubungan Pintu Kusen 06 maret 2024

BAB 3 HUBUNGAN PINTU KUSEN

3.1 Dasar Teori


Apa yang dimaksud dengan kusen pintu?
Kusen adalah suatu rangka dari balok kayu atau dari bahan lainnya,
seperti plastik, alumunium yang dihubungkan sedemikian rupa sesuai
dengan kaidah suatu konstruksi, fungsi serta selera dari pemilik
bangunan.
Sambungan kayu menyudut atau yang sering kali disebut dengan
hubungan kayu banyak digunakan pada pembuatan konstruksi kosen
pintu, kosen jendela, daun pintu, daun jendela, rangka atap, tangga, lantai
maupun untuk sudut kotak (peti).

3.2 Tujuan
Dalam laporan praktikum mengenai sambungan miring berkait,
terdapat beberapa tujuan yang ingin dicapai. Tujuan dari praktikum ini
antara lain:
1. Memahami penggunaan perkakas tangan.: Tujuan utama dari
praktikum ini adalah agar mahasiswa dapat memahami teknik dasar
dalam proses membuat sambungan miring berkait. Hal ini meliputi
pemahaman tentang alat-alat yang digunakan , langkah-langkah yang
harus dilakukan, serta faktor.faktor yang perlu diperhatikan dalam
proses tersebut.
2. Mahasiswa dapat membuat bentuk hubungan ibu pintu tiang dengan
ambang atas.: Melalui praktikum ini diharapkan mahasiswa dapat
membuat bentuk hubungan ibu pintu tiang dengan ambang atas.
dengan berlatih secara langsung mahasiswa diharapkan dapat
mengasah kemampuan teknis mereka dalam bidang ini.
3. Memahami fungsi dan kegunaan dari sambungan ibu pintu. Selain
itu, tujuan lain dari praktikum ini adalah untuk memberikan
pemahaman kepada mahasiswa mengenai kegunaan dari sambungan
ibu pintu yang telah dibuat sebelumnya.
4. Mengenal penggunaan alat untuk pemahatan, pengeboran dan
melubangi kayu.: Selain itu, tujuan lainnya adalah agar mahasiswa
dapat mengenal alat- alat kayu yang umum digunakan dalam proses
pemahatan, pengeboran, dan melubangi kayu, serta pemahaman
mengena penggunaannya sesuai dengan kebutuhan.
Dengan mencapai tujuan-tujuan tersebut, diharapkan laporan praktikum
mengenai sambungan ibu pintu dapat memberikan pemahaman yang
koherensif bagi mahasiswa tentang proses tersebut serta meningkatkan
keterampilan mereka dalam bidang pertukangan kayu.
Kode. Subjek : Praktek Kayu Tanggal
RSI232009 Topik : Hubungan Pintu Kusen 06 maret
2024

3.3 Alat dan Bahan

3.3.1 Alat
1. Gergaji
2. Penggaris Siku
3. Ragum Meja
4. Rol Meter
5. Pensil
6. Alat kikir
7. Mesin pengetam
8. Mesin pemotong kayu
9. Alat bor manual

3.3.2 Bahan
1. Kayu Usuk ukuran 7/5× 60𝑚

3.4 Langkah Kerja


1. Gunakanlah APD (Alat Pelindung Diri) terlebih dahulu.
2. Siapkan alat dan bahan yang telah dibutuhkan.
3. Potonglah kayu usuk dengan ukuran 7/5 × 60𝑚 dengan menggunakan
mesin pemotong.
4. Lalu lakukanlah pengetaman pada kayu usuk yang telah dipotong,
buatlah menjadi ukuran 6/4× 60𝑚.
5. Setelah dilakukannya proses pengetaman. Kembali potong kayu usuk
dengan ukuran 6/4× 30cm.
6. Setelah kayu usuk ukuran 6/4 dipotong dengan ukuran 30cm.
Gambarlah/tandai pada kayu usuk tersebut seperti gambar kerja yang
telah dibuat.
7. Lubangi kayu usuk yang akan di lubangi dengan menggunakan
bor manual, beri jarak dengan garis agar memudahkan proses
pemahatan.
8. Setelah melubangi kayu usuk dengan bor manual, pahat kayu dengan
hati- hati agar kayu tidak pecah/rusak.
9. Buat sambungan dengan cara menggergaji dan memahat sambungan
yg telah di gambar.
10. Jika kedua sambungan belum bisa tersambung, sebaiknya di pahat
lagi sedikit demi sedikit sampai sambungan bisa menyatu dengan rapat.
11. Jika telah selesai, kumpulkanlah hasil kerja tersebut kepada
dosen pembimbing praktikum kayu.
Kode. Subjek : Praktek Kayu Tanggal
RSI232009 Topik : Hubungan Pintu Kusen 06 maret 2024

LEMBAR KERJA

3.5 Gambar Kerja


Hasil Kerja
Kode. Subjek : Praktek Kayu Tanggal
RSI232009 Topik : Hubungan Pintu Kusen 06 maret 2024

LEMBAR KERJA

3.6 Kesimpulan dan Saran

3.6.1 Kesimpulan
Sambungan kusen pintu adalah salah satu sambungan dalam bidang
kayu. Dalam melakukan praktikum ini, saya telah mempelajari banyak
hal tentang cara menggunakan alat-alat yang diperlukan dan teknik-
teknik yang dapat digunakan untuk menghasilkan hasil yang baik.
Berikut adalah beberapa kesimpulan dari praktikum ini:
1. Pentingnya ketelitian dan akurasi: Melakukan mengetam dan
meggergaji dengan baik memerlukan ketelitian dan akurasi dalam
pemakaian alat-alat.
2. Teknik penggunaan alat: Setiap alat memiliki teknik penggunaannya
sendiri yang harus dipahami dan digunakan dengan baik, setelah
menyelesaikan praktikum ini, saya semakin mengerti teknik-teknik
penggunaan alat dan cara mengoptimalkan hasilnya.
3. Perlakuan kayu: Memahat kayu memerlukan perlakuan yang tepat
agar kayu bisa terpahat dengan baik.

3.6.2 Saran
Selama praktikum kayu ini terdapat beberapa kesulitan, terdapat
beberapa peralatan yang tidak dapat digunakan dengan baik, sehingga
menghambat proses praktikum, saya berharap untuk perbaruan alat agar
praktikum kedepannya dapat dilakukan dengan lebih cepat dan lebih baik
lagi, juga adanya penambahan materi untuk macam teknik memahat dan
hasilnya, juga kesalahan dalam proses memahat yang harus diperhatikan.
Saya sarankan jika ingin memahat kayu sebaiknya memastikan alat pahat
yang akan dipakai mempunyai mata pahat yang tajam atau mengasahnya
terlebih dahulu agar hasil pekerjaan bisa lebih optimal.
Kode. Subjek : Praktek Kayu Tanggal
RSI232009 Topik : Pemasangan Kuda-kuda Lengkap 11 maret 2024

LEMBAR KERJA

BAB 4
PEMASANGAN KUDA-KUDA
4.1 Dasar Teori
Konstruksi kuda-kuda adalah suatu susunan rangka batang yang
berfungsi untuk mendukung beban atap termasuk juga beratnya sendiri
dan sekaligus dapat memberikan bentuk pada atapnya. Kuda-kuda
merupakan penyangga utama pada struktur atap. Struktur ini termasuk
dalam klasifikasi struktur framework (truss). Umumnya kuda-kuda
terbuat dari kayu, bambu, baja, dan beton bertulang. Yang dimaksud
dengan kuda-kuda adalah bagian dari struktur bangunan yang berfungsi
untuk menompang rangka atap.
4.2 Tujuan
Dalam laporan praktikum mengenai sambungan miring berkait,
terdapat beberapa tujuan yang ingin dicapai. Tujuan dari praktikum ini
antara lain:
1. Memahami penggunaan perkakas tangan.: Tujuan utama dari
praktikum ini adalah agar mahasiswa dapat memahami teknik dasar
dalam proses membuat sambungan miring berkait. Hal ini meliputi
pemahaman tentang alat-alat yang digunakan , langkah-langkah yang
harus dilakukan, serta faktor.faktor yang perlu diperhatikan dalam
proses tersebut.
2. Mahasiswa dapat Memahami jenis, kegunaan dan fungsi sambungan
pada kuda-kuda.. Mahasiswa: Melalui praktikum ini diharapkan
mahasiswa dapat memahami fungsi sambungan pada kuda-kuda
dengan berlatih secara langsung mahasiswa diharapkan dapat
mengasah kemampuan teknis mereka dalam bidang ini.
3. Memahami fungsi dan kegunaan dari sambungan pada kuda-kuda.
Selain itu, tujuan lain dari praktikum ini adalah untuk memberikan
pemahaman kepada mahasiswa mengenai berbagai kegunaan dari
sambungan pada kuda-kuda yang telah dipasang sebelumnya.
4. Mampu dan memahami cara memasang kuda-kuda pada bangunan..
Mahasiswa diharapkan dapat memahami cara pemasanagan kuda-
kuda setelah melakukan kegiatan pemasangan kuda-kuda.
5. Mampu dan memahami cara memasang gording, usuk, reng dan
genteng pada bangunan. Mahasiswa diharapkan mampu memahami
cara pemasangan gording, ususk, reng, dan genteng, setelah
melakukan kegiatan praktikum.
6. Dengan mencapai tujuan-tujuan tersebut, diharapkan laporan
praktikum mengenai sambungan miring berkait dapat memberikan
pemahaman yang koherensif bagi mahasiswa tentang proses tersebut
serta meningkatkan keterampilan mereka dalam bidang pertukangan
kayu.
Kode. Subjek : Praktek Kayu Tanggal
RSI232009 Topik : Pemasangan Kuda-kuda Lengkap 11 maret 2024

LEMBAR KERJA

4.3 Alat dan Bahan

4.3.1 Alat
1. Ragum penjepit
2. Palu kayu
3. Palu besi
4. Rol meter
5. Pensil

4.3.2 Bahan
1. Paku
2. Balok kuda-kuda

4.4 Langkah Kerja


1. Gunakanlah APD (Alat Pelindung Diri) terlebih dahulu.
2. Siapkan alat dan bahan yang telah ditentukan.
3. Dirikan kedua kuda-kuda dengan jarak yang telah ditentukan.
4. Kunci kuda-kuda agar tidak jatuh dengan ragum penjepit.
5. Paku kedua sisi pada kuda kuda, ikat tali pada kedua kuda-kuda.
6. Lalu lakukanlah pengukuran agar kedua sisi memiliki jarak yang sama.
7. Pastikan tali dan kuda-kuda telah siku agar kedua kuda-kuda di posisi
yang sama.
8. Setelah tali siku pasang balok tembok agar posisi kuda-kuda terkunci.
9. Pasang balok angin melintang pada tiang kuda-kuda.
10. Pasang unting-unting diatas kuda-kuda pastikan kuda-kuda sudah tegak
90˚.
11. Pasang balok nok pada atas kuda-kuda.
12. Pasang papan diatas balok nok.
13. Pasang balok gording pada papan dan balok tembok dengan jarak setiap
balok gording 60cm.
14. Pasang balok reng pada balok gording sesuai tinggi genting yang akan
dipasang, pastikan untuk paku yang digunakan telah masuk penuh pada
reng agar tidak mengganggu pemasangan genting.
15. Setelah semua reng terpaqsang pasang genteng dengan genteng bagian
samping atas dahulu lalu diikuti bagian setelahnya untuk mempermudah
pemasangan.
16. Jika telah selesai, laporkan hasil kerja tersebut kepada dosen
pembimbing praktikum kayu.
17. Bongkar kuda-kuda dengan urutan terbalik dari pemasangannya.
18. Selesai.
Kode. Subjek : Praktek Kayu Tanggal
RSI232009 Topik : Pemasangan Kuda-kuda Lengkap 11 maret 2024

LEMBAR KERJA

4.5 Gambar Kerja


Kode. Subjek : Praktek Kayu Tanggal
RSI232009 Topik : Pemasangan Kuda-kuda Lengkap 11 maret 2024

LEMBAR KERJA

Hasil Kerja
Kode. Subjek : Praktek Kayu Tanggal
RSI232009 Topik : Pemasangan Kuda-kuda Lengkap 11 maret 2024

LEMBAR KERJA

4.6 Rencana Anggaran Biaya


Kode. Subjek : Praktek Kayu Tanggal
RSI232009 Topik : Hubungan Pintu Kusen 06 maret 2024

LEMBAR KERJA

4.7 Kesimpulan & Saran

4.7.1 Kesimpulan
Pemasangan Kuda-kuda adalah salah satu pekerjaan dalam bidang
kayu. Dalam melakukan praktikum ini, saya telah mempelajari banyak
hal tentang cara menggunakan alat-alat yang diperlukan dan teknik-
teknik yang dapat digunakan untuk menghasilkan hasil yang baik.
Berikut adalah beberapa kesimpulan dari praktikum ini:
Dikarenakan praktukum ini adalah kerja kelompok atau bisa di sebut
dengan kerja sebagai tim, kita harus bisa berkomunikasi dengan baik, dan
juga memperhatikan langkah- Langkah pemasangan kuda-kuda dengan
baik dan benar, selalu memperhatikan setiap dimensi agar genteng yang
akan di pasang bisa terpasang dengan presisi.
4.7.2 Saran
Pada praktikum kali ini, terdapat beberapa bahan yang rusak/ tidak
layak pakai seperti genting yang pecah, kayu usuk yang retak, balok yang
terdapat paku yang menancap. Sehingga dapat memengaruhi hasil akhir
yang kurang maksaimal, saya sarankan untuk kedepannya dari pihak
kampus selalu mengecek alat dan bahan agar tahu bahwasanya sudah
waktunya melakukan peremajaan alat.

Anda mungkin juga menyukai