Anda di halaman 1dari 35

PERTANIAN SISTEM BERKELANJUTAN (PNH 1606)

“AGROFORETRI”

Bakhroini Habriantono, S.TP., M.P.

Program Studi Proteksi Tanaman


Fakultas Pertanian Universitas Jember
2020
Agroforestri

Barangkali kalian sudah pernah dengar


“Agroforestri”. Tapi seperti apakah
agroforestry yang sebenarnya?
Bagaimana sejarahnya? Apa
keunggulannya? apa jenis dan pola
agroforestri?

Pertanyaan-pertanyaan tersebut akan


kita jawab pada pertemuan kali ini
Agroforestri

 Alih guna lahan hutan menjadi lahan pertanian 


banyak masalah (penurunan kesuburan tanah, erosi,
banjir, kekeringan, dll)

 Agroforestri menjadi salah satu sistem pengelolaan


lahan yang mungkin dapat mengatasi masalah yang
timbul akibat adanya alih guna lahan dan sekaligus
juga untuk mengatasi masalah pangan.

 Ilmu agroforestri ini diharapkan dapat bermanfaat


selain untuk mencegah perluasan tanah
terdegradasi, meningkatkan mutu pertanian serta
menyempurnakan intensifikasi dan diversifikasi
silvikultur.
Sejarah Agroforestri Klasik

 Sekitar tahun 7000 SM terjadi perubahan budaya


manusia dari pola hidup berburu dan
mengumpulkan makanan ke cara bercocok tanam
dan beternak  membuka hutan, membakar
serasah, dan melakukan budidaya tanaman.

 Sistem tebang bakar inilah yang menjadi awal dari


sistem agroforestry.

 Praktik tebang bakar atau perladangan (ladang


berpindah) dijumpai di daerah tropis dan Eropa.
Sejarah Pra-Agroforestri Modern

 Akhir abad XIX pembangunan hutan tanaman


menjadi tujuan utama
 Pertengahan 1800-an dimulai penanaman jati
yang dilakukan dengan cara diselang-seling atau
dikombinasikan dengan tanaman pangan
semusim (Taungya – Taung: bukit, ya: berselang-
seling)

 Sistem ini kemudian dikenal dengan nama


tumpangsari

 Filosofi yang berlaku pada sistem taungya pada


saat itu adalah pembangunan hutan tanaman
dengan memanfaatkan tenaga kerja dari tuna
karya dan tuna lahan yang ada
Agroforestri Modern

 Revolusi hijau sukses meningkatkan produksi pangan, namun sebagian besar petani tidak cukup modal dalam
berpartisipasi dalam program tersebut

 Penciutan kawasan hutan akibat peningkatan jumlah penduduk juga menjadi masalah pada saat itu

Definisi Agroforestri
Sistem penggunaan lahan terpadu yang memiliki aspek Sistem pengelolaan lahan berkelanjutan dan mampu
social dan ekologi, dilaksanakan melalui meningkatkan produksi lahan secara keseluruhan, merupakan
pengkombinasian pepohonan dengan tanaman kombinasi produksi tanaman pertanian (termasuk tanaman
pertanian dan/atau ternak baik secara bersama-sama tahunan) dengan tanaman hutan dan/atau hewan (ternak) baik
atau bergiliran sehingga dari satu unit lahan tercapai secara bersama atau bergiliran, dilaksanakan pada satu bidang
hasil total naati atau hewan yang optimal dalam arti lahan dengan menerapkan teknik pengelolaan praktis yang sesuai
berkesinambungan (P.K.R. Nair) dengan budaya masyarakat setempat (K.F. S. King dan M.T.
Chandler)
Pertanian Berkelanjutan - Agroforestri

Dalam Bahasa Indonesia kata agroforestry dikenal dengan istilah wanatani


atau menanam pepohonan di lahan pertanian.

Agroforestri merupakan gabungan ilmu kehutanan dengan agronomi yang memadukan


usaha kehutanan dengan pembangunan pedesaan untuk menciptakan keselarasan antara
intensifikasi pertanian dan pelestarian hutan
Pertanian Berkelanjutan - Agroforestri

Pernah Lihat?
Pertanian Berkelanjutan - Agroforestri

Apakah

Agroforestri
Hanya Sekedar Konsep?
Pertanian Berkelanjutan - Agroforestri

Suku Tobelo Dalam

Suku Togutil (atau dikenal juga sebagai Suku Tobelo


Dalam) adalah kelompok/komunitas etnis yang
hidup di hutan-hutan secara nomaden di sekitar
hutan Totodoku, Tukur-Tukur, Lolobata, Kobekulo
dan Buli yang termasuk dalam Taman Nasional
Aketajawe-Lolobata, Kabupaten Halmahera Utara,
Maluku Utara.
Pertanian Berkelanjutan - Agroforestri

Suku Dayak Suku Papua


Pertanian Berkelanjutan - Agroforestri

Sasaran & Tujuan Agroforestri

 Menjamin dan memperbaiki kebutuhan bahan pangan

 Memperbaiki penyediaan energi lokal khususnya produksi kayu bakar

 Meningkatkan, memperbaiki secara kualitatif dan diversifikasi produksi


bahan mentah kehutanan maupun pertanian

 Memperbaiki kualitas hidup pedesaan khususnya pada daerah dengan


persyaratan hidup yang sulit di mana masyarakat miskin banyak dijumpai

 Memelihara dan memperbaiki kemampuan produksi dan jasa lingkungan


setempat
Pertanian Berkelanjutan - Agroforestri

Keunggulan Agroforestri

 Produktivitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan


monokultur

 Diversitas yang lebih tinggi baik dari segi produk yang


dihasilkan sehingga dari segi ekonomi dapat mengurangi resiko
kerugian akibat fluktuasi dari harga pasar

 Kemandirian. Diversifikasi yang tinggi dalam agroforestri


diharapkan mampu memenuhi kebutuhan pokok masyarakat
dan sekaligus melepaskannya dari ketergantungan dari produk
luar

 Stabilitas pendapatan petani.


Pertanian Berkelanjutan - Agroforestri
Pertanian Berkelanjutan - Agroforestri

Pernah dengar / tau


NTFP?
Pertanian Berkelanjutan - Agroforestri

Non-Timber Forest Products


 Hasil hutan non-kayu adalah bahan-bahan atau
komoditas yang didapatkan dari hutan tanpa harus
menebang pohon.

 Mencakup hewan buruan, rambut hewan, kacang-


kacangan, biji, buah beri, jamur, minyak, daun, rempah-
rempah, rempah daun, gambut, ranting untuk kayu bakar,
pakan hewan ternak, dan madu.

 Selain itu, tumbuhan paku, kayu manis, lumut, karet,


resin, getah, dan ginseng juga masuk ke dalam kategori
hasil hutan non-kayu.
Pertanian Berkelanjutan - Agroforestri

Non-Timber Forest Products (lanjutan)


 Hasil hutan non-kayu dihargai tinggi oleh masyarakat
yang tinggal di sekitar hutan dan sering kali merupakan
sumber mata pencaharian mereka.
 Hasil hutan non-kayu juga banyak dimanfaatkan dalam
kehidupan sehari-hari.

 Hasil hutan non-kayu dipandang sebagai cara alternatif


dalam menggerakkan perekonomian kehutanan selain
dengan melakukan penebangan kayu.

 Hasil hutan non-kayu juga mampu menghasilkan


diversitas perekonomian suatu wilayah.
Pertanian Berkelanjutan - Agroforestri

https://www.iied.org/biodiversity-womens-business
Pertanian Berkelanjutan - Agroforestri
Pertanian Berkelanjutan - Agroforestri

Komoditi HHBK  PP 35 - 2007


NABATI NON KAYU NABATI NON KAYU

1. Minyak atsiri
2. Minyak lemak, pati dan buah Rotan, bambu, tanaman obat, jamur,
3. Tannin, bahan pewarna, getah getah, buah merah, masohi, sagu,
4. Tumbuhan obat-obatan getah damar, getah jelutung, aren,
5. Palma dan bambu, gaharu, buah merah nyamplung dll
HHBK 6. Alkaloid dan lainnya
Terdiri: 2 gol 9
Kel, 565 jenis
HEWANI NABATI NON KAYU

1. Hewani
2. Hewan buru Satwa liar & penangkaran madu,
3. Hewan penangkaran satwa buru, sutera, burung bagian
4. Hasil dari hewan atau yang dihasilkan satwa
Pertanian Berkelanjutan - Agroforestri

Mengapa HHBK Perlu Dikembangkan?

Potensi hasil hutan kayu alam Indonesia semakin menipis

Sumberdaya hutan dapat menghasilan multiple product :


HK, HHBK, dan Jasling

Nilai ekonomi sumber daya htan 20 % hasil kayu , 80 %


(HHBK+ Jasling)

Pengembangan HHBK dapat meningkatkan: produktivitas


lahan , manfaat ekonomi manfaat sosial dan meningkatkan
kualitas lingkungan

Untuk itu pengembangan HHBK menjadi sangat strategis


Pertanian Berkelanjutan - Agroforestri

Kondisi / Permasalahan HHBK di Indonesia

 Pengembangan hhbk kurang fokus pada jenis unggulan


 Produksi hhbk bertumpu pada pemungutan bukan budidaya intensif
 Pengusahaan /industri hhbk dilakukan dalam skala kecil (petani)
 Produksi dan kualitas hasil hhbk rendah
 Convergensi hulu hilir belum berjalan
 Petani sulit memperoleh modal usaha hhbk
 Data dan informasi hhbk kurang tersedia (potensi, sebaran, pasar dll)
 Teknologi budidaya dan pengolahan hasil masih rendah
 Kelembagaan usaha kelompok tani lemah
 Kurang didukung riset terapan yang dapat mendorong industri hhbk
Pertanian Berkelanjutan - Agroforestri

Solusi

Meningkatkan produksi HHBK 30% s.d. tahun 2029

Pengembangan usaha / industri HHBK dan peningkatan


pendapatan masyarakat

Mendorong daerah dalam pengembangan HHBK

Mendorong tumbuhnya sentra produksi dan klaster HHBK

Mendorong pemberdayaan petani

Peningkatan riset HHBK

Agroforestri
Pertanian Berkelanjutan - Agroforestri

Jenis Agroforestri

Sistem Penggunaan Lahan

Hutan Alami Hutan Buatan Pertanian

Agroforestri Perkebunan

 AF sederhana
Hutan Tanaman Industri
 AF kompleks
Pertanian Berkelanjutan - Agroforestri

Hutan Buatan

Memiliki karakteristik homogen, baik dilihat dari segi jenis


tanaman, umur tanaman, serta metode penanamannya.

Perkembangannya dapat dikontrol oleh manusia

Bisa berada di tengah-tengah atau sekitar pemukiman warga

Tata letak tanaman nampak lebih rapi daripada hutan alami

Hasil hutan berupa kayu maupun non kayu biasanya dimanfaatkan


untuk kepentingan industri

Fauna atau binatang yang hidup di hutan buatan jenisnya tidak


banyak dan tidak bervariasi seperti hutan alami
Pertanian Berkelanjutan - Agroforestri

 Agroforestri dapat dikelompokkan menjadi dua system yaitu


agroforestry sederhana dan agroforestry kompleks.

 Sistem agroforestri sederhana adalah menanam pepohonan secara


tumpangsari dengan satu atau beberapa jenis tanaman semusim.

 Sistem agroforestri kompleks merupakan suatu system pertanian


menetap yang berisi banyak jenis tanaman (berbasis pohon) yang
ditanam dan dirawat dengan pola tanam dan ekosistem
menyerupai hutan.

 Didalam agroforestry kompleks tercakup beraneka ragam jenis


pepohonan, perdu, tanaman musiman dan rerumputan.
Pertanian Berkelanjutan - Agroforestri

Trees Along Border (TAB)


• Pola penanaman pohon di bagian pinggir lahan dan tanaman
pertanian berada di bagian tengah. Tanaman difungsikan sebagai
pagar atau pembatas lahan

Alternate Rows
• Model penanaman yang menempatkan pohon dan tanaman
pertanian secara berselang – seling

Alley Cropping (pola lorong)


• Pola penanaman yang menempatkan pohon di pinggir kiri dan
kanan tanaman pertanian. Larikan pohon diusahakan membujur
dari timur ke barat.

Random mixture
Pertanian Berkelanjutan - Agroforestri

Trees Along Border (TAB)


Pertanian Berkelanjutan - Agroforestri

Alternate Rows
Pertanian Berkelanjutan - Agroforestri

Alternate Rows
Pertanian Berkelanjutan - Agroforestri

Random mixture
Pertanian Berkelanjutan - Agroforestri
Pertanian Berkelanjutan - Agroforestri

Peran agroforestri dalam ekosistem


 Menjaga kestabilan ekosistem ditandai dengan
keanekaragaman hayati yang tinggi

 Menjaga kestabilan tanah dan ketersediaan unsur


hara dalam tanah

 Menjaga tata air dan ketersediaan air tanah

 Mencegah terjadinya bencana alam berupa erosi


dan tanah longsor

 Memperbaiki struktur/agregasi tanah


 Meminimalisir dampak pemanasan global
Pertanian Berkelanjutan - Agroforestri

Perkembangan agroforestri

 Agroforestri Awal. Persentase tanaman pertanian lebih besar daripada persentase tanaman
kehutanan. Orientasi agroforestri awal ini lebih ke arah pemenuhan kebutuhan pokok namun
secara ekologis belum bisa diharapkan sebagai penjaga ekosistem

 Agroforestri Pertengahan. Dalam sistem ini persentase tanaman pertanian dan kehutanan hampir
seimbang. Sistem ini lebih stabil secara ekologi. Perlu diatur jarak tanam sehingga tidak terjadi
persaingan cahaya

 Agroforestri Akhir. Dalam sistem ini ditandai dengan persentase tanaman kehutanan yang
dominan
TERIMA

KASIH

Anda mungkin juga menyukai