Anda di halaman 1dari 24

PENGENDALIAN GULMA

PENDAHULUAN
 Gulma didefinisikan sebagai tumbuhan
liar yang hidup disekitar tanaman pokok
dan keberadaannya dapat mengganggu
pertumbuhan tanaman yang diusahakan.
 Gangguan yang disebabkan oleh gulma
adalah dampak negatif sebagai akibat
adanya persaingan atau kompetisi antara
tanaman pokok dengan gulma.
PERUBAHAN PARADIGMA
TERHADAP GULMA

Pemberantasan (weed killing)

Pengendalian (weed control)

Pengelolaan (weed management)


PENGARUH NEGATIP GULMA
 Kompetisi
Air, unsur hara,cahaya dan
karbondioksida
 Pengganggu saat tebang
Menyulitkan tenaga tebang sehingga
biaya tebang menjadi mahal
 Inang sementara penyakit tebu
Contoh: Penyakit mozaik
PENGARUH POSITIP GULMA

 Menahan erosi

 Perbaikan sifat fisik tanah

 Konservasi musuh alami


PENGELOLAAN GULMA

 Mengantisipasi pengaruh negatif


Pemberantasan dan pengendalian

 Mengembangkan pengaruh positif


Konservasi (penyelamatan) spesies
gulma bermanfaat
KEGIATAN PENGELOLAAN
GULMA

 Pemberantasan pemusnahan

 Pengendalian penekanan gulma <15%

 Konservasi penyelamatan
PENGENDALIAN GULMA

 P.tidak langsung bobot 50 %


Meningkatkan pertumbuhan pokok dengan baik agar
mempunyai energi yang kuat untuk bersaing dengan
gulma (kultur teknis baik).
 P.langsung bobot 50 %
Pengendalian pada sasaran gulmanya (manual,
mekanisasi, kimiawi dan kombinasinya).
PENGENDALIAN TIDAK LANGSUNG

 Masa tanam
 Pupuk baku
 Pengolahan tanah
 Pengairan cukup
 Varietas unggul
 Pemeliharaan
 Bibit bermutu
PENGENDALIAN LANGSUNG

 Manual

 Mekanisasi

 Kimiawi

 Kombinasi
BENTUK FORMULASI HERBISIDA

 Cair (SC, SL, FW, SCW)

 Powder (WP, SP)

 Butiran (G, WG)


CARA KERJA HERBISIDA
Kontak herbisida kontak
Membunuh dalam waktu cepat, hanya mematikan sel-
sel jaringan yang terkena
Sistemik herbisida sitemik
Herbisida sistemik diangkut (ditranslokasikan) dari
satu tempat ke bagian lain melaluii pembuluh tapis
(phloem) ataupun pembuluh kayu (xylem). Kematian
gulma berlangsung pada kisaran waktu hari atau
mingguan.
HERBISIDA SISTEMIK

 Diserap melalui akar


herbisida tanah
Contoh : Bahan aktif diuron, fluzifop
butil. (Karmex 80 WP, Fusilade)

 Diserap melalui daun


herbisida daun
Contoh : Bahan aktif glyfosat, 2,4 D amina (Biosat
480 AS, DMA -6).
MENCAMPUR HERBISIDA

 Meningkatkan spektrum kerja

 Meningkatkan daya racun


KEMUNGKINAN REAKSI
HERBISIDA YANG DICAMPUR
 Kompatibel
Kompatibel artinya efek penggabungan sama seperti
kalau herbisida tersebut diaplikasikan sendiri-sendiri
 Inkompatibel
Inkompatibel berarti tidak bisa digabungkan karena terjadi
perubahan sifat, misal mengendap atau terjadi antagonis
kerja.
 Sinergisme
Sinergisme berarti efek penggabungan yang
mengakibatkan peningkatan daya bunuh.
Spesifity
penggabungan yang menyebabkan perubahan spesifik
kerja dalam membunuh gulmanya.
SARANA APLIKASI HERBISIDA
 Air pelarut
Air jernih, tidak kotorter campur
tanah.
 Alat semprot
Alat alat semprot punggung manual
(knapsack sprayer) yang menggunakan air
pelarut banyak (high volume) yakni diatas
150 l/ha.
KALIBRASI PENYEMPROTAN

debit nosel (l/min) x 10.000 (m2/ha)


Kecepatan jalan=
(m/min) lebar kerja (m) x volume air (l/ha)
KUNCI SUKSES
PENGENDALIAN SECARA KIMIAWI

 Tepat waktu
 Tepat sarana
 Tepat obat (herbisida)
 Tepat dosis
 Tepat cara/alat
PENUTUP
 Disamping pengaruh (-) gulma juga berpengaruh (+)
 Pengelolaan gulma adalah mengantisipasi pengaruh (-) dan
mengembangkan pengaruh (+)
 Tercatat dua kelompok gulma : berbahaya dan tidak berbahaya
 Pengendalian gulma adl kegiatan untuk menekan pertumb.
gulma dibawah ambang ekonomi
 Pengendalian dilakukan secara terpadu dari dua cara :
langsung & tidak langsung
Semua jenis alat semprot bisa digunakan untuk aplikasi herbisida
asalkan menggunakan nosel standar herbisida (kipas)
 Sukses pengendalian secara kimiawi ditentukan oleh pemenuhan
persyaratan kegiatan penunjangnya (5 tepat)
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai