Anda di halaman 1dari 63

Vertebrata Hama

KULIAH 5
MORFOLOGI DAN
EKOLOGI
VERTEBRATA HAMA

Bakhroini Habriantono
Gajah sumatera adalah salah satu
sub spesies gajah asia, nama
ilmiahnya Elephas maximus
sumatranus
Di alam bebas, gajah sumatera
GAJAH hanya hidup di pulau Sumatera
SUMATERA

Gajah Sumatera merupakan salah


satu anggota dari ordo
proboscidea yang terancam
kelestariannya
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Class : Mamalia
Family : Elephantidae
Genus : Elephas
Spesies : Elephas
maximus
Sub spesies : Elephas
maximus sumatranus

Klasifikasi ilmiah
Lanjutan...
• Secara ilmiah gajah diklasifikasikan ke dalam
keluarga Elephantidae.
• Terdapat dua genus hewan yang termasuk
dalam keluarga Elephantidae yang masih
hidup di muka bumi yaitu genus Elephas dan
Loxodonta. Genus Elephas terdiri dari satu
spesies yaitu Elephas maximus atau yang kita
kenal sebagai Gajah Asia.
Lanjutan...
• Sedangkan Loxodonta terdiri dari dua spesies
yakni Loxodonta africana dan Loxodonta cyclotis
keduanya digolongkan sebagai Gajah Afrika
• Gajah Asia atau Elephas maximus memiliki tiga
sub spesies yaitu Elephas maximus indicus,
Elephas maximus maximus dan Elephas maximus
sumatranus. Gajah Sumatera adalah salah satu
sub spesies Gajah Asia, nama ilmiahnya Elephas
maximus sumatranus
Lanjutan...
• Di Indonesia terdapat juga gajah kalimantan
yang masih digolongkan sebagai Elephas
maximus indicus. Namun dalam keterangan
lain disebutkan bahwa Gajah Kalimantan
merupakan sub spesies tersendiri, yakni
Elephas maximus bornensis.
Morfologi Gajah Sumatera
Gajah sumatera memiliki ciri khas tertentu,
terutama bila diamati dari bentuk fisiknya.
Ciri-ciri gajah sumatera secara umum adalah
sebagai berikut:
• Bobot gajah sumatera sekitar 3-5 ton dengan
tinggi 2-3 meter.
• Kulitnya terlihat lebih terang dibanding gajah
Asia lain dan dibagian kupingnya sering
terlihat depigmentasi, terlihat seperti flek
putih kemerahan.
Lanjutan...
• Hanya gajah jantan yang memiliki gading yang
panjang. Pada betina, kalaupun ada gadingnya
pendek hampir tidak kelihatan. Berbeda
dengan gajah Afrika dimana jantan dan betina
sama-sama punya gading.
• Ciri mencolok lainnya ada pada bagian atas
kepala. Gajah sumatera memiliki dua tonjolan
sedangkan gajah Afrika cenderung datar.
Lanjutan...
• Kuping gajah sumatera lebih kecil dan
berbentuk segitiga sedangkan gajah Afrika
kupingnya besar dan berbentuk kotak.
• Gajah sumatera memiliki 5 kuku di kaki bagian
depan dan 4 kuku di kaki belakang.
Perbedaan Gajah Afrika dan Gajah Asia
Habitat Gajah Sumatera
• Gajah sumatera hidup di hutan-hutan dataran
rendah di bawah 300 meter dpl. Tapi juga
sering ditemukan merambah ke dataran yang
lebih tinggi.
• Jenis hutan yang disukainya adalah kawasan
rawa dan hutan gambut. Populasinya tersebar
di 7 propinsi meliputi Nangroe Aceh
Darussalam, Sumatera Utara, Riau, Jambi,
Bengkulu, Sumatera Selatan dan Lampung.
Lanjutan...
• Pada tahun 2007 populasi gajah sumatera di alam
liar diperkirakan sekitar 2400-2800 ekor. Turun
separuhnya dibanding tahun 1985 sekitar 4800
ekor.
• Saat ini jumlahnya terus diperkirakan mengalami
penyusutan. Karena habitat hidupnya terus
menyempit. Terhitung 25 tahun terakhir, Pulau
Sumatera telah kehilangan 70% luas hutan tropis
yang menjadi habitat gajah.
Kebiasaan Gajah Sumatera
• Gajah termasuk binatang nokturnal yang aktif di
malam hari.
• Hewan ini hanya membutuhkan waktu tidur
selama 4 jam per hari dan terus bergerak selama
16 jam untuk menjelajah dan mencari makanan.
• Sisanya digunakan untuk berkubang dan bermain.
Pergerakan gajah dalam sehari bisa mencapai
areal seluas 20 km2.
• Idealnya kebutuhan luas areal untuk habitat gajah
liar minimal 250 km2 berupa hamparan hutan
yang tidak terputus.
Status Perlindungan (IUCN)
• Pada tahun 2011, IUCN menetapkan status
konservasi gajah sumatera ke dalam kategori
Critically Endangered (CR).
• Artinya, satwa ini berada diambang
kepunahan. Status CR berada hanya dua
tingkat dari status punah di alam liar dan
punah sepenuhnya
Status Perlindungan (Hukum RI)
Status konservasi gajah sumatera dalam sistem
hukum di Indonesia termasuk satwa yang
dilindungi oleh UU No.5 tahun 1990 dan PP
7/1999. Perlindungan diberikan karena ancaman
terhadap kelangsungan hidupnya semakin besar.
Ancaman terbesar datang karena rusaknya
habitat karena berebut dengan lahan perkebunan
dan pertanian. Sehingga sering kali terjadi konflik
dengan manusia. Ancaman lain karena perburuan
untuk diambil gadingnya.
Babi celeng (Sus scrofa), celeng
(saja) atau secara umum dikenal
sebagai babi hutan adalah nenek
moyang babi liar yang
menurunkan babi ternak (Sus
BABI domesticus)

HUTAN Saat ini di seluruh dunia dihuni


oleh 4 spesies babi hutan (genus
Sus) : Sus salvinus, Sus barbatus,
Sus verrucosus, dan Sus scrofa
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Subfilum : Vertebrata
Kelas : Mamalia
Ordo : Artiodactyla
Famili : Suidae
Genus : Sus
Spesies : Sus scrofa,
Sus scrofa, dan Sus
verrucosus

Klasifikasi Ilmiah
Lanjutan...
• Babi hutan termasuk familia Suidae yang
mencakup warthog dan bushpig di Afrika, babi
kerdil di utara India, dan babirusa di
Indonesia. Namun karena banyak campur
tangan manusia sehingga membuat salah satu
spesies hewan terbanyak ini mulai menyebar
Sus scrofa vittatus

• Sus scrofa vittatus


adalah sebuah
subspesies dari
babi hutan
• Ciri – cirinya
adalah mempunyai
garis putih di
moncongnya,
anak-anaknya
berwarna coklat
bergaris-garis
terang
Sus barbatus

• Sus barbatus
adalah sejenis babi
liar (babi hutan)
yang menyebar di
Semenanjung
Malaya, Sumatra,
Kalimantan, dan
Kepulauan Sulu
• S. barbatus
berwarna agak
muda, kepalanya
lebih panjang dan
berambut panjang
tegak di sekeliling
kepalanya
Sus
verrucosus
• Sus verrucosus
disebut juga
babi
kutil/bagong
adalah salah
satu spesies babi
liar yang
menyebar
terbatas
(endemik) di
Pulau Jawa dan
Bawean.
• Ciri khusus
hewan ini adalah
terdapat surai
yang
memanjang dari
kepala hingga
ekor sepanjang
tulang belakang
Habitat
• Babi hutan tidak memiliki habitat atau tempat
tinggal yang pasti.
• Dikutip dari ScienceNews for Students, babi
hutan menyesuaikan dengan ketersediaan
sumber makanan mereka.
• Umumnya mereka tinggal di hutan lebat yang
memiliki keanekaragaman pangan. Jadi, babi
hutan akan berpindah-pindah untuk mencari
makanannya
Morfologi Babi Hutan
• Ciri-ciri khusus babi hutan adalah besar, kaki
babi ini juga pendek dan relatif tipis, tulang
pendek dan besar, sementara bagian
belakangnya relatif panjang.
• Wilayah di belakang tulang belikat naik ke
punuk, leher pendek dan tebal, untuk titik
yang hampir tidak bergerak.
• Kepala hewan sangat besar, mengambil
sepertiga dari seluruh panjang tubuh.
Lanjutan...
• Struktur kepalanya cocok untuk menggali
tanah, kepalanya bertindak sebagai bajak,
sedangkan otot leher yang kuat
memungkinkan hewan mengangkat jumlah
tanah yang banyak, babi ini mampu menggali
8-10 cm ke dalam tanah yang padat dan dapat
mengangkat batu seberat 40- 50 kg
Lanjutan...
• Hewan ini juga memiliki mata kecil dan
cekung, dan telinga panjang dan luas. Spesies
ini telah memiliki gigi taring, yang menonjol
dari mulut babi jantan dewasa. Kuku tengah
lebih besar dan lebih memanjang dan mampu
bergerak dengan cepat.
• Hewan ini dapat berjalan pada kecepatan
maksimum 40 km/jam dan melompat pada
ketinggian 140-150 cm
Lanjutan...
• Ukuran dewasa dan berat sangat ditentukan oleh
faktor lingkungan
• Babi yang tinggal di daerah kering dengan sedikit
produktivitas cenderung untuk mempunyai
ukuran yang lebih kecil daripada rekan-rekan
mereka yang mendiami daerah dengan makanan
berlimpah dan air.
• Warna bulu juga bervariasi dengan usia, dengan
babi memiliki cokelat muda atau bulu berkarat-
coklat dengan band pucat memanjang dari sisi-
sisi dan belakang
Lanjutan...
• Ukuran babi hutan bermacam-macam dari yang
kecil hingga yang besar. Bahkan ada yang
ukurannya bisa menyaingi babi hutan raksasa
(Giant Forest Hog).
• Tinggi babi hutan dewasa diukur dari pundaknya
sekitar 55 – 110 cm. Babi hutan dewasa dapat
memiliki panjang 90 – 200 cm. Itu belum
ditambah dengan panjang ekornya yang bisa
mencapai 15-40 cm.
• Berat babi hutan rata-rata sekitar 50-90 kg,
tergantung dari daerah tempat tinggalnya.
Lanjutan...
• Babi hutan jantan memiliki taring panjang
yang terus tumbuh dari gigi taring atas dan
bawah mereka.
• Taring yang panjang tersebut berguna sebagai
senjata sekaligus alat bantu.
• Panjang taring babi hutan normalnya adalah
sekitar 6cm. Namun beberapa ada yang
mencapai 12 cm. Babi hutan betina juga
memiliki taring, tetapi cenderung lebih kecil.
Kebiasaan Babi Hutan
• Babi hutan terkadang juga menjadi hewan
nokturnal, tetapi terkadang juga menjadi
hewan crepscular (aktif saat senja dan fajar).
• Mereka adalah binantang omnivora. Apapun
yang mereka temui bisa mereka makan, mulai
dari rumput hingga bangkai.
• Bahkan di Australia, babi hutan menjadi
predator bagi anak-anak domba dan rusa
muda.
Lanjutan...
• Babi hutan jantan dewasa biasanya mencari
makan sendiri (soliter), sedangkan yang betina
hidup bersama dengan anak-anaknya dalam
kelompok 4-50 ekor
• Seekor babi hutan betina dapat beranak
sampai 12 ekor dengan masa bunting 110 hari
• Induk babi tersebut dapat beranak lagi setelah
7-8 bulan setelah masa beranak sebelumnya
Keahlian
• Babi hutan dikenal dengan kemampuan
berenang yang lihai serta lari cepat, yaitu
hingga 50 km per jam
• Babi hutan juga mampu memanjat dinding
yang tingginya mencapai 2 meter
• Untuk mencari makanan dan mendeteksi
musuh, babi hutan memanfaatkan
kemampuan indera penciumannya yang
sangat tajam.
Apa Perbedaannya???
Perbedaan Babi hutan, Babi rusa, dan
Babi kutil
Kriteria Babi Hutan Babi Rusa Babi Kutil
Nama Latin Sus scrofa Babyroussa Sus verrucosus
babyroussa
Ukuran badan Besar Lebih langsing Mirip babi hutan
Rambut Lebat Jarang- Lebat dengan surai
jarang/sedikit atau bulu panjang
yang mulai dari
leher, sepanjang
tulang belakang,
hingga mencapai
pangkal ekor
Ciri khas Taring besar dan Taring mencuat dan Tidak bertaring
melengkung keluar menembus namun memiliki tiga
moncongnya,dan pasang kutil
mengarah kearah (benjolan daging
matanya yang mengeras) di
wajahnya
Kriteria Babi Hutan Babi Rusa Babi Kutil
Feeding Omnivora Omnivora Omnivora
(khususnya umbi (khususnya buah- (khususnya umbi
dan hewan kecil buahan) dan hewan kecil
dalam tanah) dalam tanah)
Kebiasaan Nokturnal Nokturnal Nokturnal
Suka menggali Tidak suka menggali Suka menggali
Suka berendam di Suka berkubang di Suka berendam di
lumpur lumpur lumpur
Sosial Kelompok besar Kelompok kecil Menyendiri
Habitat Seluruh pulau Sulawesi Jawa, Bawean, dan
Indonesia Madura
Status Tidak dilindungi Dilindungi olehUU Dilindungi olehUU
Orang utan adalah makhluk
hidup yang termasuk anggota
primata dan merupakan salah
satu jenis kera besar yang
masih hidup sampai saat ini.
ORANGUTAN
Istilah orang utan itu sendiri
sebenarnya berasal dari
Bahasa Melayu yakni berarti
manusia yang hidup di dalam
hutan.
Klasifikasi Ilmiah

• Kingdom : Animalia
• Sub Kingdom : Metazoa
• Filum : Chordata
• Kelas : Mamalia
• Ordo : Primata
• Famili : Hominidae
• Genus : Pongo
• Spesies : Pongo
pygmaeus Linne
Lanjutan...
• Primata ini diklasifikasikan menjadi dua sub-
spesies yaitu orang utan Kalimantan (Pongo
pygmaeus) dan orang utan Sumatera (Pongo
abelii).
• Orang utanyang hidup di Pulau Kalimantan
terbagi lagi ke dalam 3 sub spesies,
diantaranta Pongo pygmaeus pygmaeus,
Pongo pygmaeus wurmbii, dan Pongo
pygmaeus morio.
Morfologi Orangutan
• Morfologi Orangutan (Kalimantan):
➢ Tinggi
jantan : 120-150 cm
betina : 100-120 cm
➢ Berat
jantan : 50-90 kg (di alam liar), sedangkan apabila
dikarantina dapat mencapai 120 kg
betina : 30-60 kg
➢ Panjang lengan
60-90 cm atau 2/3 dari tinggi badan
Perbedaan Orangutan kalimantan
dengan Orangutan sumatera
#1 Nama ilmiah
Secara umum terdapat dua jenis orangutan,
yakni yang hidup di Pulau Sumatera dan Pulau
kalimantan. Kedua jenis orangutan tersebut
digolongkan ke dalam genus Pongo.
Sedangkan nama spesiesnya berbeda,
orangutan sumatera disebut Pongo abelii dan
orangutan kalimantan disebut Pongo
pygmaeus.
Lanjutan...
#2 Bentuk muka
Perbedaan bentuk muka sangat kentara pada
orangutan jantan dewasa. Orangutan jantan yang
telah memasuki fase dewasa biasanya memiliki
bantalan pipi dan kantung suara. Perbedaannya
terletak pada bentuk bantalan pipi tersebut, pada
orangutan kalimantan bantalan pipi melebar
sehingga secara keseluruhan wajahnya terlihat
lebih membulat. Sedangkan bantalan pipinya
menggelambir ke bawah sehingga wajahnya
terlihat lebih oval. Bentuk dagu orangutan
sumatera juga terihat lebih panjang.
Lanjutan...
• Orangutan Jantan memiliki kekuatan 2 kali
lebih besar dari orangutan betina. Ada 2
macam jantan: “flanged” = punya pipi besar
dan tenggorokan kantung, mereka paling kuat
dan memiliki wilayah sendiri “unflanged” =
pipinya kecil, tidak punya tenggorokan
kantung, mereka kurang dominan.
Lanjutan...
#3 Ukuran tubuh
Secara umum ukuran tubuh orangutan sumatera
lebih kecil dibanding orangutan kalimantan.
Sejauh ini orangutan sumatera yang berkelamin
jantan diketahui memiliki berat maksimal 90 kg,
sementara itu orangutan kalimantan ada yang
mencapai bobot tubuh hingga 150 kg. Orangutan
betina mempunyai bobot lebih kecil yakni sekitar
30-50 kg atau setengah hingga sepertiga bobot
jantannya.
Lanjutan...
#4 Warna dan bentuk bulu
Warna bulu orangutan sumatera lebih terang,
cokelat hingga oranye. Sedangkan orangutan
kalimantan lebih gelap, cokelat gelap. Bila dilihat
menggunakan mikroskop bulu orangutan
sumatera lebih tipis dan membulat sedangkan
bulu orangutan kalimantan berbentuk pipih. Bulu
orangutan sumatera lebih tebal dan panjang
dibanding bulu orangutan kalimantan
Lanjutan...
#5 Habitat
Kedua orangutan ini hidup di habitat hutan hujan
tropis dataran rendah, rawa-rawa, dan hutan
pegunungan. Pada umumnya habitat primata ini
berada di hutan-hutan primer dataran rendah
hingga hutan dataran tinggi atau pegunungan
dengan ketinggian 1.000 mdpl. Habitat orangutan
merupakan hutan yang didominasi oleh tanaman
dari famili Dipterocarpaceae. Kondisi tersebut
berkaitan dengan karakteristik primata ini yang
merupakan hewan aboreal atau hewan yang
segala aktivitasnya dilakukan di atas pohon
Lanjutan...
#6 Jenis makanan
Orangutan kalimantan cenderung memiliki
makanan yang beragam, mulai dari buah-
buahan, pucuk daun, hingga serangga.
Orangutan sumatera diketahui lebih banyak
mengkonsumsi buah-buahan, hal ini
ditengarai musim buah di sumatera lebih
panjang sehingga ketersediaan buah lebih
melimpah.
Lanjutan...
#7 Perilaku hidup
Orangutan sumatera menghabiskan sebagian
besar hidupnya di atas pohon, bergelantungan
dari pohon ke pohon. Sementara itu orangutan
kalimantan sering ditemukan berjalan di atas
permukaan tanah. Perbedaan ini diperkirakan
hasil adaptasi terhadap predator. Seperti kita
ketahui di Sumatera terdapat harimau dan macan
yang menjadi predator orang utan, predator
tersebut tidak ditemukan di Kalimantan. Tubuh
orangutan sumatera yang lebih kecil membantu
mereka untuk hidup diatas tajuk pohon.
Lanjutan...
#8 Status konservasi
Dalam peraturan perundangan Indonesia,
orangutan termasuk dalam status jenis satwa
yang dilindungi. Pada IUCN Red List Edisi
tahun 2002 orangutan sumatera dikategorikan
Critically Endangered, artinya sudah sangat
terancam kepunahan, sedangkan orangutan
kalimantan dikategorikan Endangered atau
langka
UU Perlindungan
• Undang-Undang nomor 1990 tentang Sumber
Daya Alam Hayati dan Ekosistem pasal 21 ayat
2
• Undang-Undang nomor 1990 tentang Sumber
Daya Alam Hayati dan Ekosistem pasal 40 ayat
2
Gambar Perbedaan Orangutan Kalimantan dengan
Orangutan Sumatera
Hama primata yang sering
dijumpai pada tanaman
budidaya adalah monyet
ekor panjang (Macaca
fascicularis)
MONYET
Selain itu hama primata
sejenismonyet yang sering
dijumpai adalah beruk
(Macaca nemestrina)
Kerajaan : Animalia
Phylum : Chordata
Classis : Mamalia
Ordo : Primata
Family :Cercopithecidae
Genus : Macaca
Species : Macaca nemestrina.

Klasifikasi Ilmiah
Beruk
Kerajaan : Animalia
Phylum : Chordata
Classis : Mamalia
Ordo : Primata
Family :Cercopithecidae
Genus : Macaca
Species : Macaca fascicularis.

Klasifikasi Ilmiah
Monyet Ekor Panjang
Morfologi Beruk
• Beruk mempunyai ciri-ciri yang berbeda
dengan Macaca pada umumnya. Tubuh Beruk
berukuran panjang 47.0 -58.5 cm, dengan
panjang ekor 14-23cm dan berat tubuh
kisaran 3.5 - 9 kg.
• Tubuhnya tertutup oleh mantel rambut
berwarna coklat keabu-abuan dan kemerah-
merahan.
Lanjutan
• Di bagian kepala, leher, punggung sampai ekor
berwarna gelap dan dibagian lain berwarna
terang, muka dari samping nampak moncong
ke depan sedang jika dilihat dari depan
nampak bulat, di bagian atas nampak rambut
membentuk setengah lingkaran berwarna
coklat kemerahan.
Morfologi Monyet Ekor Panjang
• Monyet ekor panjang tergolong monyet kecil
yang berwarna coklat dengan bagian perut
berwarna lebih muda dan disertai rambut
keputih-putihan yang jelas pada bagian muka.
Dalam perkembangannya, rambut yang tumbuh
pada muka tersebut berbeda-beda antara satu
individu dengan individu yang lainnya. Perbedaan
warna ini dapat menjadi indikator yang dapat
membantu mengenali individu berdasarkan jenis
kelamin dan kelas umurnya
Lanjutan...
• Panjang tubuh monyet dewasa sekitar 40 - 50
cm belum termasuk ekor dengan berat 3 -7 kg.
• Sementara panjang ekor 1 hingga 1,5 kali
panjang tubuh berikut kepala dengan warna
coklat keabu-abuan atau kemerah-merahan.
• Bulunya berwarna coklat abu -abu hingga
coklat kemerahan, sedangkan wajahnya
berwarna abu-abu kecoklatan dengan
jambang di pipi berwarna abu-abu, terkadang
jambul di atas kepala.
Lanjutan
• Hidungnya datar dengan ujung hidung
menyempit. Monyet ini memiliki gigi seri
berbentuk sekop, gigi taring dan gerahan
untuk mengunyah makanan.
• Ekor monyet ekor panjang berbentuk silindris
dan muskular, serta ditutupi oleh rambut-
rambut pendek.
Lanjutan...
• Umumnya panjang ekor tersebut berkisar
antara 80-110% dari panjang kepala dan
badan. Rambut pada mahkota kepala tersapu
ke belakang dari arah dahi.
• Monyet ekor panjang muda seringkali
mempunyai jambul yang tinggi, sedangkan
monyet ekor panjang yang lebih tua
mempunyai cambang yang lebat mengelilingi
muka.
Lanjutan
• Ciri anatomi penting dari monyet ekor panjang
adalah adanya kantong pipi (cheek pouch)
yang berguna untuk menyimpan makanan
sementara.
• Dengan adanya kantong pipi ini maka monyet
ekor panjang dapat memasukkan makanan ke
dalam mulut secara cepat dan mengunyahnya
di tempat lain.
Habitat
• Primata ini mampu hidup dalam beragam
ekosistem mulai dari hutan bakau di pantai,
dataran rendah hingga pegunungan dengan
ketinggian 2.000 meter dpl.
• Monyet jenis ini tersebar luas di kawasan Asia
Tenggara dan Selatan mulai dari Banglades,
Brunei, Filipina, India, Indonesia, Kamboja,
Laos, Malaysia, Myanmar, Singapura, Thailand,
Timor Leste, dan Vietnam.

Anda mungkin juga menyukai