Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH GEOGRAFI

Pengelolaan Sumber Daya dalam Upaya Ketahanan Pangan

Dibuat Oleh Kelompok 1

Nathan, Axel, Phaedra, Isabel, Gheraldine


DAFTAR ISI

PEMBUKAAN.……………………………………………………...1

A.Pengertian…………………………………………………………1

SEKTOR PERTANIAN……………………………………………..3

SEKTOR PERKEBUNAN…………………………………………..4

SEKTOR PERIKANAN……………………………………………..6

SEKTOR PETERNAKAN…………………………………………..7
PEMBUKAAN

A. Pengertian

Zero Hunger yang merupakan bagian dari SDG (Sustainable Development Goals) menjadi
latar belakang Indonesia untuk memperkenalkan konsep ketahanan pangan nasional.
Menurut UU No. 18 Tahun 2002, ketahanan pangan merupakan kondisi terpenuhinya pangan
bagi negara sampai dengan perseorangan, yang tercermin dari tersedianya pangan yang
cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman, beragam, bergizi, merata, dan terjangkau serta
tidak bertentangan dengan agama, keyakinan, dan budaya masyarakat, untuk dapat hidup
sehat, aktif, dan produktif secara berkelanjutan.

Komponen harus dicapai untuk mencapai ketahanan pangan nasional ;

1)Aspek ketersediaan pangan, yaitu kecukupan ketersediaan pangan,

2) Aspek stabilitas, yaitu stabilitas ketersediaan pangan tanpa fluktuasi musim atau tahun,

3) Aspek akses pangan, yaitu keterjangkauan terhadap bahan pangan,

4) Aspek pangan, merujuk pada kualitas dan keamanan bahan pangan.

Untuk mempertahankan pangan negara, tentu saja pemerintah dan masyarakatnya perlu
bekerja sama untuk menyediakan sumber daya untuk keperluan ketahanan pangan. Sumber
daya dalam penyediaan pangan nasional terdiri atas lahan, air, sumber daya manusia (SDM),
teknologi, kelembagaan, budaya, dan modal. Adapun pengelolaan sumber daya tersebut
untuk penyediaan bahan pangan adalah sebagai berikut :

a. Lahan

Sumber daya lahan adalah segala sesuatu yang bisa memberikan manfaat di lingkungan fisik
tanah, iklim, relief, hidrologi, dan vegerasi dimana faktor-faktor tersebut memengaruhi
potensi penggunaannya. Sumber daya lahan terdiri atas lahan basah, lahan kering, dan lahan
gambut. Banyak kawasan lahan basah yang merupakan lahan subur sehingga dibuka,
dikeringkan dan dikonversikan menjadi lahan persawahan, lokasi pertambakan, maupun
wilayah trasmigrasi. Pada lahan kering digunakan untuk usaha pertanian dan membutuhkan
air dalam jumlah terbatas. Sebagian besar lahan kering bergantung pada hujan untuk
memenuhi kebutuhan air bagi tanaman. Lahan ini bisa dikembangkan untuk tanaman padi
ladang (gogo), paliwija jagung, kacang-kacangan, dan umbi-umbian), sayur-sayuran, dan
sebagainya. Berbeda dengan dua lahan sebelumnya, lahan gambut mengandung bahan
organik tinggi, akan tetapi tidak semuanya dapat dijadikan lahan pertanian yang layak.

b. Air

Air yang dibutuhkan oleh tanaman adalah air dalam tanah yang ditahan oleh butir-butir tanah.
Untuk menjamin pertumbuhan tanaman bahan makanan pokok, diburuhkan irigasi.
Penggunan air irigasi perlu diatur secara efisien dan efektif. Peranan pemerintah berada pada
pengatures air di saluran primer dan saluran sekunder. Selain itu, peranan petani sebo
pemakai air di tingkat irigasi tersier diperlukan guna pengaturan pengguna air secara efisien
dan efektif guna meningkatkan produksi pertaniannya. Masalah yang dihadapi di bidang
irigasi adalah terbatasnya ketersedia air irigasi karena bangaknya penebangan hutan secara
liar, sehingga air & sungai mengalami penurunan debit aliran. Untuk mengatasi hal tersebut,
perlu ditingkatkan upaya reboisasi hutan dan konservasi lahan.

c. Sumber daya Manusia

Sumber daya manusia dalam penyediaan bahas pangan berada pada bidang pertanian.
Misalnya, tenaga kerja yang digunakan untuk mengolah sawah, memeliban tanaman,
memanen, dan pasca panen. Masalah yang dihadapi dalam bidang tenaga kerja pertanian
adalah tingkat pendidikan dan keterampil petani yang masih rendah. Upaya untuk
meningkatk pengetahuan dan keterampilan petani dapat dilakukan dengan memberikan
pelatihan dan keterampilan kepada petani khususnya di bidang pemeliharaan dan peningkatan
produksi pertanian.

d. Teknologi

Sumber daya teknologi merupakan faktor produk berlandaskan pengetahuan teknis.


Permasalahan yang terkait dengan sumberdaya teknologi adalah sebagai berikut :

1) Sistem alih teknolgi lemah.


2) Pemanfaatan teknologi belum didapat
3) Kurangnya minat petani untuk mencari informasi
4) Penggunaan media informasi pertanian belum memadai
Dari permasalahan tersebut, dapat diambil solusi sebagai berikut

1) Bimbingan dan pelatihan alih teknologi pertanian bagi para petani


2) Mendirikan organisasi yang memberi penyuluhan dan fasilitas kepada petani
tentang teknologi yang berkembang dalam pertanian..
e. Kelembagaan

Organisasi kelompok-kelompok petani yang sekarang sedang dikembangkan oleh


Kementerian Pertanian melalui Peraturan Menteri Pertanian No:273/KPTS/ OT. 164/4/2007,
tentang Pedoman Pembinaan Kelmbagaan Petani, agar dibina secara intensif melalui
pendekatan dialogis serta dimanfaatkan juga sebagai wadah kerjasama untuk membentuk
"lumbung pangan desa". Peningkatan kemampuan kelompok tani dimaksudkan agar
kelompok dapat berfungsi sebagai tempat umit belajar, unit kerjasama, unit produksi, dan
unit bisnis.

f. Budaya

Untuk mencapai ketahanan pangan nasional kita harus mengembangkan sumber daya dan
potensi sumber daya lokal. Pada ketahanan pangan, banyak sektor pengelolaan sumber daya
alam yang menjadi potensi. Beberapa diantaranya adalah sektor pertanian, sektor perkebunan,
sektor peternakan, sektor perikanan.

g. Modal

Pengelolan lahan pertanian oleh petani biasanya memerlukan modal usaha untuk mengadakan
benih, pupuk, obat hama, peralatan pengolahan sawah, dan sebagainya. Selain dalam bentuk
uang modal usaha, dapat juga dalam bentuk barang seperti mesin, perkakas, dan sebagainya.
Modal usaha dalam bentuk uang dan barang ini digunakan petani untuk meningkatkan
produksi dan pendapatan usaha tani.

 Sektor Pertanian

Pertanian merupakan sektor utama yang menjadi tumpuan ketahanan pangan. Lahan
pertanian juga merupakan sumber daya alam yang paling berperan dalam pertanian. Selain itu
lahan sawah adalah lahan pertanian yang berpetak- petak dan dibatasi oleh pematang , saluran
untuk menahan/menyalurkan air, yang biasanya ditanami padi sawah tanpa memandang di
mana diperoleh/status lahan tersebut. Lahan sawah tersebut antara lain lahan sawah irigasi,
lahan sawah tadah hujan, polder dan sawah lainnya, lahan sawah pasang surut, lahan sawah
lebak. Lahan pertanian bukan sawah antara lain terdiri dari tegal/kebun, ladang/huma, dan
lahan yang sementara tidak diusahakan.

Potensi Yang dikemabnagkan di sektor pertanian

a. Padi:

Hampir semua daerah di Indonesia memiliki potensi untuk menghasilkan padi. Sekain padi
tentu juga ada

b. Jagung:

Tanaman yang sempat menjadi makanan pokok masyarakat Madura dan NTT dihasilkan di
daerah tersebut, walaupun Pulau Jawa juga menyumbang jumlah yang signifikan. Terakhir
ada lah

c. Ubi Kayu (Singkong):

Tanaman yang mudah ditanam, bisa di tanah basah atau kering dan bisa tumbuh di ketinggian
hingga 800 mdpl. Pemasok terbanyak tanaman ini di Indonesia adalah Jawa Barat.

 Sektor Perkebunan

Perkebunan adalah segala kegiatan pengelolaan sumber daya alam, sumber daya
manusia, sarana produksi, alat dan mesin, budi daya, panen, pengolahan, dan pemasaran
terkait tanaman perkebunan. Contoh produksi primer perkebunan karet adalah lateks dan
lumb. Produksi primer adalah produksi/ hasil yang dipanen dari usaha perkebunan tanpa
melalui proses pengolahan lebih lanjut. Contoh produksi primer perkebunan kelapa sawit
adalah tandan buah segar. Produksi olahan adalah produksi primer yang telah diolah menjadi
suatu bentuk barang jadi atau barang setengah jadi sehingga nilai ekonomisnya lebih tinggi.
Contoh produksi olahan perkebunan karet adalah karet lembaran asap bergaris.
Tanaman perkebunan memiliki dua jenis, yaitu

a) Tanaman perkebunan musim, yaitu tanaman yang relative memiliki umur pendek atau
hanya tumbuh di jangka waktu tertentu, contohnya tembakau dan tebu dan
b) ) Tanaman perkebunan tahunan, yaitu tanaman yang relative memiliki umur panjang
atau tumbuh di sepanjang tahun. Contohnya tanaman sawit, teh, kakao, dan karet,

Kemudian, perkebunan bedasarkan pengelolaan nya terbagi menjadi dua, yaitu perkebunan
besar yang dikelola oleh pemerintah daerah / pemerintah negara dengan modal yang besar
dan lahan yang luas, dan perkebunan rakyat, perkebunan yang dikelola oleh rakyat dengan
modal seadanya dan biasanya memiliki luas lahan yang sempit.

Beberapa potensi sektor perkebunan yang ada dan bisa dikembangkan antara lain :

a. Tebu

Bahan pokok untuk gula ini sangat banyak dan mudah tumbuh di Pulau Jawa. Daerah
penghasil tebu utama contohnya Jawa Timur, yang merupakan penghasil gula terbesar,
kemudian Cirebon, dan Lampung.

d. Kelapa Sawit

Bahan pokok untuk gula ini sangat banyak dan mudah tumbuh di Pulau Jawa. Daerah
penghasil tebu utama contohnya Jawa Timur, yang merupakan penghasil gula terbesar,
kemudian Cirebon, dan Lampung.

e. Kopi

Biji kopi Indonesia yang dapat dikatakan memiliki kualitas yang baik, harusnya bisa
dimanfaatkan dengan segera. Penghasil kopi Indonesia yang terkenal adalah Lampung, Jawa
Timur, dan Bengkulu.

 Sektor Perikanan

Sumber daya ikan adalah potensi semua jenis ikan. Kegiatan perikanan di Indonesia terdiri
dari perikanan budi daya dan perikanan tangkap. Perikanan budi daya adalah kegiatan untuk
memproduksi biota akuatik di lingkungan terkendali dalam rangka mendapatkan
keuntungan . Perikanan budi daya dapat dikelompokkan atas budi daya laut, budi daya
tambak, budi daya kolam, budi daya keramba, budi daya jaring apung, dan budi daya sawah.

Sebagai negara maritim dan mempunyai laut yang luas, potensi perikanan laut Indonesia
sangatlah kaya. Selain itu, keadaan alam bawah laut Indonesia juga tidak dapat dilihat
sebelah mata jika mengedepankan faktor keindahan, keragaman, dan pariwisata. Hal-hal di
atas selama ini belum ditingkatkan secara optimal oleh pemerintah.

Lain air laut, lain pula air tawar. Perikanan air tawar di Indonesia juga menjadi salah satu
potensi yang tidak dapat dianggap remeh. Dengan banyaknya sumber air tawar yang
mengalir, seperti danau, sungai, serta waduk, menjadikan perikanan air tawar adalah bisnis
dan potensi yang menggiurkan. Tambak-tambak/budidaya ikan air tawar menyebar secara
merata di Indonesia. Hal ini dikarenakan adanya ketersediaan sumber air dan hal pendukung
lainnya.

Potensi perikanan nasional terbagi atas dua macam :

a. Perikanan darat

Perikanan darat yaitu tambak bandeng dan peternakan ikan lele air tawar. Ikan lele pada
beberapa tahun belakngan ini menjadi primadona hewan pangan untuk masyarakat.

b. Perikanan laut

Perikanan laut meliputi keramba sebagai tempat budidaya ikan kerapu dan potensi sumber
daya alam kelautan Indonesia. Seperti yang kita tahu, Indonesia memiliki garis pantai kedua
terpanjang di dunia dan sebagian besar luas wilayah Indonesia terdiri dari laut.

Dilansir dari website BPS, top lima komoditas perikanan laut Indonesia meliputi ikan
cakalang, ikan tuna, ikan tongkol, udang, dan rumput laut. Komoditas tersebut sudah 3 tahun
berturut – turut (2017 – 2019) menjadi komoditas tangkap terbesar di nusantara.

 Sektor Peternakan
Peternakan adalah segala urusan yang berkaitan dengan sumber daya fisik, benih, bibit,
bakalan, ternak ruminansia indukan, pakan, alat dan mesin peternakan, budi daya ternak,
panen, pascapanen, pengolahan, pemasaran, pengusahaan, pembiayaan, serta sarana dan
prasarana. Ternak besar terdiri dari ternak sapi potong, sapi perah, kerbau, dan kuda. Populasi
ternak kambing terbesar ditemukan di Provinsi Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, dan
Lampung. Populasi ternak domba terbesar ditemukan di Provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah,
dan Jawa Timur. Ternak unggas terdiri dari ayam buras, ayam ras petelur, ayam ras pedaging,
itik, dan itik manila. Aneka ternak adalah jenis ternak yang belum lama didomestikasi dan
dapat diharapkan sebagai penghasil bahan pangan berprotein tinggi. Aneka ternak antara lain
ternak kelinci, puyuh, dan merpati.

c. Peternakan Besar

Binatang yang termasuk jenis ternak besar adalah sapi, kerbau, dan kuda. Binatang itu pada
mulanya dimanfaatkan untuk keperluan pertanian, misalnya kerbau dimanfaatkan untuk
menarik bajak di sawah. Sapi memegang peranan penting untuk keperluan pengangkutan,
terutama di daerah-daerah, misalnya untuk mengangkut barang-barang hasil pertanian dari
daerah ke kota.

f. Peternakan Kecil

Jenis ternak kecil adalah kambing, domba, dan babi. Ternak kambing banyak sekali
ditemukan di Jawa dan Madura. Kambing memiliki peran penting di masyarakat yaitu
sebagai bahan olahan pangan. Ternak kecil berarti peternakan yang diusahakan dengan
memelihara hewan yang berukuran kecil. Manfaat yang diambil dari ternak kecil adalah susu,
daging, dan kulitnya.

g. Peternakan Unggas

Ternak unggas adalah peternakan yang diusahakan dengan memelihara hewan bersayap atau
sebangsa burung. Hewan yang digolongkan ke dalam ternak unggas, yaitu ayam, itik (bebek),
angsa, entog, dan burung puyuh. Manfaat beternak hewan-hewan unggas adalah untuk
diambil daging, telur, bulu, atau sebagai penghibur untuk dinikmati suaranya atau
keindahannya.

Anda mungkin juga menyukai